Ratnasari Dwi Utami Putri

  

MAKALAH

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Mata Kuliah Sistem Informasi Perbankan Syariah

  

DOSEN: AAN ANSORI,MM

DISUSUN OLEH: KELOMPOK I

Ratnasari Dwi Utami Putri (141500004) Ida Farida (141500007) Hapisah Alawiyah (141500009) Suci Mulyaningsih (141500021) Kurnia Nurjanah (141500022) Kurniawati (141500035)

  

KELAS: PBS-A/V

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

  

IAIN SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN

Jl. Jendral Sudirman, Nomor 30, Serang, Banten 42118, Telp. 0254-200323, Faks.

  0254-200022

  

Kata pengantar

  Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

  Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

  Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

  Serang 30 Oktober 2016 Penyusun

  DAFTAR ISI KATA PENGANTAR

  …………………………………………………………………………..i

  DAFTAR ISI

  …………………………………………………………………………………….ii

  BAB I PENDAHULUAN

   Latar Belakang…………………………………………………………………………….1  Rumusan Masalah…………………………………………………………………………1  Tujuan Penulisan…………………………………………………………………………..2

  BAB II PEMBAHASAN

   Pengertian Sistem Dan Informasi ………………………………………………………..3  Pengertian Sistem Informasi Akuntansi…………………………………………….....4  Bidang Akuntansi ………………………………………………………………............5  Pihak-Pihak Yang Berkaitan Dengan Perusahaan………………....................................7  Profesi Di Bidang Sistem Informasi Akuntansi…………………………………………...8  Hubungan SIA Dengan Sistem Informasi Lainnya……………………………………..11  Siklus Akuntansi…………………………………………..........................................12  Komponen Sistem Informasi Akuntansi…………………………………………………13  Kualitas Sistem Informasi……………………………………………………..............14  Tujuan Sistem Informasi Akuntansi…………………………………………………….16

BAB III PENUTUP

   Kesimpulan……………………………………………………………………………....21  Saran…………………………………………………………………………………......21

DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN

   Latar belakang Akuntansi erupakan kegiatan untuk mencatat transaksi yang terjadi didalam perusahaan, mengolah transaksi tersebut, menyajikan informasi kepada pihak-pihak yang berhak dan menginterprestasikan informasi atas laporan atau informasi yang di terima sehingga dapat diambil suatu keputusan yang baik. Setiap perusahaan pasti memerlukan akuntansi agar perusahaan dapat mencatat transaksi akuntansi dengan baik, maka perlu disiapkan berbagai prosedur pencatatan dan sarana pendukungnya. Transaksi yang terjadididalam didalam perusahaan jumlahnya sangat banyak misalnya ada yang berhubungan dengan pengeluaran kas dan penerimaan kas, pemindahan barang dan masih banyak lagi. Karena memiliki karakteristik yang berbeda-beda untuk menyiapkan prosedur yang berbeda-beda tersebut maka diperlukanlah sistem informasi akuntansi.

   Rumusan Masalah  Apakah pengertian sistem,informasi dan akuntansi?  Apa saja bidang akuntansi?  Bagaimana hubungan SIA dengan sistem lainnya?  Bagaimana kualitas sistem informasi?  Apa saja tujuan dan manfaat SIA?

   Tujuan  Untuk mengetahui pengertian SIA  Untuk mengetahui bidang akuntansi  Untuk mengetahui hubungan SIA dengan sistem lainnya  Untuk mengetahui kualitas sistem informasi  Untuk mengetahui tujuan dan manfaat SIA

BAB II PEMBAHASAN

   Pengertian Sistem Dan Informasi Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem berfungsi menerima input (masukan), mengolah input, dan menghasilkan output (keluaran).input dan output berasal dari luar sistem, atau lingkungan tersebut berasa. Oleh karenanya sistem akan berinteraksi dengan lingkungannya. Sistem yang mampu berinteraksi dengan lingkungannya akan mampu bertahan lama. Sedangkan sistem yang tidak cepat berinteraksi dengan lingkungannya tidak akan bertahan lama. Adapun jenis-jenis sistem yaitu:  Sistem terbuka vs tertutup. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungannya. Sistem terbuka menerima masukan dari luar dan menghasilkan untuk pihak luar. Sedangkan sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungannya. Dan kebanyakan sistem bersifat terbuka.

   Sistem manual vs otomatis, sistem manual adalah sistem yang bekerja berddasarkan campur tangan orang. Tanpa dijalankan secara manual, sistem tidaka akan berjalan. Sistem otomatis adalah sistem yang dapat bekerja sendiri secara otomatis, sehingga tidak memerlukan campur tangan manusia.

   Sistem alamiah vs buatan, sistem alamiah adalah sistem yang sudah disediakan oleh alam, sehingga manusia tidak dapat berbuat banyak untuk mempengaruhi sistem tersebut seperti sistem hujan, tata surya, dan ekosistem. Sedangkan sistem buatan adalah sistem yang diciptakan oleh manusia.

   Sistem statis vs dinamis, sistem statis adalah sistem yang relatif tetap atau tidak berubah sedangkan sistem dinamis adalah sistem yang selalu berubah menyesuaikan dengan lingkungannya.

  Akuntansi dapat dilihat sebagai sistem yang terbuka (karena menerima input dari luar dan memberi informasi kepada pihak intern dan ekstern), dapat berupa sistem ATM),sistem buatan manusia, dan dilihat dari kegiatan intinya yaitu pencatatan, akuntansi merupakan sistem yang statis karena pada dasarnya hnya mencatat transaksi kedalam jurnal, memindahkan ke buku besar, dan diakhiri dengan penyajian laporan keuangan.

  Informasi adalah data yang sudah diolah sehingga berguna untuk pembuatan kepeutusan. Data adalah pengertian suatu objek, misalnya seorang mahasiswa diwakili oleh nomor mahasiswa, maka nomor mahasiswa adalah data.

   Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Akuntansi adalah proses mencatat dan mengolah data ttransaksi dan menyajikan informasi kepada pihak-pihak yang berhak dan berkepentingan.

  Menurut George H. Bodnar dan William S.Hopwood (1996:11), Sistem akuntansi adalah suatu organisasi terdiri dari metode dan catatan-catatan yang dibuat untuk mengidentifikasikan, mengumpulkan, menganalisis, mencatat, melaporkan transaksi-transaksi organisasi dan menyelenggarakan pertanggung jawaban bagi aktiva dan kewajiban yang berkaitan. Maksudnya adalah bahwa sistem akuntansi dalam suatu organisasi dapat berbentu sederhana, dapat pula komplek. Sistem-sistem informasi dirancang dan dipasang bukan hanya untuk menghasilkan saldo-saldo buku besar untuk menghasilkan manajemen dan informasi operasional yang tidak berkaitan dengan akuntansi.

   Bidang Akuntansi Berbagai bidang ilmu akuntansi memiliki konsentrasi tertentu yaitu:  Akuntansi Keuangan (financial accounting); yang bertugas mempelajari dan menjalankan pencatatan, pengolahan, dan penyajian data dan informasi akuntansi. Bidang inilah yang paling banyak dipelajari dan diketahui masyarakat luas.

   Akuntansi Biaya (cost accounting); yaitu bidang ilmu akuntansi yang mempelajari perhitungan, pengalokasian, dan pelaporan biaya-biaya produksi. Biaya produksi tidak hanya terjadi pada perusahaan manufaktur, tetapi juga terjadi pada perusahaan jasa dan perusahaan dagang.

   Akuntansi Perpajakan (tax accounting); yaitu bidang akuntansi yang mempelajari

  (perusahaan). karena peraturan perpajakan di tetapkan oleh pemerintah, akuntansi perpajakan sangat dekat dengan akuntansi pemerintahan.  Akuntansi Pemerintahan (government accounting); yaitu bidang akuntansi yang mempelajari akuntansi yang di terapkan khusus untuk instansi pemerintah. Karena pemerintah tidak bertujuan mencari laba, maka akuntansi pemerintah berbeda dengan akuntansi keuangan untuk perusahaan.

   Akuntansi Publik atau Pengauditan (auditing); adalah bidang ilmu akuntansi yang mempelajari pemeriksaan laporan keuangan perusahaan, apakah sudah sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku di Negara tempat perusahaan beroperasi. Pengauditan di perlukan padaa akuntansi pemerintah maupun akuntansi public.

   Sistem Akuntansi; yaitu bidang ilmu akuntansi yang mempelajari perancangan dan pengevaluasian sistem informasi akuntansi di dalam suatu perusahaan. dalam sistem akuntansi akan banyak di bahas penyusunan berbagai prosedur akuntansi yang digunakan untuk menangani suatu peristiwa (transaksi), mulai dari mencatat data, menggunakan dokumen yang sesuai, hingga menyajikan laporan informasi yang baik.

   Pihak-Pihak Yang Berkaitan Dengan Perusahaan, antara lain :  Manajemen Perusahaan, yaitu orang yang mengelola perusahaan. manajemn perusahaan terdiri atas berbagai tingkatan, mulai dari level bawah (operasional), level menengah (pengendalian), hingga level atas (penyusunan kebijakan. Keputusan yang banyak diambil oleh manajemn adalah menentukan harga jual, membeli atau membuat sendiri barang dan jasa yang akan dijual kepada pembeli, memilih sumber pendanaan apakah dari pemilik modal, hutang, atau surat berharga, serta keputusan yang berhubungan dengan perusahaan.

   Pembeli (Customer) dan Calon Pembeli, yaitu pihak-pihak yang telah atau akan menggunakan produk atau jasa yang disediakan oleh perusahaan. Mereka akan memutuskan apakah membeli atau tidak membeli produk perusahaan, berdasarkan informasi yang mereka peroleh. Perusahaan sangat mengharapkan pembeli untuk memutuskan untuk membeli atau tidak membeli produk dan jasa perusahaan dnegan demikian informasi yang diterima sangat penting. perusahaan harus dapat menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh para pembeli dan calon pembeli.

   Pemasok (supplier), yaitu pihak yang akan menjual barang dan jasanya kepada perusahaan. mereka perlu memutuskan berapa besar diskon yang akan diberikan kepada perusahaan, berapa termin pembayarannya, dan berapa harga yang harus dibayar oleh perusahaan.

   Bank dan Kreditur lainnya, bila perusahaan memiliki hutang jangka panjang. Mereka akan memutuskan apakah dapat memberikan kredit pada perusahaan atau tidak, berapa besar bunganya, berapa lama kreditnya , dan jenis pinjamannya.

   Pemerintah (misalnya kantor pajak dan kantor tenaga kerja), yaitu pihak yang ingin mengetahui berapa jumlah pajak yang harus dibayar oleh perusahaan dan berapa jumlah karyawan yang harus dilindungi oleh pemerintah maupun perusahaan.

   Pemilik dan pemegang saham perusahaan (Shareholder), yaitu pihak yang ingin mengetahui seberapa besar laba yang diperoleh perusahaan dan seberapa besar yang akan menjadi bagian mereka.

  Apabila perusahaan dapat memberi informasi yang baik, maka para pemakai keputusan tersebut akan selalu menggunakan sistem informasi yang disediakan perusahaan. Mereka akan terikat dengan perusahaan dan tidak akan menggunakan informasi yang disediakan oleh pihak lain. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa, perusahaan dapat menciptakan keunggulan kompetitif melalui sistem informasi yang dibangunnya.

   Profesi Dibidang Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi memiliki banyak komponen dan proses didalamnya, dengan demikian memerlukan staff dan karyawan dengan peran yang berbeda. Berbagai peran dan tugas-tugas pokok yang sering dijumpai dalam perusahaan diantaranya adalah :  Analis Sistem (System Analist) adalah orang yang yang bertugas mengevaluasi kinerja sistem informasi. Seorang analis sistem harus menguasai pengetahuan mengenai cara kerja dan kinerja sistem informasi, proses bisnis dan akuntansi didalam perusahaan, pengetahuan computer serta pengetahuan mengenai basis data. Analis sistem juga dapat berperan sebagai perancang sistem.

   Perancang Sistem (System Designer) adalah orang yang bertugas untuk merancang sistem informasi. Pengetahuan yang perlu dimiliki oleh perancang sistem sama dengan pengetahuan yang diperlukan oleh seorang analis sistem.

   Administrator Basis data (Data Base Administrator) adalah orang yang bertanggungjawab memelihara basis data kedalam perusahaan agar tetap berfungsi dengan baik. Tugasnya meliputi perancangan dan pembuatan berbagai tabel yang diperlukan oleh sistem, membagi hak pemakaian tabel oleh masing-masing pemakai, pemeliharaan dan pengendalian data agar selalu terkini, hingga kepembuatan data cadangan. Seorang administrator basis data perlu mengetahui seluk-beluk basis data

   Penulis program (Programmer), adalah staf yang bertugas untuk menerjemahkan rancangan seorang perancang sistem kedalam bahasa program computer. Sebagai contoh, perancang sistem merancang sistem penjualan online melalu internet, maka penulis program akan menuliskan kode-kode programnya. Seorang penulis program harus menguasi setidaknya satu bahasa komputer.

   Perancang Web (Web Designer), yaitu orang yang bertugas untuk membuat situs atau web perusahaan yang akan ditampilkan di internet. Seorang perancang web harus mengetahui bahasa pemrograman internet, seluk beluk internet dan jaringan computer, serta basis data.

   Administrator Jaringan (Network Administrator), adalah orang yang bertugas mengendalikan jaringan computer agar tetap berfungsi dengan baik. Administrator jaringan perlu mengetahui sistem operasi jaringan, perangkat yang diperlukan dalam satu jaringan computer, dan pengetahuan computer.

   Administrator Web (Web Administrator), yaitu orang yang bertugas untuk memantau, meng-update, dan mengendalikan jaringan internet yang digunakan perusahaan. pengetahuan yang diperlukan hamper mirip dengan administrator jaringan dirambah dengan pengetahuan mengenai internet. Pekerjaan seorang administrator web dapat digabung dengan pekerjaan administrator jaringan.

   Pustakawan (Librarian), adalah orang yang bertugas menyimpan dan mengadministrasi program dan data perusahaan, serta memberi akses keada yang berhak menggunakan progman dan data tersebut pada waktu yang di ijinkan. Tugas seorang pustakawan memerlukan pengetahuan dibidang pengarsipan dan penyimpanan file.

   Teknisi (technician), yaitu orang yang bertugas untuk merawat dan merefarasi perangkat computer dan jaringan apabila ada gangguan. Pengetahuan yang dimiliki seorang teknisi koputer meliputi pengetahuan perangkat keras computer dan jaringan. Seorang teknisi tidak perlu mengerti tenteng pemrograman.

   Pemakai akhir (End-User), adalah orang yang menggunakan program aplikasi atau istem informasi pemakai akhir dapat terdiri dari para manajemen puncak hingga karyawan operator diitingkat operasional. Pemakai akhir tidak perlu memahami teknik pemrograman, teknik computer, maupun bais data.

   Hubungan SIA (Sistem Informasi Akuntansi) dengan Sistem Informasi Lainnya Sebagai suatu sistem SIA tidak dapat berdiri sendiri, karena harus berhubungan dengan sistem-sistem informasi lain yang ada diperusahaan. Suatu sistem biasanya memiliki subsistem-subsistem yang lebih kecil. Bila dilihat dari subsistem, sekumpulan subsistem akan memiliki sistem induk, atau disebut supra sistem. Contoh, sebuah perusahaan memiliki sistem informassi akuntansi, yang didalamnya mencakup sistem infiormasi anggaran, sistem informasi penggajian, dan sistem informasi penjualan. Ketiga sistem informasi yang disebut terakhir ini disebut subsistem dari sistem informasi akuntansi. Sedang sistem informasi akuntansinya disebut sebagai supre sistem dari ketiga subsistem yang ada. Bila diatas sistem informasi akuntansi masih ada lagi sistem informasi yang lebih besar, maka sistem informasi akuntansi disebut sebagai subsistem dan sistem diatasnya disebut suprasistem.

  Suatu perusahaan biasnya tidak hanya memiliki satu sistem informasi saja, melainkan beberapa sistem informasi yang masing-masing bermanfaat sesuai dengan fungsinya. Sebagai contoh, bila peruahaan ingin memperoleh informasi lengkap mengenai produksi, maka perusahaan perlu memiliki sistem informasi produksi. Apabila perusahaan ingin mengetahui informasi lengkap mengenai sumber daya manusia yang ada di dalam perusahaan, maka perusahaan yang dapat membangun sistem informasi personalia (atau sumberdaya manusia). berbagai sistem informasi tersebut dinamakan sistem informasi fungsional, yaitu sistem informasi yang dirancang dan ditujukan untuk fungsi-fungsi tertentu didalam perusahaan, seperti fungsi produksi, fungsi keuangan, fungsi persediaan, fungsi penjaminan mutu, dan sebagainya.

  Pejabat yang bertanggung jawab terhadap pengadaan, penerapan, penyelenggaraan, dan perbaikan sistem informasi fungsional adalah para manajer didepartemennya maing-masing. Apabila sistem informasi tersebut memang dapat diserahkan sepenuhnya kepada masing-masing departemen, maka sistem informasi tersebut dinamakan sistem informasi departemental.

  Sistem Informasi Berfungsi Akuntansi Untuk mencatat dan mengolah data dan transaksi akuntansi.

  Produksi Untuk mencatat dan mengolah data produksi. Persediaan Untuk mencatat dan mengolah data persediaan (misalnya, persediaan barang dagangan, persediaan bahan baku, persediaan barang jadi). Pemasaran Untuk mencatat dan mengolah data pemasaran, meliputi data pelanggan barang dan jasa yang ditawarkan. Personalia (SDM) Untuk mencatat dan mengolah data karyawan dan manajer perusahaan.

   Siklus Akuntansi Dalam perusahaan yang sudah terkomputerisasi, siklus tersebut dapat dipersingkat.

  Setelah transaksi dicatat didalam sistem computer, maka tidak diperlukan lagi pencatatan. Dengan demikian pekerjaan mencatat jurnal, posting ke buku besar, pembuatan neraca lajur, tidak perlu dikerjakan. Computer bahkan langsung dapat mencetak laporan keuangan segera setelah transaksi selesai dicatat.

  Dengan demikian memang ada perbedaan siklus akuntansi didalam perusahaan yang masih menerapkan sistem manual dengan perusahaan yang terkomputerisasi meskipun demikian, prosesnya sebenarnya sama saja, karena lebih ringkas. Informasi yang dihasilkan masih tetap sama dengan sistem manual.

   Komponen Sistem Informasi Akuntansi Komponen atau bagian-bagian yang ada dalam sistem informasi akuntansi dapat dilihat pada gambar dibawah ini. komponen tersebut sebagai berikut:

  Sistem Informasi Basis Data

  Computer Program

  Jaringan Komunikasi Sistem Pengendalian

  Dokumen dan Laporan

  Prosedur

   Basis data, baik basis data internal (berada dibawah kendali perusahaan sepenuhnya) dan basis data eksternal (tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan).  Perangkat keras computer dan berbagai perangkat pendukungnya, yang semuanya berfungsi untuk mencatat data, mengolah data, dan menyajikan informasi, baik secara tercetak maupun tidak tercetak.

   Perangkat lunak computer, yang berfungsi untuk menjalankan computer beserta perangkat pendukungnya.  Jaringan komunikasi, baik dengan kabel, gelombang radio, maupun sarana lain yang berfungsi untuk menghantarkan data dan informasi dari satu tempat ke tempat lain.  Dokumen dan Laporan, yaitu media untuk mencatat data atau menyajikan laporan.  Prosedur, atau kumpulan langkah-langkah baku untuk menangani suatu peristiwa (transaksi) yang setiap hari terjadi di dalam perusahaan.  Pengendalian, yang berfungsi untuk menjamin agar setiap komponen sistem dapat berfungsi dengan baik.

  Sebagai sistem yang besar, SIA juga memiliki beberapa sub-sistem yang masing masing harus dapat di gabung dengan sub-sistem yang lain. Contoh sub-sistem yang ada di dalam suatu SIA adalah :

   Sistem informasi persediaan,  Sistem informasi produksi  Sistem informasi penjualan dan piutang,  Sistem informasi pembelian dan hutang,  Sistem informasi buku besar.

  Sub-sistem SIA tersebut di atas dapat bervariasi untuk setiap perusahaan. perusahaan manufaktur biasanya akan memiliki sub-sistem yang lebih banyak, karena memiliki kegiatan yang juga jauh lebih banyak di banding jenis perusahaan yang lain (perusahaan jasa dan perusahaan dagang).

  Masing-masing subsistem tersebut dapat dikembangkan terpisah dari subsistem lainnya. Misalnya sistem infomrasi pemasaran akan dirancang setelah sistem pembelian dan sistem penjualan selesai diterapkan dan diuji coba. Sementara itu sistem buku besar baru akan dikembangkan setelah sistem yang lain selesai diterapkan dan sudah dijalankan selama beberapa waktu. Meskipun masing-masing subsistem dikembangkan terpisah namun rencana induk nya harus dibuat terlebih dahulu, sehingga dikaitkan dengan sistem lainnya.

   Kualitas Sistem Informasi Sistem informasi melibatkan banyak komponen, banyak proses, banyak pihak dan banyak kebutuhan, sehingga menilai keberhasilan suatu sistem, tergantung pada pihak yang menilai. Menilai keberhasilan atau kegagalan sistem, tidak dapat dengan memberi angka 0 atau 100, tetapi dengan suatu penilaian relatif.

  J.I,, Boockholdt (1998) mengidentifikasi lima kriteria untuk menilai keberhasilan suatu sistem informasi. Kelima kriteria tersebut dapat dicapai dengan upaya tertentu, seperti yang di gambarkan pada tabel di bawah ini.

  No. Kualitas Upaya Mencapai Kualitas

  1 Informasi harus benar Terapkan sistem pengendalian Intern yang baik.

  2 Informasi harus tepat waktu Pilih metode pencatatan dan pengolahan data dengan memanfaatkan teknologi informasi yang tepat.

  3 Waktu pengembangan yang Batasi lingkup pengembangan sistem dan layak. gunakan teknik manajemen proyek yang baik.

  4 Memenuhi kebutuhan Identifikasi masalah yan dihadapi perusahaan, perusahaan, baik sekarang rancang suatu rencana induk yang disetujui maupun masa yang akan datang manajemen puncak, bicarakan jalan keluar bersama.

  5 Kepuasan pemakai Libatkan pemakai dalam setiap tahap pengembangan sistem, karena merekalah sebetulnya yang akan memakai sistem, sehingga tahu mana yang benar dan mana yang salah.

  Informasi harus benar. Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi akan digunakan oleh berbagai pihak untuk membuat keputusan. Apabila informasi yang dipakai mengandung kesalahan, maka keputusan yang diambil akan keliru. Informasi dapat salah karena ada kekhilafan (error) atau kesengajaan (fraud). Meskipun akuntansi sudah menggunakan

  

double entry bookkeeping untuk mencegah kesalahan seperti ini, tetapi itu tidak menjamin

  terhindarnya kesalahan. Oleh karenanya perancang sistem dan manajemen puncak harus merancang dan menerapkan sistem pengendalian intern yang baik dan selalu dipantau pelaksanaannya.

  Informasi harus tepat waktu. Informasi hanya akan berguna pada saat sebelum keputusan dibuat, apabila informasi yang diberikan terlambat maka informasi tidak ada gunanya lagi. Oleh karenanya, sistem informasi harus dirancang agar dapat menghasilkan informasi dalam waktu yang cepat. Pencatatan harus dilakukan segera setelah terjadinya transaksi. Pada waktu mencatat harus diterapkan cara untuk menghindari kesalahan sekecil mungkin. Semakin sedikit menulis dan menghitung, semakin kecil kesalahan yang terjadi. Bisa kita ambil contohnya seperti pekerjaan kasir di supermarket mereka hanya mendekatkan barang dagangan ke mesin pembaca kode bar dan harga akan ter-input. Mereka tidak lagi meng-input kode barang. Setelah dicatat, data harus langsung di proses dan memang sebaiknya di proses dengan menggunakan teknologi komputer.

  Waktu pengembangan yang layak. Mengembangkan sistem informasi dalam perusahaan kecil-menengah dapat menghabiskan waktu 1-2 tahun, dan pada perusahaan menengah-besar puncakdan pemakai sistem. Semakin lama waktu yang diperlukan untuk mengembangkan sistem informasi. Semakin besar risiko kegagalannya, karena semakin lama pengembangan, bisa saja teknologi atau lingkungan bisnis berubah. Misalnya saja perusahaan sedang menyusun sistem pembayaran otomatis melalui mesin ATM di depan kantor perusahaan, ternyata sebelum selesai dikembangkan, berbagai bank telah mulai mengenalakan pembayaran dan transfer rekening melalui SMS (pesan singkat). Agar waktu pengembangan tidak tertunda, perancang sistem harus membatasi lingkup yang dikembangkan dan menerapkan teknik manajemen proyek yang sudah maju (menggunakan komputer).

  Memenuhi kebutuhan pemakai. Sistem informasi di kembangkan dalam waktu yang relatif lama dan biaya mahal, oleh karenanya diharapkan agar sistem informasi dapat bermanfaat tidak hanya setelah selesai dirancang, tetapi juga bertahun-tahun setelahnya. Kunci keberhasilannya terletak pada kebutuhan berbagai pemakai, baik manajemen puncak, manajemen menengah, para pemakai (end user) yang terdiri atas karyawan di perusahaan dan pembeli di pihak luar perusahaan. Untuk mencapai kriteria ini, perancang sistem bersama-sama dengan manjemen perusahaan harus merancang suatu rencana induk jangka panjang (long-term master

  

plan ) pengembangan sistem, sehingga jelas bagian yang harus dikerjakan segera dan bagian yang

boleh dikerjakan belakangan.

  Memuaskan pemakai sistem. Ada banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu produk, termasuk sistem. Syarat utama agar pemakai sistem puas dengan sistem yang dipakainya adalah sistem tersebut harus memenuhi kriteria berikut:

   Mudah digunakan  Mencegah terjadinya risiko kesalahan  Menarik tampilannya, rapih, tidak membosankan  Aman dari gangguan  Prosesnya tidak lama. Selain perancang sistem harus menguasai seni merancang sistem, para pemakai juga harus dilibatkan dalam pengembangan sistem, agar dapat tahu rincian pekerjannya, sehingga dapat dibuat lebih sederhana.

   Tujuan Sistem Informasi Akuntansi Tujuan akhir kegiatan akuntansi adalah menerbitkan laporan keuangan, laporan keuangan tersebut merupakan sumber informasi bagi berbagai pihak yang digunakan untuk berbagai untuk pihak-pihak ekstern, tetapi juga mneghasilkan informasi untuk pihak-pihak intern untuk keperluan dukungan oerencanaan dana pengendalian oleh manajemen. Akuntansi akan memberikan informasi kepada manajemen mrngenai permasalahan-permasalahan yang terjadi di dalam organisasi untuk menjadi suatu bukti yang berguna dalam menentukan tindakan yang diambil. Maka dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Akuntansi merupakan hal penting bagi perusahaan, sehingga dalam melaksanakannya diperlukan pengendalian informasi yang baik terhadap perusahaan.

   Manfaat Sistem Informasi Akuntansi Manfaat yang diperoleh dari SistemInformasi Akuntansi antara lain:  Sistem informasi akuntansi dapat digunakan untuk memproses transaksi hampir setiap badan usaha, karena setiap badan usaha memerlukan pencatatan secara tepat atas data-data yang berkenaan dengan transaksi operasi sehari-hari yang akan diperoleh menjadi informasi yang berguna bagi pihak yang berkepentingan.

   Sistem informasi akuntansi dapat membantu dalam mengambil keputusan.  Sistem informasi akuntansi memberikan pengendalian yang cukup untuk menjaga aset badan usaha termasuk data-datanya.

   Sistem informasi akuntansi juga memiliki fungsi untuk organisasi. Diantaranya adalah:  Mengumpulkan dan menyimpan aktivitas yang dilaksanakan di suatu organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh aktivitas-aktivitas tersebut dan para pelaku dalam aktivitas tersebut.

   Mengubah data dalam menjadi informasi yang berguna bagi puhak manajemen.  Menyediakan pengendalian yang memadai.

BAB III PENUTUP Kesimpulan Sistem informasiakuntansi adalah suatu sistem yang bertugas mengumpulkan data dari

  kegiatan-kegiatan perusahaan dan mengubah data tersebut menjadi informasi bagi yang menggunakan di dalam maupun diluar perusahaan. Cara kerja SIA adalah semua sumber data yang berasal dari luar perusahaan kemudian dikumpulkan menjadi satu dan diubah ke dalam bentuk database, kemudian diubah dengan menggunakan perangkat lunak untuk menjadi informasi yang bermanfaat bagi semua pemakai informasi Peran sistem informasi akuntansi adalah memperbaiki kualitas dan mengurangi risiko yang akan ditimbulkan ketika mengambil keputusan.

DAFTAR PUSTAKA

  Winarno Wing Wahyuni. 2006. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: UPP STIM YKPN