Pengembangan Sumber Daya Manusia Dalam Peningkatan Mutu Lulusan Pada Lembaga Penddikan Islam di Kabupaten Lampung Selatan - Raden Intan Repository

  BAB IV PAPARAN DATA PENELITIAN Pada bagian bab ini akan dijelaskan deskripsi hasil pengumpulan data penelitian di tiga lembaga pendidikan Islam, yaitu Madrasah Tsanawiyah (MTs) Mathla’ul Anwar Cintamulya Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan, MTs Hidayatul Mubtadiin Sidoharjo Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan, dan MTs Al- Ishlah Sukadamai Kecamatan Natar. Deskripsi di bawah ini secara berturut-turut akan menjelaskan tentang data objek penelitian, pengembangan sumber daya pendidik, pengembangan sumber daya tenaga kependidikan, dan mutu lulusan di tiga lembaga madrasah tersebut.

A. Karakteristik Latar Penelitian.

1. MTs Mathla’ul Anwar Cintamulya

  MTs Mathla’ul Anwar adalah madrasah yang lebih dikenal dengan istilah MTs terpadu, letaknya di lokasi yang sangat strategis yaitu di wilayah deretan madrasah-madrasah yaitu Madrasah Ibtidaiyah (MI) Mathla’ul Anwar, dan Madrasah Aliyah (MA) Mathla’ul Anwar. Arus kendaraan sangat ramai, sehingga komplek ini mudah dijangkau dari segala arah. Posisi tersebut menjadikan kompleks madrasah ini berada pada lingkungan yang heterogen, sehingga cukup diminati masyarakat luas. Lebih jelasnya mengenai madrasah ini akan dilaporkan sebagai berikut:

a. Sejarah Berdirinya

  Madrasah Tsanawiyah Mathla’ul Anwar yang terletak di Desa Cintamulya Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan ini merupakan salah satu dari begitu banyaknya madrasah yang didirikan dengan menggunakan nama Mathla’ul Anwar di wilayah Kabupaten Lampung Selatan. Berdasarkan dokumen yang ada, madrasah ini didirikan pada tanggal 5 Januari tahun 1979 oleh tokoh-tokoh pendidikan di lingkungan Kecamatan Candipuro. Pada awal didirikan, MTs Mathla’ul Anwar memiliki 14 siswa dan siswi. Madrasah ini berada di bawah naungan Yayasan Perguruan dan Pesantren Mathla’ul Anwar Cintamulya dibawah kepemimpinan KH. Imam Bukhori. Selama kurun waktu 36 tahun, madrasah ini telah mengalami pasang surut perkembangannya, sebagaimana keberadaan madrasah-madrasah swasta pada umumnya. Sampai saat ini madrasah ini telah mengalami empat kali masa kepemimpinan sejak didirikan.

  Pada tahun 1979 pihak yayasan mengangkat Drs Junaedi Lutfi sebagai kepala madrasah untuk pertama kalinya. Pengangkatan Junaedi Lutfi sebagai kepala madrasah merupakan langkah yang sangat strategis, mengingat pada saat itu ia adalah Kepala SDN Way Gelam yang terletak tidak jauh dari lokasi madrasah sekarang ini. Kesulitan yang dialami oleh madrasah pada priode awal adalah dalam proses perekrutan siswa dan tenaga pendidik serta tenaga kependidikan. Minimnya SDM pendidikan, baik sebagai tenaga pendidik maupun kependidikan menyebabkan keberadaan madrasah mengalami stagnan dalam perkembanganya. Junaedi Lutfi menjadi Kepala Madrasah hanya satu tahun pelajaran, kemudian digantikan oleh Abu Kosim yang memegang kepemimpinan selama kurun waktu 1980-2000. Pada masa kepemimpinan Abu Qosim madrasah ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, baik jumlah peserta didiknya maupun tenaga pendidiknya, tercatat lebih 9 rombongan belajar (rombel) dengan 24 orang guru dan 3 tenaga ketatausahaan.

  Pada tahun 2000-2005 kepemimpinan madrasah ini dipegang oleh Sunarto, Am.Pd. Pada masa ini jumlah peserta didik sudah semakin bertambah menjadi 12 rombel dengan 37 tenaga pendidik dan 4 orang tenaga kependidikan.

  Pada masa ini banyak dilakukan pengembangan sarana prsarana seperti pembangunan ruang kantor, tiga ruang kelas baru serta gedung Laboratorium.

  Pembenahan administrasi perkantoran juga sudah mulai dikembangkan dengan menggunakan system komputerisasi.

  Pada Tahun 2005-2009 kepemimpinan madrasah dipercayakan kepada Sarono, S.Pd yang merupakan salah satu guru senior yang ada di madrasah tersebut. Jumlah siswa terus meningkat seiring dengan kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat kepada pihak madrasah. Pada masa ini banyak sekali terjadi kemajuan yang telah tercapai antara lain pembenahan system administrasi keuangan, melengkapi sarana pembelajaran, melengkapi laboratorium IPA membangun sarana olah raga, membuat ruangan gudang, melengkapi ruangan – ruangan vital dengan teralis serta membenahi halaman madrasah dengan pavling block. Pada saat itu jumlah siswa madrasah ini telah mencapai 465 siswa dengan 13 rombel. Selain menjadi kepala MTs Mathla’ul Anwar Cintamulya, dia juga diangkat menjadi kepala SDN 2 Cintamulya, sehingga ia mengajukan surat pengundurkan diri kepada pihak yayasan agar bisa fokus mengurusi untuk menyelesaikan tugasnya di SDN 2 Cintamulya mengingat beliau adalah guru PNS. Pada tahun pelajaran 2009-2010 kepemimpian H. Sarono, S.Pd diteruskan oleh Hasanuddin, M.Pd.I atas inisiatif dari yayasan sampai dengan masa jabatan Sarono, S.Pd selesai ditahun 2010.

  Pada Tahun 2010 Hasanuddin, M.Pd.I ditetapkan sebagai Kepala MTs Mathla’ul Anwar Cintamulya untuk masa jabatan berikutnya. Pada tahun

  pelajaran 2009-2010 madrasah ini mendapatkan paket bantuan Laboratorium Multi Media X pose Lab XP 250 M Class room Management system yang terintegrasi dengan Laboratorium Bahasa Rosetta stone Dinamic Immersion untuk

  27 Bahasa dari Departemen Agama RI. Laboratorium ini merupakan perangkat tercanggih yang hanya dimiliki oleh dua madrasah di Propinsi Lampung. Sarana olah raga dan kegiatan pengembangan diri mulai dibangun antar lain, Lapangan Futsal, Bulu tangkis, Tenis meja, Sepak takraw, Volly Ball. Penataan ruang kelas dan penghijauan lokasi sekolah juga sudah dilakukan sehingga lingkungan sekolah terlihat lebih asri dan sejuk. Pada tahun 2010 madrasah ini mendapatkan nilai Akreditasi A oleh Badan Akreditasi Propinsi Lampung dengan nilai poin 88.

  Hal ini menjadikan MTs Mathla’ul Anwar Cintamulya merupakan satu-satunya madrasah Swasta di Propinsi Lampung yang saat itu memperoleh predikat A berdasarkan SK Badan Akreditasi Propinsi Nomor.080/BAP-SM/12-LPG/2010. Berbagai macam kegiatan pengembangan diri baru mulai digalakan, seperti pada tahun pelajaran 2010-2011 telah memilki Group Marching Band dan menjadi Juara II selama tiga tahun berturut-turut dalam lomba Drum Band tingkat Provinsi Lampung pada tahun 2010, 2011 dan 2012, yang diadakan oleh Persatuan

  Drumband Indonesia (PDBI). Selain itu kegiatan pengembangan diri lainya juga terus dikembangkam seperti Karate, Futsal, Jurnalistik, Seni Musik, Sablon dll.

  Pada tahun 2011 MTs MA Cintamulya merintis kelas berkualitas dengan biaya murah. Program kelas unggulan dilauncing pada tahun pelajaran 2011-2012 dengan nama Mathla’ul Anwar Global School (MGS). Kelas unggulan ini dirancang khusus bagi siswa-siswi yang kurang mampu akan tetapi memiliki prestasi membanggakan. Program ini adalah solusi alternative karena kelas unggulan selalu identik dengan biaya mahal. Di MGS siswa dituntut untuk menguasai empat kompetensi dasar antara lain:

  a. Penguasaan kepada hazanah ilmu-ilmu yang dikaji di pondok pesantren meskipun siswa tidak tinggal di pesantren.

  b. Kemampuan menguasai dua bahasa yaitu Bahasa Arab dan Inggris dalam percakapan sehari-hari.

  c. Kemampuan menguasai teknologi informasi berbasis ITC (Information Tecnology Communication)

  d. Memiliki kemampuan leadership dan dan life skill tingkat dasar dengan menumbuhkan semangat jiwa enterpreunership.

  Saat ini MTs Mathla’ul Anwar Cintamulya telah memilki 534 siswa yang terbagi menjadi 15 Rombel dengan tiga kelas unggulan, dua kelas pesantren dan 10 kelas reguler. Banyak prestasi yang sudah ditorehkan oleh para siswanya, baik di bidang akademik maupun non akademik di tingkat kabupaten, provinsi bahkan tingkat nasional, antara lain:

  Juara III Pidato Tiga Bahasa se Kwarda lampung yang diadakan di kampus perguruan tinggi UNILA pada tahun 2012. Tiga tahun berturut turut juara lomba drumband tingkat Propinsi Lampung yang diadakan oleh PDBI. Juara Umum Kejurnas BKC tahun 2013 di Lampung Tengah, Juara Futsal Tiga Tahun berturut-turut tingkat kabupaten Lampung Selatan, Juara III Liga Futsal Pelajar tingkat Propinsi Lampung. Kejurnas BKC di Serang Banten Tahun 2013 dan di Bandung tahun 2014.

  Saat ini MTs ini juga sudah memiliki ruang kelas baru yang digunakan sebagai kelas unggulan. Program MGS bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada para pelajar yang tidak mampu secara ekonomi akan tetapi memiliki semangat dan motivasi yang tinggi untuk menjadi generasi yang berkualitas dan berprestasi di masa yang akan datang. Mereka belajar dengan system Full Day School selama empat hari dibimbing oleh Tenaga Pendidik tutor perpengalaman, alumni pondok pesantren ternama yang sudah tidak diragukan lagi kompetensi keilmuanya. Pada Tahun anggaran 2015 MTs ini berencana membangun 15 unit ruang kelas baru untuk mencukupi kebutuhan ruang kelas bagi segenap siswa dan siswinya yang berjumlah 534 siswa.

b. Visi Madrasah

  MTs. Mathlaul Anwar dijadikan sebagai rintisan sekolah berkualitas dengan biaya murah. Hal itu dilakukan sebagai respon terhadap mahalnya biaya pendidikan berkualitas yang tidak terjangkau oleh kalangan ekonomi menengah ke bawah, padahal setiap anak didik berhak mendapatkan pendidikan berkualitas tanpa melihat latarbelakang sosial dan ekonomi. Banyak anak didik dari kalangan yang tidak mampu justeru mempunyai minat dan bakat yang luar biasa di tengah keterbatasan ekonomi keluarganya. Mereka harus dibimbing dan arahkan dengan methode dan pendekatan yang sistematis, terukur dan terencana agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi pribadi-pribadi unggul, berakhlaqul karimah serta memiliki semangat untuk memperbaiki kondisi bangsa kita dimasa yang akan datang. MTs ini adalah Grand design sebuah pusat unggulan (center of excellent) pendidikan di tingkat dasar yang memiliki kompetensi di bidang ilmu pengetahuan, pembangunan jaringan, pelestarian tradisi, pengabdian masyarakat, serta penyiapan sejak dini atas generasi masa depan yang bertaqwa, cerdas, dan inovatif.

  c.

  Misi

  1) Menghasilkan lulusan yang mempunyai kompetensi di bidang ilmu pengetahuan dan kajian kitab kuning.

  2) Menghasilkan lulusan yang mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan.

  3) menghasilkan lulusan yang dapat berkomunikasi dalam bahasa internasional (Arab dan Inggris).

  4) Menghasilkan lulusan yang mempunyai kualitas kepemimpinan (leadership), kemandirian, dan kecakapan dalam berorganisasi dan bersosialisasi.

  5) Mengembangkan komunikasi dan jaringan dengan institusi pendidikan lainnya sebagai pusat pendidikan unggulan dalam menyiapkan generasai masa depan yang berdaya saing global.

d. Tujuan Madrasah

  Tujuan pada MTs Mathla’ul Anwar Cintamulya adalah menghasilkan lulusan yang unggul dalam prestasi, islami dan populis yang beriman, berakhlak mulia mempunyai ilmu pengetahuan dan teknologi, mampu berkompetisi dengan lulusan madrasah/Sekolah lain serta dapat diterima di Madrasah/Sekolah unggulan.

  Untuk mencapai tujuan diatas, MTs ini menetapkan target pencapaian sebagai berikut:

  1. Terlaksananya Tugas Pokok Dan fungsi (TUPOKSI) masing-masing komponen madrasah.

  2. Terlakasananya pengembangan kurikulum, antara lain:

  a. Pengembangan KTSP b. Pengembangan pemetaan SK, KD dan Indikatornya.

  c. Pengembangan silabus dan RPP d. Pengembangan sistem penilaian yang berbasis kompetensi.

  3. Meningkatnya nilai hasil perolehan UM/UN

  4. Meningkatnya profesionalisme guru dalam mengajar

  5. Meningkatnya kinerja pegawai

  6. Optimalnya sarana dan prasarana pembelajaran

  7. Meningkatnya hubungan yang harmonis antra Orang tua/Wali murid, masyarakat, guru, pegawai, dan siswa.

  8. Meningkatnya kegiatan bimbingan dan penyuluhan

  9. Meningkatnya kegiatan ekstrakurikuler

  10. Meningkatnya penghayatan dan pengamalan ajaran agama islam serta budaya bangsa.

  11. Target Bidang Kurikulum dan Pembelajaran

  a. Pemetaan siswa baru, (1) Secara komprehensif (2) Berdasar prestasi akademi, (3) Berdasar kebutuhan khusus yang dibutuhkan, (4) Berdasar kemampuan baca qur’an.

  b. Mengintegrasikan layanan Special Need Care (SNC) untuk membantu siswa yang memiliki kebutuhan khusus dalam spektrum yang luas, termasuk penanganan siswa yang mengalami hambatan belajar (slow leaner).

  c. Pengelolaan club (Sains, Matematika, IPA, IPS Terpadu, Bahasa Inggris, dll.) yang diikuti oleh siswa untuk berpartisipasi dalam berbagai ajang kompetisi/lomba dan olimpiade serta untuk mempersiapkan diri memasuki jenjang yang lebih tinggi.

  d. Peningkatan monitoring dan evaluasi terhadap eksekusi lesson plan oleh guru mata pelajaran, sehingga pelaksanaannya lesson plan sesuai dengan target dan jadwal yang telah di tetapkan.

  e. Menyusun KTSP Silabus, kalender akademik, RPP atau modul.

  f. Menetapkan kegiatan proses belajar mengajar (KBM).

  g. Pelaksanaan ujian nasional.

  h. Pelatihan pembekalan untuk meningkatkan skill guru. i. Melaksanakan ulangan umum dan ujian nasional. j. Jumlah siswa lulus ujian nasional sebesar 100% dengan hasil yang memuaskan.

  12. Target Pengembangan Sumber Daya Manusia yang diharapakan:

  a. 100% Tenaga pendidik di sekolah ini telah memenuhi kwalifikasi standar pendidikan minimal S1 sesuai dengan PP No 19 Tahun 2005; b. 85 % guru mampu menerapakan pembelajaran kurikulum 2013 dengan baik; c. Kemampuan berbahasa Inggris dan bahasa Arab para pendidik meningkat; d. Kemampuan guru dalam penggunaan ICT dalam pembelajaran meningkat; e. Sekurang-kurangnya 80 % tenaga Tata Usaha telah tercukupi sesuai dengan kebutuhan, yaitu minimal ada 2 tata usaha:

  1) Learning service 2) Imam masjid

  Pengelolaan sumber daya manusia (SDM) di MTs Mathla’ul Anwar Cintamulya ini meliputi aspek; a). Rekrutmen tenaga, yakni dalam melakukan rekrutmen guru dan karyawan selalu terbuka dengan memenuhi persyaratan tertentu, misalnya; S1, IP 3,00 (PTS) dan 2.7 (PTN) dan persyaratan penunjang lain. b). Pemberdayaan personalia; pemberdayaan personalia dapat dilakukan melalui, persyaratan tes masuk, in service training yang berupa seminar, pelatihan di madrasah dengan mendatangkan narasumber atau instruktur dari luar madrasah, studi banding rapat rutin tiap jum’at. c). Mutasi; mutasi personalia antar lembaga hanya berlaku bagi PNS, sedang non PNS hanya dipindahkan pos kerjanya berdasarkan hasil evaluasi. d). Pemutusan Hubungan Kerja; pemecatan akan dilakukan melalui empat tahap: teguran lisan, teguran tulisan 1, teguran tulisan 2, pemutusan hubungan kerja (PHK).

  13. Target Bidang Sarana dan Prasarana.

  a. Terpenuhinya media pembelajaran yang standar;

  b. Fasilita penunjang, seperti Laboratorium IPA, Laboratorium Bahasa, Laboratorium Studi dan Laboratorium Komputer mengalami peningkatan kwalitas peralatannya sehingga mampu berfungsi dengan baik serta perpustakaan elektronik yang senantiasa online.

  c. Media alat pembelajaran dan buku-buku sumber belajar berbahasa Inggris semakin bertambah.

  d. Terciptanya lingkungan madrasah yang aman dan nyaman serta mendukung pembelajaran.

  e. Tersedianya sarana pendukung pembelajaran f. Tertatanya sistem informasi madrasah yang standar.

  14. Target Bidang Keuangan dan Kepegawaian.

  a. Terwujudnya pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel.

  b. Meningkatnya sumber pendanaan madrasah selain dari anggaran negara (APBN/APBD) c. Meningkatnya kesejahteraan warga madrasah.

  15. Target Bidang Kesiswaan: a. Tercapainya peringkat tiga besar lomba mata pelajaran tingkat nasional.

  b. Tercapainya prestasi olah raga dan seni tiga besar tingkat provinsi.

  Gambar 4.1. Struktur Organisasi MTs Mathla’ul Anwar Cintamulya

  YAYASAN MATHLA’UL ANWAR KH. IMAM BUKHORI

KEPALA MADRASAH

  KKM MTsN KOMITE

  HASANUDDIN,M.Pd.I

AHMAD SUBAHRI

  KALIANDA BANDAHARA KA. TU ALFI SA’IDAH,SS

AGUS PURNOMO

  WAKA SARPRAS WAKA.KURIKULUM WAKA KESISWAAN AGUS SALIM,S.Pd.I

  NURTASA,S.Ag SUNARTO,A.MA SISWA

2. MTs. Hidayatul Mubtadiin Sidoharjo

  Selain MTs Mathla’ul Anwar Cintamulya di atas, penelitian ini juga dilakukan di MTs. Hidayatul Mubtadiin Sidoharjo Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan. MTs ini merupakan lembaga pendidikan yang berciri khas Islam, yang juga mempunyai peranan penting dalam pengembangan pendidikan di Kabupaten Lampung Selatan. MTs. Hidayatul Mubtadiin letaknya berada di tempat yang sangat strategis kerena berada di tengah-tengah Kecamatan Jati Agung yang berdekatan dengan Lokasi Calon Kota Baru Lampung sehingga Akses jalannya menjadi lebih mudah. MTs ini dalam perkembangannya dikenal sebagai lembaga pendidikan Islam favorit yang menerapkan sistem full day school dengan berbagai prestasi. Lebih jelasnya mengenai madrasah ini akan dijelaskan sebagai berikut.

a. Sejarah Singkat Berdirinya MTs Hidayatul Mubtadiin Jati Agung

  Untuk mewujudkan manusia yang beriman dan bertaqwa (IMTAQ) kepada Alalh SWT, serta manusia yang berilmu pendidikan dan mampu menguasai teknologi (IPTEK) maka pada saat ini diperlukan pendidikan. Mengingat sangat pentingnya suatu lembaga pendidikan maka pada tahun 2003 di Desa Sidoharjo, Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan berdirilah lembaga pendidikan swasta dengan nama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Hidayatul Mubtadiin Jati Agung.

  Proses berdirinya Madasah Tsanawiyah (MTs) ini diprakarsai oleh Andi Warisno, M.Pd.I, M.MPd yang selanjutnya ditunjuk sebagi ketua yayasan dan sekaligus sebagai kepala sekolah, dan dibantu oleh tokoh-tokoh masyarakat seperti: Kodirin,S.Pd.I, H. Muhammad Suwarno, Munajat, Jazim, Sarman, Paino, Imam, dan juga didukung oleh Kepala Desa Sidoharjo dan ketua LSM Pramukti, Gunarto.

  Berdirinya madrasah ini tidak terlepas dari peran penting bapak Munajat yang telah menghibahkan tanah dan gedung sebagai tempat belajar MTs Hidayatul Mubtadiin.

  Maka pada tanggal 5 mei 2003 tanah dan bangunan tersebut dihibahkan kepada Yayasan Hidayatul Mubtadiin untuk pendirian MTs/MA Hidayatul Mubtadiin Jati Agung. Dengan merehab gedung tersebut maka pada tahun ajaran 2003/2004 madrasah ini resmi dibuka ditandai dengan acara pengajian Akbar sebagai peresmian Madrasah Tsanawiyah (MTs) Hidayatul Mubtadiin.

  Namun sejak tanggal 13 April 2011 demi kelancaran kegiatan belajar mengajar dan karena ada permasalahan dalam tubuh Yayasan Hidayatul Mubtadiin, maka baik MTs maupun Raudhatul Athfal (RA) Hidayatul Mubtadiin ditempatkan di satu komplek seperti sekarang ini.

  b. Tujuan Didirikan.

  1. Menjadikan peserta didik yang berilmu, beriman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

  2. Memudahkan masyarakat Desa Sidoharjo dan sekitarnya, untuk mendapatkan pendidikan di tingkat sekolah menengah atas;

  3. Turut mencerdaskan kehidupan bangsa.

  c. Visi dan Misi.

1. Visi

  Visi sekolah adalah imajinasi moral yang dijadikan dasar atau rujukan dalam menentukan tujuan atau keadaan masa depan sekolah yang secara khusus diharapkan oleh sekolah. Visi sekolah merupakan turunan dari Visi Pendidikan Nasional, yang dijadikan dasar atau rujukan untuk merumuskan misi, tujuan sasaran untuk pengembangan sekolah di masa depan yang diimpikan dan terus terjaga kelangsungan hidup dan perkembangannya.

  Adapun visi MTs Hidayatul Mubtadiin Jati Agung: yaitu “Terbentuknya warga madrasah yang ber-IMTAQ, ber-IPTEK dan berakhlakul karimah”.

2. Misi

  a. Terciptanya warga madrasah yang disiplin dan berdedikasi;

  b. Menciptakan proses belajar mengajar yang efektif dan efisien;

  c. Meningkatkan prestasi madrasah dan belajar siswa;

  d. Tercapainya suasana yang harmonis antar warga madrasah;

  e. Terciptanya lulusan yang bisa di terima dilembaga pendidikan favorit dan masyarakat lingkungannya; f. Membina generasi soleh dan solehah yang cerdas dan terampil serta berwawasan global. c.Tujuan:

  a. Mengembangkan syiar Agama Islam;

  b. Mendidik, membimbing dan membina para siswa agar berhasil menjadi siswa yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, mandiri serta mempersiapkan diri memasuki era globalisasi; c. Untuk memudahkan masyarakat Desa Sidoharjo dan sekitarnya, agar mendapatkan pendidikan di tingkat sekolah menengah atas;

  e. Lulusan / alumni diterima di SMA/MA favorit.

  a. Tujuan dan target pendidikan 1) Pembentukan sifat dasar yang islami.

  a) Penanaman akidah – ahlak melalui:

  • Pengetahuan dasar tentang imam, islam, dan ihsan,
  • Pengetahuaan dasar tentang akhlak yang terpuji dan tercela,
  • Kecintaan kepada Allah dan Rosul-Nya,
  • Kebanggaan terhadap Islam dan semangat memperjuangkannya.
  • Gemar beribadah
  • Disiplin 
  • Adab-adab Islam 
  • Kreatif  Hidup bersih dan sehat .
masyarakat, khususnya untuk lingkungan Jati Agung. Struktur kurikulumnya meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai kelas VII sampai dengan kelas

  b) Pembiaasaan berbudaya Islam:

  Mandiri

  Gemar membaca

  1

  2) Penguasaan pengetahuaan dan keterampilan dasar  Pengetahuaan materi-materi pokok program pendidikan

   Mengetahui dan terampil dalam beribadah sehari-hari

   Mengetahui dan terampil baca tulis al-quraan  Memahami secara sederhana isi kandungan amalan sehari- hari

   Implementasi program pendidikan dan pengajaran.

  b. Kurikulum.

  Sejak tahun ajaran 2006-2007 di MTs ini menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum MTs Hidayatul Mubtadiin Jati Agung, yang disusun berdasarkan kebutuhan peserta didik dan

  IX. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran.

  Jam pembelajaran di MTs ini, setiap mata pelajaran dialokasikan waktu 1 jam pelajaran 35 – 40 menit, dengan jumlah pertemuan sebanyak 42 jam perminggu, sehingga minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 36-38 minggu.

  Adapun mengenai sistem belajar mengajar yang diterapkan adalah sistem klasikal, artinya dalam penyampaian pelajaran sebagian besar dilakukan di dalam kelas dengan metode pembelajaran yang bervariasi.

  Gambar.4.2. Struktur Organisasi MTs Hidayatul Mubtadiin Sidoharjo

  Yayasan Hidayatul Mubtadiin Andi Warisno,M.Pd.I,M.MPd Komite Kepala Madrasah KKM Kalianda Nur Hidayah.M.Pd.I Drs.H.Sueb

  KTU Bendahara M. Feri Fernadi,S.Pd.I Nurul Hidayati M,M.Pd.I

  Waka Sarana prasarana Waka Kurikulum Waka Kesiswaan Rita Afriyani,M.Pd.I Mujiyatun,M.Pd.I

  Irham Abdul Haris,S.Pd GURU

3. Madrasah Tsanawiyah Al-Ishlah: Sejarah Berdiri dan Pekembangannya

  Keberadaaan Madrasah Tsanawiyah Al-Ishlah yang beralamatkan di jalan K.H. Hasyim Asy’ari No. 03 Desa Sukadamai Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Propinsi Lampung, mulai nampak pada sekitar pertengahan tahun 1982, namun secara resmi berdiri pada tanggal 05 Juni 1984. Hal ini berdasarkan Surat Piagam Operasional Departemen Agama RI nomor : D/Wh/MTs/83/2001 tertanggal 16 Juli 2001.

  Melihat kronologis historis dari madrasah ini tidak terlepas dari perjalanan panjang Madrasah Diniyah Al-Ishlah yang merupakan tonggak pemula yang melahirkan beberapa lembaga pendidikan, baik yang bersifat formal maupun non formal, dari tingkat pendidikan dasar, menengah, tingkat atas, yang salah satunya adalah Madrasah Tsanawiyah Al-Ishlah. Sampai sekarang Madrasah Tsanawiyah Al-Ishlah merupakan lembaga pendidikan Islam dibawah naungan Yayasan Pondok Pesantren Al-Ishlah.

  Pada awal cikal bakal berdirinya, hanya bermodalkan semangat kesadaran dan kebutuhan masyarakat akan lembaga pendidikan Islam tingkat menengah pertama. Hal ini disebabkan karena adanya SMP PGRI pada saat itu telah non aktif, melihat banyaknya lulusan Madrasah Ibtidaiyah Al-Ishlah yang sama-sama bernaung di yayasan yang sama dan lulusan lembaga pendidikan dasar disekitarnya tidak melanjutkan ke jenjang selanjutnya karena alasan biaya dan tempat pendidikan lainnya yang terlalu jauh.

  Atas usulan KH. Ismail Marzuki, Wagiyo, BA. dan prakarsa beberapa tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pendidikan di lingkungan sekitar Desa Sukadamai, seperti KH. Imam Muhyidin, Kyai Khusnan Efendi, Kyai Syamsuri, Imam Mahsun, Sutrisno, Afandi, Isa Sukarto dan tokoh-tokoh Islam desa Sukadamai yang lainnya, maka pada tanggal 27 Juli 1982 Madrasah Tsanawiyah Al-Ishlah mulai beroperasional. Pada saat itu MTs al-Ishlah masih bergabung dengan MI Al-Ishlah sampai tahun 1993, dengan perkembangan yang baik sehingga pada waktu itu masing-masing berjumlah 2 lokal, sehingga pengurus YPI Al-Ishlah membangun 3 lokal dengan ukuran 7 x 21 M.

  Namun pada waktu itu madrasah Tsanawiyah Al-Ishlah ketika melaksanakan ujian akhir (EBTA/EBTANAS) masih menginduk kepada Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 (MTsN) Bandar Lampung hingga beberapa tahun ajaran. Setelah ada perundangan tentang otonomi daerah tahun 2002, semua madrasah yang menginduk ke kabupaten lain dikembalikan ke kabupaten masing- masing, sehingga Madrasah Tsanawiyah Al-Ishlah menginduk ke MTsN Kalianda. Pada tahun 2004 terakreditasi dengan status diakui, dan mendapat izin menyelenggarakan Ujian Nasional sendiri sampai sekarang dan di tahun 2013 Madrasah ini terakreditasi dengan nilai B.

  Pada tahun 2006 MTs Al-Ishlah mendapatkan bantuan dari Australia Indonesia Partnership (AUSAID) senilai Rp.939.632.000,- dengan dibangunkan sarana dan prasarana pendidikan Madrasah Tsanawiyah Al-Ishlah sejumlah 6 unit.

  Secara geografis letak Madrasah Tsanawiyah Al-Ishlah berada di jalan K.H Hasyim Asy’ari No. 03 Desa Sukadamai Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Melihat letak desanya yang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Lampung Timur dan berdekatan dengan Kota Bandar Lampung dan kota Metro, madrasah ini menjadi asset strategis dan menjanjikan bagi perkembangan dunia pendidikan. Madrasah Tsanawiyah Al-Ishlah berada di satu komplek bersama Pondok Pesantren Al-Ishlah, Raudlatul Athfal, Madrasah Ibtidaiyah di bawah naungan Yayasan Pondok Pesantren Al-Ishlah.

Gambar 4.3 KOMITE MADRASAH KEPALA MADRASAH Stuktur Organisasi MTs Al- Ishlah Sukadamai Natar KH. Imam Muhyiddin PENDIRI Ky. M. Abdul Adib, M.Pd.I MTsN Kalianda KETUA YAYASAN KKM

  Saiful Aziz, S.Pd.I KEPALA TU Sutrisno Mulyana, M.Pd.I TENAGA AHLI Nurul Jannah, S.Pd BENDAHARA

Imam Ropingi, S.Pd.I Rusdi Lia Rudini, S.Kom

KURIKULUM KESISWAAN SARANA HUMAS

WAKAMAD

Taqwatul Uliyah, M.Pd.I VII A VII B VII C

WALI KELAS

IX A IX B IX C

  VIII A VIII B VIII C

DEWAN GURU

PESERTA DIDIK

a. Visi Misi dan Tujuan MTs Al- Ishlah Sukadamai Natar

  1) Visi MTs Al- Ishlah Sukadamai Natar “Unggul dalam imtaq dan iptek, maju dalam prestasi menuju generasi berahlakul karimah”

  2) Misi MTs Al- Ishlah Sukadamai Natar a) Menyelenggarakan pendidikan yang berasaskan keyakinan, keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

  b) Membentuk peserta didik yang berwawasan dan berkualitas di bidang ilmu pengetahuaan dan teknologi.

  c) Membentuk peserta didik yang berprestasi dan bersaing di berbagai bidang.

  d) Membentuk peserta didik yang mandiri dan berakhlakul karimah. 3) Tujuan

  a) Terbentuknya sistem mental dan akhlak peserta didik yang islami dalam kehidupan bermasyarakat.

  b) Terciptanya peserta didik yang mampu mengaplikasikan nilai-nilai akademik dan teknologi secara integral.

  c) Terwujudnya peserta didik yang berprestasi dan memiliki kopetensi di bidang seni, bahasa dan MIPA.

  d) Terbentuknya peserta didik yang berakhlak mulia dan mandiri.

b. Prestasi yang pernah Diraih.

  1) Pada tahun 2012 terjadi peningkataan kuantitas dan kualitas sikap pada praktik kegiataan, serta amaliah keagamaan Islam warga madarasah dari sebelumnya. 2) Pada tahun 2013 terjadi peningkataan kepeduliaan dan kesadaraan warga madarasah terhadap keamanan, kebersihan, dan, keindahan, lingkungan madarasah

  3) Pada tahun 2013 terjadi peningkataan kuantitas kualitas sarana dan prasarana dan fasilitas yang mendukung peningkataan prestasi akademik dan non akademik

  4) Pada tahun 2013 terjadi peningkatan skor UAN 5) Pada tahun 2013 para siswa memiliki minat bakat dan kemampuan dibidang non akademik dapat mengikuti lomba dan mempenjuarai di tingkat profesi/ profesional. 6) Pada tahun 2014 para siswa yang mempunyai bakat minat dan kemampuaan terhadap bahasa arab dan bahasaa inggris semakin meningkat dari sebelumnya dan mampu menjadi MC dan berpidato dengan kedua bahasa tersebut

  7) pada tahun 2013 mampu mempertahankaan nilai akreditasinya A.

  2 B. Perbandingan Ketiga Madrasah

  Ketiga MTs sebagaimana dijelaskan atas memiliki jumlah siswa yang cukup banyak pada tahun 2014/2015. MTs Mathla’ul Anwar Cintamulya menepati urutan yang terbanyak, dengan jumlah mencapai 1.289 orang, kemudian MTs Al- Ishlah Sukadamai Natar memiliki siswa 493 orang dan MTs Hidayatul Mubtadiin memiliki siswa sebanyak 455 orang.

  Berikut ini adalah perbandingaan data siswa dari masing-masing madarasah.

  Tabel 4.1 Perbandingan Data Siswa

  Jenis Kelamin MTs Mathla’ul MTs Hidayatul MTs Al- Ishlah Anwar Cintamulya Mubtadiin Sukadamai Natar

  Laki-laki 594 240 291 Perempuan 695 215 202

  Jumlah 1289 455 493 Selain perbandingan data siswa tersebut di atas, di bawah ini bisa dilihat perbandingan data guru dan karyawan di masing-masing madrasah sebagai berikut:

  Tabel 4.2 Perbandingan Daftar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

  Jenjang MTs Mathla’ul MTs Hidayatul MTs Al- Ishlah Pendidikan Anwar Cintamulya Mubtadiin Sidoharjo Sukadamai Natar

  Guru Karyawan Guru Karyawan Guru Karyawan

  10

  10 - - MA 7 -

  • D2

  15

  2 - -

  4

  64

  5

  52

  34 - - S1 6 -

  • S2 2 -

  3 Jumlah

  70

  30

  54

  12

  37

  11 Total 100

  66

  48 Tabel di atas memberikan informasi bahwa jumlah guru MTs Mathla’ul Anwar Cintamulya sebanyak 70 orang, karyawan sebanyak 30 orang; sedangkan di MTs Hidayatul Mubtadiin, guru sebanyak 54 orang, karyawan sebanyak 12 orang; dan MTs Al- Ishlah Sukadamai Natar dengan jumlah guru sebanyak 37 orang, karyawan sebanyak 15 orang. Sedangkan jenjang pendidikan guru di MTs Mathla’ul Anwar Cintamulya S2 sebanyak 6 orang, S1 sebanyak 64 orang. MTs Al Ishlah Sukadamai guru S2 sebanyak 3 orang, S1 sebanyak 34 orang. Dari ketiga lembaga tersebut, semua Tenaga Pendidik sudah memenuhi kualifikasi mengajar. Pada tiga lembaga tersebut juga didukung Tenaga Kependidikan dengan latar belakang pendidikan rata-rata SMA, yang selanjutnya diberikan pendidikan pelatihan, kursus dan bimbingan untuk meningkatkan keahlian mereka.

  Dari deskripsi singkat mengenai masing-masing objek penelitian di tiga lembaga pendidikan Islam tersebut diatas, berikut berikut akan dijelaskan secara singkat deskripsi mengenai fokus persoalan yang akan diteliti yaitu; pengembangan sumber Daya Pendidik (SDM Pendidik) dan pengembangan sumber Tenaga Kependidikan (SDM karyawan).

C. Pengembangan Sumber Daya Pendidik di Madrasah

  Dari hasil penelitian di lapangan, ketiga lembaga MTs ini telah melakukan pengembangan sumberDaya Pendidik, melalui 6 tahap pengembangan, yaitu; 1).

  Evaluasi diri dan analisis kebutuhan 2). Menyusun program perencanaan pengembangan sumber Daya Pendidik 3). Melaksanakan program pengembangan sumber Daya Pendidik, 4). Melakukan evaluasi pelaksanaan pengembangan sumber Daya Pendidik, 5). Target pencapaian pengembangan sumber Daya Pendidik 6) orientasi pengembangan sumber Daya Pendidik bagi madrasah.

  Tahap ini tersebut menjadi indikator pengembangan sumber Daya Pendidik untuk memudahkan peneliti membuat deskripsi laporan penelitian ini.

1. Pengembangan Sumber Daya Pendidik di MTs Mathla’ul Anwar

  Cintamulya Pimpinan MTs Mathla’ul Anwar Cintamulya saat ini berpendidikan S2 jurusan Managemen Pendidikan Agama Islam, dan telah berpengalaman sebagai guru selama 20 tahun dan sebagai kepala madrasah selama 6 tahun sejak tahun 2009.

  Jumlah Tenaga Pendidik sebanyak 33 orang, berpendidikan S1dan seluruhnya merupakan guru tetap dan 98% berpengalaman mengajar lebih dari 10 tahun. Jumlah rombongan belajar saat ini 15 kelas, maka jumlah Tenaga Pendidik tersebut dirasa cukup dan memadai ditambah dengan tenaga kependidikan lainya. Adapun staf pegawai tata usaha tetap hanya berjumlah 5 orang.

a. Evaluasi diri dan analisis kebutuhan

  Pengembangan sumber Daya Pendidik di MTs Mathla’ul Anwar Islamiyah Cintamulya, diawali dari proses evaluasi diri dan analisis kebutuhan lembaga, sebagaimana di ungkapkan oleh Hasanuddin, M.Pd.I. selaku kepala madrasah, sebagai berikut;

  Pengembangan SDM termasuk Pendidik di MTs Mathla’ul Anwar Islamiyah Cintamulya adalah diawali dari proses evaluasi diri dan analisis kebutuhan, kemudian menyusun perencanaan organisasi dan program kerja organisasi, peramalan kebutuhan masa depan, pengauditan kinerja SDM yang ada. Pelaksanaan kegiatan pengembangan mutu SDM yang ada, baik guru

  3 maupun staf, tenaga laboratorium, perpustakaan dan lain sebagainya.

  Selanjutnya Agus Salim,S.Pd.I selaku wakil kepala kurikulum juga mengemukakan pengembangan SDM yang ada di MTs Mathla’ul Anwar Cintamulya sebagai berikut ; untuk menentukan sumber Daya Pendidik ke depaan ditelah dilakukan melalui analisis kebutuhan Tenaga Pendidik bidang studi yang sesuai, karena selama ini masih ada Pendidik yang belum sesuai dengan bidangnya, setelah diketahui kemudian menyusun rencana berikutnya, termaksut membuat progam peningkatan mutu madrasah melalui kegiatan seperti; perekrutan Tenaga Pendidik dan karyawan baru, workshop para pendidik guna menganalisis kebutuhan orientasi pengembangan lembaga, prediksi kebutuhan global beserta tantanganya, pengembangan SDM, biaya, sarana

  4 dan prasarana, kurikulum, dan lain sebagainya.

  Sunarto, A.Ma humas MTs Mathla’ul Anwar Cintamulya juga mengemukakan tentang analisa kebutuhan dan evaluasi diri sebagai landasan dalam pengembangan lembaga. Hal-hal yang dilakukan adalah sebagai berikut: Membuat analisa terhadap perkembangan zaman sangat penting.

  Ketertarikan masyarakat dan pemenuhan kebutuhan adalah hal yang harus direspon oleh komponen-komponen madrasah termasuk pengembangan SDM-nya. SDM yang harus dimiliki MTs Mathla’ul Anwar Cintamulya yang siap berkerjasama dengan lembaga pendidikan lain dan tidak minder. Oleh karena itu SDM yang dimiliki MTs ini harus berwawasan global dan

  5 punya ketrampilan terlatih.

  3 Hasanuddin,M.Pd.I, Wawancara, MTs Matlaul Anwar Islamiyah Cinta Mulya, 1 Februari 2014. 4 Agus Salim,S.Pd.I, wawancara, MTs Matlaul Anwar Islamiyah Cinta Mulya, 1 Februari 2014. 5 Supikatun, S.Pd Guru Tinkom, sekaligus bendahara madrasah, mengemukakan pengembangan SDM yang harus dilakukan oleh guru adalah meliputi:

  Pengembangan sumber Daya Pendidik di MTs ini, selalu dimulai dari pendataan terhadap kompetensi Pendidik, mengevaluasi kinerja Pendidik, kemudian dilakukan perencanaan yang sesuai dengan kebutuhan untuk meningkatkan kualitas guru dalam pembelajaran. Keterampilan guru dalam mengelola kegiatan belajar-mengajar harus ditingkatkan karena pengelolaan KBM adalah ujung tombak keberhasilan belajar siswa. Guru harus meningkatkan kemampuan itu dengan mengikuti pelatihan, seminar workshop, kursus, dan lain sebagainya. Penguasaan terhadap media pembelajaran mutlak dimiliki agar pembelajaran menarik dan bermakna, kemampuan guru dalam memilih dan menggunakan media sangatlah menunjang dalam menciptakan pembelajaran yang menarik, bermutu dan bermakna. Tenaga pendidik yang harus merespon kebutuhan global dan

  6 menyiapkan diri dan peserta didik dengan sebaik-baiknya.

  Nurtasa, S.Ag seorang guru dalam konteks pengembangan sumber Daya Pendidik di MTs ini mengatakan sebagai berikut:

  Seorang pendidik dituntut untuk membekali diri dengan berbagai keterampilan mengelola kelas, termasuk juga penguasaan terhadap iptek. Nah, di MTs Mathla’ul Anwar Cintamulya ini perencanaan peningkatan mutu Pendidik biasanya dimulai dari evaluasi terhadap prestasi kinerja

7 Pendidik”.

b. Menyusun Program Perencanaan Pengembangan Sumber Daya

  Pendidik Dalam menyusun perencanaan peningkatan mutu di MTs Mathla’ul

  Anwar Cintamulya ini, dirancang berdasarkan analisa hasil evaluasi diri dan analisis kebutuhan organisasi. Peningkatan mutu di MTs ini dimulai dari proses 6 Sulikatun,S.Pd, wawancara, MTs Matlaul Anwar Islamiyah Cinta Mulya, 1 Februari rekrutmen tenaga honorer, kemudian dilakukan pembinaan, bimbingan, kesempatan melanjutkan studi, pendidikan dan latihan (diklat), delegasi, membangun komitmen. Dalam konteks rekrutmen tenaga, di MTs ini sudah dirancang sebagaimana dijelaskan di dokumen pedoman pendidikannya. Namun demikian, dalam hal perancanagan mutu SDM ini lebih jelasnya dapat diuraikan sebagaimana disampaikan oleh Hasanuddin,M.Pd.I selaku kepala madrasah, sebagai berikut:

  Perencanaan peningkatan mutu di MTs ini dilakukan secara bertahap dan berkala. Dalam hal peningkatan mutu di MTs ini sudah diprogramkan secara tertulis dan ada juga yang tidak terprogram secara tertulis, tapi bersifat insidental. Program yang tertulis ada yang berskala tahunaan, sampai pada program empat tahun ke depan. Di antara program peningkatan mutu Pendidik yang tertulis tersebut dimulai dari perekrutan tenaga honorer, kemudian dilakukan kegiatan pembinaan, bimbingan, membangun komitmen, menanamkan semangat ruhul jihad, studi lanjut bagi yang belum memenuhi kualifikasi pendidikannya, pendidikan pelatihan, delegasi dalam setiap even, penugasan secara bergantaian pada kepanitiaan, pemberian penghargaan dan

  8 lain sebagainya.

  Peningkatan mutu Pendidik agar benar-benar profesional sebagaimana yang dituntut oleh undang-undang guru dan dosen, sangatlah penting dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran yang baik. Oleh karena itu agenda untuk meningkatkan mutu Pendidik adalah dengan meningkatkan kemampuan guru dalam mengelola kelas, penguasaan terhadap materi pelajaran secara mendalam, memiliki kepribadian yang utuh, dan kemampuan dalam melakukan kerja sama dengan berbagai pihak dalam kehidupan sosial. Hal seperti ini disampaikan oleh Supikatun,S.Pd, sebagai guru sekaligus bendahara, yakni: 8

  Di MTs ini semua guru mau meningkatkan profesinya sebagai guru agar profesional dalam menjalankan tugasnya. Guru itu harus menguasai pengelolaan kelas, termasuk di dalamnya terampil dalam menerapkan berbagai strategi pembelajaran agar kegiatan belajar bermakna dan menarik. Oleh karena itu semua guru seharusnya punya rencana kapan harus meningkatkan mutu dirinya sebagai guru, sehingga cara mengajarnya selalu kontekstual. Di MTs ini, disamping sudah ada program rencana peningkatan mutu Pendidik secara berkala yang dibuat oleh madrasah, juga para pendidik diberi kesempatan mencari informasi berbagai kegiatan diluar yang sifatnya

  9 insidental.

c. Melaksanakan Program Pengembangan Sumber Daya Pendidik

  Pelaksanaan peningkatan di MTs Mathla’ul Anwar Cintamulya dilaksanakan oleh para pendidik dengan baik berdasarkan instruksi dari kepala Madrasah dan juga inisiatif para pendidik sendiri untuk meningkatkan kualitas diri mereka sendiri. Melaksanakan kegiatan peningkatan mutu dilakukan secara komprehenship, dalam arti mencakup semua aspek, yakni profesionalitas, personalitas (individu), menyangkut aspek religius, kedisiplinan, komitmen dan merubah pola pikir.

  Agenda kegiatan untuk peningkatan mutu telah ada dengan jelas dan rapih, tertulis dalam jadwal kegiatan madrasah, hampir setiap minggu ada kegiatan koordinasi, pelatihan, seminar dan lain sebagainya. Ini dalam rangka untuk peningkatan mutu Tenaga Pendidik di MTs Mathla’ul Anwar Cintamulya, seperti disampaikan oleh kepala madrasah, Hasanuddin,M.Pd.I :

  Agenda atau program kegiatan di MTs ini sudah tersusun dalam jadwal madrasah, dan hampir semua rencana program tersebut dilaksanakan, seperti pembinaan setiap hari sabtu yang diikuti oleh semua civitas akademika. Jadwal kegiatan yang disusun tersebut dilaksanakan oleh petugas sesuai 9 dengan job-nya masing-masing, seperti kalau kegiatan keagamaan, guru bidang studi agama yang jadi penanggung jawabnya, kalau kegiatan yang berkaitan dengan pemahaman kurikulum dan mutu pembelajaran, bagianya wakil kepala madrasah bagian kurikulum, dan Tenaga Pendidik di sini juga selalu mendampingi agenda kegiatan kesiswaan yang dikoordinatori oleh

  10 wakil kepala madrasah bagian kesiswaan.

  Apa yang dikatakan oleh Hasanuddin,M.Pd.I diatas, sama hanya dengan perkataan Nurtasa.S.Ag wakil kepala madrasah bagian kesiswaan, yakni: Kalau masalah kegiatan guru di MTs ini selain mengajar sebagai tugas akademik, kegiatan non akademik banyak sekali, khususnya kegiatan yang berkaitan dengan pembinaan antar Pendidik yang akan mendampingi siswa dalam mengikuti lomba-lomba atau ajang kompetisi di dalam madrasah maupun di luar madrasah. Di MTs ini sering kali siswa-siswa kami mengikuti kegiatan lomba sampai mendapat juara baik tingkat kota, provinsi, maupun nasional. Semua itu tidak lepas dari semangat guru untuk meningkatkan prestasi dirinya, karena kalau siswanya mendapat juara, gurunya juga ikut merasa puas dan bahkan kita beri penghargaan kok, dan lain sebagainya. Para pendidik yang ditunjuk untuk mendampingi siswa mengikuti lomba-lomba, terlebih dahulu dibekali saran, masukan oleh guru

  11 lain melalui diskusi sehingga menemukan kiat untuk mendapat juara.

  Hal senada juga dilakukan oleh wakil kepala madrasah bagian kurikulum, Agus Salim,S.Pd.I, yaitu: Hampir tiap bulan di madrasah kami ini, ada kegiatan peningkatan

  Tenaga Pendidik. Tiap-tiap bagian melaksanakan rencana sesuai dengan job description masing-masing, pengembangan Pendidik dilakukan secara berkala pada tiap bulannya, misalnya kegiatan pendidikan, pembinaan dan pelatihan. Kegiatan ini antara lain; (1) Studi lanjut gelar, (2) studi lanjut non gelar, (3) pengadaan pertemuan ilmiah berupa seminar, simposium, penataran/lokakarya dll, (4) kolokium, (5) program magang dan studi banding, (6) pembentukan kelompok kerja guru, (7) mengadakan kerjasama dengan lembaga, instansi atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), (8) penyediaan perpustakaan, (9) mengadakan pembinaan-penbinaan berupa 10 11 Hasanuddin, wawancara, MTs Matlaul Anwar Islamiyah Cinta Mulya, 8 Februari 2014

  pembinaan profesionalisme ataupun pembinaan rohani, (10) megadakan rapat- rapat dan kegiatan lain-lain yang semua itu saya rasa sangat mendukung program pembinaan dan pengembangan mutu Pendidik.

  12 Berkaitan dengan peningkatan mutu Pendidik atau kompetensi

  Pendidik, sebenarnya ada tiga pihak yang melakukannya sebagaimana dijelaskan oleh kepala sekolah: Para pendidik dalam meningkatkan mutu kompetensinya di madrasah ini, pertama, ada yang dilakukan oleh pihak Departemen Agama seperti meminta mengirimkan peserta untuk mengikuti workshop, pelatihan, dan rapat-rapat koordinasi para pendidik. Kedua, dilakukan oleh pihak madrasah sendiri, yakni mewajibkan para pendidik untuk mengikuti kegiatan di madrasah sendiri, yakni mewajibkan para pendidik untuk mengikuti kegiatan di madrasah yang sering kita datangkan narasumber dari luar. Ketiga, kebanyakan para pendidik di sini berkeinginan besar untuk meningkatkan kompetensinya yang dilakukan oleh dirinya sendiri dengan mengikuti kegiatan di luar madrasah dengan biaya sendiri yang diselenggarakan oleh masyarakat, baik oleh LSM maupun PTN/PTS.

  13

d. Melakukan Evaluasi Pelaksanaan Pengembangan Sumber Daya

  Pendidik Evaluasi terhadap perkembanagan sumber Daya Pendidik sangat diperlukan, guna mengetahui lebih dalam tentang seberapa besar tingkat perkembangan kemampuan Pendidik yang bersangkutan. Evaluasi SDM di MTs Mathla’ul Anwar Cintamulya, dilakukan secara langsung dan tidak langsung.

Dokumen yang terkait

Pendidikan Luar Sekolah Sebagai Suatu Upaya Pengembangan Sumber Daya Manusia Dan Wilayah (Kasus Pada Lulusan Kursus Keterampilan Di Kota Medan)

0 28 146

Analisis Potensi Sumber Daya Manusia Untuk Pengembangan Usaha Peternakan Sapi Potong Di Kabupaten Pesisir Selatan

0 2 10

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Perencanaan Strategik Mutu Sumber Daya Manusia di STAI Ma'arif Lampung Tengah. - Raden Intan Repository

0 0 139

Implementasi Pembelajaran PAI Dalam Pembinaan Akhlak di SMK Bustanul Ulum Kalirejo Kabupaten Lampung Selatan - Raden Intan Repository

0 0 114

BAB II LANDASAN TEORI A. Sumber Daya Manusia 1. Pengertian Sumber Daya Manusia - PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA PETANI KOPI DALAM PENINGKATAN PRODUKSI MENURUT PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Pada Petani Kopi Desa Sekincau Kabupaten Lampung Barat) - Raden Intan

0 0 41

Strategi Pengembangan Madrasah Melalui Manajemen Mutu Berbasis Akhlak Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan - Raden Intan Repository

0 2 15

Strategi Pengembangan Madrasah Melalui Manajemen Mutu Berbasis Akhlak Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan - Raden Intan Repository

0 0 54

Pengembangan Sumber Daya Manusia Dalam Peningkatan Mutu Lulusan Pada Lembaga Penddikan Islam di Kabupaten Lampung Selatan - Raden Intan Repository

0 0 32

Pengembangan Sumber Daya Manusia Dalam Peningkatan Mutu Lulusan Pada Lembaga Penddikan Islam di Kabupaten Lampung Selatan - Raden Intan Repository

0 1 104

BAB III METODE PENELITIAN - Pengembangan Sumber Daya Manusia Dalam Peningkatan Mutu Lulusan Pada Lembaga Penddikan Islam di Kabupaten Lampung Selatan - Raden Intan Repository

0 0 9