ANALISA PERBANDINGAN DETAIL KEKUATAN, JUMLAH TULANGAN DAN BIAYA ANTARA BORED PILE DENGAN TIANG Analia Perbandingan Detail Kekuatan, Jumlah Tulangan Dan Biaya Antara Bored Pile Dengan Tiang Pancang Pada Pembangunan Hotel Best Westren Adisucipto Yogyakarta
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Oleh :
GINANJAR FIRDOUS NURKHOLIS NIM : D 100 110 116
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016
(2)
i
HALAMAN PERSETUJUAN
ANALISA PERBANDINGAN DETAIL KEKUATAN, JUMLAH TULANGAN, DAN BIAYA PADA PONDASI BORE PILE DAN TIANG
PANCANG PADA PEMBANGUNAN PROYEK BEST WESTERN ADI SUCIPTO YOGYAKARTA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
PUBLIKASI ILMIAH
Oleh :
GINANJAR FIRDOUS NURKHOLIS NIM : D 100 110 116
Telah diperiksa dan disetujui untukndiuji oleh :
Dosen Pembimbing
Anto Budi Listyawan, ST., MSc NIK : 913
(3)
ii
HALAMAN PENGESAHAN
ANALISA PERBANDINGAN DETAIL KEKUATAN, JUMLAH TULANGAN, DAN BIAYA PADA PONDASI BORE PILE DAN TIANG
PANCANG PADA PEMBANGUNAN PROYEK BEST WESTERN ADI SUCIPTO YOGYAKARTA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Oleh :
GINANJAR FIRDOUS NURKHOLIS NIM : D 100 110 116
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada hari selasa, 07 Juni 2016 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dosen Penguji
1. Anto Budi Listyawan, ST., MSc (……… ) (Ketua Dewan Penguji)
2. Ir. M. Nur Sahid, MM., MT (……… .) (Anggota I Dewan Penguji)
3. Mochamad Solikhin, ST., MT., PhD (………. ) (Anggota II Dewan Penguji)
Dekan
Ir. Sri Sunarjono, MT., PhD NIK : 682
(4)
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan saya pertanggungjawabkan.
Surakarta, 16 juli 2016 Penulis
Ginanjar Firdous Nurkholis D 100 110 116
(5)
1
ANALISIS PERBANDINGAN KEKUATAN, JUMLAH TULANGAN DAN BIAYA ANTARA BORED PILE DENGAN TIANG PANCANG PADA
PEMBANGUNAN HOTEL BEST WESTREN ADISUCIPTO YOGYAKARTA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKRTA Abstrak
Perbandingan kekuatan konstruksi difokuskan terhadap kekuatan pada pondasi bored pile dengan pondasi tiang pancang dan perbandingan biaya difokuskan terhadap biaya konstruksi pondasi bored pile dengan biaya pondasi tiang pancang. Metode penelitian di bagi menjadi 6 tahap, tahap pertama yaitu pengumpulan data primer dan data sekunder, tahap dua pengolahan data, tahap tiga pembahasan, tahap empat analisis dan lima kesimpulan. Hasil analisis dari segi kekuatan pada pondasi bored pile diameter 60 cm dengan K300 untuk satu tiang dapat menahan beban sebesar 126 ton sedangkan pada pondasi tiang pancang diameter 50 cm untuk satu tiang pancang mampu menahan beban sebesar 109,9 ton, dan tiang pancang diameter 40 cm untuk satu tiang pancang mampu menahan beban sebesar 76,19 ton. Dari segi biaya total biaya pelaksanaan pondasi bored pile sebesar Rp1,817,235,300.00 dan total biaya pelaksanaan tiang pancang sebesar Rp1,787,543,700.00 selisih biaya pelaksanaan bored pile dengan tiang pancang sebesarr Rp29,691,600.00.
Perbedaan yang mendasar dari segi kekuatan salah satunya yaitu jika pada pondasi bored pile dengan diameter lebih besar kekuatan yang dihasilkan lebih kuat dibandingkan dengan diameter kecil.
Abstracts
Kata kunci : Hotel best western, Bore pile, Tiang pancang, Kekuatan, Jumlah tulangan, Biaya.
Comparison of strength against strength construction focused on bored pile foundation with pile foundation and the cost comparison is focused on the cost of bored pile foundation construction at a cost of pile foundation. The research method is divided into six stages, the first stage of data collection of primary and secondary data, data processing phase two, phase three study, four stages of analysis and five conclusions. The results of the analysis in terms of strength on bored pile foundation with a diameter of 60 cm K300 to one pole can with stand a load of 126 tons, meanwhile the pile foundation for a 50 cm diameter piles can support the weight of 109.9 tons, and piles diameter 40 cm for one pile can support the weight of 76.19 tons. In terms of the total cost of implementation
(6)
2
costs amounted Rp1,817,235,300.00 bored pile foundation and the total cost of implementing the stake of Rp1,787,543,700.00 difference in the cost of implementation bored pile by pile is Rp29,691,600.00.
The fundamental difference in terms of the strength of one of them that if the bored pile foundation with a diameter greater forces generated more powerful than the small diameter.
Keywords: Hotel best western, Bore pile, Poles stake, Strength, Total reinforcement, Cost
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Seiring perkembangan zaman, pembangunan di Indonesai telah menyebar tidak hanya terpusat di kota-kota besar saja, tapi telah merambah ke daerah-daerah di seluruh tanah air khususnya kota jogjakarta yang sangat dibutuhkan fasilitas seperti hotel,mall, dan lain sebagainya.
Dalam pembangunan tersebut banyak bangunan besar seperti gedung, jembatan, menara, dan juga bendungan yang menggunakan tiang pancang. Dikarenakan begitu pentingnya peranan dari pondasi tiang pancang tersebut, maka jika pembuatannya dibandingkan dengan pembuatan pondasi lain.
Pada pembangunan Hotel Best Western Adisucipto menghabiskan dana sebesar Rp 76,445,500,000.00 (Tujuh puluh enam milyar empat ratus empat puluh lima juta lima ratus ribu rupiah) dengan menggunakan pondasi bored pile dan pada proyek ini sudah pernah dilakukan penelitian oleh Ratsangka, 2015, analisis perbandingan kekuatan, metode pelaksanaan dan biaya antara bored pile dengan
driven pile.
Dengan demikian penulis dapat mengetahui hasil penelitian tersebut dan menganalisa kembali dengan membandingkan tiang pancang yaitu kebutuhan tulangan, kekuatan dan biaya dari pondasi tiang pancang apakah lebih efisien dibandingkan pondasi bored pile. Dengan alasan tersebut penulis mengajukan Tugas Akhir dengan judul : “Analisa Perbandingan Detail Kekuatan, Jumlah
(7)
3
Tulangan, Dan Biaya Pada Pondasi Bore Pile dan Tiang Pancang Pada Pembangunan Proyek Best Western Adi Sucipto Yogyakarta”
4. METODE PENELITIAN 4.1 Metode Penelitian
Metode penelitian tugas akhir ini di lakukan agar mencapai sasaran yang dituju, maka deperlukanlah sebuah metode penelitian. Metode penelitian merupakan cara alamiah untuk memperoleh data dengan kegunaan dan tujuan tertentu. Jadi setiap penelitian yang dilakukan itu memiliki kegunaan serta tujuan tertentu.
Untuk mendukung analisa tersebut, penulis mengambil sebuah contoh pada proyek pembangunan Hotel best Western Adisucipto Yogyakarta.
Metode yang dilakukan dengan dua cara, yaitu :
1. Data Primer : upah pekerja, harga bahan, perhitungan struktur tiang pancang sewa alat, BOW dan SNI.
2. Data sekunder : perhitungan struktur, gambar detail dan biaya pondasi
Bore Pile.
4.2 Pengumpulan Data
Data yang di perlukan diperoleh dari beberapa pihak, antara lain : 1. PT. ADHI KARYA (Persero) Tbk.Perencana dan pengawas pembangunan,
berupa gambar struktur dan RAB.
2. PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. Penyedia jasa Tiang Pancang
5. PEMBAHASAN
5.1 Analias Perbandingan Kekuatan Antara Pondasi Bored Pile dengan Tiang Pancang
(8)
4
Tabel V.1 Tabel analisa perbandingan pondasi bored pile dengan pondasi tiang pancang dari segi kekuatan.
No Perbandingan Bore Pile Tiang Pancang
1
Diameter tiang
F1 60 cm 50 cm
F2 60 cm 40 cm
F6 60 cm 50 cm
2 Kedalaman 14 m 14 m
3
Beban
F1 4984 kN 4935,46 kN
F2 2189 kN 2103,68 kN
F6 3514 kN 3485,01 kN
4 Kekuatan tiap tiang
F1 1260 kN 1099 kN
F2 1260 kN 761,97 kN
F6 1260 kN 1099 kN
4
Jumlah tiang satu pile cape
F1 5 buah 7 buah
F2 2 buah 4 buah
F6 3 buah 5 buah
6
Kekuatan kelompok tiang
F1 5355,35 kN 5208,45kN F2 2520,00 kN 2309,63 kN F6 3496,61 kN 3942,15 kN
5.2 Analisa Perbandingan Jumlah Tulangan Pondasi Bored Pile dengan Pondasi Tiang Pancang
Dari perencanaan pondasi bored pile pada pembangunan Hotel Best Western
Adisucipto Yogyakarta dan perencanaan pondasi tiang pancang didapat perbandingan jumlah tulangan yang disajikan dalam table dibawah ini :
(9)
5
Table V.2 Tabel analisa perbandingan pondasi bored pile dengan pondasi tiang pancang dari segi jumlah tulangan :
No Perbandingan Bore Pile Tiang Pancang
1
Beban
F1 4984 kN 4935,46 kN
F2 2189 kN 2103,68 kN
F6 3514 kN 3485,01 kN
2 Kedalaman 14 m 14 m
3
Diameter tiang
F1 600 mm 500 mm
F2 600 mm 400 mm
F6 600 mm 500 mm
4 Jumlah tiang satu pile cape
F1 5 buah 7 buah
F2 2 buah 4 buah
F6 3 buah 5 buah
5
Tulangan pokok
F1 10D19 6D16
F2 10D19 6D19
F6 10D19 6D16
6
Tulangan begel
F1 φ -180 φ -180
F2 φ -180 φ -140
F6 φ -180 φ -180
5.3 Analisa Perbandingan Biaya pada Pondasi Bored Pile dengan Pondasi Tiang
Dari perencanaan pondasi bored pile pada pembangunan Hotel Best
Western Adisucipto Yogyakarta dan perencanaan pondasi tiang pancang didapat
perbandingan biaya yang disajikan dalam table dibawah ini :
Table V.2 Tabel analisa perbandingan pondasi bored pile dengan pondasi tiang pancang dari segi jumlah tulangan :
(10)
6
Perbedaan biaya yang terjadi pada biaya pondasi bored pile dengan pondasi tiang pancangyaitu terdapat pada :
1. Pekerjaan transportasi 2. Biaya Crane
3. Jasa pemancangan
4. Pembuatan Tiang Pancang 5. Pembesian pada tiang pancang F1 6. Cor beton k300 pada tiang pancang F1 7. Pembesian pada tiang pancangF2 8. Cor beton k300 pada tiang pancangF2 9. Pembesian pada tiang pancang F6 10.Cor beton k300 pada tiang pancang F6
(11)
7
Perbedaan biaya yang terjadi paling banyak yaitu terdapat pada pekerjaan transportasi dengan tiang pancang sejumlah Rp 73,730,000.00
Dan menurut perhitungan-perhitungan terdahulu juga membuktikan bahwa tiang pancang lebih efisien dari segi biaya menurut thaariq, 2013.
6.KESIMPULAN DAN SARAN 6.1Kesimpulan
Dari penelitian perbandingan pondasi tiang pancang dengan pondasi bored pile yang ditinjau dari detail kekuatan, jumlah tulangan dan biaya maka dapat di simpulkan sebagai berikut :
1. Dari segi kekuatan pada pondasi bored pile diameter 60 cm dengan K300 untuk satu tiang dapat menahan beban sebesar 126 ton sedangkan pada pondasi tiang pancang diameter 50 cm dengan K300 untuk satu tiang pancang mampu menahan beban sebesar 109,9 ton, dan tiang pancang diameter 40 cm K300 untuk satu tiang pancang mampu menahan beban sebesar 76,197 ton
2. Dari segi jumlah dan diameter tulangan bored pile tidak seragam dari pada tiang pancang, sehingga dalam lapangan tiang pancang lebih efektif digunakan apabila diameter tulangan tidak ada pada pabrik.
3. Dari segi biaya total biaya pelaksanaan pondasi bored pile sebesar Rp1,817,235,300.00 dan total biaya pelaksanaan tiang pancang sebesar Rp1,787,543,700.00 selisih biaya pelaksanaan bored pile dengan tiang pancang sebesarr Rp29,691,600.00.
6.2Saran
Setelah penelitian dilakukan dan selesai penulis baru menyadari, bahwa masih banyak perlu penelitian, referensi dan analisa tentang perbandingan pelaksanaan pekerjaan pondasi bored pile dengan pondasi tiang pancang.
(12)
8
1. Masih terbatasnya pengalaman proyek tentang pelaksanaan pondasi tiang pancang, sehingga membuat kesulitan untuk menganalisis metode pelaksanaan pondasi tiang pancang.
2. Terbatasnya referensi yang menunjang mengenai perhitungan perhitungan tulangan, sehingga rumus-rumus pada perhitungan tulangan sulit di temukan. 3. Keterbatasan data yang didapatkan dari proyek, sehingga mengalami kesulitan
saat mengolah data.
4. Perlu adannya tinjauan penelitian terhadap data-data tanah proyek, baik itu sondir maupun data SPT untuk menentukan struktur mana yang cocok dalam pelaksanaan konstruksi pondasi.
5. Ditekankan pada analisa biaya, jumlah tulangan dan kekuatan maupun analisa terhadap sumber daya yang lainnya, sehingga bisa bermanfaat dan menunjang bagi penelitian berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Bowles, Joseph. E. (1988), Foundation Analysis and Design. McGraw Hill International Book Company.
Das, Braja, M. (1990). Principles of Foundation Engineering.PWS – Kent Publising Company.
Hardiyatmo, HC. (2001). Teknik Pondasi II. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Hardiyatmo, HC. (2010). Analisa dan Perancangan Fondasi bagian I. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Hardiyatmo, HC. (2001). Analisa dan Perancangan Fondasi bagian II. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Sardjono, HS. (1991). Pondasi Tiang Pancang Jilid 1. Penerbit Sinar Wijaya. Surabaya.
Sardjono, HS. (1991). Pondasi Tiang Pancang Jilid 2. Penerbit Sinar Wijaya. Surabaya.
(13)
9
Asiyanto, (2009). Metode Konstruksi Untuk Pekerjaan Fondasi. penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).
Yohanes, Ciputra. (2010). Perencanaan Struktur Gedung Pasca Sarjana Universitas Diponegoro II Semarang.
Soeharto, Iman. (1995). Manajemen Proyek. Penerbit Erlangga. Jakarta.
MJ. Tomlison. (1997). Pile Design and Contruction Practice. The Garden City Press.
(1)
4
Tabel V.1 Tabel analisa perbandingan pondasi bored pile dengan pondasi tiang pancang dari segi kekuatan.
No Perbandingan Bore Pile Tiang Pancang
1
Diameter tiang
F1 60 cm 50 cm
F2 60 cm 40 cm
F6 60 cm 50 cm
2 Kedalaman 14 m 14 m
3
Beban
F1 4984 kN 4935,46 kN
F2 2189 kN 2103,68 kN
F6 3514 kN 3485,01 kN
4 Kekuatan tiap tiang
F1 1260 kN 1099 kN
F2 1260 kN 761,97 kN
F6 1260 kN 1099 kN
4
Jumlah tiang satu pile cape
F1 5 buah 7 buah
F2 2 buah 4 buah
F6 3 buah 5 buah
6
Kekuatan kelompok tiang
F1 5355,35 kN 5208,45kN
F2 2520,00 kN 2309,63 kN
F6 3496,61 kN 3942,15 kN
5.2 Analisa Perbandingan Jumlah Tulangan Pondasi Bored Pile dengan Pondasi Tiang Pancang
Dari perencanaan pondasi bored pile pada pembangunan Hotel Best Western Adisucipto Yogyakarta dan perencanaan pondasi tiang pancang didapat perbandingan jumlah tulangan yang disajikan dalam table dibawah ini :
(2)
5
Table V.2 Tabel analisa perbandingan pondasi bored pile dengan pondasi tiang pancang dari segi jumlah tulangan :
No Perbandingan Bore Pile Tiang Pancang
1
Beban
F1 4984 kN 4935,46 kN
F2 2189 kN 2103,68 kN
F6 3514 kN 3485,01 kN
2 Kedalaman 14 m 14 m
3
Diameter tiang
F1 600 mm 500 mm
F2 600 mm 400 mm
F6 600 mm 500 mm
4 Jumlah tiang satu pile cape
F1 5 buah 7 buah
F2 2 buah 4 buah
F6 3 buah 5 buah
5
Tulangan pokok
F1 10D19 6D16
F2 10D19 6D19
F6 10D19 6D16
6
Tulangan begel
F1 φ -180 φ -180
F2 φ -180 φ -140
F6 φ -180 φ -180
5.3 Analisa Perbandingan Biaya pada Pondasi Bored Pile dengan Pondasi Tiang
Dari perencanaan pondasi bored pile pada pembangunan Hotel Best Western Adisucipto Yogyakarta dan perencanaan pondasi tiang pancang didapat perbandingan biaya yang disajikan dalam table dibawah ini :
Table V.2 Tabel analisa perbandingan pondasi bored pile dengan pondasi tiang pancang dari segi jumlah tulangan :
(3)
6
Perbedaan biaya yang terjadi pada biaya pondasi bored pile dengan pondasi tiang pancangyaitu terdapat pada :
1. Pekerjaan transportasi 2. Biaya Crane
3. Jasa pemancangan
4. Pembuatan Tiang Pancang 5. Pembesian pada tiang pancang F1 6. Cor beton k300 pada tiang pancang F1 7. Pembesian pada tiang pancangF2 8. Cor beton k300 pada tiang pancangF2 9. Pembesian pada tiang pancang F6 10.Cor beton k300 pada tiang pancang F6
(4)
7
Perbedaan biaya yang terjadi paling banyak yaitu terdapat pada pekerjaan transportasi dengan tiang pancang sejumlah Rp 73,730,000.00
Dan menurut perhitungan-perhitungan terdahulu juga membuktikan bahwa tiang pancang lebih efisien dari segi biaya menurut thaariq, 2013.
6.KESIMPULAN DAN SARAN 6.1Kesimpulan
Dari penelitian perbandingan pondasi tiang pancang dengan pondasi bored pile yang ditinjau dari detail kekuatan, jumlah tulangan dan biaya maka dapat di simpulkan sebagai berikut :
1. Dari segi kekuatan pada pondasi bored pile diameter 60 cm dengan K300 untuk satu tiang dapat menahan beban sebesar 126 ton sedangkan pada pondasi tiang pancang diameter 50 cm dengan K300 untuk satu tiang pancang mampu menahan beban sebesar 109,9 ton, dan tiang pancang diameter 40 cm K300 untuk satu tiang pancang mampu menahan beban sebesar 76,197 ton
2. Dari segi jumlah dan diameter tulangan bored pile tidak seragam dari pada tiang pancang, sehingga dalam lapangan tiang pancang lebih efektif digunakan apabila diameter tulangan tidak ada pada pabrik.
3. Dari segi biaya total biaya pelaksanaan pondasi bored pile sebesar Rp1,817,235,300.00 dan total biaya pelaksanaan tiang pancang sebesar Rp1,787,543,700.00 selisih biaya pelaksanaan bored pile dengan tiang pancang sebesarr Rp29,691,600.00.
6.2Saran
Setelah penelitian dilakukan dan selesai penulis baru menyadari, bahwa masih banyak perlu penelitian, referensi dan analisa tentang perbandingan pelaksanaan pekerjaan pondasi bored pile dengan pondasi tiang pancang.
(5)
8
1. Masih terbatasnya pengalaman proyek tentang pelaksanaan pondasi tiang pancang, sehingga membuat kesulitan untuk menganalisis metode pelaksanaan pondasi tiang pancang.
2. Terbatasnya referensi yang menunjang mengenai perhitungan perhitungan tulangan, sehingga rumus-rumus pada perhitungan tulangan sulit di temukan. 3. Keterbatasan data yang didapatkan dari proyek, sehingga mengalami kesulitan
saat mengolah data.
4. Perlu adannya tinjauan penelitian terhadap data-data tanah proyek, baik itu sondir maupun data SPT untuk menentukan struktur mana yang cocok dalam pelaksanaan konstruksi pondasi.
5. Ditekankan pada analisa biaya, jumlah tulangan dan kekuatan maupun analisa terhadap sumber daya yang lainnya, sehingga bisa bermanfaat dan menunjang bagi penelitian berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Bowles, Joseph. E. (1988), Foundation Analysis and Design. McGraw Hill International Book Company.
Das, Braja, M. (1990). Principles of Foundation Engineering.PWS – Kent Publising Company.
Hardiyatmo, HC. (2001). Teknik Pondasi II. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Hardiyatmo, HC. (2010). Analisa dan Perancangan Fondasi bagian I. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Hardiyatmo, HC. (2001). Analisa dan Perancangan Fondasi bagian II. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Sardjono, HS. (1991). Pondasi Tiang Pancang Jilid 1. Penerbit Sinar Wijaya. Surabaya.
Sardjono, HS. (1991). Pondasi Tiang Pancang Jilid 2. Penerbit Sinar Wijaya. Surabaya.
(6)
9
Asiyanto, (2009). Metode Konstruksi Untuk Pekerjaan Fondasi. penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).
Yohanes, Ciputra. (2010). Perencanaan Struktur Gedung Pasca Sarjana Universitas Diponegoro II Semarang.
Soeharto, Iman. (1995). Manajemen Proyek. Penerbit Erlangga. Jakarta.
MJ. Tomlison. (1997). Pile Design and Contruction Practice. The Garden City Press.