Sistem Pengenalan Peralatan Elektronik Dapur yang Terhubung pada Stop Kontak Menggunakan Metode K-Nearest Neighbor (K-NN)

  

Vol. 2, No. 12, Desember 2018, hlm. 6485-6494 http://j-ptiik.ub.ac.id

Sistem Pengenalan Peralatan Elektronik Dapur yang Terhubung pada Stop

Kontak Menggunakan Metode K-Nearest Neighbor (K-NN)

  1

   2

  3 Rizka Ayudya Pratiwi , Dahnial Syauqy , Hurriyatul Fitriyah

  Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

  

  

2

  3 Email: dahnial87@ub.ac.id, hfitriyah@ub.ac.id

Abstrak

  Penggunaan alat elektronik secara berlebihan dan tidak terkontrol oleh penyewa pada rumah kos tentunya akan berdampak buruk pada sisi pemilik kos dalam segi ekonomi. Banyak dari pemilik kos yang menyedikan peraturan untuk tidak menggunakan beberapa peralatan elektronik tambahan seperti peralatan elektronik dapur dan apabila digunakan maka akan dikenakan biaya tambahan. Namun peraturan tersebut juga banyak dilanggar oleh penyewa tanpa sepengetahuan dari pemilik kos tersebut. Pada penelitian ini dirancang sistem untuk mengetahui peralatan elektronik dapur apa yang tertancap pada stop kontak untuk memudahkan pemantauan pemakian listrik. Sistem yang dirancang menggunakan metode K-Nearest Neighbor (K-NN) sebagai metode klasifikasinya, NodeMCU sebagai pengontrol utama sistem dan sensor YHDC SCT-013-100 sebagai sensor pembaca arus. Sistem akan mengklasifikasi peralatan elektronik dapur rice cooker, blender, juicer, heater dan mixer berdasarkan parameter arus total yang keluar dari stop kontak tersebut. Kelima peralatan tersebut diklasifikasi pada stop kontak dengan 3 lubang sehingga menghasilkan 10 kelas dalam klasifikasinya. Selanjutnya data arus yang didapat akan dikirimkan pada NodeMCU untuk melakukan proses klasifikasi menggunakan metode K-Nearest Neighbor (K-NN). Hasil dari klasifikasi tersebut kemudian dikirimkan pada Android smartphone. Berdasakan hasil pengujian didapatkan presentase sebesar 90.00% dengan nilai k=1. Sistem dapat melakukan klasifikasi terhapat perangkat yang sedang digunakan dan membutuhkan rata-rata waktu selama 10072,2 ms untuk melakukan akuisisi data serta membutuhkan rata-rata waktu selama 12,4 ms untuk melakukan klasifikasi.

  stop kontak, YHDC SCT-013-100, klasifikasi, K-Nearest Neighbor Kata kunci:

Abstract

The use of electronic devices that are used excessively and uncontrolled by the tenants in a

boarding house will certainly have a negative impact on the owner side in terms of economy. Many of

the board owners who provide rules to not use some additional electronic equipment such as

electronic kitchen equipment and when used it will incur additional costs. But the regulation is also

much violated by the tenant without the knowledge of the owner of the boarding. In this study designed

a system to find out what kind of electronic kitchen equipment plugged into electric socket to facilitate

the monitoring of electrical appliances. The system designed using the K-Nearest Neighbor (K-NN)

method as its classification method, NodeMCU as the system's main controller and YHDC SCT-013-

100 sensor as the current reader sensor. The system will classify the kitchen utensils of rice cooker,

blender, juicer, heater and mixer based on the total current parameters out of the socket. The five

equipments are classified on 3-hole so resulting in 10 classes in their classification. Furthermore, the

current data obtained will be sent to NodeMCU to perform the classification process using K-Nearest

Neighbor (K-NN) method. Results from the classification are then sent on Android smartphone. Based

on the test results obtained percentage of 90.00% with a value of k = 1. The system can classify

kitchen devices that are in use and require an average time of 10072.2 ms to perform data acquisition

and require an average time of 12.4 ms for classification.

  Keywords: electric socket, YHDC SCT-013-100, classification, K-Nearest Neighbor Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya

  

6485

1. PENDAHULUAN

  Listrik telah menjadi kebutuhan utama selain kebutuhan manusia terhadap makanan, pakaian dan rumah pada era modern saat ini. Di Indonesia saja jumlah pengguna listrik negara (PLN) selalu meningkat secara drastis dari tahun ke tahun dan mencapai 61.214.562 pelanggan pada tahun 2015 (Badan Pusat Statistik, 2017). Menurut data Badan Pusat Statistik, penggunaan listrik yang bersumber dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagian besar digunakan pada skala rumah tangga dengan total 56.649.029 pelanggan pada tahun 2015 (Badan Pusat Statistik, 2017). Penggunaan listrik rumah tangga sebagian besar digunakan untuk mengoperasikan alat elektronik pada rumah dengan daya rata-rata 900 watt untuk setiap rumah. Penggunaan tersebut sebagian besar juga berasal dari rumah kos yang khususnya berada pada kota yang sebagaian besar penduduknya berstatus pekerja dan mahasiswa. Hal tersebut dibuktikan dengan data Badan Pusat Statistik Kota Jakarta Timur tahun 2014 pada jumlah rumah kos sebanyak 1.560 rumah hanya pada tingkat Kecamatan Jakarta Timur (Suku Dinas Perumahan Kota Administrasi Jakarta Timur, 2018). Oleh karena itu, penghematan daya listrik pada skala rumah tangga khusunya pada penelitian ini ditekankan pada penghematan untuk rumah kos akan sangat efisien untuk mengurangi jumlah energi listrik yang digunakan.

  Penghematan daya listrik pada penelitian ini ditekankan pada rumah kos dengan tingkat pengawasan pada penggunaan listrik yang rendah. Berbeda dengan penggunaan daya listrik pada skala rumah tangga biasa yang hanya pemilik rumah dan keluarga sebagai penggunanya, penggunaan daya listrik pada rumah kos cenderung tidak terkontrol oleh pemilik kos sendiri. Penggunaan alat elektronik yang digunkan secara berlebihan dan tidak terkontrol oleh penyewa pada rumah kos tentunya akan berdampak buruk pada sisi pemilik kos dalam segi ekonomi. Penghematan daya listrik pada skala rumah dapat dilakukan menggunaan kemajuan teknologi dengan memanfaatkan sistem

  smarthome atau home automation. Sistem

  smarthome adalah fitur atau sistem yang terpasang pada suatu rumah dengan tujuan untuk mengontrol peralatan ataupun kebutuhan penghuni rumah secara otomatis. Tujuan dari sistem Home Automation mencakup kemudahan, efisiensi energi, keamanan, dan kenyamanan.

  Berdasarkan semua permasalahan tentang penghematan energi listrik dan pemanfaatan teknologi smarthome atau home automation tersebut, perlu adanya suatu perancangan atau sistem yang berfokus pada pengembangan dan menciptakan teknologi pada smarthome atau

  home automation yang nantinya akan bertujuan untuk penghematan energi listrik itu sendiri.

  Pada penelitian ini, penulis mengusulkan sebuah sistem untuk pengenalan peralatan elektronik yang terhubung atau tertancap pada stop kontak. Dengan mengetahui peralatan elektronik yang tertancap pada stop kontak tersebut, khususnya pada penelitian ini ditekankan pada penggunaan pada rumah kos, maka pemilik kos dapat mengontrol dan memantau penggunaan listrik pada rumah kosnya dengan mengetahui peralatan apa saja yang tertancap pada stop kontak kamar kos. Peralatan yang diklasifikasikan pada penelitian ini berfokus pada peralatan dapur berupa rice

  cooker, heater, mixer, blender dan juicer yang

  diaplikasikan pada stop kontak dengan 3 lubang. Sistem dilengkapi dengan pengiriman hasil klasifikasi peralatan elektronik dapur tersebut ke perangkat Android yang terhubung dengan internet, sehingga pemilik kos bisa memantau penggunaan dari peralatan elektronik dapur yang tertancap pada stop kontak dari jarak jauh. Metode K-Nearest Neighbor (K-NN) dipilih karena pada beberapa jurnal dan penelitian yang telah dilakukan, algoritma ini merupakan algoritma yang sederhana namun memiliki tingkat akurasi yang tinggi, sehingga algoritma ini cocok diterapkan pada mikrokontroller yang memliki penyimpanan terbatas khususnya NodeMCU. Hal ini dibuktikan dengan beberapa penelitian yang telah dilakukan menggunakan metode K-

  Nearest Neighbor (K-NN), antara lain

  penelitian Sistem Klasifikasi Status Gizi Bayi dengan Metode K-NN Berbasis Sistem Embedded yang menghasilkan tingkat keakurasian mencapai 97,14% (Putri, 2017). Sedangkan pada penelitian Klasifikasi alat rumah berdasarkan data sensor yang juga menggunakan metode K-Nearest Neighbor (K- NN) juga menghasilkan tingkat akurasi yang baik (SeungJun Kang, 2016). Penelitian lain yang menjadi dasar dari penelitian ini yaitu berkaitan dengan sistem identifikasi peralatan DC menggunakan teknik K-Means Clustering dan Klasifikasi K-NN. Pada penelitian ini penulis menidentifikasi beban listrik pada rumah untuk pengelolaan energi cerdas yang efisien. Sistem ini mendeteksi arus DC pada kondisi stabil dan tidak (Y.T. Quek, 2016).

  Sistem dirancang menggunakan metode K-

  Nearest Neighbor (K-NN) sebagai metode

  klasifikasinya, NodeMCU sebagai pengontrol utama sistem dan sensor YHDC SCT-013-100 sebagai sensor pembaca arus. Sistem akan mengklasifikasi peralatan elektronik dapur apa yang tertancap pada stop kontak berdasarkan parameter arus total yang keluar dari stop kontak tersebut. Selanjutnya data arus yang didapat akan dikirimkan pada NodeMCU untuk melakukan proses klasifikasi menggunakan metode K-Nearest Neighbor (K-NN). Hasil dari klasifikasi tersebut kemudian dikirimkan pada Android smartphone sehingga pengguna atau dalam penelitian ini dikhususkan pada pemilik kos dapat mengetahui dari jarak jauh peralatan elektronik apa yang sedang digunakan atau tertancap pada stop kontak kamar kosnya.

  Gambar 1. Diagram Alir Metodologi Penilitian

  Pada aa Gambar 1 d dijelaskan ddd tahapan metodologi d yang digunakan d pada s penelitian ini ff yang meliputi ff studi literatur FF sebagai pendukung ff teori implementasi fff penelitian, analisis ff kebutuhan yang hh mengidentifikasi perangkat ggg keras dan ggg perangkat ggf lunak. Perancangan vv pada sistem gi ini akan ff dibagi menjadi gg perancangan t perangkat f keras g yang menjelaskan ff bagaimana NodeMCU, Stop Kontak, Sensor YHDT SCT-013-100 dirancang sehingga menghasilkan sistem sebagai pemrosesan sistem penelitian dan perancangan perangkat lunak yang meliputi perancangan sistem yang diterapkan pada Arduino IDE, Firebase dan Android Studio. fff Proses selanjutnya f setelah system d selesai dibuat s yaitu melakukan q pengujian serta f menganalisis s hasil yang ff diperoleh. Langkah ss terakhir yaitu melakukan e penarikan t kesimpulan.

  2.1. Perancangan Perangkat Keras

  Pada ff perancangan aa sistem qq ini, ff untuk memudahkan fffff pemahaman wwww terhadap perancangan r sistem secara f keseluruhan a maka dijelaskan d dalam bentuk d diagram blok d sistem. Pada d diagram blok cc dibawah ini d dijelaskan langkah-langkah d secara garis c besar d mengenai pembuatan sistem secara keseluruhan. Diagram blok dari sistem Pengenalan Peralatan Elektronik Dapur yang Terhubung pada Stop Kontak Menggunakan Metode K-Nearest

  Neighbor (K-NN) dapat s dilihat pada s gambar 2 dibawah f ini.

2. METODOLOGI PENELITIAN

  Gambar 2. Diagram Blok Sistem

  Pada perancangan d perangkat f keras d pada sistem d ini terdiri f dari serangkaian perangkat keras yang dirancang menjadi sebuah sistem untuk sistem klasifikasi ini yang mencangkup NodeMCU v1.0 sebagai mikrokontroller pengontrol utama sistem dan pemrosesan klasifikasi, stop kontak, sensor YHDT SCT- 013-100 beserta rangkaian elektronik tambahannya, power bank sebagai penyedia daya sistem, access point sebagai penyedia jaringan lokal dan smartphone sebagai antarmuka pengguna untuk melihat hasil klasifikasi. Adapun gambar skematik dari rangkaian Sistem Pengenalan Peralatan Elektronik Dapur yang Terhubung pada Stop Kontak Menggunakan fff Metode ff K-Nearest

  Neighbor f (K-NN) ini ditunjukkan pada Gambar 3. referensi analog, (AREF/2) / Secondary

  peak-current . Pada f sistem v digunakan

  NodeMCU ff v1.0 dengan ff tegangan referensi g sebesar 3.3V. Maka burden resistor yang ideal adalah :

  Ideal burder resistance = (AREF/2) / Secondary peak-current

  = (3.3 V / 2) /

  Gambar 3. Skematik Perancangan Perangkat

  0.0707 A

  Keras

  = 23.3380 Ω Sensor YHDT SCT-013-100 yang

  Nilai burder resistor dari perhittungan telah digunakan dalam sistem ini memerlukan didapatkan yaitu sebesar 23.3380 Ω, namun rangkaian elektronik tambahan yang berfungsi resistor dengan nilai umum. Resistor yang agar outputan dari sensor yaitu nilai arus yang umum dijual adalah 22Ω dan 24Ω Maka dihasilkan dapat diterima oleh NodeMCU v1.0 diambil nilai 22 Ω disebabkan karena nilai sebagai pemroses nilai arus tersebut. Sinyal

  burden resistor yang diambil sebaiknya nilai

  output dari sensor YHDT SCT-013-100 harus terkecil, sehingga dapat menghasilkan keluaran dikondisikan terlebih dahulu dengan rangkaian arus yang lebih maksimal. Sehingga burden tambahan ini yang terdiri dari kapasitor, burden resistor atau resistor beban yang dipakai pada resistor dan dua resistor lain sebagai pembagi sistem ini adalah sebesar 22 Ω. tegangan. Untuk melakukan perhitungan

  burden resistor maka perlu diketahui terlebih 2.2.

   Perancangan Perangkat Lunak

  dahulu bahwa sensor YHDT-SCT yang dipakai yaitu YHDT-SCT-013-100 memiliki output Perancangan f perangkat lunak g sistem pada maksimal arus hingga 100 Ampere. Berikut perangkat f keras yang f digunakan dan f perangkat adalah penjelasan langkah perhitungan burden lunak f yang digunakan f sebagai program f utama resistor. pada f sistem f ini. Perancangan f perangkat g lunak

   Mencari nilai puncak arus primer meliputi f proses perancangan f proses f klasifikasi (primary peak- current) dengan peralatan gf elektronik dapur dd menggunakan mengkonversi arus RMS maksimum ke metode g K-Nearest Neighbour, perancangan arus puncak dengan cara mengalikan perangkat ff lunak Android untuk ff tampilan antarmuka dan perangkat lunak konfigurasi dengan √2. sistem yang ada pada IDE Arduino yang

  Primary peak-current

  = arus RMS x √2 digunakan oleh NodeMCU v1.0. Pada perancangan Sistem Pengenalan Peralatan

  = 100 A x 1.414 Elektronik Dapur yang Terhubung pada Stop

  = 141.4 A Kontak Menggunakan ff Metode ff K-Nearest

  Neighbor f (K-NN) secara umum dapat d dilihat

   Membagi arus puncak dengan jumlah pada Gambar 4. putaran dalam CT untuk memberikan arus puncak pada kumparan d sekunder.

  Sensor fff CT YHDC dd SCT-013-100 memiliki w 2000 putaran, sehingga arus puncak f sekunder akan f menjadi:

  Secondary peak-current =Primary peak-current / number of turns

  = 141.4 / 2000 = 0.0707 A memaksimalkan resolusi

   Untuk pengukuran, g tegangan yang f melintasi resistor e beban pada d arus puncak f harus sama g dengan setengah f dari i tegangan

  Gambar 4. Flowchart Perancangan Sistem Keseluruhan

  ! !( − )! (1)

  2.4. Implementasi Perangkat Keras

  (5,3) = 10 Berdasarkan perhitungan kombinasi maka didapatkan nilai i 10 sebagai banyak b kombinasi yang i memungkinkan i untuk diuji i dalam sistem. 10 m kombinasi ini f akan menjadi f kelas f untuk proses v klasifikasi.

  5×4×3×2×1 3×2×1(2)!

  (5,3) =

  5! 3!(5−3)!

  (5,3) =

  Sistem klasifikasi menggunakan stop kontak dengan 3 lubang sehingga didapatkan perhitungan sebagai berikut:

  dihitung i kombinasi yang memungkinkan i terjadi dengan g rumus pada g persamaan 1 g berikut: ( , ) =

  Seperti yang terlihat pada Gambar 4 dapat dilihat bahwa sebelum sistem sampai pada pengguna smartphone untuk menampilkan hasil klasifikasi kombinasi alat elektronik dapur apa saja yang tertancap pada stopkontak, maka sistem terlebih dahulu melakukan berbagai proses. Pertama sistem melakukan inisialisasi sensor YHDT SCT-013-100, inisialisasi dilakukan pada

  blender, mixer, heater dan juicer. Maka

  Perangkat f elektronik f yang digunakan dalam sistem m sebanyak n 5 jenis m yaitu rice b cooker,

  2.3. Perhitungan Kombinasi Perangkat Elektronik Dapur

  Euclidean Distance. Dimana pada metode ini, sistem akan menghitung jarak dan membandingkan jarak tersebut pada masing- masing kelas pada data latih. Kelas yang memiliki jarak terdekat dengan data latih akan muncul sebagai hasil klasifikasi. Hasil klasifikasi yang telah diproses pada NodeMCU v1.0 kemudian dikirimkan pada smartphone pengguna menggunakan jaringan lokal bermedia access point yang sama. Pengguna dapat melihat hasil klasifikasi kombinasi peralatan dapur yang tertancap pada stop kontak melalau aplikasi Android smartphone.

  data latih, dimana pada sistem ini diberikan pendeklarasian data latih sebanya 100 data. Langkah selanjutnya adalah kembali menghitung data arus yang masuk selama 10 detik yang sudah dirata-rata kemudian dijalankan proses prediksi menggunakan algoritma K-Nearest Neighbour dengan metode

  Nearest Neighbour. Setelah sistem memiliki

  IDE Arduino dengan menginputkan library dari sensor tersebut yaitu Emon.lib dan inisialisasi EnergyMonitor emon1 untuk mendeklarasikan sensor YHDT SCT- 013-100 pada sistem. Setelah proses inisialisasi dilakukan, maka sistem akan menghitung nilai arus total yang didapatkan dari sensor. Nilai yang didapatkan dirata-rata setiap waktu 1 detik. Kemudian setiap 1 detik akan ditampilkan nilai rata-rata arus yang dihasilkan. Data rata-rata 1 detik tersebut akan terus dijalankan sampai 10 kali data atau jika telah mencapai 10 detik. Data tersebut nantinya akan dijadikan sebagai data latih sistem, sehingga sistem dapat melakukan klasifikasi menggunkan metode K-

  Tahap ini mmm menjelaskan vvv proses pengimplementasian m perangkat keras. f Sistem ini menggunakan vv beberapa ccc komponen perangkat keras i yang memiliki f fungsi masing- masing. gg Tampilan perangkat ff keras sistem klasifikasi dd dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5. Implementasi Perangkat Keras

  Gambar 5 d menunjukkan hasil i implementasi sensor YHDT-SCT-013-100 dengan f nodeMCU v1.0, d dimana terdapat f komponen f pendukung seperti 2 d buah resistor d

  3 Sistem mampu melakukan klasifikasi terhadap perangkat elektronik dapur yang sedang tertancap pada stop kontak.

  3.1. Hasil Pengujian Fungsionalitas Sistem

  Tujuan dilakukan pengujian d ini untuk mengetahui a apakah sistem s sudah berjalan sesuai s dengan fungsinya s dan sesuai s dengan keinginan s peneliti. Pengujian s fungsionalitas dari sistem dapat dilihat pada Tabel 2.

  Tabel 2. Hasil Pengujian Fungsionalitas Sistem No Pengujian yang Dilakukan Status

  1 YHDC SCT-013-100 mampu membaca arus yang mengalir pada stop kontak ketika terdapat perangkat elektronik yang tertancap.

  Berhasil

  2 Sistem mampu terhubung dengan jaringan internet.

  Berhasil

  Berhasil

  3. PENGUJIAN DAN HASIL

  4 Sistem mampu mengirimkan data hasil klasifikasi pada cloud penyimpanan melalui jaringan internet.

  Berhasil

  5 Aplikasi pada Android Smartphone dapat menampilkan hasil klasifikasi secara real time.

  Berhasil

  Pada dd Tabel 2 dapat ss dilihat ww bahwa keseluruhan ww pengujian fungsional ss yang dilakukan w pada sistem w berhasil dijalankan.

  3.2. Hasil Pengujian Keakuratan Sistem

  Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa akuratnya sistem w dalam w melakukan

  Pengujian q pada sistem d ini akan b dibagi menjadi a tiga bagian a secara garis s besar, s yang terdiri sd dari beberapa s pengujian d fungsional, pengujian s keakuratan, dan s pengujian waktu yang mm dibutuhkan cc sistem untuk mm dapat mengakuisisi c data dan c melakukan d klasifikasi perangkat w elektronik s dalam dapur.

  10 Juicer, Heater, Mixer CDE

  10kΩ sebagai

  A = Rice Cooker B = Blender C = Juicer D = Heater E = Mixer Kombinasi d dengan 5 jenis s perangkat elektronik a dapat dilihat a pada Tabel 1. klasifikasi w perangkat e elektronik dapur yang sedang e tertancap pada e stop kontak dan i akan di bandingkan i dengan keadaan e yang sebenarnya terjadi. Pada pengujian ini juga diterapkan pengujian pada nilai K dengan menguji nilai K=1, K=3, dan K=5. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui dari ketiga nilai K tersebut, manakah yang menghasilkan keakurasian paling tinggi.

  d pembagi

  tegangan dan ddd kapasitor 10μF

  ddd sebagai

  penyimpan d daya sementara s dan burden resistor 22Ω sebagai

  s tegangan beban. NodeMCU v1.0

  berfungsi sss sebagai mikrokontroler ddd yang mengatur ddd input dan ddd output dari ss sistem perangkat keras. d Sensor arus d YHDT-SCT-013- 100 digunakan w untuk d mendeteksi arus d listrik yang mengalir w pada stop w kontak. Sistem w ini menggunakan w powerbank sebagai w sumber daya listrik d dengan tegangan v sebesar 3,3V. Sedangkan pada Gambar 5.8 dapat dilihat implementasi dari stop kontak. Stop kontak yang digunakan memiliki tiga lubang sebagai tempat untuk menancapkan peralatan elektronik dapur yang akan diklasifikasikan. Pada ujung keluaran kabel dari stop kontak, pembungkus kabelnya telah dibuka agar arus yang dapat diukur dengan melingkarkan atau meletakkan sensor arus YHDT SCT-013-100 pada salah satu kabel yang ada pada pembungkus kabel stop kontak. Aliran arus yang mengalir pada kabel itulah yang dibaca oleh sensor dan dikirimkan ke NodeMCU v1.0.

  Implementasi kombinasi perangkat elektronik yang diimplementasikan sesuai dengan kombinasi perangkat sebagai berikut:

  Tabel 1. Kombinasi Perangkat Elektronik Dapur No Perangkat Elektronik Kombinasi

  9 Blender, Heater, Mixer BDE

  1 Rice Cooker, Blender, Juicer ABC

  2 Rice Cooker, Blender, Heater ABD

  3 Rice Cooker, Blender, Mixer ABE

  4 Rice Cooker, Juicer, Heater ACD

  5 Rice Cooker, Juicer, Mixer ACE

  6 Rice Cooker, Heater, Mixer ADE

  7 Blender, Juicer, Heater BCD

  8 Blender, Juicer, Mixer BCE

2.5. Implementasi Kombinasi Perangkat Elektronik

  Tabel 3. Hasil Pengujian Keakuratan Sistem Klasifikasi dengan K=1 No Kombina si Hasil Keadaan yang Sebenarnya Status

  Mixer

  22 BCE Blender,

  Berhasil

  Blender, Juicer, Heater

  Juicer, Heater

  21 BCD Blender,

  Berhasil

  Blender, Juicer, Heater

  Blender, Juicer, Heater

  20 BCD

  Gagal

  Juicer, Heater

  Heater, Mixer Blender,

  19 BCD Juicer,

  Berhasil

  Cooker, Heater,

  Juicer, Mixer

  Mixer

  Cooker, Juicer,

  Mixer

  Berhasil

  16 ADE Rice Cooker,

  Heater, Mixer Rice

  Cooker, Heater,

  Berhasil

  Heater, Mixer Rice

  17 ADE Rice Cooker,

  Heater, Mixer Rice

  Cooker, Heater,

  Mixer

  Berhasil

  18 ADE Rice Cooker,

  Juicer, Mixer Blender,

  Berhasil

  15 ACE Rice Cooker,

  Heater, Mixer Blender,

  Berhasil Total Keberhasilan

  Heater, Mixer

  Heater, Mixer Juicer,

  30 CDE Juicer,

  Berhasil

  Heater, Mixer

  Heater, Mixer Juicer,

  29 CDE Juicer,

  Berhasil

  Heater, Mixer

  Heater, Mixer Juicer,

  28 CDE Juicer,

  Berhasil

  Heater, Mixer

  27 BDE Blender,

  23 BCE Blender,

  Berhasil

  Juicer, Mixer Blender,

  Juicer, Mixer

  Berhasil

  24 BCE Blender,

  Juicer, Mixer Blender,

  Juicer, Mixer

  25 BDE Blender,

  Berhasil

  Heater, Mixer Blender,

  Heater, Mixer

  Berhasil

  26 BDE Blender,

  Heater, Mixer Blender,

  Heater, Mixer

  Juicer, Mixer Rice

  Berhasil

  1 ABC Rice Cooker,

  Rice Cooker,

  Blender, Mixer

  7 ABE Rice Cooker,

  Gagal

  Heater

  Cooker, Blender,

  Heater, Mixer Rice

  6 ABD Blender,

  Berhasil

  Blender, Heater

  Rice Cooker,

  Blender, Heater

  5 ABD Rice Cooker,

  Berhasil

  Blender, Heater

  Blender, Heater

  Blender, Mixer

  Rice Cooker,

  Blender, Juicer

  Rice Cooker,

  Blender, Juicer

  Berhasil

  2 ABC

  Rice Cooker, Blender, Juicer

  Blender, Juicer

  4 ABD Rice Cooker,

  Berhasil

  3 ABC

  Rice Cooker, Blender, Juicer

  Rice Cooker,

  Blender, Juicer

  Berhasil

  Rice Cooker,

  Berhasil

  Mixer

  13 ACE Rice Cooker,

  Gagal

  12 ACD Rice Cooker,

  Juicer, Heater

  Rice Cooker,

  Juicer, Heater

  Berhasil

  Juicer, Mixer Rice

  Rice Cooker,

  Cooker, Juicer,

  Mixer

  Berhasil

  14 ACE Rice Cooker,

  Juicer, Mixer Rice

  Cooker, Juicer,

  Juicer, Heater

  Blender, Heater

  8 ABE Rice Cooker,

  Rice Cooker,

  Blender, Mixer

  Rice Cooker,

  Blender, Mixer

  Berhasil

  9 ABE Rice Cooker,

  Blender, Mixer

  Blender, Mixer

  11 ACD Rice Cooker,

  Berhasil

  10 ACD Rice Cooker,

  Juicer, Heater

  Rice Cooker,

  Juicer, Heater

  Berhasil

  27 Tabel 4. Hasil Pengujian Keakuratan Sistem Klasifikasi dengan K=3 No Kombina si Hasil Keadaan yang Sebenarnya Status

  1 ABC Rice Cooker,

  Juicer, Mixer

  21 BCD Blender,

  Juicer, Heater

  Blender, Juicer, Heater

  Berhasil

  22 BCE Rice Cooker,

  Heater, Mixer Blender,

  Gagal

  Blender, Juicer, Heater

  23 BCE

  Blender, Juicer, Mixer

  Blender, Juicer,

  Mixer

  Berhasil

  24 BCE Blender,

  Juicer, Mixer Blender,

  Berhasil

  Juicer, Heater

  Berhasil

  18 ADE Rice Cooker,

  Berhasil

  17 ADE Rice Cooker,

  Heater, Mixer Rice

  Cooker, Heater,

  Mixer

  Berhasil

  Heater, Mixer Rice

  20 BCD Blender,

  Cooker, Heater,

  Mixer

  Berhasil

  19 BCD Juicer,

  Heater, Mixer Blender,

  Juicer, Heater

  Gagal

  Juicer, Mixer

  25 BDE Blender,

  Cooker, Heater,

  Blender, Juicer

  Juicer, Heater,

  Mixer

  Gagal Total Keberhasilan

  22 Tabel 5. Hasil Pengujian Keakuratan Sistem Klasifikasi dengan K=5

  No Kombina si Hasil Keadaan yang Sebenarnya Status

  1 ABC Rice Cooker,

  Rice Cooker,

  30 CDE Rice Cooker,

  Blender, Juicer

  Berhasil

  2 ABC Rice Cooker,

  Blender, Juicer

  Rice Cooker,

  Blender, Juicer

  Berhasil

  Juicer, Heater

  Berhasil

  Heater, Mixer Blender,

  Heater, Mixer Blender,

  Heater, Mixer

  Berhasil

  26 BDE Blender,

  Heater, Mixer Blender,

  Heater, Mixer

  Berhasil

  27 BDE Blender,

  Heater, Mixer

  Heater, Mixer

  Berhasil

  28 CDE Juicer,

  Heater, Mixer Juicer,

  Heater, Mixer

  Berhasil

  29 CDE Juicer,

  Heater, Mixer Juicer,

  Mixer

  Heater, Mixer Rice

  Blender, Juicer

  Cooker, Blender,

  Heater, Mixer Rice

  Cooker, Blender,

  Heater

  Gagal

  6 ABD Blender,

  Heater, Mixer Rice

  Heater

  Berhasil

  Gagal

  7 ABE Rice Cooker,

  Blender, Mixer

  Rice Cooker,

  Blender, Mixer

  Berhasil

  8 ABE Rice Cooker,

  5 ABD Blender,

  Blender, Heater

  Rice Cooker,

  Blender, Juicer

  Rice Cooker,

  Blender, Juicer

  Berhasil

  2 ABC Rice Cooker,

  Blender, Juicer

  Rice Cooker,

  Berhasil

  Rice Cooker,

  3 ABC Blender,

  Juicer, Mixer Rice

  Cooker, Blender,

  Juicer

  Gagal

  4 ABD Rice Cooker,

  Blender, Heater

  Blender, Mixer

  Blender, Mixer

  16 ADE Rice Cooker,

  Blender, Mixer

  13 ACE Rice Cooker,

  Juicer, Mixer Rice

  Cooker, Juicer,

  Mixer

  Berhasil

  14 ACE Rice Cooker,

  Rice Cooker,

  Juicer, Heater

  Juicer, Mixer

  Gagal

  15 ACE Rice Cooker,

  Juicer, Mixer Rice

  Cooker, Juicer,

  Mixer

  Berhasil

  Berhasil

  Rice Cooker,

  Berhasil

  Rice Cooker,

  9 ABE Rice Cooker,

  Blender, Mixer

  Rice Cooker,

  Blender, Mixer

  Berhasil

  10 ACD Rice Cooker,

  Juicer, Heater

  Juicer, Heater

  Juicer, Heater

  Berhasil

  11 ACD Rice Cooker,

  Blender, Heater

  Rice Cooker,

  Juicer, Heater

  Gagal

  12 ACD Rice Cooker,

  3 ABC Rice Cooker, Rice Berhasil

  Blender, Juicer

  Blender, Juicer, Heater

  Berhasil

  Juicer, Mixer

  Juicer, Mixer Blender,

  23 BCE Blender,

  Gagal

  Juicer, Mixer

  Heater, Mixer Blender,

  22 BCE Rice Cooker,

  Berhasil

  Blender, Juicer, Heater

  Juicer, Heater

  21 BCD Blender,

  Berhasil

  Juicer, Heater

  Juicer, Mixer Blender,

  20 BCD Blender,

  Gagal

  Juicer, Heater

  Heater, Mixer Blender,

  19 BCD Juicer,

  Berhasil

  Mixer

  Cooker, Heater,

  Heater, Mixer Rice

  18 ADE Rice Cooker,

  Berhasil

  Mixer

  Cooker, Heater,

  Heater, Mixer Rice

  24 BCE Blender,

  Juicer, Mixer

  Berhasil

  Heater, Mixer

  elektronik dapur yang telah dilakukan sebanyak 30 kali dengan pengujian nilai K=1, K=3 dan K=5 didapatkan hasil bahwa nilai keakurasian paling tinggi berada pada nilai K=1 dengan presentase 90.00% dari 30 kali percobaan. Sedangkan prosentase nilai K=3 adalah 73.33% dan K=5 sebanyak 83.33%. Untuk grafik dari hasil percobaan tersebut dapat dilihat pada Gambar 6.

  25 Dari hasil percobaan klasifikasi perangkat

  Gagal Total Keberhasilan

  Mixer

  Juicer, Heater,

  Juicer, Heater

  30 CDE Rice Cooker,

  Berhasil

  Mixer

  Juicer, Heater,

  Juicer, Heater, Mixer

  29 CDE

  Berhasil

  Heater, Mixer Juicer,

  Berhasil

  28 CDE Juicer,

  Berhasil

  Mixer

  Blender, Heater,

  Blender, Heater, Mixer

  27 BDE

  Berhasil

  Heater, Mixer

  Heater, Mixer Blender,

  26 BDE Blender,

  Berhasil

  Heater, Mixer

  Heater, Mixer Blender,

  25 BDE Blender,

  17 ADE Rice Cooker,

  Mixer

  Cooker, Blender,

  Berhasil

  Rice Cooker,

  Blender, Mixer

  9 ABE Rice Cooker,

  Berhasil

  Blender, Mixer

  Rice Cooker,

  Blender, Mixer

  8 ABE Rice Cooker,

  Berhasil

  Blender, Mixer

  Rice Cooker,

  Blender, Mixer

  7 ABE Rice Cooker,

  Blender, Heater

  Berhasil

  Rice Cooker,

  Blender, Heater

  6 ABD Rice Cooker,

  Gagal

  Heater

  Cooker, Blender,

  Heater, Mixer Rice

  5 ABD Blender,

  Berhasil

  Blender, Heater

  Rice Cooker,

  Blender, Heater

  4 ABD Rice Cooker,

  Juicer

  Blender, Mixer

  10 ACD

  Cooker, Heater,

  Cooker, Juicer,

  Heater, Mixer Rice

  16 ADE Rice Cooker,

  Berhasil

  Mixer

  Cooker, Juicer,

  Juicer, Mixer Rice

  15 ACE Rice Cooker,

  Berhasil

  Mixer

  Cooker, Juicer,

  Juicer, Mixer Rice

  14 ACE Rice Cooker,

  Berhasil

  Mixer

  Juicer, Mixer Rice

  Rice Cooker, Juicer, Heater

  13 ACE Rice Cooker,

  Berhasil

  Juicer, Heater

  Rice Cooker,

  Juicer, Heater

  12 ACD Rice Cooker,

  Gagal

  Juicer, Heater

  Rice Cooker,

  Blender, Heater

  11 ACD Rice Cooker,

  Berhasil

  Juicer, Heater

  Rice Cooker,

  Gambar 6. Grafik Hasil Pengujian Nilai K

3.3. Pengujian Waktu Mendapatkan Data dan Melakukan Klasifikasi

  Pengujian v ini bertujuan w untuk mengetahui waktu www yang diperlukan ww sistem untuk mendapatkan w data nilai w rata-rata arus w yang dibutuhkan w untuk melakukan w klasifikasi dan mengetahui w waktu yang w diperlukan sistem untuk i melakukan klasifikasi dan w menampilkan hasil klasifikasi w tersebut berdasarkan i data yang telah didapatkan e sebelumnya.

   Perusahaan Listrik Negara (PLN), 1995-2015. Jakarta: Badan Pusat

  IEEE .

  KNN with sensor data. IEEE. Y.T. Quek, W. W. (2016). DC equipment identification using K-means clustering and kNN classification techniques.

  Statistik Kota Jakarta Timur. SeungJun Kang, J. W. (2016). Classification of home appliance by using Probabilistic

   Rumah Kos Menurut Kecamatan, 2012-2014. Jakarta: Badan Pusat

  Statistik. Suku Dinas Perumahan Kota Administrasi Jakarta Timur. (2018). Jumlah

  Badan Pusat Statistik . (2017). Pelanggan

  Tabel 6. Hasil Pengujian Waktu Mendapatkan Data dan Melakukan Klasifikasi No Waktu yang Dibutuhkan

  5. DAFTAR PUSTAKA

  memaanfaatkan apliaksi Android Studio.

  smartphone. Untuk aplikasi Android smartphone sendiri dibuat dengan

  Perancangan pengiriman data menuju aplikasi Android smartphone dirancang dengan melibatkan Firebase sebagai server dan database penyimpanan data hasil klasifikasi yang telah diproses pada NodeMCU. NodeMCU dan Aplikasi smartphone saling berpatokan pada database yang sama yang ada dalam Firebase, sehingga setiap data hasil klasifikasi oleh NodeMCU telah didapat, maka data akan dikirim melalui internet menuju Firebase, dan Firebase akan secara real time mengirim data tersebut menuju Android

  Berdasarkan berbagai analisis dari hasil yang diperoleh melalui pengujian yang dilakukan pada penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa Sistem dirancang menggunakan metode K-Nearest Neighbor (K- NN) sebagai metode klasifikasinya, NodeMCU sebagai pengontrol utama sistem dan sensor YHDC SCT-013-100 sebagai sensor pembaca arus. Sistem akan mengklasifikasi peralatan elektronik dapur apa yang tertancap pada stop kontak berdasarkan parameter arus total yang keluar dari stop kontak tersebut. Selanjutnya data arus yang didapat akan dikirimkan pada NodeMCU untuk melakukan proses klasifikasi menggunakan metode K-Nearest Neighbor (K- NN). Hasil dari klasifikasi tersebut kemudian dikirimkan pada Android smartphone sehingga pengguna atau dalam penelitian ini dikhususkan pada pemilik kos dapat mengetahui dari jarak jauh peralatan elektronik apa yang sedang digunakan atau tertancap pada stop kontak kamar kosnya. Dari hasil percobaan klasifikasi perangkat elektronik dapur yang telah dilakukan sebanyak 30 kali dengan pengujian nilai K=1, K=3 dan K=5 didapatkan hasil bahwa nilai keakurasian paling tinggi berada pada nilai K=1 dengan presentase 90.00% dari 30 kali percobaan. Sedangkan prosentase nilai K=3 adalah 73.33% dan K=5 sebanyak 83.33%.

  Pada Tabel 6 diatas dapat dilihat dalam melakukan pengambilan data, rata-rata waktu yang dibutuhkan selama 10072,2 ms, hal tersebut dikarenakan memang waktu mengambil data dilakukan selama 10 detik. Sedangkan n dalam melakukan e klasifikasi i rata- rata waktu w yang dibutuhkan w jauh lebih i cepat yaitu w selama 12,4 ms.

  Mengambil Data Melakukan Klasifikasi 1 10098 ms 12 ms 2 10021 ms 11 ms 3 10080 ms 13 ms 4 10079 ms 14 ms 5 10060 ms 11 ms 6 10077 ms 14 ms 7 10099 ms 12 ms 8 10087 ms 13 ms 9 10076 ms 13 ms 10 10045 ms 11 ms Rata- rata 10072,2 ms 12,4 ms