SEMINAR NASIONAL EKONOMI SYARIAH. pptx
ZISWAF dan
Kemiskinan
Sutikno
23 Sa’b
an 1438
H
20 Mei
2017
Pendahuluan
FENOMENA KEDERMAWANAN DI
AMERIKA
• Lebih dari dua per tiga dari semua rumah tangga melaporkan bahwa
mereka melakukan amal sedekah (Hodgkinson, Nelson dan Sivak, 1996)
• Amal sedekah oleh swasta (private giving) menempati lebih dari tiga per
empat dari semua amal sedekah, dan nilainya mencapai lebih dari 2 persen
dari total PDB (GDP) (American Association of Fundraising Counsel [AAFRC],
2003)
• Faktor-faktor utama yang mempengaruhi amal sedekah oleh rumah tangga
adalah pendapatan personal, keuntungan kapital, afiliasi dengan kelompok
religius tertentu, usia, keinginan untuk menjadi relawan (volunteerism) dan
level pendidikan. (Ross Gittell and Edinaldo Tebaldi, 2006)
• Sumbangan yang diberikan 50 dermawan terbesar di Amerika seperti Bill
Gate, Buffet dan Soros berjumlah sekitar Rp 500 trilyun. (Bussiness Week
edisi 1 Desember, 2003)
Bill Gade
Menyumbang rata-rata lebiih dari 40%
hartanya untuk kegiatan sosial
Warran Buffet
Orang terkaya kedua, 2006 dengan
kekayaan $ 42 milyar,
menyumbangkan 80% kekayaannya
untuk sosial
Peran ZISW
terhadap
Kesejahteraan
Dari Sisi Mustahik
POTENSI ZAKAT DI INDONESIA
• Indonesia merupakan salah satu negara dengan mayoritas penduduk
Muslim yaitu sejumlah 216,66 juta penduduk atau dengan persentase
Muslim sebesar 85 persen dari total populasi (BPS, 2015)
• BAPPENAS juga memasukkan zakat ke dalam Masterplan
Arsitektur Keuangan Syariah Indonesia (MAKSI) yang
diluncurkan pada tahun 2015. Berdasarkan MAKSI, BAZNAS diarahkan
sebagai koordinator dalam pengaturan, pengumpulan, dan distribusi
zakat nasional.
• Penelitian BAZNAS, potensi zakat nasional pada tahun 2015 sudah
mencapai Rp 286 triliun. Angka ini dihasilkan dengan menggunakan
metode ekstrapolasi yang mempertimbangkan pertumbuhan PDB
pada tahun-tahun sebelumnya
Namun..
• Data terkini menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan
yang cukup tinggi antara potensi zakat dengan
penghimpunan dana zakatnya. Penghimpunan zakat,
infaq dan sedekah nasional oleh OPZ resmi pada tahun
2015 yang baru mencapai Rp 3,7 triliun atau kurang
dari 1,3 persen potensinya.
Jumlah Penghimpunan ZIS di Indonesia
(tahun 2002 – 2015)
Penghimpunan dan Penyaluran Dana Berdasarkan
Organisasi Pengelola Zakat (OPZ)
Penghimpunan dan
Penyaluran Dana
Berdasarkan Organisasi
Pengelola Zakat (dalam
milyar Rp)
Jumlah Penghimpunan
Dana Berdasarkan Jenis
Dana
Distribusi
Penghimpun
an ZIS
berdasarkan
Provinsi*
(dalam
Rupiah ;
tahun 20122016)
Penyaluran
Zakat
berdasarkan
Ashnaf di setiap
OPZ
Penyaluran Dana
Zakat berdasarkan
OPZ dalam Ashnaf
Proporsi
Penyaluran Zakat
berdasarkan
Bidang Penyaluran
Peranan institusi zakat dalam aktivitas ekonomi Indonesia
tidak kalah pentingnya dengan fungsi institusi keuangan
Islam yang lain
Tujuan institusi zakat dalam perekonomian di Indonesia
diharapkan dapat menjadi faktor stimulus kemakmuran
ekonomi Indonesia dalam membantu mengurangi tingkat
kemiskinan, menciptakan keadilan ekonomi, menciptakan
distribusi pendapatan yang merata, dan menjadi jaminan
Potret Kemiskinan di Indonesia
• Kemiskinan di indonesia menurut BPS per Maret 2015
adalah 11,22 persen atau 28.590.000 jiwa,
menggunakan tolok ukur pengeluaran USD
1,2/hari/per kapita.
• Jika digunakan tolok ukur yang digunakan World
Bank, yaitu USD 2/hari/kapita, maka angka
kemiskinan akan melonjak menjadi sekitar 40 persen.
• Angka rasio gini yang sudah mencapai ambang batas
yang menurut konsensus ekonom dianggap tidak lagi
wajar yaitu 0,40 pada 2010. Artinya, pada tahun itu
satu persen golongan terkaya menguasai 40 persen
aset nasional.
Potensi Zakat Tambang Emas
JIKA DIGUNAKAN
UNTUK
PENGENTASAN
KEMSIKINAN
2.1 USD , SUDAH MELEWATI GARIS
Peran ZISW
terhadap
Kesejahteraan
Dari Sisi Muzakki
Penghimpun
an ZIS
Perorangan
di Indonesia
Penghimpu
nan ZIS
Lembaga di
Indonesia*
Total
Muzakki di
Indonesia*
Total
Mustahik di
Indonesia*
1. SEBAB DARI PERSPEKTIF
SISTEM EKONOMI
• Pola-pola pengeluaran mereka untuk menekankan,
melambangkan, dan membangun posisi kelas mereka, agar
berbeda dengan masyarakat lainnya. (Veblen, 1929)
• Konsumsi merupakan media komunikasi, khususnya dalam
menentukan identitas seseorang dan posisi sosial.
(Douglass, 1979)
• Rasionalitas konsumen hanya dipandang dari sisi bagaimana
ia mamaksimalkan nilai guna dengan usaha yang paling
minimal. (Basri, 2004)
• Pola konsumsi masyarakat pada masa kini lebih
menekankan pada aspek pemenuhan keinginan material
dari pada aspek kebutuhan yang lain.
Faktor ideologi pemikiran ekonomi:
Kapitalis Sosialis Campuran Kapitalis & Sosialis -
Kapitalisme
Membangu
n
Penguasaan
Pasar
Faktor kondisi ekonomi dunia:
Angka 10/90 (10% dari masyarakat
menghasilkan 90% uang yang ada
(Kiyosaki, 2000)
- Indikator Kinerja Ekonomi
-nSistem Kapitalisme (Pasar Bebas)
Produksi meningkat
Prinsip Konsumsi Islam:
(Pengeluaran/belanja harta)
Zakat Infaq Shodakoh -
Merebut Konsumen
Proses eksploitasi
Sumberdaya/modal dari
masyarakat
Gap / Kesenjangan
-
Ilmu vs Agama
Ilmuan vs Ulama
Normatif vs Empirik
Ibadah vs Aplikasi Sistem
Kapasitas ZIS
(Baitulmal)
8 penerima zakat:
Fakir Miskin Amil zakat Membebaskan Budak Mu’allaf Orang yang berhutang Sabilillah Ibnusabil/musafir -
Peran Zakat, Infaq, Shodaqah, Wakaf
(ZIS-W) terhadap permasalahan
sosial-ekonomi masyarakat menurun
Kondisi sosial ekonomi
masya.
Sustainable Livelihood
Approach (Akses dan
Aset 5 aspek) :
- SDM
- Finansial
- SDA
- Infrastruktur
- Sosial/budaya
Spiritual
Capital
(SC)
POLA KONSUMSI DAN GAYA HIDUP
Shekh Mansoor bin Syayed
Pemilik club sepakbola
Mancester City
Naserr al Kharafi
Pemilik saham terbesar
club sepakbola
Liverpool
Pola Konsumsi Menurut Konsep Islam
Perilaku Konsumen muslim
1. Etika konsumsi
-
Tahuid
Adil
Free Will (kehendak bebas)
Amanah
Halal
Sederhana
ZIS-W:
1. Zakat
-
2. Prioritas konsumsi
(keseimbangan dunia dan akhirat)
3. Kepuasan dalam konsumsi
-
QS: 5 : 4
QS: 17 : 27
QS: 7 : 31
QS: 20 : 81
QS: 25 : 67
dan beberapa hadist
Zakat
Zakat
Zakat
Zakat
fitrah
kekayaan
pengahasilan
barang temuan
2. Infaq
3. Shodaqoh
4. Wakaf
Tidak Terkoordinir
Perorangan/pribadi
Spiritual
Spiritual
Garanted
Garanted
Penerima Zakat:
(8 Asnah)
Spiritual
Spiritual
capital
capital
Pemberdayaan 5 Aset
1. Sumberdaya Manusia
2. Sumberdaya Alam
3. Sumberdaya
Infrastruktur
4. Sumberdaya Keuangan
5. Sumberdaya Sosial
Terkoordinir (Baitulmal)
- LAZIS
- BAZIS
Penerima Zakat:
(8 Asnah)
Sustainable Livelihoods Approach (SLA)
Department for International Development
(DFID)-UK
2. SEBAB DARI PERSPEKTIF PEMAHAMAN
AGAMA
Manfaat/Keutungan Pengeluaran Harta
Di Jalan Allah
Mengeluarkan Harta
Zakatu = Membayar
Zakat
Membelanjakan Harta
Yunfikuna = menafkahkan di jalan Allah
Meminjamkan Harta
Yuridullah = Memberi
pinjaman kepada Allah
Memperdagangkan
Tijaroh =perniagaan
dengan Allah
Tidak ada
kekhawatiran dan
tidak bersedih hati
(QS: 2:277)
Melipatgandakan
hingga 700 kali
(QS: 2:261)
Melipatgandakan
pembayaran dengan
lipatganda yang
banyak
(QS: 2:245)
Perniagaan yang
tidak rugi
(QS: 35:29)
Membersihkan dan
mensucikan hati dan
harta
(QS: 9:103)
Tidak ada
kekhawatiran dan
tidak bersedih hati
(QS: 2:262) dan (QS:
2:274)
Ridha
Allah dan
Keteguhan jiwa
(QS: 2:265)
Menghapus
kesalahan/dosa
(QS: 2:271)
Melipatgandakan
(balasan) pinjaman
memperoleh pahala
yg banyak
(QS: 57:11,18)
Balasan yang paling
baik dan paling besar
(QS: 2:245)
Tidak akan dirugikan
(QS: 2:272)
Surga yang mengalir
di dalmnya sungai2
(QS: 3:15)
Memperoleh pahala
yang besar
(QS: 57:7)
Tidak akan dirugikan
(QS: 92:17)
Keterangan:
= Balasan yang akan
diterima di dunia
= Balasan yang akan
diberikan di akhirat
KELOMPOKTEMA FENOMENA SEDEKAH
KEBIASAAN
SEDEKAH
MOTIVASI
SEDEKAH
BALASAN
SEDEKAH
PERUBAHAN
HIDUP
This illustration is a part of ”Puzzle Chart”. See the whole presentation at slideshop.com/PowerPoint-Puzzle-Chart
SINTESA TEMA FENOMENA SEDEKAH
• Mempunyai kebiasaan sedekah bukan hanya uang
• bersedekah secara terus-menerus atau istiqomah.
Kebiasaan • Informan “mendidik” dirinya (berupaya) untuk istikomah dan meningkatkan
Sedekah
sedekah
Motivasi
Sedekah
Balasan
Sedekah
• kekuatan emosial, perasaan merasakan kesedihan jika ada orang lain
merasa sedih
• kekuatan spritual, pemahaman terhadap agama
• kekuatan empirik, pengalaman diri sendiri dan keluarga
• balasan sedekah dirasakan dalam bentuk kesehatan dan terhindar dari
musibah
• balasan sedekah dirasakan dalam bentuk kesuksesan usaha & dimudahkan
segala urusan
• balasan sedekah dirasakan dalam bentuk balasan 10 kali lipat bahkan lebih
• meningkatkan kedekatan kepada Allah (ma’rifatllah)
• perbaikan perilaku hidup seperti kejujuran, profesionalisme dan etos kerja
Perubahan
tinggi.
Hidup
SINTESA TEMA FENOMENA SEDEKAH
KEBIASAAN
SEDEKAH
MOTIVASI
SEDEKAH
BALASAN
SEDEKAH
PERUBAHAN
HIDUP
• Si Tukang Bakso mempunyai kebiasaan
menyediakan peralatan (terop, sound, piring, dll)
untuk acara-acara di masjid
• Si Pensiunan mempunyai kebiasaan membina lansia
di kampungnya.
• Si Petani mempunyai kebiasaan membuat gedeg
untuk tetangga yang tidak mampu; dan memberi
kelapa buat acara keagamaam di kampungnya.
“Aktivitas
Fakta/Da
konsumsi yang
ta/inform
bertujuan untuk
asi
memuaskan diri
sendiri dan
Kontribu
orang lain, yaitu
si
hukum mengenai
dengan cara
Temuan
penurunan
bersedekah
Kesimpul
utilitas marginal
akan
Hukum
an/Propo
(law of diminising
menyebabkan
siis
marginal utility)
tidak
berlakukanya
law of diminising
Aktivitas pengeluaran harta untuk sedekah tidak berlaku law
marginal utility”.
of diminising marginal utility karena ada konsep
maslaha dalam sedekah.
SINTESA KEBIASAAN SEDEKAH: KETIDAK MAMPUAN UANG BUKAN
HALANGAN UNTUK SEDEKAH(SINTESA 1)
Tukang Bakso
Pensiunan
• panitia masjid
saya kabari,
sewaktu-waktu
butuh apa, saya
memang, ya
tidak segansegan butuh apa
silahkan pinjam
tidak apa-apa
(Tukang Bakso,
21-22)
• “saya banyak
jabatan. Jabatan
itu jabatan
sosial, tidak
mendapatkan
gaji dari
pemberian
siapapun cuman
mengaharapkan
ridha dari Allah
SWT”
(Pensiunan, 2-4)
• “disini kan ada
orang memulung
sampah, itu tidak
luput barang 1
cangkir kopi itu
mesti, kasian
jauh-jauh ambil
sampa itu mesti
saya suruh
tunggu dulu,
minum kopi
kalau ada kue”
(Pensiunan, 4446)
Petani
• “kerja saya ini
bantu
masyarakat yang
tidak mampu, ya
buatkan gedeg
terus. Makanya
saya ini sama
kiayai dinamai
haji Gedeg. Kaji
gedeg itu ya bisa
pergi haji ya ini”
(Petani, 31-33)
• “Lha kalau saya
tidak bisa
membersihkan
dengan uang.
Lha apa adanya
itu saja, buatbuat gedeg. Buat
gedeg kalau dulu
masih waktu
kuat-kuatnya
(sehat). Sekalian
sama
pasangnya, buat
bayar tukangnya
tidak ada
uangnya. Tidak
usah dibayar,
saya pasangkan
saja..”
(Petani,76-79)
• “terkadang 2
gedeg dibeli
PNS
Swasta
Mashlahah Total dan Marginal Mashlahah Sedekah
Disebabkan karena berbeda dengan kepuasan yang bersifat individualis,
mashlahah dari sedekah tidak hanya bisa dirasakan oleh individu. Mashlahah bisa
jadi dirasakan oleh konsumen yang lain terutama orang miskin. Selama orang
miskin masih ada, maka para dermawan tidak akan pernah puas dengan apa yang
dia lakukan. Dengan demikian law of diminishing marginal utility sedekah tidak
berlaku pada orang-orang dermawan.
SINTESA TEMA FENOMENA SEDEKAH
KEBIASAAN
SEDEKAH
MOTIVASI
SEDEKAH
BALASAN
SEDEKAH
PERUBAHAN
HIDUP
• Si Pensiunan merasa bertanggung jawab membina lansia;
merasa kasihan pada si pemulung; dan perduli pada kualitas
pendidikan di kampungnya
• Si Petani kasihan pada orang miskin yg tdk mampu membeli
gedeg; perduli pada anak putus sekolah; merasa senang bisa
menyenangkan orang lain.
• Si PNS memahami bahwa harta yang hakiki adalah yang
disedekahkan
• Si Karyawan termotivasi sedekah karena pengalaman orang tua
dan kakaknya
“motivasi
informan dalam
membelanjakan
hartanya selain
dipengaruhi oleh
faktor ekonomi,
sosial, dan
budaya, juga
dipengaruhi oleh
faktor ketaatan
mengamalkan
ajaran agama”.
Fakta/Da
ta/inform
asi
Kontribu
si
Temuan
Keynes,
Modigliani
dengan teori Life
Cycle Hypotesis,
Duesenberry
dengan teori
Kesimpul
Relative Income
Hypotesis, Milton
Teori
an/Propo
Friedman dengan
siis
teori Income
Faktor agama memberi pengaruh terhadap pola Hypotesis
konsumsi informan yang kami teliti. Temuan ini
memperkuat hasill penelitian sebelumnya Clotfelter,
2002; Wilhelm, Rooney dan Brown, 2003 yang
menyatakan religiusitas berpengaruh terhadap
kedermawanan
Pola Konsumsi Rumah Tangga Dengan
Memasukkan
Faktor Agama
POLA KONSUMSI
Faktor Budaya
Faktor Sosial
Faktor Ekonomi
Faktor Agama
Gaya Hidup
Ukuran Rumah
Tangga
Penghasilan 1)
Keperdulian 5)
Nilai Tradisi
Lingkungan 3)
Kekayaan 1)
Pemahaman 6) Thd
harta
Pendidikan
Harga Barang
Pengalaman 7)
Spritual
Usia 2)
Tabungan 1)
Kredit 1)
Konsumsi 3) Masa Lalu
Ekspektasi 4)
Keterangan:
1) Diturunkan
2) Diturunkan
3) Diturunkan
Feicthinger
4) Diturunkan
(2005).
5) Diturunkan
6) Diturunkan
7) Diturunkan
dari teori konsumsi Keynes, dan sejalan dengan Penelitiannya Raut & Virmani (1990); Kimin (2002); dan Hall & Angeletos (2001).
dari teori konsumsi Life Cycle Hypotesis (Modigliani), dan sejalan dengan penelitiannya Kelly & Lanot (2002); Browning & Crossley (2001).
dari teori konsumsi Relative Income Hypotesis (Duesenberry), dan sejalan dengan penelitiannya Wallis (1942); Sun & Wu (2004); Dockner &
(1993); Ratnawati & Rizki (2004).
dari teori konsumsi Permanent Income Hypotesis (Milton Friedman), dan sejalan dengan penelitiannya Flavin (1985); dan Ismail.et.al,
dari pengalaman empirik si petani dan si pensiunan
dari pengalaman empirik si tukang bakso dan si PNS
dari pengalaman eempirik si pegawai swasta.
SINTESA TEMA FENOMENA SEDEKAH
KEBIASAAN
SEDEKAH
MOTIVASI
SEDEKAH
BALASAN
SEDEKAH
PERUBAHAN
HIDUP
Si Pensiunan merasa senang bisa membantu lansia
Si Petani merasi diberi kesehatan saat menunaikan
ibadah haji
Si petani merasa terhindar dari santet dan niat jahat;
anak dan keluarganya diberi kesehatan
Fakta/Da
ta/inform
asi
Kontribu
si
Temuan
Menolong orang
lain, merupakan
cara terbaik
mempertebal
rasa (sense)
“sedekah
Hasl
Kesimpul
percaya dan
sebagai konsep
Penelitia
menambah
an/Propo
alternatif
kekuatan
n
siis
“asuransi
perlindungan
kesehatan dan
memberikan kontribusi ekonomi terapan (applied tubuh melawan
musibah”.
economics) yaitu sedekah bisa dijadikan sebagai penyakit.
intrumen dalam kebijakan ekonomi (economic policy)
alternatif untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Sejalan dengan hasil penelitian Luks, Sandra Devi,
Si Tukang Bakso merasa jualannya ramai/laku karena
sedekah
Si Karyawan diberi kemudahan membayar hutang;
sering mendapat rezeki yang tidak disangka-sangka;
istrinya jadi PNS
Si PNS bersedekah 50 ribu besoknya dibalas lebih dari
10 kali lipat
manajer
investasi (wealth
Fakta/Da
manager) adalah
ta/inform
perorangan atau
“sedekah bisa
asi
lembaga yang
dijadikan
Kontribu
mengelola
sebagai wealth
si
keuangan para
manager
Temuan
kliennya atau
(manajer
Kesimpul
investor tertentu
investasi)
Realita
an/Propo
untuk dikelola,
alternatif”,
Lain
dikembangkan,
siis
dalam upaya
dan dilindungi
meningkatkan
pendapatan memberikan kontribusi ekonomi terapan (applied dari kerugian.
masyarakat. economics) yaitu sedekah bisa dijadikan sebagai
intrumen dalam kebijakan ekonomi (economic policy)
alternatif untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat melalui peningkatan pendapatan.
Perbedaan Investment Management Dengan Sedekah
No
Perbedaan
Investment
Management
Sedekah
Dialami responden
Jumlah keuntungan Rendah, biasanya
yang ditawarkan
maksimal 10%.
Tinggi, minimal 10 kali lipat
dari dana yg diinvestasikan di
jalan Allah.
(QS: 2:261) (QS: 6:160)
Pensiunan: 67-69; 74-76
PNS: 6-7; 51-52
Swasta: 196-197
2
Prosedur Investasi
Sulit dan rumit
Mudah dan sederhana
(QS: 65: 7)
Swasta: 53-58
PNS: 3-6
Pensiunan: 112-113
3
Jaminan
keuntungan
Tidak ada jaminan
Ada jaminan mendapat
mendpt.
keuntungan (QS: 35:29)
keuntungan
Tukang Bakso: 54-56
Swasta 196-197
Harus realistis
PNS: 67-70
Petani: 134-136
Swasta: 95-97
1
4
Tingkat rialistisnya
Tidak harus realistis
SINTESA TEMA FENOMENA SEDEKAH
KEBIASAAN
SEDEKAH
MOTIVASI
SEDEKAH
BALASAN
SEDEKAH
PERUBAHAN
HIDUP
This illustration is a part of ”Puzzle Chart”. See the whole presentation at slideshop.com/PowerPoint-Puzzle-Chart
Si Tukang bakso semakin yakin bahwa rezeki yang diperoleh
karena ridha Allah, oleh karena itu harus digunakan di jalan
Allah
Si Petani selalu menggantungkan hidupanya kepada Allah
Si Pensiunan melakukan kegiatan amal karena ingin mengharap
ridha Allah
Si Karyawan memasrahkan hidupnya kepada Allah
(pemahaman bahwa dunia & harta benda kita tidak ikut punya,
tranformasi
semua akan kembali kesamana
spritual
responden
ternyata sesuai
Fakta/Da
dengan sejumlah
ta/inform
karakteristik
asi
“kehidupan
“sedekah
Kontribu
religius yang
menjadi
si
sudah matang
instrumen untuk
Temuan
(mature)
meningkatkan
sebagaimana
Kesimpul
kesejahteraan
Teori/
dijelaskan oleh
an/Propo
lahir dan batin
Temuan
Allport (1950)
siis
melalui
dan
transmisi iman
dan taqwa”.sedekah yang bersumber dari ajaran agama Islam, dikembangkan
Clark (1958)
masih relevan untuk memahami dan mengatasi
permasalahan-permasalahan socio-economy
masyarakat, khususnya masalah kesejahteraan.
Sedekah
Secara
Ikhlas
dan
Istiqomah
Transfor
masi
religius
• Terferen
siasi
• Dinamis
• Konsiste
n
• Kompre
hensif
• Dekat
dgn
Tuhan
Keimanan
&
Ketaqwaan
• Keyakin
an
imitatif
>
intuitif
• Ilmulya
qin >
haqqul
yaqin
• Mencari
kebaha
gian
sendiri
> orang
lain
Kecerda
san
• Kecercd
asan
emosi
• Kecerda
san
spritual
Hidup
Sejaht
era
Si Tukang Bakso tidak mau menerima bunga dari tabungannya; selalu
jujur dalam menjual baksonya, tidak pernah mencampur daging
ayam; sambal juga tidak pernah dicampur macam-macam meskipun
lombok mahal.
Si PNS menganggap kalau rezeki ingin bertambah, maka harus
semakin profesional dalam melayani masyarakat.
Si Karyawan selalu termotivasi utk bekerja keras agar bisa
meningkatkan sedekahnya.
“sedekah
Fakta/Da
menjadi
ta/inform
intrumen
asi
meningkatkan
Kontribu
kesejahteraan
si
melalui
Temuan
transmisi
Teori Kecerdasan
Teori/Hu
Kesimpul
perbaikan
Emosai dan
kum/Dali
an/Propo
perilaku hidup
Spiritual (ESQ)
l
siis
responden
terutama
kejujuran,sedekah yang bersumber dari ajaran agama Islam,
profesionalisme masih relevan untuk memahami dan mengatasi
dan etos kerja permasalahan-permasalahan socio-economy
tinggi” masyarakat, khususnya masalah kesejahteraan.
Transformasi
Perilaku
Hidup
Sedekah
Secara
Ikhlas
dan
Istiqomah
• Jujur
• Profe
sional
• Etos
Kerja
Amnah
• Aman
ah
Soisal
• Aman
ah
Poten
si Diri
• Aman
ah
terha
dap
wakt
u
Produktivit
as
• Produ
ktivit
as
Tingg
i
• Pend
apata
n
TIngg
i
Hidup
Sejaht
era
epistemologi hubungan tripartite Adam Smith
Kemerdekaan
(Freedom)
Humkum
Moral
Kebebasan
Alamiah
Epistemologi hubungan tripartite
Adam Smith terkonsentrasi pada
penggunaan segala kekuatan dan
pikiranLAGZIS
untuk mencapai kebebasan
alamiah. Dengan demikian,
motivasi konsumen adalah
pencapaian kebebasan itu sendiri.
Dalam pandangan Adam Smith dan
Aristoteles, epistemologi yang
dirumuskan dalam konsep natural
liberty ini diartikan sebagai
keseimbangan kosmik.
Keseimbangan kosmik yang
dimaksud itu adalah kebebasan,
kebahagiaan, dan keharmonisan
yang lahir pada individu,
masyarakat, dan negara.
Keseimbangan kosmik ditentukan
oleh kehadiran invisible hand
manakala manusia itu tunduk pada
aturan-aturan moral. Dengan begitu
dapat dilihat bahwa kemerdekaan
(freedom), kebebasan alamiah
(natural liberty), dan hukum-hukum
moral (moral laws) adalah kunci
terbangunnya epistemologi
ekonomi yang memimpin tingkah
laku manusia.
Epistimologi Ekonomi Islam
Keimanan terhadap perintah dan
janji-janji Allah, menjadi dasar
utma dalam perilaku kehidupan
responden (termasuk dlm
pengeluaran harta)
Keimanan
Akhlak
motiviasi bersedekah secara
istiqomah dan ikklas
Ibadah
(Sedekah
Perubahan perilaku hidup:
Ahlakul Qorimah Terhadap
Allah, sesama manusia, dan
LAGZIS
lingkungan
PROPOSISI MINOR DAN
MAYOR implikasi dari motivasi
membelanjakan harta
karena faktor agama,
sebagai “jaring
pengaman konflik
sosial” untuk menuju
kesejahteraan yang
berkelanjutan
(sutainable welfare)
sedekah juga
memberikan implikasi
terhadap terjadinya
distribusi kepuasan
yang nantinya
mengarah kepada
kesejahteraan sosial
(social welfare)
sedekah bisa menjadi
instrumen untuk
meningkatkan
kesejahteraan
manusia (human
welfare)
“Sedekah
sebagai
instrumen
meningkatk
an
kesejahteaa
n hakiki dan
paripurna”
Sedekah
mengantrakan
manusia mencapai
kesadaran spritual
(spiritual joerny).
Kesadaran itulah yang
mengantarkan
manusia mencapai
pada kesejahteraan
hakiki (the riil welfare)
Sel
PERJALANAN
anj
utn
Teori Pembangunan Ekonomi
ya
dim
odi
fika
si
ole
1997 h
DFID
mengembangkan
ban
Pendekatan
yak
Sustainable
Livelihood
lemsebagai
panduan
bagkerja
implementasi
a
Optimalisasi 5 aset/modal
pembangunan
SDA
SDSi
SDK
SDI
SDM
SDS
Pembangunan
Berkelanjutan
1994 UNDP memperkenalkan
pendekatan Household
Livelihood Security
1992 mulai diperkenalkan Sustainable Rural
Livelihood, pembangunann berbasis lokalitas
dan partisipasi masyarakat
1992 Agenda 21 Pembangunan Berkelanjutan
(Sustainable Development)
1980an kritik terhadap pembangunan yang mengandalkan
kesejahteraan, namun mengabaikan keterlibatan masyarakat
1970an kritik terhadap pembangunan yang merusak lingkungan yang berbasis pada
pertumbuhan ekonomi
96. Jikalau
Jikalausekiranya
sekiranyapenduduk
penduduknegeri-negeri
negeri-negeri
96.
berimandan
danbertaqwa,
bertaqwa,
beriman
pastilah
pastilah
Kamiakan
akanmelimpahkan
melimpahkankepada
kepadamereka
mereka
Kami
berkahdari
darilangit
langitdan
danbumi,
bumi,
berkah
tetapi
tetapi
merekamendustakan
mendustakan(ayat-ayat
(ayat-ayatKami)
Kami)itu,
itu,maka
maka
mereka
Kamisiksa
siksamereka
merekadisebabkan
disebabkanperbuatannya.
perbuatannya.
Kami
Penduduk Suatu Negeri
(QS. 7/Al-A’raaf, 96)
Semoga apa yang kita
lakukan dinilai sebagai
ijtihat untuk
mengungkap
kebenaran……
Terima
Kemiskinan
Sutikno
23 Sa’b
an 1438
H
20 Mei
2017
Pendahuluan
FENOMENA KEDERMAWANAN DI
AMERIKA
• Lebih dari dua per tiga dari semua rumah tangga melaporkan bahwa
mereka melakukan amal sedekah (Hodgkinson, Nelson dan Sivak, 1996)
• Amal sedekah oleh swasta (private giving) menempati lebih dari tiga per
empat dari semua amal sedekah, dan nilainya mencapai lebih dari 2 persen
dari total PDB (GDP) (American Association of Fundraising Counsel [AAFRC],
2003)
• Faktor-faktor utama yang mempengaruhi amal sedekah oleh rumah tangga
adalah pendapatan personal, keuntungan kapital, afiliasi dengan kelompok
religius tertentu, usia, keinginan untuk menjadi relawan (volunteerism) dan
level pendidikan. (Ross Gittell and Edinaldo Tebaldi, 2006)
• Sumbangan yang diberikan 50 dermawan terbesar di Amerika seperti Bill
Gate, Buffet dan Soros berjumlah sekitar Rp 500 trilyun. (Bussiness Week
edisi 1 Desember, 2003)
Bill Gade
Menyumbang rata-rata lebiih dari 40%
hartanya untuk kegiatan sosial
Warran Buffet
Orang terkaya kedua, 2006 dengan
kekayaan $ 42 milyar,
menyumbangkan 80% kekayaannya
untuk sosial
Peran ZISW
terhadap
Kesejahteraan
Dari Sisi Mustahik
POTENSI ZAKAT DI INDONESIA
• Indonesia merupakan salah satu negara dengan mayoritas penduduk
Muslim yaitu sejumlah 216,66 juta penduduk atau dengan persentase
Muslim sebesar 85 persen dari total populasi (BPS, 2015)
• BAPPENAS juga memasukkan zakat ke dalam Masterplan
Arsitektur Keuangan Syariah Indonesia (MAKSI) yang
diluncurkan pada tahun 2015. Berdasarkan MAKSI, BAZNAS diarahkan
sebagai koordinator dalam pengaturan, pengumpulan, dan distribusi
zakat nasional.
• Penelitian BAZNAS, potensi zakat nasional pada tahun 2015 sudah
mencapai Rp 286 triliun. Angka ini dihasilkan dengan menggunakan
metode ekstrapolasi yang mempertimbangkan pertumbuhan PDB
pada tahun-tahun sebelumnya
Namun..
• Data terkini menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan
yang cukup tinggi antara potensi zakat dengan
penghimpunan dana zakatnya. Penghimpunan zakat,
infaq dan sedekah nasional oleh OPZ resmi pada tahun
2015 yang baru mencapai Rp 3,7 triliun atau kurang
dari 1,3 persen potensinya.
Jumlah Penghimpunan ZIS di Indonesia
(tahun 2002 – 2015)
Penghimpunan dan Penyaluran Dana Berdasarkan
Organisasi Pengelola Zakat (OPZ)
Penghimpunan dan
Penyaluran Dana
Berdasarkan Organisasi
Pengelola Zakat (dalam
milyar Rp)
Jumlah Penghimpunan
Dana Berdasarkan Jenis
Dana
Distribusi
Penghimpun
an ZIS
berdasarkan
Provinsi*
(dalam
Rupiah ;
tahun 20122016)
Penyaluran
Zakat
berdasarkan
Ashnaf di setiap
OPZ
Penyaluran Dana
Zakat berdasarkan
OPZ dalam Ashnaf
Proporsi
Penyaluran Zakat
berdasarkan
Bidang Penyaluran
Peranan institusi zakat dalam aktivitas ekonomi Indonesia
tidak kalah pentingnya dengan fungsi institusi keuangan
Islam yang lain
Tujuan institusi zakat dalam perekonomian di Indonesia
diharapkan dapat menjadi faktor stimulus kemakmuran
ekonomi Indonesia dalam membantu mengurangi tingkat
kemiskinan, menciptakan keadilan ekonomi, menciptakan
distribusi pendapatan yang merata, dan menjadi jaminan
Potret Kemiskinan di Indonesia
• Kemiskinan di indonesia menurut BPS per Maret 2015
adalah 11,22 persen atau 28.590.000 jiwa,
menggunakan tolok ukur pengeluaran USD
1,2/hari/per kapita.
• Jika digunakan tolok ukur yang digunakan World
Bank, yaitu USD 2/hari/kapita, maka angka
kemiskinan akan melonjak menjadi sekitar 40 persen.
• Angka rasio gini yang sudah mencapai ambang batas
yang menurut konsensus ekonom dianggap tidak lagi
wajar yaitu 0,40 pada 2010. Artinya, pada tahun itu
satu persen golongan terkaya menguasai 40 persen
aset nasional.
Potensi Zakat Tambang Emas
JIKA DIGUNAKAN
UNTUK
PENGENTASAN
KEMSIKINAN
2.1 USD , SUDAH MELEWATI GARIS
Peran ZISW
terhadap
Kesejahteraan
Dari Sisi Muzakki
Penghimpun
an ZIS
Perorangan
di Indonesia
Penghimpu
nan ZIS
Lembaga di
Indonesia*
Total
Muzakki di
Indonesia*
Total
Mustahik di
Indonesia*
1. SEBAB DARI PERSPEKTIF
SISTEM EKONOMI
• Pola-pola pengeluaran mereka untuk menekankan,
melambangkan, dan membangun posisi kelas mereka, agar
berbeda dengan masyarakat lainnya. (Veblen, 1929)
• Konsumsi merupakan media komunikasi, khususnya dalam
menentukan identitas seseorang dan posisi sosial.
(Douglass, 1979)
• Rasionalitas konsumen hanya dipandang dari sisi bagaimana
ia mamaksimalkan nilai guna dengan usaha yang paling
minimal. (Basri, 2004)
• Pola konsumsi masyarakat pada masa kini lebih
menekankan pada aspek pemenuhan keinginan material
dari pada aspek kebutuhan yang lain.
Faktor ideologi pemikiran ekonomi:
Kapitalis Sosialis Campuran Kapitalis & Sosialis -
Kapitalisme
Membangu
n
Penguasaan
Pasar
Faktor kondisi ekonomi dunia:
Angka 10/90 (10% dari masyarakat
menghasilkan 90% uang yang ada
(Kiyosaki, 2000)
- Indikator Kinerja Ekonomi
-nSistem Kapitalisme (Pasar Bebas)
Produksi meningkat
Prinsip Konsumsi Islam:
(Pengeluaran/belanja harta)
Zakat Infaq Shodakoh -
Merebut Konsumen
Proses eksploitasi
Sumberdaya/modal dari
masyarakat
Gap / Kesenjangan
-
Ilmu vs Agama
Ilmuan vs Ulama
Normatif vs Empirik
Ibadah vs Aplikasi Sistem
Kapasitas ZIS
(Baitulmal)
8 penerima zakat:
Fakir Miskin Amil zakat Membebaskan Budak Mu’allaf Orang yang berhutang Sabilillah Ibnusabil/musafir -
Peran Zakat, Infaq, Shodaqah, Wakaf
(ZIS-W) terhadap permasalahan
sosial-ekonomi masyarakat menurun
Kondisi sosial ekonomi
masya.
Sustainable Livelihood
Approach (Akses dan
Aset 5 aspek) :
- SDM
- Finansial
- SDA
- Infrastruktur
- Sosial/budaya
Spiritual
Capital
(SC)
POLA KONSUMSI DAN GAYA HIDUP
Shekh Mansoor bin Syayed
Pemilik club sepakbola
Mancester City
Naserr al Kharafi
Pemilik saham terbesar
club sepakbola
Liverpool
Pola Konsumsi Menurut Konsep Islam
Perilaku Konsumen muslim
1. Etika konsumsi
-
Tahuid
Adil
Free Will (kehendak bebas)
Amanah
Halal
Sederhana
ZIS-W:
1. Zakat
-
2. Prioritas konsumsi
(keseimbangan dunia dan akhirat)
3. Kepuasan dalam konsumsi
-
QS: 5 : 4
QS: 17 : 27
QS: 7 : 31
QS: 20 : 81
QS: 25 : 67
dan beberapa hadist
Zakat
Zakat
Zakat
Zakat
fitrah
kekayaan
pengahasilan
barang temuan
2. Infaq
3. Shodaqoh
4. Wakaf
Tidak Terkoordinir
Perorangan/pribadi
Spiritual
Spiritual
Garanted
Garanted
Penerima Zakat:
(8 Asnah)
Spiritual
Spiritual
capital
capital
Pemberdayaan 5 Aset
1. Sumberdaya Manusia
2. Sumberdaya Alam
3. Sumberdaya
Infrastruktur
4. Sumberdaya Keuangan
5. Sumberdaya Sosial
Terkoordinir (Baitulmal)
- LAZIS
- BAZIS
Penerima Zakat:
(8 Asnah)
Sustainable Livelihoods Approach (SLA)
Department for International Development
(DFID)-UK
2. SEBAB DARI PERSPEKTIF PEMAHAMAN
AGAMA
Manfaat/Keutungan Pengeluaran Harta
Di Jalan Allah
Mengeluarkan Harta
Zakatu = Membayar
Zakat
Membelanjakan Harta
Yunfikuna = menafkahkan di jalan Allah
Meminjamkan Harta
Yuridullah = Memberi
pinjaman kepada Allah
Memperdagangkan
Tijaroh =perniagaan
dengan Allah
Tidak ada
kekhawatiran dan
tidak bersedih hati
(QS: 2:277)
Melipatgandakan
hingga 700 kali
(QS: 2:261)
Melipatgandakan
pembayaran dengan
lipatganda yang
banyak
(QS: 2:245)
Perniagaan yang
tidak rugi
(QS: 35:29)
Membersihkan dan
mensucikan hati dan
harta
(QS: 9:103)
Tidak ada
kekhawatiran dan
tidak bersedih hati
(QS: 2:262) dan (QS:
2:274)
Ridha
Allah dan
Keteguhan jiwa
(QS: 2:265)
Menghapus
kesalahan/dosa
(QS: 2:271)
Melipatgandakan
(balasan) pinjaman
memperoleh pahala
yg banyak
(QS: 57:11,18)
Balasan yang paling
baik dan paling besar
(QS: 2:245)
Tidak akan dirugikan
(QS: 2:272)
Surga yang mengalir
di dalmnya sungai2
(QS: 3:15)
Memperoleh pahala
yang besar
(QS: 57:7)
Tidak akan dirugikan
(QS: 92:17)
Keterangan:
= Balasan yang akan
diterima di dunia
= Balasan yang akan
diberikan di akhirat
KELOMPOKTEMA FENOMENA SEDEKAH
KEBIASAAN
SEDEKAH
MOTIVASI
SEDEKAH
BALASAN
SEDEKAH
PERUBAHAN
HIDUP
This illustration is a part of ”Puzzle Chart”. See the whole presentation at slideshop.com/PowerPoint-Puzzle-Chart
SINTESA TEMA FENOMENA SEDEKAH
• Mempunyai kebiasaan sedekah bukan hanya uang
• bersedekah secara terus-menerus atau istiqomah.
Kebiasaan • Informan “mendidik” dirinya (berupaya) untuk istikomah dan meningkatkan
Sedekah
sedekah
Motivasi
Sedekah
Balasan
Sedekah
• kekuatan emosial, perasaan merasakan kesedihan jika ada orang lain
merasa sedih
• kekuatan spritual, pemahaman terhadap agama
• kekuatan empirik, pengalaman diri sendiri dan keluarga
• balasan sedekah dirasakan dalam bentuk kesehatan dan terhindar dari
musibah
• balasan sedekah dirasakan dalam bentuk kesuksesan usaha & dimudahkan
segala urusan
• balasan sedekah dirasakan dalam bentuk balasan 10 kali lipat bahkan lebih
• meningkatkan kedekatan kepada Allah (ma’rifatllah)
• perbaikan perilaku hidup seperti kejujuran, profesionalisme dan etos kerja
Perubahan
tinggi.
Hidup
SINTESA TEMA FENOMENA SEDEKAH
KEBIASAAN
SEDEKAH
MOTIVASI
SEDEKAH
BALASAN
SEDEKAH
PERUBAHAN
HIDUP
• Si Tukang Bakso mempunyai kebiasaan
menyediakan peralatan (terop, sound, piring, dll)
untuk acara-acara di masjid
• Si Pensiunan mempunyai kebiasaan membina lansia
di kampungnya.
• Si Petani mempunyai kebiasaan membuat gedeg
untuk tetangga yang tidak mampu; dan memberi
kelapa buat acara keagamaam di kampungnya.
“Aktivitas
Fakta/Da
konsumsi yang
ta/inform
bertujuan untuk
asi
memuaskan diri
sendiri dan
Kontribu
orang lain, yaitu
si
hukum mengenai
dengan cara
Temuan
penurunan
bersedekah
Kesimpul
utilitas marginal
akan
Hukum
an/Propo
(law of diminising
menyebabkan
siis
marginal utility)
tidak
berlakukanya
law of diminising
Aktivitas pengeluaran harta untuk sedekah tidak berlaku law
marginal utility”.
of diminising marginal utility karena ada konsep
maslaha dalam sedekah.
SINTESA KEBIASAAN SEDEKAH: KETIDAK MAMPUAN UANG BUKAN
HALANGAN UNTUK SEDEKAH(SINTESA 1)
Tukang Bakso
Pensiunan
• panitia masjid
saya kabari,
sewaktu-waktu
butuh apa, saya
memang, ya
tidak segansegan butuh apa
silahkan pinjam
tidak apa-apa
(Tukang Bakso,
21-22)
• “saya banyak
jabatan. Jabatan
itu jabatan
sosial, tidak
mendapatkan
gaji dari
pemberian
siapapun cuman
mengaharapkan
ridha dari Allah
SWT”
(Pensiunan, 2-4)
• “disini kan ada
orang memulung
sampah, itu tidak
luput barang 1
cangkir kopi itu
mesti, kasian
jauh-jauh ambil
sampa itu mesti
saya suruh
tunggu dulu,
minum kopi
kalau ada kue”
(Pensiunan, 4446)
Petani
• “kerja saya ini
bantu
masyarakat yang
tidak mampu, ya
buatkan gedeg
terus. Makanya
saya ini sama
kiayai dinamai
haji Gedeg. Kaji
gedeg itu ya bisa
pergi haji ya ini”
(Petani, 31-33)
• “Lha kalau saya
tidak bisa
membersihkan
dengan uang.
Lha apa adanya
itu saja, buatbuat gedeg. Buat
gedeg kalau dulu
masih waktu
kuat-kuatnya
(sehat). Sekalian
sama
pasangnya, buat
bayar tukangnya
tidak ada
uangnya. Tidak
usah dibayar,
saya pasangkan
saja..”
(Petani,76-79)
• “terkadang 2
gedeg dibeli
PNS
Swasta
Mashlahah Total dan Marginal Mashlahah Sedekah
Disebabkan karena berbeda dengan kepuasan yang bersifat individualis,
mashlahah dari sedekah tidak hanya bisa dirasakan oleh individu. Mashlahah bisa
jadi dirasakan oleh konsumen yang lain terutama orang miskin. Selama orang
miskin masih ada, maka para dermawan tidak akan pernah puas dengan apa yang
dia lakukan. Dengan demikian law of diminishing marginal utility sedekah tidak
berlaku pada orang-orang dermawan.
SINTESA TEMA FENOMENA SEDEKAH
KEBIASAAN
SEDEKAH
MOTIVASI
SEDEKAH
BALASAN
SEDEKAH
PERUBAHAN
HIDUP
• Si Pensiunan merasa bertanggung jawab membina lansia;
merasa kasihan pada si pemulung; dan perduli pada kualitas
pendidikan di kampungnya
• Si Petani kasihan pada orang miskin yg tdk mampu membeli
gedeg; perduli pada anak putus sekolah; merasa senang bisa
menyenangkan orang lain.
• Si PNS memahami bahwa harta yang hakiki adalah yang
disedekahkan
• Si Karyawan termotivasi sedekah karena pengalaman orang tua
dan kakaknya
“motivasi
informan dalam
membelanjakan
hartanya selain
dipengaruhi oleh
faktor ekonomi,
sosial, dan
budaya, juga
dipengaruhi oleh
faktor ketaatan
mengamalkan
ajaran agama”.
Fakta/Da
ta/inform
asi
Kontribu
si
Temuan
Keynes,
Modigliani
dengan teori Life
Cycle Hypotesis,
Duesenberry
dengan teori
Kesimpul
Relative Income
Hypotesis, Milton
Teori
an/Propo
Friedman dengan
siis
teori Income
Faktor agama memberi pengaruh terhadap pola Hypotesis
konsumsi informan yang kami teliti. Temuan ini
memperkuat hasill penelitian sebelumnya Clotfelter,
2002; Wilhelm, Rooney dan Brown, 2003 yang
menyatakan religiusitas berpengaruh terhadap
kedermawanan
Pola Konsumsi Rumah Tangga Dengan
Memasukkan
Faktor Agama
POLA KONSUMSI
Faktor Budaya
Faktor Sosial
Faktor Ekonomi
Faktor Agama
Gaya Hidup
Ukuran Rumah
Tangga
Penghasilan 1)
Keperdulian 5)
Nilai Tradisi
Lingkungan 3)
Kekayaan 1)
Pemahaman 6) Thd
harta
Pendidikan
Harga Barang
Pengalaman 7)
Spritual
Usia 2)
Tabungan 1)
Kredit 1)
Konsumsi 3) Masa Lalu
Ekspektasi 4)
Keterangan:
1) Diturunkan
2) Diturunkan
3) Diturunkan
Feicthinger
4) Diturunkan
(2005).
5) Diturunkan
6) Diturunkan
7) Diturunkan
dari teori konsumsi Keynes, dan sejalan dengan Penelitiannya Raut & Virmani (1990); Kimin (2002); dan Hall & Angeletos (2001).
dari teori konsumsi Life Cycle Hypotesis (Modigliani), dan sejalan dengan penelitiannya Kelly & Lanot (2002); Browning & Crossley (2001).
dari teori konsumsi Relative Income Hypotesis (Duesenberry), dan sejalan dengan penelitiannya Wallis (1942); Sun & Wu (2004); Dockner &
(1993); Ratnawati & Rizki (2004).
dari teori konsumsi Permanent Income Hypotesis (Milton Friedman), dan sejalan dengan penelitiannya Flavin (1985); dan Ismail.et.al,
dari pengalaman empirik si petani dan si pensiunan
dari pengalaman empirik si tukang bakso dan si PNS
dari pengalaman eempirik si pegawai swasta.
SINTESA TEMA FENOMENA SEDEKAH
KEBIASAAN
SEDEKAH
MOTIVASI
SEDEKAH
BALASAN
SEDEKAH
PERUBAHAN
HIDUP
Si Pensiunan merasa senang bisa membantu lansia
Si Petani merasi diberi kesehatan saat menunaikan
ibadah haji
Si petani merasa terhindar dari santet dan niat jahat;
anak dan keluarganya diberi kesehatan
Fakta/Da
ta/inform
asi
Kontribu
si
Temuan
Menolong orang
lain, merupakan
cara terbaik
mempertebal
rasa (sense)
“sedekah
Hasl
Kesimpul
percaya dan
sebagai konsep
Penelitia
menambah
an/Propo
alternatif
kekuatan
n
siis
“asuransi
perlindungan
kesehatan dan
memberikan kontribusi ekonomi terapan (applied tubuh melawan
musibah”.
economics) yaitu sedekah bisa dijadikan sebagai penyakit.
intrumen dalam kebijakan ekonomi (economic policy)
alternatif untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Sejalan dengan hasil penelitian Luks, Sandra Devi,
Si Tukang Bakso merasa jualannya ramai/laku karena
sedekah
Si Karyawan diberi kemudahan membayar hutang;
sering mendapat rezeki yang tidak disangka-sangka;
istrinya jadi PNS
Si PNS bersedekah 50 ribu besoknya dibalas lebih dari
10 kali lipat
manajer
investasi (wealth
Fakta/Da
manager) adalah
ta/inform
perorangan atau
“sedekah bisa
asi
lembaga yang
dijadikan
Kontribu
mengelola
sebagai wealth
si
keuangan para
manager
Temuan
kliennya atau
(manajer
Kesimpul
investor tertentu
investasi)
Realita
an/Propo
untuk dikelola,
alternatif”,
Lain
dikembangkan,
siis
dalam upaya
dan dilindungi
meningkatkan
pendapatan memberikan kontribusi ekonomi terapan (applied dari kerugian.
masyarakat. economics) yaitu sedekah bisa dijadikan sebagai
intrumen dalam kebijakan ekonomi (economic policy)
alternatif untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat melalui peningkatan pendapatan.
Perbedaan Investment Management Dengan Sedekah
No
Perbedaan
Investment
Management
Sedekah
Dialami responden
Jumlah keuntungan Rendah, biasanya
yang ditawarkan
maksimal 10%.
Tinggi, minimal 10 kali lipat
dari dana yg diinvestasikan di
jalan Allah.
(QS: 2:261) (QS: 6:160)
Pensiunan: 67-69; 74-76
PNS: 6-7; 51-52
Swasta: 196-197
2
Prosedur Investasi
Sulit dan rumit
Mudah dan sederhana
(QS: 65: 7)
Swasta: 53-58
PNS: 3-6
Pensiunan: 112-113
3
Jaminan
keuntungan
Tidak ada jaminan
Ada jaminan mendapat
mendpt.
keuntungan (QS: 35:29)
keuntungan
Tukang Bakso: 54-56
Swasta 196-197
Harus realistis
PNS: 67-70
Petani: 134-136
Swasta: 95-97
1
4
Tingkat rialistisnya
Tidak harus realistis
SINTESA TEMA FENOMENA SEDEKAH
KEBIASAAN
SEDEKAH
MOTIVASI
SEDEKAH
BALASAN
SEDEKAH
PERUBAHAN
HIDUP
This illustration is a part of ”Puzzle Chart”. See the whole presentation at slideshop.com/PowerPoint-Puzzle-Chart
Si Tukang bakso semakin yakin bahwa rezeki yang diperoleh
karena ridha Allah, oleh karena itu harus digunakan di jalan
Allah
Si Petani selalu menggantungkan hidupanya kepada Allah
Si Pensiunan melakukan kegiatan amal karena ingin mengharap
ridha Allah
Si Karyawan memasrahkan hidupnya kepada Allah
(pemahaman bahwa dunia & harta benda kita tidak ikut punya,
tranformasi
semua akan kembali kesamana
spritual
responden
ternyata sesuai
Fakta/Da
dengan sejumlah
ta/inform
karakteristik
asi
“kehidupan
“sedekah
Kontribu
religius yang
menjadi
si
sudah matang
instrumen untuk
Temuan
(mature)
meningkatkan
sebagaimana
Kesimpul
kesejahteraan
Teori/
dijelaskan oleh
an/Propo
lahir dan batin
Temuan
Allport (1950)
siis
melalui
dan
transmisi iman
dan taqwa”.sedekah yang bersumber dari ajaran agama Islam, dikembangkan
Clark (1958)
masih relevan untuk memahami dan mengatasi
permasalahan-permasalahan socio-economy
masyarakat, khususnya masalah kesejahteraan.
Sedekah
Secara
Ikhlas
dan
Istiqomah
Transfor
masi
religius
• Terferen
siasi
• Dinamis
• Konsiste
n
• Kompre
hensif
• Dekat
dgn
Tuhan
Keimanan
&
Ketaqwaan
• Keyakin
an
imitatif
>
intuitif
• Ilmulya
qin >
haqqul
yaqin
• Mencari
kebaha
gian
sendiri
> orang
lain
Kecerda
san
• Kecercd
asan
emosi
• Kecerda
san
spritual
Hidup
Sejaht
era
Si Tukang Bakso tidak mau menerima bunga dari tabungannya; selalu
jujur dalam menjual baksonya, tidak pernah mencampur daging
ayam; sambal juga tidak pernah dicampur macam-macam meskipun
lombok mahal.
Si PNS menganggap kalau rezeki ingin bertambah, maka harus
semakin profesional dalam melayani masyarakat.
Si Karyawan selalu termotivasi utk bekerja keras agar bisa
meningkatkan sedekahnya.
“sedekah
Fakta/Da
menjadi
ta/inform
intrumen
asi
meningkatkan
Kontribu
kesejahteraan
si
melalui
Temuan
transmisi
Teori Kecerdasan
Teori/Hu
Kesimpul
perbaikan
Emosai dan
kum/Dali
an/Propo
perilaku hidup
Spiritual (ESQ)
l
siis
responden
terutama
kejujuran,sedekah yang bersumber dari ajaran agama Islam,
profesionalisme masih relevan untuk memahami dan mengatasi
dan etos kerja permasalahan-permasalahan socio-economy
tinggi” masyarakat, khususnya masalah kesejahteraan.
Transformasi
Perilaku
Hidup
Sedekah
Secara
Ikhlas
dan
Istiqomah
• Jujur
• Profe
sional
• Etos
Kerja
Amnah
• Aman
ah
Soisal
• Aman
ah
Poten
si Diri
• Aman
ah
terha
dap
wakt
u
Produktivit
as
• Produ
ktivit
as
Tingg
i
• Pend
apata
n
TIngg
i
Hidup
Sejaht
era
epistemologi hubungan tripartite Adam Smith
Kemerdekaan
(Freedom)
Humkum
Moral
Kebebasan
Alamiah
Epistemologi hubungan tripartite
Adam Smith terkonsentrasi pada
penggunaan segala kekuatan dan
pikiranLAGZIS
untuk mencapai kebebasan
alamiah. Dengan demikian,
motivasi konsumen adalah
pencapaian kebebasan itu sendiri.
Dalam pandangan Adam Smith dan
Aristoteles, epistemologi yang
dirumuskan dalam konsep natural
liberty ini diartikan sebagai
keseimbangan kosmik.
Keseimbangan kosmik yang
dimaksud itu adalah kebebasan,
kebahagiaan, dan keharmonisan
yang lahir pada individu,
masyarakat, dan negara.
Keseimbangan kosmik ditentukan
oleh kehadiran invisible hand
manakala manusia itu tunduk pada
aturan-aturan moral. Dengan begitu
dapat dilihat bahwa kemerdekaan
(freedom), kebebasan alamiah
(natural liberty), dan hukum-hukum
moral (moral laws) adalah kunci
terbangunnya epistemologi
ekonomi yang memimpin tingkah
laku manusia.
Epistimologi Ekonomi Islam
Keimanan terhadap perintah dan
janji-janji Allah, menjadi dasar
utma dalam perilaku kehidupan
responden (termasuk dlm
pengeluaran harta)
Keimanan
Akhlak
motiviasi bersedekah secara
istiqomah dan ikklas
Ibadah
(Sedekah
Perubahan perilaku hidup:
Ahlakul Qorimah Terhadap
Allah, sesama manusia, dan
LAGZIS
lingkungan
PROPOSISI MINOR DAN
MAYOR implikasi dari motivasi
membelanjakan harta
karena faktor agama,
sebagai “jaring
pengaman konflik
sosial” untuk menuju
kesejahteraan yang
berkelanjutan
(sutainable welfare)
sedekah juga
memberikan implikasi
terhadap terjadinya
distribusi kepuasan
yang nantinya
mengarah kepada
kesejahteraan sosial
(social welfare)
sedekah bisa menjadi
instrumen untuk
meningkatkan
kesejahteraan
manusia (human
welfare)
“Sedekah
sebagai
instrumen
meningkatk
an
kesejahteaa
n hakiki dan
paripurna”
Sedekah
mengantrakan
manusia mencapai
kesadaran spritual
(spiritual joerny).
Kesadaran itulah yang
mengantarkan
manusia mencapai
pada kesejahteraan
hakiki (the riil welfare)
Sel
PERJALANAN
anj
utn
Teori Pembangunan Ekonomi
ya
dim
odi
fika
si
ole
1997 h
DFID
mengembangkan
ban
Pendekatan
yak
Sustainable
Livelihood
lemsebagai
panduan
bagkerja
implementasi
a
Optimalisasi 5 aset/modal
pembangunan
SDA
SDSi
SDK
SDI
SDM
SDS
Pembangunan
Berkelanjutan
1994 UNDP memperkenalkan
pendekatan Household
Livelihood Security
1992 mulai diperkenalkan Sustainable Rural
Livelihood, pembangunann berbasis lokalitas
dan partisipasi masyarakat
1992 Agenda 21 Pembangunan Berkelanjutan
(Sustainable Development)
1980an kritik terhadap pembangunan yang mengandalkan
kesejahteraan, namun mengabaikan keterlibatan masyarakat
1970an kritik terhadap pembangunan yang merusak lingkungan yang berbasis pada
pertumbuhan ekonomi
96. Jikalau
Jikalausekiranya
sekiranyapenduduk
penduduknegeri-negeri
negeri-negeri
96.
berimandan
danbertaqwa,
bertaqwa,
beriman
pastilah
pastilah
Kamiakan
akanmelimpahkan
melimpahkankepada
kepadamereka
mereka
Kami
berkahdari
darilangit
langitdan
danbumi,
bumi,
berkah
tetapi
tetapi
merekamendustakan
mendustakan(ayat-ayat
(ayat-ayatKami)
Kami)itu,
itu,maka
maka
mereka
Kamisiksa
siksamereka
merekadisebabkan
disebabkanperbuatannya.
perbuatannya.
Kami
Penduduk Suatu Negeri
(QS. 7/Al-A’raaf, 96)
Semoga apa yang kita
lakukan dinilai sebagai
ijtihat untuk
mengungkap
kebenaran……
Terima