JOHN VITER JURNAL Analisis Pengaruh In

ANALISIS PENGARUH PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP
PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROVINSI RIAU
Oleh :
John Viter
Pembimbing : Dr. Syapsan, SE, ME dan Dr. Any Widayatsari, SE, M. SE
Faculty of Economics Riau University, Pekanbaru, Indonesia
Email : johnviter999@gmail.com
Analysis of The Effect Human Development to Economic Growth
in Riau Province
ABSTRACT
This research aims to determine the effect of literacy rate, mean years of
schooling and life expectancy to the economic growth at five regions in Riau
Province. The method of analysis of this research is quantitative-descriptive,
using panel data regression analysis for data period of 2004-2013. The object of
this research is 5 of 12 regions in Riau Province which have higher economic
growth relative to the others,these regions are Bengkalis, Indragiri Hilir, Siak,
Pekanbaru and Dumai. The result from this research shows that literacy rate and
life expectancy have positive and significant effect on economic growth, while
mean years of schooling hasn’t significant effect on the economic growth in five
regions in Riau Province during 2004-2013. Simultaneously literacy rate, mean
years of schooling and life expectancy significant effect on the economic growth.

This research also shows that the regions which are received most benefit from
human development are Pekanbaru, Bengkalis and Dumai. While human
development in Indragiri Hilir and Siak less beneficial to economic growth
because the economy of those regions dominated by the agricultural sector, that is
palm oil commodity. Both regions have a sector basis in the agricultural sector,
hence economic growth slowed down in Indragiri Hilir and Siak in 2009-2013.
The drop in palm oil prices caused by the subprime mortgage crisis in early 2009.
Keywords : Literacy rate, mean years of schooling, life expectancy, human
development, and economic growth
PENDAHULUAN
Pembangunan pada dasarnya
merupakan proses multidimensial,
yang melibatkan kepada perubahan
besar baik terhadap perubahan
struktur ekonomi, perubahan sosial,
mengurangi atau menghapuskan
kemiskinan, mengurangi ketimpangan, dan pengangguran dalam konteks
JOM Fekon Vol.3 No.2 (Oktober) 2016

pertumbuhan ekonomi (Sirojuzilam,

2008:16).
Namun paradigma pembangunan yang hanya terfokus pada
pertumbuhan ekonomi dan akumulasi modal fisik justru menciptakan
masalah pembangunan. Karena hasil
dari pembangunan telah menciptakan
pula ketimpangan dan kesenjangan.
Paradigma
pembangunan
yang

bersifat materialistik ini mengukur
pencapaian
hasil
pembangunan
hanya dari aspek fisik yang
dikuantifikasikan dalam perhitungan
matematik dan angka statistik,
sehingga cenderung mengabaikan
dimensi manusia sebagai subyek
utama

pembangunan.
Sehingga
banyak negara sedang berkembang
terjerat lingkaran kemiskinan, yang
mana masalah-masalah pembangunan itu menjadi saling mengikat satu
sama lain. Lingkaran kemiskinan ini
juga dapat dimaknai sebagai suatu
siklus.
Gambar 1
Lingkaran Kemiskinan

Sumber: Jhingan, 2004:24

Dalam upaya memutuskan
lingkaran kemiskinan, perlu dilakukan peningkatan kualitas sumber
daya manusia. Kualitas sumber daya
manusia yang merupakan faktor
produksi penting dalam rantai pasok
usaha. Kualitas sumber daya manusia
yang berbeda tentu memiliki

produktivitas yang berbeda pula.
Maka diperlukan adanya pembangunan manusia yang merata agar
tidak menyebabkan ketimpangan
ekonomi
antarwilayah
semakin
melebar.
Tingkatan kualitas sumber
daya manusia dapat dilihat dari
pengukuran perbandingan harapan
hidup, melek huruf, pendidikan dan
standar hidup manusia pada suatu
JOM Fekon Vol.3 No.2 (Oktober) 2016

wilayah yang tergambarkan dalam
Indeks
Pembangunan
Manusia
(IPM). Sejak tahun 1999, United
Nations

Development
Program
(UNDP) mengenalkan konsep pengukuran mutu modal manusia yang
diberinama Human Development
Indeks (HDI) atau disebut Indeks
Pembangunan Manusia (IPM).
Dalam Indonesian Human
Development
Report
(2013),
dijelaskan bahwa Indonesia berada
pada peringkat ke 121 dari 187
negara pada tahun 2012.
Berdasarkan Proyeksi Penduduk Tahun 2010-2020, jumlah
penduduk di Provinsi Riau pada
tahun 2010 sebanyak 5.538.367 jiwa.
Pada tahun 2013 jumlah penduduk di
Provinsi Riau meningkat 6.125.283
jiwa. Selama tiga tahun, jumlah
penduduk meningkat sebesar 10,6

persen. Peningkatan jumlah penduduk tersebut akan menjadi masalah
pembangunan ekonomi jika kuantitasnya tidak diimbangi dengan
kualitasnya.
Grafik 1
Perkembangan IPMProvinsi Riau
2009-2013
82
80

Kuantan
Singingi
Indragiri Hulu

78

Indragiri Hilir
Pelalawan

76
Siak

74
Kampar
72

Rokan Hulu

70

Bengkalis
Rokan Hilir

68

Kepulauan
Meranti
Pekanbaru

66
64
2009


2010

2011

2012

2013

Sumber: Data Olahan, 2016

Dumai

Pada Grafik 1 menjelaskan
bahwa terdapat kesenjangan dalam
IPM antar daerah di Provinsi Riau, 5
dari 12 kabupaten/kota di Provinsi
Riau yang memiliki tingkat IPM
yang lebih tinggi dari daerah lainnya
di Provinsi Riau, daerah tersebut

antara lain: 1)Pekanbaru sebesar
79,44 2)Dumai sebesar 78,99
3)Indragiri Hilir sebesar 76,41 4)Siak
sebesar 77,44 5)Bengkalis sebesar
76,12.
Pada tahun 2012, pertumbuhan
ekonomi Provinsi Riau sebesar 7,86
persen. Hal ini menunjukkan bahwa
kinerja perekonomian Provinsi Riau
selama tahun 2012 meningkat jika
dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dan kemudian mengalami
perlambatan pada tahun berikutnya.
Tabel 1
Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Riau
Tanpa Migas ADHK 2000
2009-2013 (%)
Kabupaten/
Kota

Kuantan

Singingi
Indragiri
Hulu
Indragiri
Hilir
Pelalawan
Siak
Kampar
Rokan Hulu
Bengkalis
Rokan Hilir
Kepulauan
Meranti
Pekanbaru
Dumai
Riau

2009

2010


2011

2012

2013

6,90

7,03

7,33

7,39

7,17

6,99

7,01

7,21

7,32

6,77

7,14

7,31

7,38

7,47

7,03

7,02

7,35

7,05

7,16

7,07

7,15

7,36

7,46

7,54

6,72

6,86

7,05

7,04

7,44

7,41

6,37

6,69

7,60

7,48

7,54

6,95

7,14

7,67

7,65

7,26

7,26

7,57

7,68

7,77

7,36

-

-

8,45

8,19

8,22

8,81

8,98

9,56

10,57

9,01

8,43

8,60

8,43

8,59

8,57

6,56

7,17

7,76

7,86

6,13

Sumber: BPS Provinsi Riau, 2014

Pada Tabel 1 menunjukkan
pertumbuhan ekonomi Riau yang
terus meningkat selama 4 tahun
JOM Fekon Vol.3 No.2 (Oktober) 2016

hingga mencapai 7,86 persen pada
tahun
2012.
Ekonomi
yang
mengalami pertumbuhan itu berarti
mengindikasikan bahwa adanya
peningkatan output barang dan jasa
pada wilayah tersebut. Oleh karena
itu, peran sumber daya manusia yang
memiliki produktifitas tinggi menjadi
aspek penting dalam peningkatan
pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan
ekonomi merupakan bagian penting
dalam analisis ekonomi wilayah dan
perkotaan. Alasannya jelas karena
pertumbuhan pertumbuhan merupakan salah satu unsur utama dalam
pembangunan ekonomi wilayah dan
mempunyai implikasi kebijakan yang
cukup luas (Sjafrizal, 2012:88).
Dalam upaya peningkatan
pertumbuhan ekonomi harus disertai
dengan adanya pengendalian laju
pertumbuhan
penduduk
dan
menciptakan
pemerataan
untuk
mencapai keberhasilan pembangunan
yang berkelanjutan. Sehingga tidak
menimbulkan
kesenjangankesenjangan sosial-ekonomi masyarakat. Oleh karena itu pembangunan
manusia
yang
merata
dan
pengendalian pertumbuhan penduduk
akan menjamin kesinambungan
pembangunan suatu daerah.Dalam
melakukan penelitian ini Penulis
memperkecil ruang lingkup objek
penelitian dari 12 daerah menjadi 5
daerah di Provinsi Riau, antara lain:
Pekanbaru, Dumai, Indragiri Hilir,
Bengkalis dan Siak. Pemilihan
tersebut dikarenakan lima daerah
tersebut memiliki perkembangan
IPM dan pertumbuhan ekonomi yang
cukup baik pada tahun 2009-2013
yang menandakan bahwa daerah itu
memiliki populasi yang lebih
potensial.
Permasalahan
utama
penelitian ini adalah karena IPM
kelima daerah itu yang meningkat

sedangkan pertumbuhan ekonominya
cenderung fluktuatif.
Berdasarkan latar belakang
penelitian di atas, maka Penulis
membuat rumusan masalah sebagai
berikut: 1)Bagaimanakah pengaruh
angka
melek
huruf
terhadap
pertumbuhan ekonomi pada 5 daerah
di Provinsi Riau? 2)Bagaimanakah
pengaruh rata-rata lama sekolah
terhadap pertumbuhan ekonomi pada
5 daerah di Provinsi Riau?
3)Bagaimanakah pengaruh angka
harapan hidup terhadap pertumbuhan
ekonomi pada 5 daerah di Provinsi
Riau? 4)Dari 5 daerah yang diteliti,
daerah mana yang paling banyak
menerima manfaat dari pembangunan manusia terhadap pertumbuhan
ekonomi? 5)Pada tahun 2004-2013,
tahun berapa yang paling banyak
menerima manfaat dari pembangunan manusia terhadap pertumbuhan
ekonomi?
Sehubungan dengan judul
penelitian serta rumusan masalah
yang telah dikemukakan, maka
tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui: 1)Seberapa besar
pengaruh angka melek huruf
terhadap pertumbuhan ekonomi pada
5 daerah di Provinsi Riau.
2)Seberapa besar pengaruh rata-rata
lama sekolah terhadap pertumbuhan
ekonomi pada 5 daerah di Provinsi
Riau. 3)Seberapa besar pengaruh
angka harapan hidup terhadap
pertumbuhan ekonomi daerah pada 5
daerah di Provinsi Riau. 4)Daerah
mana saja pada 5 daerah di Provinsi
Riau yang paling banyak menerima
manfaat dari pembangunan manusia
terhadap pertumbuhan ekonomi.
5)Tahun berapa dari 2004-2013 yang
paling banyak menerima manfaat
dari pembangunan manusia terhadap
pertumbuhan ekonomi.
JOM Fekon Vol.3 No.2 (Oktober) 2016

TELAAH PUSTAKA
Teori Pembangunan Manusia
Menurut UNDP (United Nation
Development Progamme), pembangunan manusia adalah suatu
proses untuk memperbesar pilihanpilihan bagi manusia (a process of
enlarging people’s choices). Konsep
atau defenisi pembangunan manusia
pada dasarnya mencakup dimensi
pembangunan manusia yang sangat
luas. Dalam konsep pembangunan
manusia, pembangunan seharusnya
dianalisis serta dipahami dari sudut
manusianya, bukan hanya dari
pertumbuhan ekonominya.
Konsep
Human
Capital
menganggap
bahwa
manusia
merupakan suatu modal atau kapital
sebagaimana bentuk-bentuk kapital
lainnya, seperti mesin, tegnologi,
tanah, uang, dan material. Manusia
sebagai human capital tercermin
dalam bentuk pengetahuan, gagasan
(ide), kreativitas, keterampilan, dan
produktivitas kerja. Tidak seperti
bentuk kapital lainnya yang hanya
diperlakukan seperti tools, human
capital ini dapat menginvestasikan
dirinya sendiri melalui berbagai
bentuk investasi SDM, diantaranya
pendidikan
formal,
pendidikan
informal,
pengalaman
kerja,
kesehatan, gizi serta transmigrasi.
(Fattah, 2004:5)
Smith menyatakan bahwa
manusia adalah faktor produksi
utama
yang
menentukan
kemakmuran
bangsa-bangsa.
Alasannya, alam (tanah) tidak ada
artinya kalau tidak ada sumber daya
manusia yang pandai mengolahnya
sehingga bermanfaat bagi kehidupan.
Smith juga melihat bahwa alokasi
sumber daya manusia yang efektif
adalah
pemula
pertumbuhan

ekonomi. Setelah ekonomi tumbuh,
akumulasi modal (fisik) baru mulai
dibutuhkan untuk menjaga agar
ekonomi tumbuh. Dengan kata lain,
sumber daya manusia yang efektif
merupakan syarat perlu (necessary
condition)
bagi
pertumbuhan
ekonomi (Mulyadi, 2003:4).
Negara-negara
berkembang
sepatutnya memperhatikan kualitas
sumber daya manusia yang mereka
miliki. Para perencana pembangunan
ekonomi biasanya selalu membuat
program spesifik, yaitu pemberantasan penyakit dan perbaikan
kesehatan dan gizi, serta perbaikan
mutu pendidikan. Orang terdidik
akan menjadi pekerja produktif,
karena itu negara-negara berkembang harus menginvestasikan
dana
besar
untuk
program
pendidikan. (Adisasmita, 2008:2324).
Teori Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan
ekonomi
merupakan
proses
terjadinya
kenaikan produk nasional bruto atau
pendapatan nasional riil. Dengan
kata lain, perekonomian mengalami
perkembangan jika terjadi pertumbuhan output riil. Sedangkan
menurut Suryana (2005:5) pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai
kenaikan GDP (Gross Domestic
Product) tanpa memandang kenaikan
tersebut lebih besar atau lebih kecil
dari pertumbuhan penduduk yang
terjadi, serta tanpa memandang
apakah terjadi perubahan dalam
struktur perekonomiannya atau tidak.
Suatu perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan atau
perkembangan jika tingkat kegiatan
ekonominya meningkat atau lebih
tinggi jika di bandingkan dengan
tahun sebelumnya.Caranya adalah
JOM Fekon Vol.3 No.2 (Oktober) 2016

dengan melakukan
perhitungan
pendapatan daerah didasarkan atas
harga konstan.Pertumbuhan ekonomi
suatu tahun tertentu dapat dihitung
dengan
menggunakan
rumus
dibawah ini:
�� =

����� − �����−
�����−

Keterangan:
Gt
= Pertumbuhan ekonomi
periode t
(triwulan atau tahunan)
PDRBt = Produk domestik bruto rill
periode t (berdasarkan
harga konstan)
PDRBt-1=PDRB periode sebelumnya
(Rahardja, 2004:118)
Sasaran
utama
analisis
pertumbuhan ekonomi wilayah ini
adalah untuk menjelaskan mengapa
suatu daerah dapat tumbuh cepat dan
adapula yang tumbuh lambat.
Disamping itu analisis pertumbuhan
ekonomi wilayah ini dapat juga
menjelaskan
hubungan
antara
pertumbuhan
ekonomi
dan
ketimpangan
antarwilayah
dan
mengapa hal tersebut biasa terjadi
(Sjafrizal, 2012:88).
Hubungan Pembangunan Manusia
dan Pertumbuhan Ekonomi
Menurut Todaro (2000:478)
pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan Angkatan kerja secara
tradisional dianggap sebagai salah
satu faktor positif yang memacu
pertumbuhan
ekonomi.
Meski
demikian hal tersebut masih dipertanyakan apakah benar laju
pertumbuhan yang cepat benar-benar
akan memberikan dampak positif
atau negatif dari pembangunan
ekonominya. Secara umum, laju pertumbuhan
penduduk
dianggap

sebagai salah satu faktor positif yang
memacu pertumbuhan ekonomi.
Meski
demikian,
peran
laju
pertumbuhan penduduk terhadap
pembangunan ekonomi sepenuhnya
tergantung pada kemampuan sistem
perekonomian untuk menyerap dan
secara produktif memanfaatkan
tambahan tenaga kerja. Adapun
kemampuan itu sendiri lebih lanjut
dipengaruhi oleh tingkat jenis
akumulasi modal dan tersedianya
input atau faktor penunjang seperti
kecakapan manajerial dan administrasi. Selain jumlah penduduk,
peran tenaga kerja ter-hadap
pertumbuhan PDB juga sangat
tergantung pada kualitas tenaga kerja
tersebut.
Pendidikan dan kesehatan
penduduk
sangat
menentukan
kemampuan untuk menyerap dan
mengelola
sumber-sumber
pertumbuhan ekonomi baik dalam
kaitannya dengan teknologi sampai
kelembagaan yang penting bagi
pertumbuhan
ekonomi.
Potensi
sumber daya manusia sangat erat
kaitannya dengan pendidikan dan
kesehatan.
Kerangka Pemikiran
Adapun kerangka pemikiran
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 2
Kerangka Pemikiran
Angka Melek
Huruf
Rata-Rata
Lama Sekolah

Pertumbuhan
Ekonomi

Angka Harapan
Hidup

Sumber: Dikembangkan dari Tinjauan
Pustaka

JOM Fekon Vol.3 No.2 (Oktober) 2016

METODE PENELITIAN
Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data sekunder.
Untuk mendapatkan data tersebut
Penulis
menggunakan
teknik
dokumentasi dan studi pustaka.
Populasi penelitian ini adalah 12
daerah
kabupaten/kota
dengan
sampel 5 daerah di Provinsi Riau.
Penentuan sampel ini menggunakan
metode Purposive Sampling yaitu
dengan menentukan objek penelitian
berdasarkan kriteria yang sesuai
dengan pemasalahan penelitian.
Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan
metode kuantitatif deskriptif. Untuk
melakukan analisis kuantatif, Penulis
menggunakan alat analisis regresi
data panel. Analisis data panel
merupakan gabungan antara data
runtut waktu (time series) dengan
data
silang
(cross
section)(Widarjono,
2009:229).
Analisis ini digunakan untuk
mengetahui pengaruh angka melek
huruf, rata-rata lama sekolah dan
angka harapan hidup terhadap
pertumbuhan ekonomi di 5 daerah
Provinsi Riau.Sedangkan analisis
deskriptif
di-gunakan
untuk
menjelaskan hasil regresi data panel
mengenai hubungan antara variabel
bebas terhadap variabel terikat di 5
daerah Provinsi Riau.
Defenisi Operasional Variabel
a) Pertumbuhan ekonomi
adalah pertumbuhan PDRB pada
tahun tertentu. b) Angka melek huruf
adalah presentase jumlah penduduk
usia 15 tahun keatas yang bisa
membaca dan menulis. c)Rata-rata
lama sekolah adalah rata-rata jumlah
tahun yang dihasbiskan oleh

penduduk
untuk
menempuh
pendidikan. d)Angka harapan hidup
adalah rata-rata lama hidup sejak
lahir yang dicapai oleh penduduk.
Pengujian Statistik
1)Uji Parsial, yaitu uji untuk
mengetahui bagaimana pengaruh
masing-masing variabel bebasnya
secara
sendiri-sendiri
terhadap
variabel terikatnya. Uji ini dapat
dilakukan dengan membandingkan thitung dengan t-tabel atau dengan
melihat kolom signifikansi pada
masing-masing t-hitung dengan
derajat kesalahan sebesar 10% (0,1).
2)Uji Simultan yaitu uji untuk
melihat bagaimanakah pengaruh
semua atau keseluruhan variabel
bebasnya
secara
bersama-sama
terhadap
variabel
terikatnya.
Sehingga dapat diketahui apakah
model regresi yang kita buat
baik/signifikan atau tidak baik/non
signifikan.3)Adjusted R2 , Uji ini
bertujuan untuk menentukan proporsi
atau persentase total variasi dalam
variabel terikat yang diterangkan
oleh variabel bebas. Besarnya
koefisien determinasi regresi diukur
dari 0 - 1. Jika mendekati 0 semakin
kecil pengaruh semua variabel bebas
terhadap variabel terikat, sebaliknya
semakin mendekati 1 maka semakin
besar pula pengaruh semua variabel
bebas terhadap variabel terikat.
HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
Sebelum
dilakukannya
sebuah penelitian, data
yang
digunakan harus dilakukan pengujian
terlebih dahulu untuk mengetahui
layak atau tidaknya data itu untuk
digunakan. Dalam hal ini Penulis
terlebih dahulu melakukan pengujian
asumsi klasik.
JOM Fekon Vol.3 No.2 (Oktober) 2016

Pengujian Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik data panel
dengan model fixed effect yang
Penulis lakukan adalah uji normalitas
dan uji multikolinieritas. Adapun
hasilnya adalah sebagai berikut:
Uji Normalitas
Uji
normalitas
digunakan
dengan tujuan untuk mengetahui
apakah dalam model regresi baik
variabel independen maupun untuk
menguji variabel dependen maupun
variabel independen mempunyai
distribusi data yang normal. Kriteria
keputusan adalah sebagai berikut
(Winarno, 2007:37):Jika nilai Jarquebera hitung 0,05),
maka hipotesis yang menyatakan
bahwa residual uji berdistribusi
normal diterima.Sedangkan jika nilai
Jarque-bera hitung >� 2 tabel (Prob <
0,05), maka hipotesis ditolak.Adapun
hasil uji normalitas adalah sebagai
berikut:
Grafik 2
Hasil Uji Normalitas
9

Series: Standardized Residuals
Sample 2004 2013
Observations 50

8
7
6
5
4
3
2
1

Mean
Median
Maximum
Minimum
Std. Dev.
Skewness
Kurtosis

-6.33e-17
-0.035682
0.869999
-0.855569
0.318040
0.103868
3.647567

Jarque-Bera
Probability

0.963535
0.617691

0
-0.8

-0.6

-0.4

-0.2

0.0

0.2

0.4

0.6

0.8

Sumber:Data Olahan, 2016

Pada Grafik 2 dapat dilihat
bahwa nilai Probability > 0,05
(0.617691 > 0,05). Dari hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa
variabel yang digunakan dalam
penelitian ini memiliki distribusi
yang normal.
Uji Multikoliniearitas
Uji ini bertujuan untuk
mengetahui apakah hubungan di

antara variabel bebas memiliki
masalah multikorelasi atau tidak.
Ada atau tidaknya multikolinieritas
dapat diketahui dari koefisien
korelasi masing-masing variabel
bebas. Jika koefisien di antara
masing-masing variabel bebas lebih
besar dari 0,8 maka terjadi
multikolinieritas. Adapun hasilnya
adalah sebagai berikut:
Tabel 6
Hasil Uji Multikolinieritas
Variabel
Angka
Melek
Huruf
Rata-Rata
Lama
Sekolah
Angka
Harapan
Hidup

pengujian Chow Test dan Hausman
Test yang membuktikan bahwa Fixed
Effect Model lebih tepat digunakan
daripada model lainnya, maka
Penulis tidak perlu melakukan
pengujian
Lagrange
Multiplier
Model (LM) karena sudah cukup
untuk menyimpulkan pemilihan
model regresi data panel. Adapun
hasil dari Fixed Effect Model yang
dihitung menggunakan aplikasi
Eviews 7 adalah sebagai berikut:

Angka
Melek
Huruf

Rata-Rata
Lama
Sekolah

Angka
Harapan
Hidup

Tabel 2
Hasil Analisis Regresi Data Panel

1.0000000

0.44972434

0.3952388

Dependen: PERTUMBUHAN EKONOMI

0.4497243

1.00000000

0.1969404

0.3952388

0.19694047

1.0000000

Sumber:Data Olahan, 2016

Berdasarkan
hasil
uji
multikolinieritas pada Tabel 6 dapat
dilihat bahwa angka melek huruf,
rata-rata lama sekolah dan angka
harapan hidup memiliki nilai
koefisien dibawah 0,8. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi multikolinieritas.
Data panel digunakan untuk
mengetahui pengaruh angka melek
huruf, rata-rata lama sekolah dan
angka harapan hidup
terhadap
pertumbuhan ekonomi pada lima
daerah di Riau dari tahun 2004-2013.
Dalam memilih model analisis
terbaik
dari
Common
Effect
Model/OLS, Fixed Effect Model dan
Random Effect Model terlebih
dahuludilakukan pengujian dengan
melakukan Uji Hausman, Uji Chow
dan Uji Lagrange Multiplier yang
kemudian akan didapatkan hasil yang
terbaik dalam pemilihan model
estimasi data panel (Widarjono,
2009:238). Setelah
dilakukan
JOM Fekon Vol.3 No.2 (Oktober) 2016

Variable

Coefficient t-Statistic Prob.

Ket.

C
-49.52232 -1.813976 0.0788
ANGKA
MELEK
Signifikan
HURUF?
0.167072 1.953822 0.0592 pada α=10%
RATA-RATA
Tidak
LAMA
0.322857 0.690063 0.4950 signifikan
SEKOLAH?
ANGKA
Signifikan
HARAPAN
0.538023 1.681344 0.1021 pada α=10%
HIDUP?
R-squared
Adjusted Rsquared
S.E. of
regression
Sum squared
resid
Log
likelihood

0.905735
0.860031
0.387546
4.956332
-13.16300

F-statistic
Prob(Fstatistic)

19.81735

R-squared

0.905735

0.000000

Sumber: Data Olahan, 2016

Berdasarkan hasil diatas,
maka dapat dilakukan pengujian
statistik
untuk
menyimpulkan
hipotesis sebuah penelitian akan
ditolak atau diterima dengan
pengamatan statistik, yaitu:
Uji parsial
Merupakan pengujian yang
bertujuan untuk mengetahui apakah
koefisien regresi signifikan atau tidak
terhadap variabel dependen secara

masing-masing
dengan
asumsi
variabel independen lainnya konstan.
Adapun hasil uji parsial adalah
sebagai berikut:
1) Nilai t-hitung angka melek
huruf sebesar 1.953822 dan
nilai t-tabel α/2, (n-k) atau
0.05, (10-5) = 2.570. Dimana
t-hitung > t-tabel (2.570
>1.953822). Variabel ini
mempunyai nilai Probabilita
sebesar
0.0592,
apabila
dibandingkan dengan derajat
kesalahan
yang
telah
ditentukan yaitu sebesar 10%
(0.1), nilai probabilitas angka
melek huruf lebih besar dari
derajat kesalahan (0.0592 <
0.1) dan H1 diterima. Dari
hasil
uji,
maka
dapat
disimpulkan bahwa angka
melek huruf secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi
pada 5 daerah di Provinsi
Riau.
2) Nilai t-hitung rata-rata lama
sekolah sebesar 1.953822 dan
nilai t-tabel α/2, (n-k) atau
0.05, (10-5) = 2.570. Dimana
t-hitung < t-tabel (2.570
>1.953822). Variabel ini
mempunyai nilai Probabilita
sebesar
0.4950,
apabila
dibandingkan dengan derajat
kesalahan
yang
telah
ditentukan yaitu sebesar 10%
(0.1), nilai probabilitas ratarata lama sekolah lebih besar
dari
derajat
kesalahan
(0.4950> 0.1) dan H1 ditolak.
Dari hasil uji, maka dapat
disimpulkan bahwa secara
parsial rata-rata lama sekolah
tidak berpengaruh signifikan
terhadap
pertumbuhan
ekonomi pada 5 daerah di
JOM Fekon Vol.3 No.2 (Oktober) 2016

Provinsi Riau.
3) Nilai t-hitung angka harapan
hidup sebesar 1.681344 dan
nilai t-tabel α/2, (n-k) atau
0.05, (10-5) = 2.570. Dimana
t-hitung > t-tabel (2.570
0.1) dan H1
diterima. Dari hasil uji, maka
dapat disimpulkan bahwa
secara parsial angka harapan
hidup berpengaruh signifikan
terhadap
pertumbuhan
ekonomi pada 5 daerah di
Provinsi Riau.
Uji Simultan
Uji simultan ini digunakan
untuk melihat seberapa besar
pengaruh variabel independen secara
serentak
berpengaruh
terhadap
variabel dependen. Adapun hasil uji
simultan adalah sebagai berikut:
Tabel 3
Hasil Uji Simultan
F-statistic

Prob.

Keterangan

19.81735

0.000000

Signifikan

Sumber:Data Olahan, 2016

Dari tabel 3 dapat diketahui
nilai F-hitung sebesar 19.81735
dimana probabilitas (F-statistik)
sebesar 0.000000. Dengan demikian
Prob. (F-statistik) < α (0.000000 <
0.1). Maka dapat disimpulkan bahwa
angka melek huruf, rata-rata lama
sekolah dan angka harapan hidup
secara
simultan
berpengaruh

siginifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi pada 5 daerah di Provinsi
Riau dari tahun 2004-2013.
Uji Adjusted�
Uji ini digunakan untuk
mengukur besarnya persentase total
variabel angka melek huruf, rata-rata
lama sekolah dan angka harapan
hidup terhadap variasi dalam variabel
pertumbuhan
ekonomi
yang
dijelaskan oleh variabel bebas. Pada
tabel 2 dapat dilihat bahwa nilai � 2
adalah sebesar 0.905735 yang berarti
90.57% nilai variabel dependen
(pertumbuhan ekonomi) mampu
dijelaskan oleh variabel independen
(angka melek huruf, rata-rata lama
sekolah dan angka harapan hidup)
secara bersama-sama. Sedangkan
9.43% nilai variabel dependen
(pertumbuhan
ekonomi)
akan
dijelaskan oleh variabel lain yang
tidak dimasukkan kedalam penelian
ini.
PEMBAHASAN
Pengaruh angka melek huruf
terhadap pertumbuhan ekonomi
Berdasarkan Tabel 2 dapat
dilihat bahwa angka melek huruf
dengan koefisien regresi sebesar
0.167072 nilai probabilita sebesar
0.0592 yang menunjukkan adanya
hubungan
searah
dengan
pertumbuhan
ekonomi
dengan
signifikan. Secara statistik hal ini
dapat diartikan bahwa jika angka
melek huruf mengalami peningkatan
maka hal tersebut akan menyebabkan
pertumbuhan ekonomi meningkat.
Peningkatan angka melek huruf
sebesar
1%
maka
akan
mengakibatkan kenaikan sebesar
16,70%
dalam
pertumbuhan
ekonomi. Sebaliknya, jika terjadi
JOM Fekon Vol.3 No.2 (Oktober) 2016

penurunan angka melek huruf
sebesar
1%
maka
akan
mengakibatkan penurunan sebsar
16,70%
dalam
pertumbuhan
ekonomi.
Pengaruh rata-rata lama sekolah
terhadap pertumbuhan ekonomi
Rata-rata
lama
sekolah
dengan koefisien regresi sebesar
0.322857 nilai probabilita sebesar
0.4950 yang menjelaskan bahwa
adanya hubungan searah antara ratarata
lama
sekolah
dengan
pertumbuhan ekonomi dan tidak
signifikan.
Secara
statistik,
peningkatan rata-rata lama sekolah
akan menyebabkan pertumbuhan
ekonomi meningkat. Jika rata-rata
lama
sekolah
mengalami
peningkatan sebesar 1 tahun maka
akan mengakibatkan peningkatan
sebesar 32,28% dalam pertumbuhan
ekonomi.
Pengaruh angka harapan hidup
terhadap pertumbuhan ekonomi
Angka harapan hidup dengan
koefisien regresi sebesar 0.538023
dengan nilai probabilita 0.1021 yang
menjelaskan
bahwa
adanya
hubungan searah antara angka
harapan hidup terhadap pertumbuhan
ekonomi dengan signifikan. Secara
statistik, peningkatan angka harapan
hidup
akan
berdampak
pada
meningkatnya
pertumbuhan
ekonomi. Peningkatan angka harapan
hidup sebesar 1 tahun maka akan
mengakibatkan kenaikan sebesar
53,80%
dalam
pertumbuhan
ekonomi.
Nilai Intersep Cross Section
Masing-Masing Daerah
Untuk mengetahui daerah
manakah yang paling banyak

menerima manfaat dari angka melek
huruf, rata-rata lama sekolah dan
angka harapan hidup terhadap
pertumbuhan ekonomi, dapat dilihat
dengan hasil nilai intersep yang
tertinggi. Daerah yang memiliki nilai
intersep tertinggi berarti daerah itu
yang paling banyak menerima
manfaat dari pembangunan manusia
terhadap pertumbuhan ekonominya.
Adapun hasil dari intersep masingmasing daerah
adalah sebagai
berikut:
Tabel 4
Hasil Intersep Cross Section
Daerah

Nilai Intersep

Peringkat

Pekanbaru
Bengkalis

0.649968
0.198090

1
2

Dumai
Indragiri Hilir

0.083758
-0.129781

3
4

Siak

-0.802035

5

Sumber: Data Olahan, 2016

Berdasarkan Tabel 4 dapat
diketahui daerah mana yang paling
banyak menerima manfaat dari
pembangunan manusia terhadap
pertumbuhan ekonominya. Penduduk
yang tersebar di berbagai sektor
perekonomian
yang
memperkerjakan banyak orang umumnya
menghasilkan barang dan jasa yang
cukup besar. Setiap sektor mengalami pertumbuhan yang berbeda.
Demikian pula dengan kemampuan
setiap sektor dalam menyerap tenaga
kerja. Perbedaan laju pertumbuhan
tersebut me-nyebabkan dua hal.
Pertama, terdapat perbedaan laju
peningkatan produktifitas kerja di
masing-masing sektor. Kedua, secara
berangsur-angsur terjadi perubahan
sektoral, baik dalam penyerapan
tenaga
kerja
maupun
dalam
kontribusinya dalam pendapatan
nasional
(Simanjuntak,
2005).
Penulis kemudian akan membahas
JOM Fekon Vol.3 No.2 (Oktober) 2016

hasil intersep 5 daerah dan mengkaitkannya dengan kondisi perekonomian masing-masing daerah,
adapun hasilnya adalah sebagai
berikut:
Nilai Intersep Kota Pekanbaru
Nilai intersep Kota Pekanbaru
sebesar 0.649968 yang menjelaskan
bahwa adanya pengaruh pembangunan manusia terhadap pertumbuhan
ekonomi
di
Kota
Pekanbaru. Secara statistik, jika
terjadi peningkatan angka melek
huruf sebesar 1 persen, rata-rata lama
sekolah sebesar 1 tahun dan angka
harapan hidup sebesar 1 tahun maka
akan meningkatkan sebesar 64,99
persen dalam pertumbuhan ekonomi
Kota Pekanbaru. Hal ini kemudian
menjawab hipotesis penelitian bahwa
Kota Pekanbaru adalah daerah yang
paling banyak menerima manfaat
dari pembangunan manusia terhadap
pertumbuhan ekonominya.
Nilai
Intersep
Kabupaten
Bengkalis
Nilai intersep Kabupaten
Bengkalis sebesar 0.198090 yang
menjelaskan bahwa ada pengaruh
pembangunan manusia terhadap
pertumbuhan ekonomi di Kabupaten
Bengkalis. Secara statistik, ini dapat
diartikan
bahwa
jika
terjadi
peningkatan pada angka melek huruf
sebesar sebesar 1 persen, rata-rata
lama sekolah sebesar 1 tahun dan
angka harapan hidup sebesar 1 tahun
maka akan meningkatkan sebesar
19,80 persen dalam pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Bengkalis.
Nilai Intersep Kota Dumai
Nilai intersep Kota Dumai
sebesar 0.083758 yang menjelaskan
bahwa
adanya
pengaruh

pembangunan manusia terhadap
pertumbuhan ekonominya. Secara
statistik, ini berarti jika terjadi
peningkatan pada angka melek huruf
sebesar 1 persen, rata-rata lama
sekolah sebesar 1 tahun dan angka
harapan hidup sebesar 1 tahun maka
akan meningkatkan sebesar 8,37
persen dalam pertumbuhan ekonomi
Kota Dumai. Daerah ini paling
sedikit menerima manfaat dari
pembangunan manusia terhadap
pertumbuhan
ekonominya.
Kemungkinan yang dapat menjelaskan
hal ini adalah karena perekonomian
Kota Dumai di dominasi oleh sektor
pengolahan, yakni pengolahan kelapa
sawit.
Nilai
Intersep
Kabupaten
Indragiri Hilir
Nilai intersep Kabupaten
Indragiri Hilir sebesar -0.129781
menjelaskan bahwa pembangunan
manusia
berpengaruh
negatif
terhadap pertumbuhan ekonominya.
Secara statistik, dapat dijelaskan
bahwa jika terjadi peningkatan angka
melek huruf sebesar 1 persen, ratarata lama sekolah sebesar 1 tahun
dan angka harapan hidup sebesar 1
tahun maka akan menurunkan
sebesar
12,97
persen
dalam
pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Indragiri Hilir. Kemungkinan yang
dapat menjelaskan mengapa tiga
indikator pembangunan manusia
berpengaruh
negatif
terhadap
pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Indragiri Hilir adalah karena
perlambatan pertumbuhan ekonomi
disebabkan oleh anjloknya harga
kelapa sawit yang terjadi pada tahun
2009-2013
karena
Kabupaten
Indragiri Hilir merupakan daerah
yang memiliki basis ekonomi pada
sektor pertanian. Berdasarkan data
JOM Fekon Vol.3 No.2 (Oktober) 2016

Pusdatin
Sekretariat
Jenderal
Kementerian
Pertanian
(2014),
produksi kelapa sawit di Kabupaten
Indragiri Hilir berkontribusi sebesar
9,29 persen dari produksi nasional.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Silaban, Edwina dan
Eliza (2015) berjudul “Analisis
Sektor Basis dan Perkembangunan
SektorPertanian
di
Kabupaten
Indragiri Hilir Provinsi Riau Tahun
2008-2012”
yang
menjelaskan
bahwa sektor basis Kabupaten
Indragiri
Hilir
adalah
sektor
pertanian.
Nilai Intersep Kabupaten Siak
Nilai intersep Kabupaten Siak
sebesar -0.802035 yang menyatakan
bahwa
pembangunan
manusia
berpengaruh
negatif
terhadap
pertumbuhan ekonominya. Secara
statistik menjelaskan bahwa jika
terjadi peningkatan pada angka
melek huruf sebesar 1 persen, ratarata lama sekolah sebesar 1 tahun
dan angka harapan hidup sebesar 1
tahun maka akan menurunkan
sebesar
80,20
persen
dalam
pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Siak.Kemungkinan
yang
dapat
menjelaskan mengapa tiga indikator
pembangunan manusia berpengaruh
negatif
terhadap
pertumbuhan
ekonomi di Kabupaten Siak adalah
karena anjloknya harga kelapa sawit
pada tahun 2009-2013. Produksi
kelapa sawit berperan besar dalam
perekonomian Kabupaten Siak.
Berdasarkan
data
Pusdatin
Sekretariat Jenderal Kementerian
Pertanian (2014), produksi kelapa
sawit
di
Kabupaten
Siak
berkontribusi sebesar 12,35 persen
terhadap
produksi
nasional.
Sebagaimana dengan penelitian yang
dilakukan oleh Prawira dan Hamidi

(2013)
berjudul
“Transformasi
Struktur Ekonomi Kabupaten Siak
Tahun
2001-2010”
yang
menjelaskan bahwa basis ekonomi
Kabupaten Siak adalah pada sektor
industri namun sektor pertanian
masih menjadi sektor dominan yang
berkontribusi pada PDRB Kabupaten
Siak.
Nilai Intersep Time Series MasingMasing Tahun
Untuk mengetahui tahun
berapakah yang paling banyak
menerima manfaat dari angka melek
huruf, rata-rata lama sekolah dan
angka harapan hidup terhadap
pertumbuhan ekonomi, dapat dilihat
dengan hasil nilai intersep yang
tertinggi. Adapun hasil dari intersep
tahun per tahun adalah sebagai
berikut:
Tabel 5
Hasil Intersep TimeSeries
Tahun

Nilai Intersep

Peringkat

2004

1.219325

1

2006

0.759294

2

2007

0.418165

3

2008

0.255072

4

2005
2012

0.243849
-0.290377

5
6

2010

-0.525804

7

2011

-0.543792

8

2009

-0.558492

9

2013

-0.977240

10

Sumber: Data Olahan, 2016

Berdasarkan Tabel 5 dapat
diketahui nilai intersep tertinggi
terjadi pada tahun 2004 yaitu sebesar
1.219325,
pada
tahun
2004
pertumbuhan sektor industri tanpa
migas yang cukup tinggi sebesar 9,08
persen
lebih
dipacu
oleh
meningkatnya subsektor makanan,
minuman dan tembakau yang mana
sektor industri mampu menyerap
JOM Fekon Vol.3 No.2 (Oktober) 2016

tenaga kerja yang cukup tinggi.
Sektor lainnya yang memiliki
pertumbuhan cukup tinggi yaitu
sektor pertanian tumbuh sebesar 7
persen pada tahun 2004 dan
melambat menjadi 6,77 persen pada
tahun 2005. Kemudian sektor
bangunan tumbuh sebesar 7,3 persen
pada tahun 2005 dan sektor
keuangan yang tumbuh drastis
sebesar 18,92 persen pada tahun
2004.Namun pada tahun 2009-2013
nilai intersep menunjukkan angka
negatif, yang diartikan bahwa modal
manusia tidak berpengaruh terhadap
pertumbuhan ekonomi pada 5 daerah
di Provinsi Riau pada tahun 20092013. Kemungkinan yang dapat
dijelaskan
adalah
terjadinya
perlambatan pertumbuhan ekonomi
pada tahun 2009 yakni dari 8,06
persen pada tahun 2008 menjadi 6,56
persen. Berdasarkan data Outlook
Ekonomi Indonesia Tahun 20092014, dijelaskan bahwa perlambatan
ekonomi itu disebabkan oleh krisis
global pada akhir tahun 2008 yang
biasa disebut dengan subprime
mortgage crisis. Kemudian hal itu
menyebabkan terjadinya pelemahan
permintaan ekspor, penurunan harga
komoditas, penurunan penyerapan
tenaga kerja, perlambatan konsumsi
domestik pada pasar domestik.
Sehingga komoditas kelapa sawit
juga mengalami penurunan harga
yang
disebabkan
penurunan
permintaan ekspor yang kemudian
berdampak pada sektor industri
pengolahan dan pertanian.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan rumusan masalah
dan hasil penelitian yang telah
dibahwa pada bab sebelumnya, maka

dapat diperoleh kesimpulan sebagai
berikut:
1) Angka
melek
huruf
mempunyai pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi pada 5
daerah di Provinsi Riau
selama tahun 2004-2013.
2) Rata-rata
lama
sekolah
berpengaruh positif dan tidak
signifikan
terhadap
pertumbuhan ekonomi pada 5
daerah di Provinsi Riau
selama tahun 2004-2013.
3) Angka
harapan
hidup
mempunyai pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi pada 5
daerah di Provinsi Riau
selama tahun 2004-2013.
4) Secara simultan, angka melek
huruf, rata-rata lama sekolah
dan angka harapan hidup
berpengaruh
positif
dan
signifikan
terhadap
pertumbuhan ekonomi pada 5
daerah di Provinsi Riau
selama tahun 2004-2013.
5) Daerah yang paling banyak
menerima
manfaat
dari
pembangunan manusia terhadap pertumbuhan ekonominya adalah Kota Pekanbaru.
6) Pada
tahun
2004-2013,
pembangunan manusia pada 5
daerah di Provinsi Riau paling
banyak memberikan manfaat
terhadap
pertumbuhan
ekonomi terjadi pada tahun
2004.
Saran
Berdasarkan kesimpulan yang
telah diambil, maka saran yang dapat
diberikan
berdasarkan
hasil
penelitian ini adalah:
1) Pemerintah
perlu
meJOM Fekon Vol.3 No.2 (Oktober) 2016

ningkatkan mutu pendidikan
melalui
program-proram
pemerintah
baik
berupa
penempatan tenaga pengajar
di daerah terpencil, peningkatan
sarana
dan
prasarana
pendidikan,
program
wajib
belajar,
subsidi pendidikan dana
alokasi anggaran pendidikan
yang sesuai dengan amanat
dalam
Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2003.
2) Pemerintah
perlu
memberikan perhatian yang
serius terhadap pendidikan
formal
dan
informal.
Pendidikan formal baik dalam
upaya perbaikan kurikulum
pendidikan,
penyediaan
berbagai fasilitas pendidikan,
mempermudah akses-akses
ke sekolah, meningkatkan
program wajib belajar 9 tahun
menjadi 12 tahun.
3) Pemerintah perlu melakukan
optimalisasi
kinerja
pelayanan kesehatan terpadu
yang
sudah
ada
serta
melakukan
peningkatan
kapasitas
pelayanan
kesehatan di daerah - daerah
yang masih terpencil.
4) Bagi peneliti selanjutnya
disarankan untuk melakukan
kajian lebih lanjut untuk
menjelaskan secara empiris
kaitan modal manusia dan
pertumbuhan ekonomi guna
menangkap fenomena yang
terjadi di daerah dan waktu
yang berbeda. Serta mampu
menangkap
fenomena
perekonomian yang semakin
akurat.

DAFTAR PUSTAKA
Adisasmita, R, 2008. Ekonomi
Archipelago, Graha Ilmu,
Yogyakarta.
Fattah, Nanang, 2004. Ekonomi dan
Pembiayaan
Pendidikan.
Rosdakarya, Bandung.
Jhingan, M.L, 1992. Ekonomi
Pembangunan
dan
Perencanaan, Terjemahan. D.
Guritno Rajawali, Jakarta.
Mulyadi, S, 2003. Ekonomi Sumber
Daya
Manusia
dalam
Perspektif Pembangunan. Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Prawira, Y., Hamidi, W., 2013.
Transformasi
Struktur
Ekonomi
Kabupaten
Siak
Tahun
2001-2010.
Ilmu
Ekonomi, Fakultas Ekonomi
Universitas Riau. Volume 21,
No.1.
Rahardja, P., Manurung, M.,2004.
Teori Ekonomi Makro Suatu
Pengantar.
Edisi
Kedua.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Indonesia, Depok.
Silaban, L.H., Edwina, S.,Eliza,
2015. Analisis Sektor Basis dan
Perkembangan
Sektor
Pertanian
di
Kabupaten
Indragiri Hilir Provinsi Riau
Tahun 2008-2012. Agribisnis,
Fakultas Pertanian Universitas
Riau.

JOM Fekon Vol.3 No.2 (Oktober) 2016

Sirojuzilam, 2008. Disparitas dan
Perencanaan
Regional,
Ketimpangan
Ekonomi
Wilayah Barat dan Wilayah
Timur
Provinsi
Sumatera
Utara. Pustaka Bangsa Press.
Simajuntak,
Payaman.
2008.
Pengantar Ekonomi Sumber
Daya Manusia. LP FE-UI,
Jakarta.
Sjafrizal, 2012. Ekonomi Wilayah
dan Perkotaan. Raja Grafindo
Persada: Jakarta.
Suryana,
2005.
Ekonomi
Pembangunan, Problematika
dan Pendekatan. Salemba
Empat, Jakarta.
Todaro, P. M., 2000. Pembangunan
ekonomi di dunia ketiga.
Penerbit Erlangga. Jakarta.
UNDP, 2013.Human Development
Report. Oxford University
Press, New York.
Widarjono,
Agus.
2009.
Ekonometrika Pengantar dan
Aplikasinya. Edisi Ketiga.
Ekonosia. Yogyakarta.
Winarno, W.W. 2007.
Ekonometrik dan
dengan
Eviews.
Yogyakarta.

Analisis
Statistik
YKPN,

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

Community Development In Productive Village Through Entrepreneurship Of Rosary

0 60 15