PENDAHULUAN Peranan Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas Tinggi SD Negeri 1 Jatisari Sambi Boyolali.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Permasalahan
Di era saat ini, pendidikan sangatlah memiliki peranan yang penting.
Bahkan pendidikan merupakan salah satu faktor dalam menentukan kualitas
suatu bangsa. Suatu bangsa dikatakan berhasil apabila memiliki pendidikan
yang berkualitas.
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.” (UU No. 20 Tahun 2003, Pasal 3)
Dalam
melaksanakan
pendidikan
yang
berkualitas,
tentunya
diperlukan beberapa unsur-unsur pendidikan, yaitu peserta didik, pendidik,
alat pendidikan, dan lingkungan pendidik. Dalam proses pelaksanaan
pendidikan,
dilaksanakan
melaui
proses
pembelajaran.
Sedangkan
pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh para
guru dalam membimbing, membantu, dan mengarahkan peserta didik untuk
memiliki pengalaman belajar.
1
2
Selain itu, menurut UU Sisdiknas 2003 antara lain “Pembelajaran
adalah proses interaksi peserta didik dan pendidik dan sumber belajar di suatu
lingkungan belajar.”
Di dalam Undang-Undang Sisdiknas 2003 dijelaskan bahwa tidak
hanya interaksi peserta didik dan pendidik saja, melainkan juga sumber
belajar. Sumber belajar diartikan sebagai segala tempat atau lingkungan
sekitar, benda, dan orang yang mengandung informasi dapat digunakan
sebagai wahana bagi peserta didik untuk melakukan proses perubahan
perilaku. Salah satu sumber belajar yang terdapat dalam lingkungan sekolah
adalah berupa perpustakaan sekolah. Perpustakaan sebagai sumber belajar ini
memang wajib dimiliki oleh setiap sekolah.
Seperti tertuliskan pada pasal 23 UU No. 43 Tahun 2007 tentang
“Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan bahwa setiap
lembaga pendidikan wajib menyelenggarakan perpustakaan yang
memenuhi standar nasional perpustakaan dengan memperhatikan
Standar Nasional Pendidikan.”
Perpustakaan sekolah dapat dijadikan sebagai bagian dari layanan
terhadap minat baca siswa serta berperan sebagai pusat sumber belajar siswa.
Dimana keberadaan perpustakaan ini dapat memberikan serta menyediakan
bahan-bahan bacaan ataupun materi pelajaran bagi siswa.
Keberadaan perpustakaan ini tidak hanya sebagai tempat penyimpanan
buku atau materi pelajaran saja. Tetapi dengan adanya perpustakaan ini justru
harus mampu menyediakan berbagai alternatif bacaan bagi siswa, sehingga
dapat membantu siswa dalam mencari refrensi ataupun tambahan materi
3
pelajaran. Sehingga materi belajar siswa tidak hanya bersumber pada buku
paket pelajaran saja, tetapi siswa dapat menambah wawasannya dengan
refrensi dari buku-buku yang lain yang ada di perpustakaan.
Namun sering kali kita menjumpai bahwa perpustakaan sekolah
hanyalah sebagai sarana pelengkap saja. Sehingga keberadaannya kurang
memberikan manfaat yang begitu penting bagi pihak sekolah maupun peserta
didik. Padahal, apabila perpustakaan ini dapat dikelola dengan baik, dengan
pelayanan yang baik, akan mengoptimalkan fungsi pembelajaran, yang
nantinya juga berpengaruh terhadap minat belajar siswa serta hasil belajar
siswa.
Perpustakaan sekolah sering kali tidak menjadi perhatian, kualitas dari
perpustakaan sekolah bergantung pada kepala sekolah. Selama ini, kepala
sekolah lebih mengunggulkan peningkatan pembangunan fasilitas sekolah
seperti lapangan sekolah,meninggikan gedung, membeli peralatan pelengkap
sekolah, tetapi perpustakaan dan koleksi buku-bukunya kurang mendapatkan
perhatian. Perpustakaan yang baik, biasanya terdapat buku pendamping, buku
juga harus lebih spesifik, yaitu buku-buku yang sesuai dengan kebutuhan
anak. Selain itu, perpustakaan sekolah juga dapat menambahkan koleksi
buku-buku fiksi, untuk lebih menarik minat siswa berkunjung ke
perpustakaan.
Keberadaan perpustakaan di sekolah sangat penting, karena kegiatan
mengajar di kelas pada umumnya bersifat terbatas dan kurang tuntas. Salah
4
satu usaha untuk mengatasi keterbatasan kegiatan belajar mengajar adalah
dengan menyediakan informasi yang mudah diperoleh siswa. Penyediaan
informasi ini berupa buku-buku yang menunjang pencapaian hasil belajar.
Dalam dunia pendidikan, buku terbukti berdaya guna sebagai salah
satu sarana pendidikan dan sarana komunikasi. Dalam kaitan inilah
perpustakaan dan pelayanan perpustakaan harus dikembangkan sebagai salah
satu instalasi untuk mewujudkan tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Perpustakaan merupakan bagian yang vital dan besar pengaruhnya
terhadap mutu pendidikan. Keberadaan perpustakaan sekolah di lingkungan
sekolah masih kurang mendapat perhatian. Hal ini dapat dilihat dari
rendahnnya pertumbuhan perpustakaan pada lembaga pendidikan, khususnya
pada tingkat Pendidikan Menengah dan Pendidikan Dasar.
Dari 286.923 unit sekolah di seluruh Indonesia, belum seluruhnya
memiliki perpustakaan sekolah (Data Jardiknas, 2009). Selanjutnya
data Depdiknas tahun 2007, baru 5 % SD/MI yang mempunyai
perpustakaan sekolah, SMP sekitar 42 % dan SMA sekitar 68%.
Kondisi ini memperlihatkan bahwa perpustakaan sekolah belum
menjadi prioritas sebagai program yang perlu diperhatikan untuk
menunjang kegiatan belajar-mengajar.
Mengingat penting dan besarnya pengaruh perpustakaan, sekolah
seharusnya lebih meningkatkan lagi pelayanan dan pengelolaan perpustakaan.
Pihak sekolah harus berusaha meningkatkan upaya agar dapat menarik siswa
untuk berkunjung ke perpustakaan. Upaya yang dapat dilakukan diantaranya
dengan menambahkan koleksi bacaan, perluasan media atau multimedia
5
seperti audio visual, dan online. Perpustakaan sangat penting di tingkat
Sekolah Dasar, karena pada saat itulah siswa dapat dibiasakan kreatif dalam
mencari berbagai sumber informasi. Berdasarkan besar dan pentingnya
perpustakaan di sekolah dasar, maka “Setiap sekolah diwajibkan untuk
menyelenggarakan
perpustakaan
yang
memenuhi
standar
nasional
perpustakaan dengan memperhatikan standar Nasional Pendidikan” (UU
Sistem Pendidikan Nasional, 2009).
Dari
latar belakag peneliti
menulis
dengan
judul
“Peranan
Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar dalam Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Kelas Tinggi di
Sekolah Dasar Negeri 1 Jatisari,Sambi,
Boyolali.”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pada uraian latar belakang masalah diatas dapat
diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
1. Pemerintah telah mewajibkan bagi lembaga pendidikan untuk
menyelenggarakan perpustakaan yang memenuhi standar
wajib
nasional
perpustakaan dengan memperhatikan Standar Nasional Pendidikan.
2. Pihak
sekolah
yang
masih
kurang
memaksimalkan
perananan
perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar.
3. Dengan adanya perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa.
6
C. Pembatasan Masalah
Usaha dalam penelitian agar efektif, efisien, terarah dan dapat dikaji
lebih dalam, maka diperlukan pembatasan masalah. Adapun langkah-langkah
yang membatasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Salah satu peran yang diambil dalam penelitian ini
adalah peran
perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar.
2. Dalam memanfaatkan
perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar,
yang dilihat adalah hanya peningkatan motivasi belajar siswa.
3. Siswa dalam penelitian ini dibatasi pada siswa kelas tinggi, yaitu kelas
IV, V dan kelas VI di Sekolah Dasar Negeri 1 Jatisari Sambi, Boyolali.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah yang telah
dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang perlu dikaji
yaitu:
1. Adakah peranan perpustakaan sekolah sebagai salah satu sumber belajar
dalam meningkatkan motivasi belajar siswa kelas tinggi Sekolah Dasar
Negeri 1 Jatisari, Sambi, Boyolali ?
2. Seberapa besar peranan dari perpustakaan sekolah sebagai salah satu
sumber belajar dalam meningkatkan motivasi belajar siswa kelas tinggi
Sekolah Dasar Negeri 1 Jatisari, Sambi, Boyolali ?
7
E. Tujuan Penelitian
Untuk memahami permasalahan diatas perlu dirumuskan tujuan
penelitian sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui ada tidaknya peranan perpustakaan sekolah sebagai
salah satu sumber belajar dalam meningkatkan motivasi belajar siswa
kelas tinggi Sekolah Dasar Negeri 1 Jatisari, Sambi, Boyolali.
2. Untuk mendiskripsikan besarnya peranan perpustakaan sekolah sebagai
salah satu sumber belajar dalam meningkatkan motivasi belajar siswa
kelas tinggi Sekolah Dasar Negeri 1 Jatisari, Sambi, Boyolali.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
a. Dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu
pengetahuan pada khususnya, maupun bagi masyarakat luas
pada umumnya mengenai peranan perpustakaan sekolah
dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di Sekolah Dasar
Negeri 1 Jatisari, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali.
b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman untuk
kegiatan penelitian yang sejenis pada waktu yang akan
datang.
8
2. Manfaat Praktis
a. Dapat menambah wawasan pembaca mengenai peranan
perpustakaan sebagai sumber belajar dalam meningkatkan
motivasi belajar siswa kelas tinggi di Sekolah Dasar Negeri 1
Jatisari, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali.
b. Dapat memberikan masukan bagi Sekolah Dasar lain yang
berkaitan dengan peranan
perpustakaan sekolah sebagai
sumber belajar dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Permasalahan
Di era saat ini, pendidikan sangatlah memiliki peranan yang penting.
Bahkan pendidikan merupakan salah satu faktor dalam menentukan kualitas
suatu bangsa. Suatu bangsa dikatakan berhasil apabila memiliki pendidikan
yang berkualitas.
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.” (UU No. 20 Tahun 2003, Pasal 3)
Dalam
melaksanakan
pendidikan
yang
berkualitas,
tentunya
diperlukan beberapa unsur-unsur pendidikan, yaitu peserta didik, pendidik,
alat pendidikan, dan lingkungan pendidik. Dalam proses pelaksanaan
pendidikan,
dilaksanakan
melaui
proses
pembelajaran.
Sedangkan
pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh para
guru dalam membimbing, membantu, dan mengarahkan peserta didik untuk
memiliki pengalaman belajar.
1
2
Selain itu, menurut UU Sisdiknas 2003 antara lain “Pembelajaran
adalah proses interaksi peserta didik dan pendidik dan sumber belajar di suatu
lingkungan belajar.”
Di dalam Undang-Undang Sisdiknas 2003 dijelaskan bahwa tidak
hanya interaksi peserta didik dan pendidik saja, melainkan juga sumber
belajar. Sumber belajar diartikan sebagai segala tempat atau lingkungan
sekitar, benda, dan orang yang mengandung informasi dapat digunakan
sebagai wahana bagi peserta didik untuk melakukan proses perubahan
perilaku. Salah satu sumber belajar yang terdapat dalam lingkungan sekolah
adalah berupa perpustakaan sekolah. Perpustakaan sebagai sumber belajar ini
memang wajib dimiliki oleh setiap sekolah.
Seperti tertuliskan pada pasal 23 UU No. 43 Tahun 2007 tentang
“Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan bahwa setiap
lembaga pendidikan wajib menyelenggarakan perpustakaan yang
memenuhi standar nasional perpustakaan dengan memperhatikan
Standar Nasional Pendidikan.”
Perpustakaan sekolah dapat dijadikan sebagai bagian dari layanan
terhadap minat baca siswa serta berperan sebagai pusat sumber belajar siswa.
Dimana keberadaan perpustakaan ini dapat memberikan serta menyediakan
bahan-bahan bacaan ataupun materi pelajaran bagi siswa.
Keberadaan perpustakaan ini tidak hanya sebagai tempat penyimpanan
buku atau materi pelajaran saja. Tetapi dengan adanya perpustakaan ini justru
harus mampu menyediakan berbagai alternatif bacaan bagi siswa, sehingga
dapat membantu siswa dalam mencari refrensi ataupun tambahan materi
3
pelajaran. Sehingga materi belajar siswa tidak hanya bersumber pada buku
paket pelajaran saja, tetapi siswa dapat menambah wawasannya dengan
refrensi dari buku-buku yang lain yang ada di perpustakaan.
Namun sering kali kita menjumpai bahwa perpustakaan sekolah
hanyalah sebagai sarana pelengkap saja. Sehingga keberadaannya kurang
memberikan manfaat yang begitu penting bagi pihak sekolah maupun peserta
didik. Padahal, apabila perpustakaan ini dapat dikelola dengan baik, dengan
pelayanan yang baik, akan mengoptimalkan fungsi pembelajaran, yang
nantinya juga berpengaruh terhadap minat belajar siswa serta hasil belajar
siswa.
Perpustakaan sekolah sering kali tidak menjadi perhatian, kualitas dari
perpustakaan sekolah bergantung pada kepala sekolah. Selama ini, kepala
sekolah lebih mengunggulkan peningkatan pembangunan fasilitas sekolah
seperti lapangan sekolah,meninggikan gedung, membeli peralatan pelengkap
sekolah, tetapi perpustakaan dan koleksi buku-bukunya kurang mendapatkan
perhatian. Perpustakaan yang baik, biasanya terdapat buku pendamping, buku
juga harus lebih spesifik, yaitu buku-buku yang sesuai dengan kebutuhan
anak. Selain itu, perpustakaan sekolah juga dapat menambahkan koleksi
buku-buku fiksi, untuk lebih menarik minat siswa berkunjung ke
perpustakaan.
Keberadaan perpustakaan di sekolah sangat penting, karena kegiatan
mengajar di kelas pada umumnya bersifat terbatas dan kurang tuntas. Salah
4
satu usaha untuk mengatasi keterbatasan kegiatan belajar mengajar adalah
dengan menyediakan informasi yang mudah diperoleh siswa. Penyediaan
informasi ini berupa buku-buku yang menunjang pencapaian hasil belajar.
Dalam dunia pendidikan, buku terbukti berdaya guna sebagai salah
satu sarana pendidikan dan sarana komunikasi. Dalam kaitan inilah
perpustakaan dan pelayanan perpustakaan harus dikembangkan sebagai salah
satu instalasi untuk mewujudkan tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Perpustakaan merupakan bagian yang vital dan besar pengaruhnya
terhadap mutu pendidikan. Keberadaan perpustakaan sekolah di lingkungan
sekolah masih kurang mendapat perhatian. Hal ini dapat dilihat dari
rendahnnya pertumbuhan perpustakaan pada lembaga pendidikan, khususnya
pada tingkat Pendidikan Menengah dan Pendidikan Dasar.
Dari 286.923 unit sekolah di seluruh Indonesia, belum seluruhnya
memiliki perpustakaan sekolah (Data Jardiknas, 2009). Selanjutnya
data Depdiknas tahun 2007, baru 5 % SD/MI yang mempunyai
perpustakaan sekolah, SMP sekitar 42 % dan SMA sekitar 68%.
Kondisi ini memperlihatkan bahwa perpustakaan sekolah belum
menjadi prioritas sebagai program yang perlu diperhatikan untuk
menunjang kegiatan belajar-mengajar.
Mengingat penting dan besarnya pengaruh perpustakaan, sekolah
seharusnya lebih meningkatkan lagi pelayanan dan pengelolaan perpustakaan.
Pihak sekolah harus berusaha meningkatkan upaya agar dapat menarik siswa
untuk berkunjung ke perpustakaan. Upaya yang dapat dilakukan diantaranya
dengan menambahkan koleksi bacaan, perluasan media atau multimedia
5
seperti audio visual, dan online. Perpustakaan sangat penting di tingkat
Sekolah Dasar, karena pada saat itulah siswa dapat dibiasakan kreatif dalam
mencari berbagai sumber informasi. Berdasarkan besar dan pentingnya
perpustakaan di sekolah dasar, maka “Setiap sekolah diwajibkan untuk
menyelenggarakan
perpustakaan
yang
memenuhi
standar
nasional
perpustakaan dengan memperhatikan standar Nasional Pendidikan” (UU
Sistem Pendidikan Nasional, 2009).
Dari
latar belakag peneliti
menulis
dengan
judul
“Peranan
Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar dalam Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Kelas Tinggi di
Sekolah Dasar Negeri 1 Jatisari,Sambi,
Boyolali.”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pada uraian latar belakang masalah diatas dapat
diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
1. Pemerintah telah mewajibkan bagi lembaga pendidikan untuk
menyelenggarakan perpustakaan yang memenuhi standar
wajib
nasional
perpustakaan dengan memperhatikan Standar Nasional Pendidikan.
2. Pihak
sekolah
yang
masih
kurang
memaksimalkan
perananan
perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar.
3. Dengan adanya perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa.
6
C. Pembatasan Masalah
Usaha dalam penelitian agar efektif, efisien, terarah dan dapat dikaji
lebih dalam, maka diperlukan pembatasan masalah. Adapun langkah-langkah
yang membatasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Salah satu peran yang diambil dalam penelitian ini
adalah peran
perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar.
2. Dalam memanfaatkan
perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar,
yang dilihat adalah hanya peningkatan motivasi belajar siswa.
3. Siswa dalam penelitian ini dibatasi pada siswa kelas tinggi, yaitu kelas
IV, V dan kelas VI di Sekolah Dasar Negeri 1 Jatisari Sambi, Boyolali.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah yang telah
dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang perlu dikaji
yaitu:
1. Adakah peranan perpustakaan sekolah sebagai salah satu sumber belajar
dalam meningkatkan motivasi belajar siswa kelas tinggi Sekolah Dasar
Negeri 1 Jatisari, Sambi, Boyolali ?
2. Seberapa besar peranan dari perpustakaan sekolah sebagai salah satu
sumber belajar dalam meningkatkan motivasi belajar siswa kelas tinggi
Sekolah Dasar Negeri 1 Jatisari, Sambi, Boyolali ?
7
E. Tujuan Penelitian
Untuk memahami permasalahan diatas perlu dirumuskan tujuan
penelitian sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui ada tidaknya peranan perpustakaan sekolah sebagai
salah satu sumber belajar dalam meningkatkan motivasi belajar siswa
kelas tinggi Sekolah Dasar Negeri 1 Jatisari, Sambi, Boyolali.
2. Untuk mendiskripsikan besarnya peranan perpustakaan sekolah sebagai
salah satu sumber belajar dalam meningkatkan motivasi belajar siswa
kelas tinggi Sekolah Dasar Negeri 1 Jatisari, Sambi, Boyolali.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
a. Dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu
pengetahuan pada khususnya, maupun bagi masyarakat luas
pada umumnya mengenai peranan perpustakaan sekolah
dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di Sekolah Dasar
Negeri 1 Jatisari, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali.
b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman untuk
kegiatan penelitian yang sejenis pada waktu yang akan
datang.
8
2. Manfaat Praktis
a. Dapat menambah wawasan pembaca mengenai peranan
perpustakaan sebagai sumber belajar dalam meningkatkan
motivasi belajar siswa kelas tinggi di Sekolah Dasar Negeri 1
Jatisari, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali.
b. Dapat memberikan masukan bagi Sekolah Dasar lain yang
berkaitan dengan peranan
perpustakaan sekolah sebagai
sumber belajar dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.