Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Pejeng kawan - Kecamatan Tampaksiring - Kabupaten Gejeng kawan.

LAPORAN KELUARGA DAMPINGAN
KULIAH KERJA NYATA
PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2016

DESA

: PEJENG KAWAN

KECAMATAN : KINTAMANI
KABUPATEN

: GIANYAR

PROVINSI

: BALI

Disusun oleh :
Ni Nyoman Ayu Krisna Devi


( 1308105021 )

PUSAT PELAYANAN PENGELOLAAN KKN
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS UDAYANA

KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat-Nya kegiatan KKN PPM Periode XIII Universitas Udayana dapat berjalan dengan
lancar. Dalam penyelesaian program Keluarga Dampingan, penulis banyak mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak yaitu :
1. Bapak Anak Agung Gede Oka, selaku Kepala Desa/Perbekel Pejeng Kawan yang
membantu penulis dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan
program di Keluarga Dampingan.
2. Ibu Dr. Ir. Rindang Dwiyani, M.Sc., selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang sudah
bersedia membantu segala aktifitas dan kebutuhan informasi selama KKN.
3. Bapak Gusti Nyoman Sulendra, selaku keluarga dampingan yang telah menerima
dengan baik dan terbuka sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar.
4. Teman-teman KKN PPM Periode XIII Tahun 2016 di Desa Pejeng Kawan yang telah

membantu dan menyemangati penulis dalam berbagai kesempatan.
Akhir kata, tiada gading yang tak retak begitu pula dengan laporan Keluarga
Dampingan ini masih jauh dari kesempurnaan. Penulis berharap semoga laporan
pendampingan keluarga ini dapat dimanfaatkan oleh para pihak yang terlibat dalam
program ini guna mencapai sasaran sesuai yang diharapkan.

Pejeng Kawan, 26 Agustus 2016

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
1.1 Profil Keluarga Dampingan ........................................................................................... 1
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan....................................................................................... 3
1.2.1 Pendapatan Keluarga ......................................................................................... 3

1.2.2 Pengeluaran Keluarga ........................................................................................ 3
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1 Permasalahan Keluarga ................................................................................................... 5
2.2 Masalah Prioritas ............................................................................................................ 6
BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
3.1 Program ........................................................................................................................... 7
3.2 Jadwal Program ............................................................................................................... 8
BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, & KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA
4.1 Waktu ............................................................................................................................ 12
4.2 Lokasi ............................................................................................................................ 12
4.3 Pelaksanaan ................................................................................................................... 12
4.4 Hasil .............................................................................................................................. 12
4.5 Kendala ......................................................................................................................... 13
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan ....................................................................................................................... 14
5.2 Rekomendasi ................................................................................................................. 14

LAMPIRAN

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
1.1.Profil Keluarga Dampingan
Desa Pejeng Kawan

merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan

Tampaksiring, Kabupaten Gianyar. Desa Pejeng Kawan terletak pada ketinggian 500 meter di
atas permukaan laut, secara geografis Desa Pejeng Kawan mempunyai batas – batas wilayah
tertentu yang berbatasan dengan desa lain di sekitarnya. Pada periode ke-XIII, desa ini
merupakan salah satu pilihan yang dapat dipilih untuk menjadi lokasi KKN PPM Universitas
Udayana.
Kegiatan keluarga dampingan merupakan salah satu program dalam KKN PPM
Universitas Udayana. Kegiatan keluarga dampingan di Desa Pejeng Kawan dilaksanakan di lima
dusun atau banjar yang terdiri atas Banjar Tatiapi, Banjar Tatiapi Kelod, Banjar Dukuh Kawan,
Banjar Dukuh Kangin, Banjar Dukuh Geria, dan Banjar Sala. Kegiatan keluarga dampingan ini
bertujuan untuk memberikan bantuan, pemecahan masalah, dan juga sebagai teman diskusi bagi
keluarga dampingan. Program KKN PPM UNUD mewajibkan mahasiswa untuk memiliki
keluarga dampingan, dimana mahasiswa berperan sebagai anak asuh yang akan mengidentifikasi
masalah dan mencari solusi untuk masalah yang sedang dihadapi oleh keluarga dampingan.
Keluarga yang didampingi mahasiswa adalah keluarga yang termasuk dalam kriteria keluarga

kurang sejahtera. Diharapkan dengan adanya bantuan dari mahasiswa, maka keluarga tersebut
dapat meningkatkan kesejahteraan, baik dari segi materi atau spiritualnya untuk menuju hidup
yang lebih baik atau untuk membantu untuk memecahkan kesulitan yang sedang dihadapinya
dengan memberikan solusi yang tepat.
Pada kegiatan keluarga dampingan, mahasiswa diwajibkan untuk memiliki keluarga
dampingan dimana mahasiswa berperan sebagai anak asuh yang akan mengidentifikasi masalah
dan membantu memecahkan atau mencari jalan keluar dari masalah yang telah dihadapi oleh
keluarga dampingan, sehingga dengan adanya mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan
kesejahteraan, baik dari segi materi atau spiritualnya untuk menuju hidup yang lebih baik.
Keluarga yang ditunjuk untuk menjadi keluarga dampingan saya adalah Keluarga Bapak Gusti
Nyoman Sulendra.

Identitas Keluarga Dampingan
No

1

2

3


4

Nama
Gusti Nyoman

Status

Umur
(th)

Pendidikan

Pekerjaan

Keterangan

Satpam dan

Kepala


buruh

Keluarga

Menikah

41

SMA

Ni Made Dwi Kasih

Menikah

33

SMP

Gusti Ayu Putu


Belum

Junihari

Menikah

6

-

-

Anak

Gusti Ngurah Made

Belum

Bagus Wiguna


Menikah

1

-

-

Anak

Sulendra

Ibu Rumah
Tangga

Istri

Keluarga Bapak Gusti Nyoman Sulendra adalah keluarga yang tergolong kurang mampu
yang beristrikan Ibu Ni Made Dwi Kasih dengan 1 orang anak perempuan dan 1 orang anak

laki-laki. Anak pertama bernama Gusti Ayu Putu Junihari yang berusia 6 tahun dan saat ini
duduk di kelas 1 SD di SD Negeri 1 Pejeng. Anak kedua bernama Gusti Ngurah Made Bagus
Wiguna yang merupakan balita berusia 1 tahun
Bapak Gusti Nyoman Sulendra beserta angggota keluarga tinggal di Banjar Dukuh Geria
dengan lahan seluas lima are. Dalam satu pekarangan tersebut hanya terdapat satu kepala
keluarga saja. Di rumah Bapak Gusti Nyoman Sulendra terdiri atas dua bangungan yaitu satu
bangunan yang berukuran 8x5m, dengan empat kamar dan kamar mandi. Satu kamar tidur
digunakan sebagai tempat tidur keempat anggota keluarga Bapak Gusti Nyoman Sulendra, satu
kamar digunakan oleh ayah dari Bapak Gusti Nyoman Sulendra, dan kamar lainnya dipakai
sebagai tempat menyimpan peralatan banten. Satu kamar lainnya dipergunakan sebagai dapur
karena Bapak Gusti Nyoman Sulendra tidak memiliki bangunan dapur sebagaimana karakteristik
rumah tradisionl Bali. Kondisi bangunan rumah Bapak Darma sampai saat ini berupa bangunan
permanen dengan lantai berupa keramik. Untuk kamar mandi keluarga Bxapak Darma bisa
dianggap kurang layak karena bangunannya yang sangat kotor dan kecil. Untuk mencapai atau
mengakses rumah Bapak Gusti Nyoman Sulendra, kita harus melalui jalan aspal yang kondisinya
sudah banyak berlubang. Terdapat serambi kecil di depan kamar yang biasanya digunakan untuk

menerima tamu. Untuk kondisi kesehatan keluarga, Bapak Gusti Nyoman Sulendra dan Gusti
Ayu Putu Junihari memiliki penyakit sesak yang diidap sejak dulu.


1.2.Ekonomi Keluarga Dampingan
1.2.1

Pendapatan Keluarga

Sumber pendapatan utama keluarga Gusti Nyoman Sulendra berasal dari hasil kerja
sebagai satpam di salah satu Villa di daerah Ubud dan buruh angkut. Penghasilan yang diperoleh
dari pekerjaan sebagai satpam sebesar Rp. 1.700.000 per bulan

dan pekerjaan sampingan

sebagai buruh mengirim barang sebesar Rp. 100.000 per hari. Akan tetapi pekerjaannya sebagai
buruh mengirim barang hanya sewaktu-waktu apabila ada panggilan. Dari hasil pendapatannya
tersebut beliau harus menghidupi istri dan anaknya.

1.2.2

Pengeluaran Keluarga
-

Kebutuhan Sehari-hari

Pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari keluarga Bapak Gusti Nyoman Sulendra yaitu
menghabiskan 1,5 kg beras yang seharga Rp. 16.500 serta pengeluaran untuk lauk pauk Rp.
25.000 per harinya.

-

Pendidikan

Untuk bidang pendidikan, keluarga Bapak Gusti Nyoman Sulendra tidak mengeluarkan
biaya untuk SPP Gusti Ayu Putu Junihari yang duduk di kelas 1 SD Negeri 1 Pejeng Kawan.
Biaya yang dikeluarkan adalah untuk keperluan sekolah lain seperti buku-buku dan peralatan
sekolah lainnya.

-

Sosial

Pengeluaran keluarga Bapak Gusti Nyoman Sulendra di bidang kegiatan sosial adalah
iuran PKK sebesar Rp. 5000 dan iuran desa sebesar Rp. 100.000 untuk keperluan acara desa.

-

Listrik dan Air

Untuk listrik, besar daya yang digunakan oleh keluarga Bapak Gusti Nyoman Sulendra
sebesar 1.300 watt, perbulannya membeli pulsa listrik sebesar Rp. 50.000. Air untuk keperluan
rumah tangga menggunakan air yang bersumber dari PAM yang per bulannya membayar ratarata sebesar Rp. 45.000. untuk kebutuhan air minum mengambil air di Beji.

-

Kesehatan

Keluarga Bapak Gusti Nyoman Sulendra memiliki kartu BPJS Kesehatan peserta
mandiri.

BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1.

Permasalahan Keluarga

Untuk menggali permasalahan yang dialami oleh keluarga Ibu Made Kastini, penulis
menggunakan pendekatan wawancara secara kekeluargaan dengan seluruh anggota keluarga.
Dalam waktu satu bulan pendampingan, telah dilakukan enam belas kali pertemuan dengan
keluarga binaan. Identifikasi masalah yang terdapat pada keluarga dampingan diperoleh setelah
melakukan beberapa kali kunjungan. Kunjungan dilakukan hampir setiap hari pada jam tertentu,
penulis melakukan pendekatan secara bertahap yaitu tidak langsung menanyakan masalah yang
ada secara langsung tetapi sedikit demi sedikit menanyakan masalah yang terdapat dalam
keluarga dampingan ini. Hal ini dilakukan agar keluarga dampingan tidak terkejut karena penulis
menanyakan hal-hal yang bersifat intern. Penulis berbincang-bincang dengan anggota keluarga
baik tentang program KKN, pekerjaan, kesehatan, pendidikan maupun tentang kondisi keluarga.
Masalah-masalah yang dialami oleh keluarga dampingan diantaranya masalah perekonomian
keluarga, masalah administrasi dan masalah infrastruktur.

a.) Masalah Infrastruktur
Keluarga Bapak Gusti Nyoman Sulendra tidak memiliki bangunan dapur, Secara
infrastruktur tradisional Bali, bangunan rumah tempat beristirahat dan dapur haruslah terpisah
namun karena keterbatasan biaya, beliau menggunakan bangunan untuk tidur sebagai dapur.
Terdapat satu buah kamar mandi di rumah Bapak Gusti Nyoman Sulendra, akan tetapi kamar
mandi tersebut sudah tidak layak pakai karena sudah reyot dan kotor.

b.) Masalah Perekonomian
Dengan kondisi perekonomian Bapak Gusti Nyoman Sulendra yang pas-pasan, beliau
tidak pernah menerima beras miskin (raskin) karena kurangnya pemerataan penerima raskin di
Banjar Dukuh Geria. Padahal dengan pemberian raskin akan sangat mengurangi beban untuk
pengeluaran kebutuhan sehari-hari. Selain itu beliau juga tidak menerima bantuan lain seperti
kompor dan gas LPG.

c.) Masalah Administrasi
Bapak Gusti Nyoman Sulendra tidak memiliki SIM (Surat Izin Mengemudi) karena SIM
yang sebelumnya telah melewati tanggal kadaluarsa dan belum diperpanjang lagi oleh beliau
karena belum sempat mengurus.

2.2.

Masalah Prioritas Keluarga

Setelah satu bulan mendampingi keluarga bapak Gusti Nyoman Sulendra dapat
disimpulkan bahwa masalah prioritas dari keluarga ini adalah masalah kebersihan dan
perekonomian. Masalah perekonomian mendasari permasalahan rumah tangga yang nantinya
bisa mempengaruhi semua aspek kehidupan. Kesadaran akan kerbersihan sangatlah penting
untuk ditanamkan kepada kedua anak beliau sejak usia dini agar terbiasa dengan pola hidup yang
bersih dan sehat. Apabila hal itu tidak ditanamkan semenjak usia dini

BAB III
USULAN PERSOLUSIAN MASALAH
3.1.

Program

Dengan pengidentifikasian dan memprioritaskan masalah maka munculah usaha dalam
memecahkan masalah-masalah yang ada. Usaha-usaha tersebut merupakan program-program
yang akan diberikan kepada keluarga untuk memecahkan masalah di dalam keluarga tersebut
terutama masalah yang akan diprioritaskan. Program-program tersebut berupa alternatifalternatif yang merupakan sumbangan, saran-saran dan motivasi bagi keluarga dampingan.
Solusi masalah prioritas dalam keluarga dampingan direkomendasikan kepada keluarga
dampingan terkait. Adapun alternative solusi yang berupa program yang diberikan adalah
sebagai berikut:

a.) Masalah Perekonomian Keluarga
Untuk mengatasi permasalahan perekonomian keluarga Bapak Gusti Nyoman Sulendra
adalah dengan memperbaiki cara pengelolaan pengeluaran uang keluarga. Diperlukan kontrol
yang lebih baik sehingga diketahui mana yang prioritas yang harus dibeli dan mana yang bukan.
Dengan mengurangi pengeluaran yang tidak perlu, dapat menjadi salah satu perbaikan
pengelolan keuangan keluarga. Di samping itu, menyisihkan uang lebih dari pendapatan juga
dapat menjadi cara perbaikan pengelolaan keuangan. Selain itu bisa juga dengan mengajarkan
anak Bapak Gusti Nyoman Sulendra, yaitu Gusti Ayu Putu Junihari dan Gusti Ngurah Made
Bagus Wiguna untuk menabung sejak dini.
Selain dengan memberikan tersebut, penulis juga menjelaskan tentang bank sampah
kepada keluarga Bapak Gusti Nyoman Sulendra. Bank Sampah merupakan salah satu program
utama dalam KKN PPM di Desa Pejeng Kawan. Prinsip dari bank sampah adalah dengan
mengumpulkan barang0barang bekas yang digunakan sehari-hari dan dapat ditukarkan dengan
sejumlah uang dalam bentuk tabungan. Walaupun jumlahnya tidak seberapa tetapi apabila tekun
dan dilakukan secara berkesinambungan akan mendapatkan hasil yang lumayan dan dapat
digunakan untuk menambah pemasukkan keluarga. Istri dari Bapak Gusti Nyoman Sulendra

telah hadir dan ikut mendaftar saat pembukaan program bank sampah di Banjar Dukuh Geria
pada tanggal 2 Agustus 2016.

b.) Masalah Administrasi
Masalah adminstrasi diberikan solusi oleh penulis dengan cara penyuluhan akan
pentingnya fungsi dari SIM. Penjelasan berupa informasi-informasi yang dibutuhkan agar
keluarga Bapak Gusti Nyoman Sulendra mengetahui pentingnya administrasi tersebut ketika ada
keperluan keluar kota untuk mengurus keperluan dan lain-lain.

c.) Pemberian Bantuan Peralatan Sekolah
Program pemberian bantuan ini diberikan untuk anak pertama Bapak Gusti Nyoman
Sulendra yaitu Gusti Ayu Putu Junihari. Pemberian bantuan diberikan berupa satu buah tas
sekolah, satu lusin buku, dan satu set alat tulis. Hal ini bertujuan untuk meringankan pengeluaran
Bapak Gusti Nyoman Sulendra dalam bidang pendidikan.

d.) Membantu Mendaftarakan dalam Sensus Keluarga Kurang Mampu
Sensus Keluarga Kurang Mampu merupakan salah satu program KKN, dimana
mahasiswa mensurvey dan mendata keluarga kurang mampu di lingkungan Desa Pejeng Kawan.
Penulis melakukan pendataan di rumah Bapak Gusti Nyoman Sulendra karena dirasa tepat.
Penulis juga membantu melaporkan kepada kelian mengenai keadaan keluarga kurang
mampuagar dapat diberikan bantuan.

3.2.

Jadwal Kegiatan

Adapun agenda kegiatan keluarga dampingan ini adalah dilaksanakan sesuai dengan
jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM XI di Desa Pejeng Kawan
dimana untuk jadwal kunjungan ke keluarga dampingan minimal 15 kali dalam sebulan yang
setara dengan 90 jam kegiatan.

No

Hari/ Tanggal

Keterangan
Melakukan survey KK Dampingan dan perkenalan

1

Sabtu, 23 Juli 2016

dengan keluarga Bapak Gusti Nyoman Sulendra (2
jam)

2

3

4

5

Senin, 25 Juli 2016

Selasa, 26 Juli
2016

Rabu, 27 Juli 2016

12
13

penghasilan

KK

dampingan (4 jam)

Lebih mengakrabkan diri dan mengobrol dengan Ibu
Ni Made Dwi Kasih yang lebih sering dirumah (3 jam)

Ni Made Dwi Kasih yang lebih sering dirumah (3 jam)

Sabtu, 30 Juli 2016

11

dan

2016

7

10

pekerjaan

Lebih mengakrabkan diri dan mengobrol dengan Ibu

Jumat, 29 Juli 2016

9

Menanyakan

Kamis, 28 Juli

6

8

Menanyakan profil KK dampingan (4 jam)

Minggu, 31 Juli
2016
Senin, 1 Agustus
2016
Selasa, 2 Agustus
2016
Rabu, 3 Agustus
2016
Kamis, 4 Agustus
2016
Jumat, 5 Agustus

Belajar untuk mendekatkan diri dengan Gusti Ngurah
Made Bagus Wiguna (4 jam)
Belajar untuk mendekatkan diri dengan Gusti Ngurah
Made Bagus Wiguna (2 jam)
Menanyakan kebutuhan apa saja yang dikonsumsi (3,5
jam)
Menggunakan cara komunikasi yang bersahabat dan
membantu pekerjaan rumahnya agar cepat selesai (3
jam)
Memberikan saran persuasif terhadap keluarga agar
menjaga kebersihan. (4 jam)
Membantu mengajari pelajaran matematika Gusti Ayu
Putu Junihari (3 jam)
Berdiskusi dengan keluarga mengenai profil yang
belum terlengkapi. (4 jam)
Membantu membersihkan rumah dan memberitahukan

2016
14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26
27

Sabtu, 6 Agustus
2016
Minggu, 7 Agustus
2016
Senin, 8 Agustus
2016
Rabu, 10 Agustus
2016
Kamis, 11 Agustus
2016
Jumat, 12 Agustus
2016
Sabtu, 13 Agustus
2016
Minggu, 14
Agustus 2016
Senin, 15 Agustus

tentang bank sampah. (4 jam)
Membantu mengajari pelajaran matematika Gusti Ayu
Putu Junihari (2 jam)
Menjelaskan tentang kegiatan bank sampah untuk
membantu perekonomian keluarga (4 jam)
Bertukar pikiran mengenai masalah perekonomian (4
jam)
Membantu pekerjaan rumahnya agar cepat selesai (4
jam)
Lebih mengakrabkan diri dengan Gusti Ngurah Made
Bagus Wiguna (3 jam)
Mengobrol dengan Bapak Gusti Nyoman Sulendra (1
jam)
Membantu mengatasi perekonomian keluarga dengan
membatasi pengeluaran yang tidak perlu (5 jam)
Membantu pekerjaan rumahnya agar cepat selesai (3
jam)
Membantu mengajari pelajaran Bahasa Inggris (2 jam)

2016
Selasa, 16 Agustus
2016
Rabu, 17 Agustus
2016
Kamis, 18 Agustus
2016
Jumat, 19 Agustus
2016
Sabtu, 20 Agustus

Membantu pekerjaan rumahnya agar cepat selesai dan
bermain dengan Gusti Ngurah Made Bagus Wiguna
(3,5 jam)
Membantu mengajari kembali pelajaran sekolah (3
jam)
Memastikan bahwa solusi yang telah disiapkan dan
diberikan melalui diskusi telah memberi pengaruh
positif terhadap keluarga (4 jam)
Membantu

mengajari

pelajaran

Bahasa

Inggris,

menjelaskan tentang hidup sehat. (5 jam)
Membantu memasak dna menyiapkan banten (2 jam)

2016
28

Minggu, 21
Agustus 2016
Total

Melakukan perpisahan sekaligus penyerahan bantuan.
(2 jam)
91 jam

BAB IV
PELAKSANAAN PENDAMPINGAN KELUARGA
4.1.

Waktu

Adapun waktu yang digunakan untuk kegiatan keluarga dampingan ini adalah termasuk
ke dalam Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa
yaitu minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan.

4.2.

Lokasi

Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan keluarga dampingan ini adalah
sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi desa yang yang dimaksud adalah
Desa Pejeng Kawan, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar. Sedangkan secara spesifik
lokasi keluarga dampingan dari Keluarga Gusti Nyoman Sulendra adalah di Banjar Dukuh Geria,
Desa Pejeng Kawan, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar.

4.3.

Pelaksanaan

Adapun pelaksanaan kegiatan keluarga dampingan ini adalah dilaksanakan sesuai dengan
jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM XIII di Desa Pejeng Kawan
dimana untuk jadwal kunjungan ke keluarga dampingan minimal 15 kali dalam sebulan yang
setara dengan 90 jam kegiatan.

4.4.

Hasil
Berbicara mengenai hasil dari beberapa program yang dilaksanakan untuk pendampingan

keluarga Bapak Gusti Nyoman Sulendra tidak dapat diukur hanya dalam waktu yang cukup
singkat. Tetapi, dari beberapa program yang telah dilaksanakan diharapkan dapat memperbaiki
kondisi perekonomian keluarga, menyadarkan untuk selalu menjaga kebersihan.

4.5.

Kendala
Selama proses pendampingan keluarga Bapak Gusti Nyoman Sulendra adapun beberapa

kendala yang dihadapi oleh penulis yaitu sebagai berikut.

a). Jarang bertemu Bapak Gusti Nyoman Sulendra karena beliau bekerja selama 13 jam
perhari dengan jadwal yang terkadang pagi sampai malam atau siang sampai pagi,
sehingga lebih berinteraksi hanya dengan istrinya Ibu Ni Made Dwi Kasih
b). Masih kurangnya pemahaman mengenai program yang akan dijalankan, sehingga
harus dijelaskan secara perlahan.
c). Jadwal program kelompok yang kadang-kadang berbenturan dengan jadwal program
KK Dampingan sehingga memerlukan penyesuaian waktu kembali.

BAB V
PENUTUP
5.1.

Kesimpulan

Berdasarkan pengamatan dari mahasiswa pendamping, masalah-masalah yang
dihadapi oleh keluarga Bapak Gusti Nyoman Sulendra belum semuanya dapat diatasi
selama masa masa KKN PPM Periode XIII ini. Masalah yang sudah dapat diatasi
adalah masalah administrasi. Masalah perekonomian dan tempat tinggal belum dapat
diatasi secara keseluruhan oleh mahasiswa pendamping karena dampak dari saran-saran
yang diberikan oleh mahasiswa belum dapat sepenuhnya diaplikasikan.

5.2.

Rekomendasi

Saran dari penulis untuk keluarga Bapak Gusti Nyoman Sulendra adalah untuk
mengikuti program bank sampah secara berkelanjutan. Untuk KKN PPM periode
berikutnya adalah sebaiknya keluarga Bapak Gusti Nyoman Sulendra mendapat
dampingan kembali dari mahasiswa KKN PPM untuk membantu keluarga Bapak Gusti
Nyoman Sulendra mengatasi masalah-masalah yang dihadapi dan untuk memantau
keberlanjutan pembelajaran yang sudah diberikan oleh penulis.

LAMPIRAN

Gambaran Umum Kondisi Rumah KK Dampingan

Foto saat berbaur dan mengumpulkan data KK Dampingan

Foto saat memberikan kenang-kenangan