BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian - SUWARNO BAB III
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif komparatif. Penelitian deskriptif diartikan peneliti berusaha untuk menjelaskan
fenomena yang ada dengan angka-angka untuk mencandrakan karakteristik minat dan kemampuan membaca siswa. Peneliti ingin mengungkap minat dan kemampuan membaca siswa. Kemudian dianalisis apakah ada hubungan antara minat membaca dengan kemampuan membaca siswa, faktor ekonomi dan pendidikan orang tua apakah juga ikut mempengaruhi minat dan kemampuan membaca siswa.
Penelitian komparatif diartikan peneliti melakukan penyelidikan apakah ada perbedaan minat dan kemampuan membaca siswa yang sedang diteliti. Perbedaan minat dan kemampuan membaca siswa akan ditinjau dari status ekonomi dan pendidikan orang tua baik secara terpisah maupun secara bersamaan.
Jadi yang dimaksud penelitian deskriptif komparatif adalah di samping berusaha untuk mendeskripsikan variabel-variabel yang ada, juga dimaksudkan untuk memprediksi perbedaan kontribusi variabel- variabel bebas terhadap variabel terikat. Peneliti ingin menjelaskan fenomena yang ada dengan angka-angka untuk mencandrakan karakteristik minat dan kemampuan membaca siswa dan membandingkan minat dan kemampuan membaca siswa yang sedang diteliti. Apakah terdapat perbedaan-perbedaan jika minat dan kemampuan membaca ditinjau dari status ekonomi dan pendidikan orang tua.
Data dalam penelitian ini diperoleh dengan angket dan tes. Angket digunakan untuk memperoleh data minat membaca, status ekonomi orang tua, dan pendidikan orang tua. Sedangkan tes digunakan untuk memperoleh data kemampuan membaca.
B. Populasi dan Sampel 1.
Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah minat dan kemampuan membaca siswa kelas V SD di Unit Pendidikan Kecamatan Banyumas tahun pelajaran 2010 / 2011. Indikator minat membaca dilihat dari k ebiasaan membaca, waktu membaca, jenis bacaan, dan pemerolehan
buku bacaan. Indikator kemampuan membaca dilihat dari kecepatan membaca, pemahaman isi bacaan, dan menceritakan isi bacaan.
Jumlah siswa kelas V SD tahun pelajaran 2010/2011 di UPK Banyumas sebanyak 913 siswa. Data siswa ini diambil dari Rekapitulasi Lapor Bulan SD se-UPK Banyumas bulan Desember 2010.
2. Sampel
Dalam penelitian ini pengambilan sampelnya dilakukan dengan teknik sampling yaitu menggunakan teknik cluster random sampling.
Pengambilan sampel secara cluster/kelompok dari kelas V yang ada terhadap sejumlah populasi. Peneliti menggunakan teknik klaster karena subyek yang dijadikan sampel hanya satu kelas yaitu kelas V.
Untuk penentuan sampelnya peneliti menggunakan cara undian karena pengambilan sampel dengan cara undian lebih mudah dan menghindarkan dari faktor-faktor subjektivitas.
Sebagai dasar di dalam menentukan besarnya sampel, peneliti mengacu pada pendapat Suharsimi Arikunto (1991: 142) yang mengatakan bahwa “untuk jumlah populasi lebih dari 100 orang siswa alangkah baiknya sampel sebesar 25% lebih, sedang untuk jumlah populasi kurang dari 100 langkah baiknya jika diambil semuanya”.
Dengan demikian pengambilan sampel dalam penelitian ini mengambil 25 % dari populasi. Karena populasinya ada 33 SD yang terdiri 35 kelas dengan jumlah siswa 913 anak maka sampel yang diambil sejumlah 25 % dari 33 SD yaitu sebanyak 8 SD. Setelah dilakukan pengundian tempat penelitian ternyata terpilih SD Negeri 2 Binangun, SD Negeri 1 Sudagaran, SD Negeri 2 Dawuhan, SD Negeri Kedunguter, SD Negeri Kalisube, SD Negeri Kalibatur, SD Negeri 2 Sudagaran, dan SD Negeri 1 Kejawar dengan jumlah siswa sebanyak
252 siswa atau 27,6 % dari jumlah siswa SD kelas V se-UPK Banyumas tahun pelajaran 2010 / 2011.
C. Instrumen Penelitian
Alat yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah angket dan tes. Dalam pembuatan angket dan tes yang digunakan dalam penelitian ini, peneliti menetapkan prosedur sebagai berikut.
1. Mengindentifikasikan variabel secara operasional a.
Variabel Minat dan Kemampuan Membaca Siswa Minat membaca anak adalah perhatian yang kuat dan mendalam disertai dengan perasaan senang, positif, dan ketertarikan terhadap kegiatan membaca sehingga dapat mengarahkan seseorang untuk membaca dengan kemauannya sendiri.
Kemampuan membaca ialah kecepatan membaca dan pemahaman isi secara keseluruhan. Kemampuan membaca dicari dengan rumus sebagai berikut.
b.
Variabel Status Ekonomi Keluarga Status ekonomi keluarga adalah keadaan penghasilan, pemakaian barang-barang dan kekayaan dari sebuah keluarga.
Untuk status ekonomi keluarga peneliti kelompokkan menjadi tiga yaitu: 1) keluarga ekonomi tinggi yang terdiri dari keluarga sejahtera III dan keluarga sejahtera III plus. 2) keluarga ekonomi sedang terdiri dari keluaraga sejahtera I dan keluarga sejahtera II.
3) keluarga ekonomi rendah terdiri dari keluarga pra sejahtera. Indikator dalam variabel ini meliputi: penghasilan, papan, sandang, pangan, kesehatan, hiburan, transportasi, dan komunikasi, sosial keluarga dan tabungan serta tanggungan.
c.
Variabel Pendidikan Orang Tua Pendidikan orang tua adalah jenjang pendidikan atau tingkatan pendidikan terakhir yang diperoleh orang tua siswa sampai lulus dan berijasah. Di dalam menentukan tingkat pendidikan orang tua di antara pendidikan bapak dan ibu dipilih salah satu yang tertinggi. Indikator dalam variabel ini adalah pendidikan terakhir orang tua misalnya lulus SD, SMP, SLTA, DI, DII, DIII, S1, S2, dan S3.
2. Membuat kisi-kisi, seperti pada tabel berikut ini
Tujuan Indikator Nomor item Jml item
Untuk memperoleh data tingkat minat dan kemampuan membaca siswa Kebiasaan membaca
Waktu membaca Jenis bacaan Menceritakan isi bacaan Hadiah / pembelian buku Kecepatan membaca
Pemahaman isi bacaan (jenis
bacaan disesuaikan dengan
silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran bahasa Indonesia
kelas V semester 2. Silabus dan
RPP dapat di lihat pada lampiran 5 halaman 116-120)1,2,3,4,5,6,7,8 9,10,11 12,13,14, 15,16,17 18,19
Tabel 3.1 Kisi-kisi Minat dan Kemampuan Membaca Siswa
8
3
3
3
2
1
10
1 1,2,3,4,5,6,7, 8,9,10 Tabel 3.2 Kisi-kisi Status Ekonomi Keluarga
Tujuan Indikator Nomor item Jml item Untuk memperoleh data status ekonomi keluarga siswa
3
4. Penetapan skor dan kode Angket yang digunakan dalam penelitian ini, masing-masing angket memiliki empat alternatif jawaban. Adapun penskorannya adalah sebagai berikut : a.
Penyusunan Item dan Penyuntingan Angket dan tes penelitian selengkapnya terdapat pada lampiran lampiran 7 hal 125-139.
2 3.
1, 2
Jenjang pendidikan atau tingkatan pendidikan terakhir yang diperoleh Bapak/Ibu siswa sampai lulus dan berijazah.
Tujuan Indikator Nomor item Jml item Untuk memperoleh data tingkat pendidikan orang tua siswa
2 Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Pendidikan Orang Tua
2
Penghasilan Pangan Sandang Tabungan Kesehatan Hiburan Tanggungan Transportasi Papan/rumah Sosial
1
2
3
3
3
2
3
1, 2, 3 4, 5, 6, 7, 8 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21,22, 23, 24
Skor angket minat dan tes kemampuan membaca
1) Angket minat membaca masing-masing alternatif memiliki skor sebagai berikut : untuk nomor item 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 12, dan 13 alternatif selalu skornya 1, alternatif sering skornya 2, alternatif kadang- kadang skornya 3, dan alternatif jarang skornya 4. Sedangkan nomor item 10, 11, 14, 15, 16, 17, 18, dan 19 alternatif selalu skornya 4, alternatif sering skornya 3, alternatif kadang-kadang skornya 2, dan alternatif jarang skornya 1.
2) Tes kemampuan membaca jika siswa didalam menjawab pertanyaan bacaan benar diberi skor 1 dan salah diberi skor 0.
b.
Skor angket status ekonomi keluarga Angket status ekonomi keluarga memiliki 4 alternatif jawaban, yang masing-masing alternatif memiliki skor yang ditetapkan secara berjenjang. Alternatif jawaban a skornya 1, alternatif jawaban b skornya 2, alternatif jawaban c skornya 3, dan alternatif jawaban d skornya 4.
c.
Kode pendidikan orang tua Angket pendidikan orang ada empat pilihan yaitu SD, SMP,
SLTA, dan Diploma/Sarjana. Masing-masing pilihan diberi kode sebagai berikut. SD kodenya 1, SMP kodenya 2, SLTA kodenya 3, dan Diploma/Sarjana kodenya 4.
4. Melakukan Uji Coba Instrumen
Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang disusun benar-benar merupakan instrumen yang baik.
Alat ukur dikatakan baik apabila mempunyai kualitas butir, tingkat keahlian (validitas), tingkat keandalan, dan kepraktisan yang tinggi. Uji coba instrumen dimaksudkan untuk mengetahui validitas, reliabelitas, kualitas butir, dan kepraktisan suatu instrumen. Anak yang digunakan sebagai ujicoba instrumen ini diambil dari populasi yang sama, namun bukan anak yang akan diteliti
1. Waktu dan tempat uji coba Uji coba instrumen dilaksanakan pada tanggal 24 Maret 2011 di Sekolah Dasar Negeri 1 Binangun Kecamatan Banyumas. Dalam pelaksanaannya instrumen diujikan kepada 25 anak yang merupakan bagian dari populasi penelitian.
2. Uji validitas Menurut Gay suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur (Sukardi,
2009: 121). Sedangkan Suharsimi Arikunto menjelaskan bahwa : Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau keahlian suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid maka memiliki validitas yang rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang variabel yang dimaksud (1991: 136)
Validitas suatu tes dibedakan menjadi empat macam, yaitu validitas isi, validitas konstruk, validitas konkuren, dan validitas prediksi (Sukardi, 2009: 122).
Dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan dua uji validitas yaitu validitas isi dan validitas empiris. Validitas isi ialah derajat di mana sebuah tes mengukur cakupan substansi yang ingin diukur (Sukardi, 2009: 123)
Instrumen yang peneliti susun dikonsultasikan kepada Dr. Hj. R. Panca Pertiwi Hidayati, M.Pd. dan Dr. Furqanul Aziez, M.Pd. Kedua tokoh ini dianggap ahli karena bidang ilmunya sesuai dengan instrumen yang peneliti susun. Di samping itu beliau juga sebagai dosen di Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Setelah instrumen dikonsultasikan dengan ahlinya, peneliti mengadakan diskusi dengan teman-teman seangkatan untuk mengkaji kecocokan instrumen dengan teoretik yang ada. Berdasarkan hasil konsultasi dan diskusi instrumen yang peneliti susun dinyatakan mempunyai validitas isi yang baik.
Selanjutnya instrumen diujicobakan untuk mengetahui validitas empirisnya. Untuk mengetahui validitas empiris suatu item digunakan rumus koefisien korelasi Pearson product-moment. Cara penghitungannya dengan mengkorelasikan skor tiap item dengan skor total. Adapun rumus koefisien korelasi Pearson product-
moment adalah sebagai berikut : r-xy = Keterangan : r-xy : Koefisien korelasi Pearson product-moment
: Jumlah X : skor masing-masing pada tes x Y : skor masing-masing pada tes y
: skor rata-rata tes x : skor rata-rata tes y
S : simpangan baku tes x
x
S y : simpangan baku tes y N : jumlah peserta ke dua tes (Djiwandono, 2008: 173)
Hasil angket yang diujicobakan dianalisis dengan komputer program SPSS 10.05.
Berdasarkan hasil analisis program SPSS 10.05 untuk instrumen minat membaca yang terdiri 20 item, sebanyak 18 item nilai r hitung > r tabel sebesar 0,381 dengan demikian 18 item tersebut valid. Dan dua item nilai r hitungnya < r tabel yaitu item 9 dengan r hitung 0,3276 dan item 15 dengan r hitung 0,2770 sehingga dua item tersebut tidak valid. Untuk instrumen kemampuan membaca yang terdiri 10 item nilai r > r dengan demikian 10 item
hitungnya tabel
tersebut valid semuanya. Sedangkan untuk instrumen status ekonomi keluarga yang terdiri 25 item, sebanyak 24 item nilai r
hitung > r tabel sebesar 0,381 dengan demikian 24 item tersebut valid.
Dan satu item nilai r hitungnya < r tabel yaitu item 6 dengan r hitung 0,2554 sehingga item tersebut tidak valid.
Sebelum instrumen digunakan untuk penelitian item-item dari seluruh instrumen yang tidak valid dikonsultasikan kepada kepada Dr. Hj. R. Panca Pertiwi Hidayati, M.Pd. dan Dr. Furqanul Aziez, M.Pd. Kedua tokoh ini dianggap ahli karena bidang ilmunya sesuai dengan instrumen yang peneliti susun. Di samping itu beliau juga sebagai dosen di Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Hasil konsultasi untuk angket minat membaca dari dua item yang tidak valid yaitu item 9 dan 15. Item 9 diperbaiki sedangkan item 15 dihilangkan. Sehingga angket minat membaca yang digunakan dalam penelitian terdiri 19 item. Sedangkan untuk angket status ekonomi keluarga satu item yang tidak valid yaitu item 6 untuk dihilangkan. Jadi angket status ekonomi keluarga yang digunakan dalam penelitian terdiri 24 item.
3. Uji Reliabilitas Instrumen
Suatu alat ukur dikatakan memiliki reliabilitas tinggi atau dapat dipercaya jika alat itu mantap, dapat diandalkan dan dapat diramalkan, penggunaan alat ukur ini berkali-kali akan memberikan hasil yang sama. Berkaitan dengan kriteria yang digunakan untuk mengetahui reliabilitas Suharsimi Arikunto berpendapat bahwa secara garis besar ada dua jenis reliabilitas yaitu reliabilitas eksternal dan reliabilitas internal (1991: 143)
Reliabilitas eksternal mengandung pengertian bahwa ukuran atau kriteria reliabilitas berada di luar instrumen.
Sedangkan reliabilitas internal mengandung pengertian bahwa kriteria perhitungan reliabilitas dilakukan berdasarkan instrumen itu sendiri.
Dalam penelitian ini menggunakan uji realibilitas internal. Sedangkan perhitunganya untuk mengetahui reliabilitas instrumen menggunakan rumus Cronbach Alpha (
α), karena jawaban pada setiap item lebih dari dua pilihan. Adapun rumus Cronbach Alpha (
α) yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : =
α Keterangan :
: realibilitas Cronbach Alpha seluruh tes α
2 S : varian masing-masing komponen i
2 S x : varian luruh N : jumlah komponen (Djiwandono,2008:181).
Hasil angket yang diujicobakan dianalisis dengan komputer program SPSS 10.05.
Berdasarkan hasil analisis program SPSS 10.05 untuk instrumen minat membaca sebanyak 20 item hasil hitung α > 0,60 maka item-item tersebut reliabel. Untuk instrumen kemampuan membaca juga reliabel semua karena hasil hitung
α > 0,60. Begitu juga dengan instrumen status ekonomi keluarga reliabel semua karena hasil hitung α > 0,60.
Hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen secara lengkap terdapat pada lampiran 8 halaman 140-151.
D. Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini desain penelitian yang dipilih adalah deskriptif komparatif. Peneliti berusaha untuk mendeskripsikan variabel- variabel yang ada dan memprediksi perbedaan kontribusi variabel- variabel bebas terhadap variabel terikat. Peneliti ingin menjelaskan fenomena yang ada dengan angka-angka untuk mencandrakan karakteristik minat dan kemampuan membaca siswa dan membandingkan minat dan kemampuan membaca siswa yang sedang diteliti. Apakah terdapat perbedaan-perbedaan jika minat dan kemampuan membaca ditinjau dari status ekonomi dan pendidikan orang tua.
Sebagaimana uraian dalam variabel penelitian di atas, dengan demikian dalam penelitian ini dihasilkan empat macam data, yaitu status ekonomi orang tua, pendidikan orang tua, minat membaca, dan kemampuan membaca anak. Data-data tersebut diperoleh dengan instrumen pengumpul data yang berupa angket dan tes kemampuan membaca.
Kegiatan penelitian peneliti rencanakan seperti pada jadwal
berikut.Tabel 3.4 Jadwal Penelitian
Kegiatan Tanggal Pembuatan Proposal Penelitian Oktober - Nopember 2010 Uji coba instrumen dan Maret s.d April 2011 Pengumpulan Data Analisis Data dan Penyajian Hasil April 2011s.d Mei 2011 Pemberian Simpulan (Pelaporan) Mei 2011 s.d. Juli 2011 Seminar Hasil Penelitian Oktober 2011 E.
Analisis Data
Untuk menentukan teknik analisis data maka harus diketahui terlebih dahulu data yang diperoleh. Ditinjau dari penggolongannya, data penelitian ini merupakan data interval, karena dalam perjenjangannya merupakan jarak berskala interval yang sama. Dilihat dari kemungkinan pengukurannya merupakan data kuantitatif sehingga analisisnya menggunakan teknik analisis kuantitatif dengan metode statistik.
Sedangkan bila dilihat dari asalnya maka data ini merupakan data empirik atau data lapangan.
Dalam analisis deskripsi komparatif ini peneliti menggunakan analisis univariat untuk mendiskripsikan dan membandingkan kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Adapun rumus-rumus perhitungan yang digunakan antara lain :
1. Mean
X M = N
Keterangan : M : rerata
∑ X : jumlah angka dikalikan frekuensi N
: jumlah subyek 2. Median 2
(
X )
Md = MK + x i
M
Keterangan : Md : median MK : mean kerja X : deviasi dari MK i : lebar kelas (Hadi,1990:246-247).
3. Simpangan baku atau standard deviation (S) 2 X
X
( )
S =
N
Keterangan : S : simpangan baku X : masing-masing skor
2
: skor rata-rata ( ): pangkat dua N : banyaknya skor (Djiwandono,2008:215-216) 4. Teknik Korelasi
Teknik korelasi digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan minat membaca dengan kemampuan membaca anak. Data yang akan dikorelasikan berbentuk interval dan rasio dari sumber data yang sama. Untuk itu teknik korelasi yang digunakan adalah korelasi Pearson Product Moment. Rumus korelasi product moment sebagai berikut. r xy = Selanjutnya hasil r hitung dibandingkan r tabel . Jika r hitung lebih besar dari r tabel maka ada hubungan yang signifikan. Begitu sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka tidak ada hubungan yang signifikan.
Untuk menguji signifikansi hubungan minat membaca dan kemampuan membaca juga berlaku pada populasi digunakan rumus uji signifikansi korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut. t = Selanjutnya hasil t hitung dibandingkan dengan harga t tabel dengan dk = n – 2. Jika t hitung lebih kecil dari t tabel , maka tidak ada hubungan.
Tetapi sebaliknya jika t lebih besar dari t maka ada
hitung tabel
hubungan yang signifikan (Sugiyono, 2010: 255-258) 5. Analisis Variansi
Ada dua macam analisis variansi, yaitu analisis variansi sederhana dan analisis variansi multifaktor. Adapun teknik analisis variansi yang dipakai dalam penelitian ini adalah analisis variansi multifaktor. Teknik analisis ini digunakan untuk mengetahui tingkat perbedaan dari variabel terikat ditinjau dari variabel bebas. Sebelum mengadakan perhitungan nilai maka perlu dibuat tabel persiapan.
1 2 1 NA
2 2 2 NA
3 2 2 3 2 E NA E A
N A 3 E 13 ∑ A 3 E 3 2 ( ∑A 3 E 3 ) ( ∑A 3 E 3 ) 2 3 3 2 3 3 E NA E A
N A 4 E 13 ∑ A 4 E 3 2 ( ∑A 4 E 3 ) ( ∑A 4 E 3 ) 2
3 4 2 3 4 E NA E A
N E 3 ∑ E 3 2 ( ∑E 3 ) ( ∑E 3 ) 2 3 2 3 NAE E
∑ N A 1 ∑ A 1 2 ( ∑A 1 ) ( ∑A 1 E 1 ) 2
2
A
N A
2∑ A
2 2( ∑A
2 )( ∑A
2 E 1 ) 2A
Rendah (E 3 ) N A 1 E 3 ∑ A 1 E 3 2 ( ∑A 1 E 3 ) ( ∑A 1 E 3 ) 2 3 1 2 3 1 E NA
N A 3 ∑ A 3 2 ( ∑A 3 ) ( ∑A 3 ) 2
3 2 3 NA
A N A 4 ∑ A 4 2 ( ∑A 4 ) ( ∑A 4 ) 2
4 2 4 NA
A
N AE ∑ AE 2 ( ∑AE) ( ∑AE) 2
NAE AE 2
Selanjutnya langkah mencari F rasio sebagai berikut.
a.
Menghitung jumlah kuadrat total (JK
E A
N A
2 E 3∑ A
2 E 3 2( ∑A
2 E 3 )( ∑A
2 E 3 ) 2 2 2 2 NE E
∑ AE
1 ∑ A 3 E 1 2 ( ∑A 3 E 1 ) ( ∑A 3 E 1 ) 2
Tabel 3.5 Persiapan Analisis Anova
Pend.Orang Tua Status Ekonomi keluarga SD
(A 1 ) SMP (A 2 ) SLTA
(A 3 ) Diploma/ Sarjana (A 4 ) ∑
Tinggi (E 1 ) N A 1 E 1 ∑ A 1 E 1 2 ( ∑A 1 E 1 ) ( ∑A 1 E 1 ) 2
1 1 2 1 1 E NA E A
N A
2 E 1∑ A
2 E 1 2( ∑A
2 E 1 ) (∑A
2 E 1 ) 2 1 2 2 1 2 E NA E A
N A 3 E 1
1 3 2 3
E A N E 2 ∑ E 2 2 ( ∑E 2 ) ( ∑E 2 ) 2
E A 1 E NA N A 4 E 1 ∑ A 4 E 1 2 ( ∑A 4 E 1 ) (
∑A 4 E 1 ) 2 1 4 2 4
E A 1 E NA N E 1 ∑ E 1 2 ( ∑E 1 ) (
∑E 1 ) 2 1 2 E 1 NE
Sedang (E 2 ) N A 1 E 2 ∑ A 1 E 2 2 ( ∑A 1 E 2 ) ( ∑A 1 E 2 ) 2
2 1 2 2 1 E NA E A
N A
2 E 2∑ A
2 E 2 2( ∑A
2 E 2 )( ∑A
2 E 2 ) 2 2 2 2 2 2 E NA E A
N A 3 E 2 ∑ A 3 E 2 2 ( ∑A 3 E 2 ) ( ∑A 3 E 2 ) 2 2 3 2 2 3 E NA E A
N A 4 E 2 ∑ A 4 E 2 2 ( ∑A 4 E 2 ) ( ∑A 4 E 2 ) 2 2 4 2 2 4 E NA
T ) =
-
NAE AE 2 b.
Menghitung jumlah kuadrat pendidikan orang tua (JK
A )
JK A =
-
-
- 3 3 2 NA A<
-
1 c.
2
A
2
2
1 NA
2 NA A
4
4 2 NA A
NAE AE 2
E )
Menghitung jumlah kuadrat status ekonomi (JK
2
2
2
2
2
E E E E AE
1
2
3
4
- JK = + E
NE NE NE NE NA E
1
2
3
4 d.
Menghitung jumlah kuadrat interaksi status ekonomi dengan pendidikan orang tua (JK AxE )
2
2
2
2
A E A E A E A E
1
1
2
1
3
1
4
1
- JK + AXE =
NA E NA E NA E NA E
1
1
2
1
3
1
4
1
2
2
2
2
2
A E A E A E A E A E
2
2
3
2
1
3
1
2
4
2
2
2 NA E NA E NA E NA E NA E
1
3
2
4
2
1
3
2
2
2
2 2
A E A E A E
2
3
3 3 AE
4
3
- JK A – JK E
NA E NA E NA E NAE
2
3
3
3
4
3
e. d ) Mencari jumlah kuadrat dalam (JK
JK = JK – (Jumlah semua JK selain JK )
d T T f.
Mencari derajat kebebasan untuk masing-masing sumber variasi dk A = banyaknya kategori A – 1 dk = banyaknya kategori E – 1
E
dk A x E = dk A x dk E dk = banyaknya subyek – 1
T
dk d = dk T – semua dk kecuali dk T g. Mencari mean kuadrat
MK = JK : dk
A A A
MK E = JK E : dk E MK AXE = JK AXE : dk AXE MK = JK : dk
d d d h.
Mencari harga Fo F OA = MK A : MK d F OE = MK E : MK d F O A x E = MK AxE : MK d i.
o yang
(Arikunto, 1999: 323)
(H o ) diterima 4) p > 0,05
3) Hipotesis nihil
Tidak ada perbedaan mean yang signifikan
diperoleh tidak signifikan 2)
o yang
Harga F
0,05 1)
(H o ) ditolak 4) p < 0,05 atau p =
3) Hipotesis nihil
Ada perbedaan mean secara signifikan
diperoleh signifikan 2)
Harga F
Mengkonsultasikan setiap harga F
0,01 1)
(H o ) ditolak 4) p < 0,01 atau p =
3) Hipotesis nihil
Ada perbedaan mean secara sangat signifikan
diperoleh sangat signifikan 2)
o yang
1) Harga F
1 1% Jika F o > F 1 5% Jika F o < F 1 5%
Jika F o > F
Tabel. 3.6 Cara untuk Menentukan Simpulan
Selanjutnya ditarik simpulan dengan cara sebagai berikut.
db K lawan db d (Sudjana dan Ibrahim, 2009: 151-157).
o dengan F Tabel , dengan db F =
Secara teknis semua proses analisis data penelitian ini dilakukan dengan menggunakan komputer program SPSS 12.0.