PERBEDAAN KECERDASAN EMOSIONAL ANTARA MEDITATOR DAN NON MEDITATOR Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PERBEDAAN KECERDASAN EMOSIONAL

ANTARA MEDITATOR DAN NON MEDITATOR

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Oleh:

NOVI TRI ASTARINI

  

029114019

JURUSAN PSIKOLOGI PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2007

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  P. Eddy Suhartanto, S.Psi., M.Si.

  

I Asked JESUS, “How much do you love me ? “

“This much “ he answered,

An he stretched out his arms and died.

  

JANGANLAH MEMBIARKAN MATAMU TIDUR, DAN KELOPAK

MATAMU MENGANTUK; LEPASKANLAH DIRIMU SEPERTI

KIJANG DARI PADA TANGKAPAN, SEPERTI BURUNG DARI PADA TANGAN PEMIKAT.

  

AMSAL 6 : 4-5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Ketika aku mohon kepada-Nya KEKUATAN.. Dia memberikan KESULITAN agar aku menjadi kuat. Ketika aku mohon kepada-Nya KEBIJAKSANAAN.. Dia memberiku MASALAH untuk kupecahkan. Ketika aku mohon kepada-Nya KEBERANIAN.. Dia memberiku KONDISI BAHAYA untuk kuatasi. Ketika aku mohon kepada-Nya SEBUAH CINTA.. Dia memberiku ORANG BERMASALAH untuk kutolong. Ketika aku mohon kepada-Nya BANTUAN.. Dia memberiku KESEMPATAN untuk kugunakan. Aku tidak pernah menerima apa yang KUMINTA.. Tetapi aku menerima apa yang KUBUTUHKAN.

  

( Darrel Gulin )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Kupersembahkan karya kecil ini untuk :

9 Yesus Kristus sumber hidup dan pengharapanku..

  Kekuatan dan kasihku… Love Jesus..

  9 Bunda Maria, Bunda Allah…Inspirasi hidupku. Saat aku sedih dan lemah, Engkau selalu merangkulku. Trimakasih Bunda…

  9 Bapak & Ibu, cinta terhebat dalam hidupku…

  9 Kakak-kakakku serta keponakan-keponakanku yang kukasihi…

  9 Menda, sandaran & cahaya hatiku…

  9 Om Fred Ataboe, penolongku…

Semuanya yang mencintaiku …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, Penulis Novi Tri Astarini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Novi Tri Astarini

  Nomor Mahasiswa : 029114019 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

  Perbedaan Kecerdasan Emosional Antara Meditator dan Non Meditator

  beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak umtuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 19 Februari 2008 Yang menyatakan ( Novi Tri Astarini)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

PERBEDAAN KECERDASAN EMOSIONAL

ANTARA MEDITATOR DAN NON MEDITATOR

Novi Tri Astarini

029114019

  

Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat perbedaan kecerdasan emosional antara meditator dan non meditator. Meditator adalah orang yang mempunyai keinginan dan kemauan secara sadar untuk melakukan meditasi sedangkan non meditator adalah orang yang tidak mempunyai keinginan dan kemauan secara sadar untuk melakukan meditasi. Penelitian ini merupakan penelitian perbandingan atau komparasi. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada perbedaan kecerdasan emosional antara meditator dan non meditator, dimana kecerdasan emosional meditator lebih tinggi daripada kecerdasan emosional non meditator.

  Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 50 meditator dan 50 non meditator, Data diperoleh dengan menggunakan skala kecerdasan emosional. Daya diskriminasi skala menggunakan batas nilai

  ≥ 0,3 dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,937. Data penelitian dianalisis menggunakan uji-t independent, dan dalam menentukan diterima atau ditolaknya hipotesis, dilakukan dengan cara melihat distribusi t terhadap signifikansinya.

  Dari perhitungan menunjukkan nilai t sebesar 12,643, dengan sig. 0,000 (kurang dari 0,01). Dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini diterima. Artinya ada perbedaan kecerdasan emosional antara meditator dan non meditator, dimana kecerdasan emosional meditator lebih tinggi daripada non meditator.

  Kata Kunci: kecerdasan emosional, meditator, non meditator.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

THE EMOTIONAL INTELLIGENT DIFFERENTIATION

BETWEEN MEDITATOR AND NON-MEDITATOR

Novi Tri Astarini

  

029114019

Faculty of Psychology

Sanata Dharma University

Yogyakarta

  The purpose of this comparative study is to find out the emotional intelligent differentiation between meditator and non-meditator. Meditators were people who had the desire to consciously meditate while non meditators did not have the desire to carry out meditation. The hypothesis of the study claimed that there is a differentiation between meditator and non-meditator; the emotional intelligent of meditator is higher than the emotional intelligent of non-meditator.

  The subject of this research was consisted of 50 meditators and 50 non- meditators. The data was collected using emotional intelligent scale. The discrimination capacity scale used

  ≥ 0.3 as the limit point with the reliability coefficient of 0.937. Data of this research was analyzed using independent t-test. In this stage, the hypothesis was proved by observing the distribution of t towards its signification.

  The result of the study showed that the value of t is 12.643 with sig. 0.000 (less that 0.01). Finally, this was proved that the hypothesis of this study was accepted that there is a differentiation between meditator and non-meditator; the emotional intelligent of meditator is higher than the emotional intelligent of non- meditator.

  Key Word: emotional intelligent, meditators, non-meditators.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan hidup, berkat, karunia, kasih serta tuntunan yang tiada akhir kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Skripsi ini merupakan penelitian mengenai perbedaan kecerdasan emosional antara meditator dan non meditator.

  Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Psikologi Universitas Sanata Dharma.

  Penulis menyadari akan adanya keterbatasan yang dimiliki oleh penulis sehingga dengan bantuan dari berbagai pihaklah penulis dapat menyelesaian penyusunan skripsi ini. Oleh sebab itu, tak lupa kiranya penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Tuhanku “Yesus Kristus” yang begitu mengasihiku dan mencintaiku.

  Terima kasih Yesus karena Engkau tidak pernah meninggalkanku dan selalu peduli padaku..Thanks GOD..

  2. Bapak P. Eddy Suhartanto, M.Si. selaku Dekan Fakultas Psikologi Universita Sanata Dharma.

  3. Ibu Sylvia Carolina MYM., S.Psi selaku Kepala Program Studi Psikologi.

  4. Ibu Titik Kristiyani, S.Psi selaku dosen pembimbing akademik.

  Terimakasih atas bimbingan dan suportnya selama saya menjadi mahasiswa di fakultas psikologi Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5. Bapak C. Wijoyo Adinugroho, S.Psi selaku dosen pembimbing akademik pengganti. Terima kasih.

  6. Ibu M.M. Nimas Eki, S.Psi selaku dosen pembimbing skripsi.

  Terimakasih atas waktu, tenaga, perhatian, arahan serta semangat yang tidak henti-hentinya ibu berikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  7. Ibu Agnes Indar E,. S. Psi dan bapak Y. Heri Widodo, S.Psi selaku dosen penguji.

  8. Para dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  9. Mas Gandung, Mbak Nanik, Mas Muji serta Mas Doni yang telah membantu banyak hal dan meluangkan waktu untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan selama penulis belajar di fakultas psikologi ini.

  10. Pak Gie yang selalu memberikan kehangatan lewat senyuman yang datang dari dalam hati serta pelayanan yang tiada akhir selama penulis belajar di fakultas psikologi ini.

  11. Bapak, ibu serta teman-teman semua yang telah bersedia membantu penulis mengisi angket untuk penelitian ini.Terima kasih..

  12. Bapak & Ibu yang selalu mencintaiku tanpa akhir Terima kasih atas kasih sayang, pengorbanan, tenaga, dukungan, ciuman, belaian, pelukan, semangat, omelan dan doa yang luar biasa begitu hebatnya untuk diriku. Saatnya datang juga untuk Novi..Aku sayang kalian..Luv U

  ☺

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  13. Kakak-kakakku yang terkasih, “Mz Kun, Mbk Menik+Mz Dal, Mbk Arum+Mz Iwan “. Terimakasih selalu menyayangiku, mendoakanku, membuat hidupku menjadi lebih berarti, everything..

  14. Keponakan-keponakan kecilku yang tersayang, “kakak (okta), putri (iput), tia, dea, via n sekar”. Selalu mensuport, mendoakan, mencintai, yang selalu ngangenin, membuat heboh n’ jahil..Opic sayang kalian semua..Miss U

  ☺ 15. Schatz, Mendaku....”W. Danang H.”.Waoooow…Klo dibuat novel, pasti akan ada serinya,hehehe. Perjalanan yang panjang n penuh dengan surprise maupun deraian telah kita lewati. “Cinta tidak memberikan apa- apa kecuali dirinya sendiri dan tiada mengambil apapun kecuali dirinya sendiri”. Kamu begitu indah buatku…LoVe U Schatz

  ☻ 16. Keluarga besar Joyosudarmo yang selalu mengalirkan kehangatan n panjatan doanya untuk aku..

  17. Om Fred Atabue dan keluarga, terimakasih atas uluran kasih untukku.

  18. Bapak alm. Sriyanto beserta ibu Sriyanto. Terimakasih atas doa, kasih sayang, cinta, nasehat yang selalu mengalir untuk aku, terlebih telah menerima Novi apa adanya menjadi bagian keluarga baru. Terimakasih juga untuk Mas Sukir& Mbak Ani (atas supportnya), Mas Hendrik&Mbak Lisa, Mbak Asti, Mas Yoyok&Mbak Duma (atas nasehat n supportnya), Dido (atas bantuan n ejekannya,hehehe), Andika (bantuan, keikhlasan n story tellingnya) serta Okta, Bram n Gaby yang selalu ada di hatiku. God Bless us..!!!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19. Gabor, Anis & Angik, sahabat kecilku n kurcaci-kurcaciku yang selalu ada n selamanya di hatiku..Makasih ya, jadi sahabat terhebat buatku.

  20. Tumpahan kebahagiaan n kesedihanku “Thea, Adjenk n Mitha”..Terimakasih untuk keceriaan dan persahabatan kita. Kalian telah memberikan banyak warna kehidupan untukku.. Luv U Girls

  ☺ 21. Sahabat-sahabat segerilyaku, “Fista, Trisa, Ntrie, Tanti, Ucik

  Kecil,Yakyuk, Lita, Wiwin, Astria”. Makasih atas pelukan yang hangat, nasehat n kejadian-kejadian tak terduga untuk aku. Terutama telah menemani n mau kurepotkan selama kuliah ini. Akhirnya aku bisa naek motor juga khan??? Hihihihi…….

  ☻ MIZZ U All 22. Teman-teman Psikologi 2002: Wedha, Elvin, Laura, Mas Adi, Suko,

  Wawan, Donat, Ina, Lisna, Dewi, Pitha, Doni, Si Y, Vincent, Obeth, dan masih banyak lagi yang ga bisa aku sebutin satu-satu. Makasih atas kebersamaan dan kebahagiaan yang indah.

  23. Mas Uki Sadewa, partner n guru besarku. Pelajaran indah n bermakna banyak aku dapet dari mas. Makasih atas semuanya terlebih atas doa yang tak pernah surut. Aku akan selalu ingat, “Cintai dengan tulus dan kasih”..GBU

  24. Keluarga kecilku “Asta Mistika”: Thea, Wedha (atas kasih n doa yang selalu mengalir untukku), Adjenk, Wiwin, Aning, Asih, Mas Nano, Mas Rusman n Mas Bud. Makasih untuk kerjasama n kebersamaannya…

  ☺ Perjuangan kita blum berakhir lho!!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25. Teman-teman KKN “Destan Crew” : Santi, Erry, Riri, Windhu, Maria,

  Suneo, Iman, Ledu n Ien. Ketemu yuk n membentuk kekacauan lagi,hehehe.Bahagianya 1 bulan bersama kalian. GBU All.

  26. Tina Toon, makasih atas les privat SPSS untukku. Privat lagi ya, hehehe.

  27. Fika, atas peminjaman bukunya. Berguna banget loh..Miss U.

  28. Mas Beni,,,, Lama banget ya monitornya??? Maaaap n makasih bangettttttt ya ☺ Mau minta apa neh????? 29.

  Anggota ”Djemari”, mz Ita, mz Dodi n Neneng yang selalu kurepotkan dan terlebih mau memberikan aku diskon. Huaaaaa.... Matur nuwun sanget.

  30. Last but not least… “Pelita Hati”, yang datang dan pergi dalam kehidupanku dan ikut menyumbang goresan tintanya untukku. Makasih n Tuhan memberkati. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segenap kerendahan hati penulis menerima kritik dan saran yang membangun untuk menunjang kesempurnaan skripsi ini. Mohon maaf bila terdapat kesalahan baik dalam penulisan maupun penjelasan.

  Yogyakarta, November 2007 Penulis

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL..................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ii HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... iii HALAMAN MOTTO ................................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... vi PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... vii PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ......................................... viii ABSTRAK .................................................................................................... ix ABSTRACT.................................................................................................. x KATA PENGANTAR .................................................................................. xi DAFTAR ISI................................................................................................. xvi DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................................................... xix DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................................... xx DAFTAR TABEL......................................................................................... xxi BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah..............................................................

  1 B. Rumusan Masalah .......................................................................

  6 C. Tujuan Penelitian.........................................................................

  6 D. Manfaat Penelitian ......................................................................

  6 BAB II. LANDASAN TEORI ......................................................................

  8 A.

  8 Kecerdasan Emosional ................................................................

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  1.

  8 Pengertian Emosi ..................................................................

  2. Pengertian Kecerdasan Emosional........................................

  9 3.

  10 Faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosional ............

  4. Aspek-aspek Kecerdasan Emosional ....................................

  17 B. Meditasi.......................................................................................

  18 1.

  18 Pengertian Meditasi...............................................................

  2. Meditator dan Non Meditator ...............................................

  20 3.

  21 Bentuk dan Proses Meditasi ..................................................

  C. Perbedaan Kecerdasan Emosional Antara Meditator dan Non Meditator ......................................................................

  25 D.

  29 Hipotesis......................................................................................

  E. Skema Kecerdasan Emosional ....................................................

  30 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ....................................................

  31 A. Jenis Penelitian............................................................................

  31 B.

  31 Identifikasi Variabel....................................................................

  1. Variabel Bebas ......................................................................

  31 2. Variabel Tergantung..............................................................

  31 C.

  31 Definisi Operasional ...................................................................

  1. Kecerdasan Emosional ..........................................................

  31 2.

  33 Meditasi.................................................................................

  D. Subjek Penelitian.........................................................................

  34 E. Metode Pengumpulan Data .........................................................

  34 F.

  37 Pengujian Instrumen Penelitian...................................................

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  1.

  37 Validitas ................................................................................

  2. Daya Beda Item.....................................................................

  38 3.

  40 Reliabilitas ............................................................................

  G. Prosedur Penelitian .....................................................................

  40 H. Teknik Analisis Data...................................................................

  41 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................

  43 A. Pelaksanaan Penelitian ................................................................

  43 B.

  44 Hasil Penelitian ...........................................................................

  1. Deskripsi Subjek Penelitian ..................................................

  44 2. Hasil Analisis Data................................................................

  44 a.

  44 Deskripsi Data.................................................................

  b. Hasil Uji Asumsi .............................................................

  45 1)

  45 Uji Normalitas........................................................... 2) Uji Homogenitas .......................................................

  46 c.

  46 Uji Hipotesis ..................................................................

  C. Pembahasan.................................................................................

  47 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................

  53 A.

  53 Kesimpulan .................................................................................

  B. Saran............................................................................................

  53 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................

  54 LAMPIRAN..................................................................................................

  57

  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Skala Penelitian ........................................................................

  67 Lampiran 2. Data Penelitian..........................................................................

  87 Lampiran 3. Reliabilitas ................................................................................ 103 Lampiran 4. Hasil Penelitian......................................................................... 109

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR GAMBAR

  Gambar 1 Bagan Kecerdasan Emosional Antara Meditator dan Non Meditator Sebelum Hipotesis....................................................................................... ..

  30

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Blue Print Skala Kecerdasan Emosional Sebelum Uji Coba ...........

  34 Tabel 2 Spesifikasi Item Penelitian...............................................................

  39 Tabel 3 Deskripsi Subjek Penelitian .............................................................

  43 Tabel 4 Usia Subjek Penelitian .....................................................................

  43 Tabel 5 Hasil Analisis ...................................................................................

  44 Tabel 6 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov................

  44 Tabel 7 Hasil Uji Homogenitas.....................................................................

  45 Tabel 8 Hasil Uji Hipotesis……………………………………………… ...

  46

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rentang kehidupan, setiap individu melalui tahapan-tahapan dalam

  proses pertumbuhan dan perkembangannya. Setiap tahap perkembangan, individu selalu melakukan penyesuaian terhadap pola-pola kehidupan baru dan harapan- harapan sosial baru. Individu diharapkan memainkan peran baru, seperti peran suami/istri, orang tua serta pencari nafkah dan mengembangkan sikap-sikap baru, keinginan-keinginan dan nilai-nilai baru sesuai dengan tugas-tugas baru ini. Oleh karena itu penyesuaian diri merupakan hal yang dianggap khusus dan sulit dari rentang hidup seseorang karena individu diharapkan mengadakan penyesuaian diri secara mandiri.

  Faktor-faktor yang menyebabkan seseorang mengalami kesulitan dalam penyesuaian diri karena tuntutan yang semakin besar, adanya harapan untuk mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab serta kemandirian emosional (Hurlock, 1980). Oleh karena itu, individu diharapkan dapat menghadapi permasalahan secara lebih bijak. Namun, keadaan emosi yang cenderung tidak stabil dan kekurangsiapan menerima setiap perubahan yang terjadi pada diri seringkali membuat individu merasa tertekan. Keadaan yang labil ini dapat menyebabkan timbulnya masalah dan gangguan seperti masalah yang timbul dalam lingkungan pekerjaan, pendidikan, keluarga, hubungan bersosialisasi sampai pada pemilihan pasangan hidup yang tepat ( www.google.com ).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Dalam rangka menghindari hal-hal negatif yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain, individu hendaknya memahami dan memiliki apa yang disebut kecerdasan emosional. Menurut Goleman (1999) kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengenali perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dalam hubungan dengan orang lain.

  Penelitian Daniel Goleman dari Universitas Harvard menunjukkan bahwa kecerdasan emosional lebih banyak berperan dalam menentukan keberhasilan seseorang, sedangkan intelegensi hanya menduduki posisi kedua setelah kecerdasan emosional. Penelitian ini juga sekaligus menumbangkan kepercayaan selama ini dimana IQ-lah yang paling penting dalam menentukan kesuksesan seseorang. Ternyata kecerdasan emosional memegang peranan penting dalam keberhasilan dan kesuksesan seseorang. Kecerdasan emosional menuntut orang untuk dapat memahami keberadaan dirinya, dimana dan pada situasi bagaimana ia berada ( www.google.com ).

  Kecerdasan emosional juga mencakup kesadaran diri dan kendali dorongan hati, ketekunan, semangat dan motivasi diri, empati dan kecakapan sosial. Ketrampilan yang berkaitan dengan kecerdasan emosional antara lain kemampuan untuk memahami orang lain, kepemimpinan, kemampuan membina hubungan dengan orang lain, kemampuan berkomunikasi, kerjasama tim, membentuk citra diri positif, memotivasi dan memberi inspirasi dan sebagainya (www.dudung.net).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Kecerdasan emosional seseorang terlihat dalam hal-hal seperti bagaimana individu mampu untuk memberi kesan yang baik tentang dirinya, mampu mengungkapkan dengan baik emosinya sendiri, berusaha menyetarakan diri dengan lingkungan, dapat mengendalikan perasaan, dan mampu mengungkapkan reaksi emosi sesuai dengan waktu dan kondisi yang ada sehingga interaksi dengan orang lain dapat terjalin dengan lancar dan efektif (www.e-psikologi.com).

  Salah satu upaya individu untuk mengendalikan diri dengan baik dalam rangka meningkatkan kecerdasan emosional adalah dengan melakukan suatu bentuk terapi yang ditawarkan oleh psikologi timur yaitu meditasi. Meditasi adalah suatu proses yang bertujuan untuk mempertahankan dan mencapai keadaan relaksasi yang dapat memperlambat gelombang otak individu dan membawa kesadaran yang lebih dalam (Too, dalam Widiana, 1996). Meditasi sebagai suatu seni untuk menentramkan batin merupakan suatu ilmu yang sudah “kuno” yang berakar lebih dari 3000 tahun yang silam pada peradaban awal di lembah Sungai Indus yang sekarang dikenal sebagai India (Dhyanasukha, 1990). Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya patung-patung keramik yang dibuat kurang lebih 5000 tahun yang silam. Patung-patung yang melukiskan para Yogi yang sedang bermeditasi itu telah ditemukan utuh selama penggalian-penggalian peradaban Dravida di Mahenjo Daro di cekungan Sungai Indus (Hall, 1999).

  Awalnya meditasi hanya dilakukan oleh orang yang telah berusia lanjut dimana orang lanjut usia dianggap sudah tidak memikirkan masalah duniawi (Suryani, 1996). Namun seiring dengan perkembangan jaman yang serba modern ini yang kian diwarnai dengan aktivitas yang tinggi, selalu serba cepat, serba

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  banyak, serba lebih dari yang lain yang pada akhirnya menimbulkan dampak yang kurang baik bagi keadaan batin dan ketenangan hidup, maka banyak orang yang hidup dalam keadaan tegang, penuh kekhawatiran, tidak bisa tidur dan akhirnya mengakibatkan berbagai macam penyakit seperti sakit lambung, tekanan darah tinggi, sakit jantung, dsb (Dhyanasukha, 1990). Oleh karena itu, untuk mengatasi efek dari tekanan-tekanan hidup itu diperlukan suatu metode untuk menjaga ketenangan dan ketentraman batin yaitu dengan melakukan meditasi. Disinilah perkembangan meditasi kian merebak di kalangan awam. Awam mulai mempelajari seni meditasi yang telah dipercaya sejak jaman dulu dapat membantu untuk mengatasi tekanan-tekanan mental tersebut.

  Meditasi merupakan suatu aktivitas menentramkan batin yang jauh lebih baik bila dibandingkan dengan obat penenang dan obat-obat tidur yang pada umumnya mengakibatkan ketergantungan (Wulandari, 2002). Di samping itu meditasi yang dilakukan dengan benar akan membuat meditator (orang yang mengikuti meditasi) hidup lebih wajar, toleran, tangguh dan lebih tabah dalam menjalani kehidupannya (Dhyanasukha, 1990). Meditasi merupakan aktivitas yang membuat meditator mengalami keadaan istirahat yang dalam dan sangat rileks yang biasanya dialami pada orang ketika tidur nyenyak. Keadaan ini memberikan kesempatan pada syaraf otak untuk mengendur dan menata dirinya kembali. Susunan syaraf yang menjadi normal kembali mempengaruhi seluruh sistem yang berada dalam tubuh (Soegoro, 2002). Dengan keadaan yang normal tersebut maka dimungkinkan meditator tersebut untuk mengalami perkembangan kepribadian menuju kepribadian yang sehat (Hall & Lindzey, 2000).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Riset-riset psikologis menemukan bahwa banyak manfaat yang diperoleh lewat latihan meditasi yaitu berhasil menangani masalah klinis diantaranya insomnia, kecemasan, phobia, hipertensi (Widiana, 1996), membangkitkan tanggung jawab pribadi serta membangkitkan personal insight (Shapiro, 1994).

  Meditasi juga mempunyai potensi psikoterapeutik yang berkaitan dengan pengalaman mistik dan proses yang mendatangkan penyembuhan. Di sisi lain meditasi bermanfaat sebagai kontrol dalam proses berpikir, meningkatkan sikap penuh perhatian dan kemampuan pengendalian emosi dan kemarahan (Fontana, dalam Widiana, 1996). Setiap kali latihan meditasi dilakukan, seseorang akan berusaha mengenali proses mental yang muncul seperti perasaan gelisah, cemas, marah, senang, gembira, dll. Latihan yang terus menerus akan membawa individu pada kebiasaan yang baik yaitu selalu mengenal bentuk emosi yang muncul sehingga kontrol diri menjadi meningkat (Soegoro, 2002).

  Kemampuan untuk mengontrol emosi yang diperoleh dari proses meditasi ini berkaitan erat dengan kecerdasan emosional dimana kemampuan tersebut merupakan salah satu aspek dari kecerdasan emosional. Oleh karena itu dapat dilihat bahwa meditasi merupakan salah satu upaya untuk menunjang individu meningkatkan kecerdasan emosional. Akan tetapi peneliti belum menemukan adanya penelitian yang berkaitan dengan kecerdasan emosional ataupun dengan meditasi. Penelitian atau jurnal yang telah dilakukan selama ini berkaitan dengan kecerdasan emosional adalah agresivitas remaja dengan kecerdasan emosional (Djuwarijah, 2002), pelatihan emotional literacy dengan kecerdasan emosional (Suyanti, Setiasih, & Mangunhardjana, 2002), keberhasilan bermain game dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  kecerdasan emosional (Aryaguna, 2001), dan pola permainan sosial dengan kecerdasan emosional (Hartini, 2004). Sedangkan penelitian atau jurnal yang berkaitan dengan meditasi adalah meditasi dan sikap kreatif (Ndoen, 1999), pengembangan kepribadian melalui olah rasa (Nanik, 1999), dan kebermaknaan hidup meditator (Widiana, 1996). Hal inilah yang menarik minat peneliti untuk melakukan penelitian ini.

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini yaitu apakah ada perbedaan kecerdasan emosional antara meditator dan non meditator.

  C. Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan kecerdasan emosional antara meditator dan non meditator.

  D. Manfaat Penelitian 1.

  Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini mampu menambah pemahaman dan memberikan sumbangan secara teoritis bagi perkembangan ilmu psikologi pada umumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Manfaat Praktis

  a. Bagi Meditator Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat memberikan informasi kepada meditator tentang pentingnya meditasi dalam meningkatkan kecerdasan emosional sehingga meditator dapat lebih mengintensifkan latihan meditasi.

  b. Bagi Non Meditator Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat memberikan informasi kepada non meditator bahwa ada alternatif lain dalam upaya meningkatkan kecerdasan emosional yaitu melakukan meditasi.

  c.

  Bagi Pembaca Peneliti berharap hasil penelitian ini bermanfaat bagi pembaca untuk menambah atau memberikan wacana atau informasi tentang perbedaan kecerdasan emosional antara meditator dan non meditator.

  d.

  Bagi Peneliti Selanjutnya Peneliti berharap hasil dari penelitian ini dapat memberikan informasi serta referensi bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian baru yang lebih relevan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II DASAR TEORI A. KECERDASAN EMOSIONAL

1. Pengertian Emosi

  Dari akar katanya, emosi berasal dari kata kerja bahasa latin “movere” yang berarti mengerakkan atau bergerak, ditambah awalan “e” untuk memberi arti bergerak menjauh. Hal ini menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak merupakan hal mutlak dalam emosi (Goleman, 1997).

  Emosi adalah perasaan yang dialami oleh seseorang (Albin, 1986). Albin menambahkan pula bahwa emosi dapat merangsang pikiran baru, khayalan baru dan tingkah laku baru. Namun Djuwarijah (2002) menjelaskan bahwa emosi merupakan kondisi kejiwaan yang jauh lebih intens daripada perasaan dan dapat menyebabkan hubungan individu dengan lingkungan menjadi terganggu.

  Cooper dan Sawaf (2000) mengemukakan pengertian emosi yang dapat didefinisikan secara sederhana sebagai penerapan “gerakan” baik secara metafora maupun harafiah untuk mengeluarkan emosi. Goleman (1997) menambahkan bahwa semua emosi adalah dorongan untuk bertindak, rencana seketika untuk mengatasi masalah yang telah ditanamkan secara berangsur-angsur oleh evolusi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Menurut Goleman (2002), emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran-pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis, dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak.

  Berdasarkan beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa emosi merupakan perasaan yang dialami seseorang yang dapat merangsang munculnya pikiran baru, khayalan baru serta tingkah laku baru.

2. Pengertian Kecerdasan Emosional

  Goleman mengatakan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan lebih yang dimiliki seseorang dalam memotivasi diri, ketahanan dalam menghadapi kegagalan, mengendalikan emosi dan menunda kepuasan, serta mengatur keadaan jiwa ( www.e-psikologi.com ).

  Selanjutnya, Goleman (1999) juga mengungkapkan kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengenali perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dalam hubungan dengan orang lain.

  Howard Gardner (dalam Goleman, 1995) mengartikan kecerdasan emosional sebagai kemampuan yang bersifat “pribadi” yang meliputi kecerdasan antarpribadi dan kecerdasan intrapribadi. Kecerdasan antarpribadi adalah kemampuan untuk memahami orang lain: apa yang memotivasi mereka, bagaimana mereka bekerja, dan bagaimana bekerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  bahu-membahu dengan mereka. Sedangkan yang dimaksud kecerdasan intrapribadi adalah kemampuan yang korelatif, akan tetapi terarah dalam diri.

  Tokoh lain yang mengemukakan pendapatnya adalah Salovey dan Mayer (dalam Goleman, 1999) menyatakan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan memantau dan mengendalikan perasaan sendiri dan orang lain, serta menggunakan perasaan-perasaan itu untuk memandu pikiran dan tindakan.

  Sementara Howes dan Herald (dalam Goleman, 1999) mengatakan pada intinya, kecerdasan emosional merupakan komponen yang membuat seseorang menjadi pintar menggunakan emosi.

  Dari beberapa definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengenali perasaan sendiri dan orang lain, memotivasi diri serta mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dalam hubungannya dengan orang lain.

3. Faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosional

  Kecerdasan emosional dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain:

  a. Faktor internal Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu untuk menanggapi lingkungan sekitar. Yang termasuk ke dalam faktor internal adalah faktor neurologis dan mekanisme

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  kerja otak. Goleman (2002) menguraikan tentang bagaimana otak manusia itu tumbuh sebagai berikut: 1) Pertumbuhan dimulai dari batang otak untuk mengatur fungsi- fungsi dasar kehidupan seperti bernapas dan metabolisme otak lain serta mengendalikan reaksi dan gerakan dengan pola yang sama. Otak ini telah diprogram untuk menjaga agar tubuh berfungsi sebagaimana mestinya dan bereaksi dengan cara yang tidak membahayakan kelangsungan hidup.

  2) Kemudian lobus olfaktori sebagai tempat tumbuhnya pusat emosi primitif 3) Sistem limbik yang menambah emosi dan mempertajam pembelajaran dan ingatan. Bila seseorang sedang dikuasai oleh hasrat atau amarah, jatuh cinta atau ketakutan maka sistem limbik inilah yang sedang bekerja.

  4) Rhinencephalon atau “otak hidung” yaitu bagian saluran limbik dan dasar rudimeter neokorteks yakni otak yang berpikir terdiri dari hippocampus dan amigdala. Hippocampus dan amigdala merupakan dua bagian penting “otak hidung” primitif yang dalam evolusi memunculkan korteks serta kemudian neokorteks. Hingga saat ini, kedua struktur limbik itu melakukan sebagian besar atau banyak ingatan dan pembelajaran otak. Amigdala adalah spesialis masalah-masalah emosional. Apabila amigdala dipisahkan dari bagian otak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  lainnya, hasilnya adalah ketidakmampuan yang amat mencolok dalam menangkap makna emosional suatu peristiwa yang disebut kebutaan afektif. Amigdala berfungsi sebagai semacam gudang ingatan emosional, dan dengan demikian makna emosional itu sendiri hidup tanpa makna pribadi sama sekali. Semua nafsu dan perasaan kasih sayang terikat pada amigdala. Fungsi-fungsi amigdala dan pengaruhnya pada neokorteks merupakan inti kecerdasan emosional. Neokorteks sebagai otak berpikir yang menumbuhkan perasaan tentang seni, ide, simbol, dan khayalan serta menambah nuansa pada kehidupan emosional.

  b. Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu yang mempengaruhi/mengubah kecerdasan emosional individu. Faktor-faktor itu diantaranya adalah keluarga, pendidikan, budaya dan jenis kelamin.

  Shapiro (2001) mengemukakan bahwa keluarga adalah salah satu tempat pendidikan dalam pembelajaran emosional.

  Kagan (dalam Shapiro, 1998) mengatakan bahwa secara harafiah perkembangan otak seseorang dapat berubah jika orang tua mau membantu mereka dalam mengatasi suatu masalah. Goleman (1999) mengatakan bahwa pembelajaran emosi yang diberikan orang tua pada anak memiliki pengaruh besar terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  temperamen anak. Pembelajaran emosi ini bukan hanya melalui hal-hal yang diucapkan oleh orang tua secara langsung pada anaknya melainkan juga melalui contoh-contoh yang mereka berikan sewaktu menangani perasaannya sendiri.

  Secara garis besar pola asuh orang tua kepada anak dapat digolongkan menjadi 3 yaitu otoriter, permisif dan otoritatif.

  Orangtua otoriter memberlakukan peraturan yang ketat dan menuntut anaknya untuk menaati segala peraturan yang ada. Pada prinsipnya membatasi ruang kehidupan anak. Orang tua tidak memberi kesempatan kepada anak untuk mengatur dirinya sendiri.

  Jika anak menolak atau tidak patuh pada perintah ataupun aturan yang ditetapkan oleh orang tua, maka mereka akan mendapatkan hukuman. Akan tetapi jika anak mematuhi perintah orang tua, maka mereka tidak akan mendapat penghargaan atau pujian dari orang tuanya. Orang tua tidak pernah mengekspresikan perasaannya di depan anak dan cenderung mengutamakan kedudukannya sebagai orang tua. Dengan kondisi demikian, anak tidak pernah belajar bagaimana merasakan perasaannya sendiri, bagaimana orang lain menanggapi perasaannya serta belajar mengungkapkan harapan dan rasa takut atau dengan kata lain pembelajaran emosi tidak didapatkan dengan pola asuh orang tua yang demikian. Akhirnya dengan siapapun mereka berhadapan, mereka akan selalu menempatkan diri mereka lebih rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  daripada orang lain, suka tergantung pada orang lain dan mudah mengalami kekecewaaan.

  Orangtua permisif membesarkan anak tanpa adanya batasan/aturan yang mengikat sehingga terkesan bebas. Akhirnya anak menjadi terbiasa untuk mendapatkan segala sesuatu dengan cara yang mudah dan cepat. Jika ia tidak mendapatkan apa yang diinginkannya, anak akan mudah kecewa dan marah. Selain itu anak tidak akan belajar berpikir tentang perasaan dan pilihan- pilihan apa yang dimiliki untuk bereaksi karena orang tua tidak pernah memberi contoh tentang pembelajaran emosi secara langsung. Pola asuh seperti ini tidak membantu anak mencerdaskan emosinya.

  Orangtua otoritatif menghargai kemandirian anak-anaknya namun juga menuntut mereka untuk memenuhi tanggung jawab kepada keluarga, teman, maupun masyarakat. Selain itu orang tua otoritatif bersikap empati untuk menghibur tanpa memperbesar kesedihan/kecemasan serta menetapkan batas-batas yang tegas dan mewajibkan sikap patuh akan membuat anak belajar untuk mengatasi dan menghadapi emosi tersebut. Sikap orang tua yang demikian akan mengembangkan kecerdasan emosional pada anak.

  Faktor pendidikan memiliki peranan yang penting dalam mendukung perkembangan kecerdasan emosional. Menurut Gie (dalam Pertiwi 1997), pendidikan dapat diperoleh melalui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  pendidikan formal, pendidikan informal dan pendidikan nonformal. Pendidikan formal merupakan program kelembagaan pendidikan yang ditentukan oleh pihak yang berwenang yang layak diberikan oleh sekolah, institut, sekolah tinggi, dan universitas yang dibentuk untuk tujuan tunggal serta memberikan pengajaran dalam suatu cara yang tertib, terencana, dan sistematik. Melalui sistem pendidikan yang berada dalam institusi resmi ini maka potensi kecerdasan emosional dapat dikembangkan.

  Pendidikan informal diberikan di luar sistem pendidikan yang tersusun formal, misalnya dalam keluarga dan kelompok- kelompok lainnya. Tumbuhnya kecerdasan emosional seseorang dapat terjadi karena adanya peran pada masing-masing anggota keluarga yang ada.

  Pendidikan nonformal merupakan pendidikan dan pelatihan non sekolah yang tersusun sistematik, biasanya untuk jangka waktu pendek yang selama jangka waktu itu badan yang mendidik mengusahakan suatu perubahan perilaku khususnya pada sekelompok orang yang dituju. Misalnya program pelatihan

  outbound dan seminar. Melalui kegiatan-kegiatan semacam itu

  maka kemampuan seseorang dalam mengelola diri, khususnya pengelolaan diri ke dalam jalur emosi akan terbentuk sehingga seseorang akan memiliki kecerdasan emosional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Faktor yang turut mempengaruhi kecerdasan emosional adalah faktor budaya dan jenis kelamin. Latar belakang budaya dianggap dapat mempengaruhi seseorang dalam mengungkapkan emosi. Perbedaan terkadang nampak pada bentuk respon seseorang terhadap stimulus tertentu sebagaimana yang biasa diberikan oleh masyarakat/lingkungan yang melatarbelakanginya. Menurut Gottman dan De Claire (1997), pengaruh budaya semacam itu tidak mengganggu kemampuan seseorang untuk merasa, sehingga orang dari semua latar belakang budaya memiliki kemampuan untuk peka terhadap perasaan mereka masing-masing. Faktor jenis kelamin dianggap dapat mempengaruhi seseorang dalam mengungkapkan emosi yaitu terdapat perbedaan cara mengungkapkan emosi antara laki-laki dan perempuan.

  Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional, yaitu: faktor internal yang berasal dari dalam diri individu untuk menanggapi lingkungan sekitar serta faktor eksternal yang meliputi keluarga, pendidikan, budaya dan jenis kelamin.

4. Aspek-aspek Kecerdasan Emosional

  Goleman (2003) menjelaskan mengenai 5 wilayah utama kecerdasan emosi yang merupakan hasil adaptasi dari Salovey yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  kemampuan individu yang terdiri atas kemampuan pribadi dan kemampuan sosial yang terdiri dari: a.

  Mengenali Emosi Diri Mengenali emosi diri merupakan kemampuan mengenali dan mengidentifikasi emosi. Kemampuan mengenali emosi diri sendiri meliputi kemampuan untuk merasakan dan memberi penilaian pada perasaan atau emosi diri sendiri pada situasi serta mampu memahami penyebab timbulnya suatu perasaan.

  b. Mengelola Emosi Mengelola emosi merupakan kemampuan untuk mengatasi rasa takut, cemas, amarah dan sedih dengan cara yang benar dan proporsional.

  c.

  Memotivasi Diri Sendiri Merupakan kemampuan untuk menguasai diri dalam mengendalikan dorongan/hasrat terhadap suatu tujuan.