PELELANGAN KAYU SITAAN HASIL TINDAK PIDANA PEMBALAKAN LIAR (ILLEGAL LOGGING) DITINJAU DARI PASAL 45 KUHAP.

PELELANGAN KAYU SITAAN HASIL TINDAK PIDANA PEMBALAKAN
LIAR (ILLEGAL LOGGING) DITINJAU DARI PASAL 45 KUHAP
(Studi Kasus Di Kejaksaan Negeri Padang )

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum
Pada Fakultas Hukum Universitas Andalas
OLEH :
MUTHYA MANDA YENNY
1010112092
PROGRAM KEKHUSUSAN : HUKUM PIDANA (IV)

JURUSAN ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2014

No. Reg. 4058/PK IV/II/2014

No. Alumni Universitas:


MUTIIYA MANDA YENNY

No. Alumni Fakultas;

199? b) i$ama Orang Tua (Ayalrllbu) :
Budiman/fliana Gusti Iriani c) Fakult*s : Hukum d) Program Kekhus$san : I{uklrrn Fidana
(pK lV) e) No. Bp : 10101 :f092 f; Tanggal Lulus : 06 Mei 20la g) Latna Studi : 3 Tahun
Bulan h) Predikat l,ulus : Stlngat Memuaskarr i] tPK : 3.44 j] Alamat : Krrmp'Linand

4

'fenipaglaffial Lahir : P"da.Y t0 Matet

I

Blok D llll07/13, Ulu Gadut. Padang
na Pembalakan
Ditinjnu Dari Pasal45 KUTIAP
{Muthya Manda Yenny, l$1$1120e2,


X[;-ffiff*T,I"ffifr-tas

Liat $tleg { Ltgging\

andalas, PK

lv {}Iukum Pida*a}'

(Perrbimbing I: Aria Zurnetti, Sht"M.Hum, Pembirsbi*g II: Apriwal Gusti" SH )

ABSTR.AK
pelelangan merupakan suatu trentuk penegakan hukum yang dilakukan oleh irrstansi yang berwenang,
juga merupakatr
eksekutor di dalam eksLkusi putusan pengadilan adalah instansi Kejaksaan, kejaksaan
tindak pidana
sitaan
benda
perubahan
status

yang mernpunyai kewenangan iuas dalarn mclakukan

ipstansi

dengan Pasal 45 KUHAP. Adapun permasalahan yang dibahas yaitu: a)
nagimanakah peielangan kayu hasil tindak pidana pembalakan liar {ittegal bgging) oleh Kejaksaan }degeri
rafang ditiujau-dari paial 45 kuna,pt b) Apa srja ftktor-faktor yarg menghambat pelelangan terhadap kayu
hasil t]ndak pidana pernbalakan liar (iltegal toggi*g) otreh Kejaks*an Negeri Padang? c) Bagaiuranakah
pelaksanaan pemeliharaan dan pengamanan tayu rrasil tindak pidana pembalakan liar (itlegat loggingl di
Metode yang digunakarr dalam penulisan skripsi
ilurnah Penyirnpanan
'y*iait Benda Sitaan N"g*u KIas I Padang?.
sosiologis. Betdasarkan hasil penelitian polaksanaan lelang kayu hasil tindak piclana
ini adalah
pembalakan liar (illegat tiggi"g oleh Kejaksaan Negeri Padang selain dilaksanakan pada taraf ekser-usi
putusal pengadilan juga diL-tukan seeara menyeluruh atau globai. Dengan demikiatr, mengakibatkan kayu
irasil tirrdak [iAuou p*riu*luk"r, liar fidak layak lagi atau hancur karena penyirnpanan dan pemeliharaan yang
titlak efektif. F-aktor- faktor yang mengham6at peielangan terhadap kayu hasil tindak pidana pembalakan liar
gtlegat Laggbry) oleh Kejakru* Neg"ri Paetang seperti pengeluaralt izin olelr Kejaksaan Agung ILI
*"mUot*rfar r.vaktu yurrg i*n kondiii kayu yang rusak dan hancur" dan peaentuan harga limit terhadap

",
kayu oleh Departemeit KJhutanan yang larna. Pelaksarman pemeliharaan dan pengamanan kayu hasil tindak
pilana pembalakan liar {ittegat togging\ di RUPBASAN klas I Fadang belum efekti{'tlan optimal disebabkan
L*"n, banyak kendala yang ciitemui dalarn menjalankan peranarrflya seperti kondala intern dan kendala
ekstrem. Jadi rlari uraiandi atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan lelang yang dilakukan oleh KEJAR-{
pa6ang belum bejaln4 eibktif lrarui adanyalirrdokan yang cepat dan tegas otreh pihak-pihak terkait dalam
pelaksinaan lelang kayu hasil tindak pidana pembalakan liar {iltegat loggit?g) Dalam iral ini untuk
inengurangi kerugian N*g*r, yang besai dan mengutamakan keutuhan tisik dari kayu tersebut. Untuk itu
fnf}ru fladang tebih bisa rnengupayakan seeara maksimat dan mengambil suatu kebijakan yang tegas dan
adil dalam pelelalgan kayu sitaan hasil tindak pidarra pembalakan liar (illegal logging).
sebagaimanu

retat

y*g- dimaksud

didffiankan,tiOepan fim Fengujidandinyatakan lulus pailatanggal06Mei2014.

Absh"ak telah disetujui oleh penguji.


&Iengetahui,

Ketua Bagian Pidana Prnf,' Dr. Ism*nry*h, S.E'

M.E.

Alumnus telah mendaftar ke FakultaslUniversitas dan

nomor alurntus:

PELELANGAN KAYU SITAAN HASIL TINDAK PIDANA PEMBALAKAN
LIAR (ILLEGAL LOGGING) DITINJAU DARI PASAL 45 KUHAP
(Studi Kasus Di Kejaksaan Negeri Padang )
(Muthya Manda Yenny, 1010112092, Fakultas Hukum Universitas Andalas
Padang, PK IV (Hukum Pidana),72 Halaman, 2014)

ABSTRAK
Pelelangan merupakan suatu bentuk penegakan hukum yang dilakukan
oleh instansi yang berwenang, eksekutor di dalam eksekusi putusan pengadilan
adalah instansi Kejaksaan, kejaksaan juga merupakan instansi yang mempunyai

kewenangan luas dalam melakukan perubahan status benda sitaan tindak pidana
sebagaimana yang dimaksud dengan Pasal 45 KUHAP. Adapun permasalahan
yang dibahas yaitu: a) Bagaimanakah pelelangan kayu hasil tindak pidana
pembalakan liar (illegal logging) oleh Kejaksaan Negeri Padang ditinjau dari
Pasal 45 KUHAP? b) Apa saja faktor-faktor yang menghambat pelelangan
terhadap kayu hasil tindak pidana pembalakan liar (illegal logging) oleh
Kejaksaan Negeri Padang? c) Bagaimanakah pelaksanaan pemeliharaan dan
pengamanan kayu hasil tindak pidana pembalakan liar (illegal logging) di Rumah
Penyimpanan Benda Sitaan Negara Klas I Padang?. Metode yang digunakan
dalam penulisan skripsi ini adalah yuridis sosiologis. Berdasarkan hasil penelitian
pelaksanaan lelang kayu hasil tindak pidana pembalakan liar (illegal logging) oleh
Kejaksaan Negeri Padang selain dilaksanakan pada taraf eksekusi putusan
pengadilan juga dilakukan secara menyeluruh atau global. Dengan demikian,
mengakibatkan kayu hasil tindak pidana pembalakan liar tidak layak lagi atau
hancur karena penyimpanan dan pemeliharaan yang tidak efektif. Faktor- faktor
yang menghambat pelelangan terhadap kayu hasil tindak pidana pembalakan liar
(Illegal Logging) oleh Kejaksaan Negeri Padang seperti pengeluaran izin oleh
Kejaksaan Agung RI membutuhkan waktu yang lama, kondisi kayu yang rusak
dan hancur, dan penentuan harga limit terhadap kayu oleh Departemen Kehutanan
yang lama. Pelaksanaan pemeliharaan dan pengamanan kayu hasil tindak pidana

pembalakan liar (illegal logging) di RUPBASAN klas I Padang belum efektif dan
optimal disebabkan karena banyak kendala yang ditemui dalam menjalankan
peranannya seperti kendala intern dan kendala ekstrern. Jadi dari uraian di atas
dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan lelang yang dilakukan oleh KEJARI
Padang belum bejalan efektif harus adanya tindakan yang cepat dan tegas oleh
pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan lelang kayu hasil tindak pidana
pembalakan liar (illegal logging). Dalam hal ini untuk mengurangi kerugian
Negara yang besar dan mengutamakan keutuhan fisik dari kayu tersebut. Untuk
itu KEJARI Padang lebih bisa mengupayakan secara maksimal dan mengambil
suatu kebijakan yang tegas dan adil dalam pelelangan kayu sitaan hasil tindak
pidana pembalakan liar (illegal logging).

i