IMPLEMENTASI KOMPETENSI MAHASISWA JURUSAN BIOLOGI DALAM UPAYA MENGATASI KESENJANGAN PENGAJARAN MATERI KULTUR JARINGAN DI SMA.

ISSN

: 1693 - 7732

JURNAL PENDIDIKAN PPS UNIMED

Volume 07 No. I .Juni 201()

-

-

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA , K E CERDAS~
EMOSION-\L DAN KOMl 'NIKASI
INTF.RPEI{SONAL DF:NGAN F.FEKTIFITAS MANA.JEMF:N KELAS
GI IRl ' S:\IK Dl KARl 'PATEN SIMALlJNGl'N

Ganti M. Hutauruk
IIIJBliNGAI\
.


I'E~SH

GA' A K£1'D11MINAN lMN MOTI\ ASI KElUA
DENGAN KINERJA GliRll SMK

M. Sofa Ananda
\IE'II'\'CKATKAN IIASIL HELA.JAR KIMIA MEI.. Sl'PEIH lSI AKAOF.:I\11K DALAM MENINGKATKAN
PROSF.:SPEMBELAJARAN

Adelina Silaen

Program Pascasarjana
Universitas Negeri Medan

JURNAL TABULARASA PPS UNIMED
ISSN : 1693 - 7732

DAFTAR lSI

HU


EMOS

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA, KECERDASAN
EMOSIONAL DAN KOMUNIKASI INTERERSONAL
DENGAN EFEKTIVITAS MANAJEMEN KELAS GURU SMK
DIKABUATENSIMALUNGUN

DENGAN

Ganti M. Hutauruk (1- 12)

HUBUNGAN PERSEPSI GAYA KEEMIMINAN DAN
MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU SMK
M. Sofa Ananda (13- 24)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA MEALUI
MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM
Pintauli Mariani Siregar (25 - 36)


MENINGKATKAN RESTASI BELAJAR EKONOMI
MELALUI METODE DEBATE
Katnan I-iarahap (3 7 :._ 44)

IMPLEMENT ASI KOMETENSI MAHASISW A JURUSAN
BIOLOGI DALAM UPA YA MENGATASI KESENJANGAN
PENGAJARAN MATERI KULTURJARINGAN DI SMA
Fauziyah Harahap (45- 56)

PERAN DESAIN DAN ANALISIS SISTEM SERT A
IMPLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN
Kaysar Panjaitan (57 - 68)

PENINGKATAN KREATIVITAS GURU DALAM
PEMBELAJARAN SEJARAH
Elyana Anwar Nasution (69- 82)

Penelitia
motivasi
manajem1

Penelitim
para gun
yang dip1
kecerdasa
melalui k1.1,
korelasi .s
parsial. fil
antara: I)
2) kecerda,
3) komunil
kelas 4) B1
motivasi k
variabel ke,
kontrol ad
kece_rdasan
variabel mo1
adalah 0,6
komunikasi 4
jika variabe
kontrol adalt


1

Kata kunci: moj

mall

PRINSI-PRINSI SUPERVISI AKADEMIK DALAM
MENINGKA TKAN PROSES PEMBELAJARAN
Adelina Silaen (83 - 93)

A. PENDAHULI
Guru seba
harus mempunya·

Hubungan Mot i va

JURNAL TABULARASA PPS UNIMED

Vol. 7 No.1,


Juni 2010

Implementasi Kompetensi Mahasiswa Jurusan Biologi
dalam Upaya Mengatasi Kesenjangan Pengajaran
Materi Kultur Jaringan di SMA
Fauziyah Harahap

akarta:

an

Abstrak
Tujuan penelitian
ini: I) mengidentiflkasi dan menginventarisasi materi kultur jaringan, 2) menyusun pedoman pelatihan
berupa paket pelatihan kultur jaringan, 3) mengimplementasi
kompetensi mahasiswa dalam pengajaran materi kultur jaringan,
4) mengimlementasikan kompetensi mahasiswa jurusan biologi
da!.:;m praktikum kultur ja:·~;n.
5) mendapatkan hasil be/ajar

siswa setelah implementasi kompetensi. Kegiatan penelitian
yaitu melaksanakan inventarisasi materi kultur jaringan,
menyusun pedoman pelatihan kultur jaringan dan implementasi
kompetensi mahasiswa untuk materi kultur jaringan. Hasil
penelitian menunjukkan: I) siswa umumnya belum mendapatkan
materi kultur jaringarz baik secara teori maupun praktek, 2)
dihasilkan pedoman pelatihan kultur jaringan untuk tingkat
SMA, 3) implementasi kompetensi menunjukan bahwa
mahasiswa mampu mengimplementasikan kompetensinya dengan
skor 88. Rata-rata persentase kenaikan skor pretes ke pastes
sebesar I07,35 %.
Kata kunci: kompetensi, kultur jaringan, SMA

A. PENDAHULUAN
Kurikulum, silabus, kontrak kuliah dan Satuan Acara
perkuliahan (SAP) disusun dosen menuntut mahasiswa memperoleh
output dan outcome yang jelas. Salah satu out come mata kuliah pada
jurusdab Biologi adalah mampu mengimplementasikan kompetensi
dirinya setelah mengikuti perkuliahan kultur jaringan (Harahap,
2008). Mata kuliah mt diberikan dalam rangka menjawab

perkembangan kemajuan ilmu di bidang Biologi dan muncul pada
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2005. Artinya mahasiswa
angkatan 2004 ke bawah belum menerima mata kuliah ini sebagai
bagian dari mata kuliah wajib guna menyandang gelar S I Biologi.
44

Implementasi Kometensi ... (Fauziyah Harahap, 45:56)

45

JURNAL TABULARASA PPS UNIMED
Vol. 7 No.1,
Juni 2010

Sementara diketahui guru-guru Biologi yang mengajar di SMP
dan SMA saat ini, sebagian besar adalah produk UNIMED, yang
belum memiliki kompetensi di bidang kultur jaringan. Hal ini terjadi
karena mereka mengikuti perkuliahan dahulu, perkembangan ilmu
biologi belum sepesat saat ini dan mata kuliah ini belum ada.
Kondisi di lapangan juga terjadi perubahan, dengan

berkembangnya kurikulum Biologi di SMA, saat ini guru-guru wajib
mengajark,an "materi kultur jaringan" kepada siswanya. Hal ini tentu
menuntut para guru Biologi untuk terus dapat meningkatkan
kualitasnya, agar tidak tertinggal dengan materi pelajaran yang terus
berkembang dan berubah-ubah.
Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara yang dilakukan
pada beberapa guru biologi di kota Medan (SMA 3, SMA 16, SMA
labuhan Deli, SMA Istiqlal Deli Tua ) menujukkan bahwa pada
umumnya pemahaman guru masih pada tataran konsep-konsep teoritis
Bioteknologi, khususnya Kultur Jaringan. Dengan kondisi seperti ini,
tentunya siswa juga akan mengalami ketertinggalan dalam menguasai
materi.kultur jaringan.
Merupakan hal yang sangat mendesak untuk memberikan
pemahaman tidak saia secara teoritis tetapi juga pada level praktikum,
sehingga siswa diberi pengalaman langsung tentang seluk beluk kultur
jaringan, tahapan pekerjaan dalam tehnik kultur jaringan, produk yang
dapat dihasilkan dengan tehnologi kultur jaringan dan sebagainya.
Oleh karena itu, sangat dibutuhkan penanganan yang sesegara
mungkin untuk mengatasi masalah ini. Praktikum dilakukan,
mengingat yang selama ini terjadi di lapangan adalah belajar kultur

jaringan hanya secara teori. Anak didik hanya dibawa bercerita apa
dan mengapa kultur jaringan, namun secara nyata mereka sama sekali
buta akan materi praktek kultur jaringan ini.
·
Mengingat pentingnya penanggulangan masalah ini, dan
mempertimbangkan posisi strategis Kultur jaringan sebagai pilar
Bioteknologi, maka diusulkan rencana penelitian dengan judul :
Implementasi Kompetensi Mahasiswa Jurusan Biologi Dalam Upaya
Mengatasi Kesenjangan Pengajaran Materi Kultur Jaringan di SMA.
Perkembangan Ilmu Biologi pada saat ini sangat pesat dan
sejajar dengan bidang- bidang lainnya seperti teknologi digital,
telekomunikasi dan komputer. Dengan prinsip dasar pemanfaatan
sistem Biologi pada level sel atau bagian-bagian sel untuk
menghasilkan produk yang diperlukan, maka munc!Jllah cabang ilmu
Irnplernentasi Kornetensi ... (Fauziyah Harahap, 45:56)

Biologi terapi
merupakan te
Indonesia ada
fungsi dan be1

atau pembudi
budidaya jarin
yang mempun)
Street (
is generally us
their compone,
vitro. Thorpe (
culture, also r
important tool
commercial ap1
Di Ind<
untuk mengisc
sekelompok se
kondisi aseptik,
diri dan bereg1
Wattimena, I 9S
Jurusan
kuliah kultur ja
diambil oleh m
non kependidik1
kuliah ini dit 1
UNIMED yang
Teknologi danS
Melalui p
telah mengada1
terbaru tahun 2
untuk Mata l(i
(kurikulum siste
Dosen B
memasukkan Ii
mata kuliah ya
Kultur Jaringan,
Kultur J
terbaru ini maka
untuk meng~

46
Implementasi 1

JURNAL TABULARASA PPS UNIMED
Vol.7 No.1,
Juni 2010

ilmu
46

Biologi terapan yang disebut Kultur Jaringan. Kultur jaringan
merupakan terjemahan dari Tissue Culture. Tissue dalam bahasa
Indonesia adalah jaringan yaitu sekelompok sel yang mempunyai
fungsi dan bentuk yang sama, Culture diterjemahkan sebagai kultur
atau pembudidayaan. Sehingga kultur jaringan diartikan sebagai
budidaya jaringan I sel tanaman menjadi tanaman utuh yang kecil
yang mempunyai sifat yang sama dengan induknya.
Street (1977) mengemukakan terminologi, Plant tissue culture
is generally used for the aseptic culture of cells, tissues, organs, and
their components under defined physical and chemical condition in
vitro. Thorpe (1990) melanjutkan definisi tersebut, Plant cell I tissue
culture, also referred to as in vitro, axenic, or sterile culture is an
important tooi in both basic and applied studies as well as in
commercial application.
Di Indonesia, kultur jaringan didefenisikan sebagai metode
untuk mengisolasi bagian dari tanaman seperti protoplasma, sel,
sekelompok sel, jaringan dan organ, serta menumbuhkannya dalam
kondisi aseptik, sehingga bagian-bagian tersebut dapat memperbanyak
diri dan beregenerasi menjadi tanaman lengkap (Gunawan, 1992 ;
Wattimena, 1992).
Jurusan Biologi FMIPA UNIMED telah menetapkan mata
kuliah kultur jaringan merupakan salah satu mata kuliah yang harus
diambil oleh mahasiswa jurusan pendidikan biologi ataupun biologi
non kependidikan pada semester 4 atau 5. Keharusan mengambil mata
kuliah ini ditujukan untuk pengembangan kemampuan lulusan
UNIMED yang tidak terlepas dari perkembangan Ilmu Pengetahuan,
Teknologi dan Seni serta tuntutan kehidupan di masyarakat.
Melalui Penelitian Hibah Kompetisi (PHKI), Jurusan Biologi
telah mengadakan salah satu workshop yaitu menyusun Sillabus
terbaru tahun 2008, Kontrak Kuliah dan Satuan Acara Perkuliahan
untuk Mata Kuliah yang tergabung dalam KDBK Bioteknologi
(kurikulum sistem blok dengan menerapkan prinsip revolusi belajar).
Dosen Bidang Kajian Bioteknologi di Jurusan Biologi telah
memasukkan lima pilar prinsip revolusi belajar pada masing masing
mata kuliah yang menginduk kepada Bioteknologi (Mata Kuliah
Kultur Jaringan, Genetika, Biologi Sel, Mikrobiologi, Biokimia).
Kultur Jaringan sebagai Mata Kuliah, dengan kurikulum
terbaru ini maka pada pelaksanaannya memiliki kesempatan yang luas
untuk mengembangkan segala potensi yang dimiliki mahsi~,
Implementasi Kometensi ... ( Fauziyah Harahap, 45: 56)

47

JURNAL TABULARASA PPS UNIMED

Vol.7 No.1,

Juni 2010

khususnya dalam kemampuan sebagai Biologiwan yang harus
menguasai materi perkuliahan khususnya Kultur Jaringan (out put
mata kuliah ini), mampu mengajarkan materi kultur jaringan (out
comes mata kuliah ini ) dan sebagai seorang mahasiswa yang nanti
berpeluang untuk meng~bak
kemampuan wira usaha sebagai
out come dari kompetensi yang dituntut (Harahap, 2008a). _
B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di MAN 2 Model Medan, SMA N. 3
Medan, MAN 1 Medan, dilakukan selama 5 (lima) bulan, dari Juli
sampai Nopember 2009. Subjek penelitian adalah Mahasiswa Jurusan
Biologi Stambuk 2005 yaitu mahasiswa bimbingan peneliti dan
bimbingan anggota peneliti, serta siswa-siswi SMA, dari masi~g
masing sekolah berjumlah 30 (tiga puluh ) orang. Alat dan medta
media
yang digunakan dalam penelitian ini adalah ·alat tuli~,
pembelajaran seperti OHP, In focus, Note book. Alat yang dtperlukan
untuk praktikum kultur jaringan adalah: alat kultur jaringan standart.
Penelitian ini terdiri dari beberapa seri pen~lita
yaitu:
Pertama, ldentifikasi dan lnventarisasi Keadaan; Tahapan ini
dilakukan dengan cara ·melakukan cross cek antara tuntutan yang
diinginkan pada Sillabus/GBPP dengan · keadaan dan kemampuan
siswa di lapangan (data diperoleh dengan tes awal). Identifikasi dan
inventarisasi dilakukan ke masing-masing sekolah. Kedua, Menyusun
Modul atau Buku Pedoman Pelatihan; Berdasarkan data yang
diperoleh dari kegiatan tahap pertama, maka di susun buku pedoma~
pelatihan berupa paket pelatihan kultur jaringan bagi siswa SM~
d~
kota Medan, khususnya diperuntukkan bagi 3 SMA yang menJadt
sampel penelitian. Ketiga, lmplementasi Kompetensi Tahap I;
Pelaksanaan pembelajaran secara klasikal dilaku~n
di masing-masing
sekolah. Tahapan inilah sebagai wujud implementasi I kompetensi
maha.siswa jurusan Biologi pada bidang kultur jaringan melalui peran
Tutor Sebaya. Keempat, lmplementasi Kompetensi Tahap II;
Tahapan implementasi kompetensi tahap II ini adalah rangkaian paket
pelatihan.lanjutan. Pada tahapan ini dilakukan praktikum kultur
jaringan untuk membuktikan bahwa tehnik kultur jaringan tersebut
benar-benar ada dan nyata dapat dilakukan, bahkan oleh siswa SMA
sekalipun. Tahapan ini bertujuan juga untuk membawa siswa siswi ke
alam Bioteknologi modern, Kelima, Deteksi Hasil Implementasi
Kompetensi; Keberhasilan proses implementasi : kompetensi tm
Implementasi Kometensi ... (Fauziyah Harahap, 45:56)

48

diukur dengan i1
pelatihan kultur.

C. HASILDAN
Kegiatan p
2 Model Medan,
hasil penelitian d
1) Identifikasi 1
Tahapan in
tuntutan yang c
pembelajaran si
dilakukan ke rna
inventarisasi yan
yaitu MAN 2M
Medan terhadap
SMA yang meme
diperoleh data ba
pernah melihat S
tentang materi ku
materi secara teo~
Tabel 1. Hasil In
langsung
No
Nam~
1
2
3

MAN2Mo
SMAN3 N
MAN 1 Me

Dari gamba
gambaran bahwa
kultur jaringan,
sangat bersifat t
pedoman pelatihan

2) Menyusun Mo(
Telah dihasi
mungkin agar dap
pedoman (terlamp
yang menjadi sam

Implementasi Ko

JURNAL TABULARASA PPS UNIMED
Vol.7 No.1,
Juni 2010

diukur dengan instrumen berupa tes hasil belajar siswa siswi peserta
pelatihan kultur jaringan.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di tiga sekol;:th yaitu MAN
2 Model Medan, SMA Negeri 3 Medan dan MAN 1 Medan. Adapun
hasil penelitian diuraikan sebagai berikut:
1) Identifikasi dan Inventarisasi Keadaan
Tahapan ini dilakukan dengan cara melakukan cross cek antara
tuntutan yang diinginkan pada Sillabus/GBPP dengan
keadaan
pembelajaran siswa di lapangan. Identifikasi dan inventarisasi
dilakukan ke masing-masing sekolah. Pada tahapan identifikasi dan
inventarisasi yang dilakukan di tiga sekolah menengah tingkat atas
yaitu MAN 2 Model Medan, SMA Negeri 3 Medan dan MAN 1
Medan terhadap materi - materi kultur jaringan yang diajarkan di
SMA yang memerlukan implementasi kompetensi mahasiswa biologi
diperoleh data bahwa dari tiga sekolah, hampir seluruh siswa belum
pernah melihat secara langsung tanaman kultur jaringan, gambaran
tentang materi kultur jaringan belum jelas, siswa hanya mendapatkan
materi ·secara teori dan bersifat san gat abstrak.
Tabel 1. Hasil Inventarisasi jumlah siswa yang pernah melihat secara
langsung tanaman kultur jaringan
No
Nama Sekolah
Sampel Pernah melihat hmaman
(orang) kultur jaringan (orang)
1
MAN 2 Model Medan
30
2
2
30
4
SMAN 3 Medan
MAN 1 Medan
3
30
3
Dari gambaran kondisi ini peneliti dan tim mendapatkan
ga.rnbaran bahwa siswa siswi di SMA dalam mempelajari materi
kultur jaringan, sangat sedikit mendapatkan informasi dan masih
sangat bersifat teoritis. Sangat diperlukan untuk menyusun buku
pedoman pelatihan kultur jaringan untuk sisiwa SMA.

2) Menyusun Modul atau Buku Pedoman Pelatihan
Telah dihasilkan buku pedoman pelatihan, didesain sesederhana
mungkin agar dapat dipahami oleh siswa pada tingkatan SMA. Buku
pedoman (terlampir) telah disosialisasikan I dibagikan kepada siswa
yang menjadi sampel penelitian masing-masing menerima 1 buku.
Implementasi Kometensi ... (Fauziyah Harahap, 45:56)

49

JURNAL TABULARASA PPS UNIMED
Vol.7 No.1,
Juni 2010

Buku pedoman dibagikan kepada seluruh siswa yang menjadi
sampel penelitian, melalui buku ini diharapkan siswa dapat
meningkatkan kemampuannya tentang kultur jaringan dan diharapkan
memberi efek positif dengan cara siswa yang mengikuti pelatihan
dapat member informasi kepada siswa lain yang tidak dilibatkan
melalui informasi bersambung dan melalui buku tersebut dengan cara
meminjarnkan kepada temannya.

3) Implementasi Kompetensi Tahap I dan II
. Implementasi kompetensi tahap I dan II berlangsung secara
berlanjut, yaitu dengan cara Implementasi tahap ·I dilakukan di kelas
seperti layaknya pembelajaran, kemudian setelah itu diikuti kegiatan
i111plementasi tahap II dengan membawa siswa ke laboratorium kultur
jaringan tumbuhan YAHDI.
Implementasi kompetensi tahap II ini adalah rangkaian paket
pelatihan.lanjutan. Pada tahapan ini dilakukan demo praktikum kultur
jaringan untuk membuktikan bahwa tehnik kultur jaringan tersebut
benar-benar ada dan nyata dapat dilakukan, bahkan oleh siswa SMA
sekalipun. Tahapan ini bertujuan juga untuk membawa siswa siswi ke
alam Bioteknologi modem. · PelaksanaaQ. tahapan ini juga dilakukan
melalui peran Tutor Sebaya.
Pada lembaran instrumnen penilaian kompetcnsi, terdapat 30
item untuk menggambarkan kompetensi mahasiswa dalam
mengajarkan kultur jaringan baik secara teori maupun secara praktek.
(lembar penilaian terlampir). Hasil penilaian terhadap kemampuan
mahasiswa adalah sebagai berikut:
Tabel2. Nilai mahasiswa pada implementasi Kultur Jaringan
No
Nama Sekolah
Skor yang diperoleh
Nilai
(total = 120)
90
MAN2Medan
108
1
83,3
SMA N. 3 Medan
100
2
90
MAN 1 Medan
108
3
88
Rata - rata nilai
Deteksi Hasil Implementasi Kompetensi
Pelaksanaan kegiatan untuk masing-masing sekolah adalah
sebagai berikut :

Implementasi Kometensi ... {Fauziyah Harahap,

45:56)

so

1. Implement
a. Pembelaja
Kegiata
media yang d
materi Kuljar
diberikan prete
dengan multin
menjawab pe
pertanyaan ters
pertanyaan ter;
kegiatan belaja
mahasiswi-mah
kompetensi rna
SMA. Siswa!i l
jauh mengenai
jawab dan merr
Kegiata
seorang siswa c

b. Pembelajar
Setelah
secara teori, u
dilanjutkan di 1:
dipandu oleh 11
oleh tim peneli
menjaga keaser
kaki, mengunal
laboratorium K
sterilisasi dan
boto!-botol Ku
pembuatan me
stok media yar
bagaimana teld
mencoba untuk
yang dibimbing
pengamatan te1
kultur diantarar
palem, bawang
bunga gloxinia,
ImpJementas i

JURNAL TABULARASA PPS UNIMED
Vol.7 No.1, Juni 2010

1. lmplementasi Kompetensi di MAN 2 Model Medan
a. Pembelajaran di kelas
Kegiatan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan RPP,
media yang digunakan adalah multimedia berupa beberapa slide
materi Kuljar dan gambar produk Kuljar. Sebelum. materi dimulai,
diberikan pretest kepada seluruh siswa. Kemudian diberikan materi
dengan multimedia, dilakukan tanya jawab kepada siswa. Untuk
menjawab pertanyaan, lebih dahulu mahasiswi melemparkan
pertanyaan tersebut kepada siswa yang lain atau lamgsung menjawab
pertanyaan tersebut. Observasi dilakukan dari awal hingga akhir
kegiatan belajar mengajar. Tim peneliti melakukan penilaian kepada
mahasiswi-mahasiswi tersebut dengan mengisi lembar penilaian
kompetensi mahasiswa dalam mengajarkan materi Kultur Jaringan di
SMA. Siswali MAN 2 terlihat antusias sekali untuk mengetahui lebih
jauh mengenai Kultur jaringan dengan keaktifan mereka dalam tanya
j(lwab dan memberikan respon pertanyaan dari ternan yang lain.
Kegiatan pembelajaran ditutup dengan kesimpulan dari salah
seorang siswa dibantu oleh tutor sebaya.

adalah

50

b. Pembelajaran di Laboratorium Kultur Jaringan YAHDI
Setelah seluruh siswa mendapatkan materi kultur jaringan
secara teori, untuk melengkapi pengetahuan siswa siswi kegiatan
dilanjutkan di laboratorium. Siswa dibagi menjadi dua kelompok yang
dipandu oleh mahasiswi. Sebelumnya mereka diberikan pengarahan
oleh tim peneliti. Sebelum memasuki laboratorium, siswa diwajibkan
menjaga keaseptiksitasan diri mereka dengan cara mencuci tangan dan
kaki, mengunakan sandal dan memakai jas lab sebelum memasuki
laboratorium Kultur jaringan. Siswa dibimbing memasuki ruangan
sterilisasi dan mendemonstrasikan cara sterilisasi alat tanam dan
boto!-botol Kultur. Pada ruangan preparasi, didemonstrasikan cara
pembuatan media,. Pada ruang stok, diperkenalkan contoh-contoh
stok media yang diperlukan. Pada ruang transfer, didemonstrasikan
bagaimana tekhnik menanam dalam kultur jaringan. Beberapa siswa
mencoba untuk melakukan perbanyakan tanaman pada media baru
yang dibimbing oleh mahasiswi. Pada ruang kultur, siswa melakukan
pengamatan terhadap tanaman kultur jaringan yang berada di rak
kultur diantaranya : berbagai jenis anggrek, vanilli, krisan, manggis,
palem, bawang putih, nenas, gaharu, salak, ubi rambat, temulawak,
bunga gloxinia, dan daun dewa. Demikian halnya yang dilakukan okh
ImpJ ementasi Kometensi ... ( Fauziyah Harahap, 4 5: 56)

51

JURNAL TABULARASA PPS UNIMED
Vol. 7 No.1, Juni 2010

kelompok berikutnya. Setelah melakukan pengamatan dan percobaan
dilaboratorium, siswa/i diberikan posttest. Kegiatan akhir ditutup
dengan penjelasan oleh tim peneliti.
c. Penilaian Hasil Belajar Siswa MAN 2 Model Medan
Berdasarkan hasil tes yang dilakukan pada penelitian tersebut
diperoleh data pada hasil belajar siswa sebagai berikut :
1 3. Has1·1 tes be IaJar
. stswa MAN 2 M edan
Tabe.
Keterangan
Jumlah siswa
Rata-rata
Pretest
30 orang
4,3
30 orang
Postest
8,43
Jumlah si"'~
yang memeroleh skor pretest di bawah nilai 6
sebanyak 21 orang (70%). Prosentase kenaikan skor pretes ke postes
sebesar 96,05%. Dari hasil pretest dan posttest tersebut dapat
diketahui bahwa rata-rata pretest lebih rendah daripada rata-rata
posttest. Hal ini dikarenakan siswa memang belum mengetahui
tentang Kultur Jaringan. Diperoleh kenaikan persentasi sebesar 96,05
%. Hal ini menggambarkan kenaikan pemahaman yang cukup besar
untuk materi Kultur Jaringart.
2. Implementasi Kompetensi di SMA Negeri 3 Medan
a. Pembelajaran di kelas
Prosedur pelaksanaari tahapan ini dilakukan sama dengan
kegiatan di MAN 2 Model Medan. RPP, media pembelajaran,
instrument penilaian dan lembar observasi yang digunakan adalah
sama dengan penelitian sebelumnya. Sebelum materi dimulai,
diberikan pretest kepada seluruh siswa. Kemudian diberikan materi.
.Dilakukan tanya jawab kepada siswa. Namun, terlebih dahulu
mahasiswi melemparkan pertanyaan tersebut kepada siswa yang lain
atau lamgsung menjawab pertanyaan tersebut. Kegiatan pembelajaran
di SMAN 3 Medan yang dilaksanakan oleh mahasiswi agak terganggu
dengan adanya suara-suara dari dekat kelas karena kegiatan
ekstrakurikuler disekolah pada saat itu. Namun, siswa tetap aktif
melakukan tanya jawab. Kegiatan pembelajran ditutup dengan
kesimpulan oleh mahasiswi beserta siswa dikelas tersebut.
Penyampaian materi yang dilakukan mahasiswi sedikit kurang jika
dibandingkan dengan penyampaian materi sebelumnya di MAN 2

Irnplernentasi Kornetensi ... (Fauziyah Harahap, 45:56)

52

Medan. Hal in
memerlukan p1
pada implemen

b. Pembelaja
Prosedur
kegiatan di MA

c. Penilaian I
Berdasa
diperoleh data 1
Tabel.4. H:
Keterangru
Pretest
Postest

Jumlah
sebanyak 17 1
postes sebesar ~
diketahui bahv
posttest. Hal
tentang Kultur
%. Hal ini me
untuk materi K

3. lmplement1
a. Pembelaja
Prosedur
kegiatan di MA
b. Pembelajar
Prosedu
kegiatan di MA
c. Penilaian IJ
Berdasru
diperoleh data p

JURNAL TABULARASA PPS UNIMED
Vol.7 No.1,
Juni 2010

Medan. Hal ini kemungkinan terjadi karena mahasiswa merasa tidak
memerlukan persiapan tambahan, karena merasa telah berhasil baik
pada implementasi di MAN 2 Model Medan.
ut

b. Pembelajaran di Laboratorium Kultur Jaringan YAHDI
Prosedur pelaksanaan tahapan ini dilakukan sama dengan
kegiatan di MAN 2 Model Medan.
c. Penilaian Hasil Belajar Siswa SMA N 3 Medan
Berdasarkan hasiltes yang dilakukan pada penelitian tersebut
diperoleh data pada hasil belajar siswa sebagai berikut:
Tabe14
. s1swa
.
SMAN 3Me dan
.. Has1·1 tes bela)ar
Keterangan
J umlah siswa
Rata-rata
30 orang
5,1
Pretest
30 orang
9,63
Postest

ran
an,
ah
aI,

Jumlah siswa yang memeroleh skor pretest di bawah nilai 6
sebanyak 17 orang (56,7 %). Prosentase kenaikan skor pretes ke
postes sebesar 88,2%. Dari qasil pretest dan posttest tersebut dapat
diketahui bahwa rata-rata pretest lebih rendah daripada rata-rata
posttest. Hal ini dikarenakan siswa memang belum mengetahui
tentang Kultur Jaringan. Diperoleh kenaikan persentasi sebesar 88,82
% . Hal ini menggambarkan kenaikan pemahaman yang cukup besar
untuk materi Kultur Jaringan.
3. Implementasi Kompetensi di MAN 1 Medan
a. Pembelajaran di kelas
Prosedur pelaksanaan tahapan ini dilakukan sama dengan
kegiatan di MAN 2 Model Medan dan SMA N 3 Medan.

n

gu
an
tif
'an
ut.
ika
2

b. Pembelajaran di Laboratorium Kultur Jaringan YAHDI
Prosedur pelaksanaan tahapan ini dilakukan sama dengan
kegiatan di MAN 2 Model Medan dan SMA N 3 Medan.
c. Penilaian Hasil Belajar Siswa MAN 1 Medan
Berdasarkan hasiltes yang dilakukan pada penelitian tersebut
diperoleh data pada hasil belajar siswa sebagai berikut :

52
Implementasi Kometensi ... (Fauziyah Harahap,

45:56)

53

JURNAL TABULARASA PPS UNIMED
Vol. 7 No.1, Juni 2010

T ab e l 5 H as1·1 t es b e laJar
. stswa MAN 1Me dan
Keterangan
Jumlah siswa
Rata-rata
Pretest
3,47
30 orang
Postest
30 prang
8,23
Jumlah siswa yang memeroleh skor pretest di bawah nilai 6 sebanyak
27 orang (90%). Prosentase kenaikan skor pretes ke postes sebesar
13 7, 1%. Dari hasil pretest dan posttest terse but dapat diketahui bahwa
rata-rata pretest lebih rendah daripada rata-rata posttest.Hal ini
dikarenakan siswa memang belum mengetahui tentang Kultur
Jaringan. Dari hasil pretest dan posttest tersebut dapat diketahui
bahwa rata-rata pretest lebih rendah daripada rata-rata posttest. Hal ini
dik:~rena
siswa memang belum mengetahui tentang Kultur
Jaringan. Diperoleh kenaikan persentasi sebesar 13 7,18 % . Hal ini
menggambarkan kenaikan yang sangat besar · untuk pemahaman
materi Kultur Jaringan.

4. Deskripsi Hasil Kegiatan Pembelajaran Secara Keseluruhan
Berdasarkan hasil kegiatan pembelajaran yang telah diperoleh
dari ketiga sekolah diketalrui bahwa persentase kenaikan sebesar
96,05% di MAN 2 Medan, 88,82% di SMAN 3 Medan, dan sebesar
137,18% di MAN 1 Medan.
Tabel 6. Rata-rata Kenaikan secara keseluruhan
Keterangan
Jumlah Siswa
% Kenaikan
MAN2 Medan
30orang
96,05
88,82
SMAN 3 Medan
30orang
MAN 1 Medan
30orang
137,18
Jumlah
322,05
Rata-rata
107,35
Dari tabel diperoleh data bahwa jumlah rata-rata persentase
kenaikan dari ketiga sekolah yang dilakukan penelitian adalah sebesar
107,35%.
D. PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1) mahasiswa Jurusan Biologi mampu
mengimplementasikan kompetensinya dalam penguasaan materi

Implementasi Kometensi ... (Fauziyah Harahap,

45:56)

kultur jaringa
Rata-rata nila
nilai 1-1 00), :
adalah 4,3, ra
96,05%, 4) F
rata-rata post
Rata-rata nilal
post test 8,23.
persentase ker
adalah sebesa1
Saran
mendesak unt1
ke sekolah-sel
pelatihan matt
kota Medan, d
Inl

Anonim, 2008,

Harahap, F. 2
Biologi F
Gun a wan, L. \\1
Departerr
Bogor
Harahap F. 2(
(Garcinia
Gamma.]

Harahap F. 20
Manggis
Gamma . .
Jakarta
Harahap F. 2
(Garcinia
Disertasi.

54
Implementasi

JURNAL TABULARASA PPS UNIMED
Vol. 7 No.1,
Juni 2010

010

kultur jaringan dan mampu mengajarkannya pada tingkat SMA, 2)
Rata-rata nilai akhir mahasiswa dalam implementasi adaiah 88 (dari
nilai 1-1 00), 3) Rata-rata nilai pre test siswa MAN 2 Model Medan
adalah 4,3, rata-rata post test 8,43. Persentase kenaikan nilai adalah
96,05 %, 4) Rata-rata nilai pre tes! siswa SMA N 3 Medan adalah 5,1,
rata-rata post test 9,63. Persentase kenaikan nilai adalah 88,82 %., 5)
Rata-rata nilai pre test siswa MAN 1 Medan adalah 3,47, 6) rata-rata
post test 8,23. Persentase kenaikan nilai adalah 137,18 %, 7) rata-rata
persentase kenaikan nilai dari pre test ke post test dari ketiga sekolah
adalah sebesar 107,35%.
Saran yang dapat disamaikan yaitu: 1) diperlukan dan
mendesak untuk melakukan implementasi kompetensi kultur jaringan
ke sekolah-sekolah SMA khususnya di kota Medan, 2) diperlukan
pelatihan materi kultur jaringan bagi guru-guru SMA khususnya di
kota Medan, dikarenakan umumnya guru belum memiliki kompetensi
101

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2008. Workshop PHKI Biologi FMIPA UNIMED, Meda11
Harahap, F. 2008. Sillabus Mata Kuliah Kultur Jaringan, Jurusan
Biologi FMIP A UNIMED, Medan.
Gunawan, L.W. 1992. Tehnik Kultur Jaringan Tumbuhan.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. DIKTI- PAU IPB,
Bogor
Harahap F. 2003. Peningkatan Variasi Genetik Tanaman Manggis
(Garcinia mangostana L.) dengan Induksi Radiasi Sinar
Gamma. Prosiding Simposium PERAGI VIII. Bandar Lampung.
Harahap F. 2005. Induksi Mutasi pada Kultur in vitro Tanaman
Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan Radiasi Sinar
Gamma. Prosiding APISORA, Badan Tenaga Nuklir Nasional.
Jakarta
Harahap F. 2005. lnduksi Variasi Genetik Tanaman Manggis
(Garcinia mangostana L.) Dengan Radiasi Sinar Gamma.
Disertasi. Sekolah Pascasarjana, IPB Bogor,

54

Implementasi Kometensi ... (Fauziyah Harahap,

45: 56)

55

JURNAL TABULARASA PPS UNIMED
Vol. 7 No.1,
Juni 2010

Harahap F. 2006. Induksi Mutasi pada Kultur Tanaman Manggis
(Garcinia mangostana L) dengan Radiasi Sinar Gamma dan
Analisis Perubahan DNA dengan Penanda Molekuler, Prosiding
Seminar Nasional PERAGI, UGM, Yogyakarta.
Harahap F. 2006. Optimasi Media Pertumbuhan Tanaman Manggis
(Garcinia mangostana L) (Pengaruh BAP dan Pola Pemotongan
Eksplan Terhadap Pembentukan Tunas Secara In Vitro)
Prosiding Seminar . Nasional Bioteknologi dan Pemuliaan
Tanaman, IPB, Bogor

Harh~.

Harahap, F. 2007. Kultur Jaringan, Suatu Pengantar. Jurusan Biologi
FMIP A UNIMED, Medan
~-

2008. Penguasaan Kompetensi
Teknologi Kultur
Jaringan Untuk Pengembangan Kewirausahaan Lulusan Biologi
Unimed, Jumal LPM UNIMED, Vol 14 september 2008.
Harahap F. 2006b Variasi Genetik Tanaman Manggis (Garcinia
mangostana L) Hasil Perlakuan Radiasi Sinar Gamma dengan
Penanda Isozim, Prosiding Seminar Nasional PERHORTI 2006.
Ditjen Hortikultura, Jqkarta.
Harahap F. 2006c. Analysis of Mangosteen Culture · after Gamma
Ray Treatment with Random Amplified Polymorphic DNA
Marker. Proceedings THE FIFTH REGIONAL IMT-GT
UNINET CONFERENCE & INTERNATIONAL SEMINAR
2006, Tiara Convention Center, Medan, North Sumatra,
Indonesia.
Harahap F. 2007 Pengaruh Benzyl Amino Purine (BAP) dan Pola
Pemotongan Eksplan Terhadap Pembentukan Tunas Manggis
(Garcinia mangostana L) In vitro. Buletin Agronomi.
Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian,
IPB Bogor. Vol 12, Maret 2007.

PERANAJ

IMl

The systt
variety OJ
many sys
digestive
environm
system ,
systems,
systems,
many otJ
will not t;
the syste
above, th
our env
individuG
our exist
vice vers
nature a,
State intt
the other
in the w
taken in1
system c1

Kata kunci:

A. PENDAI
Wattimena G.A. Mattjik NA. 1992. Pemuliaan Tanaman Secara in
vitro. Dalam Tim Laboratorium Kultur Jaringan (ed).
Bioteknologi Tanaman. PAU Bioteknologi. IPB. Bogor.
Wijandi, S. 1988. Pengantar Kewiraswastaan. Sinar Baru. Bandung

Implementasi Kometensi ... (Fauziyah Harahap,

45: 56)

Perk<
maJu yang
terencana d1
masyarakat 1
melakukan
terlibat pen

56
Peranan De

Lampkan

7

LEMBAR
HASIL PENILAIAN SEJAWAT SEBIDANG ATAU PEER KEWEW
KARYA ILMIAH : JURNAL ILMIAH
Judul Karya Ilmiah (Artikel)

"fmplementasi Kompetensi Mahasiswa Jurusan Biologi Dalam Upaya
Mengatasi Kesenjangan Pengajaran Materi Kultur Jaringan di SMA'

Penulis Jurnal llmiah

Fawiyah Harahap

Identitas Jumal Ilmiah

a. Nama Jurnal

Tabularasa

b. VolumeA{omor
c. ISSN
d. Edisi (bulan/tahun)
e. Penerbit
f. Jumlah halaman

Vol.7/No.

Kategori Publikasi Jumal llmiah
(beri /pada kategori yang tepat)

Hasil Penilaiarr Peer Review

I
l-l
g[

1

t693 - 7732
Juni 2010
Program Pascasarjana - UNIMED

45-56(12)halaman

Jurnal Ilmiah Intemasional
_ Jumal tlmiah Nasional Terakreditasi
Jumal Ilmiah Nasional Tidak Terakreditasi

:

Nilai Maksimal Jurnal Ikniah

Komponen
Yang Dinilai

Intemasional

Nasional

Nasional

Teralreditasi

Tidak

tl

n

d

Terakreditasi

Nilai Akhir
Yang
Diperoleh

a. Kelengkapan unsur isi artikel (10%)

t.o

['0

b. Ruang lingkup dan kedalaman pembahasan (30%)

?,o

L,+

c. Kecukupan dan kemutahiran data/informasi dan

metodologi

(30%)

7,o

,;,4

d. Kelengkapan unsur dan kualitas penerbit (30%)

jrO

)'6

Total = (100%)

lo,
Padang,

2 A 0c1

o

2015

Reviewer'
Universitas Andalas

frizal Sy
199309100r

^r]

Prof. Dr. Syamsuardi, M.Sc
NrP. 1961 091 0l 98901 1001
Unit kerja : Jurusan Biologi
Universitas Andalas, Padang

4,Y

Larrrpiran 7

LEMBAR
HASIL PENILAIAN SEJAWAT SEBIDANG ATAU PEER REVIEW
KARYA ILMIAH : J{IRNAL ILMIAH
Judul Karya llmiah (Artikel)

:

"Implementasi Kompetensi Mahasiswa Jurusan Biologi Dalam Upaya
Mengatasi Kesenjangan Pengajaran Materi Kultur Jaringan di SMA"

Penulis Jumal llmiah

:

Fauziyah Harahap

Identitas Jurnal Ihniah

:

a. Nama Jurnal

Tabularasa

b. VolumeAiomor
c. ISSN
d. Edisi (bulan/tahun)
e. Penerbit
f. Jumlah halaman

Vol.

Kategori Publikasi Jurnal llmiah
(beri /pada kategori yang tepat)

Hasil Penilaian Peer ]leviev,,

n
tlg

7

/No. I

1693 - 7732
Juni 2010
Program Pascasarjana - UNIMED

45-56(12)halaman

Jurnal ilmiah Internasional
Jurnal Ilmiah Nasional Terakreditasi
Jurnal Ilmiah Nasional Tidak Teralreditasi

:

Nilai Maksimal Jurnal Ilmiah
Nasional

Komponen

lnternasional

Yang Dinilai

Terakreditasi

tl

Nasional
Tidak
Terakreditasi

n

I

a. Kelengkapan unsur isi artikel QA%)

NilaiAkhir
Yang
Diperoleh

I

I

?

2rcg

3

2,9

b. Ruang lingkup dan kedalaman pembahasan (30%)
c. Kecukupan dan kemutahiran data/informasi dan

metodologi (30o/o)
d. Kelengkapan unsur dan kualitas penerbit

(30W

Total = (100%)
Medan,
Revi
4f:6);
&-*

2

)

3

lo

?,1

0 0 cT 2015

2

U Medan

e_-.H

F i{' !i:
t.:";

Sc

199103 1001

in llyas,M.Biorned
199203 1003
NIP. 1
Unit kerja: Ka. Prodi 52 Biologi
Universitas Sumatera Utara
Prof.

Lampiran

7

LEMBAR
HASIL PENILAIAN SEJAWAT SEBIDANG ATAU PEER REVIEI4/
KARYA ILMIAT{ : JURNAL ILI\4IAH
Judul Karya Ilmiah (Artikel)

"rmplementasi Kompetensi Mahasiswa Jurusan Biologi Daram upaya
Mengatasi Kesenjangan Pengajaran Materi Kultur Jaringan di sMA"

Penulis Jurnal Ilmiah

Fauziyah Harahap

ldentitas Jurnal Ilmiah

a. Nama Jurnal

Tabularasa

b. VolumeA.,lomor
c. ISSN
d. Edisi (bulan/tahun)

Vol.7/No.

Kategori Publikasi Jurnal Ilmiah

(beri /pada kategori yang tepat)

e. Penerbit

Juni 2010
Program Pascasarjana - TINIMED

f. Jumlah halaman

45-56(12)halaman

l

E
@

Hasil Penilaian Peer Revietv

1

1693 - 7732

Jumal Ihniah Internasional
Jurnal Ilmiah Nasional Terakreditasi
Jurnal Ilmiah Nasional Tidak Terakreditasi

'.

Nilai Maksimal Jurnal Ilmiah
Komponen
Yang Dinilai

lntemasional

n

Nasional

Nasional

Terakeditasi

Tidak
Terakeditasi

tr

E

a. Kelengkapan unsur isi artikel (10%)

Nilai Akhir
Yang
Diperoleh

I

b. Ruang lingkup dan kedalaman pembahasan (30%)

7

c. Kecukupan dan kernutahiran datalinformasi dan

metodologi (30%)

7

d. Kelengkapan Llnsur dan kualitas penerbit (30%)

Totat

:

7

(100%)

/B
Medan,

September 2015

Reviewer -



3

Prof. Dr. Herbert Sipahutar, MS, M.Sc
NrP. 19610626 t98710 1001
Unit kerja : Guru Besar MIPA LINIMED

Dokumen yang terkait

INVENTARISASI UPAYA MENGATASI PERMASALAHAN YANG DIHADAPI GURU DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI SE-KECAMATAN KOTA BONDOWOSO

0 4 20

INVENTARISASI UPAYA MENGATASI PERMASALAHAN YANG DIHADAPI GURU DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI SE-KECAMATAN KOTA BONDOWOSO

0 4 19

INVENTARISASI UPAYA MENGATASI PERMASALAHAN YANG DIHADAPI GURU DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI SE-KECAMATAN KOTA BONDOWOSO

0 3 20

BAB 1 MAKALAH BIOLOGI KULTUR JARINGAN

0 4 2

IDENTIFIKASI MATERI PRAKTIKUM MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI UMS 2014/2015 DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 Identifikasi Materi Praktikum Mahasiswa Pendidikan Biologi UMS 2014/2015 dalam Implementasi Kurikulum 2013.

0 3 15

IDENTIFIKASI MATERI PRAKTIKUM MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI UMS 2014/2015 DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 Identifikasi Materi Praktikum Mahasiswa Pendidikan Biologi UMS 2014/2015 dalam Implementasi Kurikulum 2013.

0 2 15

IMPLEMENTASI CONTEXTUAL TEACHING-LEARNING MELALUI RISET MINI DALAM PERKULIAHAN PENELITIAN PENGAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO MEMBANGUN PROPOSAL PENELITIAN.

0 1 9

PEMBUATAN DAN PENERAPAN MEDIA ANIMASI SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA BIOLOGI PADA MATERI KULTUR JARINGAN.

0 0 16

Diseminasi Pengajaran Fisika Modern dalam Upaya Peningkatan Kompetensi Guru SMA di Sekitar Jatinangor.

0 1 26

PENGEMBANGAN KREATIVITAS DAN KOMPETENSI MAHASISWA DALAM MEMPERSIAPKAN PEMBELAJARAN BIOLOGI MATA KULIAH PERENCANAAN PENGAJARAN BIOLOGI

0 0 7