Dimensi 3-Pemeliharaan Perawatan Alat dan Bahan

Pemeliharaan/Perawatan
Peralatan &bahan
Direktorat Pembinaan Tenaga Pendidik Dikdasmen
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Rujukan dan Sumber Bacaan
• Pasal 31 UUD 1945mengenai mengenai
pendidikan dan kebudayaan
• Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No.26
Tahun 2008 tgl 11 juni 2008 tentang standar
tenaga laboratorium sekolah/Madrasah
• Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan
RI No. 145 tahun 2014 tentang Petunjuk teknik
jabatan fungsional PLP dan angka kridit.

• Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
No. 03 Tahun 2010 tentang Jabatan
Fungsional PLP dan Angka Kriditnya
• SNI ISO/IEC 17025:2008 Standar

Manajemen Laboratorium Pengujian dan
Kalibrasi

Out Line
I.
II.
III.

Pendahulua
Penjelasan Umum PERMEN PAN-RB No. 03 Thn 2010
Pemeliharaan dan Perawatan Alat dan Bahan
3. 1. Proses Pemeliharaan/Perawatan Peralatan dan Bahan

1.1. Unsur-unsur kegiatan Pemeliharaan/ Perawatan Peralatan
dan Bahan laboratorium yang harus dikerjakan oleh
Laboran/Teknisi/PLP
1.2. Maintenance Concept
1.3. Maintenance Strategy
3.2. Penataan Peralatan dan Bahan
3.3. Inventarisasi Alat dan Bahan

3.4. Keamanan Kerja dan Tata Tertib di Laboratorium
IV. Kesimpulan
V. Evaluasi
VI. Daftar Pustaka

Pendahuluan
1. Latar Belakang
Meningkatnya
pengetahuan
tentang
kegiatan
Pemeliharaan/Perawatan
Peralatan dan Bahan
dan cara
mendokumentasikan
pengelolaan
laboratorium akan merubah perilaku
sehingga membawa kemajuan bagi
laboratorium.


Pendahuluan
2. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan pengetahuan tentang
apa, dan bagaimana tugas serta kegiatan
pemeliharaan dan perawatan peralatan
dan bahan di laboratorium/bengkel yang
harus dilakukan oleh PLP, dan kaitannya
dalam mendokumentasikan hasil kegiatan
pemeliharaan dan perawatan peralatan
dan bahan di laborarorium.

Pendahuluan
3. Tujuan Khusus

• Memahami
pengertian
tentang
apa
dan
bagaiamana kegiatan Pemeliharaan/Perawatan

Peralatan dan Bahan yang merupakan bagian
tugas dari Laboran/Teknisi/PLP
• Memahami cara Pemeliharaan/Perawatan
Peralatan dan Bahan di laboratorim
• Memahami
tentang
mendokumentasi
hasil
Kegiatan Pemeliharaan/Perawatan Peralatan dan
Bahan
yang merupakan bagian tugas dari
Laboran/Teknisi/PLP

Penjelasan Umum
KEPMEN PAN-RB No.3 Tahun 2010

Pengertian laboratorium
Pendidikan
Laboratorium Pendidikan selanjutnya disebut
laboratorium, adalah unit penunjang akademik

pada lembaga pendidikan, berupa ruangan
tertutup atau terbuka, bersifat permanen atau
bergerak, dikelola secara sistematis untuk
kegiatan pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi
dalam skala terbatas, dengan menggunakan
peralatan dan bahan berdasarkan metode
keilmuan tertentu dalam rangka melayani
pelaksanaan ; pendidikan, penelitian, dan
pengabdian pada masyarakat.

Penjelasan tentang Peralatan, Bahan dan Metode


Peralatan laboratorium
: mesin, perkakas,
perlengkapan, dan alat-alat kerja lain yang secara
khusus dipergunakan untuk pengujian, kalibrasi dan
produksi dalam skala terbatas.




Bahan laboratorium : segala sesuatu yang
diolah/digunakan untuk pengujian, kalibrasi dan
produksi dalam skala terbatas.



Metode keilmuan : kerangka berpikir berdasarkan
teori keilmuan dalam mengelola laboratorium.

KLASIFIKASI LABORATORIUM
Tipe Laboratorium
Indikator
I

Nama dan
Kedudukan

Lab.Ilmu
Dasar

Ada di
Sekolah

II

III

IV

Lab.Ilmu Dasar
Ada di PT
Tingkat I

Lab.bidang
Lab.Terpadu
Keilmuan
Ada di
Ada di Jurusan Fakultas/Univ.
Praktikum
Penelitian (mhs,

dosen)
PPM

Fungsi
Utama

Praktikum
Siswa

Praktikum
Mahasiswa

Praktikum
Penelitian
(mhs, dosen)

Peralatan

Kategori I
Kategori II


Kategori I
Kategori II

Kategori I
Kategori II
Kategori III

Kategori I
Kategori II
Kategori III

Bahan
Umum

Bahan Umum

Bahan Umum
Bahan Khusus


Bahan Umum
Bahan Khusus

Bahan

Pengelompokan Peralatan Dalam
Pengelolaan Laboratorim
Kriteria

Kategori 1

Kategori 2

Kategori 3

Pengelolaan
Pengoperasian

Mudah


Sedang

Sulit

Perawatan

Mudah

Sedang

Sulit

Resiko

Rendah

Sedang

Tinggi

Pengukuran

Kecermatan/
akurasi rendah

Kecermatan/
akurasi sedang

Kecermatan/
akurasi tinggi

Persyaratan
Pengoperasian

Dengan
panduan

Dengan
pelatihan

Dengan Pelatihan
khusus

Sistem Kerja

Sederhana

Sedang

Rumit

Contoh Alat
berdasarkan Kategorinya

Kategori 1

Kategori 3

Pengelompokan Bahan Dalam
Pengelolaan Laboratorim
Bahan

Umum (1)

Khusus (2)

Penanganan
Penyimpanan

Tidak memerlukan
persyaratan khusus

Memerlukan
persyaratan khusus

Sifat Fisik

Tidak eksplosif, tidak
Eksplosif, korosif,
korosif, tidak iritant,
iritant, labil
stabil

Sifat Kimia

Non Toksik, tidak
berbahaya

Toksik, berbahaya

Persyaratan
Metode

Tidak memerlukan
kemurnian tinggi

Memerlukan kemurnian
tinggi

Contoh Bahan Umum dan Khusus

LANGKAH PERTAMA
LABORAN/TEKNISI/PLP ADALAH:

PEMELIHARAAN/PERAWATAN
ALAT DAN BAHAN

Unsur Kegiatan pemeliharaan/perawatan peralatan dan bahan
Yang Harus Dikerjakan oleh Laboran/Teknisi/PLP

NO URAIAN KEGIATAN
1

PELAKU

Menyusun jadwal pemeliharaan/perawatan
peralatan dan bahan:
a. Peralatan kategori 1
b. Bahan
1) khusus
2) umum
Membersihkan, menata, dan menyimpan
peralatan:
a. kategori 3
b. kategori 2

Penyelia
Pelaksana Lanjutan

3
4

c. kategori 1
Membersihkan sarana penunjang
Menata dan menyimpan sarana penunjang

Pelaksana
Pelaksana
Pelaksana

5

Membersihkan, menata dan menyimpan bahan:

6

a. khusus
b. umum
Melakukan kalibrasi peralatan kategori 1

2

Pelaksana
Penyelia
Pelaksana

Pelaksana
Pelaksana
Pelaksana

1. Menyusun jadwal pemeliharaan/perawatan alat/bahan



Kegiatan yang dimaksud adalah menetapkan jadwal pemeliharaan dan
perawatan yang harus dilakukan secara berkala terhadap seluruh peralatan
kategori 1 yang ada di laboratorium, agar alat tersebut terjaga kinerjanya sera
bahan yang tersedia terjaga kualitasnya.



Jadwal yang disusun akan berlaku untuk satu semester kedepan dan
didalamnya mencantumkan
a. frekuensi pemeliharaan,
b. bagian bahan yang dipelihara dan
c. cara pemeliharaannya,
d. alat/bahan pembantu yang digunakan,
e. serta indikator hasil pemeliharaannya.
Mengingat sifat fisik dan kimia setiap bahan berbeda, maka periode dan cara
pemeliharaan/perawatan untuk masing-masing bahan juga berbeda.
Laboran/Teknisi/PLP Pelaksana harus memperhatikan MSDS setiap bahan
umum serta mannual alat pada saat jadwal pemeliharaan bahan/alat tersebut
dibuat.



Contoh schedule program
perawatan

20

Contoh Formulir Usulan Perawatan dan Perbaikan
Alat/Instrumen

2. Membersihkan, menata, dan menyimpan peralatan
kategori 1 (Pelaksana)
• Kegiatan ini dilakukan secara periodik sesuai jadwal
terhadap seluruh peralatan kategori 1 yang ada di
laboratorum/bengkel, pasca pemakaian dalam rangka
memfasilitasi kegiatan pendidikan, penelitian atau
pengabdian kepada masyarakat, dan merupakan bagian
dari kegiatan pemeliharaan peralatan
• Kegiatan ini juga mencakup bagi peralatan kategori 1
yang tidak digunakan.

Lanjutan.....Membersihkan, menata, dan menyimpan
peralatan kategori 1 (Pelaksana)

• Hasil kegiatan ini adalah seluruh peralatan yang
tidak/telah digunakan harus bersih dari kotoran/sisa
bahan yang menempel, disimpan, dan tertata kembali
seperti semula sedemikian rupa sehingga siap untuk
digunakan kembali pada kegiatan laboratorium
selanjutnya.
• Kegiatan ini harus dilakukan sesuai SOP yang tersedia
terutama menyangkut bahan dan peralatan bantu yang
digunakan
untuk
membersihkan
serta
cara
membersihkannya agar fungsi kerja alat tetap terjaga.

3. Membersihkan Sarana Penunjang (Pelaksana)
• Substansi kegiatan ini sama seperti kegiatan
membersihkan peralatan dan bahan, yang berbeda
adalah objek yang dibersihkannya yaitu seluruh sarana
penunjang yang ada di laboratorium tempatnya bekerja.
• Yang termasuk sarana penunjang misalnya adalah alat
angkut dan transportasi, sarana utilitas, kabel ekstensi,
media visual (bila ada), peralatan K3, dan peralatan
lainnya yang tidak termasuk peralatan kategori 1, 2, dan
3, atau bahan lainnya yang tidak termasuk bahan umum
dan khusus.

4. Menata dan menyimpan
sarana penunjang

• Substansi kegiatan ini sama seperti kegiatan
menata dan menyimpan pada butir kegiatan
menata dan menyimpa peralatan, yang berbeda
adalah objek yang ditata dan disimpannya yaitu
seluruh sarana penunjang yang ada di
laboratorium tempatnya bekerja. Selain itu,
kegiatan ini juga merupakan lanjutan dari
kegiatan membersihkan sarana penunjang

5. Membersihkan, menata, dan menyimpan bahan
umum

• Substansi

Kegiatan ini dilakukan secara periodik
terhadap seluruh bahan umum yang ada di
laboratorum/bengkel pasca pemakaian agar kualitasnya
tetap terjaga, dan merupakan bagian dari kegiatan
pemeliharaan bahan.

• Kegiatan ini merupakan bagian dari pengelolaan bahan
selama berada di laboratorium/bengkel dan harus
dilakukan sesuai jadwal dan sesuai SOP yang tersedia
misalnya dengan melepaskan kotoran, pengemasan
ulang, dan penyimpanannya dalam ruang yang sesuai
persyaratan bahan agar terhindar dari kerusakan.

6. Menyususn Jadwal kalibrasi peralatan
Kalibrasi atau tera adalah kegiatan untuk
mengetahui dan menetapkan status kelayakan
fungsi kerja dari suatu alat ukur (misalnya
presisi, akurasi, bias) menggunakan acuan
kalibrator yang tertelusur ke acuan internasional
melalui rantai perbandingan tak terputus.

DAFTAR DAN JADWAL KALIBRASI ALAT

Contoh Daftar dan Jadwal
Kalibrasi Alat Laboratorium Kimia

MAINTENANCE CONCEPT

Maintenance Concept
 Pengertian Maintenance
Suatu aktivitas yang diperlukan untuk menjaga atau
mempertahankan fasilitas agar fasilitas tersebut dapat
tetap berfungsi dengan baik dan dalam kondisi siap pakai

 Alasan pentingnya maintenance
– Agar fasilitas siap pakai pada saat diperlukan
– Adanya penurunan kinerja baik secara teknis maupun
secara ekonomis.
– Harapan akan dapat memperpanjang umur pakai
fasilitas

Maintenance Concept

Tujuan Maintenance :










Menjamin fasilitas (mesin/peralatan) dalam kondisi siap
pakai dan mampu memberikan keuntungan
Menjamin safety bagi operator/ pengguna
Memperpanjang umur pakai
Agar peralatan laboratorium selalu prima, siap dipakai
secara optimal
Menjamin kelancaran kegiatan pembelajaran
Menjamin keamanan dan kenyamanan bagi para
pemakai
Mengetahui kerusakan secara dini atau gejala kerusakan
Menghindari terjadinya kerusakan secara mendadak
Menghindari terjadinya kerusakan fatal

Maintenance Concept
Maintenance Concept

3 Cara untuk antisipasi
kerusakan
1.
2.
3.

Perbaikan (repair),
Perbaikan secara menyeluruh (overhaul)
Penggantian peralatan tersebut (replacement).

Contoh Formulir/Kartu Untuk Reparasi

Maintenance Concept

KEGAGALAN/KERUSAKAN
indikator kegagalan/kerusakan alat/instrumen diartikan
sebagai berikut :

– Sistem tidak dapat digunakan sama sekali
– Sistem masih dapat digunakan tetapi tidak
menunjukkan hasil yang memuaskan
– Sistem maupun komponen sistem mengalami
kemerosotan / penurunan fungsi maupun
kinerja secara serius

Faktor yang dapat
mempengaruhi kerusakan
• Desain / Model
• Perencanaan
– Penentuan material, metoda, tenaga kerja dll







Konstruksi / Pembuatan
Assembly
Pemasangan / instalasi
Pengendalian kualitas
Maintenance

Penyebab utama kerusakan
mesin/Peralatan






Lalai memenuhi perawatan dasar yang dibutuhkan mesin seperti:
pelumasan, kebersihan, dll.
Salah menjaga kondisi operasi mesin secara benar dalam hal:
temperatur, getaran, tekanan, kecepatantorsi, dll.
Kurang keterampilan
Kondisi mesin sudah tua / komponen usang, roda gigi aus, bantalan
terjadi aus, dll.
Terjadi penyimpangan baik: dimensi, material, dll.

Contoh :
• Mesin: kotor, pelumas kotor atau bocor, panas, bising, bergetar, dll.
• Operator : mengabaikan, salah operasi, tidak punya pengetahuan mesin,
tidak mampu merawat sederhana, dll.
• Teknisi perawatan : mengganti dan memperbaiki tanpa petunjuk yang benar,
tidak
memberikan
pengetahuan
perawatan
terhadap
operator,
mengandalkan teknologi tinggi dengan tidak melihat sumber daya yang ada,

FAKTOR PENDUKUNG
MAINTENANCE & REPAIR

INVESTASI

SDM
PELAYANAN
PRIMA

KESELAMATAN
KERJA

EFICIENCY

PRODUCTIVITY
MAINTENACE & REPAIR

OVERHEAD

QUALITY
KESELAMATAN
ALAT

LIQUIDITY
TECHNOLOGY

Maintenance Concept
FUNGSI TEKNOLOGI DALAM SISTEM
PERAWATAN

 

BERFUNGSI SEBAGAI ALAT ATAU INSTRUMEN DALAM :









Mengatasi keterbatasan sumber daya
Mengurangi ongkos
Memanfaatkan waktu secara efisien
Menghasilkan hasil kerja yang bermutu
Menciptakan lebih banyak pilihan
Menguasai, memanfatkan dan melestarikan alam
Memungkinkan kenyamanan
Meningkatkan pelayanan dan kualitas hidup

Strategi Pemeliharaan
(Maintenance Strategy)

Skema Strategi Pemeliharaan

PEMELIHARAAN

Pemeliharaan Terencana

Pemeliharaan pencegahan

Pemeliharaan tak terencana

Pemeliharaan korektif

Pemeriksaan termasuk
penyetelan dan pelumasan

Lihat, rasakan,dengar

Pemeliharaan wakltu
berjalan

Pemeliharaan darurat

Reperasi minor yang tidak
ditemukan saat pemeriksaan

Over houl terencana

41

Maintenance Strategy
• Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan strategi
pemeliharaan/perawatan antara lain:

– Umur peralatan/mesin produksi
– Tingkat kapasitas pemakaian mesin/instrumen
– Kesiapan suku cadang/spare part
– Kemampuan sumber daya manusia
– Kesiapan dana dan lain-lain.

1. PLANNING & SCHEDULING
MAINTENANCE
PLANNING & SCHEDULING
MAINTENANCE

 

PENJADWALAN
Pengertian penjadwalan :
penjadwalan dalam sistem kerja merupakan rencana kerja
yang tersusun dan saling terkait satu sama lain dengan
berbasis waktu guna mengefektifkan kerja, sehingga akan
diperoleh hasil yang optimal
Tujuan dari penjadwalan :
 Meningkatkan utilitas sumber yang dimiliki ; meningkatnya
utilitas berarti berkurangnya waktu menganggur sumber
tersebut.
 Mengurangi jumlah pekerjaan yang menunggu dan jumlah
pekerjaan yang terlambat.

Pengurangan
frekuensi kerusakan

Pengurangan akibat
kerusakan

Pemeliharaan/perbaikan dapat
direncanakan
Keselamatan kerja terjamin
Kondisi mesin terjaga
Mengurangi berhentinya mesin

BAR CHARTS
• Model jadwal pekerjaan konstruksi banyak
menggunakan Bar Charts atau Gant
Charts
• Pengertian ; sekumpulan daftar kegiatan
yang disusun dalam kolom arah vertikal,
dan skala waktu dalam kolom arah
horizontal

BAR CHARTS (lanjutan)
• Langkah penyusunan :
– Tentukan daftar item kegiatan
– Urutan pekerjaan
– Tentukan waktu pelaksanaan pekerjaan

Contoh Bar Chart

Contoh Gant Chart

Contoh Gant Chart

Contoh Gant Chart

2. Preventive Maintenenance,
Corrective Maintenance,
Predictive Maintenance

Preventive Maintenance
DEFINISI
• Preventive Maintenance adalah salah satu komponen
penting dalam aktivitas perawatan (maintenance).
• Preventive maintenance adalah aktivitas perawatan yang
dilakukan sebelum terjadinya kegagalan atau kerusakan
pada sebuah sistem atau komponen, dimana
sebelumnya sudah dilakukan perencanaan dengan
pengawasan yang sistematik, deteksi, dan koreksi, agar
sistem atau komponen tersebut dapat mempertahankan
kapabilitas fungsionalnya

Pekerjaan-pekerjaan Dasar Pada Preventif
Maintenace

a. Inspeksi.
• Pekerjaan inspeksi dibagi atas inspeksi bagian luar dan
inspeksi bagian dalam.


Inspeksi bagian luar dapat ditujukan untuk mengamati dan
mendeteksi kelainan-kelainan yang terjadi pada mesin yang
sedang beroperasi, misalnya: timbul suara yang tidak normal,
getaran, panas, asap dan lain-lain.

• Inspeksi bagian dalam ditujukan untuk pemeriksaan elemenelemen mesin yang dipasang pada bagian dalam seperti: roda
gigi, ring, paking, bantalan dan lain-lain.

Pekerjaan-pekerjaan Dasar
Pada Preventif Maintenace
• Frekuensi inspeksi perlu ditentukan secara sangat hati-hati,
• Terlalu kurangnya inspeksi dapat menyebabkan
kerusakan yang sulit untuk diperbaiki dengan segera.

mesin

• Sedangkan terlalu sering diadakan inspeksi dapat
menyebabkan mesin kehilangan waktu produktivitasnya.
• Dengan demikian frekuensi pelaksanaan inspeksi harus
benar-benar ditentukan berdasarkan pengalaman, dan jadwal
program untuk inspeksi perlu dipertimbangkan dengan
matang.
www.themegallery.com

Pekerjaan-pekerjaan Dasar
Pada Preventif Maintenace
b. Pelumasan.
• Komponen-komponen mesin yang bergesekan seperti
roda gigi, bantalan dsb, harus diberi pelumasan secara
benar agar dapat bekerja dengan baik dan tahan lama.
Dalam pemberian pelumas yang benar perlu
diperhatikan jenis pelumasnya, jumlah pelumas, bagian
yang diberi pelumas dan waktu pemberian pelumasnya
ini.

www.themegallery.com

Pekerjaan-pekerjaan Dasar
Pada Preventif Maintenace
c. Perencanaan dan Penjadwalan.

Suatu jadwal program perawatan perlu disiapkan dan
harus ditaati dengan baik. Program perawatan harus
dibuat secara lengkap dan teperinci menurut spesifikasi
yang diperlukan, seperti adanya jadwal harian,
mingguan, bulanan, tiap tiga bulan, tiap setengah tahun,
setiap tahun dan sebagainya.

www.themegallery.com

Pekerjaan-pekerjaan Dasar
Pada Preventif Maintenace
d. Pencatatan dan Analisis.
Catatan-catatan yang perlu dibuat untuk membantu kelancaran
pekerjaan perawatan ini adalah:
1. Manual SOP (Standard Operational Procedure).
2. Manual Instruksi Kerja (IK) perawatan.
3. Formulir/Kartu riwayat alat/instrumen.
4. Formulir Daftar permintaan suku cadang.
5. Formulir/Kartu inspeksi .
6. Catatan kegiatan harian (dalam Log Book).
7. Catatan kerusakan (dalam Log Book),
8. Dan lain-lain.


Catatan-catatan ini akan banyak membantu dalam menentukan perencanaan dan
keputusan-keputusan yang akan diambil.

Pekerjaan-pekerjaan Dasar
Pada Preventif Maintenace
Analisis yang dibuat berdasarkan catatan-catatan tersebut akan
membantu dalam hal:
– Melakukan pencegahan kerusakan daripada memperbaiki
kerusakan yang terjadi.
– Mengetahui tingkat kehandalan mesin.
– Menentukan umur mesin.
– Memperkirakan kerusakan mesin dan merencanakan untuk
memperbaikinya sebelum terjadi kerusakan.
– Menentukan frekuensi pelaksanaan inspeksi.
– Menentukan untuk pembelian mesin yang lebih baik dan cocok
berdasarkan pengalaman masa lalu.
www.themegallery.com

Keuntungan-keuntungan dari Preventive
Maintenance
• Waktu terhentinya produksi menjadi berkurang.
• Berkurangnya pembayaran kerja lembur bagi tenaga
perawatan.
• Berkurangnya waktu untuk menunggu peralatan yang
dibutuhkan.
• Berkurangnya pengeluaran biaya untuk perbaikan.
• Penggantian suku cadang yang direncanakan dapat dihemat
kebutuhannya, sehingga suku cadang selalu tersedia di
gudang setiap waktu.
• Keselamatan kerja operator lebih tinggi karena berkurangnya
kerusakan.
• Umur pakai fasilitas/mesi menjadi lebih panjang
www.themegallery.com

Contoh Preventive
Maintenance
• Contoh Preventive Maintenance di Laboratorium Kimia:
Pengadaan dan Penggunaan Fume Hood

Perawatan Korektif
• Perawatan korektif adalah tindakan perawatan yang dilakukan
untuk mengatasi kerusakan-kerusakan atau kemacetan yang
terjadi berulang kali.
• Prosedur ini diterapkan pada peralatan atau mesin yang
sewaktu-waktu dapat rusak.
• Dalam kaitan ini perlu dipelajari penyebabnya-penyebabnya,
perbaikan apa yang dapat dilakukan, dan bagaimanakah
tindakan selanjutnya untuk mencegah agar kerusakan tidak
terulang lagi.

www.themegallery.com

Usaha untuk mengatasi
kerusakan
1.Merubah proses
2.Merancang kembali komponen yang gagal
3.Mengganti dengan komponen baru atau yang lebih baik
4.Meningkatkan prosedur perawatan preventif. Sebagai
contoh, melakukan pelumasan sesuai ketentuannya atau
mengatur kembali frekuensi dan isi daripada pekerjaan
inspeksi
5.Meninjau kembali dan merubah sistem pengoperasian
mesin. Misalnya dengan merubah beban unit, atau melatih
operator dengan sistem operasi yang lebih baik, terutama
pada unit-unit khusus.

www.themegallery.com

Perawatan Berjalan dan
Prediktif
• Perawatan Berjalan
Dimana pekerjaan perawatan dilakukan ketika fasilitas atau
peralatan dalam keadaan bekerja. Perawatan berjalan
diterapkan pada peralatan-peralatan yang harus beroperasi
terus dalam melayani proses produksi.
• Perawatan Prediktif
Perawatan prediktif ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya
perubahan atau kelainan dalam kondisi fisik maupun fungsi dari
sistem peralatan. Biasanya perawatan prediktif dilakukan
dengan bantuan panca indra atau alat-alat monitor yang
canggih.
www.themegallery.com

Perawatan Tidak Terencana
• Perawatan tidak terencana merupakan perawatan yang bersifat
perbaikan terhadap kerusakan yang tidak diperkirakan
sebelumnya. Perawatan ini tidak dijadwalkan dan tingkat
kerusakan dapat terjadi pada tingkat kerusakan ringan sampai
berat. Karena tidak direncanakan sebelumnya, sehingga
disebut perawatan darurat.

Unplanned
Maintenance
Planned
Maintenance

3. Spare Parts Control

 

Spare Part
• Perbedaan barang umum dan spare parts
– Barang umum penggunaannya tidak tergantung peralatan tertentu,
frekuensi dan jumlah penggunaan yang relatif tetap,kebutuhannya
mudah diprediksi, jenisnya banyak, dapat distandarisasi, dapat saling
dipertukarkan.
– Spare part penggunaannya tergantung dari fasilitas tertentu,
pembuatnya terbatas, tidak tersedia dalam bentuk siap ada
dipasaran kecuali jenis-jenis standard, frekuensi dan penggunaan
bervariasi, relatif sulit untuk memprediksi kebutuhannya, sulit
distandarisasi dan dipertukarkan.

 

Klasifikasi Spare Part [1]
• Spare part habis pakai (consumable parts atau routine spare
part)
– Spare part untuk pemakaian biasa yang akan cepat rusak
dan atau aus
– Perlu ada persediaan, karena kerusakan akan terjadi
sewaktu-waktu, misal: seal, v-belt, bearing, filter, dll.
• Spare part pengganti (replacement parts atau overhaul Spare
part )
– Penggantianya diperlukan pada saat overhaul atau repair
– Biasanya tidak melakukan persediaan, kecuali untuk yang
vital. Contoh: gasket, piston, dll.

Klasifikasi Spare Part [2]
• Spare part jaminan (insurance parts)
– Jenis :
• Extended Spare part
• Major failure Spare part

– Spare part yang jarang rusak, bila rusak akan
vatal
– Bentuknya dan umumnya besar, mahal,
waktu pembuatan lama. Contoh: cylinder
head, crankshaft, dll.

Prinsip

 

• Spare part pengganti dan spare part
overhaul tidak perlu dilakukan persediaan,
kecuali untuk peralatan vital dan penting.
• Pengendalian
persediaan
dilakukan
tergantung jadwal atau rencana yang telah
ditetapkan baik waktu, jumlah maupun
jenisnya.

 

Klasifikasi Equipment
• Vital equipment, peralatan utama produksi, peralatan
penting yang terkait dengan safety, dll.
• Essential equipment, peralatan bantu utama, peralatan
yang tidak termasuk dalam katagori vital equipment.
• Suport equipment, peralatan pendukung.
• Operating equipment, bukan equipment utama
industri, sesuai kebijaksanaan.

Matrik Penyediaan

 

Consumable Replaceme
parts
nt parts
Vital
equipment

Perlu
disediakan

Perlu
disediakan

Essential
equipment

Perlu
disediakan

Sebagian

Suport
equipment

Perlu
disediakan

Operating
equipment

Perlu
disediakan

Insurance
parts
Perlu
disediakan

 

Perbedaan
• Spare part khusus
– Hanya digunakan pada satu jenis equipment.
– Pembuat terbatas (biasanya hanya satu pabrik).
– Merek spare part adalah pabrik pembuat equipment
– Tidak distandarisasi.
• Spare part umum
– Dapat digunakan oleh berbagai equipment.
– Pembuatan dilakukan oleh banyak pabrik.
– Ada standarisasi material, bentuk, ukuran maupun jenis.

Contoh Spare Parts Bidang
Otomotif

4. Maintenance Reliability

Definisi Maintenance
Reliability

Untuk menentukan kemungkinan peralatan atau
sistem untuk tetap beroperasi secara terus
menerus menjalankan fungsinya (pada kondisi
lingkungan secara spesifik dan dalam jangka waktu
tertentu) tanpa mengalami kerusakan adalah

Dengan cara menentukan ukuran kinerja
peralatan atau sistem, yang sering
disebut dengan keterandalan (reliability).

Maintenance Reliability
Fogel and Petersen (1996)
menjelaskan ada 5 cara agar
reliability tetap baik, yaitu:
1.Efektifitas peralatan di
maksimalkan
2.Pemeliharaan alat
melibatkan operator alat.
3.Meningkatkan efisiensi
pemeliharaan
4.Memberi pelatihan untuk
meningkatkan keahlian
laboran/teknisi
5.Penekanan pada
preventive maintenance

Maintenance Reliability

Pengembangan Keandalan
1. Bertambahnya kompleksitas dan kerumitan
sistem.
2. Kesadaran dan harapan masyarakat tentang
kualitas suatu produk.
3. Hukum dan aturan mengenai kerusakan produk.
4. Kebijaksanaan pemerintah tentang spesifikasi
kemampuan keandalan dan perawatan.
5. Perhitungan keuntungan yang menurun akibat
timbulnya biaya tinggi dari kegagalan peralatan,
perbaikan peralatan dan program jaminan.

PENATAAN PERALATAN DAN BAHAN

STRATEGI PENATAAN
LABORATORIUM/BENGKEL

Prinsip Penataan

 Mudah dilihat
 Mudah dijangkau

 Aman untuk alat
 Aman untuk pemakai

Penataan Alat

Penataan Bahan

Tata Letak Lab. IPA

Sumber: Permen LH No. 6/2009

Pemeliharaan & Penyimpanan
Alat
1.

Alat gelas dibersihkan dengan sabun detergen dengan
menggunakan sikat yang sesuai. (dapat dilihat di bawah).

2.
3.

Alat plastik bersihkan gunakan spons agar tidak tergores.
Alat gelas yang telah bersih terlihat jika seluruh alat menjadi
basah. Bila belum bersih tampak kumpulan air (titik-titik air) pada
permukaan alat.
Minyak atau kerak dapat dihilangkan dengan cara merendam
selama satu malam dalam:

4.

Asam sulfat (pekat) + Kalium dikromat (3 % aq)
1bagian
:
9 bagian

setelah itu cuci dengan air mengalir.

Pemeliharaan & Penyimpanan
Alat
5. Alat gelas yang telah bersih perlu dikeringkan terlebih
dahulu pada rak pengering sbb:

6. ALat logam dapat dicuci dengan sabun dan
kemudian dikeringkan sebelum disimpan.

Penyimpanan
• Alat gelas dipisahkan dengan alat logam,
• Alat gelas seperti tabung reaksi, pipet, dan pipa
buret dapat ditempatkan pada rak khusus.
• Termometer dibersihkan dengan air, kemudian
dikeringkan dan biarkan pada suhu ruangan, baru
masukkan pada tempatnya untuk disimpan.
• Alat logam misalnya statif, batang statif tidak perlu
dilepas dari dasar statif, dan diletakkan di atas meja.
• Alat logam yang sejenis disimpan pada tempat yang
sama dan usahakan agar tetap dalam keadaan
kering.

Contoh Tempat Penyimpanan Alat
gelas di Laboratorium IPA

Contoh Penataan Alat
Kategori 1

Contoh Penataan Alat
Kategori 1

Manfaat Penataan
1. Meninkatkan efisiensi dengan mengatasi kesemrawutan.
2. Memudahkan dalam mengidentifikasi peralatan maupun dokumen yang
diperlukan .
3. Setup time berkurang karena organisasi peralatan secara jelas diberi label
dan sangat terlihat secara visual.
4. Meningkatkan semangat kerja dengan melibatkan karyawan menciptakan
pekerjaan mereka lebih mudah .
5. Menghidupkan budaya melakukan perbaiakan secara terus menrus (kaizen)
ditempat kerja.
6. Peralatan maupun dokumen yang benar selalu berada di tempat kerja
dalam keadaan rapih dan bersih.
7. Peningkatan efisiensi penghematan dan memeperpanjang umr teknis
peralatan yang digunakan.
8. Meningkatkan keselamatan dalam lingkungan kerja.
9. Meransang ide dalam meningkatkan lingkungan kerjanaya.
10.Meningkatkan disiplin dalam mengontrol lingkungan kerjanya.

INVENTARISASI ALAT DAN BAHAN

DEFINISI INVENTORY
 Inventarisasi adalah sutu kegiatan dan usaha
untuk menyediakan catatan tentang keadaan
semua fasilitas, barang-barang yang dimiliki
sekolah supaya semua fasilitas dan aktifitas
laboratorium tersebut terorganisasi secara
sistematis
untuk
mendukung
proses
pembelajaran di Sekolah/madrasah.

 

Administrasi Spare Part
• Kebutuhan dalam
pemesanan/pengadaan :
– Umur equipment
– Standard
– Spesifikasi
– Sumber pembelian
– Dapat dipertukarkan

 Penyimpanan :







Nomor Idenditas equipment
Tingkat kritis pengunaan
Jenis spare part
Deskripsi
Spesifikasi material
Nomor suku cadang








Gambar dan nomor gambar
Model dan type
Nomor seri
Nama pabrik pembuat
Jumlah
Kode, harga,waktu pesan, failure rate,
dan kebutuhan

Administrasi Alat dan Bahan
Administrasi alat
memuat informasi:
➢ Nama alat, secara
alphabetis
➢ Fungsi
➢ Spesifkasi
➢ Spare part
➢ Negara asal
➢ Kondisi
➢ Jumlah
➢ Keterangan

Administrasi bahan
memuat informasi
1.Nama bahan secara
alphabetis,
2.dilengkapi rumus
molekul bila bahan kimia
3.wujud bahan: padat,
cair, gas.
4.kategori: pa (proanalysis) atau teknis atau
bahan khusus atau umum
5.konsentrasi
6.Sifat /tingkatbahaya
bahan

• Buku Inventaris
• Kartu Stok
• Buku Catatan
Harian
• Kartu Kerusakan
alat dan bahan
• Kartu Perbaikan
• Label
• Formulir
Persiapan
Praktikum

Buku Inventaris

Kartu Stok

Buku Catatan Harian

Contoh penggunaan buku
harian laboratoriumB

99

Kartu Perbaikan






Sekolah
Nama alat
Merk/type
Produsen
Tahun pengadaan
No

Jenis kerusakan

: …………….
: ……….
: ………
: ……………
: ………….
Komponen

Harga

Formulir Persiapan
Praktikum

Keselamatan Kerja dan
Tata Tertib Laboratorium

Keselamatan Kerja
di Laboratorium/Bengkel

Sebelum Bekerja (perlu diketahui):
1. Bahaya material dan bahan
serta prosedur keselamatan
yang telah ditentukan
2.Prosedur darurat, cairan tumpahan,
penggunaan adsorben dan
disinfektan
3. Petunjuk/rute penyelamatan diri
4. Lokasi APAR, cuci mata, shower,
pertolongan pertama

Lanjutan........

Lanjutan........
[ Mengidentifikasi limbah dengan
benar dan membuangnya pada
tempat yang tepat (B3, Non B3)
[ Amankan dan tandai peralatan
yang rusak
[ Bersihkan perlengkapan kerja dan
meja kerja

lanjutan .........
• Telepon darurat, dan
prosedur pelaporan
Untuk keadaan darurat yang
membutuhkan bantuan
panggilan internal:

SECURITY

Sampah






Setiap laboratorium/Bengkel harus memiliki tempat sampah yang khusus., sampah cair tidak
dibuang di saluran air hujan atau saluran saptiktang.
tempat sampah cair bahan kimia
tempat sampah reaktif
sampah radioaktif
sampah biasa
pembuangan air cucian

Perlengkapan kerja di
Lab/Bengkel
1.

Sepatu kerja tertutup

2. Pelindung mata/muka yg tepat,
sarung tangan (bila perlu)
3. Tdk boleh Rambut panjang (ikat,Topi),
baju longggar, memakai perhiasan

Sebelum Meninggalkan
Lab/Bengkel:
Matikan (Turn off):
[ Gas
[ Air
(Water)
[ Pusat Listrik (Power Supplies)
[ Vacuum lines (Jalur Vacum)
[ Compression lines ( Jalur kompresor)
[ Heating apparatus (Peralatan Pemanas)

Lanjutan.......
[ Mengembalikan peralatan yang
tidak digunakan, perlengkapan,
dll
[ Tinggalkan jas lab di
laboratorium/Bengkel
[ Membersihkan (Wash)
[ Tutup dan Kunci pintu Lab

Mengevaluasi Bahaya Lab
• Penelaahan terhadap
jenis bahaya
• Kimia
(chemical)
(physical )
• Fisik
• Biologis (biological)
• Ergonomi (ergonomic)
• Mekanis (mechanical)

TATA TERTIB
LABORATORIUM

CONTOH TATA TERTIB LABORATORIUM

LATIHAN SOAL

SOAL URAIAN
1. Berdasarkan Peraturan Menteri PAN-RB No. 3 Tahun 2010,
bahwa alat dikelompokkan dalam 3 kategori dan bahan
dikelompokkan menjadi bahan khusus dan umum. Buatlah daftar
alat dan bahan sesuai kategori alat dan jenis bahan yang tersedia
di laboratorium anda!
2. Buatlah contoh program pemeliharaan alat yang tersedia di
laboratorium sekolah anda!
3. Buatlah formulir inventarisasi kemudiian lakukan pendataan
(inventarisasi) terhadap alat yang ada dilaboratorium sekolahmu
sesuai formulir inventarisasi yang sudah anda dibuat.!
4. Buatlah daftar bahan yang ada di laboratorium/bengkel
sekolahmu, kemudian kelompokkan berdasarkan ujud dan jenis
bahayanya!
5. Uraikanlah strategi pemeliharaan alat di laboratorium anda!

DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional, Dirjen. Pendidikan Dasar dan Menengah. 2004. Tentang Cara Menata Alat dan Bahan
di Laboratorium Kimia.
Emha, H., 2002,Pedoman Penggunaan Laboratorium Sekolah. Bandung: PT Remaja Roesda Karya.
Hendro. 2012. Cara Memelihara Alat Laboratorium. Diakses pada tanggal 12 Juli 2017, dari
http://analisbantul.blogspot.co.id/2012/09/cara-memelihara-alat-laboratorium.html
Kancono. 2010. Manajemen Laboratorium IPA. Bengkulu. Universitas Bengkulu
Koballa & Chiapetta. 2010. Science Instruction in the Middle and Secondary
Schools.Pearson: USA.
Manufacturing Chemists' Association, Guide for Safety in the Chemical Laboratory, pp. 215-217, Van Nostrand Reinhold
Nyeneng, I Dewa Putu. 2011. Materi pokok Pengelolaan Laboratorium IPA.Bandar Lampung.Universitas Lampung
Pasal 31 UUD 1945, Mengenai Pendidikan dan Kebudayaan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No.26 Tahun 2008, Tanggal 11 juni 2008 tentang Standar Tenaga Laboratorium
Sekolah/Madrasah.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 145 tahun 2014, Tentang Petunjuk Teknis
Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) dan Angka Kreditnya
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 03 tahun 2010, tanggal 15 Januari
2010 tentang Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan dan Angka Kreditnya

DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Menteri Negara Lingkungan hidup No. 6 Tahun 2009 Tentang
Laboratorium Lingkungan.
Sari, AR. 2013. Manajemen Laboratorium. Universitas Negeri Yogyakarta.
Yogyakarta.
SNI ISO/IEC 17025:2008 Standar Manajemen Laboratorium Pengujian dan
Kalibrasi
Sukarso. 2005. Pengertian dan Fungsi Laboratorium. Di akses tanggal 12 Juli
2017 dari http://wanmustafa.wordpress.com/2011/06/12/pengertian-dan-fungsilaboratorium/,
Soejitno. 1983. Desain dan Fasilitas Laboratorium SMA. Diambil pada tanggal
12 Juli 2017, dari http://desain labortaorium.com.
Sutrisno .2010.Laboratorium Fisika Sekolah I. Bandung. Universitas Pendidikan
Indonesia