ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS PENGGAJIAN PADA PDAM SURYA SEMBADA KOTA SURABAYA.

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS
PENGGAJ IAN PADA PDAM SURYA SEMBADA
KOTA SURABAYA
SKRIPSI

Diajukan Oleh :
Dara Marsha Mandiri
1013010156

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
SURABAYA
2014

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS
PENGGAJ IAN PADA PDAM SURYA SEMBADA KOTA
SURABAYA

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
dalam Memperoleh Gelar Sarjana EKONOMI DAN BISNIS
Progdi Akuntansi

Diajukan Oleh :
Dara Marsha Mandiri
1013010156

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
SURABAYA
2014

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI


ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS PENGGAJ IAN
PADA PDAM SURYA SEMBADA KOTA SURABAYA

Yang diajukan

Dar a Mar sha Mandir i
1013010156/FE/AK

DisetujuiuntukUjianLisanoleh :

Pembimbing Utama

Tanggal : …………………...

Drs. Ec. Tamadoy Thamrin, MM
NIP. 19630524 198803 1001
Mengetahui
Wakil Dekan I
Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Drs. Ec. R. A. Suwaidi, MS
NIP. 19600330 198603 1003

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS
PENGGAJ IAN PADA PDAM SURYA SEMBADA
KOTA SURABAYA
Disusun Oleh :
DARA MARSHA MANDIRI
1013010156/FE/EA
telah dipertahankan dihadapan
dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
Progdi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur
Pada tanggal 28 Maret 2014

Pembimbing :


Tim Penguji :

Pembimbing Utama

Ketua

Dr s. Ec. Tamadoy Thamrin, MM
NIP.19630524 198803 1001

Prof. Dr. Soepar lan Pranoto, Ak, MM, CA
Sekretaris

Drs. Ec. Tamadoy Thamrin, MM
Anggota

Tantina Haryati, SE. M.Aks

Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timur

Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, SE, MM
NIP.196309241989031001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan karuniaNya yang tak terhingga sehingga penulis berkesempatan
menimba ilmu hingga jenjang Perguruan Tinggi. Berkat rahmatNya pula
memungkinkan penulis untuk menyelesaikan skripsi dengan judul “ANALISIS
SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS PENGGAJ IAN PADA PDAM
SURYA SEMBADA KOTA SURABAYA”.
Sebagaimana diketahui bahwa penulisan skripsi ini merupakan salah satu
syarat untuk dapat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE). Walaupun dalam
penulisan skripsi ini penulis telah mencurahkan segenap kemampuan yang
dimiliki, tetapi penulis yakin tanpa adanya saran dan bantuan maupun dorongan

dari beberapa pihak maka skripsi ini tidak akan dapat tersusun sebagaimana
mestinya.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang
sebanyak-banyaknya kepada :
1.

Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2.

Bapak Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3.

Bapak Drs. Ec. R.A. Suwaidi, MS selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

i


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.

Bapak Dr. Hero Priono, SE, M.Si. Ak, CA selaku Ketua Progdi Akuntansi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

5.

Bapak Drs. Ec. Tamadoy Thamrin, MM selaku Dosen Pembimbing yang
dengan kesabaran dan kerelaan telah membimbing dan memberi petunjuk
yang sangat berguna sehingga terselesaikannya skripsi ini.

6.

Bapak Sjafii, DRS. MM, Ak selaku Dosen Wali yang telah memberi bantuan
dan nasehat.


7.

Ibu tercinta, penulis menyampaikan sujud yang tulus atas doa dan segala jerih
payah serta pengorbanannya, dukungan dan bantuan secara moril maupun
materiil yang telah diberikan selama ini sehingga mampu menghantarkan
penulis menyelesaikan studi.

8.

Para dosen yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis
selama menjadi mahasiswa di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timur.

9.

Saudara dan teman-teman yang selalu memberikan doa dan semangat kepada
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan didalam penulisan

skripsi ini, oleh karena itu penulis senantiasa mengharapkan kritik dan saran bagi

perbaikan di masa mendatang. Besar harapan penulis, semoga skripsi ini
memberikan manfaat bagi pembaca.

Surabaya, Maret 2014
Penulis
ii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... viii
ABSTRAKSI

BAB I. PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang ............................................................................ 1

1.2.

Rumusan Masalah ....................................................................... 9

1.3.

Tujuan Penelitian ........................................................................ 9

1.4.

Manfaat Penelitian ...................................................................... 10

BAB II. TINJ AUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu ....................................................................... 12
2.2. Landasan Teori ............................................................................... 20
2.2.1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi............................... 20

2.2.2. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi .................................... 22
2.2.3. Fungsi Sistem Informasi Akuntansi .................................... 24
2.2.4. Konsep Informasi ............................................................... 25
2.2.5. Pentingnya Informasi .......................................................... 25
2.2.6. Sistem Pengendalian Intern ................................................. 26
2.2.6.1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern ................... 26

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.6.2. Tujuan Penenerapan Sistem Pengendalian Intern .... 28
2.2.6.3. Komponen Sistem Pengendalian Intern…………...

29

2.2.7. Pengertian Sistem Penggajian ............................................. 30
2.2.8. Informasi yang Digunakan Manajemen ............................... 32
2.2.9. Catatan Akuntansi yang Digunakan .................................... 32
2.2.10. Sistem Pengendalian Intern untuk Gaji ............................... 33
2.2.11. Fungsi-fungsi dalam Prosedur Penggajian ........................... 34
2.2.12. Dokumen-dokumen dalam Penggajian ................................ 36
2.2.13. Flowchart Sistem Penggajian.............................................. 39
2.2.14. Unsur Sistem Pengendalian Intern dalam
Sistem Penggajian............................................................... 40

BAB III. METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian.............................................................................. 42
3.2. Objek Penelitian ............................................................................ 44
3.3. Fokus Penelitian ............................................................................ 45
3.4. Penentuan Informan ...................................................................... 46
3.5. Sumber Data dan Jenis Data .......................................................... 46
3.6. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 48
3.7. Analisis Data ................................................................................. 49
3.8. Keabsahan Data............................................................................. 51

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Umum Perusahaan ........................................................ 58
4.1.1. Sejarah Singkat PDAM Surya Sembada Kota Surabaya ...... 58
4.1.2. Visi dan Misi PDAM Surya Sembada Kota Surabaya ......... 62
4.2. Hasil Penelitian ............................................................................. 62
4.2.1. Struktur Organisasi PDAM Surya Sembada
Kota Surabaya .................................................................... 62
4.2.2. Penentuan Gaji Karyawan PDAM Surya Sembada
Kota Surabaya .................................................................... 71
4.2.3. Penentuan Uang Makan dan Uang Transport Karyawan ...... 73
4.2.4. Sistem Pengendalian Intern atas Penggajian
PDAM Surya Sembada Kota Surabaya ............................... 75
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian......................................................... 82
4.3.1. Efektivitas Pengendalian Intern atas Penggajian.................. 82

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan................................................................................... 86
5.2. Saran ........................................................................................... 89
5.3. Keterbatasan Penelitian ................................................................. 90
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Desain Studi (Main Research Question) ............................................ 55
Tabel 4.1. Sistem Prosedur Penggajian PDAM Surya Sembada
Kota Surabaya ................................................................................... 78

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1

Flowchart Sistem Penggajian

vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Surat ijin penelitian oleh PDAM Surya Sembada Kota Surabaya

Lampiran 2

Surat Kabar Surabaya Pagi, 29 Juli 2013 : Dewan Pengawas
PDAM Surabaya Dianggap Ilegal

Lampiran 3

Struktur Organisasi PDAM Surya Sembada Kota Surabaya

Lampiran 4

Dokumentasi

viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS PENGGAJ IAN
PADA PDAM SURYA SEMBADA KOTA SURABAYA

Oleh :
Dar a Mar sha Mandir i
1013010156/FE/EA

ABSTRAKSI
Penelitian ini merupakan studi kasus pada PDAM Surya Sembada Kota Surabaya
dengan “Analisis Sistem Pengendalian Internal atas Penggajian pada PDAM Surya Sembada
Kota Surabaya”. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menilai sistem pengendalian
internal terhadap penggajian pada PDAM Surya Sembada Kota Surabaya sudah sesuai prinsip
pengendalian intern yang baik. Serta menganalisis sistem pengendalian intern yang ada pada
PDAM Surya Sembada Kota Surabaya yang kemungkinan adanya kelemahan-kelemahan
terhadap pelaksanaan sistem penggajian, serta memberikan saran untuk membantu atas
permasalahan yang ada.
Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif, yaitu peneliti yang
memberikan gambaran tentang kejadian-kejadian yang berkaitan dengan sistem pengendalian
intern atas penggajian. Analisis yang digunakan untuk mengetahui apakah sistem pengendalian
intern atas penggajian pada PDAM Surya Sembada Kota Surabaya sudah sesuai dengan prinsip
pengendalian intern yang baik, yaitu struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab
fungsional secara tegas, sistem dan prosedur penggajian, praktek yang sehat dalam
melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi, karyawan yang mutunya sesuai dengan
tanggung jawabnya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem pengendalian intern atas penggajian
dalam struktur organisasi sudah layak,sistem dan prosedur penggajian yang dilaksanakan sudah
baik, serta dilaksanakan karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka disarankan PDAM Surya Sembada Kota Surabaya
untuk meningkatkan pengawasan internal terhadap aktivitas operasional, agar tidak
menyimpang dari peraturan yang telah ditetapkan perusahaan, lebih meningkatkan praktek
yang sehat serta meningkatkan kualitas karyawan.

Kata Kunci : Analisis, sistem, penggajian

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Setiap perusahaan baik dagang, manufaktur, maupun jasa pada
umumnya mempunyai tujuan utama salah satunya adalah mendapatkan
keuntungan sehingga perusahaan dapat

menjamin kelangsungan

hidupnya. Usaha untuk mencapai tujuan tersebut adalah manajemen
harus memanfaatkan sumber daya yang dimiliki secara efektif dan
efisien. Manajemen harus menyediakan informasi yang akurat dan
terpercaya sebagai alat pengendalian. Pengendalian itu diperlukan
manajemen dalam melaksanakan pencapaian tujuan tersebut.
Peran mengelola perusahaan, agar pimpinan dapat melakukan
tugasnya dengan baik, maka menurut Mulyadi (2001:163) diperlukan
suatu sistem pengendalian intern yang berfungsi untuk membantu dan
menjaga keamanan harta milik perusahaan, menjamin ketelitian dan
kebenaran data, memajukan efisiensi dalam operasi kegiatan perusahaan
serta dipatuhinya kebijakan manajemen yang telah ditetapkan.
Sistem pengendalian intern terkait dengan aspek yang ada dalam
perusahaan, salah satu aspek tersebut adalah sistem akuntansi penggajian
dan pengupahan. Aspek ini menyangkut kesejahteraan sumber daya
manusia perusahaan, yaitu karyawan. Masalah gaji dan upah karyawan

1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

perlu mendapatkan perhatian yang serius, karena akan mempengaruhi
prestasi dan semangat kerja karyawan.
Gaji dan upah adalah balas jasa atau pendapatan yang dinyatakan
dalam bentuk uang dan ditetapkan oleh perjanjian timbal balik atau oleh
perundang-undangan

atau

peraturan.

Pembayaran

dilaksanakan

berdasarkan perjanjian tertulis oleh perusahaan kepada tenaga kerja yang
dipekerjakan untuk pekerjaan yang sudah atau akan dipekerjakan atau
jasa-jasa yang sudah atau akan diberikan (Dikutip oleh Annisa Rizky
Ana, 2011).
Menurut

Mulyadi

(2001:373)

gaji

umumnya

merupakan

pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang
mempunyai jenjang jabatan manager yang dibayarkan secara tetap
perbulan,

sedangkan upah umumnya merupakan pembayaran atas

penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan pelaksana (buruh) yang
dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja, atau jumlah satuan produk
yang dihasilkan oleh karyawan.
Gaji dan upah merupakan bagian dari kompensasi-kompensasi
yang paling besar yang diberikan perusahaan sebagai balas jasa kepada
karyawannya, dan bagi karyawan ini merupakan nilai hak dari prestasi
mereka, sebagai motivator dalam bekerja, sedangkan bagi perusahaan
jasa, gaji dan upah merupakan komponen biaya yang mempunyai
dampak besar dalam mempengaruhi laba, sehingga harus terus menerus
diawasi pengelolaannya (Dikutip oleh Annisa Rizky Ana, 2011).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

Kebijakan mengenai penggajian dan pengupahan yang baik
bukan hanya penting pada tarif penarikan tenaga kerja saja, tetapi
kebijakan mengenai kenaikan atau promosi yang baik harus menjamin
pula bahwa besarnya gaji dan upah untuk tiap-tiap pekerjaan harus
didasarkan pada nilai (harga) pekerjaan itu. Dengan demikian, wajar
apabila perusahaan memberikan perhatian yang cukup kepada kebijakan
penggajian dan pengupahan yang baik.
Untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara perusahaan
dan karyawan, maka diperlukan penggolongan gaji dan upah yang
memadai adil dan jelas. Baik dalam hal ini adalah perusahaan
memberikan gaji dan upah sesuai dengan tarif upah dan jam kerja sesuai
dengan catatan perusahaan dengan yang diterima karyawan, sedangkan
adil berdasarkan prestasi kerja masing-masing karyawan sehingga jelas
antara hak dan

kewajiban perusahaan dan karyawan yaitu bagi

karyawan sebagai pekerja dan bagi perusahaan sebagai pembayar gaji.
Pengawasan internal yang baik dan memadai sangat diperlukan
sesuai dengan perkembangan zaman dan juga perkembangan dunia
usaha. Istilah pengawasan internal pun mengalami perkembangan tidak
hanya untuk mengawasi kecermatan dan pembukuan, tetapi mempunyai
arti yang luas yaitu meliputi seluruh organisasi perusahaan. Imbalan jasa
yang diberikan karyawan dan buruh harus memadai dan layak. Gaji dan
upah yang dibagikan harus sesuai dengan standar atau diatas standar
yang ditetapkan oleh pemerintah.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

Usaha perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidup
adalah menyesuaikan diri terhadap perkembangan dunia usaha. Masalah
yang dihadapi manajer utama dalam hal pengambilan keputusan
membutuhkan informasi yang benar-benar akurat. Informasi merupakan
kebutuhan utama manajemen dalam rangka melaksanakan fungsi-fungsi
yang dihimpun keduanya, tidak dapat disangkal lagi bahwa keberhasilan
manajemen sangat dipengaruhi dan bergantung pada ketepatan informasi
yang disajikan dalam berbagai bentuk laporan dimana laporan tersebut
harus memberikan manfaat seoptimal mungkin dan tidak menyesatkan
bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Informasi yang berkaitan dengan pembayaran gaji dan upah
antara lain jam kerja, jam lembur, penggolongan gaji dan upah
karyawan, jenis karyawan atau informasi lainnya, agar dapat diketahui
tingkat efektivitas usahanya. Untuk menghindari dan mencegah
penyelewengan, maka diperlukan suatu sistem pengendalian intern,
dengan demikian, manajemen perusahaan dapat mengetahui jika terjadi
penyimpangan yang merugikan manajemen perusahaan.
Umumnya departemen kepegawaian (personalia) merancang dan
mengadministrasikan gaji karyawan, sehingga perusahaan seharusnya
mempunyai suatu sistem penggajian yang baik. Adanya sistem akuntansi
yang memadai, menjadikan akuntan perusahaan dapat menyediakan
informasi keuangan bagi setiap tingkatan manajemen, para pemilik atau

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

pemegang saham, kreditur dan para pemakai laporan keuangan
(stakeholder) lain yang dijadikan dasar pengambilan keputusan ekonomi.
Sistem dapat digunakan oleh manajemen untuk merencanakan
dan mengendalikan operasi perusahaan. Salah satu sistem yang dapat
digunakan oleh manajemen perusahaan adalah sistem akuntansi gaji dan
upah. Untuk mengatasi adanya kesalahan dan penyimpangan dalam
perhitungan dan pembayaran gaji dan upah maka perlu dibuat suatu
sistem penggajian dan pengupahan. Sistem akuntansi gaji dan upah juga
dirancang oleh perusahaan untuk memberikan gambaran yang jelas
mengenai gaji dan upah karyawan sehingga mudah dipahami dan mudah
digunakan.
Dalam suatu perusahaan yang besar, pimpinan perusahaan tidak
mungkin mengendalikan secara menyeluruh terhadap biaya tenaga kerja.
Oleh karena itu, diperlukan suatu pengendalian internal yang memadai
terhadap gaji dan upah. Pengendalian internal ialah suatu cara untuk
mengatasi pengamanan harta kekayaan, memperoleh informasi bagi
pimpinan, melancarkan operasional dan

dipatuhinya kebijakan

perusahaan yang meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran
yang dikoordinasikan.
Dokumen yang digunakan dalam proses penggajian dan
pengupahan antara lain dokumen pendukung perubahan gaji, kartu jam
kerja, daftar gaji dan upah, dan dokumen lainnya (Mulyadi, 2001:374).
Perusahaan biasanya mengabaikan dokumen-dokumen pendukung yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

seharusnya

digunakan

dalam sistem

akuntansi

penggajian

dan

pengupahan, hal ini menyebabkan ketidak akuratan informasi penggajian
dan pengupahan.
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Kota
Surabaya adalah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bergerak
dalam bidang pelayanan jasa penyediaan air bersih bagi masyarakat
Surabaya. Penentuan gaji karyawan pada PDAM Surya Sembada Kota
Surabaya diukur berdasarkan tingkat golongan bagi yang sudah berstatus
pegawai tetap dan bagi yang belum berstatus pegawai tetap perhitungan
gajinya sesuai dengan upah minimum kabupaten (UMK).
Kurangnya ketelitian dalam pengelolaan gaji dan upah seperti
perhitungan baik jam kerja maupun tarif upah, pemotongan gaji yang
salah dan pembayaran gaji kepada karyawan fiktif mengakibatkan
perusahaan akan mengalami kerugian dan bagi karyawan dapat berakibat
penurunan pangkat dan mutasi. Seperti yang diberitakan dalam media
online

Surabaya

Pagi,

Senin

29

Juli

2013

(http://www.surabayapagi.com), berkaitan tentang tudingan Dewan
Pelanggan PDAM Surya Sembada Kota Surabaya yang beranggapan
anggota Dewan Pengawas PDAM Surya Sembada adalah ilegal. Situasi
demikian akan menjadi kerugian negara apabila gaji akan tetap
dibayarkan. Berikut pemaparan tim Pengacara Dewan Pelanggan
PDAM. "Karena kalau ketiganya tetap mendapatkan gaji berarti ada
kerugian negara. Padahal keberadaan dewan pengawas PDAM sudah

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

ilegal dengan adanya pencabutan SK pengangkatan oleh walikota yang
dituangkan dalam SK no 188.45/242/436.1.2/2013 tertanggal 14 juni
2013," tandas Soemarso (Lampiran 1).

Fenoma di atas, tentu saja menjadi perhatian perusahaan untuk
menyusun sistem pengendalian intern atas penggajian yang lebih efektif
dan efisien, dimana sistem pengendalian intern merupakan proses
pemantauan yang memungkinkan manajemen mengetahui apakah
tindakan yang dilakukan dan bagaimanakah tindakan koreksinya jika
pelaksanaan tidak sesuai dengan yang telah ditetapkan semula. Suatu
sistem

pengendalian

intern

dikatakan

memadai

jika

dengan

diterapkannya sistem tersebut semua tujuan perusahaan dapat tercapai.
Tujuan tersebut adalah pengamanan atau menjaga aktiva yang dimiliki,
memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, menjamin adanya
efisiensi

dalam

operasional

serta

menjaga

agar

tidak

terjadi

penyimpangan dari kebijakan yang telah ditetapkan.

Selain gaji, perusahaan biasanya juga memberikan kompensasi
lain berupa tunjangan, gaji adalah balas jasa yang dibayar secara
periodik kepada karyawan tetap serta mempunyai jaminan, gaji akan
tetap dibayarkan walaupun karyawan tersebut tidak masuk kerja, serta
dengan adanya berbagai tunjangan yang dibayarkan kepada karyawan,
maka diperlukan adanya sistem penggajian yang tepat, serta pengawasan
yang memadai.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

Sistem pengendalian intern yang ditetapkan di dalam suatu
perusahaan dikatakan berhasil dan memuaskan apabila di dalam organisasi
itu tidak ada lagi yang melakukan penyelewengan dan kesalahan secara
bebas, baik itu menyangkut kesalahan sistem, prosedur penyelesaian
pekerjaan dan kesalahan-kesalahan lainnya. Menurut (Mulyadi, 2001:164),
untuk dapat menyelenggarakan suatu sistem pengendalian intern yang
berhasil dan memuaskan, ada beberapa unsur pokok yang harus dipenuhi
a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional
secara tegas.
b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan
perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang pendapatan dan
biaya.
c. Praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas fungsi setiap
organisasi.
d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.
Atas dasar uraian tersebut di atas menilai pentingnya penggajian
berkaitan dengan pengendalian internal dalam pencapaian tujuan
perusahaan, maka peneliti tertarik untuk meneliti lebih jauh dan
mengetahui bagaimana sebenarnya pengendalian intern penggajian pada
PDAM Surya Sembada Kota Surabaya. Sehingga penulis tertarik untuk
melakukan sebuah penelitian dengan judul

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

“ANALISIS

SISTEM

PENGGAJ IAN

PADA

PENGENDALIAN
PDAM

SURYA

INTERN

ATAS

SEMBADA

KOTA

SURABAYA”.

1.2.

Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diutarakan penulis di atas,
penulis merumuskan masalah-masalah yang akan dibahas dalam
penelitian ini. Masalah yang akan dibahas penulis antara lain :

1.

Bagaimana sistem pengendalian intern atas penggajian pada PDAM
Surya Sembada Kota Surabaya saat ini?

2.

Bagaimana efektivitas pengendalian intern atas penggajian pada
PDAM Surya Sembada Kota Surabaya?

1.3.

Tujuan Penelitian
Tujuan utama dari penelitian adalah untuk mengetahui cara
meningkatkan efektivitas pengendalian intern atas penggajian pada
PDAM Surya Sembada Kota Surabaya. Namun, secara spesifik tujuan
penelitian ini adalah :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

1.

Untuk mengevaluasi sistem pengendalian intern atas penggajian
yang diterapkan PDAM Surya Sembada Kota Surabaya saat ini.

2.

Untuk mengetahui efektivitas pengendalian intern atas penggajian
di PDAM Surya Sembada Kota Surabaya.

1.4.

Manfaat Penelitian
Manfaat yang diberikan oleh penulisan skripsi ini adalah :

1.

Bagi Peneliti
Sebagai sarana untuk menerapkan serta membandingkan antara
ilmu yang diperoleh dari bangku perkuliahan dengan keadaan yang
sebenarnya secara langsung pada objek penelitian, sehingga dapat
mengetahui yang terjadi di suatu instansi serta menanmbah
informasi atau pengetahuan dan pengalaman dalam dunia kerja.

2.

Bagi Praktisi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif
serta gambaran yang jelas mengenai perlunya pengendalian intern
yang baik pada aktivitas penggajian perusahaan jasa untuk
meningkatkan keuntungan perusahaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

3.

Bagi Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada
pengembangan

teori

khususnya

yang

berkaitan

dengan

pengendalian intern pada penggajian, sehingga dapat digunakan
sebagai bahan masukan dan sumber acuan bagi pembaca atau
peneliti lain.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1.

Penelitian Terdahulu
Sebagai acuan dari penelitian ini dapat disebutkan beberapa hasil
penelitian terdahulu, antara lain:
1. Menurut penelitian Aulia Arnas, Yunus, dan Muhammad Ikbal (2013),
dengan judul “ Analisis Pener apan Pengendalian Intern Kas pada

PT Kaltim Nusa Etika (KNE) di Bontang”.


Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, maka perumusan
masalah yang dibuat yaitu: Apakah pengendalian intern kas
terutama mengenai sistem dan prosedur penerimaan dan
pengeluaran kas pada PT Kaltim Nusa Etika (KNE) telah
dilaksanakan sesuai dengan unsur-unsur pengendalian intern.



Tujuan Penelitian
Dari uraian rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengendalian intern
kas terutama mengenai sistem dan prosedur penerimaan dan
pengeluaran kas pada PT Kaltim Nusa Etika (KNE) telah
memenuhi unsur-unsur pengendalian intern.

12
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13



Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada PT Kaltim Nusa
Etika (KNE) di Bontang, maka peneliti mengambil beberapa
kesimpulan yang dapat dikemukakan dari serangkaian hasil
penelitian di PT Kaltim Nusa Etika (KNE), yaitu sistem dan
prosedur penerimaan dan pengeluaran kas pada PT Kaltim Nusa
Etika

(KNE)

belum

sepenuhnya

memenuhi

unsur-unsur

pengendalian intern. Untuk prosedur akuntansi pada sistem
akuntansi penerimaan kas di PT Kaltim Nusa Etika (KNE) telah
sesuai dengan standar sistem akuntansi penerimaan kas pada
umumnya karena telah memenuhi unsur-unsur fungsi yang
terkait dalam sistem akuntansi, dokumen yang digunakan, unsur
pengendalian intern, serta prosedur penerimaan kas yang
terstandardisasi.

Sedangkan

untuk

sistem

dan

prosedur

pegeluaran kas pada PT Katim Nusa Etika (KNE) belum
sepenuhnya memenuhi unsur-unsur pengendalian intern, karena
masih terdapat unsur-unsur pengendalian intern di dalam
perusahaan yang belum sepenuhnya dilakukan antara lain
penempatan kasir yang berada satu ruangan dengan karyawan
lainnya, kas yang ada di tangan dan kasir tidak diasuransikan,
rekonsiliasi bank tidak dilakukan oleh bagian pemeriksaan intern,
stempel cek dipegang oleh pembuat cek tersebut, dan juga PT
Kaltim Nusa Etika (KNE) tidak melakukan perputaran jabatan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

(job rotation) secara rutin sehingga kemungkinan terjadinya
penyelewengan masih sangat besar.

2. Berdasarkan penelitian M. Taufiq Hidayat, Sri Mangesti Rahayu, dan
Ach. Husaini (2013), “Analisis Penerapan Sistem Akuntansi
Penggajian dan Pengupahan dalam Mendukung Pengendalian
Intern” (Studi Kasus pada PT. Cahaya Marta Per kasa,
Pamekasan).


Kesimpulan
1. Struktur organisasi PT. Cahaya Marta Perkasa, Pamekasan
sudah menggambarkan pemisahan fungsi yang jelas antara
atasan

dan

bawahan

serta

pembagian

tugas

dan

tangungjawabnya yang baik kepada tiap-tiap karyawan, akan
tetapi masih terdapat kerangkapan tugas pada bagian
administrasi keuangan sehingga memungkinkan adanya
penyelewengan.
2. Fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penggajian
dan pengupahan karyawan. PT. Cahaya Marta Perkasa,
Pamekasan sudah melaksanakan tanggungjawabnya dengan
baik akan tetapi pada bagian administrasi keuangan masih
merangkap sebagai pencatat waktu hadir, pembuat daftar
upah dan juga melaksanakan pembayaran upah karyawan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

3. Praktik yang sehat pada PT. Cahaya Marta Perkasa,
Pamekasan dapat dikatakan baik, tetapi ada kekurangan yang
perlu diperhatikan, yaitu pada saat karyawan melakukan
absensi menggunakan check clock, tidak ada bagian khusus
yang mengawasi proses pencatatan waktu tersebut.



Saran
1. Dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan,
sebaiknya perlu adanya pemisahan tugas dan wewenang yang
jelas sehingga perangkapan fungsi dapat diminimalkan serta
dapat

meningkatkan

pengendalian

intern

perusahaan.

Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian
dan pengupahan karyawan hendaknya mendapat otorisasi dari
bagian yang bertanggungjawab agar dapat mencegah adanya
penyelewengan.
2. Untuk memudahkan manajemen melakukan pengawasan
terhadap jalannya operasional perusahaan maka diperlukan
bagian khusus yang menangani masalah pengendalian intern
perusahaan, karena dalam bagian ini terdapat bagian khusus
yang

mengawasi

bagian

keuangan,

personalia,

operasional perusahaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

serta

16

3. Berdasarkan penelitian Bani Zamzami (2012), “Analisis Efektivitas
Pengendalian Intern pada Sistem Penggajian PT TASPEN
(Persero) J akarta”.


Tujuan Penelitian
1. Untuk menganalisis prosedur penggajian karyawan di PT
TASPEN (PERSERO) Jakarta sudah dilaksanakan dengan baik
atau belum
2. Untuk mengetahui apakah sistem pengendalian intern didalam
perusahaan sudah berjalan dengan baik atau belum.



Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran untuk menciptakan sistem pengendalian intern
yang baik dalam perusahaan maka ada empat unsur pokok yang
harus dipenuhi. Adapun unsur pokok sistem pengendalian internal
adalah sebagai berikut :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17



Kesimpulan
Sistem pengendalian internal pada sistem penggajian PT TASPEN
(PERSERO) kantor pusat Jakarta cukup efektif, Dari pertanyaan
kuisioner dapat disimpulkan bahwa :
1. Organisasi
Terpisahnya bagian pembuatan daftar gaji dan bagian
pembayaran gaji yang digunakan sebagai alat pengendalian
dalam sistem penggajian. Namun bagian pencatatan kehadiran
pekerjaan dan bagian pembuatan daftar gaji yang berada dalam
satu bagian hal tersebut dapat memunculkan resiko terjadinya
kecurangan.
2. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
Otorisasi
kegiatannya
karyawan

yang

jelas

kegiatannya.
perusahaan,

dalam
Seperti

perubahan

melaksanakan
pengangkatan
gaji

karyawan

setiap
sebagai
karena

perubahan pangkat, perubahan tarif gaji potongan atas gaji
karyawan, dan lembur mendapatkan otorisasi langsung dari
atasan. Serta Semua pencatatan di lakukan saat semua dokumen
yang dibutuhkan telah tersedia. Sehingga pencatatan memiliki
alat yang dapat digunakan sebagai bukti transaksi.
3. Pelaksanaan Kerja Secara Sehat
Dalam pembayaran gaji, tidak ada penandatanganannya
dilakukan didepan petugas. PT TASPEN (PERSERO) membuat
rekening khusus untuk para pegawai yaitu Bank Mandiri dan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

Bank BRI. Pemasukkan identitas untuk kehadiran kedalam mesin
pencatatan waktu diawasi oleh petugas ini, PT TASPEN
(PERSERO) telah menggunakan mesin finger print yang
menggunakan telapak tangan sebagai identitas absen masuk.
4. Pegawai Berkualitas
Setiap proses rekruitmen dilakukan atas dasar kualitas
pegawai. Sehingga penempatan karyawan dilakukan sesuai
dengan kualitas yang dimiliki karyawan. Begitupula pada
penetapan bonus dilakukan dengan melihat kualitas kerja
pegawai. Jadi setiap gaji yang diterima karyawan sesuai dengan
kualitas yang dimiliki karyawan dan kualitas kerja pegawai.

3. Penelitian Elizabeth Tiur Manurung dan Fidelis Apriani (2012), dengan
judul “Evaluasi Pengendalian Inter n pada Siklus Penggajian dan
Kepegawaian untuk Menentukan Resiko Fraud” (Studi Kasus PT
Wor ld Yamatex Spinning Mills).



Rumusan Masalah
(1) Bagaimanakan pelaksanaan pengendalian intern atas siklus
penggajian dan kepegawaian yang ada di dalam perusahaan?
(2) Apakah pengendalian intern siklus penggajian dan kepegawaian
di perusahaan telah memadai untuk mengurangi terjadinya
fraud?

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19



Kesimpulan
Dari hasil kajian terhadap pengendalian intern perusahaan pada
siklus penggajian dan kepegawaian, dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. PT World Yamatex Spinning Mills telah memiliki pengendalian
intern

yang

memadai.

Kekuatan

yang

ditemukan

pada

pengendalian intern perusahaan antara lain :
a. Perusahaan telah memanfaatkan perkembangan teknologi dan
sistem

informasi

dengan

menggunakan

mesin

pencatat

kehadiran dengan sistem barcode dan fingerprint scan dan
sistem informasi terkomputerisasi. Hal ini dapat menunjang
keakuratan serta ketepatan waktu penyusunan dokumen dan
catatan perusahaan.
b. Perusahaan mengharuskan otorisasi yang layak untuk transaksi
dan aktivitas pada siklus penggajian dan kepegawaian. Otorisasi
ini mampu memberikan pengendalian kepada karyawan dan
pengamanan terhadap harta perusahaan.
c. Perusahaan telah melakukan pembagian fungsi antara fungsi
personalia, fungsi penghitungan gaji dan upah, serta fungsi
pembukuan yang dapat mengurangi kesempatan seseorang
untuk melakukan fraud.
d. Perusahaan telah memiliki sistem whistle blowing. Setiap
laporan yang didapat ditindaklanjuti dan telah berhasil
mengungkap kejadian-kejadian seperti karyawan yang tidak
mentaati tata tertib saat berada di pabrik.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

Kelemahan yang masih ada pada pengendalian intern pada
siklus penggajian dan kepegawaian adalah perusahaan tidak
memiliki kebijakan untuk merotasi jabatan menghitung gaji secara
periodik. Hal ini berisiko menimbulkan kesempatan bagi karyawan
untuk melakukan fraud dan perusahaan akan mengalami kesulitan
untuk mendeteksi tindakan karyawan tersebut. Compensate control
yang dimiliki perusahaan adalah kebijakan otorisasi bagi
pembayaran upah serta perubahan tarif upah, tunjangan, dan
potongan.

2. Disimpulkan pengendalian intern yang telah ada di perusahaan
cukup memadai sehingga risiko terjadinya fraud di siklus
penggajian dan kepegawaian perusahaan kecil. Pengendalian intern
yang ada mampu mencegah terjadinya fraud di perusahaan.

2.2.

Landasan Teori

2.2.1.

Pengertian Sistem Infor masi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi diciptakan untuk menangani sesuatu
yang berulangkali terjadi atau secara rutin terjadi. Menurut Mulyadi
(2001 : 5-6) dalam membahas sistem akuntansi perlu dibedakan antara
prosedur dan sistem, agar dapat diperoleh gambaran yang jelas mengenai
berbagai sistem yang menghasilkan berbagai formulir yang diolah dalam
sistem akuntansi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola
yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Prosedur
adalah suatu urutan kegiatan klasikal biasanya melibatkan beberapa
orang dalam suatu departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin
penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi secara
berulang-ulang.
Pengertian

tersebut

tentunya

tidak

dapat

diartikan

pada

perusahaan kecil dimana pimpinan dapat langsung turun mengurusi
pekerjaan

tiap

bagian

sehingga

dapat

mengetahui

keadaan

perusahaannya tetapi dalam perusahaan besar, dimana bagian tugas dan
wewenang pimpinan didelegasikan kepada orang lain, disinilah perlu
dibutuhkan alat atau mengadakan pengawasan dan mengetahui kemajuan
yang dicapai.
Romney dan Steinbart (2004: 473) menyatakan bahwa sistem
informasi akuntansi (SIA) adalah sumber daya manusia dan modal
dalam organisasi yang bertanggungjawab untuk (1) persiapan informasi
keuangan dan (2) informasi yang diperoleh dari mengumpulkan dan
memproses berbagai transaksi perusahaan. Nugroho Widjajanto (2004:4)
mengemukakan bahwa sistem informasi akuntansi adalah susunan
berbagai

formulir

catatan,

peralatan,

termasuk

komputer

dan

perlengkapannya, dan laporan yang terkoordinasikan secara erat yang
didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi
yang dibutuhkan manajemen.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

Definisi di atas dapat disimpulkan organisasi dan formulirformulir, buku catatan dan alat-alat yang digunakan adalah untuk
menghasilkan laporan-laporan yang dapat dipertanggungjawabkan serta
sebagai kontrol secara tidak langsung dalam pelaksanaan prosedur untuk
mencapai tujuan perusahaan. Jadi dasar sistem akuntansi adalah bukti
yang asli tentang transaksi-transaksi yang akan dicatat dan

diolah

seterusnya.
Bukti ini berupa kwitansi-kwitansi penjualan maupun pembelian,
nota-nota dari bank dan lain sebagainya yang merupakan dasar
informasi. Informasi-informasi yang ditampung oleh sistem akuntansi
terutama adalah informasi yang mempunyai akibat finansial bagi
perusahaan, sebagai dasar pengambilan keputusan kebijakan dalam
mengendalikan perusahaan perusahaan untuk mencapai tujuannya.

2.2.2.

Tujuan Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Mulyadi (2001:19-20) tujuan umum sistem akuntansi
adalah sebagai berikut :
a. Untuk menyediakan informasi bagi pengeloalaan kegiatan usaha
baru kebutuhan pengembangan sistem akuntansi terjadi jika
perusahaan baru didirikan atau suatu perusahaan menciptakan usaha
baru yang berbeda dengan usaha yang telah dijalankan selama ini.
b. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang
sudah ada. Adakalanya sistem akuntansi yang berlaku tidak dapat

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

memenuhi kebutuhan manajemen yang baik dalam hal mutu,
ketetapan pengujian mampu struktur informasi yang terdapat dalam
laporan , hal ini kemungkinan disebabkan oleh perkembangan usaha
perusahaan, sehingga menuntut sistem akuntansi untuk dapat
menghasilkan laporan dengan mutu informasi yang lebih baik dan
tepat penyajiannya dengan struktur informasi yang sesuai dengan
tuntunan kebutuhan manajemen.
c. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan mengecek intern
akuntansi merupakan alat pertanggungjawaban kekayaan suatu
organisasi. Pengembangan sistem akuntansi serigkali ditujukan untuk
memperbaiki perlindungan terhadap kekayaan organisasi sehingga
pertanggungjawaban terhadap penggunaan kekayaan organisasi
dapat dilaksanakan dengan baik. Pengembangan sistem akuntansi
dapat pula ditujukan untuk memperbaiki pengecekan intern agar
informasi yang dihasilkan oleh sistem tersebut dapat dipercaya.
d. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam menyelenggarakan catatan
akuntansi. Pengembangan sistem akuntansi seringkali ditujukan
untuk menghemat biaya. Informasi merupakan barang ekonomi
untuk memperoleh diperlukan pengorbanan sumber ekonomi yang
lain, oleh karena itu, dalam menghasilkan informasi perlu
dipertimbangkan

besarnya

manfaat

yang

diperoleh

dengan

pengorbanan yang dilakukan. Jika pengorbanan untuk memperoleh
informasi keuangan diperhitungkan lebih besar dibanding dengan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

manfaat yang diperoleh. Sistem yang sudah ada perlu dirancang
kembali untuk mengurangi pengorbanan sumber daya bagi
penyediaan informasi tersebut.

2.2.3.

Fungsi Sistem Infor masi Akuntansi
Beberapa fungsi sistem informasi akuntansi dapat disebutkan
antara lain:
a. Menentukan hasil dari pelaksanaan pada kegiatan perusahaan.
Peranan ini dapat dilihat dalam membuat distribusi yang artinya
mencapai perincian informasi baik kwitansi maupun dari dokumen
perusahaan dalam pembuatan laporan untuk pimpinan.
b. Untuk menjaga harta, hutang, serta modal perusahaan. Fungsi ini
terkait dari pengguanaan berbagai macam rekening misalnya
rekening kas, hutang dagang, peralatan modal dan sebagainya.
c. Melaksanakan suatu kegiatan perusahaan. Fungsi ini terkait dari
penggunaan formulir seperti perintah pengiriman barang, surat-surat
permintaan pembukuan dan lain-lain.
d. Memudahkan penyusunan rencana kegiatan, penilaian hasil-hasil dan
perbaikan rencana serta pelaksanaan yang kuramg tepat.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

2.2.4.

Konsep Informasi
Nilai informasi itu berhubungan dengan keputusan bila tidak ada
pilihan atau keputusan, informasi menjadi tidak diperlukan. Keputusan
berkisar antara keputusan berulang sederhana sampai strategi jangka
panjang. Ciri dari informasi dalam lingkup sistem informasi:
a. Benar atau salah, berhubungan dengan realitas atau tidak. Bila
penerima informasi yang salah mempercayainya, akibatnya sama
dengan yang benar.
b. Baru, informasi dapat sama sekali baru dan segar bagi penerimanya.
c. Tambahan,

informasi

dapat

memperbarui

atau

memberikan

tambahan baru pada informasi yang ada.

2.2.5.

Pentingnya Infor masi
Informasi sangat penting sebagai bahan untuk pengambilan
keputusan. Baik informasi intern maupun informasi ekstern yang diolah
dalam proses pengambilan keputusan kemudian menghasilkan beberapa
alternatif keputusan atau kebijakan sekaligus ditemukan prioritasnya.
Informasi intern diperoleh dari perusahaan antara lain: proses produksi,
sedangkan informasi ekstern bisa diperoleh dari luar perusahaan antara
lain: surat kabar, majalah, radio, dan televisi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

2.2.6.

Sistem Pengendalian Intern

2.2.6.1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern
Pengendalian internal menurut Warren, Reeve, dan Fess (2005:
227) adalah kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva perusahaan
dari kesalahan penggunaan, memastikan bahwa informasi usaha yang
disajikan akurat dan meyakinkan bahwa hukum serta peraturan
perusahaan telah diikuti.
Menurut Mulyadi (2001: 163) sistem pengendalian intern meliputi
struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan
untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan
data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya
kebijakan manajemen.”
Pengertian di atas disimpulkan bahwa pengendalian intern adalah
suatu cara untuk mengatasi pengamanan harta kekayaan, memperoleh
informasi bagi pimpinan, melancarkan operasional dan dipatuhinya
kebijakan perusahaan yang meliputi struktur organisasi, metode dan
ukuran-ukuran yang dikoordinasikan. Mulyadi (2008:180) mengatakan
bahwa pengertian pengendalian intern merupakan suatu proses yang
dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personel lain yang
didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga
golongan tujuan berikut ini : 1) Keandalan pelaporan keuangan 2)
Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku 3) Efektifitas
dan efisiensi operasi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

27

Baridwan (1998:2) pengendalian intern dibagi menjadi dua bagian
antara lain : pengendalian akuntansi (accounting control) dan
pengendalian

administrasi

(administrative

control).

Pengendalian

akuntansi mempunyai tujuan mengamankan aset (harta kekayaan
perusahaan) dan menjamin kebenaran serta ketepatan dari data
akuntansi, sedangkan pengendalian intern administrasi mempunyai
tujuan utama meningkatkan efisiensi operasi kegiatan dan mendorong
ditaatinya kebijakan manajemen yang telah ditetapkan.
Definisi sistem pengendalian intern tersebut mengandung dua
unsur yaitu sistem dan prosedur. Menurut Mulyadi (1993:6), sistem
adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu
untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan, sedangkan prosedur
adalah urutan kegiatan, biasanya beberapa orang dalam satu departemen
atau lebih, yang dibuat menjamin penanganan secara seragam transaksi
perusahaan yang terjadi berulang-ulang.
Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan
dari prosedur atau atau unsur yang berkaitan satu dengan yang lain,
maka terbentuk suatu kesatuan dalam pencapaian tujuan tertentu.
Prosedur adalah susunan kegiatan yang berstruktur dan dilaksanakan
oleh beberapa orang dalam satu departemen atau lebih menjamin
penangann transaksi perusahaan yang seragam dan terjadi berulangulang. Sistem dan prosedur merupakan salah satu unsur sistem

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

28

pengendalian intern terhadap suatu ikatan yang sulit dipisahkan, maka
terbentuklah suatu pengendalian intern yang baik.

2.2.6.2. Tujuan Penerapan Sistem Pengendalian Intern
Menurut Mulyadi (2008:163), tujuan dari sistem pengendalian
intern adalah:
1. Menjaga harta kekayaan dan catatan organisasi
Kekayaan fisik perusahaan dapat dicuri, disalahgunakan, atau hancur
karena kecelakaan kecuali jika perusahaan tersebut dilindungi
dengan pengendalian intern yang memadai. Perusahaan yang tidak
mempunyai wujud fisik, seperti piutang dagang akan rawan
kecurangan jika dokumen penting (seperti kontrak penjualan) dan
catatan akuntansi (seperti kartu piutang) tidak dijaga. Kesalahan
pencatatn bisa saja terjadi secara tidak sengaja atau disengaja untuk
memanipulasi data.
2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi
Pengendalian intern dirancang untuk memberikan jaminan proses
pengolahan data akuntansi akan menghasilkan informasi keuangan
yang teliti dan andal. Data akuntansi mencerminkan perubahan
kekayaan perusahaan maka ketelitian dan keandalan data menjadi
pertanggungjawaban penggunaan kekayaan perusahaan, hal ini untuk
mencegah

terjadinya

kecurangan

dan

penyalahgunaan

perusahaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

harta

29