Studi Awal Teknologi WIFI Untuk Diimplementasikan Pada Pembuatan Prototipe Sistem Remote Terminal Unit Multi Sensor Dengan Energi Mandiri Preliminary Study for Wifi Technology Prototyping System Implemented In Remote Terminal Units Multi Sensor With Indep

Energi Mandiri

Preliminary Study for Wifi Technology Prototyping System Implemented In Remote Terminal Units Multi

Sensor With Independent Energy

Asep Insani dan Achmad Harimawan

Bidang Instrumentasi Puslit KIM-LIPI Kompleks Puspiptek Serpong gedung 420 Tangerang asepinsani@kim.lipi.go.id,harimawan@kim.lipi.go.id

Naskah diterima: 8 juli 2012; Naskah disetujui: 27 Agustus 2012

Abstract — In this paper reported the results of a preliminary percobaan meliputi mode operasi wireless, analisa dan study wifi technology in order to design and manufacture a

pengamatan karakteristik teknologi wifi, mengetahui jarak prototype system of the remote terminal unit (RTU) with a

optimal jaringan kabel di beberapa tempat dan jarak yang multi-sensor self energy to the lighthouse in the small islands and

berbeda dengan menggunakan laptop. Dari penelitian ini border to be used for measurement and data communications as

didapat hasil percobaan yang terkait dengan posisi dan jarak well as environmental monitoring. In order to manufacture the

yang optimal untuk mengakses jaringan nirkabel yang first prototype was made a laboratory-scale system model, then

digunakan sebagai masukan atau bahan pertimbangan untuk refined and developed into a prototype system. Along with

penempatan suatu akses point dari RTU. Dengan demikian laboratium scale modeling experiments have been carried out

pengguna jaringan nirkabel dapat dengan mudah mendapatkan include wireless opeasi modes, analysis and observation of the

signal dan transfer rate yang paling optimum disetiap lokasi characteristics of wifi technology, using a laptop to know the

disekitar mercusuar.

distance opimal wireless network in a few places and distances

Keywords — Wireless, Sinyal, komunikasi, Remote,

vary. From these results obtained experimental results related to

Instrumentasi

the optimal position and distance to access the wireless network.

The experimental results were then used as input or consideration for placement of an access point from the RTU.

I. P ENDAHULUAN

Thus, wireless network users can easily get the signal and the optimum transfer rate in each location around the lighthouse.

Daerah wilayah perbatasan itu adalah merupakan halaman

Keywords — Wireless, Signal, Communication, Remote, depan NKRI yang mempunyai posisi sangat strategis dan

Instrumentation

peran penting, dalam hal perekonomian, pertahanan keamanan, serta pemantapan eksistensi NKRI. Kondisi daerah

Abstrak — Dalam makalah ini dipaparkan tentang hasil studi

wilayah pulau-pulau kecil perbatasan pada umunya

awal teknologi wifi dalam rangka perancangan dan pembuatan

keberadaan infra strukturnya juga masih minim dan ada yang

prototipe sistem remote terminal unit (RTU) multi sensor

belum tersedia energi listrik, kondisi ini sering mengakibatkan

dengan energi mandiri untuk mercusuar di wilayah pulau-pulau

aparat dan masyarakat setempat sulit atau terbatas untuk

kecil dan perbatasan yang akan digunakan untuk pengukuran

mendapatkan akses teknologi informasi yang diperlukan

dan komunikasi data serta pemantauan lingkungan. Dalam

(Harimawan, 2011).

rangka pembuatan prototipe tersebut terlebih dahulu dibuat model sistem skala laboratorium, kemudian disempurnakan dan

Informasi bagi masyarakat maupun aparat dalam

dikembangkan menjadi prototipe sistem. Seiring dengan

menjalankan tugasnya merupakan kebutuhan penting, terlebih pembuatan model skala laboratorium telah dilakukan pecobaan- dengan berkembangnya teknologi fasilitas akses internet

(Kompetitif, 2011). Penghubung komunikasi data, ke internet Seiring dengan meningkatnya ketersediaan konektifitas maupun intranet, dapat menggunakan media komunikasi WiFi,mendukung aplikasi internet mobile melalui jaringan berupa kabel tembaga, serat optik (fiber optik) dan dapat juga

WiFi public telah mendapatkan perhatian yang serius.Namun digunakan jaringan tanpa kabel / jaringan nirkabel (wireless) justru

WiFi mobile banyak Feng, et.al (2010).

sebaliknya,

aplikasi

memperlakukan kinerja running device dengan persyaratan Untuk daerah pulau kecil dan perbatasan pennggunaan

yang cukup ketat, diantaranya: pembatasan waktu konektifitas, jaringan jaringan nirkabel (wireless) inilah yang akan adanya delay atau penundaan, dan bandwidth yang tinggi dipertimbangkan dalam membangun prototipe sistem Remote

Wang,et al (2010).

Terminal Unit multi Sensor, karena telah dirasakan lebih Dalam rangka penguasaan teknologi jaringan tersebut mudah dalam pembangunan dan implementasi desainnya,

diperlukan percobaan laboratorium dan pengamatan tentang karena lebih praktis dan efisien, baik energi listriknya maupun

jangkauan jaringan, agar dalam praktek di lapangan dapat biaya infestasi dari infrastrukturnya (harimawan, 2011).

menjamin koneksi ke internet/intranet melalui jaringan Dalam mengakses jaringan internet maupun intranet

nirkabel, beroperasi dengan lancar pada jarak yang paling dengan menggunakan jaringan nirkabel, salah satu hal yang optimal. bepengaruh pada faktor kualitas sinyal adalah adalah

Pada umumnya internet gratis atau murah tidak selalu di permasalahan jarak, diringi dengan banyaknya pengguna dukung

yang memadai dalam jaringan nirkabel di suatu tempat dengan mengakses jaringan pembangunannya. Keadaan inilah yang mempengaruhi nirkabel atau hot spot Aguilerra,et al (2008).

oleh

infrastruktur

kualitas akses internet menjadi tidak maksimal. Diantara Dunia teknologi informasi terus mengarah kepada

faktor yang mempengaruhi kecepatan akses internet jika penggunaan teknologi tanpa kabel (wireless). Penggunaan jaringan hotspot adalah gain, atau penguatan. Dengan gain teknologi wireless sudah menjadi standar dalam dunia yang lebih besar maka secara otomatis jangkauan juga akan teknologi informasi. Berbagai peralatan genggam sudah menjadi lebih jauh Pu, et al (2008) dan Fang, et al (2010). dilengkapi InfraRed, Bluetooth ataupun WiFi untuk dapat

Identifikasi faktor-faktor penting yang ditemukan dalam bertukar informasi secara wireless. Penggunaan peripheral percobaan ini di antaranya adalah: komputer secara wireless juga sudah menjadi teknologi umum,

a. Penempatan acces point yang digunakan sebagai seperti keyboard dan mouse wireless dengan menggunakan pemancar sinyal hanya satu unit yang terletak di atas gedung Infrared, Bluetooth atau RF (Radio Frekuensi). Dalam dunia pada suatu ruangan. komputer sendiri, teknologi wireless juga sudah menjadi

b. Penelitian di lakukan di beberapa tempat untuk standar. Penggunaan teknologi wireless dalam jaringan menghasilkan beberapa perbandingan ukuran kekuatan sinyal. komputer sering disebut dengan Wireless LAN. Wireless

c. Tidak adanya server untuk pembagian bandwidth, LAN yang umum digunakan sekarang berteknologi 802.11b

mengakibatkan bandwidth dalam jaringan menjadi tidak dan 802.11g pada frekuensi 2.4 GHz. Hanya sebagian kecil teratur. yang menggunakan teknologi 802.11a, karena faktor

d. Terdapat kelemahan sistem keamanan jika IP yang pengaturan spektrum wireless yang belum membebaskan digunakan pada acces point masih berupa IP default. penggunaan frekuensi 5 GHz (Yani, 2008).

e. Tidak adanya

pembatasan hak akses, dapat

Teknologi 802.11 yang lebih dikenal dengan sebutan Wi-Fi, mengakibatkan semua user yang menggunakan fasilitas sudah mulai menjadi teknologi cable-replacement terutama hotspot dapat mengakses semua situs Merat, et al (2009). dalam jaringan lokal. Wireless LAN juga didukung oleh

Sedangkan penelitian yang dilakukan dalam makalah ini banyak vendor perangkat komputer, salah satunya oleh Intel

bertujuan untuk mendapatkan jarak optimal yang terukur dari dengan merilis teknologi Intel Centrino yang mengadopsi penempatan posisi hotspot, dengan demikian posisi standar teknologi wireless. Dengan demikian setiap notebook penempatan hotspot seperti apa dan dimana yang dapat dengan prosesor Intel Centrino, pasti mendukung sambungan menghasilkan kualitas sinyal yang maksimal dan bisa berjalan Wireless LAN. Banyaknya notebook keluaran baru yang

dengan lancar dalam proses mengakses internet atau intranet. mendukung sambungan Wireless LAN, menyebabkan

Dalam makalah ini masalah dibatasi dengan penelitian banyaknya sambungan LAN yang berpindah dari kabel ke untuk mendapatkan solusi dengan melakukan analisa wireless , serta meningkatnya akses internet publiksecara

parameter penerimaan sinyal meliputi kekuatan sinyal, nirkabel yang sering disebut dengan istilah Hotspot. Dalam

type. Dilakukan sebuah Wireless LAN dibutuhkan Access Point yang akan perbandingan performansi dengan perbandingan jarak dan bekerja sebagai pusat pengendali komunikasi dari setiap RSSI. Dilakukan perbandingan penerimaan sinyal pada komponen jaringan wireless yang tersambung Wang, et al beberapa tempat berbeda yang memungkinkan mempengaruhi (2010).

pembangunan infrastruktur.

Beberapa tahun terakhir ini,terjadi peningkatan yang cukup signifikan untuk pemanfaatan jaringan WiFi 802.11 di masyarakat. Hotspot WiFi telah banyak digunakan untuk II. K AJIAN L ITERATUR /K ERANGKA T EORI /G AMBARAN U MUM menyediakan pengguna internet broadband akses. Selain itu,

Pengertian dan teori-teori yang mendasari upaya untuk WiFi juga telah menjadi fitur built in untuk berbagai

mendapatkan solusi dari masalah yang ditemui, diantaranya perangkat mobile, seperti PDA, Smart Phone, handhed game adalah pemahaman spesifikasi dan cara penggunaan dari consoles , dan laptop.Perangkat ini memungkinkan pengguna

masing-masing komponen alat yang di gunakan untuk untuk mengakses internet melalui jalur akses WiFi Access membangun infrastruktur hotspot. Hal ini meliputi penjelasan Point Wang, et al (2010).

tentang definisi wifi, antena dan parameter-parameter pada

Dengan semakin bertambahnya pemakaian komputer, Istilah Wi-Fi diciptakan oleh sebuah organisasi bernama semakin besar kebutuhan akan pentransferan data dari satu

Wi-Fi Alliance yang bekerja menguji dan memberikan terminal ke terminal lain yang dipisahkan oleh satuan jarak

sertifikasi untuk perangkat-perangkat WLAN. Perangkat dan semakin tinggi kebutuhan akan efisiensi penggunaan alat- wireless diuji berdasarkan interoperabilitasnya dengan alat kantor (seperti printer dan plotter) dan waktu perolehan

perangkat-perangkat wireless lain yang menggunakan standar data base, maka semakin tinggi pula kebutuhan akan suatu

yang sama. Setelah diuji dan lulus, sebuah perangkat akan jaringan yang menghubungkan terminal-terminal yang ingin diberi sertifikasi Wi-Fi Certified. Artinya perangkat ini bisa berkomunikasi dengan efisien. Wirless LAN atau Radio link bekerja dengan baik dengan perangkat-perangkat wireless lain merupakan suatu sistem komunikasi data tanpa kabel yang

yang juga bersertifikasi ini. Semua produk yang telah di test merupakan perluasan atau solusi alternatif dari LAN dan disetujui dengan label Wi-Fi Certified (registered konvensial (dengan kabel) (Insani, 2006). WLAN dapat trademark)

Alliance berarti memiliki dipasang dalam suatu gedung atau antar gedung, dengan

oleh

Wi-Fi

interoperabilitas satu sama lain sekalipun berbeda jenis, merk menggunakan gelombang elektromagnetik untuk mengirim dan vendor Burgess, et al (2004). dan menerima data. Wireless LAN juga dapat digunakan

Keuntungan dari sistem Wi-Fi, pemakai tidak dibatasi untuk menjangkau wilayah LAN yang sulit dicapai dengan

ruang gerak dan hanya dibatasi pada jarak jangkauan dari satu kabel tembaga biasa (copper wire), dan juga untuk

titik pemancar Wi-Fi. Untuk jarak pada sistem Wi- Fi mampu menjangkau

(mobile-user).Sesuai menjangkau area 100feet atau 30M radius. Selain itu dapat perkembangan karakteristik masyarakat seperti yang telah diperkuat dengan perangkat khusus seperti booster yang disebutkan di atas maka LAN menawarkan suatu alternatif

pengguna

bergerak

berfungsi sebagai relay yang mampu menjangkau ratusan untuk komputer portabel yaitu Wireless LAN (WLAN). bahkan beberapa kilometer ke satu arah (directional). Bahkan WLAN menggunakan frekuensi radio (RF) atau infrared (IR) hardware terbaru, terdapat perangkat dimana satu perangkat sebagai

Jika Access Point dapat saling merelay (disebut bridge) kembali ke dibandingkan dengan LAN,maka WLAN memiliki kelebihan

media transmisi

Kuzminsky

beberapa bagian atau titik sehingga memperjauh jarak diantaranya sebagai berikut:

jangkauan dan dapat disebar dibeberapa titik dalam suatu Mobilitas yang tinggi, WLAN memungkinkan pengguna

ruangan untuk menyatukan sebuah network LAN. untuk mengakses informasi secara real time dimanapun berada (dalam jangkauan WLAN), tidak terpaku pada satu tempat saja. Mobilitas yang tinggi tentunya dapat meningkatkan layanan dan produktivas (Insani , dkk 2005).

Kemudahan dan kecepatan instalas WLAN sangat mudah dan cepat karena bisa dilakukan tanpa harus menarik dan memasang kabel melalui dinding ataupun atap.

Fleksibel, Teknologi WLAN memungkinkan untuk membangun

digunakan/tidak memungkinkan untuk digunakan. Menurunkan biaya kepemilikan, Meskipun biaya investasi awal untuk perangkat keras WLAN lebih mahal daripada LAN konvensional, tetapi biaya instalasi dan perawatan jaringan WLAN lebih murah, sehingga secara total dapat menurunkan besar biaya kepemilikan (Insani, 2006) dan (Insani , 2009).

Scalable , WLAN dapat menggunakan berbagai topologi

jaringan sesuai dengan kebutuhan, mulai dari jaringan Gambar 1. Topologi Jaringan WiFi independen yang hanya terdiri dari beberapa pengguna saja,

Standar 802.11 pada awalnya disahkan pada tahun 1997 sampai jaringan infrastruktur yang terdiri dari ribuan dengan mencakup frequency hopping spread spectrum (FHSS)

pengguna. physical layers dan direct sequence spread spectrum (DSSS)

A. Wireless Fidelity physical layers yang beroperasi pada pita 2.4 GHz dengan kecepatan data sampai 2 Mbps. FHSS mengirim sinyal

Wi-Fi atau Wireless Fidelity adalah satu standar Wireless wideband yang dapat menjangkau keseluruhan 2,4 pita GHz. Networking tanpa kabel hanya dengan komponen yang sesuai

Selanjutnya akan dijelaskan pula mengenai wireless LAN dapat terkoneksi ke jaringan lokal nirkabel (wireless local dan wireless USB adapter yang digunakan untuk menangkap

area network WLAN) menurut spesifikasi IEEE 802.11.

sinyal wifi Burgess (2004).

Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk penggunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Area Lokal (LAN), namun saat ini lebih

B. Karakteristik WiFi

banyak digunakan untuk mengakses Internet. Hal ini Jaringan wifi mempunyai karakteristik yang berbeda memungkinan seseorang dapat menggunakan komputer dan

dengan jaringan kabel pada umumnya. Pada jaringan kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant wireless /wifi/nirkabel banyak faktor yang mempengaruhi

(PDA) untuk terhubung dengan Internet dengan menggunakan kinerja dan kehandalan dari jaringan wifi. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah panjang gelombang (wavelength),

dapat meredam amplitudo(kekuatan sinyal), dan EIRP (Effective isotropic

menyerap/neredam

suara

sinyal.peredaman sinyal ini perlu di perhitungkan juga Radiated Power ). Faktor-fakor tersebut di atas biasa dikaitkan

pada saat akan mendeploy jaringan wireless dalam dengan sinyal gelombang radio, hal ini karena jaringan

gedung,terutama bila ada kaca dan karpet.karena dalam wireless menggunakan

hal ini peredaman sinyal akan terjadi. mentransmisikan datanya Kuzminsky, (2006).

6. Pemantulan sinyal

memantul bila menemui oleh faktor lingkungan alam. Sedangkan parameter RF adalah

Parameter sinyal frekuensi radio (RF) dapat dipengaruhi

cermin/kaca,biasanya banyak terjadi pada ruangan kantor sebagai berikut:

yang di sekat pemantulan pun tergantung dari frekuensi

1. Panjang gelombang (wavelength) signalnya.ada beberapa frekuensi yang tidak terpengaruh Panjang gelombang adalah jarak antara 1 ujung puncak

sebanyak frekuensi yang lainnya.dan salah satu efek dari gelombang dengan puncak gelombang lainnya secara

pemantulan sinyal ini adalah terjadinya multipath. horizontal.gelombang adalah sinyal sinus.sinyal ini

Multipath artinya signal datang dari 2 arah yang berbeda. awalnya di mulai sebagai sinyal AC yang di generate oleh

karakteristiknya adalah penerima kemungkinan menerima transmiter/pemancar di dalam sebuah access point (AP)

signal yang sama beberapa kali dari arah yang berbeda.ini dan di kirim ke antena dimana di radiasikan sebagai

gelombang dan posisi gelombang sinus.selama proses ini arus mengubah medan

penerima.karakteristik lainnya adalah multipath dapat elektromagnetik

= nol,artinya saling mengirim sinyal elektrik dan magnetik.

disekitar

antena,sehingga

membatalkan atau dikenal dengan istilah OUT OF Phase

2. Frekuensi (Hz)

signal.

Frekuensi menentukan seberapa sering signal terlihat

7. Pemecahan Sinyal (Scattering)

/muncul,frekuensi biasa di ukur dalam bentuk besaran Isu dari pemecahan sinyal terjadi saat sinyal dikirim dalam detik.di referensikan sebagai cycle.beberapa fakta tentang

banyak arah. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa objek frekuensi yaitu:

yang dapat memantulkan signal dan ujung yang lancip, # 1 cycle=1 Hz

seperti partikel debu di air dan udara. Ilustrasinya adalah # frekuensi tinggi memiliki jangkauan jarak lebih pendek

ke pecahan kaca.Cahaya akan # ketika sinyal muncul 1x dalam 1 detik=1 Hz

menyinari lampu

dipantulkan ke banyak arah dan menyebar. Dalam skala # 10x dalam 1 detik=10 Hz

besar adalah bayangkan saat cuaca hujan. Hujan yang # 1 juta x dalam 1 detik= 1 MHz

besar mempunyai kemampuan memantulkan sinyal. Oleh # 1 miliar x dalam 1 detik =1 GHz

karena itu disaat Hujan, sinyal Wireless dapat terganggu.

3. Amplitudo

8. Pembelokan Sinyal (Refraction)

Jarak vertikal antara satu puncak gelombang dengan Refraction adalah perubahan arah, atau pembelokan dari gelombag lainnya adalah amplitudo .amplitudo adalah

sinyal disaat sinyal melewati sesuatu yang beda massanya. jumlah energi yang di berikan dalam sebuah signal.oarang

Sebagai contoh sinyal yang melewati segelas air. Sinyal –orang di FCC (Federal Comminucation commission) dan

ada yang di pantulkan dan ada yang dibelokkan. ETSI

9. LOS (Line of Sight)

institute)mengatur amplitudo yang boleh di gunakan Line of Sight artinya suatu kondisi dimana pemancar dapat

4. Free Path Loss melihat secara jelas tanpa halangan sebuah penerima. Model dimana sebuah sinyal yang menjauhi sumbernya

Walaupun terjadi kondisi LOS, belum tentu tidak ada makin lama akan menghilang.ilustrasinya seperti saat anda

gangguan pada jalur tersebut. Dalam hal ini yang harus menjatuhkan batu secara vertikal ke sebuah kolam

diperhitungkan adalah penyerapan sinyal, pemantulan air,akan terbentuk gelombang yang menjauhi titik batu di

sinyal, pemecahan sinyal. Bahkan dalam jarak yang lebih jatuhkan dan Semakin jauh semakin menghilang namun

jauh bumi menjadi sebuah halangan, seperti kontur bumi, tidak berhenti hanya menghilang sama halnya seperti

gunung, pohon, dan halangan lingkungan lainnya. sinyal gelombang radio.

10. Fresnel Zone

5. Absorption (penyerapan /peredaman sinyal) Sebagai latar belakang, Augustin-Jean Fresnel adalah Seperti di ketahui semakin besar amplitudo gelombang

seorang fisikawan Prancis dan sarjana sipil yang hidup di (power) semakin jauh sinyal dapat memancar.ini baik

tahun 1788 ~ 1827.Beliau secara tepat mengasumsikan karena dapat menghemat access point dan menjangkau

bahwa cahaya bergerak seperti gelombang. Dan karena lebih

penemuan beliau, sebuah metoda untuk menentukan amplitudo(power)suatu sinyal maka jarak jangkauan

luas.dengan

mengurangi

besar

dimana pemantulan akan terjadi di antara pengirim dan sinyal tersebut akan berkurang.faktor yang mempengaruhi

penerima, dan diberi nama seperti namanya. Inilah yang transmisi wireless dengan mengurangi amplitudo(power)

disebut Fresnel Zone. Rumus Fresnel Zone ini dapat di sebut absorption (penyerapan sinyal).efek dari

menentukan posisi ketinggian antena dengan Jarak yang penyerapan adalah panas. masalah yang dapat dihadapi

dapat di tembus oleh sinyal Wireless. Dengan perhitungan ketika signal di serap seluruhnya adalah sinyal

yang tepat akan didapatkan hasil yang memuaskan dan berhenti.namun efek ini tidak mempengaruhi/merubah

tentunya diperhitungkan. Namun penerapan di Indoor panjang gelombang dan frekuensidari sinyal tersebut.anda

sinyalnya terlalu pendek sehingga tidak terlalu berefek pasti bertanya tanya,benda apa yang dapat menyerap

dalam jaringan wifi indoor.

signal.tembok.tubuh

11. Received Signal Strength Indicator (RSSI) menyerap/meredam sinyal sedangkan benda yang dapat

manusia

dan

karpet

dapat

RSSI ini menggunakan nilai yang spesifik untuk tiap vendor.Oleh karena itu, penilaian vendor A belum tentu sama dengan vendorB. RSSI biasa diukur dalam besaran dBm. Salah satu alat untuk menentukan RSSI adalah software vistumbler.

12. Signal to Noise Ratio (SNR) SNR adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seberapa kuat sinyal dibandingkan dengan gangguan di

Gambar 2. Konfigurasi Ad Hoc sekeliling yang menggangu sinyal. Bila Sinyal lebih kuat

daripada gangguan /Noise maka sinyal dapat di tangkap Sedangkan untuk konfigurasi infrastruktur (client server) oleh receiver lebih baik, dan sebaliknya demikian. Bila

yaitu dibangun oleh Infrastruktur Wireless LAN yang Noise sekitar terlalu besar, maka yang akan di tangkap

merupakan sebuah konfigurasi jaringan dimana jaringan oleh receiver adalah sinyal yang samar-samar dan Wireless tidak hanya berhubungan dengan sesama jaringan transmisi data tidak dimengerti. Aplikasi yang digunakan Wireless saja. Akan tetapi, terhubung juga dengan jaringan dapat melaporkan pengukuran SNR, lebih baik bila

wired. Agar jaringan Wireless dapat berhubungan dengan mendapatkan angka yang lebih tinggi, namun juga dibuat

jaringan wired, maka akses point mutlak diperlukan. Apabila berdasarkan nilai RSSI nya, sehingga juga ditentukan

Access Point yang dipasang terdiri dari lebih dari dua. sendiri oleh vendor.

Tentunya pengaturan frekuensi lebih harus hati-hati agar tidak

13. Link Budget saling mengganggu antara satu dengan lainnya. Link Budget adalah nilai yang menghitung semua gain dan

loss antara pengirim dan penerima, termasuk atenuasi, penguatan / gain antena dan loss lainnya yang dapat terjadi. Link Budget dapat berguna untuk menentukan berapa

banyak Power

mengirimkan sinyal agar dapat dimengerti oleh penerima sinyal.Berikut adalah rumus sederhana untuk menentukan Link Budget : Received Power (dBm) = Transmitted

Power(dBm) + Gains (dB) - Losses (dB)

Contoh perhitungan Link Budget :

Received Power = 6 dBm + 14 dB – 0 dB = 20 dBm

C. Konfigurasi Jaringan WiFi Berbagai perangkat dan komponen sistem Wifi, seperti

NIC dan Access Point akan memberikan kemudahan dalam

membangun berbagai jenis konfigurasi jaringan. Namun,

menurut standar yang diajurkan oleh IEEE untuk Wireless LAN, ada 2 model konfigurasi utama untuk jaringan ini. Gambar 3. Konfigurasi Infrastruktur.

Yaitu: ad hoc dan infrastruktur. Bagaimana antar device Network Address Translation (NAT) atau yang lebih biasa (terminal) saling terhubung tanpa melalui kabel, maka ini

suatu metode untuk yang menentukan suatu jaringan Wifi dibentuk. Konfigurasi menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet tersebut yaitu konfigurasi ad hoc dan infra struktur Feng, et al dengan menggunakan satu alamat IP. Banyaknya penggunaan (2010).

disebut

dengan NAT

adalah

metode ini disebabkan karena ketersediaan alamat IP yang Jaringan Ad-Hoc merupakan mode jaringan WLAN yang

keamanan (security), dan sangat sederhana, karena pada ad hoc ini tidak memerlukan

terbatas, kebutuhan

akan

kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi jaringan. access point untuk host dapat saling berinteraksi. Setiap host

Agar dapat mencapai mesin di Internet, alamat IP private cukup memiliki transmitter dan reciever wireless untuk (alamat IP RFC1918) harus diubah menjadi alamat IP publik berkomunikasi secara langsung satu sama lain. Kekurangan

yang dapat di routing di Internet global. Hal ini dapat dicapai dari mode ini adalah komputer tidak bisa berkomunikasi

menggunakan teknik yang dikenal sebagai Network Address dengan komputer pada jaringan yang menggunakan kabel.

Translation, atau NAT Burgess (2004). Selain itu, daerah jangkauan pada mode ini terbatas pada jarak antara kedua komputer tersebut. Jaringan Ad Hoc terbentuk

D. Komponen WiFi

bila antara terminal (Notebook,Desktop atau PDA) yang telah

jaringan Wifi , maka dilengkapi Wireless LAN cad saling tersambung tanpa dddiperlukan beberapa perangkat agar komunikasi antara melalui access point. Contoh dari jaringan ad hoc adalah station dapat dilakukan.Secara umum, komponen Wireless jaringan yang memiliki konfigurasi peer to peer. Untuk

Dalam membentuk suatu

LAN itu terdiri atas perangkat berikut ini: sebuah kantor yang tidak terlalu besar dan hanya terdiri atas

1. Access Point (AP)

satu lantai,maka konfigurasi peer to peer Wireless akan cukup Pada Wireless LAN, device transceiver disebut sebagai memadai.

Access Point, dan terhubung dengan jaringan (LAN) melalui kabel (biasanya berupa UTP).Fungsi dari Access Point adalah mengirim dan menerima data,serta berfungsi sebagai buffer data antara Wireless LAN dengan wired

LAN. Satu Access Point dapat melayani sejumlah user Terdapat beberapa tipe antena yang dapat mendukung (beberapa literatur menyatakan bahwa satu Akses Point

dalam implementasi Wireless LAN. Ada yang tipenya maksimal meng-handle sampai 30 user). Karena dengan

omni, sectorized serta directional. Khusus antena semakin banyaknya user terhubung ke Access Point maka

directional umumnya digunakan jikadinginkan jaringan kecepatan yang diperoleh tiap user juga akan semakin

antar 2 gedung yang bersebelahan (Konfigurasi Point to berkurang Aguilera (2008). Bila Access Point dipasang

gambarannya, gambar berikut lebih dari satu dan coverage tiap Access Point saling

Point ).

Sebagai

antena directional yang overlap, maka user /client dapat melakukan roaming.

menampilkan

aplikasi

dihubungkan ke AP untuk konfigurasi Point to Point. Roaming adalah kemampuan client untuk berpindah tanpa kehilangan kontak dengan jaringan.

Gambar 6. Penggunaan antena directional

Gambar 4. Access Point terhubung ke jaringan

2. Extention Point Untuk mengatasi berbagai problem khusus dalam topologi jaringan, designer dapat menambahkan extention point untuk menambah cakupan jaringan. Extention Point hanya berfungsi layaknya repeater untuk client di tempat yang lebih jauh. Syarat dari AP yang digunakan sebagai ekstention point adalahterkait dengan channel frekuensi yang digunakan. Antara AP induk (yang terhubung langsung dengan LAN backbone) dan AP repeaternya harus memiliki frekuensi yang sama. Seperti pada gambar di atas dua AP dimaksud menggunakan channel 1.

Disamping itu SSID yang digunakan juga harus sama sehingga antar AP dapat saling berkomunikasi.

Gambar 7.Contoh Antena yang dipakai WiFi

4. Wireless LAN card

Wireless LAN card dapat berupa PCMCIA, ISA card. USB card atau ethernet card dan sekarang banyak dijumpai sudahembedded di terminal (Notebook maupun HP). Biasanya PCMCIA digunakan untuk notebook sedangkan yang lain digunakan untuk komputer desktop .Wireless LAN card ini berfungsi sebagai interface antara sistem operasi jaringan client dengan format interface udara ke AP.Untuk kondisi sekarang, banyak sekali mobile terminal seperti notebook, netbook, PDA maupun mobile phone yang sudah memiliki interface Wifi. Sering juga sudah dilengkapi perangkat Wireless lain seperti bluetooth maupun infrared.

5. POE Adapter Suatu alat yang mempunyai fungsi sebagai penghantar Gambar 5. Penggunaan Extention Point

listrik dengan menggunakan alat ini di dapatkan banyak keuntungan di antaranya:

3. Antena

Waktu dan penghematan biaya - dengan mengurangi dengan menggunakan SSID (service set identifiers) yang waktu dan biaya dari memiliki daya listrik kabel yang

berbeda sebagai identitas. Wireless Distribution System terpasang. Kabel jaringan tidak memerlukan ahli listrik

(WDS) juga mengharuskan setiap base station untuk bisa agar sesuai dengan mereka, dan dapat ditemukan di mana

melewatkan kepada lainnya didalam sistem. saja.

System (WDS) bisa juga Fleksibilitas - tanpa ditambatkan ke outlet listrik,

Wireless

Distribution

didefinisikan sebagai mode repeater karena dia bisa tampak perangkat seperti kamera IP dan jalur akses nirkabel dapat

sebagai Bridge dan juga menerima wireless client pada saat ditemukan di mana pun yang paling dibutuhkan, dan

bersamaan (tidak seperti system bridge tradisional) Burgess direposisi dengan mudah jika diperlukan.

(2004) dan (Yani, 2008).

Keselamatan - pengiriman PoE cerdas, dan dirancang untuk melindungi peralatan jaringan dari overload,

F. Hotspot

underpowering, atau instalasi yang tidak benar. Hotspot adalah suatu koneksi jaringan wireless yang Keandalan - PoE listrik berasal dari sumber pusat dan

tersedia dan siap pakai, di mana pengguna dengan perangkat universal kompatibel, bukan kumpulan adapter dinding

WLAN yang compatible, dapat terhubung ke internet, atau didistribusikan. Hal ini dapat didukung-up oleh power

private intranet, mengirim dan menerima e-mail dan men- supply yang tidak pernah terputus, atau dikendalikan

download file tanpa harus menggunakan kabel ethernet. Hot dengan mudah menonaktifkan atau mengatur ulang

spot, atau yang lebih dikenal sebagai Wi-Fi hot spot tersusun perangkat.

atas perangkat atau komponen WLAN, ditambah web server, Skalabilitas - memiliki daya yang tersedia pada jaringan

dan ISP provider, bila akan terhubung ke internet. Wi-Fi hot berarti bahwa perpanjangan dan distribusi koneksi

spot banyak dijumpai pada tempat-tempat umum seperti pada jaringan sederhana dan efektif.

kafe, bandara, lobi hotel, dan tempat-tempat lainnya. Gambar jaringan WiFi secara konvensional dapat diperlihatkan

E. Wireless Distribution System

sebagai berikut:

Dengan mengkonfigurasi AP dengan WDS, maka apabila client laptop berpindah dari satu area AP ke area AP lainnya, maka user seakan-akan tetap berada di area yang sama Burgess (2004).

Gambar 7.Topologi dengan Wireless Distribution System Dengan Gambar 8.Jaringan WiFi konevensional Wireless Distribution System (WDS)

memungkinkan jaringan

Apabila suatu stasiun ingin mengakses sebuah Wi-Fi hot menggunakan beberapa access point tanpa harus memerlukan

wireless dikembangkan

spot yang telah ada (apakah hanya sekedar memasuki backbone kabel jaringan untuk menghubungkan mereka,

jaringan, ataukah ingin mengakses layanan-layanan yang seperti cara tradisional. Keuntungan yang bisa kelihatan dari

disediakan oleh jaringan Wi-Fi), stasiun tersebut harus Wireless Distribution System dibanding solusi lainnya adalah

mendapatkan informasi sinkronisasi dari AP terlebih dahulu. bahwa dengan Wireless Distribution System (WDS), header Stasiun yang ingin mengakses jaringan Wi-Fi tersebut bisa MAC address dari paket traffic tidak berubah antar link memperoleh salah satu jenis informasi dari dua jenis yaitu : access point. tidak seperti pada proses encapsulation misalnya

Passive Scanning , dalam kasus ini stasiun harus menunggu pada komunikasi antar router yang selalu menggunakan MAC

untuk menerima sebuah Beacon Frame dari AP, (beacon address pada hop berikutnya.

frame adalah sebuah frame periodik yang dikirim oleh AP Semua base station dalam Wireless Distribution System

dengan informasi sinkronisasi).

(WDS) harus dikonfigure menggunakan channel radio yang Active Scanning , dalam kasus ini stasiun mencoba untuk sama, methode enkripsi (tanpa enkripsi, WEP, atau WAP) dan

mencari AP dengan mentransmisikan Probe Request Frames, juga kunci enkripsi yang sama. Mereka bisa dikonfigure

dan menunggu Probe Response dari AP Pu, et al (2008).

Dua metode diatas adalah valid, dan salah satu dapat yang dipakai kurang. Konsumsi power yang sebenarnya dipilih oleh stasiun ketika akan mengakses jaringan Wi-Fi.

tidak ditetapkan dan tergantung atas implementasi yang Beberapa proses yang terjadi sebelum stasiun dapat

akan diterapkan.

mengakses jaringan Wi-Fi, antara lain:

1. Authentication, adalah proses untuk membuktikan G. Quality of Service WLAN

identitas client (stasiun) sebelum berasosiasi dengan AP. Kemampuan menyediakan jaminan performansi dan Secara default, perangkat Wi-Fi bekerja dalam sebuah diferensiasi layanan dalam network sering diacu dengan Open System, dimana pada dasarnya setiap stasiun istilah QoS (quality of service). ITU, dalam rekomendasi wireless dapat berasosiasi dengan sebuah AP tanpa

E.800, mendefinisikan QoS sebagai pengaruh kolektif atas memeriksa persetujuan dari AP. Authentication sejati performansi layanan yang menentukan tingkat kepuasan

sangat memungkinkan dalam penggunaan. pilihan dari pemakai layanan. QoS-Forum mendefinisikan QoS sebagai Wi-Fi, yang dikenal dengan Wired Equivalent Privacy ukuran kolektif atas tingkat layanan yang disampaikan ke (WEP), dimana sebuah kunci bersama dikonfigurasikan pelanggan, ditandai dengan beberapa kriteria yang meliputi dalam AP dan stasiun wireless tersebut. Hanya perangkat availabilitas, error

response time and dengan sebuah kunci bersama tersebut yang dapat throughput, sambungan atau transmisi yang hilang akibat berasosiasi dengan AP.

performance,

kongesti, waktu setup, dan kecepatan deteksi dan koreksi

2. De-authentication, adalah sebuah fungsi yang dihasilkan

kesalahan.

oleh base station. Adalah proses penolakan-persetujuan Sebuah AP membuat sebuah coverage area atau sel yang yang telah dimiliki oleh stasiun, berdasarkan atas seting menghasilkan sejumlah throughput yang dipakai bersama- authentication yang salah, atau berdasarkan permintaan

sama oleh seluruh client (stasiun) yang berada di dalam sel, MAC filters.

yang terasosiasi dengan AP. Dalam sistem Ethernet sebuah

3. Association, proses ini memperbolehkan pembentukan sel adalah collision domain. Pada Ethernet, kita dapat wireless link antara stasiun dan AP dalam sebuah

menentukan secara tepat jumlah client dalam collision domain jaringan infrastruktur.

dengan memilih berbapa banyak jumlah port dalam Ethernet

4. Disassociation, proses pemutusan link antara stasiun hub yang akan digunakan. Pada Wi-Fi, tidak memiliki wireless dengan AP dalam jaringan infrastruktur.

physical port, sehingga untuk membatasi dan menentukan

5. Re-association, proses ini terjadi sebagai tambahan (meningkatkan) jumlah pengguna kita dapat mengatur proses association dimana stasiun wireless bergerak dari coverage area. Atau dengan cara lain yang nantinya akan satu BSS ke BSS yang lain. Proses ini dapat disebut juga

diteliti, yaitu dengan mekanisme control kongesti berbasis dengan Roaming.

tarif pada sistem Wi-Fi.

6. Privacy, proses ini berfungsi untuk melindungi informasi Perencanaan kapasitas bandwidth pada Ethernet adalah yang akan dikirim oleh stasiun agar tidak didengarkan

sudah jelas, dimana jumlah pengguna yang terhubung dengan secara sembunyi-sembunyi oleh stasiun lainnya yang sebuah hub adalah sama dengan jumlah pengguna dalam berada dalam jangkauan AP. WEP akan mengenkripsi

collision domain. Pada Wi- Fi, jumlah pengguna dapat data sebelum data tersebut dikirimkan secara wireless, berubah-ubah dengan masuk dan keluarnya pengguna dalam menggunakan algoritma enkripsi 40 bit yang dikenal

coverage area. Biasanya, dengan transmisi yang melalui sebagai RC4. Kunci bersama yang digunakan dalam

gelombang radio, throughput adalah subjek yang dipengaruhi proses authentication digunakan untuk mengenkripsi atau oleh faktor yang berubah-ubah seperti interferensi yang meng-deenkripsi data, dan hanya memperbolehkan

menurunkan throughput, atau jumlah pengguna yang besar stasiun yang memiliki kunci bersama saja yang dapat sehingga menyebabkan terjadinya kongesti dalam kanal juga secara benar membaca data yang telah dienkripsi.

dapat menyebabkan turunnya nilai throughput.

7. Data transfer, adalah proses mentransmisikan frame data. Beberapa jenis pengguna yang berbeda memiliki Ini adalah proses utama dari Wi-Fi MAC sublayer, yaitu kebutuhan throughput rata-rata yang berbeda-beda. Hal-hal mengahasilkan pertukaran frame data antara MAC yang perlu diperhatikan dalam menentukan QoS dari suatu

sublayer perangkat-perngakat

Wi-Fi.

Perangakat- jaringan WLAN, antara lain:

perngakat Wi-Fi akan menggunakan mekanisme CSMA- 1. Availability, yaitu persentase hidupnya sistem atau CA sebagai metode aksesnya.

subsistem telekomunikasi. Idealnya, availability harus

8. Distribution, proses ini dihasilkan oleh Distribution

mencapai 100%.

System (DS) dan digunakan dalam suatu kondisi khusus

2. Throughput, yaitu kecepatan (rate) transfer data efektif, yaitu bila terjadi proses transmisi antara AP satu dengan

yang diukur dalam bps. Maka penggunaan sebuah saluran AP yang lain.

secara bersama-sama juga akan mengurangi nilai ini.

9. Integration, proses yang dihasilkan oleh portal, dimana

3. Packet Loss, adalah jumlah paket yang hilang. Umumnya pada dasarnya portal didesain untuk menghasilkan

perangkat network memiliki buffer untuk menampung logical integration antara wired LAN dan Wi-Fi. Koneksi

data yang diterima. Jika terjadi kongesti yang cukup wireless internet adalah salah satu contoh logical

lama, buffer akan penuh, dan data baru tidak diterima. integration yang terjadi antara wired LAN dan Wi-Fi.

Paket yang hilang ini harus diretransmisi, yang akan

10. Power management, terdiri atas dua power mode yaitu :

membutuhkan waktu tambahan.

active mode , dimana stasiun wireless diberikan power

4. Delay didefiniskan sebagai waktu yang dibutuhkan untuk (tenaga) untuk mentransmisikan dan menerima frame

mengirimkan data dari sumber (pengirim) ke tujuan data, dan power save mode, dimana stasiun tidak dapat

(penerima), sedangkan bandwidth adalah kecepatan mentransmisikan atau menerima frame data bila power

maksimum yang dapat digunakan untuk melakukan

penelitian ini digunakan laptop acer aspire one D270.

5. Jitter, atau variasi dalam latency, variasi delay yang Dari 2 rumus tersebut diatas dapat diketahui rumus

terjadi akibat adanya selisih waktu atau interval antar kekuatan sinyal Hotspot adalah: kedatangan paket di penerima, variasi- variasi dalam panjang antrian, dalam waktu pengolahan data, dalam

waktu yang dibutuhkan untuk retransmisi data (karena KS = TG – LFSL..................................................(3) jalur yang digunakan juga berbeda), dan juga dalam waktu penghimpunan ulang paketpaket di akhir Keterangan : perjalanan.

KS = Kekuatan Sinyal Hotspot

H. Kekuatan Sinyal dan Jarak Dari rumus kekuatan sinyal tersebut diatas dapat diturunkan Kekuatan sinyal mengacu pada besarnya dari medan listrik

menjadi rumus seperti dibawah ini :

pada titik referensi yang merupakan jarak yang signifikan dari

antena pemancar.Mungkin juga disebut level sinyal yang KS = TG – LFSL

diterima sebagai atau kekuatan medan. Biasanya hal ini dinyatakan dalam tegangan per panjang atau daya sinyal oleh

LFSL = TG - KS

referensi. antena menerima High-Powered transmisi, seperti yang digunakan dalam penyiaran, disajikan dalam dB -

40 + 20 * Log r = TG - KS

milivolt per meter (dBmV / m). Untuk daya sistem rendah, seperti ponsel, kekuatan sinyal yang biasanya dinyatakan

20 * Log r = TG - KS - 40

dalam dB - microvolts per meter (dBμV / m) atau dalam

desibel di atas tingkat referensi satu milliwatt (dBm) Fang, et. Log r = (TG - KS - 40) / 20

al (2010).

1. Implementasi Perhitungan Sinyal

r = 10^( (TG – KS – 40) / 20 )....................................(4)

Cisco merupakan organisasi yang menangani jaringan terbesar di dunia. Dalam penelitian ini keseluruhan rumus

r diatas mengindikasikan jarak antara penerima (dalam dan berbagai ketetapan diadopsi dari situs resmi cisco atau

penelitian inimenggunakan Laptop acer aspire one D270 ) situs lain yang mengadopsi isi situs cisco ke

dengan pemancar (dalam hal ini menggunakan access point dalamnya.Dalam menentukan kekuatan sinyal cisco

TP-link ).

III. M ETODE P ENELITIAN Sinyal dalam bentuk persentase) lalu dikonversikan ke

memiliki pendekatan tersendiri dari RSSI (Kekuatan

dalam bentuk kekuatan sinyal dalam bentuk dB

A. Tahapan Penelitian

(decibel).Dengan asumsi rata-rata penerima memiliki Metodologi Penelitian yang digunakan dibagi menjadi tiga sensitivitas sebesar -96 dBm.Berikut adalah table konversi

tahap, diantaranya yaitu: Pertama adalah pengukuran terhadap cisco dari RSSI ke dalam bentuk satuan dB.

2. Implementasi Perhitungan Jarak diterima oleh base station/sink dari pancaran sinyal radio

besarnya RSSI (Received Signal Strength Indication) yang

yang telah dikeluarkan oleh node access point , Kedua adalah

TG = (TX + AG1 – CL1 ) + (AG2 – CL2)..............(1)

yang telah dirancang.

topologi yang sudah dirancang Keterangan :

Berdasarkan desain

sebelumnya. Ketiga adalah bagaimana pengaruh hasil rancangan yang dilakukan dengan rencana implementasi yang

TG = Total Gain yang dipancarkan Oleh Suatu Hotspot akan dilakukan yaitu prototipe sistem remote terminal unit (RTU) unit multi sensor dengan energi mandiri.

TX = TX Power Pemancar (dBm)

B. Konseptual Penentuan Jarak

AG1 = Antenna Gain Pemancar (dBi) Salah satu tahapan yang penting dalam penelitian ini adalah penentuan jarak. Tujuan dari penentuan jarak tersebut

CL1 = Cable Loss Pemancar (dB) adalah didapatkannya posisi yang tepat sehingga didapatkan kualitas sinyal yang baik dan relatif kuat.

AG2 = Antenna Gain Penerima (dBi)

CL2 = Cable Loss Penerima (dB)

LFSL = 40 + 20 * Log r..........................................(2)

Keterangan :

LFSL = Free Space Loss

dikenal dengan hotspot.

Kekuatan sinyal yang dipancarkan oleh suatu hotspot sangat dipengaruhi oleh infrastruktur yang membangun hotspot tersebut. Sehingga besar kecil sinyal yang keluar dari

Perencanaan dan suatu hotspot akan sangat beragam tergantung infrastruktur persiapan

yang membangun hotspot tersebut. Dari berbagai macam infrastruktur tersebut, satu benda yang paling berpengaruh adalah kartu jaringan atau biasa juga dikenal dengan LAN card. Dalam suatu hotspot biasanya digunakan wireless Lan

Jarak yang card, benda inilah yang mengatur traffic jaringan yang akan belum terukur

menggunakan hotspot. Selain itu ada pula benda yang dikenal dengan access point, benda inilah yang berfungsi sebagai pemancar access kepada pengguna. Selain itu ada pula alat penguat sinyal dan benda-benda lain yang sangat berpengaruh

Proses pengukuran dalam suatu jaringan hotspot. Merk dan spesifikasi benda- benda tersebut sangat berpengaruh dalam memancarkan kekuatan sinyal dari suatu hotspot.

Dalam penelitian ini, tidak dibahas lebih lanjut mengenai perbedaan infrastruktur yang membangun hotspot tersebut. analisa

Namun, semua hotspot dianggap memiliki infrastruktur yang sama tanpa memperhitungkan infrastruktur seperti yang telah dijelaskan lebih rinci pada paragraf sebelumnya.

kesimpulan

B. Implementasi Menghitung Jarak Terhadap Kekuatan Sinyal

Untuk mengetahui kualitas sinyal yang dihasilkan pada Jarakyang sudah

suatu jaringan dapat diketahui melalui perhitungan Effectife terukur

Isotropic Radiated Power (EIRP) dan Sinyal Strength (SS). Sedangkan untuk jaringan Wifi (wireless Fidelity) yaitu

dengan mencari EIRP dan Rasio Signal Strength Indication (RSSI) Pu (2008).

Proses perancangan konsep untuk mengetahui jarak selesai

terhadap sinyal dengan melakukan terlebih dahulu adalah survey, melihat schematic diagram, kabel routing, analisa komponen dan estimasi lossnya. Perhitungan awal yang akan

Gambar 9. Diagram Model Konseptual Penentuan Jarak dicari adalah Efektif Isotropic Radiated Power (EIRP) lalu

baru perhitungan Signal Strength. Dengan demikian analisa Pada tahapan ini, dilakukan perencanaan dan persiapan

awal akan difokuskan pada nilai Tx Power, Gain antena dan peralatan dan pemsangan peralatan WiFi di beberapa titk

mencari semua loss pada komponen yang terdapat pada dalam satu tempat tertentu. Gambar 9 memperlihatkan jaringan hotspot disekitar. tahapan-tahapan yang digunakan dalam menentukan jarak

Hotspot dibangun guna melayani kebutuhan para yang tepat.

pengguna internet. Dengan didirikannya Hotspot di harapkan dapat menampung kebutuhan pengguna Hotspot di suatu tempat .Untuk meneliti mengenai Hotspot tentunya perlu

IV. H ASIL P ENELITIAN DAN P EMBAHASAN dilakukan analisa terlebih dahulu mengenai Hotspot itu

A. Analisa Kekuatan Sinyal WiFi sendiri. Seperti sudah disebutkan pada sub babAnalisa Kekuatan Sinyal Wifi. Infrastruktur yang membangun

Kekuatan sinyal mengacu pada besarnya medan listrik pada Hotspot seperti yang terperinci dibab sebelumnya,dalam titik referensi yang merupakan jarak yang signifikan dari

penelitian ini.

antena pemancar. Mungkin juga disebut level sinyal yang Untuk membangun rumusan yang objektif maka seluruh diterima sebagai atau kekuatan medan. Biasanya, hal ini

infrastruktur yangada akan dianggap baik antena pemancar dinyatakan dalam tegangan per panjang atau daya sinyal oleh

ataupun wireless pada laptop akan dianggap memiliki daya referensi. Antena menerima High-powered transmisi, seperti yang sama sebesar 100 miliwatt. Dari spesifikasi requirements

yang digunakan dalam penyiaran, disajikan dalam dB - produk tp-link diketahui bahwa antena gain sebesar 4 dBi dan milivolt per meter (dBmV / m). Untuk daya sistem

Transmitted power sebesar 6 dB. Maka seluruh infrastruktur rendah,seperti ponsel, kekuatan sinyal yang biasanya

lainnya juga dinyatakan sama. karena keseluruhan rata-rata dinyatakan dalam dB – microvolts per meter (dBμV / m) atau

sama yaitu dengan dalam desibel di atas tingkat referensi satu milliwatt (dBm).

menggunakan akses point yang berlebel mikrotik. Pada Hal tersebut di atas, mengacu pula pada kekuatan sinyal wifi. penelitian ini dihitung kekuatan sinyal menggunakan

Dalam hal ini, wifi dianalogikan dengan suatu pemancar yang hitungan persen namun semua itu dapat dikonversi ke dalam

pengukuran kekuatan sinyal terhadap jarak pengguna yang power, Antenna Gain, Cable loss pada sisi pemancar dan

tepat maka tentunya akan menemukan hasil kualitas yang baik didapatkan data dengan menghasilkan Transmitted power

Terlihat dari contoh hasil perhitungan kekuatan sinyal sebesar 6 dB,Anntenna Gain sebesar 14 dBi serta Cable loss 0 sebelumnya di atas dengan menggunakan rumus yang ada dB karena dianggap tidakmenggunakan kabel atau antenna

dapat menghasilkan jarak sesuai dengan kekuatan sinyal yang digunakan kurang dari 1(satu) meter, sementarauntuk

didapatkan sehingga kekuatan sinyal Hotspot terhadap laptop perhitungan di sisi pemancar tidak perlu dihitung karena

Dokumen yang terkait

Evaluation of Trichogramma spp. releases for controlling sugarcane top-and stalk borers

0 0 10

Optimization of dose and exposure time for application of sulfuryl fluoride on different depths of wood for the control of Indo-Malaysian drywood termite

0 1 9

Implikasi Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2009 Terhadap Penyelenggara Pos implications of law number 38 year 2009 for postal operator

0 0 10

Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pengembangan Bisnis Pos information technology utilization in business post development

0 0 16

Analisis Perbandingan Kualitas Pengalaman dengan Standar Kualitas Layanan bagi Pelanggan Seluler the comparative analysis of quality of experience and quality of service for mobile consumer

0 0 12

Evaluasi Pemanfaatan Wireless Internet Protocol Access System di Kota Malang evaluation on utilization of wireless internet protocol access system in malang city

0 0 10

Studi Pengembangan Model Pengukuran Kinerja UPT Bidang Monitor Spektrum Frekuensi Radio development study of performance measurement model for radio monitoring unit

0 0 16

Proteksi Short Message Service (SMS) Pada Smart Device Menggunakan Algoritma Rijndael sms protection in smart device using rijndael algorithm

0 0 12

Kesiapan Industri Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam Mendukung WiMAX the readiness of information and communications Technology (ict) industries in supporting wimax

0 0 14

Kesiapan Operator Seluler dalam Mengimplementasikan Teknologi Long Term Evolution (LTE) cellular operator readiness for implementing long term evolution (lte) technology

0 0 18