317179490 01 Analisis SKL KI KD Silabus Pedoman Mapel
PELATIHAN IMPLEMENTASI
KURIKULUM 2013
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
MATERI PELATIHAN:
ANALISIS DOKUMEN SKL, KI-KD, SILABUS,
DAN PEDOMAN MAPEL
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2016
Bagian 1
3
ANALISIS DOKUMEN SKL,
KI-KD, SILABUS,
DAN PEDOMAN MAPEL
A. Konsep
1.
2.
3.
4.
5.
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) pada pendidikan SMK adalah
kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diharapkan dapat dicapai
setelah peserta didik menyelesaikan mata belajar. SKL merupakan
acuan utama dalam pengembangan Kompetensi Inti (KI), selanjutnya
Kompetensi Inti dijabarkan ke dalam Kompetensi Dasar (KD).
Kompetensi Inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai SKL
yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas atau
program yang menjadi dasar pengembangan KD. KI mencakup: sikap
spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang berfungsi
sebagai pengintegrasi muatan pembelajaran, mata pelajaran atau
program dalam mencapai SKL.
Kompetensi Dasar adalah kemampuan yang menjadi syarat untuk
menguasai Kompetensi Inti yang harus dicapai peserta didik melalui
proses pembelajaran. Kompetensi Dasar merupakan tingkat
kemampuan dalam konteks muatan pembelajaran serta perkembangan
belajar yang mengacu pada Kompetensi Inti dan dikembangkan
berdasarkan taksonomi hasil belajar.
Taksonomi dimaknai sebagai seperangkat prinsip klasifikasi atau
struktur dan kategori ranah kemampuan tentang perilaku peserta didik
yang terbagi ke dalam ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Pembagian ranah perilaku belajar dilakukan untuk mengukur perubahan
perilaku seseorang selama proses pembelajaran sampai pada
pencapaian hasil belajar, dirumuskan dalam perilaku (behaviour) dan
terdapat pada indikator pencapaian kompetensi.
Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan kegiatan
pembelajaran pada mata pelajaran tertentu dalam skala makro, yang
memberikan informasi tentang kompetensi dasar , materi pembelajaran
dan kegiatan pembelajaran.
B. Deskripsi
1.
Hasil belajar dirumuskan dalam tiga kelompok ranah taksonomi meliputi ranah sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Pembagian taksonomi hasil belajar dilakukan untuk
mengukur perubahan perilaku peserta didik selama proses belajar sampai pada pencapaian
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
4
hasil belajar yang dirumuskan dalam aspek perilaku (behaviour) tujuan pembelajaran.
Umumnya klasifikasi perilaku hasil belajar yang digunakan berdasarkan taksonomi Bloom
yang pada Kurikulum 2013 yang telah disempurnakan oleh Anderson dan Krathwohl
dengan pengelompokan menjadi : (1) Sikap (affective) merupakan perilaku, emosi dan
perasaan dalam bersikap dan merasa, (2) Pengetahuan (cognitive) merupakan kapabilitas
intelektual dalam bentuk pengetahuan atau berpikir, (3) Keterampilan (psychomotor)
merupakan keterampilan manual atau motorik dalam bentuk melakukan.
a.
b.
c.
d.
Ranah sikap dalam Kurikulum 2013 merupakan urutan pertama dalam
perumusan kompetensi lulusan, selanjutnya diikuti dengan rumusan
ranah pengetahuan dan keterampilan. Ranah sikap dalam Kurikulum
2013 menggunakan olahan Krathwohl, dimana pembentukan sikap
peserta didik ditata secara hirarkhis mulai dari menerima (accepting),
merespon/ menanggapi (responding), menghargai (valuing), menghayati
(organizing/ internalizing), dan mengamalkan (characterizing/actualizing).
Ranah pengetahuan pada Kurikulum 2013 menggunakan taksonomi
Bloom olahan Anderson, dimana perkembangan kemampuan
mental intelektual peserta didik dimulai dari C1 yakni: (1) mengingat
(remember), peserta didik mengingat kembali pengetahuan dari
memorinya; (2) C2 yakni memahami (understand), merupakan
kemampuan mengonstruksi makna dari pesan pembelajaran baik
secara lisan, tulisan maupun grafik; (3) C3 yakni menerapkan (apply);
merupakan penggunaan prosedur dalam situasi yang diberikan atau
situasi baru; (4) C4 yakni menganalisis (analyse); merupakan penguraian
materi ke dalam bagian-bagian dan bagaimana bagian-bagian
tersebut saling berhubungan satu sama lainnya dalam keseluruhan
struktur; (5) C5 yakni mengevaluasi (evaluate); merupakan kemampuan
membuat keputusan berdasarkan kriteria dan standar; dan (6) C6
yakni mengkreasi (create); merupakan kemampuan menempatkan
elemen-elemen secara bersamaan ke dalam bentuk modifikasi atau
mengorganisasikan elemen-elemen ke dalam pola baru (struktur baru).
Ranah keterampilan pada Kurikulum 2013 yang mengarah pada
pembentukan keterampilan abstrak menggunakan gradasi dari Dyers
yang ditata sebagai berikut: (1) mengamati (observing); (2) menanya
(questioning); (3) mencoba (experimenting); (4) menalar (associating); (5)
menyaji (communicating); dan (6)mencipta (creating).
Pembentukan keterampilan kongkret menggunakan gradasi olahan
Simpson dengan tingkatan: persepsi, kesiapan, meniru, membiasakan
gerakan, mahir, menjadi gerakan alami, dan menjadi gerakan orisinal.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Tabel 1. Perkembangan Keterampilan Menurut Simpson dan Dave
No
Tingkat Taksonomi Simpson
1.
• Persepsi
• Kesiapan
• Meniru
2.
Membiasakan
gerakan (mechanism)
Uraian
Tingkatan
Taksonomi
Dave
• Menunjukkan Imitasi
perhatian
untuk melakukan suatu
gerakan.
• Menunjukkan kesiapan
mental dan
fisik untuk
melakukan
suatu gerakan.
• Meniru gerakan secara
terbimbing.
Melakukan
gerakan mekanistik.
Manipulasi
Uraian
Tingkat
Kompetensi Minimal/
Kelas
Meniru kegiatan yang telah
didemonstrasikan atau
dijelaskan,
meliputi tahap
coba-coba
hingga mencapai respon
yang tepat.
V/Kelas X
Melakukan
suatu pekerjaan dengan
sedikit percaya
dan kemampuan melalui
perintah dan
berlatih.
V/Kelas XI
5
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
6
No
Tingkat Taksonomi Simpson
Uraian
Tingkatan
Taksonomi
Dave
Uraian
3.
Mahir (complex or
overt response)
Melakukan
gerakan
kompleks dan
termodifikasi.
Presisi
Melakukan
suatu tugas
atau aktivitas
dengan keahlian dan kualitas
yang tinggi
dengan unjuk
kerja yang cepat, halus, dan
akurat serta
efisien tanpa
bantuan atau
instruksi.
4.
Menjadi gerakan
alami (adaptation)
Menjadi gerakan alami yang
diciptakan sendiri atas dasar
gerakan yang
sudah dikuasai
sebelumnya.
Artikulasi
Keterampilan
berkembang
dengan baik
sehingga seseorang dapat
mengubah
pola gerakan
sesuai dengan
persyaratan
khusus untuk
dapat digunakan mengatasi
situasi problem
yang tidak
sesuai SOP.
5.
Menjadi tindakan
orisinal (origination)
Menjadi
gerakan baru
yang orisinal
dan sukar ditiru
oleh orang lain
dan menjadi
ciri khasnya.
Naturalisasi
Melakukan unjuk kerja level
tinggi secara
alamiah, tanpa
perlu berpikir
lama dengan
mengkreasi
langkah kerja
baru.
Tingkat
Kompetensi Minimal/
Kelas
VI/Kelas XII
Catatan: pada lampiran Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014, taksonomi olahan Dave tidak
dicantumkan tetapi dapat digunakan sebagai pengayaan.
2.
SKL adalah profil kompetensi lulusan yang akan dicapai oleh peserta didik setelah
mempelajari semua mata pelajaran pada jenjang tertentu yang mencakup ranah sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
3.
Kompetensi Inti merupakan tangga pertama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran
pada tingkat kelas tertentu. Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran dirinci
dalam rumusan Kompetensi Dasar. Kompetensi lulusan, kompetensi inti, dan kompetensi
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
dasar dicapai melalui proses pembelajaran dan penilaian yang dapat diilustrasikan dengan
skema berikut.
7
Gambar 1. Skema Hubungan SKL, K-I, KD, Penilaian dan Hasil Belajar
Rumusan standar kompetensi lulusan yang tercantum pada Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 untuk tingkat SMK/MAK adalah sebagai berikut.
Tabel 2. Standar Kompetensi Lulusan SMK/MAK
Dimensi
Kualifikasi Kemampuan
Sikap
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung-jawab
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
Pengetahuan
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak
fenomena dan kejadian.
Keterampilan
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif
dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari
yang dipelajari di sekolah secara mandiri.
4.
Penguasaan kompetensi lulusan dikelompokkan menjadi beberapa Tingkat Kompetensi,
yang diartikan sebagai kriteria capaian Kompetensi yang bersifat generik yang harus dipenuhi
oleh peserta didik pada setiap tingkat kelas dalam rangka pencapaian Standar Kompetensi
Lulusan. Tingkat Kompetensi terdiri atas 8 (delapan) jenjang yang harus dicapai oleh peserta
didik secara bertahap dan berkesinambungan.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Tabel 3. Tingkat Kompetensi
8
NO
TINGKAT
KOMPETENSI
TINGKAT KELAS
1.
Tingkat 0
TK/ RA
2.
Tingkat 1
Kelas I SD/MI/SDLB/PAKET A Kelas II SD/MI/SDLB/PAKET A
3.
Tingkat 2
Kelas III SD/MI/SDLB/PAKET A
Kelas IV SD/MI/SDLB/PAKET A
4.
Tingkat 3
Kelas V SD/MI/SDLB/PAKET A Kelas VI SD/MI/SDLB/PAKET A
5.
Tingkat 4
Kelas VII SMP/MTs/SMPLB/PAKET B Kelas VIII SMP/MTs/
SMPLB/PAKET B
6.
Tingkat 4A
Kelas IX SMP/MTs/SMPLB/PAKET B
7.
Tingkat 5
Kelas X SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/ PAKET C/PAKET C
KEJURUAN
Kelas XI SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/ PAKET C/PAKET C
KEJURUAN
8.
Tingkat 6
Kelas XII SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/ PAKET C/PAKET C
KEJURUAN
Sumber: Permendikbud no. 64 tahun 2013 tentang Standar Isi.
5.
Kompetensi Inti SMK/MAK sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 60
Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SMK/MAK sebagai berikut.
Tabel 4. Kompetensi Inti SMK/MAK
KOMPETENSI INTI
KELAS X
KOMPETENSI INTI
KELAS XI
KOMPETENSI INTI
KELAS XII
Sikap Spiritual:
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Sikap Sosial:
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa pada pergaulan dunia.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
KOMPETENSI INTI
KELAS X
KOMPETENSI INTI
KELAS XI
KOMPETENSI INTI
KELAS XII
3. Memahami, menerapkan
dan menganalisis
pengetahuan faktual,
konseptual, dan
prosedural berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dalam
wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan
kejadian dalam bidang
kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah.
3. Memahami,
menerapkan, dan
menganalisis
pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural,
dan metakognitif
berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dalam
wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan
kejadian dalam bidang
kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah.
3. Memahami,
menerapkan,
menganalisis, dan
mengevaluasi
pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural,
dan metakognitif
dalam ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan
kejadian dalam bidang
kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar,
dan menyaji dalam
ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan
mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
4. Mengolah, menalar,
dan menyaji dalam
ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif,
dan mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
4. Mengolah, menalar,
menyaji, dan mencipta
dalam ranah konkret
dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri,
dan mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
6.
Kompetensi Inti pada ranah sikap (sikap spiritual dan sikap social) merupakan kombinasi
reaksi afektif, kognitif, dan konatif (perilaku). Gradasi kompetensi sikap meliputi menerima,
merespon/menanggapi, menghargai, menghayati, dan mengamalkan.
Mengamalkan
Menghayati
KI SIKAP
Kombinasi, Reaksi
Afektif, Konatif
dan Kognitif
Menghargai
Menanggapi
Menerima
Gambar 2. Gradasi dan Taksonomi Ranah Sikap
9
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
7.
Kompetensi Inti pada ranah pengetahuan (KI-3) memiliki dua dimensi dengan batasanbatasan yang telah ditentukan pada setiap tingkatnya.
10
a.
Dimensi pertama adalah dimensi perkembangan kognitif (cognitive process dimention)
peserta didik:
Pada kelas X dan kelas XI dimulai dari memahami (C2), menerapkan (C3) dan
kemampuan menganalisis (C4), untuk kelas XII ditambah hingga kemampuan evaluasi
(C5).
b.
Dimensi kedua adalah dimensi pengetahuan (knowledge dimention):
Pada kelas X berupa pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural, sedangkan
untuk kelas XI dan XII dilanjutkan sampai metakognitif.
DIMENSI KI-3
(PENGETAHUAN)
Jenis/Bentuk
Knowledge
Proses Kognitif
C-1 Mengingat
C-2 Memahami
Konseptual
C-5 Mengevaluasi
C-6 Mengkreasi
Kelas XI, XII
Kelas X
C-4 Menganalisis
Kelas XII
Kelas X, XI
C-3 Menerapkan
Faktual
Prosedural
Metakognitif
Gambar 3. Dimensi pada Kompetensi Inti Pengetahuan
•
•
•
Pengetahuan faktual yakni pengetahuan terminologi atau
pengetahuan detail yang spesifik dan elemen. Contoh fakta bisa berupa
kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar, dibaca, atau
diraba. Seperti mesin mobil hidup, lampu menyala, rem yang pakem/
blong. Contoh lain: Arsip dan dokumen.
Pengetahuan konseptual merupakan pengetahuan yang lebih
kompleks berbentuk klasifikasi, kategori, prinsip dan generalisasi.
Contohnya fungsi kunci kontak pada Mesin mobil, prinsip kerja starter,
prinsip kerja lampu, prinsip kerja rem. Contoh lain: Pengertian Arsip dan
dokumen, Fungsi Arsip dan dokumen
Pengetahuan prosedural merupakan pengetahuan bagaimana
melakukan sesuatu termasuk pengetahuan keterampilan, algoritma
(urutan langkah-langkah logis pada penyelesaian masalah yang
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
•
8.
disusun secara sistematis), teknik, dan metoda seperti langkahlangkah membongkar mesin, langkah-langkah mengganti lampu,
langkah-langkah mengganti sepatu rem. Contoh lain: Langkah-langkah
menyusun arsip sistem alphabet dan geografik.
Pengetahuan metakognitif yaitu pengetahuan tentang kognisi
(mengetahui dan memahami) yang merupakan tindakan atas dasar
suatu pemahaman meliputi kesadaran dan pengendalian berpikir, serta
penetapan keputusan tentang sesuatu. Sebagai contoh memperbaiki
mesin yang rusak, membuat instalasi kelistrikan lampu, mengapa terjadi
rem blong. Contoh lain: Apa yang terjadi jika penyimpanan arsip tidak
tepat?
Hubungan Dimensi Proses Kognitif (Cognitive Process Dimention) dan Dimensi Pengetahuan
(Knowledge Dimention)
Pengembangan berfikir peserta didik yang dikenal dengan dimensi proses kognitif pada rumusan
Kompetensi Dasar pengetahuan (KD-3) memiliki hubungan dengan bentuk pengetahuan
(knowledge dimention). Sebagai contoh mengingat (C-1) bentuk pengetahuannya adalah
fakta, menjelaskan (C2) berkaitan dengan konsep; menerapkan (C3) berkaitan dengan bentuk
pengetahuan prosedural. Adapun perkembangan berfikir menganalisis (C4) sampai dengan
mengkreasi (C6) memiliki hubungan dengan bentuk pengetahuan meta kognitif. Lebih jelasnya
hubungan tersebut di uraikan pada tabel 5.
Tabel.5 Hubungan Dimensi Proses Kognitif dan Dimensi Pengetahuan
No
Perkembangan Berfikir
Taksonomi Bloom Rivised
Anderson (Cognitive Process
Dimension)
Bentuk Pengetahuan
(Knowledge Dimension)
1.
Mengingat (C1)
Pengetahuan Faktual
2.
Menginterprestasi prinsip
(Memahami/C2)
Pengetahuan Konseptual
3.
Menerapkan (C3)
Pengetahuan prosedural
4.
Menganalisis (C4) Mengevaluasi (C5)
dan Mengkreasi(C6)
Pengetahuan Metakognitif
9.
Keterangan
Lower Order
Thinking Skills
(LOT’s)
Higher Order
Thinking Skills
(HOT’s)
Kompetensi Inti pada ranah keterampilan (KI-4) mengandung keterampilan abstrak dan
keterampilan kongkret. Keterampilan abstrak lebih bersifat mental skill, yang cenderung
merujuk pada keterampilan menyaji, mengolah, menalar, dan mencipta dengan dominan
pada kemampuan mental keterampilan berpikir. Sedangkan keterampilan kongkret lebih
bersifat fisik motorik yang cenderung merujuk pada kemampuan menggunakan alat, dimulai
dari persepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerakan mahir, menjadi gerakan alami,
menjadi tindakan orisinal.
11
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
RUMUSAN KI-4
(KETERAMPILAN)
12
Keterampilan Abstrak
Keterampilan Konkret
K-1 Mengamati
Imitasi
Persepsi, Kesiapan,
Meniru
Kelas X
Manipulasi
Membiasakan
Kelas XI
Presisi
Mahir
Kelas XII
Artikulasi
Alami
Naturalisasi
Orisinal
Dave
Sympson
K-2 Menanya
K-3 Mencoba
K-5 Menyaji
Kelas XII
Kelas X, XI
K-4 Menalar
K-6 Mencipta
Gambar 4. Dimensi Kompetensi Keterampilan
10. Kompetensi Inti sikap religius dan sosial memberi arah tentang tingkat kompetensi sikap yang
harus dimiliki oleh peserta didik, dibentuk secara tidak langsung melalui pembelajaran KI-3
dan KI-4.
11. Kompetensi Inti pengetahuan dan keterampilan (KI-3 dan KI-4) memberi arah tentang tingkat
kompetensi pengetahuan dan keterampilan minimal yang harus dicapai peserta didik.
12. Berdasarkan KD dari KI-3 dan KI-4, pendidik dapat mengembangkan proses pembelajaran
dan cara penilaian yang diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran langsung, sekaligus
memberikan dampak pengiring (nurturant effect) terhadap pencapaian tujuan pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching) yaitu pengembangan sikap spiritual dan sikap social.
13. Keterkaitan antara SKL, KI, KD dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut.
I.
Melakukan linearisasi antara KI dan KD dari pengetahuan (KI-3), dengan cara:
1) Melihat level kognitif pada KD dan KI, dan
2) Melihat hubungan antara level kognitif dan dimensi pengetahuan.
II. Melakukan linierisasi KD dari KI-3 dan KD dari KI-4;
III. Mengidentifikasi keterampilan yang perlu dikembangkan sesuai rumusan KD dari KI-4;
apakah termasuk keterampilan abstrak atau konkrit.
IV. Mengidentifikasi sikap-sikap yang dapat dikembangkan dalam kegiatan yang dilakukan
mengacu pada rumusan KD dari sikap spiritual dan sikap social.
C. Contoh
Fokus pertama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran adalah melakukan analisis pada
ketiga standar kompetensi yaitu SKL, KI, KD. Dari hasil analisis itu akan diperoleh jabaran tentang
taksonomi dan gradasi hasil belajar yang berhubungan dengan materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran dan penilaian yang diperlukan. Tabel 6 berikut adalah contoh analisis dimaksud.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Tabel 6. Analisis Keterkaitan Ranah Antara SKL, KI, dan KD untuk Mapel Simulasi Digital
Standar Kompetensi
Lulusan
Ranah
Pengetahuan
Keterampilan
13
Kompetensi Inti
Kelas X
Kompetensi
Dasar
Analisis dan Rekomendasi*)
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif dalam ilmu
pengetahuan,
teknologi, seni,
dan budaya dengan wawasan
kemanusiaan,
kebangsaan,
kenegaraan,
dan peradaban terkait
penyebab
serta dampak
fenomena dan
kejadian.
1. Memahami,
menerapkan dan
menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, dan
prosedural berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan
humaniora dalam
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban
terkait penyebab
fenomena dan
kejadian dalam
bidang kerja yang
spesifik untuk
memecahkan
masalah.
3.2 Menerapkan
pengetahuan
pengelolaan
informasi
digital melalui
pemanfaatan
komunikasi
daring (online).
KD 3.2 menerapkan
(C3) termasuk
pengetahuan (kognitif)
berada pada
taksonomi
Bloom level
mengaplikasikan.
Memiliki
kemampuan
pikir dan tindak
yang efektif
dan kreatif
dalam ranah
abstrak dan
konkret sebagai pengembangan dari
yang dipelajari
di sekolah secara mandiri.
2. Mengolah, menalar, dan menyaji
dalam ranah
konkret dan ranah
abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
melaksanakan
tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
4.2 Menyajikan hasil
penerapan
pengelolaan
informasi
digital melalui
komunikasi
daring (online).
Kualifikasi
Kemampuan
Ditulis lengkap seluruh
KD.
KD 3.1 sd KD 3.7 belum mencapai
tingkat analisis
C4 sesuai
tuntutan KI-3.
Rekomendasi:
Kemampuan analisis
(C-4) akan ditingkatkan pada KD.3.4
indikator RPP pengelolaan informasi digital
merupakan bentuk
pengetahuan.
KD 4.2 menyajikan
termasuk
keterampilan
konkret.
KD 4.2 menyajikan
setara dengan
gradasi
membiasakan
gerakan (Simpson) atau
manipulasi
(Dave)
Keterangan:
1.
2.
SKL dikutip dari Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar
Kompetensi Lulusan.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dikutip dari rumusan KI dan KD
hasil penataulangan Spektrum Keahlian PMK tahun 2016.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
3.
14
4.
Analisis diisi dengan hasil analisis taksonomi dan gradasi hasil belajar.
Jika KD tidak terkait dengan KI maka dikembangkan melalui tujuan
pembelajaran dan atau indikator pencapaian kompetensi.
Analsis dilakukan untuk mata pelajaran bukan KD
Hasil analisis KI dan KD digunakan untuk merumuskan Indikator
Pencapaian Kompetensi (IPK), materi pembelajaran, rancangan
pemaduan model pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan
rancangan penilaian.
Bagian 2
15
ANALISIS DOKUMEN SILABUS
Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata
pelajaran. Silabus mencakup HAL-HAL SEBAGAI BERIKUT.
I.
II.
Pendahuluan, terdiri atas:
A.
Rasional
Memuat latar belakang pengembangan kurikulum mata pelajaran dikaitkan dengan
pengembangan kompetensi yang berkembang di abad 21.
B.
Kompetensi Bidang Keahlian
Memuat rumusan kompetensi Bidang Keahlian yang menyatukan karakteristik bidang
kajian seluruh program dan paket keahlian yang ada di dalamnya.
C.
Kompetensi Program Keahlian
Memuat rumusan kompetensi Program Keahlian yang menyatukan karakteristik dasardasar pekerjaan seluruh paket keahlian yang ada di dalamnya.
D.
Kompetensi Paket Keahlian
Memuat rumusan kompetensi Paket Keahlia sesuai muatan mata pelajaran yang
bersangkutan.
E.
Kerangka Pengembangan Kurikulum
Memuat kerangka pengembangan kompetensi pada setiap jenjang kelas (X, XI, dan XII)
yang terdapat pada Paket Keahlian dimaksud. Untuk Paket Keahlian 4 tahun ditambah
kompetensi pada kelas XIII.
F.
Pembelajaran dan Penilaian
1. Pembelajaran: memuat model-model pembelajaran yang digunakan berkaitan
dengan pendekatan saintifik. Tidak terbatas hanya pada 3 model yang
dikembangkan pada Kurikulum 2013.
2. Penilaian: memuat aspek yang dinilai dan gambaran tentang muatan kompetensi
yang terdapat pada afektif, kognitif, dan psikomotorik.
G.
Kontekstualisasi pembelajaran sesuai dengan Keunggulan dan Kebutuhan Daerah serta
Kebutuhan Peserta Didik:
Memuat penjelasan tentang pembelajaran dapat diperkaya dengan konteks daerah atau
sekolah serta konteks global utuk mencapai kualitas pembelajaran yang optimal sesuai
tuntutan KD.
Kompetensi Dasar, Materi Pembelajaran, dan Kegiatan Pembelajaran
A.
B.
C.
D.
Kelas X: memuat KD, materi dan kegiatan pembelajaran setiap mata pelajaran di kelas X
Kelas XI: memuat KD, materi dan kegiatan pembelajaran setiap mata pelajaran di kelas
XI
Kelas XII: memuat KD, materi dan kegiatan pembelajaran setiap mata pelajaran di kelas
XII
Kelas XIII: memuat KD, materi dan kegiatan pembelajaran setiap mata pelajaran di kelas
XIII (khusus untuk Paket Keahlia 4 tahun)
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
III.
16
Format Silabus
Seilabus berisi tentang hal-hal sebagai berikut.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Nama Mata Pelajaran;
Kelas;
Alokasi waktu per tahun;
Kompetensi Dasar pengetahuan (KD-3) dan Kompetensi Dasar
keterampilan (KD-4);
Materi Pembelajaran, dan
Kegiatan Pembelajaran.
Silabus pada Kurikulum 2013 yang disempurnakan dan dikembangkan pada tingkat nasional
merupakan silabus minimal. Satuan pendidikan SMK dapat mengembangkannya sesuai
dengan kebutuhan dunia kerja yang menjadi institusi pasangan dan nilai-nilai lokal di mana
SMK itu berada. Adapun format utuh silabus mata pelajaran yang digunakan pada Kurikulum
2013 dapat dilihat seperti contoh di bawah.
Analisis silabus digunakan untuk mengidentifikasi hubungan antara KD, materi pembelajaran
dan kegiatan pembelajaran, yang dibahas pada materi pelatihan “Analisis Materi
Pembelajaran” dan “Analisis Penerapan Model Pembelajaran”.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Contoh Silabus
SILABUS MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS SMK/SMA
17
Kelas
:X
Alokasi waktu : 76 jp
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
3.1 Menerapkan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur
kebahasaan teks interaksi
transaksional lisan dan tulis
yang melibatkan tindakan memberi dan meminta
informasi terkait jati diri dan
hubungan keluarga, sesuai
dengan konteks penggunaannya. (Perhatikan unsur
kebahasaan pronoun: subjective, objective, possessive)
4.1 Menyusun teks interaksi
transaksional lisan dan tulis
pendek dan sederhana yang
melibatkan tindakan memberi
dan meminta informasi terkait
jati diri, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur
teks, dan unsur kebahasaan
yang benar dan sesuai konteks
• Fungsi Sosial
Mengenalkan, menjalin
hubungan interpersonal
dengan teman dan guru
• Struktur Teks
- Memulai
- Menanggapi (diharapkan/di luar dugaan)
• Unsur Kebahasaan
- Sebutan anggota keluarga inti dan yang lebih
luas dan orang-orang
dekat lainnya; hobi,
kebiasaan
- Verba: be, have, go,
work, live (dalam simple present tense)
- Subjek Pronoun: I,
You, We, They, He,
She, It
- Kata ganti possessive
my, your, his, dsb.
- Kata tanya Who?
Which? How? Dst.
- Nomina singular dan
plural dengan atau tanpa a, the, this, those,
my, their, dsb.
- Ucapan, tekanan kata,
intonasi, ejaan, tanda
baca, dan tulisan tangan
• Topik
Deskripsi diri sendiri
sebagai bagian dari
keluarga dan masyarakat
yang dapat menumbuhkan perilaku yang termuat
di KI
- Menyimak dan menirukan
beberapa contoh interaksi terkait jati diri dan hubungan keluarga, dengan
ucapan dan tekanan kata
yang benar
- Mengidentifikasi ungakapan-ungkapan penting
dan perbedaan antara
beberapa cara yang ada
- Menanyakan hal-hal yang
tidak diketahui atau yang
berbeda.
- Mempelajari contoh teks
interaksi terkait jati diri
dan hubungan keluarganya yang dipaparkan
figur-figur terkenal.
- Saling menyimak dan
bertanya jawab tentang
jati diri masing-masing
dengan teman-temannya
- Melakukan refleksi
tentang proses dan hasil
belajarnya
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
3.2 Menerapkan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur
kebahasaan teks interaksi
interpersonal lisan dan tulis
yang melibatkan tindakan
memberikan ucapan selamat
dan memuji bersayap (extended), serta menanggapinya,
sesuai dengan konteks
penggunaannya.
4.2 Menyusun teks interaksi
interpersonal lisan dan tulis
sederhana yang melibatkan tindakan memberikan
ucapan selamat dan memuji
bersayap (extended), dan
menanggapinya dengan
memperhatikan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur
kebahasaan yang benar dan
sesuai konteks.
• Fungsi Sosial
Menjaga hubungan interpersonal dengan guru,
teman dan orang lain.
• Struktur Teks
- Memulai
- Menanggapi (diharapkan/di luar dugaan)
• Unsur Kebahasaan
- Ungkapan memberikan ucapan selamat
dan memuji bersayap
(extended), dan menanggapinya
- Nomina singular dan
plural dengan atau tanpa a, the, this, those,
my, their, dsb.
- Ucapan, tekanan kata,
intonasi, ejaan, tanda
baca, dan tulisan tangan
• Topik
Interaksi antara guru
dan peserta didik di
dalam dan di luar kelas
yang melibatkan ucapan
selamat dan pujian yang
dapat menumbuhkan perilaku yang termuat di KI
- Menyimak dan menirukan beberapa contoh
percakapan mengucapkan selamat dan memuji
bersayap (extended) yang
diperagakan guru/rekaman, dengan ucapan dan
tekanan kata yang benar
- Bertanya jawab untuk
mengidentifikasi dan
menyebutkan ungkapan
pemberian selamat dan
pujian serta tambahannya, n mengidentifikasi
persamaan dan perbedaannya
- Menentukan ungkapan
yang tepat secara lisan/
tulis dari berbagai situasi
lain yang serupa
- Membiasakan menerapkan yang sedang
dipelajari dalam interaksi
dengan guru dan teman
secara alami di dalam
dan di luar kelas.
- Melakukan refleksi
tentang proses dan hasil
belajar
18
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
3.3 Menerapkan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur
kebahasaan teks interaksi
transaksional lisan dan tulis
yang melibatkan tindakan
memberi dan meminta informasi terkait niat melakukan
suatu tindakan/ kegiatan,
sesuai dengan konteks
penggunaannya. (Perhatikan
unsur kebahasaan be going
to, would like to).
4.3 Menyusun teks interaksi
transaksional lisan dan tulis
pendek dan sederhana yang
melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi
terkait niat melakukan suatu
tindakan/kegiatan, dengan
memperhatikan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur
kebahasaan yang benar dan
sesuai konteks.
• Fungsi Sosial
Menyatakan rencana,
menyarankan, dsb.
• Struktur Teks
- Memulai
- Menanggapi (diharapkan atau di luar
dugaan)
• Unsur Kebahasaan
- Ungkapan pernyataan
niat yang sesuai, dengan modal be going
to, would like to
- Nomina singular dan
plural dengan atau tanpa a, the, this, those,
my, their, dsb.
- Ucapan, tekanan kata,
intonasi, ejaan, tanda
baca, dan tulisan tangan
• Topik
Interaksi antara guru dan
peserta didik di dalam
dan di luar kelas yang
melibatkan pernyataan
niat yang dapat menumbuhkan perilaku yang
termuat di KI
- Mencermati beberapa
contoh interaksi terkait
niat melakukan suatu
tindakan/kegiatan dalam/
dengan tampilan visual
(gambar, video)
- Mengidentifikasi dengan
menyebutkan persamaan
dan perbedaan dan dari
contoh-contoh yang ada
dalam video tersebut,
dilihat dari isi dan cara
pengungkapannya
- Bertanya jawab tentang
pernyataan beberapa
tokoh tentang rencana
melakukan perbaikan
- Bermain game terkait
dengan niat mengatasi
masalah
- Membiasakan menerapkan yang sedang
dipelajari. dalam interaksi
dengan guru dan teman
secara alami di dalam
dan di luar kelas.
- Melakukan refleksi
tentang proses dan hasil
belajar.
19
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
3.4 Membedakan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur
kebahasaan beberapa teks
deskriptif lisan dan tulis dengan memberi dan meminta
informasi terkait tempat
wisata dan bangunan bersejarah terkenal, pendek dan
sederhana, sesuai dengan
konteks penggunaannya.
4.4 Teks deskriptif
4.4.1 Menangkap makna secara kontekstual terkait
fungsi sosial, struktur
teks, dan unsur kebahasaan teks deskriptif,
lisan dan tulis, pendek
dan sederhana terkait
tempat wisata dan
bangunan bersejarah
terkenal.
4.4.2 Menyusun teks deskriptif lisan dan tulis,
pendek dan sederhana, terkait tempat
wisata dan bangunan
bersejarah terkenal, dengan memperhatikan
fungsi sosial, struktur
teks, dan unsur kebahasaan, secara benar
dan sesuai konteks
• Fungsi Sosial
Membanggakan, menjual,
mengenalkan, mengidentifikasi, mengkritik, dsb.
• Struktur Teks
Dapat mencakup
- Identifikasi (nama keseluruhan dan bagian)
- Sifat (ukuran, warna,
jumlah, bentuk, dsb.)
- Fungsi, manfaat, tindakan, kebiasaan
• Unsur kebahasaan
- Kosa kata dan istilah
terkait dengan tempat
wisata dan bangunan
bersejarah terkenal
- Adverbia terkait sifat
seperti quite, very,
extremely, dst.
- Kalimat dekalraif dan
interogatif dalam tense
yang benar
- Nomina singular dan
plural secara tepat,
dengan atau tanpa a,
the, this, those, my,
their, dsb.
- Ucapan, tekanan kata,
intonasi, ejaan, tanda
baca, dan tulisan tangan
• Topik
Deskripsi tempat wisata
dan bangunan bersejarah
yang dapat menumbuhkan perilaku yang termuat
di KI
- Menyimak dan menirukan guru membacakan
teks deskriptif sederhana
tentang tempat wisata
dan/atau bangunan bersejarah terkenal dengan
intonasi, ucapan, dan
tekanan kata yang benar.
- Mencermati dan bertanya
jawab tentang contoh
menganalisis deskripsi
dengan alat seperti tabel,
mind map, dan kemudian
menerapkannya untuk
menganalisis beberapa
deskripsi tempat wisata
dan bangunan lain
- Mencermati cara mempresentasikan hasil analisis
secara lisan, mempraktekkan di dalam kelompok masing-masing, dan
kemudian mempresentasikan di kelompok lain
- Mengunjungi tempat
wisata atau bangunan
bersejarah untuk menghasilkan teks deskriptif
tentang tempat wisata
atau bangunan bersejarah setempat.
- Menempelkan teks di dinding kelas dan bertanya
jawab dengan pembaca
(siswa lain, guru) yang
datang membacanya
- Melakukan refleksi
tentang proses dan hasil
belajar.
20
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
3.5 Membedakan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur
kebahasaan beberapa teks
khusus dalam bentuk pemberitahuan (announcement),
dengan memberi dan meminta informasi terkait kegiatan sekolah, sesuai dengan
konteks penggunaannya.
4.5 Teks pemberitahuan (announcement)
4.5 1 Menangkap makna
secara kontekstual
terkait fungsi sosial,
struktur teks, dan
unsur kebahasaan teks
khusus dalam bentuk
pemberitahuan (announcement).
4.5.2 Menyusun teks
khusus dalam bentuk pemberitahuan
(announcement), lisan
dan tulis, pendek dan
sederhana, dengan
memperhatikan fungsi
sosial, struktur teks,
dan unsur kebahasaan, secara benar dan
sesuai konteks.
• Fungsi Sosial
Menjalin hubungan interpersonal dan akademik
antar peserta didik, guru,
dan sekolah
• Struktur Teks
- Istilah khusus terkait
dengan jenis pemberitahuannya
- Informasi khas yang
relevan
- Gambar, hiasan, komposisi warna
• Unsur Kebahasaan
- Ungkapan dan kosa
kata yang lazim digunakan dalam announcement (pemberitahuan)
- Nomina singular dan
plural secara tepat,
dengan atau tanpa a,
the, this, those, my,
their, dsb.
- Ucapan, tekanan kata,
intonasi, ejaan, tanda
baca, dan tulisan tangan
• Topik
Pemberitahuan kegiatan, kejadian yang dapat
menumbuhkan menumbuhkan perilaku yang
termuat di KI
• Multimedia
Layout dan dekorasi
yang membuat tampilan
teks pemberitahuan lebih
menarik.
- Menyimak dan menirukan
guru membacakan beberapa teks pemberitahuan
(announcement) dengan
intonasi, ucapan, dan
tekanan kata yang benar.
- Bertanya dan mempertanyakan tentang persamaan dan perbedaan fungsi
sosial, struktur teks dan
unsur kebahasaannya
- Mencermati dan bertanya
jawab tentang contoh
menganalisis deskripsi
dengan alat seperti tabel
dan kemudian menerapkannya untuk menganalisis beberapa teks
pemberitahuan lain
- Membuat teks pemberitahuan (announcement)
untuk kelas atau teman
- Melakukan refleksi
tentang proses dan hasil
belajar.
21
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
3.6 Menerapkan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur
kebahasaan teks interaksi
transaksional lisan dan tulis
yang melibatkan tindakan
memberi dan meminta informasi terkait keadaan/ tindakan/ kegiatan/ kejadian yang
dilakukan/terjadi di waktu
lampau yang merujuk waktu
terjadinya dan kesudahannya, sesuai dengan konteks
penggunaannya. (Perhatikan
unsur kebahasaan simple
past tense vs present perfect
tense).
4.6 Menyusun teks interaksi
transaksional, lisan dan tulis,
pendek dan sederhana, yang
melibatkan tindakan memberi
dan meminta informasi terkait
keadaan/tindakan/ kegiatan/
kejadian yang dilakukan/
terjadi di waktu lampau yang
merujuk waktu terjadinya
dan kesudahannya, dengan
memperhatikan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur
kebahasaan yang benar dan
sesuai konteks.
• Fungsi Sosial
Menjelaskan, mendeskripsikan, menyangkal,
menanyakan, dsb.
• Struktur Teks
- Memulai
- Menanggapi (diharapkan/di luar dugaan)
• Unsur Kebahasaan
- Kalimat deklaratif dan
interogative dalam simple past tense, present
perfect tense.
- Adverbial dengan
since, ago, now; klause
dan adveribial penunjuk
waktu
- Nomina singular dan
plural secara tepat,
dengan atau tanpa a,
the, this, those, my,
their, dsb.
- Ucapan, tekanan kata,
intonasi, ejaan, tanda
baca, dan tulisan tangan
• Topik
Kegiatan, tindakan,
kejadian, peristiwa yang
dapat menumbuhkan perilaku yang termuat di KI
- Menyimak dan menirukan
beberapa contoh percakapan terkait dengan
intonasi, ucapan dan
tekanan kata yang tepat
- Guru mendiktekan percakapan tersebut dan peserta didik menuliskannya
dalam buku catatannya
untuk kemudian bertanya
jawab terkait perbedaan
dan persamaan makna
kalimat-kalimat yang
menggunakan kedua
tense tersebut
- Membaca beberapa teks
pendek yang menggunakan kedua tense tersebut, dan menggunakan
beberapa kalimat-kalimat
di dalamnya untuk melengkapi teks rumpang
pada beberapa teks
terkait.
- Mencermati beberapa
kalimat rumpang untuk
menentukan tense yang
tepat untuk kata kerja
yang diberikan dalam
kurung
- Diberikan suatu kasus,
peserta didik membuat
satu teks pendek dengan
menerapkan kedua tense
tersebut
- Melakukan refleksi
tentang proses dan hasil
belajar
22
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
3.7 Membedakan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur
kebahasaan beberapa teks
recount lisan dan tulis dengan memberi dan meminta
informasi terkait peristiwa
bersejarah sesuai dengan
konteks penggunaannya.
4.7 Teks recount – peristiwa
bersejarah
4.7.1 Menangkap makna secara kontekstual terkait
fungsi sosial, struktur
teks, dan unsur kebahasaan teks recount
lisan dan tulis terkait
peristiwa bersejarah.
4.7.2 Menyusun teks recount
lisan dan tulis, pendek
dan sederhana, terkait
peristiwa bersejarah,
dengan memperhatikan fungsi sosial,
struktur teks, dan
unsur kebahasaan, secara benar dan sesuai
konteks
• Fungsi Sosial
Melaporkan, menceritakan, berbagi pengalaman, mengambil teladan,
membanggakan
• Struktur Teks
Dapat mencakup:
- orientasi
- urutan kejadian/kegiatan
- orientasi ulang
• Unsur Kebahasaan
- Kalimat deklaratif dan
interogatif dalam simple
past, past continuous,
present perfect, dan
lainnya yang diperlukan
- Adverbia penghubung
waktu: first, then, after
that, before, when, at
last, finally, dsb.
- Adverbia dan frasa
preposisional penujuk
waktu
- Nomina singular dan
plural dengan atau tanpa a, the, this, those,
my, their, dsb.
- Ucapan, tekanan kata,
intonasi, ejaan, tanda
baca, dan tulisan tangan
• Topik
Peristiwa bersejarah yang
dapat menumbuhkan perilaku yang termuat di KI
- Menyimak guru membacakan peristiwa bersejarah, menirukan bagian
demi bagian dengan
ucapan dan temakan
kata yang benar, dan
bertanya jawab tentang
isi teks
- Menyalin teks tsb dalam
buku teks masing-masing
mengikuti seorang siswa
yang menuliskan di papan tulis, sambil bertanya jawab terkait fungsi
sosial, struktur teks, dan
unsur kebahasaan dalam
teks
- Mencermati analisis
terhadap fungsi sosial, rangkaian tindakan
dan kejadian dengan
menggunakan alat
seperti tabel, bagan, dan
kemudian mengerjakan
hal sama dengan teks
tentang peristiwa bersejarah lainnya
- Mengumpulkan informasi untuk menguraikan
peristiwa bersejarah di
Indonesia
- Menempelkan karyanya
di dinding kelas dan
bertanya jawab dengan
pembaca (siswa lain,
guru) yang datang membacanya
- Melakukan refleksi
tentang proses dan hasil
belajar.
23
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
3.8 Membedakan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur
kebahasaan beberapa teks
naratif lisan dan tulis dengan
memberi dan meminta informasi terkait legenda rakyat,
sederhana, sesuai dengan
konteks penggunaannya.
4.8 Menangkap makna secara
kontekstual terkait fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
kebahasaan teks naratif, lisan
dan tulis sederhana terkait
legenda rakyat.
• Fungsi Sosial
Mendapat hiburan,
menghibur, mengajarkan
nilai-nilai luhur, mengambil teladan
• Struktur Teks
Dapat mencakup:
- Orientasi
- Komplikasi
- Resolusi
- Orientasi ulang
• Unsur Kebahasaan
- Kalimat-kalimat dalam
simple past tense, past
continuous, dan lainnya
yang relevan
- Kosa kata: terkait
karakter, watak, dan
setting dalam legenda
- Adverbia penghubung
dan penujuk waktu
- Ucapan, tekanan kata,
intonasi, ejaan, tanda
baca, dan tulisan tangan
• Topik
Cerita legenda yang
dapat menumbuhkan perilaku yang termuat di KI
- Menyimak guru membacakan legenda, sambil
dilibatkan dalam tanya
jawab tentang isinya
- Didiktekan guru menuliskan legenda tersebut
dalam buku catatan
masing-masing, sambil
bertanya jawab terkait
fungsi sosial, struktur
teks, dan unsur kebahasaan yang ada
- Dalam kelompok masingmasing berlatih membacakan legenda tsb
dengan intonasi, ucapan
dan tekanan kata yang
benar, dengan saling
mengoreksi
- Membaca satu legenda lain, bertanya jawab
tentang isinya, dan
kemudian mengidentifikasi kalimat-kalimat yang
memuat bagian-bagian
legenda yang ditanyakan
- Melakukan refleksi
tentang proses dan hasil
belajar.
3.9 Menafsirkan fungsi sosial
dan unsur kebahasaan lirik
lagu terkait kehidupan remaja
SMA/MA/SMK/MAK.
4.9 Menangkap makna terkait
fungsi sosial dan unsur kebahasaan secara kontekstual
lirik lagu terkait kehidupan
remaja SMA/MA/SMK/MAK.
• Fungsi sosial
Mengembangkan
nilai-nilai kehidupan dan
karakter yang positif
• Unsur kebahasaan
- Kosa kata dan tata
bahasa dalam lirik lagu
- Ucapan, tekanan kata,
intonasi, ejaan, tanda
baca, dan tulisan tangan
• Topik
Hal-hal yang dapat memberikan keteladanan dan
menumbuhkan perilaku
yang termuat di KI
- Membaca, menyimak,
dan menirukan lirik lagu
secara lisan
- Menanyakan hal-hal
yang tidak diketahui atau
berbeda
- Mengambil teladan dari
pesan-pesan dalam lagu
- Menyebutkan pesan yang
terkait dengan bagianbagian tertentu
- Melakukan refleksi
tentang proses dan hasil
belajarnya
24
Bagian 3
25
ANALISIS DOKUMEN
PEDOMAN PAKET KEAHLIAN
1.
Pedoman Paket Keahlian merupakan acuan atau rujukan yang dapat digunakan oleh guru,
berisi tentang hal-hal sebagai berikut.
BAB I PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
Latar Belakang
Memuat latar belakang penyusunan Pedoman Paket Keahluan.
Tujuan
Memuat tujuan penyusunan pedoman Paket Keahlian.
Ruang Lingkup
Memuat ruang lingkup pedoman Paket Keahlian.
Sasaran Pengguna:
Memuat sasaran pengguna pedoman Paket Keahlian.
BAB II
A.
B.
C.
Rasional
Memuat latar belakang Paket Keahlian.
Tujuan Paket Keahlian
Memuat tujuan Paket Keahlian.
Ruang Lingkup
Memuat ruang ingkup Paket Keahlian.
BAB III
A.
B.
C.
B.
C.
DESAIN PEMBELAJARAN
Pendekatan Pembelajaran
Memuat pendekatan pembelajaran yang digunakan sesuai Paket
Keahlian.
Strategi dan Metode Pembelajaran
Memuat strategi dan metode pembelajaran yang digunakan sesuai
Paket Keahlian.
Model-Model Pembelajaran
Memuat model-model pembelajaran sesuai Paket Keahlian.
BAB IV
A.
KARAKTERISTIK PAKET KEAHLIAN
PENILAIAN PEMBELAJARAN
Prinsip dan Pendekatan Penilaian
Memuat prinsip dan pendekatan penilaian yang digunakan sesuai
karakteristik KD pada Paket Keahlian.
Teknik dan Instrumen Penilaian
Memuat teknik dan instrument penilain yang digunakan sesuai aspek
penilaian (pengetahuan, keterampilan dan sikap).
Pengolahan dan Tindak Lanjut Hasil Penilaian
Memuat pengolahan dan tindak lanjut hasil penilaian (remedial dan
pengayaan), serta pelaporan.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
BAB V
A.
26
B.
Media Pembelajaran
Memuat jenis media pembelajaran yang digunakan.
Sumber Belajar
Memuat sumber belajar yang digunakan.
BAB VII
2.
MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
PENUTUP
Fungsi pedoman Paket Keahlian sebagai acuan atau referensi untuk:
a.
b.
a.
Guru dalam merencanakan, mengembangkan dan melaksanakan
proses pembelajaran berbasis proses keilmuan (Scientific Aprroach)
serta penilaian otentik (autentic assesment).
Kepala Sekolah dan Pengawas dalam rangka supervisi , pembinaan
dan penilaian kompetensi profesional guru.
LATIHAN–LATIHAN
TUGAS 1: Analisilah keterkaitan antara SKL, KI dan KD dari mata pelajaran yang Anda ampu,
menggunakan format di bawah ini.
Standar Kompetensi Lulusan
(SKL)
Ranah
Kualifikasi
Kemampuan
Kompetensi
Inti
Kompetensi
Dasar
Analisis dan
Rekomendasi *)
Pengetahuan
Keterampilan
TUGAS 2: Tentukan hubungan perkembangan berfikir dari silabus mata pelajaran yang Anda
ampu dengan bentuk pengetahuannya menggunakan tabel berikut.
Nama Mata Pelajaran :
Tingkat
:
No
1
Rumusan KD-3
pada Silabus
Bentuk Pengetahuan
(Knowledge
Dimension)
Keterangan
Lower Order Thinking Skill (LOT’s)
2
3
4
Higher Order Thinking Skill (HOT’s)
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
TUGAS 3: Analisislah kompetensi keterampilan dari silabus mata pelajaran yang Anda
berdasarkan tabel berikut.
ampu
27
Nama Mata Pelajaran :
Tingkat
:
No
1
2
3
Rumusan KD-4
pada Silabus
Bentuk Keterampilan)
Abstrak
Konkrit
KURIKULUM 2013
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
MATERI PELATIHAN:
ANALISIS DOKUMEN SKL, KI-KD, SILABUS,
DAN PEDOMAN MAPEL
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2016
Bagian 1
3
ANALISIS DOKUMEN SKL,
KI-KD, SILABUS,
DAN PEDOMAN MAPEL
A. Konsep
1.
2.
3.
4.
5.
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) pada pendidikan SMK adalah
kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diharapkan dapat dicapai
setelah peserta didik menyelesaikan mata belajar. SKL merupakan
acuan utama dalam pengembangan Kompetensi Inti (KI), selanjutnya
Kompetensi Inti dijabarkan ke dalam Kompetensi Dasar (KD).
Kompetensi Inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai SKL
yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas atau
program yang menjadi dasar pengembangan KD. KI mencakup: sikap
spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang berfungsi
sebagai pengintegrasi muatan pembelajaran, mata pelajaran atau
program dalam mencapai SKL.
Kompetensi Dasar adalah kemampuan yang menjadi syarat untuk
menguasai Kompetensi Inti yang harus dicapai peserta didik melalui
proses pembelajaran. Kompetensi Dasar merupakan tingkat
kemampuan dalam konteks muatan pembelajaran serta perkembangan
belajar yang mengacu pada Kompetensi Inti dan dikembangkan
berdasarkan taksonomi hasil belajar.
Taksonomi dimaknai sebagai seperangkat prinsip klasifikasi atau
struktur dan kategori ranah kemampuan tentang perilaku peserta didik
yang terbagi ke dalam ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Pembagian ranah perilaku belajar dilakukan untuk mengukur perubahan
perilaku seseorang selama proses pembelajaran sampai pada
pencapaian hasil belajar, dirumuskan dalam perilaku (behaviour) dan
terdapat pada indikator pencapaian kompetensi.
Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan kegiatan
pembelajaran pada mata pelajaran tertentu dalam skala makro, yang
memberikan informasi tentang kompetensi dasar , materi pembelajaran
dan kegiatan pembelajaran.
B. Deskripsi
1.
Hasil belajar dirumuskan dalam tiga kelompok ranah taksonomi meliputi ranah sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Pembagian taksonomi hasil belajar dilakukan untuk
mengukur perubahan perilaku peserta didik selama proses belajar sampai pada pencapaian
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
4
hasil belajar yang dirumuskan dalam aspek perilaku (behaviour) tujuan pembelajaran.
Umumnya klasifikasi perilaku hasil belajar yang digunakan berdasarkan taksonomi Bloom
yang pada Kurikulum 2013 yang telah disempurnakan oleh Anderson dan Krathwohl
dengan pengelompokan menjadi : (1) Sikap (affective) merupakan perilaku, emosi dan
perasaan dalam bersikap dan merasa, (2) Pengetahuan (cognitive) merupakan kapabilitas
intelektual dalam bentuk pengetahuan atau berpikir, (3) Keterampilan (psychomotor)
merupakan keterampilan manual atau motorik dalam bentuk melakukan.
a.
b.
c.
d.
Ranah sikap dalam Kurikulum 2013 merupakan urutan pertama dalam
perumusan kompetensi lulusan, selanjutnya diikuti dengan rumusan
ranah pengetahuan dan keterampilan. Ranah sikap dalam Kurikulum
2013 menggunakan olahan Krathwohl, dimana pembentukan sikap
peserta didik ditata secara hirarkhis mulai dari menerima (accepting),
merespon/ menanggapi (responding), menghargai (valuing), menghayati
(organizing/ internalizing), dan mengamalkan (characterizing/actualizing).
Ranah pengetahuan pada Kurikulum 2013 menggunakan taksonomi
Bloom olahan Anderson, dimana perkembangan kemampuan
mental intelektual peserta didik dimulai dari C1 yakni: (1) mengingat
(remember), peserta didik mengingat kembali pengetahuan dari
memorinya; (2) C2 yakni memahami (understand), merupakan
kemampuan mengonstruksi makna dari pesan pembelajaran baik
secara lisan, tulisan maupun grafik; (3) C3 yakni menerapkan (apply);
merupakan penggunaan prosedur dalam situasi yang diberikan atau
situasi baru; (4) C4 yakni menganalisis (analyse); merupakan penguraian
materi ke dalam bagian-bagian dan bagaimana bagian-bagian
tersebut saling berhubungan satu sama lainnya dalam keseluruhan
struktur; (5) C5 yakni mengevaluasi (evaluate); merupakan kemampuan
membuat keputusan berdasarkan kriteria dan standar; dan (6) C6
yakni mengkreasi (create); merupakan kemampuan menempatkan
elemen-elemen secara bersamaan ke dalam bentuk modifikasi atau
mengorganisasikan elemen-elemen ke dalam pola baru (struktur baru).
Ranah keterampilan pada Kurikulum 2013 yang mengarah pada
pembentukan keterampilan abstrak menggunakan gradasi dari Dyers
yang ditata sebagai berikut: (1) mengamati (observing); (2) menanya
(questioning); (3) mencoba (experimenting); (4) menalar (associating); (5)
menyaji (communicating); dan (6)mencipta (creating).
Pembentukan keterampilan kongkret menggunakan gradasi olahan
Simpson dengan tingkatan: persepsi, kesiapan, meniru, membiasakan
gerakan, mahir, menjadi gerakan alami, dan menjadi gerakan orisinal.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Tabel 1. Perkembangan Keterampilan Menurut Simpson dan Dave
No
Tingkat Taksonomi Simpson
1.
• Persepsi
• Kesiapan
• Meniru
2.
Membiasakan
gerakan (mechanism)
Uraian
Tingkatan
Taksonomi
Dave
• Menunjukkan Imitasi
perhatian
untuk melakukan suatu
gerakan.
• Menunjukkan kesiapan
mental dan
fisik untuk
melakukan
suatu gerakan.
• Meniru gerakan secara
terbimbing.
Melakukan
gerakan mekanistik.
Manipulasi
Uraian
Tingkat
Kompetensi Minimal/
Kelas
Meniru kegiatan yang telah
didemonstrasikan atau
dijelaskan,
meliputi tahap
coba-coba
hingga mencapai respon
yang tepat.
V/Kelas X
Melakukan
suatu pekerjaan dengan
sedikit percaya
dan kemampuan melalui
perintah dan
berlatih.
V/Kelas XI
5
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
6
No
Tingkat Taksonomi Simpson
Uraian
Tingkatan
Taksonomi
Dave
Uraian
3.
Mahir (complex or
overt response)
Melakukan
gerakan
kompleks dan
termodifikasi.
Presisi
Melakukan
suatu tugas
atau aktivitas
dengan keahlian dan kualitas
yang tinggi
dengan unjuk
kerja yang cepat, halus, dan
akurat serta
efisien tanpa
bantuan atau
instruksi.
4.
Menjadi gerakan
alami (adaptation)
Menjadi gerakan alami yang
diciptakan sendiri atas dasar
gerakan yang
sudah dikuasai
sebelumnya.
Artikulasi
Keterampilan
berkembang
dengan baik
sehingga seseorang dapat
mengubah
pola gerakan
sesuai dengan
persyaratan
khusus untuk
dapat digunakan mengatasi
situasi problem
yang tidak
sesuai SOP.
5.
Menjadi tindakan
orisinal (origination)
Menjadi
gerakan baru
yang orisinal
dan sukar ditiru
oleh orang lain
dan menjadi
ciri khasnya.
Naturalisasi
Melakukan unjuk kerja level
tinggi secara
alamiah, tanpa
perlu berpikir
lama dengan
mengkreasi
langkah kerja
baru.
Tingkat
Kompetensi Minimal/
Kelas
VI/Kelas XII
Catatan: pada lampiran Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014, taksonomi olahan Dave tidak
dicantumkan tetapi dapat digunakan sebagai pengayaan.
2.
SKL adalah profil kompetensi lulusan yang akan dicapai oleh peserta didik setelah
mempelajari semua mata pelajaran pada jenjang tertentu yang mencakup ranah sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
3.
Kompetensi Inti merupakan tangga pertama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran
pada tingkat kelas tertentu. Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran dirinci
dalam rumusan Kompetensi Dasar. Kompetensi lulusan, kompetensi inti, dan kompetensi
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
dasar dicapai melalui proses pembelajaran dan penilaian yang dapat diilustrasikan dengan
skema berikut.
7
Gambar 1. Skema Hubungan SKL, K-I, KD, Penilaian dan Hasil Belajar
Rumusan standar kompetensi lulusan yang tercantum pada Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 untuk tingkat SMK/MAK adalah sebagai berikut.
Tabel 2. Standar Kompetensi Lulusan SMK/MAK
Dimensi
Kualifikasi Kemampuan
Sikap
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung-jawab
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
Pengetahuan
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak
fenomena dan kejadian.
Keterampilan
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif
dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari
yang dipelajari di sekolah secara mandiri.
4.
Penguasaan kompetensi lulusan dikelompokkan menjadi beberapa Tingkat Kompetensi,
yang diartikan sebagai kriteria capaian Kompetensi yang bersifat generik yang harus dipenuhi
oleh peserta didik pada setiap tingkat kelas dalam rangka pencapaian Standar Kompetensi
Lulusan. Tingkat Kompetensi terdiri atas 8 (delapan) jenjang yang harus dicapai oleh peserta
didik secara bertahap dan berkesinambungan.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Tabel 3. Tingkat Kompetensi
8
NO
TINGKAT
KOMPETENSI
TINGKAT KELAS
1.
Tingkat 0
TK/ RA
2.
Tingkat 1
Kelas I SD/MI/SDLB/PAKET A Kelas II SD/MI/SDLB/PAKET A
3.
Tingkat 2
Kelas III SD/MI/SDLB/PAKET A
Kelas IV SD/MI/SDLB/PAKET A
4.
Tingkat 3
Kelas V SD/MI/SDLB/PAKET A Kelas VI SD/MI/SDLB/PAKET A
5.
Tingkat 4
Kelas VII SMP/MTs/SMPLB/PAKET B Kelas VIII SMP/MTs/
SMPLB/PAKET B
6.
Tingkat 4A
Kelas IX SMP/MTs/SMPLB/PAKET B
7.
Tingkat 5
Kelas X SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/ PAKET C/PAKET C
KEJURUAN
Kelas XI SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/ PAKET C/PAKET C
KEJURUAN
8.
Tingkat 6
Kelas XII SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/ PAKET C/PAKET C
KEJURUAN
Sumber: Permendikbud no. 64 tahun 2013 tentang Standar Isi.
5.
Kompetensi Inti SMK/MAK sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 60
Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SMK/MAK sebagai berikut.
Tabel 4. Kompetensi Inti SMK/MAK
KOMPETENSI INTI
KELAS X
KOMPETENSI INTI
KELAS XI
KOMPETENSI INTI
KELAS XII
Sikap Spiritual:
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Sikap Sosial:
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa pada pergaulan dunia.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
KOMPETENSI INTI
KELAS X
KOMPETENSI INTI
KELAS XI
KOMPETENSI INTI
KELAS XII
3. Memahami, menerapkan
dan menganalisis
pengetahuan faktual,
konseptual, dan
prosedural berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dalam
wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan
kejadian dalam bidang
kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah.
3. Memahami,
menerapkan, dan
menganalisis
pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural,
dan metakognitif
berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dalam
wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan
kejadian dalam bidang
kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah.
3. Memahami,
menerapkan,
menganalisis, dan
mengevaluasi
pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural,
dan metakognitif
dalam ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan
kejadian dalam bidang
kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar,
dan menyaji dalam
ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan
mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
4. Mengolah, menalar,
dan menyaji dalam
ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif,
dan mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
4. Mengolah, menalar,
menyaji, dan mencipta
dalam ranah konkret
dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri,
dan mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
6.
Kompetensi Inti pada ranah sikap (sikap spiritual dan sikap social) merupakan kombinasi
reaksi afektif, kognitif, dan konatif (perilaku). Gradasi kompetensi sikap meliputi menerima,
merespon/menanggapi, menghargai, menghayati, dan mengamalkan.
Mengamalkan
Menghayati
KI SIKAP
Kombinasi, Reaksi
Afektif, Konatif
dan Kognitif
Menghargai
Menanggapi
Menerima
Gambar 2. Gradasi dan Taksonomi Ranah Sikap
9
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
7.
Kompetensi Inti pada ranah pengetahuan (KI-3) memiliki dua dimensi dengan batasanbatasan yang telah ditentukan pada setiap tingkatnya.
10
a.
Dimensi pertama adalah dimensi perkembangan kognitif (cognitive process dimention)
peserta didik:
Pada kelas X dan kelas XI dimulai dari memahami (C2), menerapkan (C3) dan
kemampuan menganalisis (C4), untuk kelas XII ditambah hingga kemampuan evaluasi
(C5).
b.
Dimensi kedua adalah dimensi pengetahuan (knowledge dimention):
Pada kelas X berupa pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural, sedangkan
untuk kelas XI dan XII dilanjutkan sampai metakognitif.
DIMENSI KI-3
(PENGETAHUAN)
Jenis/Bentuk
Knowledge
Proses Kognitif
C-1 Mengingat
C-2 Memahami
Konseptual
C-5 Mengevaluasi
C-6 Mengkreasi
Kelas XI, XII
Kelas X
C-4 Menganalisis
Kelas XII
Kelas X, XI
C-3 Menerapkan
Faktual
Prosedural
Metakognitif
Gambar 3. Dimensi pada Kompetensi Inti Pengetahuan
•
•
•
Pengetahuan faktual yakni pengetahuan terminologi atau
pengetahuan detail yang spesifik dan elemen. Contoh fakta bisa berupa
kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar, dibaca, atau
diraba. Seperti mesin mobil hidup, lampu menyala, rem yang pakem/
blong. Contoh lain: Arsip dan dokumen.
Pengetahuan konseptual merupakan pengetahuan yang lebih
kompleks berbentuk klasifikasi, kategori, prinsip dan generalisasi.
Contohnya fungsi kunci kontak pada Mesin mobil, prinsip kerja starter,
prinsip kerja lampu, prinsip kerja rem. Contoh lain: Pengertian Arsip dan
dokumen, Fungsi Arsip dan dokumen
Pengetahuan prosedural merupakan pengetahuan bagaimana
melakukan sesuatu termasuk pengetahuan keterampilan, algoritma
(urutan langkah-langkah logis pada penyelesaian masalah yang
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
•
8.
disusun secara sistematis), teknik, dan metoda seperti langkahlangkah membongkar mesin, langkah-langkah mengganti lampu,
langkah-langkah mengganti sepatu rem. Contoh lain: Langkah-langkah
menyusun arsip sistem alphabet dan geografik.
Pengetahuan metakognitif yaitu pengetahuan tentang kognisi
(mengetahui dan memahami) yang merupakan tindakan atas dasar
suatu pemahaman meliputi kesadaran dan pengendalian berpikir, serta
penetapan keputusan tentang sesuatu. Sebagai contoh memperbaiki
mesin yang rusak, membuat instalasi kelistrikan lampu, mengapa terjadi
rem blong. Contoh lain: Apa yang terjadi jika penyimpanan arsip tidak
tepat?
Hubungan Dimensi Proses Kognitif (Cognitive Process Dimention) dan Dimensi Pengetahuan
(Knowledge Dimention)
Pengembangan berfikir peserta didik yang dikenal dengan dimensi proses kognitif pada rumusan
Kompetensi Dasar pengetahuan (KD-3) memiliki hubungan dengan bentuk pengetahuan
(knowledge dimention). Sebagai contoh mengingat (C-1) bentuk pengetahuannya adalah
fakta, menjelaskan (C2) berkaitan dengan konsep; menerapkan (C3) berkaitan dengan bentuk
pengetahuan prosedural. Adapun perkembangan berfikir menganalisis (C4) sampai dengan
mengkreasi (C6) memiliki hubungan dengan bentuk pengetahuan meta kognitif. Lebih jelasnya
hubungan tersebut di uraikan pada tabel 5.
Tabel.5 Hubungan Dimensi Proses Kognitif dan Dimensi Pengetahuan
No
Perkembangan Berfikir
Taksonomi Bloom Rivised
Anderson (Cognitive Process
Dimension)
Bentuk Pengetahuan
(Knowledge Dimension)
1.
Mengingat (C1)
Pengetahuan Faktual
2.
Menginterprestasi prinsip
(Memahami/C2)
Pengetahuan Konseptual
3.
Menerapkan (C3)
Pengetahuan prosedural
4.
Menganalisis (C4) Mengevaluasi (C5)
dan Mengkreasi(C6)
Pengetahuan Metakognitif
9.
Keterangan
Lower Order
Thinking Skills
(LOT’s)
Higher Order
Thinking Skills
(HOT’s)
Kompetensi Inti pada ranah keterampilan (KI-4) mengandung keterampilan abstrak dan
keterampilan kongkret. Keterampilan abstrak lebih bersifat mental skill, yang cenderung
merujuk pada keterampilan menyaji, mengolah, menalar, dan mencipta dengan dominan
pada kemampuan mental keterampilan berpikir. Sedangkan keterampilan kongkret lebih
bersifat fisik motorik yang cenderung merujuk pada kemampuan menggunakan alat, dimulai
dari persepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerakan mahir, menjadi gerakan alami,
menjadi tindakan orisinal.
11
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
RUMUSAN KI-4
(KETERAMPILAN)
12
Keterampilan Abstrak
Keterampilan Konkret
K-1 Mengamati
Imitasi
Persepsi, Kesiapan,
Meniru
Kelas X
Manipulasi
Membiasakan
Kelas XI
Presisi
Mahir
Kelas XII
Artikulasi
Alami
Naturalisasi
Orisinal
Dave
Sympson
K-2 Menanya
K-3 Mencoba
K-5 Menyaji
Kelas XII
Kelas X, XI
K-4 Menalar
K-6 Mencipta
Gambar 4. Dimensi Kompetensi Keterampilan
10. Kompetensi Inti sikap religius dan sosial memberi arah tentang tingkat kompetensi sikap yang
harus dimiliki oleh peserta didik, dibentuk secara tidak langsung melalui pembelajaran KI-3
dan KI-4.
11. Kompetensi Inti pengetahuan dan keterampilan (KI-3 dan KI-4) memberi arah tentang tingkat
kompetensi pengetahuan dan keterampilan minimal yang harus dicapai peserta didik.
12. Berdasarkan KD dari KI-3 dan KI-4, pendidik dapat mengembangkan proses pembelajaran
dan cara penilaian yang diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran langsung, sekaligus
memberikan dampak pengiring (nurturant effect) terhadap pencapaian tujuan pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching) yaitu pengembangan sikap spiritual dan sikap social.
13. Keterkaitan antara SKL, KI, KD dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut.
I.
Melakukan linearisasi antara KI dan KD dari pengetahuan (KI-3), dengan cara:
1) Melihat level kognitif pada KD dan KI, dan
2) Melihat hubungan antara level kognitif dan dimensi pengetahuan.
II. Melakukan linierisasi KD dari KI-3 dan KD dari KI-4;
III. Mengidentifikasi keterampilan yang perlu dikembangkan sesuai rumusan KD dari KI-4;
apakah termasuk keterampilan abstrak atau konkrit.
IV. Mengidentifikasi sikap-sikap yang dapat dikembangkan dalam kegiatan yang dilakukan
mengacu pada rumusan KD dari sikap spiritual dan sikap social.
C. Contoh
Fokus pertama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran adalah melakukan analisis pada
ketiga standar kompetensi yaitu SKL, KI, KD. Dari hasil analisis itu akan diperoleh jabaran tentang
taksonomi dan gradasi hasil belajar yang berhubungan dengan materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran dan penilaian yang diperlukan. Tabel 6 berikut adalah contoh analisis dimaksud.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Tabel 6. Analisis Keterkaitan Ranah Antara SKL, KI, dan KD untuk Mapel Simulasi Digital
Standar Kompetensi
Lulusan
Ranah
Pengetahuan
Keterampilan
13
Kompetensi Inti
Kelas X
Kompetensi
Dasar
Analisis dan Rekomendasi*)
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif dalam ilmu
pengetahuan,
teknologi, seni,
dan budaya dengan wawasan
kemanusiaan,
kebangsaan,
kenegaraan,
dan peradaban terkait
penyebab
serta dampak
fenomena dan
kejadian.
1. Memahami,
menerapkan dan
menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, dan
prosedural berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan
humaniora dalam
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban
terkait penyebab
fenomena dan
kejadian dalam
bidang kerja yang
spesifik untuk
memecahkan
masalah.
3.2 Menerapkan
pengetahuan
pengelolaan
informasi
digital melalui
pemanfaatan
komunikasi
daring (online).
KD 3.2 menerapkan
(C3) termasuk
pengetahuan (kognitif)
berada pada
taksonomi
Bloom level
mengaplikasikan.
Memiliki
kemampuan
pikir dan tindak
yang efektif
dan kreatif
dalam ranah
abstrak dan
konkret sebagai pengembangan dari
yang dipelajari
di sekolah secara mandiri.
2. Mengolah, menalar, dan menyaji
dalam ranah
konkret dan ranah
abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
melaksanakan
tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
4.2 Menyajikan hasil
penerapan
pengelolaan
informasi
digital melalui
komunikasi
daring (online).
Kualifikasi
Kemampuan
Ditulis lengkap seluruh
KD.
KD 3.1 sd KD 3.7 belum mencapai
tingkat analisis
C4 sesuai
tuntutan KI-3.
Rekomendasi:
Kemampuan analisis
(C-4) akan ditingkatkan pada KD.3.4
indikator RPP pengelolaan informasi digital
merupakan bentuk
pengetahuan.
KD 4.2 menyajikan
termasuk
keterampilan
konkret.
KD 4.2 menyajikan
setara dengan
gradasi
membiasakan
gerakan (Simpson) atau
manipulasi
(Dave)
Keterangan:
1.
2.
SKL dikutip dari Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar
Kompetensi Lulusan.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dikutip dari rumusan KI dan KD
hasil penataulangan Spektrum Keahlian PMK tahun 2016.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
3.
14
4.
Analisis diisi dengan hasil analisis taksonomi dan gradasi hasil belajar.
Jika KD tidak terkait dengan KI maka dikembangkan melalui tujuan
pembelajaran dan atau indikator pencapaian kompetensi.
Analsis dilakukan untuk mata pelajaran bukan KD
Hasil analisis KI dan KD digunakan untuk merumuskan Indikator
Pencapaian Kompetensi (IPK), materi pembelajaran, rancangan
pemaduan model pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan
rancangan penilaian.
Bagian 2
15
ANALISIS DOKUMEN SILABUS
Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata
pelajaran. Silabus mencakup HAL-HAL SEBAGAI BERIKUT.
I.
II.
Pendahuluan, terdiri atas:
A.
Rasional
Memuat latar belakang pengembangan kurikulum mata pelajaran dikaitkan dengan
pengembangan kompetensi yang berkembang di abad 21.
B.
Kompetensi Bidang Keahlian
Memuat rumusan kompetensi Bidang Keahlian yang menyatukan karakteristik bidang
kajian seluruh program dan paket keahlian yang ada di dalamnya.
C.
Kompetensi Program Keahlian
Memuat rumusan kompetensi Program Keahlian yang menyatukan karakteristik dasardasar pekerjaan seluruh paket keahlian yang ada di dalamnya.
D.
Kompetensi Paket Keahlian
Memuat rumusan kompetensi Paket Keahlia sesuai muatan mata pelajaran yang
bersangkutan.
E.
Kerangka Pengembangan Kurikulum
Memuat kerangka pengembangan kompetensi pada setiap jenjang kelas (X, XI, dan XII)
yang terdapat pada Paket Keahlian dimaksud. Untuk Paket Keahlian 4 tahun ditambah
kompetensi pada kelas XIII.
F.
Pembelajaran dan Penilaian
1. Pembelajaran: memuat model-model pembelajaran yang digunakan berkaitan
dengan pendekatan saintifik. Tidak terbatas hanya pada 3 model yang
dikembangkan pada Kurikulum 2013.
2. Penilaian: memuat aspek yang dinilai dan gambaran tentang muatan kompetensi
yang terdapat pada afektif, kognitif, dan psikomotorik.
G.
Kontekstualisasi pembelajaran sesuai dengan Keunggulan dan Kebutuhan Daerah serta
Kebutuhan Peserta Didik:
Memuat penjelasan tentang pembelajaran dapat diperkaya dengan konteks daerah atau
sekolah serta konteks global utuk mencapai kualitas pembelajaran yang optimal sesuai
tuntutan KD.
Kompetensi Dasar, Materi Pembelajaran, dan Kegiatan Pembelajaran
A.
B.
C.
D.
Kelas X: memuat KD, materi dan kegiatan pembelajaran setiap mata pelajaran di kelas X
Kelas XI: memuat KD, materi dan kegiatan pembelajaran setiap mata pelajaran di kelas
XI
Kelas XII: memuat KD, materi dan kegiatan pembelajaran setiap mata pelajaran di kelas
XII
Kelas XIII: memuat KD, materi dan kegiatan pembelajaran setiap mata pelajaran di kelas
XIII (khusus untuk Paket Keahlia 4 tahun)
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
III.
16
Format Silabus
Seilabus berisi tentang hal-hal sebagai berikut.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Nama Mata Pelajaran;
Kelas;
Alokasi waktu per tahun;
Kompetensi Dasar pengetahuan (KD-3) dan Kompetensi Dasar
keterampilan (KD-4);
Materi Pembelajaran, dan
Kegiatan Pembelajaran.
Silabus pada Kurikulum 2013 yang disempurnakan dan dikembangkan pada tingkat nasional
merupakan silabus minimal. Satuan pendidikan SMK dapat mengembangkannya sesuai
dengan kebutuhan dunia kerja yang menjadi institusi pasangan dan nilai-nilai lokal di mana
SMK itu berada. Adapun format utuh silabus mata pelajaran yang digunakan pada Kurikulum
2013 dapat dilihat seperti contoh di bawah.
Analisis silabus digunakan untuk mengidentifikasi hubungan antara KD, materi pembelajaran
dan kegiatan pembelajaran, yang dibahas pada materi pelatihan “Analisis Materi
Pembelajaran” dan “Analisis Penerapan Model Pembelajaran”.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Contoh Silabus
SILABUS MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS SMK/SMA
17
Kelas
:X
Alokasi waktu : 76 jp
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
3.1 Menerapkan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur
kebahasaan teks interaksi
transaksional lisan dan tulis
yang melibatkan tindakan memberi dan meminta
informasi terkait jati diri dan
hubungan keluarga, sesuai
dengan konteks penggunaannya. (Perhatikan unsur
kebahasaan pronoun: subjective, objective, possessive)
4.1 Menyusun teks interaksi
transaksional lisan dan tulis
pendek dan sederhana yang
melibatkan tindakan memberi
dan meminta informasi terkait
jati diri, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur
teks, dan unsur kebahasaan
yang benar dan sesuai konteks
• Fungsi Sosial
Mengenalkan, menjalin
hubungan interpersonal
dengan teman dan guru
• Struktur Teks
- Memulai
- Menanggapi (diharapkan/di luar dugaan)
• Unsur Kebahasaan
- Sebutan anggota keluarga inti dan yang lebih
luas dan orang-orang
dekat lainnya; hobi,
kebiasaan
- Verba: be, have, go,
work, live (dalam simple present tense)
- Subjek Pronoun: I,
You, We, They, He,
She, It
- Kata ganti possessive
my, your, his, dsb.
- Kata tanya Who?
Which? How? Dst.
- Nomina singular dan
plural dengan atau tanpa a, the, this, those,
my, their, dsb.
- Ucapan, tekanan kata,
intonasi, ejaan, tanda
baca, dan tulisan tangan
• Topik
Deskripsi diri sendiri
sebagai bagian dari
keluarga dan masyarakat
yang dapat menumbuhkan perilaku yang termuat
di KI
- Menyimak dan menirukan
beberapa contoh interaksi terkait jati diri dan hubungan keluarga, dengan
ucapan dan tekanan kata
yang benar
- Mengidentifikasi ungakapan-ungkapan penting
dan perbedaan antara
beberapa cara yang ada
- Menanyakan hal-hal yang
tidak diketahui atau yang
berbeda.
- Mempelajari contoh teks
interaksi terkait jati diri
dan hubungan keluarganya yang dipaparkan
figur-figur terkenal.
- Saling menyimak dan
bertanya jawab tentang
jati diri masing-masing
dengan teman-temannya
- Melakukan refleksi
tentang proses dan hasil
belajarnya
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
3.2 Menerapkan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur
kebahasaan teks interaksi
interpersonal lisan dan tulis
yang melibatkan tindakan
memberikan ucapan selamat
dan memuji bersayap (extended), serta menanggapinya,
sesuai dengan konteks
penggunaannya.
4.2 Menyusun teks interaksi
interpersonal lisan dan tulis
sederhana yang melibatkan tindakan memberikan
ucapan selamat dan memuji
bersayap (extended), dan
menanggapinya dengan
memperhatikan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur
kebahasaan yang benar dan
sesuai konteks.
• Fungsi Sosial
Menjaga hubungan interpersonal dengan guru,
teman dan orang lain.
• Struktur Teks
- Memulai
- Menanggapi (diharapkan/di luar dugaan)
• Unsur Kebahasaan
- Ungkapan memberikan ucapan selamat
dan memuji bersayap
(extended), dan menanggapinya
- Nomina singular dan
plural dengan atau tanpa a, the, this, those,
my, their, dsb.
- Ucapan, tekanan kata,
intonasi, ejaan, tanda
baca, dan tulisan tangan
• Topik
Interaksi antara guru
dan peserta didik di
dalam dan di luar kelas
yang melibatkan ucapan
selamat dan pujian yang
dapat menumbuhkan perilaku yang termuat di KI
- Menyimak dan menirukan beberapa contoh
percakapan mengucapkan selamat dan memuji
bersayap (extended) yang
diperagakan guru/rekaman, dengan ucapan dan
tekanan kata yang benar
- Bertanya jawab untuk
mengidentifikasi dan
menyebutkan ungkapan
pemberian selamat dan
pujian serta tambahannya, n mengidentifikasi
persamaan dan perbedaannya
- Menentukan ungkapan
yang tepat secara lisan/
tulis dari berbagai situasi
lain yang serupa
- Membiasakan menerapkan yang sedang
dipelajari dalam interaksi
dengan guru dan teman
secara alami di dalam
dan di luar kelas.
- Melakukan refleksi
tentang proses dan hasil
belajar
18
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
3.3 Menerapkan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur
kebahasaan teks interaksi
transaksional lisan dan tulis
yang melibatkan tindakan
memberi dan meminta informasi terkait niat melakukan
suatu tindakan/ kegiatan,
sesuai dengan konteks
penggunaannya. (Perhatikan
unsur kebahasaan be going
to, would like to).
4.3 Menyusun teks interaksi
transaksional lisan dan tulis
pendek dan sederhana yang
melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi
terkait niat melakukan suatu
tindakan/kegiatan, dengan
memperhatikan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur
kebahasaan yang benar dan
sesuai konteks.
• Fungsi Sosial
Menyatakan rencana,
menyarankan, dsb.
• Struktur Teks
- Memulai
- Menanggapi (diharapkan atau di luar
dugaan)
• Unsur Kebahasaan
- Ungkapan pernyataan
niat yang sesuai, dengan modal be going
to, would like to
- Nomina singular dan
plural dengan atau tanpa a, the, this, those,
my, their, dsb.
- Ucapan, tekanan kata,
intonasi, ejaan, tanda
baca, dan tulisan tangan
• Topik
Interaksi antara guru dan
peserta didik di dalam
dan di luar kelas yang
melibatkan pernyataan
niat yang dapat menumbuhkan perilaku yang
termuat di KI
- Mencermati beberapa
contoh interaksi terkait
niat melakukan suatu
tindakan/kegiatan dalam/
dengan tampilan visual
(gambar, video)
- Mengidentifikasi dengan
menyebutkan persamaan
dan perbedaan dan dari
contoh-contoh yang ada
dalam video tersebut,
dilihat dari isi dan cara
pengungkapannya
- Bertanya jawab tentang
pernyataan beberapa
tokoh tentang rencana
melakukan perbaikan
- Bermain game terkait
dengan niat mengatasi
masalah
- Membiasakan menerapkan yang sedang
dipelajari. dalam interaksi
dengan guru dan teman
secara alami di dalam
dan di luar kelas.
- Melakukan refleksi
tentang proses dan hasil
belajar.
19
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
3.4 Membedakan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur
kebahasaan beberapa teks
deskriptif lisan dan tulis dengan memberi dan meminta
informasi terkait tempat
wisata dan bangunan bersejarah terkenal, pendek dan
sederhana, sesuai dengan
konteks penggunaannya.
4.4 Teks deskriptif
4.4.1 Menangkap makna secara kontekstual terkait
fungsi sosial, struktur
teks, dan unsur kebahasaan teks deskriptif,
lisan dan tulis, pendek
dan sederhana terkait
tempat wisata dan
bangunan bersejarah
terkenal.
4.4.2 Menyusun teks deskriptif lisan dan tulis,
pendek dan sederhana, terkait tempat
wisata dan bangunan
bersejarah terkenal, dengan memperhatikan
fungsi sosial, struktur
teks, dan unsur kebahasaan, secara benar
dan sesuai konteks
• Fungsi Sosial
Membanggakan, menjual,
mengenalkan, mengidentifikasi, mengkritik, dsb.
• Struktur Teks
Dapat mencakup
- Identifikasi (nama keseluruhan dan bagian)
- Sifat (ukuran, warna,
jumlah, bentuk, dsb.)
- Fungsi, manfaat, tindakan, kebiasaan
• Unsur kebahasaan
- Kosa kata dan istilah
terkait dengan tempat
wisata dan bangunan
bersejarah terkenal
- Adverbia terkait sifat
seperti quite, very,
extremely, dst.
- Kalimat dekalraif dan
interogatif dalam tense
yang benar
- Nomina singular dan
plural secara tepat,
dengan atau tanpa a,
the, this, those, my,
their, dsb.
- Ucapan, tekanan kata,
intonasi, ejaan, tanda
baca, dan tulisan tangan
• Topik
Deskripsi tempat wisata
dan bangunan bersejarah
yang dapat menumbuhkan perilaku yang termuat
di KI
- Menyimak dan menirukan guru membacakan
teks deskriptif sederhana
tentang tempat wisata
dan/atau bangunan bersejarah terkenal dengan
intonasi, ucapan, dan
tekanan kata yang benar.
- Mencermati dan bertanya
jawab tentang contoh
menganalisis deskripsi
dengan alat seperti tabel,
mind map, dan kemudian
menerapkannya untuk
menganalisis beberapa
deskripsi tempat wisata
dan bangunan lain
- Mencermati cara mempresentasikan hasil analisis
secara lisan, mempraktekkan di dalam kelompok masing-masing, dan
kemudian mempresentasikan di kelompok lain
- Mengunjungi tempat
wisata atau bangunan
bersejarah untuk menghasilkan teks deskriptif
tentang tempat wisata
atau bangunan bersejarah setempat.
- Menempelkan teks di dinding kelas dan bertanya
jawab dengan pembaca
(siswa lain, guru) yang
datang membacanya
- Melakukan refleksi
tentang proses dan hasil
belajar.
20
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
3.5 Membedakan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur
kebahasaan beberapa teks
khusus dalam bentuk pemberitahuan (announcement),
dengan memberi dan meminta informasi terkait kegiatan sekolah, sesuai dengan
konteks penggunaannya.
4.5 Teks pemberitahuan (announcement)
4.5 1 Menangkap makna
secara kontekstual
terkait fungsi sosial,
struktur teks, dan
unsur kebahasaan teks
khusus dalam bentuk
pemberitahuan (announcement).
4.5.2 Menyusun teks
khusus dalam bentuk pemberitahuan
(announcement), lisan
dan tulis, pendek dan
sederhana, dengan
memperhatikan fungsi
sosial, struktur teks,
dan unsur kebahasaan, secara benar dan
sesuai konteks.
• Fungsi Sosial
Menjalin hubungan interpersonal dan akademik
antar peserta didik, guru,
dan sekolah
• Struktur Teks
- Istilah khusus terkait
dengan jenis pemberitahuannya
- Informasi khas yang
relevan
- Gambar, hiasan, komposisi warna
• Unsur Kebahasaan
- Ungkapan dan kosa
kata yang lazim digunakan dalam announcement (pemberitahuan)
- Nomina singular dan
plural secara tepat,
dengan atau tanpa a,
the, this, those, my,
their, dsb.
- Ucapan, tekanan kata,
intonasi, ejaan, tanda
baca, dan tulisan tangan
• Topik
Pemberitahuan kegiatan, kejadian yang dapat
menumbuhkan menumbuhkan perilaku yang
termuat di KI
• Multimedia
Layout dan dekorasi
yang membuat tampilan
teks pemberitahuan lebih
menarik.
- Menyimak dan menirukan
guru membacakan beberapa teks pemberitahuan
(announcement) dengan
intonasi, ucapan, dan
tekanan kata yang benar.
- Bertanya dan mempertanyakan tentang persamaan dan perbedaan fungsi
sosial, struktur teks dan
unsur kebahasaannya
- Mencermati dan bertanya
jawab tentang contoh
menganalisis deskripsi
dengan alat seperti tabel
dan kemudian menerapkannya untuk menganalisis beberapa teks
pemberitahuan lain
- Membuat teks pemberitahuan (announcement)
untuk kelas atau teman
- Melakukan refleksi
tentang proses dan hasil
belajar.
21
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
3.6 Menerapkan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur
kebahasaan teks interaksi
transaksional lisan dan tulis
yang melibatkan tindakan
memberi dan meminta informasi terkait keadaan/ tindakan/ kegiatan/ kejadian yang
dilakukan/terjadi di waktu
lampau yang merujuk waktu
terjadinya dan kesudahannya, sesuai dengan konteks
penggunaannya. (Perhatikan
unsur kebahasaan simple
past tense vs present perfect
tense).
4.6 Menyusun teks interaksi
transaksional, lisan dan tulis,
pendek dan sederhana, yang
melibatkan tindakan memberi
dan meminta informasi terkait
keadaan/tindakan/ kegiatan/
kejadian yang dilakukan/
terjadi di waktu lampau yang
merujuk waktu terjadinya
dan kesudahannya, dengan
memperhatikan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur
kebahasaan yang benar dan
sesuai konteks.
• Fungsi Sosial
Menjelaskan, mendeskripsikan, menyangkal,
menanyakan, dsb.
• Struktur Teks
- Memulai
- Menanggapi (diharapkan/di luar dugaan)
• Unsur Kebahasaan
- Kalimat deklaratif dan
interogative dalam simple past tense, present
perfect tense.
- Adverbial dengan
since, ago, now; klause
dan adveribial penunjuk
waktu
- Nomina singular dan
plural secara tepat,
dengan atau tanpa a,
the, this, those, my,
their, dsb.
- Ucapan, tekanan kata,
intonasi, ejaan, tanda
baca, dan tulisan tangan
• Topik
Kegiatan, tindakan,
kejadian, peristiwa yang
dapat menumbuhkan perilaku yang termuat di KI
- Menyimak dan menirukan
beberapa contoh percakapan terkait dengan
intonasi, ucapan dan
tekanan kata yang tepat
- Guru mendiktekan percakapan tersebut dan peserta didik menuliskannya
dalam buku catatannya
untuk kemudian bertanya
jawab terkait perbedaan
dan persamaan makna
kalimat-kalimat yang
menggunakan kedua
tense tersebut
- Membaca beberapa teks
pendek yang menggunakan kedua tense tersebut, dan menggunakan
beberapa kalimat-kalimat
di dalamnya untuk melengkapi teks rumpang
pada beberapa teks
terkait.
- Mencermati beberapa
kalimat rumpang untuk
menentukan tense yang
tepat untuk kata kerja
yang diberikan dalam
kurung
- Diberikan suatu kasus,
peserta didik membuat
satu teks pendek dengan
menerapkan kedua tense
tersebut
- Melakukan refleksi
tentang proses dan hasil
belajar
22
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
3.7 Membedakan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur
kebahasaan beberapa teks
recount lisan dan tulis dengan memberi dan meminta
informasi terkait peristiwa
bersejarah sesuai dengan
konteks penggunaannya.
4.7 Teks recount – peristiwa
bersejarah
4.7.1 Menangkap makna secara kontekstual terkait
fungsi sosial, struktur
teks, dan unsur kebahasaan teks recount
lisan dan tulis terkait
peristiwa bersejarah.
4.7.2 Menyusun teks recount
lisan dan tulis, pendek
dan sederhana, terkait
peristiwa bersejarah,
dengan memperhatikan fungsi sosial,
struktur teks, dan
unsur kebahasaan, secara benar dan sesuai
konteks
• Fungsi Sosial
Melaporkan, menceritakan, berbagi pengalaman, mengambil teladan,
membanggakan
• Struktur Teks
Dapat mencakup:
- orientasi
- urutan kejadian/kegiatan
- orientasi ulang
• Unsur Kebahasaan
- Kalimat deklaratif dan
interogatif dalam simple
past, past continuous,
present perfect, dan
lainnya yang diperlukan
- Adverbia penghubung
waktu: first, then, after
that, before, when, at
last, finally, dsb.
- Adverbia dan frasa
preposisional penujuk
waktu
- Nomina singular dan
plural dengan atau tanpa a, the, this, those,
my, their, dsb.
- Ucapan, tekanan kata,
intonasi, ejaan, tanda
baca, dan tulisan tangan
• Topik
Peristiwa bersejarah yang
dapat menumbuhkan perilaku yang termuat di KI
- Menyimak guru membacakan peristiwa bersejarah, menirukan bagian
demi bagian dengan
ucapan dan temakan
kata yang benar, dan
bertanya jawab tentang
isi teks
- Menyalin teks tsb dalam
buku teks masing-masing
mengikuti seorang siswa
yang menuliskan di papan tulis, sambil bertanya jawab terkait fungsi
sosial, struktur teks, dan
unsur kebahasaan dalam
teks
- Mencermati analisis
terhadap fungsi sosial, rangkaian tindakan
dan kejadian dengan
menggunakan alat
seperti tabel, bagan, dan
kemudian mengerjakan
hal sama dengan teks
tentang peristiwa bersejarah lainnya
- Mengumpulkan informasi untuk menguraikan
peristiwa bersejarah di
Indonesia
- Menempelkan karyanya
di dinding kelas dan
bertanya jawab dengan
pembaca (siswa lain,
guru) yang datang membacanya
- Melakukan refleksi
tentang proses dan hasil
belajar.
23
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
3.8 Membedakan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur
kebahasaan beberapa teks
naratif lisan dan tulis dengan
memberi dan meminta informasi terkait legenda rakyat,
sederhana, sesuai dengan
konteks penggunaannya.
4.8 Menangkap makna secara
kontekstual terkait fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
kebahasaan teks naratif, lisan
dan tulis sederhana terkait
legenda rakyat.
• Fungsi Sosial
Mendapat hiburan,
menghibur, mengajarkan
nilai-nilai luhur, mengambil teladan
• Struktur Teks
Dapat mencakup:
- Orientasi
- Komplikasi
- Resolusi
- Orientasi ulang
• Unsur Kebahasaan
- Kalimat-kalimat dalam
simple past tense, past
continuous, dan lainnya
yang relevan
- Kosa kata: terkait
karakter, watak, dan
setting dalam legenda
- Adverbia penghubung
dan penujuk waktu
- Ucapan, tekanan kata,
intonasi, ejaan, tanda
baca, dan tulisan tangan
• Topik
Cerita legenda yang
dapat menumbuhkan perilaku yang termuat di KI
- Menyimak guru membacakan legenda, sambil
dilibatkan dalam tanya
jawab tentang isinya
- Didiktekan guru menuliskan legenda tersebut
dalam buku catatan
masing-masing, sambil
bertanya jawab terkait
fungsi sosial, struktur
teks, dan unsur kebahasaan yang ada
- Dalam kelompok masingmasing berlatih membacakan legenda tsb
dengan intonasi, ucapan
dan tekanan kata yang
benar, dengan saling
mengoreksi
- Membaca satu legenda lain, bertanya jawab
tentang isinya, dan
kemudian mengidentifikasi kalimat-kalimat yang
memuat bagian-bagian
legenda yang ditanyakan
- Melakukan refleksi
tentang proses dan hasil
belajar.
3.9 Menafsirkan fungsi sosial
dan unsur kebahasaan lirik
lagu terkait kehidupan remaja
SMA/MA/SMK/MAK.
4.9 Menangkap makna terkait
fungsi sosial dan unsur kebahasaan secara kontekstual
lirik lagu terkait kehidupan
remaja SMA/MA/SMK/MAK.
• Fungsi sosial
Mengembangkan
nilai-nilai kehidupan dan
karakter yang positif
• Unsur kebahasaan
- Kosa kata dan tata
bahasa dalam lirik lagu
- Ucapan, tekanan kata,
intonasi, ejaan, tanda
baca, dan tulisan tangan
• Topik
Hal-hal yang dapat memberikan keteladanan dan
menumbuhkan perilaku
yang termuat di KI
- Membaca, menyimak,
dan menirukan lirik lagu
secara lisan
- Menanyakan hal-hal
yang tidak diketahui atau
berbeda
- Mengambil teladan dari
pesan-pesan dalam lagu
- Menyebutkan pesan yang
terkait dengan bagianbagian tertentu
- Melakukan refleksi
tentang proses dan hasil
belajarnya
24
Bagian 3
25
ANALISIS DOKUMEN
PEDOMAN PAKET KEAHLIAN
1.
Pedoman Paket Keahlian merupakan acuan atau rujukan yang dapat digunakan oleh guru,
berisi tentang hal-hal sebagai berikut.
BAB I PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
Latar Belakang
Memuat latar belakang penyusunan Pedoman Paket Keahluan.
Tujuan
Memuat tujuan penyusunan pedoman Paket Keahlian.
Ruang Lingkup
Memuat ruang lingkup pedoman Paket Keahlian.
Sasaran Pengguna:
Memuat sasaran pengguna pedoman Paket Keahlian.
BAB II
A.
B.
C.
Rasional
Memuat latar belakang Paket Keahlian.
Tujuan Paket Keahlian
Memuat tujuan Paket Keahlian.
Ruang Lingkup
Memuat ruang ingkup Paket Keahlian.
BAB III
A.
B.
C.
B.
C.
DESAIN PEMBELAJARAN
Pendekatan Pembelajaran
Memuat pendekatan pembelajaran yang digunakan sesuai Paket
Keahlian.
Strategi dan Metode Pembelajaran
Memuat strategi dan metode pembelajaran yang digunakan sesuai
Paket Keahlian.
Model-Model Pembelajaran
Memuat model-model pembelajaran sesuai Paket Keahlian.
BAB IV
A.
KARAKTERISTIK PAKET KEAHLIAN
PENILAIAN PEMBELAJARAN
Prinsip dan Pendekatan Penilaian
Memuat prinsip dan pendekatan penilaian yang digunakan sesuai
karakteristik KD pada Paket Keahlian.
Teknik dan Instrumen Penilaian
Memuat teknik dan instrument penilain yang digunakan sesuai aspek
penilaian (pengetahuan, keterampilan dan sikap).
Pengolahan dan Tindak Lanjut Hasil Penilaian
Memuat pengolahan dan tindak lanjut hasil penilaian (remedial dan
pengayaan), serta pelaporan.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
BAB V
A.
26
B.
Media Pembelajaran
Memuat jenis media pembelajaran yang digunakan.
Sumber Belajar
Memuat sumber belajar yang digunakan.
BAB VII
2.
MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
PENUTUP
Fungsi pedoman Paket Keahlian sebagai acuan atau referensi untuk:
a.
b.
a.
Guru dalam merencanakan, mengembangkan dan melaksanakan
proses pembelajaran berbasis proses keilmuan (Scientific Aprroach)
serta penilaian otentik (autentic assesment).
Kepala Sekolah dan Pengawas dalam rangka supervisi , pembinaan
dan penilaian kompetensi profesional guru.
LATIHAN–LATIHAN
TUGAS 1: Analisilah keterkaitan antara SKL, KI dan KD dari mata pelajaran yang Anda ampu,
menggunakan format di bawah ini.
Standar Kompetensi Lulusan
(SKL)
Ranah
Kualifikasi
Kemampuan
Kompetensi
Inti
Kompetensi
Dasar
Analisis dan
Rekomendasi *)
Pengetahuan
Keterampilan
TUGAS 2: Tentukan hubungan perkembangan berfikir dari silabus mata pelajaran yang Anda
ampu dengan bentuk pengetahuannya menggunakan tabel berikut.
Nama Mata Pelajaran :
Tingkat
:
No
1
Rumusan KD-3
pada Silabus
Bentuk Pengetahuan
(Knowledge
Dimension)
Keterangan
Lower Order Thinking Skill (LOT’s)
2
3
4
Higher Order Thinking Skill (HOT’s)
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
TUGAS 3: Analisislah kompetensi keterampilan dari silabus mata pelajaran yang Anda
berdasarkan tabel berikut.
ampu
27
Nama Mata Pelajaran :
Tingkat
:
No
1
2
3
Rumusan KD-4
pada Silabus
Bentuk Keterampilan)
Abstrak
Konkrit