Hubungan Antara Koleksi Perpustakaan Dengan Motivasi Siswa Dalam Memanfaatkan Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar.

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Oleh:

Resti Damayanti 1006598

PROGRAM STUDI PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Oleh Resti Damayanti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Fakultas Ilmu Pendidikan – Universitas Pendidikan Indonesia

©Resti Damayanti 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

HUBUNGAN ANTARA KOLEKSI PERPUSTAKAAN DENGAN MOTIVASI SISWA DALAM MEMANFAATKAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH

SEBAGAI SUMBER BELAJAR

(Studi Deskriptif pada Perpustakaan SMA Negeri 6 Bandung) Disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I

Dr. Rudi Susilana, M.Si.

NIP. 19661019 199102 001

Pembimbing II

Hana Silvana, S.Pd., M.Si.

NIP. 19730324 201012 2 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan

Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Dr. Toto Ruhimat, M.Pd.

NIP. 19591121 198503 1 001

Ketua Prodi

Perpustakaan dan Informasi

Dr. Laksmi Dewi, M.Pd.


(4)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

PERNYATAAN ...ii

UCAPAN TERIMA KASIH ...iii

ABSTRAK ...vi

ABSTRACT ...vii

KATA PENGANTAR ...viii

DAFTAR ISI ...ix

DAFTAR TABEL ...xiii

DAFTAR GAMBAR ...xiv

DAFTAR GRAFIK ...xv

DAFTAR LAMPIRAN ...xvi

BAB I PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang Penelitian ...1

B. Identifikasi Masalah ...9

C. Rumusan Masalah ...10

D. Tujuan Penelitian ...10

E. Manfaat Penelitian ...11

F. Struktur Organisasi ...11

BAB II KOLEKSI PERPUSTAKAAN DAN MOTIVASI SISWA DALAM MEMANFAATKAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR ...13

A. Koleksi Perpustakaan ...14

1. Pengertian Koleksi Perpustakaan ...14

2. Fungsi Koleksi ...16

3. Jumlah Koleksi ...17

4. Jenis Koleksi Perpustakaan Sekolah ...20

5. Pengadaan Koleksi Perpustakaan Sekolah ...23


(5)

1. Pengertian Motivasi ...24

2. Faktor yang Mempengaruhi Motivasi ...26

C. Penelitian yang Relevan ...29

D. Kerangka Pemikiran ...34

E. Asumsi ...37

F. Hipotesis ...37

BAB III METODE PENELITIAN ...39

A. Lokasi Penelitian, Subjek Populasi, dan Sampel Penelitian ...39

1. Lokasi Penelitian ...39

2. Subjek Populasi ...39

3. Sampel Penelitian ...40

B. Desain Penelitian ...41

C. Metode Penelitian ...43

D. Definisi Operasional ...44

1. Koleksi Perpustakaan ...44

2. Motivasi ...45

3. Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah sebagai Sumber Belajar ...45

E. Instrumen Penelitian ...45

F. Proses Pengembangan Instrumen ...48

1. Uji Validitas ...49

2. Uji Reliabilitas ...51

G. Teknik Pengumpulan Data ...53

1. Penyebaran Kuesioner (Angket) ...53

2. Metode Dokumentasi ...54

H. Analisis Data ...54

1. Langkah-langkah Analisis Data ...55

2. Teknik Analisis Data ...56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...59


(6)

1. Profil Perpustakaan SMA Negeri 6 Bandung ...59

2. Peraturan dan Tata Tertib Perpustakaan SMA Negeri 6 Bandung ...60

3. Gambaran Umum Koleksi Perpustakaan ...61

B. Deskripsi Hasil Penelitian Instrumen Angket ...67

1. Koleksi Perpustakaan ...68

a. Jumlah Koleksi Perpustakaan ...70

b. Keragaman Jenis Koleksi Perpustakaan ...76

2. Motivasi Siswa dalam Memanfaatkan Perpustakaan Sekolah sebagai Sumber Belajar ...81

a. Motivasi Internal ...84

b. Motivasi Eksternal ...90

C. Uji Hipotesis ...97

a. Hipotesis Umum ...97

b. Hipotesis Khusus ...99

D. Pembahasan Hasil Penelitian ...104

1. Hubungan antara koleksi perpustakaan dengan motivasi siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar ...106

2. Hubungan antara jumlah koleksi dengan motivasi siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar ...110

3. Hubungan antara keragaman jenis koleksi dengan motivasi siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar ...112

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ...114

A. Simpulan ...114

B. Saran ...115

1. Bagi Pengguna Perpustakaan (Siswa) ...115

2. Bagi Perpustakaan SMA Negeri 6 Bandung ...115

3. Bagi Sekolah ...116

4. Bagi Pengembang Disiplin Ilmu (Prodi Perpustakaan dan Infomasi) ...116


(7)

DAFTAR PUSTAKA ...118 LAMPIRAN


(8)

ABSTRAK

Resti Damayanti (1006598). Hubungan antara Koleksi Perpustakaan dengan

Motivasi Siswa dalam Memanfaatkan Perpustakaan Sekolah sebagai Sumber Belajar (Studi Deskriptif pada Perpustakaan SMA Negeri 6 Bandung).

Skripsi Program Studi Perpustakaan dan Informasi, Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan. Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung 2014.

Secara umum tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menemukan bukti empirik mengenai sejauh mana hubungan antara koleksi perpustakaan dengan motivasi siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar di SMA Negeri 6 Bandung. Secara khusus penelitan ini bertujuan untuk: 1) Mendeskripsikan dan menganalisis hubungan antara jumlah koleksi perpustakaan dengan motivasi siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar di SMA Negeri 6 Bandung; 2) Mendeskripsikan dan menganalisis hubungan antara keragaman jenis koleksi perpustakaan dengan motivasi siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar di SMA Negeri 6 Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif korelasional dengan pendekatan kuantitatif dan teknik pengumpulan data dengan cara penyebaran angket dan metode dokumentasi. Jumlah sampel sebanyak 77 siswa. Pengolahan data menggunakan bantuan SPSS versi 15.0. Data diolah dengan menggunakan rumus uji korelasi Rank Spearman. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diambil kesimpulan bahwa: 1) terdapat hubungan antara koleksi perpustakaan dengan motivasi siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,605 yang termasuk ke dalam kategori kuat; 2) terdapat hubungan antara jumlah koleksi perpustakaan dengan motivasi siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,527 yang termasuk ke dalam kategori sedang; 3) terdapat hubungan antara keragaman jenis koleksi perpustakaan dengan motivasi siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,640 yang termasuk ke dalam kategori kuat. Sekolah sebagai penyelenggara perpustakaan, perlu melakukan kegiatan pengembangan koleksi dari waktu ke waktu dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan pengguna.

Kata kunci: Koleksi Perpustakaan, Jumlah Koleksi, Keragaman Jenis Koleksi, dan Motivasi.


(9)

ABSTRACT

Resti Damayanti (1006598). The Relationship between the Library Collection with

Student Motivation in School Library Use as a Source of Learning (Descriptive Study on Library SMAN 6 Bandung).

Thesis Library and Information Studies Program, Department of Curriculum and Educational Technology. Faculty of Education, Indonesia University of Education, Bandung in 2014.

In general, the objectives of this research is to find empirical evidence regarding the extent to which the relationship between library collections with the motivation of students in the use of the school library as a learning resource in SMAN 6 Bandung. In particular, this research aims to: 1) Describe and analyze the relationship between the number of library collections with the motivation of students in the use of the school library as a learning resource in SMAN 6 Bandung; 2) Describe and analyze the relationship between the diversity type of library collections with the motivation of students in the use of the school library as a learning resource in SMAN 6 Bandung. The research method used was a descriptive correlational research methods with quantitative approaches and techniques of data collection by questionnaire and methods of documentation. The total sample of 77 students. Processing data using SPSS version 15.0. The data were processed using Spearman Rank correlation test formula. Based on the research, it can be concluded that: 1) there is a relationship between library collections with the motivation of students in the use of the school library as a learning resource with a correlation coefficient of 0.605 which fall into the category of strong; 2) there is a relationship between the number of library collections with the motivation of students in the use of the school library as a learning resource with a correlation coefficient of 0.527 which fall into the category of being; 3) there is a relationship between the diversity type of library collections with the motivation of students in the use of the school library as a learning resource with a correlation coefficient of 0.640 which is included in the strong category. School as a library organizer, collection development activities need to be done from time to time with the aim to meet the needs of the users.

Keywords: Library Collection, Collection Number, Diversity Type Collection, and Motivation.


(10)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Informasi merupakan salah satu kebutuhan dalam suatu lembaga, organisasi, maupun individu dalam lingkungan masyarakat. Informasi mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia, karena dengan adanya informasi dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan manusia tentang berbagai hal. Seiring dengan berkembangnya zaman, informasi pun berkembang dengan sangat pesat. Informasi tersebut dapat diperoleh dengan berbagai cara, baik melalui pendidikan formal, internet, maupun dengan membaca buku. Dalam lingkungan pendidikan, khususnya sekolah, informasi sangat dibutuhkan dalam menunjang kegiatan pembelajaran. Perpustakaan adalah sarana yang dapat digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola, dan menyebarluaskan informasi tersebut guna memenuhi kebutuhan masyarakat penggunanya.

Perpustakaan merupakan suatu institusi unit kerja yang menyimpan koleksi bahan pustaka secara sistematis dan mengelolanya dengan cara khusus sebagai sumber informasi dan dapat digunakan oleh penggunanya. Dalam UU No. 43 Tahun 2007 Pasal 1, dijelaskan bahwa “Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka.” Dalam Pasal 20 dijelaskan mengenai jenis-jenis perpustakaan sebagai berikut

“Perpustakaan terdiri atas: Perpustakaan Nasional; Perpustakaan Umum; Perpustakaan Sekolah/Madrasah; Perpustakaan Perguruan Tinggi; dan

Perpustakaan Khusus.”

Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang didirikan oleh sekolah yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi seluruh warga


(11)

sekolah terutama bagi siswa di suatu sekolah, untuk mendapatkan informasi dan menambah ilmu pengetahuan siswa. Perpustakaan merupakan sarana penunjang pendidikan di sekolah yang terdiri atas kumpulan bahan pustaka atau koleksi perpustakaan, baik berupa buku maupun nonbuku. Kumpulan koleksi perpustakaan tersebut dikelola secara sistematis sehingga dapat membantu siswa dan guru dalam proses belajar mengajar.

Koleksi itu sendiri memiliki arti sebagai sebuah kumpulan bahan pustaka berdasarkan kriteria tertentu yang dihimpun dan dikelola secara sistematis untuk kemudian dilayankan kepada pengguna perpustakaan. Dalam UU No. 43 Tahun 2007 Pasal 1, dijelaskan bahwa “koleksi perpustakaan adalah semua informasi dalam bentuk karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam dalam berbagai media yang mempunyai nilai pendidikan, yang

dihimpun, diolah, dan dilayankan.” Agar dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh pengguna perpustakaan, perpustakaan harus menyediakan beraneka ragam koleksi yang memadai bagi penggunanya dan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Hal ini menjadikan koleksi perpustakaan sebagai salah satu unsur penting dalam perpustakaan terlebih bagi perpustakaan sekolah, mengingat bahwa pengguna perpustakaan sekolah adalah guru dan siswa yang membutuhkan koleksi perpustakaan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Dalam pedoman perpustakaan sekolah IFLA/UNESCO (2006, hlm. 13) dijelaskan bahwa:

Koleksi sumber daya buku yang sesuai hendaknya menyediakan sepuluh buku per murid. Sekolah terkecil hendaknya memiliki paling sedikit 2.500 judul materi perpustakaan yang relevan dan mutakhir agar stok buku berimbang untuk semua umur, kemampuan dan latar belakang. Paling sedikit 60% koleksi perpustakaan terdiri dari buku nonfiksi yang berkaitan dengan kurikulum.

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada kenyataannya, di beberapa sekolah yang menjadi objek pengamatan seperti SMA PGII 1 Bandung (April 2011), SMP Kartika Siliwangi 2 Bandung (Februari 2012),


(12)

SMP Pasundan 6 Bandung (Mei 2014), keberadaan perpustakaan masih kurang diperhatikan warga sekolahnya, baik itu siswa, guru, maupun sekolah itu sendiri sebagai lembaga penyelenggara perpustakaan. Sebagaimana dikatakan oleh salah satu tenaga perpustakaan di SMP Kartika Siliwangi 2 Bandung (Februari 2012) bahwa perpustakaan saat ini masih di pandang sebelah mata oleh masyarakat sekolah, tidak hanya motivasi siswa saja yang kurang dalam memanfaatkan perpustakaan tetapi juga kesadaran dari guru untuk memanfaatkan perpustakaan masih kurang dan perhatian dari sekolah pun kurang terhadap keberadaan perpustakaan tersebut. Kurangnya perhatian dari pembuat kebijakan di sekolah tersebut menjadi salah satu hambatan dalam pengembangan perpustakaan terutama dalam hal pengembangan koleksi perpustakaan. Hingga saat ini masih terdapat perpustakaan sekolah yang memiliki jumlah dan jenis koleksi perpustakaan yang jumlahnya kurang dari memadai.

Koleksi perpustakaan merupakan elemen yang sangat penting untuk keberhasilan perpustakaan dalam mencapai fungsi dan tujuannya. Kebijakan pengembangan koleksi adalah cara untuk mengembangkan koleksi dari waktu ke waktu dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan pengguna, karena dengan berkembangnya ilmu pengetahuan maka kebutuhan seseorang akan informasi juga akan semakin berkembang. Pentingnya pengembangan koleksi perpustakaan menjadi kegiatan utama sesuai kebijakan dan kurikulum mengingat bahwa perpustakaan merupakan salah satu sumber informasi.

Perpustakaan sekolah berfungsi sebagai pusat edukasi, artinya perpustakaan sekolah harus berfungsi sebagai pusat sumber belajar yang menyediakan berbagai kebutuhan pengguna perpustakaan sekolah. Sinaga

(2009, hlm. 26) menyatakan bahwa “perpustakaan sekolah berfungsi sebagai

pusat edukasi, berarti bahwa perpustakaan sekolah mesti berfungsi sebagai

“guru” atau sebagai pusat sumber belajar yang menyajikan berbagai


(13)

fungsinya tersebut, perpustakaan dapat dimanfaatkan siswa dalam mencari suatu ilmu, pengetahuan, dan informasi yang mereka butuhkan untuk meningkatkan wawasan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan yang siswa dapatkan dari pembelajaran di kelas, dapat mereka kembangkan dengan membaca dan mengkaji buku di perpustakaan sekolah. Untuk dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar di sekolah, perpustakaan harus ditunjang dengan koleksi perpustakaan yang sesuai dengan standar, baik secara kualitas maupun kuantitasnya.

Fenomena yang sering ditemukan di lapangan mengenai perpustakaan sekolah, bahwa perpustakaan sekolah menjadi tidak menarik dan sepi pengunjung karena koleksinya yang kurang dari memadai, tidak lengkap, dan kurang menarik bagi siswa. Koleksi yang kurang bervariasi dan hanya mengandalkan buku teks bantuan dari pemerintah merupakan permasalahan yang sering dijumpai di perpustakaan-perpustakaan sekolah saat ini. Hal ini menjadi masalah yang serius, karena salah satu ciri keberhasilan perpustakaan adalah ketersediaan dan keterpakaian koleksinya.

Dikaitkan dengan proses belajar mengajar di sekolah, perpustakaan sekolah memberikan kontribusi yang sangat berharga dalam rangka meningkatkan wawasan ilmu pengetahuan siswa dan kualitas pendidikan di sekolah yang bersangkutan. Keberhasilan suatu perpustakaan dapat diperoleh dengan dukungan dari berbagai pihak, tidak hanya di dukung oleh sekolah sebagai penyelenggara perpustakaan tetapi juga warga sekolah sebagai pemustakanya. Hasil penjajagan pada awal penelitian menunjukkan bahwa dukungan terhadap perpustakaan di beberapa sekolah yang menjadi objek pengamatan itu masih kurang. Hal itu bisa dilihat dari perilaku siswa dan guru di beberapa sekolah yang menjadi objek pengamatan, bahwa mereka masih mengabaikan keberadaan perpustakaan. Hal tersebut mengindikasikan bahwa motivasi siswa dan guru dalam memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar di sekolah masih kurang.


(14)

Motivasi itu sendiri merupakan keadaan dalam diri seseorang yang memunculkan, mendorong, mengarahkan, dan mempertahankan perilaku tertentu terhadap sesuatu. Danim (2004, hlm. 2) mengemukakan bahwa

“motivasi (motivation) diartikan sebagai kekuatan, dorongan, kebutuhan,

semangat, tekanan, atau mekanisme psikologi yang mendorong seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai prestasi tertentu sesuai dengan yang

dikehendakinya.” Di beberapa sekolah yang menjadi objek pengamatan, seperti SMA PGII 1 Bandung, SMP Pasundan 6 Bandung, dan SMP Kartika Siliwangi 2 Bandung, pada umumnya siswa sebagai pemustaka lebih sering menghabiskan waktu dengan hanya berkumpul tanpa arah dan bukan menggunakan waktu untuk mengunjungi perpustakaan, lebih senang mencari informasi dengan mengakses internet melalui handphone atau gadget yang mereka miliki dibandingkan dengan memanfaatkan fasilitas yang disediakan perpustakaan sekolah. Hal tersebut disebabkan karena kebutuhan siswa akan informasi tidak terpenuhi. Koleksi perpustakaan yang lengkap, menarik, dan sesuai dengan kebutuhan pemustaka merupakan faktor penting guna memenuhi kebutuhan informasi siswa serta mencapai fungsi perpustakaan sebagai sumber belajar.

Marleni (2011, hlm. 78) melakukan penelitian dengan judul Ketersediaan Koleksi Bahan Ajar Program Studi: Studi Kasus di Perpustakaan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Curup, berdasarkan hasil penelitian mengenai ketersediaan judul dan ketersediaan eksemplar khususnya untuk jenis koleksi bahan ajar mata kuliah prodi PBI presentasenya sangat kecil, ini mengindikasikan bahwa ketersediaan koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan STAIN Curup khususnya untuk koleksi bahan ajar mata kuliah wajib kekuatan koleksinya sangat lemah.

Selanjutnya, Pasya (2009, hlm. 62) melakukan penelitian dengan judul Hubungan antara Kebutuhan Informasi Dosen dengan Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan Akademi Pimpinan Perusahaan Jakarta. Hasil penelitiannya


(15)

menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kebutuhan informasi dosen dengan pemanfaatan koleksi perpustakaan. Kemudian Rasdanelis (2009, hlm. 72) melakukan penelitian dengan judul Kajian Ketersediaan Koleksi Bahan Ajar Studi Kasus di Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa Rasio ketersediaan judul bahan ajar wajib komponen mata kuliah jurusan Pendidikan Agama Islam dalam koleksi perpustakaan UIN SUSKA Riau dikategorikan kurang baik, karena hanya memenuhi 51,7 % atau 109 judul, seperti yang telah diatur dalam Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi bahan ajar bahwa untuk menunjang proses pembelajaran perpustakaan berkewajiban menyediakan 80% dari bahan ajar mata kuliah yang ditawarkan perguruan tinggi.

Dari ketiga penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya, dapat dilihat persamaan dan perbedaan antara penelitian tersebut di atas dengan penelitian yang penulis lakukan. Persamaannya terletak pada variabel koleksi. Pada dasarnya konsep koleksi dari ketiga penelitian tersebut sama dengan konsep koleksi yang di maksud penulis. Koleksi yang dimaksud adalah koleksi perpustakaan yang merupakan kumpulan bahan pustaka yang dikelola suatu perpustakaan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi penggunanya. Perbedaannya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Marleni dan Rasdanelis hanya terdiri dari satu variabel saja, yaitu variabel ketersediaan koleksi bahan ajar, kemudian penelitian yang dilakukan oleh Pasha terdiri dari dua variabel yaitu variabel kebutuhan informasi dosen dan variabel pemanfaatan koleksi Perpustakaan Akademi Pimpinan Perusahaan Jakarta. Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis terdiri dari dua variabel yaitu variabel koleksi perpustakaan dengan variabel motivasi siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar.

Selanjutnya yaitu penelitian mengenai motivasi. Zoraida (2010, hlm. 70) melakukan penelitian dengan judul Museum Dalam Benak Warga Jakarta


(16)

Perspektif: Motivasi Mengunjungi Museum, hasil penelitiannya menyatakan bahwa: 1) Motivasi pengunjung museum di Jakarta dapat dijelaskan

dalam tiga motivasi utama “mempelajari sesuatu”, “memperkaya hidup”,

dan “rileks”; 2) Tidak terdapat perbedaan motivasi mengunjungi museum

yang signifikan antar berbagai kelompok umur; 3) Tidak terdapat perbedaan motivasi mengunjungi museum yang signifikan antar jenis kelamin; 4) Perbedaan signifikan ditemukan untuk item motivasi mengunjungi

museum “mempelajari sesuatu” dan “mencari tahu tentang sesuatu” antar

berbagai jenis pekerjaan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sukandi (2011, hlm. 108) dengan judul Pengaruh Kemampuan Mengajar Guru terhadap Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri di Kabupaten Indramayu menyatakan bahwa berdasarkan pengujian hipotesis dengan uji F menunjukkan bahwa pengaruh kemampuan mengajar guru terhadap motivasi belajar siswa SMK Negeri di Kabupaten Indramayu berpengaruh signifikan. Hal ini dapat diartikan bahwa makin tinggi kemampuan mengajar guru maka akan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa. Kemudian, Sakti K. (2010, hlm. 96) melakukan penelitian dengan judul Analisa Pengaruh Service

Quality terhadap Kepuasan konsumen, Loyalitas Konsumen dan Motivasi

Konsumen Pengguna ATM di Jakarta. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:

... loyalitas pelanggan (Customer loyalty) dipengaruhi oleh beberapa faktor baik secara langsung seperti tingkat kepuasan pelanggan (Customer satisfaction) dan tingkat motivasi pelanggan (Customer

motivation) serta ada pula pengaruh secara tidak langsung yaitu

melalui tingkat kualitas pelayanan (Service quality) dengan dimensi-dimensinya seperti Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance, dan Emphaty.

Pada dasarnya konsep motivasi yang dimaksud oleh peneliti sebelumnya dengan motivasi yang dimaksud oleh penulis memiliki persamaan. Motivasi merupakan alasan yang mendasari seseorang untuk


(17)

melakukan sesuatu. Perbedaan penelitian yang penulis lakukan dengan ketiga penelitian diatas terletak pada indikator dari motivasi tersebut. Motivasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah motivasi siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar yang terdiri atas motivasi internal dan motivasi eksternal.

Koleksi perpustakaan merupakan komponen penting dalam suatu perpustakaan yang tidak dapat ditinggalkan begitu saja, dimana dalam koleksi perpustakaan tersebut terkandung berbagai macam informasi dan ilmu pengetahuan. Perpustakaan sebagai sumber belajar di sekolah membutuhkan pengelolaan yang baik. Namun, pada kenyataannya, kondisi perpustakaan saat ini mayoritas masih sangat memprihatinkan. Maka dari itu, diperlukan suatu sistem pengelolaan perpustakaan sekolah yang profesional, terutama dalam hal pengelolaan dan pengembangan koleksinya. Karena pada dasarnya tujuan utama perpustakaan adalah menyediakan informasi dan melakukan proses transfer informasi serta pengembangan pengetahuan yang dikemas dalam bentuk koleksi perpustakaan guna memenuhi kebutuhan informasi pengguna perpustakaan. Tanpa adanya koleksi yang baik, perpustakaan tidak akan memberikan layanan yang memuaskan kepada para penggunanya. Kepuasan pengguna perpustakaan tersebut merupakan salah satu kunci keberhasilan perpustakaan. Semakin ramai perpustakaan dan semakin sering siswa menggunakan koleksinya, perpustakaan tersebut dapat dikatakan berhasil. Mengingat perkembangan teknologi dan informasi dewasa ini, perpustakaan sebagai lembaga layanan informasi harus mampu bersaing dengan lembaga layanan informasi yang lain agar perpustakaan tidak ditinggalkan penggunanya.

Berdasarkan beberapa permasalahan yang telah dikemukakan di atas, penulis merasa perlu melakukan suatu kajian yang cukup mendalam mengenai bagaimanakah hubungan antara koleksi perpustakaan dengan motivasi siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar.


(18)

Fenomena ini menarik penulis untuk melakukan penelitian dengan judul

“Hubungan antara Koleksi Perpustakaan dengan Motivasi Siswa dalam

Memanfaatkan Perpustakaan Sekolah sebagai Sumber Belajar (Studi

Deskriptif pada Perpustakaan SMA Negeri 6 Bandung). Penulis melakukan

penelitian di Perpustakaan SMA Negeri 6 Bandung dengan alasan bahwa perpustakaan tersebut memiliki koleksi yang cukup baik dan lengkap.

B. Identifikasi Masalah

Untuk merumuskan permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini, penulis melakukan identifikasi masalah terlebih dahulu. Identifikasi masalah dalam penelitian ini, yaitu masih terdapat perpustakaan sekolah yang belum memiliki koleksi perpustakaan yang sesuai dengan standar baik jumlah maupun keragaman jenis koleksinya. Selain itu, motivasi siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar masih rendah. Fakta tersebut penulis temukan berdasarkan hasil pengamatan pada beberapa sekolah yang menjadi objek pengamatan seperti SMA PGII 1 Bandung (April 2011), SMP Kartika Siliwangi 2 Bandung (Februari 2012), SMP Pasundan 6 Bandung (Mei 2014). Koleksi perpustakaan pada sekolah-sekolah tersebut perlu pengembangan baik dari segi jumlah maupun keragaman jenis koleksinya. Berdasarkan hasil wawancara, salah satu tenaga perpustakaan di SMP Kartika Siliwangi 2 Bandung (Februari 2012) menyatakan bahwa:

“perpustakaan saat ini masih di pandang sebelah mata oleh masyarakat, tidak

hanya motivasi siswa saja yang kurang dalam memanfaatkan perpustakaan tetapi juga kesadaran dari guru untuk memanfaatkan perpustakaan masih kurang dan perhatian dari sekolah pun kurang terhadap keberadaan

perpustakaan tersebut.” Hal tersebut menunjukkan bahwa keberadaan perpustakaan masih kurang diperhatikan warga sekolahnya, baik itu siswa, guru, maupun sekolah itu sendiri sebagai lembaga penyelenggara perpustakaan.


(19)

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan

masalah penelitian ini adalah “Apakah terdapat hubungan antara koleksi perpustakaan dengan motivasi siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar di SMA Negeri 6 Bandung?”

Adapun rumusan masalah khusus dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Apakah terdapat hubungan antara jumlah koleksi perpustakaan dengan motivasi siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar di SMA Negeri 6 Bandung?

2. Apakah terdapat hubungan antara keragaman jenis koleksi perpustakaan dengan motivasi siswa dalam memanfaatkaan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar di SMA Negeri 6 Bandung?

D. Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menemukan bukti empirik mengenai sejauh mana hubungan antara koleksi perpustakaan dengan motivasi siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar pada SMA Negeri 6 Bandung. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mendeskripsikan dan menganalisis hubungan antara jumlah koleksi perpustakaan dengan motivasi siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar di SMA Negeri 6 Bandung.

2. Mendeskripsikan dan menganalisis hubungan antara keragaman jenis koleksi perpustakaan dengan motivasi siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar di SMA Negeri 6 Bandung.


(20)

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam pengembangan perpustakaan, terutama dalam pengembangan koleksi perpustakaan sekolah. Selain itu juga dapat memberi pemahaman terhadap siswa dan guru serta warga sekolah lainnya sebagai pemustaka dalam upaya meningkatkan motivasi dalam pemanfaatan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa, sebagai salah satu media alternatif yang dapat menunjang peningkatan motivasi pemanfaatan perpustakaan terutama pemanfaatan koleksinya, sehingga dengan peningkatan motivasi tersebut dapat meningkatkan juga wawasan ilmu pengetahuan siswa dan menunjang proses belajar siswa di sekolah.

b. Bagi pengembang perpustakaan sekolah (pustakawan), untuk meningkatkan kompetensi dan kreativitas yang dimilikinya dalam mengembangkan perpustakaan sekolah.

c. Bagi penyelenggara pendidikan (sekolah terkait), sebagai masukan dalam usahanya untuk memaksimalkan daya dukung perpustakaan sekolah agar lebih meningkatkan motivasi warga sekolahnya (pemustaka) dalam memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi skripsi ini dibuat dengan tujuan untuk menunjukkan kerangka skripsi yang akan diajukan secara sistematis. Dalam penelitian ini, penulis merumuskan struktur organisasi skripsi sebagai berikut.


(21)

1. Bab I Pendahuluan

Pada bab ini terdapat beberapa point, antara lain latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.

2. Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Penelitian, Asumsi, dan Hipotesis

Bab ini memuat kajian pustaka yang berisi teori-teori yang sedang dikaji dan kedudukan masalah penelitian dlm bidang ilmu yang diteliti. Selain itu, dalam bab ini terdapat kerangka pemikiran yang dibuat untuk merumuskan hipotesis dengan mengkaji hubungan antar variabel penelitian. Hipotesis itu sendiri diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.

3. Bab III Metode Penelitian

Bab ini memaparkan tentang metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini. Bab ini terdiri dari lokasi penelitian, subjek populasi, dan sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrument penelitian, proses pengembangan instrument, teknik pengumpulan data, serta analisis data.

4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini menjelaskan gambaran umum mengenai perpustakaan SMA Negeri 6 Bandung, hasil penelitian, dan pembahasan. Bab ini merupakan bagian inti dari penelitian yang dilakukan.

5. Bab V Kesimpulan dan Saran

Bab ini merupakan bagian penutup yang terdiri dari kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan dan saran untuk perpustakaan SMA Negeri 6 Bandung. Saran yang diberikan, diuraikan berdasarkan hasil analisis data yang telah peneliti lakukan.


(22)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian, Subjek Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di SMA Negeri 6 Bandung, yang beralamat di Jalan Pasirkaliki No. 51 Bandung, Jawa Barat.

2. Subjek Populasi

Populasi merupakan keseluruhan dari karakteristik hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian. Sebagaimana dikatakan Sugiyono (2011, hlm. 80) bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya.” Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

siswa SMA Negeri 6 Bandung yang mengunjungi perpustakaan pada bulan Mei-Juli 2014 yang berjumlah 336 orang. Pada bulan-bulan tersebut aktivitas sekolah tidak berlangsung efektif selama 3 bulan penuh. Waktu efektif aktivitas sekolah hanya berlangsung sekitar ±30 hari, karena terpotong waktu libur semester. Jika di hitung rata-rata/hari jumlah pengunjung perpustakaan sekitar 10-20 siswa/hari. Seleksi populasi dilakukan dengan cara membuat tally daftar nama pengunjung perpustakaan. Jadi, jumlah populasi ditentukan berdasarkan jumlah orang yang mengunjungi perpustakaan dalam kurun waktu tersebut, bukan berdasarkan jumlah kunjungan. Dengan demikian, tidak akan ada penggandaan jumlah orang. Pengambilan data pada bulan tersebut dipilih dengan alasan untuk memperoleh keterbaruan data mengenai pengunjung perpustakaan SMA Negeri 6 Bandung. Adapun data jumlah pengunjung perpustakaan SMA Negeri 6 Bandung dapat dilihat pada lampiran 1.


(23)

3. Sampel Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan, antara lain faktor waktu, biaya, dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi keberlangsungan penelitian tersebut. Mengingat keterbatasan waktu, biaya, dan faktor-faktor lain, dalam penelitian ini tidak semua populasi peneliti jadikan objek penelitian. Hal tersebut dilakukan agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Penulis mengambil sebagian objek dari populasi untuk dijadikan bahan penelitian, hal tersebut dikenal dengan istilah sampel. Sampel merupakan bagian dari populasi yang memiliki ciri tertentu dari keadaan yang diukur. Sugiyono (2011, hlm. 81) menjelaskan bahwa

“Sampel adalah bagian dari jumah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.” Sampel dalam penelitian ini adalah bagian dari siswa SMA Negeri 6 Bandung yang mengunjungi perpustakaan pada bulan Mei-Juli 2014.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Simple Random Sampling. Pada teknik ini, sampel dikumpulkan dengan cara acak, siswa dari kelas berapa pun sebagai pengguna perpustakaan dapat dijadikan sampel dalam penelitian ini karena dalam teknik Simple Random Sampling ini sampel diambil tanpa memperhatikan strata. Sebagaimana dijelaskan oleh Sugiyono (2011, hlm. 82) bahwa

Simple Random Sampling dikatakan simple (sederhana) karena

pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.” Teknik pengambilan sampel menggunakan rumus Slovin sebagai berikut.

n = N 1 + N (e)2


(24)

Dimana:

n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

e = nilai presisi (tingkat kesalahan yang diambil dalam sampling ini adalah 10%)

Jika dihitung dengan menggunakan rumus tersebut, maka dapat dihitung besarnya sampel sebagai berikut.

n = 336

1 + 336 (0,1)2

n = 77,06 ≈ 77

Berdasarkan perhitungan diatas, diperoleh besarnya sampel sebanyak 77 orang. Dengan kata lain bahwa yang menjadi responden dalam penelitian ini berjumlah 77 orang. Adapun data responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada lampiran 2.

B. Desain Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang dipaparkan sebelumnya, variabel yang dikaji dalam penelitian ini terdiri atas dua variabel utama yaitu: variabel bebas (X) yang terdiri atas dua sub variabel, yaitu jumlah koleksi perpustakaan sebagai variabel bebas pertama (X1) dan keragaman jenis koleksi

perpustakaan sebagai variabel bebas kedua (X2) dan variabel terikat (Y) yaitu

motivasi siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar pada SMA Negeri 6 Bandung.

Jumlah koleksi perpustakaan dilihat dan diukur berdasarkan penilaian yang berasal dari siswa sebagai pemustaka terhadap jumlah koleksi yang dimiliki perpustakaan SMA Negeri 6 Bandung dan hasil studi dokumentasi berupa foto dan gambaran tentang keadaan jumlah koleksi perpustakaan yang diperoleh dari analisis buku induk perpustakaan dan dokumen-dokumen


(25)

pendukung lainnya. Keragaman jenis koleksi perpustakaan dilihat dan diukur berdasarkan penilaian yang berasal dari siswa sebagai pemustaka terhadap keragaman jenis koleksi perpustakaan yang dimiliki perpustakaan SMA Negeri 6 Bandung. Selain itu, keragaman jenis koleksi perpustakaan dilihat dan diukur berdasarkan hasil studi dokumentasi berupa foto dan gambaran tentang keragaman jenis koleksi perpustakaan yang diperoleh dari analisis buku induk perpustakaan dan dokumen-dokumen pendukung lainnya. Motivasi siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar dilihat dan diukur berdasarkan penilaian yang berasal dari siswa sebagai pemustaka terhadap motivasinya dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar.

Pada dasarnya tujuan utama perpustakaan adalah menyediakan informasi dan melakukan proses transfer informasi serta pengembangan pengetahuan yang dikemas dalam bentuk koleksi perpustakaan guna memenuhi kebutuhan informasi pengguna perpustakaan. Tanpa adanya koleksi yang baik, perpustakaan tidak akan memberikan layanan yang memuaskan kepada para penggunanya. Hal yang memotivasi semangat seseorang dalam melakukan sesuatu adalah untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan. Jika kebutuhan dan kepuasannya semakin terpenuhi maka semangatnya pun akan semakin baik. Koleksi perpustakaan yang lengkap, menarik, dan sesuai dengan kebutuhan siswa merupakan faktor penting yang dapat menjadi pendorong atau motivasi bagi siswa untuk memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar. Desain hubungan variabel dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut.


(26)

Tabel 3.1

Desain Hubungan Variabel Penelitian

Y X

Motivasi Siswa dalam Memanfaatkan Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar Koleksi

Perpustakaan

Jumlah Koleksi Perpustakaan (X1) X1 Y

Keragaman Jenis Koleksi Perpustakaan (X2)

X2 Y

C. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Metode ini dipilih dengan alasan bahwa metode ini tepat digunakan untuk mendeskripsikan hubungan antara koleksi perpustakaan dengan motivasi siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar pada SMA Negeri 6 Bandung berdasarkan data empirik yang diperoleh. Arikunto

(2013, hlm. 3) mengemukakan bahwa “... penelitian deskriptif adalah

penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi, atau hal lain-lain yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian.”

Penelitian deskriptif terdiri atas beberapa jenis, seperti survey, penelitian korelasi, penelitian komparasi, dan lain-lain. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif korelasi. Sudjana dan Ibrahim (2007, hlm. 64) menjelaskan mengenai definisi metode penelitian

deskriptif korelasi bahwa “studi korelasi mempelajari hubungan dua variabel

atau lebih, yakni sejauh mana variasi dalam suatu variabel berhubungan dengan variasi dalam variabel lain.” Dalam penelitian ini, studi korelasi


(27)

digunakan untuk melihat hubungan antara koleksi perpustakaan dengan motivasi siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar.

Dengan mengetahui tingkat hubungan yang ada, peneliti dapat mengembangkannya sesuai dengan tujuan penelitian yang dilakukan. Menurut Arikunto (2013, hlm. 4) “... penelitian korelasional adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data yang memang sudah ada.” Menyimak pernyataan tersebut, maka metode deskriptif korelasional dipilih sebagai cara ilmiah yang dilakukan dalam penelitian ini untuk menggambarkan dan mencari tingkat hubungan antara koleksi perpustakaan dengan motivasi siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar di SMA Negeri 6 Bandung.

D. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan penjelasan atas suatu variabel dalam bentuk yang dapat diukur. Untuk menghindari perbedaan penafsiran istilah, maka penulis memberikan penjelasan dari istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini, sebagai berikut.

1. Koleksi Perpustakaan

Koleksi perpustakaan merupakan sekumpulan sumber informasi yang dikemas dalam berbagai bentuk baik cetak maupun noncetak, yang dihimpun dan dikelola oleh perpustakaan dengan tujuan untuk disajikan kepada pencari informasi. Koleksi perpustakaan dalam penelitian ini dilihat berdasarkan hasil analisis terhadap buku induk perpustakaan dan dokumen-dokumen lain yang dapat mendukung proses penelitian ini, serta berdasarkan pandangan siswa mengenai ketersediaan koleksi yang meliputi jumlah koleksi dan keragaman jenis koleksi di perpustakaan


(28)

SMA Negeri 6 Bandung yang diukur dengan menggunakan angket yang dibagikan kepada para siswa sebagai pengguna perpustakaan.

2. Motivasi

Motivasi merupakan suatu kondisi yang menyebabkan perilaku tertentu dalam diri individu. Motif tersebut dinyatakan sebagai kebutuhan, keinginan, dan dorongan yang muncul dalam diri seseorang untuk melakukan kegiatan tertentu. Motivasi dalam penelitian ini merupakan motivasi siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar. Motivasi ini diukur dengan menggunakan angket yang berisi pendapat siswa mengenai pemanfaatan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar.

3. Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah sebagai Sumber Belajar

Pemanfaatan perpustakaan merupakan suatu kondisi dimana pengguna perpustakaan memanfaatkan atau menggunakan fasilitas yang disediakan perpustakaan guna memenuhi kebutuhannya dalam mencari informasi. Dalam penelitian ini, yang di maksud pemanfaatan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar adalah perpustakaan digunakan oleh siswa sebagai pemustaka untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang siswa miliki terutama ilmu pengetahuan yang siswa peroleh ketika belajar di kelas. Siswa dapat mengembangkan dan mencari informasi secara mandiri dengan mengkaji buku di perpustakaan atau dengan memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar melalui koleksi yang dimiliki perpustakaan tersebut.

E. Instrumen Penelitian

Tahap selanjutnya setelah merancang desain penelitian adalah merancang instrumen penelitian. Instrumen digunakan untuk membantu


(29)

peneliti dalam mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penelitian. Purwanto (2008, hlm. 183) mengemukakan bahwa “instrumen merupakan alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data dengan cara melakukan pengukuran. Cara ini dilakukan untuk memperoleh data yang objektif yang diperlukan untuk menghasilkan kesimpulan penelitian yang

objektif pula.”

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner (angket) dan pedoman dokumentasi. Menurut Sugiyono (2011, hlm. 142)

“Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawabnya.” Sesuai dengan masalah yang akan dikaji, kuesioner yang

digunakan dalam penelitian ini ditujukan untuk mengungkap informasi mengenai: pertama, identitas responden (siswa) sebagai pengguna perpustakaan sekolah; kedua, penilaian siswa sebagai pengguna perpustakaan terhadap koleksi yang tersedia di perpustakaan SMA Negeri 6 Bandung dilihat dari jumlah dan keragaman jenis koleksinya dalam menunjang kegiatan pembelajaran di sekolah; ketiga, motivasi pemanfaatan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar dengan koleksi yang dimilikinya, didasarkan pada penilaian siswa sebagai pengguna perpustakaan terkait motivasi mereka dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah tersebut.

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner (angket) tertutup. Responden memilih salah satu dari lima pilihan jawaban pada setiap pertanyaan atau pernyataan yang diberikan dalam angket tersebut. Responden tidak dapat memberikan jawaban lain kecuali yang telah tersedia sebagai alternatif jawaban. Skala yang digunakan dalam angket ini adalah skala Likert (skala sikap). Sugiyono (2011, hlm. 92) menyatakan “skala Likert

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena sosial.” Pada skala ini, responden


(30)

pernyataan positif dan pertanyaan atau pernyataan negatif. Pada penelitian ini penulis membagi setiap pertanyaan atau pernyataan ke dalam lima skala, yaitu sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Setiap pertanyaan atau pernyataan positif diberi bobot 5, 4, 3, 2, dan 1, sedangkan pertanyaan atau penyataan negatif diberi bobot sebaliknya yaitu 1, 2, 3, 4, dan 5 seperti ditunjukkan oleh tabel 3.2 berikut ini.

Tabel 3.2 Skala Likert

Pernyataan Sikap

Sangat Setuju

Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

Positif 5 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4 5

Pilihan jawaban sangat setuju mengindikasikan bahwa responden sangat memiliki keyakinan dan merasa terdapat kesesuaian antara pernyataan yang diberikan dengan kenyataan yang ia rasakan. Pilihan jawaban setuju mengindikasikan bahwa responden merasa terdapat kesesuaian antara pernyataan yang diberikan dengan kenyataan yang ia rasakan, namun keyakinan yang dimiliki mengenai kesesuaian antara pernyataan dengan kenyataan tersebut tidak penuh. Pilihan jawaban ragu-ragu mengindikasikan bahwa responden berada dalam kondisi tidak tegas, kondisi yang ia rasakan tidak berada pada arah positif maupun negatif. Pilihan jawaban tidak setuju mengindikasikan bahwa responden merasa terdapat ketidaksesuaian antara pernyataan yang diberikan dengan kenyataan yang ia rasakan, namun keyakinan yang dimiliki mengenai ketidaksesuaian antara pernyataan dengan kenyataan tersebut tidak penuh.


(31)

Pilihan jawaban sangat tidak setuju mengindikasikan bahwa responden sangat memiliki keyakinan dan merasa terdapat ketidaksesuaian antara pernyataan yang diberikan dengan kenyataan yang ia rasakan.

Selain menggunakan kuesioner (angket), untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode dokumentasi. Arikunto (2013, hlm. 274) menyatakan bahwa “... metode dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger,

agenda, dan sebagainya.” Instrumen yang digunakan untuk metode

dokumentasi ini dalam bentuk pedoman dokumentasi. Pedoman dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini ditujukan untuk mengungkap informasi mengenai bagaimana ketersediaan koleksi perpustakaan di SMA Negeri 6 Bandung yang dilihat berdasarkan jumlah dan keragaman jenis koleksinya. Pedoman dokumentasi tersebut terdiri atas beberapa pernyataan tentang koleksi perpustakaan SMA Negeri 6 Bandung. Sumber informasi yang digunakan oleh penulis dalam metode ini adalah buku induk perpustakaan SMA Negeri 6 Bandung dan dokumen-dokumen lain yang dapat mendukung terhadap proses penelitian ini.

F. Proses Pengembangan Instrumen

Dalam suatu penelitian diperlukan proses pengembangan instrumen. Proses pengembangan instrumen ini bertujuan agar penelitian yang dilakukan dapat memperoleh hasil yang memuaskan. Sebagai pedoman untuk membuat butir-butir soal atau pernyataan dalam instrumen, maka sebelumnya penulis membuat kisi-kisi instrumen terlebih dahulu. Purwanto (2008, hlm. 204)

mengemukakan bahwa “kisi-kisi instrumen adalah rancangan sebagian dasar

penulisan butir-butir instrumen. Butir ditulis untuk mengukur variabel dengan berpedoman pada kisi-kisi.” Kisi-kisi instrumen angket dalam penelitian ini dapat dilihat pada lampiran 3.


(32)

Selain menggunakan instrumen angket, untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan juga metode dokumentasi. Instrumen yang digunakan untuk metode dokumentasi tersebut berupa pedoman dokumentasi. Adapun pedoman dokumentasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada lampiran 4.

Instrumen yang dapat digunakan sebagai alat ukur penelitian adalah instrumen yang telah melalui proses uji validitas dan reliabilitas. Pengujian instrumen tersebut dilakukan setelah angket disebarkan. Adapun jumlah item ujicoba angket ditunjukkan dalam tabel 3.3 berikut ini.

Tabel 3.3

Jumlah Item Ujicoba Angket

No Variabel Penelitian Jumlah Item

Ujicoba Angket

1. Koleksi Perpustakaan 32

2. Motivasi Siswa dalam Memanfaatkan Perpustakaan Sekolah sebagai Sumber Belajar

32

Jumlah 64

Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa jumlah item angket yang di ujicobakan sebanyak 64 item.

1. Uji Validitas

Uji validitas berkaitan dengan ketepatan alat ukur terhadap sesuatu yang akan diukur, sehingga alat ukur benar-benar dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Noor (2011, hlm.132) mengemukakan bahwa

“validitas/kesahihan adalah indeks yang menunjukkan alat ukur tersebut benar-benar mengukur apa yang diukur.”

Pada penelitian ini, uji validitas dilakukan dengan menggunakan pendapat dari ahli (expert judgement) terhadap instrumen penelitian yang


(33)

berupa angket, dengan maksud untuk mengetahui kelayakan angket yang akan digunakan. Uji validitas yang digunakan yaitu validitas isi dan konstruk. Selain itu, uji validitas juga dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi yang dikemukakan oleh Pearson, yang dikenal dengan rumus korelasi Product Moment sebagai berikut.

(Arikunto, 2013, hlm. 213) Keterangan:

=

Koefisien korelasi

= Banyaknya data keseluruhan

= Jumlah skor X

= Jumlah skor Y

= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X

= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y

Setelah dilakukan uji coba angket penelitian, dapat diketahui jumlah item soal yang valid dan tidak valid. Item soal yang valid dapat digunakan sebagai alat pengumpul data yang disebarkan kepada responden sesuai dengan jumlah sampel penelitian yang telah ditentukan. Sedangkan item soal yang tidak valid dapat diganti atau dihapus dari daftar soal.

Uji validitas dilakukan terhadap kedua variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel koleksi perpustakaan (variabel X) dan variabel motivasi siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar (variabel Y). Masing-masing variabel terdiri atas 32 item soal yang di ujicobakan. Perhitungan uji validitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan Microsoft Office Excel dan Software SPSS versi 15.0.


(34)

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa dari 32 soal untuk variabel X pada angket, 23 item soal dinyatakan valid dan 9 soal dinyatakan tidak valid. Hal ini berarti bahwa 9 soal yang tidak valid tersebut tidak dapat digunakan dan dihapus dari daftar soal. Item soal yang dihapus adalah nomor 4, 5, 10, 12, 16, 19, 20, 25, dan 31. Sedangkan untuk item soal yang valid dapat digunakan sebagai alat pengumpul data.

Kemudian untuk variabel Y, berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa dari 32 soal, 27 item soal dinyatakan valid dan 5 soal dinyatakan tidak valid. Hal ini berarti bahwa 5 soal yang tidak valid tersebut tidak dapat digunakan dan dihapus dari daftar soal. Item soal yang dihapus adalah nomor 37, 51, 59, 62, dan 64. Sedangkan untuk item soal yang valid dapat digunakan sebagai alat pengumpul data. Adapun data hasil uji coba angket yang penulis lakukan dapat dilihat pada lampiran 5.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas berkaitan dengan ketetapan alat ukur dalam mengukur apa yang diukurnya, artinya kapanpun alat ukur itu digunakan maka hasil pengukurannya konsisten. Reliabilitas menurut Noor (2011,

hlm. 131) adalah “... indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Reliabilitas menunjukkan

kemantapan/konsistensi hasil pengukuran.” Berdasarkan pemaparan

tersebut dapat disimpulkan bahwa suatu alat ukur dapat dikatakan konsisten apabila dilakukan pengukuran sebanyak dua kali atau lebih terhadap kondisi yang sama, alat ukut tersebut menunjukkan hasil yang sama. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus


(35)

(Arikunto, 2013, 239) Keterangan:

= reliabilitas instrumen

= banyaknya butir pertanyaan

= jumlah varians butir

= varians total

Setelah dilakukan uji coba angket penelitian, dapat diketahui tingkat reliabilitas atau ketetapan angket sebagai alat ukur. Data hasil uji reliabilitias yang penulis lakukan adalah sebagai berikut.

a. Uji Reliabilitas Variabel X

Rekapitulasi hasil perhitungan uji reliabilitas untuk variabel X (koleksi perpustakaan) dengan menggunakan bantuan Software SPSS versi 15.0 adalah sebagai berikut.

Tabel 3.4

Uji Reliabilitas Variabel X

Reliability Statistics Cronbach’s

Alpha N of Items

.847 23

Berdasarkan tabel tersebut, diperoleh hasil uji reliabilitas variabel X dengan Cronbach’s Alpha 0, 847.


(36)

b. Uji Reliabilitas Variabel Y

Rekapitulasi hasil perhitungan uji reliabilitas untuk variabel Y (motivasi siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar) dengan menggunakan bantuan Software SPSS versi 15.0 adalah sebagai berikut.

Tabel 3.5

Uji Reliabilitas Variabel Y

Reliability Statistics Cronbach’s

Alpha N of Items

.892 27

Berdasarkan tabel 3.5 tersebut, diperoleh hasil uji reliabilitas variabel Y dengan Cronbach’s Alpha 0, 892.

G. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara. Sebagaimana dijelaskan oleh Sugiyono (2011, hlm. 137) bahwa “… bila dilihat dari segi teknik atau cara pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara), kuesioner

(angket), observasi (pengamatan), dan gabungan ketiganya.” Pengumpulan

data dalam penelitian ini dilakukan melalui teknik penyebaran kuesioner (angket), dan metode dokumentasi. Data primer diperoleh dari hasil penyebaran angket, dan data sekunder diperoleh dari dokumentasi.

1. Penyebaran Kuesioner (Angket)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan pertanyaan atau penyataan tertulis untuk dijawab oleh


(37)

responden. Kuesioner dalam penelitian ini dibuat untuk melihat tingkat hubungan antara koleksi perpustakaan dengan motivasi siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar. Sumber data dalam penelitian ini yaitu siswa SMA Negeri 6 Bandung yang mengunjungi perpustakaan.

2. Metode Dokumentasi

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, selain menggunakan penyebaran angket, juga menggunakan metode dokumentasi. Metode ini digunakan untuk menghimpun data-data yang berhubungan dengan penelitian. Sesuatu yang diamati dengan metode dokumentasi merupakan benda mati bukan benda hidup. Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk melengkapi beberapa data yang dirasakan perlu oleh peneliti dan tidak didapatkan oleh instrumen yang sebelumnya (angket). Metode ini digunakan untuk mencari dan mengumpulkan data mengenai profil perpustakaan SMA Negeri 6 Bandung dan mengenai variabel koleksi perpustakaan di SMA Negeri 6 Bandung yang diperoleh dari hasil analisis terhadap dokumen-dokumen yang dapat mendukung proses penelitian dan analisis terhadap buku induk perpustakaan SMA Negeri 6 Bandung diantaranya mengenai jumlah koleksi perpustakaan baik koleksi tercetak maupun noncetak, dan keragaman jenis koleksi perpustakaan.

H. Analisis Data

Setelah melaksanakan penelitian dan mengumpulkan data, langkah selanjutnya yang penulis lakukan adalah analisis data. Data hasil penelitian yang diperoleh merupakan data mentah yang harus diolah terlebih dahulu. Tujuan dari analisis data itu sendiri adalah agar data tersebut lebih memiliki


(38)

makna dan dapat menjadi informasi yang bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berhubungan dengan penelitian ini.

1. Langkah-langkah Analisis Data

Langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini mengacu pada langkah-langkah analisis data sebagaimana dikemukakan oleh Arikunto (2013, hlm. 278-281) yaitu sebagai berikut.

a. Persiapan

Kegiatan yang dilakukan dalam langkah persiapan ini adalah sebagai berikut.

1) Mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisi.

2) Mengecek kelengkapan data, artinya memeriksa isi instrumen pengumpulan data (termasuk pula kelengkapan lembaran instrumen).

3) Mengecek macam isian data. Jika di dalam instrumen termuat jawaban yang tidak dikendaki oleh peneliti, maka item perlu di drop.

b. Tabulasi

G.E.R. Borroughas (dalam Arikunto, 2013, hlm. 279) mengemukakan klasifikasi analisis data sebagai berikut.

1) Tabulasi data. 2) Penyimpulan data.

3) Analisis data untuk tujuan testing hipotesis. 4) Analisis data untuk tujuan penarikan kesimpulan.

Kegiatan yang termasuk ke dalam tahap tabulasi ini adalah sebagai berikut.

1) Memberikan skor terhadap item-item yang perlu diberi skor. 2) Memberikan kode terhadap item-item yang tidak diberi skor.


(39)

3) Mengubah jenis data, disesuaikan dengan teknik analisis yang akan digunakan.

4) Memberikan kode dalam hubungan dengan pengolahan data jika akan menggunakan komputer.

c. Penerapan data sesuai pendekatan penelitian

Maksud dari penerapan data sesuai pendekatan penelitian adalah pengolahan data yang diperoleh dengan menggunakan rumus-rumus atau aturan-aturan yang ada, sesuai dengan pendekatan penelitian. Dalam penelitian ini, pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif.

Dalam menguji hubungan variabel-variabel yang diteliti pada penelitian ini, peneliti melakukan uji korelasi dengan menggunakan rumus Rank Spearman.

2. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan yaitu statistik deskriptif korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Sedangkan untuk menguji hipotesis menggunakan pengujian hipotesis assosiatif (hubungan). Sugiyono (2011, hlm. 182) mengemukakan bahwa “hipotesis assosiatif diuji dengan teknik korelasi. Terdapat berbagai macam teknik korelasi, yaitu korelasi Pearson Product Moment (r), korelasi Rasio (η), korelasi

Spearman Rank (ρ) ...” Uji hipotesis dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, kemudian akan dilakukan pengambilan kesimpulan penerimaan atau penolakan atas hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya.

Penulis menggunakan teknik Korelasi Rank Spearman dalam menguji hubungan variabel-variabel dalam penelitian ini. Teknik Rank


(40)

ini merupakan data ordinal. Data tersebut diperoleh dari instrumen yang menggunakan jenis Skala Likert. Sudjana dan Ibrahim (2007, hlm. 149)

mengemukakan bahwa “... korelasi tata jenjang yang dikembangkan oleh Spearman dengan notasi rho atau ρ. Korelasi ini tidak menggunakan data interval tapi dalam skala ordinal.”

Rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah rumus uji korelasi Rank Spearman sebagai berikut.

ρ = 1 – 6 bi2

n (n2 - 1)

(Sugiyono, 2002, hlm. 229) Keterangan:

ρ : Koefisien korelasi Rank Spearman

n : Banyaknya ukuran sampel

bi2 : Jumlah kuadrat dari selisih rank variabel X dengan rank

variabel Y

Karena N > 30, untuk mengetahui apakah nilai r tersebut mempunyai arti atau tidak maka setelah mendapatkan nilai koefisien

korelasi (ρ) atau r nilainya di substitusikan ke dalam rumus Uji – t untuk

dilakukan uji signifikansi. Adapun pengujian signifikansinya menggunakan rumus sebagai berikut.

t = r √n - 2 √1 - r2

(Sugiyono, 2002, hlm. 234) Keterangan:

t : Uji signifikansi korelasi

r : Koefisien korelasi Rank Spearman


(41)

Setelah mendapatkan nilai t hitung, hasil perhitungan tersebut dibandingkan dengan nilai t tabel kemudian dilakukan pengujian terhadap hipotesis penelitian. Jika t hitung > t tabel maka H0 ditolak dan H1

diterima, sebaliknya jika t hitung < t tabel maka H0 diterima dan H1

ditolak. Untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi tersebut digunakan tabel kriteria pedoman untuk koefisien korelasi sebagai berikut.

Tabel 3.6

Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat


(42)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara koleksi perpustakaan dengan motivasi siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar di SMA Negeri 6 Bandung. Tingkat hubungan tersebut berada pada kategori kuat dan signifikan atau memiliki makna. Hubungan yang kuat dan bermakna antara koleksi perpustakaan dengan motivasi siswa dalam memanfaatkan perpustaaan sekolah sebagai sumber belajar juga bersifat positif.

Secara khusus pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara jumlah koleksi dengan motivasi siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar di SMA Negeri 6 Bandung. Tingkat hubungan tersebut berada pada kategori sedang dan signifikan. Hubungan tersebut juga bersifat positif. Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat hubungan yang positif antara jumlah koleksi perpustakaan dengan motivasi siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar. Semakin banyak jumlah koleksi perpustakaan, motivasi siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar akan meningkat.

Sama halnya dengan jumlah koleksi perpustakaan, terdapat hubungan antara keragaman jenis koleksi dengan motivasi siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar di SMA Negeri 6 Bandung. Tingkat hubungan tersebut berada pada kategori kuat dan signifikan. Hubungan tersebut juga bersifat positif. Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat hubungan yang positif antara keragaman jenis koleksi dengan motivasi siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar. Semakin lengkap dan beraneka ragam koleksi perpustakaan maka


(43)

motivasi siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar akan meningkat.

B. Saran

1. Bagi Pengguna Perpustakaan (Siswa)

Siswa harus selalu meningkatkan pengetahuan dan semangat belajarnya. Memanfaatkan fasilitas yang disediakan perpustakaan terutama koleksinya untuk menunjang kegiatan belajar. Motivasi siswa yang sudah baik dalam upaya memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar, patut dijadikan contoh oleh siswa atau pengguna perpustakaan lainnya untuk selalu meningkatkan motivasinya dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah.

2. Bagi Pustakawan/Pengelola Perpustakaan SMA Negeri 6 Bandung

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat dikemukakan beberapa saran dan rekomendasi bagi pustakawan/pengelola perpustakaan sma negeri 6 bandung sebagai berikut.

a. Perpustakaan harus dapat terus mengembangkan sistem pengelolaan perpustakaan terutama pengelolaan koleksi perpustakaan.

b. Mengembangkan koleksi perpustakaan baik dari segi kualitas maupun kuantitas koleksinya, khususnya koleksi buku pengayaan yang terdiri dari buku fiksi dan nonfiksi. Jumlah koleksi buku pengayaan ditambah agar sesuai dengan standar sehingga dapat meningkatkan kualitas koleksi perpustakaan. Dengan berbagai keterbatasan yang dimiliki perpustakaan sekolah, pustakawan perlu untuk meningkatkan kompetensi dan kreativitas yang dimilikinya untuk mengembangkan perpustakaan sekolah terutama mengembangkan koleksinya. Hal itu bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya yaitu dengan


(44)

menganjurkan siswa yang akan lulus atau alumni untuk menyumbangkan sejumlah buku kepada perpustakaan.

c. Mengembangkan koleksi noncetak, agar lebih beragam.

d. Perpustakaan melakukan promosi secara langsung untuk memperkenalkan perpustakaan (terutama jika ada koleksi baru), mengajak siswa untuk senantiasa memanfaatkan perpustakaan dalam menunjang kegiatan belajar siswa di sekolah.

3. Bagi Sekolah

Sekolah sebagai penyelenggara perpustakaan harus memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan perpustakaan tersebut agar lebih meningkatkan motivasi siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar, mengingat motivasi siswa SMA Negeri 6 Bandung sudah baik dalam memanfaatkan perpustakaan, motivasi yang sudah baik tersebut perlu dipertahankan dan terus ditingkatkan. Dengan berbagai keterbatasan yang mungkin dimiliki sekolah, pengembangan perpustakaan dapat dilakukan salah satunya dengan menjalin kerjasama dengan perpustakaan lain yang sudah lebih dulu berkembang.

4. Bagi Pengembang Disiplin Ilmu (Prodi Perpustakaan dan Infomasi)

Sebagai pengembang disiplin ilmu, Prodi Perpustakaan dan Informasi perlu merangkul perpustakaan sekolah agar dapat mengembangkan perpustakaan sebagaimana mestinya. Hal itu bisa dilakukan dengan memberikan pemahaman melalui proses transfer informasi mengenai pentingnya perpustakaan di lingkungan pendidikan termasuk sekolah. Keberhasilan suatu lembaga pendidikan (sekolah) tidak lepas dari dukungan warga sekolah dan berbagai fasilitas sumber belajar termasuk perpustakaan sekolah.


(45)

5. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian yang penulis lakukan ini hanya meneliti tentang koleksi perpustakaan yang dihubungkan dengan motivasi siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dan mendalam mengenai hubungan atau pengaruh koleksi perpustakaan yang dihubungkan dengan faktor-faktor lainnya dalam dunia pendidikan, misalnya pemanfaatan koleksi perpustakaan dihubungkan dengan kualitas pendidikan lembaga yang bersangkutan, dan lain-lain.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan dua cara, yaitu penyebaran angket dan metode dokumentasi, untuk peneliti selanjutnya alangkah baiknya jika teknik pengumpulan data menggunakan juga teknik wawancara, dengan maksud untuk melengkapi data yang dirasakan perlu oleh peneliti dan tidak didapatkan oleh instrumen lain (angket dan pedoman dokumentasi).


(46)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Danim, S. (2004). Motivasi Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Hasibuan, M.S.P. (1996). Organisasi dan Motivasi: Dasar Peningkatan

Produktivitas. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Hermawan, H. (2007). Teori Belajar dan Motivasi. Bandung: Citra Praya.

IFLA. (2006). Pedoman Perpustakaan Sekolah IFLA/UNESCO. [Online]. Tersedia

di:http://www.ifla.org/files/assets/school-libraries-resource-centers/publications/school-library-guidelines/school-library-guidelines-id.pdf. Diakses 12 Juni 2014.

Makmun, A. S. (2005). Psikologi Kependidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Marleni. (2011). Ketersediaan Koleksi Bahan Ajar Program Studi: Studi Kasus Di

Perpustakaan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Curup. (Tesis). [Online].

Tersedia di: http://lontar.ui.ac.id. Diakses 23 juni 2014.

Noor, J. (2011). Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Pasya, R. (2009). Hubungan antara Kebutuhan Informasi Dosen dengan

Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan Akademi Pimpinan Perusahaan Jakarta.


(47)

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 25 Tahun 2008 tentang Standar tenaga Pengelola Perpustakaan Sekolah/Madrasah.

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. (2007). Undang-Undang Republik

Indonesia No. 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan. [Online]. Tersedia di:

http://wwwfiles.perpusnas.go.id/homepage_folders/activities/highlight/ruu_perp ustakaan/pdf/UU_43_2007_PERPUSTAKAAN.pdf. Diakses 21 Maret 2013.

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. (2011). Standar Nasional Perpustakaan

(SNP). [Online]. Tersedia di: http://www.slideshare.net. Diakses 12 Juni 2014.

Prasetyo, B. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rajawali Pers.

Prastowo, A. (2012). Manajemen Perpustakaan Sekolah Profesional. Jogjakarta: DIVA Press.

Purwanto. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif: untuk Psikologi dan Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rasdanelis. (2009). Kajian Ketersediaan Koleksi Bahan Ajar Studi Kasus di

Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. (Tesis).

[Online]. Tersedia di: http://lontar.ui.ac.id. Diakses 23 juni 2014.

Sakti K., T.C. (2010). Analisis Pengaruh Service Quality terhadap Kepuasan

Konsumen, Loyalitas Konsumen, dan Motivasi Konsumen Pengguna ATM di Jakarta. (Tesis). [Online]. Tersedia di: http://lontar.ui.ac.id. Diakses 6 Juli

2014.

Sardiman. (2004). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.


(48)

Sudjana, N. dan Ibrahim. (2007). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R & D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2002). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sukandi. (2011). Pengaruh Kemampuan Mengajar Guru terhadap Motivasi Belajar

Siswa SMK Negeri di Kabupaten Indramayu. (Tesis). [Online]. Tersedia di:

http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20293480-T29838-Pengaruh%20kemampuan.pdf. Diakses 6 Juli 2014.

Sutarno, NS. (2004). Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Samitra Media Utama.

Suwarno, W. (2009). Psikologi Perpustakaan. Jakarta: Sagung Seto.

Tanpa Nama. (2014). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). [Online]. Tersedia di: kbbi.web.id/asumsi. Diakses 20 Juni 2014.

Trimo, S. (1985). Pengadaan dan Pemilihan Bahan Pustaka. Bandung: Angkasa

Winardi, J. (2001). Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Yulia, Y. dan Sujana, J.G. (2009). Pengembangan Koleksi. Jakarta: Universitas Terbuka

Yusuf, P.M. dan Suhendar, Y. (2005). Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan


(49)

Zoraida, F.R. (2010). Museum dalam Benak Warga Jakarta: Perspektif: Motivasi

Mengunjungi Museum. (Tesis). [Online]. Tersedia di: http://lontar.ui.ac.id.


(1)

menganjurkan siswa yang akan lulus atau alumni untuk menyumbangkan sejumlah buku kepada perpustakaan.

c. Mengembangkan koleksi noncetak, agar lebih beragam.

d. Perpustakaan melakukan promosi secara langsung untuk memperkenalkan perpustakaan (terutama jika ada koleksi baru), mengajak siswa untuk senantiasa memanfaatkan perpustakaan dalam menunjang kegiatan belajar siswa di sekolah.

3. Bagi Sekolah

Sekolah sebagai penyelenggara perpustakaan harus memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan perpustakaan tersebut agar lebih meningkatkan motivasi siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar, mengingat motivasi siswa SMA Negeri 6 Bandung sudah baik dalam memanfaatkan perpustakaan, motivasi yang sudah baik tersebut perlu dipertahankan dan terus ditingkatkan. Dengan berbagai keterbatasan yang mungkin dimiliki sekolah, pengembangan perpustakaan dapat dilakukan salah satunya dengan menjalin kerjasama dengan perpustakaan lain yang sudah lebih dulu berkembang.

4. Bagi Pengembang Disiplin Ilmu (Prodi Perpustakaan dan Infomasi)

Sebagai pengembang disiplin ilmu, Prodi Perpustakaan dan Informasi perlu merangkul perpustakaan sekolah agar dapat mengembangkan perpustakaan sebagaimana mestinya. Hal itu bisa dilakukan dengan memberikan pemahaman melalui proses transfer informasi mengenai pentingnya perpustakaan di lingkungan pendidikan termasuk sekolah. Keberhasilan suatu lembaga pendidikan (sekolah) tidak lepas dari dukungan warga sekolah dan berbagai fasilitas sumber belajar termasuk perpustakaan sekolah.


(2)

5. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian yang penulis lakukan ini hanya meneliti tentang koleksi perpustakaan yang dihubungkan dengan motivasi siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dan mendalam mengenai hubungan atau pengaruh koleksi perpustakaan yang dihubungkan dengan faktor-faktor lainnya dalam dunia pendidikan, misalnya pemanfaatan koleksi perpustakaan dihubungkan dengan kualitas pendidikan lembaga yang bersangkutan, dan lain-lain.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan dua cara, yaitu penyebaran angket dan metode dokumentasi, untuk peneliti selanjutnya alangkah baiknya jika teknik pengumpulan data menggunakan juga teknik wawancara, dengan maksud untuk melengkapi data yang dirasakan perlu oleh peneliti dan tidak didapatkan oleh instrumen lain (angket dan pedoman dokumentasi).


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Danim, S. (2004). Motivasi Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Hasibuan, M.S.P. (1996). Organisasi dan Motivasi: Dasar Peningkatan Produktivitas. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Hermawan, H. (2007). Teori Belajar dan Motivasi. Bandung: Citra Praya.

IFLA. (2006). Pedoman Perpustakaan Sekolah IFLA/UNESCO. [Online]. Tersedia

di:http://www.ifla.org/files/assets/school-libraries-resource-centers/publications/school-library-guidelines/school-library-guidelines-id.pdf. Diakses 12 Juni 2014.

Makmun, A. S. (2005). Psikologi Kependidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Marleni. (2011). Ketersediaan Koleksi Bahan Ajar Program Studi: Studi Kasus Di Perpustakaan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Curup. (Tesis). [Online]. Tersedia di: http://lontar.ui.ac.id. Diakses 23 juni 2014.

Noor, J. (2011). Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Pasya, R. (2009). Hubungan antara Kebutuhan Informasi Dosen dengan Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan Akademi Pimpinan Perusahaan Jakarta. (Tesis). [Online]. Tersedia di: http://lontar.ui.ac.id. Diakses 23 juni 2014.


(4)

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 25 Tahun 2008 tentang Standar tenaga Pengelola Perpustakaan Sekolah/Madrasah.

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. (2007). Undang-Undang Republik Indonesia No. 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan. [Online]. Tersedia di: http://wwwfiles.perpusnas.go.id/homepage_folders/activities/highlight/ruu_perp ustakaan/pdf/UU_43_2007_PERPUSTAKAAN.pdf. Diakses 21 Maret 2013.

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. (2011). Standar Nasional Perpustakaan (SNP). [Online]. Tersedia di: http://www.slideshare.net. Diakses 12 Juni 2014.

Prasetyo, B. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rajawali Pers.

Prastowo, A. (2012). Manajemen Perpustakaan Sekolah Profesional. Jogjakarta: DIVA Press.

Purwanto. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif: untuk Psikologi dan Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rasdanelis. (2009). Kajian Ketersediaan Koleksi Bahan Ajar Studi Kasus di Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. (Tesis). [Online]. Tersedia di: http://lontar.ui.ac.id. Diakses 23 juni 2014.

Sakti K., T.C. (2010). Analisis Pengaruh Service Quality terhadap Kepuasan Konsumen, Loyalitas Konsumen, dan Motivasi Konsumen Pengguna ATM di Jakarta. (Tesis). [Online]. Tersedia di: http://lontar.ui.ac.id. Diakses 6 Juli 2014.

Sardiman. (2004). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.


(5)

Sudjana, N. dan Ibrahim. (2007). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R & D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2002). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sukandi. (2011). Pengaruh Kemampuan Mengajar Guru terhadap Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri di Kabupaten Indramayu. (Tesis). [Online]. Tersedia di:

http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20293480-T29838-Pengaruh%20kemampuan.pdf. Diakses 6 Juli 2014.

Sutarno, NS. (2004). Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Samitra Media Utama.

Suwarno, W. (2009). Psikologi Perpustakaan. Jakarta: Sagung Seto.

Tanpa Nama. (2014). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). [Online]. Tersedia di: kbbi.web.id/asumsi. Diakses 20 Juni 2014.

Trimo, S. (1985). Pengadaan dan Pemilihan Bahan Pustaka. Bandung: Angkasa

Winardi, J. (2001). Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Yulia, Y. dan Sujana, J.G. (2009). Pengembangan Koleksi. Jakarta: Universitas Terbuka

Yusuf, P.M. dan Suhendar, Y. (2005). Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Kencana.


(6)

Zoraida, F.R. (2010). Museum dalam Benak Warga Jakarta: Perspektif: Motivasi Mengunjungi Museum. (Tesis). [Online]. Tersedia di: http://lontar.ui.ac.id. Diakses 6 Juli 2014.


Dokumen yang terkait

Hubungan Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan Sekolah dengan Prestasi Belajar Siswa SMA Cahaya Medan

0 54 86

Hubungan Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah Dengan Prestasi Belajar Siswa Sekolah Menegah Atas Negeri 3 Medan

0 31 87

Pembinaan koleksi pada Perpustakaan SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 3 Depok

0 7 79

Perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar siswa di perpustakaan SMP Negeri Ciputat Tangerang-Banten

2 44 99

Implementasi Perpustakaan Sekolah sebagai Sumber Belajar dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa

1 10 14

PERANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJARDALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS Peranan Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas Tinggi SD Negeri 1 Jatisari Sambi Boyolali.

0 3 19

PERANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS Peranan Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas Tinggi SD Negeri 1 Jatisari Sambi Boyolali.

0 2 12

PEMBERIAN REWARD UNTUK SISWA AKTIF MEMANFAATKAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR DI Pemberian Reward Untuk Siswa Aktif Memanfaatkan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar Di Mts Negeri 2 Semarang.

0 2 14

HUBUNGAN ANTARA ADMINISTRASI PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN PEMBERIAN MOTIVASI OLEH GURU DENGAN FUNGSI PERPUSTAKAAN BAGI SISWA.

0 5 62

Hubungan Antara Koleksi Perpustakaan Dengan Motivasi Siswa Dalam Memanfaatkan Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar - repository UPI S IP 1006598 Title

0 2 3