Makalah Teori Akuntansi. docx (1)

Makalah Teori Akuntansi

KONSTRUKSI TEORI AKUNTANSI

OLEH:

Kelompok 4 :
- LUDIA DANIEL

A31116037

- NUR AFNI JABIR

A311163

- KURNIATY SAMBARA

A31116522

- ATALYA FIDELA SAMBENGA


A31116524

- NUR HADIYATULLAH

A31116530

- ANGRENI EFENDI

A31116534

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat serta kebaikan-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Konstruksi Teori Akuntansi”
tepat pada waktunya. Penulisan makalah ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan serta

memudahkan seluruh pembaca dalam memahami materi ini.
Dalam penyusunan makalah ini tentu masih terdapat banyak kekurangan dan kekeliruan
baik dari segi teknik penulisan maupun isi, masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun. Terlepas dari
semua kekurangan yang ada, penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi para
pembaca sekalian.

Makassar, 23 Agustus 2018

Penulis,

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................... 2
DAFTAR ISI................................................................................................................. 3
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................. 4
a.

Latar Belakang..................................................................................................... 4


b.

Rumusan Masalah................................................................................................ 4

c.

Tujuan Penulisan.................................................................................................. 4

BAB 2 PEMBAHASAN................................................................................................... 5
A.

PRAGMATIC THEORY........................................................................................ 5

B.

SYNTATIC DAN SEMANTIC THEORY..................................................................7

C.

NORMATIVE THEORY....................................................................................... 7


D.

POSITIVE THEORY............................................................................................ 8

E.

PERSPEKTIF YANG BERBEDA............................................................................ 9

F.

PERBEDAAN PENELITIAN NATURALISTIK DAN ILMIAH....................................9

G.

PENDEKATAN ILMIAH DIAPLIKASIKAN KEAKUNTANSI.................................10

BAB 3 PENUTUP......................................................................................................... 11
a.


Kesimpulan....................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 11

BAB 1
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Akuntansi dapat dipandang sebagai praktek dan teori, hal ini pada akhirnya dapat
bermanfaat pada berbagai bidang karena laporan keuangan digunakan sebagai dasar
dalam pengambil keputusan.

b. Rumusan Masalah
c. Tujuan Penulisan

BAB 2
PEMBAHASAN
Teori Akuntansi adalah susunan konsep, defenisi dan dalil yang menyajikan secara
sistematis gambaran fenomena akuntansi yang menjelaskan hubungan antara variabel dengan
variabel lainnya dalam struktur akuntansi dengan maksud dapat menjelaskan dan meramalkan
fenomena yang mungkin akan muncul.

Cara yang berguna untuk mempelajari

dan menilai

teori

akuntansi adalah

mengklasifikasikan mereka sesuai dengan asumsi pada apa mereka bergantung, bagaimana
mereka dirumuskan, dan pendekatan yang digunakan untuk menjelaskan dan memprediksi
peristiwa aktual.
Beberapa klasifikasi yang sering digunakan dalam penyusunan teori dan metode
perumusan adalah pragmatic, syntatic, semantic, normative, positif dan pendekatan perspektif
lainnya.
A. PRAGMATIC THEORY
Pendekatan pragmatic menekankan pada pengaruh laporan serta ikhtisar akuntansi
terhadap perilaku atau keputusan. Dimana sasarannya pada relevansi informasi yang
dikomunikasikan kepada para pengambil keputusan dan perilaku berbagai individu atau
kelompok sebagai akibat penyajian informasi akuntansi
Teori pragmatic dibagi dua pendekatan :



Deskriptif pragmatic
Pendekatan ini merupakan pendekatan induktif yaitu pendekatan yang didasarkan
oberservasi yang nyata untuk belajar dari apa yang dilakukan oleh akuntan dan
bagaimana pengguna merespon informasi akuntansi dalam menerapkan /mencontoh
prinsip-prinsip atau prosedur akuntansi. Dalam metode ini akuntansi dianggap sebagai
seni yang tidak dapat dirumuskan dan karenanya metode perumusan teori akuntansi harus
bersifat menjelaskan atau descriptive.

Kritik terhadap pendekatan Deskriptif Pragmatis :
-

Tidak memasukkan pertimbangan mengenai kualitas aktivitas akuntan.

-

Tidak memberikan peluang untuk mengeksplor teknik akuntansi karena dalam
pendekatan ini teknik-teknik akuntansi tidak boleh dirubah.


-

Lebih memfokuskan pada perhatian prilaku akuntan dan tidak mengukur unsur
lainnya dalam perusahaan seperti aset maupun kewajiban.



Pshychological pragmatic
Pendekatan ini mencoba mengamati reaksi dari pemakai laporan keuangan
terhadap output akuntansi (laporan keuangan) yang dimaksud dari berbagai aturan,
standar, prinsip atau pedoman.
Kritik terhadap pendekatan Psikologis Pragmatis :
-

Beberapa pengguna output dari akuntan terkadang mempunyai respon atau prilaku
yang tidak logis.

-

Terdapat kemungkinan para penguna tidak bereaksi (padahal diperkirakan akan

bereaksi).

-

Hanya melakukan observasi terhadap beberapa penguna output akuntan.

B. SYNTATIC DAN SEMANTIC THEORY

Salah satu interpretasi teoritis dari akuntansi biaya historis tradisional adalah teori
sintetik. Beberapa ahli akuntansi mengkritik teori ini, mereka menganggap bahwa teori
inihanya memiliki komponen semantik pada basis inputnya. Tidak terdapat operasi empiris
independen, misalnya laba atau total aset. Bagian tersebut tidak diamati, hanya merupakan
penjumlahan sederhana dari akun-akun neraca dan proses auditing.
Pada dasarnya merupakan suatu rekalkulasi yang sederhana. Teori ini berhubungan
dengan struktur proses pengumpulan data dan pelaporan keuangan. Teori ini mencoba
menerapkan praktek akuntansi yang sedang berjalan dan meramalkan bagaimana para

akuntan harus bereaksi terhadap situasi tertentu atau bagaimana mereka akan melaporkan
kejadian-kejadian tertentu.
Teori semantic diperlukan untuk memberikan pengertian tentang konsep-konsep

akuntansi sehingga sehingga penafsiran konsep-konsep oleh pembuat (akuntan) sama dengan
penafsiran para pemakai laporan akuntansi. Pada umumnya,konsep akuntansi tidak dapat
diinterpretasikan dan tidak mempunyai arti selain sebagai hasil prosedur akuntansi itu
sendiri. Misalnya, laba merupakan konsep buatan yang mencerminkan kelebihan pendapatan
atas beban, setelah diterapkan suatu aturan untuk mengukur pendapatan dan beban.

C. NORMATIVE THEORY

Teori normatif ini berfokus pada dua hal yakni (deriving true income) penelusuran
pendapatan sebenarnya (laba) untuk suatu periode akuntansi, atau diskusi tentang jenis
informasi akuntansi yang akan berguana dalam membuat keputusan ekonomi.
-

True income: fokus pada suatu pengukuran tunggal untuk aset dansuatu bentuk / sifat
laba yang unik.

-

Decision-usefulness: pendekatan ini berasumsi bahwa tujuan dasardari akuntansi adalah
membantu dalam proses pembuatan keputusan terhadap pengguna laporan keuangan

tertentu dengan menyediakan data akuntansi yang relevan dan bermanfaat.
Teori decision-usefulnes bersifat normatif karena didasarkan pada beberapa
asumsi berikut:
1. Akuntansi merupakan suatu sistem pengukuran
2. Laba dan nilai dapat terukur dengan tepat
3. Akuntansi keuangan bermanfaat dalam membuat keputusan ekonomi
4. Akuntansi konvensional adalah tidak efisien
5. Terdapat satu pengukuran laba yang unik

D. POSITIVE THEORY
Selama tahun 1970-an teori akuntansi menerapkan metode empiris yang juga disebut
sebagai metodologi positif atau empiris berarti pengujian,atau hipotesis atau teori akuntansi
harus dikembalikan sesuai fakta dan kejadian yang ada dalam dunia nyata.
Fokus utama kajian akuntansi positif adalah pada pengujian empiris beberapa asumsiasumsi yang dibuat olehteoritis akuntansi normatif. Contohnya dengan menggunakan
kuisioner dan teknik survei lainnya, sifat atau bentuk dari manfaat teknik-teknik akuntansi
yang berbeda akan ditentukan.
Perbedaan utama antara teori positif dan normatif adalah teori normatif bersifat
preskriptif sedangkan teori positif bersifat deskriptif, penjelasan atau prediksi. teori normatif
menuntun utnuk memerintah bagaimana akuntan seharusnya bertindak untuk meraih
outcome yang dianggap baik,cocok dan adil dan sebagainya. Sedangkan teori positif
menggambarkan bagaimana seseorang bertindak dengan baik, menjelaskan mengapa orangorang harus bertindak dengan cara tepat, contohnya dalam meraih beberapa sasaran seperti
memaksimalkan nilai saham atau meramalkan apa yang orang-orang telah lakukan atau akan
dilakukan dengan cara yang baik dan tepat.

E. PERSPEKTIF YANG BERBEDA
Pada poin ini,kita akan berfokus pada apa yang mungkin dipertimbangkan yaitu
pendekatan ilmiah. Pedekatan ini juga digunakan oleh banyak peneliti atau ahli akuntansi dan
dipublikasikan di sebagian jurnal atau akuntansi akademik. Perlu di ingat bahwa ini
didasarkan pada asumsi ontologi yang pasti (cara kita memandang dunia) yang mana
berdampak pada epistemology yang berbeda (bagaimana kita belajar) dan metode penelitian
ilmiah untuk kajian yang berbeda.
Pendekatan naturalistik dapat dibandingkan dengan penelitian akuntansi ilmiah yang
lebih cendrerung untuk menggeneralisasi hasil pengujian sejumlah hipotesis dari teori-teori
akuntansi umum. Penelitan naturalistik berawal adalah untuk menjawab pertanyaan‘’apa

yang terjadi disini?’’ tidak menyediakan generalisasi kondisi segmen – segmen kondisi yang
luas.
F. PERBEDAAN PENELITIAN NATURALISTIK DAN ILMIAH
Penelitian ilmiah

Penelitian naturalistic
-

Asumsi ontologi

-

Realitas adalah

Reaitas adalah objektif

konstruksi sosial

dan konkrit

produk dan imajinasi

Akuntansi adalah realitas

seseorang

objektif

-

Akuntansi adalah
konstruksi realitas

-

Bagian dari kemajuan
ilmu pengetahuan

Pendekatan
epistemology

-

Menguji hipotesis

Menyeluruh

-

Kompleksitas dunia
tidak dapat

individual
-

reductionism
-

Irreducible laws

Berbasis teori

-

Tidak terstruktur

sebelumnya

-

Tidak ada teori

-

Reductionism
Terstruktur

Metodologi

dipecahkan dengan

Laws capable of
generalization

Metode

-

-

Validasi untuk perluasan

-

empirik
Formulasi model

-

Studi kasus

sintaktik

-

Eksplorasi dari

-

Induksi empiris untuk
membentuk hipotesis

-

sebelumnya

fleksibilitas
-

Metode static yang tepat

G. PENDEKATAN ILMIAH DIAPLIKASIKAN KEAKUNTANSI

Pengalaman akan
peristiwa-peristiwa

Kekurang pahaman terbesar yang ada tentang usaha untuk menerapkan pendekatan
ilmiah terhadap teori konstruksi dalam akuntansi adalah tidak tepat karena hal tersebut
mencoba untuk memisahkan para pakar ilmiah mengasumsikan bahwa terdapat suatu
kebenaran mutlak yang mana akuntansi harus mencapainya. Kedua pandangan ini adalah
tidak tepat meskipun seseorang peneliti oleh pengamat akuntansi mungkin menerapkan
metode ilmiah kedalam teori konstruksi, para praktisi tidak dapat bertindak sebagai para ahli,
melainkan mereka menggunakan bukti empiris dan penjelasan logis melalui pendekatan
praktek yang mendukungnya. Metode ilmiah tidak mengklaim adanya kebenaran melainkan
berusaha menyediakan bukti persuasif yang mungkin tersedia sebagai suatu deskripsi yang
baik,penjelasan atau prediksi seperti halnya teori.

BAB 3
PENUTUP
a. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
Godfrey, Jayne; Allan Hodgson; Ann Tarca; Jane Hamilton; dan Scott Holmes. 2010.
Accounting Theory 7 th. Edition.
https://www.slideshare.net/abdeeaikawa88/konstruksi-teori-akuntansi
http://pajak-serta-akuntansi.blogspot.com/2016/08/kontruksi-teori-akuntansi.html