Perbedaan Penyembuhan Luka Berdasarkan Kriteria Hulton Pasca Herniorepair Bassini menggunakan kauter dan tanpa kauter pada pasien Hernia Inguinalis Lateralis Reponibilis.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hernia adalah penonjolan abnormal organ intra abdomen melalui suatu defek bawaan
atau defek yang didapat. Apabila organ intra abdomen yang masih terbungkus peritoneum
parietal keluar dari rongga abdomen dan tampak penonjolan pada permukaan tubuh maka disebut
hernia eksterna. Sedangkan hernia interna adalah penonjolan organ intra abdomen melalui fossa
atau lubang yang berada didalam rongga abdomen (Javid PJ, 2007). Herniorepair masih
merupakan tantangan bagi para ahli bedah didunia lebih dari 2000 tahun. Operasi hernia modern
pertama kali diperkenalkan di Italia oleh Eduardo Bassini. Bassini tidak hanya memperkenalkan
metode baru dalam repair hernia inguinal, tetapi juga memberikan kontribusi dalam perawatan
pasien pasca operasi hernia (Schumpelick, 2007). Di Amsterdam herniorepair oleh residen
junior, harus melewati beberapa tahapan, diantaranya residen tersebut harus mengikuti
theoretical training, skillslab, mempelajari anatomi dinding abdomen dan mengikuti operasi dari
konsultan bedah digestif. Dari pertemuan di St. Moritz disebutkan salah satu masalah dalam
operasi hernia adalah perdarahan (Schumpelick, 2007). Herniorepair yang baik dan tepat akan
memberikan hasil yang baik, dan juga dalam masa perawatan pasca operasi.
Incisi menggunakan scalpel cenderung menyebabkan terjadinya perdarahan yang
menyebabkan tidak jelasnya medan operasi namun masih merupakan pilihan karena dapat
mempertahankan integritas jaringan dibandingkan incisi menggunakan elektrokoagulasi yang
dapat merusak integritas jaringan oleh efek elektrokoagulasi terutama pada penyembuhan luka

(Shang, 2009). Herniorepair tanpa kauter membutuhkan waktu yang lebih lama, perdarahan yang
lebih banyak, sehingga mempengaruhi dalam penjadwalan operasi. Herniorepair tanpa kauter
dalam mengatasi perdarahan dapat dilakukan dengan menggunakan kassa untuk balut tekan dan
benang untuk ligasi, sehingga penggunaan kassa dan benang lebih banyak.
Herniorepair dengan menggunakan kauter terjadi kerusakan jaringan yang disebabkan
oleh karena elektrokoagulasi. Dengan demikian akan mempengaruhi penyembuhan luka operasi.
Luka operasi pasca herniorepair dengan kauter selain menyebabkan kerusakan jaringan, juga
memberikan keluhan berupa nyeri (Dermitas, 2006). Nyeri ini bisa disebabkan oleh karena
kerusakan jaringan akibat kauter tersebut atau juga komplikasi dari arus listrik yang mengenai
bagian tubuh lain, sehingga terjadi luka bakar yang menyebabkan terjadinya nyeri. Memang

masih dalam perdebatan dalam incisi herniorepair dengan kauter dan tanpa kauter (Dermitas,
2006). Herniorepair dengan kauter membutuhkan waktu yang lebih singkat dari

pada

herniorepair tanpa kauter dengan perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan
herniorepair sekitar 40 – 60 menit (Schumpelick, 2007).
Perlu dilakukan penelitian perbedaan derajat penyembuhan luka berdasarkan Kriteria
Hulton pasca operasi Herniorepair Bassini menggunakan kauter dan tanpa kauter pada pasien

hernia inguinalis lateralis reponibilis. Dimana pada penelitian ini incisi kulit dilakukan dengan
menggunakan scalpel, kemudian untuk incisi pada subkutis sampai batas fascia dibedakan
dengan menggunakan scalpel dan kauter. Dari penelitian ini diharapkan bisa memberikan hasil
yang signifikan dari penyembuhan luka operasi pasca herniorepair Bassini menggunakan kauter
dan tanpa kauter. Masih terbatasnya literatur mengenai perbedaan penyembuhan luka terutama
subcutis pada pasien pasca operasi herniorepair Bassini dengan kauter dan tanpa kauter, sehingga
perlu dilakukan penelitian mengenai perbedaan derajat

penyembuhan luka pasca operasi

herniorepair Bassini dengan menggunakan kauter dan tanpa kauter pada pasien hernia inguinalis
lateral reponibilis. Dimana herniorepair tanpa kauter memberikan hasil penyembuhan luka yang
baik.

B. Rumusan Masalah
Apakah ada perbedaan derajat penyembuhan luka berdasarkan Kriteria Hulton pasca
operasi Herniorepair Bassini menggunakan kauter dan tanpa kauter pada pasien hernia
inguinalis lateralis reponibilis.

C. Tujuan Penelitian

Mengetahui adanya perbedaan derajat penyembuhan luka berdasarkan Kriteria Hulton
pada pasien pasca operasi Herniorepair Bassini menggunakan kauter dan tanpa kauter pada
pasien hernia inguinalis lateralis reponibilis.
D. Manfaat
1. Teoritis
Berdasarkan teori yang ada operasi dengan menggunakan kauter, menyebabkan
kerusakan jaringan, sehingga mempengaruhi dari proses penyembuhan luka.

2. Aplikatif
Dari penelitian ini apabila terdapat perbedaan yang signifikan pada penyembuhan luka
pasca herniorepair Bassini menggunakan kauter dan tanpa kauter, dengan hasil tanpa
menggunakan kauter penyembuhan luka lebih baik, maka dalam penatalaksanaan
herniorepair tanpa kauter dapat diaplikasikan dalam penatalaksanaan herniorepair pada
pasien hernia inguinalis lateralis reponibilis di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi
Surakarta (RSDM).