METODE PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI GURU TERHADAP STASIUN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA SEBAGAI SUMBER BELAJAR GEOGRAFI SMA DI KOTA BANDUNG.

(1)

No. Daftar FPIPS: 1930/UN.40.2.4/PL/2013

METODE PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI GURU TERHADAP STASIUN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA SEBAGAI SUMBER BELAJAR GEOGRAFI SMA DI KOTA BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Geografi

Oleh :

PUTRI NUR FAJRI ZAENDY 0900923

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

No. Daftar FPIPS: 1930/UN.40.2.4/PL/2013

METODE PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI GURU TERHADAP STASIUN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA SEBAGAI SUMBER BELAJAR GEOGRAFI SMA DI KOTA BANDUNG

Oleh

Putri Nur Fajri Zaendy

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Putri Nur Fajri Zaendy Universitas Pendidikan Indonesia

2014

Hak cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian. Dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa izin penulis.


(3)

No. Daftar FPIPS: 1930/UN.40.2.4/PL/2013

LEMBAR PENGESAHAN

METODE PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI GURU TERHADAP STASIUN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA SEBAGAI SUMBER BELAJAR GEOGRAFI SMA DI KOTA BANDUNG

Oleh :

Putri Nur Fajri Zaendy (0900923) Disetujui dan Disahkan Oleh Pembimbing:

Pembimbing I

Prof. Dr. H. Darsihardjo, MS NIP. 19620921 198603 1 005

Pembimbing II

Drs. Jupri, MT

NIP. 19600615 198803 1 003

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Geografi

Dr. Hj. Epon Ningrum, M.Pd NIP. 19620304 198704 2 001


(4)

Putri Nur Fajri Zaendy, 2014

Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

METODE PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI GURU TERHADAP STASIUN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA SEBAGAI SUMBER BELAJAR GEOGRAFI SMA DI KOTA BANDUNG

Oleh

Putri Nur Fajri Zaendy 0900923

Sumber belajar merupakan upaya yang dilakukan secara langsung untuk kepentingan proses pengajaran. Pengajaran di luar sekolah dapat optimal jika membawa peserta didik ke luar kelas untuk melihat secara langsung objek bersangkutan, sehingga Stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika merupakan salah satu sumber belajar tetapi belum banyak dimanfaatkan dengan maksimal. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Metode Pembelajaran dan Persepsi Guru Terhadaap Stasiun Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika Sebagai Sumber Belajar Geografi SMA di Kota Bandung”. Rumusan masalahnya adalah 1) Bagaimana metode pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam menjelaskan materi meteorologi dan klimatologi. 2) Bagaimana pengetahuan guru tentang sumber belajar yang digunakan berkaitan dengan pokok bahasan meteorologi dan klimatologi. 3) Bagaimana persepsi guru terhadap Stasiun Meteorologi klimatologi dan Geofisika sebagai sumber belajar.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu mencari beberapa data yang terkait masalah penelitian sebagai penunjang penelitian. Populasinya meliputi seluruh guru SMA pada mata pelajaran geografi di Kota Bandung sedangkan sampelnya berbasis jarak masing-masing sekolah terhadap stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika dan cluster sekolah. Penelitian ini menggunakan varibael tunggal yaitu kebijakan sekolah dan latar belakang pendidikan guru. Untuk memperoleh data, dengan cara wawancara, kuesioner, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis persentase yaitu menghitung dalam tabel kemudian dideskripsikan dan menggunakan analisis tabel silang atau crosstab yaitu untuk melihat hubungan dari variabel yang digunakan.

Berdasarkan data yang telah diperoleh, maka hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar guru dalam menyampaikan materi ini masih menggunakan metode ceramah, diskusi, maupun penugasan kepada peserta didik. Hampir seluruhnya mengetahui Stasiun Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar karena memiliki alat-alat meteorologi yang lengkap. Guru geografi sepakat bahwa stasiun tersebut dapat dijadikan sumber belajar tetapi masih sebagian kecil yang memanfaatkannya.


(5)

Putri Nur Fajri Zaendy, 2014

Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

METHODS OF LEARNING AND TEACHERS PERCEPTIONS OF THE METEOROLOGICAL STATION CLIMATOLOGY AND GEOPHYSICS AS A SOURCE OF LEARNING GEOGRAPHY HIGH SCHOOL IN THE

CITY OF BANDUNG

Learning resources is an effort made directly for the benefit of the teaching process. Teaching outside of school can be optimized if the carrying out of a class of students to see firsthand the object in question, so that the meteorological station climatology and geophysics is one source of learning but have not been used optimally. Based on this background, the authors are interested in doing research with the tittle “Methods Of Learning And Teachers Perceptions Of The Meteorological Station Climatology And Geophysics As A Source Of Learning Geography High School In The City Of Bandung”. The formulation of the problem are 1) How the learning methods used by teachers in explaining the material meteorology and climatology. 2) How does the teacher’s knowledge about learning resources are used in connection with the subject of meteorology and climatology. 3) How do teacher’s perceptions of the meteorological station climatology and geophysics as a learning resource.

The method used in this research is descriptive method that is looking for some research problems related data as supporting research. The population covers all high school teachers in the subjects in the city of Bandung, while geography and distance-based sample of each school to the stasion and school clusters. This study used single variable, namely the school policy and teachers’ educational background. To obtain the data, by means of interviews, questionnaires, and documentation. Analysis using the analysis is to calculate the percentage in the table and then described using cross-table analysis is to look at the relationship of the variables used.

Based on the data that has been obtained, the results showed that the majority of teachers in presenting the material is still using lectures, discussions, and assignments to the students. Almost all the teachers know the meteorological station climatology and geophysics can be used as a source of learning because it has a complete meteorological instruments. Geography teachers agreed that the station could be used as a source of learning but still a small fraction who use it.

Keywords: Learning Resources, Climatology and Geophysics Meteorology Station.


(6)

Putri Nur Fajri Zaendy, 2014

Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK ...i

KATA PENGANTAR ...iii

UCAPAN TERIMA KASIH ...iv

DAFTAR ISI ...vii

DAFTAR TABEL ...x

DAFTAR GAMBAR ...xi

BAB I PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang ...1

B. Rumusan Masalah ...4

C. Definisi Operasional...5

D. Tujuan Penelitian ...7

E. Manfaat Penelitian ...7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...9

A. Pembelajaran Geografi ...9

1. Metode Pembelajaran ...10

2. Sumber Belajar ...11

3. Klasifikasi Sumber Belajar ...12

4. Penggunaan Sumber Belajar ...13

5. Jenis-Jenis Sumber Belajar ...14

6. Pemanfaatan Sumber Belajar ...15

7. Faktor yang Mempengaruhi Sumber Belajar ...17

8. Media Pembelajaran Geografi...18

B. Stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ...19

C. Pemanfaatan Stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Sebagai Sumber Belajar ...21

BAB III METODE PENELITIAN ...23


(7)

Putri Nur Fajri Zaendy, 2014

Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Variabel Penelitian ...23

C. Populasi dan Sampel ...24

1. Populasi ...24

2. Sampel ...26

D. Teknik Pengumpulan Data ...30

1. Wawancara ...30

2. Kuesioner ...31

3. Studi Dokumentasi ...31

E. Instrumen Penelitian...31

F. Teknik Analisis Data ...32

1. Teknik Persentase...32

2. Teknik Tabel Silang ...33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...34

A. Deskripsi Lokasi Penelitian...34

1. Letak Geografis Stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ....34

2. Kondisi Fisik Stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ...35

3. Sarana dan Prasarana Stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika 1) Sarana Pendidikan ...37

2) Sarana Parkir ...38

3) Objek yang Dapat Dimanfaatkan Sebagai Sumber Belajar Geografi ...39

4. Fungsi Stasiun Meteorologi Klimatolofi dan Geofisika ...49

1) Visi ...49

2) Misi ...49

3) Tujuan ...50

B. Deskripsi Data ...52

1. Karakteristik Sekolah ...52

1) Daftar Sekolah ...53


(8)

Putri Nur Fajri Zaendy, 2014

Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Karakteristik Guru ...60

1) Latar Belakang Pendidikan Guru ...60

2) Lama Mengajar ...60

3) Jenis Kelamin Responden ...61

4) Jumlah Guru Geografi ...61

5) Usia Responden ...62

C. Jawaban Pertanyaan Penelitian ...62

1. Metode Pembelajaran Guru Pada Pokok Bahasan Meteorologi Dan Klimatologi ...62

2. Pengetahuan Guru Tentang Sumber Belajar Yang Digunakan Berkaitan Dengan Pokok Bahasan Meteorologi Dan Klimatologi ..64

3. Persepsi Guru Terhadap Stasiun Meteorologi Dan Klimatologi Sebagai Sumber Belajar ...67

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ...74

A. Simpulan ...74

B. Rekomendasi ...75

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(9)

Putri Nur Fajri Zaendy, 2014

Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengajaran merupakan suatu proses yang sistemik yang meliputi banyak komponen. Salah satu komponen sistem pengajaran adalah sumber belajar. Sumber belajar memiliki pengertian yang luas karena sumber belajar tidak hanya satu aspek melainkan aspek lainnya. Dahulu hingga saat ini banyak yang beranggapan bahwa sumber belajar adalah guru maupun buku-buku pelajaran atau semacamnya.

Dalam pendidikan dilakukan upaya-upaya oleh semua pihak baik pemerintah maupun lainnya untuk mengupayakan terjadinya proses pembelajaran dalam waktu yang telah ditentukan menurut kurikulum. Menurut Mudyahardjo (2001:11) mengenai pengertian pendidikan, bahwa pendidikan dalam arti luas yaitu usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di masa yang akan datang. Kegiatan di luar ruangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari program pengembangan belajar anak.

Seperti yang telah dikatakan oleh Mudyahardjo (2001:11) pengajaran luar sekolah merupakan suatu upaya pihak sekolah khususnya guru untuk memberikan bentuk pengajaran yang berbeda dari biasanya. Menurut Wijayanti (2008:11) bahwa proses belajar mengajar adalah upaya menciptakan lingkungan yang bernilai positif, diatur dan direncanakan untuk mengembangkan faktor dasar yang telah dimiliki oleh anak. Lingkungan di luar sekolah merupakan bentuk sumber belajar. Karena segala upaya yang dilakukan untuk kepentingan proses pengajaran baik secara langsung merupakan sumber belajar. Sebaiknya guru memiliki sumber


(10)

Putri Nur Fajri Zaendy, 2014

Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

belajar yang banyak dan variatif agar para peserta didik memiliki pengalaman dan pengetahuan yang banyak dan lebih luas sehingga dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak mengerti menjadi mengerti. Lingkungan di luar sekolah sangat membantu peserta didik untuk lebih memahami materi karena para peserta didik dibantu oleh sumber belajar yang beragam. Tentunya sumber belajar tersebut harus sesuai dengan materi yang disampaikan oleh guru agar tujuan pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan materi yang telah disiapkan.

Hal tersebut didukung oleh pernyataan secara jelas Ibrahim dan Syaodih (2003:118) bahwa pembelajaran di luar sekolah agar menencapai hasil optimum dari proses belajar-mengajar, salah satu hal yang disarankan adalah membawa peserta didik ke luar kelas seperti mengunjungi pabrik-pabrik yang ada di sekitarnya, museum, atau ke suatu perkebunan, untuk melihat objek yang bersangkutan secara langsung. Guru memiliki tanggung jawab untuk menjadikan peserta didik kaya akan pengalaman. Guru yang efektif memiliki karakteristik yaitu mempunyai kemampuan, pengetahua luas, dan kualitas personal yang baik. Menurutnya hal positif yang dapat diambil dari pembelajaran di luar sekolah adalah dapat memberikan rangsangan yang sangat penting karena melalui penggunaan objek nyata ini, kegiatan belajar-mengajar dapat melibatkan semua indera peserta didik, terutama indera peraba. Adapun kelebihan dari pembelajaran di luar sekolah, sebagai berikut:

1. Dapat memberikan kesempatan semaksimal mungkin pada peserta didik untuk mempelajari sesuatu ataupun melaksanakan tugas-tugas dalam situasi nyata. 2. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengalami sendiri situasi

yang sesungguhnya dan melatih keterampilan mereka dengan menggunakan sebanyak mungkin alat indera.

Mata pelajaran Geografi mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dan interaksi antara manusia dan lingkungannya. Fenomena geosfer ini antara lain Atmosfer, Litosfer, Hidrosfer, Biosfer, dan Antroposfer. Dalam pembelajaran guru sangat berperan penting memberikan sumber belajar yang


(11)

Putri Nur Fajri Zaendy, 2014

Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bermanfaat dan variatif. Sumber belajar tersebut akan membantu memberikan pemahaman yang baik agar para peserta didik mampu memahami fenomena geosfer yang sebenarnya secara tidak langsung para peserta didik rasakan dalam kehidupan sehari-hari dan juga untuk mencocokkan antara materi yang disampaikan di sekolah dengan di lapangan. Dalam penyampaian materi alangkah lebih baik jika para peserta didik diajak langsung turun ke lapangan untuk mempelajari materi. Dengan begitu, peserta didik akan memahami materi yang disampaikan secara lebih menyeluruh.

Mata pelajaran Geografi membutuhkan ragam sumber belajar. Guru akan terasa mudah menyampaikan materi jika guru mengajak para peserta didik untuk mengunjungi tempat yang dijadikan sumber belajar tersebut. Namun pada kenyataannya saat ini pembelajaran geografi hanya dilakukan di dalam sekolah saja. Salah satu sumber belajar yaitu lingkungan. Lingkungan dapat dijadikan sumber pembelajaran. Sumber belajar ini bermanfaat bagi pembelajaran khususnya geografi, karena dapat membantu guru dan peserta didik dalam penyampaian materi yang sesuai dengan sumber belajar ini. Salah satu sumber belajar yang dapat dimanfaatkan oleh guru ialah Stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.

Tempat ini sangat penting untuk menunjang materi yang terdapat dalam pelajaran geografi karena tempat ini memiliki alat peraga yang diharapkan setelah mengunjungi tempat ini, peserta didik akan lebih mudah memahami materi yang sesuai dengan tempat ini.

Hal tersebut penulis angkat karena Stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika berkaitan dengan mata pelajaran geografi. Namun masih sedikit guru atau sekolah yang memanfaatkan tempat ini sebagai salah satu sumber belajar bagi geografi. Sekolah-sekolah yang pernah memanfaatkan stasiun tersebut pada tahun 2012 seperti Tabel 1.1.

Dari data di atas, ternyata masih sedikit SMA yang memanfaatkan stasiun ini sebagai sumber belajar geografi. Sedangkan faktanya di tempat ini terdapat


(12)

Putri Nur Fajri Zaendy, 2014

Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peralatan yang cukup lengkap yang bisa dijadikan sumber belajar. Jika guru bisa memanfaatkan tempat ini sebagai salah satu sumber belajar, maka diharapkan akan memberikan dampak yang sangat baik bagi kemajuan peserta didik.


(13)

Putri Nur Fajri Zaendy, 2014

Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 1.1

SMA yang Telah Memanfaatkan Stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

No Nama Sekolah Jumlah Peserta Didik

1 SMA Karya Pembangunan 2 Ciparay Tidak tercantum

2 SMAN 2 Bandung Tidak tercantum

3 SMA Alfa Centaury Tidak tercantum

Sumber: Stasiun Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika 2013

Umumnya, masih banyak guru yang menggunakan metode ceramah dimana metode ini lebih banyak terjadi interaksi satu arah saja sehingga menimbulkan kebosanan pada peserta didik, peserta didik mudah lupa, kondisi kelas tidak terjaga atau ribut, serta ada juga yang ngantuk sehingga peserta didik tidak bersemangat mengikuti pembelajaran dan tidak mengerti. Oleh karena itu, sekolah perlu membawa peserta didik mengunjungi suatu tempat agar peserta didik lebih bersemangat, lebih aktif dan kreatif, serta tidak cepat lupa dalam menerima materi sehingga menghasilkan hasil yang lebih optimal.

Dari pernyataan tersebut, peneliti mengkaji faktor apa yang menyebabkan

“jika” guru-guru tidak memanfaatkan stasiun tersebut sedang di tempat ini terdapat peralatan yang lengkap. Oleh karena itu penelitian ini diberi judul

“Metode Pembelajaran Dan Persepsi Guru Terhadap Stasiun Meteorologi

Klimatologi Dan Geofisika Sebagai Sumber Belajar Geografi SMA Di Kota

Bandung”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:


(14)

Putri Nur Fajri Zaendy, 2014

Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Bagaimana metode pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam menjelaskan materi meteorologi dan klimatologi?

2. Bagaimana pengetahuan guru tentang sumber belajar yang digunakan berkaitan dengan pokok bahasan meteorologi dan klimatologi?

3. Bagaimana persepsi guru terhadap Stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika sebagai sumber belajar?

C. Definisi Operasional

Berikut ini beberapa definisi operasional yang menjelaskan konsep-konsep yang terdapat pada judul penelitian yaitu:

1. Metode Pembelajaran

Yang dimaksudkan dengan metode pembelajaran dalam penelitian ini adalah bagaimana cara atau teknik seorang guru dalam menyampaikan materi yang ingin disampaikan kepada peserta didik. Setiap guru memiliki cara tersediri dalam menyampaikan materinya dan guru harus memiliki cara yang efektif dan sesuai dengan isi yang ingin disampaikan kepada peserta didik.

2. Persepsi Guru

Persepsi merupakan pandangan guru khususnya terhadap stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika terkait pengetahuan guru terhadap lokasi dari adanya stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. Selain pengetahuan guru terkait lokasi stasiun, persepsi ini merupakan pandangan guru terhadap lokasi stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika terkait sesuai tidaknya dimanfaatkan sebagai sumber belajar geografi.

3. Sumber Belajar

Sumber balajar merupakan segala apa (daya, lingkungan, pengalaman) yang dapat digunakan dan dapat mendukung proses pengajaran secara lebih efektif dan dapat memudahkan pencapaian tujuan pengajaran, baik yang langsung atau tidak langsung, baik konkret atau tidak konkret.


(15)

Putri Nur Fajri Zaendy, 2014

Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber belajar sedikit tidaknya memberikan kontribusi dan atau pengaruh terhadap keberhasilan belajar peserta didik. Sumber belajar diharapkan mampu membantu peserta didik untuk lebih memahami materi pelajaran khususnya geogafi. Sekolah berperan aktif untuk mendukung keberadaan sumber belajar. Menurut Sujanto (2007:88) tentang pengadaan sumber belajar yaitu:

1) Sekolah harus membuat daftar kebutuhan sumber belajar yang dibutuhkan selama paling tidak satu tahun ajaran, agar proses belajar berjalan dengan baik, tanpa hambatan akibat kurangnya sumber belajar.

2) Disamping tersedianya sumber belajar yang mencukupi, proses belajar akan berjalan baik apabila didukung oleh ketersediaan alat pelajaran yang sesuai dengan materi yang dibahas dalam kegiatan belajar mengajar. Sekolah menginventarisir alat pelajaran yang sudah dimiliki atau jumlah alat yang ada, serta mengusulkan jumlah kekurangannya.

3) Kesesuaian alat yang ada dengan kebutuhan. Kita sering kali menemukan bahwa alat-alat yang disediakan dan dikirim dari pusat sering tidak sesuai dengan kebutuhan riil sekolah. Hal ini terjadi karena sekolah penerima tidak terlibat dalam perencanaannya. Oleh karena itu sekolah sebaiknya membuat rencana sendiri.

Dari pernyataan di atas, bahwa yang dinamakan sumber belajar harus memberikan dampak positif bagi peserta didik yang memanfaatkannya. Sumber belajar berhasil digunakan jika dalam proses belajar mengajar sumber belajar memiliki ketersediaan alat yang memadai dan sesuai dengan kebutuhan. Dan dalam penelitian ini yang menjadi sumber belajar adalah Stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. Karena sumber belajar merupakan salah satu media belajar yang dapat ditemui di dalam maupun di luar lingkungan sekolah. Seorang guru wajib menemukan sumber belajar yang sesuai dan inovatif agar peserta didik semakin tertarik untuk mempelajari materi yang berkaitan dengan sumber belajar tersebut.


(16)

Putri Nur Fajri Zaendy, 2014

Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Salah satu objek yang dimanfaatkan dalam penelitian ini ialah Stasiun Meteorologi Klimtologi Dan Geofisika sebagai sumber belajar bagi pembelajaran geografi. Memanfaatkan stasiun ini sebagai sumber belajar akan diketahui sejauh mana seorang guru memanfaatkan sebuah tempat dimana di dalamnya terdapat ragam jenis alat-alat meteorologi yang sesuai dengan salah satu materi pada mata pelajaran Geografi di SMA untuk dijadikan sumber pembelajaran bagi peserta didik. Dalam prosesnya tentu memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihannya ialah sarana dan prasarana peralatan yang lengkap dan kelemahannya ada beberapa yang akan dirasakan langsung oleh guru salah satu diantaranya ialah lokasi sekolah-sekolah yang tidak semuanya dekat dengan Stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.

Para peserta didik diajak langsung untuk mengunjungi stasiun ini, selain memberikan bentuk nyata dalam pemberian materi juga dapat memacu para peserta didik untuk lebih termotivasi dalam mengikuti mata pelajaran geografi. Hal tersebut sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Potter dalam Mahfudz (2011:64) bahwa dalam istilah AMBAK (Apa Manfaatnya BAgiKu) yang jelas dan spesifik akan memotivasi seseorang untuk melakukan suatu kegiatan secara hebat. Peserta didik akan mengikuti pelajaran kalau mereka tahu manfaatnya bagi kehidupan mereka. Selain itu, dengan mengajak peserta didik untuk mengunjungi stasiun ini, bagi para peserta didik suasana belajar akan terasa menyenangkan karena mereka dapat mengetahui apa yang akan mereka pelajari berikut manfaatnya.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Mengidentifikasi bagaimana metode pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam menjelaskan materi meteorologi dan klimatologi.


(17)

Putri Nur Fajri Zaendy, 2014

Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Mengidentifikasi bagaimana pengetahuan guru tentang sumber belajar yang digunakan berkaitan dengan pokok bahasan meteorologi dan klimatologi? 3. Mengidentifikasi bagaimana persepsi guru terhadap Stasiun Meteorologi


(18)

Putri Nur Fajri Zaendy, 2014

Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian harus memperhatikan manfaat bagi pengembangan ilmu maupun pihak lain. Adapaun manfaat yang ingin diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menambah pengetahuan bagi penulis mengenai pemahaman teori-teori yang telah disampaikan selama proses perkuliahan yang berhubungan dengan kajian yang sedang diteliti saat ini.

2. Sebagai rujukan bagi guru geografi di Kota Bandung sebagai salah satu varian sumber belajar bagi pembelajaran geografi dan juga untuk memotivasi para peserta didik.

3. Sebagai literatur bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengembangkan penelitian ini.


(19)

Putri Nur Fajri Zaendy, 2014

Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metodologi merupakan suatu upaya untuk menemukan pemecahan dari suatu masalah yang ingin diteliti. Fokus utama penelitian ini ialah lebih kepada guru-guru geografi SMA di Kota Bandung dalam memanfaatkan Stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika sebagai sumber belajar

Berangkat dari permasalahan yang telah dipaparkan di atas, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif terhadap permasalahan tersebut. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena serta gejala atau persoalan yang terjadi. Menurut Pabundu (2005:4) penelitian deskriptif lebih mengarah pada pengungkapan suatu masalah atau keadaan sebagaimana adanya dan mengungkapkan fakta-fakta yang ada, walaupun kadang-kadang diberikan interpretasi atau analisis. Dalam penelitian ini penulis berusaha mencari data tentang guru-guru geografi SMA di Kota Bandung dalam mmanfaatkan Stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika untuk dijadikan sumber pembelajaran geografi.

Berdasarkan rumusan masalah yang ingin dicapai, maka penelitian ini dilakukan dengan hasil akhir yang ingin diperoleh yaitu untuk dapat mendeskripsikan, memperoleh dan memberikan gambaran dari kondisi sebenarnya dari objek yang diteliti.

B. Variabel Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang diteliti, menggunakan variabel tunggal. Variabel bebas yaitu kebijakan sekolah dan latar belakang pendidikan guru. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.1.


(20)

Putri Nur Fajri Zaendy, 2014

Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1

Variabel Penelitian Variabel Tunggal

1. Kebijakan Sekolah a. Alokasi Waktu b. Jarak

c. Biaya

2. Latar Belakang Pendidikan Guru a. Minat Guru

b. Model Pembelajaran Sumber: Hasil Pengolahan 2013

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah himpunan individu atau objek yang banyaknya terbatas atau tidak terbatas (Pabundu, 2005:20). Himpunan individu atau objek yang tidak terbatas merupakan himpunan individu atau objek yang sulit diketahui jumlahnya walaupun batas wilayahnya kita ketahui. Sedangkan menurut Wardiyanta (2006:19) populasi adalah keseluruhan dari unit analisis yang ciri-cirinya akan diduga.

Populasi Geografi adalah himpunan individu atau objek yang masing-masing mempunyai sifat atau ciri geografi yang sama. Ciri geografi yang dimaksud dapat berupa fisik maupun nonfisik. Dalam penelitian ini yang menjadi populasinya ialah seluruh SMA di Kota Bandung. Berikut adalah daftar SMA Negeri yang terdapat di Kota Bandung, dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Sekolah-sekolah tersebut kemudian dikelompokkan lebih lanjut berbasis jarak dari stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika dan kluster sekolah. Sehingga populasi dapat diklasifikasi pada Tabel 3.3.


(21)

Putri Nur Fajri Zaendy, 2014

Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung


(22)

Putri Nur Fajri Zaendy, 2014

Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.2

Daftar SMA Negeri di Kota Bandung

No Nama Sekolah No Nama Sekolah

1 SMA Negeri 1 Bandung 15 SMA Negeri 15 Bandung 2 SMA Negeri 2 Bandung 16 SMA Negeri 16 Bandung 3 SMA Negeri 3 Bandung 17 SMA Negeri 17 Bandung 4 SMA Negeri 4 Bandung 18 SMA Negeri 18 Bandung 5 SMA Negeri 5 Bandung 19 SMA Negeri 19 Bandung 6 SMA Negeri 6 Bandung 20 SMA Negeri 20 Bandung 7 SMA Negeri 7 Bandung 21 SMA Negeri 21 Bandung 8 SMA Negeri 8 Bandung 22 SMA Negeri 22 Bandung 9 SMA Negeri 9 Bandung 23 SMA Negeri 23 Bandung 10 SMA Negeri 10 Bandung 24 SMA Negeri 24 Bandung 11 SMA Negeri 11 Bandung 25 SMA Negeri 25 Bandung 12 SMA Negeri 12 Bandung 26 SMA Negeri 26 Bandung 13 SMA Negeri 13 Bandung

27 SMA Negeri 27 Bandung 14 SMA Negeri 14 Bandung

Sumber: Dinas Pendidikan Kota Bandung 2013

Tabel 3.3

Jumlah Populasi Berdasarkan Jarak Sekolah dan Kluster Sekolah Terhadap Stasiun Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika

No Jarak Sekolah Total

Kluster I Kluster II Kluster III

1 < 5 km 4 4 4 12

2 ≥ 5 km 3 2 10 15

Jumlah 27


(23)

Putri Nur Fajri Zaendy, 2014

Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Sampel

Dalam melaksanakan penelitian, tidak seluruh populasi yang ada lalu dijadikan juga sebagai sampel. Mengingat jumlah populasi yang banyak serta keterbatasan waktu, biaya, dan tenaga, maka ditentukanlah beberapa dari populasi agar terwakili. Sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Sudjana (2005:161) alasan dalam penentuan sampling terdiri dari beberapa alasan diantaranya ukuran populasi, masalah biaya, masalah waktu, percobaan yang sifatnya merusak, masalah penelitian, dan faktor ekonomis. Penentuan tersebut yaitu sebagai sampel. Sampel menurut Pabundu (2005:24) adalah sebagian dari objek atau individu-indvidu yang mewakili suatu populasi.

Dalam menentukan sampel dalam penelitian ini, menggunakan Cluster Sample. Menurut Sukardi (2003:61) teknik klaster atau Cluster Sampling ini memilih sampel bukan didasarkan pada individual, tetapi lebih didasarkan pada kelompok, daerah, atau kelompok subjek yang secara alami berkumpul bersama. Teknik ini digunakan karena mengingat Kota Bandung yang cukup luas dan jumlah populasi yang tidak sedikit. Dalam penelitian ini, yang menjadi sampel tidak seluruh SMA yang terdapat di Kota Bandung akan tetapi diambil berdasarkan jarak terdekat dari lokasi Stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika yaitu 2 km - 5 km dan digabungkan dengan kluster SMA di Kota Bandung. Adapun kluster SMA di Kota Bandung seperti yang tercantum dalam Tabel 3.4.

Dalam menentukan jumlah sampel dalam penelitian ini, selain ditentukan berdasarkan jarak, juga ditentukan berdasarkan kluster sekolah. Berdasarkan data jumlah populasi dan kluster di atas, maka jumlah sampel dalam penelitian ini tertera dalam Tabel 3.5. Dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.1 peta Kota Bandung secara keseluruhan, gambar 3.2 yaitu persebaran sampel penelitian berdasarkan jarak stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika terhadap SMA di Kota Bandung.


(24)

Putri Nur Fajri Zaendy, 2014

Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.4

Daftar Kluster Sekolah SMA Negeri di Kota Bandung Kluster

Sekolah Nama Sekolah

Kluster

Sekolah Nama Sekolah

1

SMA Negeri 2 Bandung

3

SMA Negeri 10 Bandung

SMA Negeri 3 Bandung SMA Negeri 12 Bandung

SMA Negeri 4 Bandung SMA Negeri 13 Bandung

SMA Negeri 5 Bandung SMA Negeri 14 Bandung

SMA Negeri 8 Bandung SMA Negeri 15 Bandung

SMA Negeri 11 Bandung SMA Negeri 16 Bandung

SMA Negeri 24 Bandung SMA Negeri 17 Bandung

2

SMA Negeri 1 Bandung SMA Negeri 18 Bandung

SMA Negeri 6 Bandung SMA Negeri 19 Bandung

SMA Negeri 7 Bandung SMA Negeri 21 Bandung

SMA Negeri 9 Bandung SMA Negeri 23 Bandung

SMA Negeri 20 Bandung SMA Negeri 25 Bandung

SMA Negeri 22 Bandung SMA Negeri 26 Bandung

MA Negeri 1 Bandung SMA Negeri 27 Bandung

MA Negeri 2 Bandung Sumber: Dinas Pendidikan Kota Bandung 2013


(25)

Putri Nur Fajri Zaendy, 2014

Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1 Peta Administratif Kota Bandung


(26)

Putri Nur Fajri Zaendy, 2014

Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.2 Peta Persebaran Sampel Penelitian


(27)

Putri Nur Fajri Zaendy, 2014

Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.5

Jumlah Sampel Penelitian

No Kluster Sekolah Sekolah Jumlah Guru

1 I SMA Negeri 3 Bandung 1

SMA Negeri 8 Bandung 2

2 II SMA Negeri 7 Bandung 2

SMA Negeri 22 Bandung 1

3 II SMA Negeri 14 Bandung 2

SMA Negeri 12 Bandung 2

Jumlah 10

Sumber: Hasil Pengolahan 2013

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan tiga macam metode yaitu wawancara, kuesioner, dan studi dokumentasi.

1. Wawancara

Pedoman wawancara menurut Hasan (2009:16) adalah daftar yang berisikan pertanyaan atau pernyatan yang digunakan sebagai patokan dalam melaksanakan wawancara dengan responden. Wawancara dilakukan untuk memperoleh jawaban secara langsung dari responden. Wawancara dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh informasi terkait masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana pemanfaatan Stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika sebagai sumber belajar.

Teknik wawancara ini dilakukan kepada pihak Sekolah yaitu Kepala Sekolah pada tiap-tiap SMA di Kota Bandung dan pihak pengelola Stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika untuk memperoleh informasi terkait dengan jelas. Dengan tujuan untuk memperoleh informasi secara jelas dan benar. Informasi tersebut berupa keterkaitan antara sekolah dengan pihak stasiun


(28)

Putri Nur Fajri Zaendy, 2014

Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengenai pemanfaatan stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika sebagai sumber belajar.

2. Kuesioner

Kuesioner menurut Pabundu (2005:54) adalah usaha mengumpulkan informasi dengan menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis oleh responden. Sedangkan responden (Pabundu dalam Monalisa, 2012:35) adalah orang yang memberikan jawaban-jawaban atau pertanyaan-pertanyaan yang dimuat dalam angket. Dalam memberikan jawaban, diharapkan mereka dapat memberikan informasi secara terbuka dan jelas untuk membantu kelancaran dari adanya penelitian ini.

Kuesioner ini diberikan kepada guru Geografi yang tersebar di enam SMA di Kota Bandung. Data yang diinginkan dari teknik kuesioner ini adalah jawaban secara terperinci dari responden terkait dengan pemanfaatan stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika oleh guru-guru Geografi di SMA Kota Bandung.

3. Studi Dokumetasi

Melalui studi dokumentasi ini, akan memperoleh informasi berupa gambar atau foto-foto, dokumen-dokumen, dan lain sebagainya sebagi penunjang sekaligus untuk memperkuat data yang telah diperoleh. Hal ini bertujuan untuk melengkapi data yang berkaitan dengan masalah dalam penelitian ini. Data yang dimaksud ialah data dari Stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Dinas Pendidikan Kota Bandung, SMA yang berada di Kota Bandung, dan lainnya yang terkait dengan penelitian ini.

Data yang diharapkan dari studi dokumentasi ini adalah berupa gambar-gambar yang menunjukkan peralatan-peralatan apa saja yang tersedia di stasiun hingga fasilitas yang tersedia seperti sarana parkir, lalu dokumen-dokumen berupa data nama-nama seluruh SMA yang terdapat di Kota Bandung yang diperoleh dari


(29)

Putri Nur Fajri Zaendy, 2014

Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dinas Pendidikan Kota Bandung dan hasil kuesioner yang diperoleh dari guru-guru Geografi di SMA Kota Bandung.


(30)

Putri Nur Fajri Zaendy, 2014

Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

x 100%

E. Instrumen Penelitian

Untuk membantu memperlancar proses penelitian, digunakan beberapa alan dan bahan dalam penelitian ini. Alat dan bahan tersebut diantaranya :

1. Pedoman wawancara. 2. Angket atau kuesioner. 3. Camera handphone. 4. Laptop.

5. Google Earth.

6. Peta Rupabumi Indonesia.

 Peta RBI 25.000 Lembar 1209-311 Bandung;

 Peta RBI 25.000 Lembar 1209-312 Ujungberung;

 Peta RBI 25.000 Lembar 1209-313 Cimahi;

 Peta RBI 25.000 Lembar 1209-314 Lembang;

F. Teknik Analisis Data

Pada saat menganalisis data yang diperolah, digunakan teknik analisis deskriptif. Dimana analisis deskriptif ini dilakukan untuk memberikan gambaran terhadap permasalahan yang terjadi. Untuk mengolah data yang terkumpul, digunakanlah teknik sebagai berikut.

1. Teknik Persentase

Setelah angket disebar kepada responden, maka diperolehlah suatu data dari kuesioner tersebut, yaitu selanjutnya menganalisis data yang diperoleh terhadap pemanfaatan Stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika sebagai sumber belajar mata pelajaran geografi di SMA Kota Bandung. Analisis persentase data digunakan untuk mendapatkan persentase data, yaitu menghitung data yang diperoleh ke dalam tabel lalu dari data persentase tersebut dideskripsikan. Untuk memperoleh persentase, digunakan rumus:


(31)

Putri Nur Fajri Zaendy, 2014

Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung


(32)

Putri Nur Fajri Zaendy, 2014

Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

P = besar persentase hasil penelitian f = frekuensi jawaban

n = jumlah seluruh responden % = bilangan konstan

Hasil persentase yang diperoleh, digunakan untuk mempermudah menafsirkan data yang telah diperoleh sebelumnya. Hasil persentase tersebut kemudian dicocokkan dengan kriteria persentase. Untuk lebih jelasnya, kriteria persentase tersebut yang digunakan tercantum dalam Tabel 3.6.

Tabel 3.6

Kriteria Penilaian Skor Persentase Penelitian

Frrekuensi Kriteria

0 Tidak ada

1-24 % Sebagian kecil

25-49 % Kurang dari setengahnya

50 % Setengahnya

51-74 % Sebagian besar

75-99 % Hampir seluruhnya

100 % Seluruhnya

Sumber: Arikuto dalam Widya (2013:51)

2. Analisis Tabel Silang

Analisi tabel silang (crosstabulation) merupakan salah satu analisis korelasional yang digunakan untuk melihat suatu hubungan antar variabel. Variabel yang dianalisis diantaranya jenjang pendidikan, pengetahuan guru terhadap alat-alat meteorologi, lama guru mengajar, pemanfaatan stasiun Meteorologi Klimatologi


(33)

Putri Nur Fajri Zaendy, 2014

Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan Geofisika oleh guru, pengetahuan guru terhadap lokasi stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.


(34)

Putri Nur Fajri Zaendy, 2014

Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya beserta pembahasan terkait hasil penelitian mengenai pemanfaatan Stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika sebagai sumber belajar geografi SMA di Kota Bandung, selanjutnya adalah simpulan akhir beserta rekomendasi dalam penelitian ini.

A. Simpulan

1. Salah satu materi pada mata pelajaran Geografi adalah meteorologi dan klimatologi. Berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan, sebagian besar guru dalam menyampaikan materi ini masih menggunakan metode ceramah, diskusi, maupun penugasan kepada peserta didik. Dibantu dengan media lain seperti infocus, buku paket, serta internet proses belajar tetap berlangsung. Dengan media infocus dapat mempermudah guru dalam menjelaskan materi meteorologi dan klimatologi dengan menampilkan gambar alat-alat meteorologi.

Disamping itu, diperoleh data terdapat beberapa guru yang pernah menggunakan stasiun sebagai sarana kegiatan belajar dalam rangka mendukung keberhasilan proses belajar mengajar. Dengan memanfaatkan stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika guru berharap peserta didik memiliki rasa ketertarikan terhadap mata pelajaran Geografi.

2. Guru-guru geografi SMA di Kota Bandung hampir seluruhnya mengetahui Stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar karena memiliki alat-alat meteorologi yang lengkap. Tetapi tidak semua dari alat-alat beserta manfaatnya diketahui dikarenakan faktor usia sehingga para guru kesulitan untuk mengingat nama beserta manfaat alat-alat meteorologi tersebut.


(35)

Putri Nur Fajri Zaendy, 2014

Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Dalam pemanfaatan stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar pada mata pelajaran Geografi SMA di Kota Bandung pada materi Meteorologi dan Klimatologi, masih sebagian kecil yang memanfaatkannya sebagai sumber belajar. Sedangkan, jika melihat pengalaman mengajar para guru, mereka telah memiliki jam terbang mengajar yang sudah sangat banyak dan guru hampir seluruhnya mengetahui lokasi stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika beserta alat-alat meteorologi apa saja yang terdapat di stasiun sebagai penunjang bahan ajar. Berdasarkan hasil penelitian, masih belum banyak dimanfaatkan oleh para guru. Hal tersebut dikarenakan beberapa faktor seperti alokasi waktu, biaya, kebijakan, serta jarak. Tetapi kendala tersebut sebenarnya dapat diminimalisir. Guru menjelaskan bahwa alokasi waktu yang tidak cukup mengingat padatnya jam sekolah, namun hal tersebut dapat diatasi dengan menugaskan dalam bentuk kelompok-kelompok kecil untuk bergiliran mengunjungi stasiun dan tentunya mencari hari yang tidak menggangu mata pelajaran lain.

B. Rekomendasi

Berdasarkan simpulan di atas, maka ada beberapa rekomendasi sebagai saran penelitian. Rekomendasi tersebut sebagai berikut:

1. Stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika sudah baik dalam segi penataan tempat, namun dirasa masih kekurangan tempat untuk menampung pengunjung. Untuk itu diperlukan penambahan tempat atau halaman untuk menampung pengunjung yang datang.

2. Informasi terhadap Stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika dirasa masih kurang. Untuk itu, perlu diadakannya promosi atau kunjungan pihak stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ke sekolah-sekolah sebagai bentuk pengenalan dan informasi lebih dalam agar masyarakat umumnya dan sekolah khususnya untuk lebih tertarik mengunjungi stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika


(36)

Putri Nur Fajri Zaendy, 2014

Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Untuk meningkatkan kemampuan bagi guru geografi dalam memberikan pembelajaran kepada peserta didik dalam memanfaatkan alat-alat meteorologi sebagai bahan ajar, perlu diadakannya suatu pelatihan. Diharapkan dengan adanya pelatihan ini guru-guru geografi SMA akan lebih terlatih dan menguasai dalam pemberian materi yang berkaitan dengan alat-alat meteorologi.


(37)

Putri Nur Fajri Zaendy, 2014

Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Budiningsih, Asri .C. (2005). Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.

Doddington, Christine dan Mary Hilton. (2010). Pendidikan Berpusat Pada Anak Membangkitkan Kembali Tradisi Kreatif. Jakarta Barat: Indeks. Hamalik, Oemar. (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara. Hanafiah, N. dan Cucu Suhana. (2012). Konsep Strategi Pembelajaran.

Bandung: Refika Aditama.

Harjanto. (2008). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Hasan, Iqbal. (2009). Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Ibrahim, R. dan Nana Syaodih S. (2003). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.

Joyce, Bruce, MW, EC. (2011). Models of Teaching atau Model-Model Pengajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Kesuma, D. dan Dede Somarya. (2012). Landasan Pendidikan. UPI: tidak diterbitkan.

Mahfudz, Asep. (2011). Be a Good Teacher or Never 9 Jurus Cepat Menjadi Guru Profesional Berjarakter Trainer. Bandung: Nuansa.

Mariyana, Rita, AN, dan YR. (2010). Pengelolaan Lingkungan Belajar. Jakarta: Kencana Prenada media Group.


(38)

Putri Nur Fajri Zaendy, 2014

Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Monalisa, Riana Tamara. (2012). Pemanfaatan Kebun Raya Cibodas Sebagai Sumber Belajar Pada Mata Pelajaran Geografi SMA Di Kabupaten Cianjur. Skripsi Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Mudyahardjo, Redja. (2001). Filsafat Ilmu Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Pabundu, M.T. (2005). Metode Penelitian Geografi. Jakarta: PT Bumi Aksara. Purwanto, Ngalim. (2008). Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Rochaety, E., Pontjorini R., dan Prima G.Y. (2010). Sistem Informasi Majanemen Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Rohani, Ahmad H.M. (2010). Pengelolaan Pengajaran Sebuah Pengantar Menjadi Guru Profesional. Jakarta: Rineka Cipta.

Rohani, Ahmad H.M. dan Abu Ahmadi. (1991). Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Sagala, Syaiful. (2009). Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: CV Alfabeta.

Sanjaya, Wina. (2010). Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sopiatin, Popi. (2010). Manejemen Belajar Berbasis Kepuasan Siswa. Bogor: Ghalia Indonesia.

Stasiun Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika. (2013). Buku Tamu. Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito


(39)

Putri Nur Fajri Zaendy, 2014

Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. (2001). Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sujanto, Bedjo. (2007). Guru Indonesia Dan Perubahan Kurikulum Mengorek Kegelisahan Guru. Jakarta: CV. Sagung Seto.

Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi Dan Praktiknya. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Sunarto, dan Agung Hartono. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Suryosubroto, B. (2002). Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Suryosubroto, B. (2004). Manajemen Pendidikan Di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Wardiyanta. (2006). Metode Penelitian Pariwisata. Yogyakarta: Andi Offset. Widya, Amilia. (2013). Hubungan Kondisi Air Tanah Dengan Intrusi Air laut

Pada Pesisir Di Daerah Palabuhan Ratu Kabupaten Sukabumi. Skripsi Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Wijayanti, Irine dan Diana Sari. (2008). Manajemen. Jogjakarta: Mitra Cendikia Offset.


(1)

Putri Nur Fajri Zaendy, 2014

Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya beserta pembahasan terkait hasil penelitian mengenai pemanfaatan Stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika sebagai sumber belajar geografi SMA di Kota Bandung, selanjutnya adalah simpulan akhir beserta rekomendasi dalam penelitian ini.

A. Simpulan

1. Salah satu materi pada mata pelajaran Geografi adalah meteorologi dan klimatologi. Berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan, sebagian besar guru dalam menyampaikan materi ini masih menggunakan metode ceramah, diskusi, maupun penugasan kepada peserta didik. Dibantu dengan media lain seperti infocus, buku paket, serta internet proses belajar tetap berlangsung. Dengan media infocus dapat mempermudah guru dalam menjelaskan materi meteorologi dan klimatologi dengan menampilkan gambar alat-alat meteorologi.

Disamping itu, diperoleh data terdapat beberapa guru yang pernah menggunakan stasiun sebagai sarana kegiatan belajar dalam rangka mendukung keberhasilan proses belajar mengajar. Dengan memanfaatkan stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika guru berharap peserta didik memiliki rasa ketertarikan terhadap mata pelajaran Geografi.

2. Guru-guru geografi SMA di Kota Bandung hampir seluruhnya mengetahui Stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar karena memiliki alat-alat meteorologi yang lengkap. Tetapi tidak semua dari alat-alat beserta manfaatnya diketahui dikarenakan faktor usia sehingga para guru kesulitan untuk mengingat nama beserta manfaat alat-alat meteorologi tersebut.


(2)

Putri Nur Fajri Zaendy, 2014

Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Dalam pemanfaatan stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar pada mata pelajaran Geografi SMA di Kota Bandung pada materi Meteorologi dan Klimatologi, masih sebagian kecil yang memanfaatkannya sebagai sumber belajar. Sedangkan, jika melihat pengalaman mengajar para guru, mereka telah memiliki jam terbang mengajar yang sudah sangat banyak dan guru hampir seluruhnya mengetahui lokasi stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika beserta alat-alat meteorologi apa saja yang terdapat di stasiun sebagai penunjang bahan ajar. Berdasarkan hasil penelitian, masih belum banyak dimanfaatkan oleh para guru. Hal tersebut dikarenakan beberapa faktor seperti alokasi waktu, biaya, kebijakan, serta jarak. Tetapi kendala tersebut sebenarnya dapat diminimalisir. Guru menjelaskan bahwa alokasi waktu yang tidak cukup mengingat padatnya jam sekolah, namun hal tersebut dapat diatasi dengan menugaskan dalam bentuk kelompok-kelompok kecil untuk bergiliran mengunjungi stasiun dan tentunya mencari hari yang tidak menggangu mata pelajaran lain.

B. Rekomendasi

Berdasarkan simpulan di atas, maka ada beberapa rekomendasi sebagai saran penelitian. Rekomendasi tersebut sebagai berikut:

1. Stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika sudah baik dalam segi penataan tempat, namun dirasa masih kekurangan tempat untuk menampung pengunjung. Untuk itu diperlukan penambahan tempat atau halaman untuk menampung pengunjung yang datang.

2. Informasi terhadap Stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika dirasa masih kurang. Untuk itu, perlu diadakannya promosi atau kunjungan pihak stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ke sekolah-sekolah sebagai bentuk pengenalan dan informasi lebih dalam agar masyarakat umumnya dan sekolah khususnya untuk lebih tertarik mengunjungi stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika


(3)

Putri Nur Fajri Zaendy, 2014

Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Untuk meningkatkan kemampuan bagi guru geografi dalam memberikan pembelajaran kepada peserta didik dalam memanfaatkan alat-alat meteorologi sebagai bahan ajar, perlu diadakannya suatu pelatihan. Diharapkan dengan adanya pelatihan ini guru-guru geografi SMA akan lebih terlatih dan menguasai dalam pemberian materi yang berkaitan dengan alat-alat meteorologi.


(4)

Putri Nur Fajri Zaendy, 2014

Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Budiningsih, Asri .C. (2005). Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.

Doddington, Christine dan Mary Hilton. (2010). Pendidikan Berpusat Pada

Anak Membangkitkan Kembali Tradisi Kreatif. Jakarta Barat: Indeks.

Hamalik, Oemar. (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara. Hanafiah, N. dan Cucu Suhana. (2012). Konsep Strategi Pembelajaran.

Bandung: Refika Aditama.

Harjanto. (2008). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Hasan, Iqbal. (2009). Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta: PT

Bumi Aksara.

Ibrahim, R. dan Nana Syaodih S. (2003). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.

Joyce, Bruce, MW, EC. (2011). Models of Teaching atau Model-Model

Pengajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Kesuma, D. dan Dede Somarya. (2012). Landasan Pendidikan. UPI: tidak diterbitkan.

Mahfudz, Asep. (2011). Be a Good Teacher or Never 9 Jurus Cepat Menjadi

Guru Profesional Berjarakter Trainer. Bandung: Nuansa.

Mariyana, Rita, AN, dan YR. (2010). Pengelolaan Lingkungan Belajar. Jakarta: Kencana Prenada media Group.


(5)

Putri Nur Fajri Zaendy, 2014

Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Monalisa, Riana Tamara. (2012). Pemanfaatan Kebun Raya Cibodas Sebagai

Sumber Belajar Pada Mata Pelajaran Geografi SMA Di Kabupaten Cianjur. Skripsi Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Geografi

FPIPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Mudyahardjo, Redja. (2001). Filsafat Ilmu Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Pabundu, M.T. (2005). Metode Penelitian Geografi. Jakarta: PT Bumi Aksara. Purwanto, Ngalim. (2008). Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Rochaety, E., Pontjorini R., dan Prima G.Y. (2010). Sistem Informasi

Majanemen Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Rohani, Ahmad H.M. (2010). Pengelolaan Pengajaran Sebuah Pengantar

Menjadi Guru Profesional. Jakarta: Rineka Cipta.

Rohani, Ahmad H.M. dan Abu Ahmadi. (1991). Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Sagala, Syaiful. (2009). Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: CV Alfabeta.

Sanjaya, Wina. (2010). Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sopiatin, Popi. (2010). Manejemen Belajar Berbasis Kepuasan Siswa. Bogor: Ghalia Indonesia.

Stasiun Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika. (2013). Buku Tamu. Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito


(6)

Putri Nur Fajri Zaendy, 2014

Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. (2001). Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sujanto, Bedjo. (2007). Guru Indonesia Dan Perubahan Kurikulum Mengorek

Kegelisahan Guru. Jakarta: CV. Sagung Seto.

Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi Dan

Praktiknya. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Sunarto, dan Agung Hartono. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Suryosubroto, B. (2002). Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Suryosubroto, B. (2004). Manajemen Pendidikan Di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Wardiyanta. (2006). Metode Penelitian Pariwisata. Yogyakarta: Andi Offset. Widya, Amilia. (2013). Hubungan Kondisi Air Tanah Dengan Intrusi Air laut

Pada Pesisir Di Daerah Palabuhan Ratu Kabupaten Sukabumi. Skripsi

Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Wijayanti, Irine dan Diana Sari. (2008). Manajemen. Jogjakarta: Mitra Cendikia Offset.