JURNAL HUMANO, VOLUME 8 NO. 2 EDISI NOVEMBER 2017

IS SN

78 -6

IS SN

7 LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

UNIVERSITAS KHAIRUN

TERNATE-INDONESIA

JURNAL PENELITIAN HUMANO LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS KHAIRUN

JURNAL PENELITIAN HUMANO LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS KHAIRUN PEMBINA

Rektor Universitas Khairun Ternate Prof. Dr. Husen Alting, SH.,MH

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Nurhasanah, S.Si., M.Si

PIMPINAN REDAKSI

Dr. Drs. Hasan Hamid, M.Si

DEWAN REDAKSI

Dr. Drs. Idrus Alhaddad, M.Pd , Dr. Safruddin Amin, S.Sos., MA Dr. Dra. Farida Maricar, M.Hum

Sunaidin Ode Mulae, SS., M.Hum

MITRA BESTARI

Dr. Hieronymus Purwanta, M.A Dr. Eka Susanti, M.Pd Dr. Pujiati, M.Pd

KEUANGAN

Jalil Alim, S.Pd.

EDITOR/PENYUNTING

Yanhar Ammari, S.Pi., M.S i

LAYOUT/DESAIN GRAFIS

Ikram Hamid, S.Pd., M.Si

SIRKULASI

Ahmad Djafar, SH., MH

Artikel memuat tulisan/artikel ilmiah bidang ilmu noneksakta atau Humaniora meliputi aspek-aspek sosial dan politik, ekonomi, hukum maupun pendidikan dan kebudayaan

DAFTAR ISI ANALISIS KOMPETENSI PAEDAGOGIK MAHASISWA PGSD

PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIETNIS

112-122 Ade Haerullah, Darmawati Hadi, Pamuti …………………………………………..

MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA TENAGA PENDIDIK OLEH DINAS PENDIDIKAN KOTA TERNATE

Rustam Hasim, Nani I Rajaloa, Mukhtar Yusuf …………………………………… 123-136

MENYIKAPI KEARIFAN LOKAL: MENGGALI, MENGHARGAI, DAN MENGKRITISI

Safrudin Amin………………………… 137-147 ……………………………………………………….

SIKAP PEJABAT SENIOR UNIVERSITAS KHAIRUN DAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA TERHADAP BAHASA INGGRIS, UPAYA MENDORONG KAMPUS BERTARAF INTERNATIONAL DI TIMUR INDONESIA 148-159

Sunaidin ode Mulae, S.S.,M.Hum. Halida Nuria,S.S., M.Si………. ……….

KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN PENALARAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA DALAM MATA KULIAH KALKULUS DENGAN PENERAPAN CTL BERBASIS 160-167 PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH

Nurdin A. Rahman dan Ikram Hamid… …..…………………………………………..

PROFIL DAN KOMPETENSI GURU MATEMATIKA KOTA 168-184 TERNATE DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH

Karman La Nani, Yahya Hairun, Ikram Hamid……………..………………….

ANALISIS KOMPETENSI PAEDAGOGIK MAHASISWA PGSD UNIVERSITAS KHAIRUN DALAM MENGEMBANGKAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIETNIS

Ade Haerullah, Darmawati Hadi, Pamuti

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Khairun

e-mail: [email protected]

ABSTRAK. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan menunjukkan bahwa masih perlunya peningkatan kompetensi mahasiswa mahasiswa PGSD FKIP Universitas Khairun. Secara umum Mahasiswa calon guru masih lemah dalam penguasaan teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik, kemampuan merancang pembelajaran yang mendidik dan kemampuan merancang pembelajaran yang dapat memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki. Penelitian ini terdiri dari dua tahap yang saling berkaitan yaitu, tahap penelitian survey dan tahap penelitian pengembangan. Penelitian survei dilakukan sebagai need assessment sebagai acu- an untuk tahap penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan dimaksud untuk mengembagkan perangkat pembelajaran berupa silabus, RPP, LKS, dan bahan ajar dengan menggunakan model pem- belajaran berbasis multietnis. Hasil penelitian menunjukan bahwa kompetensi paedagogik mahasiswa PGSD Unkhair sebagai calon guru Sekolah Dasar dapat kategori tinggi sebesar 52 % dan kategori ren- dah sebanyak 48%. Selanjutnya untuk Pengembangan Perangkat Pembelajaran berbasis multietnis oleh mahasiswa PGSD Unkhair sebagai calon guru Sekolah Dasar dapat dikategorikan layak sebesar 54,65% dan tidak layak 45,34%.

Kata Kunci: Kompetensi Paedagogik; Multietnis; Perangkat Pembelajaran

ABSRACT. Pursuant to result of requirement analysis indicate that still need improvement of student competence of student of PGSD FKIP Universitas Khairun. In general, prospective teachers are still weak in the mastery of learning theories and principles of educational learning, the ability to design educational learning and the ability to design learning that can facilitate the development of potential learners to actualize various potentials. This research consists of two interconnected phases, namely the research phase of the survey and the research stage of the study. A survey of research is undertaken as a need assessment as a reference for the development research stage. Development research is intended to develop learning tools in the form of a syllabus, RPP, LKS, and teaching materials using a multiethnic-based learning model. The results showed that the pedagogical competence of PGSD Unkhair students as prospective elementary school teachers can be high category of 52% and low category as much as 48%. Furthermore, for the development of multi-based learning tools by PGSD Unkhair students as prospective elementary school teachers can be categorized as worthy of 54.65% and not worth 45.34%.

Keywords: Pedagogic Competencies; Multietnis; Learning Tool

PENDAHULUAN

profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan men-

jadi sumber penghasilan kehidupan yang Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang

memerlukan keahlian, kemahiran, atau ke- Guru dan Dosen mendefinisikan bahwa memerlukan keahlian, kemahiran, atau ke- Guru dan Dosen mendefinisikan bahwa

Abdullah dkk (2015) bahwa hasil analisis kan profesi. Sebagai tenaga profesional,

Uji Kompetensi Guru (UKG) tahun 2015 guru dituntut untuk selalu mengembangkan

menunjukkan bahwa rata komptensi peda- diri sejalan dengan kemajuan ilmu penge-

gogik guru SD di kota Ternate masih ren- tahuan, teknologi dan seni (Kemdikbud,

dah.

2015). Berdsarkan uraian di atas, Universi- Lemahnya kompetensi guru berdam-

tas Khairun khususnya pada program studi pak pada rendahnya mutu pendidikan yang

Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) salah satunya dapat teridentifikasi pada

berperan penting dalam mempersiapkan hasil ujian nasional. Berdasarkan Focus

calon guru yang profesional yang salah Group Discussion (FGD) pada penelitian

satunya memiliki kompetensi pedagogik. dan pengembangan mutu pendidikan yang

Dengan kompetensi pedagogik diharapkan dilakukan oleh Abdullah dkk (2015)

guru dapat merancang pembelajaran yang ditemukan masih lemahnya kompetensi

berdasarkan karakteristik sekolah dan guru dalam memahami pendekatan, model,

karakteristik siswa (misalnya pembelajaran metode pembelajaran, serta mengem-

berbasis multietnis) yang efektif dan bangkan dan mengimplementasikan mod-

efisien sehingga dapat menunjang pening- el-model pembelajaran inovatif dalam

katan kualitas pembelajaran. pembelajaran.

Memperhatikan konteks global dan Lemahnya kompetensi paedagogik

kemajemukan masyarakat Indonesia, misi guru SD juga terlihat dari hasil analisis

dan orientasi kurikulum 2013 diter- kompetensi guru pada hasil sertifikasi pada

jemahkan dalam praktik pendidikan tahun 2012 dan 2013 yang menunjukkan

dengan tujuan khusus agar peserta didik bahwa kompetensi guru Ilmu Pengetahuan

memiliki kompetensi yang diperlukan bagi Alam (IPA) di provinsi Maluku Utara

kehidupan masyarakat di masa kini dan di masih rendah. Hasil tersebut diuraikan se-

masa mendatang. Kompetensi yang di- bagai berikut; pada tahun 2012 capaian

maksud meliputi, yaitu: (1) menumbuhkan rata-rata UKA guru SD sebesar 39,5 dan

sikap religius dan etika sosial yang tinggi UTN sebesar 53, 4 sedangkan pada tahun

dalam kehidupan bermasyarakat, berbang- 2013 rata-rata hasil UKA sebesar 31,7 dan

sa dan bernegara; (2) menguasai penge- UTN sebesar 50,8. Selanjutnya hasil

tahuan; (3) memiliki keterampilan atau tahuan; (3) memiliki keterampilan atau

yataan sosial di sekitarnya. Salah satu

ah, pemecahan masalah, dan pembuatan strategi dan teknik mengajar yang sesuai karya kreatif yang berkaitan dengan ke-

untuk diterapkan pada pembelajaran multi- hidupan sehari-hari.

etnik adalah strategi pembelajaran Agar misi dan orientasi kurikulum

kooperatif (Kusmarni, 2011). Pernyataan 2013 dapat tercapai maka setiap guru wajib

tersebut didukung oleh Darmadi (2011), mengembangkan pembelajaran dengan

dan Grafura (2007) yang mengemukakan memperhatikan berbagai karakteristik

bahwa gaya mengajar guru yang paling siswa (misalnya perbedaan individual dari

tepat dalam pendidikan multietnik adalah berbagai latar belakang budaya dan etnis

metode belajar kooperatif atau cooperative peserta didik). Menurut Darmadi (2011)

learning .

bahwa pengajaran multietnik adalah aktivi- Hasil analisis kebutuhan menunjuk- tas, strategi, model, dan teknik mengajar

kan bahwa masih perlunya peningkatan berdasarkan tujuan mempersiapkan siswa

kompetensi mahasiswa pada populasi hidup harmonis dalam masyarakat etnik

penelitian mahasiswa PGSD FKIP Univer- berbeda. Berlandaskan definisi tersebut,

sitas Khairun. Secara umum mahasiswa dapat diyakini bahwa pengajaran multiet-

masih lemah dalam penguasaan teori bela- nis yang merupakan bagian dari pendidi-

jar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang kan multikultural menjadi sangat strategis

mendidik, kemampuan merancang pem- untuk dapat mengelola kemajemukan

belajaran yang mendidik dan kemampuan secara kreatif (Kusmarni, 2011). Selanjut-

merancang pembelajaran yang dapat mem- nya menurut pendapatnya Suparno (2003)

fasilitasi pengembangan potensi peserta yang dikutip oleh Haerullah (2012) bahwa,

didik untuk mengaktualisasikan berbagai pendidikan multietnis menjadi sarana yang

potensi yang dimiliki. Hasil analisis doku- strategis karena melalui pendidikan terse-

men Rencana Pelaksanaan Pembelajaran but, peserta didik dibantu untuk mengerti,

(RPP) menunjukkan bahwa secara umum menerima, dan menghargai orang dari su-

perangkat RPP yang dihasilkan masih ku, budaya, dan nilai yang berbeda.

ditemukan beberapa permasalahan dian- Proses pembelajaran yang harus

taranya: 1) Rumusan tujuan dan indikator dikembangkan dalam pendidikan multiet-

pembelajaran belum jelas, 2) Belum teror- nis yaitu proses pembelajaran yang

ganisisnya materi pembelajaran dilihat dari ganisisnya materi pembelajaran dilihat dari

METODE PENELITIAN

esuaian dengan alokasi waktu, 3) belum Penelitian ini terdiri dari dua tahap tepatnya pemilihan sumber/ media pem-

yang saling berkaitan yaitu; tahap belajaran, 4) belum jelasnya skenario pem-

penelitian survey dan tahap penelitian belajaran yang disesuai dengan pendeka-

pengembangan. Penelitian survei dil- tan, model dan metode pembelajaran yang

akukan sebagai need assessment sebagai dipilih dan juga alokasi waktu pada setiap

acuan untuk tahap penelitian pengem- tahap, 5) belum sesuainya teknik penilaian

bangan. Penelitian pengembangan dimak- dengan tujuan pembelajaran dan 6) belum

sud untuk mengembagkan perangkat pem- lengkapnya instrumen penilaian.

belajaran berupa silabus, RPP, LKS, dan Berdasarkan uraian di atas, maka sangat

bahan ajar dengan menggunakan model diperlukan perancangan dan pengem-

pembelajaran berbasis multietnis. bangan desain perangkat pembelajaran

1. Tahap Penelitian survei

dengan menggunakan model pembelajaran Penelitian survey dilakukan untuk berbasis multietnis. Adanya perangkat

mengetahui kegiatan yang dilakukan oleh pembelajaran ini dapat memberikan

para mahasiswa calon guru di program deskripsi secara visual implementasi model

studi pendidikan guru sekolah dasar pembelajaran berbasis multietnis di kelas

(PGSD). Pengambilan data dilakukan pada sehingga mahasiswa calon guru akan lebih

awal semester genap yaitu pada bulan peb- dapat memahami model pembelajaran ter-

ruari 2017. Tahapan penelitian ini dimak- sebut. Dengan penguasaan model pem-

sud untuk mengetahui kompetensi paeda- belajaran yang baik, mahasiswa calon guru

gogiek mahasiswa calon guru yang meli- diharapkan dapat merancang pembelajaran

puti: 1) pemahaman calon guru tentang yang efektif dan efisien yang pada akhirn-

model pembelajaran kooperatif yang ya dapat meningkatkan mutu dan kualitas

digunakan di kelas multietnis, 3) pema- hasil pembelajaran. Salah satu model pem-

haman calon guru tentang jenis metode belajaran yang direkomendasikan untuk

pembelajaran yang digunakan, 4) pema- diterapkan dalam pembelajaran adalah

haman calon guru tentang pengembangan model kooperatif tipe PBMP (Pem-

perangkat pembelajaran dengan menerap- berdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan)

kan model berbasis multietnis yakni Pem- dipadu TPS (Think Phair Share).

berdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan (PBMP) dipadu Think Phair Share (TPS).

2. Tahap Penelitian Pengembanagan

(SD) dapat dikategorikan Tinggi sebanyak 52% dan kategori Rendah sebanyak 48%.

Model pengembangan perangkat pembelajaran berupa silabus, RPP, dan

2. Hasil Penelitian Pengembangan

LKS berbasis multietnis ini diadaptasi dari Setelah dilakukan penelitian survey

pengembangan perangkat yang dikem- kemudian dilakukan penelitian pengem-

bangkan oleh Thiagarajan, Samuel, dan bangan. Penelitian pengembangan dil-

Semmel (Ibrahim, 2002) yang terdiri dari akukan dengan mengikuti empat tahapan yakni ”Define, Desing, De- tahapan

penelitian pengembangan sebagaimana velop, and Disseminate” dikenal dengan pada metode penelitian. Hasil pengem-

model 4-D, atau diadaptasikan menjadi bangannya kemudian dinilai oleh 5 orang

model 4-P

yaitu;

pendefinisan,

ahli pembelajaran. Selanjutnya hasil terse- perancangan,

pengembangan,

dan

but dianalisis kemampuan mahasiswa pendesiminasian.

PGSD Unkhair sebagai calon guru SD da-

HASIL DAN PEMBAHASAN

lam mengembangkan perangkat pembela- jaran dengan mengintegrasikan model-

A. HASIL

model pembelajaran berbasis multietnis.

1. Hasil Penelitian Survey

Hasil tersebut sebagaimana pada gambar di Hasil

analisis

kompetensi

bawah ini:

paedagogik mahasiswa PGSD Universitas

1. Hasil Analisis kelayakan perangkat Khiarun sebagai calon guru Sekolah Dasar

pembelajaran berbasis multietnis calon guru sekolah dasar

sebagaimana pada Gambar diagram 1 Hasil analisi kelayakan perangkat

sebagai berikut: pembelajaran multietnis calon guru maha-

52 siswa PGSD Unkhair sebagaimana ter-

dapat pada gambar 2 berikut ini.

Gambar 1. Persentase Nilai Kompotensi Pedagogik Calon Guru Sekolah Dasar

Gambar 1 menunjukan bahwa kompetensi paedagogik mahasiswa PGSD Unkhair sebagai calon guru Sekolah Dasar

60 54.65 45.34 belum menunjukan bahwa semua calon

guru atau mahasiswa memiliki penge-

tahuan konsep dan teori paedagogik. Jika

Layak

Tidak Layak

dibandingkan dengan persentase kategori

Series1

rendah artinya perbedaannya tidak signif-

ikan. Dengan demikian bahwa kompetensi

Gambar 2. Persentase Kelayakan Pengem-

bangan Perangkat Pembelajaran Multietnis

paedagogik mahasiswa calon guru belum

Oleh Mahsiswa PGSD Sebagai Calon Guru

Sekolah Dasar baik sehingga perlu dibimbing dan lebih memperdalam lagi pengetahuan maha-

Berdasarkan Gambar 2 tentang per- siswa baik dari segi konsep dan teori

pembelajaran maupun dari praktek perangkat pembelajaran berbasis multietnis

perangkat pembelajaran menunjukan bahwa sebanyak 54,65% ma-

penyusunan

(silabus, RPP, bahan evaluasi dan LKS). hasiswa PGSD Unkhair sebagai calon guru

Kompetensi paedagogik guru sangat pent- dalam mengembangkan pernagkat pem-

ing dalam mendukung proses belajar belajaran dapat dikategorikan layak dan

mengajar di kela, karena pengelolaan kelas 45,34 % mahasiswa calon guru PGSD Un-

yang tidak efektif dan efisien menyulitkan khair telah dinyatakan tidak layak untuk

guru dan siswa mencapai tujuan pembela- digunakan dalam proses belajar mengajar

jaran. Hal ini sesuai dengan pendapat di kelas multietnis.

Sudjana (2004) yang menyatakan bahwa

kemampuan guru dalam proses pembelaja-

B. PEMBAHASAN

ran memberikan pengaruh langsung ter-

1. Kompetensi Paedagogik Mahasiswa

hadap hasil belajar siswa. Kemampuan

PGSD Sebagai Calon Guru SD

guru menguasai dan menerapkan metode, Hasil analisis ini menunjukkan

kemampuan guru menguasai struktur dan bahwa kompetensi paedagogik calon guru

konsep keilmuan akan memudahkan guru sekolah dasar (PGSD) unkhair yang berada

dalam proses pembelajaran yang berim- pada kategori tinggi sebanyak 52% dan

plikasi pada hasil belajar yang baik. Hal ini kategori kompetensi paedagogik rendah

sejalan dengan pendapat Payong (2011) 48%. Kategori kompetensi paedagogik

bahwa dengan calon guru Sekolah dasar yang tinggi per-

yang

menyatakan

menggunakan berbagai teknik, metode ser- sentasenya 52% akan tetapi nilai tersebut

ta strategi yang bervariasi maka siswa di ta strategi yang bervariasi maka siswa di

si utama yaitu kompetensi pedagogic, memanfaatkan berbagai sumber belajar

kompetensi professional, kompetensi sosial yang tersedia guna meningkatkan hasil

dan kompetensi kepribadian. Depdiknas belajarnya. Kemampuan guru dalam

(2010) menyebut kompetensi ini dengan mengelola proses pembelajaran akan ber-

“kompetensi pengelolaan pembelajaran. implikasi pada kinerja dan hasil belajar

Kompetensi ini dapat dilihat dari kemam- siswa yang baik.

puan merencanakan program belajar mengajar, kemampuan melaksanakan in-

2. Kelayakan Perangkat Pembelajaran

teraksi atau mengelola proses belajar

Berbasis Multietnis

mengajar, dan kemampuan melakukan. Hasil pengembangan perangkat

Perangkat adalah sejumlah bahan, alat, pembelajaran oleh mahasiswa PGSD Un-

media, petunjuk dan pedoman yang akan khair sebagai calon guru sekolah dasar

digunakan dalam proses pencapaian yang dinilai oleh tim peneliti dan reviuer

kegiatan yang diinginkan. Dan pembelaja- menunjukan bahwa kategori layak hanya

ran adalah proses kerjasama antara Guru 54,65 % dan 45,35% tidak layak. Pengem-

dan Siswa dalam memanfaatkan segala bangan perangkat pembelajaran merupa-

potensi dan sumber yang ada baik potensi kan bagian dari kompetensi penting

yang bersumber dari dalam diri sisiwa itu seorang guru, pengembangan perangkat

sendiri seperti minat, bakat dan kemampu- pembelajaran termasuk dalam kompetensi

an dasar yang dimiliki termasuk gaya bela- pedagogik guru yang menjadi salah satu

jar maupun potensi yang ada di luar diri kompetensi dari empat kompetensi guru

siswa seperti lingkungan, sarana dan sum- yang harus dimiliki. Kompetensi pedagog-

ber belajar sebagai upaya untuk mencapai ik yang didalamnya termasuk kemampuan

tujuan belajar tententu. seorang guru menyusun dan mengem-

Pengembangan perangkat pembela- bangkan perangkat pembelajaran. Maha-

jaran oleh guru disesuaikan dengan karak- siswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pen-

teristik daerah, karakteristik peserta didik didikan khususnya prodi Pendidika0 14

dan karakteristik materi yang akan diberi- tahun 2005 tentang guru dan dosen menya-

kan. Guru yang professional akan memper- takan bahwa guru dan dosen adalah sebuah

timbangkan berbagai macam kondisi pekerjaan profesi. Sebagai pekerja profesi

sekolah baik dari kondisi peserta didik guru dan dosen harus professional dibuk- sekolah baik dari kondisi peserta didik guru dan dosen harus professional dibuk-

mengembangkan model pembelajaran ber- an mengembangkan perangkat pembelaja-

basis multietnis maka guru atau calon guru ran dengan mempertimbangkan karakteris-

harus mengidentifikasi model pembelaja- tik tersebut. Karakteristik siswa jika dilihat

ran yang sesuai dengan tingkatan kelas dari etnisnya maka, Maluku Utara mem-

atau tingkatan pendidikan peserta didik. Di iliki 30 suku dan 34 budaya. Kergaman

dalam penelitian ini calon guru yang men- tersebut mestinya mampu di akomodasi

jadi subjek penelitian adalah guru kelas oleh seorang guru dalam proses belajar

sehingga perangkat pembelajaran yang mengajar dalam perangkat pembelajaran

dikembangkan adalah perangkat pembela- berbasis multietnis.

jaran guru kelas. Untuk mendesain Menurut Haerullah (2016) bahwa

perangkat pembelajaran yang berbasis pa- Pembelajaran multietnis mempunyai visi

da multietnis calon guru atau guru harus misi yang selalu menekankan dan

melakukan identifikasi model pembelaja- menghargai pluralisme, demokrasi dan

ran yang mudah digunakan karena model humanisme. Dengan pembelajaran multi-

pembelajaran yang digunakan pada kelas etnis, siswa juga dapat menjadi generasi

multietnis adalah model pembelajaran yang selalu menjunjung tinggi moralitas,

koopearatif. Guru atau calon guru bisa kepedulian humanistik, dan kejujuran da-

menggunakan salah satu model pembelaja- lam berprilaku sehari-hari. Penerapan

ran kooperatif yang telah ada atau bisa model kooperatif di kelas multietnis sangat

mengintegrasikan dua model menjadi satu tepat karena dapat mengembangkan sikap

model yang baru sehingga model yang dan tingkah laku seseorang atau kelompok

digunakan mampu mengakomodasi kondi- orang dalam usaha mendewasakan manu-

si kelas yang multietnis tersebut. sia melalui upaya pengajaran, perbuatan,

Hasil penelitian Haerullah (2012) dan cara-cara menghargai pluralitas dan

dengan mengintegrasikan model pembela- heterogenitas secara humanistik.

jaran TPS dan PBMP dikelas multietnis di Agar Pembelajaran yang dilakukan

Kota ternate maka desain perangkat pem- oleh guru dikelas multi etnis dapat berjalan

belajaran dapat mengakomodasi pembela- secara aktif, kreatif dan menyenangkan,

jaran di sekolah yang berdampak pada maka guru atau calon guru perlu mengem-

hasil belajar akademik, penerimaan ter- bangkan perangkat pembelajaran yang

hadap keragaman dan sikap sosial siswa hadap keragaman dan sikap sosial siswa

DAFTAR PUSTAKA

menyusun dan mengembangkan perangkat Abdullah, A. 2005. Pendidikan Multikul-

pembelajaran akan baik jika kompetensi tural. Pilar media. Yogyakarta. Arikunto, S. 2001. Dasar-Dasar Evaluasi

calon guru terhadap matakuliah pendukung Pendidikan. Edisi Revisi. Jakarta:

kompetensi guru juga baik. Mekanisme

Bumi Aksara. Arends. 2008. Learning To Teach. Ter-

input, procces dan output akan terlaksana jemahan oleh Soecipto. Pustaka

dengan baik jika, calon guru memiliki mo- Pelajar, Yogyakarta. Banks, J. A. (1994). Teaching strategies

tivasi belajar yang tinggi, semangat untuk for ethnic studies: The goals of the

mengikuti perkuliahan dan terampil dalam multicultural curriculum. Boston: Allyn and Bacon

menyelesaikan tugas dari dosenya. Hasil Bafadal. I. 2006. Peningkatan Profesional-

penelitian menujukan bahwa kompetensi isme Guru Sekolah Dasar: Jakarta. Bumi Aksara

calon guru dalam menyusun dan mengem- Corebima, A.D. 2005. Pengaruh Kemam-

bangkan perangkat pembelajaran berbasis puan Berpikir. Makalah disampai- akan pada Pelatihan PBMP (Pem-

multietnis masih belum baik sehingga bagi berdayaan Berpikir Melalui Pertan-

mahasiswa calon guru perlu mendalami yaan) pada Pembelajaran dengan Tema: Pemberdayaan Kemampuan

dengan baik materi atau mata kuliah yang Berpikir Selam Pembelajaran se-

mendukung kompetensi pedagogic calon bagai Langkah Strategi Implemen- tasi Kurikulum 2004 Bagi Guru dan

guru. Mahasiswa Sains Bioologi dalam

Rangka RUKK VA 25 Juni 2005. Corebima, A.D. 2002. Pemberdayaan Ber- Berdasarkan hasil dan pembahasan

KESIMPULAN

pikir Melalui Pertanyaan (PBMP) Sebagai Alat Pembelajaran SAINS

dapat disimpulkan sebagai berikiut (1)

Konstruktivis Untuk Kompetensi paedagogik calon guru

Biologi

Meningkatkan Penalaran Siswa SLTP Di Jawa Timur. Laporan

Sekolah Dasar atau mahasiswa PGSD RUT VIII. Kantor Menteri Negara

Universitas Khairun kategori tinggi 52 % Riset Dan Teknologi. Darmadi. 2011. Membentuk Peradaban

dan rendah sebanyak 48%, (2) Pengem- Bangsa Melalui Pendidikan Multi-

bangan Perangkat Pembelajaran berbasis

Etnik. file:///C:/Users/Rizieq/Documents/

multietnis calon guru Sekolah Dasar atau

REFEREN-

mahasiswa PGSD Universitas Khairun SI/Pengajaran%20Multietnik/mem bentuk-peradaban-bangsa-

kategori layak 54,65% dan tidak layak melalui.html. On Line. Diakses

45,34%. tanggal 13 Pebruari 2012. Depdiknas. 2010. Supervisi Akademik Ma-

teri Pelatihan Penguatan Kemam- teri Pelatihan Penguatan Kemam-

cation.

Depdiknas http://www.methods.edu/cetl/cetl.ht Eggen, P.D , & Kauchak, D.P. 1996.

m diakses pada tanggal 10 Pebruari Strategi for Teacher: Teaching

Content and Thinking Skill. USA: Kusmarni. 2011. Pendidikan Multikultur- Allyn & Bacon.

al. Suatu Kajian Tentang Pendidi- Eka, 2013. Pengaruh Kompetensi Peda-

kan Alternatif Di Indonesia Untuk gogik Guru Terhadap Hasil Belajar

Merekatkan Kembali Nilai-nilai Siswa pada Mata Pelajaran

Persatuan, Kesatuan Dan Berbang- Ekonomi

sa di Era Global. On Line. nak.(online),(http;//andriawatieka@

Maasawet E.T, 2009. Pengarug Strategi yahoo.com.Diakses 16 Juni 2014)

Pembelajaran Koopertif Snowball- Haerullah, 2012. Potensi pembelajaran

ing dan number head together berpola pemberdayaan berpikir me-

(NHT) pada sekolah Multietnis ter- lalui pertanyaan (PBMP) dipadu

hadap Kemampuan Berpikir Kritis, Think Pair Share (TPS) dalam

Hasil Belajar Kognitif Sains Biolo- upaya member dayakan keterampi-

gi dan Sikap Sosial Siswa SMP lan metakognisi siswa pada sekolah

Samarinda. Disertasi tidak diterbit- multietnis. Jurnal Bionature volume

kan.

13 Nomor 1 Appril 2012 ISSN: Maslikhah, 2007. Quo Vadis, Pendidikan 1411-4720

Multikultu, Rekonstruksi Sistem Haerullah, 2012. Pengembangan Perangkat

Pendidikan Berbasis Kebangsaan. Pembelajaran

Surabaya. Stain Salatiga Press berdayaan Berpikir Melalui Pertan-

Berpola

Pem-

Muliyana. 2009. Komunikasi Antarbudaya. yaan (PBMP) dipadu TPS dan

Banadung. Rosda Karya Pengaruhnya terhadap Keterampi-

Payong MR, 2011. Sertifikasi Profesi lan Metakognisi, Keterampilan

Guru. Konsep Dasar, Problematika Berpikir Kritis, dan Sikap Sosial

dan Iplementasinya. Jakarta. Indeks siswa Multi etnis di kota Ternate.

Permendikbud No. 103 Tahun 2014 ten- Disertasi Universitas Negeri Ma-

tang Pembelajaran pada Pendidikan lang, Tidak di Terbitkan.

Dasar dan Menengah. Haerullah, 2016. Inovasi Pembelajaran

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar IPA di SD (Teori dan Praktik sela-

Kurikulum 2013 Sekolah Da- ma pembelajaran di Sekolah Multi

sar/Madrasah Ibtidaiyah. etnis). Lepkhair. Ternate.

Sahabuddin, 2007. Mengajar dan Belajar Ibrahim, G.A. 2007. Dola Bololo: Budaya

dua Aspek dari Suatu Proses yang Berpikir Positif Masyarakat Ter-

disebut Pendidikan. Badan Penerbit nate. Jurnal Ilmiah Tekstual Vol.5.

UNM. Makassar. No 7, april 2007. Fakultas Sastra

Siswandoko, 2013. Kompetensi, Sertifikasi dan Budaya Universitas Khairun

Guru, dan Kualitas Belajar Siswa Ternate.

Sekolah Dasar. (online) Jurnal Isjoni. 2010. Cooperative Learning Efek-

Pendidikan dan kebudayaan , tifitas pembelajaran Kelompok.

Vol.19 Nomor 3 September Bandung. Alfabeta,

2013.http;//yuanikoparamitra@yah John Opara, 2008. Multiethnic Teaching

oo.com. di akses pada 13 Juni Methods in Higher Education: Per-

ception, Practice, and Benefits. Teaching Methods In Higher Edu-

Silabus Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Utami, 2003. Kualitas dan Profesionalisme Sekolah Sekolah Dasar/Madrasah

Guru. Artikel di unduh pada tang- Ibtidaiyah.

13 Juni 2013. Supardi, 2013. Kinerja Guru. Raja

gal

http;www.pikiran- Grafindo Persada. Jakarta

rakyat.com/cetak/102/15.html

MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA TENAGA PENDIDIK OLEH DINAS PENDIDIKAN KOTA TERNATE

Rustam Hasim, Nani I Rajaloa, Mukhtar Yusuf

Dosen Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Universitas Khairun Ternate e-mail: [email protected] , [email protected] ;

ABSTRAK. Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif naturalistik untuk mengambarkan manajemen tenaga pendidik sumberdaya manusia pada dinas Kota Ternate secara alami, lengkap mendalam dan utuh. Pendekatan kualitatif naturalistik digunakan untuk memperoleh informasi dan penafiran mendalam mengenai makna manajemen sumberdaya manusia sesuai dengan realitas yang ada dilapangan. Teknik Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui beberapa teknik, yaitu pengamatan, wawancara dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data secara wawancara digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah disediakan. Informan terdiri dari kepala dinas pendidikan, kepala sekolah, guru dan komite sekolah. Kesimpulan penelitian ini menunjukan bahwa perencanaan dan rekrutmen Tenaga Pendidik Dinas Pendidikan Kota Ternate belum optimal dalam melihat aspek pemerataan penempatan guru, administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. Di samping itu masih terdapat kesenjangan guru mata pelajaran di setiap sekolah di samping itu masih banyak tenaga pendidik belum maksimal dalam melaksanakan kewajiban sebagai guru yang profesional.

Kata Kunci: Perencanaan; Rekrutmen; Tenaga Pendidik, Satuan pendidikan.

ABSTRACT. This research uses a naturalistic qualitative approach to describe the management of human resource educators in Ternate City service, naturally, complete in depth and intact. A naturalistic qualitative approach is used to obtain information and deep interpretation of the meaning of human resource management in accordance with the reality of the field. Techniques Data collection in this study was conducted through several techniques, namely observation, interview and documentation. Data collection techniques are used to interview interview questions that have been provided. Informants consisted of heads of education offices, principals, teachers and school committees. The conclusion of this study indicates that the planning and recruitment of education personnel of Education Office of Ternate City has not been optimal in viewing the aspect of equal distribution of teacher placement, administration, management, development, supervision and technical service to support education process in education unit. In addition there is still a gap of subject teachers in each school in addition there are still many educators have not maximized in carrying out the obligations as a professional teacher.

Keywords: Planning; recruitment; Educators, Education units.

samping masih belum Penelitian ini dilatar belakangi,

PENDAHULUAN

Di

meratanya distribusi dan kualifikasi guru timpangnya ketersediaan guru di beberapa

pada setiap jenjang satuan pendidikan. Kecamatan di Kota Ternate yang tidak

pelaksanaan manajemen proporsional pada setiap jenjang satuan

Adalah

sumberdaya manusia dinas pendidikan pendidikan. Di Pulau Ternate relatif

Kota Ternate, masih banyak menghadapi tersedia bahkan ada sekolah berkelebihan

berbagai masalah seperti; (1). Perencanaan ketersediaan guru ketimbang beberapa

tanaga pendidik (guru) belum nampak kecamatan di luar Pulau Ternate seperti

secara jelas untuk jangka pendek dan Kecamatan Pulau Hiri, Kecamatan Moti

jangka panjang. (2). Perencanaan dan dan Kecamatan Batan Dua. Kelebihan guru

rekrutmen tanaga pendidik (guru) pada bukan hanya pada jenjang SD tetapi juga

Kota Ternate pada jenjang SMP dan SMA, masih

dinas

Pendidikan

pelaksanaanya masih bergantung pada terdapat sekolah yang guru mata

ketentuan Badan Kepegawaian Daerah. pelajarannya lebih sehingga beban

(3). Rekrutmen tanaga pendidik (guru) mengajarnya kecil. Sebaliknya di luar

belum sesuai dengan kebutuhan. (4). Kecamatan Pulau Ternate terdapat

Pengembangan karier tanaga pendidik sekolah yang guru mata pelajarannya

(guru) masih terbatas dan belum hanya 1 orang bahkan tidak ada. Untuk

memenuhi kebutuhan, (5). Evaluasi kinerja menutupi kekosongan tersebut maka

tanaga pendidik (guru) yang dilakukan diambil guru mata pelajaran lain yang

masih kurang dan belum menyeluruh tidak memeliki relevansi keilmuan dengan

untuk seluruh pegawai. (6). Kompensasi apa yang diajarkan. Pertanyaanya adalah

(uang insentif) diluar jam kerja pada dinas apakah ketimpangan persebaran dan

pendidikan Kota Ternate masih rendah, ketersediaan

(7). Kantor dinas pendidikan Kota Ternate manajemen (kualitas) tata kelola tenaga

belum optimal menjalangkan fungsi pendidik (SDM) yang merupakan tugas

sebagai Pembina teknis dalam pendidikan Kantor Dinas Pendidikan Kota Ternate.

didaerah, (8). Lemahnya sistem tatakelola Atau, apakah ketimpangan itu terkait

ditandai dengan pembiayaan pendidikan dengan penyediaan tenaga pendidik setiap

belum didasarkan pada sistem pemetaan tahun oleh pemerintah.

alokasi (budget mapping alocation) untuk kebutuhan setiap penyelenggaraan satuan alokasi (budget mapping alocation) untuk kebutuhan setiap penyelenggaraan satuan

didukung dengan analisis manfaat dan pendidikan masih lemah, sehingga turut

dukungan kompetensi. Dan masih banyak menyebabkan

tenaga-tenaga pendidik belum banyak yang masyarakat dan dunia usaha terhadap

kurangnya

partisipasi

memenuhi syarat kompotensinya untuk pembiayaan program-program pendidikan.

disertifikasi karena terhalang kualifikasi Selain itu, upaya peningkatan

akademik yang dimiliki.

pengetahuan dan kemampuan melalui Kondisi keberadaan tenaga guru pendidikan dan pelatihan belum terlaksana

sebagaimana diuraikan di atas, dan dengan dengan baik. Fokus perhatian lebih pada

mempertimbangkan potensi sumberdaya pendidikan penjenjangan, adum, adumla,

manusia tersedia memperlihatkan perlu sepama, sepamen, dan sepati dari pada

upaya nyata, berkesinambungan dan pendidikan

terpadu dari pemerintah daerah Kota pengetahuan dan kemampuan teknis.

untuk

meningkatkan

Ternate, khususnya Dinas Pendidikan Jumlah guru yang diberikan tugas belajar

Nasional Kota Ternate. Dengan melalui diperguruan tinggi masih dalam jumlah

(BKD) sebagai relatif kecil untuk jenjang S2 dan S3, juga

biro

kepegawaian

kebijakan dibidang termasuk

operasional

kepegawaian untuk melakukan rekrutmen penjenjangan pendidikan teknis dan

mengikuti

pendidikan

dan pemerataan kebutuhan tenaga guru fungsional.

serta meningkatkan profesionalitasnya. pendidikan dan pelatihanpun tidak semata-

akan mampu mata ditentukan oleh kemampuan dan

Dengan

harapan

menghasilkan sumberdaya manusia yang potensi perkembangan seorang guru tetapi

memeliki kualitas kinerja yang tinggi dan tergantung

para guru yang mampu mengembangkan hubungannya penentu kebijakan. Terdapat

kapasitas yang lebih profesional. Apabila juga upaya pengembangan karier yang

kebutuhan tenaga guru tersebut dapat tidak jelas sehingga terkesan tidak

dilaksanakan dengan tepat akan diperoleh profesional. Begitu mudahnya para guru

manfaat yang besar bagi pemerintah Kota dialih tugaskan dari satu unit ke unit yang

Ternate untuk meningkatkan sumberdaya lain tanpa ada suatu pertimbangan yang

manusia melalui peningkatan pendidikan jelas.

diberhentikan dari jabatan lama dan

Sehubungan dengan hal tersebut, pengembangan karier dan evaluasi kinerja. kantor dinas pendidikan Kota Ternate

Secara teori, keberadaan sumberdaya dituntut untuk melasanakan manajemen

manusia sangat penting bagi sebuah sumberdaya manusia yang baik, sehingga

organisasi, baik itu organisasi publik dapat lebih meningkatkan kualitas dalam

maupun organisasi non publik yang sama- memberikan pelayanan kepada publik,

sama mempunyai tujuan yang hendak terutama yang berhubungan dengan di

dicapai. Tujuan tersebut akan dapat pendidikan di Kota Ternate. Untuk

diwujudkan apabila setiap organisasi mewujudkan kinerja dinas pendidikan

mendayagunakan dan Kota Ternate yang baik dipengaruhi oleh

dengan

memberdayakan segenap sumberdaya yang banyak faktor, salah satunya adalah

MATERI DAN METODE

Manajemen sumberdaya manusia terkait

PENELITIAN

dengan upaya dan langkah mengelola

A. Metode Penelitian

sumberdaya manusia yang digunakan

penelitian ini adalah dalam meningkatkan kinerja sumberdaya

Jenis

deskriptif kualitatif, dengan mengunakan manusia, sehingga sesuai dengan target

pendekatan kualitatif naturalistik, yaitu dan sasaran lembaga dapat dicapai.

mengambarkan manajemen sumberdaya (Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana,

manusia tenaga pendidik oleh Dinas 2012: 12). Dengan begitu, terwujudnya

Pendidikan Kota Ternate, secara alami, proses pendidikan yang berkualitas maka

lengkap mendalam dan utuh. Pendekatan di mulai dari perencanaan pendidikan yang

kualitatif naturalistik digunakan untuk lebih membumi dan pengembangan model-

memperoleh informasi dan penafiran model pembelajaran yang

mengenai manajemen mendorong karakter luhur peserta didik

mampu

mendalam

sumberdaya manusia Dinas Pendidikan secara nyata.

Kota Ternate sesuai dengan realitas yang Berpijak

ada dilapangan. Pendekatan kualitatif tersebut, tulisan ini menjelaskankan proses

dari

permasalahan

naturalistik bertujuan untuk memperoleh pelaksanaan manajemen

informasi data yang akurat, pengumpulan manusia tenaga pendidik dinas Pendidikan

sumberdaya

data berdasakan situasi yang wajar, Kota Ternate, dengan mengfokuskan pada

langsung dan apa adanya mengenai fungsi

perencanaan,

rekrutmen,

gambaran kondisi objek penelitian di gambaran kondisi objek penelitian di

dan transformasi data kasar yang muncul tentang

dari catatan-catatan tertulis di lapangan. sumberdaya manusia tenaga pendidik oleh

bagaiamana

manajemen

(2), Penyajian Data (data display). Dinas Pendidikan Kota Ternate.

Selanjutnya yang dilakukan peneliti pada

B. Teknik Pengumpulan dan Analisis

alur penyajian data adalah peneliti

Data

kegiatan mengumpulkan Pengumpulan data dalam penelitian

melakukan

informasi yang telah tersusun dari hasil ini dilakukan melalui beberapa teknik,

reduksi data. Menyajikan data dalam yaitu; pengamatan, wawancara dan

bentuk teks yang bersifat naratif, gambar dokumentasi. Dalam pengumpulan data,

(3), Menarik peneliti berkomunikasi dan berinteraksi

dan

tabel.

(conclusion/ dengan

Kesimpulan/Verifikasi

drawing verification) . Pada alur akhir pengumpulan data, ketiga metode tersebut

analisis data ini adalah menarik tidak dipergunakan secara terpisah satu

kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan dengan

yang lainnya,

melaingkan

yang dikemukakan merupakan temuan dipergunakan secara bersama. Metode

akhir dan permanen yang dapat menjawab yang satu melengkapi metode yang lain,

penelitian. (Mulyana, sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.

permasalahan

(Moleong, 2007:6). .HASIL DAN PEMBAHASAN

Data yang sudah terkumpul dalam Berdasarkan hasil penelitian maka

penelitian ini kemudian dianalisis dengan berikut ini akan dijelaskan hasil penelitian

pendekatan diskriptif kualitatif. Data yang tentang manajemen sumberdaya manusia

dikumpulkan pada awal penelitian melalui tenaga pendidik oleh Dinas Pendidikan

pengamatan, wawancara, dan dukumentasi Kota Ternate sebagai berikut:

langsung dicatat untuk dianalisa. Data

A.

Perencanaan Sumber Daya Manusia Tenaga Pendidik

dianalisis dengan mengunakan model yang

dikembangkan. Ada tiga komponen model Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dalam menganalisis data

sejumlah narasumber di peroleh informasi kualitatif yaitu; (1) Reduksi Data (data

proses perencanaan reduction ). Kegiatan ini dilakukan oleh

bahwa

dalam

sumberdaya manusia tenaga pendidik, peneliti pada alur reduksi data adalah

Kota Ternate melakukan pemilihan, membuat ringkasan,

Dinas

pendidikan

melaksanakan beberapa tahapan penting melaksanakan beberapa tahapan penting

Ternate selalu proses perencanaan sumber daya manusia

Pendidikan

Kota

kebutuhan dan tenaga pendidik dinas pendidikan Kota

berpedoman

pada

kekurangan guru pada semua jenjang Ternate terlebih dahulu mengadakan

pendidikan (TK-SMA), dan Keempat, evaluasi dan analisis. Evaluasi dan analisis

setelah perencanaan sumberdaya tenaga yang dilakukan setiap tahun, ini bertujuan

disusun, maka untuk

pendidik

berhasil

pelaksanaanya diserahkan kepada kepala kekurangan dan memerlukan tenaga

bagian tata usaha yang membawahi kepala pendidik.

sub bagian umum kepegawian. Kedua , setelah hasil evaluasi dan

Menurut hasil survey Dinas analisis diketahui, Dinas Pendidikan Kota

Pendidikan Kota Ternate tahun 2015 Ternate mengadakan rapat kerja sama

jumlah SD Negeri sebanyak 97 buah dalam rangka mengusulkan perencanaan

dengan jumlah guru 933 orang, sementara tenaga pendidik dengan instansi Badan

peserta didiknya 18814 orang. Jumlah Kepegawaian Daerah (BKD). Tujuanya

SMP Negeri 14 buah dengan jumlah guru koordinasi ini agar perencanaannya

476 orang, dan jumlah siswa sebanyak berjalan dengan lancar, jelas terarah dan

6540 orang. Untuk jenjang pendidikan sesuai dengan kebutuhan tenaga pendidik

SMA, jumlah SMA negeri 9 buah dengan dinas pendidikan Kota Ternate. Hal ini

jumlah guru 333 orang serta murid dimaksudkan agar perencanaan tenaga

sejumlah 5936 orang. Sedangkan jumlah pendidik harus membutukan penerapan

sekolah SMK Negeri 5 buah, dengan yang rasional, dianalisis, dan sistematis

jumlah gurunya sebanyak 211 orang dan prosesnya dapat berjalan efektif dan jumlah siswa sebanyak 2777 orang . Untuk

efisien serta sesuai dengan kebutuhan dan lebih jelasnya lihat tabel berikut: tujuan pendidikan.

Tabel 1. Jumlah guru SD, SMP dan SMA Negeri Kota Ternate 2015/2016

Ketiga , setelah dilakukan rapat

Jumlah

Strata Pendidikan

dengan pihak-pihak terkait dengan Badan

Pend.

Sekolah

Guru Siswa

Kepegawaian 20 daerah (BKD) dan

Sekertariat Daerah, selanjutnya Dinas

- - - 97,3 2,7 18

Pendidikan 13 Kota Ternate melakukan

SMK

47 - - - 98,6 1,4

Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kota Ternate 2015

proses perencanaan. Dalam proses

Dari penelitian menemukan bahwa jangka pendek adalah perencanaan tahunan distribusi tenaga guru di masing-masing

atau perencanaan yang dibuat untuk sekolah belum merata disetiap jenjang

dilaksanakan dalam waktu kurang dari 5 pendidikan apakah itu SD, SMP, dan

tahun, sering disebut sebagai rencana SMA. Sehingga menyebabkan ada sekolah

operasional. Perencanaan ini merupakan yang memiliki kelebihan guru dan sekolah

penjabaran dari rencana jangka menengah yang mengalami kekurangan guru. Sekolah

dan jangka panjang. Kedua, perencanaan yang memeliki kelebihan guru hampir

jangka menengah mencakup kurun tersebar di seluruh Kota Ternate, seperti

waktu diatas 5-10 tahun. Perencanaan ini

penjabaran dari rencana jangka panjang, Tengah, Ternate Utara dan Pulau Ternate.

Kecamatan Ternate Selatan,Ternate

tetapi sudah lebih bersifat operasional, dan Sementara sekolah yang mengalami

ketiga, perencanaan jangka panjang kekurangan guru tersebar di beberapa

meliputi cakupan waktu diatas 10 tahun Kecamatan di luar Pulau Ternate yang

sampai dengan 25 tahun. secara geografis jauh dari Kota Ternate

B. Rekrutmen Sumber Daya Manusia Tenaga Pendidik

yaitu Kecamatan Pulau Batang Dua, Rekrutmen tenaga pendidik (guru)

Kecamatan Moti dan Kecamatan Pulau Hiri. pada Kantor Dinas Pendidikan Kota

Dalam mengatasi kebutuhan akan tenaga

mengacu pada guru tersebut, Dinas Pendidikan Nasional

Ternate

dilakukan

kebutuhan dan kekurangan guru pada Kota Ternate telah melakukan perencanaan

setiap sekolah yang telah direncanakan tenaga guru guru dengan melakukan

sebelumnya dengan mengunakan seleksi koordinasi dengan Kabit Ketenagaan Dinas

akademik, administrasi, kesehatan, dan Pendidikan Nasional Kota Ternate,

kualifikasi yang telah ditentukan oleh sehingga diharapkan tidak akan terjadi

Badan Kepegawaian Daerah (BKD). kekurangan guru pada semua jenjang

Proses perekrutan tenaga pendidik Dinas pendidikan di Kota Ternate sehingga

Pendidikan Kota Ternate menetapkan tiga terpenuhi jumlah guru disetiap sekolah.

jenis tes untuk menyeleksi yaitu: (1).

Terkait dengan perencanaan, Dinas

Seleksi administrasi, seleksi kesehatan, Pendidikan telah membuat perencanaan,

seleksi akademisi dan materi seleksi melaksanakan

dan

mengevaluasi

tersebut sudah ditentukan oleh pemerintah kebutuhan tenaga guru di sekolah melalui

pusat, (2). Penempatan bagi guru lama tiga tahapan; yakni, pertama, perencanaan

dilakukan dengan promosi, rotasi, dan dilakukan dengan promosi, rotasi, dan

Tabel 2. Rasio Murid dengan Guru SD, SMP, dan SMA Menurut Kecamatan Kota

dan pelatihan sesuai dengan kebutuhan

untuk meningkatkan kinerja guru. MATAN Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta

1 Pulau Ternate

Berdasarkan hasil penelitian bahwa

rekrutmen tenaga pendidik oleh Dinas

Dua 4 Pulau Hiri

0 0 0 0 Pendidikan Kota Ternate, bertujuan untuk 0

5 Ternate Selatan

mendapatkan guru yang profesional dan

6 Ternate Tengah

0 mempunyai 0 kualifikasi yang terbaik. Utara 13,97 13,6 15,65 11,36 3,45 7,07

7 Ternate

Sumber: Kota Ternate Dalam Angka 2015

Rekrutmen guru baru perlu diadakan untuk Keberhasilan Dinas Pendidikan memenuhi kebutuhan sekolah-sekolah

Kota Ternate untuk mendapatkan guru yang masih banyak membutuhkan guru

yang berkualitas tidak lepas dari upaya kelas khususnya guru Sekolah Dasar dan

untuk mengadakan rekrutmen yang baik. guru mata pelajaran untuk SMP dan SMA

Rekrutmen guru yang baik akan yang tersebar dibeberapa Kecamatan di

memberikan hasil yang positif bagi Kota Ternate seperti; Kecamatan Pulau

sekolah. Semakin efektif proses rekrutmen Batang Dua, Kecamatan Moti dan

dan seleksi penerimaan guru, semakin Kecamatan Pulau Hiri. Perekrutan guru

besar kemungkinan untuk mendapatkan baru sangat dibutuhkan untuk mengisi

guru yang tepat. Selain itu, rekrutmen dan posisi jabatan yang sesuai bidangnya dan

seleksi yang efektif akan berpengaruh dilakukan sesuai dengan kebutuhan

langsung pada produktivitas dan kinerja sekolah, dan persyaratan yang telah

guru. Dengan demikian, rekrutmen yang ditentukan.

dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Kota Guru ideal yang diperlukan adalah

Ternate untuk mencari sumberdaya guru yang memahami benar akan

manusia guna menutupi kekurangan guru profesinya. Hal ini karena kualitas guru

kelas atau mata pelajaran disetiap jenjang yang akan digunakan oleh Dinas

pendidikan di Kota Ternate dapat diatasi. Pendidikan kota Ternate sangat bergantung

Selain guru, prinsip yang yang dipakai pada prosedur rekrutmen dan seleksi yang

Dinas Pendidikan Kota Ternate ketika dilaksanakan. Untuk dapat mengetahui

mengadakan rekruitmen Kepala Sekolah tingkat pendidikan dan rasio Guru-Murid

dan Pengawas Sekolah adalah benar-benar pada SMP dan SMA Kota Ternate dapat

terdapat jabatan yang kosong sehingga dilihat pada tabel berikut:

membutuhkan tenaga sumberdaya manusia membutuhkan tenaga sumberdaya manusia

dalam melaksanakan tugas yang meliputi memperhatikan analisis jabatan sehingga

kegiatan guru dimasyarakat, organisasi dapat merekrut orang yang tepat dan sesuai

sosial dan keagamaan, kepramukaan, dengan jabatan tersebut. Di samping itu,

maupun kepengurusan dalam PGRI. dalam rekrutmen tenaga pendidik juga di

Program pembinaan guru dilakukan hindarkan dari unsur KKN sehingga tidak

penataran-penataran yang ada pihak yang dirugikan.

melalui

berkaitan dengan seluruh bidang studi

C. Pengembangan Sumber Daya

diajarkan di sekolah.

Manusia Tenaga Pendidik

Dari hasil observasi dan wawancara Program pembinaan sumberdaya

sejumlah narasumber di peroleh informasi manusia pendidik oleh Dinas Pendidikan

bahwa pembinaan mutu guru SD, SMP dan Kota Ternate meliputi; program diklat para