Uji Efektivitas Antibakteri Ekstrak Bunga Cengkeh (Eugenia aromaticum) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Streptococcus mutans.

(1)

(2)

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Andalas Padang Skripsi, Februari 2014

Sedaci Yandaka (1010341007)

Uji Efektivitas Antibakteri Ekstrak Bunga Cengkeh (Eugenia aromaticum) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Streptococcus mutans.

ix + 45 Halaman + 12 Gambar + 5 Tabel + 7 Lampiran ABSTRAK

Ekstrak Bunga Cengkeh (Eugenia aromaticum) bersifat sebagai antibakteri karena mengandung senyawa eugenol, eugenol asetat, karyopilena yang merupakan golongan fenol yang dapat digunakan dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans penyebab karies. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas antibakteri ekstrak bunga cengkeh terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans dengan konsentrasi 2%, 3,5%, dan 5%.

Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan rancanga posttest dengan kontrol grup. Ekstrak dibuat dengan cara maserasi selama 3x24 jam menggunakan pelarut etanol 96%, dan aquades sebagai kontrol perlakuan. Cakram direndam di dalam keenam kelompok larutan selama 30 menit, kemudian diletakkan pada media Blood Agar yang mengandung Streptococcus mutans untuk melihat daya hambatnya yang telah diinkubasi selama 24 jam. Perhitungan daya hambat dilakukan dengan menggunakan kaliper.

Hasil penelitian menunjukkan, aquades (kontrol negatif) tidak memiliki daya hambat (0 mm), dan ketiga konsentrasi ekstrak bunga cengkeh memiliki daya hambat dengan kategori kuat. Konsentrasi 2% rata – rata diameter zona hambat 12,7 mm, konsentrasi 3,5% rata – rata diameter zona hambat 15,4 mm, konsentrasi 5% rata –rata diameter zona hambat 18,9 mm). Uji statistik One Way ANOVA terdapat perbedaan yang bermakna antara semua konsentrasi Ekstrak Bunga Cengkeh terhadap aquades sebagai kontrol perlakuan dengan p=0.000.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak bunga cengkeh efektif digunakan untuk menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans.

Kata kunci : ekstrak bunga cengkeh, diameter zona hambat, Streptococcus mutans.


(3)

Faculty Of Dentistry

University of Andalas Padang Script, Februari 2014

Sedaci Yandaka (1010341007)

Antibacterial Effectivity Test of Eugenia aromaticum Extract to Streptococcus mutans Bacteria growth

ix + 45 page + 12 picture + 5 Table + 7 Attachment ABSTRACT

Eugenia aromaticum extract is antibacterial because it contains eugenol, eugenol acetat, caryophilene from phenol group. It can be use to inhibit caries bacteria streptococcus mutans growth. The purpose of study is to discover antibacterial effectivity of eugenia aromaticum extract to Streptococcus mutans growth with concentration 2%, 3.5% and 5%.

Study method is experimental with posttest control gorup design. Extract is made by maseration for 3 x 24 hours using ethanol 96% solvent and aquadest as control group. Disc place in 6 solvent group for 30 minute, then it’s put in streptococcus mutans contained Blood agar to see the power of inhibiting has been incubated for 24 hours. Measurement of inhibition power is done by using caliper. Data is analized by One Way ANOVA continued by LSD test (double comparation).

Result of study shows that aquades (negative control) doesn’t have inhibition power (0 mm) and 3 Eugenia aromaticum Extract consentration has strong inhibition power. Average inhibition zone of 2% concentration is 12,7 mm, inhibition zone of 3.5% concentration is 15,4 mm and inhibition zone of 5% concentration is 18,9 mm. Statistic test One Way ANOVA shows that there is significant difference among all Eugenia aromaticum Extract toward aquadest as control with p=0.000.

Conclusion of this study is Eugenia aromaticum Extract can be used to inhibit Streptococcus mutans bacteria growth.

Key word : Eugenia aromaticum extract, diameter of inhibition zone, Streptococcus mutans


(4)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahan alam telah lama digunakan di bidang kedokteran maupun kedokteran gigi untuk keperluan preventif, kuratif dan rehabilitatif. Pengobatan dengan menggunakan tanaman obat di Indonesia perlu digali lebih mendalam, khususnya sumber daya nabati Indonesia yang dikenal kaya dengan keanekaragaman hayati (Purnamasari dkk, 2010). Penggunaan tanaman obat tradisional telah banyak digunakan untuk pemeliharaan dan perawatan kesehatan, diperkirakan terdapat ribuan jenis tanaman yang diindikasikan bermanfaat untuk keperluan pengobatan termasuk pengobatan penyakit gigi dan mulut. Salah satu bahan antibakteri yang melimpah, mudah diperoleh dan dianggap memiliki kemampuan antibakteri adalah minyak cengkeh (Eugenia aromaticum) (Sari, 2008). Indonesia merupakan negara produsen dan konsumen cengkeh terbesar di dunia, terutama untuk memenuhi kebutuhan bahan baku rokok kretek (Nurdjannah, 2004).

Tanaman cengkeh mempunyai sifat khas, karena semua bagiannya mulai dari akar, batang, daun serta bunga mengandung minyak atsiri atau essential oil (Kumala dan Indriani, 2008). Minyak cengkeh digunakan dalam industri makanan, minuman dan pengobatan sehari-hari, minyak cengkeh juga digunakan dalam industri obat-obatan karena mempunyai efek farmakologi sebagai stimulan, anastetik lokal, karminatif, antiemetik, antiseptik, dan antispasme (Nurdjannah, 2004). Daun cengkeh sering digunakan dalam berbagai macam pengobatan, antara


(5)

lain sebagai obat batuk, obat sakit perut, dan obat sakit gigi. Minyak atsiri cengkeh juga digunakan untuk mengobati infeksi pada kulit (Kumala dan Indriani, 2008).

Senyawa yang terkandung dalam minyak cengkeh antara lain eugenol, carophyllene, eugenol asetat dan alpha-humelene. eugenol merupakan senyawa terbanyak, yang memiliki aktivitas antibakteri yang berspektrum luas terhadap bakteri gram positif ataupun gram negatif. Eugenol termasuk dalam golongan Fenool yang dapat mendenaturasi protein dengan cara merusak dinding sel bakteri (Sari, 2008).

Nurdjannah (2004) menyatakan terdapat 250 jenis bakteri dirongga mulut. Beberapa bakteri bersifat membantu proses pencernaan tahap awal dalam rongga mulut namun ada juga bakteri tertentu yang dapat mempengaruhi pertumbuhan karies gigi dan infeksi lainnya di rongga mulut. Bakteri yang paling banyak di rongga mulut adalah Streptococcus sp. termasuk didalamnya Streptococcus mutans, Streptococcus viridans, Lactobacillus acidophyllus serta banyak bakteri lainnya yang berperan dalam pembentukan plak dan karies gigi.

Salah satu spesies bakteri yang dominan dalam mulut yaitu bakteri Streptococcus mutans. Jenis bakteri ini diketahui merupakan bakteri penyebab utama timbulnya karies gigi. Telah banyak penelitian yang membuktikan adanya korelasi positif antara jumlah bakteri Streptococcus mutans pada plak gigi dengan prevalensi karies gigi. Hal ini disebabkan beberapa karakteristik dari bakteri Streptococcus mutans yaitu mampu mensintesis polisakarida ekstraseluler α (1-3) yang tidak larut dari sukrosa, dapat memproduksi asam laktat melalui proses


(6)

homofermentasi, membentuk koloni yang melekat dengan erat pada permukaan gigi, dan lebih bersifat asidogenik dibanding spesies lainnya. Oleh karena itu bakteri ini telah menjadi target utama dalam upaya pencegahan karies gigi (Sabir, 2005).

Berdasarkan data dari RISKESDAS 2007 menunjukkan bahwa prevalensi karies gigi di Indonesia sebanyak 46,5% dan yang mempunyai pengalaman karies sebesar 72,1% (DEPKES, 2008). Penyakit gigi dan mulut menduduki urutan pertama dari daftar 10 besar penyakit yang paling sering dikeluhkan masyarakat Indonesia (Mikhail dan Chandra, 2012). Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu aspek pendukung paradigma sehat dan merupakan strategi pembangunan nasional untuk mewujudkan Indonesia sehat 2010 (Kementrian Kesehatan RI, 2007). Upaya yang dilakukan untuk mencegah karies gigi adalah dengan melakukan pemeriksaan gigi secara rutin 6 bulan sekali ke dokter gigi, penambalan gigi dan penggunaan obat-obatan alami yang mudah didapat dan dapat dilakukan sendiri oleh masyarakat (Sumarno, 2012).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula obat kumur yang dihasilkan dari ekstrak cengkeh dapat menghambat tumbuhnya bakteri yang dapat menyebabkan plak dan karies gigi (Nurdjannah, 2004). Obat kumur dengan kandungan cengkeh dengan konsentrasi 2% dapat digunakan untuk mengobati sakit gigi dan ginggivitis (Sari, 2008). Eugenol sebagai antibakteri juga memiliki kemampuan sebagai antiviral dan antiinflamasi, minyak atsiri cengkeh dengan konsentrasi 1-5% dapat digunakan sebagai obat kumur (Sari, 2008).


(7)

Berdasarkan masalah di atas, penulis tertarik untuk melakukan uji efektifitas antibakteri ekstrak bunga cengkeh (Eugenia aromaticum) terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans pada beberapa konsentrasi yaitu, 2%, 3,5% dan 5%.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana perbedaan efektivitas ekstrak bunga cengkeh dengan berbagai konsentrasi terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans ?

1.3Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Diketahuinya tingkat efektivitas dari ekstrak bunga cengkeh (Eugenia aromaticum) dengan berbagai konsentrasi terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui efektivitas antibakteri ekstrak bunga cengkeh konsentrasi 2% terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans. 2. Untuk mengetahui efektivitas antibakteri ekstrak bunga cengkeh

konsentrasi 3,5% terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans. 3. Untuk mengetahui efektivitas antibakteri ekstrak bunga cengkeh


(8)

4. Untuk mengetahui konsentrasi efektif ekstrak bunga cengkeh (Eugenia aromaticum) untuk menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans.

1.4Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat : a. Bagi masyarakat

Memberikan informasi tentang khasiat antibakteri ekstrak bunga cengkeh (Eugenia aromaticum).

b. Bagi institusi

Memberikan kontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan tentang efektivitas ekstrak bunga cengkeh (Eugenia aromaticum) terhadap pertumbuhan bakeri Streptococcus mutans.

c. Bagi peneliti

Sebagai sarana penerapan ilmu kedokteran gigi yang telah didapat selama ini serta meningkatkan wawasan dan pengetahuan dalam bidang penelitian.

d. Bagi peneliti lain

Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian yang berkaitan dengan efektivitas ekstrak bunga cengkeh terhadap pertumbuhan jumlah koloni bakteri Streptococcus mutans.


(9)

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini hanya dibatasi pada uji efektivitas antibakteri ekstrak bunga cengkeh (Eugenia aromaticum) pada konsentrasi 2%, 3,5%, dan 5% terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans.


(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahan alam telah lama digunakan di bidang kedokteran maupun kedokteran gigi untuk keperluan preventif, kuratif dan rehabilitatif. Pengobatan dengan menggunakan tanaman obat di Indonesia perlu digali lebih mendalam, khususnya sumber daya nabati Indonesia yang dikenal kaya dengan keanekaragaman hayati (Purnamasari dkk, 2010). Penggunaan tanaman obat tradisional telah banyak digunakan untuk pemeliharaan dan perawatan kesehatan, diperkirakan terdapat ribuan jenis tanaman yang diindikasikan bermanfaat untuk keperluan pengobatan termasuk pengobatan penyakit gigi dan mulut. Salah satu bahan antibakteri yang melimpah, mudah diperoleh dan dianggap memiliki kemampuan antibakteri adalah minyak cengkeh (Eugenia aromaticum) (Sari, 2008).Indonesia merupakan negara produsen dan konsumen cengkeh terbesar di dunia, terutama untuk memenuhi kebutuhan bahan baku rokok kretek (Nurdjannah, 2004).

Tanaman cengkeh mempunyai sifat khas, karena semua bagiannya mulai dari akar, batang, daun serta bunga mengandung minyak atsiri atau essential oil (Kumala dan Indriani, 2008). Minyak cengkeh digunakan dalam industri makanan, minuman dan pengobatan sehari-hari, minyak cengkeh juga digunakan dalam industri obat-obatan karena mempunyai efek farmakologi sebagai stimulan, anastetik lokal, karminatif, antiemetik, antiseptik, dan antispasme (Nurdjannah, 2004). Daun cengkeh sering digunakan dalam berbagai macam pengobatan, antara


(2)

lain sebagai obat batuk, obat sakit perut, dan obat sakit gigi. Minyak atsiri cengkeh juga digunakan untuk mengobati infeksi pada kulit (Kumala dan Indriani, 2008).

Senyawa yang terkandung dalam minyak cengkeh antara lain eugenol, carophyllene, eugenol asetat dan alpha-humelene. eugenol merupakan senyawa terbanyak, yang memiliki aktivitas antibakteri yang berspektrum luas terhadap bakteri gram positif ataupun gram negatif. Eugenol termasuk dalam golongan Fenoolyang dapat mendenaturasi protein dengan cara merusak dinding sel bakteri (Sari, 2008).

Nurdjannah (2004) menyatakan terdapat 250 jenis bakteri dirongga mulut. Beberapa bakteri bersifat membantu proses pencernaan tahap awal dalam rongga mulut namun ada juga bakteri tertentu yang dapat mempengaruhi pertumbuhan karies gigi dan infeksi lainnya di rongga mulut. Bakteri yang paling banyak di rongga mulut adalah Streptococcus sp. termasuk didalamnya Streptococcus mutans, Streptococcus viridans, Lactobacillus acidophyllus serta banyak bakteri lainnya yang berperan dalam pembentukan plak dan karies gigi.

Salah satu spesies bakteri yang dominan dalam mulut yaitu bakteri Streptococcus mutans. Jenis bakteri ini diketahui merupakan bakteri penyebab utama timbulnya karies gigi. Telah banyak penelitian yang membuktikan adanya korelasi positif antara jumlah bakteri Streptococcus mutans pada plak gigi dengan prevalensi karies gigi. Hal ini disebabkan beberapa karakteristik dari bakteri Streptococcus mutans yaitu mampu mensintesis polisakarida ekstraseluler α (1-3) yang tidak larut dari sukrosa, dapat memproduksi asam laktat melalui proses


(3)

homofermentasi, membentuk koloni yang melekat dengan erat pada permukaan gigi, dan lebih bersifat asidogenik dibanding spesies lainnya. Oleh karena itu bakteri ini telah menjadi target utama dalam upaya pencegahan karies gigi (Sabir, 2005).

Berdasarkan data dari RISKESDAS 2007 menunjukkan bahwa prevalensi karies gigi di Indonesia sebanyak 46,5% dan yang mempunyai pengalaman karies sebesar 72,1% (DEPKES, 2008). Penyakit gigi dan mulut menduduki urutan pertama dari daftar 10 besar penyakit yang paling sering dikeluhkan masyarakat Indonesia (Mikhail dan Chandra, 2012). Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu aspek pendukung paradigma sehat dan merupakan strategi pembangunan nasional untuk mewujudkan Indonesia sehat 2010 (Kementrian Kesehatan RI, 2007). Upaya yang dilakukan untuk mencegah karies gigi adalah dengan melakukan pemeriksaan gigi secara rutin 6 bulan sekali ke dokter gigi, penambalan gigi dan penggunaan obat-obatan alami yang mudah didapat dan dapat dilakukan sendiri oleh masyarakat (Sumarno, 2012).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula obat kumur yang dihasilkan dari ekstrak cengkeh dapat menghambat tumbuhnya bakteri yang dapat menyebabkan plak dan karies gigi (Nurdjannah, 2004). Obat kumur dengan kandungan cengkeh dengan konsentrasi 2% dapat digunakan untuk mengobati sakit gigi dan ginggivitis (Sari, 2008). Eugenol sebagai antibakteri juga memiliki kemampuan sebagai antiviral dan antiinflamasi, minyak atsiri cengkeh dengan konsentrasi 1-5% dapat digunakan sebagai obat kumur (Sari, 2008).


(4)

Berdasarkan masalah di atas, penulis tertarik untuk melakukan uji efektifitas antibakteri ekstrak bunga cengkeh (Eugenia aromaticum) terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans pada beberapa konsentrasi yaitu, 2%, 3,5% dan 5%.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana perbedaan efektivitas ekstrak bunga cengkeh dengan berbagai konsentrasi terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans ?

1.3Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Diketahuinya tingkat efektivitas dari ekstrak bunga cengkeh (Eugenia aromaticum) dengan berbagai konsentrasi terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui efektivitas antibakteri ekstrak bunga cengkeh konsentrasi 2% terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans. 2. Untuk mengetahui efektivitas antibakteri ekstrak bunga cengkeh

konsentrasi 3,5% terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans. 3. Untuk mengetahui efektivitas antibakteri ekstrak bunga cengkeh


(5)

4. Untuk mengetahui konsentrasi efektif ekstrak bunga cengkeh (Eugenia aromaticum) untuk menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans.

1.4Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat : a. Bagi masyarakat

Memberikan informasi tentang khasiat antibakteri ekstrak bunga cengkeh (Eugenia aromaticum).

b. Bagi institusi

Memberikan kontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan tentang efektivitas ekstrak bunga cengkeh (Eugenia aromaticum) terhadap pertumbuhan bakeri Streptococcus mutans.

c. Bagi peneliti

Sebagai sarana penerapan ilmu kedokteran gigi yang telah didapat selama ini serta meningkatkan wawasan dan pengetahuan dalam bidang penelitian.

d. Bagi peneliti lain

Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian yang berkaitan dengan efektivitas ekstrak bunga cengkeh terhadap pertumbuhan jumlah koloni bakteri Streptococcus mutans.


(6)

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini hanya dibatasi pada uji efektivitas antibakteri ekstrak bunga cengkeh (Eugenia aromaticum) pada konsentrasi 2%, 3,5%, dan 5% terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans.


Dokumen yang terkait

Daya Antibakteri Ekstrak Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa [Scheff.] Boerl) terhadap Pertumbuhan Streptococcus mutans (in vitro)

8 92 64

Uji Anti Mikroba Ekstrak Metanol Bunga Cengkeh Terhadap Bakteri Penyebab Karies Gigi, Streptococcus Mutans

23 206 38

DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KERSEN TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Streptococcus mutans SECARA IN VITRO

0 6 64

PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK ETANOL DAUN SALAM (Eugenia polyantha W) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Daun Salam (Eugenia polyantha W) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Streptococcus mutans In Vitro.

1 1 15

AKTIVITAS ANTIBAKTERI KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BUNGA CENGKEH (Syzygium aromaticum (L.) Merr. Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanol Bunga Cengkeh (Syzygium aromaticum (L.) Merr. & Perry) Dan Siprofloksasin Terhadap Bakteri Escherichia coli Dan E

0 2 14

UJI EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI RIMPANG JAHE MERAH (Zingiber officinale var rubrum) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Streptococcus mutans.

3 9 10

Uji Efektivitas Antibakteri Ekstrak Bunga Cengkeh (Eugenia aromaticum) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Streptococcus mutans. - Repositori Universitas Andalas

0 0 1

Uji Efektivitas Antibakteri Ekstrak Bunga Cengkeh (Eugenia aromaticum) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Streptococcus mutans. - Repositori Universitas Andalas

0 0 2

Uji Efektivitas Antibakteri Ekstrak Bunga Cengkeh (Eugenia aromaticum) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Streptococcus mutans. - Repositori Universitas Andalas

0 2 6

UJI AKTIVITAS PENGHAMBATAN EKSTRAK ETANOLIK BUNGA CENGKEH (Syzygium aromaticum (L.) Merr. & Perry.) TERHADAP Streptococcus mutans DAN PROFIL KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS - repository perpustakaan

0 0 15