S ADP 1100025 Chapter1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pendidikan merupakan hal penting yang mendasar bagi kehidupan
manusia dalam upaya melahirkan dan mengembangkan sumber daya manusia
yang unggul dan berkualitas. Pendidikan nasional berperan meningkatkan
kompetensi dan membangun karakter bangsa yang bermartabat dan beradab
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan
potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Menurut UU
No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS, yakni:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan dapat menciptakan masyarakat terpelajar dan menjadi
landasan untuk meningkatkan pertumbuhan penyediaan tenaga kerja yang kaya
akan pengetahuan, menguasai teknologi, serta memiliki keterampilan dan
keahlian. Untuk membentuk masyarakat tersebut diperlukan pendidikan yang
peningkatan mutu secara terus menerus. Pada kenyataannya, “Ranking
pendidikan di Indonesia adalah yang paling rendah (nomor 40) dari ranking 40
negara di dunia” (dalam Kompas, Pearson Education, 2014).
Guru sebagai pemeran utama pendidikan yang dapat menentukan
keberhasilan proses belajar mengajar di dalam kelas diharapkan mampu untuk
meningkatkan peran dan kompetensinya. Guru yang kompeten dapat menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif serta dapat mengelola kelasnya sehingga hasil
belajar siswa mencapai pada tingkat yang optimal. Adam dan Decey (Rofiq, hlm.
1
FITRI YUSFI HARTINI, 2015
Kontribusi Persepsi Siswa Mengenai Pengelolaan Kelas Oleh Guru Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK
Negeri 1 Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
2) mengemukakan, “Peranan guru dalam proses belajar mengajar adalah sebagai
berikut: (a) guru sebagai demonstrator, (b) guru sebagai pengelola kelas, (c) guru
sebagai mediator dan fasilitator serta (d) guru sebagai evaluator”. Peningkatan
mutu pendidikan dapat tercapai apabila proses belajar mengajar yang
diselenggarakan di kelas benar-benar efektif dan berguna untuk mencapai
kemampuan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diharapkan.
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005
Tentang Guru dan Dosen Pasal 1 ayat 1 dijelaskan bahwa:
Guru adalah pendidik yang professional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
siswa pada pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Demi kelancaran proses belajar mengajar, harus ditunjang dengan
kemampuan profesional gurunya. Adapun sepuluh kompetensi dasar yang harus
dimiliki oleh seorang guru dalam Dimyanti dan Mudjiono (2002, hlm. 164):
Penguasaan bahan, pengelolaan program belajar mengajar, pengelolaan
kelas, penggunaan media/sumber, menguasai landasan pendidikan,
mengelola interaksi belajar mengajar, menilai presentasi siswa untuk
kepentingan pengajaran, mengenal fungsi dan program layanan bimbingan
dan penyuluhan, mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah
serta memahami prinsip-prinsip dan hasil penelitian guna keperluan
pengajaran.
Dalam menjalankan tugasnya sebagai tenaga yang profesional, seorang
guru
dituntut
untuk
dapat
mengelola
kelas
yaitu
menciptakan
dan
mempertahankan kondisi belajar yang optimal bagi tercapainya tujuan
pengajaran. Menurut Amatembun (Rofiq, 2009, hlm. 3) “Pengelolaan kelas
adalah upaya yang dilakukan oleh guru dalam menciptakan dan mempertahankan
serta mengembang tumbuhkan motivasi belajar untuk mencapai tujuan yang telah
di tetapkan”.
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Cimahi atau lebih dikenal dengan
STMN Pembangunan, mempunyai misi membangun siswa yang menjunjung
tinggi norma agama, budaya, bangsa dan budi pekerti luhur; menghasilkan siswa
yang cerdas, terampil, kompetitif, inovatif, kreatif dan mandiri serta memiliki
2
FITRI YUSFI HARTINI, 2015
Kontribusi Persepsi Siswa Mengenai Pengelolaan Kelas Oleh Guru Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK
Negeri 1 Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3
jiwa kewirausahaan, menyiapkan siswa menjadi calon tenaga kerja yang handal
serta mampu bersaing di tingkat regional maupun global; menumbuh
kembangkan budaya berwawasan lingkungan; dan meningkatkan pelayanan
pendidikan dan pengelolaan sekolah melalui layanan prima.
Sesuai dengan misi sekolah tersebut, siswa mempunyai harapan tertentu
terhadap pembelajaran yang diberikan oleh guru tentunya. Jika siswa merasa
proses pembelajaran di kelas yang diberikan oleh guru sesuai dengan apa yang
diharapkan, maka siswa akan merasa nyaman dan puas. Begitupun sebaliknya,
jika proses pembelajaran dalam kelas tidak sesuai dengan apa yang diharapkan,
siswa akan merasa tidak nyaman dan mutu pembelajaran yang diberikan kurang
baik. Penilaian terhadap pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru inilah yang
dipandang dengan persepsi siswa.
Dalam menjalankan tugasnya, guru merupakan seseorang yang sangat
beperngaruh dalam kelas. Seperti apapun sikap yang ditunjukkan guru di dalam
maupun di luar kelas, tentu akan memberikan pengaruh positif maupun negatif
terhadap persepsi siswa. Pengaruh positif yang ditimbulkan dari sikap guru dapat
terlihat dari siswa yang disiplin dan menjaga sopan santunnya, karena siswa
tersebut mempunyai persepsi gurunya baik dan disiplin, sedangkan pengaruh
negatif dari sikap guru dapat terlihat bilamana seorang guru menerapkan sikap
tegas yang berlebihan, maka akan menimbulkan persepsi siswa bahwa guru
tersebut kurang bersahabat, akibatnya siswa jadi merasa tidak nyaman, tegang dan
tertekan saat belajar di dalam kelas.
Setelah melalukan studi pendahuluan di SMK Negeri 1 Cimahi peneliti
mendapatkan beberapa temuan. Masalah yang terdapat dalam kelas yakni ada
beberapa siswa yang berbicara disaat guru sedang menerangkan, ada pula siswa
yang cenderung diam, bahkan ada yang sibuk dengan laptop maupun telepon
genggamnya. Adapun temuan berdasarkan studi dokumentasi rekap temuan
keluhan pelanggan dalam hal ini siswa (terlampir). Dalam rekap temuan tersebut
terdapat beberapa keluhan yang relevan dengan pengelolaan kelas seperti,
program KBM di Workshop kurang kondusif karena suhu yang panas sehingga
3
FITRI YUSFI HARTINI, 2015
Kontribusi Persepsi Siswa Mengenai Pengelolaan Kelas Oleh Guru Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK
Negeri 1 Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4
mengganggu konsentrasi belajar, siswa merasa kurang nyaman dengan guru yang
memberikan nilai kurang objektif. Temuan-temuan tersebut menunjukkan bahwa
adanya kontribusi persepsi siswa mengenai pengelolaan kelas oleh guru terhadap
kelancaran proses belajar mengajar yang akhirnya akan berdampak pada kepuasan
siswa.
Terdapat beberapa alasan mengapa siswa harus dapat dipenuhi kebutuhan
dan keinginannya, seperti yang dijelaskan oleh Suhardan (2006, hlm. 86-87)
bahwa: siswa adalah client yang kebutuhan belajarnya harus dapat dipenuhi oleh
pendidik dengan baik sebab:
1. Siswa adalah orang yang memiliki kekuatan dalam bentuk kebebasan
memilih lembaga pendidikan mana yang ia sukai, karena
kecocokannya dengan keinginannya, harapan dan kebutuhannya.
2. Siswa adalah orang yang mempunyai pilihan untuk menempuh ilmu
sesuai dengan cita-cita dan harapan masa depan.
3. Siswa adalah individu yang memiliki kepribadian, tujuan, cita-cita
hidup dan potensi diri, oleh karena itu ia tak dapat diperlakukan
semena-mena.
4. Siswa adalah seseorang yang selalu berkembang dan berubah,
kebutuhannya pada hari ini belum tentu sama dengan kebutuhan
kemarin, implikasinya perlakuan yang diberikan harus dapat
diperbaiki menyusul perubahan dan kemajuan yang diinginkannya.
5. Siswa menuntut pelayanan individual dan kelompok.
6. Siswa tumbuh dan berkembang, memperoleh kemajuan belajar,
menuntut evaluasi untuk diketahui perubahannya.
Proses pendidikan di sekolah dapat dikatakan bermutu apabila dapat
memberikan kepuasan pada siswanya. Ukuran kepuasan siswa merupakan elemen
inti dari perencanaan penilaian institusional secara komprehensif, dan pelayanan
sebagai suatu penilaian kebutuhan yang bersifat formal. Penilaian kepuasan siswa
dapat dijadikan sebagai acuan untuk membentuk strategi dan taktik untuk
melakukan perbaikan secara cepat dengan cara mengembangkan rencana dan
prioritas kegiatan pendidikan serta membantu sekolah untuk mengetahui harapanharapan siswa terhadap semua aspek pelayanan yang diberikan.
Berdasarkan latar belakang di atas, menunjukkan bahwa kepuasan siswa
tidak ditimbulkan begitu saja, namun ada beberapa faktor yang mempengaruhinya
dalam hal ini persepsi siswa mengenai pengelolaan kelas oleh guru. Oleh karena
4
FITRI YUSFI HARTINI, 2015
Kontribusi Persepsi Siswa Mengenai Pengelolaan Kelas Oleh Guru Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK
Negeri 1 Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5
itu, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul
“Kontribusi Persepsi Siswa mengenai Pengelolaan Kelas oleh Guru terhadap
Kepuasan Siswa di SMK Negeri 1 Cimahi”.
B. IDENTIFIKASI DAN RUMUSAN MASALAH
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka
identifikasi permasalahan yang didapatkan adalah ditemukannya beberapa
siswa yang berbicara disaat guru sedang menerangkan, ada pula siswa
yang cenderung diam, bahkan ada yang sibuk dengan laptop dan telepon
genggamnya. Adapun temuan berdasarkan studi dokumentasi rekap
temuan keluhan pelanggan dalam hal ini siswa (terlampir). Dalam rekap
temuan tersebut terdapat beberapa keluhan yang relevan dengan
pengelolaan kelas seperti, program KBM di Workshop kurang kondusif
karena suhu yang panas sehingga mengganggu konsentrasi belajar, siswa
merasa kurang nyaman dengan guru yang memberikan nilai kurang
objektif. Temuan-temuan tersebut menunjukkan bahwa pengelolaan kelas
oleh guru dalam proses belajar mengajar sangat diperlukann karena
berkontribusi dalam menciptakan suasana yang kondusif saat proses
belajar mengajar berlangsung sehingga dapat menimbulkan persepsi
positif dan terciptanya kepuasan siswa.
2. Rumusan Masalah
Mengacu pada latar belakang yang telah dipaparkan, maka
dirumuskan suatu permasalahan yang akan dibahas dan diteliti yakni:
a. Bagaimana persepsi siswa mengenai pengelolaan kelas oleh guru
di SMK Negeri 1 Cimahi?
b. Bagaimana kepuasan siswa di SMK Negeri 1 Cimahi?
c. Bagaimana kontribusi persepsi siswa mengenai pengelolaan kelas
oleh guru terhadap kepuasan siswa di SMK Negeri 1 Cimahi?
5
FITRI YUSFI HARTINI, 2015
Kontribusi Persepsi Siswa Mengenai Pengelolaan Kelas Oleh Guru Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK
Negeri 1 Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh
gambaran yang jelas mengenai kontribusi persepsi pengelolaan kelas oleh
guru terhadap kepuasan siswa di SMK Negeri 1 Cimahi.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui persepsi siswa mengenai pengelolaan kelas oleh
guru di SMK Negeri 1 Cimahi.
b. Untuk mengetahui kepuasan siswa di SMK Negeri 1 Cimahi.
c. Untuk mengetahui kontribusi persepsi siswa mengenai pengelolaan
kelas oleh guru terhadap kepuasan siswa di SMK Negeri 1 Cimahi.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kajian keilmuan
dalam pengembangan Ilmu Administrasi Pendidikan khususnya mengenai
kontribusi persepsi siswa mengenai pengelolaan kelas oleh guru terhadap
kepuasan siswa di SMK Negeri 1 Cimahi.
2. Secara Praktis
Adapun manfaat dari penelitian ini secara praktis adalah sebagai
berikut :
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
dalam menambah wawasan dan pengetahuan yang luas bagi
peneliti, khususnya mengenai kontribusi persepsi siswa mengenai
pengelolaan kelas oleh guru terhadap kepuasan siswa di SMK
Negeri 1 Cimahi.
6
FITRI YUSFI HARTINI, 2015
Kontribusi Persepsi Siswa Mengenai Pengelolaan Kelas Oleh Guru Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK
Negeri 1 Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7
b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan
kepada pihak SMK Negeri 1 Cimahi betapa pentingnya kontribusi
persepsi siswa mengenai pengelolaan kelas oleh guru terhadap
kepuasan siswa di SMK Negeri 1 Cimahi.
E. Struktur Organisasi
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai skripsi ini,
penulis sajikan uraian dari sistematika skripsi yang berisi mengenai isi skripsi.
Adapun sistematika pembahasannya adalah sebagai berikut:
1.
Bab I menjelaskan pendahuluan yang mencakup latar belakang masalah,
identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian
dan struktur organisasi penelitian.
2.
Bab II menjelaskan kajian pustaka, dimana pada bagian ini berisikan
tentang teori – teori yang sedang dikaji untuk penelitian tersebut untuk
menguatkan apa yang dikemukakan dalam skripsi dan dikaitkan dengan
masalah-masalah yang sedang peneliti teliti, penelitian yang relevan, dan
kerangka pikir penelitian.
3.
Bab III menjelaskan metode penelitian yang berisikan mengenai
penjabaran yang sangat rinci yang terdiri dari beberapa komponen yaitu :
desain penelitian yang menjelaskan metode serta definisi operasional dan
alur pelaksanaan penelitian, partisipan, populasi dan sampel penelitian,
intrumen penelitian beserta uji instrumen, serta prosedur penelitian dan
analisis data.
4.
BAB IV menjelaskan temuan hasil penelitian dan pembahasan, bab ini
berisi mengenai analisis data penelitian serta pengolahan data
menggunakan cara perhitungan statistik.
5.
BAB V menjelaskan kesimpuan dan saran, berisi mengenai kesimpulan
dari penelitian yang dilakukan oleh penulis dan rekomendasi yang
diberikan sebagai perbaikan penelitian selanjutnya.
7
FITRI YUSFI HARTINI, 2015
Kontribusi Persepsi Siswa Mengenai Pengelolaan Kelas Oleh Guru Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK
Negeri 1 Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pendidikan merupakan hal penting yang mendasar bagi kehidupan
manusia dalam upaya melahirkan dan mengembangkan sumber daya manusia
yang unggul dan berkualitas. Pendidikan nasional berperan meningkatkan
kompetensi dan membangun karakter bangsa yang bermartabat dan beradab
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan
potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Menurut UU
No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS, yakni:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan dapat menciptakan masyarakat terpelajar dan menjadi
landasan untuk meningkatkan pertumbuhan penyediaan tenaga kerja yang kaya
akan pengetahuan, menguasai teknologi, serta memiliki keterampilan dan
keahlian. Untuk membentuk masyarakat tersebut diperlukan pendidikan yang
peningkatan mutu secara terus menerus. Pada kenyataannya, “Ranking
pendidikan di Indonesia adalah yang paling rendah (nomor 40) dari ranking 40
negara di dunia” (dalam Kompas, Pearson Education, 2014).
Guru sebagai pemeran utama pendidikan yang dapat menentukan
keberhasilan proses belajar mengajar di dalam kelas diharapkan mampu untuk
meningkatkan peran dan kompetensinya. Guru yang kompeten dapat menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif serta dapat mengelola kelasnya sehingga hasil
belajar siswa mencapai pada tingkat yang optimal. Adam dan Decey (Rofiq, hlm.
1
FITRI YUSFI HARTINI, 2015
Kontribusi Persepsi Siswa Mengenai Pengelolaan Kelas Oleh Guru Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK
Negeri 1 Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
2) mengemukakan, “Peranan guru dalam proses belajar mengajar adalah sebagai
berikut: (a) guru sebagai demonstrator, (b) guru sebagai pengelola kelas, (c) guru
sebagai mediator dan fasilitator serta (d) guru sebagai evaluator”. Peningkatan
mutu pendidikan dapat tercapai apabila proses belajar mengajar yang
diselenggarakan di kelas benar-benar efektif dan berguna untuk mencapai
kemampuan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diharapkan.
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005
Tentang Guru dan Dosen Pasal 1 ayat 1 dijelaskan bahwa:
Guru adalah pendidik yang professional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
siswa pada pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Demi kelancaran proses belajar mengajar, harus ditunjang dengan
kemampuan profesional gurunya. Adapun sepuluh kompetensi dasar yang harus
dimiliki oleh seorang guru dalam Dimyanti dan Mudjiono (2002, hlm. 164):
Penguasaan bahan, pengelolaan program belajar mengajar, pengelolaan
kelas, penggunaan media/sumber, menguasai landasan pendidikan,
mengelola interaksi belajar mengajar, menilai presentasi siswa untuk
kepentingan pengajaran, mengenal fungsi dan program layanan bimbingan
dan penyuluhan, mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah
serta memahami prinsip-prinsip dan hasil penelitian guna keperluan
pengajaran.
Dalam menjalankan tugasnya sebagai tenaga yang profesional, seorang
guru
dituntut
untuk
dapat
mengelola
kelas
yaitu
menciptakan
dan
mempertahankan kondisi belajar yang optimal bagi tercapainya tujuan
pengajaran. Menurut Amatembun (Rofiq, 2009, hlm. 3) “Pengelolaan kelas
adalah upaya yang dilakukan oleh guru dalam menciptakan dan mempertahankan
serta mengembang tumbuhkan motivasi belajar untuk mencapai tujuan yang telah
di tetapkan”.
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Cimahi atau lebih dikenal dengan
STMN Pembangunan, mempunyai misi membangun siswa yang menjunjung
tinggi norma agama, budaya, bangsa dan budi pekerti luhur; menghasilkan siswa
yang cerdas, terampil, kompetitif, inovatif, kreatif dan mandiri serta memiliki
2
FITRI YUSFI HARTINI, 2015
Kontribusi Persepsi Siswa Mengenai Pengelolaan Kelas Oleh Guru Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK
Negeri 1 Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3
jiwa kewirausahaan, menyiapkan siswa menjadi calon tenaga kerja yang handal
serta mampu bersaing di tingkat regional maupun global; menumbuh
kembangkan budaya berwawasan lingkungan; dan meningkatkan pelayanan
pendidikan dan pengelolaan sekolah melalui layanan prima.
Sesuai dengan misi sekolah tersebut, siswa mempunyai harapan tertentu
terhadap pembelajaran yang diberikan oleh guru tentunya. Jika siswa merasa
proses pembelajaran di kelas yang diberikan oleh guru sesuai dengan apa yang
diharapkan, maka siswa akan merasa nyaman dan puas. Begitupun sebaliknya,
jika proses pembelajaran dalam kelas tidak sesuai dengan apa yang diharapkan,
siswa akan merasa tidak nyaman dan mutu pembelajaran yang diberikan kurang
baik. Penilaian terhadap pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru inilah yang
dipandang dengan persepsi siswa.
Dalam menjalankan tugasnya, guru merupakan seseorang yang sangat
beperngaruh dalam kelas. Seperti apapun sikap yang ditunjukkan guru di dalam
maupun di luar kelas, tentu akan memberikan pengaruh positif maupun negatif
terhadap persepsi siswa. Pengaruh positif yang ditimbulkan dari sikap guru dapat
terlihat dari siswa yang disiplin dan menjaga sopan santunnya, karena siswa
tersebut mempunyai persepsi gurunya baik dan disiplin, sedangkan pengaruh
negatif dari sikap guru dapat terlihat bilamana seorang guru menerapkan sikap
tegas yang berlebihan, maka akan menimbulkan persepsi siswa bahwa guru
tersebut kurang bersahabat, akibatnya siswa jadi merasa tidak nyaman, tegang dan
tertekan saat belajar di dalam kelas.
Setelah melalukan studi pendahuluan di SMK Negeri 1 Cimahi peneliti
mendapatkan beberapa temuan. Masalah yang terdapat dalam kelas yakni ada
beberapa siswa yang berbicara disaat guru sedang menerangkan, ada pula siswa
yang cenderung diam, bahkan ada yang sibuk dengan laptop maupun telepon
genggamnya. Adapun temuan berdasarkan studi dokumentasi rekap temuan
keluhan pelanggan dalam hal ini siswa (terlampir). Dalam rekap temuan tersebut
terdapat beberapa keluhan yang relevan dengan pengelolaan kelas seperti,
program KBM di Workshop kurang kondusif karena suhu yang panas sehingga
3
FITRI YUSFI HARTINI, 2015
Kontribusi Persepsi Siswa Mengenai Pengelolaan Kelas Oleh Guru Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK
Negeri 1 Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4
mengganggu konsentrasi belajar, siswa merasa kurang nyaman dengan guru yang
memberikan nilai kurang objektif. Temuan-temuan tersebut menunjukkan bahwa
adanya kontribusi persepsi siswa mengenai pengelolaan kelas oleh guru terhadap
kelancaran proses belajar mengajar yang akhirnya akan berdampak pada kepuasan
siswa.
Terdapat beberapa alasan mengapa siswa harus dapat dipenuhi kebutuhan
dan keinginannya, seperti yang dijelaskan oleh Suhardan (2006, hlm. 86-87)
bahwa: siswa adalah client yang kebutuhan belajarnya harus dapat dipenuhi oleh
pendidik dengan baik sebab:
1. Siswa adalah orang yang memiliki kekuatan dalam bentuk kebebasan
memilih lembaga pendidikan mana yang ia sukai, karena
kecocokannya dengan keinginannya, harapan dan kebutuhannya.
2. Siswa adalah orang yang mempunyai pilihan untuk menempuh ilmu
sesuai dengan cita-cita dan harapan masa depan.
3. Siswa adalah individu yang memiliki kepribadian, tujuan, cita-cita
hidup dan potensi diri, oleh karena itu ia tak dapat diperlakukan
semena-mena.
4. Siswa adalah seseorang yang selalu berkembang dan berubah,
kebutuhannya pada hari ini belum tentu sama dengan kebutuhan
kemarin, implikasinya perlakuan yang diberikan harus dapat
diperbaiki menyusul perubahan dan kemajuan yang diinginkannya.
5. Siswa menuntut pelayanan individual dan kelompok.
6. Siswa tumbuh dan berkembang, memperoleh kemajuan belajar,
menuntut evaluasi untuk diketahui perubahannya.
Proses pendidikan di sekolah dapat dikatakan bermutu apabila dapat
memberikan kepuasan pada siswanya. Ukuran kepuasan siswa merupakan elemen
inti dari perencanaan penilaian institusional secara komprehensif, dan pelayanan
sebagai suatu penilaian kebutuhan yang bersifat formal. Penilaian kepuasan siswa
dapat dijadikan sebagai acuan untuk membentuk strategi dan taktik untuk
melakukan perbaikan secara cepat dengan cara mengembangkan rencana dan
prioritas kegiatan pendidikan serta membantu sekolah untuk mengetahui harapanharapan siswa terhadap semua aspek pelayanan yang diberikan.
Berdasarkan latar belakang di atas, menunjukkan bahwa kepuasan siswa
tidak ditimbulkan begitu saja, namun ada beberapa faktor yang mempengaruhinya
dalam hal ini persepsi siswa mengenai pengelolaan kelas oleh guru. Oleh karena
4
FITRI YUSFI HARTINI, 2015
Kontribusi Persepsi Siswa Mengenai Pengelolaan Kelas Oleh Guru Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK
Negeri 1 Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5
itu, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul
“Kontribusi Persepsi Siswa mengenai Pengelolaan Kelas oleh Guru terhadap
Kepuasan Siswa di SMK Negeri 1 Cimahi”.
B. IDENTIFIKASI DAN RUMUSAN MASALAH
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka
identifikasi permasalahan yang didapatkan adalah ditemukannya beberapa
siswa yang berbicara disaat guru sedang menerangkan, ada pula siswa
yang cenderung diam, bahkan ada yang sibuk dengan laptop dan telepon
genggamnya. Adapun temuan berdasarkan studi dokumentasi rekap
temuan keluhan pelanggan dalam hal ini siswa (terlampir). Dalam rekap
temuan tersebut terdapat beberapa keluhan yang relevan dengan
pengelolaan kelas seperti, program KBM di Workshop kurang kondusif
karena suhu yang panas sehingga mengganggu konsentrasi belajar, siswa
merasa kurang nyaman dengan guru yang memberikan nilai kurang
objektif. Temuan-temuan tersebut menunjukkan bahwa pengelolaan kelas
oleh guru dalam proses belajar mengajar sangat diperlukann karena
berkontribusi dalam menciptakan suasana yang kondusif saat proses
belajar mengajar berlangsung sehingga dapat menimbulkan persepsi
positif dan terciptanya kepuasan siswa.
2. Rumusan Masalah
Mengacu pada latar belakang yang telah dipaparkan, maka
dirumuskan suatu permasalahan yang akan dibahas dan diteliti yakni:
a. Bagaimana persepsi siswa mengenai pengelolaan kelas oleh guru
di SMK Negeri 1 Cimahi?
b. Bagaimana kepuasan siswa di SMK Negeri 1 Cimahi?
c. Bagaimana kontribusi persepsi siswa mengenai pengelolaan kelas
oleh guru terhadap kepuasan siswa di SMK Negeri 1 Cimahi?
5
FITRI YUSFI HARTINI, 2015
Kontribusi Persepsi Siswa Mengenai Pengelolaan Kelas Oleh Guru Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK
Negeri 1 Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh
gambaran yang jelas mengenai kontribusi persepsi pengelolaan kelas oleh
guru terhadap kepuasan siswa di SMK Negeri 1 Cimahi.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui persepsi siswa mengenai pengelolaan kelas oleh
guru di SMK Negeri 1 Cimahi.
b. Untuk mengetahui kepuasan siswa di SMK Negeri 1 Cimahi.
c. Untuk mengetahui kontribusi persepsi siswa mengenai pengelolaan
kelas oleh guru terhadap kepuasan siswa di SMK Negeri 1 Cimahi.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kajian keilmuan
dalam pengembangan Ilmu Administrasi Pendidikan khususnya mengenai
kontribusi persepsi siswa mengenai pengelolaan kelas oleh guru terhadap
kepuasan siswa di SMK Negeri 1 Cimahi.
2. Secara Praktis
Adapun manfaat dari penelitian ini secara praktis adalah sebagai
berikut :
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
dalam menambah wawasan dan pengetahuan yang luas bagi
peneliti, khususnya mengenai kontribusi persepsi siswa mengenai
pengelolaan kelas oleh guru terhadap kepuasan siswa di SMK
Negeri 1 Cimahi.
6
FITRI YUSFI HARTINI, 2015
Kontribusi Persepsi Siswa Mengenai Pengelolaan Kelas Oleh Guru Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK
Negeri 1 Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7
b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan
kepada pihak SMK Negeri 1 Cimahi betapa pentingnya kontribusi
persepsi siswa mengenai pengelolaan kelas oleh guru terhadap
kepuasan siswa di SMK Negeri 1 Cimahi.
E. Struktur Organisasi
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai skripsi ini,
penulis sajikan uraian dari sistematika skripsi yang berisi mengenai isi skripsi.
Adapun sistematika pembahasannya adalah sebagai berikut:
1.
Bab I menjelaskan pendahuluan yang mencakup latar belakang masalah,
identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian
dan struktur organisasi penelitian.
2.
Bab II menjelaskan kajian pustaka, dimana pada bagian ini berisikan
tentang teori – teori yang sedang dikaji untuk penelitian tersebut untuk
menguatkan apa yang dikemukakan dalam skripsi dan dikaitkan dengan
masalah-masalah yang sedang peneliti teliti, penelitian yang relevan, dan
kerangka pikir penelitian.
3.
Bab III menjelaskan metode penelitian yang berisikan mengenai
penjabaran yang sangat rinci yang terdiri dari beberapa komponen yaitu :
desain penelitian yang menjelaskan metode serta definisi operasional dan
alur pelaksanaan penelitian, partisipan, populasi dan sampel penelitian,
intrumen penelitian beserta uji instrumen, serta prosedur penelitian dan
analisis data.
4.
BAB IV menjelaskan temuan hasil penelitian dan pembahasan, bab ini
berisi mengenai analisis data penelitian serta pengolahan data
menggunakan cara perhitungan statistik.
5.
BAB V menjelaskan kesimpuan dan saran, berisi mengenai kesimpulan
dari penelitian yang dilakukan oleh penulis dan rekomendasi yang
diberikan sebagai perbaikan penelitian selanjutnya.
7
FITRI YUSFI HARTINI, 2015
Kontribusi Persepsi Siswa Mengenai Pengelolaan Kelas Oleh Guru Terhadap Kepuasan Siswa Di SMK
Negeri 1 Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu