PERANCANGAN “PRODUK BAKUL PEMETIK KOPI” BERDASARKAN MATA KULIAH PERANCANGAN PENGEMBANGAN PRODUK
PERANCANGAN “PRODUK BAKUL PEMETIK KOPI”
BERDASARKAN MATA KULIAH PERANCANGAN
PENGEMBANGAN PRODUK
Mohammad Lukman
Universitas Muhammadiyah Malang Kontak person:
Muhammad Lukman e-mail: [email protected]
Abstrak Pekerja pemetik kopi merupakan salah satu manual jenis kegiatan manual material handling
(MMH) umumnya dilakukan oleh Ibu-Ibu di lokasi desa Bangelan gunung kawi malang, pada dasarnya
membawa beban bakul hasil panen kopi dengan berat berkisar 20 kg, yang diikat dengan selendang di
pundak dan pinggang serta tangan sebagai titik tumpuan beban dilanjutkan berjalan sejauh minimal 500
m di jalan kontur pegunungan untuk disetor ke bagian pengepul. Kegian MMH ini berakibat pada adanya
pembebanan pada tubuh bagian pundak,pinggang, tangan,kaki,lengan dan leher (enam titik beban)
dengan tipe beban berulang tiap hari sampai tahunan. Pembebanan pada bagian tubuh akan
menyebabkan kecelakaan kerja berupa cedera pada tulang belakang lumbal tulang belakang pada titik
L5 dan S1 akibat gaya tekan dan gaya geser yang melebihi batas beban maka susunan syaraf tepi
mudah akan terjepit, yang mengakibatkan sakit. enam titik beban beban harus dilakukan perbaikan
untuk mereduksi sakit akibat kerja, dengan cara pengamatan, penelitian dan perancangan produk
dengan pendekatan perancangan produk. Mulai dari kegiatan mencari keinginan konsumen dalam hal
ini pekerja pemetik kopi, yaitu model ransel. Hasil dari penelitian ini ada berupa beberapa alternatif
hasil desain ransel pemetik kopi, dan diambil satu desain yang sesuai dengan keinginan konsumen,
dan dibuatkan prototype.Kata Kunci : manual material handling, Penyakit akibat kerja , perancangan dan pengembangan produk
1.Pendahuluan
Indonesia dikenal penghasil dan pengekspor kopi ke empat dunia dengan total 574.935 ton atau sekitar 8 % dari total eksport kopi dunia [1], Jawa Timur mempunyai tanaman kopi, seluas 99 ribu hektare, m e l i p u t i petani kecil (perkebunan rakyat, d a n perkebunan Negara/ BUMN) dan swasta besar. Kami mengamati dari salah satu sudut permasalahan akademis dan teknis yang dihadapi oleh petani kopi adalah saat panen kopi, di sekitar gunung kawi, pelaku petik kopi adalah ibu-ibu, pertama karena lebih telaten memilih kopi yang masak pohon,kedua [10] relatif mudah tidak membutuhkan pengetahuan dan ketrampilan tinggi. Permasalahan dari sudut pandang sisi akademis dan sudut teknis pada momen kondisi saat panen kopi di kebun kopi bangelan, adalah ibu–ibu memetik kopi dan kopi hasil petik diletakkan dalam bakul bambu dengan berat kosongnya saja hampir 5 kg, dan kopi hasil petik dan bakul di bawa dipingang depan kanan atau kiri kemudian diikat dengan selendang dan selendang diikat di pundak kanan atau kiri sesuai dengan kondisi masing-masing. Dari hasil pengamatan saat ibu-ibu setor ke pabrik rata-rata beban kopi hasil panen dalam bakul berkisar antara 25 kg sampai 50 kg per orang, dengan kontur jalan di kebun kopi adalah pegunungan dan tidak rata. Jarak dari kebon saat panen sampai ke lokasi setor minimal 1000 meter, dengan kontur jalan pegunungan naik turun dan tidak rata. Kondisi jalan ini menambah beban di pundak dan di pinggang, sehingga jika kondisi berlangsung berjam- jam dalam sehari kemudian dilanjutkan dalam berbulan- bulan kemudian bertahun tahun, akan menghasilkan penyakit kerja. U m u m n y a p ertimbangan kesehatan dalam bekerja masih kurang diperhatikan, jika dibandingan dengan masalah upah. [1] semua jenis kerja menimbulkan kelelahan, berakibat rasa sakit pada otot, rasa kaku pada bagian tubuh tertentu, rasa kantuk dan kejenuhan, Ambar Silastuti [] kelelahan kerja hubungan dengan variabel produktifitas kerja jika tidak segera diatasi maka gejala yang dialami akan semakin bertambah, bahkan dapat menjadi kelelahan yang bersifat kronis. Dengan beban di punggung semakin berat, menyebabkan terjadinya penekanan pada diskus yang mempunyai fungsi sebagai bantalan antar tulang pada tulang belakang. Penggunaan ransel dengan beban yang berat juga berhubungan dengan peningkatan kelengkungan tulang belakang bagian bawah.
Kelelahan kerja ini juga dirasakan oleh ibu-ibu pemetik kopi setelah membawa beban bakul hasil panen kopi dengan berat berkisar 25 kg sampai 50 kg yang diikat di pundak sebagai titik tumpuan beban dilanjutkan berjalan sejauh minimal 1000 m di jalan kontur pegunungan untuk disetor ke bagian pengepul. Kelelahan yang dialami ibu-ibu ini sudah dianggap umum/lumrah/ biasa karena logikanya orang habis kerja pasti lelah, dan ada sakit itu tidak sudah tidak dirasakan lagi, walaupun masih terasa sakit saat malam hari atau pagi hari saat bangun pagi selama bertahun tahun. Tapi ada hal khusus yang harus diperhatikan yaitu titik tumpu pundak , pinggang, punggung dan kaki merupakan titik beban yang menyebabkan penyakit akibat kerja, dan tiga titik sakit ini umumnya tidak diperhatikan tidak dirasakan, padahal nantinya saat usia para pemetik sudah diatas 50 tahun tiga titik sakit ini mulai terasa sebagai beban titik sakit. Untuk itulah kami perlu mengadakan pengamatan, penelitian dan merancang desain produk bakul kopi dapat yang mereduksi tiga titik yang menyebab sakit pada pekerja pemetik kop
2.Metode Penelitian
Proposal penelitian ini dibagi dalam dua tahap, tahap pertama penelitian menggunakan pendekatan model mata kuliah perencanaan dan pengembangan produk (PPP), sehingga semua pendekatan tahapan penelitian adalah didasarkan pada silabus mata kuliah tersebut. Hasil penelitian tahap pertama akan dilakukan dengan pengembangan di tahap penelitian kedua dengan pendekatan ilmu ergonomi. Adapun lokasi penelitian adlah di perkebunan kopi terletak di Desa Bangelan, Kec. Wonosari Kab. Malang dan dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara XII, dengan luas lahan kurang lebih 800 hektar Warta Malang[],
2.2 Tahapan dalam penelitian
Tahapan penelitian pertaman adalah pendekatan dengan mata kuliah perencanaan dan pengembangan produk (PPP) untuk perencanaan dan pengembangan produk akul empat pemetik kopi, sehingga semua pendekatan tahapan penelitian adalah didasarkan pada silabus mata kuliah tersebut. Hasil penelitian tahap pertama adalah didapatkan rancangan produk yang memberikan produk yang lebih dapat mengurangi penyakit akibat kerja. Penyakit tersebut adalah reduksi beban pada ke enam titik beban terutama pada pinggang dan lengan serta pundak. akan dilakukan dengan pengembangan di tahap penelitian kedua dengan pendekatan ilmu ergonomi, sehingga produk bakul/rinjing kopi sesuaidengan antropohometri dan mereduksi beban di tiga titik penumpu beban., bahu, tulang belakang dan kaki.
Gambar 1. Diagram alir tahapan proses penelitian perancangan bakul pemetik kopi
2.3 Penelitian Tahap Pertama
Langkah penelitian tahap pertama adalah mendukung mata kuliah perencanaan dan pengembangan produk (PPP), seperti dalam diagram alir penelitian untuk mengurangi beban pada
III - 2 SENTRA 2017 pundak pingang dan kaki, rancangan ini dimulai dengan data keinginan diinginkan dari konsumen, data tersebut tercakup dalam data pekerja pemetik kopi.
1. Data Luasan kebun mencerminkan luasnya pasar bakul /rinjing pemetik kopi, sehingga nantinya jika memang layak diproduksi maka pemasaran luas
2. Model atau alat pembawa kopi yang ada saat ini digunakan untuk pengembangan produk dengan hasil atau target adalah rinjing /bakul dengan beban ringan di enam titik tumpu pada bagian badan pemetik kopi.
3. Data berat kopi dalam rinjing/bakul dan berapa jauh perjalanan untuk setor ke titik kumpul kopi, didapatkan data beban per sampel dari pemetik kopi dan jarak tempuh pemetik kopi.
4. Data jarak tempuh antara titik petik kopi dan titik kumpul saat dilakukan penimbangan hasil petik, merupakan data jauhnya dan berat, data ini sangat dominan dalam merancang/ desain bakul pemetik kopi.
5. Dari keempat data ini akan diolah dengan metode mata kuliah perancangan produk, , dengan pendekan 6 fase perancangan dan pengembangan produk,seperti dijelaskan dalam diagram dibawah ini
6. Dari pengolahan data akan didapatkan hasil perancangan produk dengan reduksi titik beban, dengan beberapa alternative desain/ rancangan terpilih.
Gambar 2. Gambar diagram alir proses penelitian tahap pertama
3.Hasil Penelitian dan Pembahasan
3.1Data A.Luasan Kebun Kopi Bangelan
Kebun Bangelan yang ada di Desa Bangelan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang memang cukup besar,dengan luasan total kebun kopi hingga 917 hektar dan telah disertifikasi oleh lembaga pengawas produksi kopi dunia, UTZ Certified. UTZ Certified mencakup praktik pertanian meminimalisir penggunaan pestisida dan pupuk kimia dalam tahap budidaya serta proses pasca panen diproses sedemikan baiknya. Dari data Luasan kebun mencerminkan luasnya pasar bakul /rinjing pemetik kopi, sehingga nantinya jika memang layak diproduksi maka data pemasaran dan harga pokok produksi serta niali titik impas dapat dianalisa
B.Model Atau Alat Pembawa Kopi
Model pembawa kopi dari pemetik kopi di Indonesia, kami mengambil data dari internet dan hasilnya seperti dalam gambar, menggunakan bakul/ rincing atau wadah lainnya untuk tempat kopi yang dipetik dan selanjutnya beban akan diselempangkan pada bahu dengan alat pengikat bisa selendang atau hanya seutas tali, sebagai penopang utama beban. Sedangkan berat hasil kopi yang dipetik berkisar 10 sampai 20 kg, tergantung besar atau kecilnya wadah yang di bawa pemetik.
C Analisa Beban Pada Pemetik Kopi di Bangelan
Aktivitas pemetik kopi merupakan salah satu metode pemindahan material secara manual (manual material handling) , kecelakaan kerja akibat aktivitas membawa barang dan aktivitas angkat dan angkut dan penurunan beban (Pulat 1997) dan akan mendatangkan cedera pada tulang belakang NIOS,1994 dalam Katarine Wening (2013), terutama di daerah lumbal tulang belakang pada titik L5 dan S1 akibat gaya tekan dan gaya geser yang melebihi batas beban yang diijinkan maka susunan syaraf tepi akan terjepit, yang mengakibatkan sakit akibat kerja dan pada pangkal paha. Titik ruas tulang belakang (L5/S1) merupakan titik yang paling rawan terhadap kecelakaan kerja. Pada titik tersebut terdapat disk (selaput yang berisi cairan) yang berfungsi untuk meredam pergerakan antar ruas lumbar ke-5 dan sacrumke-1.
Pemetik Pemetik kopi Pemetik kopi Pemetik kopi kopi keranjang keranjang depan dan tali keranjang samping dan keranjang samping depan dan tali seledang dan seledang
Gambar Model pemetik kopi dan alat yang digunakan di beberapa daerah di Indonesia
Gambar 3. Posisi titik L5 dan S1 pada tulang belakang/ lumbar dengan batasan maksimum 2
gaya tekan sebesar 3,4KN atau 3400 kg/m Masalah kesehatan paling umum yang bisa timbul dari tugas manual yang berbahaya adalah
1. Gangguan muskuloskeletal (seperti keseleo dan ketegangan, luka cakram dan tendonitis) dan hernia.
2. Kelainan muskuloskeletal adalah luka atau penyakit pada sistem muskuloskeletal
3. Kelainan bisa timbul secara keseluruhan atau sebagian dari melakukan tugas manual di tempat kerja, baik yang terjadi 4. keseleo dan ketegangan otot, ligamen dan tendon (misalnya ketegangan punggung);
III - 4 SENTRA 2017
Gambar 4. Gambar Simulasi system pembebanan dan reaksi pada pemetik kopi Bangelan
Garis merah merupakan gambar stutur tulang garis hijau titik reksi dari pembebanan dari bakul/rinjing kopi dan garis kuning berupa beban rinijng dan garis biru reaksi dittitk tubuh
3.2 Desain Ransel dan pemindahan Beban
Backpack atau ransel adalah sebuah wadah atau tempat yang digunakan seseorang diatas punggungnya yang dilindungi oleh dua tali yang memanjang vertical melewati bahu Nurhayati, 2010).
Dengan mempertimbangkan : 1. keseimbangan statis dengan adanya pengaruh gaya luar (external force) maka momen dan gaya pada masing-masing pusat sambungan (link centers) dapat ditentukan besarnya.
2. Resultan diperhitungkan mulai resultan di tangan, lengan bawah, lengan atas dan punggung. A.Data Pengambilan Berat Rinjing Berisi Kopi
Data pengambilan berapa berat sebenarnya yang dibawa oleh pemetik kopi dalam rinjin/bakul dan berapa jauh perjalanan untuk setor ke titik kumpul kopi, untuk ditimbang dan akan disetor ke pemilik atau ke perkebunan.
Tabel 1. data pengambilan sampel beban bakul /rinjing kopi Responden Responden 1 Responden 2 Responden 3 Berat kopi (kg)
20
18
20
2.Data jarak tempuh antara titik petik kopi dan titik kumpul
Data jarak tempuh antara titik petik kopi dan titik kumpul saat dilakukan penimbangan hasil petik, merupakan data jauhnya dan berat, data ini sangat dominan dalam merancang/ desain bakul pemetik kopi.
Tabel 2. Data jarak tempuh antara titik petik kopi dan titik kumpul Responden Responden 1 Responden 2 Responden 3 Jarak (m) 300 350 400 3.3.pendekatan 6 fase perancangan
Dari keempat data ini akan diolah dengan metode mata kuliah perancangan produk, Dasar
1.Konsep Produk
Konsep produk adalah sebuah gambaran atau perkiraaan mengenai teknologi, prinsip kerja dan bentuk produk dan bagaimana produk memuaskan kebutuhan pelanggan dan diekpresikan sebagai sebuah sketsa atau sebagai sebuah model 3 dimensi secara garis besar dan sering kali disertai oleh sebuah uraian gambar.
Kebutuhan pelanggan dalam memetik buah kopi :wadah yang bisa dibawa kemana-mana,
simple, tidak menyebabkan mudah lelah karena beban berlebih di satu titik, dan tidak menyebabkan
cedera, material yang mudah didapatkan. Kebutuhan primer pelanggan ransel bakul pemetik kopi” dapat dilihat pada daftar yang terdapat pada Gambar 3-1. Kebutuhan pelanggan, seperti “material mudah dicari.. Berikut ialah data kebutuhan pelanggan atau customer need yang di tampilkan dalam tabel :
Tabel 3
Atribut Ransel Kepen Deskripsi No Keranjang Kopi tingan (Permintaan Konsumen)
Bisa berfungsi selain dari
3 Bisa untuk mengangkut beras, buah-buahan, 1 fungsi Utamanya sayur-sayuran, dan lain sebagainya. Mudah dioperasikan dan
5 Tinggal digendong seperti tas ransel pada
2 mengurangi beban di 6 titik umumnya, dan beban di pundak
Kontrol sederhana
3 Turunkan penyangga keranjang, taruh
3 keranjang, kencangkan dengan tali yang terdapat pada ransel, pakailah ranselnya.
Harga terjangkau untuk
3
4 petani biasa
Tidak mudah robek dan
5 Kekuatan dan berat produk disesuaikan agar patah saat mengangkat dapat mengangkut beban maksimal namun beban berat tidak mengakibatkan cedera. Mempermudah proses
5 panen buah kopi Memperhatikan kebutuhan
5 petani saat memanen buah kopi Penambahan tempat
2 minum plastik dan baja
Gambar 5. Pengembangan produk ransel keranjang kopi
Pada tabel tersebut tim pengembang telah memberikan nilai kepentingan kebutuhan dengan skala nilai 1-5 poin, pemberian nilai kepentingan tersebut didasarkan fokus dan diskusi tim pengembang dengan berbagai pertimbangan yang terkait dengan produk “Ransel Keranjang Kopi” yang telah dikembangkan. Produk kami didesain untuk memanen hasil kopi dengan tambahan tas kompartemen, sandaran leher, dan tempat botol minum. Dengan berat kosong kurang lebih 3kg ditambah dengan memperhatikan kenyamanan dari pengguna atau petani kopi. Kemudian target spesifikasi ini akan diperbaiki tergantung kepada batasan konsep produk yang akhirnya dipilih. Proses pembuatan target spesifikasi terdiri dari 4 langkah:
Langkah 1 : Menyiapakan Daftar Metrik
Metrik yang baik adalah yang merefleksikan secara langsung nilai produk yang memuaskan kebutuhan pelanggan, contoh nilai kepuasan pelanggan yaitu pemakaian produk dalam jangka waktu yang lama tidak memberikan efek pegal yang berakibat pada cedera bahu, punggung, dan leher.
III - 6 SENTRA 2017
4 Penyangga atas keranjang bahan baja yang melingkar dan permanen
3 Modal cukup murah Penggunaan yang terbatas
Bisa berfungsi lebih dari satu Mudah dioperasikan
Operation simple
Langkah 2 : Mengumpulkan Informasi Tentang Pesaing
target spesifikasi adalah menentukan posisi produknya dibandingkan produk yang ada, baik produk yang dimiliki perusahaan sendiri maupun produk pesaing,untuk positioning produk.
Tabel 3.4. Informasi tentang pesaing No. Kelebihan Produk Pesaing Kelemahan Produk Pesaing1 Sedikit alat yang digunakan Cukup sulit dalam penggunaan
2 Keranjang kecil dengan selendang kain Tidak ergonomis dalam penggunaan waktu
yang lama
4 Kemudahan dalam penaruhan
M u d a h b o n g k a r p a s a n g
keranjang Membutuhkan kompartemen lebih untuk peralatan lainnya
Langkah 3 : Menentukan Nilai Target Ideal dan Marginal Yang Dapat Dicapai Untuk Tiap Metrik
untuk mengatur nilai target untuk tiap metrik. Diperlukan dua macam nilai target, yang dapat diterima secara marginal adalah hasil terbaik yang diharapkan tim, adalah nilai metrik yang membuat produk diterima secara komersial.
Tabel 3.5. Spesifikasi minimal No. Spesifikasi Minimal No. Spesifikasi Minimal1 Keranjang anyaman
bambu berukuran sedang
3 Penyangga keranjang berbahan baja siku tanpa engsel
2 Kerangka ransel
menggunakan pipa PVC
(s ) B a h a n /m a te ri a l k u a t d a n te rs ta n d a ri s a s i (S N I) D e s a in i n o v a s i (S u b j)
C o n tr o l ( s u b j) H a rg a m a te ri a l d a n k o m p o n e n m u ra h ( R p )
Tabel 3.2. Daftar metric No.3 Raw materials terjangkau dan relatif murah 3 mm 4 3,5 Material memiliki standar kekuatan
Metric
Kebutuhan Metric Kepentingan Satuan
1
5 Inovasi pengembangan platform keranjang kopi menjadi ransel keranjang buah kopi
3 Subj
2
2 Desain, Bentuk dan Fungsi 4 mm
3
4 SNI
D im e n s i A la t (m m )
5
5 Mudah Dioperasikan
5 Subj
6
6 Harga pembuatan produk
4 Rp 7 6,7,8 Penggunaan selain keranjang kopi
5 List
Tabel 3.3. Daftar metrikP ro d u k M u lt if u n g s i (L is t)
- Mampu dibeli oleh petani biasa
- Memungkinkan pergantian bakul/rinjing >Tidak memberatkan beban di pinggang kaki dan leher pu
Langkah 4 : Merefleksikan Hasil dan Proses
menentukan dan menetapkan spesifikasi akhir setelah konsep produk dipilih. Ketika tim telah memilih satu konsep dan mempersiapkan tahap pengembangan dan perancangan desain, kemudian spesifikasi diperiksa kembali. Spesifikasi yang awalnya hanya berupa pertanyaan target dalam selang nilai tertentu, sekarang diperbaiki dan dibuat lebih tepat.
Menentukan Spesifikasi Akhir
. Spesifikasi yang awalnya hanya berupa pertanyaan target dalam selang nilai tertentu, sekarang diperbaiki dan dibuat lebih tepat.
Tabel 3.5. Data spesifikasi pelanggan No. Data Spesifikasi Pelanggan No. Data Spesifikasi Pelanggan1 Keranjang bahan terpal
11 Ransel keranjang dengan tempat botol minum bahan kain
2 Keranjang bahan karung
12 Ransel keranjang dengan tempat botol minum bahan stainless
3 Keranjang bahan plastik
13 Ransel keranjang dengan tas kecil
4 Keranjang berbahan anyaman
14 Ransel keranjang dengan tas sedang bambu
5 Ransel selempang
15 Ransel keranjang dengan pengencang dada
6 Ransel punggung
16 Ransel keranjang dengan pengencang pinggang
7 Ransel keranjang dengan sandaran
17 Ransel keranjang dengan pengencang leher penuh keranjang menggunakan tali tas
8 Ransel keranjang dengan sandaran
18 Ransel, keranjang kopi, tempat minum leher 1/4 sedang
9 Ransel keranjang dengan tempat
19 Ransel, keranjang kopi, tempat minum botol minum sedang besar, tas sedang, pengencang dada
10 Ransel keranjang dengan tempat
20 Ransel, keranjang kopi, tempat minum botol minum besar besar, tas sedang, pengencang pinggang, dan pengencang keranjang dengan tali tas
3.MENDESAIN KONSEP – KONSEP PRODUK
Konsep produk “Alat bantu pengangkut kopi” yang tim kembangkan digambar dalam bentuk sketsa – sketsa berupa gambar tangan. Tujuannya adalah sebagai jawaban singkat bagaimana produk ini bisa memuaskan kebutuhan pelanggan.
Tabel 3.6. Kebutuhan pelanggan untuk memenuhi satisfaction No. Kebutuhan Pelanggan1 Ukuran keranjang diameter kurang dari 35cm dan tinggi 30-35cm
2 Menyesuaikan dimensi ransel yang ergonomis dan menguragi beban di 6 titik
3 Mampu mengangkat beban seberat 50kg
4 Ukuran lebar produk yang tidak lebih dari 30cm Pengujian Konsep
1. Mencerminkan hasil dan proses
- Apakah produk ini akan memenangkan persaingan? Konsep produk harus memungkinkan tim untuk menentukan spesifikasi-spesifikasi produk sehingga produk dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dan dapat bersaing.
4.KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
1. Pada dasarnya sistim manual handling dengan model ransel sudah mereduksi beban di pundak, pingang dan kaki 2. desain ransel dan spesifikasinya seperti dalam gambar dibawah ini
III - 8 SENTRA 2017
Gambar 6. Dimensi gambar penyangga keranjang
berbahan baja kotak
Gambar 7. Dimensi gambar keranjang kopi
anyaman/rinjing bambu keunggulan tahan lama, kuat, fleksibel, tahan air, dan perawatan yang mudah serta mudah didapat di pasaran
Gambar 8. Dimensi gambar ransel keranjang kopi
Ransel yang kami rancang menggunakan rangka dari bahan baja kotak, yang dilapisi busa dan
foam, kemudian dibalut dengan kain berbahan kanvas yang dapat dilepas untuk kemudahan dalam
maintanance.Referensi [1] Ali Arifandi Josi , Denna Eriani Munandar, . Edy Burhan Arifin Penelitian Unggulan Kajian Sosial
Budaya dan Perekonomian Masyarakat Di Perkebunan Kopi. Universitas Jember Desember, 2013 [2] Darian Unger, Steven Eppinger, Improving product development process design: a method for managing information flows, risks, and iterations, Journal of Engineering Design Vol. 22, No. 10,
October 2011, 689–699 Taylor and francis [3] Department of Engineering Design and Manufacture, Faculty of Engineering, University of Malaya
(UM), African Journal of Business Management Vol. 4(11), pp. 2247-2257, 4 September, 2010 Available online at http://www.academicjournals.org/AJBM ISSN 1993-8233
III - 10 SENTRA 2017
[12]Katarina WeningDwi Handini, Robiana Mojo, Kajian trhadap pekerjaan mengangkat Tray pada bagian assembling dan packing dengan menggunakan NIOS lifting equation di PT Energize Indonesia, Universitas Indonesia 2016
Philadelphia: Taylor & Francis Group [22]P.S. 2002. Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi. 5th. Jakarta: Erlangga Setyawati L. 2010. Selintas Tentang Kelelahan Kerja. Yogyakarta : Amara Books.
Produktivitas -Pedoman pelatihan Jakarta international Labour Organization Jakarta untuk manajer dan pekerjaPedoman pelatihan untuk manajer dan pekerjaPedoman pelatihan unt copyright © International Labour Organization 2013 [20]Pedoman Penelitian Internal, Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UMM. 2012. [21]Matthews, G., Davies, D. R., Westerman, J., & Stammer, R. B. 2000. Psychology Press.
[18]Herrianto, R. 2010. Kesehatan Kerja. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. [19]Int IILOnternational Labour Organization”Keselamatan dan Kesehatan Kerja sarana untuk
[16] Fitri Fathanira Akhnia, Pengaruh Tas Punggung/Backpak Terhadap Masalah Pada Nyeri Punggung, Prodi S1 Desain Produk, Fakultas Industri Kreatif, Universitas Telkom [17]Eko, Nurmianto. 2003. Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Surabaya: Guna Widya.
2Dosen Departemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja FKM USU Jl. Universitas No.21 Kampus USU Medan, 20155
[15] Nurzannah1, Makmur Sinaga2, Umi Salmah2 Hubungan Faktor Resiko Dengan Terjadinya Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain) Pada Tenaga Kerja Bongkar Muat (Tkbm) Di Pelabuhan Belawan Medan Tahun 2015 1mahasiswi Departemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Fkm Usu
[14]Hotmatua, R. 2009. Hubungan Faktor Individu dan Postur tubuh dengan Kelelahan Kerja Pada Pekerja Bongkar Muat PT Kirana Sapta Angkola Timur Tapanuli Selatan. Skripsi. Sumatera Utara: Fakultas Kesehatan Masyarakat.
[13]Eka Febriani ,Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kelelahan Kerja Pada Pekerja Jasa Kuli Angkut Di Pasar Klewer Surakarta Skripsi Kesehatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret surakarta 2010
Neuromusculoskeletal Rehabilitation Centre, Bangalore, India. Work 41 (2012) 929-932 DOI: 10.3233/WOR-2012-0265-929 IOS Press
[4 ] Department of Engineering Design and Manufacture, Faculty of Engineering, University of Malaya (UM), African Journal of Business Management Vol. 4(11), pp. 2247-2257, 4 September, 2010 Available online at http://www.academicjournals.org/AJBM ISSN 1993-8233
[11] Deepak Sharan 1, Ajeesh P S1, Jerrish A Jose1, Sukrit Debnath1 and Manjula, Back pack injuries in Indian school children:risk factors and clinical presentations M1 RECOUP
[10 ]Mazdalifah , Kehidupan Buruh Perempuan Perkebunan Di Desa Sukaluwei, Kecamatan Bangun Purba, Kabupaten Deli Serdang , Jurnal Harmoni Sosial, September 2007, Volume II, No. 1
[9 ]Nader Ale Ebrahim*, Shamsuddin Ahmed and Zahari Taha Critical factors for new product developments in SMEs virtual team Department of Engineering Design and Manufacture,Faculty of Engineering, University of Malaya (UM), Kuala Lumpur 50603,Malaysia. Accepted 15 July, 2010 African Journal of Business Management Vol. 4(11), pp. 2247-2257, 4 September, 2010 Available online at http://www.academicjournals.org/AJBM ISSN 1993-8233 ©2010 Academic Journals
[8 ]Nader Ale Ebrahim*, Shamsuddin Ahmed and Zahari Taha Critical factors for new product developments in SMEs virtual team, Januari 2015 ISSN : 2085 – 1669 e-ISSN Volume 7 No.1 Januari 2015 ISSN : 2085 – 1669 e-ISSN : 2460 – 028
[7 ] Etika Muslimah1 , Muchlison Anis2 , Rina Asri Mulyaningrum, Analisis Aktifitas Angkat Beban Ditinjau Dari Aspek Biomekanika Dan Fisiologi , Simposium Nasional “ RAPI VIII 2009 ISSN : 1412- 9612 I-80 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta
e-Clinic (eCl), Volume 3, Nomor 1, Januari-April
[6] Dumondor Stefany V.Engeline Angliadi , Lidwina Sengkey , hubungan penggunaan ransel dengan nyeri punggung dan kelainan bentuk tulang belakang pada siswa di smp negeri 2 tombatu , Jurnal
[5] Dino Rimantho, Bambang Cahyadi Analisis Kebisingan Terhadap Karyawan Di Lingkungan Kerja Pada Beberapa Jenis Perusahaan, Jurnal Teknologi UMJ,Volume 7 No1. Tahun 2015, Jurusan Teknik Industri Universitas Pancasila.
[23]Summa’mur. 2009. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: Sagung Seto [24]Sunyoto, D. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: CAPS.