PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

HUBUNGAN SIKAP GURU TERHADAP PROGRAM SERTIFIKASI
DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DAN DISIPLIN KERJA GURU DI
SMA NEGERI 2 NUBATUKAN, KABUPATEN LEMBATA- NTT
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi

Ole h :
Regina Redempta Asi Making
NIM : 091324045

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

HUBUNGAN SIKAP GURU TERHADAP PROGRAM SERTIFIKASI
DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DAN DISIPLIN KERJA GURU DI
SMA NEGERI 2 NUBATUKAN, KABUPATEN LEMBATA- NTT
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi

Ole h :
Regina Redempta Asi Making
NIM : 091324045

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


PERSEMBAHAN

Karya Kecilku ini ku persembahkan untuk:
 Jesus Christus Sang Juru Selamatku
dan Bunda Maria yang penuh kasih
 Ayahanda tercinta Lusius Loli dan
Ibunda tercinta Fransiska Beleo yang
sangat ku sayang
 Kedua adik ku tersayang Mey dan Else
 Sahabat dan kekasihku Onell

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


motto

“Tetapkanlah sesuatu yang dapat dan akan dilakukan maka kita akan menemukan cara
untuk melakukannya”
(Abraham Lincoln)

“Bahkan kita berada di jalur yang benar, kita akan tertinggal jika hanya berpangku tangan”
(Will Rogers)

“Simpan dulu kepedihanmu dan ceritakan nanti setelah engkau sukses”

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesunguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah di sebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta,8 Juli 2014
Penulis

Regina Redempta Asi Making

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama

: Regina Redempta Asi Making

Nomor Mahasiswa

: 091324045

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul
HUBUNGAN SIKAP GURU TERHADAP PROGRAM SERTIFIKASI
DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DAN DISIPLIN KERJA GURU DI
SMA NEGERI 2 NUBATUKAN, KABUPATEN LEMBATA- NTT
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan

data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
maupun memberikan royaliti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
kepada penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 8 Juli 2014
Yang menyatakan

(Regina Redempta Asi Making)

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


ABSTRAK
HUBUNGAN SIKAP GURU TERHADAP PROGRAM
SERTIFIKASI DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DAN
DISIPLIN KERJA GURU DI SMA NEGERI 2 NUBATUKAN,
KABUPATEN LEMBATA – NTT
Regina Redempta Asi Making
Universitas Sanata Dharma
2014
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui bagaimana sikap guru terhadap
program sertifikasi, motivasi kerja guru, dan disiplin kerja guru di SMA Negeri 2
Nubatukan. (2) mengetahui hubungan sikap guru terhadap program sertifikasi
dengan motivasi kerja guru di SMA Negeri 2 Nubatukan. (3) mengetahui
hubungan sikap guru terhadap program sertifikasi dengan disiplin kerja guru di
SMA Negeri 2 Nubatukan.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan jumlah populasi
sebanyak 38 orang dan sampelnya 38 orang sehingga teknik pengambilan sampel
yang digunakan yaitu Sampling Jenuh. Penelitian ini dilakukan pada guru-guru di
SMA Negeri 2 Nubatukan Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur. Teknik
pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Uji instrumen
penelitian menggunakan Uji Validitas dan Uji Reliabilitas. Untuk menjawab

permasalahan pertama, kedua, dan ketiga, menggunakan analisis deskriptif
sedangkan untuk menjawab permasalahan keempat dan kelima menggunakan
korelasi Kendal Tau.
Dari analisis dapat ditarik kesimpulan: (1) sebagian besar responden memiliki
respon terhadap program sertifikasi dengan frekuensi cukup baik yang dibuktikan
dengan jumlah responden pada kategori ini dengan frekuensi 25 atau 65,8%. (2)
motivasi kerja guru di SMA Negeri 2 Nubatukan, memiliki motivasi kerja sedang
yang dibuktikan dengan jumlah responden pada kategori ini dengan frekuensi 28
atau 73,7%. (3) disiplin kerja guru di SMA Negeri 2 Nubatukan memiliki disiplin
kerja sedang yang dibuktikan dengan jumlah responden pada kategori ini dengan
frekuensi 25 atau 65,8%. (4) ada hubungan antara sikap guru terhadap program
sertifikasi dengan motivasi kerja guru di SMA Negeri 2 Nubatukan yang
dibuktikan dengan koefisien korelasi (r) 0,461 pada tingkat signifikansi 0,05; (5)
ada hubungan antara sikap guru terhadap program sertifikasi dengan disiplin kerja
guru di SMA Negeri 2 Nubatukan yang dibuktikan dengan koefisien korelasi (r)
0,572 pada tingkat signifikansi 0,05.

viii

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
THE RELATIONSHIP BETWEEN THE ATTITUDES OF TEACHERS
TOWARD CERTIFIED PROGRAMAN TEACHER’S WORKING
MOTIVATION AND DICIPLINE OF TEACHER WORKING IN SMA
NEGERI 2 NUBATUKAN, LEMBATA REGENCY– NUSA TENGGARA
TIMUR
Regina Redempta Asi Making
Sanata DharmaUniversity
2014
The research goals (1) to find out teachers attitude toward certificed
program, teacher’s motivation and teacher’s dicipline in SMA Negeri 2
Nubatukan. (2) to find out the relation between teacher’s attitude toward
certification program and teacher’s working motivation in SMA Negeri 2
Nubatukan. (3) to find out of the relation of teacher’s attitude toward certification
program and teacher’s working dicipline in SMA Negeri 2 Nubatukan.
This research is a descriptive research with 38 population and the 38
samples. The technique to take samples was saturated sampling technique. The
subjects of this research were teachers in SMA Negeri 2 Nubatukan, Lembata
Regency – NTT. Data colletion technique were questionairre and documentation.
The instruments to test of the data were Validity Test and Reliability Test. In
order to answer the first, second, and third problem, the research used descriptive
analysis while to answer the fourth and fifth problem used Kendal Tau correlation.
From the analysis can be conduded: (1) most of the respondents have
responded toward the sertified program in good category. It proves with the
number of respondents on this category at 25 or 65,8%. (2) teacher’s motivation in
SMA Negeri 2 Nubatukan, is in average teaching motivation. It proves with the
number of respondents on the category at 28 or 73,7%. (3) teacher’s dicipline in
SMA Negeri 2 Nubatukan has average dicipline. It proves with the number of
respondents on this category is 25 or 65,8%. (4) there is a relationship between the
attitude of teacher toward sertification program with teacher’s motivation in SMA
Negeri 2 Nubatukan. It proves with corelation coefisien (r) 0,461 on signification
level 0,05. (5) there is a relationship between teacher’s attitude toward sertified
program with teacher dicipline in SMA Negeri 2 Nubatukan. It proves with
corelation coefision (r) 0,572 on signified level 0,05.

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan karunia yang telah
diberikan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang
berjudul “Hubungan Sikap Guru Terhadap Program Sertifikasi Dengan Motivasi
Kerja Guru Dan Disiplin Kerja Guru Di SMA Negeri 2 Nubatukan, Kabupaten
Lembata- NTT”.
. Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan akhir mencapai Gelar
Sarjana Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan,
semangat dan doa dari berbagai pihak yang mendukung penulis dalam
penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis ingin
meyampaikan rasa syukur dan terimakasih sebesar-besar nya kepada :
1. Bapak Indra Darmawan, S.E.,M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial dan Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Y.M.V. Mudayen, S.Pd., M.Sc. selaku Dosen Pembimbing I yang
telah meluangkan banyak waktu dan tenaga untuk mendampingi di setiap
proses serta memberikan bimbingan, pengarahan, masukan, dan saran
yang membangun kepada penulis dari awal hinga akhir penulisan.
3. Bapak Dr. C. Teguh Dalyono, M.S., selaku Dosen Pembimbing II yang
telah memberikan bimbingan, pengarahan, masukan, dan saran yang
membangun kepada penulis dari awal hinga akhir penulisan.

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4. Semua Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi yang
telah memeberikan ilmunya dan setia mendampingi di setiap proses
perkuliahan.
5. Mba’ Titin yang telah melayani dan membantu dalam segala urusan
administrasi penulis dengan penuh kesabaran.
6. Kedua orangtua ku tersayang Bapak Lusius Loli dan Mama Fransiska
Beleo yang telah merawat, membimbing, menasehati, memeberikan
perhatian, dukungan dan pengorbanan dan selalu mendoakan. Terimakasih
sudah menjadi orangtua yang terbaik bagiku. Dan juga kedua adikku Mey
dan Else yang sudah memberikan dukungan.
7. Semua keluarga ku, paman Urbanus,

ma Maria Ada, ka Montes, ka

Selmy, besa Elvy, bibi Lusia, bibi Erna dan ka Ardiles. Terima kasih untuk
semua bantuannya serta dukungan yang diberikan sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan.
8. Bapak Lamber, Abang Jhordan, abang Anjar, Abang Ferdy, Aris n Abang
Chae yang selalu setia menemani, membantu dan membimbing saya
selama di jogja.
9. Kekasihku Fransiskus Seda. Terimakasih atas waktu, rasa sayang,
perhatian, semangat, motivasi dan saran serta doa yang telah diberikan
selama ini dalam penyelesaian skripsi ini.
10. Guru-guru di SMA Negeri 2 Nubatukan sebagai responden yang bersedia
meluankan waktu untuk membantu dan memberikan informasi untuk
pengumpulan data dalam kegiatan penelitian.

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11. Sahabat-sahabat ku yang super gokil yang selalu membantu, memberikan
semangat dan selalu menemaniku “, Tata, Yona, Ita, Dessi, Nana, Yeye,
Yunus, Frengki, Eko, Daniel, Agus, Eka, Yohan, Ardian.
12. Teman-teman seperjuangan PE’ 09. Terimakasih atas dukungan dan
kebersamaannya.
13. Klower-klower Menur 15A, mba Lia, mba Grace, mba Iltha, mba Rosta,
mba Hanny, mba Melan, dan juga mas Benzema,

mas Andy, mas

Ozkariot dan mas Ferry. Terima kasih untuk semua bantuan dan dukungan
yang telah diberikan.
14. Keluarga besar TALA IA Yogyakarta dan KORAL Yogyakarta yang
selalu memberikan masukan dan dorongan bagi saya, sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan.

Penulis

Regina Redempta Asi Making

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .....................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ....................................................................................

v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJAUN PUBLIKASI ........................... vii
ABSTRAK .................................................................................................... viii
ABSTRACT .................................................................................................. ix
KATA PENGATANTAR ..............................................................................

x

DAFTAR ISI ................................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xx
BAB I :

PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah.......................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................. 4
C. Definisi Operasional.............................................................. 5
D. Tujuan Penelitian................................................................... 6

BAB II :

E. Manfaat Penelitian................................................................

7

KAJIAN PUSTAKA..................................................................

8

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

A. Kajian Teori..........................................................................

8

1. Sikap................................................................................. 8
2. Program Sertifikasi Guru.................................................

13

3. Motivasi Kerja.................................................................. 37
4. DisiplinKerja....................................................................

39

B. Kajian Penelitian Yang Relevan...........................................

41

C. Kerangka Berpikir dan Hipotesis.......................................... 43
1. Kerangka Berpikir............................................................

43

2. Hipotesis .......................................................................... 45
BAB III :

METODE PENELITIAN........................................................... 46
A. Jenis Penelitian...................................................................... 46
B. Tempat dan Waktu Penelitian...............................................

46

C. Populasi dan Sampel.............................................................

47

D. Variabel dan Pengukuran Variabel Penelitian......................

47

E. Data yang Dicari...................................................................

49

F. Teknik Pengumpulan Data.................................................... 49
G. Teknik Analisis Data............................................................. 57
1. Analisis Deskriptif............................................................ 57
2. Uji Hipotesis..................................................................... 63
BAB IV :

ANALISIS DAN PEMBAHASAN...........................................

65

A. Gambaran Umum.................................................................. 65
1. Data Kelembagaan Sekolah.............................................

65

2. Visi, Misi dan Tujuan....................................................... 65

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3. Sistem Pendidikan di SMA Negeri 2 Nubatukan............. 66
4. Kurikulum Satuan Pendidikan SMA Negeri 2

67

Nubatukan........................................................................
5. Organisasi Sekolah SMA Negeri 2 Nubatukan................ 68
6. Fasilitas SMA Negeri 2 Nubatukan.................................

70

B. Deskripsi Data Penelitian...................................................... 71
1. Deskripsi Data Sikap Guru terhadap Program

72

Sertifikasi……………………………………………….
2. Deskripsi Data Motivasi Kerja Guru................................ 73
3. Deskripsi Data Disiplin Kerja Guru.................................

75

C. Analisis Data.........................................................................

76

1. Pengujian Hipotesis.......................................................... 76
a. Hubungan Sikap Guru terhadap Program Sertifikasi
dengan Motivasi Kerja Guru......................................

77

b. Hubungan Sikap Guru terhadap Program Sertifikasi
dengan Disiplin Kerja Guru.......................................

78

D. Pembahasan Hasil Penelitian................................................

80

1. Sikap Guru terhadap Program Sertifikasi......................... 80
2. Motivasi Kerja Guru di SMA Negeri 2 Nubatukan.........

81

3. Disiplin Kerja Guru di SMA Negeri 2 Nubatukan........... 81
4. Hubungan Sikap Guru terhadap Program Sertifikasi
dengan Motivasi Kerja Guru............................................
5. Hubungan Sikap Guru terhadap Program Sertifikasi

xv

82

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

dengan Disiplin Kerja Guru.............................................
BAB V :

83

KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN................

84

A. Kesimpulan...........................................................................

84

B. Saran ....................................................................................

86

C. Keterbatasan..........................................................................

86

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………...

88

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Sikap.............................................................................

10

Gambar 2.2

23

Alur Sertifikasi Guru dalam Jabatan........................................

Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMA Negeri 2 Nubatukan........................ 69

xvii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel III.1

Kisi-kisi Instrumen Penelitian...............................................

Tabel III.2

Uji Validitas Variabel Sikap Guru terhadap Program

50

Sertifikasi............................................................................... 52
Tabel III.3

Uji Validitas Variabel Motivasi Kerja Guru.........................

Tabel III.4

Uji Validitas Variabel Disiplin Kerja Guru........................... 55

Tabel III.5

Hasil Uji Reliabilitas.............................................................

Tabel III.6

Mean dan Standar Deviasi Variabel Sikap Guru terhadap
Program Sertifikasi................................................................

Tabel III. 7

53

56

58

Interval Rata-rata Penilaian Responden terhadap Program
Sertifikasi...............................................................................

58

Tabel III.8

Mean dan Standar Deviasi Variabel Motivasi Kerja Guru....

60

Tabel III.9

Interval Rata-rata Penilaian Responden terhadap Motivasi
Kerja Guru.............................................................................

60

Tabel III.10 Mean dan Standar Deviasi Variabel Disiplin Kerja Guru.....

61

Tabel III.11 Interval Rata-rata Penilaian Responden terhadap Disiplin
Kerja Guru.............................................................................

62

Tabel III.12 Intepretasi Koefisien Korelasi...............................................

64

Tabel IV.1

Ruang Menurut Jenisah, Pemilik, dan Kondisi, Juml...........

70

Tabel IV.2

Frekuensi Sikap Guru terhadap Program Sertifikasi.............

72

Tabel IV.3

Frekuensi Motivasi Kerja Guru.............................................

74

Tabel IV.4

Frekuensi Disiplin Kerja Guru..............................................

75

xviii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Tabel IV.5

Interpretasi Koefisien Korelasi..............................................

Tabel IV.6

Hasil Uji Hipotesis Sikap Guru terhadap Program
Sertifikasi dengan Motivasi Kerja Guru ...............................

Tabel IV.7

76

77

Hasil Uji Hipotesis Sikap Guru terhadap Program
Sertifikasi dengan Disiplin Kerja Guru.................................

xix

79

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Lampiran 1.

Koesioner

Lampiran 2.

Nama-Nama Guru di SMA Negeri 2 Nubatukan

Lampiran 3.

Data Mentah Sikap Guru terhadap Program Sertifikasi, Motivasi
Kerja Guru di SMA Negeri 2 Nubatukan dan Disiplin Kerja Guru
di SMA Negeri 2 Nubatukan

Lampiran 4.

Hasil Olah Data

Lampiran 5.

Hasil Uji Kendal Tau

Lampiran 6.

Surat Ijin Penelitian

Lampiran 7.

Surat Rekomendasi Penelitian

Lampiran 8.

Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 9.

Surat Keterangan Selesai Penelitian

xx

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa
perubahan di hampir semua aspek kehidupan manusia dimana berbagai
permasalahan hanya dapat dipecahkan kecuali dengan upaya penguasaan dan
peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain manfaat bagi kehidupan
manusia di satu sisi perubahan tersebut juga telah membawa manusia ke
dalam era persaingan global yang semakin ketat. Agar mampu berperan
dalam persaingan global, maka bangsa Indonesia perlu terus mengembangkan
dan meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Oleh karena itu,
peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan kenyataan yang harus
dilakukan secara terencana, terarah, intensif, efektif dan efisien dalam proses
pembangunan agar tidak kalah bersaing dalam menjalani era globalisasi.
Pemerintah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan nasional
melalui peningkatan komponen mutu guru, telah meluncurkan program
sertifikasi guru. Sertifikasi guru adalah proses pemberian sertifikat kepada
para guru yang telah memenuhi standar profesional guru. Pemerintah
berharap dari program sertifikasi ini kinerja guru akan meningkat sehingga
pada akhirnya, mutu pendidikan akan meningkat pula.
Pelaksanaan sertifikasi guru inipun kini tengah dilaksanakan oleh
pemerintah di Kabupaten Lembata. Kabupaten Lembata merupakan salah satu
kabupaten yang berada di Nusa Tenggara Timur. Kabupaten Lembata ini

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

memiliki begitu banyak potensi sumber daya alam yang apabila diberdayakan
dengan baik, akan sangat bermanfaat untuk kesejahteraan masyarakatnya.
Namun sangat disayangkan karena keterbatasan Sumber Daya Manusia untuk
mengelolanya masih sangat rendah sehingga Sumber Daya Alam ini tidak
dapat dikelola. Hal ini berawal dari rendahnya tingkat pendidikan di
Kabupaten Lembata. Mutu pendidikan di Kabupaten Lembata sangat
membutuhkan perhatian. Dari sumber BPS setempat, persentase terbesar
penduduk Kabupaten Lembata adalah penduduk dengan tingkat pendidikan
rendah atau sangat rendah. Tercatat dalam BPS setempat, mereka yang tidak
pernah sekolah 42,21%, yang berpendidikan maksimal Sekolah Dasar
40,67%. Sehingga apabila digabungkan maka terdapat jumlah 82,88%
penduduk yang tergolong berpendidikan rendah.
Rendahnya kualitas pendidikan di Kabupaten Lembata ini dapat di
ketahui melalui beberapa hal yang dapat di katakan sebagai tolak ukur
mengapa Kabupaten Lembata dikatakan memiliki kualitas pendidikan yang
masih rendah. Hal yang pertama dan utama yang membuat kualitas
pendidikan di Kabupaten Lembata dikatakan masih sangat rendah adalah di
lihat dari latar belakang pendidikan para guru di Kabupaten Lembata.
Kebanyakan tenaga pendidik berlatar belakang pendidikan SMA.
Dengan latar belakang pendidikan para guru yang dapat dikatakan masih
sangat rendah ini, akan menjadikan mutu pendidikan di Lembata menjadi
rendah pula. Karena di zaman sekarang ini, guru dituntut untuk benar-benar
profesional dan dapat menjalankan kurikulum yang berlaku. Tetapi apabila

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

latar belakang pendidikan para guru yang sebagian besar berijasah SMA,
maka hal ini akan membuat ketercapaian hasil belajar pun masih rendah atau
belum optimal atau belum sesuai apa yang diharapkan.
Salah satu upaya dari pemerintah setempat untuk meningkatkan
kualitas para guru di Kabupaten Lembata adalah melalui program sertifikasi.
Melalui program sertifikasi ini, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas
kerja guru-guru di Lembata, yang pada ahkirnya akan meningkat pula kinerja
para guru, serta sikap positif dari para guru terhadap program sertifikasi dapat
mendukung peningkatan kompetensi bagi guru di Kabupaten Lembata.
Karena sebagian besar guru-guru di Kabupaten Lembata, mengikuti program
sertifikasi dengan tujuan pertama dan utama adalah meningkatkan
pendapatan, selain untuk meningkatkan produktivitas maupun kinerja guru.
Jadi, peningkatan kinerja ataupun profesionalisme dari guru itu sendiri
merupakan tujuan kedua, bukan yang pertama.
Motivasi kerja guru merupakan daya dorong atau daya gerak yang
membangkitkan dan mengarahkan perilaku guru pada suatu perbuatan atau
pekerjaan. Motivasi kerja guru sangat penting karena akan sangat
berpengaruh terhadap peningkatan kualitas Kinerja Guru. Apabila seorang
guru memiliki motivasi kerja yang tinggi maka prestasi kerja guru tersebut
juga, akan meningkat.
Selain motivasi kerja, adapun faktor lainnya yang juga dapat
mempengaruhi peningkatan prestasi kerja guru yaitu disiplin kerja. Karena

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

disiplin kerja dari seorang guru sangat menentukan prestasi kerja guru
tersebut, maka disiplin kerjapun perlu di perhatikan dari seorang guru.
Salah satu sekolah yang tergolong favorit di Kabupaten Lembata
adalah SMA Negeri 2 Nubatukan. Di SMA Negeri 2 Nubatukan inipun tidak
terlepas dari masalah mengenai seritifikasi guru, motivasi kerja guru dan juga
kedisiplinan kerja guru. Berdasarkan informasi yang diperoleh, di sekolah
yang tergolong favorit ini, hanya 15 orang guru yang telah mengikuti program
sertifikasi dan lulus sertifikasi, dari 39 orang guru, yang terdiri dari 28 orang
yang berstatus PNS dan 11 orang tenaga honor, sehingga sangat menarik
untuk dilakukan penelitian tentang hubungan sikap guru di SMA Negeri 2
Nubatukan terhadap program sertifikasi, motivasi kerja dan disiplin kerja.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang

masalah di atas, maka dapat dibuat

rumusan masalah sebagai berikut :
1.

Bagaimana sikap guru di SMA Negeri 2 Nubatukan terhadap program
sertifikasi?

2.

Bagaimana motivasi kerja guru di SMA Negeri 2 Nubatukan?

3.

Bagaimana disiplin kerja guru di SMA Negeri 2 Nubatukan?

4.

Apakah ada hubungan antara sikap guru terhadap program sertifikasi dan
motivasi kerja guru di SMA Negeri 2 Nubatukan?

5.

Apakah ada hubungan antara sikap guru terhadap program sertifikasi dan
disiplin kerja guru di SMA Negeri 2 Nubatukan?

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

C. Definisi Operasional
1. Sikap Guru terhadap Program Sertifikasi
Sikap guru adalah respon guru, baik respon positif maupun respon negatif
terhadap pelaksanaan program sertifikasi.
Indikatornya adalah:
a.

Sikap guru terhadap proses sertifikasi

b.

Sikap guru terhadap manfaat sertifikasi

c.

Sikap guru terhadap waktu

d.

Tempat pelaksanaan sertifikasi

e.

Fasilitator yang memfasilitasi kegiatan sertifikasi

2. Motivasi Kerja Guru
Motivasi kerja guru adalah faktor-faktor yang mendorong seorang guru untuk
melakukan pekerjaannya secara lebih bersemangat.

Indikatornya adalah:
a.

Keinginan untuk berprestasi

b.

Pekerjaan itu sendiri

c.

Tempat kerja

d.

Suasana kerja

e.

Gaji

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

3. Disiplin Kerja Guru
Disiplin kerja guru adalah sikap pribadi guru dalam hal ketertiban dan
keteraturan diri yang dimiliki oleh guru dalam bekerja di sekolah tanpa ada
pelanggaran-pelanggaran yang merugikan dirinya, orang lain, atau
lingkungannya.
Indikatornya:
a.

Hadir tepat waktu

b.

Pemenuhan jam kerja

c.

Penyusunan RPP dan Silabus

D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari kegiatan penelitian ini adalah untuk :
1.

Untuk mengetahui sikap guru di SMA Negeri 2 Nubatukan di terhadap
program sertifikasi

2.

Untuk mengetahui motivasi kerja guru di SMA Negeri 2 Nubatukan.

3.

Untuk mengetahui disiplin kerja guru di SMA Negeri 2 Nubatukan.

4.

Untuk mengetahui hubungan antara sikap guru terhadap program
sertifikasi dengan motivasi kerja guru di SMA Negeri 2 Nubatukan.

5.

Untuk mengetahui hubungaan antara sikap guru terhadap program
sertifikasi dengan disiplin kerja guru di SMA Negeri 2 Nubatukan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7

E. Manfaat Penelitian
Secara praktis, hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat
bagi beberapa pihak yaitu:
1.

Pemerintah dan Dinas Pendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan terhadap
pelaksanaan Program Sertifikasi Guru dan juga memberikan gambaran
gambaran dalam mengambil keputusan dalam bidang pendidikan.

2.

Bidang Pendidikan
Penelitian ini dapat menjadi referensi dan dapat memberikan masukan
bagi pihak-pihak yang membutuhkan terutama hal-hal yang berkenaan
dengan Sertifikasi Guru.

3.

Mahasiswa
Penelitian ini dapat memberikan gambaran dan dapat menjadi bekal
dalam berkarya di masa yang akan datang.

4.

Universitas
Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat bagi uneversitas
untuk dijadikan referensi bagi yang melakukan penelitian sejenis.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Sikap
Secara historis istilah sikap (attitude) digunakan pertama kali oleh
Herbert Spencer tahun 1862, yang diartikan sebagai status mental
seseorang. Sejumlah ahli psikologi menyatakan bahwa sikap adalah
suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan yang mana dapat memihak
(favorable) maupun tidak memihak (unfavorable) pada suatu obyek
tertentu. Sedangkan kelompok ahli psikologi sosial seperti Chave,
Bogardus, LaPierre, Mead, dan Gordon Allport menganggap sikap
sebagai kesiapan (kecenderungan potensial) untuk bereaksi pada suatu
objek dengan cara-cara tertentu.
Selanjutnya La Pierre mendefinisikan sikap sebagai suatu pola
perilaku, tendensi atau kesiapan antisipatif, dan predisposisi untuk
menyesuaikan dengan situasi sosial, atau secara sederhana sikap adalah
respon terhadap stimuli sosial yang telah terkondisikan (Azwar,
1995).Kelompok ahli lain yang berorientasi pada triadic scheme
menganggap sikap sebagai konstelasi komponen kognitif, afektif, dan
konatif yang saling berinteraksi dalam memahami dan merasakan suatu
objek.
Secord dan Backman (dalam Azwar, 1995:5) mendefinisikan
sikap sebagai keteraturan tertentu dalam hal perasaan (afeksi),

8

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

pemikiran (kognisi), dan predisposisi tindakan (konasi) seseorang
terhadap suatu aspek tertentu. Komponen kognitif berkaitan dengan
kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar
bagi objek sikap. Sesuatu yang telah diyakini akan menjadi suatu
stereotipe pada individu tersebut, sehingga pikirannya selalu terpola.
Komponen afektif menunjuk pada perasaan emosional subyektif
seseorang terhadap suatu obyek. Sedangkan komponen konatif
merupakan struktur sikap yang menunjukkan bagaimana perilaku atau
kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang dikaitkan
dengan objek sikap yang dihadapinya (Azwar, 1995).
Sikap atau attitude juga dapat diartikan sebagai serajat efek positif
atau efek negatif yang dikaitkan dengan suatu objek psikologi.
Dijelaskan pula, sikap adalah kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu
objek dengan cara-cara tertentu. Namun dalam beberapa hal, sikap
merupakan penentu yang penting dalam tingkah laku manusia, sebagai
reaksi maka sikap selalu berhubungan dengan dua alternatif, yaitu
senang dan tidak senang.
Ahli-ahli yang lain mendefinisikan konstrak kognisi, afeksi, dan
konasi sebagi sebagai tidak menyatu langsung ke dalam konsepsi
mengenai sikap. Pandangan ini yang dinamakan tripatite model yang
dikemukakan oleh Ronsenberg dan Hovland (dalam Azwar, 1995:7),
menempatkan ketiga komponen afeksi, kognisi dan konasi sebagai
faktor jenjang pertama dalam suatu model hirarkis. Ketiganya

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

10

didefinisikan tersendiri dan kemudian dalam abstraksi yang lebih tinggi
membentuk konsep sikap sebagai faktor tunggal jenjang kedua.
Gambar 2.1
Skema Sikap

Variabel independen
yang dapat diukur

Variabel
Intervering

Variabel dipendem
yang dapat diukur
Respon syaraf

AFEK

simpatetik
Pernyataan lisan
tentang afek

Respon perpetual

STIMULI(indivu
du, situasi, isyu

SIKAP

KOGNISI

sosial,kelompok sosial

Pernyataan lisan
tentang
keyakinan

dan objek sikap
lainnya)

Tindakan yang

PERILAKU

tampak
Pernyataan lisan
mengenai perilaku

Sumber: Azwar,1995:8

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11

Sikap seseorang terhadap suatu objek selalu berperan sebagai
perantara antara responya dan objek yang bersangkutan. Respon
diklasifikasikan dalam tiga macam, yaitu respon kognitif (respon
perpetual dan pernyataan mengenai apa yang diyakini), respon afektif
(respon syaraf simpatetik dan pernyataan afeksi), serta respon perilaku
atau konatif (respon berupa tindakan dan pernyataan mengenai
perilaku). Masing – masing klasifikasi respon ini berhubungan dengan
ketiga komponen sikapnya. Dapat dikatakan bahwa, dengan melihat
salah satu saja diantara ketiga bentuk respon tersebut sikap seseorang
dapat diketahui. Walaupun begitu, deskripsi lengkap mengenai sikap
individu tentu harus diperoleh dengan melihat ketiga macam respon
secara lengkap.
Sikap terdiri atas tiga komponen (Azwar, 1995:23), yaitu
komponen kognitif (cognitive), komponen afektif (affective),dan
komponen konatif (conative).
a.

Komponen kognitif (cognitive)
Komponen kognitif berisi kepercayaan seseorang mengenai apa
yang berlaku atau apa yang benar bagi objek sikap.

b.

Komponen afektif (affective)
Komponen afektif menyangkut masalah emosional subjektif
seseorang terhadap suatu objek sikap. Secara umum, komponen ini
disamakan dengan perasaan yang dimiliki terhadap sesuatu.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

c.

12

Komponen konatif (conative)
Komponen konatif atau perilaku dalam struktur sikap menunjukan
bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku dalam diri
seseorang berkaitan dengan objek sikap yang dihadapinya. Kaitan
ini didasari oleh asumsi bahwa kepercayaan dan perasaan banyak
mempengaruhi perilaku. Maksudnya, bagaiman orang berperilaku
dalam situasi tertentu dan terhadap stimulus tertentu akan banyak
ditentukan oleh bagaiman kepercayaan dan perasaan terhadap
stimulus tersebut. Kecenderungan berperilaku secara konsisten,
selaras dengan kepercayaan dan perasaan ini membentuk sikap
individual. Karena itu, adalah logis untuk mengharapkan bahwa
sikap seseorang akan dicerminkannya dalam bentuk tendensi
perilaku terhadap objek.
Sikap yang ditunjukkan seseorang memiliki fungsi yang mungkin

berbeda dengan sikap yang ditunjukkan orang lain. Sekurang-kurangnya
fungsi sikap dapat dibedakan menjadi empat yaitu: 1)Untuk menyatukan
penyesuaian, 2)Untuk mempertahankan atau menyembunyikan keadaan
diri yang sebenarnya, 3) Untuk menyatakan nilai, 4) Untuk menunjukan
pengetahuan.
Pada kehidupan sehari-hari sikap setiap orang berbeda-beda
terhadap suatu perangsang. Ini disebabkan oleh berbagai faktor yang ada
pada individu masing-masing seperti adanya perbedaan dalam bakat,
minat, pengalaman, pengetahuan, intensitas perasaan dan juga situasi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13

lingkungan. Demikian juga sikap seseorang terhadap suatu keadaan
yang sama juga tidak selalu sama antara satu dengan yang lain.

2. Program Sertifikasi Guru
a. Pengertian
Menurut UU Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen, pada pasal 1 butir 11 dikemukakan
bahwa sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk
guru dan dosen. Sertifikasi guru dapat diartikan sebagai suatu
proses pemberian pengakuan bahwa seseorang telah memiliki
kompetensi untuk melaksanakan pelayanan pendidikan pada satuan
pendidikan

tertentu,

setelah

lulus

uji

kompetensi

yang

diselenggarakan oleh lembaga sertifikasi.
Selain itu, sertifikasi guru juga dapat diartikan sebagai
proses pemberian sertifikat kepada guru yang telah memenuhi
standar kualifikasi dan standar kompetensi. Kegiatan sertifikasi
profesi guru ini meliputi peningkatan kualifikasi dan uji
kompetensi. Uji kompetensi dilakukan melalui tes tertulis untuk
menguji kompetensi profesional dan pedagogik dan penilaian
kinerja untuk menguji kompetensi sosial dan kepribadian.
Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 Tentang Guru dan
Dosen menyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan
tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

14

melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah. Guru profesional harus memiliki kualifikasi
akademik minimum sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV),
menguasai kompetensi (pedagogik,

profesional,

sosial dan

kepribadian), memiliki sertifikat pendidik, sehat jasmani dan
rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional.
Guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional
pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan
peraturan

perundang-undangan.

Pengakuan kedudukan

guru

sebagai tenaga profesional dibuktikan dengan sertifikat pendidik.
Lebih lanjut Undang-UndangNomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen mendefinisikan bahwa profesional adalah pekerjaan
atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber
penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran,
atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu
serta memerlukan pendidikan profesi. Sebagai tenaga profesional,
guru diharapkan dapat meningkatkan martabat dan perannya
sebagai agen pembelajaran. Sertifikasi guru sebagai upaya
peningkatan mutu guru diharapkan dapat meningkatkan mutu
pembelajaran
berkelanjutan.

dan

mutu

pendidikan

di

Indonesia

secara

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

15

Pelaksanaan sertifikasi guru dimulai sejak tahun 2007
setelah diterbitkannya Peraturan Mendiknas Nomor 18 Tahun 2007
tentang Sertifikasi bagi Guru dalam Jabatan. Landasan hukum
yang digunakan sebagai dasar penyelenggaraan sertifikasi guru
sejak tahun 2009 adalah Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun
2008 tentang Guru. Tahun 2013 merupakan tahun ketujuh
pelaksanaan sertifikasi guru dalam jabatan.
Mengacu hasil evaluasi pelaksanaan sertifikasi guru tahun
sebelumnya dan didukung dengan adanya beberapa kajian/studi,
maka dilakukan beberapa perubahan mendasar pada pelaksanaan
sertifikasi guru tahun2013, khususnya proses penetapan dan
pendaftaran peserta. Perubahan-perubahan tersebut antara lain
perekrutan peserta sertifikasi guru sekaligus dilakukan untuk
perangkingan calon peserta tahun 2013-2015 oleh sistem
terintegrasi dengan data base NUPTK yang dipublikasikan secara
online, penetapan sasaran/kuota perprovinsi dan kabupaten/kota
berdasarkan keseimbangan usia dan keadilan proporsional jumlah
peserta antar provinsi. Pelaksanaan sertifikasi guru tahun 2013
dimulai dengan pembentukan panitia pelaksanaan sertifikasi guru
di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, pemberian kuota kepada
dinas pendidikan kabupaten/kota, dan penetapan peserta.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

16

b. Dasar Hukum
Dasar hukum yang digunakan sebagai acuan pelaksanaan
sertifikasi guru dalam jabatan tahun 2013 adalah sebagai berikut.
a) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
PendidikanNasional.
b) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen.
c) Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
d) Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru.
e) Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2013
f)

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007
tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru.

g) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 5
Tahun 2012 tentang Sertifikasi Bagi Guru Dalam Jabatan.
c. Manfaat dan Tujuan Sertifikasi
Ada beberapa tujuan dari sertifikasi di antaranya adalah:
1) Sertifikasi dilakukan untuk menentukan kelayakan guru dalam
melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran dalam rangka
mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
2) Sertifikasi juga dilakukan untuk meningkatkan mutu proses dan
hasil pendidikan.
3) Sertifikasi untuk meningkatkan martabat guru.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

17

4) Sertifikasi untuk meningkatkan profesionalisme guru.
Selain tujuan yang telah dikemukakan diatas, sertifikasi guru
juga memiliki manfaat tertentu sebagai berikut:
1) Melindungi profesi guru dari praktik-praktik yang tidak
kompeten yang dapat merusak citra guru.
2) Melindungi masyarakat dari praktik – praktik yang tidak
kompoten yang dapat merusak citra guru.
3) Meningkatkan kesejahtraan guru.
d. Alur Sertifikasi
1) Alur Sertifikasi Guru Dalam Jabatan
Sertifikasi guru dalam jabatan diperuntukan bagi para guru
yang sudah mengajar, baik guru PNS maupun non PNS. Sesuai
dengan amanat Undang-Undang Guru dan Dosen, guru dalam
jabatan yang harus disertifikasi adalah mereka yang telah
berkualifikasi akademik S1 / D-IV atau belum berkualifikasi
akademik S1 / D-IV namun sudah mencapai usia 50 tahun dan
memiliki pengalaman kerja minimal 20 tahun atau yang
memilki golongan IV/ a atau yang memenuhi angka kredit
kumulatif setara dengan golongan IV/ a. Sertifikasi guru dalam
jabatan ini, dilakukan melalui dua jalur yaitu penilaiaan
portofolio dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG).

a) Penilaian Portofolio

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

18

Para guru yang akan mengikuti sertifikasi diharuskan
mengumpulkan

dokumen-dokumen

portofolio

yang

mencakup pencapaian, prestasi, pengalaman kerja, atau
pendidikan dan pelatihan, yang telah diikuti sebelumnya.
Portofolio adalah dokumen atau bukti-bukti fisik yang
memperlihatkan prestasi dan kemampuan serta pengalaman
yang dimiliki guru dalam menjalankan tugas profesinya
sebagi guru. Unsur-unsur portofolio menjadi alat ukur
keempat kompetensi guru profesional yakni kompetensi
pedagogik, profesional, kepribadian dan soial. Karena itu,
portofolio adalah alat bukti untuk menilai kompetensi guru
dalam melaksanakan tugasnya sebagi agen pembelajaran.
Selain itu, untuk memperlihatkan unjuk kerjanya yang
meliputi produktifitas, kualitas dan relevansi melalui karyakarya utama dan karya pendukung, serta sebagai data atau
informasi

yang

dapat

dijadikan

acuan

untuk

mempertimbangkan kelayakan kompetensi seorang guru
dibandingkan dengan standar yang ditetapkan.
Secara spesifik, terdapat 10 komponen yang dinilai
dalam rangka uji kompetensi untuk memperoleh sertifikat
pendidik melalui jalur portofolio adalah:
(1)

Kualifikasi akademik

(2)

Pendidikan dan pelatihan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

19

(3)

Pengalaman mengajar

(4)

Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran

(5)

Penilaian dari atasan dan pengawas

(6)

Prestasi akademik

(7)

Karya pengembangan profesi

(8)

Keikutsertaan dalam forum ilmiah

(9)

Pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan
sosial

(10) Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan

b) Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG)
Sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam ramburambu

PLPG

penyelenggara

PLPG

adalah

LPTK

penyelenggara sertifikasi guru dalam jabatan yang telah
ditetapkan pemerintah. PLPG dilaksanakan sekurangkurangnya 9 hari dengan bobot jam pertemuan 90 jam
dengan alokasi 30 jam teori dan 60 jam praktik (satu jam
setara dengan 50 menit). Pelaksanaan PLPG dilakukan di
LPTK atau kabupaten / kota dengan mempertimbangkan
kelayakan untuk pembelajaran. Peserta PLPG dibagi
kedalam rombongan belajar yang diusahakan sama dalam
bidang keahlian dengan jumlah maksimal 30 peserta.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

20

Adapun syarar-syarat yang harus dipenuhi oleh
seorang guru untuk mengikuti PLPG adalah sebagai berikut:
(1) Guru yang ikut dalam peserta PLPG Sertifikasi Guru
2014 belum mempunyai sertifikat pendidik serta masih
aktif mengajar di sekolah dibawah binaan Kemdikbud
terkecuali guru Pendidikan Agama. Sertifikasi untuk
guru Pendidikan Agama serta seluruhnya guru yang
mengajar di madrasah diadakan oleh Kemenag dengan
kuota serta ketentuan penetapan peserta dari Kemenag.
(2) Memenuhi kwalifikasi akademik sarjana strata 1 (S-1)
atau minimal diploma empat (D-IV) dari program studi
yang

terakreditasi

atau

perguruan

tinggi

yang

mempunyai izin penyelenggaraan.
(3) Untuk guru yang diangkat dalam jabatan pengawas,
maka mesti penuhi ketetapan diangkat jadi pengawas
unit pendidikan sebelum saat berlakunya Ketentuan
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 perihal Guru (1
Desember 2008), serta berumur setinggi-tingginya 50
tahun pada waktu diangkat sebagai pengawas tersebut.
(4) Telah jadi guru pada satu unit pendidikan baik sebagai
PNS atau non PNS pada waktu Undang-Undang Nomor
14 Tahun 2005 perihal Guru serta Dosen diputuskan
tanggal 30 Desember 2005.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

21

(5) Untuk guru non PNS yang mengajar di sekolah swasta
mesti mempunyai SK sebagai guru tetap yayasan
(GTY) minimum 2 tahun dengan cara terus-terusan dari
penyelenggara pendidikan.
(6) Untuk guru non PNS yang mengajar di sekolah negeri
mesti mempunyai SK dari Bupati/Walikota.
(7) Belum berumur 60 tahun pada tanggal 1 Januari 2014.
(8) Sehat jasmani serta rohani dibuktikan dengan surat info
sehat dari dokter. Bila peserta di ketahui sakit pada
waktu datang untuk ikuti PLPG yang mengakibatkan
tidak dapat ikuti PLPG, maka LPTK memiliki hak
lakukan kontrol lagi pada kesehatan peserta tersebut.
Bila hasil pemeriksanaan kesehatan menyebutkan
peserta tidak sehat, LPTK memiliki hak tunda atau
membatalkan keikutsertaannya dalam PLPG.
(9) Mempunyai

nomor

unik

pendidik

dan

tenaga

kependidikan (NUPTK). NUPTK ini harus dinyatakan
sebagai NUPTK aktif pada sistem layanan NUPTK
Padamu Negeri.
Pelaksanaan PLPG dimulai dengan pre test secara
tertulis (1 JP) untuk mengukur kompetensi pedagogis dan
profesional awal peserta. Dilanjutkan dengan pembelajaran
yang mencakup penyampaian materi secara teoritis (30 JP)

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

22

dan implementasi teori ke dalam praktik (60 JP). Pada ahkir
PLPG dilakukan uji kompetensi yang mencakup ujian tulis
dan ujian praktik. Struktur untuk PLPG adalah para asesor
yang memiliki Nomor Induk Asesor (NIA) sesuai dengan
bidang keahlian yang dilatih.
c) Pemberian Sertifikat Pendidik secara Langsung (PSPL)
Sertifikasiguru pada pola diperuntukan bagi guru dan
guru yang diangkat dalam jabatan pengawasan satuan
pendidikan yang memiliki:
(1) Kualifikasi akademik magister (S-2) atau doktor (S-3)
dari perguruan tinggi terakreditasi dalam bidang
kependidikan atau bidang studi yang relevan dengan
mata pelajaran atau rumpun mata pelajaran yang
diampunya, atau guru kelas dan guru bimbingan dan
konseling atau konselor, dengan golongan sekurangkurangnya IV/b atau yang memenuhi angka kredit
kumulatif setara dengan golongan IV/b;
(2) Golongan

serendah-rendahnya

IV/c

atau

yang

memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan
golongan IV/c.

Alur pelaksanaan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan sesuai
denganPeraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

23

5 Tahun 2012 tentang Sertifikasi bagi Guru Dalam Jabatan
disajikan pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1
Alur Sertifikasi Guru Dalam Jabatan

Penjelasan alur sertifikasi guru dalam jabatan yang
disajikan pada Gambar 2.1 sebagai berikut.

a) Guru berkualifikasi akademik S-2/S-3 dan sekurangkurangnya golongan IV/b atau guru yang memiliki
golongan serendah-rendahnya IV/c, mengumpulkan
dokumenuntuk diverifikasi asesor Rayon LPTK sebagai
persyaratan untuk menerima sertifikat pendidik secara
langsung.

Penyusunan

dokumen

mengacu

pada

Pedoman Penyusunan Portofolio. LPTK penyelenggara

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

24

sertifikasi guru melakukan verifikasi dokumen. Apabila
hasil verifikasi dokumen, peserta dinyatakan memenuhi
persyaratan (MP) maka yang bersangkutan memperoleh
sertifikat pendidik. Sebaliknya, apabila tidak mem