Pengaruh Batu Kapur Sebagai Filler pada Campuran Laston Lapis Aus (AC-WC).

(1)

PENGARUH BATU KAPUR SEBAGAI FILLER PADA

CAMPURAN LASTON LAPIS AUS (AC-WC)

Dennis Aldimus NRP: 1221063

Pembimbing: Tan Lie Ing, S.T., M.T.

ABSTRAK

Penelitian tentang agregat pengganti maupun filler untuk campuran perkerasan lentur telah dilakukan mengingat banyaknya material yang memungkinkan untuk digunakan salah satunya adalah batu kapur. Menggunakan material lain sebagai bahan pengganti memungkinkan mutu perkerasan lentur memiliki stabilitas yang tinggi dan daya tahan yang lama, dapat juga sebaliknya. Pada penelitian ini digunakan campuran laston lapis aus gradasi kasar. Penelitian terkait pengganti agregat perlu dilakukan sebagai bahan evaluasi untuk pengujian selanjutnya.

Penelitian bertujuan mengevaluasi pengaruh batu kapur sebagai filler pada campuran laston lapis aus (AC-WC). Penelitian ini menggunakan tiga jenis persentase kadar filler yang berbeda, yaitu 100% abu batu; 50% abu batu dan 50% batu kapur; 100% batu kapur. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu Metode Marshall.

KAO yang diperoleh, yaitu 6,7%. Hasil analisis Marshall pada kadar aspal optimum dari ketiga jenis kadar filler menghasilkan parameter Marshall yang hampir sesuai dengan spesifikasi. Seiring dengan bertambahnya kadar filler batu kapur, nilai stabilitas mengalami penurunan dari 1941,881kg menjadi 1104,898kg. Nilai pelelehan mengalami peningkatan dari 3,817mm pada 100% abu batu menjadi 5,173mm pada batu kapur 100%. Hal tersebut menyebabkan nilai MQ pada 100% batu kapur tidak memenuhi spesifikasi. Nilai VMA mengalami penurunan dari 16,872% menjadi 14,248% pada kadar filler 50% abu batu dan 50% batu kapur, selanjutnya 10,891% adalah yang terendah pada kadar filler 100% batu kapur sehingga tidak memenuhi spesifikasi batas minimum 15%. Variasi kapur yang bagus untuk laston lapis aus hanya sampai pada kadar kapur maksimum 50%. Kata kunci: Laston Lapis Aus, Abu Batu, Batu Kapur, Bahan Pengisi, Stabilitas,


(2)

THE EFFECT OF LIMESTONE AS FILLER

MATERIALS IN ASPHALT CONCRETE

WEARING COURSE (AC-WC)

Dennis Aldimus NRP: 1221063

Supervisor: Tan Lie Ing, S.T., M.T.

ABSTRACT

Research on aggregate substitutes or filler for flexible pavement mixture has been done considering the amount of material that makes it possible to use one of them is limestone. Using other materials as substitutes enables flexible pavement

quality has high stability and long durability, can also be the opposite. In this study

the use of asphalt concrete wearing course coarse gradation. Related research

aggregate replacement needs to be done to evaluate candidates for further testing. The study aims to evaluate the effect of limestone as a substitute in the Asphalt Concrete-Wearing Course (AC-WC). This study used three different percentage levels of filler, including 100% stone dust; 50% stone dust and 50% limestone; 100% limestone. The method used in the study of methods Marshall.

KAO obtained at a percentage of 6.7%. Marshall analysis results in

optimum asphalt content of the three types of filler content produces nearly Marshall parameter according to specifications. Along with increasing levels of limestone filler, the value decreased stability of 1941.881kg be 1104.898kg. Values increased from 3.817mm melting at 100% stone dust into limestone 5.173mm at 100%. This caused the value of MQ at 100% limestone does not meet specifications. VMA value decreased from 16.872% to 14.248% at a level of 50% of stone dust filler and 50% limestone, hereinafter 10.891% is the lowest at the rate of 100% limestone filler that does not meet the minimum specification of 15%. Variations lime nice to asphalt concrete wearing course only up to a maximum of 50% limestone content.

Keywords: Asphalt Concrete-Wearing Course, Stone Dust, Limestone, Filler, Stability, Flow


(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN... iv

SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR ... v

SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR SINGKATAN DAN NOTASI ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan Penelitian ... 2

1.3 Ruang Lingkup Penelitian ... 2

1.4 Sistematika Penulisan ... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 3

2.1 Perkerasan Lentur ... 3

2.2 Laston ... 4

2.3 Campuran Beton Aspal ... 6

2.3.1 Agregat ... 6

2.3.2 Aspal... 8

2.3.2.1 Jenis Aspal ... 8

2.3.2.2 Fungsi Aspal Sebagai Bahan Perkerasan Lentur ... 10

2.4 Gradasi ... 11

2.5 Karakteristik Beton Aspal ... 13

2.6 Kadar Aspal Rencana ... 15

2.7 Sifat Volumetrik Campuran Beton Aspal ... 16

2.7.1 Berat Jenis Bulk Total Agregat Campuran ... 16

2.7.2 Berat Jenis Efektif Agregat ... 16

2.7.3 Berat Jenis Maksimum Campuran ... 17

2.7.4 Berat Jenis Bulk Campuran Padat ... 17

2.7.5 Penyerapan Aspal ... 18

2.7.6 Kadar Aspal Efektif ... 18

2.7.7 Rongga di Antara Mineral Agregat (VMA) ... 19

2.7.8 Rongga dalam Campuran (VIM) ... 19

2.7.9 Rongga Terisi Aspal (VFA) ... 20

2.7.10 Pengujian Beton Aspal dengan Alat Marshall ... 20

BAB III METODE PENELITIAN ... 22


(4)

3.2 Peralatan Penelitian ... 24

3.3Bahan Uji ... 24

3.4Penentuan Fraksi Agregat ... 25

3.5 Pengujian Bahan Material ... 25

3.5.1 Pengujian Material Aspal ... 25

3.5.2 Pengujian Material Agregat ... 25

3.6 Pembuatan Benda Uji ... 27

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 30

4.1Hasil Perencanaan Gradasi Agregat Campuran ... 30

4.2Pengujian Kualitas Material ... 32

4.3Penentuan Berat Jenis, Penyerapan Aspal, dan Kadar Aspal Rencana37 4.4Hasil Pengujian Marshall pada Kadar Aspal Rencana ... 39

4.5 Hasil Pengujian Marshall pada Kadar Aspal Optimum ... 46

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 50

5.1 Simpulan ... 50

5.2 Saran ... 51

DAFTAR PUSTAKA ... 52


(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Jenis Gradasi Agregat... 12

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian ... 22

Gambar 4.1 Hubungan Kadar Aspal dengan VMA ... 41

Gambar 4.2 Hubungan Kadar Aspal dengan VIM ... 42

Gambar 4.3 Hubungan Kadar Aspal dengan VFA... 42

Gambar 4.4 Hubungan Kadar Aspal dengan Stabilitas ... 43

Gambar 4.5 Hubungan Kadar Aspal dengan Flow ... 44

Gambar 4.6 Hubungan Kadar Aspal dengan MQ ... 44


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Ketentuan Sifat-sifat Campuran Laston ... 5

Tabel 2.2 Ketentuan Agregat Kasar ... 6

Tabel 2.3 Ketentuan Agregat Halus ... 7

Tabel 2.4 Ketentuan-Ketentuan Aspal Keras ... 11

Tabel 2.5 Gradasi Agregat Gabungan Untuk Campuran Beraspal ... 12

Tabel 3.1 Pengujian Aspal ... 25

Tabel 3.2 Pengujian Agregat Kasar ... 26

Tabel 3.3 Pengujian Agregat Halus ... 26

Tabel 3.4 Pengujian Filler ... 26

Tabel 3.5 Jumlah Sampel Rencana ... 28

Tabel 4.1 Proporsi Agregat Campuran... 30

Tabel 4.2 Pengujian Aspal ... 33

Tabel 4.3 Pengujian Agregat Kasar ... 35

Tabel 4.4 Pengujian Agregat Halus ... 36

Tabel 4.5 Pengujian Filler ... 36

Tabel 4.6 Berat Jenis dan Penyerapan Aspal ... 37

Tabel 4.7 Kadar Aspal Rencana ... 38

Tabel 4.8 Hasil Pengujian Marshall pada Kadar Aspal Rencana ... 39

Tabel 4.9 Rata-Rata Hasil Analisis Marshall pada Kadar Aspal Rencana ... 40

Tabel 4.10 Perhitungan Hasil Pengujian Marshall dengan Kadar Filler Abu Batu 100% ... 46

Tabel 4.11 Perhitungan Hasil Pengujian Marshall dengan Kadar Filler Abu Batu 50% dan Batu Kapur 50% ... 47

Tabel 4.12 Perhitungan Hasil Pengujian Marshall dengan Kadar Filler Batu Kapur 100%... 47

Tabel 4.13 Hasil Statistik Deskriptif Kadar Filler 100% Abu Batu ... 48

Tabel 4.14 Hasil Statistik Deskriptif Kadar Filler 50%:50% ... 48

Tabel 4.15 Hasil Statistik Deskriptif Kadar Filler 100% Batu Kapur ... 48


(7)

DAFTAR SINGKATAN DAN NOTASI

Singkatan Bahasa Inggris Bahasa Indonesia

AASHTO American Association of

State Highway and

Transportation Officials

Asosiasi Amerika dari Jalan Raya dan Transportasi

AB Stone Dust Abu Batu

AC-Base Asphalt Concrete-Base Aspal Beton-Fondasi

AC-BC Asphalt Concrete-Binder

Course

Aspal Beton-Lapis Antara

AC-WC Asphalt Concrete-Wearing

Course

Aspal Beton-Lapis Aus

ASTM American Society of

Testing and Material

Pengujian dan Bahan Standar Amerika

BK Limestone Batu Kapur

KAO Optimum Content of

Asphalt

Kadar Aspal Optimum

MQ Marshall Quotient Hasil Bagi Marshall

Laston Asphalt-Concrete Lapis Aspal Beton

PI Plasticity Index Plastisitas Index

SNI Indonesian National

Standard

Standar Nasional Indonesia

SSD Saturated Surface Dry Permukaan jenuh

VFA Void Filled with Asphalt Rongga Terisi Aspal

VIM Voids In The Mix Rongga Dalam Campuran

VMA Voids in the Mineral

Aggregate

Rongga di Antara Mineral

Agregat

Notasi Keterangan

B Berat piknometer diisi air

Ba Berat benda uji dalam air

Bj Berat benda uji permukaan jenuh

Bk Berat benda kering oven

C Celcius

CA Nilai persentase agregat kasar

cm Centimeter

FA Nilai persentase agregat halus

FF Nilai persentase filler

F Flow

Ga Berat jenis aspal

Gmb Berat jenis campuran setelah pemadatan

Gmm Berat jenis maksimum beton aspal yang belum dipadatkan


(8)

Notasi Keterangan

Gsb Berat jenis bulk total agregat

Gsbn Berat jenis bulk dari masing-masing fraksi agregat

Gse Berat jenis efektif

K Konstanta

kg kilogram

mm milimeter

P1 Persentase berat masing-masing fraksi terhadap agregat

Pa Persentase kadar aspal terhadap total campuran

Pb Kadar Aspal Rencana

Pba Penyerapan aspal

Pbe Kadar aspal efektif

Ps Kadar agregat

S Stabilitas

Vbulk Volume campuran selama pemadatan


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran L.1 Proporsi Agregat Campuran ... 56

Lampiran L.2 Pengujian Aspal ... 56

Lampiran L.3 Pengujian Agregat ... 59

Lampiran L.4 Penentuan Kadar Aspal Rencana ... 65

Lampiran L.5 Berat Jenis dan Penyerapan Aspal pada Agregat Campuran ... 66


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkerasan jalan merupakan lapisan perkerasan yang terletak di antara lapisan tanah dasar dan roda kendaraan. Perkerasan jalan berfungsi memberikan pelayanan kepada sarana transportasi dan selama masa pelayanannya diharapkan tidak terjadi kerusakan yang berarti. Pengetahuan tentang sifat, pengadaan, dan pengolahan dari bahan penyusun perkerasan jalan sangat diperlukan agar perkerasan jalan sesuai dengan mutu yang diharapkan (Sukirman, 2003). Jenis-jenis perkerasan jalan, yaitu perkerasan lentur, perkerasan kaku, dan perkerasan komposit. Bahan pengikat yang umumnya dipakai adalah aspal dan beton. Perkerasan lentur memakai aspal sebagai bahan pengikatnya.

Beberapa penelitian tentang penggunaan filler pada perkerasan lentur telah dilakukan, seperti penggunaan kapur sebagai bahan pengisi (filler) terhadap karakteristik campuran beton aspal lapis aus gradasi halus. Penggunaan kapur sebagai filler disimpulkan bahwa penambahan kadar kapur dapat meningkatkan nilai stabilitas dari kadar kapur 0% ke kadar kapur 25% sebesar 11,53% dan dari kadar kapur 0% ke kadar kapur 50% mengalami peningkatan sebesar 4,73%, nilai durabilitas mengalami peningkatan dari kadar kapur 0% ke kadar kapur 25% sebesar 0,5% dan dari kadar kapur 0% ke kadar kapur 50% meningkat sebesar 1,4%. Pada penelitian tersebut digunakan kadar kapur 0%, 25%, dan 75% terhadap berat filler (Andri, 2012).

Penelitian tentang agregat pengganti maupun filler untuk campuran perkerasan lentur telah dilakukan mengingat banyaknya material yang memungkinkan untuk digunakan, salah satunya adalah batu kapur. Menggunakan material lain sebagai filler memungkinkan mutu perkerasan lentur memiliki stabilitas tinggi dan daya tahan lama, dapat juga sebaliknya. Pada penelitian ini digunakan campuran laston lapis aus gradasi kasar. Penelitian terkait filler perlu dilakukan sebagai bahan evaluasi untuk pengujian selanjutnya.


(11)

1.2Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah mengevaluasi pengaruh batu kapur sebagai filler pada campuran laston lapis aus (AC-WC).

1.3Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian Tugas Akhir ini adalah:

1. Agregat kasar dan agregat halus berasal dari Padalarang;

2. Filler yang digunakan yaitu abu batu hasil pemecahan batu (stone crusher) dan

batu kapur Padalarang;

3. Bahan pengikat aspal menggunakan aspal Pertamina penetrasi 60;

4. Penelitian benda uji dengan variasi kadar filler abu batu dan batu kapur, yaitu

100% abu batu; 50% abu batu dan 50% batu kapur; 100% batu kapur;

5. Pengujian menggunakan Marshall Test;

6. Pengujian dilakukan di Laboratorium Material Jalan, Universitas Kristen

Maranatha Bandung.

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan hasil penelitian yang digunakan adalah Bab I, Pendahuluan, membahas latar belakang, tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan. Pembahasan mengenai teori-teori yang berhubungan dengan penelitian, seperti: perkerasan lentur, agregat, dan lain-lain terdapat pada Bab II, Tinjauan Pustaka. Bab III, Metode Penelitian, berisi diagram alir penelitian dan metode pengujian. Bab IV, Analisis Data dan Pembahasan, membahas analisis data pengujian dan pembahasan. Simpulan dan saran mengenai penelitian yang telah dilakukan disajikan pada Bab V, Simpulan dan Saran.


(12)

BAB V

SIMPULAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pengujian di laboratorium dengan tiga jenis kadar filler, yaitu: 100% abu batu; 50% abu batu dan 50% batu kapur; 100% batu kapur, dapat disimpulkan bahwa:

1. Pada pengujian kualitas material baik agregat maupun aspal telah memenuhi

spesifikasi.

2. Kadar Aspal Optimum yang diperoleh pada campuran laston lapis aus, yaitu

6,7%.

3. Hasil analisis parameter Marshall pada ketiga jenis kadar filler berbeda, yaitu:

a. Nilai stabilitas tertinggi terdapat pada kadar filler 100% abu batu, yaitu

1941,881kg. Kemudian diikuti dengan kadar filler 50% abu batu dan 50% batu kapur sebesar 1368,491kg, selanjutnya 100% batu kapur mendapatkan nilai stabilitas sebesar 1104,898kg. Semua jenis kadar filler memenuhi spesifikasi batas minimum stabilitas 800kg.

b. Nilai flow meningkat seiring dengan adanya penambahan variasi kapur. Pada

abu batu 100% mendapatkan nilai flow sebesar 3,817mm, 50% abu batu dan 50% batu kapur mendapatkan nilai flow sebesar 4,877mm selanjutnya 100% batu kapur memperoleh nilai flow sebesar 5,173mm memenuhi syarat berdasarkan batas minimum 3mm.

c. Kadar filler batu kapur 100% tidak memenuhi spesifikasi nilai MQ, yaitu

250kg/mm. Hal ini disebabkan karena rendahnya nilai stabilitas dan tingginya nilai flow sehingga nilai MQ yang diperoleh juga menjadi lebih kecil, yaitu 213,569kg/mm. Pada kadar filler berbeda telah memenuhi spesifikasi, yaitu kadar filler 100% abu batu mendapatkan hasil 508,993kg/mm dan 50% abu batu dan 50% batu kapur mendapatkan hasil 280,707kg/mm.

d. Kadar filler 50% abu batu dan 50% batu kapur diperoleh nilai VMA sebesar

14,248% dan 100% batu kapur diperoleh nilai VMA sebesar 10,891%. Nilai VMA tersebut tidak memenuhi spesifikasi atau berada di bawah batas


(13)

minimum, yaitu 15%. Pada kadar filler 100% abu batu telah memenuhi spesifikasi, yaitu 16,872%.

e. Nilai VIM pada semua jenis kadar filler telah memenuhi spesifikasi, yaitu

4,639% pada 100% abu batu; 4,661% pada 50% abu batu dan 50% batu kapur; 4,401 pada 100% batu kapur, berdasarkan batas minimum dan batas maksimum masing-masing 3,5% dan 5%.

f. Nilai VFA pada kadar filler 100% batu kapur diperoleh 59,625% tidak

memenuhi spesifikasi berdasarkan batas minimum, yaitu 65%, sedangkan nilai VFA pada kadar filler 100% abu batu; 50% abu batu dan 50% batu kapur masing-masing diperoleh 72,519% dan 67,288% telah memenuhi spesifikasi.

4. Dari enam persyaratan yang harus dipenuhi ternyata syarat VMA, VFA, dan

hasil bagi Marshall tidak terpenuhi pada kadar filler 100% batu kapur dan syarat VMA tidak terpenuhi pada kadar filler 50% abu batu dan 50% batu kapur. Oleh karena itu, penggunaan batu kapur dapat diterapkan pada campuran laston lapis aus gradasi kasar tetapi dengan penambahan batu kapur yang tinggi cenderung menurunkan nilai stabilitas dan persyaratan VMA, VFA, dan hasil bagi Marshall semakin tidak terpenuhi. Pada penelitian ini, penambahan batu kapur yang cocok untuk campuran laston lapis aus, yaitu pada kadar filler batu kapur maksimum 50%.

5.2 Saran

1. Pada laston lapis aus gradasi kasar disarankan menggunakan abu batu sebagai

filler dibandingkan dengan batu kapur karena batu kapur lebih cenderung menurunkan nilai stabilitas.

2. Perlu dilakukan pengujian batu kapur yang lebih spesifik, misalnya pada kadar

filler batu kapur 20%, 40%, 60% dan 80% atau sampai nilai-nilai batas persyaratan terpenuhi.


(14)

PENGARUH BATU KAPUR SEBAGAI FILLER PADA

CAMPURAN LASTON LAPIS AUS (AC-WC)

Diajukan sebagai syarat untuk menempuh ujian sarjana di Program Studi S-1 Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Kristen Maranatha Bandung

Disusun Oleh:

DENNIS ALDIMUS

NRP: 1221063

Pembimbing:

TAN LIE ING, S.T., M.T.

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG


(15)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat yang dilimpahkan oleh-Nya, sehingga dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir. Tugas Akhir merupakan pembahasan laporan penelitian dengan judul

PENGARUH BATU KAPUR SEBAGAI FILLER PADA CAMPURAN LASTON LAPIS AUS (AC-WC). Tugas Akhir diajukan sebagai syarat untuk

menempuh ujian sarjana di Program Studi S-1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penyusun telah banyak menerima bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih khusunya kepada:

1. Ibu Tan Lie Ing, S.T., M.T., selaku dosen pembimbing yang telah banyak

memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan Tugas Akhir.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. Budi Hartanto Susilo, M.Sc., Dr. Ir. Samun Haris, M.T., Ir.

Santoso Urip G, M.T., selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan dan saran dalam penyusunan Tugas Akhir.

3. Bapak Dr. Yosafat Aji Pranata, S.T., M.T., selaku Ketua Program Studi S-1

Teknik Sipil, Universitas Kristen Maranatha.

4. Ibu Hanny Juliany Dani, S.T., M.T., dan Dr. Yosafat Aji Pranata, S.T., M.T.,

selaku dosen wali selama masa perkuliahan.

5. Seluruh dosen Program Studi S-1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas

Kristen Maranatha, yang telah mendidik dan membina sejak awal perkuliahan.

6. Seluruh staf administrasi Program Studi S-1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik,

Universitas Kristen Maranatha.

7. Bapak Yoyo Sutaryo, selaku pembimbing praktikum yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam proses penelitian.

8. Bapak Paulus Tangke, S.PAK, M.Pd dan Ibu Sarliani Lallo, S.PAK yang telah

dengan tulus, penuh kasih sayang dan kesabaran dalam memberikan kepercayaan, dorongan, dukungan materil, doa, serta nasihat yang tidak pernah putus, sehingga penulis dapat menyelesaikan studi, serta kakak dan adikku tersayang. Resty Anggraeni, Sam Kharatuan Ridho, Ary Kristianto Lallo,


(16)

Dimas Anugerah Lallo, dan Christie Maharani Lallo yang telah memberikan semangat dan hiburan, serta keluarga besar yang selalu memberikan doa.

9. Elza Intan Sumarre, Prayolga Toban Palilu, Dardanella Lybra Patiallo, Anjas

Pongsibidang, Ayu Lestari, Natalia Kandari, dan XVII Barana’ yang selalu

menjadi sahabat terbaik dan memberikan doa serta semangat.

10. Dea Putri Perceka, S.T., Ivan Imanuel, S.T., Dea Teodora Ferninda, S.T.,

Endang Elisa Hutajulu, S.T., Nico Nathaniel Sutanto, S.T., Agita Risma Artika, S.T., Harry Novriandi, S.T., Reinaldo, S.T., Ricky Candra, Mayani Asima, Mirazeli Arampele, Michael Gunawan, Frans Andre, Ariel, Lina Sihasale, Grace Siahaya, Carvila Renita Onda, Khibouth Ambrosia, Yabel yang telah membantu dalam melakukan pengujian di Laboratorium Material Transportasi.

11. Teman-teman Teknik Sipil Universitas Kristen Maranatha khususnya angkatan

2012 yang selalu memberikan dukungan, doa dan bantuan morilnya selama ini sehingga Tugas Akhir ini bisa selesai.

12. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini yang

tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penyusun juga menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi isi maupun fisik maka, kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat diharapkan sehingga Tugas Akhir ini dapat menjadi lebih baik lagi.

Akhir kata, penyusun berharap Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat dan sumbangan nyata bagi rekan-rekan mahasiswa Program Studi S-1 Teknik Sipil pada khusunya.

Bandung, 1 Maret 2017 Penyusun

Dennis Aldimus NRP: 1221063


(17)

DAFTAR PUSTAKA

[1] Andri, 2012, Pengaruh Penggunaan Kapur Sebagai Bahan Pengisi (Filler) Terhadap Karakteristik Campuran Beton Aspal Lapis Aus (AC-WC), Skripsi Universitas Tadulako, Palu.

[2] Departemen Pekerjaan Umum, 2010, Spesifikasi Umum Perkerasan Aspal, Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga.

[3] Kementerian Pekerjaan Umum, 2012, Daftar Standar Dan Pedoman Bahan Konstruksi Bangunan Dan Rekayasa Sipil, Panitia Teknik Bahan Konstruksi Bangunan Dan Rekayasa Sipil, Jakarta.

[4] Laboratorium Transportasi Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Kristen Maranatha, 2001, Pedoman Praktikum Bahan Perkerasan Jalan, Bandung. [5] Putrowijoyo, R., Kajian Laboratorium Sifat Marshall Dan Durabilitas Asphalt

Concrete – Wearing Course (AC-WC) Dengan Membandingkan Penggunaan

Antara Semen Portland Dan Abu Batu Sebagai Filler, Tesis Universitas Diponegoro, Semarang.

[6] Saodang, Hamirhan., Perancangan Perkerasan Jalan Raya, Nova, Bandung. [7] SNI 06-2433-1991, 1991, Cara Uji Titik Nyala Dan Titik Bakar Aspal Dengan

Alat Cleveland Open Cup), Departemen Pekerjaan Umum, Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum.

[8] SNI 06-2434-1991, 1991, Cara Uji Titik Lembek Aspal Dengan Alat Cincin Dan Bola (Ring and Ball), Departemen Pekerjaan Umum, Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum.

[9] SNI 03-2439-1991, 1991, Cara Uji Kelekatan Agregat Terhadap Aspal, Departemen Pekerjaan Umum, Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum.

[10] SNI 06-2441-1991, 1991, Cara Uji Berat Jenis Aspal Keras, Departemen Pekerjaan Umum, Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum.

[11] SNI 06-2456-1991, 1991, Cara Uji Penetrasi Aspal, Departemen Pekerjaan Umum, Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum.


(18)

[12] SNI 2417:2008, 2008, Cara Uji Keausan Agregat Dengan Mesin Abrasi Los Angeles, Departemen Pekerjaan Umum, Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum.

[13] Sukirman, S., 1999, Perkerasan Lentur Jalan Raya, Nova, Bandung. [14] Sukirman, S., 2003, Beton Aspal Campuran Panas, Granit, Jakarta. [15] Sukirman, S., 2012, Beton Aspal Campuran Panas, ITENAS, Bandung.


(1)

51 Universitas Kristen Maranatha

minimum, yaitu 15%. Pada kadar filler 100% abu batu telah memenuhi spesifikasi, yaitu 16,872%.

e. Nilai VIM pada semua jenis kadar filler telah memenuhi spesifikasi, yaitu 4,639% pada 100% abu batu; 4,661% pada 50% abu batu dan 50% batu kapur; 4,401 pada 100% batu kapur, berdasarkan batas minimum dan batas maksimum masing-masing 3,5% dan 5%.

f. Nilai VFA pada kadar filler 100% batu kapur diperoleh 59,625% tidak memenuhi spesifikasi berdasarkan batas minimum, yaitu 65%, sedangkan nilai VFA pada kadar filler 100% abu batu; 50% abu batu dan 50% batu kapur masing-masing diperoleh 72,519% dan 67,288% telah memenuhi spesifikasi. 4. Dari enam persyaratan yang harus dipenuhi ternyata syarat VMA, VFA, dan hasil bagi Marshall tidak terpenuhi pada kadar filler 100% batu kapur dan syarat VMA tidak terpenuhi pada kadar filler 50% abu batu dan 50% batu kapur. Oleh karena itu, penggunaan batu kapur dapat diterapkan pada campuran laston lapis aus gradasi kasar tetapi dengan penambahan batu kapur yang tinggi cenderung menurunkan nilai stabilitas dan persyaratan VMA, VFA, dan hasil bagi Marshall semakin tidak terpenuhi. Pada penelitian ini, penambahan batu kapur yang cocok untuk campuran laston lapis aus, yaitu pada kadar filler batu kapur maksimum 50%.

5.2 Saran

1. Pada laston lapis aus gradasi kasar disarankan menggunakan abu batu sebagai filler dibandingkan dengan batu kapur karena batu kapur lebih cenderung menurunkan nilai stabilitas.

2. Perlu dilakukan pengujian batu kapur yang lebih spesifik, misalnya pada kadar filler batu kapur 20%, 40%, 60% dan 80% atau sampai nilai-nilai batas persyaratan terpenuhi.


(2)

PENGARUH BATU KAPUR SEBAGAI FILLER PADA

CAMPURAN LASTON LAPIS AUS (AC-WC)

Diajukan sebagai syarat untuk menempuh ujian sarjana di Program Studi S-1 Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Kristen Maranatha Bandung

Disusun Oleh: DENNIS ALDIMUS

NRP: 1221063

Pembimbing:

TAN LIE ING, S.T., M.T.

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG


(3)

vii Universitas Kristen Maranatha

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat yang dilimpahkan oleh-Nya, sehingga dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir. Tugas Akhir merupakan pembahasan laporan penelitian dengan judul PENGARUH BATU KAPUR SEBAGAI FILLER PADA CAMPURAN LASTON LAPIS AUS (AC-WC). Tugas Akhir diajukan sebagai syarat untuk menempuh ujian sarjana di Program Studi S-1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penyusun telah banyak menerima bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih khusunya kepada:

1. Ibu Tan Lie Ing, S.T., M.T., selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan Tugas Akhir. 2. Bapak Prof. Dr. Ir. Budi Hartanto Susilo, M.Sc., Dr. Ir. Samun Haris, M.T., Ir.

Santoso Urip G, M.T., selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan dan saran dalam penyusunan Tugas Akhir.

3. Bapak Dr. Yosafat Aji Pranata, S.T., M.T., selaku Ketua Program Studi S-1 Teknik Sipil, Universitas Kristen Maranatha.

4. Ibu Hanny Juliany Dani, S.T., M.T., dan Dr. Yosafat Aji Pranata, S.T., M.T., selaku dosen wali selama masa perkuliahan.

5. Seluruh dosen Program Studi S-1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, yang telah mendidik dan membina sejak awal perkuliahan. 6. Seluruh staf administrasi Program Studi S-1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik,

Universitas Kristen Maranatha.

7. Bapak Yoyo Sutaryo, selaku pembimbing praktikum yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam proses penelitian.

8. Bapak Paulus Tangke, S.PAK, M.Pd dan Ibu Sarliani Lallo, S.PAK yang telah dengan tulus, penuh kasih sayang dan kesabaran dalam memberikan kepercayaan, dorongan, dukungan materil, doa, serta nasihat yang tidak pernah putus, sehingga penulis dapat menyelesaikan studi, serta kakak dan adikku tersayang. Resty Anggraeni, Sam Kharatuan Ridho, Ary Kristianto Lallo,


(4)

viii Universitas Kristen Maranatha

Dimas Anugerah Lallo, dan Christie Maharani Lallo yang telah memberikan semangat dan hiburan, serta keluarga besar yang selalu memberikan doa. 9. Elza Intan Sumarre, Prayolga Toban Palilu, Dardanella Lybra Patiallo, Anjas

Pongsibidang, Ayu Lestari, Natalia Kandari, dan XVII Barana’ yang selalu menjadi sahabat terbaik dan memberikan doa serta semangat.

10. Dea Putri Perceka, S.T., Ivan Imanuel, S.T., Dea Teodora Ferninda, S.T., Endang Elisa Hutajulu, S.T., Nico Nathaniel Sutanto, S.T., Agita Risma Artika, S.T., Harry Novriandi, S.T., Reinaldo, S.T., Ricky Candra, Mayani Asima, Mirazeli Arampele, Michael Gunawan, Frans Andre, Ariel, Lina Sihasale, Grace Siahaya, Carvila Renita Onda, Khibouth Ambrosia, Yabel yang telah membantu dalam melakukan pengujian di Laboratorium Material Transportasi. 11. Teman-teman Teknik Sipil Universitas Kristen Maranatha khususnya angkatan 2012 yang selalu memberikan dukungan, doa dan bantuan morilnya selama ini sehingga Tugas Akhir ini bisa selesai.

12. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penyusun juga menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi isi maupun fisik maka, kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat diharapkan sehingga Tugas Akhir ini dapat menjadi lebih baik lagi.

Akhir kata, penyusun berharap Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat dan sumbangan nyata bagi rekan-rekan mahasiswa Program Studi S-1 Teknik Sipil pada khusunya.

Bandung, 1 Maret 2017 Penyusun

Dennis Aldimus NRP: 1221063


(5)

52 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

[1] Andri, 2012, Pengaruh Penggunaan Kapur Sebagai Bahan Pengisi (Filler) Terhadap Karakteristik Campuran Beton Aspal Lapis Aus (AC-WC), Skripsi Universitas Tadulako, Palu.

[2] Departemen Pekerjaan Umum, 2010, Spesifikasi Umum Perkerasan Aspal, Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga.

[3] Kementerian Pekerjaan Umum, 2012, Daftar Standar Dan Pedoman Bahan Konstruksi Bangunan Dan Rekayasa Sipil, Panitia Teknik Bahan Konstruksi Bangunan Dan Rekayasa Sipil, Jakarta.

[4] Laboratorium Transportasi Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Kristen Maranatha, 2001, Pedoman Praktikum Bahan Perkerasan Jalan, Bandung. [5] Putrowijoyo, R., Kajian Laboratorium Sifat Marshall Dan Durabilitas Asphalt

Concrete – Wearing Course (AC-WC) Dengan Membandingkan Penggunaan

Antara Semen Portland Dan Abu Batu Sebagai Filler, Tesis Universitas Diponegoro, Semarang.

[6] Saodang, Hamirhan., Perancangan Perkerasan Jalan Raya, Nova, Bandung. [7] SNI 06-2433-1991, 1991, Cara Uji Titik Nyala Dan Titik Bakar Aspal Dengan

Alat Cleveland Open Cup), Departemen Pekerjaan Umum, Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum.

[8] SNI 06-2434-1991, 1991, Cara Uji Titik Lembek Aspal Dengan Alat Cincin Dan Bola (Ring and Ball), Departemen Pekerjaan Umum, Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum.

[9] SNI 03-2439-1991, 1991, Cara Uji Kelekatan Agregat Terhadap Aspal, Departemen Pekerjaan Umum, Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum.

[10] SNI 06-2441-1991, 1991, Cara Uji Berat Jenis Aspal Keras, Departemen Pekerjaan Umum, Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum.

[11] SNI 06-2456-1991, 1991, Cara Uji Penetrasi Aspal, Departemen Pekerjaan Umum, Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum.


(6)

53 Universitas Kristen Maranatha

[12] SNI 2417:2008, 2008, Cara Uji Keausan Agregat Dengan Mesin Abrasi Los Angeles, Departemen Pekerjaan Umum, Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum.

[13] Sukirman, S., 1999, Perkerasan Lentur Jalan Raya, Nova, Bandung. [14] Sukirman, S., 2003, Beton Aspal Campuran Panas, Granit, Jakarta. [15] Sukirman, S., 2012, Beton Aspal Campuran Panas, ITENAS, Bandung.