Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Desain Pembelajaran Terpadu pada Topik Pengaruh Ukuran Daun terhadap Penguapan T1 192011802 BAB II

BAB II
LANDASAN TEORI
A.

IPA Terpadu

Pembelajaran Terpadu pada hakikatnya merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang
memungkinkan peserta didik baik secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali,
dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip secara holistik dan otentik (Depdikbud, 1996:3). [2]
Model pembelajaran ini merupakan salah satu implementasi kurikulum yang dianjurkan untuk
diaplikasikan pada semua jenjang pendidikan. [5] Pembelajaran terpadu mencoba memadukan
pokok bahasan atau sub pokok bahasan atau bidang studi yang dapat menolong siswa untuk
mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip secara holistik dan otentik. [2]
B.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan salah satu jenis penelitian tindakan yang
dilakukan oleh guru dikelasnya, baik metode, pendekatan, penggunaan media, teknik evaluasi
untuk memecahkan masalah-masalah pembelajaran yang dihadapi oleh guru, dalam rangka
meningkatkan mutu hasil pembelajaran. [3]

Terdapat berbagai pola dalam pelaksanaan PTK di antaranya guru sebagai peneliti,
kolaboratif dan PTK pola simultan terintegrasi, dan sosial eksperiment
1) Pola Guru Peneliti, Pada pola ini, guru memiliki peran utama dalam perencanaan dan
pelaksanaan PTK.
2) Pola Kolaboratif, Pada pola ini guru bekerjasama dengan pihak luar dalam merancang
pembelajaran serta guru berfungsi melaksanakan pembelajaran yang telah dirancang.
3)

Pola Simultan Terintegrasi
Pada pola ini, inisiatif penelitian dan masalah yang akan diteliti sepenuhnya berasal
dari peneliti luar, tidak dari guru.

4)

Pola Sosial Eksperimen
Pada pola ini digunakan hipotesa dasar penelitian, yang diuji dalam proyek tindakan dan
mengevaluasi, diharapkan dapat mempengaruhi kebijakan dan praktek pendidikan. (Sanjaya,
2011:58)

C.


Suhu, Kalor, dan Penguapan pada Daun

a.

Suhu

Semua benda tersusun dari partikel - partikel atau molekul-molekul. Partikel - partikel
tersebut tidak tinggal diam dalam bahan tetapi bergerak atau bergetar secara acak dalam bahan:
gerak acak tersebut disebut sebagai gerakan termal. Energi kinetik yang dimiliki bahan sebagai
akibat gerakan tersebut sering disebut sebagai energi termal (Hewitt, 1991) dalam skripsi (D.A
Cahyono, 2005:8). Selanjutnya dikatakan bahwa suhu adalah suatu ukuran dari gerakan acak atomatom atau partikel - partikel dalam sebuah sistem. Lebih spesifik, suhu berhubungan dengan energi
kinetik rata-rata dari partikel - partikel dari sebuah sistem (Halliday & resnick, 1984) dalam (D.A
Cahyono, 2005:9).
Untuk lebih jelas (Hewitt,1991) memberi contoh sebagai berikut: 2 liter air yang mendidih
mempunyai energi termal 2X lebih banyak dibandingkan dengan 1 liter air yang mendidih, karena
2 liter air yang mendidih dapat meleburkan es 2X lebih banyak dibandingkan dengan 1 liter air

yang mendidih, tetapi suhu keduanya (baik 2 liter air mendidih dan 1 liter air mendidih) sama.
Karena rata-rata energi kinetik per molekul dalam setiap bagiannya sama. Jadi kita melihat ada

perbedaan energi termal yang diukur dalam joule dan suhu yang diukur dalam Celsius, Farenheit,
atau Kelvin. (D.A Cahyono, 2005:9).
b.

Kalor

Setiap benda memiliki energi termal yang berupa energi kinetik dari gerakan atom-atom
penyusunnya. Besarnya energi kinetik rata-rata per partikel sebanding dengan suhu benda. Selain
itu dalam benda juga memiliki energi potensial antar partikel. Jumlah total seluruh energi yaitu
energi kinetik dan energi potensial dari seluruh partikel dalam seluruh benda disebut sebagai
energi internal, yang besarnya ditentukan dari suhu dan jumlah materinya (Hewitt, 1991). (D.A
Cahyono, 2005:10).
Kalor merupakan energi internal yang berpindah dari satu benda yang bersuhu lebih tinggi
ke benda yang suhunya lebih rendah, jika kedua benda itu bersentuhan. Kalor akan berhenti
mengalir ketika suhu kedua benda yang bersentuhan sama (Zemansky & Dittman, 1986) dalam
skripsi (D.A Cahyono, 2005:9).
Kalor adalah energi yang di transfer antara system dan lingkungannya dikarenakan
perbedaan suhu yang ada antara sistem dan lingkungan (Halliday, 2002:521)
Besarnya energi termal yang dipindahkan dinyatakan dalam persamaan:
Q = m.c.

Q = banyaknya kalor (joule)
.

m = massa (Kg)

c = Kalor jenis (J/Kg )

= Perubahan suhu

Kalor adalah perpindahan energi yang disebabkan oleh perbedaan suhu pada dua benda
bersentuhan, benda yang suhunya lebih tinggi akan melepaskan kalor dan sebaliknya benda yang
suhunya lebih rendah akan menerima kalor (Young dan Freedman 2002:457). Kalor dapat
mengubah suhu atau wujud benda. Peristiwa-peristiwa perubahan wujud benda disebut: membeku,
mencair, menguap, mengembun, menyublim dan menghablur. Perubahan wujud benda dapat
digambarkan sebagai berikut.

Padat
Mencair

Menyublim

Membeku

Menghablur
Menguap

Gas

Cair
Mengembun

Gambar 1. Perubahan wujud benda

c. Penguapan (Evaporasi)
Penguapan adalah proses perubahan zat cair menjadi gas (Hewitt 1985:250)
Suhu zat cair tergantung pada energi kinetik partikel-partikel penyusun zat. Kecepatan gerak
partikel-partikel tersebut bervariasi, ada yang bergerak sangat cepat, ada pula yang hampir tidak
bergerak. Partikel-partikel bergerak bebas ke segala arah, dan saling bertumbukan satu sama lain.
Pada saat terjadi tumbukan, terjadi trasfer energi. Partikel yang semula memiliki energi tinggi
(bergerak cepat) kehilangan energi sehingga bergerak lebih lambat, sedangkan partikel yang
semula memiliki energi rendah (bergerak lambat) memperoleh tambahan energi sehingga bergerak

lebih cepat.
Partikel-partikel pada permukaan zat cair juga mengalami tumbukan dengan partikelpartikel dibawahnya, jika partikel tersebut memperoleh tambahan energi, maka partikel-partikel
itu akan bergetar lebih cepat, hingga mencapai suhu maksimal untuk fase cair. Jika suhunya
lebih besar lagi (getarannya lebih hebat), maka partikel tersebut tidak dapat lagi berwujud cair,
tetapi berubah wujud menjadi gas. Proses perubahan dari cair menjadi gas inilah yang disebut
penguapan.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Desain Pembelajaran IPA Terpadu dengan Topik Tuas pada Tubuh Manusia

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Desain Pembelajaran IPA Terpadu dengan Topik Peristiwa Respirasi Manusia

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Desain Pembelajaran IPA Terpadu Pada Siswa SMP Dengan Topik Pemanasan Global

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Desain Pembelajaran IPA Terpadu pada Topik Sistem Sonar

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Desain Pembelajaran IPA Terpadu Pada Topik Jantung Sebagai Pemompa Darah

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Desain Pembelajaran Terpadu pada Topik Pengaruh Ukuran Daun terhadap Penguapan

0 1 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Desain Pembelajaran Terpadu pada Topik Pengaruh Ukuran Daun terhadap Penguapan T1 192011802 BAB I

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Desain Pembelajaran Terpadu pada Topik Pengaruh Ukuran Daun terhadap Penguapan T1 192011802 BAB IV

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Desain Pembelajaran Terpadu pada Topik Pengaruh Ukuran Daun terhadap Penguapan T1 192011802 BAB V

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Desain Pembelajaran Terpadu pada Topik Pengaruh Ukuran Daun terhadap Penguapan

0 0 21