IbM UKM PIRING KERTAS Hadiahti Utami
IbM UKM PIRING KERTAS
1) 1) 3)
Hadiahti Utami , Siti Nur Barokah , Supandi
1 Administrasi Bisnis, Polines, Prof Soedarto.SH, Tembalang-Semarang, 50275 3)
Teknik Mesin, Polines, Prof Soedarto.SH, Tembalang-Semarang, 50275 Email : [email protected]
Abstract
UKM Lawet Jaya dan UKM Keber Berkah is a Partner of community service activities IbM
program. Businesses that run is the manufacture of paper plates with raw materials derived
from recycled paper mills Pura Kudus and paper mills in Tangerang. IbM partner locations
in the village Loram Wetan and Loram Kulon this located in the District of Jati Kudus. The
problems by UKM Partners are: (1) The production process is not efficient and optimal for
punch machines / tools still use the paper cutter of wood and tools at press machine to print
a paper plate that held just one unit with heating kerosene stove; (2) The production looks
dirty and messy is not representative; (3) the implementation of the company's operations
have not done bukukan, calculation of production costs in real terms can not be known with
certainty, because it is based on estimates only; (4) These UKM also do not have a
nameplate. The purpose of the implementation of community service IbM Program is to
improve efficiency and optimize the production process, renovating the place of production
to make it more representative, a manager can perform simple bookkeeping and calculating
production costs and provides business identity through the installation nameplate. The
method used in the implementation of this activity is a method of training and mentoring
methods.Keywords: plates, paper
Abstrak
UKM Lawet Jaya dan UKM Keber Berkah adalah Mitra dari kegiatan pengabdian kepada
masyarakat program IbM. Usaha yang di jalankan adalah pembuatan piring kertas yang
bahan bakunya berasal dari kertas daur ulang pabrik kertas Pura Kudus dan pabrik kertas di
Tangerang. Lokasi mitra IbM berada di Desa Loram Wetan dan Loram Kulon yang terletak
di wilayah Kecamatan Jati Kabupaten Kudus. Permasalahan yang dihadapi oleh Mitra
UKM adalah: (1) Proses produksi yang belum efisien dan optimal karena mesin punch/alat
pemotong kertas masih menggunakan alat pukul dari kayu dan mesin press untuk mencetak
piring kertas yang dimiliki hanya 1 unit dengan pemanas kompor minyak tanah; (2) Tempat
produksinya terlihat kotor dan berantakan tidak representatif; (3) pelaksanaan operasional
perusahaan belum di lakukan bukukan, perhitungan biaya produksi secara riil tidak bisa
diketahui secara pasti, karena hanya berdasarkan perkiraan saja; (4) UKM ini juga belum
memiliki papan nama. Tujuan dari pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat Program
IbM adalah untuk meningkatkan efisiensi dan optimalisasi proses produksi, merenovasi
tempat produksi agar lebih representatif, pengelola dapat melakukan pembukuan sederhana
dan menghitung biaya produksi dan memberikan identitas usaha melalui pemasangan papan
nama. Metode yang di gunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah metode Pelatihan
dan metode pendampingan.Kata Kunci: piring, kertas
PENDAHULUAN
Kudus merupakan daerah industri dan perdagangan yang mampu menyerap banyak tenaga kerja dan memberikan kontribusi besar terhadap PDRB. Sektor industri pengolahan memiliki peran yang amat dominan dalam perekonomian di Kabupaten Kudus. Kontribusi sektor ini bagi PDRB Kabupaten Kudus sebesar 58,89 persen. Dilihat dari jenis industrinya, terdapat tiga jenis industri andalan daerah yaitu industri tembakau, industri percetakan dan penerbitan, kertas; dan industri makanan dan minuman.
Jumlah perusahaan di Kabupaten Kudus mencapai 13.482 perusahaan yang terkonsentrasi di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Kota, Jati, dan Kaliwungu. Sedangkan jumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kudus mencapai 10.954 UMKM dengan konsentrasi bidang usaha yang berbeda-beda. Salah satu bidang usaha UMKM tersebut adalah pembuatan piring kertas. Piring kertas sering digunakan dalam pesta maupun hajatan pernikahan yaitu alas snack/buah dan digunakan pula sebagai tempat sajen bagi orang Bali. Produksi piring kertas dapat me yang menjanjikan, karena penggunaan piring kertas selain praktis juga tidak membutuhkan biaya yang besar dan dapat mengurangi pencemaran sampah plastik.
Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan piring kertas berasal dari kertas daur ulang yang berasal dari pabrik kertas Pura Kudus dan pabrik kertas di Tangerang. Lokasi mitra IbM berada di Desa Loram Wetan dan Loram Kulon yang terletak di wilayah Kecamatan Jati Kabupaten Kudus. Usaha ini sudah ada sejak lama dan merupakan salah satu bentuk aktivitas ekonomi masyarakat di Kecamatan Jati yang berbasis rumah tangga. Ke dua Mitra UKM dalam menjalankan kegiatan produksinya berada di lingkungan perumahan penduduk dan beroperasi di tempat tinggal mereka.
Mitra 1:
Mitra IbM UKM Lawet Jaya berada di Jalan Patimura Gang Sedulur No. 672 RT
6 RW 2 Desa Loram Wetan Kecamatan Jati dan merupakan perusahaan berskala kecil yang dikelola sebagai perusahaan keluarga. UKM Lawet Jaya didirikan sejak tahun 2001 oleh Bapak Asmani. Jumlah produksi per hari dari UKM Lawet Jaya adalah 10 ball atau 1600 pak (per pak isi 10 piring). Bentuk piring kertas yang dihasilkan satu jenis saja yaitu berbentuk bulat ukuran 20 cm. Harga per pak piring kertas berbahan kertas ivory adalah Rp 300,-, berbahan kertas duplex dan perak adalah Rp 270,-. Jumlah tenaga kerja sebanyak 4 orang ditambah 3 orang dari anggota keluarga. Upah dihitung berdasarkan hari bekerja dan dibayarkan seminggu sekali. Sebagian besar hasil produksi tersebut diambil oleh sales untuk dipasarkan di daerah Jepara, Purwodadi, Tuban, Lamongan dan Bali, sedangkan sebagian kecil diambil pedagang untuk dijual di daerah sekitar Kudus. Tempat usaha dan peralatan produksi UKM Lawet Jaya dapat dilihat pada gambar 1 dan 2 di bawah.
Mitra 2
UKM Keber Berkah yang menjadi mitra IbM kedua juga berada di Kecamatan Jati di Jalan Masjid Wali Kauman RT 6 RW 4 Desa Loram Kulon Kecamatan Jati, UKM ini merupakan perusahaan berskala kecil yang di kelola sebagai perusahaan keluarga yang didirikan oleh Bapak Muhtar Khundhori pada tahun 2002. Jumlah produksi per hari dari UKM Keber Berkah adalah 8 ball atau 280 pak (per pak isi 50 piring). Bentuk piring kertas yang dihasilkan satu jenis saja yaitu bulat dengan dua ukuran: 15 cm dan 20 cm. Bahan baku yang digunakan adalah kertas jeruk, sedangkan harga piring kertas per pak dijual sebesar Rp 1.500,-.untuk ukuran 20 cm dan Rp 1.250,- untuk ukuran 15 cm. Jumlah tenaga kerja sebanyak 2 orang ditambah 2 orang dari anggota keluarga. Sama seperti UKM Lawet Jaya, produksi piring kerta UKM Keber Berkah selain dipasarkan di Kudus juga dipasarkan ke daerah Jepara, Purwodadi, Tuban, Lamongan dan Bali. Tempat usaha dan peralatan produksi UKM Keber Berkah dapat dilihat pada gambar 3. Di bawah.
Gambar 1. Tempat Usaha UKM Lawet Jaya Gambar 2. Peralatan Produksi UKM Lawet Jaya
Gambar 3. Tempat Usaha dan peralatan UKM Keber Berkah
Permasalahan Mitra
Hasil dari kunjungan dilapangan menunjukkan bahwa permasalahan yang dihadapi oleh Mitra IbM ternyata hampir sama yaitu: 1.
Proses produksi yang belum optimal dan efisien, karena mesin punch/alat pemotong kertas masih menggunakan alat pukul dari kayu yang jumlahnya 2 unit, mesin press untuk mencetak piring kertas yang dimiliki ada 2 unit dengan menggunakan pemanas kompor minyak tetapi bentuk cetakan hanya untuk piring kertas bulat saja.
2. Tempat produksinya belum representatif, karena terlihat kotor, berantakan dan mengunakan bahan seadanya.
3. Pengelolaan operasional perusahaan belum melakukan pembukuan sederhana dan melakukan perhitungan biaya produksi secara riil.
4. UKM ini juga belum memiliki papan nama sehingga masyarakat tidak banyak yang tahu. Tujuan dilaksanakannya Pengabdian kepada Masyarakat program IbM kepada mitra adalah untuk:
1. Meningkatkan produktifitas menjadi optimal dan efisien dengan menggunakan mesin pemotong kertas yg sudah didesains khusus dan mesin press kertas dengan bentuk cetakan piring kertas bulat dan piring kertas segi empat, pemanasnya menggunakan kompor gas
2. Melakukan perbaikan tempat produksi yang representatif agar terlihat bersih teratur, aman dan lebih nyaman untuk bekerja.
3. Memberikan pelatihan pembukuan sederhana agar dapat melakukan pencatatan sederhana dan dapat menghitung besarnya biaya produksi secara riil.
4. Dapat lebih dikenal masyarakat dengan adanya papan nama
METODE PELAKSANAAN
Tujuan pelaksanaan kegiatan program IbM kepada mitra dapat tercapai, maka metode yang di gunakan adalah metode pelatihan dan metode pendampingan. Dengan memberikan pelatihan tentang bagaimana melakukan pembukuan sederhana dan cara menghitung biaya produksi secara riil di harapkan pengelola UKM dapat menjalankan usahanya secara professional dan berdaya saing. Dari kegiatan ini di harapkan dapat meningkatkan kemampuan manajerial bagi pengelola UKM. Selanjutnya melakukan metode pendampingan pada saat melakukan perhitungan biaya produksi, contohL di ajari dan sekaligus didampingi cara menghitung biaya produksi riil yang di ada di UKM. Demikian juga pada saat mengoperasikan mesin pemotong kertas dan mesin press kertas yang sesuai SOP (standart operational prosedur) bagaimana? Maka pada saat penyerahan peralatan sekaligus diberikan penjelasan dan cara pengoperasiannya yang sesuai dengan SOP. Langkah selanjutnya meminta tenaga kerjanya untuk mempraktekkan dengan pendampingan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Langkah-langkah yang di lakukan untuk mendukung realisasi pelaksanaan kegiatan Program IbM ke mitra adalah:
1. Deskripsi Kegiatan
Kegiatan penerapan IPTEKS dilaksanakan melalui 3 (tiga) tahapan yang merupakan satu kesatuan rangkaian kegiatan, yakni: a.
Fase 1: Kegiatan Pendahuluan (Introduction) b. Fase 2: Kegiatan Penilaian (Assesment) c. Fase 3: Pelaksanaan (Implementasi) Rencana 2. Tahapan Kegiatan Fase 1, Kegiatan Pendahuluan a.
Melakukan Kunjungan lapangan di UKM Piring Kertas b. Persiapan penyusunan proposal 3. Tahapan Kegiatan Fase 2, Kegiatan Penilaian Pada tahapan fase ini menginventarisasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi Mitra IbM dan selanjutnya merencanakan solusi-solusi yang bisa dilakukan dengan memberikan pelatihan-pelatihan dan pendampingan 4. Tahapan Kegiatan Fase 3, Pelaksanaan/Implementasi Rencana
Memberikan pelatihan dan pendampingan kepada Mitra IbM di UKM Piring Kertas di Desa Loram Wetan dan Desa Loram Kulon Kecamatan Jati Kabupaten Kudus yang merupakan perusahaan perseorangan. Pelaksanaan pelatihan dan pengadaan alat produksi yang di butuhkan, waktunya di sesuaikan dengan waktu senggangnya Mitra IbM Piring Kertas..
Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat program IbM ke mitra sudah berjalan seperti yang telah direncanakan. Berdasarkan hasil inventarisasi permasalahan yang di hadapi mitra dan solusi-solusi yang telah di berikan, maka hasil yang di rasakan oleh mitra adalah adanya peningkatan hasil produksi setiap hari sekitar 20% dengan bertambahnya pengadaan mesin pemotong kertas yang sudah di modifikasi dan mesin press dengan menggunakan kompos gas masing-masing mitra mendapatkan 1 unit, tempat produksi sudah diperbaiki sehingga lebih representatif, dengan demikian tidak banyak mengganggu pekerja pada saat beraktivitas bekerja terutama di musim hujan dan bahan baku kertasnya aman tidak kebocoran air. Pelatihan pembukuan sederhana dan perhitungan biaya produksi yang di berikan sudah di buat semudah mungkin agar dapat diterapkan. Papan nama yang diberikan minimal dapat memperlihatkan kepada tamu-tamu yang datang bahwa di tempat ini ada kegiatan proses produksi pembuatan piring kertas.
Berdasarkan hasil monitoring yang telah di lakukan kepada mitra, ada beberapa hal yang menurut mitra sulit untuk di lakukan karena bagi mitra bila di laksanakan membuat dirinya semakin ribet dan tidak nyaman dalam bekerja. Hal yang sulit di lakukan menurut mitra adalah cara melakukan perhitungan biaya produksi dan penataan tempat produksi. Menurut Mitra dengan melakukan perhitungan biaya produksi secara lebih riil yang dialami membuat tambah bingung dan membutuhkan waktu, sedang untuk penataan tempat produksi bagi pekerja membuat mereka merasa bersama karena ada jarak antara satu pekerja dengan pekerja lainnya. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa untuk merubah budaya yang sudah ada di mitra bukan hal mudah, perlu adanya pendekatan-pendekatan secara intens dan peningkatan kemampuan SDMnya. Kendala yang di hadapi mitra di karenakan terbatasnya kemampuan yang di miliki sehingga menjadi beban bila di laksanakan walaupun tahu manfaat yang akan di peroleh bila di laksanakan dengan benar. Keterbatasan kemampuan yang di miliki pengelola membuat mitra enggan untuk merubahnya, begitu juga untuk tenaga kerjanya yang sudah terbiasa bekerja sambil ngobrol untuk mengusir rasa jenuh bila harus ada jarak menjadi tidak nyaman. Permasalahan yang sering dihadapi oleh UKM-UKM adalah keterbatasan Sumber daya manusia yang di miliki dan permodalannya, sehingga diperlukan pengembangan secara rutin agar terbiasa dengan pengembangan- pengembangan yang terjadi. Agar lebih jelasnya tentang gambaran kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan ke mitra dan gambar hasil produksinya adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Gambaran IPTEKS
d.
d.
Diperbaikinya tempat produksi agar lebih representatif, untuk mitra 1 dilakukan penggantian dinding yang berlubang dengan seng agar lebih rapi, sedangkan mitra 2 dibuatkan penyekat antara tempat produksi dengan kandang ayam dari seng , selain itu dilakukan penataan ruang produksi, sehingga tercipta lingkungan kerja yang sehat, bersih, nyaman dan aman.
c.
Pembuatan mesin pres selain menambah jumlah mesin yang sudah ada, juga menambah nilai gunanya karena bisa digunakan untuk membuat jenis piring kertas bentuk lainnya, selain itu dengan menggunakan kompor gas sebagai pemanasnya maka akan lebih cepat proses pengepresannya yaitu per jam 4000 lbr piring kertas.
b.
Di buatkan mesin punch yang lebih praktis tidak menggunakan alat pemukul kayu lagi, jadi lebih cepat waktu pemotongannya per jam dapat mencapai 6000 potong kertas, lebih rapi hasilnya, efiensi dari segi tenaga dan limbah yang dihasilkan akan lebih sedikit, peso pemotongnya dapat disesuaikan dengan bentuk piring kertas yang diinginkan, dengan demikian biaya lebih murah dan dapat menambah jumlah produksi per jenis piring kertas yang dihasilkan.
Tidak ada papan nama, sehingga tidak banyak dikenal masyarakat a.
lingkungan kerja menjadi kurang sehat, kotor dan tidak nyaman dan aman untuk bekerja.
Tahap Proses Sebelum Penerapan Sesudah Penerapan IPTEKS
1. Pendampingan a.Belum representatif,
c.
Sudah ada tetapi kurang jumlahnya dan masih kurang praktis dan efisien karena hanya satu bentuk piring kertas yang dapat dihasilkan serta masih ada yang menggunakan pemanas dari kompor minyak tanah yang mahal bahan bakarnya dan kapasitasnya hanya 1500 lbr piring kertas per jam.
b.
Sudah ada tetapi masih sederhana, kurang praktis dan efisien. Hanya satu jenis bentuk piring kertas yang dihasilkan dan per jam menghasilkan 1500 potong kertas bentuk bulat.
Perbaikan dan penataan tempat Produksi d. Papan Nama a.
Pembuatan Mesin Pres c.
Pembuatan Mesin Punch/alat potong kertas b.
Perlunya dipasang papan nama sebagai identitas perusahaan agar diketahui dan dikenal oleh masyarakat umum dan memudah kan bila ada yang akan mencari.
2. Belum ada Pengelolaan Dapat melakukan Pembukuan
Pelatihan Keuangan, yang ada hanya Keuangan dengan benar, pencatatan belanja, piutang sehingga dapat menentukan pedagang Harga Pokok Produksi dan Harga Jual Produk secara riil sesuai dengan besarnya keuntungan yang diharapkanGambar 4. Pengepakan Piring Kertas
SIMPULAN
Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat program IbM yang dilaksanakan di Mitra UKM Piring Kertas telah berjalan lancar seperti yang telah direncanakan. Pelatihan pembukuan sederhana, renovasi tempat produksi yang representatif, penyerahan mesin pemotong kertas dan mesin press beserta cetakan dan kompor gasnya, pemasangan papan nama telah dilaksanakan dan diserahkan ke Mitra IbM yaitu UKM Pring Kertas Lawet Jaya dan Keber Berkah.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Sartono, 2001. Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi, Edisi. Keempat, BPFE: Yogyakarta. Bambang Riyanto, 2003, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi keempat,
Yayasan Penerbit FE UGM: Yogyakarta C.M. Lingga Purnama, 2004, Strategic Marketing Plan, PT. Gramedia: Jakarta Hasibuan, Malayu SP (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit PT. Bumi
Aksara, Jakarta J. F. Weston, T.E. Copeland, 1992, Manajerial Finance, Dryden Press M. Syamsul Maarif, 2003, Manajemen Operasi, Grasindo : Jakarta Mulyadi, 2005, Akuntansi Biaya, Edisi 5, UPP STIM YPKN: Yogyakarta Suad Husnan, 2003, Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan. (keputusan Jangka Pendek), Edisi keempat, BPFE: Yogyakarta.
Witjaksono Armanto, 2006, Akuntansi Biaya, Edisi Pertama, Graha Ilmu: Yogyakarta