ANALISIS BUKU AJAR KIMIA UNTUK SMA/MA KELAS X SEMESTER I BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MENUMBUHKEMBANGKAN KARAKTER SISWA.

ANALISIS BUKU AJAR KIMIA UNTUK SMA/MA KELAS X SEMESTER I
BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DALAM UPAYA
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN
MENUMBUHKEMBANGKAN KARAKTER SISWA

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Kimia

Oleh :
NOVI YANTHY
NIM : 8126141013

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014

ABSTRAK


Novi Yanthy NIM. 8126141013. Analisis Buku Ajar Kimia Untuk SMA/MA Kelas X
Semester I Berdasarkan Kurikulum 2013 Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar
Dan Menumbuhkembangkan Karakter Siswa.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis urutan penyajian buku ajar kimia yang
digunakan pada SMA/MA kelas X di Sumatera Utara, menyusun urutan materi pelajaran
kimia kelas X yang sesuai dan sistematis mengacu pada Kurikulum 2013 dan
mengembangkan buku pelajaran kimia SMA/MA kelas X yang standar sesuai Kurikulum
2013. Penelitian pengembangan ini menggunakan data kualitatif yang dijelaskan melalui
angket dengan lembar kelayakan buku yang berisi indikator-indikator penilaian yang berasal
dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Sampel penelitian ini antara lain SMA
Negeri 5 Medan, SMA Dharmawangsa, MAN 1 Medan dan MAN 2 Medan. Adapun
perlakuan sampel sebanyak 2 kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pengumpulan
data dilakukan dengan tes objektif untuk hasil belajar siswa sebelum dan sesudah proses
pembelajaran, lembar observasi selama proses pembelajaran dilakukan serta angket untuk
mengukur karakter yang berkembang yang dilakukan pada akhir pembelajaran. Data
dianalisis menggunakan SPSS 19 dengan taraf signifikan 0,05. Hasil penilaian berupa rerata
tentang validasi untuk menentukan layak atau tidaknya buku tersebut digunakan di SMA/MA
kelas X. Hasil analisis kualitas buku ajar kimia yang dikembangkan berdasarkan beberapa
aspek seperti :1) Kesesuaian Urutan Materi Dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

sebesar 98,33%; 2) Keakuratan Materi Ajar sebesar 89,50%; 3) Kemuktahiran Materi sebesar
81,25%; 4) Teknik Penyajian dan Pendukung Penyajian sebesar 89,83%; dan 5) Koherensi
dan Keruntutan alur Pikir sebesar 90,83%.Rerata skor kualitas buku ajar sebesar 90 dan 85.
Selain itu penelitian ini meningkatkan hasil belajar dan karakter siswa seperti Tanggung
Jawab, Kreatifitas, Komunikatif dan Psikomotorik. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar
dan karakter siswa dengan menggunakan model CPBL (Cooperative Problem Based
Learning). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Model pembelajaran CPBL
meningkatkan hasil belajar serta karakter tanggung jawab, kreatifitas, komunikatif serta
psikomotorik, (2) terdapat perbedaan yang signifikan dari model CPBL, nilai karakter
tanggung jawab, kreatifitas , komunikatif, serta psikomotorik dari model yang diterapkan
masing-masing dengan nilai sig. 0.05.
Kata Kunci : Buku Ajar, Cooperative Problem Based Learning, Hasil Belajar, Tanggung
Jawab, Kreativitas, Komunikatif, Psikomotorik.

i

ABSTRACT
Novi Yanthy. 8126141013. The analytical of chemistry textbook in the Tenth Grade of First
Semester for Senior High School based on 2013 Curriculum in an effort to improve students’
Achievement and develop students’ character.

This study aims to analyze he order of presentation of chemistry textbooks that used in Tenth
Grade of Senior high school in North Sumatra, arrange the order of tenth grade chemistry subject
appropriate and systematic which reference to the 2013 curriculum and develop he standard of Tenth
Grade chemistry textbooks according to 2013 curriculum. The development study used quantitative
data through questionnaires described the eliqibility of sheet book which consist of the assessment
indicators that derived from Education National Standards Institution (BSNP). The samples of this
study are SMA N 5 Medan, Dharmawangsa Senior High School, MAN 1 Medan, and MAN 2 Medan.
The sample treatment is divided into two, experimental class and control class. The Data collection is
done with objective tests, observation sheets during the learning process is done as well as a
questionnaire to measure the evolving character at the end of learning. Data were analyzed using SPSS
19 with significance level 0.05. tehe results of a study to determine the mean of the validation whether
or not it is used in the Tenth Grade of Senior High School. The analysis results of the quality of
teaching chemistry books are developed based on several aspects such as : 1). The conformity order
with the material core competence and basic compeences was 98,33%, 2). The accuracy of teaching
materials was 89,50%, 3). The recency of material was 81,25 %, 4). The presentation techniques and
supporting was 90,83%. The mean score of textbooks quality was 90 and 85. In addition, this research
improves students’ achievement and character such as responsibility, creative, communicative and
psychomotor. To determine difference in students’ achievement and students’ character by using
Cooperative problem Based Learning (CPBL). The results of this study indicate that 1). CPBL models
improve students’ achievement and character like responbility, creative, communicative and

psychomotor. 2) There are significant differences from the CPBL model, the value character of
responbility, creative, communicative and psychomotor of the model applied each with a significant
value of 0.05.

Key word

: Textbooks, Cooperative Problem Based Learning, Students’ achievement,
responsibility, creative, communicative, psychomotor.

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah swt. atas segala rahmat
dan karunia-Nya yang telah memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis
sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
Adapun tesis saya ini berjudul “Analisis Buku Ajar Kimia SMA/MA kelas
X Semester I Berdasarkan Kurikulum 2013 Dalam Upaya Meningkatkan Hasil
Belajar dan Menumbuhkembangkan Karakter Siswa”, disusun untuk memperoleh

gelar magister Pendidikan Kimia, Program Pascasarjana, Universitas Negeri
Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu
Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Si sebagai dosen pembimbing Tesis I dan Bapak
Dr.Makhmud, M.Sc sebagai dosen pembimbing II serta Bapak almarhum Prof.
Dr. Suharta, M.Si, yang telah banyak membimbing penulis sejak awal penelitian
sampai dengan selesainya penulisan tesis ini. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Bapak Prof. Dr.Ramlan Silaban, M.Si, Dr. Zainuddin
Muchtar, M.Si serta Dr.Ajat Sudrajat, MSi sebagai tim penguji yang telah
memberikan masukan dan saran-saran mulai dari perencanaan penelitian sampai
pada penyusunan tesis ini. Dan juga kak Desi selaku pegawai di jurusan
Pendidikan Kimia Program Pascasarjana Unimed. Ucapan terima kasih juga
kepada Dirtjen Dikti Kemendikbud, atas keikutsertaan penelitian ini sebagai
materi dalam Proyek Penelitian Hibah Pascasarjana Tahun 2014, yang
sebelumnya di ketuai oleh Prof. Dr. Suharta, M.Si (alm) dan digantikan oleh Dr.
Ajat Sudrajat, M.Si sebagai Ketua dan Dr. Putri Lyana Luthan, M.Si sebagai
anggota. Penghargaan juga disampaikan kepada Bapak dan Ibu Guru yang telah
membantu penelitian ini. Teristimewa saya sampaikan kepada almarhum Papa
Drs. Makhmud, Mama saya Asmita Rangkuti serta adik saya Trie Septiany. Dan
juga terimakasih kepada Adi Putra Hasibuan SE, teman saya, kelas Pendidikan

Kimia Program Pascasarjana angakatan 22 khususnya Chotnida Damayanti, Siti

iii

Hajar, Erni Juliani Siregar, Husna Sari Agustina, Soraya Goeltom, Leony Sanga
Lamsari Purba, Harry Fairuz, Fina Wahyuni Saragi, Ikrimah, Susilo Sudarman
serta teman-teman kost Uci, Ayu, Wildan, Novi ,dan almi yang sudah
memberikan motivasi, nasehat dan doa kepada saya dalam menyelesaikan studi
pascasarjana di Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dari tesis ini, baik dari segi
isi maupun tata bahasa. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca. Semoga isi dari tesis ini bermanfaat dalam
memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, 20 Juni 2014
Penulis,

Novi Yanthy


iv

DAFTAR ISI

i
ii
iii
v
vii
viii
ix

ABSTRAK
ABSTRACT
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah
1.2.Identifikasi Masalah
1.3.Batasan Masalah
1.4.Rumusan Masalah
1.5.Tujuan Penelitian
1.6.Manfaat Penelitian

1
1
5
5
6
6
7

BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Buku Ajar
2.2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
2.3. Kurikulum 2013
2.4. Analisis Kebutuhan

2.5. Karakteristik Ilmu Kimia
2.6. Pendidikan Karakter
2.7. Model Pembelajaran
2.7.1. Model Pembelajaran Kooperatif Berbasis Masalah (CPBL)
2.8. Standar Buku Ajar berdasarkan BSNP
2.9. Penelitian Pengembangan
2.9.1 Model Konseptual
2.9.2 Model Prosedural
2.10. Analisis Kebutuhan Buku berdasarkan Kurikulum 2013
2.11. Hipotesis Penelitian

8
8
12
15
16
17
19
22
23

24
25
27
27
29
30

BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel
3.3. Jenis Penelitian
3.4. Prosedur Penelitian
3.4.1. Persiapan Penelitian
3.4.2. Pengembangan Buku Ajar
3.4.3. Standarisasi Buku Ajar yang Dikembangkan
3.4.4. Ujicoba Buku Ajar Kimia yang Dikembangkan
3.5. Instrumen Penelitian dan Analisis Data
3.5.1. Instrumen Penelitian

31

31
31
32
32
32
32
33
34
36
36

v

3.5.2. Analisis Data

38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Data
4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian
4.1.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian
4.1.3. Efektivitas Buku Ajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar
4.2. Uji Prasyarat Perlakuan Penelitian
4.2.1. Uji Normalitas Data
4.2.2. Uji Homogenitas Data
4.3. Uji Hipotesis
4.3.1. Keefektivan Buku yang Dikembangkan dengan Buku Kurikulum
KTSP
4.3.2. Keefektivan Hasil Belajar Siswa terhadap Buku yang
Dikembangkan dan Buku Kurikulum KTSP
4.4. Pembahasan
4.5. Temuan Penelitian

40
40
41
42
44
45
45
47
47

BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
5.2. Saran

54
54
55

DAFTAR PUSTAKA

56

vi

47
48
50
52

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1

Perbedaan Esensial Kurikulum KTSP dengan Kurikulum 2013 15

Tabel 4.1.

Normalitas Pretest, Postest, Tanggung Jawab, Kreativitas,
Komunikatif serta Psikomotor

Tabel 4.2.

54

Susunan Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan dari Buku
yang Dikembangkan dalam Penelitian (Buku Kurikulum 2013) 60

vii

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1

Langkah-langkah dalam pengembangan buku ajar

28

Gambar 3.1.

Prosedur tahapan penelitian kualitas buku ajar kimia untuk
kelas X SMA/MA semester I dan karakter yang diteliti

33

Prosedur tahapan penelitian kemampuan buku ajar kimia
dalam menumbuhkembangkan karakter kelas X SMA/MA
semester I

34

Prosedur dan tahapan penelitian dalam mengukur peningkatan
hasil belajar siswa dengan buku yang dikembangkan dan buku
kurikulum KTSP

35

Gambar 3.2.

Gambar 3.3.

Gambar 4.1.

Penilaian Kualitas Buku yang Dikembangkan (Kurikulum 2013)
Dan Buku Kurikulum KTSP
43

Gambar 4.2.

Penilaian Karakter Tanggung Jawab, Kreativitas, dan
Komunikatif Siswa pada Buku yang Dikembangkan dan Buku
Kurikulum KTSP

viii

45

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran

1
2
3
4
5
6
7
8

Lampiran 9
Lampiran 10

Silabus Mata Pelajaran Kimia
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Kisi-Kisi Soal
Soal-Soal Instrumen
Angket Kualitas Buku
Lembar Observasi
Validitas Soal Instrumen
Penilaian Buku Ajar Kimia

60
84
148
200
226
233
235
267

Rangkuman Buku
Buku Kimia Kelas X Semester I Berdasarkan Kurikulum 2013

269
272

ix

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan modal utama yang harus dimiliki oleh suatu bangsa
agar menjadi bangsa yang besar. Modal ini harus diperhatikan dengan serius agar
mampu menyokong pembangunan negara, sehingga untuk meningkatkan kualitas
suatu negara tidak terlepas dari peningkatan kualitas sumber daya manusia di
negara tersebut melalui peningkatan kualitas pendidikan. Kualitas pendidikan
dinilai dari berbagai aspek kompetensi yang harus dikembangkan secara simultan
dalam proses pendidikan. Upaya meningkatkan kualitas pendidikan terus menerus
dilakukan baik secara konvensional maupun inovatif. Hal ini lebih terfokus lagi
setelah diamanatkan dalam Undang-Undang No. 20, Tahun 2003 pasal 3 bahwa
tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan

memiliki

permasalahan

yang

berintikan

pada

proses

pembelajaran. Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada lingkungan belajar (UU No 20 Tahun 2003
tentang Sisdiknas). Proses belajar merupakan implementasi dari serangkaian
perencanaan yang telah dilakukan oleh guru dalam bentuk interaksi dengan siswa
di dalam maupun di luar kelas untuk mencapai tujuan. Dalam kondisi ini terdapat
serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang
berlangsung dalam situasi edukatif (Basuki, S., 2012).
Selama ini pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah/kampus, hanya
terfokus pada tuntutan penguasaan kompetensi siswa terhadap bahan ajar saja.
Sedangkan nilai-nilai karakter anak didik tidak pernah menjadi perhatian
pendidik. Sehingga pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di sekolah yang
selama ini berjalan mengalami ketimpangan dalam usaha untuk mencapai Tujuan
Pendidikan Nasional.

1

2

Penyempurnaan sistem pendidikan dilakukan Pemerintah baik melalui
penataan regulasi maupun perombakan kurikulum. Perombakan kurikulum selalu
mejadi sorotan penting bagi seluruh lapisan masyarakat, karena hal tesebut akan
membawa perubahan bagi banyak aspek. Aspek ini menyangkut berbagai hal yang
mendukung mutu pendidikan. Salah satunya adalah aspek sarana dan prasarana
pendidikan.
Pemerintah melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melakukan
langkah revitalisasi sistem pendidikan yang selama ini berjalan menjadi
pendidikan karakter melalui pengembangan Kurikulum 2013. Pendidikan karakter
dalam Kurikulum 2013 bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil
pendidikan yang mengarah pada pembentukan budi pekerti dan akhlak mulia
peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai dengan standar
kompetensi lulusan pada setiap satuan pendidikan (Mulyasa, 2013).
Gagne menyatakan bahwa hasil belajar sebagai kapasitas atau kemampuan
yang diperoleh dari proses belajar meliputi lima kategori hasil belajar yaitu 1)
keterampilan intelektual, 2) informasi verbal, 3) strategi kognitif, 4) keterampilan
kognitif, 5) sikap atau nilai – nilai. Namun secara umum seorang yang dianggap
berhasil dalam proses pembelajaran adalah siswa yang telah memiliki kemampuan
memahami materi yang diajarkan yang ditetapkan oleh kurikulum.
Pengembangan bahan ajar harus memperhatikan kurikulum yang sedang
berlaku yaitu kurikulum 2013. Dalam kurikulum 2013, terdapat rumusan
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang memasukkan pendidikan karakter
harus terintegrasi dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, bahan ajar yang
dihasilkan dalam penelitian ini harus dilengkapi dengan materi ajar yang
menunjang tercapainya kompetensi inti dan kompetensi dasar seperti yang
dirumuskan dalam kurikulum 2013.
Pengembangan bahan ajar dengan mengintegrasikan nilai-nilai karakter ke
dalam mata pelajaran dimaksudkan agar pada diri siswa di samping menguasai
kompetensi yang berkaitan dengan materi ajar, diharapkan juga dapat berkembang
nilai-nilai karakter mulia siswa sehingga tujuan Pendidikan Nasional segera dapat
terwujud.

3

Sri Basuki (2012) menyatakan bahwa pendidikan karakter dapat
diintegrasikan dalam pembelajaran pada setiap mata pelajaran yang berkaitan
dengan norma atau nilai – nilai yang dikembangkan, dieksplisitkan, dikaitkan,
dalam konteks kehidupan sehari – hari. Dengan demikian pembelajaran karakter
tidak hanya menyentuh pada tataran kognitif, tetapi menyentuh pada internal dan
pengalaman nyata peserta didik di kehidupan sehari – hari.
Buku ajar yang digunakan terutama buku ajar Kimia di SMA/MA belum
adayang memasukan nilai-nilai karakter masuk dalam rumusan Kompetensi Inti,
dan Kompetensi Dasar sesuai dengan Kurikulum 2013. Akibatnya pendidikan
yang dilaksanakan selama ini menghasilkan anak didik yang pandai dan berilmu,
namun kurang memiliki karakter yang baik. Bila hal ini terus berlangsung maka
terjadinya kemerosotan moral bangsa Indonesia akan terus berlanjut. Hal ini
ditandai oleh semakin banyak anak-anak SMA yang melakukan tawuran antar
sekolah, tindak kecurangan dalam pelaksanaan Ujian Nasional, melakukan
tindakan brutal dan anarkis serta tidak menggunakan nalar yang sehat. Masih
banyak lagi tindakan-tindakan negatif yang dilakukan siswa yang menunjukkan
bahwa kurangnya usaha dari sekolah dalam menumbuhkembangkan nilai-nilai
karakter positif pada siswa.
Buku sebagai bahan sekaligus media belajar harus sesuai dengan standar
pendidikan nasional. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005, ada
empat ruang lingkup Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang harus dipenuhi
oleh sebuah buku. Standar Nasional Pendidikan tersebut meliputi standar isi buku,
standar proses pendidikan, standar kompetensi lulusan, serta standar kompetensi
lulusan dan tenaga kependidikan.
Model

pembelajaran

yang

akan

digunakan

untuk

mendukung

tumbuhkembangnya karakter siswa dan sesuai dengan tujuan kurikulum 2013
adalah model pembelajaran kooperatif berbasis masalah (CPBL). Model
pembelajaran ini terbukti secara signifikan dapat meningkatkan hasil belajar siswa
dan dapat menumbuhkembangkan karakter mulia siswa (Suharta, 2013).
Yusof, dkk (2010) dalam penelitiannya menyatakan bahwa penerapan
model CPBL dapat membantu siswa membangun pengetahuannya sendiri dan

4

meningkatkan motivasi siswa. Handayani (2009) juga menyatakan penerapan
model pembelajaran kooperatif berbasis masalah dapat meningkatkan aktivitas
belajar siswa, hasil belajar siswa, dan respon siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran. Selanjutnya Hamizul dan Abbas (2012) juga menyatakan bahwa
model pembelajaran kooperatif berbasis masalah dapat meningkatkan kemampuan
siswa dalam menyelesaian masalah.
Jenis penelitian yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah
gabungan

dari

penelitian

eksperimendan

deskriptif

kuantitatif.Penelitian

eksperimen dilakukan untuk melihat nilai hasil belajar siswa yang diukur dengan
test soal, sedangkan penelitian deskriptif kuantitatif dilakukan untuk mengukur
tumbuhkembangnya karakter dengan menggunakan angket. Target dalam
penelitian ini adalah dihasilkan bahan ajar kimia SMA/MA Kelas XI Semester 1
untuk mengembangkan karakter mulia siswa serta meningkatkan hasil belajarnya.
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah dapat menghasilkan buku ajar
yang secara efektif dapat meningkatkan hasil belajar dan menumbuhkembangkan
nilai-nilai karakter mulia pada siswa pada pelajaran kimia di SMA/MA. Di
samping itu, penelitian ini juga bertujuan untuk dapat menentukan efektifitas dari
buku ajar dalam meningkatkan hasil belajar dan menumbuhkembangkan nilainilai karakter mulia siswa.
Dalam

penelitian

iniakan

dihasilkan

buku

ajar

Kimia

untuk

SMA/MAberdasarkan Kurikulum 2013 yang secara efektif dapat meningkatkan
hasil belajar dan menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter mulia siswa. Nilainilai karakter yang akan dikembangkan dalam penelitian ini antara lain :
1.Tanggung jawab; 2. Kreativitas; dan 3.Komunikatif.
Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis ingin mengkaji dan
mengembangkan

lebih

dalam

buku

pelajaran

yang

mengintegrasikan

pada sebuah media, model dan penerapan kurikulum terbaru yaitu kurikulum 2013
dengan judul :
“Analisis Buku Ajar Kimia SMA/MA Kelas X Semester I Berdasarkan
Kurikulum

2013

Untuk

Meningkatkan

Menumbuhkembangkan Karakter Siswa”.

Hasil

Belajar

dan

5

1.2. Identifikasi Masalah
Secara umum permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana buku
ajar kimia SMA/MA kelas X semester I yang sesuai berdasarkan kurikulum 2013
yang terintegrasi pendidikan

karakter untuk menumbuhkembangkan karakter

siswa, serta membantu peserta didik memperoleh hasil belajar yang optimal.
Untuk menemukan masalah yang penting untuk dikaji dan diteliti, maka
berdasarkan latar belakang diatas dapat diidentififkasi masalah sebagai berikut ini:
1. Dalam

proses

belajar

mengajar

di

sekolah

sebagian

besar

guru

mengintegrasikan pendidikan karakter dalam pelaksanaan pembelajaran.
2. Sampai saat ini belum ada RPP yang berbasiskan pendidikan karakter
berdasarkan kurikulum 2013.
3. Sebagian besar guru belum memahami model pembelajaran yang inovatif
yang dapat mengintegrasikan pendidikan didalam pelaksanaan pembelajaran
dikelas.
4. Sampai saat ini belum ada buku ajar kimia untuk kelas X yang berbasis
pendidikan karakter berdasarkan kurikulum 2013.

1.3. Pembatasan Masalah
Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dalam pembahasan, maka perlu
dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Urutan materi yang akan dianalisis adalah urutan materi yang terdapat dalam
buku pelajaran kimia kelas X semester 1, yang mengacu pada standar isi
kurikulum 2013.
2. Komponen yang akan diintegrasikan ke dalam buku ajar kimia adalah model
pembelajaran dan media pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013.
3. Menyusun buku ajar kimia yang efektif dalam pembelajaran kimia SMA kelas
X semester 1 dalam meningkatkan hasil belajar dan menumbuhkembangkan
karakter siswa.
4. Menguji coba buku ajar kimia tersebut kepada guru kimia dan siswa.
5. Menguji keefektifan buku ajar melalui pembelajaran pada pokok bahasan
Struktur atom.

6

6. Hasil belajar siswa yang diukur pada penelitian ini berupa ranah kognitif, ranah
afektif/karakter yaitu karakter tanggung jawab, kreatifitas serta komunikatif
dan ranah psikomotor.

1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka yang
menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah kualitas buku ajar kimia yang dihasilkan dalam penelitian ini
memenuhi standar kualitas seperti yang dipersyaratkan oleh BSNP?
2. Berapa besar efektivitas buku ajar kimia yang dihasilkan dalam penelitian ini
dapat menumbuhkembangkan karakter siswa?
3. Berapa besar efektivitas buku ajar kimia yang dihasilkan dalam penelitian ini
dapat meningkatkan kemampuan psikomotorik siswa?
4. Apakah terdapat perbedaan signifikan kualitas buku ajar kimia untuk
SMA/MA yang dihasilkan dalam penelitian ini dibandingkan dengan kulitas
buku ajar kimia berdasarkan kurikulum KTSP?
5. Apakah buku ajar kimia untuk SMA/MA yang dihasilkan pada penelitian ini
dalam menumbuhkembangkan karakter siswa lebih baik dibandingkan dengan
kemampuan buku ajar kimia berdasarkan kurikulum KTSP?
6. Apakah terdapat perbedaan signifikan hasil belajar siswa yang diajar dengan
buku ajar kimia yang dihasilkan dalam penelitian ini dibandingkan dengan
hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan buku ajar kimia berdasarkan
kurikulum KTSP?

1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengembangkan buku ajar
kimia SMA/MA kelas X semester I berdasarkan standar isi kurikulum 2013 yang
digunakan untuk menumbuhkembangkan karakter siswa, serta membantu peserta
didik memperoleh hasil belajar yang optimal. Sedangkan tujuan khusus dari
penelitian ini adalah :

7

1. Menentukan kualitas buku ajar kimia yang dihasilkan dalam penelitian ini
berdasarkan standar kualitas yang dibuat oleh BSNP.
2. Menentukan besarnya efektifitas dari buku ajar kimia yang dihasilkan dalam
penelitian ini dalam menumbuhkembangkan karakter siswa.
3. Menentukan besarnya efektifitas dari buku ajar kimia yang dihasilkan dalam
penelitian ini dalam meningkatkan aspek psikomotorik siswa.
4. Mengetahui perbedaan yang signifikan antara kualitas buku ajar kimia yang
dihasilkan dalam penelitian ini dibandingkan dengan kualitas buku buku ajar
kimia berdasarkan kurikulum KTSP.
5. Mengetahui kemampuan dari buku ajar kimia yang dihasilkan pada penelitian
ini dalam menumbuhkembangkan karakter siswa lebih baik dibandingkan
dengan kemampuan buku ajar kimia berdasarkan kurikulum KTSP.
6. Mengetahui perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang diajar
dengan buku ajar kimia yang dihasilkan dalam penelitian ini dibandingkan
dengan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan buku ajar kimia
berdasarkan kurikulum KTSP.

1.6. Manfaat Penelitian
Adapun beberapa manfaat dari penelitian ini antara lain sebagai berikut :
1. Buku ajar kimia yang dihasilkan dalam penelitian ini diharapkan dapat
menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter positif pada siswa sehingga
diharapkan akan membentuk lingkungan sekolah yang berbudaya sehat dan
inovatif, sehingga pada akhirnya tujuan pendidikan nasional dapat terwujud.
2. Buku ajar yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk bahan acuan dalam
pengembangan buku ajar di Indonesia dengan memasukkan nilai-nilai karakter
terintegrasi ke dalam isi materinya.
3. Dapat meningkatkan kemampuan dan mutu pendidikan pascasarjana di
Universitas Negeri Medan, khususnya pada Program Studi Pendidikan Kimia
dalam hal pengembangan buku ajar kimia.

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan
Adapun beberapa simpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut.
1. Telah diperoleh buku ajar kimia kelas X semester I yang sesuai dengan BSNP
dan kurikulum 2013 yang terdiri dari 4 pokok bahasan yaitu Peranan Ilmu
Kimia, Struktur Atom, Sistem Periodik Unsur dan Ikatan Kimia.
2. Kualitas buku ajar kimia yang dikembangkan dalam penelitian ini lebih baik
daripada kualitas buku kurikulum KTSP. Hal ini dapat dilihat dari nilai kualitas
buku sebesar 68,94 yang dikategorikan sangat tinggi dibandingkan nilai
kualitas buku KTSP sebesar 63,76.
3. Hasil belajar siswa yang diberi pembelajaran dengan menggunakan buku yang
dikembangkan dalam penelitian ini lebih tinggi daripada hasil belajar siswa
yang menggunakan buku kurikulum KTSP. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata
hasil belajar siswa yang menggunakan buku yang dikembangkan sebesar 82,54
sedangkan rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan buku kurikulum
KTSP sebesar 80,13.
4. Adapun nilai efektivitas buku ajar yang dikembangkan dalam penelitian ini
untuk meningkatkan hasil belajar siswa sebesar 74,12 yang dikategorikan
sangat tinggi.
5. Tumbuhkembangnya

karakter

siswa

yang

menggunakan

buku

yang

dikembangkan dalam penelitian ini lebih baik dibandingkan daripada
tumbuhkembangnya karakter siswa yang menggunakan buku kurikulum KTSP.
Adapun nilai karakter yang diuji dalam penelitian ini adalah tumbuh
kembangnya karakter Tanggung Jawab, Kreatvitas serta Komunikatif.
6. Nilai

efektivitas

buku

menumbuhkembangkan

ajar

karakter

kimia

yang

Tanggung

dikembangkan

Jawab,

Kreativitas

dalam
serta

Komunikatif siswa secara berturut-turut sebesar 83,68; 83,94; dan 86,09 yang
dikategorikan sangat tinggi.

54

55

7. Nilai psikomotor siswa yang menggunakan buku yang dikembangkan lebih
baik dibandingkan nilai psikomotor siswa yang menggunakan buku kurikulum
KTSP. Adapun rata-rata nilai psikomotor siswa yang menggunakan buku yang
dikembangkan sebesar 83,45 sedangkan siswa yang menggunakan buku
kurikulum KTSP sebesar 83,18.
8. Nilai efektivitas buku ajar yang dikembangkan untuk meningkatkan nilai
psikomotor siswa sebesar 83,45 yang dikategorikan sangat tinggi.

5.2. Saran
Sebagaimana hasil data analisis yang telah disajikan, maka penulis
memberikan beberapa saran, sebagai berikut.
1. Sebaiknya guru menggunakan buku pegangan yang dikembangkan untuk
proses

belajar

mengajar

dan

menggunakan

model

CPBL

dapat

mengkombinasikan media pembelajaran lainnya yang dapat meningkatkan
hasil belajar dan karakter siswa secara maksimal lagi.
2. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya mengangkat materi kimia lainnya yang
memiliki sifat materi yang sama dengan materi kimia yang lainnya.
3. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya menganalisis karakter lainnya yang yang
dapat ditunjang oleh model CPBL dengan materi kimia.

56

DAFTAR PUSTAKA
Akinoglu, O, dan Tandogan, R.O., (2007) The Effects Of Problem Based Active
Learning In science Education on Students’ Academic Achievement,
Attitude and Concept Learning, Eurasia Journal Of Mathematics, science &
technology Education, 3 (1):71-81
Arends, R.I., (2008), Learning To Teach Belajar Untuk Mengajar, Pustaka
Pelajar, Yogyakarta.
Arikunto, S., (2009), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara,
Jakarta.
Borg, WR dan Gall, Meredith D., 1983, Educational Research an Introduction
New york, Longman Inc.
Chin, C., dan Chia, L., (2005), Problem-Based Learning : Using III-Structured
Problems in Biology Project Work.
Cristian, M. dan Pepple,T.F., (2012), Cooperative and Individualized Learning
Strategies As Predictors of Student’ Achievement in Secondary School
Chemistry in reivers State, J Vocational Education & technology:9(2):10912.
Departemen Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, (2008),
Kumpulan Permendiknas tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan
Panduan KTSP. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Jakarta.
Ekawarna, 2007., Mengembangkan buku ajar mata kuliah permodalan koperasi
untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar mahasiswa, Jurnal Makara
Sosial Humaniora.
Halimah, L., Rostika, D, dan Sudirjo, E., (2009). Pengembangan model
penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang mengacu
pada standar nasional pendidikan, Jurnal Penelitian.
Departemen Pendidikan Nasional, (2004)., Pengembangan Model Pendidikan
Kecakapan Hidup, Puskur Balitbang Depdiknas, Jakarta.
Departemen Pendidikan Nasional, Badan Standar Nasional Pendidikan, 2006,
Instrumen Penilaian Buku Teks Pelajaran SMT/MTs dan SMA/MA Tahap I,
Jakarta.
Departemen Pendidikan Nasional, Badan Standar Nasional Pendidikan, 2006,
Instrumen Penilaian Buku Teks Pelajaran SMT/MTs dan SMA/MA Tahap II,
Jakarta.

57

Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama. (2004)., Pedoman Diagnostik potensi
peserta didik. Jakarta:Depdiknas
Hamid, H. dan Abbas, M., (2012), Problem Based Learning With Cooperative
Learning on Performance in Solving Moral Dilemmas among Form Four
Students That Different Gender, Birth Order and Family Size, International
Journal Of Scientific and Engeenering Research.
Handayani,S dan Sapir, (2009), Efektifitas penerapan model pembelajaran
berbasis masalah (Problem Based Learning) dan pembelajaran kooperatif
(Cooperative Learning) tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas belajar,
hasil belajar dan respon belajar.
Kaufman, D, Sutow, E, & Three, K.D., (1997). Approaches to Cooperative
Learning in Higher Education. The Canadian journal Of Higher Education.
Kazembe, T., (2010), Combining Lectures with Cooperative Learning Strategies
to Enhance Learning of Natural Product Chemistry.
Park, D.Y., (2005), Difference Between a Standart-based Curriculum and
traditional textbooks in high school earth science,Journal of Geooscience
Education.
Metsala, J.L., Glynn,S., (1996), Teaching With Analogies : Building on The
Science Textbook, The Reading Teacher. 49
Kurnia, I., (2010), Pengembangan model pembelajaran untuk meningkatkan
kemampuan reflektif mahasiswa S-1 PGSD pada Mata Kuliah penelitian
tindakan kelas, Unika Atmajaya, Jakarta.
Konsorsium Sertifikasi Guru, (2013), Kurikulum 2013, Devisi Rayon 102
Universitas Negeri Medan.
Maliki, I, dan Soesamo, L.H., 2010, Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan, Jurnal Teknologi Pendidikan.
Lickona, T., . Schaps, E., & Lewis, C. 2003, CEP’s Eleven Principles Of Efective
Character Education, Washington, DC: Character Education Partnership.
Mulyasa, H.E., (2013) Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013
Bandung.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia, No. 11 Tahun 2005
Tentang Buku Teks Pelajaran.

58

Suharta, 2012 , Model Pendidikan Karakter yang terintegrasi dalam Perkuliahan
Kimia Lingkungan sebagai Model Alternatif dalam Pengembangan
Pendidikan Karakter di Universitas Negeri Medan, Universitas Negeri
Medan, Medan.
Suharta, 2013, Pendidikan Karakter yang Terintegrasi dalam Perkuliahan Kimia
Lingkungan di Universitas Negeri Medan, Jurnal Pendidikan Kimia, 5:No1
April 2013.
Suharta, Dalimunthe, M., dan Aritonang, M., 2013, Pengembangan Model
Pembelajaran
untuk
Meningkatkan
Hasil
Belajar
dan
Menumbuhkembangkan karakter Mulia Siswa dalam Pelajaran Kimia di
SMA, Prosiding Seminar Nasional kimia dan Pendidikan Kimia Tahun
2013, 28 September 2013 di Universitas Negeri Medan.
Suharta dan Luthan,, P.L.A., 2013, Pengembangan Model Pembelajaran dan
Penyusunan Bahan Ajar dengan Pendekatan PAKEM PLUS untuk
Meningkatkan Hasil Belajar dan Menumbuhkembangkan Karakter Mulia
Siswa dalam Pelajaran Kimia di SMA, Universitas Negeri Medan.
Suci, N.M., (2008), Penerapan Model Problem Based Learning untuk
Meningkatkan Partisipasi Belajar dan Hasil Belajar Teori Akuntansi
Mahasiswa Jurusan Ekonomi Undiksha, Jurnal Penelitian dan
Pengembangan Pendidikan, 2(1):74:86.
Upriadi, D., 2001, Anatomi Buku Sekolah Indonesia, Adi Cita Karya Nusa,
Yogyakarta.
Smith, K.A., (2002), Effective Design and Practices for Problem-Based
Cooperative Learning (PBCL), University of Minnesota, Hongkong
University of Science and Technology.
Sutama, I.M., (2008) Inovasi Pembelajaran oleh Guru Profesional dala Era
Global, Jurnal pendidikan dan pengajaran UNDHIKSA, XXXXI:495-50.
Suyanto., 2010, Urgensi Pendidikan karakter, diunduh tanggal 1 maret 2010
www.kemendiknas.go.id.
Syafii, W. & Yasin, R.M., (2013), Problem Solving Skills and Learning
Achievement Through Problem-Based Module and Teaching and Learning
Biology in High School, Asian Social Science, 9 (12):220-228.
Tarigan, HG., 1990, Pengajawan Keterampilan Membaca, Bandung, Angkasa.
Undang – Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003, tentang Sistem
Pendidikan Nasional

59

Wachanga, S.W., (2004), Effect of the Cooperative Class Experiment Teaching
Method on Secondary School Students’ Chemistry Achievement in Kenya’s
Nakuru District, International Edecation Journal, 5 (1):26-36.
Yusof, KM. , Hassan, S.H.A.S., Jamaluddin, M.Z., dan Harun,N.F., (2011)
Motivation and Engagement of Learning in the cooperative Problem-based
Learning (CPBL) Framwork, Research report, American Society For
Engeenering Education.
Zhang, G.,(2002), Using Problem Based Learning and Cooperative Group
Learning in Teaching Instrumental Analysis, The China Papers.
Zuchdi, D., (Kuntoro, S.A., Kunprasetya, Z., dan MArzuki, 2010, Pendidikan
karakter dengan pendekatan komprehensif dalam perkuliahan dan
pengembangan kultur Universitas, UNY Press, Yogyakarta.
Zuchdi, D., Zuhdan dan Muhsinatun, 2010, Pengembangan model pendidikan
karakter terintegrasi dalam pembelajaran bidang studi di Sekolah Dasar. Ejurnal Cakrawala Pendidikan Universitas Negeri yogyakarta.