Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Sakti - Kecamatan Nusa penida - Kabupaten Kakti.
i LAPORAN KELUARGA DAMPINGAN
KKN PPM UNUD PERIODE XIII TAHUN 2016
DESA/KELURAHAN : SAKTI
KECAMATAN : NUSA PENIDA
KABUPATEN/KOTA : KLUNGKUNG
NAMA MAHASISWA : NI PUTU PURI (1308505064)
IDA AYU NOVERA WANDIANI (1314521007)
FAKULTAS/PS : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM/FARMASI
KELAUTAN DAN PERIKANAN/ MANAJEMEN SUMBER DAYA PERAIRAN
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)
(2)
i HALAMAN PENGESAHAN
Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM Periode XIII, maka saya:
Nama mahasiswa : Ni Putu Puri (1308505064)
Ida Ayu Novera Wandiani (1314521007)
Tanda Tangan :
Telah menyelesaikan laporan kegiatan selama di lokasi KKN PPM Periode XIII
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Lapangan Desa Sakti
Prof. Dr. Ir. I Wayan Surata, M. Erg. NIP. 195807051985111001
Sakti, 25 Agustus 2016 Mengetahui,
I Wayan Murta Keluarga Dampingan
Mengetahui, Kepala Desa Sakti
(3)
ii KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Asung Kerta Wara Nugraha-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan keluarga dampingan yang merupakan program khusus yang memberikan dampingan kepada keluarga di Desa Sakti yang kurang mampu dan atau memiliki permasalahan dalam kesehariannya. Program yang dilaksanakan pada KKN PPM Periode XIII di Desa Sakti, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung dengan sebagaimana mestinya.
Dalam penyusunan laporan keluarga dampingan, penulis mendapatkan petunjuk dan bimbingan dari berbagai pihak. Sehubungan dengan hal tersebut pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Agus Made Alep selaku Kepala Desa Sakti, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung.
2. Bapak Prof. Dr. Ir. I Wayan Surata, M. Erg. selaku Dosen Pembimbing Lapangan di Desa Sakti, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung. 3. Keluarga Bapak Wayan Murta selaku Keluarga Dampingan yang
memberikan informasi.
Penulis menyadari bahwa laporan keluarga dampingan jauh dari sempurna baik dalam materi maupun penulisannya. Akhir kata, semoga laporan keluarga dampingan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak sesuai dengan yang diharapkan.
Sakti, 27 Agustus 2016
(4)
iii DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iii
BAB IGAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGANError! Bookmark not defined. 1.1 Profil Keluarga Dampingan ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan (Pendapatan dan Pengeluaran)Error! Bookmark not defin 1.2.1 Pendapatan Keluarga ... Error! Bookmark not defined. 1.2.2 Pengeluaran Keluarga ... Error! Bookmark not defined. BAB IIIDENTIFIKASI DAN PERMASALAHAN . Error! Bookmark not defined. 2.1 Permasalahan Keluarga ... Error! Bookmark not defined. 2.2 Masalah Prioritas ... Error! Bookmark not defined. BAB IIISOLUSI PERMASALAHAN ... Error! Bookmark not defined. 3.1 Program ... Error! Bookmark not defined. 3.2 Jadwal Kegiatan... Error! Bookmark not defined. BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA ... 10
4.1 Pelaksanaan ... 10
4.1.1 Waktu ... 10
4.1.2 Lokasi ... 13 4.2 Hasil ... Error! Bookmark not defined.3 4.3 Kendala ... Error! Bookmark not defined.3 BAB V PENUTUP ... Error! Bookmark not defined.5
5.1 Simpulan ... Error! Bookmark not defined.5 5.2 Rekomendasi ... Error! Bookmark not defined.5 LAMPIRAN
(5)
1 BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
KKN PPM Universitas Udayana merupakan salah satu bentuk kegiatan yang wajib dilakukan oleh mahasiswa pada beberapa desa yang telah ditentukan. Dimana tujuan dari program ini secara khusus adalah untuk mensinergikan pemberdayaan masyarakat dalam mengangkat potensi yang dimiliki oleh desa tersebut. Salah satu program yang ada dalam KKN PPM ini adalah program dampingan keluarga. Program pendampingan keluarga (PPK) merupakan program unggulan yang dikembangkangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN PPM di Universitas Udayana. PPK termasuk program non tema yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN yang bersifat individu.
Mahasiswa berperan sebagai anak asuh yang akan mengidentifikasi masalah serta memecahkan atau mencari jalan keluar dari masalah yang dialami. Keluarga yang didampingi mahasiswa adalah keluarga yang termasuk dalam kriteria keluarga prasejahtera atau keluarga kurang sejahtera, sehingga dengan adanya mahasiswa dapat meningkatkan kesejahteraan, baik dari segi materi atau spiritualnya untuk menuju hidup yang lebih baik. Tentunya dapat memberdayakan keluarga di Keluarga Dampingan.
Keluarga Dampingan dilaksanakan di beberapa keluarga yang terdapat di setiap dusun di Desa Sakti, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung. Desa Sakti memiliki 3 dusun yang mana 3 dusun ini dibagi secara merata kepada 28 mahasiswa KKN PPM UNUD, dimana masing - masing keluarga didampingi oleh 2 mahasiswa. Pada KKN periode XIII ini penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi salah satu keluarga yang ada di Dusun Sakti yaitu keluarga Bapak Murta berdasarkan data yang diperoleh dari kantor desa Sakti.
(6)
2
1.1 Profil Keluarga Dampingan
Pada KKN PPM Periode XIII tahun 2016 penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi keluarga Bapak Murta, seorang warga Dusun Sakti, Desa Sakti, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung.
Tabel 1.1 Profil Keluarga
No. Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan
1 I Wayan Murta Kepala Keluarga
38
tahun SD Petani/ Pekebun 2 Ni Wayan Yanti Istri 38
tahun SD Petani/Pekebun 3 I Wayan Mudya
Pratama Putra
Anak Pertama
13
tahun SMP Pelajar 4 Ni Kadek
Yantini Yanti
Anak
Kedua 8 tahun SD Pelajar
Keluarga Bapak Murta termasuk golongan keluarga yang kurang mampu. Keluarga Bapak terdiri dari 4 orang. Bapak memiliki 2 orang anak yaitu anak laki-laki yang bernama I Wayan Mudya Pratama Putra yang duduk di kelas 1 SMP dan anak perempuan yang bernama Ni Kadek Yantini Yanti yang duduk di kelas 3 SD. Keluarga Bapak tinggal dirumah berukuran 5x6 meter yang terdiri dari 2 kamar tidur, dapur 2x3 meter, dan kamar mandi 1x1 meter yang dibangun di luas tanah 1 are. Bapak Murta memelihara lahan milik orang lain untuk bercocok tanam dengan luas 50 are yang ditanami kelapa dan pohon pisang. Kelapa hasil perkebunan dipakai untuk membuat minyak kelapa untuk kebutuhan sehari-hari. Hasil perkebunan pisang hanya dipakai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari contohnya untuk upacara agama. Untuk memenuhi kebutuhan kesehariannya Istri Bapak Murta membantu orang lain untuk membuat minyak kelapa dan sisa dari proses pembuatan minyak kelapa yaitu usam dijadikan untuk campuran pakan ternak babi. Bapak Murta bekerja sebagai buruh bangunan dan memelihara ternak babi dan sapi. Namun sapi dan babi yang dipelihara oleh keluarga Bapak Murta
(7)
3 adalah milik orang lain. Bapak Murta mendapatkan anak sapi dari hasil panen ternak sebagai upah dari hasil nandu ternak milik orang lain.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan (Pendapatan dan Pengeluaran)
Keluarga Bapak Murta merupakan salah satu dari keluarga yang tinggal di daerah Dusun Sakti Desa Sakti yang berada pada situasi kurang mampu. Ekonomi mereka kurang karena pendapatan yang diperoleh hanya mampu untuk kebutuhan pangan. Keadaan ekonomi merupakan indikator untuk mengukur tingkat kesejahteraan keluarga yang bersangkutan. Ada dua bagian penting dalam aspek ekonomi yang dibahas dalam sirkulasi dana dari keluarga dampingan yakni tentang pendapatan dan pengeluaran keluarga Bapak Murta.
1.2.1 Pendapatan Keluarga
Sumber penghasilan utama keluarga Bapak adalah sebagai buruh bangunan, dari hasil perkebunan orang lain yang dipelihara, dari ternak sapi orang lain yang dipelihara. Penghasilan beliau sebagai buruh bangunan sangat tidak menentu, dan dari ternak babi dan sapi milik orang lain. Namun pendapatan keluarga Bapak Mudya tidak menentu karena pekerjaan Bapak Mudya tergantung ada atau tidaknya proyek.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga 1. Kebutuhan sehari-hari
Sebagian besar dari penghasilan yang diperoleh oleh Bapak Murta dan istrinya digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari terutama untuk membeli bahan pangan. Untuk kebutuhan dapur mengeluarkan biaya rata-rata sebesar Rp 50.000 per harinya. Jadi dalam sebulan beliau mengeluarkan biaya untuk kebutuhan sehari-hari sekitar Rp 1.500.000. Ditambah dengan biaya lain-lain seperti listrik Rp. 55.000, air Rp. 25.000, dan iuran banjar Rp. 200.000 hingga Rp. 300.000 setiap ada upacara agama (odalan).
(8)
4 2. Sosial
Kegiatan sosial yang ada di Desa Sakti juga merupakan salah satu pemicu adanya pengeluaran bagi keluarga Bapak Murta. Mengenai biaya sosial, keluargaBapak Murta tidak menganggarkan dana secara khusus. Keperluan-keperluan sosial yang diperlukan, seperti iuran banjar, uang untuk warga yang memiliki duka.
3. Kerohanian
Biaya kerohanian keluarga Bapak Murta kira-kira sebesar Rp 20.000 tergantung dari ada tidaknya upacara atau pembuatan alat-alat persembahyangan sendiri. Jika memungkinkan, istri Bapak Murta membuat canang dan mengambil bunga sendiri sehingga dapat menghemat pengeluaran rohani mereka.
4. Pendidikan
Pendidikan anak Bapak Mudya yaitu anak pertama sedang menempuh pendidikan di sekolah menengah pertama kelas 1 dan anak kedua sedang menempuh pendidikan di sekolah dasar kelas 3. Dan menghabiskan biaya kira-kira Rp. 420.000 perbulannya.
5. Kesehatan
Untuk biaya kesehatan, beliau tidak memiliki pengeluaran rutin. Pengeluaran di bidang kesehatan ini bersifat insidential. Keluarga Bapak juga sudah memiliki BPJS Mandiri, dan JKBM sehingga jika mengalami masalah kesehatan Bapak Murta dan keluarganya dapat menggunakannya dengan membayar iuran tiap bulannya.
(9)
5 BAB II
IDENTIFIKASI DAN PERMASALAHAN
2.1 Permasalahan Keluarga
Berikut merupakan permasalahan yang didapat berdasarkan hasil diskusi bersama keluarga dampingan.
1. Masalah keuangan
Penghasilan Bapak Murta sangat tergantung dari ada tidaknya proyek.
2. Masalah kebersihan dan kesehatan
Keluarga Bapak Murta hanya memiliki kamar mandi tanpa ada closed sehingga pada saat ingin buang air besar keluarga Bapak Murta harus pergi ke ladang atau meminjam kamar mandi orang lain untuk buang air besar. Hal tersebut dapat mengakibatkan adanya pencemaran dan peredaran penyakit semakin banyak antara lain adalah penyakit diare dan cacingan. Selain itu keluarga beliau pun menjemur pakaian di atap-atap depan kamar mandi sehingga kelembaban dari pakaian dan kamar mandi dirasa sangat cepat dalam pertumbuhan jamur yang mengakibatkan adanya penyakit jamur di badan dan di kaki.
Dapur milik Bapak Murta keadaanya sangat berantakan. Sehingga mengakibatkan makanan yang dibuat dan disajikan kurang bersih, kotoran dapat menyebabkan penyakit yang berbahaya bagi kesehatan pengkonsumsi.
Perilaku hidup bersih dan sehat keluarga Bapak Murta dirasa kurang karena banyak sampah yang berserakan di halaman rumahnya yang menyebabkan bau yang tidak sedap dan menimbulkan bakteri yang dapat menyebabkan penyebaran penyakit semakin cepat.
Tidak adanya tempat sampah, sehingga sampah hasil kegiatan dirumah akan ditumpuk di samping rumah sebelum dibakar. Selain menyebabkan polusi di udara kegiatan pembakaran sampah sebelum dibakar kegiatan penimbunan akan menjai tempat berkembang biaknya vector penyakit seperti nyamuk DBD dan bakteri penyebab diare (E.coli).
(10)
6 3. Masalah keamanan
Keadaan rumah Bapak Murta tidak memiliki pagar rumah sehingga orang bisa masuk dari belakang rumah.
2.2 Masalah Prioritas
Prioritas masalah yang diambil adalah bidang ekonomi dan kesehatan yaitu:
1. Ternak yang dimiliki keluarga Bapak Murta kurang sehat.
2. Ternak yang dipelihara keluarga Bapak Murta erlihat kurang gizi sehingga ternaknya terlihat kurus.
3. Tanaman yang terdapat di kebun Bapak Murta kurang subur.
4. Perilaku hidup bersih dan sehat yang kurang dan tidak adanya tempat sampah khusus di rumah.
5. Beberapa peralatan dapur yang dimiliki keluarga Bapak Murta tidak layak pakai.
6. Prestasi anak kedua dari Bapak Murta dapat dikatakan kurang. 7. Perekonomian keluarga kurang.
(11)
7 BAB III
SOLUSI PERMASALAHAN
3.1 Program
Adapun beberapa program usulan penyelesaian masalah yang saya berikan adalah sebagai berikut :
1. Pemeliharaan kesehatan ternak dengan memberikan vitamin untuk ternak babi dan sapi.
2. Memberikan informasi mengenai cara fermentasi pakan ternak agar dapat meningkatkan kualitas gizi dari pakan ternak.
3. Memberikan informasi tentang pemanfaatan kotoran ternak sebagai pupuk organik.
4. Memberikan tempat sampah dan mengajarkan memilah sampah organik dan sampah an-organik.
5. Memberikan bantuan berupa alat-alat dapur yang sudah tidak layak pakai. 6. Membantu memberikan bimbingan belajar kepada anak kedua dari Bapak
Murta.
7. Memberikan modal usaha untuk pembuatan minyak goreng.
3.2 Jadwal Kegiatan
Berikut ini merupakan jadwal kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa di rumah KK dampingan yaitu:
Tabel 3.1 Kegiatan di Keluarga Dampingan
No. Hari, Tanggal Kegiatan
1 Selasa, 26 Juli 2016
Bertemu dengan kepala dusun sakti untuk pembagian KK dampingan. Survey dan pengenalan KK dampingan
2 Rabu, 27 Juli 2016
Mencari rumah KK dampingan bersama kepala Dusun Desa Sakti.
3 Jumat, 29 Juli 2016
Perkenalan anggota keluarga KK dampingan.
(12)
8 2016
5 Selasa, 2 Agustus 2016
Mendata permasalahan yang dihadapi oleh KK dampingan dan membantu KK Dampingan.
6 Jumat, 5 Agustus 2016
Berkunjung ke rumah dan mencari informasi dan mendata tentang masalah di KK Dampingan.
7 Sabtu, 6 Agustus 2016
Melakukan pendataan kegiatan kepala keluarga sehari-hari dan seperti apa kondisinya, dan membantu KK dampingan.
8 Senin, 8 Agustus 2016
Memperkenalkan cara hidup sehat dan bersih-bersih.
9 Selasa, 9 Agustus 2016
Memberikan bimbingan belajar kepada anak dari KK dampingan.
10 Kamis, 11 Agustus 2016
Memberikan bimbingan belajar kepada anak KK dampingan
10 Jumat, 12 Agustus 2016
Cerita-cerita tentang kehidupan KK dampingan.
11 Sabtu, 13 Agustus 2016
Membantu Ibu Yanti membuat minyak kelapa.
12 Minggu, 14 Agustus 2016
Mengajak KK dampingan mengikuti penyuluhan fermentasi pakan ternak dan pupuk organik.
13 Senin, 15 Agustus 2016
Membantu Ibu Yanti membuat minyak kelapa.
14 Kamis, 18 Agustus 2016
Memberikan informasi cara pemilahan sampah dan fermentasi pakan ternak.
15 Jumat, 19 Agustus 2016
Berbincang-bincang mengenai kegiatan yang telah dilakukan selama pendampingan.
16 Minggu, 21 Agustus 2016
Memberikan solusi mengenai permasalahan yang dihadapi Bapak Murta dan keluarganya.
17 Senin, 22 Agustus 2016
Memberikan kenang-kenangan.
(13)
9 Agustus 2016
(14)
10 BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA
4.1 Pelaksanaan
Kegiatan KK Dampingan dilaksanakan oleh mahasiswa KKN-PPM periode XIII di Dusun Sakti, Desa Sakti, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung. yang dilakukan minimal 15 kali kunjungan yang setara dengan 90 jam kegiatan. Pelaksanaan diawali dengan survey dan pengenalan dengan KK dampingan yang didampingi oleh kepala Dusun masing-masing. Selama pendampingan, mahasiswa melakukan pendekatan dengan berbincang-bincang dengan keluarga dampingan untuk mengetahui permasalahan yang mereka hadapi dan memberikan usulan pemecahan permasalahan dengan menyertai informasi-informasi yang berkaitan dengan permasalah tersebut. Dalam rangkaian kegiatan di KK dampingan, anggota keluarga sangat terbuka dan antusias menerima kehadiran mahasiswa KKN serta aktif mengikuti kegiatan yang direncakan oleh mahasiswa.
4.1.1 Waktu
Pelaksanaan kegiatan KK dampingan tersebut dilakukan selama beberapa kali kunjungan :
Hari, Tanggal : Rabu, 27 Juli 2015 s/d Kamis, 25 Agustus 2015 Pukul : Disesuaikan
Adapun rincian waktu tersebut dapat dilihat pada jadwal kegiatan :
1.1 Pelaksanaan Pendampingan
Adapun kegiatan pendampingan keluarga sebagai berikut :
No. Hari,
Tanggal Waktu Jam Team
Volume
JKEM Kegiatan
1 Selasa, 26 Juli 2016
11.10 - 14.10
3 28 84 Bertemu dengan Kepala Dusun Desa Sakti untuk pembagian KK dampingan. Survey dan
(15)
11 pengenalan KK dampingan
2 Rabu, 27 Juli 2016
12.15-17.15
7 7 49 Mencari rumah KK dampingan bersama kepala Dusun Desa Sakti.
3 Jumat, 29 Juli 2016
15.00-21.00
6 6 36 Perkenalan anggota keluarga KK dampingan.
4 Senin, 30 Juli 2016
12.00-17.00
5 3 15 Berkunjung ke ladang milik KK Dampingan. 5 Selasa, 2
Agustus 2016
16.00-21.00
5 6 30 Mendata permasalahan yang dihadapi oleh KK dampingan dan membantu KK Dampingan.
6 Jumat, 5 Agustus 2016
12.00-17.00
5 6 30 Berkunjung ke rumah dan mencari informasi dan mendata tentang masalah di KK Dampingan.
7 Sabtu, 6 Agustus 2016
16.00-21.00
5 6 30 Melakukan pendataan kegiatan kepala keluarga sehari-hari dan seperti apa kondisinya, dan membantu KK dampingan.
8 Senin, 8 Agustus 2016
17.00-21.00
4 6 24 Memperkenalkan cara hidup sehat dan bersih-bersih.
9 Selasa, 9 Agustus
16.00-20.00
4 6 24 Memberikan bimbingan belajar kepada anak dari
(16)
12
2016 KK dampingan.
10 Kamis, 11 Agustus 2016
16.00-21.00
5 6 30 Memberikan bimbingan belajar kepada anak KK dampingan
10 Jumat, 12 Agustus 2016
10.00-14.00
4 5 20 Cerita-cerita tentang kehidupan KK dampingan.
11 Sabtu, 13 Agustus 2016
12.00-15.00
3 6 18 Membantu Ibu Yanti membuat minyak kelapa.
12 Minggu, 14 Agustus 2016
09.00-13.00
4 2 8 Mengajak KK
dampingan mengikuti penyuluhan fermentasi pakan ternak dan pupuk organik.
13 Senin, 15 Agustus 2016
12.00-16.00
4 6 24 Membantu Ibu Yanti membuat minyak kelapa.
14 Kamis, 18 Agustus 2016
10.00-18.00
8 6 48 Memberikan informasi cara pemilahan sampah dan fermentasi pakan ternak.
15 Jumat, 19 Agustus 2016
15.00-20.00
5 5 25 Berbincang-bincang mengenai kegiatan yang telah dilakukan selama pendampingan.
16 Minggu, 21 Agustus 2016
12.00-17.00
5 5 25 Memberikan solusi mengenai permasalahan yang dihadapi Bapak Murta dan keluarganya. 17 Senin, 22
Agustus
15.00-20.00
5 6 30 Memberikan kenang-kenangan.
(17)
13 2016
18 Kamis, 25 Agustus 2016
13.00-18.00
5 6 30 Berpamitan kepada KK dampingan.
Total waktu 92 jam Total
JKEM 580
4.1.2 Lokasi
Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan KK Dampingan ini adalah Desa Sakti, Kecamatan Nusa Penida. Sedangkan tempat tinggal KK Dampingan (Bapak Murta) di Dusun Sakti, Desa Sakti, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung.
4.2 Hasil
Hasil dalam kegiatan pendampingan ini adalah peningkatan pengetahuan dari keluarga Bapak Murta dan selanjutnya adanya perubahan perilaku dari anggota keluarga tentang kebersihan diri dan lingkungan. Mahasiswa juga menyarankan keluarga Bapak Murta agar dapat memiliki usaha sendiri untuk meningkatkan penghasilan sehari-hari. Yaitu dengan usaha pembuatan minyak kelapa. Mahasiswa memberikan modal berupa kelapa yang sudah tua untuk dibuat minyak kelapa (minyak tanusan).
4.3 Kendala
Selama kegiatan pendampingan berlangsung tidak ada masalah khusus dan berat yang menghalangi terlaksananya kegiatan. Masalah yang mahasiswa alami umumnya kesulitan dalam mencari waktu untuk datang berkunjung ke rumah KK dampingan sebab harus menyesuaikan dengan jalannya program lain. Selain itu, kendala dalam berbahasa. Karena dapat dikatakan bahasa yang ada di Nusa Penida terbilang asing karena sedikit berbeda dengan bahasa Bali dan istri Bapak Murta tidak terlalu lancar berbahasa Indonesia. Kendala lainnya yaitu kesulitan mencari waktu untuk bertemu dengan kepala keluarga karena pada siang hari
(18)
14 Bapak Murta sibuk bekerja sebagai buruh bangunan. Sehingga mahasiswa lebih banyak mendapatkan informasi dari istri Bapak Murta yaitu Ibu Yanti.
(19)
15 BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Pada kegiatan program KK dampingan sudah berjalan baik dan sesuai dengan rencana. Keluarga Bapak Murta mudah dalam memberikan informasi mengenai data diri dan keadaannya. Keluarga Bapak Murta juga menerima dengan baik saran dan kehadiran kami. Sehingga lebih mudah dalam menjalankan program untuk KK dampingan yang sudah diprogramkan.
5.2 Rekomendasi
Adapun beberapa rekomendasi yang dapat mahasiswa berikan: 1. Untuk Pihak Keluarga Dampingan
a. Perlu adanya sikap responsif dari keluarga KK Dampingan pada saat mahasiswa memberikan saran-saran dalam melaksanakan program yang sifatnya membantu memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh KK Dampingan beserta keluarganya.
2. Untuk Pihak Desa
a. Perlu adanya perhatian khusus dari pihak desa agar bersama-sama melakukan kunjungan ke KK dampingan bersama mahasiswa KKN. b. Perlu adanya program berkelanjutan terhadap KK dampingan agar
program-program yang sudah dijalankan oleh mahasiswa KKN tidak berhenti di tengah jalan.
(20)
16 LAMPIRAN
Gambar 1. Kondisi dapur Gambar 2. Kondisi merajan
Gambar 7. Keluarga dari Bapak Murta (anak kedua, Bapak Murta, dan Ibu
Yanti)
Gambar 8. Membantu proses pembuatan minyak kelapa
(1)
11
pengenalan KK
dampingan 2 Rabu, 27
Juli 2016
12.15-17.15
7 7 49 Mencari rumah KK
dampingan bersama kepala Dusun Desa Sakti.
3 Jumat, 29 Juli 2016
15.00-21.00
6 6 36 Perkenalan anggota
keluarga KK
dampingan. 4 Senin, 30
Juli 2016
12.00-17.00
5 3 15 Berkunjung ke ladang milik KK Dampingan. 5 Selasa, 2
Agustus 2016
16.00-21.00
5 6 30 Mendata permasalahan yang dihadapi oleh KK
dampingan dan
membantu KK
Dampingan. 6 Jumat, 5
Agustus 2016
12.00-17.00
5 6 30 Berkunjung ke rumah dan mencari informasi dan mendata tentang masalah di KK Dampingan.
7 Sabtu, 6 Agustus 2016
16.00-21.00
5 6 30 Melakukan pendataan
kegiatan kepala keluarga sehari-hari dan seperti apa kondisinya, dan
membantu KK
dampingan. 8 Senin, 8
Agustus 2016
17.00-21.00
4 6 24 Memperkenalkan cara
hidup sehat dan bersih-bersih.
9 Selasa, 9 Agustus
16.00-20.00
4 6 24 Memberikan bimbingan belajar kepada anak dari
(2)
12
2016 KK dampingan.
10 Kamis, 11 Agustus 2016
16.00-21.00
5 6 30 Memberikan bimbingan belajar kepada anak KK dampingan
10 Jumat, 12 Agustus 2016
10.00-14.00
4 5 20 Cerita-cerita tentang
kehidupan KK
dampingan. 11 Sabtu, 13
Agustus 2016
12.00-15.00
3 6 18 Membantu Ibu Yanti
membuat minyak kelapa.
12 Minggu, 14 Agustus 2016
09.00-13.00
4 2 8 Mengajak KK
dampingan mengikuti penyuluhan fermentasi pakan ternak dan pupuk organik.
13 Senin, 15 Agustus 2016
12.00-16.00
4 6 24 Membantu Ibu Yanti
membuat minyak kelapa.
14 Kamis, 18 Agustus 2016
10.00-18.00
8 6 48 Memberikan informasi cara pemilahan sampah dan fermentasi pakan ternak.
15 Jumat, 19 Agustus 2016
15.00-20.00
5 5 25 Berbincang-bincang
mengenai kegiatan yang telah dilakukan selama pendampingan.
16 Minggu, 21 Agustus 2016
12.00-17.00
5 5 25 Memberikan solusi
mengenai permasalahan yang dihadapi Bapak Murta dan keluarganya. 17 Senin, 22
Agustus
15.00-20.00
5 6 30 Memberikan
(3)
13 2016
18 Kamis, 25 Agustus 2016
13.00-18.00
5 6 30 Berpamitan kepada KK dampingan.
Total waktu 92 jam Total
JKEM 580
4.1.2 Lokasi
Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan KK Dampingan ini adalah Desa Sakti, Kecamatan Nusa Penida. Sedangkan tempat tinggal KK Dampingan (Bapak Murta) di Dusun Sakti, Desa Sakti, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung.
4.2 Hasil
Hasil dalam kegiatan pendampingan ini adalah peningkatan pengetahuan dari keluarga Bapak Murta dan selanjutnya adanya perubahan perilaku dari anggota keluarga tentang kebersihan diri dan lingkungan. Mahasiswa juga menyarankan keluarga Bapak Murta agar dapat memiliki usaha sendiri untuk meningkatkan penghasilan sehari-hari. Yaitu dengan usaha pembuatan minyak kelapa. Mahasiswa memberikan modal berupa kelapa yang sudah tua untuk dibuat minyak kelapa (minyak tanusan).
4.3 Kendala
Selama kegiatan pendampingan berlangsung tidak ada masalah khusus dan berat yang menghalangi terlaksananya kegiatan. Masalah yang mahasiswa alami umumnya kesulitan dalam mencari waktu untuk datang berkunjung ke rumah KK dampingan sebab harus menyesuaikan dengan jalannya program lain. Selain itu, kendala dalam berbahasa. Karena dapat dikatakan bahasa yang ada di Nusa Penida terbilang asing karena sedikit berbeda dengan bahasa Bali dan istri Bapak Murta tidak terlalu lancar berbahasa Indonesia. Kendala lainnya yaitu kesulitan mencari waktu untuk bertemu dengan kepala keluarga karena pada siang hari
(4)
14 Bapak Murta sibuk bekerja sebagai buruh bangunan. Sehingga mahasiswa lebih banyak mendapatkan informasi dari istri Bapak Murta yaitu Ibu Yanti.
(5)
15 BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Pada kegiatan program KK dampingan sudah berjalan baik dan sesuai dengan rencana. Keluarga Bapak Murta mudah dalam memberikan informasi mengenai data diri dan keadaannya. Keluarga Bapak Murta juga menerima dengan baik saran dan kehadiran kami. Sehingga lebih mudah dalam menjalankan program untuk KK dampingan yang sudah diprogramkan.
5.2 Rekomendasi
Adapun beberapa rekomendasi yang dapat mahasiswa berikan: 1. Untuk Pihak Keluarga Dampingan
a. Perlu adanya sikap responsif dari keluarga KK Dampingan pada saat mahasiswa memberikan saran-saran dalam melaksanakan program yang sifatnya membantu memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh KK Dampingan beserta keluarganya.
2. Untuk Pihak Desa
a. Perlu adanya perhatian khusus dari pihak desa agar bersama-sama melakukan kunjungan ke KK dampingan bersama mahasiswa KKN. b. Perlu adanya program berkelanjutan terhadap KK dampingan agar
program-program yang sudah dijalankan oleh mahasiswa KKN tidak berhenti di tengah jalan.
(6)
16 LAMPIRAN
Gambar 1. Kondisi dapur Gambar 2. Kondisi merajan
Gambar 7. Keluarga dari Bapak Murta (anak kedua, Bapak Murta, dan Ibu
Yanti)
Gambar 8. Membantu proses pembuatan minyak kelapa