PENDAHULUAN IDENTIFIKASI KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA POKOK BAHASAN PRISMA DAN LIMAS SISWA KELAS VIII SEMESTER II SMP NEGERI 4 DELANGGU TAHUN AJARAN 2014/2015.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di
sekolah dengan frekuensi jam pelajaran yang lebih banyak dibandingkan dengan
mata pelajaran lainnya. Menurut Moch Masykur (2008: 41) matematika
merupakan subjek yang sangat penting dalam satuan pendidikan diseluruh dunia.
Tetapi masih banyak siswa yang merasa kurang mampu dalam mempelajari
matematika karena dianggap sulit, menakutkan, bahkan sebagian dari mereka
ada yang tidak menyukai matematika karena dianggap sebagai momok yang
menakutkan. Siswa cenderung belajar pasif sehingga ketercapaian rata-rata hasil
belajar siswa tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Pendidikan matematika sendiri memiliki peran yang sangat penting
karena matematika adalah ilmu dasar yang digunakan secara luas dalam
berbagai bidang kehidupan. Melalui pembelajaran matematika siswa diharapkan
dapat menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, logis, sistematis, cermat,
efektif, dan efisien dalam memecahkan masalah. Tercapai atau tidaknya tujuan
pendidikan dan pembelajaran matematika salah satunya dapat dinilai dari
keberhasilan


siswa

dalam

memahami

matematika

dan

memanfaatkan

pemahaman ini untuk menyelesaikan persoalan-persoalan matematika maupun
ilmu-ilmu yang lain. Untuk itu, perlu dilakukan evaluasi atau tes hasil belajar
siswa. Hasil belajar ini merupakan prestasi belajar siswa.
Dewasa ini, prestasi belajar matematika siswa masih rendah. Rendahnya
prestasi belajar matematika ini ditunjukkan antara lain dengan rendahnya nilai
ulangan harian, ulangan semester, maupun ujian akhir nasional matematika.
Bahkan menurut data dari survei tiga tahunan Programme for International
Student Assessment (PISA) tahun 2012, peringkat Indonesia untuk matematika

hanya menduduki 63 dari 64 negara peserta pada rata-rata skor 375, padahal
rata-rata skor internasional adalah 494. Rata-rata skor 375 menunjukkan bahwa
kemampuan matematis siswa Indonesia terletak pada level terbawah (OECD,

1

2

2014: 5). Hasil yang hampir sama juga terlihat dari kajianTrends in International
Mathematics and Science Study (TIMSS) tahun 2011, menyatakan bahwa
prestasi matematika siswa Indonesia berada pada urutan ke-38 dari 42 negara
dengan skor rata-rata 386 (Mullis, 2012: 42). Hasil-hasil survei yang dilakukan
TIMSS dan PISA menggambarkan masih rendahnya kemampuan siswa di
bidang matematika.
Soal cerita dapat dipastikan ada pada beberapa ujian, seperti ujian tengah
semester, ujian akhir semester, bahkan ujian akhir nasional. Oleh sebab itu,
kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita menentukan prestasi
akademik siswa. Namun, pada kenyataannya banyak siswa yang kesulitan dalam
menyelesaikan soal cerita. Tentu saja hal ini akan berdampak pada rendahnya
prestasi akademik yang dicapai oleh siswa.

Budiyono (2008: 2) menyatakan bahwa soal cerita biasanya diwujudkan
dalam kalimat yang di dalamnya tersembunyi persoalan atau permasalahan yang
penyelesaiannya menggunakan keterampilan berhitung. Dengan demikian,
dilihat dari bentuknya, soal cerita biasanya berbentuk tes uraian. Jika dikaitkan
dengan taksonomi Bloom, soal cerita yang berbentuk uraian tersebut berada
pada ranah aplikasi. Pada tahap-tahap tertentu, soal cerita yang berbentuk uraian
dapat dikategorikan.
Materi geometri dalam matematika SMP meliputi garis, sudut, bangun
datar, kesebangunan, bangun ruang, dan Pythagoras. Untuk geometri,
berdasarkan hasil survei dari Pemogramme for International Student Assesment
(PISA) 2000/2001 diperoleh bahwa siswa sangat lemah dalam geometri,
khususnya dalam pemahaman ruang dan bentuk (Untung, 2008: 1). Belajar
matematika terutama bangun ruang prisma dan limas adalah mencakup belajar
konsep, menggambar, dan perhitungan. Lemahnya pemahaman siswa tentang
konsep bangun ruang sebagaimana dikemukakan oleh Blanco, salah satunya
ditunjukkan dengan ketidakmampuan siswa untuk mengenali kubus dan balok
sebagai kasus khusus prisma (Blanco, 2006: 4). Padahal materi ini sangat
penting untuk mempelajari materi berikutnya pada jenjang pendidikan yang
lebih tinggi.


3

Adanya kesulitan penyelesaian oleh siswa dalam soal-soal matematika
perlu mendapat perhatian. Kesulitan yang dilakukan siswa dalam penyelesaian
soal perlu di identifikasi dicari faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya
kemudian dicari solusi penyelesaiannya. Informasi tentang kesulitan dalam
menyelesaikan soal matematika dapat digunakan untuk meningkatkan mutu
kegiatan belajar mengajar matematika dan akhirnya diharapkan dapat
meningkatkan prestasi belajar matematika. Pentingnya mengetahui kesulitan
yang dilakukan siswa diantaranya dapat membantu anak dalam mengatasi
masalah yang menyebabkannya mengalami kesulitan dalam pembelajaran,
dengan mengetahui kesulitan dalam pembelajaran yang sesui dengan kebutuhan
anak dan pendidik dapat lebih mudah mengatur ruangan kelas yang disesuauikan
dengan kondisi anak yang mengalami kesulitan belajar.
Evaluasi pembelajaran matematika adalah mengukur keberhasilan
belajar, disamping untuk mengetahui sampai seberapa jauh pemahaman dan
penguasaan bahan atau materi matematika yang telah dipelajari siswa. Karena
itu, evaluasi tidak hanya dilakukan untuk menilai hasil akhir dari proses
mendapatkan hasil tersebut, sehingga proses berpikir matematikanya dapat
terlihat secara jelas dan objektif (Moch Masykur, 2008: 56).

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, peneliti tertarik untuk
mengidentifikasi kesulitan dalam menyelesaikan soal cerita pokok bahasan
prisma dan limas siswa kelas VIII semester II SMP Negeri 4 Delanggu.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah dan fokus masalah di atas, ada dua masalah
yang perlu dicari jawabannya dalam penelitian ini.
1. Apa kesulitan-kesulitan yang dilakukan siswa kelas VIII semester II SMP
Negeri 4 Delanggu dalam menyelesaikan soal cerita pokok bahasan prisma
dan limas?
2. Apa faktor yang menjadi penyebab kesulitan siswa kelas VIII semester II
SMP Negeri 4 Delanggu dalam menyelesaikan soal cerita pokok bahasan
prisma dan limas?

4

C. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini ada dua tujuan yang ingin dicapai.
1. Mengidentifikasi kesulitan-kesulitan yang dilakukan siswa kelas VIII
semester II SMP Negeri 4 Delanggu dalam menyelesaikan soal cerita

pokok bahasan prisma dan limas.
2. Mengidentifikasi faktor yang menjadi penyebab kesulitan siswa kelas
VIII semester II SMP Negeri 4 Delanggu dalam menyelesaikan soal cerita
pokok bahasan prisma dan limas.

D. Manfaat Penelitian
Setiap penilitian diharapkan memiliki manfaat yang jelas. Manfaat dalam
penilitian ini, adalah sebagaimana berikut.
1. Manfaat Teoritis
a. Memberikan sumbangan karya ilmiah bagi dunia pendidikan.
b. Sebagai sumber acuan yang digunakan dalam penelitian yang berkaitan
dengan kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika.
c. Membantu usaha penyempurnaan sistem pendidikan dalam rangka
meningkatkan kualitas pendidikan matematika.
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi siswa
Siswa dapat mengetahui letak kesulitan mereka dalam mengerjakan
soal cerita yang berkaitan dengan prisma dan limas, sehingga siswa lebih
termotivasi untuk lebih rajin belajar supaya mencapai prestasi yang
optimal.

b. Manfaat bagi guru
Sebagai arahan untuk melakukan usaha perbaikan pembelajaran
dan untuk menghindari kesulitan yang sama yang dilakukan siswa dalam
menyelesaikan soal cerita pokok bahasan prisma dan limas.

5

c. Manfaat bagi sekolah
Memberikan informasi tentang salah satu penyebab rendahnya
prestasi belajar matematika siswa, sehingga dapat digunakan sebagai
bahan pertimbangan bagi sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan
terutama mata pelajaran matematika.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MENURUT POLYA POKOK BAHASAN VOLUME KUBUS DAN BALOK PADA SISWA KELAS V SDN 2 BLAMBANGAN BANYUWANGI SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 19 20

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS BERDASARKAN KATEGORI KESALAHAN NEWMAN DI KELAS VIII A SMP NEGERI 10 JEMBER

1 23 17

ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA TUNANETRA DALAM MENYELESAIKAN SOAL SUDUT DAN SEGITIGA BAGI SISWA KELAS VIII DI SMPLB NEGERI BONDOWOSO

1 8 133

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATERI ALJABAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BANGIL

1 48 17

DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAl-SOAl FISIKA POKOK BAHASAN LISTRIK STATIS PADA SISWA KELAS IIC CAWU Ill SLTP NEGERI & JEMBER TAHUN PELAJARAN 1999/2000

0 9 15

DIAGNOSIS KESULITAN DALAM MEMECAHKAN SOAL CERITA MATEMATIKA POKOK BAHASAN PECAHAN CAMPURAN SISWA KELAS VI CAWU I SDN SUMBERPAKEM I JEMBER TAHUN PELAJARAN 1999 / 2000

0 12 76

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING DENGAN STRATEGI ACCELERATED LEARNING SUB POKOK BAHASAN VOLUME KUBUS DAN LIMAS PADA SISWA SMA NEGERI 1 ARJASA KELAS X SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2004/2005

0 12 15

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING DENGAN STRATEGI ACCELERATED LEARNING SUB POKOK BAHASAN VOLUME KUBUS DAN LIMAS PADA SISWA SMA NEGERI 1 ARJASA KELAS X SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2004/2005

0 11 15

ENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENGURANGI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR KELAS X-2 SMA NEGERI GRUJUGAN SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2010/2011

0 13 19

IMPLEMENTASI STRATEGI BELAJAR PQ4R DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA SUBPOKOK BAHASAN PRISMA DAN LIMAS KELAS VIIID SMP NEGERI 3 BANGSALSARI SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 21 20