HUBUNGAN ANTARA PENERAPAN MANAJEMEN KELAS DAN PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DENGAN MUTU PEMBELAJARAN DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN MEDAN BARAT.

ABSTRAK

MAMPA LUFFI. 071188130011. Hubungan Antara Penerapan Manajemen
Kelas dan Pelaksanaan Layanan Bimbingan Konseling dengan Mutu
Pembelajaran di SMP Negeri se-Kecamatan Medan Barat. Tesis. Medan:
Program Pascasarjana Unimed, 2011.
Masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah: (I) seberapa kuat
hubungan antara penerapan manajemen kelas dengan mutu pembelajaran di SMP
Negeri se-Kecamatan Medan Barat, (2) seberapa kuat hubungan antara pelaksanaan
layanan bimbingan konseling dengan mutu pembelajaran di SMP Negeri seKecamatan Medan Barat, (3) seberapa kuat hubungan antara penerapan manajemen
kelas dan pelaksanaan layanan bimbingan konseling secara bersama-sama dengan
mutu pembelajaran di SMP Negeri se-Kecamatan Medan Barat
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Data yang digunakan ialah
data primer dan data skunder yang diperoleh meialui alat pengumpul data angket
(kuesioner). Angket dibuat dengan menggunakan skala Likert dengan lima pilihan.
Sampel dipilih dengan menggunakan teknik stratified random sampling. Dari 170
guru yang mengajar di SMP Negeri se-Kecamatan Medan Barat yang menjadi sampel
diambil 42 orang guru (25%) dengan cara acak menurut strata dengan dua
pertimbangan yaitu: usia guru dan masa bertugas guru. Teknik korelasi yang
digunakan adalah korelasi product moment, alpha cronbach, dan uji ANOVA.
Analisis data dilakukan dengan bantuan software SPSS.l2 for Windows.

Hasil penelitian menunjukkan: (1) terdapat hubungan yang signifikan antara
penerapan manajemen kelas dengan mutu pembelajaran. Koefisien korelasi product
moment yang diperoleh adalah 0,834 dengan level signifikansi alpha sebesar 0,01 (2)
terdapat hubungan yang signifikan antara pelaksanaan layanan bimbingan konseling
dengan mutu pembelajaran. Koefisien korelasi product moment yang dihasilkan
sebesar 0,840 dengan level signifikansi alpha sebesar 0,01 (3) terdapat hubungan yang
signifikan antara penerapan manajemen kelas dan pelaksanaan Jayanan bimbingan
konseling secara bersama-sama dengan koefisien korelasi sebesar 0,841 terhadap
mutu pembelajaran. Persamaan regresi yang dihasilkan adalah Y= 49,842 + 2,061X 1
+ 3,781X2• Uji F menghasilkan angka 103,389 dengan alpha 0,05. Persamaan regresi
ini signifikan karena sig yang diperoleh adalah 0,000 lebih kecil dari alpha 0,05.
Dari hasil penelitian terlihat bahwa koefisien korelasi antara penerapan
manajemen kelas dengan mutu pembelajaran Jebih kecil apabila dibandingkan dengan
koefisien korelasi antara pelaksanaan Jayanan bimbingan konseling dengan mutu
pembelajaran. Hal ini menjadi indikasi bahwa pelaksanaan Jayanan bimbingan
konseling mempunyai cakupan yang lebih Juas jika dibandingkan dengan penerapan
manajemen kelas.

lVI


ABSTRACT
MAMPA LUFF! 071188130011. The relationship between the application of classroom
management and implementation of guidance counseling services with the quality of
learning in Junior High Schools at West Medan sub district. Thesis. Medan. Post
Graduate of State University of Me dan. 2011.

The issues to be examined in this study is:
(l) how strong the relationship between the application of classroom management with
the quality of learning in Junior High Schools at the West Medan subdistrict, (2) how
strong the relationship between the implementation of guidance counseling services with
the quality of learning in Junior High Schools at the West Medan sub district (3) how
strong the relationship between the application of classroom management and
implementation of guidance counseling, along with the quality of learning in Junior High
Schools at the West Medan sub district.
·
This research is a quantitative research. The data used are primary and secondary
data collection tool .The questionnaire prepared by
data obtained through q~stionare
using a Likert scale with five choices. The sample selected using random sampling
techniques stratified. Than 170 teachers who teach in Junior High Schools at West Medan

Subdistrict samples 42 people in teachers randomly according to segments by two
considerations namely the age of teachers and future teachers on duty. Correlation
technique used is the product moment correlation, alpha Cronbach and ANOVA. Data
analysis was performed with SPSS 12.00 software for windows.
The results showed: (1) a significant relationship between the implementation of
management of the classroom with the quality of learning. The correlation product
moment coefficient of 0.834 with a significance level alpha of 0.01 (2) There is a
significant relationship between implementation of guidance counseling services with the
quality of learning. The correlation product moment coefficient of 0.840 with a
significance level alpha of 0.01 (3) have a significant relationship between the
implementation of service class management guidance and counseling services along
with correlation coefficient 0.841 equal to the quality of learning. The resulting
regression equation is Y=49.842+2.061X1+3.781X2. Test F result number 103.389 with
alpha 0.05. The regression equation is important, because the sig received 0.000 smaller
than 0.05 alpha.
From the research, seen that the correlation coefficient between the application of
classroom management with smaller learning quality when compared with the correlation
coefficient between the implementation of guidance counseling services with the quality
of learning.This is an indication that implementing guidance counselling services have a
broader scope in comparison with classroom management application.


lVI

, ·-:~

MIUK PERPUSTAKAAN

UNIMED
HUBUNGAN ANTARA PENERAPAN MANAJEMEN KELAS
DAN PELAKSANAAN LAYANAN BIMNGA
1~ KONSELING
DENGAN MUTU PEMBELAJARAN DI SMP NEGElU
'-' Kr'f'A'
~ A.J.\.
" )A "'~ J.'
tJee
-~ '- . ...M. A·TAN
• MEI'·
.
) A.~' NT· l; tL


T E S IS
Diajukan Un.tuk Memenuhi .Pet·syar;Jtan. da.(;uu
Mempe:roleh Gelar ]\1agister Pendidikan
Program Studi .Adtrd.nistrasi Pendidlkan

01.::-.h:

/

\

l'RO G RAM PASC~,-\
RJA
NA
UNIVERSIT.l\S NEG ERI MEDAN
1\IIEDAN

201.1


TESIS

IWBUNGAN ANTARA PENERAPAN MANAJEMEN KELAS DAN
PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING
DENGAN MUTU PEMBELAJARAN DI SMP NEGERI
Se-KECAMATAN MEDAN BARAT

Disusan daa diajukan oleh:
MAMPALUFFI
~.07183

Telah Dipertabankan Dalam Ujian Tesis Pada Tanggal3 Maret 2011
dan Dinyatakan Telah Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleb Gelar
Magister Pendidikan Program Studi Administrasi Pendidikan

-z

Medan, 3 Maret 2011
Pembimbing I


?
m

Prof. Dr. H. lbnu Hajar Damanik. M.Si
NIP.19630520 1987031 00 4

Ketua P rogram Studi
Admiaistrasi Pendidikan

~Dr.~

Prof:.
NIP. 19580509 1.98611 1 00 1

rik Manullan
5 197412 1 00 1

PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN


NO

NAMA

TANDA TANGAN

l.

Prof. Dr. H. Ibna Hajar Damanik. M.Si
NIP.196305201987031 004
(Pembimbing I)

2.

Prof. Dr. Khairil Aasari. M.Pd
NIP. 19630910 198803 1 00 2
(Pembimbing II)

3.


Prof. Dr. Belferik Maoullang
NIP. 19471015 1974121 00 1
(Penguji)

5.

Rustam Amir Effeadi. M.A. Ph.D
NIP.130215133
(Penguji)

Nama Mahasiswa
~M

: Mampa Luffi
: 071188130011

Tanggal Ujian

: 3 Maret 2011


KATAPENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya
sehingga tesis yang berjudul: "Hubungan antara penerapan manajemen kelas dan
pelaksanaan layanan bimbingan konseling dengan mutu pembelajaran di SMP Negeri
se-Kecamatan Medan Barat" dapat terselesaikan sesuai dengan harapan. Penulisan tesis
ini merupakan persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Program Studi
Administrasi Pendidikan pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Dalam penulisan tesis ini tidak sedikit rintangan yang dihadapi, namun dapat
teratasi atas bantuan dan ketulusan dari semua pihak yang berkenan memberikan
dukungan baik secara moril maupun materil. Atas segala bentuk bantuan dan dukungan
berharga yang telah diberikan, pada kesempatan ini peneliti

menyapi

k ~

ucapan


terima kasih kepada:

-z
~

I. Bapak Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M.Pd sebagai Ketua Prodi Administrasi
Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah
berkenan memotivasi peneliti dalam menyelesaikan tesis ini.
2. Bapak Prof. Dr. H. Ibnu Hajar Damanik, M.Si sebagai pembimbing I dan Bapak
Prof. Dr. Khairil Ansari, M.Pd sebagai pembimbing II yang telah berkenan

m

meluangkan banyak waktu dan menyumbangkan pemikiran dengan penuh
ketulusan dan keikhlasan untuk membimbing, mengarahkan, serta memotivasi
peneliti dalam menyelesaikan tesis ini.

3. Bapak Prof. Dr. Belferik Manullang, Rustam Amir Effendi, M.A, Ph.D, dan
Prof. Dr. Parlindungan Pengaribuan, M.A, Ph.D sebagai nara sumber dan

"ii

penguji yang telah

banyak memberikan

arahan

dan masukan dalam

penyempumaan tesis ini.
4. Rektor Universitas Negeri Medan, Direktur P.ascasatjana Unimed, Asisten
Direktur, Ketua dan Sekretaris Program Studi, Bapak/ Ibu Dosen serta Pegawai
Program Pascasaljana Universitas Negeri Medan yang telah membimbing dan
memberikan pelayanan kepada penulis selama menjadi mahasiswa di Program
Studi Administrasi Pendidikan.

5. Kepala Sekolah dan Bapak/ lbu Guru SMP Negeri se-Kecamatan Medan Barat
yang terdiri dari SMP N 7, SMP N II, SMP N 16 yang telah mengizinkan dan
bersedia membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian tesis ini.
6. Rekan-rekan mahasiswa Pascasarjana starnbuk 2007 angkatan XII khususnya
Program Studi

Admnis~

Pendidikan kelas B 1 eksekutif yang telah sama-

sama beijuang menylsa~

studi dengan penuh suka dan duka.

7. Ayahanda Sori Gunung Harahap, Ibunda Mumiati Siregar serta Abanganda
Bangsawan dan Arwan Utama serta Adinda Niswana Ria dan Linna Sari yang

z

telah

banyak

memberikan

doa dan

dorongan

moril

selama

penulis

menyelesaikan studi di Pascasaijana Universitas Negeri Medan.
Akhimya pada kesempatan ini peneliti mengharapkan masukan konstruktif yang
bermanfaat sehingga tesis ini menjadi lebih sempuma dan bermanfaat.
Medan,
Peneliti

Februari 2011

lJv.

Mampa Luffi
NIM. 0711881300Il

iv

DAFfARISI
Hal
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ .
ABSTRAK ... ~ ·: · ·
· · ··
··· · ··· · · ·
·· ··
··
·· · ··· · · ··
KATA PENGANTAR.... .....................................................................................

ii
iii

DAFTAR lSI ......................................................................................................

v

DAFfAR TABEL.............................. .................................................................

viii

DAFfAR GAMBAR............ ...............................................................................

ix

DAFfAR SKEMA ······························································································
DAFfAR LAMPIRAN .......................................................................................

xi

X

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. .
B. Identifikasi Masalah ......................................................................... .

9

C. Pembatasan Masalah ........................................................................ .

10

D. Rumusan Masalah ............................................................................ .

10

E. Tujuan Penelitian ............................................................................. .

11

F. Manfaat Penelitian ............................................................................ .

ll

BAB ll LANDASAN TEORITIS ................................................................... .
1. Konsep Mutu Pembelajaran....................................................... .

12
12
12

a. Pengertian .............................................................................. .

12

-z

?

A. Kajian Teori .................................................................................... .

b. Tujuan Pembelajaran ............................................................. .

15

c. Peningkatan Mutu Pembelajaran .......................................... .

18

2. Penerapan Manajemen Kelas .....................................................

20

a. Pengertian ..............................................................................
b. Fungsi-fungsi Manajemen Kelas .......................................... .

21
22

c. Tujuan Manajemen Kelas ..................................................... .

24

d. Aspek-aspek Manajemen Kelas ............................................ .

25

3. Pelaksanaan Layanan Bimbingan Konseling di SMP .............. .

26
26

a. Konsep Bimbingan Konseling ............................................. ..

l ). Pengertian ........................................................................ .

26

2). Tujuan Bimbingan Konseling ........................................ ..

28

3). Fungsi Bimbingan Konseling ......................................... ..

29

b. Program Bimbingan Konseling .............................................. .

30

v

c. Pelaksanaan Program Bimbingan Konseling .........................

32

d. Peranan Guru Dalam Pelaksanaan BK di Sekolah .................

35

e. Kerja Sarna Guru dan Konselor Dalam Layanan BK di
Sekolah............................................................. ......... ...........

37

f. Evaluasi Terhadap Layanan BK di Sekolah ...........................

38

B. Kajian Penelitian Relevan ....................................................... ......

42

C. Kerangka Konseptual.. ... .... ....... .. ... .... ... . ... .. ... ........... ... .. ......... .. .. ..

44

D. Hipotesis Penelitian ............................................................. .........

51

BAB lli METODOLOGI PENELITIAN .....................................................

52

A.

52

B.

53

C. Populasi dan Sampel Penelitian ...................................................

53

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian .....................................

56

E. Teknik Pengumpulan Data...........................................................

57

F. Instrumen Penelitian ....................................................................

57

G. Uji Coba Instrumen .....................................................................

61

H. Teknik Analisis Data...................................................................

62

BAB IV HASIL PENELITIAN ....................................................................

68

A. Deskripsi Data..............................................................................

68

z

':)

I. Variabel Penerapan Manajemen Kelas ....................................

68

2. Variabel Pelaksanaan Layanan B imbingan Konseling ............ .

70

3. Variabel Mutu Pembelajaran .................................................. .

72

B. Anal isis B utir Penelitian ...................... ........................................ .

74

C. Uji Persyaratan Analisis .............................................................. .

77

l. Uji Normalitas Data ............................................................... .

77

2. Uji Linieritas ......................................................................... .

80

3. Multikolinearity ..................................................................... .

82

D. Pengujian Hipotesis ................ ,.....................................................

84

l. Hubungan Antara Penerapan Manajemen Kelas dengan Mutu
Pembelajaran ..................................... ....................................

84

2. Hubungan Antara Pelaksanaan Layanan Bimbingan Konseling
Dengan Mutu Pembelajaran ........ :···········································
3. Hubungan Antara Penerapan Manajemen Kelas dan

87

Pelaksanaan Layanan Bimbingan Konseling Secara B ersamaSama dengan Mutu Pembelajaran.............................................
vi

89

E. Diskusi Hasil Penelitian....................................................... .........

92

I . Hubungan Antam Penerapan Manajemen Kelas dengan Mutu
Pembelajamn ...................... ....................................................

92

2. Hubungan Antara Pelaksanaan Layanan Bimbingan Konseling
dengan Mutu Pembelajaran.....................................................

3. Hubungan

Antara

Penerapan

Manajemen

Kelas

98

dan

Pelaksanaan Layanan Bimbingan Konseling Secam BersamaSama dengan Mutu Pembelajaran ................................................ 103
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ·····························-······················· ...·······

C. Saran ........................................................................................... .
DAFI'AR PUSTAKA .................................................................................... .

LAMPIRAN

z

':)
93

vii

I07

DAFTAR TABEL

Tabel

Hal

1. Prestasi Siswa-siswi SMP Kota Medan...........................................................

8

2. Keadaan SMP Negeri di Kecamatan Medan Barat .........................................

52

3. Keadaan Guru SMP Negeri di Kecamatan Medan Barat ................................

52

4. Keadaan Siswa-siswi SMP Negeri di Kecamatan Medan Barat .....................

53

5. Penyebaran Populasi Penelitian.......................................................................

54

6. Karakteristik Populasi Penelitian.....................................................................

55

7. Rangk:uman Jumlah Sampel Untuk Setiap Strata ............................................

56

8. Kriteria Penilaian Kuesioner ...........................................................................

57

9. Kisi-kisi Instrumen Penerapan Manajemen Kelas...........................................

58

10. Kisi-kisi Instrumen Pelaksanaan Layanan Bimbingan Konseling ................

59

I I. Kisi-kisi lustrum en Mutu Pembelajaran ........................................................

60

12. Ringk:asan Statistik DeskriptifVariabel X 1 •••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

69

13. Pengk:ategorian Skor Variabel X 1 ••••••••••••••••••••• •••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

70

14. Ringk:asan Statistik DeskriptifVariabel X2···················································

71

15. Pengk:ategorian Skor Variabel X 2 ..................................... •• ...... ............ ...... ...

72

16. Ringk:asan Statistik DeskriptifVariabel Y ....................................................

73

17. Pengk:ategorian Skor Variabel Y ...................................................................

74

18. Indeks Reliabilitas Untuk Penerapan Manajemen Kelas...............................

76

19. Indeks Reliabilitas Untuk Pelaksanaan Layanan BK ....................................

76

20. Indeks Reliabilitas Untuk Mutu Pembelajaran..............................................

77

viii



21. Nonnalitas Data.............................................................................................

79

22. Linieritas Untuk Variabel X 1 dengan Y.........................................................

81

23. Linieritas Untuk Variabel X2 dengan Y ........................................................

81

24. Multikolinearitas Untuk Variabel X 1, X2 dengan Y ......................................

83

x, dengan Y.....................................................

85

26. Model Summary ............................................................................................

85

27. Output SPSS TentangANOVA Variabel X1 dengan Y ............................... .

86

28. Koefisien Regresi Variabel X 1 dengan Y .................................................... ..

86

25. Koefisien Korelasi Variabel

87
88
31. Output SPSS Tentang ANOV A Variabel X2 dengan Y .............................. ..

88

32. Koefisien Regresi Variabel X2 dengan Y .................................................... .

89

33. Model Summary Variabel X 1 dan X2 dengan Y .......................... ;............... .

90

34. Durbin-Waston Variabel X, dan X2 dengan Y ............................ :................ .

90

35. Uji Coba ANOVA Variabel X, dan X2 dengan Y ....................................... ..

91

36. Koefisien Regresi Variabel X, dan X2 dengan Y ......................................... .

92

z
~

ix

DAFfARGAMBAR

l

Gam bar

Hal

I. Penerapan Manajemen Kelas............ ...............................................................

78

3. Mutu Pembelajaran ..........................................................................................
4. Diagram Scatterplot ........................................................................................ .

X

DAFTAR SKEMA

Skema

Hal

I. Struktur Organisasi Bimbingan Konseling di Sekolah ................................... .

34

2. Proses Penilaian Layanan Bimbingan Konseling di Sekolah ......................... .

41

50

z
~

m
xi

DAFfAR LAMPIRAN

Lampi ran

Hal

2. Data Induk Penelitian ...................................................................................... 117
3.1nstrumen Penelitian........................................................................................ 18
4. Hasil Perhitungan V aliditas Angket ................................................. .... ... ........ 129

z
~

m
xii

BABI
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi
manusia. Suatu pendidikan dapat dikatakan bermutu, j ika proses pembelaj aran
berlangsung secara menarik dan menantang sehingga peserta didik dapat belajar
sebanyak mungkin dan berkelanjutan. Untuk mewujudkan pendidikan yang
bermutu perlu disusun dan dilaksanakannya program-program pendidikan yang
mampu

membelajarkan

peserta

didik dalam

menguasai

pengetahuan,

keterampilan dan keahlian (kreativitas) sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional telah membuat beberapa perubahan dalam sistem pendidikan saat ini.
Undang-undang tersebut juga mengamanatkan perbaikan mutu pendidikan.
Perbaikan mutu tersebut dilakukan dengan membuat standar dalam pelayanan
pendidikan. Secara khusus standar nasional pendidikan dijabarkan dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005. Selanjutnya Peraturan Pemerintah
Nomor 19 tahun 2005 tersebut diperjelas dengan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional. Sedikitnya ada delapan Peraturan Menteri yang dikeluarkan berkaitan
dengan standar nasional pendidikan. Salah satunya adalah Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 41 tahun 2007 tentang standar proses untuk satuan
pendidikan dasar dan menengah. Peratu.ran Menteri ini menetapkan formulasi

2

proses pembelajaran yang harus dilakukan sehingga dapat meningkatkan mutu
pembelajaran.
Dalam

skala

Intemasional,

mutu

pendidikan

Indonesia

masih

memperihatinkan. Dari basil studi The Third International Mathematics and

Science Studi (FIMSS) Repart (1999) dalam Sukardjo (2002: I) menyatakan
"khususnya basil pendidikan sains dan matematika, siswa Indonesia menempati
peringkat 32 untuk sains dan 34 untuk matematika dari 38 negara yang di survei
di Asia, Australia dan Afrika''. Perbandingan Intemasional Prestasi Literasi Sains
dalam Jalal (2005: 38-42), "Indonesia berada pada urutan 38 di bawah Argentina
dengan rata-rata nilai 39,3 dari 41 negara".
Data tersebut secara umum sejalan dengan masalah siswa lulusan sekolah
Indonesia yang masih sulit untuk bersaing diajang lntemasional. Hal tersebut
sebagai proyeksi dari banyaknya masalah dalam pendidikan di Indonesia yang
dapat menjadi salah satu alasan perlunya melakukan reformasi pendidikan
khususnya pendidikan di sekolah. Masih rendahnya rata-rata nilai ujian nasional
(UN) menunjukkan bahwa betapa lemahnya kemampuan penguasaan suatu

kompetensi pembelajaran di negara ini.
Mutu di bidang pendidikan meliputi mutu input, proses, output, dan

outcome. Input pendidikan dinyatakan bermutu jika siap berproses. Proses
pendidikan bermutu apabila mampu menciptakan suasana yang PAIK.EM (P

embl~arn

yang Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan). Output

dinyatakan bermutu jika basil belajar akademik dan nonakademik siswa tinggi.

Outcome dinyatakan bermutu apabila lulusan cepat terserap di dunia keija, gaji
wajar, semua pihak mengakui kehebatan lulusan dan merasa puas.

3

Di samping itu juga perlu diperhatikan tentang kualifikasi dan
kompetensi guru, kurikulum, sarana dan prasarana, pembiayaan, manajemen dan
penilaian. Namun yang paling pokok di antara komponen ini adalah kualiflk:asi
dan kompetensi guru. Guru merupakan ujung tombak dalam penyelenggaraan

pendidikan dan pengajaran di sekolah. Hal ini didasarkan pada alasan bahwa
guru telah dipersiapkan dengan baik dalam hal kompetensi profesional,
pedagogik, kepribadian dan sosial.
Guru berfungsi sebagai menejer di kelasnya bertanggung jawab
mengatur, mengarahkan dan menciptakan suasana yang koridusif bagi siswa
untuk belajar. Di tangan guru terletak semua kegiatan pokok dalam proses
belajar mengajar, seperti menentukan tujuan

pengaj~

yang akan diberikan,

memilih materi yang cocok dan sesuai dengan . kemampuan siswa untuk
mencapai tujuan yang telah dirumuskan, mempersiapkan strategi belajar yang
tepat untuk mencapai tujuan, menciptakan situasi yang mendukung proses
belajar mengajar yang kondusif dan mengevaluasi basil belajar siswa Kegiatankegiatan ini dapat berjalan dengan baik kalau guru mempunyai kemampuan dan
sikap profesional yang memadai untuk mengefektifkan pengajaran yang
diberikan.

Menurut Tilaar (1998), kualitas guru merupakan faktor yang paling
konsisten dan sangat kuat dalam menentukan mutu pembelajaran. Guru
berkualitas adalah guru yang mampu membelajarkan siswa secara efektif sesuai
dengan potensi dan lingkungannya sehingga mampu melahirkan lulusan yang
bermutu sesuai dengan kebutuhan. Oleh karena itu upaya peningkatan kualitas

4

guru dalam melaksanakan tugasnya harus diprioritaskan. Bila hal itu diabaikan
bisa dipastikan mutu pembelajaran yang diinginkan akan sulit tercapai.
Mutu pembelajaran adalah basil dari upaya yang dilakukan guru untuk
meningkatkan kualitas proses pembelajaran, agar pembelajaran benar-benar
dapat beijalan secara efektif dan efisien. Mutu pembelajaran dilihat dari segi
proses, adalah gambaran tentang proses pembelajaran yang efektif, dimana siswa
mengalami proses pembelajaran yang bermakna, dan siswa berhasil mencapai
prestasi yang baik ketika mengikuti proses pembelajaran. Sementara dari segi
efisiensi, mutu pembelajaran dipandang sebagai tingkat ketepatan waktu yang
digunakan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Sedangkan dari segi
daya _tarik, mutu pembelajaran adalah tingkat keinginan siswa untuk mengikuti
proses pembelaj aran selanjutnya.
Pendidikan yang bermutu selalu menjadi harapan bagi setiap bangsa, baik
yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun oleh masyarakat. Lembaga
pendidikan yang berbentuk sekolah didirikan untuk menyiapkan anak didik
menjadi warga negara yang baik untuk masa sekarang, terutarna untuk masa
yang akan datang. Apabila sekolah tidak mampu menghasilkan anak didik yang
berkualitas maka harapan untuk keberhasilan lulusan sekolah untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi tidak dapat beijalan secara maksimal,
karena potensi-potensi yang dalam diri anak didik melalui proses belajar
mengajar tidak dikembangkan sebagaimana mestinya.
Dalam pandangan Zamroni (2007: 2) dikatakan bahwa peningkatan mutu
sekolah adalah suatu proses yang sistematis yang terus menerus meningkatkan
kualitas proses belajar mengajar dan faktor-faktor yang berkaitan dengan itu,

..

5

dengan tujuan agar target sekolah dapat dicapai dengan lebih efektif dan efisien.
Mutu pembelajaran terkait erat dengan usaha guru untuk memenej kelas menjadi
nyaman dan menyenangkan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran serta
menerapkan layanan bimbingan dan konseling untuk membantu siswa
mengembangkan kemampuan yang ada di dalam dirinya secara optimal.
Pelaksanaan · manajemen kelas tidak terlepas dari proses dan fungsi
manajemen itu sendiri. Proses merupakan suatu rangkaian kegiatan untuk tujuan
tertentu. Setiap kegiatan merupakan perwujudan dari tugas (task, duty, ataujob)
yang barns dikeijakan sesedrang. Jika tugas itu dikerjakan barulah dikatakan ia
berfungsi. Selanjutnya disebutkan bahwa arti dari fungsi adalah sejenis kegiatan
yang cocok bagi seseorang atau bagi sesuatu yang telah dirancang sejak semula.
Contohnya kurikulum adalah serangkaian mata pelajaran yang harus ditempuh
oleh siswa untuk memperoleh ijazah agar dapat melanjutkan ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi.
Dalam lingkup teori manajemen organisasi, Fayol dalam Handayaningrat
(1996: 31) menyebutkan fungsi manajemen adalah (I) Planning; peketjaan
seorang guru untuk menyusun tujuan belajar. (2) Organizing; peketjaan seorang
guru untuk mengatur dan menghubungkan sumber-sumber belajar sehingga

dapat mewujudkan tujuan belajar dengan cara yang

p~ing

efektif, efisien, dan

ekonomis. (3) Commanding; peketjaan seorang guru untuk memotivasi,
mendorong, dan menstimulasikan murid-muridnya sehingga mereka akan siap
untuk mewujudkan tujuan belajar. (4) Coordinating; pekerjaan seorang guru
dalam mensinkronisasikan kebutuhan siswa serta menyederhanakan kegiatan
yang dianggap sulit secara terus menerus untuk mencapai tujuan pembelajaran.

6

(5) Controlling; pekerjaan seorang guru untuk menentukan apak:ah fungsinya
dalam

mengorganisasikan

dan

memimpin

kelas

telah

berhasil

dalam

mewujudkan tujuan yang telah dirumuskan. Jika temyata belum, maka guru
harus menilai dan mengatur kembali situasi dan bukan mengubah tujuan.
Di dalam menera_pkan manajemen kelas tentunya guru tidak: serta merta
sukses dalam menjalankan ak:tivitasnya. Adakalanya di dalam proses belajar
mengajar timbul berbagai masalah baik bagi guru itu sendiri maupun bagi siswa.
Adapun masalah belajar bagi guru misalnya bagaimana meningkatkan mutu
pembelajaran yang efektif dan efisien. Sedangkan masalah yang timbul dari
siswa menurut Entang dan T. Raka (1984) yang ditimbulkan berhubungan
dengan perilaku siswa ada 2 (dua) yaitu: masalah individu dan masalah
kelompok.
Masalah individu seperti: (I) tingkah lak:u yang ingin mendapat
perhatian orang lain (2) tingkah laku yang ingin menunjukkan kekuatan,
gejalanya siswa ingin selalu mendebat emosional, marah-marah dan menangis,
(3) tingkah laku yang bertujuan ingin menyak:iti orang lain seperti mencaci,
memukul, dan menggigit, (4) peragaan ketidakmampuan gejalanya dalam bentuk
sama sekali tidak: menerima untuk mencoba melak:ukan apapun.
Masalah berikutnya adalah masalah kelompok. Menurut Johnson dan

Mary yang dikutip Manan (1998) mengemukak:an tujuan kategori masalah
kelompok dalam manajemen kelas: (1) kelas kurang kohesif, (2) penyimpangan
dari norma-norma, (3) kelas bereak:si negatif terhadap salah seorang anggotanya,
(4) menyetujui anggota kelompok yang justru melanggar norma kelompok (5)

7

semangat keija rendah, (6) kelas kurang marnpu menyesuaikan diri dengan
keadaan baru.
Jadi jelas bahwa dalam kegiatan belajar mengajar banyak masalahmasalah yang timbul terutama yang dirasakan oleh siswa. Guru mempunyai
tanggung jawab yang besar dalam membantu siswa agar mereka berhasil dalam
belajar. Di sinilah letak pentingnya guru menerapkan layanan bimbingan dan
konseling guna membantu siswa mengatasi kesulitan yang sedang mereka
hadapi. Di dalam konteks pemberian layanan bimbingan konseling Prayitno

(1997: 35-36) mengatakan bahwa pemberian layanan bimbingan konseling
meliputi layanan orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, pembelajaran,
konseling

perorangan,

bimbingan

kelompok. dan

konseling kelompok.

Guru harus melaksanakan ketujuh layanan bimbingan konseling tersebut
agar setiap permasalahan yang dihadapi siswa dapat diantisipasi sedini mungkin
sehingga tidak menggangu jalannya proses pembelajaran. Dengan demikian
siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan efektif tanpa mengalami
hambatao dan pennasalahan pembelajaran yang cukup berarti. Alhasil jika siswa
dalam proses belajar mengajar terbebas dari gangguan/ masalah belajar, sosial,

pribadi dan karir, maka bisa dibayangkan mutu pembelajaran suatu kelas akan
meningkat.
Mutu pembelajaran di sebuah sekolah dapat dilihat dari lulusannya. Di
Kota Medan sendiri menurut data Dinas Pendidikan Kota Medan pada tahun
2010 jumlah siswa SMP sederajat yang tidak lulus ujian nasional (UN) mencapai
1.530 orang. Meski tingkat ketidaklulusan itu turon dibanding tahun lalu yang
mencapai 2.827 siswa, namun angka tersebut masih cukup memperihatinkan

8

dunia pendidikan di kota ini.
Pendidikan yang bermutu merupakan dambaan setiap orang. Oleh karena
itulah setiap sekolah baik yang diselenggarakan oleh pemerintah (negeri)
maupun oleh masyarakat (swasta) selalu berusaha melakukan perubahanperubahan yang signifikan meskipun barn berjalan setahap demi setahap. Berikut
adalah beberapa bukti prestasi yang diraih oleh siswa siswi SMP yang terdapat di
KotaMedan.
Tahii. l Beberapa Prestasi Siswa-siswi SMP Kota Medan
NO

•j

· TINGKAT

PRESTASI

I

SMP Swasta Santo Thomas Juara I Olympiade Sains
IMedan

Kabupateni
Provinsi

2

SMP Panca Budi

Provinsi

3

SMP N I Tembung

4

SMP N I, SMP N 37, SMP
Harapan 1 Medan
SMP N 35, SMP N 15 dan
SMP Josua2

5

"'

NAMA SEKOLAH

Juara I Mendesain Corak
Batik
Duta
Indonesia Masuk
SSB Arsenal, Inggris.
Duta Jambore Sanitasi Ke
Jakarta
Juara I, Juara II dan Juara I
Ganda Putra Milo School
Cimpetition 2010 PBS!
Medan
Jawara Liga Pendidikan
Indonesia (LPI) Sumatera
Utara
Juara 3 Tim World Robotic
(WRO) di
Olympiade
Pohang, Korea.
Duta Children's Camp
Finlandia andNorwegia.

lntemasional
Nasional
Provinsi

Pemprovsu

Provinsi

Disdik Kota Medan

Intemasional

Postech
(University
Science and Technology).

Intemasional

Yayasan
KKSP
(Pus at
Pendidikao dan Informasi
Hak Anak) Medan dan
Nuoret Kotkat, Finlandia.
Disdik Kota Medan

SMP N I Tanjung Morawa

7

SMP Prime One School
(POS)

8

SMP SITI HAJAR, SMP N
21 Medan, dan SMP N 3 Tj.
Morawa.

9

Provinsi
SMP Santo Thomas 4 Juara I PORSENI Karate
Medan
SMP Safiyyatul Anialiyyah Juara I dan III Speech KotaMedan
Medan
Contest LP31

10

Lembaga
Pengembangan
Fisika Indonesia & Medan
Education Consultant and
Services.
Disdik Kota Medan
Biskuat Mac an
Training Camp.
PemkoMedan

15

1

PENYELENGGARA

Sumber: http.anakmedanberprestasi.id

LP31Medan

Indonesia

,,__..

/
//

Dari data di atas dapat dilihat bagaimana siswa-siswi SMP Kota Medan
mengukir prestasi gemilang untuk mengangkat martabat sekolah maupun nama

of

9

bangsa Indonesia sampai keajang Intemasional. Prestasi tersebut membuat
lapisan masyarakat Kota Medan merasa bangga, terlebih instansi jajaran Dinas
Pendidikan Kota Medan. Namun di balik ukiran prestasi yang diraih siswa-siswi
SMP tersebut, menjadi pertanyaan yang berarti bagi penulis "Mengapa tidak
satupun dari SMP Negeri yang ada di Kecamatan Medan Barat ikut
berpartisipasi ?". Hal ini mengindikasikan bahwa mutu pembelajaran di SMP
Negeri se-Kecamatan Medan Barat masih perlu ditingkatkan agar mampu dan
siap bersaing dengan sekolah lain..
Salah satu permasalahan guru SMP Negeri di Kecamatan Medan Barat
yang perlu perbaikan adalah kemampuan dalam penerapan manajemen kelas
yang efektif dan pelaksanaan layanan. bimbingan konseling. Jika kedua pokok
tersebut dapat terpenuhi secara optimal maka diharapkan mutu pembelajaran di
SMP Negeri se-Kecamatan Medan Barat akan menjadi lebih baik lagi.
Berdasarkan permasalahan di atas penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang "Hubungan Antara Penerapan Manajemen Kelas d an
Pelaksanaan Layanan Bimbingan Konseling Dengan Mutu Pembelajar an
di SMP Negeri se-Kecamatan Medan Barat".

B. l dentifikasi Masalah



Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah
di atas: dapat diidentiflkasikan beberapa faktor yang dianggap berhubungan
dengan mutu pembelajaran, seperti: mutu input, proses, output, outcome. Di
samping itu juga perlu diperhatikan tentang kualifikasi dan kompetensi guru,
kurikulum, sarana dan prasarana, pembiayaan, manajemen dan penilaian

10

Guru memegang peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Guru dengan
kualifikasi akademik yang memadai akan memberikan pelayanan pendidikan yang baik.
Selanjutnya guro· ·dengan kompetensi yang handal juga akan mampu menerapkan
manajemen kelas dengan efektif serta berkompetensi untuk menerapkan layanan
bimbingan dan konseling kepada siswa secara sistematis dan berkesinambungan.

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan hasil identifikasi masalah di atas, maka penelitian yang akan
dilakukan dibatasi pada permasalahan mutu pembelajaran, penerapan manajemen kelas,
dan pelaksanaan layanan bimbingan konseling di SMP Negeri se-Kecamatan Medan
Barat.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara penerapan manajemen kelas

z

?

dengan mutu pembelajaran di SMP Negeri se-Kecamatan Medan Barat ?
2. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara pelaksanaan layanan
bimbingan konseling dengan mutu pembelajaran di SMP Negeri se-Kecamatan
Medan Barat ?
3. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara penerapan manajemen kelas
dan pelaksanaan layanan bimbingan konseling secara bersama-sama dengan
mutu pembelajaran di SMP Negeri se-Kecamatan Medan Barat ?

I

II

E. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:

I. Untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara penerapan manajemen kelas
dengan mutu pembelajaran di SMP Negeri se-Kecamatan Medan Barat.
2. Untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara pelaksanaan Iayanan
bimbingan konseling dengan mutu pembelajaran di SMP Negeri se-Kecamatan
Medan Barat.
3. Untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara penerapan manajemen kelas
dan pelaksanaan layanan bimbingan konseling secara bersama-sama dengan
mutu pembl~arn

di SMP Negeri se-Kecamatan Medan Barat.

F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis dan praktis.

I. Secara teoritis dapat digunakan untuk menambah khazanah pengetahuan
mengenai hubungan penerapan manajemen kelas dan layanan bimbingan
konseling dengan mutu pembelajaran oleh para guru pada suatu lembaga
pendidikan.
Secara praktis dapat diterapkan dan dikembangkan melalui pelaksanaan tugas
sehari-hari di suatu Jembaga pendidikan pada umumnya dan khususnya di SMP
Negeri se-Kecamatan Medan Barat. Selain itu dapat pula digunaka

sebagai

dasar acuan bagi guru, konselor, atau pimpinan suatu Iembaga pendidikan dalam
rangka untuk meningkatkan mutu pendidikan.

..

BABV



SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN

Adapun simpulan yang dapat diambil dari pembahasan yang dilakukan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Terdapat hubungan yang signiflkan antara penerapan manajemen kelas
dengan mutu pembelajaran. Koefisien korelasi yang diperoleh adalah 0,834.
Ini menunjukkan bahwa 83,4% mutu pembelajaran ditentukan oleh
penerapan manajemen kelas dan sisanya sebesar 16,6% dipengaruhi oleh
faktor-faktor lain.
Terdapat hubungan yang signiflkan antara pelaksanaan layanan bimbingan
konseling dengan mutu pembelajaran. Koefisien korelasi yang diperoleh
adalah 0,840. Ini menunjukkan bahwa 84,0% mutu pembelajaran ditentukan

z

?

oleh pelaksanaan layanan bimbingan konseling dan sisanya sebesar 16%
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Koefisien korelasi antara pelaksanaan
layanan bimbingan konseling dengan mutu pembelajaran lebih besar jika
dibandingkan dengan koefisien korelasi penerapan manajemen kelas.
3. Terdapat hubungan yang signifikan antara penerapan manajemen kelas dan
pelaksanaan layanan bimbingan konseling secara bersama-sama

dengan

mutu pembelajaran. Koefisien korelasi yang diperoleh adalah sebesar 0,841.
Ini menunjukkan bahwa 84,1% mutu pembelajaran ditentukan oleh
penerapan manajemen kelas dan pelaksanaan layw.an bimbingan konseling

107

108

sisanya sebesar 15,9% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Berdasarkan nilai
B konstanta dan nilai B manajemen kelas dan B mutu pembelajaran maka
persamaan regresi yang dapat dibentuk yaitu Y= a + b 1x 1 + b2x2 =
49,842+2,06XI+3,78X2 Adapun dasar pengambilan keputusannya untuk
mengetahui hubungan masing-masing ada1ah sebagai berikut: Berdasarkan
nilai lttitung > ftabel untuk manajemen kelas, dengan (n

= 42) dan k =

jumlah

variabel (3) sehingga db = 42 - 3 =39. ftabe1 dengan db = 39 pada taraf
kepercayaan 95 % dengan (a 0,0512 = 0,025) = 2,042. thitungX1

=2,06 > ftabe1

= 2,042. Berdasarkan nilai lttitung > 4abel untuk pelaksanaan layanan bimbingan
konseling ftabei dengan db = 39

pada taraf kepercayaan 95%

dengan

(a 0,0512 = 0,025) = 2,042. thitung x2 = 3, 78 > ttabel = 2,042. J:?engan demikian

dapat disimpulkan untuk meningkatkan mutu pembelajllf