PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN WHAT? SO WHAT? Perbandingan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 8 surakarta Menggunakan Strategi Pembelajaran What? So What? Now how? Den
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 8
SURAKARTA MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN WHAT? SO WHAT?
NOW HOW? DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN MODEL EKOSISTEM BUATAN
MATERI SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM
TAHUN AJARAN 2011/2012.
NASKAH PUBLIKASI
Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana SI Program Studi Pendidikan Biologi
Diajukan Oleh :
ANAN FHADILAH
A 420 080 068
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 8
SURAKARTA MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN WHAT? SO WHAT?
NOW HOW? DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN MODEL EKOSISTEM BUATAN
MATERI SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM
TAHUN AJARAN 2011/2012.
Oleh:
ANAN FHADILAH
A 420 080 068
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara siswa laki-laki
dan siswa perempuan kelas VII SMP Muhammadiyah 8 Surakarta menggunakan strategi
pembelajaran What? So What? Now How? dengan media pembelajaran model ekosistem
buatan pada materi saling ketergantungan dalam ekosistem tahun ajaran 2011/2012. Hasil
belajar siswa pada penelitian ini ditekankan pada perbedaan hasil belajar kognitif dan afektif.
Penelitian ini mengambil lokasi di SMP Muhammadiyah 8 Surakarta. Bentuk penelitian ini
adalah eksperimen pendidikan. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa SMP
Muhammadiyah 8 Surakarta. Sampel pada penelitian ini adalah siwa kelas VII SMP
Muhammadiyah 8 Surakarta yang terdiri dari dua kelas, yaitu kelas VII A (kelas perempuan)
sebagai kelas eksperimen I sebanyak 24 siswa dan kelas VII B (kelas laki-laki) sebagai kelas
eksperimen II sebanyak 31 siswa. Tehnik penentuan sampel pada penelitian ini adalah
nonprobability sampling jenis purposive sampling. Tehnik pengumpulan data hasil belajar
siswa dengan metode observasi, dokumentasi, dan tes. Analisis data sebelum uji hipotesis
dilakukan uji normalitas dan homogenitas, uji hipotesis dengan uji non parametrik dengan tipe
2-Independent Sample Test (Mann-Whitney) U. Hasil analisis data menggunakan 2Independent Sample Test (Mann-Whitney U) diperoleh nilai signifikansi = 0,001 dan nilai
probabilitas = 0,05, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar biologi antara siswa perempuan
(kelas VII A) dengan siswa laki-laki (kelas VII B) SMP Muhammadiyah 8 Surakarta tahun
ajaran 2011/2012 dengan menggunakan strategi pembelajaran What? So What? Now How?
dan media model ekosistem buatan terdapat perbedaan yang signifikan. Hasil penelitian yang
diperoleh menunjukkan nilai rata-rata hasil belajar kognitif kelas VII A sebesar 66,5 kelas VII
B sebesar 79,35. Nilai rata-rata hasil belajar afektif kelas VII A sebesar 7,21 kelas VII B
sebesar 6,94, maka dapat disimpulkan nilai rata-rata hasil belajar kognitif lebih tinggi kelas
VII B, sedangkan nilai rata-rata hasil belajar afektif lebih tinggi kelas VII A. Berdasarkan
hasil penelitian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa strategi What? So What? Now How?
dengan media model ekosistem buatan pada materi saling ketergantungan dalam ekosistem
lebih efektif diterapkan di kelas VII B SMP Muhammadiyah 8 Surakarta tahun ajaran
2011/2012.
Kata Kunci : Hasil belajar siswa perempuan dan siswa laki-laki, strategi pembelajaran What?
So What? Now How? , media model ekosistem buatan.
didasarkan pada kondisi pengajaran
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan usaha
yang ada.
yang sengaja dan terencana untuk
Pembelajaran
biologi
membantu perkembangan potensi dan
menuntut adanya interaksi aktif antara
kemampuan anak agar bermanfaat
siswa dengan guru selama kegiatan
bagi kepentingan hidupnya sebagai
belajar mengajar. Permasalahan yang
seorang individu dan sebagai warga
timbul adalah bagaimana cara yang
negara
dengan
mudah memperkenalkan belajar aktif
memilih isi (materi), strategi kegiatan
kepada siswa SMP kelas VII yang
dan teknik penilaian yang sesuai.
baru saja lulus dari Sekolah Dasar,
Pembelajaran menurut Degeng dalam
mengingat hampir seluruh kegiatan
Uno (2008) adalah upaya untuk
belajar mengajar selama di Sekolah
membelajarkan
Dasar hanya berasal dari satu arah
atau
masyarakat,
siswa.
Dalam
pengertian ini secara implisit dalam
yaitu dari guru kepada siswa.
pengajaran terdapat kegiatan memilih,
Penelitian ini dilakukan di
menetapkan,
mengembangkan
SMP Muhammadiyah 8 Surakarta.
metode,
mencapai
Sampel
untuk
pengajaran
yang
Pemilihan,
penetapkan,
hasil
diinginkan.
kelas
yang
dijadikan
penelitian adalah seluruh siswa kelas
dan
VII. Siswa kelas VII hanya terdiri dari
pengembangan metode ini didasarkan
2 kelas, yaitu 1 kelas yang terdiri dari
pada kondisi pengajaran yang ada.
siswa laki-laki dan 1 kelas yang
Pembelajaran
menurut
terdiri dari siswa perempuan. Siswa
Degeng dalam Uno (2008) adalah
laki-laki
upaya untuk membelajarkan siswa.
mempunyai karakter yang berbeda.
Dalam pengertian ini secara implisit
Oleh karena itu diperlukan inovasi
dalam pengajaran terdapat kegiatan
baru
memilih,
pembelajaran maupun media yang
menetapkan,
mengembangkan
dan
baik
siswa
dalam
perempuan
hal
strategi
metode,
untuk
pengajaran
yang
strategi pembelajaran yang digunakan
diinginkan. Pemilihan, penetapkan,
oleh guru di SMP Muhammadiyah 8
dan
adalah ceramah.
mencapai
hasil
pengembangan
metode
ini
digunakan
mengingat
kebanyakan
Strategi pembelajaran What?
lebih termotivasi dan bekerja lebih
So What? Now How? merupakan
rajin
salah satu strategi pembelajaran aktif
mengerjakan
yang
untuk
kepercayaan diri perempuan yang
mengungkapkan kembali pengalaman
lebih bagus daripada laki-laki; yang
yang baru mereka alami dan menggali
terakhir,
implikasinya. Dengan cara ini siswa
membaca
dilatih untuk terbiasa mengungkapkan
Berdasarkan uraian di atas, maka
pendapatnya
peneliti
mengajak
siswa
selama
kegiatan
daripada
laki-laki
dalam
pekerjaan
perempuan
sekolah;
lebih
daripada
mencoba
suka
laki-laki.
mengadakan
pembelajaran melalui cara mereka
penelitian untuk mengkaji perbedaan
sendiri,
tidak
hasil belajar siswa berupa aspek
langsung siswa ikut terlibat secara
kognitif maupun afektif pada kelas
aktif selama kegiatan pembelajaran.
perempuan
Media pembelajaran digunakan dalam
menggunakan
kegiatan
untuk
pembelajaran yaitu strategi What? So
dalam
What? Now How? dilengkapi dengan
dan
media pembelajaran model ekosistem
sehingga
secara
pembelajaran
mempermudah
guru
penyampaian
materi
mempermudah
siswa
dalam
dan
kelas
laki-laki
satu
strategi
buatan.
memahami materi yang disampaikan
Tujuan yang ingin dicapai
oleh guru. Media pembelajaran yang
dalam penelitian ini adalah untuk
digunakan berupa model atau maket.
mengetahui perbedaan hasil belajar
Model atau maket yang digunakan
antara siswa laki-laki dan siswa
adalah model atau maket ekosistem
perempuan
buatan.
Muhammadiyah
Hasil
kelas
VII
8
SMP
Surakarta
penelitian
yang
menggunakan strategi pembelajaran
Martono
(2010)
What? So What? Now How? dengan
menunjukkan bahwa, secara umum
media pembelajaran model ekosistem
prestasi
buatan
dilakukan
oleh
perempuan
lebih
baik
pada
materi
daripada laki-laki. Secara teoritis,
ketergantungan
perempuan lebih berprestasi daripada
tahun ajaran 2011/2012
laki-laki
dikarenakan
perempuan
dalam
saling
ekosistem
METODE PENELITIAN
Penelitian
yang
METODE
digunakan
PENGUMPULAN
DATA
eksperimen
Pada penelitian ini, metode
pendidikan. Dalam eksperimen ada
pengumpulan data yang diperlukan
dua variabel yang menjadi perhatian
adalah metode observasi, metode
utama, yakni variabel bebas dan
dokumentasi,
variabel
terikat.
bebas
Menurut Sugiyono (2011) teknik
sengaja
dimanipulasi,
sedangkan
pengumpulan data dengan observasi
variabel yang diamati atau diukur
digunakan bila, penelitian berkenaan
sebagai
akibat
dari
dengan
variabel
bebas
disebut
adalah
penelitian
Variabel
manipulasi
dan
perilaku
metode
manusia,
tes.
proses
variabel
kerja, gejala-gejala alam dan bila
terikat. Penelitian ini menggunakan
responden yang diamati tidak terlalu
desain pre-eksperimen, bentuk desain
besar. Metode observasi digunakan
One-Shot Case Study. Pada desain ini
untuk mengetahui nilai keaktifan
terdapat
siswa dalam interaksi pembelajaran
suatu
treatment
atau
kelompok
perlakuan,
diberi
dan
biologi
yang
meliputi
keaktifan
hasilnya.
karakter dan keterampilan sosial.
Penelitian ini dilaksanakan di SMP
Keaktifan karakter meliputi minat,
Muhammadiyah 8 Surakarta Tahun
keseriusan,
dan
bekerjasama.
Ajaran
Sedangkan
keaktifan
keterampilan
selanjutnya
diobservasi
2011/2012
pada
bulan
November 2011 sampai April 2012.
sosial
Populasi dalam penelitian ini adalah
menyumbang ide atau berpendapat.
seluruh siswa SMP Muhammadiyah 8
Metode
Surakarta. Sampel yang digunakan
untuk memperoleh identitas siswa
adalah
yang meliputi daftar nama siswa,
siswa
kelas
VII
SMP
meliputi
bertanya,
dokumentasi
nomor
induk
dan
digunakan
Muhammadiyah 8 Surakarta yang
daftar
siswa,
terdiri atas dua kelas, yaitu kelas VII
dokumen lainnya yang berkenaan
A sebanyak 24 siswa, dan kelas VII B
dengan
kepentingan
sebanyak 31 siswa. Sampling dalam
Metode
tes
penelitian ini adalah nonprobability
mengumpulkan
sampling jenis purposive sampling.
perkembangan hasil belajar siswa.
penelitian.
digunakan
data
dan
untuk
mengenai
DEVINISI
OPERASIONAL
berupa
hasil
pembelajaran
VARIABEL
menggunakan
1.
What? Now How? dengan media
Variabel bebas (independent)
Variabel
bebas
dalam
adalah
jenis
strategi
What?
So
pembelajaran model ekosistem buatan
siswa kelas VII SMP Muhammadiyah
penelitian
ini
8 Surakarta tahun ajaran 2011/2012.
kelamin siswa kelas VII SMP
Muhammadiyah
8
Surakarta
UJI INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen penelitian sebagai alat
tahun ajaran 2011/2012.
pengumpul data, sebelum digunakan
2.
Variabel terikat (dependent)
Variabel
terikat
harus
dalam
diuji
terlebih
kelayakannya.
Jenis
dahulu
instrumen
penelitian ini adalah hasil belajar
penelitian yang harus diuji dalam
siswa
penelitian ini adalah tes. Jenis uji
kelas
Muhammadiyah
VII
8
SMP
Surakarta
berupa aspek kognitif dan afektif
coba yang dilakukan meliputi:
1.
Validitas
yang diajar menggunakan strategi
Validitas
pembelajaran What? So What?
ketepatan antara data yang terjadi
Now How? dengan media model
pada obyek penelitian dengan
ekosistem buatan.
daya yang dapat dilaporkan oleh
merupakan
derajad
peneliti. Dengan demikian, data
INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen
penelitian
yang valid adalah data yang
ini
sesungguhnya terjadi pada obyek
menggunakan metode tes. Metode tes
penelitian.
digunakan untuk mengumpulkan data
digunakan adalah rumus korelasi
mengenai perkembangan hasil belajar
product
siswa. Metode tes ini hanya meliputi
dikemukakan oleh Pearson, yaitu:
post tes sebanyak satu kali. Post tes
rxy
yaitu tes yang dilaksanakan setelah
diadakan pembelajaran. Dari metode
tes ini akan diperoleh data yang
Rumus
moment
N
N
X
2
yang
yang
XY ( X )( Y)
( X ) 2 ( N Y2 ( Y) 2
keterangan:
rxy
= koefisien korelasi antara
x dan y
N
∑x
∑y
sangat rendah
0, 20 ≤ r11 ≤ 0,40 :
Reliabilitas
rendah
0, 40 ≤ r11 ≤ 0,60 :
Reliabilitas
cukup
0, 60 ≤ r11 ≤ 0,80 :
Reliabilitas
tinggi
0, 80 ≤ r11 ≤ 1,00
:
Reliabilitas sangat tinggi
(Arikunto, 2010).
= banyaknya item
= jumlah skor tiap item
= jumlah skor total item
Dengan kriteria uji validitas :
Jika rxy > r
tabel,
maka soal
tersebut valid
Jika rxy< r tabel, maka soal tersebut
tidak valid (Arikunto, 2006).
3.
2.
Tingkat Kesukaran Soal
Reliabilitas
Untuk mengetahui baik
Reliabilitas
berkenaan
buruknya butir soal ditentukan
dengan derajat konsistensi dan
oleh tingkat kesukaran butir soal
stabilitas
temuan.
yang diperoleh dari analisis soal.
Tujuan dilakukan uji reliabilitas
Tingkat kesukaran adalah sebagai
adalah agar memperoleh data
proporsi
yang
menjawab benar suatu soal pada
data
atau
reliabel.
Rumus
yang
digunakan adalah K-R 20 yaitu:
r11
(
n
n 1
)(
S2
pq
S
2
)
peserta
tes
yang
tingkat kemampuan tertentu yang
biasanya
dinyatakan
dalam
bentuk indeks (Suwarno, 2006).
Keterangan:
Untuk
r11 = reliabilitas instrumen
n = banyaknya item
S = standar deviasi dari tes
(standar deviasi adalah
akar varians)
p = proporsi subyek yang
menjawab item benar
q = proporsi subyek yang
menjawab item benar
pq = jumlah hasil perkalian p
kesukaran digunakan rumus:
dan q
Dengan kriteria:
0, 000 ≤ r11 ≤ 0,20 : Reliabilitas
P
menghitung
tingkat
B
JS
Dimana:
P = Indeks kesukaran
B = Banyaknya peserta tes yang
menjawab soal itu dengan
benar
JS = Banyaknya seluruh peserta
tes
Kriteria
penafsiran
tingkat
Kriteria
kesukaran:
Indeks Kesukaran
(P)
Penilaian
Soal
P < 0,30
0, 30 70
Soal sukar
Soal sedang
Soal mudah
Tabel 3.3 Kriteria
Penafsiran Daya Pembeda
Indeks Daya
Pembeda
D > 0, 70
0, 40
0,05,
nilai
maka
dikatakan bahwa varian dari dua
atau lebih kelompok populasi
data adalah sama (Widiyanto,
2010).
model
ekosistem
buatan. Uji hipotesis yang digunakan
adalah uji perbedaan rata-rata dua
sampel
tidak
berpasangan
(Two
Independent Samples Tests) dengan
bantuan program komputer SPSS
16.0.
Hipotesis:
H0 = rata-rata hasil belajar antara
siswa perempuan dan laki-laki
kelas VII SMP Muhammadiyah
8
Surakarta
yang
menggunakan
diajar
strategi
pembelajaran What? So What?
Now
How?
dengan
media
pembelajaran model ekositem
buatan
adalah
tidak
sama
(berbeda).
H1 = rata-rata hasil belajar antara
siswa perempuan dan laki-laki
kelas VII SMP Muhammadiyah
TEKNIK ANALISIS DATA
8
Uji Hipotesis
tidaknya
perbedaan
yang
signifikan hasil belajar antara siswa
perempuan (kelas VII A) dengan
siswa laki-laki (kelas VII B) SMP
Muhammadiyah 8 Surakarta melalui
strategi
yang
menggunakan
Uji ini untuk mengetahui ada
atau
Surakarta
pembelajaran
What?
So
diajar
strategi
pembelajaran What? So What?
Now
How?
dengan
media
pembelajaran model ekositem
buatan adalah sama.
Keputusan:
Jika nilai probabilitas (signifikansi) >
0,05, maka H1 diterima
Jika nilai probabilitas (signifikansi) <
Tabel Tests of Normality Hasil Belajar Kognitif
0,05, maka H1 ditolak, H0 diterima.
Kolmogorov-
HASIL PENELITIAN
1.
Smirnova
Uji Prasyarat Analisis
Strategi
a. Uji Normalitas
Mengajar
Shapiro-Wilk
Statis
Statistic df
Sig.
tic
Df Sig.
Hasil What? So
Tabel 4.6 Tests of Normality Hasil Belajar Kognitif
r
KolmogorovSmirnova
Belaja What? Now
Shapiro-Wilk
How?
.168
55 .001 .910
55 .001
Kogni
tif
Jenis
Stati
Kelamin stic
Hasil
Peremp
.109
Belajar
Kognitif
Stati
df
Sig.
stic df Sig.
a. Lilliefors
Significance
Correction
Tabel di atas menunjukkan
24 .200* .973 24 .734
uan
uji Kolmogorov-Smirnov diperoleh
Laki.229
31 .000 .858 31 .001
laki
untuk hasil belajar kognitif ditinjau
dari jenis kelamin perempuan nilai
a. Lilliefors Significance
Correction
probabilitas diatas 0,05 (0.200*),
*. This is a lower bound of the
true significance.
maka dapat dikatakan data hasil
Tabel di atas menunjukkan
belajar kognitif berdistribusi normal
uji Kolmogorov-Smirnov diperoleh
pada tingkat kepercayaan 95 %.
untuk hasil belajar kognitif ditinjau
Hasil belajar kognitif ditinjau dari
dari strategi mengajar What? So
jenis
What? Now How? nilai probabilitas
probabilitas di bawah 0,05 (0,000),
dibawah 0,05 (0.001), maka dapat
maka dapat dikatakan data hasil
dikatakan data hasil belajar kognitif
belajar kognitif berdistribusi tidak
siswa kelas VII SMP Muhammad-
normal pada tingkat kepercayaan
iyah
95 %.
8
Surakarta
tahun
ajaran
2011/2012 berdistribusi tidak normal
pada tingkat kepercayaan 95 %.
kelamin
laki-laki
nilai
Berdasarkan uji normalitas
diperoleh data hasil belajar kognitif
dan afektif siswa kelas VII SMP
Muhammadiyah 8 Surakarta tahun
ajaran
2011/2012
ketergantungan
materi
dalam
saling
ekosistem
berdistribusi tidak normal, maka
memiliki varian sama (homogen).
metode analisis data statistik non
Uji homogenitas dilakukan sebagai
parametrik.
prasyarat dalam analisis Sample T
b. Uji Homogenitas
Test. Uji hipotesis menggunakan
metode analisis data non parametrik
Tabel Test of Homogeneity of Variances Hasil
Belajar Kognitif
df1
df2
13.818
1
Sig.
53
.000
Tabel di atas menunjukkan
nilai
signifikansi
Test,
data
berdistribusi
tidak
normal dan sebagian data tidak
homogen.
2.
Analisis Data
nilai
Setelah uji prasyarat analisis
belajar
terpenuhi, maka diteruskan dengan
SMP
pengujian hipotesis penelitian. Hasil
Muhammadiyah 8 Surakarta tahun
uji prasyarat didapatkan data tidak
ajaran
berdasarkan
normal dan sebagian data tidak
kelompok jenis kelamin dibawah
homogen sehingga data tersebut
0,05 (0.000), maka dapat dikatakan
dapat diuji menggunakan analisis
bahwa data tersebut memiliki varian
non parametrik dengan tipe
tidak sama.
Independent Sample Test (Mann-
probabilitas
kognitif
untuk
siswa
atau
Samples
Independent
karena
Hasil Belajar Kognitif
Levene Statistic
Two
hasil
kelas
2011/2012
VII
Berdasarkan uji homogenitas
diperoleh data hasil belajar kognitif
siswa
kelas
VII
Whitney
2011/2012
SMP
ketergantungan
materi
dalam
ekosistem
N
o
2Independ
ent
sample
Test
Signifika
nsi
Probabilit
as
Kesimpul
an
1
Hasil
Belajar
0,001
0,05
H1
ditolak
homogen), sedangkan data hasil
belajar afektif siswa kelas VII SMP
Muhammadiyah 8 Surakarta tahun
ajaran
2011/2012
ketergantungan
materi
dalam
saling
ekosistem
akan
Tabel Rangkuman Hasil uji
Non Parametrik Test
menggunakan 2Independent Samples Test
(Mann-Whitney U).
saling
memiliki varian tidak sama (tidak
Semuanya
terangkum pada tabel dibawah ini.
Muhammadiyah 8 Surakarta tahun
ajaran
U).
2-
Berdasarkan tabel di atas,
tersebut diperoleh dari hasil belajar
menunjukkan rata-rata hasil belajar
siswa kelas VII A (kelas perempuan)
biologi
perempuan
dan kelas VII B (kelas laki-laki)
(kelas VII A) dengan siswa laki-laki
SMP Muhammadiyah 8 Surakarta
(kelas VII B) SMP Muhammadiyah
tahun ajaran 2011/2012 yang diajar
8 Surakarta tahun ajaran 2011/2012
menggunakan strategi pembelajaran
yang diajar menggunakan strategi
What? So What? Now How? dengan
pembelajaran What? So What? Now
media
How? dengan menggunakan media
ekosistem
pembelajaran
ketergantungan
antara
siswa
model
ekosistem
pembelajaran
buatan
materi
dalam
A
saling
ekosistem.
buatan materi saling ketergantungan
Kelas
dalam ekosistem terdapat perbedaan
eksperimen 1 berjumlah 24 siswa
yang signifikan.
dan kelas VII B sebagai kelas
3.
eksperimen 2 berjumlah 31 siswa,
Hasil Penelitian
VII
model
sebagai
kelas
sehingga jumlah seluruh siswa yang
Terdapat dua macam data
hasil penelitian, yaitu data dari nilai
dilibatkan
kognitif dan data dari nilai keaktifan
sebanyak 55 siswa. Rangkuman hasil
(minat,
belajar kognitif
keseriusan,
kerjasama,
dalam
penelitian
ini
dan afektif dapat
dilihat pada tabel di bawah.
bertanya, dan berpendapat). Data
Tabel Data Hasil Belajar Kognitif dan afektif Kelas VII A dan Kelas
VII B
Keaktifan
Nilai
Jumla
h
Mean
Tertin
ggi
Terend
ah
Nilai
Kognitif
Keaktifan Karakter
Minat
Keseriusan
Keterampilan Sosial
Kerjasama
Bertanya
Berpendapat
P
L
P
L
P
L
P
L
P
L
P
L
15
96
66
,5
93
246
0
79,3
5
90
180
176
221
171
213
170
206
168
211
7,33
7,13
7,13
6,87
7,08
6,65
7
6,81
8
22
5
7,
26
8
8
8
8
8
8
8
8
8
36
63
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
7,5
Tabel
di
atas,
belajar kognitif siswa kelas VII SMP
menunjukkan nilai rata-rata hasil
Muhammadiyah 8 Surakarta tahun
belajar kognitif lebih tinggi laki-
ajaran 2011/2012 berdistribusi tidak
laki
perempuan,
normal dan sebagian data tidak
sedangkan nilai rata-rata hasil
homogen, maka untuk uji hipotesis
belajar
menggunakan metode analisis non
daripada
afektif
(minat,
keseriusan, kerjasama, bertanya,
parametrik
dan berpendapat) lebih tinggi
Independent Sample Test (Mann-
perempuan daripada laki-laki.
Whitney U). Dari hasil uji 2 -
dengan
tipe
2
-
Independent Sample Test dengan
taraf signifikansi 5%, hasil belajar
PEMBAHASAN
Penelitian
mengambil
kognitif siswa kelas VII A (siswa
sampel seluruh kelas VII SMP
perempuan) dan siswa kelas VII B
Muhammadiyah 8 Surakarta tahun
(siswa laki-laki) harga asymp sig (2-
ajaran 2011/2012. Kelas VII hanya
tailed) = 0,001. Harga ini lebih kecil
terdiri atas dua kelas, yaitu kelas VII
dari nilai probabilitas yaitu 0,05,
A (kelas perempuan) dan kelas VII B
sehingga
(kelas laki-laki). Kelas VII A dan
ditolak. Ditolaknya H1 berarti H0
kelas
diterima,
sehingga
menggunakan strategi pembelajaran
kesimpulan
bahwa
What? So What? Now How? dengan
kognitif antara kelas VII A (kelas
media
perempuan)
VII
B
ini
sama-sama
pembelajaran
diajar
model
dapat
disimpulkan
H1
diperoleh
hasil
sebagai
belajar
kelas
ekosistem buatan pada materi saling
eksperimen I dengan kelas VII B
ketergantungan
(kelas
dalam
ekosistem.
laki-laki)
sebagai
kelas
Hasil belajar yang diperoleh berupa
eksperimen II terdapat perbedaan
hasil belajar kognitif dan afektif
yang signifikan.
(minat,
keseriusan,
kerjasama,
bertanya, dan berpendapat).
Uji
VII A) sebesar 93, nilai terendah
homogenitas
sebesar 36, rata-rata hasil belajar
menunjukkan bahwa untuk data hasil
kognitif 66,5, dan jumlah siswa yang
dan
yaitu
tertinggi di kelas eksperimen I (kelas
uji
normalitas
prasyarat
Nilai hasil belajar kognitif
belum tuntas sebanyak 7 siswa. Nilai
perasaan
sedangkan
hasil belajar kognitif tertinggi di
menggunakan logika.
laki-laki
kelas eksperimen II (kelas VII B)
Strategi pembelajaran What?
yaitu 90, nilai terendah 63, rata-rata
So What? Now How? merupakan
hasil belajar kognitif 79,35, dan
strategi yang menitik beratkan pada
jumlah siswa yang belum tuntas
pengalaman belajar siswa, sehingga
tidak ada. Nilai rata-rata hasil belajar
siswa
kognitif antara kelas eksperimen I
belajar dari mana saja, dan mampu
dengan kelas eksperimen II ternyata
dengan sendirinya mengimplikasikan
lebih tinggi pada kelas eksperimen II,
pengalaman belajar tersebut pada
maka dapat disimpulkan penggunaan
materi
strategi
memperoleh
pembelajaran
What?
So
mempunyai
pelajaran.
pengalaman
Cara
untuk
pengalaman
belajar
What? Now How? dengan media
tersebut,
model ekosistem buatan pada materi
mengamati
saling
dalam
media sendiri yaitu berupa miniatur
ekosistem lebih efektif diterapkan di
(model) ekosistem sawah dan sungai.
kelas VII B (kelas eksperimen II).
Pengalaman
Hal ini dapat dijelaskan berdasarkan
diperoleh siswa saat pengamatan dan
teori
dalam
secara tidak langsung siswa telah
perempuan
memperoleh pengalaman belajar dari
ketergantungan
menurut
Giddens
Aditama
(2011),
seringkali
lebih
baik
dalam
siswa
diminta
kemudian
untuk
merancang
belajar
tersebut
lingkungan sekitar. Kelebihan dari
melakukan organisasi dan memiliki
strategi
motivasi yang lebih tinggi daripada
What? Now How? adalah guru dapat
laki-laki.
mengetahui
Perempuan
juga
lebih
pembelajaran
What?
pengalaman
So
belajar
dewasa daripada laki-laki, dapat
siswa yang dimiliki, serta terjadi aksi
diketahui
interaksi
memelihara
bahwa
perempuan
guru
dan
siswa
dengan
melalui tanya jawab. Media model
percakapan dan ketrampilan verbal.
ekosistem buatan dirancang langsung
Jika
berfikir,
oleh siswa, dengan merancang media
perempuan dalam memutuskan suatu
sendiri siswa secara tidak langsung
permasalahan lebih menggunakan
telah menggali pengetahuan mereka
dilihat
hubungan
antar
dari
pola
serta
melatih
kreatifitas
siswa.
(7,08 > 6,65). Telah dijelaskan di
Penggunaan media bertujuan untuk
atas bahwa laki-laki lebih aktif
merpermudah dalam penyampaian
daripada perempuan. Akan tetapi,
materi dan penerimaan materi oleh
keaktifan laki-laki ini
siswa. Kelebihan dari media model
menyebabkan laki-laki menjadi lebih
ekosistem
tiga
sulit untuk diatur. Nilai rata-rata hasil
dimensi, sehingga dapat diamati dari
belajar afektif berpendapat kelas
segala arah.
eksperimen I lebih besar daripada
buatan
berupa
kemudian
Nilai rata-rata hasil belajar
kelas eksperimen II (7 > 6,81).
afektif minat kelas eksperimen I
Kesimpulan yang diperoleh hasil
lebih
besar
daripada
kelas
belajar keaktifan (minat, keseriusan,
(7,5
7,26).
kerjasama, bertanya, berpendapat)
Haralambos dan Horlborn (2004)
lebih tinggi kelas eksperimen I
menjelaskan bahwa terdapat bukti
daripada kelas eksperimen II (7,21 >
yang
6,94). Hasil penelitian yang telah
eksperimen
dapat
II
>
menjelaskan
bahwa
perempuan memiliki tingkat prestasi
dilakukan
belajar yang lebih baik daripada laki-
mengenai perbedaan jenis kelamin
laki. Menurut mereka perempuan
terhadap
lebih termotivasi dan bekerja lebih
hubungan nilai keaktifan mahasiswa
rajin
dengan
daripada
mengerjakan
laki-laki
pekerjaan
dalam
oleh
nilai
nilai
Aditama
keaktifan
akhir
(2011)
dan
praktikum
sekolah.
fisiologi hewan mahasiswa biologi
Nilai rata-rata hasil belajar afektif
UMS tahun akademik 2009/2010
keseriusan kelas eksperimen I lebih
bahwa tidak ada hubungan antara
besar daripada kelas eksperimen II
nilai keaktifan dengan hasil akhir
(7,33 > 7,13). Nilai rata-rata hasil
praktikum. Hasil penelitian Aditama
belajar
kelas
tersebut mendukung penelitian saya.
eksperimen I lebih besar daripada
Telah dijelaskan di atas, rata-rata
kelas eksperimen II (7,13 > 6,87).
hasil belajar afektif lebih tinggi kelas
Nilai rata-rata hasil belajar afektif
eksperimen II, rata-rata hasil belajar
bertanya kelas eksperimen I lebih
kognitif
besar daripada kelas eksperimen II
eksperimen
afektif
kerjasama
lebih
tinggi
kelas
I,
maka
dapat
disimpulkan tidak ada hubungan
Saran
antara hasil belajar afektif dengan
1.
hasil belajar kognitif.
Guru
diharapkan
mempunyai
pengetahuan dan kemampuan
yang
cukup
untuk
memilih
PENUTUP
strategi
Kesimpulan
pembelajaran yang tepat sesuai
1.
Hasil belajar kognitif antara
dengan
kelas VII A (kelas perempuan)
diajarkan, serta sesuai dengan
sebagai
keadaan siswa sehingga dapat
kelas
eksperimen
I
materi
dengan kelas VII B (kelas laki-
meningkatkan
laki) sebagai kelas eksperimen II
siswa.
SMP
Muhammadiyah
Surakarta
8
2.
hasil
diharapkan
akan
belajar
mempunyai
keterampilan dalam penggunaan
yang
diajar
media
strategi
How?
dengan
materi
media
saling
agar
belajar
tidak
membosankan
serta
mempermudah
pembelajaran model ekosistem
pada
pembelajaran
suasana
pembelajaran What? So What?
buatan
yang
ajaran
menggunakan
Now
Guru
metode
tahun
2011/2012
2.
ataupun
siswa
dalam
memahami pelajaran.
3.
Perlu adanya penelitian lebih
ketergantungan dalam ekosistem
lanjut untuk mengetahui apakah
terdapat
strategi pembelajaran What? So
perbedaan
yang
signifikan.
What? Now How? dilengkapi
Strategi pembelajaran What? So
dengan media model ekosistem
What? Now How? dengan media
buatan dapat diterapkan serta
model ekosistem buatan pada
memberikan
materi
ketergantungan
yang lebih baik lagi pada materi
dalam ekosistem lebih efektif
yang lain khususnya untuk hasil
diterapkan di kelas VII B SMP
belajar kognitif dan afektif yang
Muhammadiyah
lebih
saling
8
Surakarta
tahun ajaran 2011/2012.
baik
hasil
lagi
perbedaan
bagi
siswa
Daftar Pustaka
Aditama, Lisa. 2011. Hubungan Nilai Keaktifan Siswa pada Praktikum Fisiologi
Hewan dengan Nilai Akhir Praktikum Mahasiswa Biologi UMS Tahun
Akademik 2009/2010.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT Asdi Mahasatya.
Haralambos and Holborn. 2004. Sociology: Themes and Perspectives Sixth
Edition. London: Harper Collins Publisher.
Martono, Nanang. 2010. Perbedaan Gender dalam Prestasi Belajar Mahasiswa
Unsued.
Situs:
http://nanang
martono.blog.unsued.ac.id./files/2010/Perbedaan-Gender-dalamPrestasi-Akademik-Mahasiswa-Unsued.pdf. Diakses Rabu, 7 Desember
2011 pukul 19.00.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D . Bandung:
Alfabeta.
Suwarno, Wiji. 2006. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Uno, Hamzah B. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Widiyanto, Joko. 2010. SPSS For Windows Untuk Analisis Data Statistik dan
Penelitian. Surakarta: BP-FKIP UMS.
SURAKARTA MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN WHAT? SO WHAT?
NOW HOW? DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN MODEL EKOSISTEM BUATAN
MATERI SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM
TAHUN AJARAN 2011/2012.
NASKAH PUBLIKASI
Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana SI Program Studi Pendidikan Biologi
Diajukan Oleh :
ANAN FHADILAH
A 420 080 068
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 8
SURAKARTA MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN WHAT? SO WHAT?
NOW HOW? DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN MODEL EKOSISTEM BUATAN
MATERI SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM
TAHUN AJARAN 2011/2012.
Oleh:
ANAN FHADILAH
A 420 080 068
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara siswa laki-laki
dan siswa perempuan kelas VII SMP Muhammadiyah 8 Surakarta menggunakan strategi
pembelajaran What? So What? Now How? dengan media pembelajaran model ekosistem
buatan pada materi saling ketergantungan dalam ekosistem tahun ajaran 2011/2012. Hasil
belajar siswa pada penelitian ini ditekankan pada perbedaan hasil belajar kognitif dan afektif.
Penelitian ini mengambil lokasi di SMP Muhammadiyah 8 Surakarta. Bentuk penelitian ini
adalah eksperimen pendidikan. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa SMP
Muhammadiyah 8 Surakarta. Sampel pada penelitian ini adalah siwa kelas VII SMP
Muhammadiyah 8 Surakarta yang terdiri dari dua kelas, yaitu kelas VII A (kelas perempuan)
sebagai kelas eksperimen I sebanyak 24 siswa dan kelas VII B (kelas laki-laki) sebagai kelas
eksperimen II sebanyak 31 siswa. Tehnik penentuan sampel pada penelitian ini adalah
nonprobability sampling jenis purposive sampling. Tehnik pengumpulan data hasil belajar
siswa dengan metode observasi, dokumentasi, dan tes. Analisis data sebelum uji hipotesis
dilakukan uji normalitas dan homogenitas, uji hipotesis dengan uji non parametrik dengan tipe
2-Independent Sample Test (Mann-Whitney) U. Hasil analisis data menggunakan 2Independent Sample Test (Mann-Whitney U) diperoleh nilai signifikansi = 0,001 dan nilai
probabilitas = 0,05, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar biologi antara siswa perempuan
(kelas VII A) dengan siswa laki-laki (kelas VII B) SMP Muhammadiyah 8 Surakarta tahun
ajaran 2011/2012 dengan menggunakan strategi pembelajaran What? So What? Now How?
dan media model ekosistem buatan terdapat perbedaan yang signifikan. Hasil penelitian yang
diperoleh menunjukkan nilai rata-rata hasil belajar kognitif kelas VII A sebesar 66,5 kelas VII
B sebesar 79,35. Nilai rata-rata hasil belajar afektif kelas VII A sebesar 7,21 kelas VII B
sebesar 6,94, maka dapat disimpulkan nilai rata-rata hasil belajar kognitif lebih tinggi kelas
VII B, sedangkan nilai rata-rata hasil belajar afektif lebih tinggi kelas VII A. Berdasarkan
hasil penelitian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa strategi What? So What? Now How?
dengan media model ekosistem buatan pada materi saling ketergantungan dalam ekosistem
lebih efektif diterapkan di kelas VII B SMP Muhammadiyah 8 Surakarta tahun ajaran
2011/2012.
Kata Kunci : Hasil belajar siswa perempuan dan siswa laki-laki, strategi pembelajaran What?
So What? Now How? , media model ekosistem buatan.
didasarkan pada kondisi pengajaran
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan usaha
yang ada.
yang sengaja dan terencana untuk
Pembelajaran
biologi
membantu perkembangan potensi dan
menuntut adanya interaksi aktif antara
kemampuan anak agar bermanfaat
siswa dengan guru selama kegiatan
bagi kepentingan hidupnya sebagai
belajar mengajar. Permasalahan yang
seorang individu dan sebagai warga
timbul adalah bagaimana cara yang
negara
dengan
mudah memperkenalkan belajar aktif
memilih isi (materi), strategi kegiatan
kepada siswa SMP kelas VII yang
dan teknik penilaian yang sesuai.
baru saja lulus dari Sekolah Dasar,
Pembelajaran menurut Degeng dalam
mengingat hampir seluruh kegiatan
Uno (2008) adalah upaya untuk
belajar mengajar selama di Sekolah
membelajarkan
Dasar hanya berasal dari satu arah
atau
masyarakat,
siswa.
Dalam
pengertian ini secara implisit dalam
yaitu dari guru kepada siswa.
pengajaran terdapat kegiatan memilih,
Penelitian ini dilakukan di
menetapkan,
mengembangkan
SMP Muhammadiyah 8 Surakarta.
metode,
mencapai
Sampel
untuk
pengajaran
yang
Pemilihan,
penetapkan,
hasil
diinginkan.
kelas
yang
dijadikan
penelitian adalah seluruh siswa kelas
dan
VII. Siswa kelas VII hanya terdiri dari
pengembangan metode ini didasarkan
2 kelas, yaitu 1 kelas yang terdiri dari
pada kondisi pengajaran yang ada.
siswa laki-laki dan 1 kelas yang
Pembelajaran
menurut
terdiri dari siswa perempuan. Siswa
Degeng dalam Uno (2008) adalah
laki-laki
upaya untuk membelajarkan siswa.
mempunyai karakter yang berbeda.
Dalam pengertian ini secara implisit
Oleh karena itu diperlukan inovasi
dalam pengajaran terdapat kegiatan
baru
memilih,
pembelajaran maupun media yang
menetapkan,
mengembangkan
dan
baik
siswa
dalam
perempuan
hal
strategi
metode,
untuk
pengajaran
yang
strategi pembelajaran yang digunakan
diinginkan. Pemilihan, penetapkan,
oleh guru di SMP Muhammadiyah 8
dan
adalah ceramah.
mencapai
hasil
pengembangan
metode
ini
digunakan
mengingat
kebanyakan
Strategi pembelajaran What?
lebih termotivasi dan bekerja lebih
So What? Now How? merupakan
rajin
salah satu strategi pembelajaran aktif
mengerjakan
yang
untuk
kepercayaan diri perempuan yang
mengungkapkan kembali pengalaman
lebih bagus daripada laki-laki; yang
yang baru mereka alami dan menggali
terakhir,
implikasinya. Dengan cara ini siswa
membaca
dilatih untuk terbiasa mengungkapkan
Berdasarkan uraian di atas, maka
pendapatnya
peneliti
mengajak
siswa
selama
kegiatan
daripada
laki-laki
dalam
pekerjaan
perempuan
sekolah;
lebih
daripada
mencoba
suka
laki-laki.
mengadakan
pembelajaran melalui cara mereka
penelitian untuk mengkaji perbedaan
sendiri,
tidak
hasil belajar siswa berupa aspek
langsung siswa ikut terlibat secara
kognitif maupun afektif pada kelas
aktif selama kegiatan pembelajaran.
perempuan
Media pembelajaran digunakan dalam
menggunakan
kegiatan
untuk
pembelajaran yaitu strategi What? So
dalam
What? Now How? dilengkapi dengan
dan
media pembelajaran model ekosistem
sehingga
secara
pembelajaran
mempermudah
guru
penyampaian
materi
mempermudah
siswa
dalam
dan
kelas
laki-laki
satu
strategi
buatan.
memahami materi yang disampaikan
Tujuan yang ingin dicapai
oleh guru. Media pembelajaran yang
dalam penelitian ini adalah untuk
digunakan berupa model atau maket.
mengetahui perbedaan hasil belajar
Model atau maket yang digunakan
antara siswa laki-laki dan siswa
adalah model atau maket ekosistem
perempuan
buatan.
Muhammadiyah
Hasil
kelas
VII
8
SMP
Surakarta
penelitian
yang
menggunakan strategi pembelajaran
Martono
(2010)
What? So What? Now How? dengan
menunjukkan bahwa, secara umum
media pembelajaran model ekosistem
prestasi
buatan
dilakukan
oleh
perempuan
lebih
baik
pada
materi
daripada laki-laki. Secara teoritis,
ketergantungan
perempuan lebih berprestasi daripada
tahun ajaran 2011/2012
laki-laki
dikarenakan
perempuan
dalam
saling
ekosistem
METODE PENELITIAN
Penelitian
yang
METODE
digunakan
PENGUMPULAN
DATA
eksperimen
Pada penelitian ini, metode
pendidikan. Dalam eksperimen ada
pengumpulan data yang diperlukan
dua variabel yang menjadi perhatian
adalah metode observasi, metode
utama, yakni variabel bebas dan
dokumentasi,
variabel
terikat.
bebas
Menurut Sugiyono (2011) teknik
sengaja
dimanipulasi,
sedangkan
pengumpulan data dengan observasi
variabel yang diamati atau diukur
digunakan bila, penelitian berkenaan
sebagai
akibat
dari
dengan
variabel
bebas
disebut
adalah
penelitian
Variabel
manipulasi
dan
perilaku
metode
manusia,
tes.
proses
variabel
kerja, gejala-gejala alam dan bila
terikat. Penelitian ini menggunakan
responden yang diamati tidak terlalu
desain pre-eksperimen, bentuk desain
besar. Metode observasi digunakan
One-Shot Case Study. Pada desain ini
untuk mengetahui nilai keaktifan
terdapat
siswa dalam interaksi pembelajaran
suatu
treatment
atau
kelompok
perlakuan,
diberi
dan
biologi
yang
meliputi
keaktifan
hasilnya.
karakter dan keterampilan sosial.
Penelitian ini dilaksanakan di SMP
Keaktifan karakter meliputi minat,
Muhammadiyah 8 Surakarta Tahun
keseriusan,
dan
bekerjasama.
Ajaran
Sedangkan
keaktifan
keterampilan
selanjutnya
diobservasi
2011/2012
pada
bulan
November 2011 sampai April 2012.
sosial
Populasi dalam penelitian ini adalah
menyumbang ide atau berpendapat.
seluruh siswa SMP Muhammadiyah 8
Metode
Surakarta. Sampel yang digunakan
untuk memperoleh identitas siswa
adalah
yang meliputi daftar nama siswa,
siswa
kelas
VII
SMP
meliputi
bertanya,
dokumentasi
nomor
induk
dan
digunakan
Muhammadiyah 8 Surakarta yang
daftar
siswa,
terdiri atas dua kelas, yaitu kelas VII
dokumen lainnya yang berkenaan
A sebanyak 24 siswa, dan kelas VII B
dengan
kepentingan
sebanyak 31 siswa. Sampling dalam
Metode
tes
penelitian ini adalah nonprobability
mengumpulkan
sampling jenis purposive sampling.
perkembangan hasil belajar siswa.
penelitian.
digunakan
data
dan
untuk
mengenai
DEVINISI
OPERASIONAL
berupa
hasil
pembelajaran
VARIABEL
menggunakan
1.
What? Now How? dengan media
Variabel bebas (independent)
Variabel
bebas
dalam
adalah
jenis
strategi
What?
So
pembelajaran model ekosistem buatan
siswa kelas VII SMP Muhammadiyah
penelitian
ini
8 Surakarta tahun ajaran 2011/2012.
kelamin siswa kelas VII SMP
Muhammadiyah
8
Surakarta
UJI INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen penelitian sebagai alat
tahun ajaran 2011/2012.
pengumpul data, sebelum digunakan
2.
Variabel terikat (dependent)
Variabel
terikat
harus
dalam
diuji
terlebih
kelayakannya.
Jenis
dahulu
instrumen
penelitian ini adalah hasil belajar
penelitian yang harus diuji dalam
siswa
penelitian ini adalah tes. Jenis uji
kelas
Muhammadiyah
VII
8
SMP
Surakarta
berupa aspek kognitif dan afektif
coba yang dilakukan meliputi:
1.
Validitas
yang diajar menggunakan strategi
Validitas
pembelajaran What? So What?
ketepatan antara data yang terjadi
Now How? dengan media model
pada obyek penelitian dengan
ekosistem buatan.
daya yang dapat dilaporkan oleh
merupakan
derajad
peneliti. Dengan demikian, data
INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen
penelitian
yang valid adalah data yang
ini
sesungguhnya terjadi pada obyek
menggunakan metode tes. Metode tes
penelitian.
digunakan untuk mengumpulkan data
digunakan adalah rumus korelasi
mengenai perkembangan hasil belajar
product
siswa. Metode tes ini hanya meliputi
dikemukakan oleh Pearson, yaitu:
post tes sebanyak satu kali. Post tes
rxy
yaitu tes yang dilaksanakan setelah
diadakan pembelajaran. Dari metode
tes ini akan diperoleh data yang
Rumus
moment
N
N
X
2
yang
yang
XY ( X )( Y)
( X ) 2 ( N Y2 ( Y) 2
keterangan:
rxy
= koefisien korelasi antara
x dan y
N
∑x
∑y
sangat rendah
0, 20 ≤ r11 ≤ 0,40 :
Reliabilitas
rendah
0, 40 ≤ r11 ≤ 0,60 :
Reliabilitas
cukup
0, 60 ≤ r11 ≤ 0,80 :
Reliabilitas
tinggi
0, 80 ≤ r11 ≤ 1,00
:
Reliabilitas sangat tinggi
(Arikunto, 2010).
= banyaknya item
= jumlah skor tiap item
= jumlah skor total item
Dengan kriteria uji validitas :
Jika rxy > r
tabel,
maka soal
tersebut valid
Jika rxy< r tabel, maka soal tersebut
tidak valid (Arikunto, 2006).
3.
2.
Tingkat Kesukaran Soal
Reliabilitas
Untuk mengetahui baik
Reliabilitas
berkenaan
buruknya butir soal ditentukan
dengan derajat konsistensi dan
oleh tingkat kesukaran butir soal
stabilitas
temuan.
yang diperoleh dari analisis soal.
Tujuan dilakukan uji reliabilitas
Tingkat kesukaran adalah sebagai
adalah agar memperoleh data
proporsi
yang
menjawab benar suatu soal pada
data
atau
reliabel.
Rumus
yang
digunakan adalah K-R 20 yaitu:
r11
(
n
n 1
)(
S2
pq
S
2
)
peserta
tes
yang
tingkat kemampuan tertentu yang
biasanya
dinyatakan
dalam
bentuk indeks (Suwarno, 2006).
Keterangan:
Untuk
r11 = reliabilitas instrumen
n = banyaknya item
S = standar deviasi dari tes
(standar deviasi adalah
akar varians)
p = proporsi subyek yang
menjawab item benar
q = proporsi subyek yang
menjawab item benar
pq = jumlah hasil perkalian p
kesukaran digunakan rumus:
dan q
Dengan kriteria:
0, 000 ≤ r11 ≤ 0,20 : Reliabilitas
P
menghitung
tingkat
B
JS
Dimana:
P = Indeks kesukaran
B = Banyaknya peserta tes yang
menjawab soal itu dengan
benar
JS = Banyaknya seluruh peserta
tes
Kriteria
penafsiran
tingkat
Kriteria
kesukaran:
Indeks Kesukaran
(P)
Penilaian
Soal
P < 0,30
0, 30 70
Soal sukar
Soal sedang
Soal mudah
Tabel 3.3 Kriteria
Penafsiran Daya Pembeda
Indeks Daya
Pembeda
D > 0, 70
0, 40
0,05,
nilai
maka
dikatakan bahwa varian dari dua
atau lebih kelompok populasi
data adalah sama (Widiyanto,
2010).
model
ekosistem
buatan. Uji hipotesis yang digunakan
adalah uji perbedaan rata-rata dua
sampel
tidak
berpasangan
(Two
Independent Samples Tests) dengan
bantuan program komputer SPSS
16.0.
Hipotesis:
H0 = rata-rata hasil belajar antara
siswa perempuan dan laki-laki
kelas VII SMP Muhammadiyah
8
Surakarta
yang
menggunakan
diajar
strategi
pembelajaran What? So What?
Now
How?
dengan
media
pembelajaran model ekositem
buatan
adalah
tidak
sama
(berbeda).
H1 = rata-rata hasil belajar antara
siswa perempuan dan laki-laki
kelas VII SMP Muhammadiyah
TEKNIK ANALISIS DATA
8
Uji Hipotesis
tidaknya
perbedaan
yang
signifikan hasil belajar antara siswa
perempuan (kelas VII A) dengan
siswa laki-laki (kelas VII B) SMP
Muhammadiyah 8 Surakarta melalui
strategi
yang
menggunakan
Uji ini untuk mengetahui ada
atau
Surakarta
pembelajaran
What?
So
diajar
strategi
pembelajaran What? So What?
Now
How?
dengan
media
pembelajaran model ekositem
buatan adalah sama.
Keputusan:
Jika nilai probabilitas (signifikansi) >
0,05, maka H1 diterima
Jika nilai probabilitas (signifikansi) <
Tabel Tests of Normality Hasil Belajar Kognitif
0,05, maka H1 ditolak, H0 diterima.
Kolmogorov-
HASIL PENELITIAN
1.
Smirnova
Uji Prasyarat Analisis
Strategi
a. Uji Normalitas
Mengajar
Shapiro-Wilk
Statis
Statistic df
Sig.
tic
Df Sig.
Hasil What? So
Tabel 4.6 Tests of Normality Hasil Belajar Kognitif
r
KolmogorovSmirnova
Belaja What? Now
Shapiro-Wilk
How?
.168
55 .001 .910
55 .001
Kogni
tif
Jenis
Stati
Kelamin stic
Hasil
Peremp
.109
Belajar
Kognitif
Stati
df
Sig.
stic df Sig.
a. Lilliefors
Significance
Correction
Tabel di atas menunjukkan
24 .200* .973 24 .734
uan
uji Kolmogorov-Smirnov diperoleh
Laki.229
31 .000 .858 31 .001
laki
untuk hasil belajar kognitif ditinjau
dari jenis kelamin perempuan nilai
a. Lilliefors Significance
Correction
probabilitas diatas 0,05 (0.200*),
*. This is a lower bound of the
true significance.
maka dapat dikatakan data hasil
Tabel di atas menunjukkan
belajar kognitif berdistribusi normal
uji Kolmogorov-Smirnov diperoleh
pada tingkat kepercayaan 95 %.
untuk hasil belajar kognitif ditinjau
Hasil belajar kognitif ditinjau dari
dari strategi mengajar What? So
jenis
What? Now How? nilai probabilitas
probabilitas di bawah 0,05 (0,000),
dibawah 0,05 (0.001), maka dapat
maka dapat dikatakan data hasil
dikatakan data hasil belajar kognitif
belajar kognitif berdistribusi tidak
siswa kelas VII SMP Muhammad-
normal pada tingkat kepercayaan
iyah
95 %.
8
Surakarta
tahun
ajaran
2011/2012 berdistribusi tidak normal
pada tingkat kepercayaan 95 %.
kelamin
laki-laki
nilai
Berdasarkan uji normalitas
diperoleh data hasil belajar kognitif
dan afektif siswa kelas VII SMP
Muhammadiyah 8 Surakarta tahun
ajaran
2011/2012
ketergantungan
materi
dalam
saling
ekosistem
berdistribusi tidak normal, maka
memiliki varian sama (homogen).
metode analisis data statistik non
Uji homogenitas dilakukan sebagai
parametrik.
prasyarat dalam analisis Sample T
b. Uji Homogenitas
Test. Uji hipotesis menggunakan
metode analisis data non parametrik
Tabel Test of Homogeneity of Variances Hasil
Belajar Kognitif
df1
df2
13.818
1
Sig.
53
.000
Tabel di atas menunjukkan
nilai
signifikansi
Test,
data
berdistribusi
tidak
normal dan sebagian data tidak
homogen.
2.
Analisis Data
nilai
Setelah uji prasyarat analisis
belajar
terpenuhi, maka diteruskan dengan
SMP
pengujian hipotesis penelitian. Hasil
Muhammadiyah 8 Surakarta tahun
uji prasyarat didapatkan data tidak
ajaran
berdasarkan
normal dan sebagian data tidak
kelompok jenis kelamin dibawah
homogen sehingga data tersebut
0,05 (0.000), maka dapat dikatakan
dapat diuji menggunakan analisis
bahwa data tersebut memiliki varian
non parametrik dengan tipe
tidak sama.
Independent Sample Test (Mann-
probabilitas
kognitif
untuk
siswa
atau
Samples
Independent
karena
Hasil Belajar Kognitif
Levene Statistic
Two
hasil
kelas
2011/2012
VII
Berdasarkan uji homogenitas
diperoleh data hasil belajar kognitif
siswa
kelas
VII
Whitney
2011/2012
SMP
ketergantungan
materi
dalam
ekosistem
N
o
2Independ
ent
sample
Test
Signifika
nsi
Probabilit
as
Kesimpul
an
1
Hasil
Belajar
0,001
0,05
H1
ditolak
homogen), sedangkan data hasil
belajar afektif siswa kelas VII SMP
Muhammadiyah 8 Surakarta tahun
ajaran
2011/2012
ketergantungan
materi
dalam
saling
ekosistem
akan
Tabel Rangkuman Hasil uji
Non Parametrik Test
menggunakan 2Independent Samples Test
(Mann-Whitney U).
saling
memiliki varian tidak sama (tidak
Semuanya
terangkum pada tabel dibawah ini.
Muhammadiyah 8 Surakarta tahun
ajaran
U).
2-
Berdasarkan tabel di atas,
tersebut diperoleh dari hasil belajar
menunjukkan rata-rata hasil belajar
siswa kelas VII A (kelas perempuan)
biologi
perempuan
dan kelas VII B (kelas laki-laki)
(kelas VII A) dengan siswa laki-laki
SMP Muhammadiyah 8 Surakarta
(kelas VII B) SMP Muhammadiyah
tahun ajaran 2011/2012 yang diajar
8 Surakarta tahun ajaran 2011/2012
menggunakan strategi pembelajaran
yang diajar menggunakan strategi
What? So What? Now How? dengan
pembelajaran What? So What? Now
media
How? dengan menggunakan media
ekosistem
pembelajaran
ketergantungan
antara
siswa
model
ekosistem
pembelajaran
buatan
materi
dalam
A
saling
ekosistem.
buatan materi saling ketergantungan
Kelas
dalam ekosistem terdapat perbedaan
eksperimen 1 berjumlah 24 siswa
yang signifikan.
dan kelas VII B sebagai kelas
3.
eksperimen 2 berjumlah 31 siswa,
Hasil Penelitian
VII
model
sebagai
kelas
sehingga jumlah seluruh siswa yang
Terdapat dua macam data
hasil penelitian, yaitu data dari nilai
dilibatkan
kognitif dan data dari nilai keaktifan
sebanyak 55 siswa. Rangkuman hasil
(minat,
belajar kognitif
keseriusan,
kerjasama,
dalam
penelitian
ini
dan afektif dapat
dilihat pada tabel di bawah.
bertanya, dan berpendapat). Data
Tabel Data Hasil Belajar Kognitif dan afektif Kelas VII A dan Kelas
VII B
Keaktifan
Nilai
Jumla
h
Mean
Tertin
ggi
Terend
ah
Nilai
Kognitif
Keaktifan Karakter
Minat
Keseriusan
Keterampilan Sosial
Kerjasama
Bertanya
Berpendapat
P
L
P
L
P
L
P
L
P
L
P
L
15
96
66
,5
93
246
0
79,3
5
90
180
176
221
171
213
170
206
168
211
7,33
7,13
7,13
6,87
7,08
6,65
7
6,81
8
22
5
7,
26
8
8
8
8
8
8
8
8
8
36
63
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
7,5
Tabel
di
atas,
belajar kognitif siswa kelas VII SMP
menunjukkan nilai rata-rata hasil
Muhammadiyah 8 Surakarta tahun
belajar kognitif lebih tinggi laki-
ajaran 2011/2012 berdistribusi tidak
laki
perempuan,
normal dan sebagian data tidak
sedangkan nilai rata-rata hasil
homogen, maka untuk uji hipotesis
belajar
menggunakan metode analisis non
daripada
afektif
(minat,
keseriusan, kerjasama, bertanya,
parametrik
dan berpendapat) lebih tinggi
Independent Sample Test (Mann-
perempuan daripada laki-laki.
Whitney U). Dari hasil uji 2 -
dengan
tipe
2
-
Independent Sample Test dengan
taraf signifikansi 5%, hasil belajar
PEMBAHASAN
Penelitian
mengambil
kognitif siswa kelas VII A (siswa
sampel seluruh kelas VII SMP
perempuan) dan siswa kelas VII B
Muhammadiyah 8 Surakarta tahun
(siswa laki-laki) harga asymp sig (2-
ajaran 2011/2012. Kelas VII hanya
tailed) = 0,001. Harga ini lebih kecil
terdiri atas dua kelas, yaitu kelas VII
dari nilai probabilitas yaitu 0,05,
A (kelas perempuan) dan kelas VII B
sehingga
(kelas laki-laki). Kelas VII A dan
ditolak. Ditolaknya H1 berarti H0
kelas
diterima,
sehingga
menggunakan strategi pembelajaran
kesimpulan
bahwa
What? So What? Now How? dengan
kognitif antara kelas VII A (kelas
media
perempuan)
VII
B
ini
sama-sama
pembelajaran
diajar
model
dapat
disimpulkan
H1
diperoleh
hasil
sebagai
belajar
kelas
ekosistem buatan pada materi saling
eksperimen I dengan kelas VII B
ketergantungan
(kelas
dalam
ekosistem.
laki-laki)
sebagai
kelas
Hasil belajar yang diperoleh berupa
eksperimen II terdapat perbedaan
hasil belajar kognitif dan afektif
yang signifikan.
(minat,
keseriusan,
kerjasama,
bertanya, dan berpendapat).
Uji
VII A) sebesar 93, nilai terendah
homogenitas
sebesar 36, rata-rata hasil belajar
menunjukkan bahwa untuk data hasil
kognitif 66,5, dan jumlah siswa yang
dan
yaitu
tertinggi di kelas eksperimen I (kelas
uji
normalitas
prasyarat
Nilai hasil belajar kognitif
belum tuntas sebanyak 7 siswa. Nilai
perasaan
sedangkan
hasil belajar kognitif tertinggi di
menggunakan logika.
laki-laki
kelas eksperimen II (kelas VII B)
Strategi pembelajaran What?
yaitu 90, nilai terendah 63, rata-rata
So What? Now How? merupakan
hasil belajar kognitif 79,35, dan
strategi yang menitik beratkan pada
jumlah siswa yang belum tuntas
pengalaman belajar siswa, sehingga
tidak ada. Nilai rata-rata hasil belajar
siswa
kognitif antara kelas eksperimen I
belajar dari mana saja, dan mampu
dengan kelas eksperimen II ternyata
dengan sendirinya mengimplikasikan
lebih tinggi pada kelas eksperimen II,
pengalaman belajar tersebut pada
maka dapat disimpulkan penggunaan
materi
strategi
memperoleh
pembelajaran
What?
So
mempunyai
pelajaran.
pengalaman
Cara
untuk
pengalaman
belajar
What? Now How? dengan media
tersebut,
model ekosistem buatan pada materi
mengamati
saling
dalam
media sendiri yaitu berupa miniatur
ekosistem lebih efektif diterapkan di
(model) ekosistem sawah dan sungai.
kelas VII B (kelas eksperimen II).
Pengalaman
Hal ini dapat dijelaskan berdasarkan
diperoleh siswa saat pengamatan dan
teori
dalam
secara tidak langsung siswa telah
perempuan
memperoleh pengalaman belajar dari
ketergantungan
menurut
Giddens
Aditama
(2011),
seringkali
lebih
baik
dalam
siswa
diminta
kemudian
untuk
merancang
belajar
tersebut
lingkungan sekitar. Kelebihan dari
melakukan organisasi dan memiliki
strategi
motivasi yang lebih tinggi daripada
What? Now How? adalah guru dapat
laki-laki.
mengetahui
Perempuan
juga
lebih
pembelajaran
What?
pengalaman
So
belajar
dewasa daripada laki-laki, dapat
siswa yang dimiliki, serta terjadi aksi
diketahui
interaksi
memelihara
bahwa
perempuan
guru
dan
siswa
dengan
melalui tanya jawab. Media model
percakapan dan ketrampilan verbal.
ekosistem buatan dirancang langsung
Jika
berfikir,
oleh siswa, dengan merancang media
perempuan dalam memutuskan suatu
sendiri siswa secara tidak langsung
permasalahan lebih menggunakan
telah menggali pengetahuan mereka
dilihat
hubungan
antar
dari
pola
serta
melatih
kreatifitas
siswa.
(7,08 > 6,65). Telah dijelaskan di
Penggunaan media bertujuan untuk
atas bahwa laki-laki lebih aktif
merpermudah dalam penyampaian
daripada perempuan. Akan tetapi,
materi dan penerimaan materi oleh
keaktifan laki-laki ini
siswa. Kelebihan dari media model
menyebabkan laki-laki menjadi lebih
ekosistem
tiga
sulit untuk diatur. Nilai rata-rata hasil
dimensi, sehingga dapat diamati dari
belajar afektif berpendapat kelas
segala arah.
eksperimen I lebih besar daripada
buatan
berupa
kemudian
Nilai rata-rata hasil belajar
kelas eksperimen II (7 > 6,81).
afektif minat kelas eksperimen I
Kesimpulan yang diperoleh hasil
lebih
besar
daripada
kelas
belajar keaktifan (minat, keseriusan,
(7,5
7,26).
kerjasama, bertanya, berpendapat)
Haralambos dan Horlborn (2004)
lebih tinggi kelas eksperimen I
menjelaskan bahwa terdapat bukti
daripada kelas eksperimen II (7,21 >
yang
6,94). Hasil penelitian yang telah
eksperimen
dapat
II
>
menjelaskan
bahwa
perempuan memiliki tingkat prestasi
dilakukan
belajar yang lebih baik daripada laki-
mengenai perbedaan jenis kelamin
laki. Menurut mereka perempuan
terhadap
lebih termotivasi dan bekerja lebih
hubungan nilai keaktifan mahasiswa
rajin
dengan
daripada
mengerjakan
laki-laki
pekerjaan
dalam
oleh
nilai
nilai
Aditama
keaktifan
akhir
(2011)
dan
praktikum
sekolah.
fisiologi hewan mahasiswa biologi
Nilai rata-rata hasil belajar afektif
UMS tahun akademik 2009/2010
keseriusan kelas eksperimen I lebih
bahwa tidak ada hubungan antara
besar daripada kelas eksperimen II
nilai keaktifan dengan hasil akhir
(7,33 > 7,13). Nilai rata-rata hasil
praktikum. Hasil penelitian Aditama
belajar
kelas
tersebut mendukung penelitian saya.
eksperimen I lebih besar daripada
Telah dijelaskan di atas, rata-rata
kelas eksperimen II (7,13 > 6,87).
hasil belajar afektif lebih tinggi kelas
Nilai rata-rata hasil belajar afektif
eksperimen II, rata-rata hasil belajar
bertanya kelas eksperimen I lebih
kognitif
besar daripada kelas eksperimen II
eksperimen
afektif
kerjasama
lebih
tinggi
kelas
I,
maka
dapat
disimpulkan tidak ada hubungan
Saran
antara hasil belajar afektif dengan
1.
hasil belajar kognitif.
Guru
diharapkan
mempunyai
pengetahuan dan kemampuan
yang
cukup
untuk
memilih
PENUTUP
strategi
Kesimpulan
pembelajaran yang tepat sesuai
1.
Hasil belajar kognitif antara
dengan
kelas VII A (kelas perempuan)
diajarkan, serta sesuai dengan
sebagai
keadaan siswa sehingga dapat
kelas
eksperimen
I
materi
dengan kelas VII B (kelas laki-
meningkatkan
laki) sebagai kelas eksperimen II
siswa.
SMP
Muhammadiyah
Surakarta
8
2.
hasil
diharapkan
akan
belajar
mempunyai
keterampilan dalam penggunaan
yang
diajar
media
strategi
How?
dengan
materi
media
saling
agar
belajar
tidak
membosankan
serta
mempermudah
pembelajaran model ekosistem
pada
pembelajaran
suasana
pembelajaran What? So What?
buatan
yang
ajaran
menggunakan
Now
Guru
metode
tahun
2011/2012
2.
ataupun
siswa
dalam
memahami pelajaran.
3.
Perlu adanya penelitian lebih
ketergantungan dalam ekosistem
lanjut untuk mengetahui apakah
terdapat
strategi pembelajaran What? So
perbedaan
yang
signifikan.
What? Now How? dilengkapi
Strategi pembelajaran What? So
dengan media model ekosistem
What? Now How? dengan media
buatan dapat diterapkan serta
model ekosistem buatan pada
memberikan
materi
ketergantungan
yang lebih baik lagi pada materi
dalam ekosistem lebih efektif
yang lain khususnya untuk hasil
diterapkan di kelas VII B SMP
belajar kognitif dan afektif yang
Muhammadiyah
lebih
saling
8
Surakarta
tahun ajaran 2011/2012.
baik
hasil
lagi
perbedaan
bagi
siswa
Daftar Pustaka
Aditama, Lisa. 2011. Hubungan Nilai Keaktifan Siswa pada Praktikum Fisiologi
Hewan dengan Nilai Akhir Praktikum Mahasiswa Biologi UMS Tahun
Akademik 2009/2010.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT Asdi Mahasatya.
Haralambos and Holborn. 2004. Sociology: Themes and Perspectives Sixth
Edition. London: Harper Collins Publisher.
Martono, Nanang. 2010. Perbedaan Gender dalam Prestasi Belajar Mahasiswa
Unsued.
Situs:
http://nanang
martono.blog.unsued.ac.id./files/2010/Perbedaan-Gender-dalamPrestasi-Akademik-Mahasiswa-Unsued.pdf. Diakses Rabu, 7 Desember
2011 pukul 19.00.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D . Bandung:
Alfabeta.
Suwarno, Wiji. 2006. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Uno, Hamzah B. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Widiyanto, Joko. 2010. SPSS For Windows Untuk Analisis Data Statistik dan
Penelitian. Surakarta: BP-FKIP UMS.