MAKALAH TUGAS AKHIR C B

MAKALAH TUGAS AKHIR CB
CHARACTER BUILDING: INTERPERSONAL DEVELOPMENT

LC56

David Sebastian

1701291251

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA
JAKARTA
2015

PENDAHULUAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan
rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tugas akhir CB: Interpersonal Development
ini dengan lancar dan tepat waktu. Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam
penyusunan makalah ini, maka saya sebagai penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada:
1. Bapak Hermawan Windtya, S.Fil, M.Hum, M.Pd, selaku dosen CB: Interpersonal

Development, yang memberikan bimbingan, saran, ide, masukan dan materi pendukung
kepada saya sebagai penulis.
Tugas akhir CB ini merupakan tugas akhir meringkas suatu buku yang akan dikaitkan
dengan satu pelajaran didalam CB: Interpersonal Development. Buku yang saya pilih adalah
”LEADERSHIP 101: Hal-hal yang Harus Diketahui Oleh Para Pemimpin” karya John C.
Maxwell ini dikaitkan dengan Chapter 11 tentang Taking Leadership di CB : Interpersonal
Development.
Saya menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saya
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak untuk penyempurnaan
makalah ini. Akhir kata, saya ucapkan terima kasih juga kepada semua pihak yang telah
membantu. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.

Jakarta, 12 Juni 2015,

David Sebastian

LATAR BELAKANG
Dalam bahasa Indonesia "pemimpin" sering disebut penghulu, pemuka, pelopor,
pembina, panutan, pembimbing, pengurus, penggerak, ketua, kepala, penuntun, raja, tua-tua,
dan sebagainya. Sedangkan istilah Memimpin digunakan dalam konteks hasil penggunaan

peran seseorang berkaitan dengan kemampuannya mempengaruhi orang lain dengan berbagai
cara. Istilah pemimpin, kemimpinan, dan memimpin pada mulanya berasal dari kata dasar
yang sama "pimpin". Namun demikian ketiganya digunakan dalam konteks yang berbeda.
Pemimpin adalah suatu lakon/peran dalam sistem tertentu; karenanya seseorang
dalam peran formal belum tentu memiliki ketrampilan kepemimpinan dan belum tentu
mampu memimpin. Istilah Kepemimpinan pada dasarnya berhubungan dengan ketrampilan,
kecakapan, dan tingkat pengaruh yang dimiliki seseorang; oleh sebab itu kepemimpinan bisa
dimiliki oleh orang yang bukan "pemimpin". Arti pemimpin adalah seorang pribadi yang
memiliki kecakapan dan kelebihan, khususnya kecakapan/ kelebihan di satu bidang sehingga
dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitasaktivitas tertentu demi pencapaian satu atau beberapa tujuan. Pemimpin adalah seorang
pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan - khususnya kecakapan-kelebihan di satu
bidang , sehingga dia mampu mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan
aktivitas-aktivitas tertentu untuk pencapaian satu beberapa tujuan.
Untuk menjadi pemimpin yang baik di perlukan beberapa faktor penting. Faktor
utamanya adalah pengendalian diri atau menjadi pemimpin dalam diri kita sendiri. Kita tahu
bahwa musuh terbesar kita adalah diri kita sendiri. Pemimpin yang baik adalah pemimpin
yang sudah dapat memimpin dirinya sendiri. Bagaimana seseorang bisa menjadi pemimpin
orang banyak kalau saja ia belom bisa memimpin dirinya sendiri.
Buku ini akan membantu kita dalam mengerti apa itu seorang pemimpin dan
bagaimana untuk berkembang menjadi seorang pemimpin yang baik. Buku ini juga

menjelaskan kepada kita ciri-ciri pemimpin yang baik serta pengaruh dari seorang pemimpin.
Menurut buku ini, Pemimpin sangatlah mempengaruhi lingkungan disekitarnya. Untuk itu
kita harus mengasah bakat kepemimpinan yang ada dalam diri kita untuk menjadi pemimpin

yang luar biasa, baik memimpin orang lain maupun menjadi pemimpin dalam diri kita
sendiri.

RUMUSAN MASALAH
Pada uraian diatas dapat kita simpulkan terdapat berbagai permasalahan sebagai berikut:
1. Sudahkah anda mengerti arti dan peran seorang pemimpin?
2. Sudahkan anda memenangkan diri anda sendiri atau menjadi seorang pemimpin
dalam diri anda sendiri?
3. Bagaimana anda dapat mengembangkan kemampuan/keterampilan kepemimpinan
tersebut?

TUJUAN PEMBAHASAN
Dengan adanya laporan ini, diharapkan semua orang dapat mengerti bagaimana menjadi
pemimpin yang baik.

DAFTAR ISI

Pendahuluan

i

 Kata Pengantar

i

 Latar belakang

ii

 Rumusan Permasalahan

iii

 Tujuan Pembahasan

iii


Daftar isi

v

Isi

1
 Identitas Buku

1

 Ulasan

1-16

o Bagian 1: Perkemabgan Seorang Pemimpin

1




Mengapa Saya perlu berkembang sebagai pemimpin?

1



Bagaimana saya bisa berkembang sebagai pemimpin?

2

o Bagian 2: Ciri – ciri seorang pemimpin

3



Bagaimana mendisiplinkan diri Sendiri?

3




Bagaimana menyusun prioritas sehari-hari?

4



Bagaimana mengembangkan rasa percaya?

6



Bagaimana melontarkan impian dengan efektif?

7

o Bagian 3: Pengaruh Seorang Pemimpin


8



Mengapa pengaruh itu penting?

8



Bagaimana pengaruh bekerja?

8



Bagaimana memperluas pengaruh saya?

11




Bagaimana membuat kepemimpinan bertahan lama?

12

 Refleksi Kritis

14

 Penutup

15

o Kesimpulan
 Daftar Pustaka

15
16


ISI
IDENTITAS BUKU
Judul buku

: LEADERSHIP 101: Hal-hal yang Harus Diketahui Oleh Para Pemimpin

Penulis

: John C. Maxwell

Penerbit

: PT. Menuju Insan Cemerlang

Total Halaman: 148

ULASAN

Bagian 1: Perkembangan Seorang pemimpin

1. Mengapa Saya perlu Berkembang Sebagai Pemimpin?
“ Semakin tinggi tingkat kepemimpinan Seseorang semakin tinggi pula efektivitasnya.”

Hukum Katup adalah Hukum yang membantu kita dalam memahami nilai
kepemimpinan. Kita dapat melihat dampak yang luar biasa dari kepemimpinan dari setiap
aspek kehidupan. Kemampuan Kepemimpinan adalah katup yang menentukan tingkat
efektivitas seseorang. Jadi semakin tinggi kemampuan kepemimpinan, semakin tinggi pula
tingkat efektivitas yang dimiliki dalam diri kita. Sebagai Contoh, anggaplah diri anda
memiliki kemampuan kepemimpinan yang bernilai 10, maka tingkat efektivitas dalam diri
anda tidak akan lebih dari 9. Bayangkan jika tingkat kemampuan kepemimpinan kita bernilai
4, maka tingkat efektivitas kita tidak akan lebih dari 3. Semakin tinggi kita ingin mendaki,
semakin kita membutuhkan kepemimpinan.Semakin besar dampak yang ingin kita ciptakan,

semakin besar pula pengaruh yang kita butuhkan. Apa yang bisa kita raih ditentukan oleh
kemampuan kita dalam memimpin orang lain.
“ Untuk mencapai tingkat efektivitas tertinggi, kita haru meninggikan posisi katub yang
membatasi kemampuan kita memimpin.”

2. Bagaimana Saya Bisa Berkembang Sebagai Pemimpin?
“Kepemimpinan berkembang dari hari ke hari, bukan dalam satu hari.”
Menjadi seorang pemimpin sama seperti berinvestasi dengan sukses di bursa saham.
Anda tidak akan berhasil jika berharap menjadi kaya dalam suatu hari. Yang terpenting
adalah apa yang anda lakukan setiap hari dalam jangka panjang. Jika kita tidak pernah
berhenti berinvestasi dalam mengembangkan kepemimpinan dan melipatgandakan “aset”,
hasilnya kan tumbuh seiring dengan berjalannya waktu,
Ada 4 tahapan perkembangan kepemimpinan:
1. Saya tidak tahu bahwa saya tidak tahu
Kebanyakan orang tidak bisa memahami nilai dari kepemimpinan. Mereka yakin
bahwa kepemimpinan hanyalah bagi sebagian kecil orang yang duduk di puncak
jenjang perusahaan. Mereka tidak akan memahami peluang yang ada apabila mereka
tidak belajar memimpin. Selama seseorang tidak mengetahui apa yang tidak ia
ketahui, ia tidak akan berkembang.
2. Saya tahu bahwa saya tidak tahu
Di sebagian tahapan kehidupan, kita telah ada di posisi kepemimpinan, namun ketika
mengamati sekitar, kita menemukan bahwa tak seorang pun mengikuti kita. Saat
itulah kita perlu belajar memimpin. Sudah pasti bahwa itu jugalah saat untuk
mengawali proses. Pemimpin yang suskses adalah pembelajar. Proses belajar yang
terjadi adalah hasil dari disiplin pribadi dan ketekunan.
3. Saya berkembang dan mengerti, hasilnya pun mulai terlihat
Ketika mengetahui anda tidak memiliki keahlkian tertentu, dan setiap hari anda
berdisiplin untuk mengembangkan diri dalam kepemimpinan, hal-hal menarik akan

mulai terjadi. Mulailah mengembangkan kepemimpinan saat ini dan suatu hari nanti
kita akan menikmati hasilnya.
4. Saya melakukannya karena saya tahu
Ketika di tahap 3, kita bisa menjadi pemimpin yang cukup efektif, namun kita harus
pertimbangkan langkah yang kita ambil. Namun, ketika mencapai tahap 4,
kemampuan kita memimpin terjadi begitu saja. Itulah saat dimana hasilnya lebih dari
harapan kita. Satu-satunya jalan menuju ke sana adalah melalui proses dan membayar
harganya.
“Kesuksesan tidak dapat diraih dalam satu malam, belajarlah dan berusahalah dari hari ke
hari.”

Bagian 2: Ciri-ciri Seorang Pemimpin
3. Bagaimana mendisiplinkan diri sendiri?
“Orang pertama yang Anda pimpin adalah diri sendiri.”
Betapa pun berbakatnya seorang pemimpin, ia tidak akan mencapai potensi
maksimumnya jika tidak disiplin. Jika anda ingin menjadi pemimpin yang melihat disiplin
pribadi sebagai aset, lakukanlah hal-hal berikut:
1. Jangan mencari alasan
Untuk mengembangkan gaya hidup yang berdissiplin, salah satu tugas pertama
kita adalah menghadapi dan menyingkirkan kecenderungan untuk membuat
alasan. Jika kita memiliki banyak alasan mengapa kita tidak bisa berdisiplin,
sadarilah bahwa itu hanyalah cara kita unutk membenarkan diri dan harus
dihadapi jika ingin naik ke tingkatan yang lebih tinggi sebagai pemimpin.
2. Jangan menerima imbalan sebelum pekerjaannya selesai
“jika saat ini anda kurang berdisiplin, mungkin anda terbiasa menghabiskan
pencuci mulut sebelum memakan sayuran”.
3. Teruslah berfokus pada hasil.
Jika kita tahu bahwa kita berbakat, dan telah berusaha keras, namun hanya
memperoleh sedikit hasil, kita mungkin kurang disiplin. Ketikakita menghadapi

tugas yang harus kita lakukan, dan kita lebih memilih melakukan hal yang
menyenangkan serta tidak bersedia membayar harganya, ubahlah fokus kita.
Pertimbangkan keuntungan dari melakukan apa yang harus dilakukan, lalu
lakukanlah itu.

4. Bagaimana Menyusun Prioritas Sehari-hari?
“Disiplin dalam menyusun prioritas dan kemampuan untuk bekerja sesuai tujuan yang telah
ditetapkan sangat penting bagi kesuksesan seorang pemimpin.”
Sukses dapat didefinisikan sebagai realisasi progresif terhadap sasaran yang telah
di tentukan. Definisi ini menyatakan bahwa disiplin dalam menyusun prioritas dan
kemampuan untuk bekerja sesuai tujuan yang telah ditetapkan adalah kuncu kesuksesan
seorang pemimpin. Hukum pareto adalah alat yang berguna untuk menyusun prioritas, bagi
siapapun atau organisasi apapun. contoh Hukum pareto atau sering di sebut Prinsip 20/80 ini
adalah sebagai berikut:
1. Waktu: 20% waktu yang kita berikan akan memberikan 80% dari apa yang kita
hasilkan.
2. Produk: 20% produk menghasilkan 80% keuntungan.
3. Pekerjaan: 20% hal yang kita kerjakan memberikan 80% bagian dari kepuasan kita
Untuk memimpin orang lain setiap pemimpin harus mengerti Hukum Pareto. Ada beberapa
strategi penting yang harus di jalankan seorang pemimpin:
1. Kelolalah, jika tidak anda akan menderita
Bukan seberapa keras anda bekerja, tetapi seberapa cerdas anda bekerja. Kemampuan
mengendalikan tiga atau empat proyek berprioritas tinggi dengan sukses adalah
keharusan bagi setiap pemimpin.
PRIORITASKAN PENUGASAN
a. Sangat penting/sangat mendesak
b. Sangat penting/tidak mendesak
c. Tidak Penting/sangat mendesak
d. Tidak penting/tidak mendesak
2. Pilihlah, jika tidak anda akan kalah

Dalam sebuah perencanaan, setiap orang adalah pengambil inisiatif dan memberi
tanggapan. Pemimpin lebih banyak mengambil inisiatif sedangkan pengikut lebih
banyak memberikan tanggapan.
3. Evaluasilah, jika tidak anda akan tergeser
Sering kali prioritas tidak berwarna hitam putih, melainkan bernuansa abu-abu.
Seringkali banyak orang yang salah menentukan apa yang harus didahulukan. Berikut
adalah pertanyaan yang dapat membantu kita menyusun prioritas:
1. Apa yang diminta dari saya?
Seseorang pemimpin dapat memberikan apapun kecuali tanggung jawab akhir.
Pertanyaan yang harus selalu dijawab sebelum memulai atau menerima pekerjaan
baru adalah ,”Apa yang diminta dari saya?” dengan kata lain, apa yang harus saya
lakukan dan tidak bisa dilakikan oleh siapa pun? Apa pun itu, kita harus
meletakkannya di puncak prioritas kita. Jika tidak melakukannya, kita terancam
kehilangan pekerjaan. Bedakan antara apa yang harus kita lakukan dan apa yang
dapat didelegasikan ke orang lain.
2. Apa yang memberi saya hasil terbesar?
Usaha yang dilakukan haruslah mendekati hasil yang diharapkan. Sebuah
pertanyaan yang harus ada dalam benak kita adalah,”apakah saya melakukan hal
terbaik yang bisa saya lakukan dan mendapatkan hasil yang baik bagi organisasi?”
3. Apa yang paling berharga?
Kita akan memberikan hasil terbaik apabila kita menikmati pekerjaan kita. Sukses
dalam bekerja akan meningkat pesat jika 3R, requirements (Persyaratan), Return
(Hasil), Reward (Imbalan) sepadan. Dengan kata lain, bila persyaratan pekerjaan
kita sejalan dengan kemampuan kita, memberikan hasil maksimal, dan melakukan
hal ini benar-benar menyenangkan kita, maka kita akan sukses jika bertindak
sesuai prioritas kita.
“Efisiensi adalah dasar bagi kelangsungan, efektivitas adalah dasar bagi
kesuksesan.”

5. Bagaimana Mengembangkan Rasa Percaya?
“Rasa percaya adalah dasar dari kepemimpinan”
Salah satu pelajaran terpenting yang bisa dipelajari seorang pemimpin adalah cara
kerja rasa percaya. Ada 3 kualitas yang harus ditunjukan seorang pemimpin untuk memangun
rasa percaya: kompetensi, hubungan, dan karakter. Karakter membuat kita dipercaya dan rasa
percaya membuat kita bisa memimpin.
Karakter juga menunjukan banyak hal pada para pengikut:
1. Karakter menunjukkan konsistensi.
Para pemimpin yang karakternya tidak kuat tidak bisa diandalkan karena
kemampuan mereka terus berubah. Ketika pemimpin memiliki karakter yang kuat,
orang-orang memercayainya, dan mereka memercayai kemampuannya untuk
membebaskan kemampuan mereka dari tertahan.
2. Karakter menunjukkan potensi
Para pemimpin yang karakternya kuat, Potensi yang kuat dalam diri mereka juga
tergambar dengan jelas. Hal ini juga dapat menimbulkan rasa percaya diri dalam
diri mereka dan organisasi yang di pimpin.
3. Karakter menunjukan respek
Ketika tidak memiliki karakter, anda tidak bisa memperoleh respek. Sudah jelas
respek sangatlah penting untuk kepemimpinan yang bertahan lama. Apabila
seorang pemimpin tidak respek kepada pengikutnya, maka rasa percaya terhadap
pemimpin dari pengikutnya pun hilang. Tidak ada pemimpin yang bisa tetap
memberikan pengaruh yang sama bagi pengikutnya setelah merusak kepercayaan
mereka. Jika anda tidak respek kepada pengikut anda atau organisasi anda,
kepemimpinan anda berakhir.

6. Bagaimana melontarkan Impian Dengan Efektif?
“Anda hanya bisa mengejar hal yang bisa anda lihat.”
Impian adalah segalanya bagi seorang pemimpin karena impian menuntun
pemimpin. Impian menggambarkan sasaran. Impian memercikkan api dan
menyalakan api dalam hati pemimpin itu dan mendorongnya untuk bertindak. Impian
juga adalah penerang bagi mereka yang mengikuti pemimpin itu.
Ada 3 hal yang harus anda pahami:
1. Impian diawalidari dalam Hati.
2. Impian lahir dari latar belakang anda
3. Impian menjawab kebutuhan orang lain
4. Impian membantu mengumpulkan sumber daya
Hal tersebut adalah hal yang harus dipahami bagi para pemimpin untuk mengetahui
lebih dalam tentang impian mereka.
Berfokuslah untuk mendengarkan merupakan salah satu cara untuk
menemukan impian seorang pemimpin. Kita harus mendengarkan beberapa suara:
1. Suara Hati
Jika apa yang kita kejar tidak dating dari dalam hati kita, dari tempat yang
paling dalam mengenai siapa diri kita dan apa yang kita percayai, anda
tidak akan bisa mewujudkannya.
2. Suara tidak puas
Ketidakpuasan adalah pemicu yang sangat baik untuk membangkitkan
impian. Tidak ada pemimpin besar dalam sejarah yang telah berjuang agar
perubahan tidak terjadi.
3. Suara sukses
Tidak ada seorang pun yang bisa menyelesaikan hal yang besar sendirian.
Untuk mewujudkan impian diperlukan suatu tim yang baik.. Namun kita
juga perlu nasihat dari orang yang lebih berpengalaman dalam
kepemimpinan.

4. Suara Tuhan
Impian yang benar benar berharga harus melibatkan Tuhan. Hanya
Tuhanlah yang tahu kemampuan kita sesungguhnya. Jika tidak
melibatkanNya, kita mungkin kehilangan potensi kita sesungguhnya dan
hal terbaik dalam kehidupan bagi Kita.
Agar kita memiliki impian yang lebih besar lakukan hal berikut:
1. Ukurlah diri anda.
2. Periksalah hati kecil anda

Bagian 3: Pengaruh Seorang Pemimpin
7. Mengapa pengaruh itu penting?
“Ukuran sesungguhnya dari kepemimpinan adalah pengaruh – tidak lebih, tidak kurang.”
Anda tidak akan pernah bisa memimpin orang lain tanpa pengaruh. Kepemimpinan
sejati tidak bisa dianugerahkan, ditunjuk, atau ditugaskan. Kepemimpinan hanya dating dari
pengaruh. Pengikut dalam organisasi sukarela tidak bisa dipaksa untuk terlibat dalam
kepemimpinan. Jika pemimpinnya tidak memiliki pengaruh, mereka tidak akan
mengikutinya. Jika kita bisa mengikuti yang lain, mereka tidak akan mengikuti kita. Jika
mereka tidak mengikuti kita, maka kita bukanlah pemimpin. Tidak peduli apapun yang
dikatakn orang lain, ingatlah bahwa kepemimpinan adalah pengaruh, tidak kurang, tidak
lebih.

8. Bagaimana pengaruh bekerja?
“Kepemimpinan yang sesungguhnya adalah menjadi orang yang akan membuat orang lain
mengikuti dengan senang hati dan penuh rasa percaya”
Semua orang adalah pemimpin karena semua orang memengaruhi orang lain. Tidak
semua orang akan menjadi pemimpin yang besar, namun semua orang bisa menjadi

pemimpin yang lebih baik. Kita bisa meningkatkan pengaruh dan potensi kepemimpinan jika
memahami beberapa level kepemimpinan berikut ini:

1. Level Posisi (Position).
Inilah level kepemimpinan yang paling rendah. Pada dasarnya, orang mengikuti Anda
karena ‘kebetulan’ mereka tidak punya pilihan sebab Andalah yang dipercaya untuk
memegang posisi tersebut.
Pada level ini, otoritas seorang pemimpin hanya terbatas di posisi ini. Bawahan
merasa hanya perlu berinteraksi sekadar untuk mendapatkan tanda tangan dan
persetujuan.Namun, di level ini, banyak bawahan tidak merasa dimiliki oleh
atasannya, sehingga tak heran di belakang mereka sering mengata-ngatai bos mereka
ini.
Pada kenyataannya, ada banyak pemimpin yang bertahun-tahun di posisi ini, tetapi
tetap tidak pernah naik ke level berikutnya.
2. Level Hubungan (Permission).
Di sinilah orang mulai mengikuti bukan karena ‘harus’ tetapi karena mereka ‘ingin’.
Di level inilah, pengaruh Anda sebagai pimpinan mulai kelihatan. Sebenarnya, ketika
memasuki level ini, sudah terjadi kontak batin serta mulai ada chemistry antara orang
yang dipimpin dengan yang memimpin.

Proses interaksi mulai terjadi dan hubungan pun mulai terbangun. Hanya saja, jika
seorang pemimpin terlalu lama di tangga ini, bisa jadi ia menjadi sangat populer di
mata bawahannya, hubungan baik tetapi hasil dan output-nya bisa kurang
memuaskan. Itulah sebabnya seorang pemimpin tidak boleh terlalu lama di tangga ini.
Pada Level ini hubungan sewajarnya tetap terjada dalam kerangka Bisnis dan
Professionalisme bukan semata Kedekatan dan Kesediaan bawahan terhadap atasan.
Konsep Like and Dislike dapat menjadi Dominan pada level ini, dan sebaiknya Anda
sebagai Pemimpin tidak berlama-lama di tangga tersebut.
3. Level Menghasilkan (Production).
Kalau level kedua banyak berbicara mengenai pandangan tentang Anda di mata
karyawan level ketiga ini mulai berbicara mengenai pandangan Anda di mata
manajemen.
Masalahnya, di sinilah orang mulai melihat bagaimana output team yang Anda
hasilkan, setelah Anda mulai memimpin suatu tim. Jika seorang pemimpin sudah
berhasil sampai di level ini, selain terdapat kontak batin yang baik antara pemimpin
dan anak buahnya, juga terdapat hasil yang bisa dibanggakan.
4. Level Pengembangan Orang (People Development).
Di sinilah, seorang pemimpin tahu bahwa ia tidak bisa menjadi sukses sendirian, atau
hanya dirinya yang mampu sementara anak buahnya bergantung adanya.
Saatnya bagi seorang pemimpin mulai meluangkan waktunya melakukan
proses coaching dan counseling ataupun mentoring untuk mendidik orang-orang di
bawahnya agar mampu menapaki tahapan berikutnya. Pengembangan Orang pada
level ini adalah menciptkan Pemimpin Baru agar kesinambungan organisasi terus
berjalan.
Sayangnya, banyak pemimpin yang terlambat sekali tiba di level ini. Jangan sampai
terjadi ungkapan berikut, “Saya sudah Tua dan saya agak terlambat menyiapkan
orang-orang untuk menggantikan saya. Sekarang, saya sudah sakit-sakitan. Saya
mulai membagikan semua ilmu yang saya miliki untuk orang-orang yang
diproyeksikan akan memimpin bisnis ini di masa depan. Saya tidak tahu, apakah
waktu saya masih akan mencukupi untuk itu”
5. Level Kepribadian (Personhood).
Pada Level ini nilai Kepemimpinan adalah Anugerah, jikalau Level 1 adalah
pemberian maka Level 5 ini menjadi Nilai Sempurna seseorang pada Tingkat
Kepemimpinannya. Menurut Maxwell, tidak banyak pemimpin yang bisa sampai di

level kepemimpinan ini. Mahatma Gandhi adalah salah satu contoh kepemimpinan
yang termasuk di kategori ini selain para Nabi dan Rasul di zamannya.
Boleh saja, ada orang yang membencinya hingga akhirnya ia ditembak mati. Namun,
nilai dan filosofi hidupnya justru tetap tumbuh dan berkembang, jauh hari setelah dia
meninggal. Itulah contoh kepemimpinan di level tertinggi ini.

9. Bagaimana memperluas Pengaruh saya?
“Memperlengkapi orang lain mengubah kehidupan.”
Seseorang yang ada di bawah pengaruh orang yang memperlengkapi orang lain sama
seperti kertas di tangan seniman yang berbakat. Apapun bahannya, mereka bias menjadi harta
karun. Semua orang memiliki potensi untuk menjadi orang yang memperlengkapi, namun
kita tidak bias memperlengkapi semua orang. Sebelumnya kita harus memiliki:
1. Posisi
2. Hubungan
3. Respek
4. Komitmen
5. Sikap yang benar
5 point penting ini yang kita haru miliki untuk dapat memperlengkapi orang lain dan
memperluas pengaruh kita. Ketika tiba waktunya, kepemimpinan yang memperlengkapi
kadang kala adalah satu-satunya keuntungan sesunggunya yang dimiliki oleh sebuah
organisasi lain dalam masyarakat kita yang kompetitif saat ini.
Ketika kita percara pada diri sendiri dan orang yang kita ingin perlengkapi, kita siap
mengawali prosesnya. Tujuan kita seharusnya adalah memercayakan tugas yang kecil dan
sederhana pada awalnya dan secara bertahap meningkatkan tanggung jawab dan otoritas
mereka. Semakin Hijau rekan kerja kitam semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk
prosesnya. Berikut adalah langkah-langkah untuk memandu kita ketika memperlengkapi
orang lain.
1. Evaluasilah mereka
2. Jadilah contoh bagi mereka
3. Berikan kesempatan untuk berhasil
4. Berikan otoritas pada mereka

5. Tunjukan rasa percaya anda pada mereka di depan banyak orang
6. Dukunglah mereka dengan masukan
7. Bebaskanlah mereka untuk bergerak sendiri
Ketika memperlengkapi orang lain, kita menemukan bahwa sebagian besar aspek
dalam hidup kita menjadi lebih baik. Memperlengkapi orang lain bias membebaskan
kita secara pribadi untuk memiliki lebih banyak waktu mengerjakan hal-hal penting
dalam hidup kita, meningkatkan efektivitas organisasi kita, meningkatkan pengaruh
kita dengan orang lain dan yang terbaik, memberikan pengaruh positif yang sangat
besar dalam kehidupan orang-orang yang kita perlengkapi.

10. Bagaimana Membuat Kepemimpinan Saya Bertahan Lama?
“ Nilai yang bertahan lama dari seorang pemimpin diukur dari penerusnya”
Sebagai pemimpin, kita harus memikirkan lebih jauh lagi tentang masa depan orang
yang ada dalam pengaruh kita. Selain itu kita juga harus menentukan siapa yang dapat
menjadi penerus kepemimpinan kita dengan karakteristik yang sama. Ada beberapa hal yang
dilakukan pemimpin yang meninggalkan warisan berupa penerus organisasi mereka seperti
berikut ini:
1. Memimpin dengan “Pandangan jangka panjang”
Semua orang bias membuat sebuat perusahaan terlihat lebih baik dengan cara
meluncurkan program atau produk baru yang menarik, mengajak orang banyak
menhadiri acara besar, atau memotong anggaran untuk mnyelesaikan hal terpenting.
Namun pemimping yang meninggalkan warisan mengambil pendekatan yang
berbeda. Mereka memikirkan hari esok sama baiknya dengan hari ini.
2. Menciptakan nilai serta kebiasaan kepemimpinan
Perusahaan yang paling stabil memiliki pemimpin yang kuat di setiap tingakatan
organisasi. Satu-satunya cara untuk mengembangkan kepemimpinan yang menyebar
seperti itu adalah dengan menjadikan pengembangan para pemimpin sebagai bagian
dari nilai dan kebiasaan Kita.
3. Membayar harganya sekarang untuk memastikan kesuksesan di kemudian hari

Tiada sukses tanpa pengorbanan. Setiap perusahaan adalah unik dan itu menentukan
harga mereka. Setiap pemimpin yang ingin membantu perusahaannya harus bersedia
membayar harganya untuk memastikan kesuksesaan yang bertahan lama.
4. Menghargai kepemimpinan tim lebih dari kepemimpinan individual
Tidak peduli seberapa pun baiknya seseorang, tidak ada pemimpin yang bisa
mengerjakan segalanya sendirian. Semakin besar organisasinya, semakin kuat, besar
dan dalam pemimpin tim itu seharusnya.
5. Meninggalkan perusahaan dengan integritas
Seorang pemimpin untuk meninggalkan perusahaan, ia harus bersedia pergi dan
membiarkan penerusnya melakukan segalanya sendirian. Ikut campur hanya akan
menyakitinya dan seluruh perusahaan.

REFLEKSI KRITIS
Dalam buku cb, saya mempelajar bahwa seorang leader membutuhkan beberapa
faktor pendukung untuk menjadikan kepemimpinannya lebih efektif. Diantaranya sebagai
berikut:
1. Self-Confidence
2. Assertiveness
3. Trustworthiness and morality
4. Emotional stability
5. Sense of humor
6. Self-Awareness and self-objectivity
7. Cognitive Skill and clarity
8. Emotional intelligence
9. Passion and enthusiasm
9 karakterisitik itu menjelaskan bahwa karakter tersebut adalah karakter ideal yang harus di
miliki seorang pemimpin untuk memimpin orang lain. Apabila ke 9 itu sangat kuat dalam
seorang pemimpin maka semakin besar pula pengaruh yang dapat diberikan terhadap
pengikut pemimpin itu. Demikian pula yang di katakana oleh penulis buku 101 Leadership,
John C. Maxwell.
Selain itu buku cb juga mengajarkan kepada saya bahwa self leadership sangatlah
dibutuhkan dan penting karena merupakan langkah awal untuk menjadi pemimpin yang
hebat. John C. Maxwell juga mengatakan bahwa, untuk menjadi pemimpin yang baik
haruslah kita dapat menjadi pemimpin dalam diri kita sendiri. Apabila kita tidak bias
memimpin diri kita sendiri, bagaimana bias kita mendapatkan kepercayaan dari orang lain
untuk memimpin mereka?

PENUTUP
Keimpulan
Untuk menjadi seorang pemimpin yang hebat sangatlah banyak pengetahuan yang
perlu kita pelajari karena pemimpin itu terlahir dari seorang pelajar. Selain itu tidak hanyalah
belajar, melainkan mencoba untuk mengerti diri kita sendiri dan mencoba untuk lebih
memikirkan jauh kedepan bukan memikirkan hal yang menarik dan menyenangkan dalam
hidup kita.
Menjadi pemimpin yang hebat tidaklah susah, melainkan sebaliknya tergantung usaha
setiap orang dan tekat mereka. Apabila kita lebih disiplin dalam melakukan segala hal, maka
kita sudah mendapatkan 1 point positif untuk menjadi pemimpin yang hebat.
Mulailah dari hal-hal yang kecil pada saat ini dan kita pasti akan menerima hasilnya
dimasa yang akan datang. Cobalah berusaha semaksimal mungkin, berikanlah yang terbaik,
hormatilah orang di sekitar kita, dan cobalah berpikir 1 langkah lebih maju dari biasanya
untuk mendapatkan impian kita.

DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Maxwell, John C. 2001. LEADERSHIP 101: Hal-hal yang Harus Diketahui Oleh Para
Pemimpin. Surabaya: PT. Menuju Insan Cemerlang.

Internet:
- http://2.bp.blogspot.com/-Hj136qPrHbk/TyKwP9BLUzI/AAAAAAAAEQ8/Ze1Dx_Io1Hs/
s1600/5-levels-graphic.png
(Gambar 5 level kepemimpinan)
- http://ikhtisar.com/5-level-kepemimpinan/ (Penjelasan 5 level kepemimpinan)