MOTIVASI ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAKNYA DI SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS KOTTA BARAT Motivasi Orang Tua Menyekolahkan Anaknya Di SD Muhammadiyah Program Khusus Kotta Barat Tahun Pelajaran 2012/2013.
MOTIVASI ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAKNYA DI
SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS KOTTA BARAT
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
NASKAH PUBLIKASI ILMIAH
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas dan Syarat-Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)
Oleh:
DANANG MUCHTAR SYAFI’I
G 000 090 182
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
1
2
MOTIVASI ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAKNYA DI SD
MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS KOTTA BARAT TAHUN
PELAJARAN 2012/2013
Oleh: Danang Muchtar Syafi’i
(NIM: G 000 090 182)
Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAK
Setiap orang tua menghendaki anaknya agar mampu dibanggakan dan menjadi
salah satu amal jariyah (aset) kelak di hari kemudian. Anak adalah generasi yang
diciptakan untuk kehidupan masa depan. Karena itu, anak membutuhkan
arahan/petunjuk yang baik dari orang tua. Sekolah unggulan SD Muhammadiyah
Program Khusus Kotta Barat seringkali mengoleksi sejumlah prestasi cemerlang.
Hingga saat ini banyak sekali orang tua yang berebut menyekolahkan anak-anaknya
di SD Muhammadiyah Program Khusus Kotta Barat.
Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi
orang tua menyekolahkan anaknya di SD Muhammadiyah Program Khusus Kotta
Barat. Jenis penelitian ini digolongkan ke dalam jenis penelitian lapangan (field
research). Metode pengumpulan data yang digunakan ialah angket, dokumentasi,
wawancara dan observasi. Teknis analisis data yang digunakan adalah deskriptif
kualitatif dengan metode berfikir induktif dan deduktif.
Berdasarkan hasil penelitian ini, diperoleh kesimpulan bahwa alasan orang tua
wali siswa menyekolahkan anaknya di SD Muhammadiyah Program Khusus Kotta
Barat berdasarkan pada dua hal pokok, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi
ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam diri individu itu
sendiri, sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar individu
tersebut.
Motivasi intrinsik orang tua wali santri dalam menyekolahkan anaknya di SD
Muhammadiyah Program Khusus Kotta Barat adalah karena adanya kebutuhan atau
harapan akan mendapatkan pendidikan agama (Islam) yang baik, adanya pembiasaan
anak dalam rutinitas humanis religius serta memiliki iman dan ketakwaan (IMTAQ)
dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta menjadi anak yang
berkualitas Ulul Albab dengan diiringi kesadaran tata nilai: ikhlas, disiplin, terampil,
kreatif, mandiri dan produktif.
Motivasi ekstrinsik orang tua wali santri menyekolahkan anaknya di SD
Muhammadiyah Program Khusus Kotta Barat yang paling dominan adalah (1)
kualitas sekolah, (2) kualitas pendidik, (3) kurikulum, (4) minat anak, sedangkan
motivasi yang kurang dominan dari motivasi ekstrinsik adalah dorongan dari luar,
seperti: teman, tetangga dan media massa.
Kata Kunci: Motivasi, Orang Tua, Sekolah
3
Oleh karena itu, orang tua
PENDAHULUAN
selalu ingin memberikan yang terbaik
Latar Belakang
Arus globalisasi, modernisasi
bagi buah hatinya. Di antaranya adalah
dan postmodernisasi yang pada saat ini
dengan
telah
motivasi
melanda
bangsa-bangsa
berbagai
belahan
berbagai
dampaknya,
melanda
bangsa
Indonesia.
dialami
dunia
dan
dunia
dan
dukungan,
dorongan
serta
dengan
memberikan nasehat dan menunjukkan
pula
pilihan/jalan yang harus diambil oleh
masyarakat
anak. Termasuk masalah pendidikan
telah
Perkembangan
oleh
di
memberikan
yang
anaknya sejak dini. Orang tua harus
tampaknya
mampu
memilihkan
sekolah
yang
memperlihatkan perubahan-perubahan
terbaik bagi anak-anaknya. Pendidikan
struktur dan infrastruktur yang dapat
merupakan tanggung jawab bersama
dikatakan sangat cepat. Demikianlah,
dalam upaya meningkatkan kualitas
tuntutan dilematis yang dihadapi oleh
manusia dengan akhlak yang mulia.
dunia yang sedang memasuki era
globalisasi dan sains.
Tujuan Penelitian
Hal di atas menjadi persoalan
Setiap kegiatan atau aktivitas
dan perenungan penting bagi setiap
yang disadari pasti ada yang ingin
manusia. Utamanya, bagi para orang
dicapai. Adapun tujuan penelitian ini
tua yang mengharapkan anak mereka
adalah untuk mendiskripsikan motivasi
tidak kehilangan arah, makna dan
orang
tujuan hidup. Dalam pandangan Islam,
anaknya
orang tua memiliki tanggung jawab
Program Khusus Kotta Barat.
tua
di
dalam
menyekolahkan
SD
Muhammadiyah
yang tinggi terhadap masa depan anakanaknya. Masa depan anak tergantung
LANDASAN TEORI
kepada bekal yang diberikan oleh
Pada dasarnya setiap manusia
kedua orang tuanya.
tentu memiliki kekuatan yang mampu
membuat dan mendorongnya tetap
hidup,
4
selanjutnya
kekuatan
itu
membantu mengarahkan tujuan yang
menyeleksi serta menyalurkan perilaku
hendak dicapai.
ke arah pencapaian kebutuhan yang
Di dalam Islam, kekuatan itu
memengaruhi
dikenal dengan anniyat, sedangkan di
Motivasi
adalah
atau
mengurangi ketidakseimbangan.
dalam psikolo gi dikenal dengan istilah
motivasi.
keputusan
Motivasi orang tua di dalam
proses
mendidik
anaknya
melalui
suatu
psikologi yang dapat menjelaskan
pendidikan umum dan keagamaan
perilaku
Perilaku
sebagai bekal untuk anaknya di masa
hakikatnya merupakan orientasi pada
depan dan sebagai amal jariyah bagi
tujuan. Dengan kata lain, perilaku
kedua orang tuanya. Namun, hal ini
seseorang dirancang untuk mencapai
tidak terlepas dari aspek pendorong
tujuan.
yang dapat dibedakan menjadi dua,
seseorang.
Untuk
mencapai
tujuan
tersebut, diperlukan proses interaksi
yaitu aspek intrinsik dan ekstrinsik.
dari berbagai unsur.
Dilihat dari ilmu jiwa bahwa
Winardi
mengemukakan
(2001:
bahwa
25)
orang tua menyekolahkan anaknya
motivasi
pada
lembaga
tertentu
didasarkan
merupakan kekuatan yang mendorong
adanya
seseorang melakukan sesuatu untuk
memengaruhinya, baik pengaruh dari
mencapai tujuan. Kekuatan-kekuatan
luar atau dalam dirinya. Hal ini seperti
ini pada dasarnya dirangsang oleh
yang dikatakan oleh Woodwort (dalam
adanya berbagai macam kebutuhan,
Suryabrata,
seperti (1) keinginan yang hendak
motivasi menjadi dua, yaitu intrinsik
dipenuhi; (2) tingkah laku; (3) tujuan;
adan ekstrinsik.
(4) umpan balik.
motivasi
1984).
Motivasi
Menurut Rusyan (1994: 123),
motivasi
yang
Ia
yang
membagi
intrinsik
adalah
mendorong
untuk
motivasi merupakan kondisi kejiwaan
bertindak
dan
yang
terkandung di dalam manusia itu
energi,
sendiri. Misalnya, harapan orang tua
mendorong kegiatan, mengarahkan,
agar anaknya menjadi anak yang
sikap
berfungsi
mental
manusia
memberikan
5
dengan
motif
yang
berbakti, mempunyai akidah yang
orang
kuat, dan supaya anaknya bermanfaat
tingkat motivasi orang tua dalam
bagi masyarakat. Sedangkan motivasi
menyekolahkan anaknya ke SDIT
ekstrinsik,
Samawi.
adalah
motivasi
yang
fungsinya karena adanya perangsang
tua
tidak
memengaruhi
2. Skripsi Agustiana Jaya Ningrum
dari luar. Sebagai contoh, orang tua
(Universitas
menyekolahkan anaknya ke lembaga
Soegijapranata Semarang, 2011)
pendidikan (sekolah) tertentu karena
dalam skripsinya yang berjudul
kualitas
Faktor-Faktor Yang Memengaruhi
sekolahnya
atau
keadaan
Katolik
sekolahnya. Dengan demikian, orang
Motivasi
tua dalam menyekolahkan anaknya di
Anak Di Homeschooling Kak Seto
lembaga pendidikan tertentu karena
Semarang.
adanya
berkesimpulan,
motivasi
intrinsik
dan
ekstrinsik.
Ibu
Menyekolahkan
Dalam
skripsinya
bahwa
faktor
intrinsik yang terdiri dari minat,
kebutuhan, sikap, harapan dan
Kajian Pustaka
nilai lebih besar memengaruhi
1. Skripsi Asna Fitriani (IAIN Sunan
motivasi ibu menyekolahkan anak
Kalijaga
Yogyakarta,
“Motivasi
Orang
2008)
Tua
di
Dalam
Homeschooling
Semarang
dari
Menyekolahkan Anaknya Di SDIT
dibandingkan
Samawi
Tajeman
Balbapang
ekstrinsik.
Bantul”.
Dalam
skripsinya
berkesimpulan,
Berdasarkan
bahwa;
aspek
kesejahteraan
memengaruhi
Seto
pada
jika
dengan
Qiyadah
faktor
Rabbaniyah
(UMS, 2012) “Motivasi Orang
(a)
Tua
sosiologi,
orang
tingkat
3. Skripsi
Kak
Dalam
Menyekolahkan
tua
Anaknya Di Islamic Center Bin
motivasi
Baz Yogyakarta Tahun Pelajaran
orang tua menyekolahkan anaknya
2011/2012”.
di SDIT Samawi, (b) Berdasarkan
berkesimpulan, bahwa motivasi
aspek
orang
psikologi,
kesejahteraan
6
tua
Dalam
wali
skripsinya
santri
dalam
menyekolahkan
anaknya
di
penelitian
Pesantren Islamic Center Bin Baz
research),
adalah karena adanya kebutuhan
didapatkan
atau harapan akan pendidikan
angket,
agama Islam yang sesuai denga n
wawancara (Achmadi, 1997: 46).
manhaj Salafus-Sholeh (hafal Al-
dan
(field
informasinya
melalui
observasi,
dokumentasi,
dan
2. Sumber Data
Quran, hadis nabi, bisa berbahasa
arab),
lapangan
a. Data Primer
mendapatkan
Data primer, yaitu data
lingkungan yang baik untuk anak-
yang diperoleh langsung dari
anak mereka sehingga tercapai
subjek
tujuan yang mereka inginkan,
menggunakan alat pengambilan
yaitu menjadi anak yang saleh,
data
mandiri
informasi yang dicari (Azwar,
dan
bermanfaat
bagi
masyarakat.
Penulis
penelitian
dengan
langsung
sebagai
2010: 91). Data primer dalam
menimbang
adanya
penelitian ini adalah orang tua
perbedaan tempat penelitian yang akan
dari siswa kelas I yang meliputi
dikaji dari berbagai penelitian yang
kelas I A dan kelas I B di SD
telah dilakukan, yaitu: motivasi orang
Muhammadiyah
tua menyekolahkan anaknya di SD
Khusus Kotta Barat.
Muhammadiyah
Program
Kotta
tahun
Barat
Khusus
Program
b. Data Sekunder
pelajaran
Data
sekunder
adalah
2012/2013, sehingga penelitian ini
data yang diperoleh dari pihak
memenuhi unsur kebaruan.
lain, tidak langsung diperoleh
dari
subjek
penelitiannya
Metode Penelitian
berupa data dokumentasi atau
1. Jenis Penelitian
laporan sebelumnya (Azwar,
Jenis
digolongkan
penelitian
ke
dalam
ini
2010:
91).
Sumber
data
sekunder pada penelitian ini
jenis
7
diambil
melalui
dokumen
catatan harian dan sebagainya
sekolah dan dokumen guru.
(Arikunto, 1987: 231).
3. Metode Pengumpulan Data
Dokumentasi
a. Metode Angket
ini
digunakan untuk mendapatkan
Angket
adalah
suatu
data tentang seluruh komponen
daftar yang berisikan rangkaian
yang
pertanyaan mengenai sesuatu
Muhammadiyah
masalah yang akan diteliti.
Khusus
Untuk
memperoleh
data,
terkait dengan gambaran umum
angket
disebarkan
kepada
SD Muhammadiyah Program
1997:
Khusus Kotta Barat, yaitu:
responden
76).
(Achmadi,
Metode
ini
digunakan
ada
di
Kotta
sejarah
SD
Program
Barat
berdirinya,
yang
letak
untuk memperoleh data tentang
geografis, visi dan misi serta
motivasi orang tua wali siswa
tujuan,
kurikulum,
tenaga
dalam menyekolahkan anaknya
edukatif
karyawan,
kondisi
di
siswa, sarana dan fasilitas serta
SD
Muhammadiyah
Program Khusus Kotta Barat.
kegiatan dan aktifitas di SD
b. Metode Dokumentasi
Kata
Muhammadiyah
dokumentasi
Khusus Kotta Barat.
berasal dari kata asli (dasar)
c. Metode Interview
dokumen, ya ng artinya barangbarang
tertulis.
Di
Program
Metode
dalam
dikenal
interview
dengan
teknik
melaksanakan
metode
wawancara, yaitu cara yang
dokumentasi
penulis
digunakan
menyelidiki
tertulis
barang-barang
seperti:
seseorang
untuk
tujuan suatu tugas tertentu,
buku-buku,
mencoba
mendapatkan
majalah, dokumen, peraturan-
keterangan/pendirian
peraturan,
lisan dari seorang responden,
notulen
rapat,
dengan
8
secara
bercakap-cakap
berhadapan muka dengan orang
tidak
itu (Ratna, 2010: 222). S.
2003: 136). Kartini Kartono
Margono (2003: 164) dalam hal
(1990:
ini memberikan batasan bahwa
observasi sebagai studi yang
interview
disengaja
merupakan
alat
langsung
157)
(Margono,
mendefinisikan
dan
sistematis
pengumpul informasi dengan
tentang fenomena sosial dan
cara
gejala- gejala alam dengan jalan
mengajukan
sejumlah
pertanyaan secara lisan untuk
pengamatan dan pencatatan.
dijawab secara lisan pula.
Metode
gunakan
ini
Teknik observasi yang
penulis
penulis gunakan adalah metode
untuk
memperoleh
tentang
beberapa
penulis terjun langsung dengan
gambaran umum sekolah dan
mengadakan pengamatan dan
mendalami/memahami respon
pencatatan
dari orang tua wali siswa
Muhammadiyah
mengenai
Khusus
data
motivasi
observasi
mereka
langsung,
artinya
di
Kotta
SD
Program
Barat
dalam menyekolahkan anaknya
mendapatkan
di
data yang dikumpulkan dengan
SD
Muhammadiyah
Program Khusus Kotta Barat.
data.
untuk
metode ini adalah seperti: letak
d. Metode Observasi
dan keadaan geografis serta
Metode Observasi biasa
sarana
dan
prasarana
diartikan sebagai pengamatan
Muhammadiyah
dan
Khusus Kotta Barat.
pencatatan
dengan
sistematik fenomena- fenomena
hanya
sebenarnya
terbatas
SD
Program
4. Metode Analisis Data
yang diselidiki. Dalam arti luas,
observasi
Adapun,
Dalam menganalisis data,
tidak
penulis
menggunakan
analisis
kepada
deskriptif kualitatif, yaitu analisis
dilakukan
yang berdasar dan penjelasannya
baik secara langsung maupun
tanpa angka-angka. Selain itu,
pengamatan
yang
9
penulis juga menggunakan cara
Kebutuhan
dan
penahapan secara berurutan dan
keinginan dari orang tua wali
interaksionis,
siswa menyekolahkan anaknya
kegiatan
terdiri
tiga
bersamaan,
pengumpulan
data
alur
ya itu:
di
SD
Muhammadiyah
sekaligus
Program Khusus Kotta Barat
reduksi data, penyajian data dan
adalah anak mempunyai bekal
penarikan
ilmu baik di dunia maupun di
kesimpulan
atau
verifikasi (Miller dan Huberman,
akhirat
(44%);
1992: 16).
pembiasaan
adanya
dalam
rutinitas
religius di rumah, sekolah dan
masyarakat (28%); serta selain
HASIL PENELITIAN
1. Secara Intrinsik
memiliki iman dan ketakwaan
a. Tujuan orang tua wali siswa
wali
(IMTAQ) (44%), anak juga
Tujuan dari orang tua
mempunyai
siswa
dalam
menyekolahkan
keterampilan
menguasai
anaknya di SD Muhammadiyah
pengetahuan
Program Khusus Kotta Barat
(IPTEK) (32%) di tengah laju
adalah
mendapatkan
dinamisasi kehidupan sehingga
pendidikan agama dan umum
nantinya anak sukses dalam
(52%),
meraih cita-citanya (48%).
agar
mempunyai
akidah
yang kuat (24%) dan akhlak
yang
mulia
membentuk
(20%)
dan
ilmu
teknologi
c. Harapan orang tua wali siswa
serta
Harapan dari orang tua
cendekiawan
wali
siswa
menyekolahkan
muslim yang saleh (24%) ,
anaknya di SD Muhammadiyah
cerdas (40%), mandiri (16%),
Program Khusus Kotta Barat
berprestasi (52%) dan humanis
adalah
(16%).
berkualitas Ulul Albab (cerdas
b. Kebutuhan/Keinginan
orang
fikir
tua wali siswa
menjadi
dan
memegang
10
anak
dzikir)
teguh
yang
dengan
agamanya
(48%) sehingga dapat berguna
anaknya di SD Muhammadiyah
bagi
Program Khusus Kotta Barat
agama,
orang
tua,
masyarakat dan negara (20%)
bukan
serta memiliki kesadaran dan
prasarana (76%). Para wali
kedisiplinan tata nilai sekolah
siswa tidak menjadikan sarana
(48%), seperti: ikhlas, disiplin,
dan prasarana sebagai salah
terampil, kreatif, mandir i dan
satu
produktif
dalam menyekolahkan anaknya
yang
mendorong
karena
sarana
pertimbangan
mereka
anak untuk terus berprestasi
di
dan
tantangan
Program Khusus Kotta Barat.
masa depan, baik melalui ilmu
Para wali siswa berharap agar
agama maupun sains (40%).
sarana dan prasarana di SD
mengahadapi
2. Secara Ekstrinsik
a. Kualitas
SD
dan
Muhammadiyah
Muhammadiyah
pendidikan
dan
Khusus
pendidik (guru)
Kotta
ditingkatkan.
Sebagian besar orang
Program
beberapa
Barat
terus
Namun,
ada
siswa
yang
wali
tua wali siswa menyekolahkan
sudah
anaknya di SD Muhammadiyah
sarana dan prasarana sekolah
Program Khusus Kotta Barat
(32%).
karena kualitas pendidik (guru)
di
SD
cukup
puas
dengan
c. Biaya pendidikan
Muhammadiyah
Sebagian besar orang
Program Khusus Kotta Barat
tua wali siswa menyekolahkan
sangat baik (68%). Namun, ada
anaknya di SD Muhammadiyah
beberapa yang masih menilai
Program Khusus Kotta Barat
cukup (8%) dan kurang baik
bukan karena biaya pendidikan
(4%).
(80%). Para orang tua wali
b. Sarana dan prasarana
siswa tidak menjadikan biaya
Sebagian besar orang
pendidikan yang relatif mahal
tua wali siswa menyekolahkan
tersebut sebagai pertimbangan
11
mereka dalam menyekolahkan
di
anaknya di SD Muhammadiyah
Program Khusus Kotta barat
Program Khusus Kotta Barat.
belum sesuai dengan mereka
Para orang tua wali siswa
(8%).
sangat puas terhadap mutu
sekolah
sehingga
SD
Muhammadiyah
e. Minat anak
biaya
Sebagian besar orang
pendidikan yang tinggi tidak
tua wali siswa menyekolahkan
menjadi
untuk
anaknya di SD Muhammadiyah
menyekolahkan anaknya di SD
Program Khusus Kotta Barat
Muhammadiyah
karena
masalah
Program
Khusus Kotta Barat.
diterapkan
Sebagian besar orang
f.
Muhammadiyah
Program
Dorongan dari luar
Program Khusus Kotta Barat
kurikulum
SD
Khusus Kotta Barat (100%).
anaknya di SD Muhammadiyah
Kotta
mereka
di
Muhammadiyah
tua wali siswa menyekolahkan
Khusus
anak
sesuai dengan pendidikan yang
d. Kurikulum pendidikan
karena
minat
Sebagian besar orang
SD
tua wali siswa menyekolahkan
Program
anaknya di SD Muhammadiyah
Barat
sudah
Program Khusus Kotta Barat
sesuai dengan yang mereka
atas
inginkan
(92%).
(88%). Namun, ada beberapa
syariah
mendorong
memiliki
rasa
toleransi
yang
kesadaran
Kurikulum
sendiri
siswa
orang tua wali siswa yang
empati
dan
menyekolahkan anaknya di SD
tinggi
dan
Muhammadiyah
belajar
sungguh-sungguh.
kemauannya
Program
dengan
Khusus Kotta Barat karena
Namun
adanya
dorongan
dari
luar
demikian, ada sebagian kecil
(12%), seperti: tetangga, teman
orang tua wali siswa yang
dan media massa.
menyatakan bahwa kurikulum
12
kualitas sekolah dan pendidik yang
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan
yang
telah
dari
data-data
para
orang
tua
dapat
merasa puas karena anak-anak
disimpulkan bahwa motivasi orang tua
mereka senantiasa didorong untuk
wali santri menyekolahkan anaknya di
terus berprestasi, (2) kurikulum
SD Muhammadiyah Program Khusus
yang digunakan sekolah dalam
Kotta Barat adalah sebagai berikut :
membentuk cendekiawan muslim
1. Motivasi intrinsik orang tua wali
yang berbudaya humanis religius,
siswa
dianalisis,
menyebabkan
dalam
menyekolahkan
(3) minat anak yang sesuai dengan
anaknya di SD Muhammadiyah
proses
Program
berlangsung
adalah
Khusus
karena
Kotta
mengajar
yang
di
SD
tujuan,
Muhammadiyah Program Khusus
akan
Kotta Barat, (4) dorongan dari luar,
mendapatkan pendidikan agama
seperti: tetangga, teman dan media
yang baik, adanya pembiasaan
massa.
kebutuhan
anak
adanya
Barat
belajar
dan
dalam
harapan
rutinitas
humanis
Saran-saran berikut ditujukan
religius serta memiliki iman dan
kepada:
ketakwaan
1. Pengelola
(IMTAQ)
dan
SD
Muhammadiyah
menguasai ilmu pengetahuan dan
Program Khusus Kotta Barat
teknologi (IPTEK) serta menjadi
a. Terus
mempertahankan
anak yang berkualitas Ulul Albab
keunggulan
dengan diiringi dengan kesadaran
sekolah SD Muhammadiyah
tata nilai khas sekolah, seperti:
Program Khusus Kotta Barat
ikhlas, disiplin, terampil, kreatif,
dengan
mandiri dan produktif.
masukan/saran dari orang tua
2. Motivasi ekstrinsik orang tua wali
wali siswa;
siswa menyekolahkan anaknya di
b. Senantiasa
SD
Muhammadiyah
dan
prestasi
mempertimbangkan
meningkatkan
Program
sarana dan prasarana sekolah
Khusus Kotta Barat adalah (1)
untuk terus menunjang prestasi
13
dan
keunggulan
Muhammadiyah
SD
DAFTAR PUSTAKA
Program
Achamadi, abu, dkk. 1997. Metodologi
Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.
Khusus Kotta Barat;
c. Memberikan penghargaan yang
Al-Barry M, Dahlan. 1994. Kamus
Ilmiah Populer. Surabaya: Arkola.
tinggi kepada peserta didik
yang meraih prestasi di sekolah
maupun
dalam
Ali,
mengikuti
kompetisi antar sekolah;
d. Menjaga konsistensi kurikulum
syariah sehingga orang tua wali
siswa benar-benar merasa puas
dengan kurikulum sekolah.
Mohamad.
2007.
Menuju
Pembaharuan
Pendidikan:
Catatan
Kecil
Pergumulan
Merintis Tiga Sekolah. (Makalah
pada Musyawarah Tarjih dan
Tajdid PWM Jawa Tengah
putaran ke-3 di Pemalang 8-9
September 2007 bertempat di
SMU
Muhammadiyah
Pemalang).
2. Orang Tua Wali Siswa
Alwisol. 2008. Psikologi Kepribadian
Edisi Revisi. Malang: UMM.
a. Orang tua wali siswa ikut
berperan aktif dalam mendidik
Anoraga, P. 1998. Psikologi Kerja.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
anak-anaknya, terutama dalam
pembiasaan religius sehingga
dan
Arikunto, Suharsimi. 1990. Dasardasar Evaluasi Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara.
b. Dalam memilih sekolah, orang
________________. 2006. Manajemen
Penelitian. Yogyakarta: Rineka Cipta.
akan terus mendorong anak
dalam
kemandirian
kedisiplinannya;
tua wali siswa dapat
ikut
Azwar, Saifudin. 2010. Metode
Penelitian. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
melibatkan anaknya sehingga
dapat
tercapai
keinginan,
tujuan, harapan bersama antara
Black, James A. dan Jean J.
Champion. 2001. Metode Dan
Masalah Penelitian Sosial. Terj.:
E. Koswara et. el. Bandung:
Refika Aditama.
orang tua dan anak.
14
Chaplin, J. P. 1999. Kamus Lengkap
Psikologi. Alih Bahasa: Kartini
Kartono. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Hadi, S. 2005. Metodologi Research:
Jilid 1. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Handoko, Martin. 1992. Motivasi,
Daya Pengerak Tingkah Laku.
Jogjakarta: Kanisius.
Danim, Sudarwan. 2004. Motivasi
Kepemimpinan & Efektifitas
Kelompok.
Jakarta:
Rineka
Cipta.
Hasan, Adnan. 2005. Tanggung Jawab
Ayah Terhadap Anak Laki-Laki.
Jakarta: Gema Insani.
Davidoff, L. L. 1991. Psikologi Suatu
Pengantar: Jilid 2. Jakarta:
Erlangga.
Hasibuan,
Malayu
SP.
2003.
Organisasi dan Motivasi Dasar
Peningkatan
Produktivitas.
Jakarta: Bumi Aksara.
Departemen Agama RI. 2005. AlQur'an dan Terjemahnya. Bandung:
CV. J-Art.
Hook, John. R. 2006. Memotivasi
Karyawan. Terj. N. Widarmoko
dan Andi. Yogyakarta: Tugu.
Duncan,
W.
Jack.
1981.
Organizational
Behavior.
Boston: Houghton Mufflin Coy.
Ilyas, As Nelly. 1995. Mendambakan
Anak Shaleh. Bandung: Al- Bayan.
El-Qudsy, Hasan. 2012. Kumpulan
Kultum Terlengkap Sepanjang
Tahun. Surakarta: Ziyad Visi
Media.
Indrakusuma, Amir Daien. 1973.
Pengantar Ilmu Pendidikan.
Surabaya: Usaha Nasional .
Fadjar, A. Malik. 2005. Holistika
Pemikiran
Pendidikan.
Jakarta:
Rajagrafindo.
Kartono, Kartini. 1990. Pengantar
Metodologi
Riset
Sosial.
Bandung: Mandar Maju.
Gibson, James L., John M. Ivancevich
dan James H. Donnelly, Jr.
(1996). Organisasi, Perilaku,
Struktur, Proses, (Alih Bahasa
Nunuk
Adiarni),
Jakarta:
Binarupa Aksara.
Kuntowijoyo. 2001. Muslim Tanpa
Masjid:
Esai-Esai
Agama,
Budaya dan Politik Dalam
Bingkai
Strukturalisme
Transendental. Bandung: Mizan.
Langgulung, Hasan. 1992. Asas-asas
Pendidikan
Islam.
Jakarta:
Pustaka Al- Husna.
Gunarsa, Singgih D. 1986. Psikologi
Perkembangan Remaja. Jakarta:
Gunung Mulia.
15
Mangkunegara, A.P. 2002. Perilaku
Organisasi. Bandung: PT Rineka
Cipta.
Purwodarminto, W.J.S. 1982. Kamus
Umum
Bahasa
Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Margono, S. 2003. Metodologi
Penelitian Pendidikan. Jakarta:
PT. Renika Cipta.
Ratna,
Nyoman
Kutha.
2010.
Metodologi Penelitian Kajian
Budaya Dan Ilmu Sosial
Humaniora Pada Umumnnya.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Mochyi, Achmad. 1999. Teori dan
Prilaku Organisasi. Surabaya: UMM
Press.
Reber, Arthur S, dkk. 2010. Kamus
Psikologi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Moeliono, Anton dkk. 1988. Kamus
Besar
Bahasa
Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Nashir,
Haedar.
2013.
Kehidupan: Sosiologi
Untuk
Pencerahan
Yogyakarta:
Muhammadiyah.
Revaldi, Aischa. 2010. Memilih
Sekolah Untuk Anak. Jakarta:
Inti Medina.
Ibrah
Makna
Diri.
Suara
Robbins, Stephen P. 1988. Essentials
of Organizational Behavior.
Englewood Clifft: Prentice Hall.
Nasucha, Yakup, dkk. 2010. Bahasa
Indonesia untuk Penulisan karya
Tulis Ilmiah. Yogyakarta: Media
Perkasa.
Sardiman, A.M. 2006. Interaksi dan
Motivasi Belajar Mengajar.
Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Nasution. 1995. Didaktik Asas-asas
Mengajar. Jakarta:Bumi Aksara.
Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya
Manusia dan Produktivitas
Kerja. Bandung: Mandar Maju.
Nawawi, Hadari. 1991. Metode
Penelitian
Bidang
Sosial.
Jakarta: Galia Indonesia.
Siagian, Sondang. 2004. Teori
Motivasi
dan
Aplikasinnya.Jakarata:
Rineka
Cipta.
Ngalim, Purwanto. 1998. Psikologi
Pendidikan. Bandung: Remaja
Karya.
Siswanto.
2005.
Pengantar
Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.
Nur, Muhammad. 1987. Muhtarul
Hadits. Surabaya: Bina Ilmu.
Soeratno, Siti Chamamah, dkk. 2005.
Begawan
Muhammadiyah:
Bungai
Rampai
Pidato
16
Pengukuhan Guru Besar Tokoh
Muhammadiyah. Jakarta: PSAP
Muhammadiyah.
http://solusibijak.com/tips- memilihsekolah-anak (diakses tanggal 30
Mei 2013, jam 00:11 WIB).
Suryabrata, Sumadi. 1984. Psikologi
Pendidikan. Jakarta: CV. Raja Wali.
http://edukasi.kompasiana.com
(diakses tanggal 22 Juni 2013,
jam 08.00 WIB).
_______________. 2004. Psikologi
Pendidikan. Jakarta: Rajawali
Pres.
Suryana, Sumantri. 2001. Perilaku
Organisasi.
Bandung:
Universitas Padjadjaran.
Timpe, A. Dale. 2002. Seri
Manajemen
Sumber
Daya
Manusia Memotivasi Pegawai.
Jakarta: Media Komputindo.
Uno, Hamzah B. Teori Motivasi &
Pengukurannya, Analisis di
Bidang
Pendidikan.
2008.
Jakarta: Bumi Aksara.
Usman, Husaini. 2006. Manajemen
Teori, Praktik, dan Riset
Pendidikan.
Jakarta:
Bumi
Aksara.
Wahjosumidjo. 1987. Kepemipinan
dan Motivasi. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Winardi. 2000. Kepemimpinan dalam
Manajemen. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
_______.
2001.
Motivasi
dan
Pemotivasian
dalam
Manajemen. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
17
SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS KOTTA BARAT
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
NASKAH PUBLIKASI ILMIAH
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas dan Syarat-Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)
Oleh:
DANANG MUCHTAR SYAFI’I
G 000 090 182
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
1
2
MOTIVASI ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAKNYA DI SD
MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS KOTTA BARAT TAHUN
PELAJARAN 2012/2013
Oleh: Danang Muchtar Syafi’i
(NIM: G 000 090 182)
Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAK
Setiap orang tua menghendaki anaknya agar mampu dibanggakan dan menjadi
salah satu amal jariyah (aset) kelak di hari kemudian. Anak adalah generasi yang
diciptakan untuk kehidupan masa depan. Karena itu, anak membutuhkan
arahan/petunjuk yang baik dari orang tua. Sekolah unggulan SD Muhammadiyah
Program Khusus Kotta Barat seringkali mengoleksi sejumlah prestasi cemerlang.
Hingga saat ini banyak sekali orang tua yang berebut menyekolahkan anak-anaknya
di SD Muhammadiyah Program Khusus Kotta Barat.
Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi
orang tua menyekolahkan anaknya di SD Muhammadiyah Program Khusus Kotta
Barat. Jenis penelitian ini digolongkan ke dalam jenis penelitian lapangan (field
research). Metode pengumpulan data yang digunakan ialah angket, dokumentasi,
wawancara dan observasi. Teknis analisis data yang digunakan adalah deskriptif
kualitatif dengan metode berfikir induktif dan deduktif.
Berdasarkan hasil penelitian ini, diperoleh kesimpulan bahwa alasan orang tua
wali siswa menyekolahkan anaknya di SD Muhammadiyah Program Khusus Kotta
Barat berdasarkan pada dua hal pokok, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi
ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam diri individu itu
sendiri, sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar individu
tersebut.
Motivasi intrinsik orang tua wali santri dalam menyekolahkan anaknya di SD
Muhammadiyah Program Khusus Kotta Barat adalah karena adanya kebutuhan atau
harapan akan mendapatkan pendidikan agama (Islam) yang baik, adanya pembiasaan
anak dalam rutinitas humanis religius serta memiliki iman dan ketakwaan (IMTAQ)
dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta menjadi anak yang
berkualitas Ulul Albab dengan diiringi kesadaran tata nilai: ikhlas, disiplin, terampil,
kreatif, mandiri dan produktif.
Motivasi ekstrinsik orang tua wali santri menyekolahkan anaknya di SD
Muhammadiyah Program Khusus Kotta Barat yang paling dominan adalah (1)
kualitas sekolah, (2) kualitas pendidik, (3) kurikulum, (4) minat anak, sedangkan
motivasi yang kurang dominan dari motivasi ekstrinsik adalah dorongan dari luar,
seperti: teman, tetangga dan media massa.
Kata Kunci: Motivasi, Orang Tua, Sekolah
3
Oleh karena itu, orang tua
PENDAHULUAN
selalu ingin memberikan yang terbaik
Latar Belakang
Arus globalisasi, modernisasi
bagi buah hatinya. Di antaranya adalah
dan postmodernisasi yang pada saat ini
dengan
telah
motivasi
melanda
bangsa-bangsa
berbagai
belahan
berbagai
dampaknya,
melanda
bangsa
Indonesia.
dialami
dunia
dan
dunia
dan
dukungan,
dorongan
serta
dengan
memberikan nasehat dan menunjukkan
pula
pilihan/jalan yang harus diambil oleh
masyarakat
anak. Termasuk masalah pendidikan
telah
Perkembangan
oleh
di
memberikan
yang
anaknya sejak dini. Orang tua harus
tampaknya
mampu
memilihkan
sekolah
yang
memperlihatkan perubahan-perubahan
terbaik bagi anak-anaknya. Pendidikan
struktur dan infrastruktur yang dapat
merupakan tanggung jawab bersama
dikatakan sangat cepat. Demikianlah,
dalam upaya meningkatkan kualitas
tuntutan dilematis yang dihadapi oleh
manusia dengan akhlak yang mulia.
dunia yang sedang memasuki era
globalisasi dan sains.
Tujuan Penelitian
Hal di atas menjadi persoalan
Setiap kegiatan atau aktivitas
dan perenungan penting bagi setiap
yang disadari pasti ada yang ingin
manusia. Utamanya, bagi para orang
dicapai. Adapun tujuan penelitian ini
tua yang mengharapkan anak mereka
adalah untuk mendiskripsikan motivasi
tidak kehilangan arah, makna dan
orang
tujuan hidup. Dalam pandangan Islam,
anaknya
orang tua memiliki tanggung jawab
Program Khusus Kotta Barat.
tua
di
dalam
menyekolahkan
SD
Muhammadiyah
yang tinggi terhadap masa depan anakanaknya. Masa depan anak tergantung
LANDASAN TEORI
kepada bekal yang diberikan oleh
Pada dasarnya setiap manusia
kedua orang tuanya.
tentu memiliki kekuatan yang mampu
membuat dan mendorongnya tetap
hidup,
4
selanjutnya
kekuatan
itu
membantu mengarahkan tujuan yang
menyeleksi serta menyalurkan perilaku
hendak dicapai.
ke arah pencapaian kebutuhan yang
Di dalam Islam, kekuatan itu
memengaruhi
dikenal dengan anniyat, sedangkan di
Motivasi
adalah
atau
mengurangi ketidakseimbangan.
dalam psikolo gi dikenal dengan istilah
motivasi.
keputusan
Motivasi orang tua di dalam
proses
mendidik
anaknya
melalui
suatu
psikologi yang dapat menjelaskan
pendidikan umum dan keagamaan
perilaku
Perilaku
sebagai bekal untuk anaknya di masa
hakikatnya merupakan orientasi pada
depan dan sebagai amal jariyah bagi
tujuan. Dengan kata lain, perilaku
kedua orang tuanya. Namun, hal ini
seseorang dirancang untuk mencapai
tidak terlepas dari aspek pendorong
tujuan.
yang dapat dibedakan menjadi dua,
seseorang.
Untuk
mencapai
tujuan
tersebut, diperlukan proses interaksi
yaitu aspek intrinsik dan ekstrinsik.
dari berbagai unsur.
Dilihat dari ilmu jiwa bahwa
Winardi
mengemukakan
(2001:
bahwa
25)
orang tua menyekolahkan anaknya
motivasi
pada
lembaga
tertentu
didasarkan
merupakan kekuatan yang mendorong
adanya
seseorang melakukan sesuatu untuk
memengaruhinya, baik pengaruh dari
mencapai tujuan. Kekuatan-kekuatan
luar atau dalam dirinya. Hal ini seperti
ini pada dasarnya dirangsang oleh
yang dikatakan oleh Woodwort (dalam
adanya berbagai macam kebutuhan,
Suryabrata,
seperti (1) keinginan yang hendak
motivasi menjadi dua, yaitu intrinsik
dipenuhi; (2) tingkah laku; (3) tujuan;
adan ekstrinsik.
(4) umpan balik.
motivasi
1984).
Motivasi
Menurut Rusyan (1994: 123),
motivasi
yang
Ia
yang
membagi
intrinsik
adalah
mendorong
untuk
motivasi merupakan kondisi kejiwaan
bertindak
dan
yang
terkandung di dalam manusia itu
energi,
sendiri. Misalnya, harapan orang tua
mendorong kegiatan, mengarahkan,
agar anaknya menjadi anak yang
sikap
berfungsi
mental
manusia
memberikan
5
dengan
motif
yang
berbakti, mempunyai akidah yang
orang
kuat, dan supaya anaknya bermanfaat
tingkat motivasi orang tua dalam
bagi masyarakat. Sedangkan motivasi
menyekolahkan anaknya ke SDIT
ekstrinsik,
Samawi.
adalah
motivasi
yang
fungsinya karena adanya perangsang
tua
tidak
memengaruhi
2. Skripsi Agustiana Jaya Ningrum
dari luar. Sebagai contoh, orang tua
(Universitas
menyekolahkan anaknya ke lembaga
Soegijapranata Semarang, 2011)
pendidikan (sekolah) tertentu karena
dalam skripsinya yang berjudul
kualitas
Faktor-Faktor Yang Memengaruhi
sekolahnya
atau
keadaan
Katolik
sekolahnya. Dengan demikian, orang
Motivasi
tua dalam menyekolahkan anaknya di
Anak Di Homeschooling Kak Seto
lembaga pendidikan tertentu karena
Semarang.
adanya
berkesimpulan,
motivasi
intrinsik
dan
ekstrinsik.
Ibu
Menyekolahkan
Dalam
skripsinya
bahwa
faktor
intrinsik yang terdiri dari minat,
kebutuhan, sikap, harapan dan
Kajian Pustaka
nilai lebih besar memengaruhi
1. Skripsi Asna Fitriani (IAIN Sunan
motivasi ibu menyekolahkan anak
Kalijaga
Yogyakarta,
“Motivasi
Orang
2008)
Tua
di
Dalam
Homeschooling
Semarang
dari
Menyekolahkan Anaknya Di SDIT
dibandingkan
Samawi
Tajeman
Balbapang
ekstrinsik.
Bantul”.
Dalam
skripsinya
berkesimpulan,
Berdasarkan
bahwa;
aspek
kesejahteraan
memengaruhi
Seto
pada
jika
dengan
Qiyadah
faktor
Rabbaniyah
(UMS, 2012) “Motivasi Orang
(a)
Tua
sosiologi,
orang
tingkat
3. Skripsi
Kak
Dalam
Menyekolahkan
tua
Anaknya Di Islamic Center Bin
motivasi
Baz Yogyakarta Tahun Pelajaran
orang tua menyekolahkan anaknya
2011/2012”.
di SDIT Samawi, (b) Berdasarkan
berkesimpulan, bahwa motivasi
aspek
orang
psikologi,
kesejahteraan
6
tua
Dalam
wali
skripsinya
santri
dalam
menyekolahkan
anaknya
di
penelitian
Pesantren Islamic Center Bin Baz
research),
adalah karena adanya kebutuhan
didapatkan
atau harapan akan pendidikan
angket,
agama Islam yang sesuai denga n
wawancara (Achmadi, 1997: 46).
manhaj Salafus-Sholeh (hafal Al-
dan
(field
informasinya
melalui
observasi,
dokumentasi,
dan
2. Sumber Data
Quran, hadis nabi, bisa berbahasa
arab),
lapangan
a. Data Primer
mendapatkan
Data primer, yaitu data
lingkungan yang baik untuk anak-
yang diperoleh langsung dari
anak mereka sehingga tercapai
subjek
tujuan yang mereka inginkan,
menggunakan alat pengambilan
yaitu menjadi anak yang saleh,
data
mandiri
informasi yang dicari (Azwar,
dan
bermanfaat
bagi
masyarakat.
Penulis
penelitian
dengan
langsung
sebagai
2010: 91). Data primer dalam
menimbang
adanya
penelitian ini adalah orang tua
perbedaan tempat penelitian yang akan
dari siswa kelas I yang meliputi
dikaji dari berbagai penelitian yang
kelas I A dan kelas I B di SD
telah dilakukan, yaitu: motivasi orang
Muhammadiyah
tua menyekolahkan anaknya di SD
Khusus Kotta Barat.
Muhammadiyah
Program
Kotta
tahun
Barat
Khusus
Program
b. Data Sekunder
pelajaran
Data
sekunder
adalah
2012/2013, sehingga penelitian ini
data yang diperoleh dari pihak
memenuhi unsur kebaruan.
lain, tidak langsung diperoleh
dari
subjek
penelitiannya
Metode Penelitian
berupa data dokumentasi atau
1. Jenis Penelitian
laporan sebelumnya (Azwar,
Jenis
digolongkan
penelitian
ke
dalam
ini
2010:
91).
Sumber
data
sekunder pada penelitian ini
jenis
7
diambil
melalui
dokumen
catatan harian dan sebagainya
sekolah dan dokumen guru.
(Arikunto, 1987: 231).
3. Metode Pengumpulan Data
Dokumentasi
a. Metode Angket
ini
digunakan untuk mendapatkan
Angket
adalah
suatu
data tentang seluruh komponen
daftar yang berisikan rangkaian
yang
pertanyaan mengenai sesuatu
Muhammadiyah
masalah yang akan diteliti.
Khusus
Untuk
memperoleh
data,
terkait dengan gambaran umum
angket
disebarkan
kepada
SD Muhammadiyah Program
1997:
Khusus Kotta Barat, yaitu:
responden
76).
(Achmadi,
Metode
ini
digunakan
ada
di
Kotta
sejarah
SD
Program
Barat
berdirinya,
yang
letak
untuk memperoleh data tentang
geografis, visi dan misi serta
motivasi orang tua wali siswa
tujuan,
kurikulum,
tenaga
dalam menyekolahkan anaknya
edukatif
karyawan,
kondisi
di
siswa, sarana dan fasilitas serta
SD
Muhammadiyah
Program Khusus Kotta Barat.
kegiatan dan aktifitas di SD
b. Metode Dokumentasi
Kata
Muhammadiyah
dokumentasi
Khusus Kotta Barat.
berasal dari kata asli (dasar)
c. Metode Interview
dokumen, ya ng artinya barangbarang
tertulis.
Di
Program
Metode
dalam
dikenal
interview
dengan
teknik
melaksanakan
metode
wawancara, yaitu cara yang
dokumentasi
penulis
digunakan
menyelidiki
tertulis
barang-barang
seperti:
seseorang
untuk
tujuan suatu tugas tertentu,
buku-buku,
mencoba
mendapatkan
majalah, dokumen, peraturan-
keterangan/pendirian
peraturan,
lisan dari seorang responden,
notulen
rapat,
dengan
8
secara
bercakap-cakap
berhadapan muka dengan orang
tidak
itu (Ratna, 2010: 222). S.
2003: 136). Kartini Kartono
Margono (2003: 164) dalam hal
(1990:
ini memberikan batasan bahwa
observasi sebagai studi yang
interview
disengaja
merupakan
alat
langsung
157)
(Margono,
mendefinisikan
dan
sistematis
pengumpul informasi dengan
tentang fenomena sosial dan
cara
gejala- gejala alam dengan jalan
mengajukan
sejumlah
pertanyaan secara lisan untuk
pengamatan dan pencatatan.
dijawab secara lisan pula.
Metode
gunakan
ini
Teknik observasi yang
penulis
penulis gunakan adalah metode
untuk
memperoleh
tentang
beberapa
penulis terjun langsung dengan
gambaran umum sekolah dan
mengadakan pengamatan dan
mendalami/memahami respon
pencatatan
dari orang tua wali siswa
Muhammadiyah
mengenai
Khusus
data
motivasi
observasi
mereka
langsung,
artinya
di
Kotta
SD
Program
Barat
dalam menyekolahkan anaknya
mendapatkan
di
data yang dikumpulkan dengan
SD
Muhammadiyah
Program Khusus Kotta Barat.
data.
untuk
metode ini adalah seperti: letak
d. Metode Observasi
dan keadaan geografis serta
Metode Observasi biasa
sarana
dan
prasarana
diartikan sebagai pengamatan
Muhammadiyah
dan
Khusus Kotta Barat.
pencatatan
dengan
sistematik fenomena- fenomena
hanya
sebenarnya
terbatas
SD
Program
4. Metode Analisis Data
yang diselidiki. Dalam arti luas,
observasi
Adapun,
Dalam menganalisis data,
tidak
penulis
menggunakan
analisis
kepada
deskriptif kualitatif, yaitu analisis
dilakukan
yang berdasar dan penjelasannya
baik secara langsung maupun
tanpa angka-angka. Selain itu,
pengamatan
yang
9
penulis juga menggunakan cara
Kebutuhan
dan
penahapan secara berurutan dan
keinginan dari orang tua wali
interaksionis,
siswa menyekolahkan anaknya
kegiatan
terdiri
tiga
bersamaan,
pengumpulan
data
alur
ya itu:
di
SD
Muhammadiyah
sekaligus
Program Khusus Kotta Barat
reduksi data, penyajian data dan
adalah anak mempunyai bekal
penarikan
ilmu baik di dunia maupun di
kesimpulan
atau
verifikasi (Miller dan Huberman,
akhirat
(44%);
1992: 16).
pembiasaan
adanya
dalam
rutinitas
religius di rumah, sekolah dan
masyarakat (28%); serta selain
HASIL PENELITIAN
1. Secara Intrinsik
memiliki iman dan ketakwaan
a. Tujuan orang tua wali siswa
wali
(IMTAQ) (44%), anak juga
Tujuan dari orang tua
mempunyai
siswa
dalam
menyekolahkan
keterampilan
menguasai
anaknya di SD Muhammadiyah
pengetahuan
Program Khusus Kotta Barat
(IPTEK) (32%) di tengah laju
adalah
mendapatkan
dinamisasi kehidupan sehingga
pendidikan agama dan umum
nantinya anak sukses dalam
(52%),
meraih cita-citanya (48%).
agar
mempunyai
akidah
yang kuat (24%) dan akhlak
yang
mulia
membentuk
(20%)
dan
ilmu
teknologi
c. Harapan orang tua wali siswa
serta
Harapan dari orang tua
cendekiawan
wali
siswa
menyekolahkan
muslim yang saleh (24%) ,
anaknya di SD Muhammadiyah
cerdas (40%), mandiri (16%),
Program Khusus Kotta Barat
berprestasi (52%) dan humanis
adalah
(16%).
berkualitas Ulul Albab (cerdas
b. Kebutuhan/Keinginan
orang
fikir
tua wali siswa
menjadi
dan
memegang
10
anak
dzikir)
teguh
yang
dengan
agamanya
(48%) sehingga dapat berguna
anaknya di SD Muhammadiyah
bagi
Program Khusus Kotta Barat
agama,
orang
tua,
masyarakat dan negara (20%)
bukan
serta memiliki kesadaran dan
prasarana (76%). Para wali
kedisiplinan tata nilai sekolah
siswa tidak menjadikan sarana
(48%), seperti: ikhlas, disiplin,
dan prasarana sebagai salah
terampil, kreatif, mandir i dan
satu
produktif
dalam menyekolahkan anaknya
yang
mendorong
karena
sarana
pertimbangan
mereka
anak untuk terus berprestasi
di
dan
tantangan
Program Khusus Kotta Barat.
masa depan, baik melalui ilmu
Para wali siswa berharap agar
agama maupun sains (40%).
sarana dan prasarana di SD
mengahadapi
2. Secara Ekstrinsik
a. Kualitas
SD
dan
Muhammadiyah
Muhammadiyah
pendidikan
dan
Khusus
pendidik (guru)
Kotta
ditingkatkan.
Sebagian besar orang
Program
beberapa
Barat
terus
Namun,
ada
siswa
yang
wali
tua wali siswa menyekolahkan
sudah
anaknya di SD Muhammadiyah
sarana dan prasarana sekolah
Program Khusus Kotta Barat
(32%).
karena kualitas pendidik (guru)
di
SD
cukup
puas
dengan
c. Biaya pendidikan
Muhammadiyah
Sebagian besar orang
Program Khusus Kotta Barat
tua wali siswa menyekolahkan
sangat baik (68%). Namun, ada
anaknya di SD Muhammadiyah
beberapa yang masih menilai
Program Khusus Kotta Barat
cukup (8%) dan kurang baik
bukan karena biaya pendidikan
(4%).
(80%). Para orang tua wali
b. Sarana dan prasarana
siswa tidak menjadikan biaya
Sebagian besar orang
pendidikan yang relatif mahal
tua wali siswa menyekolahkan
tersebut sebagai pertimbangan
11
mereka dalam menyekolahkan
di
anaknya di SD Muhammadiyah
Program Khusus Kotta barat
Program Khusus Kotta Barat.
belum sesuai dengan mereka
Para orang tua wali siswa
(8%).
sangat puas terhadap mutu
sekolah
sehingga
SD
Muhammadiyah
e. Minat anak
biaya
Sebagian besar orang
pendidikan yang tinggi tidak
tua wali siswa menyekolahkan
menjadi
untuk
anaknya di SD Muhammadiyah
menyekolahkan anaknya di SD
Program Khusus Kotta Barat
Muhammadiyah
karena
masalah
Program
Khusus Kotta Barat.
diterapkan
Sebagian besar orang
f.
Muhammadiyah
Program
Dorongan dari luar
Program Khusus Kotta Barat
kurikulum
SD
Khusus Kotta Barat (100%).
anaknya di SD Muhammadiyah
Kotta
mereka
di
Muhammadiyah
tua wali siswa menyekolahkan
Khusus
anak
sesuai dengan pendidikan yang
d. Kurikulum pendidikan
karena
minat
Sebagian besar orang
SD
tua wali siswa menyekolahkan
Program
anaknya di SD Muhammadiyah
Barat
sudah
Program Khusus Kotta Barat
sesuai dengan yang mereka
atas
inginkan
(92%).
(88%). Namun, ada beberapa
syariah
mendorong
memiliki
rasa
toleransi
yang
kesadaran
Kurikulum
sendiri
siswa
orang tua wali siswa yang
empati
dan
menyekolahkan anaknya di SD
tinggi
dan
Muhammadiyah
belajar
sungguh-sungguh.
kemauannya
Program
dengan
Khusus Kotta Barat karena
Namun
adanya
dorongan
dari
luar
demikian, ada sebagian kecil
(12%), seperti: tetangga, teman
orang tua wali siswa yang
dan media massa.
menyatakan bahwa kurikulum
12
kualitas sekolah dan pendidik yang
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan
yang
telah
dari
data-data
para
orang
tua
dapat
merasa puas karena anak-anak
disimpulkan bahwa motivasi orang tua
mereka senantiasa didorong untuk
wali santri menyekolahkan anaknya di
terus berprestasi, (2) kurikulum
SD Muhammadiyah Program Khusus
yang digunakan sekolah dalam
Kotta Barat adalah sebagai berikut :
membentuk cendekiawan muslim
1. Motivasi intrinsik orang tua wali
yang berbudaya humanis religius,
siswa
dianalisis,
menyebabkan
dalam
menyekolahkan
(3) minat anak yang sesuai dengan
anaknya di SD Muhammadiyah
proses
Program
berlangsung
adalah
Khusus
karena
Kotta
mengajar
yang
di
SD
tujuan,
Muhammadiyah Program Khusus
akan
Kotta Barat, (4) dorongan dari luar,
mendapatkan pendidikan agama
seperti: tetangga, teman dan media
yang baik, adanya pembiasaan
massa.
kebutuhan
anak
adanya
Barat
belajar
dan
dalam
harapan
rutinitas
humanis
Saran-saran berikut ditujukan
religius serta memiliki iman dan
kepada:
ketakwaan
1. Pengelola
(IMTAQ)
dan
SD
Muhammadiyah
menguasai ilmu pengetahuan dan
Program Khusus Kotta Barat
teknologi (IPTEK) serta menjadi
a. Terus
mempertahankan
anak yang berkualitas Ulul Albab
keunggulan
dengan diiringi dengan kesadaran
sekolah SD Muhammadiyah
tata nilai khas sekolah, seperti:
Program Khusus Kotta Barat
ikhlas, disiplin, terampil, kreatif,
dengan
mandiri dan produktif.
masukan/saran dari orang tua
2. Motivasi ekstrinsik orang tua wali
wali siswa;
siswa menyekolahkan anaknya di
b. Senantiasa
SD
Muhammadiyah
dan
prestasi
mempertimbangkan
meningkatkan
Program
sarana dan prasarana sekolah
Khusus Kotta Barat adalah (1)
untuk terus menunjang prestasi
13
dan
keunggulan
Muhammadiyah
SD
DAFTAR PUSTAKA
Program
Achamadi, abu, dkk. 1997. Metodologi
Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.
Khusus Kotta Barat;
c. Memberikan penghargaan yang
Al-Barry M, Dahlan. 1994. Kamus
Ilmiah Populer. Surabaya: Arkola.
tinggi kepada peserta didik
yang meraih prestasi di sekolah
maupun
dalam
Ali,
mengikuti
kompetisi antar sekolah;
d. Menjaga konsistensi kurikulum
syariah sehingga orang tua wali
siswa benar-benar merasa puas
dengan kurikulum sekolah.
Mohamad.
2007.
Menuju
Pembaharuan
Pendidikan:
Catatan
Kecil
Pergumulan
Merintis Tiga Sekolah. (Makalah
pada Musyawarah Tarjih dan
Tajdid PWM Jawa Tengah
putaran ke-3 di Pemalang 8-9
September 2007 bertempat di
SMU
Muhammadiyah
Pemalang).
2. Orang Tua Wali Siswa
Alwisol. 2008. Psikologi Kepribadian
Edisi Revisi. Malang: UMM.
a. Orang tua wali siswa ikut
berperan aktif dalam mendidik
Anoraga, P. 1998. Psikologi Kerja.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
anak-anaknya, terutama dalam
pembiasaan religius sehingga
dan
Arikunto, Suharsimi. 1990. Dasardasar Evaluasi Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara.
b. Dalam memilih sekolah, orang
________________. 2006. Manajemen
Penelitian. Yogyakarta: Rineka Cipta.
akan terus mendorong anak
dalam
kemandirian
kedisiplinannya;
tua wali siswa dapat
ikut
Azwar, Saifudin. 2010. Metode
Penelitian. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
melibatkan anaknya sehingga
dapat
tercapai
keinginan,
tujuan, harapan bersama antara
Black, James A. dan Jean J.
Champion. 2001. Metode Dan
Masalah Penelitian Sosial. Terj.:
E. Koswara et. el. Bandung:
Refika Aditama.
orang tua dan anak.
14
Chaplin, J. P. 1999. Kamus Lengkap
Psikologi. Alih Bahasa: Kartini
Kartono. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Hadi, S. 2005. Metodologi Research:
Jilid 1. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Handoko, Martin. 1992. Motivasi,
Daya Pengerak Tingkah Laku.
Jogjakarta: Kanisius.
Danim, Sudarwan. 2004. Motivasi
Kepemimpinan & Efektifitas
Kelompok.
Jakarta:
Rineka
Cipta.
Hasan, Adnan. 2005. Tanggung Jawab
Ayah Terhadap Anak Laki-Laki.
Jakarta: Gema Insani.
Davidoff, L. L. 1991. Psikologi Suatu
Pengantar: Jilid 2. Jakarta:
Erlangga.
Hasibuan,
Malayu
SP.
2003.
Organisasi dan Motivasi Dasar
Peningkatan
Produktivitas.
Jakarta: Bumi Aksara.
Departemen Agama RI. 2005. AlQur'an dan Terjemahnya. Bandung:
CV. J-Art.
Hook, John. R. 2006. Memotivasi
Karyawan. Terj. N. Widarmoko
dan Andi. Yogyakarta: Tugu.
Duncan,
W.
Jack.
1981.
Organizational
Behavior.
Boston: Houghton Mufflin Coy.
Ilyas, As Nelly. 1995. Mendambakan
Anak Shaleh. Bandung: Al- Bayan.
El-Qudsy, Hasan. 2012. Kumpulan
Kultum Terlengkap Sepanjang
Tahun. Surakarta: Ziyad Visi
Media.
Indrakusuma, Amir Daien. 1973.
Pengantar Ilmu Pendidikan.
Surabaya: Usaha Nasional .
Fadjar, A. Malik. 2005. Holistika
Pemikiran
Pendidikan.
Jakarta:
Rajagrafindo.
Kartono, Kartini. 1990. Pengantar
Metodologi
Riset
Sosial.
Bandung: Mandar Maju.
Gibson, James L., John M. Ivancevich
dan James H. Donnelly, Jr.
(1996). Organisasi, Perilaku,
Struktur, Proses, (Alih Bahasa
Nunuk
Adiarni),
Jakarta:
Binarupa Aksara.
Kuntowijoyo. 2001. Muslim Tanpa
Masjid:
Esai-Esai
Agama,
Budaya dan Politik Dalam
Bingkai
Strukturalisme
Transendental. Bandung: Mizan.
Langgulung, Hasan. 1992. Asas-asas
Pendidikan
Islam.
Jakarta:
Pustaka Al- Husna.
Gunarsa, Singgih D. 1986. Psikologi
Perkembangan Remaja. Jakarta:
Gunung Mulia.
15
Mangkunegara, A.P. 2002. Perilaku
Organisasi. Bandung: PT Rineka
Cipta.
Purwodarminto, W.J.S. 1982. Kamus
Umum
Bahasa
Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Margono, S. 2003. Metodologi
Penelitian Pendidikan. Jakarta:
PT. Renika Cipta.
Ratna,
Nyoman
Kutha.
2010.
Metodologi Penelitian Kajian
Budaya Dan Ilmu Sosial
Humaniora Pada Umumnnya.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Mochyi, Achmad. 1999. Teori dan
Prilaku Organisasi. Surabaya: UMM
Press.
Reber, Arthur S, dkk. 2010. Kamus
Psikologi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Moeliono, Anton dkk. 1988. Kamus
Besar
Bahasa
Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Nashir,
Haedar.
2013.
Kehidupan: Sosiologi
Untuk
Pencerahan
Yogyakarta:
Muhammadiyah.
Revaldi, Aischa. 2010. Memilih
Sekolah Untuk Anak. Jakarta:
Inti Medina.
Ibrah
Makna
Diri.
Suara
Robbins, Stephen P. 1988. Essentials
of Organizational Behavior.
Englewood Clifft: Prentice Hall.
Nasucha, Yakup, dkk. 2010. Bahasa
Indonesia untuk Penulisan karya
Tulis Ilmiah. Yogyakarta: Media
Perkasa.
Sardiman, A.M. 2006. Interaksi dan
Motivasi Belajar Mengajar.
Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Nasution. 1995. Didaktik Asas-asas
Mengajar. Jakarta:Bumi Aksara.
Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya
Manusia dan Produktivitas
Kerja. Bandung: Mandar Maju.
Nawawi, Hadari. 1991. Metode
Penelitian
Bidang
Sosial.
Jakarta: Galia Indonesia.
Siagian, Sondang. 2004. Teori
Motivasi
dan
Aplikasinnya.Jakarata:
Rineka
Cipta.
Ngalim, Purwanto. 1998. Psikologi
Pendidikan. Bandung: Remaja
Karya.
Siswanto.
2005.
Pengantar
Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.
Nur, Muhammad. 1987. Muhtarul
Hadits. Surabaya: Bina Ilmu.
Soeratno, Siti Chamamah, dkk. 2005.
Begawan
Muhammadiyah:
Bungai
Rampai
Pidato
16
Pengukuhan Guru Besar Tokoh
Muhammadiyah. Jakarta: PSAP
Muhammadiyah.
http://solusibijak.com/tips- memilihsekolah-anak (diakses tanggal 30
Mei 2013, jam 00:11 WIB).
Suryabrata, Sumadi. 1984. Psikologi
Pendidikan. Jakarta: CV. Raja Wali.
http://edukasi.kompasiana.com
(diakses tanggal 22 Juni 2013,
jam 08.00 WIB).
_______________. 2004. Psikologi
Pendidikan. Jakarta: Rajawali
Pres.
Suryana, Sumantri. 2001. Perilaku
Organisasi.
Bandung:
Universitas Padjadjaran.
Timpe, A. Dale. 2002. Seri
Manajemen
Sumber
Daya
Manusia Memotivasi Pegawai.
Jakarta: Media Komputindo.
Uno, Hamzah B. Teori Motivasi &
Pengukurannya, Analisis di
Bidang
Pendidikan.
2008.
Jakarta: Bumi Aksara.
Usman, Husaini. 2006. Manajemen
Teori, Praktik, dan Riset
Pendidikan.
Jakarta:
Bumi
Aksara.
Wahjosumidjo. 1987. Kepemipinan
dan Motivasi. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Winardi. 2000. Kepemimpinan dalam
Manajemen. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
_______.
2001.
Motivasi
dan
Pemotivasian
dalam
Manajemen. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
17