Analisis Perbandingan Pajak Penghasilan Pasal 21 Pegawai Tetap yang Dihitung Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.011/2012.

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Article 21 Income Tax is a tax imposed on the income derived by a taxpayer. Recent regulatory changes regarding the article 21 Income Tax is Article 21 of Law No. 36 of 2008 became Minister of Finance Regulation No. 162/PMK.011/2012. The purpose of this study is to determine whether there are significant differences between the income tax amounts are calculated using Article 21 of Law No. 36 of 2008 and the Minister of Finance Regulation No. 162/PMK.011/2012. The method used in this study is a descriptive analysis. The data used in this study is a list of salaries of permanent employees of PT X. The data is analyzed using paired sample t-test. The results show that there are significant differences between the Income Tax Article 21 permanent employees pursuant to Act No. 36 of 2008 by the Minister of Finance Regulation No. 162/PMK.011/2012.


(2)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Pajak Penghasilan Pasal 21 adalah pajak yang dikenakan terhadap penghasilan yang diperoleh seorang wajib pajak. Perubahan peraturan terbaru mengenai Pajak Penghasilan Pasal 21 adalah Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 menjadi Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.011/2012. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara jumlah Pajak Penghasilan Pasal 21 yang dihitung menggunakan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.011/2012. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar gaji karyawan tetap PT X. Data dianalisis menggunakan paired sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara Pajak Penghasilan Pasal 21 karyawan tetap berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.011/2012.


(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Kegunaan Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 7

2.1 Pajak ... 7

2.1.1 Definisi Pajak ... 7

2.1.2 Pengelompokkan Pajak ... 8


(4)

ix

Universitas Kristen Maranatha

2.1.4 Fungsi Pajak ... 12

2.1.5 Sistem Pemungutan Pajak ... 13

2.1.6 Asas Pemungutan Pajak ... 13

2.1.7 Teori Pemungutan Pajak ... 14

2.1.8 Tata Cara Pemungutan Pajak ... 15

2.1.9 Tarif Pajak ... 16

2.2 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 ... 18

2.2.1 Subjek Pajak ... 18

2.2.2 Bukan Subjek Pajak ... 21

2.2.3 Objek Pajak ... 22

2.2.4 Bukan Objek Pajak ... 24

2.2.5 Tarif Penghasilan Tidak Kena Pajak ... 27

2.2.6 Tarif Pajak Penghasilan ... 27

2.2.7 Biaya-biaya Pengurang Penghasilan Bruto ... 30

2.2.8 Penghasilan Tidak Kena Pajak ... 30

2.3 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 162/PMK.011/2012 tentang Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak 31 2.4 Pajak Penghasilan Pasal 21 ... 32

2.4.1 Yang Termasuk Wajib Pajak dan Bukan Wajib Pajak Pajak Penghasilan Pasal 21 ... 32

2.4.2 Pemotong Pajak Penghasilan Pasal 21 ... 33

2.4.3 Hak dan Kewajiban Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 ... 33

2.4.4 Kewajiban Pemotong Pajak ... 34


(5)

x

Universitas Kristen Maranatha

2.4.6 Bukan Objek Pajak Penghasilan Pasal 21 ... 38

2.4.7 Sistematika Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 Pegawai Tetap ... 39

2.5 Kerangka Pemikiran ... 41

2.6 Hipotesis ... 44

BAB III METODE PENELITIAN... 45

3.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 45

3.1.1 Sejarah Perusahaan ... 45

3.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan ... 46

3.1.3 Tujuan Perusahaan ... 47

3.2 Objek Penelitian ... 48

3.3 Jenis Penelitian ... 48

3.4 Sampel dan Populasi PT X ... 49

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 52

3.6 Analisis Data ... 52

3.6.1 Sumber Data ... 52

3.6.2 Pengujian Data ... 53

3.6.3 Pengujian Hipotesis ... 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 56

4.1 Pembahasan Hasil Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21Pegawai Tetap PT X Dengan Menggunakan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 ... 56


(6)

xi

Universitas Kristen Maranatha

4.2 Pembahasan Hasil Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 Pegawai Tetap PT X Dengan Menggunakan Peraturan Menteri Keuangan

Nomor 162/PMK.011/2012 ... 59

4.3 Perbandingan Pajak Penghasilan Pasal 21 Pegawai Tetap PT X Dengan Menggunakan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 Dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.011/2012 ... 62

4.4 Analisis Data ... 65

4.4.1 Uji Normalitas ... 65

4.4.2 Uji Paired Sample-t Test ... 66

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 69

5.1 Simpulan ... 69

5.2 Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 71


(7)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1 Kerangka Pemikiran ... 43 Gambar 2 Struktur Organisasi Perusahaan ... 46


(8)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Pendapatan Negara Dari Sektor Pajak Tahun 2009-2013 ... 1

Tabel II Contoh Tarif Pajak Proporsional ... 16

Tabel III Contoh Tarif Pajak Degresif ... 17

Tabel IV Contoh Tarif Pajak Progresif ... 18

Tabel V Tarif Pajak atas Penghasilan Kena Pajak Orang Pribadi Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 ... 28

Tabel VI Tarif Pajak Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008. 41 Tabel VII Sampel Penelitian ... 51

Tabel VIII Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 Pegawai Tetap PT X Dengan Menggunakan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 ... 57

Tabel IX Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 Pegawai Tetap PT X Dengan Menggunakan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.011/2012... 60

Tabel X Perbandingan Pajak Penghasilan Pasal 21 Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 Dengan Pajak Penghasilan Pasal 21 Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.011/2012 ... 63

Tabel XI Hasil Uji Normalitas Data Awal ... 66

Tabel XII Hasil Uji Normalitas Data Setelah Ditranformasi ... 66


(9)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia dengan statusnya sebagai negara berkembang selalu berusaha untuk menjadi lebih baik dalam segala aspek kehidupan. Untuk membantu usahanya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan tercapainya pembangunan yang diharapkan, Indonesia mengandalkan dana dari penerimaan pajak.

Pendapatan negara dari sektor pajak tahun 2009-2013 disajikan pada Tabel I sebagai berikut:

Tabel I

Pendapatan Negara Dari Sektor Pajak Tahun 2009-2013 (dalam milyar Rupiah)

Tahun Jumlah

2009 619.992

2010 723.307

2011 873874

2012 980.500

2013 1.148.300

(sumber: www.bps.go.id)

Peraturan perpajakan di Indonesia terus menerus diperbaharui untuk menjadi lebih baik. Perubahan yang terbaru salah satunya adalah mengenai penghasilan tidak kena pajak (PTKP). PTKP sendiri mulai diberlakukan sejak tahun 1984. Besarnya batasan PTKP selalu berubah seiring dengan perkembangan ekonomi.


(10)

BAB I PENDAHULUAN 2

Universitas Kristen Maranatha

PTKP diatur dalam Pasal 7 Undang – Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang pajak penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang perubahan keempat atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983. Pada tanggal 23 September 2008, DPR telah mengesahkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 dan sudah diberlakukan sejak 1 Januari 2009. Besarnya PTKP menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 adalah sebagai berikut:

1. Rp 15.840.000,00 (lima belas juta delapan ratus empat puluh ribu rupiah) untuk diri Wajib Pajak orang pribadi;

2. Rp 1.320.000,00 (satu juta tiga ratus dua puluh ribu rupiah) tambahan untuk Wajib Pajak yang kawin;

3. Rp 15.840.000,00 (lima belas juta delapan ratus empat puluh ribu rupiah) tambahan untuk seorang isteri yang penghasilannya digabung dengan penghasilan suami sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1); dan

4. Rp 1.320.000,00 (satu juta tiga ratus dua puluh ribu rupiah) tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan keluarga semenda dalam garis keturunan lurus serta anak angkat, yang menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak 3(tiga) orang untuk setiap keluarga.(sumber: www.pajak.net)

Dari Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008, PTKP kemudian mengalami perubahan kembali dan mulai ditetapkan pada tanggal 1 Januari 2013 serta memiliki dasar hukum dari Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.011/2012. Besarnya PTKP menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.011/2012 adalah sebagai berikut:


(11)

BAB I PENDAHULUAN 3

Universitas Kristen Maranatha

1. Rp 24.300.000,00 (dua puluh empat juta tiga ratus ribu rupiah) untuk diri Wajib Pajak orang pribadi;

2. Rp 2.025.000,00 (dua juta dua puluh lima ribu rupiah) tambahan untuk Wajib Pajak yang kawin;

3. Rp 24.300.000,00 (dua puluh empat juta tiga ratus ribu rupiah) tambahan untuk seorang isteri yang penghasilannya digabung dengan penghasilan suami sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1); dan

4. Rp 2.025.000,00 (dua juta dua puluh lima ribu rupiah) tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan keluarga semenda dalam garis keturunan lurus serta anak angkat, yang menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak 3(tiga) orang untuk setiap keluarga.(sumber: www.pajak.go.id)

Pada kenyataannya, perubahan PTKP ini dilakukan bukan tanpa alasan. Pemerintah berupaya untuk mencapai maksud tertentu atas perubahan PTKP tersebut. Perubahan PTKP menjadi baru memang membuat penerimaan pajak negara, yang merupakan sumber pendapatan negara menurun. Akan tetapi meskipun sumber penerimaan pajak menurun, pemerintah bermaksud agar tingkat pertumbuhan ekonomi meningkat.

Sebagai contoh, karyawan yang berpenghasilan rendah dapat tergolong wajib pajak yang tidak diharuskan membayar PPh Pasal 21 sehingga uang yang seharusnya dibayarkan dapat digunakan untuk konsumsi. Konsumsi tersebut dapat membantu negara mengalami tingkat pertumbuhan ekonomi. Selain itu penerimaan pajak dari sektor PPh 21 yang berkurang akan mendapat ganti dari potensi yang didapat dari sektor PPN. Ketika uang tersebut dikonsumsi oleh masyarakat, maka konsumsi tersebut merupakan objek PPN bagi negara.(sumber: www.merdeka.com)


(12)

BAB I PENDAHULUAN 4

Universitas Kristen Maranatha

Terdapat penelitian terdahulu yang membahas tentang perbandingan antara pajak penghasilan yang menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 dengan pajak penghasilan menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008. Seperti yang telah dilakukan oleh Elva Junita (2012) melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Perbandingan Pajak Penghasilan Pasal 21 Pegawai Tetap Yang Dihitung Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 Dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008”. Penelitian ini dilakukan pada PT X di Surabaya yang bergerak dalam bidang produksi makanan dan minuman dengan objek penelitian pajak adalah penghasilan tetap karyawan PT X. Penelitian ini menggunakan data gaji karyawan PT X. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah jumlah Pajak Penghasilan Pasal 21 terutang yang dihitung menurut Undang-Undang Nomor 17 tahub 2000 diperoleh hasil sebesar RP 3.071.904,00, sedangkan menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 hasilnya adalah Rp 2.008.920,00. Dari perhitungan ini, terdapat selisih pajak sebesar Rp 1.062.984,00. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada pajak penghasilan.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis ingin melakukan penelitian tentang perbedaan Pajak Penghasilan Pasal 21 menurut Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2008 dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.011/2012. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian ini menggunakan PTKP yang terbaru menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.011/2012. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Perbandingan Pajak Penghasilan Pasal 21 Pegawai Tetap yang Dihitung Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 Dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.011/2012”.


(13)

BAB I PENDAHULUAN 5

Universitas Kristen Maranatha

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis melakukan identifikasi terhadap permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana perbandingan antara perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 pegawai tetap PT X dengan menggunakan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 dan dengan menggunakan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.011/2012. 2. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan jumlah Pajak Penghasilan Pasal 21

yang dihitung menggunakan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.011/2012.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana perbandingan perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 pegawai tetap PT X menggunakan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 dan dengan menggunakan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.011/2012. 2. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan jumlah Pajak

Penghasilan Pasal 21 yang dihitung menggunakan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 dan dengan menggunakan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.011/2012.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini dapat ditujukan terhadap berbagai pihak, yaitu: 1. Bagi Akademisi


(14)

BAB I PENDAHULUAN 6

Universitas Kristen Maranatha

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah dalam mengkaji penerapan pasal-pasal yang ada di dalam Undang-Undang Perpajakan khususnya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.011.2012 yang berlaku saat ini sehingga wawasan dan pengetahuan mengenai PTKP dan Pajak Penghasilan Pasal 21 pun akan bertambah.

2. Bagi Praktisi Bisnis

Penelitian ini diharpkan dapat bermanfaat bagi praktisi bisnis di bidang perpajakan dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya sesuai dengan peraturan perundangan mengenai Pajak Penghasilan Pasal 21 yang berlaku saat ini yaitu Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.011/2012.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin membahas mengenai topik yang sama atau mungkin terhadap peraturan baru yang mungkin terjadi setelah Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.011/2012.


(15)

69 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari analisis data yang telah dilakukan, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dalam kasus PT “X” ini, yaitu:

1. Besarnya Pajak Penghasilan Pasal 21 Pegawai Tetap PT “X” yang berjumlah 30 orangdengan menggunakan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 adalah sebesar Rp. 2.380.904 per bulan atau Rp. 28.570.850, sedangkan yang dihitung dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.011/2012 adalah sebesar Rp. 1.249.967 per bulan atau Rp. 14.999.600. Jumlah perbedaan hasil perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 Pegawai Tetap PT “X” dengan menggunakan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 dengan Pajak Penghasilan Pasal 21 Pegawai Tetap PT “X” dengan menggunakan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.011/2012 yaitu sebesar Rp. 1.130.938 per bulan atau Rp. 13.571.250 per tahun.

2. Terdapat perbedaan yang signifikan jumlah Pajak Penghasilan Pasal 21 Pegawai Tetap yang dihitung berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 dengan Pajak Penghasilan Pasal 21 Pegawai Tetap yang dihitung berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.011/2012.


(16)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 70

Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran

Dari hasil dan olah data kasus PT “X” yang diperoleh , maka penulis mencoba untuk memberikan saran yang dapat diambil berupa:

1. Bagi wajib pajak, diharapkan melalui penelitian ini wajib pajak akan lebih baik dalam memenuhi kewajiban pajaknya, sehingga pendapatan negara dapat bertambah dari pajak khususnya pajak penghasilan yang menjadi salah satu sumber pendapatan negara.

2. Bagi perusahaan, diharapkan perusahaan dapat mengikuti peraturan perpajakan terbaru mengenai Pajak Penghasilan Pasal 21, sehingga jumlah pajak yang ditetapkan bagi karyawan sesuai dengan peraturan yang berlaku saat ini.

3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat lebih mengembangkan penelitian apabila terdapat peraturan pajak yang terbaru khususnya yang berhubungan dengan pajak penghasilan.


(17)

71 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Frick, Heinz. 2008. Pedoman Karya Ilmiah, Yogyakarta: Kanisus.

Gulos, W. 2002. Metodologi Penelitian, Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia

Hartono, J. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman- Pengalaman, Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Hermawan, Asep. 2009. Penelitian Bisnis, Jakarta: PT Grasindo.

Judisseno, Rimsky. 2005. Pajak dan Strategi Bisnis, Jakarta: PT Ikrar Mandiri Abadi.

Junita, Elva. 2012. Analisis Perbandingan Pajak Penghasilan Pasal 21 Pegawai Tetap Yang Dihitung Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 Dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008, Bandung: (tidak dipublikasikan)

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK-011/2012

Prabowo, Yusdianto. 2004. Akuntansi Perpajakan Terapan, Jakarta: PT.Grasindo. Resmi, Siti. 2008. Perpajakan: Teori dan Kasus, Jakarta: Salemba Empat.

Sugianto. 2007. Pajak dan Retribusi Daerah, Jakarta: Grasindo. Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis, Bandung: CV Alfabeta. Sumitro, Rochmat. 2012. Pengantar Perpajakan, Jakarta: Grasindo. Supramono. 2010. Perpajakan Indonesia, Jogjakarta: CV Andi Offset.

Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008

Zain, Mohammad. 2007. Manajemen Perpajakan, Jakarta: Salemba Empat. Internet:


(18)

DAFTAR PUSTAKA 72

Universitas Kristen Maranatha

http://www.pajak.go.id http://www.pajak.net htpp://www.merdeka.com


(1)

BAB I PENDAHULUAN 5

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis melakukan identifikasi terhadap permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana perbandingan antara perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 pegawai tetap PT X dengan menggunakan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 dan dengan menggunakan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.011/2012. 2. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan jumlah Pajak Penghasilan Pasal 21

yang dihitung menggunakan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.011/2012.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana perbandingan perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 pegawai tetap PT X menggunakan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 dan dengan menggunakan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.011/2012. 2. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan jumlah Pajak

Penghasilan Pasal 21 yang dihitung menggunakan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 dan dengan menggunakan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.011/2012.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini dapat ditujukan terhadap berbagai pihak, yaitu: 1. Bagi Akademisi


(2)

BAB I PENDAHULUAN 6

Universitas Kristen Maranatha

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah dalam mengkaji penerapan pasal-pasal yang ada di dalam Undang-Undang Perpajakan khususnya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.011.2012 yang berlaku saat ini sehingga wawasan dan pengetahuan mengenai PTKP dan Pajak Penghasilan Pasal 21 pun akan bertambah.

2. Bagi Praktisi Bisnis

Penelitian ini diharpkan dapat bermanfaat bagi praktisi bisnis di bidang perpajakan dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya sesuai dengan peraturan perundangan mengenai Pajak Penghasilan Pasal 21 yang berlaku saat ini yaitu Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.011/2012.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin membahas mengenai topik yang sama atau mungkin terhadap peraturan baru yang mungkin terjadi setelah Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.011/2012.


(3)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari analisis data yang telah dilakukan, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dalam kasus PT “X” ini, yaitu:

1. Besarnya Pajak Penghasilan Pasal 21 Pegawai Tetap PT “X” yang berjumlah 30 orangdengan menggunakan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 adalah sebesar Rp. 2.380.904 per bulan atau Rp. 28.570.850, sedangkan yang dihitung dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.011/2012 adalah sebesar Rp. 1.249.967 per bulan atau Rp. 14.999.600. Jumlah perbedaan hasil perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 Pegawai Tetap PT “X” dengan menggunakan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 dengan Pajak Penghasilan Pasal 21 Pegawai Tetap PT “X” dengan menggunakan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.011/2012 yaitu sebesar Rp. 1.130.938 per bulan atau Rp. 13.571.250 per tahun.

2. Terdapat perbedaan yang signifikan jumlah Pajak Penghasilan Pasal 21 Pegawai Tetap yang dihitung berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 dengan Pajak Penghasilan Pasal 21 Pegawai Tetap yang dihitung berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.011/2012.


(4)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 70

Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran

Dari hasil dan olah data kasus PT “X” yang diperoleh , maka penulis mencoba untuk memberikan saran yang dapat diambil berupa:

1. Bagi wajib pajak, diharapkan melalui penelitian ini wajib pajak akan lebih baik dalam memenuhi kewajiban pajaknya, sehingga pendapatan negara dapat bertambah dari pajak khususnya pajak penghasilan yang menjadi salah satu sumber pendapatan negara.

2. Bagi perusahaan, diharapkan perusahaan dapat mengikuti peraturan perpajakan terbaru mengenai Pajak Penghasilan Pasal 21, sehingga jumlah pajak yang ditetapkan bagi karyawan sesuai dengan peraturan yang berlaku saat ini.

3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat lebih mengembangkan penelitian apabila terdapat peraturan pajak yang terbaru khususnya yang berhubungan dengan pajak penghasilan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Frick, Heinz. 2008. Pedoman Karya Ilmiah, Yogyakarta: Kanisus.

Gulos, W. 2002. Metodologi Penelitian, Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia

Hartono, J. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman- Pengalaman, Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Hermawan, Asep. 2009. Penelitian Bisnis, Jakarta: PT Grasindo.

Judisseno, Rimsky. 2005. Pajak dan Strategi Bisnis, Jakarta: PT Ikrar Mandiri Abadi.

Junita, Elva. 2012. Analisis Perbandingan Pajak Penghasilan Pasal 21 Pegawai Tetap Yang Dihitung Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 Dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008, Bandung: (tidak dipublikasikan)

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK-011/2012

Prabowo, Yusdianto. 2004. Akuntansi Perpajakan Terapan, Jakarta: PT.Grasindo. Resmi, Siti. 2008. Perpajakan: Teori dan Kasus, Jakarta: Salemba Empat.

Sugianto. 2007. Pajak dan Retribusi Daerah, Jakarta: Grasindo. Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis, Bandung: CV Alfabeta. Sumitro, Rochmat. 2012. Pengantar Perpajakan, Jakarta: Grasindo. Supramono. 2010. Perpajakan Indonesia, Jogjakarta: CV Andi Offset.

Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008

Zain, Mohammad. 2007. Manajemen Perpajakan, Jakarta: Salemba Empat. Internet:


(6)

DAFTAR PUSTAKA 72

Universitas Kristen Maranatha

http://www.pajak.go.id http://www.pajak.net htpp://www.merdeka.com


Dokumen yang terkait

Pembuatan aplikasi penghitungan pajak penghasilan pasal 21 orang pribadi berdasarkan undang-undang nomor 36 Tahun 2008

3 18 158

Analisis Perbandingan Pajak Penghasilan Pasal 21 Pegawai Tetap yang Dihitung Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 122/Pmk.010/2015 dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101 /Pmk.010/2016.

2 5 21

Analisis Perbandingan Pajak Penghasilan Pasal 21 Pegawai Tetap yang Dihitung Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.011/2012 dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 122/PMK.010/2015.

0 1 16

Analisis Perbandingan Pajak Penghasilan Pasal 21 Pegawai Tetap yang Dihitung Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.011/2012.

0 0 17

Analisis Perbandingan Pajak Penghasilan Pasal 21 Pegawai Tetap Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 dengan PMK No.162/PMK.011/2012.

0 1 17

Analisis Perbandingan Pajak Penghasilan 21 Pegawai Tetap yang Dihitung Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008.

0 0 21

Analisis Perbandingan Pajak Penghasilan Pasal 21 Karyawan Tetap Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 dengan Undang-Undang 36 Tahun 2008.

0 0 20

Analisis Perbandigan Pajak Penghasilan Pasal 21 Karyawan Tetap Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008.

0 0 22

Analisis Perbandingan Pajak yang Dikenakan Antara Peraturan Pajak Penghasilan Pasal 21 Nomor 17 Tahun 2000 dengan Peraturan Pajak Penghasilan Pasal 21 Nomor 36 Tahun 2008 Terhadap Kesadaran Wajib Pajak Orang Pribadi ( Studi Kasus Pada PT. BAHTERA PLASTIK

0 0 11

Penerapan Perhitungan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 terhadap Karyawan Tetap Pada CV Samudera Sarana Jaya Palembang

0 0 14