Rusydi Abubakar, Naufal Bachri, Aida Fitri
PENGARUH KEMAMPUAN INOVASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ROTI BANTAL MELALUI DAYA TARIK PRODUK DAN DAYA TARIK PROMOSI SEBAGAI VARIABEL MEDIASI DI KOTA BANDA ACEH
Aida Fitri
Program Pascasarjana Ilmu Manajemen Universitas Malikussaleh dan Dosen Pada Kampus Umuha Banda Aceh
Naufal Bachri
Program Pascasarjana Ilmu Manajemen Universitas Malikussaleh
Rusydi Abubakar
Program Pascasarjana Ilmu Manajemen Universitas Malikussaleh
ABSTRACT
This research examined the influence of Innovation capability toward purchase decisions of pillow breads through productAttractiveness and promotion Attractiveness as the mediating variable in Banda Aceh. The samples in this study were 96 respondents who purchase directly to the factory. The data was analyzed by using SPSS. The results showed that innovation capability influenced positively on purchase decisions of pillow breads. Product Attractiveness partially mediated the positive effect on purchase decisions of pillow bread, and product Attractivenessalso partially mediated positively on purchase decisions of pillow bread.
Keywords: Innovation Capability, Product Attractiveness, Promotion Attractiveness, And Purchase Decision
ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji pengaruh kemampuan inovasi terhadap keputusan pembelian roti bantal melalui daya tarik produk dan daya tarik promosi sebagai variabel mediasi di Kota Banda Aceh. Sampel dalam penelitian ini adalah 96 responden yang melakukan pembelian langsung ke pabrik. Alat analisis yang digunakan adalah menggunakan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan inovasi berpengaruh secara positif terhadap keputusan pembelian roti bantal. daya tarik produk memediasi secara parsial berpengaruh secara positif terhadap keputusan pembelian roti bantal. Dan daya tarik produk juga memediasi secara parsial berpengaruh secara positif terhadap keputusan pembelian roti bantal.
Kata Kunci : kemampuan inovasi, daya tarik produk, daya tarik promosi, dan keputusan pembelian
Rusydi Abubakar, Naufal Bachri, Aida Fitri
PENDAHULUAN
stiker untuk di bagikan kepada masyarakat. Daya tarik promosi di lakukan dengan
Banyaknya persaingan dalam bidang memberikan roti gratis dan mencantumkan kuliner saat ini sangatlah tinggi, mulai dari nama perusahaan untuk lebih di kenal oleh toko pinggir jalan yang sering disebut sebagai konsumen. warung hingga ke restoran besar yang mewah.
fenomena diatas, Masing-masing menawarkan berbagai macam mengarahkan
Berdasarkan
untuk memahami makanan
penulis
dan beberapa penelitian terdahulu yang memiliki mempunyai ciri khas tersendiri dari warung relevansi yang kuat, seperti Suroso dan Iriani ataupun restoran itu sendiri. Di lain pihak, (2014)
yang menggugah
selera
bahwa memiliki penyeragaman
mengatakan
terhadap kemampuan inovasi yang tinggi akan dapat makanan sangatlah sulit untuk ditentukan meraih konsumen yang tinggi pula. Prastyo secara pasti dan eksak sebagai akibat persepsi dan Saino (2013) menyatakan bahwa inovasi yang berbeda-beda antara orang yang satu memiliki pengaruh yang dominan terhadap dengan yang lain. Padahal terdapat banyak minat beli konsumen. Kemudian pendapat variasi makanan ringan yang membuat tersebut di bantah oleh mesda (2011) yang persaingan di bisnis makanan kecil ini pun mengatakan bahwa inovasi tidak berpengaruh meningkat.
kualitas
rasa
signifikan terhadap keputusan pembelian. Bisnis Roti dipercaya sebagai salah
Masih terdapat perdebatan yang satu makanan yang sudah tua usianya. menarik tentang kemampuan inovasi, daya Sejarah roti konon berawal dari Mesir dan tarik produk dan daya tarik promosi terhadap Mesopotamia. Saat orang-orang di sana keputusan
Ini mwnunjukkan menemukan cara lain untuk menikmati masih terdapat kesenjangan atau kelemahan gandum. Gandum yang awalnya dikonsumsi yang dilengkapin kembali. Oleh karena itu, langsung ternyata dapat dilumat bersama air peneliti
pembelian.
untuk memilih judul sehingga membentuk pasta. Pasta yang penelitian “Pengaruh Kemampuan Inovasi dimasak diatas api kemudian mengeras dan Terhadap Keputusan Pembelian Roti Bantal dapat disimpan beberapa hari. Mereka lalu Melalui Daya Tarik Produk Dan Promosi belajar untuk membuat adonan roti hari ini Sebagai Variabel Mediasi Di Kota Banda Aceh. dan menyimpannya untuk dibakar keesokan
tertarik
Menurut Kotler (2007:357) inovasi harinya. Proses inilah yang dikenal sebagai merupakan setiap barang, jasa, atau fermentasi, yang merupakan dasar dari gagasan yang dianggap sebagai sesuatu pembuatan roti hingga sekarang. Untuk dapat yang baru. Thompson dalam Hurley and Hult memenangkan
dalam (1998) mendefinisikan bahwa “inovasi keputusan konsumen membeli roti, para adalah konsep yang lebih luas yang pembisnis roti selalu berupaya membangun membahas penerapan gagasan produk atau kepercayaan
hati
konsumen
senantiasa proses yang baru”. Sedangkan hurley and Hult memberikan produk yang berkualitas dan (1998) mendefinisikan inovasi sebagai sebuah daya tarik kepada konsumen serta melakukan mekanisme perusahaan untuk beradaptasi inovasi-inovasi produk baru yang beraneka dalam lingkungan yang dinamis, oleh ragam. Daya tarik produk yang dilakukan karena itu perusahaan dituntut untuk berupa kemasan yang menarik yang khusus di mampu menciptakan pemikiran-pemikiran desain sedemikian rupa, pilihan rasa yang baru,
konsumen,
dan
baru, dan beraneka ragam serta daya tahan roti.Selain menawarkan produk yang inovatif serta produk, promosi juga merupakan faktor yang peningkatan pelayanan yang memuaskan sangat membantu dalam memberi informasi pelanggan. untuk lebih dikenal oleh konsumen. Promosi
gagasan-gagasan
Tjiptono (1997:95) mendefinisikan daya merupakan
kegiatan mengkomunikasikan tarik produk adalah segala sesuatu yang informasi penjualan kepada pembeli atau dapat ditawarkan pedagang/penjual untuk pihak
untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, di mempengaruhi sikap dan perilaku. Pabrik roti konsumsi
lain dalam
saluran
sebagai pemenuhan yang merupakan tempat penelitian ini tidak kebutuhan
pasar
keinginan pasar yang pada awalnya melakukan promosi melalui dari bersangkutan. mulut ke mulut konsumen, dengan mengikuti
atau
Wells, Burnett, dan Moriarty (1995: perkemabangan zaman, saat ini mereka mulai 278) daya tarik promosi adalah mengatakan melakukan promosi melalui media elektronik iklan mampu menciptakan daya tarik yang yaitu dengan membuka pelayanan pesanan dapat membuat produk yang diiklankan khusus seperti olshop dan mencetak stiker- menjadi menarik bagi konsumen. Mereka
32 Rusydi Abubakar, Naufal Bachri, Aida Fitri 32 Rusydi Abubakar, Naufal Bachri, Aida Fitri
Tidak sedikit studi yang sudah Menurut
(2010:184) dilakukan oleh peneliti terdahulu yang mendefinisikan
Kotler
memang terdapat konsumen yaitu keputusan akhir perorangan hubungan yang erat antara inovasi dan daya dan rumah tangga yang membeli barang dan tarik produk. Penelitian yang dilakukan jasa untuk konsumsi pribadi.
keputusan
pembelian menguatkan
bahwa
Setiani (2009) menyimpulkan bahwa dengan Kerangka pemikiran menggambarkan adanya inovasi produk pada telepon genggam hubungan dari variabel independen, dalam hal Nexian, daya tarik produk tersebut dapat ini adalah
meningkat. Hal ini berarti ada pengaruh positif inovasi terhadap daya tarik produk. Dari penjelasan para ahli dan kesimpulan beberapa penelitian terdahulu, maka penulis membuat hipotesis sebagai berikut:
H 1 : Kemampuan Inovasi berpengaruh positif terhadap daya tarik produk.
Pengaruh Kemampuan Inovasi terhadap Daya Tarik Promosi
Sebuah iklan harus berani menawarkan suatu kreativitas, agar di mata konsumen terlihat berbeda atau unik dari iklan-iklan yang lainnya. Dalam
Kerangka konseptual dalam penelitian penyampaian pesan pun harus jelas dan ini dapat di bentuk berdasarkan tujuan terarah, agar dapat menciptakan daya tarik penelitian yang telah dikemukakan terlebih tersendiri terhadap produk yang di dahulu. Penelitian tentang ini pada umumnya iklankan tersebut. Iklan yang menarik dan telah banyak dilakukan.
kreatif
akan menarik minat konsumen untuk membeli produk tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Rizky
mengemukakan bahwa
Pengaruh Kemampuan Inovasi terhadap
kemampuan inovasi berpengaruh signifikan
Daya Tarik Produk
terhadap keputusan pembelian dan di mediasi oleh daya tarik iklan. Dari uraian diatas dapat diambil hipotesis sebagai berikut :
H 2 : Kemampuan Inovasi berpengaruh
kemampuan inovasi telah mempelajari
positif terhadap daya tarik promosi.
tentang pengaruh variabel inovasi terhadap daya tarik produk. Inovasi produk adalah
barang, jasa, maupun ide yang dipersepsikan Pengaruh Daya Tarik Produk Terhadap sebagai sesuatu yang baru dan berbeda dari Keputusan Pembelian
barang, jasa maupun ide yang telah ada Pada dasarnya keputusan pembelian sebelumnya (Solomon dan Stuart, 1997). timbul dapat timbul dari kepuasan pelanggan.
Inovasi ini merupakan upaya yang dilakukan Namun kejenuhan akibat terlalu sering perusahaan untuk mencegah kejenuhan pasar mengkonsumsi sebuah
produk akan serta dengan meningkatkan daya tarik produk menurunkan tingkat kepuasannya. Sementara
dengan inovasi.
tentu itu daya tarik produk memiliki tujuan untuk menginginkan produknya berbeda dengan membuat konsumen untuk tidak bosan walau para pesaing. Inovasi dibuat berdasar sudah memiliki pengalaman mengkonsumsi perbedaan yang tidak dimiliki oleh para produk dari perusahaan tersebut pada waktu pesaing (Bharadwaj, Varadarajan dan Fahy, lampau. Melihat definisi Minat beli ulang 1993). Oleh karena itu inovasi dapat membuat yang sudah dijelaskan sebelumnya dapat produk yang ditawarkan perusahaan ditarik kesimpulan bahwa minat beli ulang memiliki daya tarik yang tinggi. Menurut merupakan reaksi dari pengalaman yang Kartajaya (2004) diferensiasi adalah semua sudah dilakukan sebelumnya. Dengan begitu upaya yang dilakukan perusahaan untuk apabila pengalaman sebelumnya membuat menciptakan perbedaan diantara pesaing pelanggan merasa bosan, maka dibutuhkan
Perusahaan
Rusydi Abubakar, Naufal Bachri, Aida Fitri Rusydi Abubakar, Naufal Bachri, Aida Fitri
untuk Pengaruh Kemampuan Inovasi Terhadap meningkatkan minat beli ulang dengan Keputusan Pembelian
tinggi
menghilangkan rasa bosan dan jenuh Dari penjabaran sebelumnya, banyak pelanggan.
hal yang memberikan kesimpulan bahwa Kotler
(2000) menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang kuat dari inovasi suatu produk tentu mempunyai mutu, mutu terhadap minat beli ulang. Konsumen yang ini
aspek merasa bahwa selalu ada inovasi dan hal baru diantaranya daya tarik (attractiveness), daya akan memiliki kecenderungan untuk menjadi tahan
dipengaruhi oleh
beberapa
dalam jenuh yang lebih rendah. Dengan tidak penggunaan (ease of use) dan suatu produk terciptanya kejenuhan maka pelanggan akan juga harus bisa memuaskan keinginan dari terus
(maintainability),
dan
melakukan pembelian ulang. Hal konsumen. Dengan dipenuhinya kebutuhan tersebut dilakukan karena tidak perlu berpikir dan keinginan konsumen maka produk yang dua kali karena minat beli ulang didasarkan memiliki daya tarik tinggi tersebut akan pada pengalaman yang sudah dirasakan meningkatkan minat beli ulang pelanggan sebelumnya termasuk pengalaman yang karena pelanggan merasa terpuaskan atas sangat berkesan dihati pelanggan dan pembelian terdahulu. Hasil penelitian yang ditambah dengan inovasi inovasi baru. Minat dilakukan Sertiawan et.al (2012) mengatakan yang muncul akan menciptakan suatu bahwa design produk ternyata memiliki motivasi yang akan terekam dalam benak pengaruh paling kuat terhadap minat beli.
dan menjadi suatu aktivitas yang sangat kuat Dengan melihat keterkaitan antara yang pada akhirnya ketika seorang pelanggan kedua variabel tersebut berdasarkan celah harus memenuhi kebutuhannya, ia akan riset dan definisi para ahli, maka peneliti mengaktualisasikan apa yang ada dalam menyimpulkan hipotesis sebagai berikut:
benaknya tersebut. Penelitian terdahulu yang
H 3 : Daya tarik produk berpengaruh
telah mengkaji pengaruh inovasi terhadap
keputusan pembelian tidaklah sedikit. Penelitian yang dilakukan oleh Hasnin Pengaruh Daya Tarik Promosi Terhadap (2011) serta Uliana (2012) sama sama
positif terhadap keputusan pembelin
Keputusan Pembelian
berhasil menemukan kesimpulan penelitian Pendapat
yang disampaikan oleh yang sama bahwa inovasi berpengaruh positif Kotler
promosi terhadap minat beli ulang. Dari definisi para merupakan
(2006) bahwa
aktivitas
yang ahli dan penelitian terdahulu, penulis dapat memberikan berbagai upaya intensif jangka menyimpulkan hipotesis dalam penelitian pendek untuk mendorong keinginan konsumen ini,yaitu : untuk mencoba atau membeli suatu produk
usaha
pemasaran
H 5 : Kemampuan Inovasi berpengaruh
atau jasa. Beberapa studi menunjukkan bahwa
positif terhadap keputusan pembelin
kontek iklan dapat mempengaruhi persepsi pemirsa terhadap iklan, sehingga iklan itu
menjadi efektif (Singh and Churchill, 1987; Pengaruh Daya Tarik Produk Memediasi Soldow dan Pricipe 1981 dalam Coulter, 1998). Pengaruh Kemampuan Inovasi Terhadap
Hasil penelitian dari
Ehrenberg
(1974) Keputusan Pembelian
menunjukkan bahwa
preferensi
produk
dibentuk setelah percobaan awal yang didasari Sari et al. (2013) mengatakan bahwa oleh iklan.
produk dapat Penelitian dari Furaji et al.(2013) juga meningkatkan
kemampuan
inovasi
keputusan pembelian menunjukkan
iklan konsumen dan daya tarik produk memediasi berpengaruh
inovasi terhadap pembelian. Dengan melihat keterkaitan keputusan pembelian. Prastyo dan Saino antara kedua variabel tersebut berdasarkan (2013) menyimpulkan bahwa adanya pengaruh definisi
positif
terhadap
keputusan hubungan
kemampuan
peneliti secara simultan dan parsial antara inovasi menyimpulkan hipotesis sebagai berikut:
para ahli,
produk terhadap
H 4 : Daya tarik promosi berpengaruh
keputusan pembelian dan inovasi produk
positif terhadap keputusan pembelin
merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian.
Susanto (2013) menyimpulkan bahwa semakin tinggi inovasi produk maka semakin yakin
membuat keputusan pembelian. Penelitian terdahulu yang telah
konsumen
34 Rusydi Abubakar, Naufal Bachri, Aida Fitri 34 Rusydi Abubakar, Naufal Bachri, Aida Fitri
terhadap Kharis (2011:50) menggunakan rumus sebagai keputusan pembelian ulang tidaklah sedikit. berikut: jumlah pengambilan sampel yaitu : Penelitian yang dilakukan oleh Hasnin (2011) dan Uliana (2012) menemukan bahwa inovasi
inovasi
( ) berpengaruh
keputusan Dari hasil rumus di atas maka pengambilan pembelian ulang. Dari definisi para ahli dan sampel sebesar 96 konsumen yang membeli penelitian
positif
terhadap
dapat roti di Sinar Bulan, Nusa Indah, Mitra dan menyimpulkan hipotesis dalam penelitian ini yaitu :
terdahulu,
penulis
Paten yang ada di Banda Aceh. Jadi masing-
H 6 : Daya Tarik Produk Memediasi masing pabrik akan di bagikan kuesioner
Pengaruh Kemampuan
Inovasi sebanyak 24 konsumen yang melakukan
secara positif keputusan pembelian
pembelian roti bantal. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Purposive sampling termasuk dalam metode
Pengaruh Daya Tarik Promosi Memediasi
non probability sampling (Sugiyono, 2011).
Pengaruh Kemampuan Inovasi Terhadap Keputusan Pembelian
Definisi metode purposive sampling menurut Sugiyono (1999) adalah: “Teknik penentuan
(2005) sampel dengan pertimbangan tertentu “. menyatakan
Pada penelitian
berpengaruh secara positif dan signifikan Uji Instrumen Penelitian Validitas dan terhadap keputusan pembelian konsumen. Reliabiltas
Oleh karena itu hipotesisnya sebagai berikut: Variabel Promosi memiliki pengaruh positif
terhadap keputusan pembelian konsumen. Uji Validitas
kemudian Fatonah dan R Sigit Soebandiono Validitas adalah suatu ukuran yang (2010) menyatakan bahwa variabel daya tarik menunjukkan tingkah-tingkah atau kesalahan promosi mempunyai pengaruh signifikan dan suatu instrumen (Arikunto 2008 : 168), suatu positif terhadap keputusan pembelian promosi instrumen dikatakan valid jika instrumen berpengaruh signifikan terhadap keputusan tersebut mengukur apa yang seharusnya pembelian.
diukur. Untuk mengetahui apakah instrumen Penelitian
oleh yang telah disusun, telah memiliki validitas Ghazali (2010) menunjukkan bahwa daya tarik atau tidak maka akan dilakukan pengujian promosi mempunyai pengaruh positif dan dengan menggunakan contruct validity, yaitu signifikan terhadap keputusan pembelian yang konsep pengukuran validitas dengan cara dilakukan oleh konsumen. Dari uraian di atas menguji apakah suatu instrumen mengukur dan dengan didukung oleh penelitian yang contruct sesuai dengan apa yang diharapkan. dilakukan oleh Ghazali tersebut maka dapat
yang
dilakukan
Skala pengukuran dikatakan valid dikemukakan hipotesis yang akan diuji apabila skala tersebut digunakan untuk kebenarannya sebagai berikut:
mengukur apa yang seharusnya diukur
H 7 : Daya Tarik Promosi Memediasi (Sarwono, 2008:218), penentuan validitas
Pengaruh Kemampuan
Inovasi didasarkan atas perbandingan nilai korelasi,
secara positif keputusan pembelian
produk moment (r tabel). Apabila nilai korelasi hitung (r hitung) lebih besar dibandingkan dengan (r tabel) pada tingkat keyakinan 95%
METODE
dapat diartikan bahwa item-item pertanyaan tersebut valid.
beberapa pabrik roti yang ada di Banda Aceh Uji Reliabilitas
yaitu Sinar Bulan, Nusa Indah, Mitra dan Paten. Objek dalam penelitian ini adalah
Pengertian reliabilitas pada dasarnya konsumen yang mengkonsumsi langsung dan adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran
melakukan pembelian roti bantal di keempat dapat dipercaya. Jika hasil pengukuran yang pabrik tersebut.
dilakukan secara berulang relatif sama maka Ukuran populasi dalam penelitian pengukuran
dianggap memiliki sangat banyak dan tidak dapat diketahui tingkat reliabiliatas yang baik. Pada dasarnya
tersebut
dengan pasti, maka besar sampel yang bukankah
ukurnya yang reliabel, digunakan menurut Purba (2006) dalam
alat
Rusydi Abubakar, Naufal Bachri, Aida Fitri Rusydi Abubakar, Naufal Bachri, Aida Fitri
normalitas juga dapat dilakukan dengan uji Dalam penelitian ini, tolak ukur one kolmogorov smirnov. Jika nilai asymptotic reliabilitas adalah nilai alpha cronbach yang significant lebih dari 0,05 maka dapat diperoleh
data residual telah (Malhotra, 2008:235) menyatakan nilai alpha terdistribusi dengan normal. cronbach minimum yang diterima adalah 0.60.
melalui
perhitungan
statistik. dinyatakan
bahwa
Untuk mendeteksi normal tidaknya Hal ini berarti suatu kuesioner dinyatakan data residual (variabel penganggu) dapat handal apabila nilai alpha cronbach yang dilakukan dengan uji nomalitas, seperti diperoleh berada di atas 0.60.
pendapat Santoso (2002) yaitu:
a. Jika data menyebar disekitar garis
Model Analisa Data
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,maka
model regresi Penelitian ini menggunakan model
memenuhi asumsi normalitas. analisis regresi linear berganda dengan
b. Jika data menyebar jauh dari garis formula sebagai berikut :
diagonal dan/atau tidak mengikuti
Dprod = α + β 1 Inov + e ………,,,,….. 1)
arah garis diagonal, maka model
Dprom = α + β 1 Inov + …………………2)
regresi tidak mampu memenuhi
Kep = α + β 1 Inov+β 2 Dprod + β 3 Dprom + e
Uji Heteroskedastisitas
Kep = Keputusan Pembelian α
= Konstanta Pengujian ini bertujuan untuk menguji Dprod
= Daya Tarik Produk apakah model regresi terjadi ketidaksamaan Dprom
= Daya Tarik Promosi varians dari residual satu pengamatan ke Inov
= Kemampuan Inovasi pengamatan yang lain (Ghozali, 2005). Jika β 1 = Koefisien regresi Inovasi
varians dari residual satu pengamatan ke β 2 = Koefisien regresi Daya Tarik Produk
pengamatan yang lain yang tetap, maka β 3 =Koefisien regresi Daya Tarik Promosi
disebut Homoskedastisitas, dan jika berbeda
e = Error Term
disebut
heterokedastisitas. Pengujian
dilakukan dengan mengamati grafik scatterplot pada output
heteroskedastisitas
Uji Asumsi Klasik
SPSS. Ketentuannya adalah sebagai berikut: Sebelum melakukan analisis regresi,
a. Jika titik-titiknya membentuk pola agar didapat perkiraan yang tidak bias dan
teratur maka efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi
tertentu
yang
terdapat masalah klasik yang berarti persamaan regresi yang
diindikasikan
heteroskedastisitas. dihasilkan
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta Pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi,
titik-titiknya menyebar di atas dan di yaitu
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka heteroskedastisitas.
melalui uji
diindikasikan tidak terdapat masalah heterokedastisitas.
Uji Normalitas
Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis pada penelitian ini menguji, apakah dalam model regresi, variabel adalah :
Uji normalitas
bertujuan
untuk
inovasi tidak distribusi normal atau tidak (Ghozali,
penggunaan untuk residual memiliki Ho 1 :
Kemampuan
berpengaruh signifikan terhadap 2005). Model regresi yang baik dapat
daya tarik produk roti bantal di diketahui dengan menggunakan grafik
Banda Aceh
Kemampuan inovasi berpengaruh memiliki distribusi nrmal atau mendekati
histogram, yang dapat terlihat jika data Ha 1 :
signifikan terhadap daya tarik normal. Cara lain yaitu dengan melihat
produk roti bantal di Banda Aceh
36 Rusydi Abubakar, Naufal Bachri, Aida Fitri
Ho 2 : kemampuan
inovasi
tidak Uji t (Individu/Parsial)
berpengaruh signifikan terhadap kemampuan
apakah variabel daya tarik promosi roti bantal di independen
berpengaruh secara parsial Banda Aceh
terhadap variabel dependen digunakan uji t Ha 2 :
kemampuan inovasi berpengaruh dengan ketentuan apabila nilai t hitung >t tabel signifikan terhadap kemampuan pada tingkat keyakinan 95% Ha diterima dan inovasi
tarik Ho ditolak. Sebaliknya apabila t hitung < t tabel Ho promosi roti bantal di Banda Aceh
terhadap
daya
diterima dan Ha di tolak.
Ho 3 : daya tarik
produk
tidak
berpengaruh signifikan terhadap Uji F (Simultan)
tingkat signifikan di Banda Aceh
keputusan pembelian roti bantal
Untuk menguji
Variabel bebas (X, Dprod, Dprom) dengan uji F Ha 3 :
daya tarik produk berpengaruh secara
(secara serentak) signifikan
bersama-sama
terikat (Y) dengan pembelian roti bantal di Banda ketentuan apabila F hitung > F tabel, pada tingkat Aceh
terhadap keputusan terhadap
variabel
keyakinan 95% Ha diterima dan Ho ditolak. Ho 4 :
daya tarik
tidak Apabila F hitung < F tabel, maka hipotesis Ho berpengaruh signifikan terhadap diterima atau sebaliknya hipotesis Ha ditolak. keputusan pembelian roti bantal Untuk mempercepat perhitungan digunakan di Banda Aceh
promosi
alat bantu Computer Statistic Package For Ha 4 :
daya tarik promosi berpengaruh Social Sciense (SPSS). signifikan
terhadap keputusan
pembelian roti bantal di Banda Aceh
HASIL
Ho 5 : kemampuan
inovasi
tidak
berpengaruh signifikan terhadap Uji Validitas dan Reliabilitas
keputusan pembelian roti bantal di Banda Aceh
dipergunakan untuk Ha 5 :
Uji
validitas
kemampuan inovasi berpengaruh mengukur sah atau valid tidaknya suatu signifikan
terhadap keputusan kuesioner (Ghozali, 2005). Suatu kuesioner pembelian roti bantal di Banda dikatakan
pertanyaan pada Aceh
valid
jika
kuesioner mampu untuk mengungkapkan Ho 6 :
daya tarik produk memediasi sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner pengaruh
inovasi tersebut. Menurut Sugiono (2016) Jika nilai tidak
kemampuan
berpengaruh signifikan validitas setiap pertanyaan lebih besar dari terhadap keputusan pembelian nilai koefesien (r) 0,202 pada posisi n=96 roti bantal di Banda Aceh
(Tabel r product moment posisi n=96 tidak ada Ha 6 :
daya tarik promosi memediasi maka diambil yang mendekati yaitu n=95) pengaruh
inovasi maka butir pertanyaan dianggap sudah valid. berpengaruh signifikan terhadap Dari hasil tampilan output SPSS terlihat keputusan pembelian roti bantal bahwa korelasi antara masing-masing variabel di Banda Aceh
kemampuan
terhadap total konstruk menunjukkan hasil Ho 7 :
daya tarik promosi memediasi yang signifikan. Jadi dapat di simpulkan pengaruh
inovasi bahwa masing-masing variabel penelitian tidak
kemampuan
berpengaruh signifikan adalah valid. Hal ini dapat dilihat pada Tabel terhadap keputusan pembelian
5.1 di bawah ini :
roti bantal di Banda Aceh Ha 7 :
daya tarik promosi memediasi pengaruh
kemampuan
inovasi
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian roti bantal di Banda Aceh
Rusydi Abubakar, Naufal Bachri, Aida Fitri
5.2 hasil pengolahan data untuk Uji Reliabilitas pada Tabel 5.2 di atas diketahui bahwa nilai Cronbach’s
Berdasarkan
Tabel
untuk masing-masing variabel kemampuan inovasi, daya tarik produk, daya tarik promosi dan keputusan pembelian berada pada nilai >0,60 atau masuk dalam kriteria Reliabilitas tinggi. Dengan demikian, berdasarkan hasil uji Reliabilitas tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa item pertanyaan untuk mendapatkan
Alpha
Berdasarkan Tabel 5.1 dapat diketahui nilai masing-masing variabel kemampuan bahwa, dengan melihat nilai r hitung dari setiap inovasi, daya tarik produk, daya tarik promosi item pertanyaan mempunyai tanda bintang dan keputusan pembelian dapat dinyatakan semua (bintang dua: signifikan pada 0,01), reliabel atau handal. Koefisien reliabilitas artinya bahwa setiap item pertanyaan tersebut mengindikasikan adanya stabilitas skor yang mempunyai korelasi yang signifikan terhadap didapatkan oleh individu yang merefleksikan pembentukan nilai suatu variabel atau adanya proses reproduksi skor. Skor disebut dengan kata lain setiap item pertanyaan stabil bila skor yang didapat pada suatu tersebut dinyatakan valid (sah).
waktu dan pada waktu yang lain hasilnya Setelah dilakukan pengujian validitas relatif sama.
selanjutnya dilakukan pengujian reliabilitas Makna lain reliabilitas dalam dari
dalam terminologi stabilitas adalah subjek yang penelitian.
variabel yang
digunakan
dikatakan dikenai pengukuran akan menempati rangking memiliki reliabilitas yang tinggi atau dapat yang relative sama pada testing yang terpisah dipercaya, apabila alat ukur tersebut stabil dengan alat tes yang ekuivalen (Thorndike, sehingga dapat diandalkan. Dengan demikin, 2001). Suatu
konstruk atau variabel alat ukur tersebut akan memberikan hasil dikatakan reliabel jika memiliki Cronbach
pengukuran yang tidak berubah-rubah dan alpha ≥0.50 Nunally dalam Purnama, (2002). akan memberikan hasil yang serupa apabila Jadi dengan demikian dapat disimpulkan yang digunakan berkali-kali. Pengujian reliabilitas bahwa variabel yang reliabel dalam penelitian menggunakan Cronbach’s Alpha dengan SPSS.
ini adalah produk, harga, promosi, tempat Menurut Ghozali (2005) reliabilitas inovasi dan keputusan pembelian.
sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari
variabel atau konstruk. Suatu kuisioner Deskriptif untuk Variabel Penelitian
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban Deskriptif statistik untuk variabel seseorang terhadap pernyataan adalah penelitian diperoleh data untuk variabel
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. kemampuan inovasi, daya tarik produk, daya Untuk mengetahui apakah alat ukur reliabel tarik promosi dan keputusan pembelian atau
kehandalan sebagaimana tersebut dalam Tabel berikut: kuisioner yang digunakan, maka dalam penelitian ini menggunakan Uji Reliabilitas
tidak, Untuk
menilai
berdasarkan Cronbach Alpha yang lazim Deskriptif Variabel Kemampuan Inovasi
digunakan untuk pengujian kuisioner. Analisis ini digunakan untuk menafsirkan
Berdasarkan hasil penelitian diketahui korelasi antara skala yang dibuat dengan jawaban
terhadap variabel skala variabel yang ada. Koefisien yang dapat kemampuan inovasi dapat dijelaskan pada
konsumen
diterima > 0,60. Untuk lebih jelasnya Tabel 5.3 berikut ini: berdasarkan nilai alpha diperlihatkan pada Tabel 5.2 di bawah ini :
38 Rusydi Abubakar, Naufal Bachri, Aida Fitri 38 Rusydi Abubakar, Naufal Bachri, Aida Fitri
Tabel 5.4 di atas menggambarkan Tabel 5.3 di atas menggambarkan bahwa pernyataan adanya berbagai macam
bahwa pernyataan adanya jenis roti yang baru jenis roti diperoleh rata-rata sebesar 3.95 yaitu yang di tawarkan diperoleh rata-rata sebesar menunjukkan
konsumen yang 4,05 yaitu menunjukkan bahwa konsumen melakukan pembelian merasa setuju akan
bahwa
yang melakukan pembelian merasa setuju pernyataan tersebut dengan nilai standar akan
nilai deviasi sebesar 0,933. Kemudian pernyataan standar deviasi sebesar 0,716. Kemusian, kualitas roti tidak mudah rusak diperoleh pernyataan tersedianya roti yang tidak di rata-rata sebesar 4,10 yaitu menunjukkan produksi oleh pabrik lainnya diperoleh rata- bahwa konsumen yang melakukan pembelian rata sebesar 3,76 yaitu menunjukkan bahwa merasa setuju akan pernyataan tersebut konsumen yang melakukan pembelian merasa dengan nilai standar deviasi sebesar 0,788. setuju akan pernyataan tersebut dengan nilai
pernyataan tersebut
dengan
pernyataan Bisa di standar deviasi sebesar 0,937.
Selanjutnya
simpan dalam jangka waktu yang lama Selanjutnya
sebesar 4,11 yaitu penambahan rasa dari produksi yang sudah menunjukkan
pernyataan
adanya diperoleh
rata-rata
konsumen yang ada diperoleh rata-rata sebesar 3,77 yaitu melakukan pembelian merasa setuju akan menunjukkan
bahwa
yang pernyataan tersebut dengan nilai standar melakukan pembelian merasa setuju akan deviasi sebesar 0,916. Pernyataan adanya pernyataan tersebut dengan nilai standar bungkusan roti sangat menarik diperoleh rata- deviasi sebesar 0,957. Namun pernyataan rata sebesar 4,14 yaitu menunjukkan bahwa adanya perubahan bentuk dan rasa dari konsumen yang melakukan pembelian merasa masing-masing jenis roti diperoleh rata-rata setuju akan pernyataan tersebut dengan nilai sebesar 3,71 yaitu menunjukkan bahwa standar deviasi sebesar 0,720. konsumen yang melakukan pembelian merasa
bahwa
konsumen
Sementara pernyataan terdapat aneka setuju akan pernyataan tersebut dengan nilai rasa roti diperoleh rata-rata sebesar 3.71 yaitu standar deviasi sebesar 0,893.
konsumen yang Sementara
menunjukkan
bahwa
adanya melakukan pembelian merasa setuju akan perubahan pada kemasan yang lebih inovatif pernyataan tersebut dengan nilai standar diperoleh
pernyataan
yaitu deviasi sebesar 0,893. Tabel 5.4 di atas menunjukkan
yang memperlihatkan nilai rerata sebesar 4,002, ini melakukan pembelian merasa setuju akan menunjukkan
bahwa
konsumen
konsumen setuju pernyataan tersebut dengan nilai standar memutuskan pembelian pada roti di Banda
bahwa
deviasi sebesar 0,937. Tabel 5.3 di atas Aceh. memperlihatkan nilai rerata sebesar 3.810, ini menunjukkan
memutuskan pembelian pada roti di Banda Deskriptif Variabel Daya Tarik Promosi
Aceh. Berdasarkan hasil penelitian diketahui jawaban konsumen terhadap variabel daya
Deskriptif Variabel Daya Tarik Produk
tarik promosi dapat dijelaskan pada Tabel 5.5 Berdasarkan hasil penelitian diketahui berikut ini: jawaban konsumen terhadap variabel daya
Rusydi Abubakar, Naufal Bachri, Aida Fitri Rusydi Abubakar, Naufal Bachri, Aida Fitri
Tabel 5.5 di atas menggambarkan bahwa pernyataan adanya iklan yang menarik perhatian melalui media cetak dan media elektronik diperoleh rata-rata sebesar 3,93 yaitu menunjukkan bahwa konsumen yang melakukan pembelian merasa setuju akan pernyataan tersebut dengan nilai standar deviasi sebesar 0,976. Selanjutnya pernyataan promosi
konsumen langsung
diperoleh
rata-rata
sebesar 3,75 yaitu menunjukkan bahwa konsumen yang melakukan pembelian merasa
Tabel 5.6 di atas menggambarkan setuju akan pernyataan tersebut dengan nilai bahwa pernyataan menurut anda dengan standar deviasi sebesar 0,883.
memilih roti hasrat anda akan terpenuhi Selanjutnya
sebesar 3,76 yaitu kegiatan promosi yang dilakukan seperti menunjukkan
pernyataan
adanya diperoleh
rata-rata
konsumen yang pameran untuk menarik minat konsumen melakukan pembelian merasa setuju akan diperoleh
bahwa
yaitu pernyataan tersebut dengan nilai standar menunjukkan
yang deviasi sebesar 0,937. Selanjutnya pernyataan melakukan pembelian merasa setuju akan setelah anda mendapatkan informasi, anda pernyataan tersebut dengan nilai standar langsung tertarik dan memutuskan untuk deviasi
bahwa
konsumen
Pernyataan melakukan pembelian diperoleh rata-rata penyampaian
sebesar
jelas sebesar 3,71 yaitu menunjukkan bahwa diperoleh
yaitu konsumen yang melakukan pembelian merasa menunjukkan
yang setuju akan pernyataan tersebut dengan nilai melakukan pembelian merasa setuju akan standar deviasi sebesar 0,893. pernyataan tersebut dengan nilai standar
bahwa
konsumen
Kemudian pernyataan menurut anda deviasi sebesar 0,893.
Banyaknya roti di Banda Aceh sehingga anda Sementara pernyataan Iklan mudah memutuskan untuk melakukan pembelian dipahami diperoleh rata-rata sebesar 3.76 diperoleh
rata-rata sebesar 3,705 yaitu yaitu menunjukkan bahwa konsumen yang menunjukkan
konsumen yang melakukan pembelian merasa setuju akan melakukan pembelian merasa setuju akan pernyataan tersebut dengan nilai standar pernyataan tersebut dengan nilai standar deviasi sebesar 0,937. Tabel 5.5 di atas deviasi sebesar 0,883. Pernyataan setelah anda memperlihatkan nilai rerata sebesar 3,840, ini melakukan perbandingan, Anda anda akan menunjukkan
bahwa
pembeliandiperoleh memutuskan pembelian pada roti di Banda rata-rata sebesar 4,14 yaitu menunjukkan Aceh.
bahwa
konsumen
setuju langsung memutuskan
bahwa konsumen yang melakukan pembelian merasa setuju akan pernyataan tersebut
Deskriptif Variabel Keputusan Pembelian
dengan nilai standar deviasi sebesar 0,720. Berdasarkan hasil penelitian diketahui
Selanjutnya pernyataan anda akan jawaban
konsumen
terhadap
variabel melakukan
pembelian ulang dan
40 Rusydi Abubakar, Naufal Bachri, Aida Fitri 40 Rusydi Abubakar, Naufal Bachri, Aida Fitri
lain tari produk pada pembelian roti bantal di diperoleh
kepada
orang
yaitu Banda Aceh pada tingkat signifikan 0,000. menunjukkan
melakukan pembelian merasa setuju akan
pernyataan tersebut dengan nilai standar Uji Hipotesis : Pengaruh Kemampuan deviasi sebesar 0,883. Tabel 5.6 di atas Inovasi Terhadap Daya Tarik Promosi
memperlihatkan nilai rerata sebesar 3,821, ini menunjukkan
Hasil pengujian hipotesis dapat dilihat memutuskan pembelian pada roti di Banda hasil regresi SPSS pada Tabel 5.9 berkut ini : Aceh.
Uji Hipotesis : Pengaruh Kemampuan Inovasi Terhadap Daya Tarik Produk
Hasil pengujian hipotesis dapat dilihat hasil regresi SPSS pada Tabel 5.8 berkut ini :
Dari Tabel 5.9 diatas dapat diketahui koefisien dari persamaan regresi adalah positif. Hal ini dapat dijelaskan bahwa variabel
independen kemampuan inovasi berpengruh positif terhadap daya tarik produk dengan nilai koefisien sebesar 0,730. Koefisien regresi
kemampuan inovasi mempunya nilai positif, hal ini menunjukkan bahwa peningkatan variabel kemampuan
variabel
memberikan peningkatan koefisien dari persamaan regresi adalah terhadap daya tarik promosi pada keputusan
Dari Tabel 5.8 diatas dapat diketahui inovasi
akan
positif. Hal ini dapat dijelaskan bahwa pembelian roti bantal di pabrik Banda Aceh. variabel
Dari uji ANOVA atau uji F di atas berpengruh positif terhadap daya tarik produk didapat nilai F hitung sebesar 107,435. Dengan
dengan nilai koefisien sebesar 0,800. Koefisien tingkat signifikansi 95% (α = 0,05). Angka regresi
inovasi signifikansi (P vaule) sebesar 0,000 < 0,05. mempunya nilai positif, hal ini menunjukkan Atas dasar perbandingan tersebut, maka bahwa peningkatan variabel kemampuan hipotesis
variabel
kemampuan
dengan demikian inovasi
nol
ditolak,
akan memberikan peningkatan Hipotesis (H 1 ) yang diajukan yaitu “Terdapat terhadap daya tarik produk pada keputusan pengaruh
kemampuan inovasi pembelian roti bantal di pabrik Banda Aceh.
signifikan
terhadap daya tarik promosi” diterima dan Uji statistik F menunjukkan apakah dapat
bahwa koefisien variabel independen yang dimasukkan dalam kemampuan
disimpulkan
berpengaruh secara model mempunyai pengaruh terhadap variabel signifikan terhadap daya tari produk pada
inovasi
dependen (Ghozali,2005). Uji ini dilakukan pembelian roti bantal di Banda Aceh pada dengan membandingkan antara nilai F hitung tingkat signifikan 0,000. dengan nilai F tabel dengan menggunakan tingkat signifikan sebesar 5%. Jika nilai F hitung
Uji Hipotesis : Pengaruh Kemampuan
lebih besar dari
F tabel maka
variabel
Inovasi, Daya Tarik Produk, dan Daya
independen mempengaruhi variabel dependen.
Tarik
Promosi
Terhadap Keputusan
Dari uji ANOVA atau uji F di atas didapat
Pembelian
nilai F hitung sebesar 167,234. Dengan tingkat signifikansi 95% (α = 0,05). Angka signifikansi
Hasil pengujian hipotesis dapat dilihat (P vaule) sebesar 0,000 < 0,05. Atas dasar hasil regresi SPSS pada Tabel 5.10 berkut ini : perbandingan tersebut, maka hipotesis nol
ditolak, dengan demikian Hipotesis (H 1 ) yang
diajukan yaitu “Terdapat pengaruh signifikan kemampuan inovasi terhadap daya tarik produk” diterima dan dapat disimpulkan bahwa
berpengaruh secara signifikan terhadap daya
Rusydi Abubakar, Naufal Bachri, Aida Fitri
Dari Tabel 5.10 diatas dapat diketahui keduanya mempunyai distribusi normal atau bahwa koefisien dari persamaan regresi tidak. Jika data terdistribusi normal, maka adalah positif. Hal ini dapat dijelaskan bahwa model yang digunakan dapat diterima. Hasil variabel
inovasi uji normalitas data dengan menggunakan berpengaruh
independen
kemampuan
keputusan pendekatan Normal P-P Plot of Regression pembelian dengan nilai koefisien sebesar Standardized Residual dapat dilihat pada 0,464. Variabel daya tarik produk berpengaruh gambar 5.7 dan pengujian Kolmogorov- positif terhadap keputusan pembelian dengan Smirnov (K-S) dapat dilihat pada Tabel 5.7 nilai koefisien sebesar 0,442. Dan Variabel daya
positif
terhadap
tarik promosi berpengaruh
positif
terhadap keputusan pembelian dengan nilai koefisien sebesar 0,156. Koefisien regresi variabel kemampuan inovasi, daya tarik produk dan daya tarik promosi mempunya nilai posiif, hal ini menunjukkan bahwa peningkatan variabel kemampuan inovasi, daya tarik produk dan daya tarik promosi akan
keputusan pembelian roti bantal di Banda Aceh.
Dari uji ANOVA atau Uji F diatas didapat nilai F hitung sebesar 245.369 dengan probabilitas angka signifikansi (P value)
Berdasarkan Gambar 5.7 di atas sebesar 0,000. Dengn tingkat signifikansi 95% terlihat jelas bahwa data terdistribusi secara
(α = 0,05). Angka signifikansi (P value) sebesar normal, yaitu dengan menyebarnya data 0,000 < 0,05. Atas dasar perbandingan mengikuti garis diagonal dan posisinya tersebut, maka hipotesis nol ditolak, dengan berada di dekat garis diagonal, atau dengan
demikian Hipotesis (H 3 ) yang diajukan yaitu kata lain data tidak menjauh dari garis “Terdapat pengaruh signifikan daya tarik diagonal. produk
Hipotesis (H 4 ) yang diajukan yaitu “Terdapat pengaruh signifikan daya tarik promosi terhadap keputusan pembelian, dan Hipotesis
(H 5 ) yang diajukan yaitu “Terdapat pengaruh signifikan
keputusan pembelian. Hipotesis (H 3 ,H 4 ,H 5 )
diterima dan kesimpulannya bahwa koefisien kemampuan inovasi, daya tarik produk dan daya tarik
promosi berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian roti bantal di Banda Aceh pada tingkat signifikansi
5.7 dapat 0,001. dijelaskan nilai K-S yakni sebesar 1,507
Berdasarkan
Tabel
dengan probabilitas tingkat signifikansinya
Uji Asumsi Klasik
0,21 yaitu jauh di atas alpha = 0,05 yang Uji asumsi
klasik dilakukan untuk berarti data terdistribusi secara normal. mengetahui apakah model regresi yang Dari kedua hasil pengujian untuk uji dibuat dapat digunakan sebagai alat prediksi normalitas baik menggunakan P-Plot dan K- yang baik. Uji asumsi klasik yang akan S dapat dikatakan bahwa data pada dilakukan adalah uji normalitas dan uji penelitian ini terdistribusi secara normal, heteroskedastisitas.
uji sehingga dapat disimpulkan bahwa model multikolonieritas tidak dilakukan mengingat terbebas dari normalitas data. Uji heteroskedastisitas bertujuan
Sedangkan
bahwa pengujian
variabel
menggunakan
apabila kesalahan atau Moderated Regression Analysis (MRA) tidak residual dari model yang diamati tidak pernah terbebas dari multikolonieritas memiliki varians yang konstan dari suatu (Liana, 2009). Uji Normalitas dilakukan
untuk menguji
kepengamatan lainnya untuk menguji model regresi, apakah
pengamatan
Untuk mengetahui variabel
(Ghozali,2005).
terikat dengan
variabel
bebas
42 Rusydi Abubakar, Naufal Bachri, Aida Fitri 42 Rusydi Abubakar, Naufal Bachri, Aida Fitri
grafik Scatterplot antara variabel pembelian dengan nilai signifikan 0,000. dependen
residual Signifikansi jalur c’ yaitu kemampuan inovasi (ZRESID) dapat dilihat pada Gambar 5.8
(ZPRED)
dengan
terhadap keputusan pembelian dengan nilai signifikan 0,000. Keempat nilai signifikansi tersebut < 0,05 yang berarti sigifikan. Maka mediasi
ini
mediasi
parsial (Partial
Mediation).
Atas dasar perbandingan tersebut, maka hipotesis nol di tolak, dengan demikian Hipotesis (H 6 ) yang diajukan yaitu daya tarik
produk
memediasi
hubungan antara
kemampuan
inovasi terhadap keputusan pembelian diterima dan kesimpulannya bahwa koefisien kemampuan inovasi dan daya tarik produk
secara signifikan terhadap keputusan pembelian roti bantal di
berpengaruh
Uji Hipotesis : Daya Tarik Produk Banda Aceh pada tingkat signifikansi 0,000.
Memediasi Hubungan
Antara
Kemampuan Inovasi Terhadap Keputusan Pembelian
Uji hipotesis : Daya Tarik Promosi Memediasi
Hubungan Antara Analisis efek mediasi atau tidak Kemampuan Inovasi Terhadap Keputusan langsung dilakukan dengan menggunakan Pembelian
program SPSS (SIstatistical Package For Social Science). Model ini pertama kali
Analisis efek mediasi atau tidak diperkenalkan oleh Baron dan Kenny (1986), langsung dilakukan dengan menggunakan
di mana dijelaskan mengenai prosedur analisis program SPSS (SIstatistical Package For variabel mediasi secara sederhana melalui Social Science). Berikut adalah hasil analisis analisis regresi, dengan mensyaratkan bahwa mediasi untuk masing-masing langkah : sebuah variabel dikatakan menjadi mediasi jika hasilnya adalah meliputi (1) jalur - c1 : signifikan, (2) Jalur – a : signifikan, (3) jalur –
b : signifikan, (4) jalur – c : signifikan. Hubungan Variabel kemampuan inovasi (X),
daya tarik produk (M 1 ), daya tarik promosi
(M 2 ) dan pengambilan keputusan (Y) dapat dilihat tersaji pada Gambar 5.9 dan 5.10 berikut ini :
Berdasarkan Gambar 5.10 di atas dapat dijelaskan signifikansi jalur a terdiri dari kemampuan inovasi terhadap daya tarik promosi diperoleh nilai signifikan 0,000. Signifikan jalur b yaitu daya tarik promosi terhadap keputusan pembelian dengn nilai signifikan 0,004. Signikansi jalur c yaitu kemampuan
inovasi terhadap keputusan pembelian dengan nilai signifikan 0,000. Berdasarkan Gambar 5.9 di atas dapat Signifikansi jalur c’ yaitu kemampuan inovasi dijelaskan signifikansi jalur a terdiri dari terhadap keputusan pembelian dengan nilai kemampuan inovasi terhadap daya tarik signifikan 0,000. Keempat nilai signifikansi produk diperoleh nilai signifikan 0,000. tersebut < 0,05 yang berarti sigifikan. Maka Signifikan jalur b yaitu daya tarik produk mediasi
parsial (Partial terhadap keputusan pembelian dengn nilai Mediation). signifikan 0,000. Signikansi jalur c yaitu
ini
mediasi
Atas dasar perbandingan tersebut, maka hipotesis nol di tolak, dengan demikian
Rusydi Abubakar, Naufal Bachri, Aida Fitri
Hipotesis (H 7 ) yang diajukan yaitu daya tarik maju dibandingkan dengan produk pesaing. promosi
antara Apabila produk tersebut memiliki suatu kemampuan
memediasi
hubungan
keputusan kelebihan yang dipandang sebagai nilai pembelian diterima dan kesimpulannya bahwa tambah bagi konsumen. koefisien kemampuan inovasi dan daya tarik promosi
inovasi
terhadap
signifikan Pengaruh daya tarik produk terhadap terhadap keputusan pembelian roti bantal di Keputusan Pembelian
berpengaruh
secara
Banda Aceh pada tingkat signifikansi 0,004. Dari hasil penelitian yang disajikan pada Tabel 5.16 di atas, diperoleh nilai
PEMBAHASAN
koefisien untuk daya tari produk sebesar 0,442 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000. Nilai
Pengaruh Kemampuan Inovasi terhadap koefisien
tersebut
menunjukkan bahwa
Keputusan Pembelian
terdapat pengaruh yang positif. Artinya Dari hasil penelitian yang disajikan semakin meningkatnya produk yang dimiliki pada Tabel 5.10 di atas, diperoleh nilai maka
meningkat pula tingkat koefisien untuk kemampuan inovasi sebesar keputusan pembelian yang akan diperoleh oleh 0,918 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000. pabrik di Banda Aceh. Nilai koefisien tersebut menunjukkan bahwa
semakin
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif. Artinya dengan adanyan produk yang dimiliki oleh semakin meningkatnya produk yang dimiliki pabrik, maka pihak konsumen akan lebih maka semakin
Kondisi
ini
tingkat mudah melakukan pembelian yang langsung keputusan pembelian yang akan diperoleh oleh dapat dibeli tanpa harus menunggu lama. pabrik di Banda Aceh.
meningkat
pula
Dengan adanya produk menjadi hal yang Penelitian
situasi yang dapat penelitian yang dilakukan Tamamudin (2012) menguatkan
ini
sejalan
dengan positif
terhadap
konsumen untuk dan Kiran et al., (2012) yang menunjukkan melakukan pembelian. bahwa inovasi produk berpengaruh terhadap
sikap
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keputusan pembelian konsumen, semakin terdapat pengaruh yang signifikan dan positif tinggi inovasi produk maka semakin tinggi antara variabel produk terhadap variabel keputusan
merupakan keputusan pembelian. Hasil ini sejalan dengan bagian
membeli.
Inovasi
yang dengan teori yang dikemukakan oleh Bursan menghubungkan aspek budaya perusahaan (2009) dan Haryadi (2009) yang menjelaskan dengan
dari kerangka
kerja
serta bahwa variabel produk memiliki pengaruh meningkatkan kinerja perusahaan melalui signifikan terhadap keputusan pembelian keputusan membeli konsumen (Charles et al., Hasil penelitian menyatakan bahwa produk 2002:30). Menurut Hurley dan Hult (1998:45) secara bersama-sama berpengaruh terhadap inovasi
kemampuan
berinovasi
sebuah keputusan pembelian Variabel produk secara mekanisme perusahaan untuk beradaptasi parsial
merupakan
sebagai