No Kelengkapan Informasi Penunjang Diagnosis

  

KELENGKAPAN INFORMASI PENUNJANG DALAM PENENTUAN KEAKURATAN

KODE DIAGNOSIS CARCINOMA ENDOMETRIUM PASIEN RAWAT INAP

DI RSUD Dr. MOEWARDI

1 2 3 Yuli Setya Rini , Ninawati , Nunik Maya Hastuti

  

STIKes Mitra Husada Karanganyar

na_dira_kyut@yahoo.com², nunikmaya21@gmail.com³

ABSTRACT

  

Supporting information is information that is very important to determine the accuracy of the code, the complete infor-

mation that can be read by the coder, the more precise and accurate code generated. Based on the preliminary survey

of the document medical records 25 inpatients with a diagnosis of Endometrial Carcinoma in Hospital Dr. Moewardi

complete supporting information obtained as much as 11 document medical records and incomplete as many as 14

document medical records. The purpose of this study to determine the level of completeness of the information medical

support in determining the accuracy of diagnosis codes Endometrial Carcinoma inpatients at Hospital Dr. Moewardi

  

2015. This type of research is descriptive and retrospective approach. The study population was the whole document

medical records inpatients with a diagnosis of Endometrial Carcinoma of 313 document medical records. The sampling

technique systematic random sampling, with a sample size of 63 document medical records. The research instrument

used checklist and guide the interview. Data collection techniques using observation and interviews. As well as data

analysis using descriptive analysis. The results showed that the completeness of the information supporting the full as

much as 31 document medical records (49.21%), where as incomplete information as much as 32 document medical

records (50.79%). Types of forms to be there and there is a sheet of supporting information and resume medical exami-

nation and anatomical pathology. The conclusions of this research is due to the incompleteness of document medical

records is not listed in the partial results anatomical pathology. Document medical records and unwritten degree of

differentiation in the results of the anatomical pathology. Suggestion of this research is in documenting the results of the

anatomical pathology should be done consistently or thoroughly.

  Keywords : Supporting information, Carcinoma Endometrium, Patients Hospitalized. Bibliography : 17 (2002-2015)

  ABSTRAK

Informasi penunjang adalah Informasi yang sangat penting untuk menentukan keakuratan kode, semakin lengkap infor-

masi yang dapat dibaca oleh koder maka semakin tepat dan akurat sebuah kode yang dihasilkan. Berdasarkan survey

pendahuluan terhadap 25 DRM pasien rawat inap dengan diagnosis Carcinoma Endometrium di RSUD Dr. Moewardi

diperoleh informasi penunjang yang lengkap sebanyak 11 DRM dan yang tidak lengkap sebanyak 14 DRM. Tujuan

penelitian ini untuk mengetahui tingkat kelengkapan informasi penunjang medis dalam penentuan keakuratan kode

diagnosis Carcinoma Endometrium pasien rawat inap di RSUD Dr. Moewardi tahun 2015. Jenis penelitian ini adalah

deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Populasi penelitian adalah seluruh DRM pasien rawat inap dengan diagno- sis

Carcinoma Endometrium sebesar 313 DRM. Teknik pengambilan sampel systematic random sampling, dengan besar

sampel 63 DRM. Instrumen penelitian menggunakan cheklist dan pedoman wawancara. Teknik pengumpulan data

menggunakan observasi dan wawancara. Serta analisis datanya menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa kelengkapan informasi penunjang yang lengkap sebanyak 31 DRM (49,21%), sedangkan infor-

masi yang tidak lengkap sebanyak 32 DRM (50,79%). Jenis formulir yang harus ada dan terdapat informasi penunjang

  

adalah lembar resume medis dan hasil pemeriksaan patologi & anatomi. Simpulan dalam penelitian ini adalah ketida-

klengkapan DRM disebabkan karena tidak terlampirnya hasil PA disebagian DRM dan tidak terklasifikasinya derajat

diferensiasi pada hasil PA. Saran penelitian ini adalah dalam pendokumentasian hasil PA sebaiknya dilakukan secara

konsisten atau menyeluruh.

  Kata kunci : Informasi Penunjang, Carcinoma Endometrium, Pasien rawat inap Kepustakaan : 17 (2002-2015 PENDAHULUAN

  Berdasarkan PerMenKes RI Nomor 269/MenKes/ Per/III/2008 tentang rekam medis pasal 5 ayat 1 menyebutkan setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran wajib membuat rekam medis. Salah satu kompentensi perekam medis adalah mampu menetapkan kode penyakit dan tindakan dengan tepat sesuai klasifikasi yang diberlakukan di Indonesia (ICD-10) tentang penyakit dan tindakan medis dalam pelayanan dan menejemen kesehatan dalam PerMenKes RI No. 377 tahun 2007 tentang standar profesi perekam medis dan informasi kesehatan. Pemberian kode (koding) adalah pemberian penetapan kode dengan menggunakan huruf atau angka atau kombinasi huruf dalam angka yang mewakili komponen data (DepKes RI, 2006).

  Cancer adalah istilah umum untuk satu kelompok besar

  penyakit yang dapat mempengaruhi setiap bagian dari tubuh, istilah lain yang digunakan adalah tumor ganas dan neoplasma. Uterus atau uteri adalah organ berotot yang terletak didalam rongga panggul antara kandung kemih dibagian anterior dan rectum dibagian posterior, uterus terdiri dari dua bagian utama yang tidak setara, bagian atas yang berbentuk segitiga disebut corpus/ badan, dan bagian bawah yang berbentuk silindris/ fusi

  form disebut serviks yang menonjol kedalam vagina. Cancer uteri (Carcinoma endometrium) merupakan

  keganasan saluran genitalia wanita yang paling umum terjadi dinegara maju. Secara keseluruhan cancer

  endometrium paling sering terjadi pada wanita antara

  50-70 tahun dan <5% kasus terdiagnosis sebelum umur 40 tahun. Jika penyakit muncul sebelum umur 35 tahun, hampir selalu berhubungan dengan keadaan unopposed estrogen. Tepat sebelum menopause sekitar 10% wanita dengan hipermenore akan mengalami carcinoma endometrium (Kenneth J, 2009).

  Hasil penelitian Setyorini (2013) menyebutkan bahwa salah satu cara pengkodean diagnosa cancer menggunakan kode topography dan kode morphology. Kedua kode yang dimaksud adalah kode yang mempengaruhi proses pengelolaan rekam medis khususnya dalam pelaksanaan registrasi cancer dan untuk mengetahui stadium dari neoplasma tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prosentase kode diagnosis Ca. Cervix yang lengkap sebesar 14 kode 42,42%, kode yang tidak lengkap 19 kode sebesar 57,58%.

  Berdasarkan survey pendahuluan di RSUD Dr. Moewardi terdapat 25 dokumen dari 313 kasus

  Carcinoma Endometrium pasien rawat inap tahun 2015

  menunjukkan bahwa Informasi penunjang yang tidak lengkap sebanyak 14 dokumen (56%) dan yang lengkap sebanyak 11 dokumen (44%). Berdasarkan latarbelakang diatas maka peneliti tertarik untuk mengambil judul “Kelengkapan Informasi Penunjang Dalam Penentuan Keakuratan Kode Diagnosis Carcinoma Endometrium Pasien Rawat Inap Di RSUD Dr . Moewardi”.

  METODE

  Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif dan rancangan penelitian menggunakan pendekatan study

  retrospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah

  No Kelengkapan Informasi Penunjang Diagnosis Jml (N) Persen (%)

  1 Lengkap 31 49,21 semua dokumen rekam medis pasien rawat inap dengan diagnosis carcinoma endometrium di RSUD Dr.

  Moewardi tahun 2015 dengan jumlah populasi sebanyak 313 dokumen. Besar sampel yang diambil sebanyak 63 dokumen rekam medis. Teknik pengambilan sampelnya menggunakan systematic random sampling. Instrumen penelitian menggunakan cheklist dan pedoman wawancara. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Serta analisis datanya menggunakan analisis deskriptif.

  HASIL

  1. Gambaran umum RSUD Dr. Moewardi

  Rumah sakit Dr. Moewardi adalah Rumah Sakit milik Pemerintah Provinsi jawa tengah yang terletak di Kotamadya Surakarta dan merupakan Rumah Sakit tipe A pendidikan. RSDM juga menjadi Rumah Sakit Pendidikan (Teaching Hospital) bagi calon dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta dan Program Pendidikan Dokter Spesialis I (PPDS I).

  Dan pada bulan maret 2016 kemarin RSUD Dr. Moewardi sudah melaksanakan Akreditasi JCIA berbagai persiapan yang matang telah diimplementasikan pada saat akreditasi bulan maret lalu dan terlaksana dengan lancar.

  a. Formulir Kelengkapan Informasi penunjang medis Informasi penunjang dikatakan lengkap apabila terdapat formulir yang isi informasinya dapat digunakan sebagai penunjang dalam penentuan keakuratan kode diagnosis utama Ca. Endometrium pasien rawat inap di RSUD Dr. Moewardi adalah sebagai berikut : 1) Lembar Resume Berisi identitas pasien, alasan masuk atau keluhan utama, Indikasi rawat inap, Riwayat singkat dan temuan fisik berupa riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit terdahulu, diagnosis masuk, diagnosis utama/ akhir, diagnosis komplikasi, dan diagnosis lain serta tindak lanjut tidak lupa nama dan tanda tangan dokter atau dokter gigi yang memberikan pelayanan kesehatan semua informasi penting yang digunakan untuk menentukan ketepatan pemberian kode pada pasien dengan diagnosis

  Carcinoma Endometrium. Kelengkapan informasi

  dalam lembar resume dari 63 DRM lengkap sebanyak 100%. 2) Lembar hasil Pemeriksaan Patologi dan Anatomi (PA) Berisi Diagnosis klinik, Macroskopis, Microskopis, Kesimpulan dari hasil mikroskopis dan Diagnosis PA serta kode ICD yang digunakan untuk mengetahui site / lokasi yang menjadi letak primer sel cancer, bagaimana

  type (histologi) dan behaviornya, seberapa jauh derajat

  diferensiasinya, dan penyebaran (metastase) ke organ yang lainya. Lembar hasil pemeriksaan patologi dan anatomi merupakan lembar yang sangat penting karena sebagai bukti bahwa pasien telah dilakukan pengambilan sampel dan molekuler atas organ, jaringan, dan sel yang digunakan untuk pemeriksaan laboratorium yang sangat penting guna menegakkan diagnosis. Kelengkapan informasi dari lembar hasil patologi dan anatomi lengkap sebanyak 53 DRM dengan persentase 84,13% dan tidak lengkap sebanyak 10 DRM dengan persentase 15,87%.

  3. Mengetahui persentase kelengkapan informasi penunjang medis dalam penentuan keakuratan kode diagnosis Carcinoma Endometrium pasien rawat inap di RSUD Dr. Moewardi tahun 2015.

2. Mengetahui jenis formulir yang informasinya menunjang dalam penentuan keakuratan kode diagnosis Carcinoma Endometrium pasien rawat inap di RSUD Dr. Moewardi tahun 2015.

Tabel 4.1 Kelengkapan Informasi Penunjang diagnosis Carcinoma Endometrium Pasien Rawat Inap di RSUD Dr. Moewardi

2 Tidak Lengkap 32 50,79

1 Resume a. Keluhan utama dan indikasi ranap

Tabel 4.3 Kelengkapan Informasi Penunjang Medis

  63 53 84,13 10 15,87

  b. Tipe Cancer

  63 53 84,13 10 15,87

  c. Derajat diferensiasi

  63 30 47,62 33 52,38

  d. Metastase/ Penyebaran

  63 53 84,13 10 15,87

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa dalam lembar resume dari 63 sampel yang diambil dinyatakan informasi penunjang

  lengkap 100%, dan dalam lembar hasil PA untuk site/ lokasi cancer, tipe cancer, dan metastase lengkap sebanyak 53 dokumen yaitu 84,13% dan tidak lengkap sebanyak 10 dokumen yaitu 15,87% sedangkan untuk derajat diferensiasi lengkap sebanyak 30 dokumen yaitu 47,62% dan tidak lengkap sebanyak 33 dokumen yaitu 52,38%.

  dari lembar Resume diagnosis Carcinoma Endometrium Pasien Rawat Inap di RSUD Dr.

  2 Hasil (PA)

  Moewardi

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa dalam lembar

  resume dari 63 sampel yang diambil dinyatakan

  informasi penunjang lengkap 100%, kelengkapan meliputi terisinya seluruh informasi keluhan utama dan indikasi rawat inap, diagnosis utama/ akhir, diagnosis lain, diagnosis komplikasi dan tindakan non operatif.

Tabel 4.4 Kelengkapan Informasi Penunjang Medis dari hasil PA site/ lokasi diagnosis

  Carcinoma Endometrium Pasien Rawat Inap di RSUD Dr. Moewardi Formulir Item Jml (N) Persen (%)

  R e s u m e

  Medis

  a. Keluhan utama dan indikasi 63 100 ogi ite/ yak

  a. Site /Lokasi Cancer

  e. Tindakan non operatif 63 63 100 0 0

  Site/ lokasi Jml (N) Persen (%) Endometrium

  Jumlah 63 100

  31 49,21

  Overlapping lesion of corpus uteri

  15 23,81

  Corpus Uteri

  2 3,17 Lain

  ranap D i a g n o s i s 63 100 c. utama/ akhir Diagnosis lain 63 100

  Jumlah 63 100

  d. D i a g n o s i s Komplikasi 63 100

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa dalam lembar Patol

  e. Tindakan non 63 100 Anatomi (PA) Kelengkapan informasi mengenai s operatif lokasi cancer tertinggi pada endometrium seban

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa terdapat 49,21% lengkap yaitu 31 dokumen dan 50,79% tidak lengkap yaitu

  63 63 100

  sebanyak 32 dokumen. Kelengkapan tersebut meliputi terisinya diagnosis pada kolom diagnosis utama/ akhir, lain, komplikasi dan informasi pada keluhan utama (KU), indikasi rawat inap serta tindakan non operatif pada lembar resume dan site/ lokasi cancer, tipe cancer, derajat differensiasi cancer pada lembar pemeriksaan patologi dan anatomi atau histologi pada lembar hasil pemeriksaan patologi dan anatomi. Apabila tidak terdapat salah satu atau lebih dari informasi tersebut maka dokumen bisa dikatakan tidak lengkap.

Tabel 4.2 Rekapitulasi Item Kelengkapan Informasi Penunjang medis Diagnosis Carcinoma Endometrium Pasien Rawat Inap di RSUD Dr. Moewardi

  No Item N Lengkap Tidak Lengkap

  N % N %

  63 63 100

  b. Diagnosis utama/ akhir

  63 63 100

  c. Diagnosis lain

  63 63 100

  d. Diagnosis komplikasi

  • – lain 15 23,81 b.

  31 dokumen yaitu 49,21%, dan terendah pada corpus Tabel 4.6 Kelengkapan Informasi Penunjang

  

uteri sebanyak 2 dokumen yaitu 3,17% sedangkan Medis dari hasil PA Derajat Diferensiasi cancer

  untuk kasus overlapping (cancer mengenai lebih diagnosis Carcinoma Endometrium Pasien Rawat dari satu lapisan yang berbeda tetapi masih dalam Inap Di RSUD Dr. Moewardi satu organ) dan untuk lain

  • – lain sama sebanyak 15 dokumen yaitu 23,81%.

  Jml Persen Derajat Diferensiasi (N) (%)

Tabel 4.5 Kelengkapan Informasi Penunjang Diferensiasi Baik (Well

  8 12,70

  Differentiated ) Medis dari hasil PA Sitologi dan Behavior cancer diagnosis Carcinoma Endometrium Pasien Rawat

  Diferensiasi Sedang 10 15,87 (Moderately Differentiated)

  Inap Di RSUD Dr. Moewardi

  Diferensiasi Buruk (Poorly 12 19,05

  Differentiated ) Persen Jml Histologi Behavior

  Hasil PA tidak terlampir 10 15,87

  (%) (N)

  Tidak disebutkan jenisnya 23 36,51

  E n d o m e t r o i d

  38 60,32

  Adenocarcinoma Jumlah 63 100

  M u c i n o u s

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa dalam lembar hasil

  c a r c i n o m a 2 3,18 endometrial

  pemeriksaan patologi anatomi (PA) kelengkapan

  T

  informasi tentang derajat diferensiasi yang tidak

  Clear cell

  carcinoma

  lengkap tertinggi adalah tidak disebutkan jenisnya 3 4,76

  IGNAN

  sebanyak 23 dokumen yaitu 36,51%, dan terendah

  AL

  sebanyak 10 dokumen rekam medis dengan

  S q u a m o u s

  4 6,35

  M carcinoma

  persentase 15,87% sedangkan lengkap tertinggi 12 dokumen dengan derajat diferensiasi buruk sebesar

  Undifferentiated

  6 9,52 19,05% dan terendah 8 dokumen dengan derajat

  carcinoma

  diferensiasi baik sebesar 12,70%. Rumah sakit juga 10 15,87 belum menerapkan kode sampai digit ke 6. PA tidak terlampir

  Jumlah 63 63 100 PEMBAHASAN

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa dalam lembar Patologi

  Anatomi (PA) Kelengkapan informasi mengenai kode

  1. Jenis formulir yang informasinya menunjang

  (morphology) Histologi lengkap tertinggi pada

  dalam penentuan keakuratan kode diagnosis Endometroid Adenocarcinoma sebanyak 38 dokumen carcinoma endometrium pasien rawat inap di RSUD

  dengan persentase 60,32% dan terendah pada Dr. Moewardi tahun 2015.

  mucinous carcinoma endometrial yaitu sebanyak 2

  dokumen dengan persentase 3,18%, dan sitologi yang Formulir yang isi informasinya dapat digunakan sebagai tidak lengkap sebanyak 10 dokumen dengan penunjang dalam penentuan keakuratan kode diagnosis persentase 15,87%. Keseluruhan dari 63 dokumen

  Carcinoma Endometrium pasien rawat inap di RSUD

  rekam medis tersebut menyebutkan bahwa semua Dr. Moewardi menurut koder rawat inap Formulir yang kode behavior yang tertulis menyatakan bahwa menunjang dalam penentuan kode diagnosis Carcinoma perilaku cancer bersifat ganas (malignant, primary

  Endometrium yaitu Lembar Resume; dan Lembar hasil site ).

  pemeriksaan Patologi dan Anatomi. a. Lembar Resume Berdasarkan DepKes RI (2006) bahwa resume medis atau disebut dengan ringkasan pulang adalah ringkasan kegiatan pelayanan medis yang diberikan oleh tenaga kesehatan khususnya dokter selama masa perawatan hingga pasien keluar baik dalam keadaan hidup maupun meninggal. Informasi yang terdapat dalam ringkasan pulang atau resume medis merupakan ringkasan dari seluruh masa perawatan dan pengobstan pasien sebagaimana yang telah diupayakan oleh para tenaga kesehatan dan pihak terkait.

  Lembar Resume berisikan alasan masuk dan keluhan utama pasien, indikasi rawat inap, riwayat singkat berupa riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit terdahulu, apabila semua terisi dengan lengkap maka informasi yang dihasilkan akan selalu berkesinambungan antara riwayat penyakit dahulu dengan riwayat penyakit sekarang atau dapat menjamin kontinuitas pelayanan medik dengan mutu/ kualitas yang tinggi sehingga koder akan lebih mudah dalam pemilihan kode yang tepat dan menghasilkan kode yang akurat. Selain keluhan utama dan riwayat penyakit diatas resume juga berisikan diagnosis masuk, diagnosis akhir/ utama, diagnosis lain, dan diagnosis komplikasi dari semua diagnosis yang tertulis paling penting adalah penentuan diagnosis akhir/ utama karena berpengaruh dalam penentuan kode. Kelengkapan informasi dalam lembar resume dari 63 DRM lengkap sebanyak 100%.

  Semua pemeriksaan pasien akan terlihat secara lengkap namun ringkas dalam resume medis dan dapat digunakan kembali untuk pengobatan berkelanjutan atau kontrol kembali dimanapun pasien tersebut berobat. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No.269 tahun 2008.

  b. Hasil Pemeriksaan Patologi & Anatomi Menurut Robbins (2007) dalam buku ajar patologi revisi 7 yang disebut Patologi Anatomi adalah spesialisasi medis yang berurusan dengan diagnosis penyakit berdasarkan pada pemeriksaan dasar, mikroskopik, dan molekuler atas organ, jaringan, dan sel. Sebelum menentukan kode akhir/ utama seorang koder juga mencari informasi penunjang lain seperti hasil pemeriksaan patologi anatomi pengecekan terhadap ada tidaknya informasi mengenai site/ lokasi, tipe cancer, derajat diferensiasi, dan

  metastase akan berpengaruh terhadap penentuan

  ketepatan dan keakuratan kode morphology yang dihasilkan. Lembar hasil PA untuk site/ lokasi cancer, tipe cancer, dan metastase lengkap sebanyak 53 dokumen yaitu 84,13% dan tidak lengkap sebanyak 10 dokumen yaitu 15,87% sedangkan untuk derajat diferensiasi lengkap sebanyak 30 dokumen yaitu 47,62% dan tidak lengkap sebanyak 33 dokumen yaitu 52,38%. Ketidaklengkapan disebabkan karena tidak terlampinya hasil PA dan tidak diklasifikasinya

  grade dan derajat diferensiasi.

  Dalam lembar hasil pemeriksaan patologi & anatomi berisikan diagnosis klinis (diagnosis yang dibuat atas dasar riwayat penyakit dan pemeriksaan klinis), makroskopis (sediaan jaringan yang akan diperiksa atau diamati),

  mikroskopis (pengamatan jaringan menggunakan

  mikroskop), dan diagnosa dari hasil pemeriksaan patologi dan anatomi. Pentingnya pemeriksaan patologi & anatomi adalah diagnosis yang tepat dari pemeriksaan patologi anatomi dibutuhkan kerjasama antara dokter klinik dan spesialis PA, hal yang sangat membantu penegakan diagnosis lebih cepat dan lebih tepat adalah prosedur pengiriman bahan pemeriksaan yang benar, pengisian formulir dan data klinik pasien yang lengkap.

  Informasi tersebut berpengaruh terhadap ketepatan pemilihan kode suatu penyakit, tidak adanya lembar pemeriksaan patologi anatomi bisa jadi mengurangi tingkat keakuratan kode diagnosis Carcinoma Endometrium. Menurut wawancara dengan salah satu petugas koding menegaskan bahwa wajib bagi koder mencari informasi penunjang sebelum memilih kode yang tepat terlebih untuk kasus baru karena belum mengetahui informasi mengenai penyakit yang diderita pasien.

  • – kurangnya memuat: identitas pasien, tanggal dan waktu, hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik, diagnosis, dan ringkasan pulang (Discharge summary) serta nama dan tanda tangan dokter.

  Diagnosis lain : Anemia Kode rumah sakit : kolom ICD-10 tidak terisi Dapat di kode : Z51.1 : C54.1† D63.0* M8140/31 Apabila diagnosis akhir/ utama tersebut menyatakan bahwa pasien menderita Carcinoma Endometrium maka koder akan mengkode C54.1 akan tetapi tidak terlepas dari indikasi rawat inap pasien yang menyatakan kemoterapi ulang maka dalam kolom diagnosis utama dikode Z51.1 kemudian dibawahnya baru akan dikode C54.1 untuk kode

  yang berbeda karena lokasi yang terkena cancer berbeda, akan tetapi masih dalam satu organ. Site/ lokasi cancer yang sulit dibedakan antara

  Site yang berbeda itu seharusnya menghasilkan kode

  sebanyak 31 dokumen yaitu 49,21%, dan terendah pada corpus uteri sebanyak 2 dokumen yaitu 3,17%.

  1) Site /Lokasi cancer Site /lokasi cancer tertinggi pada endometrium

  berpengaruh terhadap penentuan ketepatan dan keakuratan kode morphology yang dihasilkan. Kelengkapan informasi pada lembar hasil PA tersebut dijabarkan sebagai berikut:

  cancer, derajat diferensiasi, dan metastase akan

  Pemeriksaan patologi anatomi berisikan ada tidaknya informasi mengenai site/ lokasi, tipe

  Carcinoma Endometrium pada lembar hasil pemeriksaan patologi dan anatomi.

  b. Kelengkapan informasi penunjang diagnosis

  topography nya. Kode tersebut didapat pada lembar ringkasan masuk dan kelaur (RM1).

  post AP IV

  Hal ini sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 269 Tahun 2008 tentang rekam medis dalam bab II

  Contoh: Keluhan pada resume : Mau kemoterapi Indikasi rawat inap : Kemoterapi Diagnosis masuk : Ca Endometrium Diagnosis utama/akhir : Ca. Endometrium

  ICD-10 tidak diisi sehingga masih banyak lembar resume yang tidak dikode menjadikan formulir tersebut tidak lengkap.

  100% lengkap informasinya yaitu terisinya semua diagnosis dalam Resume dan informasi yang tertulis lengkap dan jelas, sehingga riwayat penyakit pasien akan selalu berkesinambungan akan tetapi kolom kode

  Resume dan Hasil PA. Lembar Resume

Tabel 4.2 item kelengkapan informasi penunjang adalah

  keluhan utama pasien, indikasi rawat inap, riwayat singkat berupa riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit terdahulu. Selain keluhan utama dan riwayat penyakit resume juga berisikan diagnosis masuk, diagnosis akhir/ utama, diagnosis lain, dan diagnosis komplikasi dari semua diagnosis yang tertulis paling penting adalah penentuan diagnosis akhir/ utama.

  Carcinoma Endometrium pada lembar resume Lembar Resume berisikan identitas pasien, alasan masuk dan

  a. Kelengkapan informasi penunjang diagnosis

  Dari hasil observasi di RSUD Dr. Moewardi (pada tabel 4.1) menunjukkan bahwa kelengkapan informasi penunjang diagnosis Ca. Endometrium pasien rawat inap di RSUD Dr. Moewardi tahun 2015 terdapat 49,21% lengkap yaitu sebanyak 31 dokumen rekam medis dan 50,79% tidak lengkap yaitu sebanyak 32 dokumen rekam medis. Untuk informasi penunjang yang tidak lengkap sebanyak 32 dokumen rekam medis, informasi penunjang tersebut meliputi hasil pemeriksaan patologi anatomi yang tidak dilampirkan pada dokumen rekam medis pasien dan tidak diketahui klasifikasi derajat diferensiasi sel cancer.

  pasal 3 ayat 2 yang menyatakan isi rekam medis untuk pasien rawat inap dan perawatan satu hari sekurang

2. Persentase kelengkapan informasi penunjang medis dalam penentuan keakuratan kode diagnosis carcinoma endometrium pasien rawat inap di RSUD Dr. Moewardi tahun 2015.

  persentase 60,32% dan terendah pada

  Patologi & Anatomi (PA) Kelengkapan informasi mengenai kode (morphology) histologi lengkap tertinggi pada Endometroid

  Adenocarcinoma Endometrium menginvasi atau memenuhi sampai 2/3 lapisan Myometrium.

  Kode untuk organ Endometrium adalah C54.1 sedangkan untuk Lapisan Myometrium C54.2 akan tetapi apabila dalam kasus overlapping cancer maka seharusnya kode yang dihasilkan adalah C57.8 meskipun lokasinya sangat dekat tetapi sudah berbeda nama organnya. Kebanyakan kasus overlapping tidak terlalu diperhatikan sehingga kode yang dihasilkan tidak sesuai dengan note 5 terkait pengklasifikasian kode overlapping. Maka kode yang dihasilkan tetap C54.1. Dikatakan overlapping mencangkup hal berikut: a) Dalam satu organ sangat berdekatan.

  type cancer rata

  2 dokumen dengan persentase 3,18%. Menurut Manuaba (2010) secara histologi

  mucinous carcinoma endometrial yaitu sebanyak

  primer dan sekunder membuat koder kesulitan dalam menentukan kode yang tepat dan akurat sehingga menjadi kasus overlapping cancer. Menurut WHO (2010) overlapping cancer yaitu sel cancer mengenai dua atau lebih dari lapisan organ yang berbeda tetapi masih dalam satu sistem organ). Contoh:

  Adenocarcinoma sebanyak 38 dokumen dengan

  2) Type cancer Penentuan jenis karakteristik atau type

  cancer juga berpengaruh terhadap kode morphology yang dihasilkan. Dalam lembar

  • –rata didominasi sel cancer bersifat Adenocarcinoma menurut penelitian di Amerika Serikat 70-80% dan untuk kasus lain seperti type clear cell carcinoma paling sedikit diderita karena memang tidak umum atau bahkan jarang terjadi. Kode behavior menyatakan bahwa dari 63 dokumen rekam medis yang telah diobservasi menyatakan semua kode behavior merujuk ke

b) Site / lokasi bersambungan.

  karakter berdasarkan blok dan subkategori yaitu .8 (overlapping lesion).

  site boundaries and the use of sub category .8 (overlapping lesion) merujuk ke kode kategori tiga

  kode yang dihasilkan akan berbeda didalam ICD berbeda bloknya, dan 10 dokumen tidak ditemukan atau tidak terlampir hasil PA didalam dokumen rekam medis maka dianggap tidak lengkap. Hal ini belum sesuai dengan WHO (2010) volume 1 yang menyatakan Malignant Neoplasms overlapping

  ovarium, dan servixs uteri yang apabila dikode maka

  c) Tidak dapat dibedakan site primer atau sekundernya. Kasus overlapping sebanyak 15 dokumen yaitu 23,81%. sedangkan untuk kasus lain- lain sebanyak 15 dokumen dengan rincian sebagai berikut 5 dokumen merupakan adanya sel cancer diluar organ uteri (uterus) meliputi

  malignant primary atau keganasan primer, dari

  hasil pemeriksaan patologi dan anatomi menyatakan bahwa tidak adanya cancer sekunder atau cancer metastase dari organ lain. Contoh:

  a) Adenocarcinoma Endometrium atau En-

  dometrioid Adenocarcinoma

  kode

  mor- phologi

  nya M8010/3 (Carcinoma) seharusnya dikode M8140/3 karena Ade- nocarcinoma.

  b) Endometrioid Carcinoma clear cell type kode morphologinya M8010/3 seharus- nya dikode M8310/3 karena clear cell type Beda type cancer menghasilkan kode yang berbeda meskipun dalam lembar resume hanya dituliskan Carcinoma Endometrium tetapi dalam dalam hasil Patologi & Anatomi lebih jelas menyebutkan type cancernya maka dalam mengkode harus melihat informasi penunjang yang dapat mempengaruhi ketepatan kode.

  3) Derajat Diferensiasi cancer Lembar patologi anatomi (PA) kelengkapan informasi mengenai kode (morphology) tentang derajat diferensiasi yang tidak lengkap tertinggi adalah tidak diketahui jenisnya sebanyak 23 dokumen yaitu 36,51%, dan terendah 10 dokumen yaitu 15,87% tidak didapati hasil PA dalam dokumen rekam medis. Ketidaklengkapan pada derajat diferensiasi ada 2 yaitu: a) Tidak diketahui derajat diferensiasinya Tidak diketahui jenisnya memang didalam lembar PA tidak disebutkan derajat diferensiasinya maka coder tidak bisa menentukan kode grade dan derajat diferensiasinya sehingga kode

  volume 1 note ke 3 yang menyatakan morphology codes have six digits: the first four digits identify the histological type; the fifth digist is the behaviour code dan belum sesuai dengan tinjauan

  a. Lembar Resume medis pasien rawat inap.

  1. Jenis formulir yang informasi menunjang penentuan keakuratan kode diagnosis carcinoma endometrium pasien rawat inap di RSUD Dr. Moewardi tahun 2015.

  b) Tidak terlampirnya hasil PA Ketidaklengkapan dikarenakan tidak adanya hasil pemeriksaan patologi dan anatomi didalam dokumen rekam medis dan didalam lembar tersebut tidak bertuliskan derajat diferensiasinya itu

  memberikan pelayanan yang tuntas kepada pasien. Menurut Johns (2002) pada register cancer dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi jangka waktu lama (dari awal pengobatan sampai akhir penangganan penyakit cancer) yang dibutuhkan untuk menegakkan diagnosis dan penanganan pasien cancer. Maka dari itu kode morphology sangatlah penting untuk pelaporan register cancer disetiap rumah sakit.

  cancer diperlukan untuk dapat

  pustaka tentang dasar penentuan grade dan derajat diferensiasi (Manuaba, 2010). Beberapa penyakit tertentu memerlukan manajemen data khusus selain yang sudah terdapat dalam rekam medis, misalnya penyakit cancer. Register

  Hal ini belum sesuai dengan WHO (2010)

  morphology yang dihasilkan kurang lengkap

  baik, sedang, atau buruk atau bisa disebut tidak diketahui derajat diferensiasinya, sehingga koder kesulitan dalam mengklasifikasikannya dalam penentuan kode digit ke 6 yaitu derajat diferensiasi koder hanya menuliskan kode sampai digit ke 5 yaitu kode behavior sehingga kode yang dihasilkan kurang akurat karena belum mencangkup semua kode morphology yang seharusya ada.

  SIMPULAN

  kode morphology yang dihasilkan M8140/3 dapat dikode adalah M8140/32. Akan tetapi rumah sakit belum menerapkan pengkodean sampai digits ke 6 dikarenakan didalam ICD-10 tidak mencantumkan adanya pembagian derajat diferensiasinya. Maka koder hanya menuliskan kodenya sampai digits ke 5 saja yaitu M8140/3 dan 1 digits dibelakang kode tersebut tidak dituliskan.

   differentiation maka

  M8140/3 dapat dikode adalah M8140/31. (2) Endometrioid Adenocarcinoma Moderate

  morphology yang dihasilkan

  hanya dikode sampai digit ke 5 yaitu behaviornya saja sedangkan untuk kode derajat diferensiasinya terabaikan. Contohnya: (1) Adenocarcinoma Endometrium Berdiferensiasi baik kode

  b. Lembar hasil pemeriksaan patologi & anatomi.

  2. Persentase kelengkapan informasi penunjang medis dalam penentuan keakuratan kode diagnosis Carcinoma Endometrium pasien rawat inap di RSUD Dr. Moewardi tahun 2015.

  Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Akurasi Koding Diagnosis dan Prosedur Medis pada Dokumen Rekam Medis di Rumah Sakit Kota Semarang. Semarang: LPPM Udinus.

  Statistical Clasfication Of Disease And Related

  World Health Organization., 2010. International

  Belajar. Jakarta : Penerbit Kompas

  Thorndike dan Hagen., 2011. Diagnosis. Dalam Suherman Diagnosis Kesulitan

  Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Penerbit Alfabeta.

  Sugiyono., 2015. Metode Penelitian

  Karanganyar: STIKes Mitra Husada. Sudra R I ., 2013. Rekam Medis. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

  Topography dan Kode Morphology Pada Diagnosis Carcinoma Cervix Berdasarkan ICD-10 di RSUD Dr. Moewardi. [Karya Tulis Ilmiah].

  Setyorini D., 2013. Analisis Kelengkapan Kode

  Robbins, S.L.dan Kumar,V. 2007. Buku Ajar Patologi . Edisi 7. Jakarta : EGC.

  Standar Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan. Jakarta

  Jakarta: Trans Info Media. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Nomor 377/MENKES/SK/III/2007 tentang

  Manuaba I Ayu, Manuaba I B Fajar, Manuaba I Bagus., 2010. Buku Ajar Penuntun Kuliah Ginekologi.

  Jakarta : UI-Press. Kenneth, J L., 2009. Obstetri Williams. Dialihbahasakan oleh: Brahm U. Edisi ke-21. Jakarta: EGC. Kresnowati L dan Ernawati D., 2013. Analisis

  Kelengkapan informasi penunjang diagnosis

  Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan Disarana Pelayanan Kesehatan. Edisi Review 3.

  Digunakan di Indonesia. Dalam Hatta Gemala R (ed.),

  Kasim F. Dan Erkadius., 2014. Sistem Klasifikasi Utama Morbiditas dan Mortalitas yang

  Jakarta. Hatta, G R., 2008. Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan . Jakarta: Universitas Indonesia. Johns, ML., 2002. Health Informtion Management Technology. AHIMA.Illyones.

  ., 2008. Peraturan Menteri Kesehatan RI. Nomor 269/MenKes/Per/ III/2008 Tentang Rekam Medis.

  II. Jakarta. Depkes RI.

  Pedoman Penyelenggaraan Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia Revisi

  Benson R dan Pernoll M., 2009. Obstetri dan Ginekologi. Dialihbahasakan oleh Susiani W. Edisi ke-9. Jakarta: EGC. Departemen Kesehatan RI., 2006.

  Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi VI. Jakarta: PT Rineka Cipta.

  Arikunto, S., 2006. Prosedur

  63 DRM dengan presentase 100% dan lembar hasil patologi dan anatomi lengkap sebanyak 53 DRM dengan presentase 84,13% dan tidak lengkap sebanyak 10 DRM dengan presentase 15,87%.

  Kelengkapan informasi dari lembar resume sebanyak

  Dr. Moewardi tahun 2015 menunjukkan bahwa dari dokumen rekam medis yang dijadikan sampel terdapat 49,21% lengkap yaitu 31 dokumen dan 50,79% tidak lengkap yaitu sebanyak 32 dokumen.

  Carcinoma Endometrium pasien rawat inap RSUD

DAFTAR PUSTAKA

  Health Problems Tenth Revision. Volume 1, 2, 3 Geneva : WHO.