SIRUP SAMBUNG NYAWA SEBAGAI TERAPI ADJUVAN HIPERTENSI.
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
SIRUP SAMBUNG NYAWA
SEBAGAI TERAPI ADJUVAN HIPERTENSI
BIDANG KEGIATAN:
PKM KARSA CIPTA
DIUSULKAN OLEH :
Amalia Novia Rizqika NIM: G0013022 / ANGKATAN: 2013 Avicena Hafsah P. NIM: G0013050 / ANGKATAN: 2013 Jea Ayu Yogatama NIM: G0013124 / ANGKATAN: 2013 Maygitha Wahyuningtyas NIM: G0014154 / ANGKATAN: 2014 Zelen Mahantika NIM: G0013246 / ANGKATAN: 2013
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
(2)
(3)
Daftar Isi ... ii
Daftar Tabel dan Gambar ... iii
Ringkasan ... iv
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 2
1.3 Potensi Wilayah ... 2
1.4 Manfaat ... 2
1.5 Luaran ... 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Daun Sambung Nyawa 2.1.1 Definisi ... 3
2.1.2 Kandungan Kimia Daun Sambung Nyawa ... 3
2.1.3 Mekanisme Ekstrak Daun Sambung Nyawa dalam Menurunkan Hipertensi ... 3
2.2 Hipertensi ... 5
BAB 3. METODE PELAKSANAAN 3.1 Studi Literatur ... 7
3.2 Metode Pembuatan Ekstrak... 7
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 4.1 Anggaran Biaya ... 10
4.2 Jadwal Kegiatan ... 10
DAFTAR PUSTAKA ... 11
LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing ... 13
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ... 22
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas ... 24
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana ... 25
Lampiran 5. Gambaran Teknologi yang akan Diterapkembangkan ... 26
(4)
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Klasifikasi Tumbuhan Sambung Nyawa... 3 Tabel 2. Klasifikasi Tekanan Darah ... 6 Tabel 3. Tabel Konversi Dosis ... 8 Tabel 4.1. Ringkasan Anggaran Biaya Pembuatan Ekstrak Daun Sambung
Nyawa ... 9 Tabel 4.2. Jadwal Kegiatan PKM-KC... 9
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Skema Cara Kerja Daun Sambung Nyawa dalam Menurunkan
Hipertensi ... 4 Gambar 2. Mekanisme pengaturan tekanan darah oleh ginjal……… 6 Gambar 3. Skema Proses Ekstraksi Maserasi Daun Sambung Nyawa ... 9
(5)
RINGKASAN
Era modernisasi ini menyebaban perubahan pola hidup seseorang menjadi serba instan sehingga seseorang seringkali tidak memperhatikan asupan makanannya. Padahal makanan instan biasanya diolah dengan cara deep frying dan digoreng. Ditambah kurangnya asupan buah dan sayur, aktivitas fisik serta meningkatnya tingkat stress membuat seseorang mudah terkena penyakit degeneratif yang dikarenakan tingginya kolestrol dalam darah sehingga terjadi penyumbatan pembuluh darah yang mengakibatkan hipertensi sampai stroke. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar Departemen Kesehatan Indonesia tahun 2013, penderita hipertensi di Indonesia mencapai 25,8 % . Sedangkan menurut Dinas Kesehatan Jawa Tengah tahun 2013 penderita hipertensi mencapai 67,57 %, dan berdasarkan data Dinas Kota Surakarta sendiri pada tahun 2012 terdapat 14,9 % penderita hipertensi (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2013).
Penderita hipertensi diberikan pengobatan farmakologis dan non farmakologis. Pengobatan farmakologis salah satunya dengan medikamentosa yang sudah ada. Pengobatan non farmakologis dapat dengan perubahan gaya hidup maupun pengobatan tambahan/adjuvan seperti herbal. Untuk mendukung kerja dari pengobatan farmakologis yang sudah ada, kami menawarkan pengobatan tambahan/adjuvan dari ekstrak daun sambung nyawa (Gynura procumbens) yang flavonoidnya dapat menurunkan kadar kolestrol darah dengan menginhibisi angiotensin converting enzym (ACE) sehingga dapat menurunkan tekanan darah, curah jantung, dan resistensi perifer serta sebagai vasodilator melalui penghambatan pompa kalsium atau antagonis kalsium (Hoe et al., 2007). Selain itu ekstrak dari air daun sambung nyawa memiliki potensi paling tinggi terhadap aktivitas vasorelaksasi dan efek negatif kronotropik and ionotropik. Aktivitas negatif inotropik mempengaruhi aktivitas sino atrial (SA) node dengan mengurangi kontraktilitas miokard sehingga beban kerja jantung menurun. Analisis kimia menunjukkan adanya kadar flavonoid yang tinggi pada daun sambung nyawa. (Kaur et al., 2012 ; Abrika et al., 2013)
Ekstrak daun sambung nyawa dibuat dengan proses maserasi. Penulis memilih proses maserasi karena proes maserasi merupakan proses ekstraksi yang mudah dilakukan dan menggunakan alat yang relatif sederhana.
Kata Kunci : daun sambung nyawa, hipertensi, flavonoid, maserasi.
(6)
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang
Di era modernisasi saat ini, kebutuhan akan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan meningkat pesat. Hal ini yang menyebabkan perubahan status ekonomi yang berimplikasi terhadap perubahan pola hidup seseorang. Sehubungan dengan hal tersebut, seseorang seringkali tidak memperhatikan asupan makanannya. Ditambah kurangnya aktivitas fisik dan meningkatnya tingkat stress menyebabkan seseorang mudah terkena penyakit degeneratif yang mengakibatkan hipertensi sampai stroke.
Menurut WHO dan The International Society of Hypertension (ISH) (2003) saat ini terdapat 600 juta penderita hipertensi di seluruh dunia. Di Indonesia prevalensi hipertensi berdasarkan Riset Kesehatan Dasar Departemen Kesehatan Indonesia tahun 2013 sekitar 25,8%. Di Jawa Tengah kasus penyakit jantung dan pembuluh darah ialah hipertensi sebanyak 67,57% (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2013). Sedangkan prevalensi hipertensi di Surakarta menurut Dinas Kesehatan Kota Surakarta tahun 2012 sekitar 14,9%. Tingginya angka penderita hipertensi ini menandakan buruknya pola hidup masyarakat yang dapat menimbulkan komplikasi jika tidak segera ditangani.
Penanganan hipertensi dilakukan dengan cara farmakologis dan non farmakologis. Selain itu, ada pula terapi tambahan atau komplementer seperti penggunaan herbal sebagai tambahan terapi hipertensi yang telah ada, salah satunya penggunaan daun sambung nyawa.
Daun sambung nyawa memiliki kandungan flavonoid yang dapat menurunkan kadar kolestrol darah melalui inhibisi angiotensin converting enzym (ACE), sebagai vasodilator melalui penghambatan pompa kalsium atau antagonis kalsium, dan dapat menangkap radikal bebas dengan membebaskan atom hydrogen dari gugus hidroksilnya karena peran sebagai antioksidan. (Hoe et al., 2007; Kandaswami dan Middleton, 2007)
Daun sambung nyawa sebenarnya sudah dimanfaatkan masyarakat sebagai obat hipertensi, kanker, anti inflamasi, sinusitis, penyakit ginjal, diabetes, batuk. Sebagian besar masyarakat, mengkonsumsi daun sambung nyawa dengan cara dimakan sebagai lalapan, diminum air rebusannya, dan dalam bentuk teh (Fadli, 2015). Dikarenakan permintaan masyarakat terhadap daun sambung nyawa semakin meningkat, sementara produk olahan daun sambung nyawa belum banyak di pasaran, kami berinisiatif untuk membuat ekstrak daun sambung nyawa ini dalam bentuk cairan kental (sirup). Sehingga manfaat daun sambung nyawa sebagai salah satu pengobatan tambahan (adjuvan) untuk mendukung kerja dari obat antihipertensi dapat lebih tersebar luaskan.
(7)
1.2Identifikasi Masalah
Dari latar belakang tersebut diatas, dapat dipaparkan masalah sebagai berikut :
1. Mengapa saat ini banyak orang yang menderita hipertensi?
2. Apakah terapi adjuvan dapat digunakan dan mendukung pengobatan hipertensi yang telah ada?
3. Bagaimanakah fungsi sambung nyawa sebagai salah satu terapi adjuvan hipertensi?
1.3Potensi Wilayah
Tanaman sambung nyawa merupakan tanaman yang berasal dari daerah Afrika yang beriklim tropis menyebar ke Srilangka, Sumatera dan Jawa. Tanaman ini tumbuh liar di pekarangan atau ladang sehingga tidak diperlukan iklim/cuaca tertentu untuk menanam tumbuhan ini.
1.4Manfaat
Setelah sirup daun sambung nyawa (Gynura procumbens) dapat dipasarkan di masyarakat diharapkan ada beberapa manfaat yang dapat dirasakan antara lain:
1. Aspek Kesehatan
Sirup ini diharapkan dapat memberikan alternatif minuman berbahan baku alami sebagai terapi ajuvan hipertensi. Selain itu sirup ini juga memiliki nilai gizi lebih sehingga dapat meningkatkan efektivitas terapi primer hipertensi..
2. Aspek Sosial - Ekonomi
Penjualan sirup dengan harga yang relatif murah diharapkan dapat memberikan alternatif minuman kesehatan yang disukai oleh masyarakat namun dengan harga yang terjangkau.
3. Aspek IPTEK
Sirup daun sambung nyawa ini merupakan produk minuman kesehatan yang diolah dengan teknologi ekstraksi. Oleh sebab itu pemasaran produk ini diharapkan dapat memperkenalkan kepada masyarakat mengenai teknologi pengolahan makanan yang dapat digunakan tanpa mengurangi kandungan gizinya.
1.5Luaran
Luaran yang diharapkan dari program kewirausahaan ini adalah sirup daun sambung nyawa, produk minuman kesehatan olahan bahan alami daun sambung nyawa (Gynura procumbens) sebagai terapi ajuvan hipertensi yang dikemas secara menarik.
(8)
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1Daun Sambung Nyawa 2.1.1 Definisi
Daun sambung nyawa (Gynura procumbens) di Indonesia memliki beberapa nama daerah seperti; daun dewa (Melayu), sambung nyawa dan ngokilo (Jawa). Tanaman ini berasal dari daerah Afrika yang beriklim tropis menyebar ke Srilangka, Sumatera dan Jawa. Tanaman ini tumbuh liar di pekarangan, ladang atau ditanam orang untuk obat-obatan dan tumbuh sampai ketinggian 500 m di atas permukaan laut. (Sudarsono et al, 2006)
Tabel 1. Klasifikasi Tumbuhan Sambung Nyawa Klasifikasi Tumbuhan Sambung Nyawa
Divisio Spermatophyta Subdivisio Angiospermae Classis Dicotyledonae Ordo Asterales Familia Asteraceae Genus Gynura
Spesies Gynuraprocumbens
(Backer dan Van den Brink, 1965)
2.1.2 Kandungan Kimia Daun Sambung Nyawa
Daun sambung nyawa mengandung flavonoid (7,3,4 trihidroksi-flavon), glikosida kuersetin, asam fenolat (asam kafeat, asam p-kumarat, asam p-hidroksi benzoat, asam vanilat), triterpenoid, saponin, steroid, dan minyak atsiri (Sudarsono et al., 2006).
2.1.3 Mekanisme Ekstrak Daun Sambung Nyawa dalam Menurunkan Hipertensi
Daun sambung nyawa telah terbukti memiliki aktivitas antihipertensi dengan cara menginhibisi aktivitas angiotensin converting enzyme (ACE) (Hoe et al., 2007). Selain itu, daun sambung nyawa dapat berpotensi sebagai terapi adjuvan hipertensi karena dapat mengeblok influks ion kalsium melewati VDCC (Voltage Dependent Calsium
(9)
Channel) dan ROCC (Receptor-Operated Calsium Chennel), kedua efek ini diteliti secara invivo (Hoe et al., 2010)
Mekanisme daun sambung nyawa dalam menginhibisi aktivitas angiotensin dapat dilihat melalui penelitian yang dilakukan oleh Hoe et al., (2007). Pada penelitian tersebut, pemberian partially purified fraction (FA-1)dari daun sambung nyawa lewat intravena sebanyak 0-10 mg/kg menyebabkan penurunan mean arterial pressure (MAP) pada tikus yang hipertensi dan tikus yang mempunyai tekanan darah yang normal. Untuk mengetahui durasi efek inhibitor ACE ini, Angiostensin-1 diinjeksikan kembali setelah pemberian pertama. Ternyata aktivitas FA-1 tetap signifikan. Hal ini mengindikasikan jika durasi aktivitas inhibitor dari FA-1 adalah jangka panjang. (Hoe et al., 2007)
= meningkatkan = menghambat
Gambar 1. Skema Cara Kerja Daun Sambung Nyawa dalam Menurunkan Hipertensi
Efek antihipertensi daun sambung nyawa juga dapat dilihat dari penelitian yang dilakukan oleh Ng Hien-Kun (2013), yang meneliti menggunakan fraksi butanol yang dimurnikan dengan kromatografi kolom untuk mendapatkan sub-fraksi dengan polaritas yang berbeda. Fraksi yang paling berpotensi (F1) kemudian diteliti mengenai mekanismenya terhadap aktivitas vasorelaksan pada tikus probandus. Hasil menunjukkan bahwa F1
Reabsorbsi Na atau air Ekstrak daun
sambung nyawa (Gynura
prcumbens) dengan pelarut
flavonoid
Influks Ca2+ melewati VDCC dan Kontraksi dan durasi denyut jantung ACE Inhibitor Renin Agiotensinogen Angiotensin I Angiotensin II ACE Vasokontriksi Cardiac output Sintesis aldosteron
Volume darah Total resistensi perifer
(10)
mempunyai efek vasodilasi dengan mengeblok influks Ca2+ melalui VDCC (voltage-dependent calcium channel) dan ROCC (receptor operated calcium channel). Setelah diuji, ekstrak dari air daun sambung nyawa memiliki potensi paling tinggi terhadap aktivitas vasorelaksasi dan efek negatif chronotropik and ionotropic. Analisis kimia juga menunjukkan adanya kadar flavonoid yang tinggi sebagai antioksidan. (Kaur et al., 2012 ; Abrika et al., 2013 ; Ng Hien-Kun,. 2013)
Menurut Aziza (2007), inhibitor influks ion kalsium atau antagonis kalsium paling baik dikombinasikan dengan penghambat beta atau penghambat ACE yang akan menambah efek hipotensif. Sehingga daun sambung nyawa yang memiliki aktivitas antihipertensi dengan cara menginhibisi aktivitas angiotensin converting enzyme (ACE) serta sebagai vasodilator melalui penghambatan pompa kalsium atau antagonis kalsium berpotensi menjadi adjuvan terapi hipertensi.
Ekstraksi daun sambung nyawa dilakukan dengan metode ekstraksi kering maserasi. Maserasi merupakan cara penyarian yang sederhana. Maserasi dilakukan dengan merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari. Cairan penyari akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif dan zat aktif akan larut. Simplisia yang akan diekstraksi ditempatkan pada wadah atau bejana bermulut besar bersama penyari yang ditentukan yaitu akuades, bejana ditutup dan dilakukan pengadukan secara berkala. Rendaman harus terhindar dari sinar matahari. Waktu maserasi selama lima hari, setelah waktu tersebut keseimbangan antara bahan yang diekstraksi pada bagian dalam sel dengan luar sel telah tercapai. (Indraswari A, 2008).
Metode ini telah dilakukan terhadap probandus tikus dan belum dikembangkan secara komersial dan massal ke masyarakat. Maka dari itu penulis berinisiatif membuat dan dapat mengembangterapkan sirup sambung nyawa secara massal dan dapat bermanfaat pada masyarakat luas. 2.2Hipertensi
Hipertensi didefinisikan dengan meningkatnya tekanan darah arteri yang persisten.
(11)
Klasifikasi Tekanan Darah Sistol (mmHg) Diastol (mmHg)
Normal < 120 dan < 80 Prahipertensi 120-139 atau 80-89 Hipertensi derajat 1 140-159 atau 90-99 Hipertensi derajat 2 ≥ 160 atau ≥ 100
Ginjal memiliki peranan dalam mengendalikan tekanan darah melalui sistem renin-angiotensin-aldosteron.
Gambar 2. Mekanisme pengaturan tekanan darah oleh ginjal (Saseen dan Maclaughlin, 2008)
(12)
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
3.1 Studi Literatur
Kegiatan ini dilakukan dengan mencari materi dan referensi penunjang dari internet berupa jurnal. Bahan-bahan yang dicari meliputi hal-hal sebagai berikut :
a. Studi epidemiologi hipertensi
Digunakan sebagai pedoman bahwa sekarang hipertensi menjadi masalah kesehatan yang setiap tahun semakin meningkat karena multifaktorial salah satunya ialah gaya hidup.
b. Studi penelitian daun sambung nyawa untuk hipertensi
Digunakan sebagai acuan untuk mengetahui kandungan dalam daun sambung nyawa yangberkaitan dengan hipertensi.
c.Studi ekstraksi tanaman
Digunakan sebagai acuan dalam memilih proses ektraksi yang sesuai dan sederhana.
3.2 Metode Pembuatan Ekstrak a. Persiapan alat dan bahan
- 480 cc air mineral
- 120 gram daun sambung nyawa - Oven
- Bejana - Pengaduk - Penggiling
b.Pengekstrakan daun sambung nyawa
Pengekstrakan dilakukan dengan metode maserasi. Metode ini merupakan metode penyairan terpilih untuk digunakan karena cara pengerjaannya yang relatif sederhana dan peralatan yang mudah diusahakan. (Indraswari, 2008)
Pertama yang dilakukan yaitu mengeringkan daun sambung nyawa pada oven dengan suhu 400 C. Kemudian daun sambung nyawa digiling hingga menjadi serbuk. Serbuk tersebut direndam dalam bejana dan diaduk secara berkala dalam akuades selama 5 hari dengan perbandingan 20 bagian daun sambung nyawa dan 60 bagian pelarut, sehingga untuk membuat 600 cc ekstrak daun sambung nyawa dibutuhkan 360 cc akuades dan 120 gram serbuk daun sambung nyawa. Selama proses tersebut, harus terhindar dari sinar matahari dan berada di dalam suhu ruang. Setelah 5 hari direndam, serbuk diperas dan pada serbuk diberikan
(13)
cairan pelarut lagi yaitu akuades sebanyak 120 cc sehingga total perbandingan adalah 100. Setelah itu ditutup dan disimpan dalam bejana kembali selama 2 hari. Setelah 2 hari pisahkan serbuk dengan cairan pelarut.
c.Pensterilan botol kaca
Pensterilan botol kaca dilakukan dengan merebus botol kaca tersebut di dalam air hingga mendidih. Kemudian didinginkan. Setelah dingin, masukkan sirup sambung nyawa ke dalam botol kaca tersebut. d.Penyajian eksktrak
Dilakukan dengan mencampur ekstrak sambung nyawa dengan air putih. Bisa disajikan dalam keadaan dingin maupun panas. Bisa ditambahkan sesuai selera berupa pemanis seperti gula pasir.
Dari proses ini akan didapatkan ekstrak sambung nyawa dengan volume 600 cc. Volume 600 cc ini didapatkan dari campuran 480 cc akuades dengan 120 gram serbuk daun sambung nyawa yang telah dimaserasi.
Dari penelitian Hoe et al., (2007) disimpulkan bahwa pada probandus tikus dengan berat badan 200 gram akan menimbulkan efek hipotensi apabila diberikan pada dosis tinggi yaitu minimal 600 mg/kgBB. Maka dari itu apabila ingin mengetahui dosis terapi pada manusia maka dilakukan konversi menggunakan tabel konversi dosis sebagai berikut :
Tabel 3. Tabel Konversi Dosis (Paget and Barnes, 1964) Mencit 20 g Tikus 200 g Marmut 400 g Kelinci 1.5 kg Kucing 2 kg Kera 4 kg Anjing 17 kg Manusia 70 kg Mencit 20 g
1.00 7.00 12.15 27.80 29.70 64.10 124.20 387.90 Tikus
200 g
0.14 1.00 1.74 3.90 4.20 9.20 17.80 56.00 Marmut
400 g
0.09 0.57 1.00 2.25 2.40 5.20 10.20 31.50 Kelinci
1.5 kg
0.04 0.25 1.44 1.00 1.08 2.40 4.50 4.20
Kucing 2 kg
0.03 0.23 0.41 0.92 1.00 2.20 4.10 3.00
Kera 4 kg
(14)
Untuk menentukan dosis konversi tikus ke manusia : a. Tentukan dosis pada tikus
Dosis minimal hipotensi dan bradikardi = 600 mg/kgBB b. Tentukan dosis absolut
Dosis absolut = Dosis tikus x bobot tikus = 600 mg/kgBB x 0.2 kg = 120 mg
c. Hitung dosis untuk organisme yang dicari menggunakan faktor konversi Dosis untuk manusia (70 kg) = faktor konversi x dosis absolut
= 56 x 120 mg
= 6720 mg / 70 kgBB = 96 mg/ kgBB
Pada sirup pembuatan kami, diberikan campuran 120 gram serbuk daun sambung nyawa pada 480 cc akuades. Sehingga kandungan daun sambung nyawa pada sirup ini adalah 25 gram/cc.
Gambar 3. Skema Proses Ekstraksi Maserasi Daun Sambung Nyawa Anjing
12 kg
0.008 0.06 0.10 0.22 0.24 0.52 1.00 3.10
Manusia 70 kg
0.0026 0.018 0.31 0.07 0.076 0.16 0.32 1.00
Disimpan selama 2 hari Daun sambung
nyawa dikeringkan dengan oven 400 C
Serbuk diperas dan ditambah akuades Direndam dan diaduk berkala dalam akuades selama 5 hari Digiling hingga
menjadi serbuk
Pisahkan serbuk dari air hasil
(15)
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 4.1 Anggaran Biaya
Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya Pembuatan Ekstrak Daun Sambung Nyawa
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp.)
Peralatan penunjang
1 Alat penggiling 700.000
2 Oven 500.000
3 Botol kaca 600 cc 20.000
4 Bejana pengaduk 200.000
5 Saringan 10.000
Bahan habis pakai
1 Pohon sambung nyawa 250.000
2 Akuades 100.000
Perjalanan
1 Transportasi pembelian alat dan bahan 150.000
2 Transportasi konsultasi 100.000
3 Transportasi ke dapur produksi 100.000
Lain – lain
1 Pembuatan proposal 100.000
2 Pengujian 70.000
3 Internet 50.000
4 Pembuatan laporan 150.000
Jumlah 2.500.000
4.2 Jadwal Kegiatan
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan PKM-KC
No. Kegiatan Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4 1 Perencanaan 2 Penanaman 3 Persiapan bahan dan
alat q 4 Pembuatan 5 Penyimpanan 6 Penyusunan laporan
(16)
DAFTAR PUSTAKA
Abrika, Abrika, Omar Saad Saleh ,Mun Fei Yam, Mohd. Zaini Asmawi,AmirinSadikun, Hamady Dieng, Elssanousi Ali Hussain (2013). Effectsof Extracts and Fractions of Gynura procumbens on Rat Atrial Contraction. J Acupunct Meridian Stud;6(4):199e207
Aziza, Lucky (2007).Peran Antagonis Kalsium dalam Penalaksanaan Hipertensi. Majalah Kedokteran, vol 57.
Backer, C.A, Van den Brink Jr, R.C.B, (1965) . Flora of Java. Noordhoff. Groningen, The Netherland
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2013, Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Semarang. Fadli, M.Yogie (2015). Benefits of Sambung Nyawa (Gynura procumbens)
Substance as Anticancer. Lampung, Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. Skripsi
Hien-Kun Ng, Ting-Fung Poh, Sau-Kuen Lam, See-Ziau Hoe (2013). Potassium channel openers and prostacyclin play a crucial role in mediating the vasorelaxant activity of Gynura procumbens.BMC Complementary and Alternative Medicine, 13:188
Hoe SZ, Kamaruddin MY, Lam SK (2007). Inhibition of angiostinconverting enzyme activity by a partially purified fraction of Gynura procumbens spontaneously hypertensive rats. Med Princ Pract.;16:203e208
Indraswari, A. (2008). Optimasi Pembuatan Ekstrak Daun Dewandaru (Eugenia uniflora L.) Menggunakan Metode Maserasi Dengan Parameter Ka dar Total enyawa Fenolik dan Flavonoid. Skripsi. Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Kandaswami C, Middleton E,. (2007) The Effect Of Plant Flavonoids On Mammalian Cells: Implications For Inflammation, Heart Disease, And Cancer. Am Soc Pharmacol Exp Ther.52: 673.
Kaur N, Awadh AI, Ali RB, Sadikun A, Abdul Sattar MZ, Asmawi MZ (2012). Cardio-Vascular Activity of Gynura Procumbens Merr. Leaf Extracts. Int J Pharm Sci Res 3: 1401-1405.
Paget, G. E., Barnes, J.M (1964). Toxicity Tests in Evaluation of Drug Activities Pharmacometries (Laurence, D. R. and Bacharach, A.L, eds). Academic Press, London and New York
(17)
Sudarsono , Puidjoarinto, A., Gunawan, D., Wahyuono, S., Donatus, I.A., Drajad, M., Wibowo, S., Ngatidjan (2006). Tumbuhan Obat 1. Pusat Penelitian Obat Tradisional, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Hal 25-28
Sudoyo, A.W, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata MK, Setiati S. (2009). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Interna Publishing. pp: 1309-1311 Sugiyanto, Sudarto, B., Meiyanto, E., Mugroho, A.E., Jenie, U.A (2003). Aktifitas
Antikarsinogenik Senyawa yang Berasal dari Tumbuhan.Manajemen Farmasi Indonesia. 14(4):216-25
WHO-ISH Hypertension Guideline Committee (2003). Guideline of Hiypertension. J Hypertension.
(18)
(19)
Biodata Anggota Pelaksana A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Jea Ayu Yogatama
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Program Studi Kedokteran
4 NIM G0013124
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jember, 27 Oktober 1995
6 E-mail jeaayuygt@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 082335486007
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Gambirono 3 SMP Negeri 1 Jember SMAN 1 Jember
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2001-2007 2007-2010 2010-2013
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No. Nama Pertemuan Ilmiah /
Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat 1
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No. Jenis penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan Waktu
1 Finalis Poster Ilmiah Medsmotion
FK UNS 2014 UNS 2014
2 Juara Harapan Olimpiade
Nasional Statistika ITS ITS 2012
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Karsa Cipta.
(20)
(21)
(22)
Biodata Anggota Pelaksana A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Avicena Hafsah Pradnyaparamita
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Program Studi Kedokteran
4 NIM G 0013050
5 Tempat dan Tanggal Lahir Karanganyar, 1 September 1995
6 E-mail mitha_amazing@yahoo.co.id
7 Nomor Telepon/HP 085725198611
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi
SD N Pucangan 03 Kartasura
Sukoharjo
SMP N 9 Surakarta
SMA N 3 Surakarta
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2001 - 2007 2007 - 2010 2010 – 2013 C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No. Nama Pertemuan Ilmiah /
Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat 1
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No. Nama Pertemuan Ilmiah /
Seminar Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan Tempat
1 Majesty FK UMJ
Poster edukasi publik “Cintai yang Kecil untuk Hidup Lebih Besar “
Februari 2015 di Jakarta
2 Scientific Fair FK UNDIP Poster edukasi publik “VIRGIN”
Juni 2015 di Semarang
3 Scientific Fair FK UNDIP
Video edukasi publik “Kakakku Sayang, Kakaku Malang”
Juni 2015 di Semarang
4 Pekan Ilmiah Mahasiswa Kedokteran UNS
Poster edukasi publik “Makananku, Gizi untuk Bayiku”
(23)
(24)
(25)
Biodata Dosen Pembimbing A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Zulaika Nur Afifah, dr., M.Kes.
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Kedokteran UNS - Histologi
4 NIDN 0628098701
5 Tempat dan Tanggal Lahir Surakarta, 28 September 1987
6 E-mail zulaika.nur.afifah@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 08179516027
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama Institusi UNS UNS
Jurusan Kedokteran Umum Pendidikan Kedokteran TahunMasuk-Lulus 2005-2009 2013-2014
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No. Nama Pertemuan Ilmiah /
Seminar
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan Tempat
1
7th Jakarta Medical Education Hubungan Lama Pendidikan dengan Pendekatan Belajar Pada Mahasiswa Tahap Sarjana
Kedokteran Fakultas
Kedokteran UNS
Desember 2014, Depok
(26)
(27)
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan 1. Peralatan penunjang
Material
Justifikasi Pemakaian
Kuantitas Harga Satuan (Rp) Keterangan Peralatan penunjang 1 Alat penggiling
1 bh 700.000 -
Peralatan penunjang 2
Oven 1 bh 500.000
Peralatan penunjang 3
Botol kaca 600 cc
1 bh 20.000
Peralatan penunjang 4
Bejana pengaduk
1 bh 200.000
Peralatan penunjang 5
Saringan 1 bh 10.000
SUB TOTAL (Rp) 1.430.000
2. Bahan Habis Pakai Material
Justifikasi Pemakaian
Kuantitas Harga Satuan (Rp)
Keterangan Material 1 Pohon
sambung nyawa
25 bh 10.000
Material 2 Air mineral 2 galon 50.000
SUB TOTAL (Rp) 350.000
3. Perjalanan Material
Justifikasi Pemakaian
Kuantitas Harga Satuan (Rp)
Keterangan Perjalanan
pembelian alat dan bahan
Uang bbm 20 liter 7.400
Perjalanan konsultasi
Uang lelah 100.000
Perjalanan ke rumah produksi
Uang bbm 14 liter 7.400
(28)
4. Lain-lain Material
Justifikasi Pemakaian
Kuantitas Harga Satuan (Rp)
Keterangan Pembuatan
proposal
Print dan jilid 3 eksemplar 35.000 Pengujian Uji coba
produksi
1 kali 70.000
Internet Browsing referensi
50.000 Pembuatan
laporan
Print dan jilid 3 eksemplar 50.000
SUB TOTAL (Rp) 370.000
(29)
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas No Nama /NIM Program
Studi Bidang Ilmu Alokasi Waktu (jam/minggu) Uraian Tugas 1 Amalia Novia
Rizqika / G0013022
Kedokteran Kesehatan 7
jam/minggu Menyusun metode pelaksanaan dan coordinator 2 Avicena Hafsah/
G00
Kedokteran Kesehatan 7
jam/minggu
Menyusun pendahuluan dan
ringkasan 3 Jea Ayu
Yogatama
Kedokteran Kesehatan 7
jam/minggu
Menyusun tinjauan pustaka dan editor akhir 4 Zelen Mahantika Kedokteran Kesehatan 7
jam/minggu
Menyusun tinjauan pustaka dan pendahuluan 5 Maygitha
Wahyuningtyas
Kedokteran Kesehatan 7
jam/minggu
Menyusun tinjauan pustaka
(30)
(31)
(32)
(1)
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan 1. Peralatan penunjang
Material
Justifikasi Pemakaian
Kuantitas Harga Satuan (Rp) Keterangan Peralatan penunjang 1 Alat penggiling
1 bh 700.000 -
Peralatan penunjang 2
Oven 1 bh 500.000
Peralatan penunjang 3
Botol kaca 600 cc
1 bh 20.000
Peralatan penunjang 4
Bejana pengaduk
1 bh 200.000
Peralatan penunjang 5
Saringan 1 bh 10.000
SUB TOTAL (Rp) 1.430.000
2. Bahan Habis Pakai Material
Justifikasi Pemakaian
Kuantitas Harga Satuan (Rp)
Keterangan Material 1 Pohon
sambung nyawa
25 bh 10.000
Material 2 Air mineral 2 galon 50.000
SUB TOTAL (Rp) 350.000
3. Perjalanan Material
Justifikasi Pemakaian
Kuantitas Harga Satuan (Rp)
Keterangan Perjalanan
pembelian alat dan bahan
Uang bbm 20 liter 7.400
Perjalanan konsultasi
Uang lelah 100.000
Perjalanan ke rumah produksi
Uang bbm 14 liter 7.400
(2)
4. Lain-lain Material
Justifikasi Pemakaian
Kuantitas Harga Satuan (Rp)
Keterangan Pembuatan
proposal
Print dan jilid 3 eksemplar 35.000 Pengujian Uji coba
produksi
1 kali 70.000 Internet Browsing
referensi
50.000 Pembuatan
laporan
Print dan jilid 3 eksemplar 50.000
SUB TOTAL (Rp) 370.000
(3)
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas No Nama /NIM Program
Studi Bidang Ilmu Alokasi Waktu (jam/minggu) Uraian Tugas 1 Amalia Novia
Rizqika / G0013022
Kedokteran Kesehatan 7
jam/minggu Menyusun metode pelaksanaan dan coordinator 2 Avicena Hafsah/
G00
Kedokteran Kesehatan 7
jam/minggu
Menyusun pendahuluan dan
ringkasan 3 Jea Ayu
Yogatama
Kedokteran Kesehatan 7
jam/minggu
Menyusun tinjauan pustaka dan editor akhir 4 Zelen Mahantika Kedokteran Kesehatan 7
jam/minggu
Menyusun tinjauan pustaka dan pendahuluan 5 Maygitha
Wahyuningtyas
Kedokteran Kesehatan 7
jam/minggu
Menyusun tinjauan pustaka
(4)
(5)
(6)