GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS VII TENTANG MENSTRUASI DI SMPN 1 PANJATAN KULON PROGO YOGYAKARTA.

(1)

Feri Puspa Wulandari, 2013

Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Kelas VII Tentang Menstruasi Di SMPN 1 Panjatan Kulon Progo Yogyakarta

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS VII TENTANG MENSTRUASI DI SMP N 1 PANJATAN KULON PROGO

YOGYAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya Keperawatan

Program Studi D3 Keperawatan

Oleh:

Feri Puspa Wulandari 1008935

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2013


(2)

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS VII TENTANG

MENSTRUASI DI SMP N 1 PANJATAN KULON PROGO YOGYAKARTA

Oleh

Feri Puspa Wulandari

Sebuah Karya Tulis Ilmiah yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya Keperawatan pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Feri Puspa Wulandari 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.


(3)

Feri Puspa Wulandari, 2013

Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Kelas VII Tentang Menstruasi Di SMPN 1 Panjatan Kulon Progo Yogyakarta

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu HALAMAN PENGESAHAN KARYA TULIS ILMIAH

Feri Puspa Wulandari 1008935

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS VII TENTANG MENSTRUASI DI SMP N 1 PANJATAN KULON PROGO

YOGYAKARTA

Disetujui disahkan oleh : Pembimbing I

Haris Sofyana,S.Kep,.Ners.,M.Kep NIP : 197306211998031003

Pembimbing II

Afianti Sulastri, S.Si.,Apt NIP : 198007282010122002

Mengetahui Ketua Prodi DIII Keperawatan

Iman Imanudin,S.Pd.,M.Pd NIP : 1975081020011210


(4)

ABSTRAK

Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Kelas VII Tentang Menstruasi di SMPN 1 Panjatan Kulon Progo Yogyakarta

Feri Puspa Wulandari

Masa remaja merupakan masa pertumbuhan fisik yang relatif cepat, sekaligus juga masa kematangan seksual yang ditandai dengan terjadinya menstruasi. Masa permulaanmenstruasi bisa menjadi hal yang membingungkan karena remaja tidak tahu apa yang harus dilakukan.Pengetahuan dapat diperoleh dari pendidikan, pengalaman diri sendiri maupun pengalaman orang lain, media massa, dan lingkungan.Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi gambaran pengetahuan tentang menstruasi pada remaja putri kelas VII di SMP N 1 Panjatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Subyek penelitian ini sebanyak 44 orang remaja putri yang sudah mengalami menstruasi dengan menggunakan teknik purposive sampling.Instrumen yang digunakan dengan angket atau kuisioner.Hasil sebagian besar responden yang memiliki pengetahuan kurang yaitu sebanyak 33 orang (75%), sebagian kecil yaitu 22,7% memiliki pengetahuan sedang dan yang memiliki pengetahuan baik1 orang (2,3%). Diharapkan agar pihak sekolah dan petugas kesehatan memberikan penyuluhan-penyuluhan tentang kesehatan reproduksi khususnya tentang menstruasi


(5)

Feri Puspa Wulandari, 2013

Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Kelas VII Tentang Menstruasi Di SMPN 1 Panjatan Kulon Progo Yogyakarta

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR BAGAN ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D.Manfaat Penelitian ... 5

E. Sistematika Penulisan ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan ... 7

1. Definisi Pengetahuan ... 7

2. Ranah/ Domain Pengetahuan ... 7

3. Klasifikasi Pengetahuan ... 9

4. Cara Memperoleh Pengetahuan ... 9

5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan ... ... 10

B. Remaja ... 12

1. Definisi remaja ... 12

2. Urgensi Masa Remaja ... 14

3. Tahap – tahap Perkembangan ... 15

4. Tugas – tugas Perkembangan Remaja ... 17

5. Perkembangan Pada Masa Remaja... 18

C. Menstruasi ... 20


(6)

2. Siklus Menstruasi ... 22

3. Permasalahan yang terjadi selama periode menstruasi... 31

D.Pengetahuan Tentang Mentruasi ... 35

E. Kerangka Pemikiran ... 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... ... 38

B. Waktu dan Tempat ... 38

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 38

1. Populasi Penelitian ... 38

2. Sampel Penelltian ... 38

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 39

1. Variabel Penelitian ... 39

2. Definisi Operasional ... 39

E. Instrumen Penelitian ... 39

1. Uji Validitas ... 40

2. Uji Reliabilitas ... 41

F. Teknik Pengumpulan Data ... 41

G. Pengolahan dan Analisis Data... 41

1. Pengolahan Data ... 41

2. Analisis Data ... 42

H. Alur Penelitian ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 43

B. Pembahasan ... 43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 46

B. Saran ... 46

DAFTAR PUSTAKA ... 47

LAMPIRAN – LAMPIRAN A. Alat Pengolagan Data ... 49

B. Data Penelitian ... 56 RIWAYAT HIDUP


(7)

Feri Puspa Wulandari, 2013

Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Kelas VII Tentang Menstruasi Di SMPN 1 Panjatan Kulon Progo Yogyakarta

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi Kuesioner Untuk Tingkat Pengetahuan Tentang

Gangguan Mentruasi Pada Remaja Putri ... 40 Tabel 3.2 Hasil Uji Validasi ... 41 Tabel 3.3 Hasil Uji Reliabilitas ... 41 Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Tentang Gangguan


(8)

DAFTAR GAMBAR


(9)

Feri Puspa Wulandari, 2013

Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Kelas VII Tentang Menstruasi Di SMPN 1 Panjatan Kulon Progo Yogyakarta

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1. Bagan Kerangka Pemikiran ... 37 Bagan 3.1. Alur Penelitian ... 43


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

ALAT PENGOLAHAN DATA

Surat Permohonan Menjadi Responden ... 49

Persetujuan Sebagai Responden Penelitian ... 50

Surat Permohonan Izin Penelitian ... 51

Surat Izin SMPN 4 Wates ... 52

Surat Keterangan SMPN 4 Wates ... 53

Surat Izin SMPN 1 Panjatan ... 54

Surat Keterangan SMPN 1 Panjatan ... 55

Angket ... 56

DATA PENELITIAN Tabel Instrumen Validasi ... 57


(11)

Feri Puspa Wulandari, 2013

Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Kelas VII Tentang Menstruasi Di SMPN 1 Panjatan Kulon Progo Yogyakarta

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Manusia dalam perkembangannya melewati beberapa fase, salah satunya adalah masa remaja. Menurut Hurlock ( 2008) masa remaja adalah masa transisi atau peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Periode transisi tersebut ditandai dengan perubahan fisik dan psikis. Diantara masa anak-anak dan remaja disebut masa pubertas. Menurut Monks (2002) masa pubertas adalah masa diantara masa anak-anak dan remaja ditandai dengan suatu gejala timbulnya suatu dorongan seksual atau berkembangnya organ reproduksi dalam permulaan masa remaja. Ketika anak memasuki usia remaja, akan mengalami perubahan fisik yang cepat, salah satunya adalah kematangan organ-organ reproduksi. Proses perubahan fisik sehubungan dengan proses reproduksi disebut pubertas. Pubertas berasal dari kata puber atau pubercent yang mempunyai pengertian mendapatkan pubis atau rambut kemaluan, menandai akhir masa kanak-kanak dan masa remaja. Perubahan-perubahan yang terjadi dirasakan oleh remaja sebagai hal yang mengagumkan sekaligus menakutkan, senang sekaligus kecewa, percaya diri sekaligus sadar diri(Monks, 2002; Narendra dkk, 2002; Yusuf, 2002).

Remaja sebagai kelompok manusia yang penuh dengan potensi dianggap pula sebagai kelompok yang akan belajar terhadap masa depan bangsa.Hasil Sensus Penduduk tahun 2010 menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia sebesar 237,6 juta jiwa, 63,4 juta diantaranya adalah remaja yang terdiri dari laki-laki sebanyak 32.164.436 jiwa (50,70%) dan perempuan sebanyak 31.279.012 jiwa (49,3%). Besarnya jumlah pendudukkelompok remaja ini akan sangat mempengaruhi pertumbuhan penduduk di masa yang akan datang. Penduduk kelompok umur 10-24 tahun perlu mendapat perhatian serius mengingatmereka masih termasuk dalam usia sekolah dan usia kerja,mereka akan memasuki angkatan kerja dan memasuki umurreproduksi.Apabila tidak dipersiapkan dengan baik remajasangatberisiko terhadap perilaku seksual pranikah.


(12)

Persoalan remaja menarik untuk dikaji karena remajaberada pada masa peralihan. Menurut Begun dan Van Ginneken (2000), remaja adalah

“adolecence”, berasal daribahasa latin “adolescere” yang berarti tumbuh menjadi dewasaatau dalam perkembangan menjadi dewasa. Menurut WHO (2005) melihat masa remaja berumur antara 10-19 tahun. Namun masa remaja tidak hanya dibatasi oleh aspek umur, melainkan dari berbagai karakteristik perubahan baik secarabiologis, patologis, fisiologis maupun aspek sosial (Riley, 2007;Begum, 2003). Pada masa tersebut remaja banyak melakukan penyesuaian diri untuk mencapai pada tahap perkembangan selanjutnya yaitu dewasa. Pada masa tersebut remaja juga menyesuaikan diri trhadap perubahan-perubahan yang dialaminya baik fisik, psikis, dan fungsi-fungsi. Perubahan

tersebut dapat dikatakan sebagai pengalaman baru yang masih asing bagi remaja dan sering kali menjadi sumber permasalahan dalam kehidupan remaja. Salah satu perubahan yang dialami remaja adalah perubahan organ reproduksi yaitu terjadi pematangan seksual yang meliputi tanda-tanda primer dan sekunder (Narendra dkk, 2002; Sarlito, 2002; Santrock, 2003)

Ketika seorang anak perempuan menginjak remaja, peristiwa yang menandai pubertas adalah menstruasi yang pertama (menarche). Akan tetapi tidak semua anak perempuan mendapatkan informasi tentang proses menstruasi dan kesehatan selama menstruasi sehingga dapat melakukan persiapan yang cukup untuk mengenali dan menyambutnya(Liewellyn-Junes,2007; Wahyudi, 2001, Gubta,2006). Hasilpenelitian di Bangladesh menunjukkan bahwa wanita tidak pernah mendapatkaninformasi menstruasi, seks, kontrasepsi yang sering menjadi permasalahan kesehatanselama kehidupan masa remajanya (Begum et al,2007)

Penelitian yang dilakukan oleh Kuteyi (2007) pada siswi sekolah di Nigeria menunjukkan bahwa 53,1% yang telah menstruasi, 40% dari subyek yang di teliti kurang pengetahuan tentang menstruasi, 66,3% menggunakan bahan/material yang tidak sehat sebagai penyerap haid. Sebanyak 10% diantaranya tidak tahu tentang menstruasi dan 34% tidak di persiapkan secara


(13)

Feri Puspa Wulandari, 2013

Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Kelas VII Tentang Menstruasi Di SMPN 1 Panjatan Kulon Progo Yogyakarta

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

di dapatkan bahwa 77% pengetahuan tentang menstruasi cukup tetapi praktek berorientasi kesehatan selama menstruasi sedang yaitu 32%.

Masalah kesehatanmenstruasi sering diabaikan meskipun dalam program kesehatan reproduksi dan seksual remaja, terutama menstruasi yang tidak teratur, kehilangan banyak darah, nyeri yang sangat hebat selama menstruasi adalah masalah kesehatan yang sangat penting (Barr,2009). Memperhatikan kesehatan selama menstruasi adalah penting dan merupakan kesehatan yang baik, karena membantu remaja untuk memahami tubuh mereka dan kesehatan reproduksinya (BKKBN, 2003)

Di beberapa negara, wanita yang menstruasi dianggap kotor. Penelitian di Nigeria diketahui bahwa menstruasi bukanlah subjek atau bahan yang didiskusikan secara umum, meskipun dibicarakan secara pribadi, sekalipun dengan ibu dan anak, hal ini dianggap memalukan. Dari penelitian tersebut masalah yang ditemukan adalah 21,1% didapatkan Menorhagia26,9% perempuan mengeluh nyeri yang sangat dalam setiap menstruasi dan 31% perempuan menderita menorhagia atau rasa sakit saat menstruasi yang berat. Pengaruhnya pada kualitas hidup yaitu 14% perempuan sering absen dari sekolah, 20% tidak mampu melakukan aktifitas mereka atau pekerjaan sehari-hari, 46,7% mengkonsumsi obat-obatan pereda nyeri secara bebas ( Brabin, 2009 ).

Di Indonesia pada umumnya remaja masih memiliki pengetahuan yang terbatas mengenai kesehatan reproduksi dengan 67,9% remaja yang ada di Indonesia mendapatkan dan mendiskusikan masalah kesehatan reproduksi tersebut dengan sebayanya dan hanya 17,7% yang mendiskusikan dengan orang tua mereka( Aji, 2008). Peran orang tua sangat penting dalam hal ini dan menjadi panutan bagi anak remajanya, karena orang tua adalah pendidik yang pertama dan utama, sehingga penting bagi orang tua untuk mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai kesehatan reproduksi remaja. Cara penyampaian yang bijak dan tidak menakut-nakuti akan membuat remaja merasa nyaman untuk berdiskusi tentang masalah kesehatan reproduksi dengan orang tua.


(14)

Remaja putrid membutuhkan informasi tentang proses menstruasi dan kesehatan selama menstruasi. Remaja putrid akan mengalami kesulitan menghadapi menstruasi jika sebelumnya ia belum pernah mengetahui atau membicarakannya baik dengan teman sebaya atau dengan ibu atau keluarga. Idealnya seorang remaja putrid mengetahui tentang menstruasi dari ibunya (Liewellyn-Junes, 2007).Namun tidak selamanya ibu dapat memberikan informasi tentang menstruasi karena terhalang dengan tradisi yang mengganggap tabu untuk membicarakan tentang menstruasi ,sehingga dapat mempengaruhi kualitas kesehatan selama menstruasi pada remaja (Barr, 2009;Donya, 2003). Bahkan menurut George (2003) dan Drakshatani (2004) dilaporkan bahwa orang tua khususnya ibu tidak pernah mendidik anak perempuannya tentang berbagai hal terutama tentang menstruasi, awal menstruasi, perawatan menstruasi dan bagaimana menjaga kesehatan wanita selama masa menstruasi.Maka wajar jika hasil penelitian James (2007) yang mengatakan remaja putri tidak kuat pengetahuannya terhadap masalah kesehatan menstruasinya.Untuk itu penelitian ini menjadi amat penting karena terdapat kesenjangan terahadap apa yang seharusnya diketahui oleh remaja putrid tentang kesehatan menstruasi dengan kenyataan yang terjadi sehingga jelasakan berpengaruh terhadap masalah kesehatan khususnya kesehatan tentang menstruasi.

Dari hasil wawancara dari sekitar 15 orang remaja putri di SMPN 1 Panjatan ternyata 13 remaja putri tidak tahu tentang siklus dan gangguan menstruasi, sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di SMPN 1 Panjatan tentang gambaran pengetahuan remaja putri tentang menstruasi.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Masa remaja merupakan masa pertumbuhan fisik yang relatif cepat, sekaligus juga masa kematangan seksual yang ditandai dengan terjadinya menstruasi. Menstruasi merupakan suatu proses biologis yang terjadi pada setiap wanita dan menjadi peristiwa yang sangat penting bagi remaja putri yang


(15)

Feri Puspa Wulandari, 2013

Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Kelas VII Tentang Menstruasi Di SMPN 1 Panjatan Kulon Progo Yogyakarta

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

reproduksi. Menstruasi menjadi perhatian pada remaja putri yang ada pada masa peralihan dan menimbulkan reaksi bermacam-macam pada anak perempuan. Remaja yang tidak siap dan mengalami menarche terlalu dini cenderung menunjukkan lebih banyak reaksi negatif ( sulastomo dkk, 2002). Pada permulaan menstruasi bisa menjadi hal yang membingungkan karena remaja tidak tahu apa yang harus dilakukan.

Berdasarkan latar belakang dan uraian diatas maka rumusan masalah

pada penelitian ini adalah“ Bagaimana pengetahuan remaja putri kelas VII

tentang menstruasi di SMPN 1Panjatan Kulonprogo Yogyakarta?”

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi gambaran pengetahuan pada remaja putri kelas VII tentang menstruasi di SMP N 1 Panjatan.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Sekolah

Diharapkan menjadi bahan masukan dan penyusunan program pendidikan kesehatan reproduksi di SMPN 1 Panjatan

2. Bagi Pendidikan Kesehatan

Diharapkan menjadi bahan masukan bagi petugas kesehatan untuk memberikan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan (Latar belakang masalah, identifikasi dan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan)

BAB II : Kajian Pustaka (Konsep pengetahuan, konsep remaja, konsep menstruasi, dan pengetahuan tentang mentruasi), dan Kerangka Pemikiran


(16)

BAB III : Metodologi Penelitian (Lokasi dan subjek penelitian, , metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisa data).

BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan BAB V : Kesimpulan dan Saran


(17)

Feri Puspa Wulandari, 2013

Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Kelas VII Tentang Menstruasi Di SMPN 1 Panjatan Kulon Progo Yogyakarta

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. MetodePenelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Metode deskriptif kuantitatif yaitu suatu bentuk penelitian yang berdasarkan data yang dikumpulkan selama penelitian secara sistematis mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat dari obyek yang diteliti, kemudian diinterpretasikan berdasarkan teori-teori dan literatur-literatur.Metode ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang cukup jelas atas masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini penulis memperoleh data dengan menggunakan kuesioner tertutup yang telah diberi skor, dimana data tersebut nantinya akan dihitung secara statistik.(Sugiyono 2007).

B. Waktu dan Tempat

Lokasipenelitiandilaksanakan di SMPN 1 PanjatanKecamatanPanjatan Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta. Penelitian di lakukan pada tanggal 14 Mei-21 Mei 2013

C. PopulasidanSampelPenelitian 1. Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang diteliti

(Notoatmojo,2002). Populasi

dalampenelitianiniadalahseluruhremajaputri di SMPN 1 Panjatan yang ada di Kecamatan Panjatan KabupatenKulonprogo sebanyak 50 remaja putri di kelas VII.

2. Sampel Penelitian.

Menurut Notoatmojo(2002) sampel merupakan sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti. Sampel dalam penelitian ini adalah semua remaja putri kelas VII SMPN 1 Panjatan yang berada di Kecamatan Panjatan Kabupaten Kulonprogo. Sampel dalam penelitian ini menggunakanpuposive sampling dengan kriteria-kriteria tertentu


(18)

yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian. Adapun sampel yang memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. Sudah mengalami menstruasi b. Siswi kelas VII SMPN 1 Panjatan

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel penelitian

Variabel penelitian ini adalah pengetahuan remaja putri tentang gangguan menstruasi.

2. Definisi Operasional

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan diperoleh dari mata dan telinga. Pengetahuan merupakan pedoman dalam membentuk tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2003).

Menstruasi dikenal dalam masyarakat dengan istilah haid. Menstruasi atau haid adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium (Prawirohadjo, 2009). Cara pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan angket, hasil penelitian kategorikan (Arikunto,2002):

a.Baik ( jika jawaban benar 76%-100%), b.Sedang (jika jawaban benar 56%-75%), c.Kurang (jika jawaban benar <55%)

dan data yang digunakan berupa data ordinal

E.Instrumen Penelitian

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket pengetahuan tentang menstruasi. Instrumen penelitian dibuat sendiri oleh peneliti yang mencakup pengetahuan menstruasi, gangguan mentruasi dan siklus menstruasi, pengukuran pengetahuan remaja putri, dengan cara tes pengetahuan berupa pertanyaan tertutup dengan 2 (dua) alternatif jawaban (Benar, Salah).


(19)

Feri Puspa Wulandari, 2013

Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Kelas VII Tentang Menstruasi Di SMPN 1 Panjatan Kulon Progo Yogyakarta

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

nilai minimum 0, dan nilai maksimum adalah 20. Nilai masing-masing pertanyaandijumlahkan, kemudian dikategorikan menjadi baik, sedang, dan kurang. Datanya berupa data ordinal.

Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Untuk Tingkat Pengetahuan Tentang Gangguan Mentruasi Pada Remaja Putri

Variabel Item Materi No. Item Jumlah Item Tingkat

pengetahuan tentang gangguan mentruasi pada remaja putri

1. Pengertian tentang mentruasi.

2. Gangguan tentang mentruasi

3. Siklus mentruasi

1,2,9,10 ,14,17,18. 3,5,11,12,15,16,19,20 4,6,7,8,12,13.. 7 pertanyaan 8 pertanyaan 6 pertanyan

Alat ukur penelitian yang dapat diterima sesuai standar adalah alat ukur yang telah di uji validitas dan rehabilitas data (Hidayat, 2009).

3. Uji validitas

Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrument (Arikunto,2006). Macam validitas umumnya digolongkan dalam tiga kategori besar, yaitu validitas isi (content

validity), validitas berdasarkan kriteria (criterion-related validity) dan

validitas konstruk. Uji validitas dilakukan dengan mengukur korelasi antara variabel/ item dengan skor total variabel. Cara mengukur validitas konstruk yaitu dengan mencari korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total menggunakan rumus teknik korelasi product moment. Setelah semua korelasi untuk setiap pertanyaan dengan skor total diperoleh nilai-nilai tersebut dibandingkan dengan nilai kritik. Selanjutnya, jika nilai koefisien korelasi product moment dari suatu pertanyaan tersebut berada diatas nilai tabel kritik, dari hasil uji validitas yang dilakukan di SMPN 4 Wates kelas VII sebanyak 44 orang setelah


(20)

mendapatkan r hitung maka dapat diputuskan valid atau tidak valid, harga

tersebut di korelasikan dengan rtabel. Semua pertanyaan valid karena

berada padalebih dari nilai kritik yaitu >0,05

No Keterangan No item 1 Tidak Signifikan -

2 Sangat Signifikan 1,3,4,5,6,17

3 Signifikan 2,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,18,19,20 Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa semua pertayaan dapat digunakan sebagai alat ukur.

4. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Singarimbun, 1989). Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk

memberikan hasil pengukuran relatif konsisten dari waktu ke waktu.Uji Reliabilitas dilakukan dengan uji Alpha Cronbach. Rumus Alpha Cronbach sebagai berikut:

Dengan hasil yang diperoleh adalah 0,582

E. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti minta surat izin dari institusi kemudian datang ke sekolah dan memberikan surat kepada kepala sekolah dan kemudian masuk ke ruang BK untuk persiapan. Peneliti masuk ke kelas dan melakukan infomed konsent dengan remaja putri dan kemudian membagikan angket kepada siswi yang memenuhi kriteria dan bersedia menjadi responden.

F. Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan data


(21)

Feri Puspa Wulandari, 2013

Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Kelas VII Tentang Menstruasi Di SMPN 1 Panjatan Kulon Progo Yogyakarta

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 2. Analisis data

Setiap responden diukur tingkat pengetahuan tentang menstruasi pada remaja putri dengan menganalisis jawabanya. Jawaban benar diberi nilai 1 dan untuk jawaban salah diberi nilai 0 kemudian diberi prosentase dengan rumus :

F

P = X 100 %

N

Kemudian nilai prosentase yang diperoleh dimasukkan ke dalam standar kriteria objektif ( Arikunto, 2002 ).

a. Baik : jika jawaban benar 76 % - 100% b. Sedang : jika jawaban benar 56% - 75% c. Kurang : jika jawaban benar < 55%

G. Alur Penelitian

Bagan 3.1. Alur penelitian

Pemilihan Sampel Persiapan

Perumusan Masalah

Pembuatan Instrumen

Pengumpulan/ Pengambilan Data

Pengolahan Data


(22)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Penelitian yang dilakukan di SMP N 1 Panjatan, dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar 33 orang (75%) memiliki pengetahuan kurang

B. Saran

1. Bagi Pihak Sekolah

Karena dari hasil penelitian didapat bahwa pengetahuan yang dimiliki remaja putri masih kurang maka hasil penelitian ini bisa dijadikan sebagai bahan masukan agar dapat dimasukkan dalam salah satu mata pelajaran seperti mata pelajaran biologi atau BK (Bimbingan Konseling) guna meningkatkan pengetahuan tentang menstruasi.

2. Bagi Pendidikan Keperawatan

Bagi pendidikan keperawatan perlu lebih aktif lagi memberikan penyuluhan dan konseling kepada remaja putri di SMP, melalui perawat-perawat yang terlatih dan profesional.


(23)

Feri Puspa Wulandari, 2013

Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Kelas VII Tentang Menstruasi Di SMPN 1 Panjatan Kulon Progo Yogyakarta

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi.(2010). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Azwar, Saifuddin.(2009). Sikap Manusia Teori Dan Pengukuranya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Bobak, Margaret Duncan.(2008). Perawatan Maternitas dan Ginekologi. Bandung : YIA-PKP

Cuningham, F. Gary.Dkk (2005). Obstetri Williams. Jakarta : EGC

Hidayat, A. Aziz Alimul.(2007). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika

Machfoedz, Eko Suryani. (2009). Pendidikan Kesehatan Bagian Dari Promosi Kesehatan. Yogyakarta: Firamaya

Manuaba, I.A Candradinata.Dkk.( 2008) . Gawat Darurat Obstetri Ginekologi Dan Obstetri Ginekologi Social Untuk Profesi Bidan. Jakarta : EGC

Manuaba, I.B Gde.(2001). Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB. Jakarta : EGC

Maulana, D.J Heri. (2009). Promosi Kesehatan. Jakarta : EGC Mochtar, Rustam. (2007). Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC

Nursalam, Siti Pariani. (2001). Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta : Infomedika

Nursalam.(2008).Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Notoatmodjo, Sukidjo. (2010). Metodologi Riset Kesehatan.Jakarta : Rineka Cipta . (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka

Cipta

(2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Perry, Potter. 2008. Buku Saku Keterampilan Dan Prosedur Dasar. Jakarta : EGC Rukiyah, Lia Yulianti. (2010). Asuhan Kebidanan 4 Patologi.Jakarta : TIM Salmah. Dkk.(2006). Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: EGC

Sastrawinata, Sulaiman.Dkk.(2004).Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi. Jakarta : EGC


(24)

Syarifudin, Yudhia Fratidhina. 2009. Promosi Kesehatan Untuk Mahasiswa Kebidanan.Jakarta : TIM

Sugiyono. (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta

Yulianti, Devi.(2005). Buku Saku Manajemen Komplikasi Kehamilan dan Persalinan. Jakarta: EGC

Depkes RI.(2010).Angka Kematian Ibu.www.Google.com. Download 3 November 2011

BKKBN.,( 2001), “Tumbuh Kembang”http://www.bkkbn.go.id/hqweb/ceria IndonesiaMDG_BI. (2007).pdf. www.google.com. Download 3 november 2011 Profil Kesehatan Propinsi Jawa Timur.(2006). www.google.com.Download 3

November 2011

Hurlock, E. (2001). Psikologi Perkembangan. Edisi 5. Jakarta : Erlangga.

Latifah, Melly. 2008. Karakteristik Remaja. Available : http : //www.Child Development. Com.

Purwanto. (2009). Pengantar Perilaku Manusia Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC.

Hurlock, E.B.,(2008), psikologis perkembangan suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan , Edisi ke 5, Erlangga, Jakarta

Wahyudi S,(2001), Kesehatan Reproduksi Remaja,jakarta .


(1)

nilai minimum 0, dan nilai maksimum adalah 20. Nilai masing-masing pertanyaandijumlahkan, kemudian dikategorikan menjadi baik, sedang, dan kurang. Datanya berupa data ordinal.

Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Untuk Tingkat Pengetahuan Tentang Gangguan Mentruasi Pada Remaja Putri

Variabel Item Materi No. Item Jumlah Item

Tingkat pengetahuan tentang gangguan mentruasi pada remaja putri

1. Pengertian tentang mentruasi.

2. Gangguan tentang mentruasi

3. Siklus mentruasi

1,2,9,10 ,14,17,18. 3,5,11,12,15,16,19,20 4,6,7,8,12,13.. 7 pertanyaan 8 pertanyaan 6 pertanyan

Alat ukur penelitian yang dapat diterima sesuai standar adalah alat ukur yang telah di uji validitas dan rehabilitas data (Hidayat, 2009).

3. Uji validitas

Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrument (Arikunto,2006). Macam validitas umumnya digolongkan dalam tiga kategori besar, yaitu validitas isi (content

validity), validitas berdasarkan kriteria (criterion-related validity) dan

validitas konstruk. Uji validitas dilakukan dengan mengukur korelasi antara variabel/ item dengan skor total variabel. Cara mengukur validitas konstruk yaitu dengan mencari korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total menggunakan rumus teknik korelasi product moment. Setelah semua korelasi untuk setiap pertanyaan dengan skor total diperoleh nilai-nilai tersebut dibandingkan dengan nilai kritik. Selanjutnya, jika nilai koefisien korelasi product moment dari suatu pertanyaan tersebut berada diatas nilai tabel kritik, dari hasil uji validitas yang dilakukan di SMPN 4 Wates kelas VII sebanyak 44 orang setelah


(2)

mendapatkan r hitung maka dapat diputuskan valid atau tidak valid, harga tersebut di korelasikan dengan rtabel. Semua pertanyaan valid karena berada padalebih dari nilai kritik yaitu >0,05

No Keterangan No item

1 Tidak Signifikan -

2 Sangat Signifikan 1,3,4,5,6,17

3 Signifikan 2,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,18,19,20 Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa semua pertayaan dapat digunakan sebagai alat ukur.

4. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Singarimbun, 1989). Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk

memberikan hasil pengukuran relatif konsisten dari waktu ke waktu.Uji Reliabilitas dilakukan dengan uji Alpha Cronbach. Rumus Alpha Cronbach sebagai berikut:

Dengan hasil yang diperoleh adalah 0,582

E. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti minta surat izin dari institusi kemudian datang ke sekolah dan memberikan surat kepada kepala sekolah dan kemudian masuk ke ruang BK untuk persiapan. Peneliti masuk ke kelas dan melakukan infomed konsent dengan remaja putri dan kemudian membagikan angket kepada siswi yang memenuhi kriteria dan bersedia menjadi responden.

F. Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan data


(3)

2. Analisis data

Setiap responden diukur tingkat pengetahuan tentang menstruasi pada remaja putri dengan menganalisis jawabanya. Jawaban benar diberi nilai 1 dan untuk jawaban salah diberi nilai 0 kemudian diberi prosentase dengan rumus :

F

P = X 100 %

N

Kemudian nilai prosentase yang diperoleh dimasukkan ke dalam standar kriteria objektif ( Arikunto, 2002 ).

a. Baik : jika jawaban benar 76 % - 100% b. Sedang : jika jawaban benar 56% - 75% c. Kurang : jika jawaban benar < 55%

G. Alur Penelitian

Bagan 3.1. Alur penelitian

Pemilihan Sampel Persiapan

Perumusan Masalah

Pembuatan Instrumen

Pengumpulan/ Pengambilan Data

Pengolahan Data


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Penelitian yang dilakukan di SMP N 1 Panjatan, dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar 33 orang (75%) memiliki pengetahuan kurang

B. Saran

1. Bagi Pihak Sekolah

Karena dari hasil penelitian didapat bahwa pengetahuan yang dimiliki remaja putri masih kurang maka hasil penelitian ini bisa dijadikan sebagai bahan masukan agar dapat dimasukkan dalam salah satu mata pelajaran seperti mata pelajaran biologi atau BK (Bimbingan Konseling) guna meningkatkan pengetahuan tentang menstruasi.

2. Bagi Pendidikan Keperawatan

Bagi pendidikan keperawatan perlu lebih aktif lagi memberikan penyuluhan dan konseling kepada remaja putri di SMP, melalui perawat-perawat yang terlatih dan profesional.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi.(2010). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Azwar, Saifuddin.(2009). Sikap Manusia Teori Dan Pengukuranya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Bobak, Margaret Duncan.(2008). Perawatan Maternitas dan Ginekologi. Bandung : YIA-PKP

Cuningham, F. Gary.Dkk (2005). Obstetri Williams. Jakarta : EGC

Hidayat, A. Aziz Alimul.(2007). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika

Machfoedz, Eko Suryani. (2009). Pendidikan Kesehatan Bagian Dari Promosi Kesehatan. Yogyakarta: Firamaya

Manuaba, I.A Candradinata.Dkk.( 2008) . Gawat Darurat Obstetri Ginekologi Dan Obstetri Ginekologi Social Untuk Profesi Bidan. Jakarta : EGC

Manuaba, I.B Gde.(2001). Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB. Jakarta : EGC

Maulana, D.J Heri. (2009). Promosi Kesehatan. Jakarta : EGC Mochtar, Rustam. (2007). Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC

Nursalam, Siti Pariani. (2001). Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta : Infomedika

Nursalam.(2008).Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Notoatmodjo, Sukidjo. (2010). Metodologi Riset Kesehatan.Jakarta : Rineka Cipta . (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka

Cipta

(2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Perry, Potter. 2008. Buku Saku Keterampilan Dan Prosedur Dasar. Jakarta : EGC Rukiyah, Lia Yulianti. (2010). Asuhan Kebidanan 4 Patologi.Jakarta : TIM Salmah. Dkk.(2006). Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: EGC

Sastrawinata, Sulaiman.Dkk.(2004).Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi. Jakarta : EGC


(6)

Syarifudin, Yudhia Fratidhina. 2009. Promosi Kesehatan Untuk Mahasiswa Kebidanan.Jakarta : TIM

Sugiyono. (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta

Yulianti, Devi.(2005). Buku Saku Manajemen Komplikasi Kehamilan dan Persalinan. Jakarta: EGC

Depkes RI.(2010).Angka Kematian Ibu.www.Google.com. Download 3 November 2011

BKKBN.,( 2001), “Tumbuh Kembang”http://www.bkkbn.go.id/hqweb/ceria IndonesiaMDG_BI. (2007).pdf. www.google.com. Download 3 november 2011 Profil Kesehatan Propinsi Jawa Timur.(2006). www.google.com.Download 3

November 2011

Hurlock, E. (2001). Psikologi Perkembangan. Edisi 5. Jakarta : Erlangga.

Latifah, Melly. 2008. Karakteristik Remaja. Available : http : //www.Child Development. Com.

Purwanto. (2009). Pengantar Perilaku Manusia Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC.

Hurlock, E.B.,(2008), psikologis perkembangan suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan , Edisi ke 5, Erlangga, Jakarta

Wahyudi S,(2001), Kesehatan Reproduksi Remaja,jakarta .