Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual dan Perlindungan Hak Cipta pada Program Komputer 5815370423. 5815370423
Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual
dan Perlindungan Hak Cipta
pada Program Komputer
Oleh: Agung Damarsasongko, SH, MH
Kepala Seksi Pertimbangan Hukum Direktorat Hak Cipta, Desain Industri,
DTLST dan Rahasia Dagang, Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual,
Dep.Hukum dan HAM R.I.
Makalah disampaikan pada :
Sosialisasi Hak Kekayaan Intelektual 2010
Direktorat Kemitraan & Inkubator Bisnis
Universitas Indonesia
Rabu , 10 Februari 2010
Sistimatika Pembahasan
Bagian I :
Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual
secara Umum
Bagian
II:
Ruang Lingkup Perlindungan Hak Cipta
Bagian
III:
Hak Cipta dan Program Komputer
BAGIAN I:
PERLINDUNGAN
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
SECARA UMUM
Kekayaan Intelektual
Kekayaan Intelektual merupakan alat penunjang pembangunan
ekonomi dan penciptaan kreasi yang pada saat ini belum digunakan
untuk memberikan hasil yang optimal di semua negara, terutama di
negara berkembang.
Kekayaan Intelektual merupakan sebuah kekuatan yang dapat
digunakan untuk memperkaya kehidupan seseorang dan masa
depan suatu bangsa secara material, budaya dan sosial.
Kekayaan Intelektual mendukung dan memberi penghargaan kepada
kreator, merangsang pertumbuhan ekonomi dan memajukan
pengembangan sumber daya manusia, karenanya kekayaan
intelektual bersifat memberdayakan
Pada hakekatnya Kekayaan Intelektual merupakan hasil pemecahan
masalah yang dihadapi seseorang, kreativitas yang timbul tersebut
memicu daya cipta untuk menghasilkan karya intelektual
PROSES LAHIRNYA
KARYA INTELEKTUAL
Olah pikir manusia
Lahir karena kemampuan
Intelektual Manusia
Manusia
Menghasilkan suatu karya,
produk atau proses
Mempunyai manfaat / nilai
ekonomi
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
Diproduksi, dieksploitasi, dimanfaatkan,
diperjualbelikan, dilisensikan
Mengapa Karya Intelektual Harus Dihargai?
Karya-karya intelektual yang dilahirkan seseorang
dengan pengorbanan tenaga, waktu dan bahkan
biaya.
Adanya pengorbanan tersebut menjadikan karya
yang dihasilkan memiliki nilai, apabila ditambah
dengan manfaat ekonomi yang dapat dinikmati,
nilai ekonomi yang melekat menumbuhkan
konsepsi kepemilikan terhadap karya-karya
intelektual tadi. Bagi dunia usaha, karya-karya itu
dikatakan sebagai assets perusahaan
Mengapa Karya Intelektual Harus Dihargai?
Karya-karya intelektual yang dilahirkan seseorang
dengan pengorbanan tenaga, waktu dan bahkan
biaya.
Adanya pengorbanan tersebut menjadikan karya
yang dihasilkan memiliki nilai, apabila ditambah
dengan manfaat ekonomi yang dapat dinikmati,
nilai ekonomi yang melekat menumbuhkan
konsepsi kepemilikan terhadap karya-karya
intelektual tadi. Bagi dunia usaha, karya-karya itu
dikatakan sebagai assets perusahaan
MENGAPA KARYA INTELEKTUAL
HARUS DILINDUNGI ?
Karya Intelektual merupakan Hak-hak alami, berdasarkan
ketentuan pasal 27 (2) Deklarasi Hak Asasi Manusia
sedunia “Setiap orang memiliki hak untuk mendapat
perlindungan (untuk kepentingan moral dan materi) yang
diperoleh dari ciptaan ilmiah, kesusasteraan atau artistik
dalam hal dia sebagai pencipta.
Perlindungan Reputasi, perlindungan Karya Intelektual
merupakan wujud dari perlindungan reputasi perusaahaan
dari pihak lain yang menggunakan karya Intelektual yang
dimiliki secara tanpa hak/ijin.
Dorongan dan imbalan dari Inovasi dan Penciptaan, HKI
merupakan bentuk kompensasi dan dorongan bagi orang
untuk mencipta, hal ini dapat menguntungkan masyarakat
dalam jangka panjang.
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HKI)
• Hak yang timbul sebagai hasil olah
pikir otak yang menghasilkan suatu
produk atau proses yang berguna
untuk manusia
• Hak untuk menikmati secara
ekonomis dari suatu kreativitas
intelektual
• Obyeknya: karya-karya yang timbul
atau lahir karena kemampuan
intelektual manusia
SISTEM HKI
•Hak privat (privat rights)
•Hak eksklusif yang diberikan
negara kepada pelaku HKI
(inventor, pencipta ,
pendesain dsb)
•Menunjang sistem
dokumentasi kreativitas
manusia
DASAR HUKUM
PERJANJIAN INTERNASIONAL
• Berne Convention 1883 – Hak Cipta
• Paris Convention 1886 – Paten, Merek, Desain Industri
• Perjanjian TRIPs (agreement on Trade Related Aspects of
Intellectual Property Rights) – WTO 1994
• Dan Konvensi lainnya yang berkaitan dengan Teknis antara
lain : WCT, WPPT, Madrid Protokol, PCT.
UU NASIONAL
• UU No. 30/2000 tentang Rahasia Dagang
• UU No. 31/2000 tentang Desain Industri
• UU No. 32/2000 tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
• UU No. 14/2001 tentang Paten
• UU No. 15/2001 tentang Merek
• UU no. 19/2002 tentang Hak Cipta
JENIS HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
SENI
ILMU
PENGETAHUAN
PATEN
MEREK
HAK CIPTA
SASTRA
HKI
HAK
TERKAIT
HAK
MILIK
INDUSTRI
(Pelaku, Produser
Rekaman Suara,
Lembaga Penyiaran)
DESAIN
INDUSTRI
DESAIN TATA
LETAK SIRKUIT
TERPADU
PERLINDUNGAN
VARIETAS TANAMAN
(PVT)
RAHASIA
DAGANG
Perlindungan Karya Intelektual
Seiring dengan perkembangan
peradaban manusia, karya-karya
intelektual telah ada sejak adanya
peradaban manusia yaitu sejak
zaman batu hingga kini, salah satu
karya intelektual yang lama
dipergunakan oleh orang adalah
penggunaan merek dagang, karya
sastra
Beberapa peristiwa lahirnya karya
Intelektual (1)
Pada zaman purba ( ancient world ). Mula – mula , corak merek dimulai
dengan cap atau “ Branding “ pada hewan peliharaan. Pada masa purba
sebelum manusia pandai tulis baca, keberadaan merek masih dalam
bentuk “ tanda “ ( design ). Bentuk yang seperti ini berlangsung
berabad-abad. Sebagai contoh gambar lukisan pada dinding di Mesir
Purba. Lukisan pada gua di bagian barat – daya Eropa. Diperkirakan
digambar pada Zaman Batu ( Stone Age ). Zaman Perunggu ( Bronze
age ), terjadi perkembangan . Ternak peliharaan mulai dicap pada
bagian pinggul.(dikutip dari Yahya Harahap : Tinjauan Merek Secara
Umum, )
Masa 35 S.M. – 265, pada Masa ini dikawasan Imperium Romawi,
berkembang kerajinan Tembikar. Masing-masing tembikar yang
dihasilkan, memakai merek pada saat lampu minyak Romawi
berkembang sebagi salah satu barang penting dalam perdagangan ,
lampu minyak merek FORTIS memperoleh kemajuan pesat. Kemajuan
yang dialami FORTIS mengakibatkan perdagangan yang menjual barang
hasil kerajinan dan senjata, meniru merek tersebut. Bermunculan
barang kerajinan yang meniru dan memalsu merek FORTIS, mulai
dari Prancis, Jerman, Belanda, Inggris dan Spanyol. Dengan demikian jika
pada mulanya merek FORTIS hanya diklasifikasi untuk jenis barang
lampu minyak, ternyata para produsen telah memakainya untuk
berbagai jenis barang produksi dalam persaingan.
Beberapa peristiwa lahirnya karya
Intelektual (2)
pada tahun 567 AD yaitu pada zaman Romawi ketika seorang
penyair Martial mengecam keras seseorang yang membacakan
sajak-sajaknya dimuka umum tanpa seijinnya. Martial menamakan
perbuatan ini sebagai plagium, arti dari sebenarnya dari plagium
ini adalah adanya ide hubungan atau keterkaitan antara pencipta
dengan ciptaannya (Eddy Damian, Hukum Hak Cipta,
Alumni:2002, hal.47) tindakan membacakan dan menyalin suatu
karya cipta tanpa ijin penciptanya dianggap sebagai penjiplakan
karena saat itu belum adanya mesin cetak.
Pada tahun 1709 di Inggris untuk pertama kalinya diundangkan
suatu Undang-undang Hak Cipta yang pertama di dunia “STATUE
OF ANNE”, undang-undang ini secara berarti mengubah status
seorang pencipta menjadi pemilik eksklusif karya ciptanya
sehingga seorang pencipta karya tulis mempunyai hak khusus dan
kebebasan mencetak.
Perjanjian Internasional di bidang
Hak Kekayaan Intelektual
Semakin tinggi tingkat peradaban
manusia dan meningkatnya karya-karya
intelektual manusia, maka kebutuhan
akan jaminan perlindungan hukum atas
karya-karya intelektual tersebut menjadi
hal yang sangat utama untuk terhindar
dari tindakan-tindakan persaingan curang
seperti pemalsuan, peniruan, penjiplakan,
pendomplengan dan pembajakan.
Menyadari akan pentingnya perlindungan
karya intelektual maka lahirlah konvensikonvensi Internasional yang mengatur
perlindungan Karya-karya Intelektual
tersebut
Konvensi Paris 1883
1.
•
3.
Paris Convention Tahun 1883 di Brussel yang mengalami beberapa kali
perubahan terakhir di Stockholm tahun 1979. Paris Convention
mengatur mengenai perlindungan Hak Milik Industri yang mencakup
Penemuan di bidang teknologi atau disebut Paten, Merek, Desain
Industri, paten sederahana, nama perdagangan, Indikasi Geografis, dan
Persaingan curang.
Pengaturan Paris Convention didasarkan pada prinsip National
Treatment atau Assimilation, prinsip ini memberikan perlindungan
hukum yang sama terhadap hak perindustrian warganegara lain yang
menjadi peserta atau pihak dalam Paris Convention sama seperti
warganegaranya sendiri.Prinsip lainnya yang dikemukakan dalam Paris
Convention adalah prinsip right of priority (hak prioritas) bahwa
seseorang berhak mendapatkan hak Paten atas hasil invensi yang juga
diajukan orang lain di negara lain, dan orang yang mengajukan terlebih
dahulu mendapatkan hak prioritas untuk jangka waktu tertentu. Hak
prioritas ini berlaku untuk jangka waktu 12 bulan untuk paten dan
paten sederhana dan 6 bulan untuk desain industri dan merek dagang.
Prinsip perlindungan didasarkan pada prinsip pendaftaran, hak muncul
karena pendaftaran.
Komposisi Konvensi Paris
ketentuan mengenai organisasi internasional
dan negara-negara yang beraliansi (pasal 13
dan selanjutnya)
Ketentuan yang memutuskan kewajiban untuk
menetapkan UU domestik tertentu bagi
negara aliansi (pasal 11, pasal 12, dll.)
ketentuan mengenai pemohon hak kekayaan
industri atau hak pemilik (pasal 2, pasal 3,
pasal 4, pasal 4-2, pasal 6-5, dll.).
Berne Convention 1886
Berne Convention tahun 1886 mengatur
mengenai perlindungan terhadap karya-karya
di bidang ilmu pengetahuan, seni, dan
kesusasteraan yang meliputi semua ciptaaciptaan di bidang sastra, musik, drama tari,
artistik, fotografi, audiovisual, program
komputer, rekaman suara, karya siaran, dan
perwajahan tipografi penerbitan. Negaranegara
peserta
Berne
Convention
berkewajiban menerapkan tiga prinsip dasar
yang termuat dalam Berne Convention :
Negara-negara peserta Berne Convention berkewajiban
menerapkan tiga prinsip dasar yang termuat dalam Berne
Convention :
Prinsip national treatment atau assimilation; perlakuan yang sama
yaitu ciptaan yang berasal dari salah satu negara peserta Berne
Convention (yaitu ciptaan seorang warganegara, negara peserta
Berne Convention, atau suatu ciptaan yang pertama kali
diumumkan disalah satu negara peserta Berne Convention) harus
mendapatkan perlakuan perlindungan hak cipta yang sama seperti
memberikan perlindungan atas ciptaan seorang pencipta yang
merupakan warganegaranya sendiri.
Prinsip Automatic Protection : Perlindungan langsung, pemberian
suatu perlindungan hukum harus diberikan secara langsung tanpa
harus memenuhi persyaratan atau formalitas tertentu.
Prinsip independence of protection : Kebebasan perlindungan,
permberian suatu perlindungan hukum tanpa bergantung kepada
adanya perlindungan hukum di negara asal ciptaan dari pencipta
tersebut.
Persetujuan TRIPs
HaKI adalah hak untuk menikmati secara ekonomis hasil dari suatu
kreativitas intelektual, objek yang diatur dalam HaKI adalah karya-karya
yang timbul atau lahir karena kemampuan intelektual manusia. Dalam
pertumbuhan ekonomi ini HaKI memainkan peranan penting yaitu
menghasilkan karya intelektual, baik invensi di bidang teknologi ,desain
industri, merek dagang, karya musik ,film, program komputer, dan karya
cipta lainnya atau hak yang berkaitan dengan hak cipta seperti hak
penyiaran dari suatu performance yang memiliki nilai komersial.
Keberadaan HaKI memang tidak lepas dari kegiatan ekonomi , industri dan
perdagangan dengan adanya globalisasi dibidang informasi teknologi telah
mendorong globalisasi usaha untuk memasarkan barang-barang
produksinya. Untuk produk yang menggunakan teknologi tinggi dan padat
modal dirasakan pasar dalam negeri sudah tidak dapat mencukupi ( sudah
sangat sempit ) dan membutuhkan pasar yang lebih luas lagi yaitu pasar
dunia , hal ini khususnya terjadi pada negara-negara yang teknologinya
sudah maju . dan untuk ini diperlukan adanya peningkatan perlindungan
hukum atas produk dan teknologi yang dihasilkan.
Prinsip-prinsip pokok
TRIPs :
Menetapkan standar minimum untuk perlindungan dan
penegakan hukum HaKI di negara –negara peserta.
Masing-masing negara peserta harus melindungi warga
negara dari negara peserta lainnya
Negara-negara peserta diharuskan memberikan
perlindungan HaKI yang sama kepada warga negara
peserta lainnya
Penegakan hukum yang ketat disertai dengan
mekanisme penyelesaian perselisihan sengketa ,yang
diikuti dengan hak bagi negara yang dirugikan untuk
mengabil tindakan balasan secara silang.
Pengaturaan HaKI dalam TRIPs
Pengaturaan HaKI dalam TRIPs
1. Hak Cipta dan Hak yang berkaitan dg Hak Cipta
2. Merk Dagang
3. Indikasi Geografis
4. Desain Industri
5. Paten
6. DTSLT
7. Rahasia Dagang
8. Control of Anti –Competitive Practices in contractual
licenses
9. Enforcement.
Aplikasi TRIPs di Indonesia
Untuk memenuhi ketentuan dalam TRIPs
Indonesia telah melakukan perubahan atau revisi
dalam perundang-undangan di bidang HaKI
yaitu dengan diterbitkannya Undang-undang
No.14 tahun 2001 tentang Paten dan UndangUndang No.15 Tahun 2001 tentang Merek dan
dalam rangka pembahasan pada bulan yang akan
datang adalah Undang-Undang mengenai hak
Cipta, sementara itu sebelumnya telah
diterbitkan Undang –Undang N0 29.Tahun 2000
tentang Varitas Tanaman ,Undang –Undang
No.30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang,
Undang-undang No 31 tahun 2000 tentang
Desain Industri dan Undangt-Undang No 32
Tahun 2000 tentang Desain Tata Letak Sirkuit
terpadu.
OBYEK BIDANG HKI
• Hak Cipta: seni, sastra & ilmu
pengetahuan
• Paten: invensi teknologi
• Merek: simbol dagang barang dan jasa
• Desain Industri: penampilan produk
• Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu:
desain tata letak rangkaian IC
• Rahasia Dagang: informasi rahasia
yang bernilai ekonomi
ILUSTRASI BIDANG-BIDANG HKI
DALAM SATU CONTOH PRODUK
MEREK
“Blackberry”sebagai
simbol dagang barang
DESAIN INDUSTRI
Desain yang tampak/
penampilan luar
smartphone
PATEN Penemuan
teknologi berupa
alat/komputer dalam
ukuran kecil yang
dapat dimasukkan ke
dalam saku
HAK CIPTA
Program Komputer
yang dipakai pada
smartphone
DESAIN TATA LETAK
SIRKUIT TERPADU Desain
tata letak sirkuit terpadu yang
berada di dalam produk IC dari
smartphone
MEMBEDAKAN:
HAK CIPTA, PATEN, DESAIN INDUSTRI & MEREK
HAK CIPTA
PATEN
SUBYEK
Pencipta
Inventor
OBYEK
Seni, Sastra & IP
Invensi
Teknologi
(Proses, Alat)
CARA
MENDAPATKAN
PERLINDUNGAN
LAMA
PERLINDUNGAN
Deklaratif (tanpa
pendaftaran)
Meninggal + 50 th
Konstitutif
(Pendaftaran)
Biasa 20 th
Sederhana 10 th
DESAIN
INDUSTRI
Pendesain
MEREK
Pedagang/
Pengusaha/
Pemilik Merek
Tanda /Simbol
dagang & jasa
Desain
penampilan
produk
Konstitutif
(Pendaftaran)
10 tahun
Konstitutif
(Pendaftaran)
10 th dapat
diperpanjang
Kekeliruan Pemahaman HKI
Kekeliruan Pemahaman HKI
NAMA BATAK SUDAH LEBIH DAHULU DIPATENKAN MEREK
ALAT OLAH RAGA
Seperti halnya Java, yang sudah dipatenkan menjadi merk oleh Sun Microsystem, kini ternyata BATAK juga sudah dibikin
merk dan dipatenkan.
Adalah produsen alat olahraga fitness/gym/coaching/trainer dari USA mencantumkan BATAK menjadi merk produk
mereka. Lihat di www. batak.com Ternyata mereka mengambil kata BATAK dari gabungan kata BAT dan ATTACK.
Lalu gabungan kedua kata ini mereka isingkat menjadi BATAK dengan membuang beberapa huruf yang menjadi dasar
kata-kata penyusunnya yaitu abjad T & C. Dengan penuh percaya diri mereka langsung mematenkan nama BATAK ini
menjadi nama merk dagang produk mereka. Bagi orang dan suku Jawa, nama JAVA mungkin tidak begitu berarti dan
berkesan bagi mereka. Karena penyebutan istilah JAVA bagi nama suku Jawa awalnya adalah dari sudut pandang aksen
penjajah dan bahasa asing (sejak jaman penjajahan Belanda kemudian dipopulerkan ke dalam bahasa Inggris dan menjadi
istilah yang umum di dunia). Akan tetapi untuk nama BATAK dengan bentuk tulisan dan ejaan yang sama persis dengan
nama suku BATAK di Indonesia tentulah terasa kurang mengenakkan. Atau kalau mau disebut tidak fair sama sekali dan
bersifat sepihak. Apakah mereka tidak pernah mengetahui adanya nama Suku Bangsa Batak di dunia ini? Ataulah mungkin
memang nama Suku Batak masih kurang populer alias kurang mendunia? Atau memang mau numpang ngetop dengan
mencari bentuk kata yang sudah ada dalam nama Suku Batak?
Jadi kalau suatu saat nanti kita melihat iklan BATAK di Old Trafford atau sirkuit F1 atau lapangan tennis Wimbledon,
jangan geer dulu. Itu tidak ada sama sekali hubungannya dengan kesukuan kita. Untuk kesekian kalinya kita bangsa
Indonesia kalah cepat dalam mematenkan nama dan budaya dari khazanah Nusantara ini. Sangat disayangkan sekali nama
BATAK yang sangat agung bagi salah satu Suku Bangsa di dunia yang diturunkan dari para leluhur dengan nilai sejarah
yang luhuri harus berbagi dengan alat fitness yang tidak sepantasnya. Apa boleh buat mereka sudah lebih dahulu
mematenkan nama BATAK ini untuk merek dagang produk mereka. Silakan saja karena secara hukum international
mereka diakui. Resminya BATAK.COM Telah menjadi milik mereka sepenuhnya. Selagi tidak berhubungan secara
langsung, hal ini tidaklah menjadi suatu masalah yang sangat prinsip bagi kita. Tentu saja asal tidak ada upaya untuk
menyerang keabsahan nama Suku BATAK. Nama Suku dan budaya luhur kita BANGSA BATAK.
http://www.facebook.com/topic.php?uid=87860003317&topic=9730
BAGIAN I
PERLINDUNGAN
HAK CIPTA
HAK CIPTA
Hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan
atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan ijin untuk itu dengan
tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
• Bersifat otomatis saat ekspresi nyata
terwujud
TIMBULNYA
PERLINDUNGAN
• Tanpa pendaftaran (Deklaratif)
• Pendaftaran dalam Daftar Umum Ciptaan
tidak mengandung arti sebagai pengesahan
terhadap isi, arti, maksud, atau bentuk dari
Ciptaan yang terdaftar.
KONSEP
DASAR HAK
CIPTA
HAK EKONOMI
DAN
HAK MORAL
Hak yang didasarkan pada
orisinalitas karya dan keahlian
kreatif seseorang
Hak-hak kepemilikan non fisik
yang terdiri atas hak ekonomi dan
hak moral, mis.hak menggandakan
& mengumumkan
Hak Ekonomi hak untuk mendapatkan
manfaat ekonomi atas ciptaan serta produk hak
terkait dan dapat dialihkan kepada orang atau
badan hukum
Hak Moral hak pencipta yang tetap melekat
pada ciptaannya sehingga tidak dapat dihilangkan
atau dihapus tanpa alasan apapun, walaupun Hak
Cipta atau Hak Terkait telah dialihkan
Hak terkait adalah hak eksklusif yang berkaitan dengan hak cipta yaitu hak eksklusif
bagi pelaku untuk memperbanyak atau menyiarkan pertunjukkannya; bagi produser
rekaman suara untuk memperbanyak atau menyewakan karya rekaman suara atau
rekaman bunyinya; dan bagi lembaga penyiaran untuk membuat, memperbanyak atau
menyiarkan karya siarannya.
Definisi dalam Hak Cipta
Seorang atau beberapa orang secara
bersama-sama yang atas inspirasinya lahir
suatu ciptaan berdasarkan kemampuan
pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan
atau keahlian yang dituangkan dalam bentuk
yang khas dan bersifat pribadi.
Pencipta
Pemegang
Hak Cipta
Pencipta sebagai
pemilik hak
cipta atau pihak
yang menerima
hak tersebut
dari pencipta
atau pihak lain
yang menerima
lebih lanjut hak
dari pihak
tersebut di atas.
Pelaku adalah aktor, penyanyi, pemusik, penari atau
mereka yang menampilkan, memperagakan,
mempertunjukkan, menyanyikan, menyampaikan,
mendeklamasikan atau memainkan suatu karya musik,
drama, tari, sastra, foklor atau karya seni lainnya.
Lembaga penyiaran
adalah organisasi
penyelenggara siaran
yang berbentuk badan
hukum, yang melakukan
penyiaran atas suatu
karya siaran dengan
menggunakan transmisi
dengan atau tanpa kabel
atau melalui sistem
elektromagnetik.
Produser rekaman suara
adalah orang atau badan
hukum yang pertama kali
merekam dan memiliki
tanggung jawab untuk
melaksanakan perekaman
suara atau perekaman bunyi,
baik perekaman dari suatu
pertunjukan maupun
perekaman suara atau
perekaman bunyi lainnya.
Hak
Pencipta
Dan
Pemegang
Hak Cipta
• Pengumuman pembacaan,
penyiaran, pameran, penjualan,
pengedaran atau penyebaran suatu
ciptaan dengan alat apapun, termasuk
media internet, atau melakukan dengan
cara apapun sehingga suatu ciptaan
dapat dibaca, didengar atau dilihat orang
lain.
• Perbanyakan penambahan jumlah
sesuatu ciptaan, baik secara keseluruhan
maupun bagian yang sangat substansial
dengan menggunakan bahan-bahan yang
sama ataupun tidak sama, termasuk
mengalihwujudkan secara permanen atau
temporer.
• Kegiatan-kegiatan yang dapat digolongkan mengumumkan atau
memperbanyak menerjemahkan, mengadaptasi,
mengaransemen,mengalihwujudkan, menjual, menyewakan, meminjamkan,mengimpor,
memamerkan, mempertunjukan kepada publik, menyiarkan, merekam dan
mengkomunikasikan ciptaan kepada publik melalui sarana apapun.
Hak
Ekonomi
•Hak Reproduksi atau
penggandaan
•Hak Adaptasi
•Hak Distribusi
•Hak Pertunjukkan
•Hak Penyiaran
•Hak penyiaran dengan
program kabel
•Droid de suite
•Hak Pinjam masyarakat
LINGKUP PERLINDUNGAN HAK CIPTA
Karya-karya kreatif
pencipta berupa:
•Karya-karya sastra
•Karya-karya seni
•Ilmu Pengetahuan
Karya-karya hak terkait berupa:
•Pertunjukan
•Rekaman suara
•penyiaran
Jangka Waktu Perlindungan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
•
•
Buku, pamflet, dan karya tulis
lainnya;
Drama atau drama musikal, tari,
koreografi;
Seni rupa, seperti seni lukis, seni
pahat, dan seni patung
Seni Batik
Lagu atau musik dengan atau
tanpa teks;
Arsitektur;
Ceramah, kuliah, pidato dan
ciptaan sejenis lainnya;
Alat peraga
Peta; dan
Terjemahan, tafsir, saduran, dan
bunga rampai
Program komputer, sinematografi,
fotografi, database, dan karya hasil
pengalihwujudan, hak cipta atas ciptaan
yang dipegang oleh badan hukum
Seumur hidup pencipta +
50 Tahun setelah
pencipta meninggal
Selama 50 tahun sejak
pertama kali diumumkan
Selama 50 tahun sejak Ciptaan diketahui umum Hak Cipta yang
dipegang dan dilaksanakan negara yaitu Ciptaan yang tidak ketahui
penciptanya & belum terbit
Tanpa batas waktu Foklor yang Hak Ciptanya dipegang dan
dilaksanakan negara
Jangka waktu berlakunya Hak Cipta atas
Ciptaan yang diumumkan bagian demi bagian
dihitung mulai tanggal Pengumuman bagian
yang terakhir.
Dalam menentukan jangka waktu berlakunya
Hak Cipta atas Ciptaan yang terdiri atas 2
(dua) jilid atau lebih, demikian pula ikhtisar
dan berita yang diumumkan secara berkala
dan tidak bersamaan waktunya, setiap jilid
atau ikhtisar dan berita itu masing-masing
dianggap sebagai Ciptaan tersendiri.
LINGKUP DAN MASA BERLAKU
HAK TERKAIT
•
Selama 50 tahun sejak pertama kali
dipertunjukan Pelaku
•
Selama 50 tahun sejak pertama kali
direkam Produser Rekaman Suara
•
Selama 20 tahun sejak pertama kali
disiarkan Lembaga Penyiaran
Pengalihan
Hak Cipta
Hak cipta dapat
dialihkan baik
seluruhnya
maupun
sebagian
Pewarisa
n
Hibah
Wasiat
perjanjian tertulis; atau
sebab-sebab lain yang
dibenarkan oleh
peraturan perundangundangan
Negara memegang hak cipta
atas karya peninggalan
prasejarah, sejarah dan benda
budaya nasional lainnya;
Negara memegang hak cipta
atas folklor dan hasil
kebudayaan rakyat yang menjadi
milik bersama seperti cerita,
hikayat, dongeng, legenda,
babad, lagu, kerajinan tangan,
koreografi, tarian, kaligrafi dan
karya seni lainnya
Hak
Cipta
yang
Dimiliki
oleh
Negara
PENDAFTARAN CIPTAAN
Dit.Jen. HKI Menyelenggarakan pendaftaran
ciptaan dan dicatat dalam Daftar Umum Ciptaan
Orang yang namanya terdaftar dalam Daftar
Umum Ciptaan dianggap sebagai pencipta
Pendaftaran Ciptaan bukan merupakan suatu keharusan
bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta, dan timbulnya
perlindungan suatu Ciptaan dimulai sejak Ciptaan itu ada
atau terwujud dan bukan karena pendaftaran. Hal ini
berarti suatu Ciptaan baik yang terdaftar maupun tidak
terdaftar tetap dilindungi.
Apabila terjadi sengketa di Pengadilan mengenai
ciptaan yang terdaftar dan yang tidak terdaftar,
maka bagi pihak-pihak yang dapat membuktikan
kebenarannya, Hakim dapat menentukan pencipta
yang sebenarnya berdasarkan pembuktian
tersebut.
PROSES PENDAFTARAN HAK CIPTA
Mengajukan Permohonan Ke DitJen HKI
Pemeriksaan Formalitas
Tidak Memenuhi
Persyaratan
Diperbaiki
Memenuhi
Persyaratan
Surat Pendaftaran
Ciptaan
Diumumkan dalam Daftar
Umum Ciptaan
Perbaikan
Permohonan
Tidak
Diperbaiki
Dianggap
Ditarik Kembali
SYARAT-SYARAT PERMOHONAN HAK CIPTA
Mengisi Formulir rangkap dua (lembar pertama bermaterai 6000
Surat permohonan pendaftaran ciptaan hanya dapat diajukan untuk satu
ciptaan
Melampirkan bukti kewarganegaraan pencipta dan pemegang Hak Cipta
berupa fotocopy KTP atau paspor
Apabila pemohon Badan Hukum, harus dilampirkan turunan resmi akta
pendirian badan hukum tersebut
Apabila permohonan diajuan melalui kuasa, maka harus dilampirkan
surat kuasa
Apabila permohonan diajukan atas nama lebih dari satu orang dan atau
badan hukum, maka nama-nama pemohon harus harus ditulis smuanya
dg menetapkan satu alamat pemohon
Apabila ciptaan tersebut sudah dipindahkan, maka harus melampirkan
bukti pemindahan hak
Melapirkan contoh ciptaan atau penggantinya
Membayar biaya permohonan pendafataran sebesar Rp.75.000,- (tujuh
puluh lima ribu rupiah), khusus untuk program komputer sebessar
Rp.150.000,- (seratus Lima Puluh Ribu Rupiah)
Pelanggaran Hak Cipta
Perbuatan yang dimaksud dengan pelanggaran hak cipta merupakan Suatu
perbuatan tersebut melanggar hak eksklusif dari pencipta atau pemegang
hak cipta.
Tidak dianggap sebagai pelanggaran hak cipta, hal-hal sebagai berikut :
◦ Pengumuman dan/atau perbanyakan Lambang Negara dan Lagu
Kebangsaan menurut sifatnya yang asli;
◦ Pengumuman dan/atau perbanyakan segala sesuatu yang diumumkan
dan/atau diperbanyak oleh atau atas nama pemerintah, kecuali jika hak
cipta itu dinyatakan dilindungi, baik dengan peraturan perundangundangan maupun dengan pernyataan pada ciptaan itu sendiri atau
ketika ciptaan itu diumumkan dan/atau diperbanyak; atau
◦ Pengambilan berita aktual baik seluruhnya maupun sebagian dari kantor
berita, lembaga penyiaran dan surat kabar atau sumber sejenis lain,
dengan ketentuan sumbernya harus disebutkan secara lengkap Dengan
syarat bahwa sumbernya harus disebutkan atau dicantumkan
Perbuatan yang dapat dikenakan
Tindak Pidana Hak Cipta
Tindakan “mengumumkan atau memperbanyak”, termasuk kegiatan
menerjemahkan, mengadaptasi, mengaransemen,
mengalihwujudkan, menjual, menyewakan, meminjamkan,
mengimpor, memamerkan, mempertunjukkan kepada publik,
menyiarkan, merekam, dan mengkomunikasikan Ciptaan kepada
publik melalui sarana apapun.
membuat, memperbanyak, atau menyiarkan rekaman suara
dan/atau gambar pertunjukannya.
Memperbanyak penggunaan adalah menggandakan, atau menyalin
Program Komputer dalam bentuk kode sumber (source code) atau
program aplikasinya.
Memperbanyak atau mengumumkan Ciptaannya, Pemegang Hak
Cipta atas Potret seseorang harus terlebih dahulu mendapatkan izin
dari orang yang dipotret, atau izin ahli warisnya dalam jangka waktu
10 (sepuluh) tahun setelah orang yang dipotret meninggal dunia.
Suatu Karya Cipta yang tidak dicantumkan nama penciptanya dalam
suatu karya yang diumumkan atau diperbanyak, maka Pencipta atau
ahli warisnya dapat menuntut secara pidana
PELANGGARAN
HAK CIPTA
Delik
biasa
Pidana penjara paling sedikit 1 tahun dan
paling lama 7 tahun dan atau denda paling
sedikit Rp.1.000.000 dan paling banyak Rp.
5.000.000
Bagian III
HAK CIPTA DAN
PROGRAM KOMPUTER
Hak Cipta
dan Perkembangan Teknologi
Dewasa ini kehidupan manusia tidak akan pernah
lepas dari arus komunikasi dan informasi , bahkan
informasi saat ini telah menjelma menjadi suatu
kekuatan tersendiri dalam persaingan global.
Internet sebagai sebagai suatu fenomena kemajuan
teknologi menyebabkan terjadinya percepatan
globalisasi dan lompatan besar bagi penyebaran
informasi dan komunikasi di seluruh dunia.
Penggunaan Internet sebagai media informasi
multimedia membuat beragam karya digital yang
disebarluaskan dan digandakan ke seluruh dunia.
Dalam karya digital tersebut banyak muatan Hak
Kekayaan intelektual terkadung didalamnya antara lain
Hak Cipta.
Computer programs
Computer programs (also software programs, or
just programs) are instructions for a computer.[1] A
computer requires programs to function, typically
executing the program's instructions in a
central processor.[2] The program has an executable
form that the computer can use directly to execute the
instructions. The same program in its human-readable
source code form, from which executable programs are
derived (e.g., compiled), enables a programmer to study
and develop its algorithms.
(source: Wikipedia)
Program Komputer
(Pasal 1 ayat 8 UU No.19/2002)
Program Komputer adalah sekumpulan
instruksi yang diwujudkan dalam bentuk
bahasa, kode, skema, ataupun bentuk lain,
yang apabila digabungkan dengan media
yang dapat dibaca dengan komputer akan
mampu membuat komputer bekerja
untuk melakukan fungsi-fungsi khusus atau
untuk mencapai hasil yang khusus,
termasuk persiapan dalam merancang
instruksi-instruksi tersebut
WIPO Copyright Treaty
(WCT)
WIPO Perfomances and
Phonograms Treaty (WPPT)
WIPO Copyright Treaty
(Traktat Hak Cipta WIPO (WCT))
•
•
WCT merupakan perjanjian khusus yang
dimaksud dalam pasal 20 Berne Convention
Latar belakang WCT yaitu untuk
mengembangkan dan memelihara
perlindungan hak-hak pencipta atas karyakarya sastra dan karya seni, serta
memelihara keseimbangan hak-hak pencipta
dan kepentingan umum yang lebih besar
khususnya dalam bidang pendidikan,
penelitian dan akses terhadap informasi.
Subjek perlindungan WCT
Program-program Komputer, dilindungi sebagai
karya-karya cipta sastra dalam artian pasal 2
Berne Convention. Perlindungan tersebut berlaku
pada program-program komputer, dapat berupa
model atau bentuk ekspresinya.
• Kompilasi Data (database), kompilasi-kompilasi
data atau materi yang lain, dalam bentuk apapun,
yang dengan alasan seleksi atau pengaturan isinya
merupakan kreasi-kreasi intelektual, perlindungan
ini tidak mencakup data atau materi itu sendiri
dan tidak merugikan hak cipta yang ada di
dalamnya.
•
Hak-hak Pencipta
Hak
Distribusi ( the right of
distribution,
Hak Sewa (the right of rental)
Hak Mengkomunikasikan
kepada Publik (the right of
communication to the public)
Hak Distribusi; Pencipta karya-karya cipta seni dan sastra
memperoleh hak eksklusif kewenangan pembuatan bagi
masyarakat atas keaslian dan salinan atas karya cipta mereka
melalui penjualan atau pengalihan kepemilikan yang lain.
Hak Sewa; Pencipta dari program-program komputer, karyakarya sinematografi dan karya – karya cipta yang termasuk
dalam phonogram (rekaman suara), memiliki hak eksklusif
dan kewenangan untuk menyewakan secara komersial kepada
masyarakat (publik) atas karya-karya asli dan Salinannya.
Hak Mengomunikasikan Kepada Publik; Pencipta atas karyakarya cipta memiliki hak eksklusif untuk mengumumkan
kepada umum (masyarakat) atas karya-karya ciptanya melalui
peralatan kabel atau tanpa kabel (Wire, Wireles), termasuk
penyediaan umum karya-karya cipta mereka dalam hal
bahwa anggota masyarakat dapat mengakses karya-karya
cipta ini dari satu tempat dan pada suatu saat yang secara
individu dipilih mereka.
WPPT
•
•
Traktat khusus yang mengatur perlindungan
atas hak-hak pelaku dan produser rekaman
suara
Latar belakang traktat ini adalah dengan
semakin kuatnya pengaruh teknologi
informasi dan komunikasi terhadap
pembuatan karya pertunjukkan dan karya
rekaman suara serta keinginan untuk
menjaga keseimbangan antara para pelaku,
produser rekaman suara, serta kepentingan
umum seperti pendidikan.
Subjek Pengaturan WPPT
Mengatur hak-hak Pelaku dan hak-hak
produser rekaman suara.
Berkaitan dengan Pelaku dan produser
rekaman suara maka diatur pula tentang
hak-hak yang berkaitan dengan hal
tersebut yaitu mencakup hak reproduksi,
hak distribusi, hak penyewaan, hak
menyediakan/ menyelenggarakan
Hak-Hak Pelaku
Hak Moral
Hak Ekonomi dalam Pertunjukkan yang
tidak direkam
Hak Reproduksi
Hak Distribusi
Hak Penyewaan
Hak Menyediakan Rekaman Pertunjukkan
Hak
Pencipta
Di
Internet
Hak
Menggandakan
karya cipta
Hak membuat karya
derivatif
Hak Mendistribusikan
karya cipta kepada publik
Hak Memamerkan
Karya Cipta kepada Publik
Technological Protection Measures
WCT Article 11
Purpose: Using technology to prevent users
from using digital content in a manner that is
cotrary to terms of use
Example: Microsoft’s Office Product
activation (Compulsory registration)
Product only runs 50 times before going into
reduced functionally mode without
registration. Significant changes to hardware
of computer will cause product to go into
reduce functionally mode.
Technological Protection Measures
Divided into two types:
- Acces Control Rights; Technology that
effectively controls acces to a copy of
work/subject matter or a perfomance
- Copy Control rihgts; technology that
effectively prevents or limits the doing
any act comprised in copyright In a work/
subject matter, or unauthorised use of a
perfomance.
Right Management Information
WCT Article 12, obligation concerning
Right Management information
Purpose: evidence of work, author,
owner of rights/perfomer, number or
codes representing above.
Rights; RMI may not be knowingly
removed or altered with intent or
knowledge to facilitate copyright
infrigement, RMI removed works may not
be knowingly dealt with.
SARANA KONTROL
TEKNOLOGI
Pasal 27 UU Hak Cipta jo Pasal 11 WCT
WCT : Contracting parties shall provide
adequate legal protection and effective legal
remedies against the circumvention of
effective technological measures that are
used by authors in connection with the
exercise of their rights…
Sarana kontrol teknologi ini mencakup segala
instrumen teknologi yang dibuat khusus untuk
melindungi ciptaan, diantaranya : kode rahasia
(password), serial number, decryption, encryption,
watermark, dll.
65
PERLINDUNGAN DATABASE
Database dilindungi sebagai suatu ciptaan
berdasar atas “teknik” pemilihan atau
pengaturan suatu data.
Perlindungan tidak diperluas terhadap isi
dari database tersebut.
66
Software License
A software license (or software licence in
commonwealth usage) is a legal instrument (by way of
contract law) governing the usage or redistribution of
software. All software is copyright protected,
irrespective of whether it is in the public domain.
Contractual confidentiality is another way of protecting
software. A typical software license grants an end-user
permission to use one or more copies of software in
ways where such a use would otherwise constitute
copyright infringement of the software owner's
exclusive rights under copyright law.
Source:Wikipedia
Software Komputer - Lisensi
Komersial
Shareware
Freeware
Open source
Perjanjian penggunaan (Usage agreement)
Dengan atau tanpa
kompensasi/pembayaran
Pembajakan Software
Pembajakan adalah pencurian
Terjadi jika seseorang menjual,
mendistribusikan atau menggunakan
software tanpa ijin, seperti:
◦ membuat copy suatu software yang
berijin pada komputer yang lain;
◦ menduplikasi/memperbanyak cakram
optik berisi software dan menjualnya
Jenis-jenis pembajakan Software
Hard-disk loading – pemasangan software
secara ilegal pada komputer sebelum penjualan
dari penjual;
Counterfeit Software – penjualan dan
distribusi software bajakan tampilan fisik sangat
terlihat, contohnya tidak ada kotak, manual dan
lisensi;
Internet Piracy – penjualan distribusi dan
download melalui internet;
Corporate Piracy – pembajakan tanpa ijin oleh
pemakai akhir perusahaan paling merugikan
RESIKO ISP
(Internet Service Provider)
ISP menyediakan jasa layanan web hosting dimana para
pelanggan ISP kerap memasukkan barang-barang yang
melanggar Hak Cipta dalam situs mereka. ISP dapat
dikenai tuduhan turut serta memberikan peluang
terjadinya pelanggaran Hak Cipta. ISP memiliki
kewenangan untuk melakukan pemutusan atas jasa layanan
web hosting tertentu.
ISP selayaknya untuk memiliki perjanjian khusus dengan
pelanggannya untuk tidak melakukan perbanyakan dan atau
pengumuman suatu karya cipta tanpa ijin .
71
Pelanggaran Hak Cipta di Ineternet
dapat dilakukan dengan Cara:
Peer to Peer (P2P)
E-mail
News Group= kelompok-kelompok diskusi dan peredaran sofware
ilegal
Internet Chat
Mail Order/Auction Sites = pemesanan barang-barang bajakan
melalui internet
File Transfer Protocol = standar bahasa komputer yang
memungkinkan komputer satu dengan yang lainnya saling tukar
menukar dokumen
Circumvention Information= tempat penyimpanan software
bajakan, memberikan bantuan teknis mengenai code, serial number
Site Link= link khusus yang terkait dengan web site tertentu
Elite Activities= kelompok khusus yang disebut ahli pembajakan
Pembuatan Linking
Terjadi pelanggaran Hak Cipta hanya jika
halaman web yang dituju oleh link tersebut
berisi suatu pelanggaran Hak Cipta,
seperti : situs penyedia file-file lagu dengan
format MP3.
73
FRAMING
Suatu pembuatan situs dimana dengan
menggunakan frame, memungkinkan
webmaster dapat menampilkan isi situs
lainnya tanpa meninggalkan situs yang
memberikan frame tersebut. Contoh : user
dapat melihat isi situs penyedia file MP3
sementara bagian dari situs awal tetap ada.
Problem juga mencakup menurunnya hit rate
situs karena masuk ke suatu situs tanpa
melewati hompepage dan turunnya keinginan
memasang iklan pada homepage.
74
Objek Hak Cipta yang sering dibajak
di Internet
Music
Film
Software
Database
Karya-karya Sastra
Buku
Ilmu Pengetahuan
Gambar/fotografi
Dll.
Kasus Game online Rising Force
Duplikat menggunakan Speedy (dimana IP selalu
berubah2) dan Data membuat ID diisi asal-asalan.
Barang hasil Duplikat.. di oper ke IP 122.144.4.147 (IP
Xenxen, dengan menggunakan ID
coreriss, cestelar, cevenuss, corsolar, besolar, bevenus,
bestelar,
cepolaris, celunar, ceeris, belunarr) di ID tersebut
email, nama ibu sama dengan yang tertera di ID
aixen888 (alias xenxen)
dimana Xenxen sebagai pelaku penjual
(terbukti
dengan
Friendster
nya
[email protected]). Dan banyak laporan user
memang mengatakan bahwa
xenxen sang penduplikat barang.
http://www.duit-enak.com/
http://www.cheghe.info/
di nyit2 pun ada ID yang posting menjual barang, dimana
dia memberitahukan bahwa dia
(penjual), bekerja sebagai OP Warnet siang di warnet
xenxen
Pelanggaran Hak Cipta melalui Internet
Penjualan VCD, CD, MP3 bajakan
Proses pembajakan Film
melalui Internet
Master bajakan
dari Malaysi,
Hongkong, USA
pembajak di Luar
Negeri (jaringan/
Penjual)
Internet
PEMBAJAK DI
INDONESIA
Diperbanyak :
-Duplikator
- Cetak cover
-- Packing
Distributor
Pedagang K5
Agen
Toko-toko
Perangkat Pembajakan
80
Ciri-ciri umum
Cakram Optik legal
PADA SAMPUL / COVERNYA
COVER ; JELAS, TAJAM & FULL COLOURS
ADA NAMA PRODUSER / DISTRIBUTORNYA
ADA STICKER HOLOGRAM LAMBANG PERUSAHAANNYA
MEMAKAI PITA / LABEL PPN (PAJAK PERTAMBAHAN NILAI)
VCD & DVD KARAOKE & FILM TERTERA NOMOR DAN
TANGGAL SENSOR
KEMASAN (PACKAGING) BAGUS
HARGA LEBIH MAHAL
PADA CAKRAM / KEPINGANNYA
LABEL CAKRAM ; JELAS, TAJAM & UMUMNYA FULL COLOURS
ADA NAMA PRODUSER / DISTRIBUTORNYA
VCD & DVD FILM TERTERA NOMOR DAN TANGGAL SENSOR
TERTERA KODE IFPI DARI MOULDING DAN STAMPER
HASIL GAMBAR DAN SUARA LEBIH JERNIH DAN JELAS
Apabila anak tidak dilatih
Jika besar bapanya
82
Logo
Perusahaa
n
Original
Harga Jual
No. Sensor
Pirate
s
Kasus Napster
Napster vs A&M Records Inc. Oleh
Pengadilan Amerika Serikat diputuskan :
Napster telah terbukti secara nyata
memberikan kontribusinya dalam
pelanggaran Hak Cipta, karena sebagai
perusahaan yang bergerak di bidang
internet telah memberikan fasilitas
software yang dapat digunakan untuk mendownload MP3 Music files di internet.
84
UPAYA PENYELESAIAN
SENGKETA
Upaya Perdata : Pasal 56 UU Hak Cipta
Pemegang Hak Cipta mengajukan gugatan ganti rugi
kepada Pengadilan Niaga atas pelanggaran Hak Ciptanya
dan meminta penyitaan terhadap benda yang diumumkan
atau hasil perbanyakan ciptaan itu.
Saat ini putusan wajib diberikan oleh Pengadilan Niaga
dalam jangka 3 bulan sejak gugatan didaftarkan . Putusan
ini dapat langsung diajukan upaya kasasi kepada MA yang
memberikan putusannya juga selama 3 bulan.
Upaya Pidana
Arbitrase/mediasi
85
SANKSI PIDANA
Pasal 72 (1) UU Hak Cipta : Barangsiapa
dengan sengaja dan tanpa hak melakukan
perbuatan melanggar hak eksklusif pencipta
(Pasal 2 ayat 1) atau melanggar hak terkait
(Pasal 49 ayat 1 dan 2) dipidana dengan pidana
penjara minimal 1 bulan dan/atau denda minimal
satu juta rupiah, atau penjara maksimal 7 tahun
dan/atau denda maksimal lima miliar rupiah.
86
SANKSI PIDANA
Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan,
memamerkan, mengedarkan atau menjual
kepada umum suatu barang hasil pelanggaran
Hak Cipta/Hak Terkait dipidana penjara
maksimal 5 tahun dan/atau denda maksimal
lima ratus juta rupiah.
Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak
memperbanyak penggunaan untuk
kepentingan komersial suatu program
komputer dipidana penjara maksimal 5 tahun
dan/atau denda lima ratus juta rupiah.
87
SANKSI PIDANA
Pelanggaran atas ketentuan mengenai
sarana kontrol teknologi diancam pidana
penjara maksimal 2 tahun dan/atau denda
maksimal seratus lima puluh juta rupiah.
Pelanggaran atas ketentuan peraturan
perizinan dan persyaratan produksi
cakram optik diancam pidana penjara
maksimal 5 tahun dan/atau denda maksimal
satu miliar lima ratus juta rupiah.
88
KESIMPULAN
Perkembangan teknologi yang pesat selayaknya
menjadi pemicu bagi para ahli hukum khususnya
dibidang Hak Cipta, untuk menciptakan
perangkat-perangkat hukum yang efektif
sehingga perlindungan terhadap hak-hak
pencipta tetap dapat terjaga.
Memasuki Era Digital , Indonesia telah
melakukan revisi terhadap Undang-Undang Hak
Cipta sehingga disesuaikan dengan internet treaty
(WCT dan WPPT) untuk menghadapai pesatnya
penyebaran karya cipta secara digital .
89
Terima Kasih
dan Perlindungan Hak Cipta
pada Program Komputer
Oleh: Agung Damarsasongko, SH, MH
Kepala Seksi Pertimbangan Hukum Direktorat Hak Cipta, Desain Industri,
DTLST dan Rahasia Dagang, Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual,
Dep.Hukum dan HAM R.I.
Makalah disampaikan pada :
Sosialisasi Hak Kekayaan Intelektual 2010
Direktorat Kemitraan & Inkubator Bisnis
Universitas Indonesia
Rabu , 10 Februari 2010
Sistimatika Pembahasan
Bagian I :
Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual
secara Umum
Bagian
II:
Ruang Lingkup Perlindungan Hak Cipta
Bagian
III:
Hak Cipta dan Program Komputer
BAGIAN I:
PERLINDUNGAN
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
SECARA UMUM
Kekayaan Intelektual
Kekayaan Intelektual merupakan alat penunjang pembangunan
ekonomi dan penciptaan kreasi yang pada saat ini belum digunakan
untuk memberikan hasil yang optimal di semua negara, terutama di
negara berkembang.
Kekayaan Intelektual merupakan sebuah kekuatan yang dapat
digunakan untuk memperkaya kehidupan seseorang dan masa
depan suatu bangsa secara material, budaya dan sosial.
Kekayaan Intelektual mendukung dan memberi penghargaan kepada
kreator, merangsang pertumbuhan ekonomi dan memajukan
pengembangan sumber daya manusia, karenanya kekayaan
intelektual bersifat memberdayakan
Pada hakekatnya Kekayaan Intelektual merupakan hasil pemecahan
masalah yang dihadapi seseorang, kreativitas yang timbul tersebut
memicu daya cipta untuk menghasilkan karya intelektual
PROSES LAHIRNYA
KARYA INTELEKTUAL
Olah pikir manusia
Lahir karena kemampuan
Intelektual Manusia
Manusia
Menghasilkan suatu karya,
produk atau proses
Mempunyai manfaat / nilai
ekonomi
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
Diproduksi, dieksploitasi, dimanfaatkan,
diperjualbelikan, dilisensikan
Mengapa Karya Intelektual Harus Dihargai?
Karya-karya intelektual yang dilahirkan seseorang
dengan pengorbanan tenaga, waktu dan bahkan
biaya.
Adanya pengorbanan tersebut menjadikan karya
yang dihasilkan memiliki nilai, apabila ditambah
dengan manfaat ekonomi yang dapat dinikmati,
nilai ekonomi yang melekat menumbuhkan
konsepsi kepemilikan terhadap karya-karya
intelektual tadi. Bagi dunia usaha, karya-karya itu
dikatakan sebagai assets perusahaan
Mengapa Karya Intelektual Harus Dihargai?
Karya-karya intelektual yang dilahirkan seseorang
dengan pengorbanan tenaga, waktu dan bahkan
biaya.
Adanya pengorbanan tersebut menjadikan karya
yang dihasilkan memiliki nilai, apabila ditambah
dengan manfaat ekonomi yang dapat dinikmati,
nilai ekonomi yang melekat menumbuhkan
konsepsi kepemilikan terhadap karya-karya
intelektual tadi. Bagi dunia usaha, karya-karya itu
dikatakan sebagai assets perusahaan
MENGAPA KARYA INTELEKTUAL
HARUS DILINDUNGI ?
Karya Intelektual merupakan Hak-hak alami, berdasarkan
ketentuan pasal 27 (2) Deklarasi Hak Asasi Manusia
sedunia “Setiap orang memiliki hak untuk mendapat
perlindungan (untuk kepentingan moral dan materi) yang
diperoleh dari ciptaan ilmiah, kesusasteraan atau artistik
dalam hal dia sebagai pencipta.
Perlindungan Reputasi, perlindungan Karya Intelektual
merupakan wujud dari perlindungan reputasi perusaahaan
dari pihak lain yang menggunakan karya Intelektual yang
dimiliki secara tanpa hak/ijin.
Dorongan dan imbalan dari Inovasi dan Penciptaan, HKI
merupakan bentuk kompensasi dan dorongan bagi orang
untuk mencipta, hal ini dapat menguntungkan masyarakat
dalam jangka panjang.
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HKI)
• Hak yang timbul sebagai hasil olah
pikir otak yang menghasilkan suatu
produk atau proses yang berguna
untuk manusia
• Hak untuk menikmati secara
ekonomis dari suatu kreativitas
intelektual
• Obyeknya: karya-karya yang timbul
atau lahir karena kemampuan
intelektual manusia
SISTEM HKI
•Hak privat (privat rights)
•Hak eksklusif yang diberikan
negara kepada pelaku HKI
(inventor, pencipta ,
pendesain dsb)
•Menunjang sistem
dokumentasi kreativitas
manusia
DASAR HUKUM
PERJANJIAN INTERNASIONAL
• Berne Convention 1883 – Hak Cipta
• Paris Convention 1886 – Paten, Merek, Desain Industri
• Perjanjian TRIPs (agreement on Trade Related Aspects of
Intellectual Property Rights) – WTO 1994
• Dan Konvensi lainnya yang berkaitan dengan Teknis antara
lain : WCT, WPPT, Madrid Protokol, PCT.
UU NASIONAL
• UU No. 30/2000 tentang Rahasia Dagang
• UU No. 31/2000 tentang Desain Industri
• UU No. 32/2000 tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
• UU No. 14/2001 tentang Paten
• UU No. 15/2001 tentang Merek
• UU no. 19/2002 tentang Hak Cipta
JENIS HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
SENI
ILMU
PENGETAHUAN
PATEN
MEREK
HAK CIPTA
SASTRA
HKI
HAK
TERKAIT
HAK
MILIK
INDUSTRI
(Pelaku, Produser
Rekaman Suara,
Lembaga Penyiaran)
DESAIN
INDUSTRI
DESAIN TATA
LETAK SIRKUIT
TERPADU
PERLINDUNGAN
VARIETAS TANAMAN
(PVT)
RAHASIA
DAGANG
Perlindungan Karya Intelektual
Seiring dengan perkembangan
peradaban manusia, karya-karya
intelektual telah ada sejak adanya
peradaban manusia yaitu sejak
zaman batu hingga kini, salah satu
karya intelektual yang lama
dipergunakan oleh orang adalah
penggunaan merek dagang, karya
sastra
Beberapa peristiwa lahirnya karya
Intelektual (1)
Pada zaman purba ( ancient world ). Mula – mula , corak merek dimulai
dengan cap atau “ Branding “ pada hewan peliharaan. Pada masa purba
sebelum manusia pandai tulis baca, keberadaan merek masih dalam
bentuk “ tanda “ ( design ). Bentuk yang seperti ini berlangsung
berabad-abad. Sebagai contoh gambar lukisan pada dinding di Mesir
Purba. Lukisan pada gua di bagian barat – daya Eropa. Diperkirakan
digambar pada Zaman Batu ( Stone Age ). Zaman Perunggu ( Bronze
age ), terjadi perkembangan . Ternak peliharaan mulai dicap pada
bagian pinggul.(dikutip dari Yahya Harahap : Tinjauan Merek Secara
Umum, )
Masa 35 S.M. – 265, pada Masa ini dikawasan Imperium Romawi,
berkembang kerajinan Tembikar. Masing-masing tembikar yang
dihasilkan, memakai merek pada saat lampu minyak Romawi
berkembang sebagi salah satu barang penting dalam perdagangan ,
lampu minyak merek FORTIS memperoleh kemajuan pesat. Kemajuan
yang dialami FORTIS mengakibatkan perdagangan yang menjual barang
hasil kerajinan dan senjata, meniru merek tersebut. Bermunculan
barang kerajinan yang meniru dan memalsu merek FORTIS, mulai
dari Prancis, Jerman, Belanda, Inggris dan Spanyol. Dengan demikian jika
pada mulanya merek FORTIS hanya diklasifikasi untuk jenis barang
lampu minyak, ternyata para produsen telah memakainya untuk
berbagai jenis barang produksi dalam persaingan.
Beberapa peristiwa lahirnya karya
Intelektual (2)
pada tahun 567 AD yaitu pada zaman Romawi ketika seorang
penyair Martial mengecam keras seseorang yang membacakan
sajak-sajaknya dimuka umum tanpa seijinnya. Martial menamakan
perbuatan ini sebagai plagium, arti dari sebenarnya dari plagium
ini adalah adanya ide hubungan atau keterkaitan antara pencipta
dengan ciptaannya (Eddy Damian, Hukum Hak Cipta,
Alumni:2002, hal.47) tindakan membacakan dan menyalin suatu
karya cipta tanpa ijin penciptanya dianggap sebagai penjiplakan
karena saat itu belum adanya mesin cetak.
Pada tahun 1709 di Inggris untuk pertama kalinya diundangkan
suatu Undang-undang Hak Cipta yang pertama di dunia “STATUE
OF ANNE”, undang-undang ini secara berarti mengubah status
seorang pencipta menjadi pemilik eksklusif karya ciptanya
sehingga seorang pencipta karya tulis mempunyai hak khusus dan
kebebasan mencetak.
Perjanjian Internasional di bidang
Hak Kekayaan Intelektual
Semakin tinggi tingkat peradaban
manusia dan meningkatnya karya-karya
intelektual manusia, maka kebutuhan
akan jaminan perlindungan hukum atas
karya-karya intelektual tersebut menjadi
hal yang sangat utama untuk terhindar
dari tindakan-tindakan persaingan curang
seperti pemalsuan, peniruan, penjiplakan,
pendomplengan dan pembajakan.
Menyadari akan pentingnya perlindungan
karya intelektual maka lahirlah konvensikonvensi Internasional yang mengatur
perlindungan Karya-karya Intelektual
tersebut
Konvensi Paris 1883
1.
•
3.
Paris Convention Tahun 1883 di Brussel yang mengalami beberapa kali
perubahan terakhir di Stockholm tahun 1979. Paris Convention
mengatur mengenai perlindungan Hak Milik Industri yang mencakup
Penemuan di bidang teknologi atau disebut Paten, Merek, Desain
Industri, paten sederahana, nama perdagangan, Indikasi Geografis, dan
Persaingan curang.
Pengaturan Paris Convention didasarkan pada prinsip National
Treatment atau Assimilation, prinsip ini memberikan perlindungan
hukum yang sama terhadap hak perindustrian warganegara lain yang
menjadi peserta atau pihak dalam Paris Convention sama seperti
warganegaranya sendiri.Prinsip lainnya yang dikemukakan dalam Paris
Convention adalah prinsip right of priority (hak prioritas) bahwa
seseorang berhak mendapatkan hak Paten atas hasil invensi yang juga
diajukan orang lain di negara lain, dan orang yang mengajukan terlebih
dahulu mendapatkan hak prioritas untuk jangka waktu tertentu. Hak
prioritas ini berlaku untuk jangka waktu 12 bulan untuk paten dan
paten sederhana dan 6 bulan untuk desain industri dan merek dagang.
Prinsip perlindungan didasarkan pada prinsip pendaftaran, hak muncul
karena pendaftaran.
Komposisi Konvensi Paris
ketentuan mengenai organisasi internasional
dan negara-negara yang beraliansi (pasal 13
dan selanjutnya)
Ketentuan yang memutuskan kewajiban untuk
menetapkan UU domestik tertentu bagi
negara aliansi (pasal 11, pasal 12, dll.)
ketentuan mengenai pemohon hak kekayaan
industri atau hak pemilik (pasal 2, pasal 3,
pasal 4, pasal 4-2, pasal 6-5, dll.).
Berne Convention 1886
Berne Convention tahun 1886 mengatur
mengenai perlindungan terhadap karya-karya
di bidang ilmu pengetahuan, seni, dan
kesusasteraan yang meliputi semua ciptaaciptaan di bidang sastra, musik, drama tari,
artistik, fotografi, audiovisual, program
komputer, rekaman suara, karya siaran, dan
perwajahan tipografi penerbitan. Negaranegara
peserta
Berne
Convention
berkewajiban menerapkan tiga prinsip dasar
yang termuat dalam Berne Convention :
Negara-negara peserta Berne Convention berkewajiban
menerapkan tiga prinsip dasar yang termuat dalam Berne
Convention :
Prinsip national treatment atau assimilation; perlakuan yang sama
yaitu ciptaan yang berasal dari salah satu negara peserta Berne
Convention (yaitu ciptaan seorang warganegara, negara peserta
Berne Convention, atau suatu ciptaan yang pertama kali
diumumkan disalah satu negara peserta Berne Convention) harus
mendapatkan perlakuan perlindungan hak cipta yang sama seperti
memberikan perlindungan atas ciptaan seorang pencipta yang
merupakan warganegaranya sendiri.
Prinsip Automatic Protection : Perlindungan langsung, pemberian
suatu perlindungan hukum harus diberikan secara langsung tanpa
harus memenuhi persyaratan atau formalitas tertentu.
Prinsip independence of protection : Kebebasan perlindungan,
permberian suatu perlindungan hukum tanpa bergantung kepada
adanya perlindungan hukum di negara asal ciptaan dari pencipta
tersebut.
Persetujuan TRIPs
HaKI adalah hak untuk menikmati secara ekonomis hasil dari suatu
kreativitas intelektual, objek yang diatur dalam HaKI adalah karya-karya
yang timbul atau lahir karena kemampuan intelektual manusia. Dalam
pertumbuhan ekonomi ini HaKI memainkan peranan penting yaitu
menghasilkan karya intelektual, baik invensi di bidang teknologi ,desain
industri, merek dagang, karya musik ,film, program komputer, dan karya
cipta lainnya atau hak yang berkaitan dengan hak cipta seperti hak
penyiaran dari suatu performance yang memiliki nilai komersial.
Keberadaan HaKI memang tidak lepas dari kegiatan ekonomi , industri dan
perdagangan dengan adanya globalisasi dibidang informasi teknologi telah
mendorong globalisasi usaha untuk memasarkan barang-barang
produksinya. Untuk produk yang menggunakan teknologi tinggi dan padat
modal dirasakan pasar dalam negeri sudah tidak dapat mencukupi ( sudah
sangat sempit ) dan membutuhkan pasar yang lebih luas lagi yaitu pasar
dunia , hal ini khususnya terjadi pada negara-negara yang teknologinya
sudah maju . dan untuk ini diperlukan adanya peningkatan perlindungan
hukum atas produk dan teknologi yang dihasilkan.
Prinsip-prinsip pokok
TRIPs :
Menetapkan standar minimum untuk perlindungan dan
penegakan hukum HaKI di negara –negara peserta.
Masing-masing negara peserta harus melindungi warga
negara dari negara peserta lainnya
Negara-negara peserta diharuskan memberikan
perlindungan HaKI yang sama kepada warga negara
peserta lainnya
Penegakan hukum yang ketat disertai dengan
mekanisme penyelesaian perselisihan sengketa ,yang
diikuti dengan hak bagi negara yang dirugikan untuk
mengabil tindakan balasan secara silang.
Pengaturaan HaKI dalam TRIPs
Pengaturaan HaKI dalam TRIPs
1. Hak Cipta dan Hak yang berkaitan dg Hak Cipta
2. Merk Dagang
3. Indikasi Geografis
4. Desain Industri
5. Paten
6. DTSLT
7. Rahasia Dagang
8. Control of Anti –Competitive Practices in contractual
licenses
9. Enforcement.
Aplikasi TRIPs di Indonesia
Untuk memenuhi ketentuan dalam TRIPs
Indonesia telah melakukan perubahan atau revisi
dalam perundang-undangan di bidang HaKI
yaitu dengan diterbitkannya Undang-undang
No.14 tahun 2001 tentang Paten dan UndangUndang No.15 Tahun 2001 tentang Merek dan
dalam rangka pembahasan pada bulan yang akan
datang adalah Undang-Undang mengenai hak
Cipta, sementara itu sebelumnya telah
diterbitkan Undang –Undang N0 29.Tahun 2000
tentang Varitas Tanaman ,Undang –Undang
No.30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang,
Undang-undang No 31 tahun 2000 tentang
Desain Industri dan Undangt-Undang No 32
Tahun 2000 tentang Desain Tata Letak Sirkuit
terpadu.
OBYEK BIDANG HKI
• Hak Cipta: seni, sastra & ilmu
pengetahuan
• Paten: invensi teknologi
• Merek: simbol dagang barang dan jasa
• Desain Industri: penampilan produk
• Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu:
desain tata letak rangkaian IC
• Rahasia Dagang: informasi rahasia
yang bernilai ekonomi
ILUSTRASI BIDANG-BIDANG HKI
DALAM SATU CONTOH PRODUK
MEREK
“Blackberry”sebagai
simbol dagang barang
DESAIN INDUSTRI
Desain yang tampak/
penampilan luar
smartphone
PATEN Penemuan
teknologi berupa
alat/komputer dalam
ukuran kecil yang
dapat dimasukkan ke
dalam saku
HAK CIPTA
Program Komputer
yang dipakai pada
smartphone
DESAIN TATA LETAK
SIRKUIT TERPADU Desain
tata letak sirkuit terpadu yang
berada di dalam produk IC dari
smartphone
MEMBEDAKAN:
HAK CIPTA, PATEN, DESAIN INDUSTRI & MEREK
HAK CIPTA
PATEN
SUBYEK
Pencipta
Inventor
OBYEK
Seni, Sastra & IP
Invensi
Teknologi
(Proses, Alat)
CARA
MENDAPATKAN
PERLINDUNGAN
LAMA
PERLINDUNGAN
Deklaratif (tanpa
pendaftaran)
Meninggal + 50 th
Konstitutif
(Pendaftaran)
Biasa 20 th
Sederhana 10 th
DESAIN
INDUSTRI
Pendesain
MEREK
Pedagang/
Pengusaha/
Pemilik Merek
Tanda /Simbol
dagang & jasa
Desain
penampilan
produk
Konstitutif
(Pendaftaran)
10 tahun
Konstitutif
(Pendaftaran)
10 th dapat
diperpanjang
Kekeliruan Pemahaman HKI
Kekeliruan Pemahaman HKI
NAMA BATAK SUDAH LEBIH DAHULU DIPATENKAN MEREK
ALAT OLAH RAGA
Seperti halnya Java, yang sudah dipatenkan menjadi merk oleh Sun Microsystem, kini ternyata BATAK juga sudah dibikin
merk dan dipatenkan.
Adalah produsen alat olahraga fitness/gym/coaching/trainer dari USA mencantumkan BATAK menjadi merk produk
mereka. Lihat di www. batak.com Ternyata mereka mengambil kata BATAK dari gabungan kata BAT dan ATTACK.
Lalu gabungan kedua kata ini mereka isingkat menjadi BATAK dengan membuang beberapa huruf yang menjadi dasar
kata-kata penyusunnya yaitu abjad T & C. Dengan penuh percaya diri mereka langsung mematenkan nama BATAK ini
menjadi nama merk dagang produk mereka. Bagi orang dan suku Jawa, nama JAVA mungkin tidak begitu berarti dan
berkesan bagi mereka. Karena penyebutan istilah JAVA bagi nama suku Jawa awalnya adalah dari sudut pandang aksen
penjajah dan bahasa asing (sejak jaman penjajahan Belanda kemudian dipopulerkan ke dalam bahasa Inggris dan menjadi
istilah yang umum di dunia). Akan tetapi untuk nama BATAK dengan bentuk tulisan dan ejaan yang sama persis dengan
nama suku BATAK di Indonesia tentulah terasa kurang mengenakkan. Atau kalau mau disebut tidak fair sama sekali dan
bersifat sepihak. Apakah mereka tidak pernah mengetahui adanya nama Suku Bangsa Batak di dunia ini? Ataulah mungkin
memang nama Suku Batak masih kurang populer alias kurang mendunia? Atau memang mau numpang ngetop dengan
mencari bentuk kata yang sudah ada dalam nama Suku Batak?
Jadi kalau suatu saat nanti kita melihat iklan BATAK di Old Trafford atau sirkuit F1 atau lapangan tennis Wimbledon,
jangan geer dulu. Itu tidak ada sama sekali hubungannya dengan kesukuan kita. Untuk kesekian kalinya kita bangsa
Indonesia kalah cepat dalam mematenkan nama dan budaya dari khazanah Nusantara ini. Sangat disayangkan sekali nama
BATAK yang sangat agung bagi salah satu Suku Bangsa di dunia yang diturunkan dari para leluhur dengan nilai sejarah
yang luhuri harus berbagi dengan alat fitness yang tidak sepantasnya. Apa boleh buat mereka sudah lebih dahulu
mematenkan nama BATAK ini untuk merek dagang produk mereka. Silakan saja karena secara hukum international
mereka diakui. Resminya BATAK.COM Telah menjadi milik mereka sepenuhnya. Selagi tidak berhubungan secara
langsung, hal ini tidaklah menjadi suatu masalah yang sangat prinsip bagi kita. Tentu saja asal tidak ada upaya untuk
menyerang keabsahan nama Suku BATAK. Nama Suku dan budaya luhur kita BANGSA BATAK.
http://www.facebook.com/topic.php?uid=87860003317&topic=9730
BAGIAN I
PERLINDUNGAN
HAK CIPTA
HAK CIPTA
Hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan
atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan ijin untuk itu dengan
tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
• Bersifat otomatis saat ekspresi nyata
terwujud
TIMBULNYA
PERLINDUNGAN
• Tanpa pendaftaran (Deklaratif)
• Pendaftaran dalam Daftar Umum Ciptaan
tidak mengandung arti sebagai pengesahan
terhadap isi, arti, maksud, atau bentuk dari
Ciptaan yang terdaftar.
KONSEP
DASAR HAK
CIPTA
HAK EKONOMI
DAN
HAK MORAL
Hak yang didasarkan pada
orisinalitas karya dan keahlian
kreatif seseorang
Hak-hak kepemilikan non fisik
yang terdiri atas hak ekonomi dan
hak moral, mis.hak menggandakan
& mengumumkan
Hak Ekonomi hak untuk mendapatkan
manfaat ekonomi atas ciptaan serta produk hak
terkait dan dapat dialihkan kepada orang atau
badan hukum
Hak Moral hak pencipta yang tetap melekat
pada ciptaannya sehingga tidak dapat dihilangkan
atau dihapus tanpa alasan apapun, walaupun Hak
Cipta atau Hak Terkait telah dialihkan
Hak terkait adalah hak eksklusif yang berkaitan dengan hak cipta yaitu hak eksklusif
bagi pelaku untuk memperbanyak atau menyiarkan pertunjukkannya; bagi produser
rekaman suara untuk memperbanyak atau menyewakan karya rekaman suara atau
rekaman bunyinya; dan bagi lembaga penyiaran untuk membuat, memperbanyak atau
menyiarkan karya siarannya.
Definisi dalam Hak Cipta
Seorang atau beberapa orang secara
bersama-sama yang atas inspirasinya lahir
suatu ciptaan berdasarkan kemampuan
pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan
atau keahlian yang dituangkan dalam bentuk
yang khas dan bersifat pribadi.
Pencipta
Pemegang
Hak Cipta
Pencipta sebagai
pemilik hak
cipta atau pihak
yang menerima
hak tersebut
dari pencipta
atau pihak lain
yang menerima
lebih lanjut hak
dari pihak
tersebut di atas.
Pelaku adalah aktor, penyanyi, pemusik, penari atau
mereka yang menampilkan, memperagakan,
mempertunjukkan, menyanyikan, menyampaikan,
mendeklamasikan atau memainkan suatu karya musik,
drama, tari, sastra, foklor atau karya seni lainnya.
Lembaga penyiaran
adalah organisasi
penyelenggara siaran
yang berbentuk badan
hukum, yang melakukan
penyiaran atas suatu
karya siaran dengan
menggunakan transmisi
dengan atau tanpa kabel
atau melalui sistem
elektromagnetik.
Produser rekaman suara
adalah orang atau badan
hukum yang pertama kali
merekam dan memiliki
tanggung jawab untuk
melaksanakan perekaman
suara atau perekaman bunyi,
baik perekaman dari suatu
pertunjukan maupun
perekaman suara atau
perekaman bunyi lainnya.
Hak
Pencipta
Dan
Pemegang
Hak Cipta
• Pengumuman pembacaan,
penyiaran, pameran, penjualan,
pengedaran atau penyebaran suatu
ciptaan dengan alat apapun, termasuk
media internet, atau melakukan dengan
cara apapun sehingga suatu ciptaan
dapat dibaca, didengar atau dilihat orang
lain.
• Perbanyakan penambahan jumlah
sesuatu ciptaan, baik secara keseluruhan
maupun bagian yang sangat substansial
dengan menggunakan bahan-bahan yang
sama ataupun tidak sama, termasuk
mengalihwujudkan secara permanen atau
temporer.
• Kegiatan-kegiatan yang dapat digolongkan mengumumkan atau
memperbanyak menerjemahkan, mengadaptasi,
mengaransemen,mengalihwujudkan, menjual, menyewakan, meminjamkan,mengimpor,
memamerkan, mempertunjukan kepada publik, menyiarkan, merekam dan
mengkomunikasikan ciptaan kepada publik melalui sarana apapun.
Hak
Ekonomi
•Hak Reproduksi atau
penggandaan
•Hak Adaptasi
•Hak Distribusi
•Hak Pertunjukkan
•Hak Penyiaran
•Hak penyiaran dengan
program kabel
•Droid de suite
•Hak Pinjam masyarakat
LINGKUP PERLINDUNGAN HAK CIPTA
Karya-karya kreatif
pencipta berupa:
•Karya-karya sastra
•Karya-karya seni
•Ilmu Pengetahuan
Karya-karya hak terkait berupa:
•Pertunjukan
•Rekaman suara
•penyiaran
Jangka Waktu Perlindungan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
•
•
Buku, pamflet, dan karya tulis
lainnya;
Drama atau drama musikal, tari,
koreografi;
Seni rupa, seperti seni lukis, seni
pahat, dan seni patung
Seni Batik
Lagu atau musik dengan atau
tanpa teks;
Arsitektur;
Ceramah, kuliah, pidato dan
ciptaan sejenis lainnya;
Alat peraga
Peta; dan
Terjemahan, tafsir, saduran, dan
bunga rampai
Program komputer, sinematografi,
fotografi, database, dan karya hasil
pengalihwujudan, hak cipta atas ciptaan
yang dipegang oleh badan hukum
Seumur hidup pencipta +
50 Tahun setelah
pencipta meninggal
Selama 50 tahun sejak
pertama kali diumumkan
Selama 50 tahun sejak Ciptaan diketahui umum Hak Cipta yang
dipegang dan dilaksanakan negara yaitu Ciptaan yang tidak ketahui
penciptanya & belum terbit
Tanpa batas waktu Foklor yang Hak Ciptanya dipegang dan
dilaksanakan negara
Jangka waktu berlakunya Hak Cipta atas
Ciptaan yang diumumkan bagian demi bagian
dihitung mulai tanggal Pengumuman bagian
yang terakhir.
Dalam menentukan jangka waktu berlakunya
Hak Cipta atas Ciptaan yang terdiri atas 2
(dua) jilid atau lebih, demikian pula ikhtisar
dan berita yang diumumkan secara berkala
dan tidak bersamaan waktunya, setiap jilid
atau ikhtisar dan berita itu masing-masing
dianggap sebagai Ciptaan tersendiri.
LINGKUP DAN MASA BERLAKU
HAK TERKAIT
•
Selama 50 tahun sejak pertama kali
dipertunjukan Pelaku
•
Selama 50 tahun sejak pertama kali
direkam Produser Rekaman Suara
•
Selama 20 tahun sejak pertama kali
disiarkan Lembaga Penyiaran
Pengalihan
Hak Cipta
Hak cipta dapat
dialihkan baik
seluruhnya
maupun
sebagian
Pewarisa
n
Hibah
Wasiat
perjanjian tertulis; atau
sebab-sebab lain yang
dibenarkan oleh
peraturan perundangundangan
Negara memegang hak cipta
atas karya peninggalan
prasejarah, sejarah dan benda
budaya nasional lainnya;
Negara memegang hak cipta
atas folklor dan hasil
kebudayaan rakyat yang menjadi
milik bersama seperti cerita,
hikayat, dongeng, legenda,
babad, lagu, kerajinan tangan,
koreografi, tarian, kaligrafi dan
karya seni lainnya
Hak
Cipta
yang
Dimiliki
oleh
Negara
PENDAFTARAN CIPTAAN
Dit.Jen. HKI Menyelenggarakan pendaftaran
ciptaan dan dicatat dalam Daftar Umum Ciptaan
Orang yang namanya terdaftar dalam Daftar
Umum Ciptaan dianggap sebagai pencipta
Pendaftaran Ciptaan bukan merupakan suatu keharusan
bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta, dan timbulnya
perlindungan suatu Ciptaan dimulai sejak Ciptaan itu ada
atau terwujud dan bukan karena pendaftaran. Hal ini
berarti suatu Ciptaan baik yang terdaftar maupun tidak
terdaftar tetap dilindungi.
Apabila terjadi sengketa di Pengadilan mengenai
ciptaan yang terdaftar dan yang tidak terdaftar,
maka bagi pihak-pihak yang dapat membuktikan
kebenarannya, Hakim dapat menentukan pencipta
yang sebenarnya berdasarkan pembuktian
tersebut.
PROSES PENDAFTARAN HAK CIPTA
Mengajukan Permohonan Ke DitJen HKI
Pemeriksaan Formalitas
Tidak Memenuhi
Persyaratan
Diperbaiki
Memenuhi
Persyaratan
Surat Pendaftaran
Ciptaan
Diumumkan dalam Daftar
Umum Ciptaan
Perbaikan
Permohonan
Tidak
Diperbaiki
Dianggap
Ditarik Kembali
SYARAT-SYARAT PERMOHONAN HAK CIPTA
Mengisi Formulir rangkap dua (lembar pertama bermaterai 6000
Surat permohonan pendaftaran ciptaan hanya dapat diajukan untuk satu
ciptaan
Melampirkan bukti kewarganegaraan pencipta dan pemegang Hak Cipta
berupa fotocopy KTP atau paspor
Apabila pemohon Badan Hukum, harus dilampirkan turunan resmi akta
pendirian badan hukum tersebut
Apabila permohonan diajuan melalui kuasa, maka harus dilampirkan
surat kuasa
Apabila permohonan diajukan atas nama lebih dari satu orang dan atau
badan hukum, maka nama-nama pemohon harus harus ditulis smuanya
dg menetapkan satu alamat pemohon
Apabila ciptaan tersebut sudah dipindahkan, maka harus melampirkan
bukti pemindahan hak
Melapirkan contoh ciptaan atau penggantinya
Membayar biaya permohonan pendafataran sebesar Rp.75.000,- (tujuh
puluh lima ribu rupiah), khusus untuk program komputer sebessar
Rp.150.000,- (seratus Lima Puluh Ribu Rupiah)
Pelanggaran Hak Cipta
Perbuatan yang dimaksud dengan pelanggaran hak cipta merupakan Suatu
perbuatan tersebut melanggar hak eksklusif dari pencipta atau pemegang
hak cipta.
Tidak dianggap sebagai pelanggaran hak cipta, hal-hal sebagai berikut :
◦ Pengumuman dan/atau perbanyakan Lambang Negara dan Lagu
Kebangsaan menurut sifatnya yang asli;
◦ Pengumuman dan/atau perbanyakan segala sesuatu yang diumumkan
dan/atau diperbanyak oleh atau atas nama pemerintah, kecuali jika hak
cipta itu dinyatakan dilindungi, baik dengan peraturan perundangundangan maupun dengan pernyataan pada ciptaan itu sendiri atau
ketika ciptaan itu diumumkan dan/atau diperbanyak; atau
◦ Pengambilan berita aktual baik seluruhnya maupun sebagian dari kantor
berita, lembaga penyiaran dan surat kabar atau sumber sejenis lain,
dengan ketentuan sumbernya harus disebutkan secara lengkap Dengan
syarat bahwa sumbernya harus disebutkan atau dicantumkan
Perbuatan yang dapat dikenakan
Tindak Pidana Hak Cipta
Tindakan “mengumumkan atau memperbanyak”, termasuk kegiatan
menerjemahkan, mengadaptasi, mengaransemen,
mengalihwujudkan, menjual, menyewakan, meminjamkan,
mengimpor, memamerkan, mempertunjukkan kepada publik,
menyiarkan, merekam, dan mengkomunikasikan Ciptaan kepada
publik melalui sarana apapun.
membuat, memperbanyak, atau menyiarkan rekaman suara
dan/atau gambar pertunjukannya.
Memperbanyak penggunaan adalah menggandakan, atau menyalin
Program Komputer dalam bentuk kode sumber (source code) atau
program aplikasinya.
Memperbanyak atau mengumumkan Ciptaannya, Pemegang Hak
Cipta atas Potret seseorang harus terlebih dahulu mendapatkan izin
dari orang yang dipotret, atau izin ahli warisnya dalam jangka waktu
10 (sepuluh) tahun setelah orang yang dipotret meninggal dunia.
Suatu Karya Cipta yang tidak dicantumkan nama penciptanya dalam
suatu karya yang diumumkan atau diperbanyak, maka Pencipta atau
ahli warisnya dapat menuntut secara pidana
PELANGGARAN
HAK CIPTA
Delik
biasa
Pidana penjara paling sedikit 1 tahun dan
paling lama 7 tahun dan atau denda paling
sedikit Rp.1.000.000 dan paling banyak Rp.
5.000.000
Bagian III
HAK CIPTA DAN
PROGRAM KOMPUTER
Hak Cipta
dan Perkembangan Teknologi
Dewasa ini kehidupan manusia tidak akan pernah
lepas dari arus komunikasi dan informasi , bahkan
informasi saat ini telah menjelma menjadi suatu
kekuatan tersendiri dalam persaingan global.
Internet sebagai sebagai suatu fenomena kemajuan
teknologi menyebabkan terjadinya percepatan
globalisasi dan lompatan besar bagi penyebaran
informasi dan komunikasi di seluruh dunia.
Penggunaan Internet sebagai media informasi
multimedia membuat beragam karya digital yang
disebarluaskan dan digandakan ke seluruh dunia.
Dalam karya digital tersebut banyak muatan Hak
Kekayaan intelektual terkadung didalamnya antara lain
Hak Cipta.
Computer programs
Computer programs (also software programs, or
just programs) are instructions for a computer.[1] A
computer requires programs to function, typically
executing the program's instructions in a
central processor.[2] The program has an executable
form that the computer can use directly to execute the
instructions. The same program in its human-readable
source code form, from which executable programs are
derived (e.g., compiled), enables a programmer to study
and develop its algorithms.
(source: Wikipedia)
Program Komputer
(Pasal 1 ayat 8 UU No.19/2002)
Program Komputer adalah sekumpulan
instruksi yang diwujudkan dalam bentuk
bahasa, kode, skema, ataupun bentuk lain,
yang apabila digabungkan dengan media
yang dapat dibaca dengan komputer akan
mampu membuat komputer bekerja
untuk melakukan fungsi-fungsi khusus atau
untuk mencapai hasil yang khusus,
termasuk persiapan dalam merancang
instruksi-instruksi tersebut
WIPO Copyright Treaty
(WCT)
WIPO Perfomances and
Phonograms Treaty (WPPT)
WIPO Copyright Treaty
(Traktat Hak Cipta WIPO (WCT))
•
•
WCT merupakan perjanjian khusus yang
dimaksud dalam pasal 20 Berne Convention
Latar belakang WCT yaitu untuk
mengembangkan dan memelihara
perlindungan hak-hak pencipta atas karyakarya sastra dan karya seni, serta
memelihara keseimbangan hak-hak pencipta
dan kepentingan umum yang lebih besar
khususnya dalam bidang pendidikan,
penelitian dan akses terhadap informasi.
Subjek perlindungan WCT
Program-program Komputer, dilindungi sebagai
karya-karya cipta sastra dalam artian pasal 2
Berne Convention. Perlindungan tersebut berlaku
pada program-program komputer, dapat berupa
model atau bentuk ekspresinya.
• Kompilasi Data (database), kompilasi-kompilasi
data atau materi yang lain, dalam bentuk apapun,
yang dengan alasan seleksi atau pengaturan isinya
merupakan kreasi-kreasi intelektual, perlindungan
ini tidak mencakup data atau materi itu sendiri
dan tidak merugikan hak cipta yang ada di
dalamnya.
•
Hak-hak Pencipta
Hak
Distribusi ( the right of
distribution,
Hak Sewa (the right of rental)
Hak Mengkomunikasikan
kepada Publik (the right of
communication to the public)
Hak Distribusi; Pencipta karya-karya cipta seni dan sastra
memperoleh hak eksklusif kewenangan pembuatan bagi
masyarakat atas keaslian dan salinan atas karya cipta mereka
melalui penjualan atau pengalihan kepemilikan yang lain.
Hak Sewa; Pencipta dari program-program komputer, karyakarya sinematografi dan karya – karya cipta yang termasuk
dalam phonogram (rekaman suara), memiliki hak eksklusif
dan kewenangan untuk menyewakan secara komersial kepada
masyarakat (publik) atas karya-karya asli dan Salinannya.
Hak Mengomunikasikan Kepada Publik; Pencipta atas karyakarya cipta memiliki hak eksklusif untuk mengumumkan
kepada umum (masyarakat) atas karya-karya ciptanya melalui
peralatan kabel atau tanpa kabel (Wire, Wireles), termasuk
penyediaan umum karya-karya cipta mereka dalam hal
bahwa anggota masyarakat dapat mengakses karya-karya
cipta ini dari satu tempat dan pada suatu saat yang secara
individu dipilih mereka.
WPPT
•
•
Traktat khusus yang mengatur perlindungan
atas hak-hak pelaku dan produser rekaman
suara
Latar belakang traktat ini adalah dengan
semakin kuatnya pengaruh teknologi
informasi dan komunikasi terhadap
pembuatan karya pertunjukkan dan karya
rekaman suara serta keinginan untuk
menjaga keseimbangan antara para pelaku,
produser rekaman suara, serta kepentingan
umum seperti pendidikan.
Subjek Pengaturan WPPT
Mengatur hak-hak Pelaku dan hak-hak
produser rekaman suara.
Berkaitan dengan Pelaku dan produser
rekaman suara maka diatur pula tentang
hak-hak yang berkaitan dengan hal
tersebut yaitu mencakup hak reproduksi,
hak distribusi, hak penyewaan, hak
menyediakan/ menyelenggarakan
Hak-Hak Pelaku
Hak Moral
Hak Ekonomi dalam Pertunjukkan yang
tidak direkam
Hak Reproduksi
Hak Distribusi
Hak Penyewaan
Hak Menyediakan Rekaman Pertunjukkan
Hak
Pencipta
Di
Internet
Hak
Menggandakan
karya cipta
Hak membuat karya
derivatif
Hak Mendistribusikan
karya cipta kepada publik
Hak Memamerkan
Karya Cipta kepada Publik
Technological Protection Measures
WCT Article 11
Purpose: Using technology to prevent users
from using digital content in a manner that is
cotrary to terms of use
Example: Microsoft’s Office Product
activation (Compulsory registration)
Product only runs 50 times before going into
reduced functionally mode without
registration. Significant changes to hardware
of computer will cause product to go into
reduce functionally mode.
Technological Protection Measures
Divided into two types:
- Acces Control Rights; Technology that
effectively controls acces to a copy of
work/subject matter or a perfomance
- Copy Control rihgts; technology that
effectively prevents or limits the doing
any act comprised in copyright In a work/
subject matter, or unauthorised use of a
perfomance.
Right Management Information
WCT Article 12, obligation concerning
Right Management information
Purpose: evidence of work, author,
owner of rights/perfomer, number or
codes representing above.
Rights; RMI may not be knowingly
removed or altered with intent or
knowledge to facilitate copyright
infrigement, RMI removed works may not
be knowingly dealt with.
SARANA KONTROL
TEKNOLOGI
Pasal 27 UU Hak Cipta jo Pasal 11 WCT
WCT : Contracting parties shall provide
adequate legal protection and effective legal
remedies against the circumvention of
effective technological measures that are
used by authors in connection with the
exercise of their rights…
Sarana kontrol teknologi ini mencakup segala
instrumen teknologi yang dibuat khusus untuk
melindungi ciptaan, diantaranya : kode rahasia
(password), serial number, decryption, encryption,
watermark, dll.
65
PERLINDUNGAN DATABASE
Database dilindungi sebagai suatu ciptaan
berdasar atas “teknik” pemilihan atau
pengaturan suatu data.
Perlindungan tidak diperluas terhadap isi
dari database tersebut.
66
Software License
A software license (or software licence in
commonwealth usage) is a legal instrument (by way of
contract law) governing the usage or redistribution of
software. All software is copyright protected,
irrespective of whether it is in the public domain.
Contractual confidentiality is another way of protecting
software. A typical software license grants an end-user
permission to use one or more copies of software in
ways where such a use would otherwise constitute
copyright infringement of the software owner's
exclusive rights under copyright law.
Source:Wikipedia
Software Komputer - Lisensi
Komersial
Shareware
Freeware
Open source
Perjanjian penggunaan (Usage agreement)
Dengan atau tanpa
kompensasi/pembayaran
Pembajakan Software
Pembajakan adalah pencurian
Terjadi jika seseorang menjual,
mendistribusikan atau menggunakan
software tanpa ijin, seperti:
◦ membuat copy suatu software yang
berijin pada komputer yang lain;
◦ menduplikasi/memperbanyak cakram
optik berisi software dan menjualnya
Jenis-jenis pembajakan Software
Hard-disk loading – pemasangan software
secara ilegal pada komputer sebelum penjualan
dari penjual;
Counterfeit Software – penjualan dan
distribusi software bajakan tampilan fisik sangat
terlihat, contohnya tidak ada kotak, manual dan
lisensi;
Internet Piracy – penjualan distribusi dan
download melalui internet;
Corporate Piracy – pembajakan tanpa ijin oleh
pemakai akhir perusahaan paling merugikan
RESIKO ISP
(Internet Service Provider)
ISP menyediakan jasa layanan web hosting dimana para
pelanggan ISP kerap memasukkan barang-barang yang
melanggar Hak Cipta dalam situs mereka. ISP dapat
dikenai tuduhan turut serta memberikan peluang
terjadinya pelanggaran Hak Cipta. ISP memiliki
kewenangan untuk melakukan pemutusan atas jasa layanan
web hosting tertentu.
ISP selayaknya untuk memiliki perjanjian khusus dengan
pelanggannya untuk tidak melakukan perbanyakan dan atau
pengumuman suatu karya cipta tanpa ijin .
71
Pelanggaran Hak Cipta di Ineternet
dapat dilakukan dengan Cara:
Peer to Peer (P2P)
News Group= kelompok-kelompok diskusi dan peredaran sofware
ilegal
Internet Chat
Mail Order/Auction Sites = pemesanan barang-barang bajakan
melalui internet
File Transfer Protocol = standar bahasa komputer yang
memungkinkan komputer satu dengan yang lainnya saling tukar
menukar dokumen
Circumvention Information= tempat penyimpanan software
bajakan, memberikan bantuan teknis mengenai code, serial number
Site Link= link khusus yang terkait dengan web site tertentu
Elite Activities= kelompok khusus yang disebut ahli pembajakan
Pembuatan Linking
Terjadi pelanggaran Hak Cipta hanya jika
halaman web yang dituju oleh link tersebut
berisi suatu pelanggaran Hak Cipta,
seperti : situs penyedia file-file lagu dengan
format MP3.
73
FRAMING
Suatu pembuatan situs dimana dengan
menggunakan frame, memungkinkan
webmaster dapat menampilkan isi situs
lainnya tanpa meninggalkan situs yang
memberikan frame tersebut. Contoh : user
dapat melihat isi situs penyedia file MP3
sementara bagian dari situs awal tetap ada.
Problem juga mencakup menurunnya hit rate
situs karena masuk ke suatu situs tanpa
melewati hompepage dan turunnya keinginan
memasang iklan pada homepage.
74
Objek Hak Cipta yang sering dibajak
di Internet
Music
Film
Software
Database
Karya-karya Sastra
Buku
Ilmu Pengetahuan
Gambar/fotografi
Dll.
Kasus Game online Rising Force
Duplikat menggunakan Speedy (dimana IP selalu
berubah2) dan Data membuat ID diisi asal-asalan.
Barang hasil Duplikat.. di oper ke IP 122.144.4.147 (IP
Xenxen, dengan menggunakan ID
coreriss, cestelar, cevenuss, corsolar, besolar, bevenus,
bestelar,
cepolaris, celunar, ceeris, belunarr) di ID tersebut
email, nama ibu sama dengan yang tertera di ID
aixen888 (alias xenxen)
dimana Xenxen sebagai pelaku penjual
(terbukti
dengan
Friendster
nya
[email protected]). Dan banyak laporan user
memang mengatakan bahwa
xenxen sang penduplikat barang.
http://www.duit-enak.com/
http://www.cheghe.info/
di nyit2 pun ada ID yang posting menjual barang, dimana
dia memberitahukan bahwa dia
(penjual), bekerja sebagai OP Warnet siang di warnet
xenxen
Pelanggaran Hak Cipta melalui Internet
Penjualan VCD, CD, MP3 bajakan
Proses pembajakan Film
melalui Internet
Master bajakan
dari Malaysi,
Hongkong, USA
pembajak di Luar
Negeri (jaringan/
Penjual)
Internet
PEMBAJAK DI
INDONESIA
Diperbanyak :
-Duplikator
- Cetak cover
-- Packing
Distributor
Pedagang K5
Agen
Toko-toko
Perangkat Pembajakan
80
Ciri-ciri umum
Cakram Optik legal
PADA SAMPUL / COVERNYA
COVER ; JELAS, TAJAM & FULL COLOURS
ADA NAMA PRODUSER / DISTRIBUTORNYA
ADA STICKER HOLOGRAM LAMBANG PERUSAHAANNYA
MEMAKAI PITA / LABEL PPN (PAJAK PERTAMBAHAN NILAI)
VCD & DVD KARAOKE & FILM TERTERA NOMOR DAN
TANGGAL SENSOR
KEMASAN (PACKAGING) BAGUS
HARGA LEBIH MAHAL
PADA CAKRAM / KEPINGANNYA
LABEL CAKRAM ; JELAS, TAJAM & UMUMNYA FULL COLOURS
ADA NAMA PRODUSER / DISTRIBUTORNYA
VCD & DVD FILM TERTERA NOMOR DAN TANGGAL SENSOR
TERTERA KODE IFPI DARI MOULDING DAN STAMPER
HASIL GAMBAR DAN SUARA LEBIH JERNIH DAN JELAS
Apabila anak tidak dilatih
Jika besar bapanya
82
Logo
Perusahaa
n
Original
Harga Jual
No. Sensor
Pirate
s
Kasus Napster
Napster vs A&M Records Inc. Oleh
Pengadilan Amerika Serikat diputuskan :
Napster telah terbukti secara nyata
memberikan kontribusinya dalam
pelanggaran Hak Cipta, karena sebagai
perusahaan yang bergerak di bidang
internet telah memberikan fasilitas
software yang dapat digunakan untuk mendownload MP3 Music files di internet.
84
UPAYA PENYELESAIAN
SENGKETA
Upaya Perdata : Pasal 56 UU Hak Cipta
Pemegang Hak Cipta mengajukan gugatan ganti rugi
kepada Pengadilan Niaga atas pelanggaran Hak Ciptanya
dan meminta penyitaan terhadap benda yang diumumkan
atau hasil perbanyakan ciptaan itu.
Saat ini putusan wajib diberikan oleh Pengadilan Niaga
dalam jangka 3 bulan sejak gugatan didaftarkan . Putusan
ini dapat langsung diajukan upaya kasasi kepada MA yang
memberikan putusannya juga selama 3 bulan.
Upaya Pidana
Arbitrase/mediasi
85
SANKSI PIDANA
Pasal 72 (1) UU Hak Cipta : Barangsiapa
dengan sengaja dan tanpa hak melakukan
perbuatan melanggar hak eksklusif pencipta
(Pasal 2 ayat 1) atau melanggar hak terkait
(Pasal 49 ayat 1 dan 2) dipidana dengan pidana
penjara minimal 1 bulan dan/atau denda minimal
satu juta rupiah, atau penjara maksimal 7 tahun
dan/atau denda maksimal lima miliar rupiah.
86
SANKSI PIDANA
Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan,
memamerkan, mengedarkan atau menjual
kepada umum suatu barang hasil pelanggaran
Hak Cipta/Hak Terkait dipidana penjara
maksimal 5 tahun dan/atau denda maksimal
lima ratus juta rupiah.
Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak
memperbanyak penggunaan untuk
kepentingan komersial suatu program
komputer dipidana penjara maksimal 5 tahun
dan/atau denda lima ratus juta rupiah.
87
SANKSI PIDANA
Pelanggaran atas ketentuan mengenai
sarana kontrol teknologi diancam pidana
penjara maksimal 2 tahun dan/atau denda
maksimal seratus lima puluh juta rupiah.
Pelanggaran atas ketentuan peraturan
perizinan dan persyaratan produksi
cakram optik diancam pidana penjara
maksimal 5 tahun dan/atau denda maksimal
satu miliar lima ratus juta rupiah.
88
KESIMPULAN
Perkembangan teknologi yang pesat selayaknya
menjadi pemicu bagi para ahli hukum khususnya
dibidang Hak Cipta, untuk menciptakan
perangkat-perangkat hukum yang efektif
sehingga perlindungan terhadap hak-hak
pencipta tetap dapat terjaga.
Memasuki Era Digital , Indonesia telah
melakukan revisi terhadap Undang-Undang Hak
Cipta sehingga disesuaikan dengan internet treaty
(WCT dan WPPT) untuk menghadapai pesatnya
penyebaran karya cipta secara digital .
89
Terima Kasih