GAMBARAN RADIOGRAFIS PENGGUNAAN TULANG BABI SEBAGAI BAHAN CANGKOK UNTUK PENANGANAN FRAKTUR FEMUR PADA ANJING.
Se m ina r N a siona l Sa ins da n Te k nologi (SEN AST EK -2 0 1 5 ), Kut a , Ba li, I N DON ESI A, 2 9 – 3 0 Ok t obe r 2 0 1 5 P-PN L-8 3
GAM BARAN RADI OGRAFI S PEN GGU N AAN
T U LAN G BABI SEBAGAI
SEB
BAH AN CAN GKOK
U N T U K PEN AN GAN AN FRAK T U R
FEM U R PADA
P
AN J I N G
Luh Made Sudimartini 1), I Wayan Wirata
irata2), A.A.Gde Oka Dharmayudha3)
1)Laboratorium
Farmasi Veteriner, 2)Laboratorium Be
Bedah Veteriner, 3)Laboratorium Radiologi Veteriner
Fakultas Kedokteran Hewa
wan Universitas Udayana
Jl. PB Sudirman
n Denpasar-Bali
D
ocha_manja82@
[email protected]
HASIL DAN PEMBAHASAN
PENDAHULUAN
Fraktur merupakan salah satu kasus yang dapat terjadi pada hewan
kesayangan terutama anjing dan kucing. Kerusakan tulang yang besar
akibat trauma menyebabkan banyak fragmen patahan tidak bisa
dipertahankan, untuk mengganti fragmen patahan yang hilang maka
diperlukan bahan cangkok tulang untuk merangsang proses
penyembuhan dan untuk mengisi bagian tulang yang hilang
(Finkemeier, 2002). Salah satu sumber bahan cangkok yang sering
digunakan pada manusia berasal dari tulang babi (Nannmark &
Sennerby, 2008; Orsini et al., 2006). Dari hasil penelitian terkini,
penggunaan bahan cangkok asal tulang babi memberikan hasil paling
Ra
tulang femur kelompok Kontrol (Kiri) dan perlakuan (kanan)
baik dalam bedah rekonstruksi tulang pada manusia. KeberhasilanRadiografi
penggunaan bahan cangkok asal tulang babi ini menjadi inspirasi untukpada 24 jam PO memperlihatkan adanya gambaran radiolusen pada
tula diafisis femur dengan diameter 1 cm. Belum terbentuknya pita
diterapkan di dunia kedokteran hewan dalam penanganan kasus bedahtulang
kal Kalus belum terbentuk karena 24 jam pasca operasi merupakan
orthopedik pada hewan kesayangan terutama anjing. Tujuan penelitiankalus.
ini adalah untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada daerahfase inflamasi, yang dimulai segera setelah terjadi gangguan pada
tula
dan jaringan lunak disekitarnya (Harwood et al., 2010).
fraktur pasca pemberian bahan cangkok asal tulang babi dalamtulang
Peradangan
Perada
yang muncul puncaknya terjadi dalam 48 jam dan
penanganan fraktur pada anjing.
menghilang
meng
hampir sepenuhnya dalam 1 minggu setelah terjadi fraktur
METODE PENELITIAN
(Lieberman and Friedlaender, 2005).
Pembuatan bahan cangkok
Pembuatan bahan cangkok asal tulang kortek babi meliputi
proses demineralisasi. Demineralisasi yang sempurna ditandai dengan
konsistensi tulang menjadi lunak dan translucent (transparan). Bahan
cangkok disimpan dalam tabung yang berisi alkohol 70% sampai
diaplikasikan.
Prosedur Penelitian
Delapan ekor anjing jantan dipergunakan pada penelitian ini.
Anjing diadaptasikan terlebih dahulu selama 2 minggu, kemudian
dibagi menjadi 2 kelompok secara acak. Anjing kelompok I berjumlah
2 ekor sebagai kontrol, yaitu anjing pada diafisis tulang femurnya dibor
dengan diameter 1 cm tanpa pemberian bahan cangkok. Anjing
kelompok II berjumlah 6 ekor adalah anjing pada diafisis tulang
femurnya dibor dengan diameter 1 cm dan diberi bahan cangkok yang
didemineralisasi. Monitoring perkembangan kesembuhan dilakukan
berturut-turut pada 24 jam, minggu ke-2, ke-4 dan ke-8 pasca operasi
dengan pemeriksaan foto rontgen. Salah satu indikator keberhasilan
penggunaan bahan cangkok dapat dilihat melalui pembentukan kalus,
fusi antar segmen dan tingkat densitas tulang dengan foto rontgen
(Bigham et al., 2009).
Radiografi tulang femur kiri kelompok kontrol (kiri) pada minggu
Ra
ked
kedelapan
pasca operasi memperlihatkan fragmen tulang yang hilang
(tanda panah) sudah hampir menyatu, ukuran kalus mengecil dan
hamp menyerupai tulang normal. Sedangkan pada kelompok perlakuan
hampir
(kana bahan cangkok sudah menyatu dengan tulang femur (tanda
(kanan)
pana Masa kalus yang terbentuk sudah mengalami mineralisasi dan
panah).
terj proses penyerapan oleh tubuh, hal ini terlihat pada tulang yang
terjadi
sudah terlihat normal.
KESIMPULAN
Bahan cangkok asal tulang babi dapat dipergunakan sebagai bahan
Baha
can
cangkok
alternatif yang efektif untuk penanganan kasus fraktur pada
anj
anjing.
DAFTAR
AR PUST
PUSTAKA
1.
2.
3.
Finkemeier, C.G. 2002. Bone Grafting and Bone Graft substitu
titutes. J Bone Joint Surg Am.84: 454-464.
Nannmark, U. and Sennerby, L. 2008. The bone tissue respon
onses to prehydrated and collagenated corticocancellous porcine bone
grafts: a study in rabbit maxillary defects. Clinical Implant De
Dentistry & Related Research 10: 264-270.
Orsini, G., Scarano, A., Piatelli, M., Piccirilli, M., Caputi, S.. aand Piattelli, A. 2006. Histologic and ultrastructural analysis of the
regenerated bone in maxillary sinus augmentation using a porc
orcine bone derived biomaterial. Journal of Periodontology 77:19841990.
GAM BARAN RADI OGRAFI S PEN GGU N AAN
T U LAN G BABI SEBAGAI
SEB
BAH AN CAN GKOK
U N T U K PEN AN GAN AN FRAK T U R
FEM U R PADA
P
AN J I N G
Luh Made Sudimartini 1), I Wayan Wirata
irata2), A.A.Gde Oka Dharmayudha3)
1)Laboratorium
Farmasi Veteriner, 2)Laboratorium Be
Bedah Veteriner, 3)Laboratorium Radiologi Veteriner
Fakultas Kedokteran Hewa
wan Universitas Udayana
Jl. PB Sudirman
n Denpasar-Bali
D
ocha_manja82@
[email protected]
HASIL DAN PEMBAHASAN
PENDAHULUAN
Fraktur merupakan salah satu kasus yang dapat terjadi pada hewan
kesayangan terutama anjing dan kucing. Kerusakan tulang yang besar
akibat trauma menyebabkan banyak fragmen patahan tidak bisa
dipertahankan, untuk mengganti fragmen patahan yang hilang maka
diperlukan bahan cangkok tulang untuk merangsang proses
penyembuhan dan untuk mengisi bagian tulang yang hilang
(Finkemeier, 2002). Salah satu sumber bahan cangkok yang sering
digunakan pada manusia berasal dari tulang babi (Nannmark &
Sennerby, 2008; Orsini et al., 2006). Dari hasil penelitian terkini,
penggunaan bahan cangkok asal tulang babi memberikan hasil paling
Ra
tulang femur kelompok Kontrol (Kiri) dan perlakuan (kanan)
baik dalam bedah rekonstruksi tulang pada manusia. KeberhasilanRadiografi
penggunaan bahan cangkok asal tulang babi ini menjadi inspirasi untukpada 24 jam PO memperlihatkan adanya gambaran radiolusen pada
tula diafisis femur dengan diameter 1 cm. Belum terbentuknya pita
diterapkan di dunia kedokteran hewan dalam penanganan kasus bedahtulang
kal Kalus belum terbentuk karena 24 jam pasca operasi merupakan
orthopedik pada hewan kesayangan terutama anjing. Tujuan penelitiankalus.
ini adalah untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada daerahfase inflamasi, yang dimulai segera setelah terjadi gangguan pada
tula
dan jaringan lunak disekitarnya (Harwood et al., 2010).
fraktur pasca pemberian bahan cangkok asal tulang babi dalamtulang
Peradangan
Perada
yang muncul puncaknya terjadi dalam 48 jam dan
penanganan fraktur pada anjing.
menghilang
meng
hampir sepenuhnya dalam 1 minggu setelah terjadi fraktur
METODE PENELITIAN
(Lieberman and Friedlaender, 2005).
Pembuatan bahan cangkok
Pembuatan bahan cangkok asal tulang kortek babi meliputi
proses demineralisasi. Demineralisasi yang sempurna ditandai dengan
konsistensi tulang menjadi lunak dan translucent (transparan). Bahan
cangkok disimpan dalam tabung yang berisi alkohol 70% sampai
diaplikasikan.
Prosedur Penelitian
Delapan ekor anjing jantan dipergunakan pada penelitian ini.
Anjing diadaptasikan terlebih dahulu selama 2 minggu, kemudian
dibagi menjadi 2 kelompok secara acak. Anjing kelompok I berjumlah
2 ekor sebagai kontrol, yaitu anjing pada diafisis tulang femurnya dibor
dengan diameter 1 cm tanpa pemberian bahan cangkok. Anjing
kelompok II berjumlah 6 ekor adalah anjing pada diafisis tulang
femurnya dibor dengan diameter 1 cm dan diberi bahan cangkok yang
didemineralisasi. Monitoring perkembangan kesembuhan dilakukan
berturut-turut pada 24 jam, minggu ke-2, ke-4 dan ke-8 pasca operasi
dengan pemeriksaan foto rontgen. Salah satu indikator keberhasilan
penggunaan bahan cangkok dapat dilihat melalui pembentukan kalus,
fusi antar segmen dan tingkat densitas tulang dengan foto rontgen
(Bigham et al., 2009).
Radiografi tulang femur kiri kelompok kontrol (kiri) pada minggu
Ra
ked
kedelapan
pasca operasi memperlihatkan fragmen tulang yang hilang
(tanda panah) sudah hampir menyatu, ukuran kalus mengecil dan
hamp menyerupai tulang normal. Sedangkan pada kelompok perlakuan
hampir
(kana bahan cangkok sudah menyatu dengan tulang femur (tanda
(kanan)
pana Masa kalus yang terbentuk sudah mengalami mineralisasi dan
panah).
terj proses penyerapan oleh tubuh, hal ini terlihat pada tulang yang
terjadi
sudah terlihat normal.
KESIMPULAN
Bahan cangkok asal tulang babi dapat dipergunakan sebagai bahan
Baha
can
cangkok
alternatif yang efektif untuk penanganan kasus fraktur pada
anj
anjing.
DAFTAR
AR PUST
PUSTAKA
1.
2.
3.
Finkemeier, C.G. 2002. Bone Grafting and Bone Graft substitu
titutes. J Bone Joint Surg Am.84: 454-464.
Nannmark, U. and Sennerby, L. 2008. The bone tissue respon
onses to prehydrated and collagenated corticocancellous porcine bone
grafts: a study in rabbit maxillary defects. Clinical Implant De
Dentistry & Related Research 10: 264-270.
Orsini, G., Scarano, A., Piatelli, M., Piccirilli, M., Caputi, S.. aand Piattelli, A. 2006. Histologic and ultrastructural analysis of the
regenerated bone in maxillary sinus augmentation using a porc
orcine bone derived biomaterial. Journal of Periodontology 77:19841990.