Anak Laki-Laki Usia 2 Tahun 9 Bulan dengan Corpus Allienum (Manik Tasbih) et Kavum Nasi Dekstra

  Belinda dan Mukhlis| Anak Laki-Laki Usia 2 Tahun 9 Bulan dengan Corpus Allienum (Manik Tasbih) et Kavum Nasi Dekstra

  

Anak Laki-Laki Usia 2 Tahun 9 Bulan dengan Corpus Allienum (Manik Tasbih)

et Kavum Nasi Dekstra

Belinda Apriannanti Beauty, Mukhlis Imanto

  

Fakultas Kedokteran, Universitas lampung

Abstrak

  

Benda asing dalam suatu organ adalah benda asing yang berasal baik dari dalam (benda asing endogen) maupun luar

(benda asing eksogen) tubuh yang dalam normal tidak ada. Benda asing biasanya lebih banyak ditemukan pada anak

berumur kisaran 2-4 tahun dikarenakan pada fase umur tersebut, anak sedang aktif-aktifnya dan dengan diikuti rasa ingin

tahu yang tinggi. Benda asing lebih banyak di temukan di kavum nasi dekstra, dikarenakan oleh dominannya pemakaian

tangan kanan. Diagnosis ditentukan secara anamnesis dan pemeriksaan fisik.Tujuan dari laporan kasus ini adalah untuk

mengetahui manifestasi klinis dan penatalaksanaan yang tepat terhadap benda asing di hidung. Pada kasus ini, kami

melaporkan anak laki-laki usia 2 tahun 9 bulan dengan keluhan lubang hidung kanan tersumbat disertai nyeri. Pada

pemeriksaan fisik rhinoskopi anterior ditemukan benda asing berbentuk bulat dan berwarna hijau mengkilat pada mukosa

kavum nasi dekstra. Pasien didiagnosa corpus allienum (manik tasbih) et kavum nasi dekstra karena adanya keluhan

hidung tersumbat unilateral pada anak kecil disertai nyeri. Terapi yang diberikan berupa ekstraksi corpus allienum dengan

alat pengait, analgetik, antiinflamasi, dan antibiotik.

  Kata kunci: benda asing, pediatric, THT Foreign bodies (Rosary Beads) in Right Nasal Cavity on 2 Years

9 Months Old Boy

  

abstrack

Foreign object in an organ is a foreign body coming both from inside (endogenous foreign bodies) and outside (exogenous

foreign bodies) in the body that normally do not exist. The foreign body is usually more common in children age range of

2-4 years due to the phase that age, children are very actively and followed by a high curiosity. More foreign objects

found in the kavum nasi dekstra, due to the dominance of the use of his right hand. Diagnosed by history and physically

examination.The aim of this case report is to make us aware of the clinical manifestations and appropriate treatment

against foreign objects in the nose. In this case, we report a boy aged 2 years and 9 months with complaints of right

nostril is clogged with pain. On physical examination, anterior rhinoscopy found a foreign object is round and green shiny

mucosal cavity nasal dekstra. Patients diagnosed corpus allienum (rosary beads) et kavum nasi dekstra for their complaints

unilateral nasal congestion in children with pain. Therapy was given in the form of extraction corpus allienum with hook,

analgesic, anti-inflammatory and antibiotic.

  Keywords: foreign bodies, pediatric, THT

Korespondensi: Belinda Apriannanti Beauty, S.Ked., alamat Jl. Pramuka no.27, Kemiling, Bandar Lampung, HP

081369653294, e-

  lebih dominan memakai tangan kanan. Benda

  Pendahuluan

  asing di hidung merupakan salah satu Secara umum benda asing dalam suatu kedaruratan di bidang telinga hidung organ adalah benda asing yang berasal baik tenggorok (THT) yang cukup sering terjadi pada dari dalam (benda asing endogen) maupun luar anak-anak. Kebanyakan kasus benda asing (benda asing eksogen) tubuh yang dalam 1 asimtomatik dan terdapat sekitar 11% dari normal tidak ada. Sebesar 50% kasus benda 4 seluruh kedaruratan dibidang THT. asing di saluran nafas terjadi pada anak yang

  Berdasarkan asalnya benda asing berumur kurang dari 4 tahun. Benda asing diklasifikasikan menjadi benda asing eksogen pada hidung lebih sering terjadi pada anak- dan benda asing endogen. Benda asing anak yang berusia 2-4 tahun karena anak yang eksogen dapat berupa padat, cair, atau gas. berumur 2-4 tahun cenderung memasukkan

  Benda asing eksogen padat terdiri atas zat benda-benda yang ditemukan dan dapat organik (tumbuh-tumbuhan) dan zat dijangkau ke dalam lubang hidung, mulut, atau 2,3 anorganik, sedangkan yang cair terdiri atas zat oleh teman bermain. Kavum nasi kanan lebih yang bersifat iritatif dan non iritatif. Benda sering terkena pada anak-anak, hal ini asing endogen berupa sekret kental, darah, disebabkan oleh karena banyak anak yang bekuan darah dan lain-lain. Selain itu,

  J Medula Unila|Volume 7 |Nomor 1 | Januari 2017|8

  Belinda dan Mukhlis| Anak Laki-Laki Usia 2 Tahun 9 Bulan dengan Corpus Allienum (Manik Tasbih) et Kavum Nasi Dekstra

  Berdasarkan sifatnya benda asing dibagi menjadi benda asing mati dan benda asing hidup. Benda asing hidup, yang pernah ditemukan yaitu larva lalat , lintah, dan cacing. Benda asing mati, yang tersering yaitu manik- manik, baterai logam, kancing baju. Berdasarkan konsistensinya benda asing dapat juga digolongkan menjadi benda asing yang lunak seperti kertas, kain, penghapus, sayuran, dan benda asing yang keras seperti kancing baju, manik-manik, baterai, dan lain-lain. 5 Benda asing mati (inanimate foreign body) pada hidung dapat menyebabkan edema dan inflamasi mukosa hidung sehingga dapat terjadi ulserasi, epistaksis, jaringan granulasi, dan dapat berlanjut menjadi sinusitis. Sedangkan benda asing hidup (animate foreign

  bodies) dapat menyebabkan reaksi inflamasi

  dengan derajat yang bervariasi, dari infeksi lokal sampai destruksi massif tulang rawan dan tulang hidung dengan membentuk daerah supurasi yang dalam dan bau. 6 Manifestasi klinis dapat berupa hidung tersumbat, rinore unilateral dengan cairan kental dan berbau, nyeri, demam, epistaksis, dan bersin. Gejala sering tidak ada sehingga luput dari perhatian orang tua dan bertahan untuk waktu yang lama. Dapat timbul rinolith disekitar benda asing. Tak jarang pula akibat benda asing yang tidak segera dikeluarkan, akan menimbulkan infeksi sekunder. 7 Gambar 1. Manik-manik di bawah konka inferior 4 Penatalaksanaan benda asing di hidung pada anak-anak cukup sulit karena biasanya pasien anak-anak sulit untuk koopertif. 8 Terapi dapat diberikan secara non medikamentosa berupa pengambilan benda asing dengan berbagai instrumen sesuai sifat benda asing tersebut. 9 Terapi farmakologi dapat diberikan apabila benda asing telah berlangsung lebih dari 12 jam serta apabila disertai gejala lain seperti demam, batuk, atau keluarnya cairan yang merupakan suatu reaksi inflamasi. Analgetik dapat diberikan apabila rasa nyeri yang menetap walaupun benda asing telah berhasil dikeluarkan. 10,11

  Tujuan dari laporan kasus ini adalah untuk mengetahui manifestasi klinis serta penatalaksanaan yang tepat terhadap benda asing pada anak khususnya benda asing di hidung.

  Kasus

  An. MA, laki-laki berumur 2 tahun 9 bulan datang ke Poli THT RSAM pada tanggal

  19 Maret 2016 dengan keluhan utama lubang hidung kanan tersumbat sejak 12 jam sebemum masuk rumah sakit (SMRS). Keluhan disertai dengan nyeri pada hidung jika ditekan. Ibu pasien mengatakan bahwa pasien mengaku sebelumnya memasukan manik tasbih ke hidung saat sedang bermain tasbih di rumahnya. Riwayat keluar cairan, demam, batuk, dan sesak nafas disangkal. Ibu pasien mengatakan pasien sudah dibawa berobat ke bidan di sekitar rumah dan dilakukan pemeriksaan pada lubang hidung kanan didapatkan benda asing berwarna hijau mengkilat. Sudah dicoba untuk mengeluarkan benda asing tersebut namun tidak berhasil sehingga ibu pasien membawa berobat ke poli THT RSAM.

  Keadaan umum tampak sakit ringan. Frekuensi nadi 98 x/menit reguler, frekuensi nafas 20 x/menit, dan temperatur aksila 36,8 o

  C. Pada pemeriksaan rhinoskopi anterior ditemukan mukosa kavum nasi tenang terdapat benda asing berbentuk bulat dan berwarna hijau mengkilat, sehingga pada konka media sulit dinilai. Hidung kiri dalam batas normal. Berdasarkan temuan klinis dan hasil pemeriksaan fisik pasien didiagnosis

  corpus allienum (manik tasbih) et kavum nasi

  dekstra. Terapi yang diberikan kepada pasien berupa ekstraksi corpus allienum dengan instrumen yang menggunakan pengait.

  Pembahasan

  Benda asing merupakan kasus yang sering terjadi pada anak-anak terutama benda asing di hidung dikarenakan bagian yang mudah dijangkau. 12 Sebesar 50% kasus benda asing di saluran nafas terjadi pada anak yang berumur kurang dari 4 tahun. Hal ini J Medula Unila|Volume 7 |Nomor 1 | Januari 2017|10 Belinda dan Mukhlis| Anak Laki-Laki Usia 2 Tahun 9 Bulan dengan Corpus Allienum (Manik Tasbih) et Kavum Nasi Dekstra

  dikarenakan anak yang berumur 2-4 tahun memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar dan sangat aktif. Kavum nasi kanan lebih sering terkena pada anak-anak, hal ini disebabkan oleh karena bnyak anak yang lebih dominan memakai tangan kanan.

  Benda asing di hidung pada anak sering luput dari perhatian orang tua karena tidak ada gejala dan bertahan untuk waktu lama. Anamnesis yang cermat perlu ditegakkan, karena kasus aspirasi benda asing sering tidak segera dibawa ke dokter pada saat kejadian. Dalam satu penelitian, presentasi pasien datang lebih dari 48 jam setelah memasukkan benda asing di hidung menyumbang 14% dari semua kasus. Gejala paling sering muncul adalah hidung tersumbat, rinore unilateral dengan cairan kental dan berbau. Diagnosis pasti benda asing di saluran napas ditegakkan setelah dilakukan tindakan rinoskopi yaitu terlihat benda asing di kavum nasi. Penggunaan nasoendoskopi atas indikasi diagnostik dan terapi jika dengan rinoskopi anterior sulit dinilai lokasi benda corpus allienum asing tersebut. 13 Pada kasus ini, pasien didiagnosa corpus allienum (manik tasbih) et kavum nasi dekstra, karena berdasarkan identitas pasien merupakan usia anak yang cenderung sangat aktif yaitu 2 tahun 9 bulan. Selain itu, dari anamnesis didapatkan adanya keluhan hidung bagian kanan terasa tersumbat disertai nyeri jika ditekan yang dirasakan 12 jam SMRS dan keterangan dari ibu pasien bahwa sebelumnya pasien bermain manik tasbih di rumahnya serta hasil pemeriksaan rhinoskopi anterior ditemukan benda asing berbentuk bulat dan berwarna hijau mengkilat pada mukosa kavum nasi dekstra. Pada pemeriksaan THT lainnya tidak ditemukan kelainan.

  Berdasarkan literatur, benda asing biasanya lebih banyak ditemukan pada anak berumur kisaran 2-4 tahun dikarenakan pada fase umur tersebut, anak sedang aktif-aktifnya dan dengan diikuti rasa ingin tahu yang tinggi. Benda asing lebih banyak di temukan di kavum nasi dekstra, dikarenakan oleh dominannya pemakaian tangan kanan. Dari anamnesa hanya didapatkan gejala hidung tersumbat dan adanya nyeri jika ditekan sehingga anak merasa terganggu dan biasanya yang dikeluhkan kepada orang tua adalah rasa nyeri tersebut. Pada pasien ini belum adanya keluhan keluarnya cairan baik cairan bening ataupun bercampur darah disertai bau busuk dan demam dikarenakan hal ini segera ditangani sehingga reaksi inflamasi belum terjadi dalam bentuk manifestasi klinis. Reaksi inflamasi dapat timbul pada kasus corpus allienum yang telah berlangsung lebih dari 1 hari, biasanya dikarenakan asimptomatik atau anak tidak segera melapor kepada orang tuanya atau orang tua yang kurang memperhatikan. 12,13

  Benda asing yang sudah terlalu lama dapat menimbulkan komplikasi, perdarahan merupakan komplikasi yang paling sering terjadi, meskipun hal ini hanya bersifat minimal dan hilang dengan tampon sederhana. Selain itu benda asing pada hidung juga dapat menyebabkan iritasi dan reaksi inflamasi hingga menyebabkan hidung mengeluarkan sekret yang muko purulen dan mengalami obstruksi. Benda asing juga dapat menyebabkan infeksi pada mukosa hidung. Pada kasus-kasus tertentu juga dapat ditemukan septum perforasi. 10 Pada pasien dengan benda asing yang tidak dikeluarkan, akan mencetuskan terjadinya rinolit. Rinolit terjadi karena adanya benda asing yang telah lama tinggal dalam hidung (misalnya sejak kecil), kemudian terbungkus oleh endapan garam-garam kalsium atau magnesium sebagai ikatan fosfat atau karbonat yang berasal dari lakrima. Kalsifikasi benda asing di hidung dulunya dikenal dengan rinolit palsu (false rhinoliths) atau rinolit benar (true rhinoliths). Saat ini, istilah-istilah ini telah digantikan oleh eksogen dan endogen, tergantung apakah ada atau tidak ada inti. 15 Pada pasien ini hanya dilakukan penatalaksanaan non medikamentosa dikarenakan corpus allienum hanya berlangsung 12 jam SMRS dan pada pasien tidak adanya manifestasi klinis seperti keluarnya cairan, batuk, ataupun demam yang menandakan adanya reaksi inflamasi sehingga hanya dilakukan ekstraksi pada kavum nasi dekstra. Rasa nyeri yang dikeluhkan juga hilang setelah corpus allienum dikeluarkan sehingga tidak perlu untuk diberikan analgetik.

  Terapi yang diberikan berupa instrumen pengeluaran benda asing menggunakan kateter balon dikarenakan benda asing tersebut berbentuk bulat dan tidak dapat diambil dengan instrumen langsung. Kateter yang dapat digunakan yaitu kateter Foley (misalnya, 5-8), kateter Forgaty (misalnya, No. Belinda dan Mukhlis| Anak Laki-Laki Usia 2 Tahun 9 Bulan dengan Corpus Allienum (Manik Tasbih) et Kavum Nasi Dekstra

  6), atau Katz Extractor Oto-Rhino Foreign Body Remover (California) juga merupakan pilihan. Pertama, balon diperiksa dan kateter dilapisi dengan 2% lidokain jelly. Kemudian, pasien berbaring telentang dan kateter dimasukkan melewati benda asing di dalam rongga hidung, lalu diberikan udara atau air ke dalam kateter (2 ml pada anak-anak kecil dan 3 ml pada anak- anak yang lebih besar). Setelah dibalonkan, kateter ditarik keluar sehingga benda asing juga ikut tertarik. 7 Teknik dengan kateter juga dapat digunakan sebagai pencegahan agar benda asing di bagian anterior tidak kearah posterior saat dilakukan teknik lainnya. 5,15

  8. Hills RW, Brown JC, Brownstein D.

  B, Stephen ML. Minor emergencies:Elsevier; 2012. hlm. 113-7.

  14. Philip

  Button batteries as foreign bodies in the nasal cavities. Intern J Pediatr Oto Rhino Laryn. 2012; 14(1):15-9.

  13. Derren H, Yu Fung C, Kun Min T, Chin JH.

  12. Alberto C, Francesca F, Dario G, Desiderio P, Luisa B. Nasal foreign bodies: the experience of the buenos aires pediatric otolaryngology clinic. Pediatr Int J. 2011; 53(1):90-3.

  11. Fundakowski CE, Moon S, Torres L. The snare technique: a novel atraumatic method for the removal of difficult nasal foreign bodies. J Emerg Med. 2013; 44(1):104-6.

  2012; 43(2):319-21.

  10. Yeh B, Roberson JR. Nasal magnetic foreign body: a sticky topic. J Emerg Med.

  9. Mishra P, Bhakta P, Kumar S, Al Abri R, Burad J. Sudden near fatal tracheal aspiration of an undiagnosed nasal foreign body in a small child. Emerg Med Australas. 2011; 23(6):776-8.

  Barotrauma: a complication of positive pressure for nasal foreign body removal in a pediatric patient. Ann Emerg Med. 2008; 52(6):623-5.

  Study on clinical presentation of ear and nose foreign bodies. Indian J Otolaryngol Head Neck Surg. 2012; 64(1):31-5.

  Gambar 2. Pengunaan Forgarty Catheter 7 Simpulan

  7. Srinivas PN, Srivalli M, Rau GV, Prasanth C.

  6. Svider PF, Sheyn A, Folbe E. How did that get there? a population based analysis of nasal foreign bodies. Int Forum Allergy Rhinol. 2014;4(11):944-9.

  5. Kiger JR, Brenkert TE, Losek JD. Nasal foreign body removal in children. Pediatr Emerg Care. 2008; 24(11):785-92.

  6. Jakarta: EGC; 1997.

  4. Adam, George L. BOIES buku ajar penyakit telinga, hidung, tenggorokan THT. Edisi ke-

  3. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC; 2010.

  Analysis of ear, nose and throat foreign bodies in dhulikhel hospital. Kathmandu Univ Med J. 2012; 38(2):4-8.

  2. Shresta I, Shrestha BL, Amatya RCM.

  Hafil AF, Sosialisman, Helmi. Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala & leher. Edisi ke-7. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2012.

  Daftar Pustaka 1.

  Benda asing di hidung adalah benda asing yang berasal baik dari dalam (benda asing endogen) maupun luar (benda asing eksogen)tubuh yang dalam normal tidak ada. Banyak terjadi pada anak usia 2-4 tahun dan 11% kasus asimptomatik sehingga dapat menimbulkan kegawatdaruratan. Pada kasus ini, manifestasi klinis dan pemeriksaan fisik mengarah ke corpus allienum (manik tasbih) et kavum nasi dekstra. Diagnosis dapat ditegakkan dengan anamnesis yang tepat dan pemeriksaan fisik berupa rinoskopi anterior. Pemeriksaan penunjang jarang dilakukan. Penatalaksanaannya yaitu kausatif berupa ekstraksi corpus allienum dengan alat pengait dan terapi simptomatik yaitu analgetik, antiinflamasi, serta antibiotik jika diperlukan.

  15. Kalan A, Tariq M. Foreign bodies in the nasal cavities: a comprehensive review of the aetiology, diagnostic pointers, and therapeutic measures. Depart Ear, Nose,

  

Belinda dan Mukhlis| Anak Laki-Laki Usia 2 Tahun 9 Bulan dengan Corpus Allienum (Manik Tasbih) et Kavum

Nasi Dekstra

  and Throat Surg. 2013; 76(898):85-9.

  J Medula Unila|Volume 7 |Nomor 1 | Januari 2017|12