BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Pengaruh Stock Split dan Financial Ratio Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal sangat penting bagi perekonomian negara. Hal ini karena

  pasar modal dapat menjalankan dua fungsi yakni fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Menurut Fakhruddin (2001) dalam penelitian Handono (2011), sebagai fungsi ekonomi pasar modal menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan, yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer). Dengan adanya pasar modal ini, maka pihak yang memiliki kelebihan dana dapat menginvestasikan dananya tersebut dengan harapan memperoleh imbalan (return). Sebaliknya, pihak yang memerlukan dana dalam hal ini perusahaan dapat memanfaatkan dana tersebut untuk kepentingan investasi. Pasar modal dikatakan mempunyai fungsi keuangan karena pasar modal memberikan peluang dan kesempatan untuk memperoleh imbalan bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih.

  Dengan demikian, pasar modal menjadi sarana perusahaan untuk memenuhi kebutuhan jangka panjang dengan menjual instrumen keuangan yang diperjualbelikan di pasar modal (Bursa Efek Indonesia) yaitu saham. Alasan utama seseorang ataupun perusahaan membuat keputusan untuk berinvestasi saham pada suatu perusahaan adalah seberapa besar return (Capital Gain) yang didapat, dan tentunya hal ini menjadi pertimbangan penting dalam pengambilan keputusan suatu investasi.

  Dalam berinvestasi, informasi merupakan kebutuhan yang mendasar bagi investor dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pemilihan portofolio investasi yang paling menguntungkan dengan tingkat resiko tertentu. Informasi dapat mengurangi ketidakpastian yang terjadi sehingga keputusan yang diambil diharapkan akan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

  Informasi dianggap bernilai apabila keberadaan informasi tersebut menyebabkan investor melakukan transaksi di pasar modal dan hal tersebut terlihat dalam perubahan harga saham. Banyak sekali informasi yang dapat diperoleh investor dalam pasar modal, baik informasi yang bersifat publik maupun informasi yang bersifat pribadi. Beberapa informasi yang ada adalah pengumuman stock split atau pemecahan saham dan financial ratio atau rasio keuangan seperti current ratio, return on assets, net profit margin, dan earning per share .

  Salah satu penyebab terjadinya stock split atau pemecahan saham adalah terlalu tingginya harga saham sehingga menyebabkan kemampuan investor untuk membeli saham perusahaan yang bersangkutan menjadi berkurang dan berdampak langsung kepada berkurangnya volume perdagangan. Saat ini pasar modal di Indonesia sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat. Terlihat dari semakin bertambahnya perusahaan go public yang terdaftar di bursa saham dan semakin banyaknya masyarakat Indonesia yang terlibat di dunia pasar modal. Harga saham yang sudah terlalu tinggi tentu menghambat keterlibatan masyarakat yang tidak memiliki modal yang besar, sehingga perusahaan perlu membuat sebuah action yaitu pengumuman stock split atau pemecahan saham. Stock split adalah aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan publik untuk menaikkan jumlah saham yang beredar (Brigham dan Gapeski, 1994). Maka dari itu, stock split tidak akan menambah kekayaan pemegang saham karena hanya jumlah saham yang meningkat sedangkan harga saham menurun secara proporsional.

  Pada dasarnya ada dua stock split yang dapat dilakukan yaitu split up (pemecahan naik) dan split down (pemecahan turun). Split up adalah penurunan nilai nominal per lembar saham yang mengakibatkan bertambahnya jumlah lembar saham yang beredar. Sedangkan split down adalah peningkatan nilai nominal per lembar saham yang mengakibatkan berkurangnya jumlah lembar saham yang beredar. Dengan adanya split up atau split down, saldo modal tidak berubah, yang berubah hanya lembar saham yang beredar. Dengan demikian, sebenarnya stock

  

split tidak menambah nilai dari perusahaan atau dengan kata lain stock split tidak

mempunyai nilai ekonomis (Hartono, 2000).

  Riyadi dan Andrefa (2013) menganalisis dampak stock split terhadap harga,

  

volume , dan keputusan investasi pada saham. Penelitian tersebut menunjukkan

  pertama bahwa terdapat perbedaan tingkat harga saham saat sebelum dan sesudah

  

stock split, kedua menunjukkan terdapat perbedaan volume pada saat sebelum dan sesudah kegiatan stock split, dan ketiga menunjukkan perbedaan ketertarikan berinvestasi pada saham perusahaan. Dan hasil ketiga pengujian hipotesis tersebut dapat terlihat bahwa kegiatan stock split yang dilakukan perusahaan memiliki dampak positif terhadap tingkat harga, volume, dan keputusan investasi investor pada saham perusahaan. Faris (2012) meneliti pengaruh pengumuman pemecahan saham (stock split) terhadap harga saham dan volume perdagangan saham pada perusahaan go public yang terdaftar di BEI tahun 2006-2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara sebelum pengumuman pemecahan saham (stock split) dengan setelah pengumuman pemecahan saham (stock split) terhadap harga saham dan volume perdagangan saham. Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa pengumuman pemecahan saham (stock split) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham dan volume perdagangan saham.

  Sedangkan penelitian Sari (2010) tentang pengaruh pemecahan saham (stock

  

split) terhadap perubahan harga saham dan likuiditas saham pada perusahaan

  manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia menunjukkan hasil penilitian bahwa pemecahan saham tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perubahan harga saham, pemecahan saham berpengaruh negatif terhadap likuiditas saham (bid ask spread) secara signifikan, dan pemecahan saham tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap naik turunnya likuiditas saham (Trading ).

  Volume Activity

  Perubahan harga saham ditentukan oleh kinerja perusahaan yang mengeluarkan saham. Selain stock split, rasio keuangan merupakan informasi yang harus dimiliki oleh investor sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Penilaian kinerja keuangan perusahaan oleh investor adalah langkah awal dan paling penting agar mendapatkan saham yang paling menguntungkan sehingga bisa menganalisa kemampuan perusahaan penerbit saham (emiten) memberikan pendapatan bagi pemegang sahamnya. Cara yang paling populer untuk mengetahui kinerja emiten adalah menganalisa laporan keuangan. Robert dan Ang (1997) menyatakan bahwa kinerja keuangan perusahaan merupakan salah satu aspek yang fundamental mengenai kondisi keuangan perusahaan yang dapat dilakukan berdasarkan analisis rasio keuangan perusahaan dalam suatu periode. Pada penelitian kali ini, rasio keuangan yang digunakan adalah Current Ratio (CR), Return On Assets (ROA),

  Net Profit Margin, dan Earning Per Share (EPS).

  Saat ini, informasi rasio keuangan dapat dengan mudah diperoleh investor karena perusahaan yang go public memiliki tanggung jawab untuk menyediakan informasi kepada para pemegang saham dan masyarakat umum tentang aktivitas perusahaan. Laporan keuangan yang diterbitkan juga harus memuat tentang informasi keuangan yang dapat digunakan oleh masyarakat umum untuk mengambil keputusan ekonomi untuk perusahaan tersebut. Rasio keuangan dapat memberikan indikator yang baik bagi para investor untuk dianalisis. Analisis rasio keuangan berdasarkan pada data historis bertujuan untuk memberikan indikasi kinerja perusahaan di masa depan. Dengan menggunakan informasi dari rasio keuangan, investor dapat melakukan prediksi keuntungan saham dan harga saham.

  Adanya keterkaitan antara rasio keuangan dengan harga saham juga dinyatakan oleh Prasetya (2009) yang menganalisis pengaruh variabel kinerja keuangan terhadap saham pada perusahaan perkebunan yang terdaftar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial variabel kinerja keuangan yang diwakili oleh ROA, ROE, EPS, dan TATO tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Pengajuan ROA, ROE, EPS, dan TATO secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

  Penelitian oleh Chandra (2013) yang meneliti tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial hanya Total Assets Turnover yang tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

  Pengujian secara simultant menunjukkan Return on Assets, Total Assets Turnover, Earning Per Share, dan Price to Book Value berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

  Dan penelitian oleh Harfani (2014) yang menganalisis pengaruh Current

  

Ratio, Longterm Debt Equity, Total Assets Turnover, dan Return on Asset, terhadap

  harga saham pada perusahaan real estate dan property yang terdaftar di BEI Tahun 2010-2012. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel atau X1, Longterm Debt Equity Ratio (LtDER) atau X2, Total

  Current Ratio (CR)

Assets Turnover (TATO) atau X3 tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan real estate dan properti yang ada di BEI. Secara simultan

  

Current Ratio (CR) atau X1, Longterm Debt Equity Ratio (LtDER) atau X2, Total

Assets Turnover (TATO) atau X3, dan Return On Asset (ROA) atau X4 berpengaruh

  secara signifikan terhadap harga saham pada perusahaan real estate dan property yang ada di BEI.

  Hasil-hasil penelitian mengenai pengaruh stock split atau pemecahan saham terhadap harga saham serta pengaruh rasio keuangan terhadap harga saham yang ditunjukkan peneliti sebelumnya masih banyak terjadi perbedaan, artinya ada sebagian peneliti menyimpulkan bahwa pemecahan saham tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham, namun ada sebagian peneliti yang menyimpulkan bahwa pemecahan saham ternyata mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Begitu pula yang terjadi dengan penelitian tentang pengaruh rasio keuangan terhadap harga saham. Berdasarkan uraian diatas maka penelitian ini mengambil judul

  

“PENGARUH STOCK SPLIT DAN FINANCIAL RATIO TERHADAP

HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI

BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011- 2013”

  1.2. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Apakah stock split, current ratio, return on asset, net profit margin dan earning

  

per share berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap harga saham

  perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013? 1.3.

   Tujuan Penelitian

  Sesuai dengan perumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk : Untuk mengetahui apakah stock split, current ratio, return on asset, net profit

  

margin dan earning per share berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap

  harga saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011- 2013.

  1.4. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi: 1.

  Peneliti, menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai pengaruh

  stock split dan financial ratio terhadap harga saham pada perusahaan yang terdaftar di bursa Efek Indonesia periode 2011-2013.

2. Investor, hasil penelitian ini dapat menjadi informasi untuk kegiatan pengambilan keputusan dalam berinvestasi di pasar modal.

  3. Akademisi, penelitian ini diharapkan mampu menjadi value added untuk perkembangan ilmu akuntansi dan memperluas wawasan tentang investasi.

Dokumen yang terkait

c. Akuntansi Stambuk : Isilah kuesioner ini sesuai dengan penilaian anda, dengan memberi tanda ( √ ) pada kolom yang tersedia. Adapun makna tanda dalam kolom adalah sebagai berikut : - Sangat Setuju (SS) - Setuju (S) - Kurang Setuju (KS) - Tidak Setuju (T

0 0 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bauran Pemasaran (Marketing Mix) 2.1.1 Definisi Bauran Pemasaran - Pengaruh Publikasi Program Corporate Social Responsibility Dalam Periklanan Terhadap Peningkatan Minat Beli Konsumen Pada Produk Air Mineral Aqua

0 1 31

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Publikasi Program Corporate Social Responsibility Dalam Periklanan Terhadap Peningkatan Minat Beli Konsumen Pada Produk Air Mineral Aqua

0 0 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS 2.1. Teori Self Esteem 2.1.1. Pengertian Self Esteem - Pengaruh Self Esteem dan Kecerdasan Emosi Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Toko Grosir Eceran di Kawasan Padang Bulan Medan

0 0 31

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Self Esteem dan Kecerdasan Emosi Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Toko Grosir Eceran di Kawasan Padang Bulan Medan

1 2 9

Pengaruh Self Esteem dan Kecerdasan Emosi Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Toko Grosir Eceran di Kawasan Padang Bulan Medan

1 1 11

I. Identitas Responden - Pengaruh Konsep Diri, Pembelajaran Kewirausahaan dan Lingkungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU tahun 2011

0 0 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Konsep Diri 2.1.1 Pengertian Konsep Diri - Pengaruh Konsep Diri, Pembelajaran Kewirausahaan dan Lingkungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU tahun 2011

0 1 17

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Konsep Diri, Pembelajaran Kewirausahaan dan Lingkungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU tahun 2011

0 0 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pasar Modal - Pengaruh Stock Split dan Financial Ratio Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013

0 0 27