Critical Review Jurnal Analisis Pengaruh

CRITICAL REVIEW

ANALISIS LOKASI DAN KERUANGAN
Analisis Pengaruh Faktor-Faktor
Lokasi Terhadap Lokasi Strategis
dan Penentuan Lokasi Pusat
Distribusi Pupuk Urea di PT
Pupuk Kujang Cikampek

2015

Hardianti Fitri Rahmasari
3613100003

Jurusan Perencanaa Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya

2015


[CRITICAL REVIEW – ANALISIS LOKASI DAN KERUANGAN]
CRITICAL REVIEW

Judul

: Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Lokasi Terhadap Lokasi Strategis dan
Penentuan Lokasi Pusat Distribusi Pupuk Urea di PT Pupuk Kujang
Cikampek

Penulis

: Yani Iriani dan Defi Septiyanto

Nama Jurnal : 5th National Industrial Engineering Conference
Halaman

: 440 - 448

1.


PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
PT Pupuk Kujang adalah salah satu BUMN indsutri pupuk yang menghasilkan

pupuk urea yang merupakan komoditi strategis dan tata niaganya diatur oleh pemerintah.
Pada awal tahun 2003, pemerintah mengeluarkan kebijakan baru tentang pengadaan dan
distribusi pupuk. Sebagai dampaknya, PT Pupuk Kujang memperoleh tanggung jawab
penuh pengadaan dan distribusi pupuk urea di 16 kabupaten Jawa Barat dengan harga
eceran tertinggi di tangan petani yang telah ditetapkan. PT Pupuk Kujang harus
membangun sistem distribusi sendiri yang semula diserahkan kepada perusahaan induk
PT Pusri. Untuk menjamin ketersediaan pupuk di seluruh pelosok dan untuk
mempermudah petani dalam memperoleh pupuk serta memperluas daerah pemasaran,
maka PT Pupuk Kujang dipandang perlu mendirikan pusat distribusi alternatif.
Agar sistem pemasarannya bisa merata dan kelangkaan pupuk bisa diatasi, PT.
Pupuk Kujang ingin membuat pusat distribusi yang bisa mewakili daerah-daerah yang ada
di wilayah Timur Jawa Barat. Daerah-daerah tersebut antara lain Bandung, Nagrek,
Tasikmalaya, dan Ciamis.

Menentukan kriteria lokasi dan pusat distribusi merupakan salah satu keputusan
yang harus dipertimbangkan sebaik mungkin. Jika perusahaan salah dalam mengambil
keputusan, maka perusahaan akan menanggung resiko berupa kerugian atau tidak
tercapai sasaran dan tujuan yang diinginkan oleh perusahaan.
1.2

Tujuan
Tujuan dari critical review ini adalah untuk meringkas dan mengevaluasi tulisan

pada jurnal yang berjudul “Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Lokasi Terhadap Lokasi
Strategis dan Penentuan Lokasi Pusat Distribusi Pupuk Urea di PT Pupuk Kujang
Cikampek”. Kemudian membandingkannya dengan jurnal lain yang serupa, agar dapat
memberikan tinjauan dan evaluasi mengenai keunggulan dan kelemahan untuk jurnal
yang diambil tersebut. Sehingga nantinya kita dapat memahami implikasi teori-teori lokasi
terhadap fenomena lokasi dan keruangan yang terbentuk dalam wilayah dan kota.

- Hardianti Fitri Rahmasari - 3613100003 -

1


2015
2.

[CRITICAL REVIEW – ANALISIS LOKASI DAN KERUANGAN]

KONSEP DASAR TEORI LOKASI
Weber memiliki teori yang berkaitan dengan least cost location. Teori tersebut

menyebutkan bahwa lokasi industri sebaiknya diletakkan di tempat yang memiliki biaya
sewa lahan paling minimal. Tempat yang memiliki total biaya transportasi dan tenaga
kerja yang minimal dan cenderung identik dengan tingkat keuntungan yang maksimal.
Dalam teori lokasi indsutri, Alfred Weber mengemukaan enam teori sebagai berikut:
a) Wilayah yang seragam dalam hal topografi, iklim, dan penduduknya
b) Sumber daya dan bahan mentah
c) Upah tenaga kerja
d) Biaya transportasi, besarnya biaya tergantung pada massa bahan baku dari asal
bahan baku ke lokasi pabrik
e) Terdapat kompetisi antarindustri
f)


Manusia selalu berpikir rasional untuk pengembangan industri
Dalam jurnal ini membahas dua konsep dasar teori lokasi, yaitu analisis jalur (path

analysis) dan metode Promethee.
a. Analisis Jalur (Path Analysis)
Seorang peneliti berusaha mengungkapkan hubungan antara gejala alami dalam
penelitiannya. Apabila diterjemahkan dalam bahasa statistika, maka penelitian dapat
diartikan sebagai usaha untuk mengungkapkan hubungan antara variabel. Yang
menjadi masalah adalah pola hubungan seperti apa yang ingin diungkapkan, apakah
pola hubungan yang digunakan untuk membuat peramalan, yang analisisnya disebut
dengan Analisis Regresi. Pola hubungan yang memperlihatkan eratnnya hubungan
antara variabel-variabel dan analisisnya disebut dengan Analisis Korelasi, atau pola
hubungan yang mengungkapkan pengaruh sebuah variabel atau sepernagkat
variabel terhadap sebuah variabel lainnya, baik pengaruh langsung maupun tidak
langsung (Sitepu, 1994).
X1

Ԑ2
X3


Ԑ3
X2

X4

Ԑ1
Gambar 1 Struktur hubungan kausal antara variabel X1, X2, X3, dan X4
Keterangan:
X1, X2, X3, X4

: variabel yang dapat diukur

Ԑ1, Ԑ2, Ԑ3

: variabel yang tidak dapat diukur

- Hardianti Fitri Rahmasari - 3613100003 -

2


2015

[CRITICAL REVIEW – ANALISIS LOKASI DAN KERUANGAN]

b. Metode Promethee
Brans mendefinisikan Promethee adalah suatu metode penentuan urutan
(prioritas) dalam analisis multikriteria. Masalah pokoknya adalah kesederhanaan,
kejelasanm dan kestabilan. Dugaan dari dominasi kriteria yang digunakan dalam
Promethee adalah penggunaan nilai dalam hubungan outranking. Semua parameter
yang dinyatakan mempunyai pengaruh nyata menurut pandangan ekonomis (Suryadi
dan Ramdani, 2002:147).
Prinsip yang digunakan adalah penetapan prioritas alternatif yang telah
diterapkan berdasarkan pertimbangan (Ɐ i | fi (.) → ℜ), [real world], dengan kaidah
dasar:

Max { f1(x), f2(x), f3(x), ....., f1(x), ....., fk(x); x ∈ ℜ}

Dimana K adalah sejumlah kumpulan alternatif, dan f1(I = 1,2,.....,K)
Merupakan nilai atau ukuran relatif kriteria untuk masing-masing alternatif. Dalam
aplikasinya sejumlah kriteria telah diterapkan untuk menjelaskan K yang merupakan

penilaian dari ℜ (real world). B. Roy mengembangkan Promethee termasuk dalam
keluarha dari metode outranking dan meliputi dua fase yaitu (Suryadi dan Ramdani,
2002:147)
1) Membuang hubungan outranking K
2) Eksploitasi dari hubungan ini memberikan jawaban optimasi kriteria dalam
paradigma permasalahan multikriteria.
Dalam fase pertama, nilai hubungan outranking berdasarkan pertimbangan dengan
dominasi masing-masing kriteria. Indeks preferensi ditentukan dan nilai outranking
secara grafis disajikan berdasarkan preferensi dari pembuat keputusan. Data dasar
evaluasi dengan metode Promethee disajikan sebagai berikut:
Tabel 1 Data Dasar Analisis Promethee
f1(.)

f2(.)

...

fi(.)

...


fk(.)

A1

f1(α1)

f2(α1)

...

fi(α1)

...

fk(α1)

A2

f1(α2)


f2(α2)

...

fi(α2)

...

fk(α2)

...

...

...

...

...


...

...

αj

f1(αj)

f2(αj)

...

fi(αj)

...

fk(αj)

...

...

...

...

...

...

...

αk

f1(αk)

f2(αk)

...

fi(αk)

...

fk(αk)

3.

REVIEW JURNAL

3.1

Metode Penelitian
Metode yang digunakan untuk memecahkan permasalahan sesuai dengan tujuan

yang dicapai, yaitu Path Analysis dan Promethee. Model pemecahan masalah dengan
menggunakan Path Analysis (Analisis Jalur) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
- Hardianti Fitri Rahmasari - 3613100003 -

3

2015

[CRITICAL REVIEW – ANALISIS LOKASI DAN KERUANGAN]

pengaruh yang diberikan variabel-variabel independent (fasilitas, jarak, jumlah pesaing,
dan harga sewa) terhadap lokasi pasar yang strategis.
Model pemecahan masalah yang kedua yaitu dengan metode Promethee
(Preference Ranking Organization Method For Enrichment Evaluation) yang bertujuan
untuk pengambilan keputusan dalam pemilihan lokasi distribusi. Metode Promethee
termasuk ke dalam kelompok pemecahan masalah Multiple Criteria Decision Making
(MCDM) atau pengambilan keputusan kriteria majemuk yang merupakan disiplin ilmu
yang sangat penting dalam pengambilan keputusan atas suatu masalah yang memiliki
lebih dari satu kriteria (multikriteria).
3.2

Faktor-Faktor Penentu Lokasi
Faktor-faktor lokasi yang menjadi penentu terhadap lokasi pusat distribusi pupuk

urea di PT Pupuk Kujang Cikampek antara lain sebagai berikut:
a. Fasilitas
b. Jumlah pesaing
c. Jarak
d. Harga sewa
3.3

Hasil Penelitian
Dilakukan perhitungan kecukupan data sampel untuk mengetahui apakah data yang

diambil sudah mewakili atau belum. Jika kurang, maka data yang diambil belum mewakili
populasi yang sesungguhnya. Kecukupan data sampel ditentukan dengan uji Churcil
dimana uji ini menentukan jumlah sampel minimum, berikut persamaannya:

Dimana:
N = Jumlah populasi keseluruhan yaitu sebesar 247 orang pekerja aktif di PT. Pupuk
Kujang Cikampek (bagian pemasaran dan distributor)
n = Jumlah sampel yang menjadi objek penelitian
σ = Variansi dari populasi

D = Hubungan Bound of Error terhadap tingkat kepercayaan penelitian
Dalam penelitian ini jumlah responden ditetapkan sebesar 100 orang.
Kemudian dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas digunakan untuk
mengetahui sejauh mana alat ukur yang dapat digunakan unutk mengukur apa yang ingin
diukur, sedangkan uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana alat ukur
tersebut tetap konsisten apabila pengukuran dilakukan dua kali atau lebih. Selanjutnya
dilakukan uji normalitas untuk mengetahui pola sebaran data pada variabel independent
berdistribusi normal atau tidak. Jika data tidak berdistribusi normal, akan menyebabkan
masalah pada ketepatan analisis selanjutnya yang akan dilakukan yaiut analisis jalur.
- Hardianti Fitri Rahmasari - 3613100003 -

4

2015

[CRITICAL REVIEW – ANALISIS LOKASI DAN KERUANGAN]

Hasil yang diperoleh untuk variabel penelitian lokasi distribusi yang strategis yaitu
fasilitas, jumlah pesaing, jarak, dan harga sewa yang seluruhnya berdistribusi normal
sehingga analisis jalur dapat dilakukan.

Gambar 2 Nilai proporsi pengaruh variabel faktor penentuan lokasi terhadap lokasi
strategis
Dimana :
Y = lokasi strategis ; X1 = fasilitas ; X2 = jumlah pesaing ; X3 = jarak ; X4 = harga sewa
Persamaan di atas adalah sebagai berikut:
Y = 0,6352 X1 + 0,445 X2 + 0,0199 X3 + 0,0303 X4 + 0,457
Sehingga dapat diketahui bahwa variabel yang mempengaruhi lokasi strategis adalah
fasilitas sebesar 63,52%.
Kemudian, uji signifikansi dilakukan terhadap variabel penelitian didasarkan pada uji
t yang merupakan suatu pengujian hipotesis apakah koefisien jalur yang terbentuk dalam
penelitian tersebut signifikan atau tidak pada taraf nyata 5%. Berdasarkan hasil uji
signifikasi, didapatkan satu variabel yang pengaruhnya tidak signifikan, yaitu faktor jarak.
Untuk memecahkan masalah dalam penelitian pemilihan lokasi pusat distribusi PT.
Pupuk Kujang dalam rangka perluasan pemasaran produk dan optimalisasi pelayanan
terhadap konsumen, diperlukan data yang dapat mendukung pemecahan masalah
tersebut. Pimpinan PT. Pupuk Kujang sebagai pengambil keputusan (decision maker)
bermaksud mengetahui lokasi pusat distribusi pupuk di wilayah Timur Jawa Barat dengan
menetapkan empat alternatif lokasi yang diusulkan berdasarkan empat kriteria-kriteria
yang dipertimbangkan, yaitu:
a. Alternatif : A1 = Bandung
A2 = Nagrek
A3 = Tasikmalaya
A4 = Ciamis
- Hardianti Fitri Rahmasari - 3613100003 -

5

[CRITICAL REVIEW – ANALISIS LOKASI DAN KERUANGAN]

2015

b. Kriteria : f1(.) = Harga sewa (Rp) dalam satuan puluhan ribu
f2(.) = Jarak dari pabrik ke calon lokasi (Km)
f3(.) = Jumlah pesaing (buah)
f4(.) = Lokasi strategis (dalam skor)

Kemudian dilakukan penyusunan hubungan dominasi yang merupakan proses
penentuan hubungan prioritas antara alternatif yang satu dengan yang lainnya. Pada
tahap ini dilakukan langkah-langkah perhitungan sebagai berikut:
a. Positive Out Ranking Flow atau Leaving Flow, semakin besar nilainya maka semakin
besar dominasi suatu alternatif terhadap alternatif lainnya.
b. Negative Out Ranking Flow atau Entering Flow, semakin besar nilainya maka
semakin kecil dominasi suatu alternatif terhadap alternatif lainnya.
c. Net Flow atau Balance Flow, merupakan selisih dari nilai Positive Out Ranking dan
Negative Out Ranking dan hasilnya merupakan nilai dominasi untuk setiap alternatif.
Tabel 2 Perhitungan Leaving Flow dan Entering Flow
Alt

A1

A2

A3

A4

θ+

A1

0

0,25

0,25

0,5

0,333

A2

0

0

0

0,63

0,21

A3

0

0

0

0,25

0,083

A4

0

0

0

0

0,000

0,0000

0,083

0,083

0,46



θ

Tabel 3 Hasil Perhitungan Preferensi Flow
Alt

ϕ+ (.)

Rank

ϕ– (.)

Rank

ϕ (.)

Rank

A1

0,333

1

0,0000

1

0,333

1

A2

0,21

2

0,083

2

0,127

2

A3

0,083

3

0,083

3

0,0000

3

A4

0,000

4

0,46

4

-0,46

4

Setelah didapatkan hasil dari perhitungan di atas, selanjutnya menggunakan
metode Promethee dalam menentukan keputusan yang tepat terkait lokasi yang
strategis.
a. Promethee I (Partial Ranking)
Penyusunan Partial Ranking dibuat berdasarkan nilai positif dan negatif Out Ranking.
Penggunaan Promethee I memberikan informasi yang lebih realistis dan lengkap.
Hubungan antar alternatif dapat digambarkan sebagai berikut :
A1

A2

A3

A4

θ+ =
θ– =
Gambar 3 Hubungan antar alternatif - Promethee I Partial Ranking
- Hardianti Fitri Rahmasari - 3613100003 -

6

2015

[CRITICAL REVIEW – ANALISIS LOKASI DAN KERUANGAN]

b. Promethee II (Complete Ranking)
Penyusunan Complete Ranking dibuat berdasarkan nilai Net Flow yang didapat dari
perhitungan sebelumnya untuk setiap alternatif. Penggunaan Promethee II lebih
praktis dalam proses pengambilan keputusan. Dari hasil perhitungan Net Flow
(Balance Flow), dapat digambarkan hubungan antar alternatif sebagai berikut :

Gambar 4 Hubungan antar alternatif - Promethee II Complete Ranking
Berdasarkan gambar 1 dan 2, dapat dilihat alternatif calon lokasi yang dapat
dijadikan pusat distribusi, dengan cara mengurutkan berdasarkan ranking dari masingmasing calon lokasi. Penyusunan hubungan dominasi (Fuzy Outranking) didasarkan pada
positive outranking dan negative outranking masing-masing alternatif.
3.4

Alasan Pemilihan Lokasi
PT Pupuk Kujang perlu mendirikan pusat distribusi alternatif untuk menjamin

ketersediaan pupuk di seluruh pelosok dan mempermudah petani dalam memperoleh
pupuk, serta perluasan daerah pemasaran. Agar sistem pemasaran bisa merata dan
kelangkaan pupuk bisa diatasi, PT Kujang membuat pusat distribusi yang bisa mewakili
daerah-daerah yang ada di wilayah Timur Jawa Barat.
Berdasarkan hasil perhitungan dengan metode Promethee sebelumnya, didapatkan
lokasi pusat distribusi pupuk di wilayah Timur Jawa Barat yang paling strategis yaitu di
Kota Bandung. Hal ini dikarenakan dari keempat alternatif lokasi yang diusulkan
(Bandung, Nagrek, Tasikmalaya, Ciamis), Kota Bandung mendominasi kota-kota alternatif
lainnya.
4.

TINJAUAN KRITIS

4.1

Kelebihan
Secara keseluruhan, pembahasan dalam jurnal berjudul “Analisis Pengaruh Faktor-

Faktor Lokasi Terhadap Lokasi Strategis dan Penentuan Lokasi Pusat Distribusi Pupuk
Urea di PT Pupuk Kujang Cikampek” sangat bermanfaat dan informatif dalam konteks
penentuan lokasi strategis. Jurnal ini mengangkat tentang metode-metode yang

- Hardianti Fitri Rahmasari - 3613100003 -

7

2015

[CRITICAL REVIEW – ANALISIS LOKASI DAN KERUANGAN]

digunakan dalam menganalisis lokasi yang strategis bagi penentuan lokasi pusat
distribusi. Dalam jurnal ini dijelaskan dengan jelas bagaimana peneliti menganalisis
pengaruh faktor-faktor lokasi seperti fasilitas, jumlah pesaing, lokasi, dan harga sewa
terhadap lokasi strategis. Serta bagaimana Kota Bandung bisa menjadi lokasi yang paling
strategis untuk dijadikan lokasi pusat distribusi pupuk di wilayah Timur Jawa Barat.
Faktor-faktor yang digunakan dalam penelitian ini sangat relevan dengan tujuan
awalnya, sama seperti faktor yang digunakan dalam jurnal INFOMATEK Volume 6 Nomor
4 yang berjudul ”Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Penentuan Lokasi Terhadap Lokasi
Strategis Serta Penentuan Lokasi Pusat Distribusi Dodol Marina di Kota Bandung (Studi
Kasus di PT. Marina Garut)”. Dalam jurnal INFOMATEK tersebut, peneliti juga
menggunakan faktor-faktor penentuan lokasi seperti fasilitas, jumlah pesaing, jarak dari
pabrik ke calon lokasi, dan harga sewa kavling.
Selain itu, penerapan teori lokasi dalam jurnal ini yang menggunakan metode Path
Analysis dan Promethee dapat diterapkan di daerah lain dalam kaitannya untuk
menentukan lokasi strategis. Seperti pada jurnal INFOMATEK tersebut, peneliti juga
menggunakan metode yang sama untuk menentukan lokasi pusat distribusi dodol marina
di PT. Marina Garut Kota Bandung.
4.2

Kekurangan
Adapun kekurangan dalam jurnal ini, seperti tidak dijelaskannya jenis penelitian apa

yang dilakukan peneliti. Lalu dalam hasil penelitian, untuk perhitungan uji validitas dan
reliabilitas tidak dijelaskan dengan lengkap hanya dipaparkan dalam bentuk narasi,
padahal sebenarnya ada rumus untuk menghitung dalam pengujian validitas dan
reliabilitas.
Penelitian pada jurnal INFOMATEK Volume 6 Nomor 4 tersebut melakukan analisis
sensitivitas dalam penentuan lokasi pusat ditribusi dodol marina. Jika dibandingkan
dengan jurnal INFOMATEK tersebut, jurnal karya Yani Iriana dan Defi Septiyanto ini tidak
menggunakan analisis sensitivitas. Analisis sensitivitas digunakan untuk mengetahui
perngaruh kriteria yang ada sehingga dapat diketahui pengaruhnya tersebut terhadap nilai
positive outranking dan negative outranking yang akan menentukan nilai net flow atau
hasil proses

pengambilan

keputusan sebelumnya. Jika

dalam

jurnal ini juga

menggunakan analisis sensitivitas, mungkin akan menemukan hasil penentuan lokasi
yang lebih akurat daripada tidak menggunakannya.
4.3

Implikasi Teori Terhadap Lokasi yang Dipilih
Berdasarkan penjelasan dalam bab sebelumnya, telah dijelaskan mengenai konsep

dasar teori lokasi industri serta faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi
strategis. Teori yang sesuai untuk dijadikan landasan dalam penentuan lokasi pusat

- Hardianti Fitri Rahmasari - 3613100003 -

8

2015

[CRITICAL REVIEW – ANALISIS LOKASI DAN KERUANGAN]

distribusi pupuk urea di wilayah Timur Jawa Barat ini adalah teori lokasi industri yang
dikemukakan oleh Weber.
Penelitian dalam jurnal ini menggunakan faktor-faktor penentuan lokasi seperti
fasilitas, jumlah pesaing, jarak, dan harga sewa. Jika melihat lagi pada teori lokasi industri
Weber, keempat faktor (variabel) tersebut telah memenuhi kriteria dari teori yang
dikemukakan oleh Alfred Weber tersebut. Sehingga dapat diaktakan bahwa dalam
penelitian ini, peneliti telah menerapkan teori lokasi industri Weber kemudian
menganalisisnya ke dalam metode Path Analysis dan Promethee. Akan tetapi, teori lokasi
industri menurut Weber ini tidak dapat diterapkan di setiap lokasi dan studi kasus.
5.

KESIMPULAN (LESSON LEARNED)
Berdasarkan hasil pembahasan secara keseluruhan di atas, maka pelajaran yang

didapat adalah:


Dalam menggunakan faktor-faktor penentu lokasi harus dipastikan semua faktor
(variabel) sesuai dan cocok dengan tujuan penelitian tersebut. Jika salah satu tidak



sesuai atau tidak cocok akan berpengaruh terhadap hasil akhir penelitian.
Dalam menentukan lokasi strategis ternyata dapat menggunakan dua metode yaitu
metode Path Analysis dan Promethee yang mana kedua metode ini menerapkan



banyak mempertimbangkan dari segala aspek yang mempengaruhi lokasi tersebut.
Penjelasan terkait jenis penelitian yang dilakukan seharusnya dipaparkan dalam
jurnal. Hal ini untuk mempermudah bagi pembaca mengetahui penelitian seperti apa



yang dilakukan oleh peneliti.
Penjelasan lebih detail pada pembahasan sangat diperlukan, apalagi jika melibatkan
pengujian atau perhitungan. Pembaca akan lebih mudah memahami alur analisis
dalam penelitian tersebut. Jadi lebih baik kita memaparkan dengan jelas analisis
pada penelitian yang dilakukan.

- Hardianti Fitri Rahmasari - 3613100003 -

9

2015

[CRITICAL REVIEW – ANALISIS LOKASI DAN KERUANGAN]
DAFTAR PUSTAKA

Iriani, Yani, dan Defi Septiyanto. (2009). Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Lokasi
Terhadap Lokasi Strategis dan Penentuan Lokasi Pusat Distribusi Pupuk Urea di PT
Pupuk Kujang Cikampek. 5th National Industrial Engineering Conference,
Universitas Widyatama.
Sitepu, N. SK. (1994). Analisis Jalur (Path Analysis). Bandung: Unit Pelayanan Statistika,
Jurusan Statistika, FMIPA, Universitas Padjajaran.
Suryadi, K, dan Ramdhani M. A. (2002). Sistem Pendukung Keputusan. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya
Syafe’i, H.M. Yani. (2004). Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Penentuan Lokasi Terhadap
Lokasi Strategis serta Penentuan Lokasi Pusat Distribusi Dodol Marina di Kota
Bandung (Studi Kasus di PT. Marina Garut). INFOMATEK, Volume 6, Nomor 4,
Halaman 181-192.
Tamariska, Vania. (tanpa tahun). Teori Lokasi Industri (Teori Weber dan Losch).
https://www.academia.edu/4668789/TEORI_LOKASI_INDUSTRI (diakses pada
tanggal 19 Maret 2015).

- Hardianti Fitri Rahmasari - 3613100003 -

10

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

Analisis Konsep Peningkatan Standar Mutu Technovation Terhadap Kemampuan Bersaing UD. Kayfa Interior Funiture Jember.

2 215 9

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63