TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Mesin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENINGKATAN UNJUK KERJA KOMPOR ENERGI SURYA
JENIS PARABOLA MENGGUNAKAN SELUBUNG VAKUM
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Program Studi Teknik Mesin
Diajukan Oleh:
ALBERT SUCIADI
NIM : 085214049
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERFORMANCE ENHANCEMENT OF PARABOLIC TYPE
SOLAR COOKER USING EVACUATED TUBE
FINAL PROJECT
Presented As Partitial Fulfilment of The Requirement
As To Obtain The Sarjana Teknik Degree
In Mechanical Engineering
By:
ALBERT SUCIADI
NIM : 085214049
MECHANICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM
SCIENCE AND TECHNOLOGY FACULTY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
2012
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INTISARI
Memasak merupakan aktifitas manusia setiap hari, pada umumnya komporyang tersedia dipasaran menggunakan kayu bakar, batubara minyak, bumi
maupun gas alam. Pemakaian kompor masak tersebut mempunyai dampak
negatif terhadap lingkungan. Dampak yang ditimbulkan meliputi polusi udara,
dan menipisnya sumber daya minyak bumi, batubara dan gas alam. Untuk
mengatasi masalah tersebut diperlukan kompor masak yang ramah lingkungan
dan dapat mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.Penggunaan kompor energi surya merupakan alternatif untuk mengatasi
dampak yang ditimbulkan oleh kompor berbahan bakar fosil, dimana kompor
energi surya memanfaatkan energi surya yang telah tersedia dari alam dapat
digunakan untuk proses memasak. Indonesia mempunyai potensi energi surya
yang cukup dengan radiasi harian rata-rata 4,8 kWh/m² sehingga kompor
kompor ini dapat beroperasi dengan baik di Indonesia.Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian kompor surya dengan jenis
parabola ini adalah meneliti pengaruh penggunaan selubung vakum terhadap
daya dan efisiensi yang dihasilkan kompor surya jenis parabola piringan.
Kolektor kompor surya menggunakan alumunium foil dengan diameter
piringan sebesar 1,2 meter. Penelitian ini menggunakan 3 variasi kevakuman
(0 kPa, -8,3 kPa dan 16,7 kPa) selubung vakum. Temperatur yang diukur pada
saat pengambilan data ialah udara sekitar, radiasi surya yang datang,
temperatur air dalam panci pemasak, temperatur panci pemasak, dan lama
waktu pemanasan air dalam panci pemasak.Hasil penelitian menunjukan bahwa efisiensi maksimal dan daya maksimal
diperoleh pada variasi kevakuman -16,7 kPa. Panci dengan selubung dapat
meningkatkan efisiensi sensibel sebesar 0,98% dan daya sensibel meningkat
sebesar 9,2% .Kata kunci : kompor surya, selubung vakum, efisiensi dan daya
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Puji dan syukur saya hadiratkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena atas
berkat dan rahmat-Nya tugas akhir ini yang berjudul “Peningkatan Unjuk Kerja
Kompor Energi Surya Jenis Parabola Piringan Menggunakan Selubung Vakum”
dapat diselesaikan dengan baik dan merupakan salah satu persyaratan untuk
mencapai derajat sarjana S-1 program studi Teknik Mesin, Fakultas Sains dan
Teknologi, Universitas Sanata Dharma.Dalam penyusunan laporan naskah ini juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada :
1. Paulina Heruningsih Prima Rosa, S.Si., M.Sc. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma.
2. Ir P.K Purwadi M.T. selaku Ketua Program studi Teknik Mesin dan selaku pembimbing akademik
3. Bapak Ir. FA. Rusdi Sambada, M.T. selaku dosen pembimbing tugas akhir yang telah mendampingi dan memberikan bimbingan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
4. Seluruh staf pengajar Jurusan Teknik Mesin yang telah memberikan materi selama kuliah di Universitas Sanata Dharma.
5. Laboran (Ag. Rony Windaryawan) yang telah membantu memberikan ijin
dalam penggunakan fasilitas yang diperlukan dalam penelitian ini.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
6. Orang tua saya Rony Sutjijadi dan Maria Goreti serta saudara saya Lucia Reni Suciadi dan Edwin Suciadi yang telah mendoakan yang terbaik buat saya serta mendukung dan memberikan semangat kepada saya
7. Keluarga besar khususnya om dan tante saya Maria Martina, Viviana Juwita, Jhonny Tantra dan Joho Halim yang telah memberi dukungan kepada saya baik sacara doa dan materil sehingga saya dapat menyelesaikan study saya
8. Teman – teman yang turut membantu menyelesaikan tugas akhir ini, seluruh Mahasiswa Universitas Sanata Dharma jurusan teknik mesin angkatan 2008 khususnya Ignasius Heri Siswanto dan I Putu Juliana Eka Putra
9. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah memberikan dorongan dan bantuan dalam wujud apapun selama penyusunan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam penyusunan laporan ini karena keterbatasan pengetahuan yang belum diperoleh, oleh karena itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun dalam penyempurnaan tugas ini. Semoga karya ini berguna bagi mahasiswa Teknik Mesin dan pembaca lainnya. Apabila ada kesalahan dalam penulisan naskah ini penulis mohon maaf. Terima kasih.
Yogyakarta, 13 Juli 2012 Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i
TITLE PAGE ............................................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................ v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI................................. vi
INTISARI ..................................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR.................................................................................................. viii
DAFTAR ISI................................................................................................................. x
DAFTAR TABEL ........................................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................... xiii
BAB I. PENDAHULUAN ...........................................................................................1
1.l Latar Belakang ..............................................................................................
1
1.2 Tujuan ...........................................................................................................
3
1.3 Manfaat .........................................................................................................
4
1.4 Batasan masalah.................................................................................. ..........
4 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................
6 2.1 Dasar Teori...................................................................................................
6 2.2 Unjuk Kerja Kompor Energi Surya ........................................................
7
2.3 Penelitian Yang Pernah Dilakukan................................................... ........... 11
BAB III. METODE PENELITIAN................................................................. ........... 13
3.1 Skema Alat Penelitian .................................................................................. 13
3.2 Variabel Yang Divariasikan.......................................................................... 14
3.3 Variabel yang Diukur ................................................................................... 15
x
xi
3.4 Prosedur Penelitian ....................................................................................... 15
BAB IV. DATA DAN PEMBAHASAN...................................................................... 17
4.1 Data Penelitian .............................................................................................. 17
4.2 Perhitungan Unjuk Kerja............................................................................... 23
4.3 Pembahasan................................................................................................... 31
BAB V. PENUTUP....................................................................................................... 43
5.1 Kesimpulan........................................................................................... 43
5.2 Saran .................................................................................................... 43 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................
44 LAMPIRAN.................................................................................................................. 45 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Data pertama menggunakan panci dengan selubung dan panci tanpa selubung (0 kPa)17 Tabel 4.1 Data pertama menggunakan panci dengan selubung dan panci tanpa selubung (0 kPa) lanjutan
18 Tabel 4.2 Data kedua menggunakan panci dengan selubung dan panci tanpa selubung (-8,3 kPa)
19 Tabel 4.2 Data kedua menggunakan panci dengan selubung dan panci tanpa selubung (-8,3 kPa) lanjutan
20 Tabel 4.3 Data ketiga menggunakan panci dengan selubung dan panci tanpa selubung (-16,7 kPa)
21 Tabel 4.3 Data ketiga menggunakan panci dengan selubung dan panci tanpa selubung (-16,7 kPa) lanjutan
22 Tabel 4.4 Hasil data pertama menggunakan panci dengan selubung dan panci tanpa selubung (0 kPa)
25 Tabel 4.4 Hasil data pertama menggunakan panci dengan selubung dan panci tanpa selubung (0 kPa) lanjutan
26 Tabel 4.5 Hasil data kedua menggunakan panci dengan selubung dan panci tanpa selubung (-8,3 kPa)
27 Tabel 4.5 Hasil data kedua menggunakan panci dengan selubung dan panci tanpa selubung (-8,3 kPa) lanjutan
28 Tabel 4.6 Hasil data ketiga menggunakan panci dengan selubung dan panci tanpa selubung (-16,7 kPa)
29 Tabel 4.6 Hasil data ketiga menggunakan panci dengan selubung dan panci tanpa selubung (-16,7 kPa) lanjutan
30
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagian-bagian kompor surya jenis kolektor parabola piringanbagian 1 adalah kolektor, 2 panci masak dan 3 adalah struktur pendukung
6 Gambar 2.2 Perbedaan panci tanpa selubung (a) dan panci menggunakan selubung (b) dengan 1 adalah tutup panci, 2 adalah selubung vakum, 3 adalah manometer, 4 adalah katup vakum, dan 5 adalah panci
7 Gambar 3.1 Bagian-bagian kompor surya jenis kolektor parabola piringan
bagian 1 adalah kolektor, 2 adalah panci masak dengan selubung dan 3 adalah struktur pendukung
13 Gambar 3.2 Posisi termokopel pada kompor surya jenis parabola piringan
15 Gambar 4.1 Grafik perbandingan Efisiensi Sensibel terhadap waktu pada 0 kPa
31 Gambar 4.2 Grafik perbandingan Daya Sensibel terhadap waktu pada 0 kPa
31 Gambar 4.3 Grafik perbandingan Efisiensi Sensibel terhadap waktu pada -8,3 kPa
32 Gambar 4.4 Grafik perbandingan Daya Sensibel terhadap waktu pada
- 8,3 kPa
32 Gambar 4.5 Grafik perbandingan Efisiensi Sensibel terhadap waktu pada -16,7 kPa
33 Gambar 4.6 Grafik perbandingan Daya Sensibel terhadap waktu pada
- 16,7 kPa
33
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.7 Perbandingan efisiensi sensibel rata-rata, daya sensibel rata-rata, efisiensi laten dan daya laten pada tekanan 0 kPa34 Gambar 4.8 Perbandingan efisiensi sensibel rata-rata, daya sensibel rata-rata, efisiensi laten dan daya laten pada tekanan -8,3 kPa
35 Gambar 4.9 Perbandingan efisiensi sensibel rata-rata, daya sensibel rata-rata, efisiensi laten dan daya laten pada tekanan -16,7 kPa
35 Gambar 4.10 Perbandingan Efisiensi sensibel dan Efisiensi laten dan Daya total pada 0 kPa
36 Gambar 4.11 Perbandingan Efisiensi sensibel dan Efisiensi laten dan Daya total pada -8,3 kPa
37 Gambar 4.12 Perbandingan Efisiensi sensibel dan Efisiensi laten dan Daya total pada -16,7 kPa
37 Gambar 4.13 Perbandingan antara Efisiensi sensibel, rugi Efisiensi sensibel, Daya sensibel, rugi Daya sensibel, Efisiensi laten dan Daya laten dengan panci menggunakan selubung (0 kPa) dan panci tanpa selubung
38 Gambar 4.14 Perbandingan antara Efisiensi sensibel, rugi Efisiensi sensibel, Daya sensibel, rugi Daya sensibel, Efisiensi laten dan Daya laten dengan panci menggunakan selubung (-8,3 kPa) dan panci tanpa selubung
39 Gambar 4.15 Perbandingan antara Efisiensi sensibel, rugi Efisiensi sensibel, Daya sensibel, rugi Daya sensibel, Efisiensi laten dan Daya laten dengan panci menggunakan selubung (-16,7 kPa) dan panci tanpa selubung
39
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.16 Perbandingan Efisiensi Sensibel Maksimum (%) dan Efisiensi Sensibel Minimum (%) serta Daya SensibelMaksimum (watt) dan Daya Sensibel Minimum (watt) pada 0 kPa
40 Gambar 4.17 Perbandingan Efisiensi Sensibel Maksimum (%) dan Efisiensi Sensibel Minimum (%) serta Daya Sensibel Maksimum (watt) dan Daya Sensibel Minimum (watt) pada -8,3 kPa
41 Gambar 4.18 Perbandingan Efisiensi Sensibel Maksimum (%) dan Efisiensi Sensibel Minimum (%) serta Daya Sensibel Maksimum (watt) dan Daya Sensibel Minimum (watt) pada -16,7 kPa
41
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari memasak merupakan suatu kebutuhan atau aktifitas bagi manusia untuk mengelolah sebuah makanan yang layak dan higienis. Sejak zaman dahulu manusia telah melakukan aktifitas ini untuk mengelolah bahan-bahan makanan yang telah tersedia di alam menjadi makanan yang layak di konsumsi. Sebagai contoh alam telah menyediakan berbagai jenis tumbuhan dan hewani yang dapat dimakan oleh manusia, tentunya hal ini harus melalui proses pemasakan terlebih dahulu agar makanan ini dapat dikonsumsi secara layak.
Ada beberapa jenis bahan bakar yang umumnya digunakan untuk memasak diantaranya kayu bakar, arang, batubara, minyak tanah dan gas alam. Penggunaan bahan bakar seperti ini akan memberikan dampak negatif bagi lingkungan seperti penebangan hutan, polusi udara bahkan semakin menipisnya sumber daya alam (SDA) yang tersedia di alam seperti minyak bumi dan gas alam. Dalam rangka mengurangi atau menggantikan pemakaian kayu bakar, minyak bumi maupun gas alam untuk memasak telah banyak penelitian dilakukan untuk meningkatkan efisiensi tungku kayu tradisional dan mencari sumber energi alternatif untuk memasak. Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis, mempunyai potensi energi surya yang cukup dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
2
radiasi harian rata-rata 4,8 kWh/m . Hal ini merupakan faktor pendukunguntuk penggunaan kompor energi surya yang ramah lingkungan di Indonesia.
Cara pemanfaatan energi surya untuk memasak adalah dengan
menggunakan kompor energi surya yang mengkonversikan radiasi surya yang
datang menjadi panas. Panas yang dihasilkan dapat digunakan untuk memasak
baik secara langsung maupun tidak langsung. Penggunaan kompor ini sejalan
dengan target pengurangan emisi karbondioksida di atmosfer (berdasarkan
Protokol Kyoto).Kompor surya yang umum digunakan dimasyarakat Indonesia dan negara berkembang lain adalah kompor surya jenis parabola piringan, hal ini disebabkan pembuatan kompor surya jenis ini relatif mudah dan murah serta kompor ini memiliki titik fokus berupa titik sehingga tingkat panas yang dihasilkan tinggi. Kompor surya jenis parabola piringan umumnya digunakan untuk menggoreng dan merebus air. Tempat memasak kompor jenis ini dilakukan diluar ruangan untuk mendapatkan energi surya secara langsung. Bagian kompor surya yang menerima panas energi surya disebut absorber.
Pada kompor surya jenis parabola piringan absorber adalah panci pemasak. Unjuk
kerja (efisiensi dan daya) yang dapat dihasilkan kompor surya sangat
ditentukan oleh berapa banyak energi surya yang dapat diserap absorber dan berapa banyak kerugian panas pada absorber. Kerugian panas adalah kalor yang dilepas dari absorber ke lingkungan. Semakin besar energi surya yang dapat diserap absorber dan semakin kecil kerugian panas yang terjadi menghasilkan unjuk kerja yang semakin baik.PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 Untuk memperbesar energi surya yang diserap absorber, umumnya absorber dicat hitam. Pada umumnya kompor surya jenis parabola piringan absorber tidak diberi selubung sehingga kerugian panas yang terjadi cukup besar. Untuk memperkecil kerugian panas yang ditimbulkan maka bagian absorber harus diberi selubung dan udara yang ada di dalam selubung harus dikeluarkan (divakum). Kondisi vakum seperti ini merupakan kondisi terbaik agar kerugian panas yang ditimbulkan kecil, hal ini seperti yang terdapat pada penyimpan air panas dirumah tangga (termos).
Informasi mengenai peningkatan unjuk kerja kompor energi surya menggunakan selubung vakum di Indonesia belum banyak sehingga masih perlu dilakukan banyak penelitian tentang hal ini. Penelitian ini pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui efisiensi maksimum dan daya maksimum yang dihasilkan kompor energi surya jenis parabola piringan menggunakan absoerber dengan selubung vakum.
1.2 Tujuan
1. Membuat kompor surya jenis parabola menggunakan absorber dengan selubung vakum.
Mengetahui efisiensi maksimum dan daya maksimum yang dihasilkan 2. kompor energi surya jenis parabola piringan menggunakan absoerber dengan selubung vakum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
1.3 Manfaat
1. Menambah kepustakaan teknologi mengenai kompor energi surya menggunakan selubung vakum.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dikembangkan untuk membuat prototipe dan produk teknologi kompor energi surya dengan menggunakan selubung vakum yang dapat diterima oleh masyarakat sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan.
3. Dapat mengurangi atau menggantikan pemakaian kayu bakar dan minyak bumi untuk memasak.
1.4 Batasan Masalah
Penerapan kompor surya di masyarakat ditentukan oleh unjuk kerja yang dapat dihasilkan. Pada umumnya kompor energi surya jenis parabola piringan tidak dilengkapi selubung vakum pada bagian absorber sehingga kerugian panas yang ditimbulkan cukup besar. Untuk meningkatkan unjuk kerja kompor energi surya adalah dengan cara memberi selubung vakum pada absorber (panci pemasak) hal ini bertujuan memperkecil kerugian panas yang ditimbulkan sehingga unjuk kerja kompor energi surya dapat menghasilkan unjuk kerja yang lebih baik.
Dari perbedaan karakteristik kompor energi surya tersebut maka unjuk kerja yang dihasilkan sangat bergantung pada kondisi cuaca dimana kompor energi surya tersebut digunakan. Pada penelitian ini akan digunakan 2 (dua) jenis absorber kompor energi surya jenis parabola piringan yakni: (1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5 kompor energi surya jenis parabola piringan menggunakan selubung vakum pada bagian absorber, (2) kompor energi surya jenis parabola tanpa menggunakan selubung vakum pada bagian absorber untuk meneliti pengaruh penggunaan selubung vakum terhadap unjuk kerja kompor energi surya.
Tingkat kevakuman selubung pada absorber juga akan divariasi sebanyak 3 (tiga) variasi yakni 0 kPa, -6,3 kPa dan -16,7 kPa. Unjuk kerja kompor energi surya dinyatakan dengan daya dan efisiensi yang dihasilkan. Pada perhitungan daya laten dan efisiensi laten lama waktu pemanasan (Δ t) diambil pada temperatur tertinggi saja hal ini disebabkan karena peneliti tidak tahu pasti pada temperatur berapa air berubah menjadi uap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar Teori
Kompor surya jenis parabola piringan (Gambar 2.1) terdiri dari reflektor, struktur pendukung dan panci pemasak. Pada kompor surya jenis parabola piringan energi panas surya diterima reflektor dan dipantulkan secara fokus ke absorber (panci pemasak). Fokus kompor surya jenis parabola piringan ini berbentuk titik sehingga temperaturnya cukup tinggi. Jika absorber dilengkapi selubung vakum maka panas dari absorber tidak mudah keluar lagi sehingga kerugian panas yang terjadi kecil dan unjuk kerja yang dihasilkan diharapkan dapat lebih baik.
1
2
3 Gambar 2.1. Bagian-bagian kompor surya jenis kolektor parabola piringan bagian 1 adalah kolektor, 2 panci masak dan 3 adalah struktur pendukung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
1
2
5
3
4
a b
Gambar 2.2 Perbedaan panci tanpa selubung (a) dan panci menggunakan selubung (b) dengan 1 adalah tutup panci, 2 adalah selubung vakum, 3 adalah manometer, 4adalah katup vakum, dan 5 adalah panci.
2.2 Unjuk Kerja Kompor Surya
Unjuk kerja kompor surya jenis parabola piringan ditentukan oleh efisiensi (sensibel dan laten) dan daya (sensibel dan laten) yang dapat dihasilkan. Efisiensi sensibel didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah energi yang dipakai untuk menaikkan temperatur sejumlah massa air dalam
O panci pemasak dari temperatur awal sampai 95 C dengan jumlah energi surya
O yang datang selama interval waktu tertentu. Pemilihan temperatur akhir 95 C dimaksudkan agar tidak terjadi pendidihan pada kondisi akhir air.
m . C . T W P
(I)
S t A G . dt
C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8 Daya sensibel adalah laju energi sensibel yang digunakan untuk memanaskan air dan dinyatakan dengan persamaan :
.
m . C . T
(II) W P
Q h
t
Daya laten adalah laju aliran energi yang dipakai untuk mendidihkansejumlah massa air selama waktu tertentu dan dapat dihitung dengan
persamaan : . m . hW fg (III) Q b
t Efisiensi laten didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah energi
yang digunakan dalam proses pendidihan dengan jumlah radiasi surya yang
datang selama waktu tertentu. Efisiensi laten dapat dihitung dengan
persamaan : m . hW fg (IV) b t
A G . dt C dengan :
2 A C : luasan kolektor (m )
C : panas jenis air (J/(kg.K)) P dt : lama waktu pemanasan (detik)
2 G : radiasi surya yang datang (W/m )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9 m W : laju a Δ
T : kenai Δ t : lama w h fg : panas l
G : radiasi Berikut ini adalah per dan absorber yang tida
Gambar 2.3 PGambar 2.4 P Gambar 2.3vakum dan panci pengambilan data sehingga radiasi
9 u aliran massa air (kg) naikan temperatur air (
O
C) a waktu pemanasan (detik) nas laten air (J/(kg)) diasi surya yang datang (W/m
2 ) h perinsip kerja absorber yang menggunakan selubun tidak menggunakan selubung vakum r 2.3 Perinsip kerja absorber tanpa selubung vakum
2.4 Perinsip kerja absorber menggunakan selubung 2.3 dan 2.4 merupakan panci yang mengguna ci yang tidak menggunakan selubung vakum ta kedua jenis panci tersebut dilakukan sec si surya yang datang besarnya sama. Pada
9 lubung vakum vakum lubung vakum ggunakan selubung kum. Pada setiap secara bersamaan
Pada panci yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
menggunakan selubung vakum memiliki tiga (3) cara kerugian perpindahan
panas yaitu perpindahan panas secara radiasi, konveksi dan konduksi.
Sedangkan panci tanpa selubung memilik dua (2) cara kerugian panas yaitu
radiasi dan konveksi. Sebagian radiasi surya yang datang kepanci pemasak ada
yang terpantul kembali kelingkungan. Panci yang menggunakan selubung
radiasi yang terpantul lebih besar dibandingkan dengan panci tanpa selubung.
Hal ini disebabkan karena nilai absorbsivitas material tersebut, semakin besar
nilai absorbsivitas material maka material tersebut semakin baik menyerap
energi panas. Kerugian panas secara konveksi juga terjadi pada dua jenis panci
pemasak ini, kerugian panas secara konveksi pada panci menggunakan
selubung lebih kecil dibandingkan dengan panci tanpa selubung. Hal ini
disebabkan karena panci tanpa selubung permukaannya besentuhan langsung
dengan udara sekitar (perpindahan panas konveksi secara alami) sedangkan
panci yang menggunakan selubung vakum panci dilapisi oleh selubung dan
ruang hampa udara (perpindahan panas konveksi secara paksa). Semakin
vakum selubung diharapkan kerugian panas yang ditimbulkan secara konveksi
akan semakin kecil. Namun panas yang diserap oleh panci menggunakan
selubung vakum lebih kecil dibandingkan dengan panci tanpa selubung. Hal ini
disebabkan karena energi panas yang datang kepanci yang menggunakan
selubung diserap oleh lapisan kaca selubung terlebih dahulu dan diteruskan
kembali ke dinding panci pemasak. Semakin tebal kaca selubung yang
digunakan maka panas yang diserap oleh kaca tersebut akan semakin besar, hal
ini akan merugikan karena energi panas yang masuk kedalam panci pemasak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11 akan semakin mengecil. Sedangkan panci tanpa selubung energi panas langsung terserap oleh panci pemasak dan langsung diteruskan untuk memanaskan fluida yang ada didalam panci tersebut. Sehingga tingkat pemanasan yang diterima fluida kerja pada panci tanpa selubung cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan panci tanpa selubung.
2.3 Penelitian Yang Pernah Dilakukan
Nusa Tenggara Timur merupakan propinsi termiskin di Indonesia disusul Lampung, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Tenggara.
Masyarakat di daerah-daerah ini umumnya memanfaatakan kayu bakar untuk memasak. Penggunaan kompor surya merupakan salah satu cara untuk mencegah kerusakan hutan (Suharta et al, 2005). Penggunaan kompor surya jenis parabola di India masih dibawah biogas. Kelemahan kompor surya jenis parabola adalah pada saat radiasi surya yang ada berlebih kompor surya jenis ini tidak dapat menyimpan energi surya yang berlebih (Doraswami, 1994).
2 Kompor surya jenis kolektor datar (1,97 m ) menggunakan dua panci pemasak (8 liter) menghasilkan efisiensi sensibel antara 0,3 sampai 0,36 dan efisiensi laten sekitar 0,49 (Silva et al, 2005). Penelitian kompor surya jenis kolektor
2 datar (4 m ) di Brazil menggunakan satu tangki penyimpan panas (50 liter), 5 katup kontrol, 3 panci pemasak dan satu oven menghasilkan efisiensi sensibel antara 0,34 sampai 0,38 dan efisiensi laten sekitar 0,30. (Silva et al, 2002).
Kompor surya jenis kolektor datar dengan fluida kerja minyak tumbuhan diperkenalkan ke beberapa negara (India, Mali, Chili dan Argentina). Fluida
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12 O
kerja dapat mencapai temperatur 240 C pada tekanan udara sekitar (Schwarzer
2
dan Krings, 1996). Oven surya jenis kolektor datar (0,95 m ) dengan 6 pipa
vakum (panjang 1,8 m, diameter 27,2 mm dan lebar reflektor 0,63 m), fluida
kerja minyak tumbuhan dan satu panci pemasak (5 liter) menghasilkan
O temperatur 252
C. (Balzar et al, 1996). Kompor surya jenis kolektor datar di
India menggunakan panci masak bertekanan, 12 pipa vakum (panjang 1,8 m
dan diameter 63,5 mm) dapat mendidihkan air 4 sampai 8 kg dalam waktu 100
menit dan 140 menit untuk massa air 14 kg. Temperatur yang dapat dicapai
O
lebih tinggi dari kompor surya jenis kolektor datar tanpa pipa vakum (250
C)
(Kumar et al, 2001). Kompor surya jenis kolektor datar dengan penyimpan
panas dan kolektor yang dilengkapi tabung vacum dan reflektor menghasilkan
O O
temperatur antara 130 C sampai dengan 160 C (Morrison et al, 1993).
Penelitian kompor surya jenis kolektor datar menggunakan tabung vakum dan
bahan penyimpan panas yang dapat berubah fasa (erythritol) di Jepang
O O
menghasilkan temperatur 110 C sampai 130C. Temperatur tangki penyimpan O
panas setelah melewati malam dapat dipertahankan sekitar 75 C (Sharma dan
Sagara, 2004).PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Skema Alat Penelitian
Kompor surya jenis parabola piringan pada penelitian ini terdiri dari 2 (dua) konfigurasi alat :
1. Kompor surya jenis parabola piringan menggunakan selubung vakum pada absorber
2. Kompor surya jenis parabola piringan menggunakan absorber tanpa selubung vakum
1
3
2 Gambar 3.1 Bagian-bagian kompor surya jenis kolektor parabola piringan bagian
1 adalah kolektor, 2 adalah panci masak dengan selubung dan 3 adalah struktur
pendukung
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14 Selain alat utama seperti Gambar 3.1, digunakan alat-alat pendukung sebagai berikut :
1. Stopwatch Digunakan untuk mengukur waktu dari selisih temperatur yang terjadi.
2. Solar meter
Digunakan untuk mengukur intensitas energi surya yang datang
3. Termokopel Digunakan untuk megetahui temperatur air yang dimasak dan temperatur fluida kerja.
4. Gelas ukur Dipakai untuk menghitung volume air yang dimasak.
5. Pompa Vakum Dipakai untuk mengeluarkan udara didalam selubung vakum pada absorber.
6. Logger Dipakai untuk mencatat temperatur tiap waktu
3.2 Variabel Yang Divariasikan
Variabel yang divariasikan pada penelitian ini adalah kompor surya jenis parabola piringan menggunakan absorber tanpa selubung vakum dan kompor surya jenis parabola piringan menggunakan selubung vakum pada absorber.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15 Dengan tingkat kevakuman absorber yang diberikan dari 0 kPa, -6,3 kPa, dan -16,7 kPa.
3.3 Variabel Yang Diukur
Variabel yang diukur pada penelitian ini adalah
Gambar 3.2 Posisi termokopel pada kompor surya jenis parabola piringan1. Radiasi surya yang datang pada permukaan miring kolektor (G)
2. Temperatur air dalam panci pemasak (T W )
3. Temperatur panci pemasak (T ) P
4. Lama waktu pemanasan air dalam panci pemasak
5. Temperatur udara sekitar (Ta) Temperatur diukur dengan termokopel dan radiasi surya diukur dengan solar meter. Posisi termokopel pada alat dapat dilihat pada Gambar 3.2.
3.4 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
1. Mempersiapkan kompor surya jenis parabola piringan masing-masing 2 (dua) alat (menggunakan selubung vakum dan tidak menggunakan selubung vakum).
2. Salah satu selubung absorber pada tiap jenis alat divakum.
3. Mencatat T ,T , T dan G tiap 3 menit. a P w
4. Mengisi panci pemasak dengan 2,1 liter air
5. Mencatat waktu dan temperatur air dalam panci pemasak (T W ) sampai air O O mulai mendidih (95 C sampai 100
C)
6. Setelah pengambilan data selesai ukurlah sisa air yang tersisa untuk mengetahui besarnya volume air yang menguap.
7. Mengulangi langkah 2 sampai 6 dengan tingkat kevakuman yang berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Penelitian
81 59 190
31
78 62 630
22 63 163
85
80
32
90
23 66 154
88
88
30
70 62 146
24 69 143
81
78
92
97 58 1020
21 60 173
83
17 48 170
78
80
32
96 55 1060
18 51 178
81 32 100 59 1064
91 57 258
19 54 179
80
80 35 100 58 1064
20 57 184
82
81
32
32
80
25 72 148
80
83
78
34
99 61 1032
32 93 148
83
32
83 63 302
99 62 1015
33 96 151
80
79
32
91 58 892 Panci Tanpa Selubung No Waktu, menit Temperatur °C
Panci Dengan Selubung (0 Kpa) Temperatur °C G (W/m² )
31 90 132
32
32
79 32 112 60 1017
78 31 113 57 1050
26 75 149
80
78 32 112 60 1054
27 78 149
80
28 81 148
81
80
78 32 107 59 1030
29 84 149
83
80 34 105 61 1035
30 87 142
81
96 57 966
Tabel 4.1 Data pertama menggunakan panci dengan selubung dan panci tanpa selubung 0 kPa.
Ts Tp Tw Ta Tp Tw
57
4 9 112
51
36
32
66 30 1001
5 12 125
41
32
35
74 37 1032
6 15 132
57
42
34
76 38 945
52 25 1018
32
58
3
1
31
37
34
29
31 38 1031
2
35
38
35
30
32
43 27 967
3
6
87
7 18 143
46
80
34
96 57 1068
12 33 164
74
70 32 105 60 1020
13 36 159
79
78
75 62 141
64
14 39 154
75
73 34 110 51 1025
15 42 157
75
74 35 109 57 972
16 45 163
35
71
35
65
82 44 930
8 21 152
60
51
37
90 47 930
9 24 159
56
11 30 165
35
94 51 1050
10 27 164
67
58
34
99 54 976
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
32
92 65 750 69 204 166
87
79 32 100 61 974 70 207 173
90
80 36 103 67 949 71 210 177
83
93
32
97 85 926 72 213 177
95
81
36
94 82 935 73 216 174
83
81 36 104 65 1034 68 201 170
80
80 31 100 63 961 64 189 173
80 31 100 66 983 62 183 165
87
80
32
99 65 940 63 186 169
87
91
94
82 31 103 65 942 65 192 174
95
83
35
96 65 925 66 195 173
93
81 34 104 65 1006 67 198 177
92
32
96 67 955 61 180 157
81
92 75 658 79 234 173
87
80
36
92 77 821 80 237 171
91
35
80
89 78 765 81 240 173
90
80
27
88 74 740 No Waktu, menit
Panci Dengan Selubung (0 Kpa) Panci Tanpa Selubung
G (W/m² )
Temperatur °C Temperatur °C
36
91
99 78 954 74 219 179
37
93
81
36
92 80 890 75 222 177
91
81
91 77 950 76 225 173
89 77 844 78 231 170
89
80
37
91 76 985 77 228 175
91
80
35
83
18
Tabel 4.1 Data pertama menggunakan panci dengan selubung dan panci tanpa selubung 0 kPa (lanjutan).80 34 104 75 1042 42 123 165
80 32 110 75 1069 40 117 163
80
81
35
99 77 1090 41 120 163
79
80
86 34 114 63 1034 39 114 158
82 37 106 76 1040 43 126 165
80
81 35 110 76 1035 44 129 165
80
78 32 102 75 1010 45 132 166
81
78
83
81
81
Ts Tp Tw Ta Tp Tw
34 99 152
85
82
34
90 62 1040 35 102 148
80
81 35 105 60 1023 38 111 163
34
99 61 1060 36 105 157
87
83
32
96 65 1052 37 108 156
78
80 32 105 77 1028 46 135 169
80 35 115 77 1036 47 138 158
81
81
82
80 35 107 75 1012 55 162 166
83
82 35 102 74 1000 56 165 169
83
82 36 100 74 1032 57 168 167
81
80
32
99 67 1023 58 171 170
80
80 36 105 67 950 59 174 167
82
80 34 103 67 806 60 177 167
83
80 35 105 73 952 54 159 161
80 36 102 73 906 53 156 156
91
86
88
32
73 82 284 48 141 150
93
81 32 113 78 1010 49 144 156
89
32
80
80 81 320 50 147 143
88
85
32
72 79 162 51 150 144
81
80 32 102 70 1065 52 153 149
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75