momentum impuls dan tumbukan
MOMENTUM, IMPULS, HUKUM
KEKEKALAN MOMENTUM DAN
TUMBUKAN
Oleh :
Dina Charisma Ganda Pratiwi
108711415470
DEFINISI
Besaran
vektor yang
mempunyai besar (m.v) dan
arah (sama dengan vektor
kecepatan / v)
RUMUS
p
= m . v ; satuannya kg.m/s
(1.1)
Perubahan
momentum sebuah
benda tiap satuan waktu sebanding
dengan gaya total yang bekerja
pada benda dan berarah sama
dengan gaya tersebut, sehingga
d
ΣF
=
didapatkan rumus : (1.2)
p
dt
Persamaan
no 1.2 didapatkan dari :
Hukum kedua Newton
ΣF = m . a
d
Sedangkan a =
v
dt
d
Sehingga
ΣF = m . =
v
dt
;
d
. (m. v)
dt
Sehingga diperoleh rumus hukum kedua
Newton dalam bentuk momentum yaitu
ΣF = d
p
dt
;
DEFINISI
Besaran
vektor yang arahnya
sama dengan gaya total
RUMUS
Impuls
dari gaya total konstan yang
bekerja untuk selang waktu dari t1 sampai
t2 adalah
I = ΣF (t 1 –
t 2)
Hubungan
(1.3)
(1.4)
rumus momentum dan impuls
ΣF = ∆ = p 2 –
p
p1
∆
t1 –
ΣF (t 1 – = p 2 –
t
t2
p1
t 2)
Sehingga menghasilkan teorema
impuls – momentum dengan
rumus :
I =p2 –
p1
CONTOH
PERHATIKAN
VIDEO BERIKUT
DENGAN SEKSAMA
HUKUM KEKEKALAN
MOMENTUM
Jika
ΣF = 0, maka berlaku hukum
kekekalan momentum.
Σpawal = Σpakhir
Hukum
kekekalan momentum
berlaku pada peristiwa tumbukan,
benda pecah menjadi beberapa
bagian, dan penggabungan beberapa
benda.
JENIS
• Tumbukan Lenting Sempurna / elastis
• Tumbukan Lenting Sebagian
• Tumbukan Tidak Lenting Sama Sekali
/ Inelastis
RUMUS
Tumbukan
antara 2 benda
bergantung pada elastisitas
benda – benda tersebut.
Besar koefisienv2’
elastisitas
– v1’
e= memenuhi :
v2 – v1
dengan 0 ≤ e ≤ 1
Tumbukan
lenting sempurna
1). e = 1
2). Ek sebelum = Ek sesudah tumbukan
Tumbukan
lenting sebagian
1). 0 < e < 1
2). Ek sesudah < Ek sebelum tumbukan
Tumbukan
tidak lenting sama sekali
1). e = 0
2). Ek sesudah < Ek sebelum tumbukan
TERIMA
KASIH........
KEKEKALAN MOMENTUM DAN
TUMBUKAN
Oleh :
Dina Charisma Ganda Pratiwi
108711415470
DEFINISI
Besaran
vektor yang
mempunyai besar (m.v) dan
arah (sama dengan vektor
kecepatan / v)
RUMUS
p
= m . v ; satuannya kg.m/s
(1.1)
Perubahan
momentum sebuah
benda tiap satuan waktu sebanding
dengan gaya total yang bekerja
pada benda dan berarah sama
dengan gaya tersebut, sehingga
d
ΣF
=
didapatkan rumus : (1.2)
p
dt
Persamaan
no 1.2 didapatkan dari :
Hukum kedua Newton
ΣF = m . a
d
Sedangkan a =
v
dt
d
Sehingga
ΣF = m . =
v
dt
;
d
. (m. v)
dt
Sehingga diperoleh rumus hukum kedua
Newton dalam bentuk momentum yaitu
ΣF = d
p
dt
;
DEFINISI
Besaran
vektor yang arahnya
sama dengan gaya total
RUMUS
Impuls
dari gaya total konstan yang
bekerja untuk selang waktu dari t1 sampai
t2 adalah
I = ΣF (t 1 –
t 2)
Hubungan
(1.3)
(1.4)
rumus momentum dan impuls
ΣF = ∆ = p 2 –
p
p1
∆
t1 –
ΣF (t 1 – = p 2 –
t
t2
p1
t 2)
Sehingga menghasilkan teorema
impuls – momentum dengan
rumus :
I =p2 –
p1
CONTOH
PERHATIKAN
VIDEO BERIKUT
DENGAN SEKSAMA
HUKUM KEKEKALAN
MOMENTUM
Jika
ΣF = 0, maka berlaku hukum
kekekalan momentum.
Σpawal = Σpakhir
Hukum
kekekalan momentum
berlaku pada peristiwa tumbukan,
benda pecah menjadi beberapa
bagian, dan penggabungan beberapa
benda.
JENIS
• Tumbukan Lenting Sempurna / elastis
• Tumbukan Lenting Sebagian
• Tumbukan Tidak Lenting Sama Sekali
/ Inelastis
RUMUS
Tumbukan
antara 2 benda
bergantung pada elastisitas
benda – benda tersebut.
Besar koefisienv2’
elastisitas
– v1’
e= memenuhi :
v2 – v1
dengan 0 ≤ e ≤ 1
Tumbukan
lenting sempurna
1). e = 1
2). Ek sebelum = Ek sesudah tumbukan
Tumbukan
lenting sebagian
1). 0 < e < 1
2). Ek sesudah < Ek sebelum tumbukan
Tumbukan
tidak lenting sama sekali
1). e = 0
2). Ek sesudah < Ek sebelum tumbukan
TERIMA
KASIH........