Kita tidak bisa tidak berkomunikasi (1)

Kita tidak bisa tidak berkomunikasi. Hal ini benar, dalam kehidupan sehari-hari kita sudah
berkomunikasi, dimana manusia bisa berkomunikasi dengan dirinya sendiri atau individu,
dengan dirinya dan Tuhan serta individu dengan kelompok, manusia adalah makhluk yang
tidak bisa hidup sendiri pasti membutuhkan kelompok maka dari itu cara mendapatkan
kelompok adalah berkomunikasi yaitu menyampaikan pesan antara individu satu dengan
yang lain. Komunikasi adalah hal yang sangat penting. Kita tidak bisa tidak berkomunikasi,
karena mulai sejak dalam kandungan sebenarnya kita sudah berkomunikasi secara non
verbal, misalnya sejak dalam kandungan, perut ibu serasa bergerak dan hal itu menandakan
bahwa balita yang ada dalam kandungan itu sudah mempunyai roh (hidup), ketika lahir saat
menjadi balita, anak tersebut menangis, tangisan itu adalah komunikasi yang non verbal ,
menunjukkan bahwa balita itu menginginkan sesuatu, (mencari ibunya, lapar, haus dan
lainnya).
Dari contoh tersebut, kita tidak bisa lepas dari komunikasi, jika manusia sejak lahir tidak
pernah mengenal komunikasi maka hal tersebut bisa membuat manusia menjadi idiot.
Berbeda kalau dari sejak lahir sudah diajak berkomunikasi dikenalkan berbagai macam hal
komunikasi, misal diajak bicara, mendengarkan music, melihat gambar, dan lainnya. Maka
hal tersebut secara tidak langsung membuat pikiran manusia menjadi cerdas. Komunikasi
adalah bekal untuk hidup dimana manusia membutuhkan sebuah cara untuk menyampaikan
pesan dan penyesuaian antara individu satu dengan yang lain.
Manusia sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial, memiliki dorongan
ingin tahu, ingin maju dan berkembang, dan salah satu sarananya adalah komunikasi.

Sebagai individu, manusia pastinya selalu ingin menjadi lebih baik dan mengembangkan
diri. Untuk mengembangkan diri, tentu saja jawabannya bukanlah berdiam diri dan tidak
berkomunikasi dengan orang lain. Kita akan dapat berkembang jika kita memiliki
pengalaman hidup yang kita dapat dari komunikasi. Sementara manusia sebagai makhluk
sosial, akan membutuhkan komunikasi untuk bersosialisasi dengan orang lain. Pada
dasarnya, manusia akan saling membutuhkan, dan butuh untuk berinteraksi serta
menyampaikan pesan satu sama lain. Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa ingin
berhubungan dengan manusia lainnya. Jika orang tidak pernah berkomunikasi dengan orang
lain niscaya ia akan merasa terisolasi dari masyarakatnya. Pengaruh dari keterisolasian ini
akan menimbulkan depresi mental yang pada akhirnya membawa orang kehilangan
keseimbangan jiwa. Komunikasi sudah merupakan bagian dari kehidupan kita dan
sepanjang manusia hidup maka ia perlu dan harus berkomunikasi.

Dengan adanya komunikasi dalam hidup kita, kita dapat memenuhi kebutuhan
emosional kita dan meningkatkan kesehatan mental kita. Kita belajar makna cinta, kasih
sayang, keintiman, simpati, rasa hormat, rasa bangga, bahkan iri hati dan kebencian. Melalui
komunikasi kita dapat mengalami berbagai kualitas perasaan itu dan membandingkan antara
perasaan yang satu dengan perasaan lainnya.
Seperti yang dikemukakan Thomas M. Scheidel, kita berkomunikasi terutama untuk
menyatakan dan mendukung identitas-diri, utnuk membangun kontak social dengan orang

disekitar kita, dan untuk mempengaruhi orang lain untuk merasa, berfikir atau berperilaku
seperti yang diinginkan. Namun menurut scheidel tujuan dasar kita berkomunikasi adalah
untuk mengendalikan lingkungan fisik dan psikologi kita. Gordon I Zimmerman et al.
Merumuskan bahwa kita dapat membagi tujuan komunikasi menjadi dua kategori besar,
pertama, kita berkomunikasi untuk menyelesaikan tugas-tugas yang penting bagi kebutuhan
kita untuk memberi makan dan pakaian kepada diri-sendiri, memuaskan kepenasaranan kita
akan lingkungan, dan menikmati hidup, kedua kita berkomunikasi utnuk menciptakan dan
memupuk hubungan dengan orang lain. Jadi komunikasi mempunyai fungsi isi, yang
melibatkan pertukaran informasi yang kita perlukan untuk menyelesaikan tugas dan fungsi
hubungan yang melibatkan pertukaran informasi mengenai bagaimana hubungan kita
dengan orang lain (Deddy Mulyana:2008:4)
“Orang yang tidak pernah berkomunikasi dengan manusia bisa dipastikan bisa “tersesat”
karena ia tidak sempat menata dirinya dalam suatu lingkungan social komunikasilah yang
memungkinkan individu membangun suatu kerangka rujukan dan menggunakannya sebagai
panduan untuk menafsirkan situasi apapun yang dia hadapi” (Deddy Mulyana:2008:6)
Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya.
Jika orang tidak pernah berkomunikasi dengan orang lain niscaya ia akan merasa terisolasi
dari masyarakatnya. Pengaruh dari keterisolasian ini akan menimbulkan depresi mental
yang pada akhirnya membawa orang kehilangan keseimbangan jiwa. Oleh sebab itu
menurut Dr. Everett Kleinjan dari East West Center Hawaii, komunikasi sudah merupakan

bagian kekal dari kehidupan manusia seperti halnya bernafas. Sepenjang manusia ingin
hidup

maka

ia

perlu

berkomunikasi.

Profesor Wilbur Schramm menyebut bahwa komunikasi dan masyarakat adalah dua kata
kembar yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Sebab tanpa komunikasi tidak
mungkin masyarakat terbentuk, sebaliknya tanpa masyarakat maka manusia tidak mungkin

dapat

mengembangkan

komunikasi


(Schramm;

1982)

Menurut teori dasar Biologi manusia ingin berkomunikasi dengan manusia lainnya itu
karena adanya dua kebutuhan, yakni kebutuhan untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya

dan

kebutuhan

untuk

menyesuaikan

diri

dengan


lingkungannya.

Harold D.Lasswell salah seorang peletak dasar ilmu komunikasi lewat ilmu politik
menyebut tiga fungsi dasar yang menjadi penyebab, mengapa manusia perlu
berkomunikasi

:

1. Hasrat manusia untuk mengontrol lingkungannya. Melalui komunikasi manusia dapat
mengetahui peluang-peluang yang dapat dimanfaatkan untuk kelangsungan hidupnya serta
menghadapi segala ancaman yang akan menimpa alam sekitarnya. Bahkan dengan
komunikasi manusia dapat mengembangkan pengetahuannya dengan cara belajar dari
pengalaman

ataupun

informasi

yang


didapat

dari

lingkungannya.

2. Upaya untuk dapat beradaptasi dengan lingkungannya. Proses kelanjutan suatu
masyarakat itu adalah bagaimana selanjutnya beradaptasi dengan lingkungannya.
Penyesuaian ini dilakukan agar manusia hidup dalam suasana yang harmonis
3. Upaya untuk melakukan transformasi warisan sosialisasi. Suatu masyarakat yang ingin
mempertahankan keberadaannya, maka mereka dituntut untuk melakukan pewarisan nilainilai yang ada. Misalnya bagaimana orangtua mengajarkan tata karma yang baik kepada
anaknya,

media

massa

menyalurkan


pesan

kepada

khalayak.

Professor David K.Berlo dari Michigan State University menyebutkan secara ringkas bahwa
komunikasi sebgai instrument dan interaksi yang berguna untuk mengetahui dan
memprediksi sikap orang lai, juga untuk mengetahui keberadaan diri sendiri dalam
mencipatakan

keseimbangan

dalam

masyarakat.

(Byrnes,

1965)


Jadi proses komunikasi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, karena dengan
komunikasi kita bisa mengatur tata karma, mewariskan kebudayaan dll. Bisa dikatakan
untuk sekarang ini keberhasilan seseorang tergantung bagaimana proses komunikasi yang ia
lakukan.