PUBLIKASI KARYA ILMIAH HUBUNGAN RASIO LINGKAR PINGGANG PINGGUL DAN INDEKS MASSA TUBUH HUBUNGAN RASIO LINGKAR PINGGANG PINGGUL DAN INDEKS MASSA TUBUH TERHADAP KADAR HDL DAN LDL PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI POLIKLINIK JANTUNG RSUD Dr. MOEWARDI SURAKA
PUBLIKASI KARYA ILMIAH
HUBUNGAN RASIO LINGKAR PINGGANG PINGGUL DAN INDEKS MASSA TUBUH
TERHADAP KADAR HDL DAN LDL PASIEN PENYAKIT
JANTUNG KORONER DI POLIKLINIK JANTUNG
RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA
Naskah Publikasi ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Ijazah S1 Ilmu Gizi
Disusun Oleh :
DIANA KUSUMA WARDANI
J 310 110 024
PROGRAM STUDI S1 ILMU GIZI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
HUBUNGAN RASIO LINGKAR PINGGANG PINGGUL DAN INDEKS MASSA
TUBUH TERHADAP KADAR HDL DAN LDL PASIEN PENYAKIT
JANTUNG KORONER DI POLIKLINIK JANTUNG
RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA
Diana Kusuma Wardani (J 310 110 024)
Pembimbing : Ririn Yuliati, S.SiT, M.Si
Endang Nur W, SST., M.Si. Med
Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan Surakarta 57102
Email : dianakusuma1994@gmail.com
ABSTRACT
RELATIONSHIP BETWEEN WAIST-HIP RATIO AND BODY MASS INDEX
AND THE LEVELS OF HDL DAN LDL IN PATIENTS WITH CORONARY
HEART DISEASE AT POLYCLINIC OF HEART Dr. MOEWARDI HOSPITAL OF
SURAKARTA
Introduction: The nutritional status can be determined by calculating the waisthip ratio and body mass index as indicators to assessi the obesity. Obesity is a
lifestyle that causes levels of lipid in the blood become abnormal. High lipid levels
or beyond normal level and with obesity associated with an increase of coronary
heart disease risk.
Objective: The purpose of this study was to determine the relationship between
waist-hip ratio and body mass index and the levels of HDL and LDL in patients
with coronary heart disease at Polyclinic of heart Dr. Moewardi hospital of
Surakarta.
Research method: This research was an observational with cross-sectional
design. Subjects were CHD outpatients at the Polyclinic of heart Dr. Moewardi
hospital. Sampling technique used Sequential random sampling. Statistical
analysis used correlation product moment and spearman rank tests. Data on
waist-hip ratio and body mass index were obtained through direct measurement.
Data on HDL and LDL levels were obtained from patents medical report.
Results: The result showed that 81,8% female patients had high waist-hip ratio,
50% male patients had high waist-hip ratio, 35,1% patients had body mass index
categorized as obesity I, 64,9% patients had abnormal levels of HDL, 29,7%
patients had optimal or close to optimal levels of LDL.
Conclusion: There was no relationship between waist-hip ratio and the levels of
HDL and LDL in outpatients with CHD at Polyclinic of heart Dr. Moewardi
hospital. There was no relationship between body mass index and the levels of
HDL and LDL in CHD outpatients at Polyclinic of heart Dr. Moewardi hospital.
Keywords
: body mass index, HDL, LDL, waist-hip ratio
Bibliography : 88 : 1991-2013
1
PENDAHULUAN
9,37% dengan jumlah kasus PJK
183 pasien.
Menurut hasil Riset Kesehatan
Dasar
(Riskesdas)
menjelaskan
tahun
bahwa
METODE PENELITIAN
2013,
Penelitian
prevalensi
desain
penyakit kardiovaskular (PJK, gagal
jantung
dan
stroke)
RSUD
jantung
ke empat yaitu sebesar 1,4%.
identitas
obesitas, diabetes mellitus, stres dan
alat
Faktor-faktor tersebut diduga dapat
responden
ditanyakan
bantu
kuesioner.
Data
antropometri berupa Indeks Massa
terhadap
Tubuh
kolesterol dalam darah (Soeharto,
(IMT)
diperoleh
dari
pengukuran berat badan dan tinggi
2004).
badan
yang
menggunakan
timbangan
injak dengan ketelitian 0,1 kg dan
dilakukan di RSUD Dr. Moewardi
microtoice dengan ketelitian 0,1 cm.
Surakarta selama bulan Oktober
Data
hingga Desember 2014 terdapat
Rasio
Pinggul
peningkatan prevalensi kasus PJK di
7,81%
jalan
langsung kepada responden dengan
diit (kebiasaan atau pola makan).
sebesar
rawat
kriteria inklusi dan eksklusi. Data
merokok, akivitas fisik yang kurang,
Oktober
koroner
random sampling yang memenuhi
keturunan atau genetik, kebiasaan
Pada
Sampel
sampel dilakukan dengan sequential
koroner adalah umur, jenis kelamin,
Jantung.
Moewardi.
sebanyak 37 pasien. Penentuan
Faktor risiko penyakit jantung
Poliklinik
Dr.
penelitian ini adalah pasien penyakit
Jawa Tengah menduduki peringkat
pendahuluan
observasional
pada bulan Mei – Agustus 2015 di
2%. Secara keseluruhan, Provinsi
Survey
penelitian
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan
Prevalensi PJK di Indonesia sebesar
pengaruh
menggunakan
dengan pendekatan cross sectional.
semakin
meningkat seiring peningkatan umur.
memberikan
ini
Lingkar
(RLPP)
Pinggang
diperoleh
dari
pengukuran lingkar pinggang dan
bulan
lingkar pinggul menggunakan pita
dengan
ukur dengan ketelitian 0,1 cm.
jumlah kasus PJK 164 pasien, bulan
Analisis
November sebesar 8,45% dengan
univariat
dilakukan
dengan menyajikan data dalam tabel
jumlah kasus PJK 173 pasien dan
distribusi
pada bulan Desember 2014 sebesar
frekuensi
dari
variabel
yang diteliti meliputi rasio lingkar
pinggang pinggul, indeks massa
2
tubuh, Kadar HDL dan kadar LDL
endokrin. Kegiatan Pelayanan pada
untuk mendeskripsikan data yang
instalasi
dipeoleh
dan
Pelayanan makan pasien (VVIP, non
bivariat
VVIP, Biasa, Diet, Formula WHO), 2)
menggunakan uji Korelasi Product
Konsultasi gizi ruang rawat inap, 3)
Moment apabila data terdistribusi
Penyuluhan ibu hamil dan menyusui,
normal dan uji Rank Spearman jika
4) Pengembangan gizi terapan, 5)
salah satu data terdistribusi tidak
Konsultasi gizi rawat jalan.
berupa
persentase.
normal.
Analisis
Uji
menggunakan
dengan
distribusi
kenormalan
data
uji
Wilk
program
program
Terpadu
Shapiro
menggunakan
gizi
ini
meliputi
1)
RSUD Dr. Moewardi memilki
Pelayanan
(PJT).
Jantung
PJT
adalah
penyakit
SPPS for Window 21.0
pelayanan
kasus-kasus
HASIL DAN PEMBAHASAN
jantung
serta
pelayanan
pada
Rumah Sakit Umum Daerah
memberikan
pasien
dengan
Vaskuler
secara
Dr. Moewardi merupakan rumah
kasus
sakit tipe
A serta menjadi rumah
paripurna yang sesuai dengan visi
sakit pendidikan (teaching hospital)
RSUD Dr. Moewardi yaitu sebagai
bagi
Fakultas
rumah
Sebelas
dunia.
Program
Karakteristik Responden
calon
Kedokteran
Maret
dokter
Universitas
Surakarta
dan
Pendidikan Dokter Spesialis I (PPDS
I).
Di
samping
RSUD
sakit
terkemuka
berkelas
Responden dalam penelitian
Dr.
ini yaitu pasien penyakit jantung
sebagai
koroner rawat jalan di Poliklinik
Rumah Sakit rujukan wilayah Eks
Jantung RSUD Dr. Moewardi yang
Karesidenan
sesuai dengan kriteria inklusi dan
Moewardi
itu,
Cardio
ditetapkan
Surakarta
dan
sekitarnya, juga Jawa Timur bagian
ekslusi
barat dan Jawa Tengah bagian
penulis.
tenggara.
penelitian,
Pelayanan
RSUD
Dr.
Gizi
Moewardi
Klinis
di
yang
telah
Sesuai
karakteristik
ditetapkan
dengan
hasil
diperoleh
data
responden
meliputi
Surakarta
distribusi berdasarkan umur, jenis
terdiri dari 1) Konsultasi gizi pasien
kelamin, pendidikan dan pekerjaan
rawat jalan, 2) Poliklinik umum, 3)
dapat dilihat pada tabel berikut.
Poliklinik Cendana, 4) Konsultasi
Gizi pasien rawat inap, dan 5) Poli
3
Tabel 1. Distribusi Responden menurut umur dan jenis kelamin
Variabel
Umur
Kategori
Masa dewasa awal
Masa dewasa akhir
Masa lansia awal
Masa lansia akhir
Laki-laki
Perempuan
Jenis Kelamin
Berdasarkan
menunjukkan
variabel
Tabel
bahwa
umur
1
variabel
menurut
sebagian
yaitu
sebanyak
24
jenis
kelamin
sebagain
besar responden berjenis kelamin
besar
laki-laki yaitu sebanyak 26 orang
responden termasuk lansia tingkat
akhir
Jumlah
Persentase (%)
2
5,4
2
5,4
9
24,3
24
64,9
26
70,3
11
29,7
(64,9%),
sedangkan
menurut
(70,3 %).
orang
Tabel 2. Distribusi Responden menurut Pendidikan
Pendidikan
Tidak Sekolah
Pendidikan Dasar
Pendidikan Lanjut
Total
Berdasarkan
Tabel
Jumlah
Persentase (%)
1
2,7
9
24,3
27
73
37
100
respoden berpendidikan lanjut yaitu
2
sebanyak 27 orang (73 %).
menunjukkan bahwa sebagian besar
Tabel 3. Distribusi Responden menurut Pekerjaan
Jenis Pekerjaan
PNS
Guru
POLRI
Karyawan swasta
Pedagang
Petani
Buruh tani
Ibu Rumah Tangga
Pensiunan
Tidak bekerja
Total
Berdasarkan
Tabel
Jumlah
2
7
1
4
2
3
1
3
13
1
37
responden
3
Persentase (%)
5,4
18,9
2,7
10,8
5,4
8,1
2,7
8,1
35,1
2,7
100
pensiunan
yaitu
sebanyak 13 orang (35,1 %)
menunjukkan bahwa sebagian besar
4
Distribusi Responden Berdasarkan Indeks Massa Tubuh
Tabel 4
Distribusi Responden Berdasarkan Indeks Massa Tubuh
Indeks Massa Tubuh
Mean (rata-rata)
Nilai minimum
Nilai maximum
Std. Deviasi
Frekuensi
28,55
21,40
41,10
5,29
24,9), Obesitas I (25,0 – 29,9) dan
Data Indeks Massa Tubuh
Obesitas II (≥ 30,0). Berikut ini
secara
keseluruhan
kemudian
adalah
dikategorikan menjadi berat badan
tabel
responden
kurang (< 18,5), normal (18,5 –
distribusi
frekuensi
berdasarkan
Indeks
Massa Tubuh.
22,9), berat badan lebih (23,0 –
Tabel 5
Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Indeks Massa Tubuh
Indeks Massa Tubuh
Normal
Berat badan lebih
Obesitas I
Obesitas II
Total
Berdasarkan
diketahui
kategori
Tabel
bahwa
Indeks
Jumlah
Frekuensi (%)
6
16,2
6
16,2
13
35,1
12
32,4
37
100
sebagian besar responden memiliki
5
IMT
berdasarkan
Massa
kategori
Obesitas
I
yaitu
sebanyak 35,1 %.
Tubuh
Distribusi responden berdasarkan Rasio Lingkar Pinggang Pinggul (RLPP)
Tabel 6
Distribusi Responden perempuan Berdasarkan RLPP
Jenis Kelamin
Mean
Minimum
Maximum
Std. Deviasi
Perempuan
0,87
0,77
0,97
0,06
Laki-laki
0,90
0,80
0,98
0,04
Normal (perempuan ≤ 0,77 dan lakiData rasio lingkar pinggang
pinggul
kemudian
secara
laki ≤
keseluruhan
dikategorikan
0,90) dan tidak normal
(perempuan > 0,77 dan laki-laki >
menjadi
0,90)
5
Tabel 7
Distribusi Responden Berdasarkan Kategori RLPP
Jenis Kelamin
Perempuan
Kategori RLPP
Normal
Tinggi
Normal
Normal
Laki-laki
Jumlah
Frekuensi (%)
2
18,2
9
81,8
13
50
13
50
yaitu sebanyak 81,8 %, sedangkan
Berdasarkan Tabel 7 diketahui
untuk responden laki-laki memiliki
bahwa berdasarkan kategori RLPP
sebagian
besar
RLPP
responden
yang
normal
dan
tinggi
sebanyak 50%.
perempuan memiliki RLPP tinggi
Distribusi responden berdasarkan kadar HDL
Tabel 8
Distribusi Responden Berdasarkan kadar HDL
HDL
Mean (rata-rata)
Nilai minimum
Nilai maximum
Std. Deviasi
Data
kadar
HDL
Frekuensi
42,7
30
63
7,69
normal apabila < 45 mg/dl. Berikut
secara
ini adalah tabel distribusi frekuensi
keseluruhan kemudian dikategorikan
responden berdasarkan kadar HDL :
normal apabila ≥ 45 mg/dl dan tidak
Tabel 9
Distribusi Responden Berdasarkan kategori Kadar HDL
HDL
Normal
Tidak normal
Total
Berdasarkan Tabel 9 diketahui
bahwa berdasarkan kategori kadar
Jumlah
13
24
27
HDL sebagian
Frekuensi (%)
35,1
64,9
100
besar responden
memiliki kadar
HDL yang
normal yaitu sebanyak 64,9 %.
6
tidak
Distribusi responden berdasarkan kadar LDL
Tabel 10
Distribusi Responden Berdasarkan kadar LDL
HDL
Mean (rata-rata)
Nilai minimum
Nilai maximum
Std. Deviasi
Data
kadar
LDL
Frekuensi
123,39
38
303
48,67
tinggi (130-159 mg/dl), tinggi (160-
secara
189 mg/dl), sangat tinggi (≥ 190
keseluruhan kemudian dikategorikan
mg/dl).
optimal (≤ 100 mg/dl), mendekati
Berikut
distribusi
optimal (100-129 mg/dl) , batas
ini
adalah
frekuensi
tabel
responden
berdasarkan kadar LDL :
Tabel 11
Distribusi Responden Berdasarkan kategori Kadar LDL
LDL
Jumlah
Frekuensi
(%)
11
29,7
11
29,7
10
27
3
8,1
2
5,4
37
100
memiliki kadar LDL optimal dan
Optimal
Mendekati optimal
Batas Tinggi
Tinggi
Sangat tinggi
Total
Berdasarkan
diketahui
bahwa
Tabel
11
mendekati optimal yaitu sebanyak
berdasarkan
29,7 %.
kategori kadar LDL responden
Distribusi Hubungan Indeks Massa Tubuh terhadap kadar HDL
Tabel 12
Distribusi indeks massa tubuh berdasarkan kadar HDL
Indeks massa Tubuh
Normal
Tidak normal
Kadar HDL
Normal
Tidak normal
n
%
n
%
1
16,7 5
83,3
12
38,7 19
61,3
7
Jumlah
n
6
31
%
100
100
Tabel 13
Nilai Parameter Statistik IMT dan HDL
Variabel
IMT
Kadar HDL
Hubungan
Rata - rata
28,55
42,71
antara
Sd.Dev
Min
Maks
P
5,29
21,40
41,10
0,855
7,69
30,0
63,0
kadar kolesterol dan triasilgliserol
Indeks
(TAG), menurunnya kadar HDL serta
Massa Tubuh dengan kadar HDL
dilakukan
dengan
uji
meningkatnya kadar kolesterol LDL.
statistik
Penelitian yang mendukung hasil
korelasi Spearman Rank. Sementara
penelitian ini yaitu penelitian yang
itu untuk uji kemaknaan hubungan
dilakukan oleh Jalal (2010)
antara Indeks Massa Tubuh dengan
menjelaskan
kadar HDL nilai p-value adalah
hubungan
0.855 (p > α) yang berarti bahwa
darah,
kadar HDL responden.
IMT.
yang
namun
tidak
ditemukan
hubungan bermakna dengan kadar
HDL
akan
HDL kolesterol. Kadar kolesterol
semakin menurun dengan semakin
meningkatnya
positif
trigliserida, gula darah dan tekanan
antara Indeks Massa Tubuh dengan
kolesterol
linear
ditemukan
signifikan antara IMT dengan kadar
tidak ada hubungan yang bermakna
Kadar
bahwa
yang
HDL tidak hanya dipengaruhi oleh
Menurut
ukuran
Lemieux et al. (2000) menyatakan
antropometri
beberapa
bahwa IMT yang semakin meningkat
faktor
seseorang,
yang
juga
mempengaruhi kadar kolesterol HDL
berhubungan dengan meningkatnya
antara lain genetik dan pola hidup.
Distribusi Hubungan Indeks Massa Tubuh terhadap kadar LDL
Tabel 14
Distribusi indeks massa tubuh berdasarkan kadar LDL
Indeks massa Tubuh
Normal
Tidak normal
Kadar LDL
Normal
Tidak normal
n
%
n
%
2
33,3
4
66,7
9
29,0
22
71,0
Jumlah
n
6
31
%
100
100
Tabel 15
Nilai Parameter Statistik IMT dan LDL
Variabel
IMT
Kadar LDL
Rata - rata
28,55
123,39
SD
5,29
48,67
8
Min
21,40
38,0
Max
41,10
303,0
0,272
Hubungan antara Indeks Massa
sedangkan
Tubuh dengan kadar LDL dilakukan
dengan
uji
statistik
Spearman
Rank.
untuk
kemaknaan
negatif
dengan kolesterol HDL.
korelasi
Penelitian
lain
menyatakan
itu
bahwa terdapat hubungan antara
hubungan
obesitas dengan penurunan kadar
antara Indeks Massa Tubuh dengan
kolesterol HDL serta peningkatan
kadar LDL nilai -value adalah 0.272
kadar
( > α) yang berarti bahwa tidak ada
meningkatnya kadar kolestreol LDL
hubungan yang bermakna antara
darah
Indeks Massa Tubuh dengan kadar
kolesterol HDL darah mempunyai
LDL responden.
pengaruh
uji
Sementara
berkorelasi
kolesterol
dan
LDL.
Dengan
menurunnya
terhadap
kadar
terjadinya
penyakit jantung dan stroke (Wira,
Hasil penelitian ini tidak sejalan
2006).
dengan penelitian yang dilakukan
Al-Ajlan (2011) yang menunjukkan
bahwa
IMT
berkorelasi
positif
dengan LDL dan kolesterol total
Distribusi Hubungan Rasio Lingkar Pinggang Pinggul terhadap kadar HDL
Tabel 16
Distribusi RLPP perempuan berdasarkan kadar HDL
RLPP
Normal
Tidak normal
Normal
n
0
3
Kadar HDL
Tidak normal
%
n
%
0
2
100
33,3
6
66,7
Jumlah
n
2
9
%
100
100
Tabel 17
Distribusi RLPP laki-laki berdasarkan kadar HDL
RLPP
Normal
Tidak normal
Normal
n
6
4
Kadar HDL
Tidak normal
%
n
%
46,2
7
53,8
30,8
9
69,2
9
Jumlah
n
13
13
%
100
100
Tabel 18
Nilai Parameter Statistik RLPP dan HDL
Rata – rata
0,89
42,71
Variabel
RLPP
Kadar HDL
SD
Min
Max
0,052
0,77
0,98
0,734
7,69
30,0
63,0
dengan trigliserida, glukosa, tekanan
Hubungan antara Rasio Lingkar
Pinggang
Pinggul
darah tapi tidak terhadap HDL.
dengan kadar
HDL dilakukan dengan uji statistik
korelasi
Product
Moment.
Pinggang
antara
Rasio
Wiyono
(2004)
menyatakan
bahwa
setiap
peningkatan satu unit rasio lingkar
Sementara itu untuk uji kemaknaan
hubungan
Menurut
pinggang pinggul akan menurunkan
Lingkar
kolesterol
Pinggul dengan kadar
HDL
sebesar
17,75
mg/dL, dan setiap peningkatan satu
HDL nilai -value adalah 0.734 ( >
unit
umur
akan
meningkatkan
α) yang berarti bahwa tidak ada
kolesterol HDL sebesar 0,13 mg/dL
hubungan yang bermakna antara
serta merokok akan menurunkan
Rasio
kolesterol HDL sebesar 5,80 mg/dL.
Lingkar
Pinggang
Pinggul
dengan kadar HDL responden.
Hal
tersebut
sesuai
Rasio
dengan
Lingkar
berkontribusi
terdapat
terhadap
yang
Pinggul
sebagai variabel independen utama
penelitian Jalal (2010), menyatakan
hubungan
Pinggang
positif
antara rasio lingkar pinggang pinggul
sebesar
kearagaman
46,0%
kolesterol
HDL.
Distribusi Hubungan Rasio Lingkar Pinggang Pinggul terhadap kadar LDL
Tabel 19
Distribusi RLPP perempuan berdasarkan kadar LDL
RLPP
Normal
Tidak normal
Normal
n
0
3
Kadar LDL
Tidak normal
%
n
%
0
2
100
33,3
6
66,7
Jumlah
n
2
9
%
100
100
Tabel 20
Distribusi RLPP laki-laki berdasarkan kadar LDL
RLPP
Normal
Tidak normal
Normal
n
4
4
Kadar LDL
Tidak normal
%
n
%
30,8
9
69,2
30,8
9
69,2
10
Jumlah
n
13
13
%
100
100
Tabel 21
Nilai Parameter Statistik RLPP dan LDL
Variabel
RLPP
Kadar LDL
Rata - rata
0,89
123,39
SD
0,05
48,67
Hubungan antara Rasio Lingkar
kurang memberikan manfaat pada
Pinggang Pinggul dengan kadar LDL
dilakukan
dengan
uji
penurunan kadar trigliserida dan
statistik
meningkatkan
korelasi Spearman Rank. Sementara
golongan
itu untuk uji kemaknaan hubungan
antara
Rasio
Lingkar
Max
0,98
0,674
303,0
kadar LDL namun
Min
0,77
38,0
menurunkan
kadar
HDL.
Obat
statin lainnya adalah
atorvastatin dan parastatin. Obat –
Pinggang
obatan
Pinggul dengan kadar LDL nilai -
penurun
golongan
statin
kolesterol
dapat
dari
diberikan
value adalah 0.674 ( > α) yang
dalam jangka waktu lama. Selain
berarti bahwa tidak ada hubungan
memperbaiki kadar kolesterol darah,
yang bermakna antara Rasio Lingkar
obat-obatan tersebut juga memiliki
Pinggang Pinggul dengan kadar LDL
efek sebagai stabilisasi plak (kerak)
responden.
aterosklerosis di dinding pembuluh
Penelitian
penelitian
ini
sesuai
Nunung
(2011)
dengan
darah, sehingga dapat mencegah
yang
terjadinya serangan jantung sindrom
menyatakan tidak ada hubungan
koroner
antara rasio lingkar pinggang pinggul
gazetted, 2013).
akut
(SKA)
(Inhealt
dengan kadar LDL.
Beberapa
faktor
yang
PENUTUP
dapat
Kesimpulan
mempengaruhi profil lipid yaitu obat.
1. Tidak
Salah satu jenis obat yang biasa
ada
hubungan
rasio
adalah
lingkar pinggang pinggul dengan
simvastatin (golongan statin). Obat
kadar HDL pada pasien PJK di
golongan
dikonsumsi
pasien
bekerja
dengan
Poliklinik Jantung RSUD Dr.
caramenghambat enzim
Hydroxy-
Moewardi, didapatkan hasil
ini
Methylglutaryl-Coenxim
(HMGKoA)
value 0,734.
A
reduktase
2. Tidak
secara
ada
hubungan
rasio
dalam
lingkar pinggang pinggul dengan
sintesis kolesterol terutama di hati.
kadar LDL pada pasien PJK di
Golongan
Poliklinik Jantung RSUD Dr.
kompetitif
yang
berperan
statis
bermanfaat
11
Moewardi, didapatkan hasil
Andinopektin
value 0,674.
Geriatri
3. Tidak
ada
hubungan
pada
Dengan
Jantung
IMT
UNUD/RSUPD
PJK di Poliklinik Jantung RSUD
Denpasar
O.
ada
hubungan
FK
Sanglah.
Jalal, F.,Liputo, NI., Novia, S., Fadil,
value 0,855.
4. Tidak
Penyakit
Koroner.
dengan kadar HDL pada pasien
Dr. Moewardi, didapatkan hasil
Pasien
IMT
2010.
Kadar
dengan kadar LDL pada pasien
Lingkar
pinggang,
Glukosa
Darah,
Trigliserida dan Tekanan Darah
PJK di Poliklinik Jantung RSUD
pada Etnis Minang di Kabupaten
Dr. Moewardi, didapatkan hasil
Padang
value 0,272.
Pariaman.
Media
Medika Indonesiana. Sumatera
Saran
Utara.
Perlu adanya penelitian lanjut
Inhealth
mengenai hubungan antara rasio
Gazetted.
dan
Kardiovaskuler.
indeks massa tubuh dengan kadar
Pelayanan Obat
lingkar
HDL
pinggang
dan
pinggul
LDL
dengan
makan
pekerjaan,
atau
genetik,
asupan
Devisi
Riskesdas. 2013. Badan Penelitian
memperhatikan faktor lain seperti
jenis
2013.
Dan Pengembangan Kesehatan
pola
Kementerian
makan,
Kesehatan
RI
Tahun 2013
aktifitas fisik, merokok, konsumsi
Lemieux
alkohol, dan lama sakit.
I.
et
al.
Hypertriglyceridemic
DAFTAR PUSTAKA
Marker
Metabolic
Al-Ajlan, AR. Lipid Profile in relation
among college male student in
Saudi
Arabia:cross
sectional
study.
International
the
Waist:
a
Atherogenic
Triad
Men.?
Circulation
to anthropometric measurement
Riyadh,
of
2000.
Soeharto, I. 2004. Serangan Jantung
dan
Sroke
Hubungannya
dengan Lemak dan Kolesterol.
Journal Biomed Science
PT Gramedia Pustaka Utama.
Gotera W. dkk. 2006. Hubungan
Jakarta
antara Obesitas Sentral dengan
12
Wiyono, S., Bantas, K., Hatma, RD.,
Rasio Lingkar Pinggang Pinggul
Soekirman, SW. 2004. Kadar
(RLPP) dengan Profil Lipid Pada
Kolesterol pada Orang Dewasa
Wanita Usia Subur (WUS) di
di
Kecamatan
Kota
Surakarta.
Cermin
Kedokteran Indonesia: Jakarta
Cangkringan
Kabupaten Sleman Yogyakarta.
Skripsi. FIK UMS. Surakarta
Trapsilowati, N, 2011. Hubungan
Indeks Massa Tubuh (IMT) dan
13
HUBUNGAN RASIO LINGKAR PINGGANG PINGGUL DAN INDEKS MASSA TUBUH
TERHADAP KADAR HDL DAN LDL PASIEN PENYAKIT
JANTUNG KORONER DI POLIKLINIK JANTUNG
RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA
Naskah Publikasi ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Ijazah S1 Ilmu Gizi
Disusun Oleh :
DIANA KUSUMA WARDANI
J 310 110 024
PROGRAM STUDI S1 ILMU GIZI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
HUBUNGAN RASIO LINGKAR PINGGANG PINGGUL DAN INDEKS MASSA
TUBUH TERHADAP KADAR HDL DAN LDL PASIEN PENYAKIT
JANTUNG KORONER DI POLIKLINIK JANTUNG
RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA
Diana Kusuma Wardani (J 310 110 024)
Pembimbing : Ririn Yuliati, S.SiT, M.Si
Endang Nur W, SST., M.Si. Med
Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan Surakarta 57102
Email : dianakusuma1994@gmail.com
ABSTRACT
RELATIONSHIP BETWEEN WAIST-HIP RATIO AND BODY MASS INDEX
AND THE LEVELS OF HDL DAN LDL IN PATIENTS WITH CORONARY
HEART DISEASE AT POLYCLINIC OF HEART Dr. MOEWARDI HOSPITAL OF
SURAKARTA
Introduction: The nutritional status can be determined by calculating the waisthip ratio and body mass index as indicators to assessi the obesity. Obesity is a
lifestyle that causes levels of lipid in the blood become abnormal. High lipid levels
or beyond normal level and with obesity associated with an increase of coronary
heart disease risk.
Objective: The purpose of this study was to determine the relationship between
waist-hip ratio and body mass index and the levels of HDL and LDL in patients
with coronary heart disease at Polyclinic of heart Dr. Moewardi hospital of
Surakarta.
Research method: This research was an observational with cross-sectional
design. Subjects were CHD outpatients at the Polyclinic of heart Dr. Moewardi
hospital. Sampling technique used Sequential random sampling. Statistical
analysis used correlation product moment and spearman rank tests. Data on
waist-hip ratio and body mass index were obtained through direct measurement.
Data on HDL and LDL levels were obtained from patents medical report.
Results: The result showed that 81,8% female patients had high waist-hip ratio,
50% male patients had high waist-hip ratio, 35,1% patients had body mass index
categorized as obesity I, 64,9% patients had abnormal levels of HDL, 29,7%
patients had optimal or close to optimal levels of LDL.
Conclusion: There was no relationship between waist-hip ratio and the levels of
HDL and LDL in outpatients with CHD at Polyclinic of heart Dr. Moewardi
hospital. There was no relationship between body mass index and the levels of
HDL and LDL in CHD outpatients at Polyclinic of heart Dr. Moewardi hospital.
Keywords
: body mass index, HDL, LDL, waist-hip ratio
Bibliography : 88 : 1991-2013
1
PENDAHULUAN
9,37% dengan jumlah kasus PJK
183 pasien.
Menurut hasil Riset Kesehatan
Dasar
(Riskesdas)
menjelaskan
tahun
bahwa
METODE PENELITIAN
2013,
Penelitian
prevalensi
desain
penyakit kardiovaskular (PJK, gagal
jantung
dan
stroke)
RSUD
jantung
ke empat yaitu sebesar 1,4%.
identitas
obesitas, diabetes mellitus, stres dan
alat
Faktor-faktor tersebut diduga dapat
responden
ditanyakan
bantu
kuesioner.
Data
antropometri berupa Indeks Massa
terhadap
Tubuh
kolesterol dalam darah (Soeharto,
(IMT)
diperoleh
dari
pengukuran berat badan dan tinggi
2004).
badan
yang
menggunakan
timbangan
injak dengan ketelitian 0,1 kg dan
dilakukan di RSUD Dr. Moewardi
microtoice dengan ketelitian 0,1 cm.
Surakarta selama bulan Oktober
Data
hingga Desember 2014 terdapat
Rasio
Pinggul
peningkatan prevalensi kasus PJK di
7,81%
jalan
langsung kepada responden dengan
diit (kebiasaan atau pola makan).
sebesar
rawat
kriteria inklusi dan eksklusi. Data
merokok, akivitas fisik yang kurang,
Oktober
koroner
random sampling yang memenuhi
keturunan atau genetik, kebiasaan
Pada
Sampel
sampel dilakukan dengan sequential
koroner adalah umur, jenis kelamin,
Jantung.
Moewardi.
sebanyak 37 pasien. Penentuan
Faktor risiko penyakit jantung
Poliklinik
Dr.
penelitian ini adalah pasien penyakit
Jawa Tengah menduduki peringkat
pendahuluan
observasional
pada bulan Mei – Agustus 2015 di
2%. Secara keseluruhan, Provinsi
Survey
penelitian
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan
Prevalensi PJK di Indonesia sebesar
pengaruh
menggunakan
dengan pendekatan cross sectional.
semakin
meningkat seiring peningkatan umur.
memberikan
ini
Lingkar
(RLPP)
Pinggang
diperoleh
dari
pengukuran lingkar pinggang dan
bulan
lingkar pinggul menggunakan pita
dengan
ukur dengan ketelitian 0,1 cm.
jumlah kasus PJK 164 pasien, bulan
Analisis
November sebesar 8,45% dengan
univariat
dilakukan
dengan menyajikan data dalam tabel
jumlah kasus PJK 173 pasien dan
distribusi
pada bulan Desember 2014 sebesar
frekuensi
dari
variabel
yang diteliti meliputi rasio lingkar
pinggang pinggul, indeks massa
2
tubuh, Kadar HDL dan kadar LDL
endokrin. Kegiatan Pelayanan pada
untuk mendeskripsikan data yang
instalasi
dipeoleh
dan
Pelayanan makan pasien (VVIP, non
bivariat
VVIP, Biasa, Diet, Formula WHO), 2)
menggunakan uji Korelasi Product
Konsultasi gizi ruang rawat inap, 3)
Moment apabila data terdistribusi
Penyuluhan ibu hamil dan menyusui,
normal dan uji Rank Spearman jika
4) Pengembangan gizi terapan, 5)
salah satu data terdistribusi tidak
Konsultasi gizi rawat jalan.
berupa
persentase.
normal.
Analisis
Uji
menggunakan
dengan
distribusi
kenormalan
data
uji
Wilk
program
program
Terpadu
Shapiro
menggunakan
gizi
ini
meliputi
1)
RSUD Dr. Moewardi memilki
Pelayanan
(PJT).
Jantung
PJT
adalah
penyakit
SPPS for Window 21.0
pelayanan
kasus-kasus
HASIL DAN PEMBAHASAN
jantung
serta
pelayanan
pada
Rumah Sakit Umum Daerah
memberikan
pasien
dengan
Vaskuler
secara
Dr. Moewardi merupakan rumah
kasus
sakit tipe
A serta menjadi rumah
paripurna yang sesuai dengan visi
sakit pendidikan (teaching hospital)
RSUD Dr. Moewardi yaitu sebagai
bagi
Fakultas
rumah
Sebelas
dunia.
Program
Karakteristik Responden
calon
Kedokteran
Maret
dokter
Universitas
Surakarta
dan
Pendidikan Dokter Spesialis I (PPDS
I).
Di
samping
RSUD
sakit
terkemuka
berkelas
Responden dalam penelitian
Dr.
ini yaitu pasien penyakit jantung
sebagai
koroner rawat jalan di Poliklinik
Rumah Sakit rujukan wilayah Eks
Jantung RSUD Dr. Moewardi yang
Karesidenan
sesuai dengan kriteria inklusi dan
Moewardi
itu,
Cardio
ditetapkan
Surakarta
dan
sekitarnya, juga Jawa Timur bagian
ekslusi
barat dan Jawa Tengah bagian
penulis.
tenggara.
penelitian,
Pelayanan
RSUD
Dr.
Gizi
Moewardi
Klinis
di
yang
telah
Sesuai
karakteristik
ditetapkan
dengan
hasil
diperoleh
data
responden
meliputi
Surakarta
distribusi berdasarkan umur, jenis
terdiri dari 1) Konsultasi gizi pasien
kelamin, pendidikan dan pekerjaan
rawat jalan, 2) Poliklinik umum, 3)
dapat dilihat pada tabel berikut.
Poliklinik Cendana, 4) Konsultasi
Gizi pasien rawat inap, dan 5) Poli
3
Tabel 1. Distribusi Responden menurut umur dan jenis kelamin
Variabel
Umur
Kategori
Masa dewasa awal
Masa dewasa akhir
Masa lansia awal
Masa lansia akhir
Laki-laki
Perempuan
Jenis Kelamin
Berdasarkan
menunjukkan
variabel
Tabel
bahwa
umur
1
variabel
menurut
sebagian
yaitu
sebanyak
24
jenis
kelamin
sebagain
besar responden berjenis kelamin
besar
laki-laki yaitu sebanyak 26 orang
responden termasuk lansia tingkat
akhir
Jumlah
Persentase (%)
2
5,4
2
5,4
9
24,3
24
64,9
26
70,3
11
29,7
(64,9%),
sedangkan
menurut
(70,3 %).
orang
Tabel 2. Distribusi Responden menurut Pendidikan
Pendidikan
Tidak Sekolah
Pendidikan Dasar
Pendidikan Lanjut
Total
Berdasarkan
Tabel
Jumlah
Persentase (%)
1
2,7
9
24,3
27
73
37
100
respoden berpendidikan lanjut yaitu
2
sebanyak 27 orang (73 %).
menunjukkan bahwa sebagian besar
Tabel 3. Distribusi Responden menurut Pekerjaan
Jenis Pekerjaan
PNS
Guru
POLRI
Karyawan swasta
Pedagang
Petani
Buruh tani
Ibu Rumah Tangga
Pensiunan
Tidak bekerja
Total
Berdasarkan
Tabel
Jumlah
2
7
1
4
2
3
1
3
13
1
37
responden
3
Persentase (%)
5,4
18,9
2,7
10,8
5,4
8,1
2,7
8,1
35,1
2,7
100
pensiunan
yaitu
sebanyak 13 orang (35,1 %)
menunjukkan bahwa sebagian besar
4
Distribusi Responden Berdasarkan Indeks Massa Tubuh
Tabel 4
Distribusi Responden Berdasarkan Indeks Massa Tubuh
Indeks Massa Tubuh
Mean (rata-rata)
Nilai minimum
Nilai maximum
Std. Deviasi
Frekuensi
28,55
21,40
41,10
5,29
24,9), Obesitas I (25,0 – 29,9) dan
Data Indeks Massa Tubuh
Obesitas II (≥ 30,0). Berikut ini
secara
keseluruhan
kemudian
adalah
dikategorikan menjadi berat badan
tabel
responden
kurang (< 18,5), normal (18,5 –
distribusi
frekuensi
berdasarkan
Indeks
Massa Tubuh.
22,9), berat badan lebih (23,0 –
Tabel 5
Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Indeks Massa Tubuh
Indeks Massa Tubuh
Normal
Berat badan lebih
Obesitas I
Obesitas II
Total
Berdasarkan
diketahui
kategori
Tabel
bahwa
Indeks
Jumlah
Frekuensi (%)
6
16,2
6
16,2
13
35,1
12
32,4
37
100
sebagian besar responden memiliki
5
IMT
berdasarkan
Massa
kategori
Obesitas
I
yaitu
sebanyak 35,1 %.
Tubuh
Distribusi responden berdasarkan Rasio Lingkar Pinggang Pinggul (RLPP)
Tabel 6
Distribusi Responden perempuan Berdasarkan RLPP
Jenis Kelamin
Mean
Minimum
Maximum
Std. Deviasi
Perempuan
0,87
0,77
0,97
0,06
Laki-laki
0,90
0,80
0,98
0,04
Normal (perempuan ≤ 0,77 dan lakiData rasio lingkar pinggang
pinggul
kemudian
secara
laki ≤
keseluruhan
dikategorikan
0,90) dan tidak normal
(perempuan > 0,77 dan laki-laki >
menjadi
0,90)
5
Tabel 7
Distribusi Responden Berdasarkan Kategori RLPP
Jenis Kelamin
Perempuan
Kategori RLPP
Normal
Tinggi
Normal
Normal
Laki-laki
Jumlah
Frekuensi (%)
2
18,2
9
81,8
13
50
13
50
yaitu sebanyak 81,8 %, sedangkan
Berdasarkan Tabel 7 diketahui
untuk responden laki-laki memiliki
bahwa berdasarkan kategori RLPP
sebagian
besar
RLPP
responden
yang
normal
dan
tinggi
sebanyak 50%.
perempuan memiliki RLPP tinggi
Distribusi responden berdasarkan kadar HDL
Tabel 8
Distribusi Responden Berdasarkan kadar HDL
HDL
Mean (rata-rata)
Nilai minimum
Nilai maximum
Std. Deviasi
Data
kadar
HDL
Frekuensi
42,7
30
63
7,69
normal apabila < 45 mg/dl. Berikut
secara
ini adalah tabel distribusi frekuensi
keseluruhan kemudian dikategorikan
responden berdasarkan kadar HDL :
normal apabila ≥ 45 mg/dl dan tidak
Tabel 9
Distribusi Responden Berdasarkan kategori Kadar HDL
HDL
Normal
Tidak normal
Total
Berdasarkan Tabel 9 diketahui
bahwa berdasarkan kategori kadar
Jumlah
13
24
27
HDL sebagian
Frekuensi (%)
35,1
64,9
100
besar responden
memiliki kadar
HDL yang
normal yaitu sebanyak 64,9 %.
6
tidak
Distribusi responden berdasarkan kadar LDL
Tabel 10
Distribusi Responden Berdasarkan kadar LDL
HDL
Mean (rata-rata)
Nilai minimum
Nilai maximum
Std. Deviasi
Data
kadar
LDL
Frekuensi
123,39
38
303
48,67
tinggi (130-159 mg/dl), tinggi (160-
secara
189 mg/dl), sangat tinggi (≥ 190
keseluruhan kemudian dikategorikan
mg/dl).
optimal (≤ 100 mg/dl), mendekati
Berikut
distribusi
optimal (100-129 mg/dl) , batas
ini
adalah
frekuensi
tabel
responden
berdasarkan kadar LDL :
Tabel 11
Distribusi Responden Berdasarkan kategori Kadar LDL
LDL
Jumlah
Frekuensi
(%)
11
29,7
11
29,7
10
27
3
8,1
2
5,4
37
100
memiliki kadar LDL optimal dan
Optimal
Mendekati optimal
Batas Tinggi
Tinggi
Sangat tinggi
Total
Berdasarkan
diketahui
bahwa
Tabel
11
mendekati optimal yaitu sebanyak
berdasarkan
29,7 %.
kategori kadar LDL responden
Distribusi Hubungan Indeks Massa Tubuh terhadap kadar HDL
Tabel 12
Distribusi indeks massa tubuh berdasarkan kadar HDL
Indeks massa Tubuh
Normal
Tidak normal
Kadar HDL
Normal
Tidak normal
n
%
n
%
1
16,7 5
83,3
12
38,7 19
61,3
7
Jumlah
n
6
31
%
100
100
Tabel 13
Nilai Parameter Statistik IMT dan HDL
Variabel
IMT
Kadar HDL
Hubungan
Rata - rata
28,55
42,71
antara
Sd.Dev
Min
Maks
P
5,29
21,40
41,10
0,855
7,69
30,0
63,0
kadar kolesterol dan triasilgliserol
Indeks
(TAG), menurunnya kadar HDL serta
Massa Tubuh dengan kadar HDL
dilakukan
dengan
uji
meningkatnya kadar kolesterol LDL.
statistik
Penelitian yang mendukung hasil
korelasi Spearman Rank. Sementara
penelitian ini yaitu penelitian yang
itu untuk uji kemaknaan hubungan
dilakukan oleh Jalal (2010)
antara Indeks Massa Tubuh dengan
menjelaskan
kadar HDL nilai p-value adalah
hubungan
0.855 (p > α) yang berarti bahwa
darah,
kadar HDL responden.
IMT.
yang
namun
tidak
ditemukan
hubungan bermakna dengan kadar
HDL
akan
HDL kolesterol. Kadar kolesterol
semakin menurun dengan semakin
meningkatnya
positif
trigliserida, gula darah dan tekanan
antara Indeks Massa Tubuh dengan
kolesterol
linear
ditemukan
signifikan antara IMT dengan kadar
tidak ada hubungan yang bermakna
Kadar
bahwa
yang
HDL tidak hanya dipengaruhi oleh
Menurut
ukuran
Lemieux et al. (2000) menyatakan
antropometri
beberapa
bahwa IMT yang semakin meningkat
faktor
seseorang,
yang
juga
mempengaruhi kadar kolesterol HDL
berhubungan dengan meningkatnya
antara lain genetik dan pola hidup.
Distribusi Hubungan Indeks Massa Tubuh terhadap kadar LDL
Tabel 14
Distribusi indeks massa tubuh berdasarkan kadar LDL
Indeks massa Tubuh
Normal
Tidak normal
Kadar LDL
Normal
Tidak normal
n
%
n
%
2
33,3
4
66,7
9
29,0
22
71,0
Jumlah
n
6
31
%
100
100
Tabel 15
Nilai Parameter Statistik IMT dan LDL
Variabel
IMT
Kadar LDL
Rata - rata
28,55
123,39
SD
5,29
48,67
8
Min
21,40
38,0
Max
41,10
303,0
0,272
Hubungan antara Indeks Massa
sedangkan
Tubuh dengan kadar LDL dilakukan
dengan
uji
statistik
Spearman
Rank.
untuk
kemaknaan
negatif
dengan kolesterol HDL.
korelasi
Penelitian
lain
menyatakan
itu
bahwa terdapat hubungan antara
hubungan
obesitas dengan penurunan kadar
antara Indeks Massa Tubuh dengan
kolesterol HDL serta peningkatan
kadar LDL nilai -value adalah 0.272
kadar
( > α) yang berarti bahwa tidak ada
meningkatnya kadar kolestreol LDL
hubungan yang bermakna antara
darah
Indeks Massa Tubuh dengan kadar
kolesterol HDL darah mempunyai
LDL responden.
pengaruh
uji
Sementara
berkorelasi
kolesterol
dan
LDL.
Dengan
menurunnya
terhadap
kadar
terjadinya
penyakit jantung dan stroke (Wira,
Hasil penelitian ini tidak sejalan
2006).
dengan penelitian yang dilakukan
Al-Ajlan (2011) yang menunjukkan
bahwa
IMT
berkorelasi
positif
dengan LDL dan kolesterol total
Distribusi Hubungan Rasio Lingkar Pinggang Pinggul terhadap kadar HDL
Tabel 16
Distribusi RLPP perempuan berdasarkan kadar HDL
RLPP
Normal
Tidak normal
Normal
n
0
3
Kadar HDL
Tidak normal
%
n
%
0
2
100
33,3
6
66,7
Jumlah
n
2
9
%
100
100
Tabel 17
Distribusi RLPP laki-laki berdasarkan kadar HDL
RLPP
Normal
Tidak normal
Normal
n
6
4
Kadar HDL
Tidak normal
%
n
%
46,2
7
53,8
30,8
9
69,2
9
Jumlah
n
13
13
%
100
100
Tabel 18
Nilai Parameter Statistik RLPP dan HDL
Rata – rata
0,89
42,71
Variabel
RLPP
Kadar HDL
SD
Min
Max
0,052
0,77
0,98
0,734
7,69
30,0
63,0
dengan trigliserida, glukosa, tekanan
Hubungan antara Rasio Lingkar
Pinggang
Pinggul
darah tapi tidak terhadap HDL.
dengan kadar
HDL dilakukan dengan uji statistik
korelasi
Product
Moment.
Pinggang
antara
Rasio
Wiyono
(2004)
menyatakan
bahwa
setiap
peningkatan satu unit rasio lingkar
Sementara itu untuk uji kemaknaan
hubungan
Menurut
pinggang pinggul akan menurunkan
Lingkar
kolesterol
Pinggul dengan kadar
HDL
sebesar
17,75
mg/dL, dan setiap peningkatan satu
HDL nilai -value adalah 0.734 ( >
unit
umur
akan
meningkatkan
α) yang berarti bahwa tidak ada
kolesterol HDL sebesar 0,13 mg/dL
hubungan yang bermakna antara
serta merokok akan menurunkan
Rasio
kolesterol HDL sebesar 5,80 mg/dL.
Lingkar
Pinggang
Pinggul
dengan kadar HDL responden.
Hal
tersebut
sesuai
Rasio
dengan
Lingkar
berkontribusi
terdapat
terhadap
yang
Pinggul
sebagai variabel independen utama
penelitian Jalal (2010), menyatakan
hubungan
Pinggang
positif
antara rasio lingkar pinggang pinggul
sebesar
kearagaman
46,0%
kolesterol
HDL.
Distribusi Hubungan Rasio Lingkar Pinggang Pinggul terhadap kadar LDL
Tabel 19
Distribusi RLPP perempuan berdasarkan kadar LDL
RLPP
Normal
Tidak normal
Normal
n
0
3
Kadar LDL
Tidak normal
%
n
%
0
2
100
33,3
6
66,7
Jumlah
n
2
9
%
100
100
Tabel 20
Distribusi RLPP laki-laki berdasarkan kadar LDL
RLPP
Normal
Tidak normal
Normal
n
4
4
Kadar LDL
Tidak normal
%
n
%
30,8
9
69,2
30,8
9
69,2
10
Jumlah
n
13
13
%
100
100
Tabel 21
Nilai Parameter Statistik RLPP dan LDL
Variabel
RLPP
Kadar LDL
Rata - rata
0,89
123,39
SD
0,05
48,67
Hubungan antara Rasio Lingkar
kurang memberikan manfaat pada
Pinggang Pinggul dengan kadar LDL
dilakukan
dengan
uji
penurunan kadar trigliserida dan
statistik
meningkatkan
korelasi Spearman Rank. Sementara
golongan
itu untuk uji kemaknaan hubungan
antara
Rasio
Lingkar
Max
0,98
0,674
303,0
kadar LDL namun
Min
0,77
38,0
menurunkan
kadar
HDL.
Obat
statin lainnya adalah
atorvastatin dan parastatin. Obat –
Pinggang
obatan
Pinggul dengan kadar LDL nilai -
penurun
golongan
statin
kolesterol
dapat
dari
diberikan
value adalah 0.674 ( > α) yang
dalam jangka waktu lama. Selain
berarti bahwa tidak ada hubungan
memperbaiki kadar kolesterol darah,
yang bermakna antara Rasio Lingkar
obat-obatan tersebut juga memiliki
Pinggang Pinggul dengan kadar LDL
efek sebagai stabilisasi plak (kerak)
responden.
aterosklerosis di dinding pembuluh
Penelitian
penelitian
ini
sesuai
Nunung
(2011)
dengan
darah, sehingga dapat mencegah
yang
terjadinya serangan jantung sindrom
menyatakan tidak ada hubungan
koroner
antara rasio lingkar pinggang pinggul
gazetted, 2013).
akut
(SKA)
(Inhealt
dengan kadar LDL.
Beberapa
faktor
yang
PENUTUP
dapat
Kesimpulan
mempengaruhi profil lipid yaitu obat.
1. Tidak
Salah satu jenis obat yang biasa
ada
hubungan
rasio
adalah
lingkar pinggang pinggul dengan
simvastatin (golongan statin). Obat
kadar HDL pada pasien PJK di
golongan
dikonsumsi
pasien
bekerja
dengan
Poliklinik Jantung RSUD Dr.
caramenghambat enzim
Hydroxy-
Moewardi, didapatkan hasil
ini
Methylglutaryl-Coenxim
(HMGKoA)
value 0,734.
A
reduktase
2. Tidak
secara
ada
hubungan
rasio
dalam
lingkar pinggang pinggul dengan
sintesis kolesterol terutama di hati.
kadar LDL pada pasien PJK di
Golongan
Poliklinik Jantung RSUD Dr.
kompetitif
yang
berperan
statis
bermanfaat
11
Moewardi, didapatkan hasil
Andinopektin
value 0,674.
Geriatri
3. Tidak
ada
hubungan
pada
Dengan
Jantung
IMT
UNUD/RSUPD
PJK di Poliklinik Jantung RSUD
Denpasar
O.
ada
hubungan
FK
Sanglah.
Jalal, F.,Liputo, NI., Novia, S., Fadil,
value 0,855.
4. Tidak
Penyakit
Koroner.
dengan kadar HDL pada pasien
Dr. Moewardi, didapatkan hasil
Pasien
IMT
2010.
Kadar
dengan kadar LDL pada pasien
Lingkar
pinggang,
Glukosa
Darah,
Trigliserida dan Tekanan Darah
PJK di Poliklinik Jantung RSUD
pada Etnis Minang di Kabupaten
Dr. Moewardi, didapatkan hasil
Padang
value 0,272.
Pariaman.
Media
Medika Indonesiana. Sumatera
Saran
Utara.
Perlu adanya penelitian lanjut
Inhealth
mengenai hubungan antara rasio
Gazetted.
dan
Kardiovaskuler.
indeks massa tubuh dengan kadar
Pelayanan Obat
lingkar
HDL
pinggang
dan
pinggul
LDL
dengan
makan
pekerjaan,
atau
genetik,
asupan
Devisi
Riskesdas. 2013. Badan Penelitian
memperhatikan faktor lain seperti
jenis
2013.
Dan Pengembangan Kesehatan
pola
Kementerian
makan,
Kesehatan
RI
Tahun 2013
aktifitas fisik, merokok, konsumsi
Lemieux
alkohol, dan lama sakit.
I.
et
al.
Hypertriglyceridemic
DAFTAR PUSTAKA
Marker
Metabolic
Al-Ajlan, AR. Lipid Profile in relation
among college male student in
Saudi
Arabia:cross
sectional
study.
International
the
Waist:
a
Atherogenic
Triad
Men.?
Circulation
to anthropometric measurement
Riyadh,
of
2000.
Soeharto, I. 2004. Serangan Jantung
dan
Sroke
Hubungannya
dengan Lemak dan Kolesterol.
Journal Biomed Science
PT Gramedia Pustaka Utama.
Gotera W. dkk. 2006. Hubungan
Jakarta
antara Obesitas Sentral dengan
12
Wiyono, S., Bantas, K., Hatma, RD.,
Rasio Lingkar Pinggang Pinggul
Soekirman, SW. 2004. Kadar
(RLPP) dengan Profil Lipid Pada
Kolesterol pada Orang Dewasa
Wanita Usia Subur (WUS) di
di
Kecamatan
Kota
Surakarta.
Cermin
Kedokteran Indonesia: Jakarta
Cangkringan
Kabupaten Sleman Yogyakarta.
Skripsi. FIK UMS. Surakarta
Trapsilowati, N, 2011. Hubungan
Indeks Massa Tubuh (IMT) dan
13