Mengapa Bencana Lingkungan Berlanjut?

Pikiran Rakyat
o Selasa
123
17

4
18

o Jan

.

20

21

o Mar

OApr

19

Peb

6

5

.

o Kamis 0 Jumat o Sabtu o Minggu

Rabu

7
22
OMei

8

23


9

OJun

24

10

@26
25

12

13
27

14

28


15
29

0 Jul 0 Ags o Sep 0 Okt ONov

16
30
ODes

Mengapa Bencana
-- - ..

-

-"

-

Lingkungan Berlanjut?


---

~~---

>-......-----

Oleh CHAY ASDAK

B

ENCANA pecahnya
pipa bawah tanah
PDAM Kota Bandung
mengakibatkan kerugian miliaran rupiah. Bencana sampah
longsor di TPA. Leuwigajah
mengakibatkan lebih dari 100
orang tewas. Demikian pula,
bencana banjir dan kekeringan
d!ltap.~~ilih bergantiseolah tidak mengenal kata berhenti.
Mellpapa bencana lingkungan'(hidup) yang teIjadi

akibat mismanagement (bersifat antropogenik) dan melalui proses yang membutuhkan waktu lama terus berlangsung? Apakah bencana
tersebut teIjadi semata-mata
karena ketidakpedulian kita
terhadap lingkungan? Apakah
model pembangunan
yang
. terlalu berorientasi ekonomi
jangka pendek? Atau karena
kendala internal manusia bawah sadar yang perlu mekanisme khusus untuk menanganinya?
Sulit untuk menentukan
single cause atas teIjadinya
bencana lingkungan. Mengingat kompleksitas persoalan
lingkungan yang demikian besar, logis kalau manusia beranggapan bahwa penyebabnya
adalah kombinasi lintas faktor,
baik internal maupun eksternal. Tulisan pendek ini akan
menelaah faktor internal (bawah sadar) manusia yang merupakan tantangan besar yang

--

-----


Kliping

harns diatasi agar tidak menjadi faktor dominan penyebab
teIjadinya bencana lingkungan
antropogenik.
Kendala sindromatik
Meskipun manusia memiliki
kelebihan nalar dibandingkan
dengan makhluk hidup lainnya, ada tiga kendala,perilaku
(bawah sadar) manusiayang
berpotensi merusak lingkungan. akibat keputusannya.'Ro- .
bert Ornstein, neurologis, dan
Paul Ehrlich, ahli biologi, dalam bukunya New World,
but, tidak mampu mendeteksi
New Mind: Moving Toward
Conscious Evolution (1989) kerusakan lingkungan secara
gradual akibat aktivitas pempercaya bahwa pengambilan
keputusan pembangunan atau bangunan dan atau perbuatan
yang mengancam kehidupankegiatan lainnya yang bersifat

parsial dan jangka pendek ter- nya sendiri. Dengan kata lain,
kita sesungguhnya hidup dakait erat dengan bekeIjanya
lam ancaman bencana yang tifungsi otak.
dak kita sadari akibat ulah kita
Secara alamiah, otak mahusia memiliki keterbatasan da- sendiri. The boiled frog syndrome merupakan kendala
lam berpikir lateral (interlinked), kesulitan dalam mengan- pertama yang harus diatasi
untuk mengendalikan kerutisipasi konsekuensi jangka
panjang atas keputusan yang sakan lingkungan.
Kendala kedua adalah mendiambilnya, dan kesulitan dalam memahami proses per- talitas apartheid, ketika secara
ubahan gradual yang berakibat
psikologis, manusia belum sefatal. Fenomena genetik ini penuhnya mampu menempatoleh mereka dikatakan sebagai kan dirinya menjadi satu kesathe boiled frog syndrome, pe- tuan dengan lingkungan alam-'
rumpamaan katak dalam pan- nya. Mentalitas pemisahan anci yang dipanaskan tidak me- tara manusia dengan pemikir10mpat keluar karena tidak
annya (mind) dan unsur-unmerasa dirinya dalam bahaya.
sur alam lainnya (matter) warisan filsuf Rene Descartes tiBanyak di antara kita yangjuga mengalami
sindrom terse-- dak kompatibel dengan keber, .,.,..' ',_--....-

Humas

Un pad


2009

31

lanjutan sistem kehidupan
yang mempersyaratkan adanya kesatuan fungsional antara keduanya.
Implikasi pandangan ini
adalah bahwalingkungan
alam hanyalah instrumental
.bagi kehidupan manusia.
Lingkungan alam dianggap sebagai "aksesori" belaka, bila
dianggap tidak diperlukan, boleh ditiadakan. Padahal, untuk
kehidupan berkelanjutan, diperlukan toleransi manusia
terhadap keberadaan dan kelangsungan hidup lingkungan
alamo Menjaga keberadaan
lingkungan alam penting karena manusia adalah bagian dari alamo Alam menyediakan
oksigen, air, makanan, dan kebutuhan dasar manusia lainnya. Alam juga menampung
limbah yang dihasilkan manusia dalam melangsungkan hajat hidupnya.
Dengan demikian, adalah
penting untuk mencegah terganggunya fungsi dasar lingkungan alam sehingga tidak

mengganggu fungsijasa lingkungan. Oleh karena itu, tuntutan ke arah konservasi lingkungari alam makin besar dengan meningkatnya ancaman
terhadap keseimbangan alam
oleh pertumbuhan penduduk,
kebijakan tidak ramah lingkungan, dan oleh sebab antropogenik lainnya.
Kendala sindromatik ketiga
adalah fenomena the tragedy
of the commons. Hal ini ditandai dengan teIjadinya kerusak-

- --

an lingkungan akibat tidak . an bencana lingkungan seharusnya diarahkan pada upaya
adanya atau longgarnya norperbaikan kedua hal tersebut.
ma "kepemilikan" atas suatu
Hal pertama yang harus dilasumber daya. Karena merasa
tidak ada yang memiliki, maka kukan adalah menyadari kelemahan sindromatik alamiah
manusia cenderung bersikap
manusia, dan menggunakan
semena-mena terhadap sumkesadaran itu untuk selalu inberdaya tersebut. Misalnya,
trospeksi
sebelum mengambil

sungai adalah sumber dala
yang dianggap tidak ada yang keputusan. Harus selalu disadari bahwa bencana lingmemiliki, maka semua orang
kungan itu tidak berdiri. senmerasa
bebas membuang
sampah atau .mengambil air diri, tetapi merupakan rangkaian kejadian sebab akibat.
sungai sesukanya. Demikian
pula dengan hutan dim Tahan- Sebab dan akibat tersebut dalahan "tela'ntar", terutama di pat berlangsung di temp at
daerah terpencil karena diang- yang sarna (contohnya bencana longsor Leuwigajah), tetagap tidak ada yang memiliki,
maka kasus perambahan hu- pi juga dapat di temp at yang
berbeda (bencana banjir dan
tan dan lahan merajalelil.
Dampak yang teIjadi adalah
kekeringan).
Selanjutnya, melaksanakan
banjir dan tanah longsor di
musim hujan, dan kekeringan
pemantauan dan evaluasi bagi
di musim kerharau.
setiap kegiatan manajemen,
Apa yang harus kita lakuterutama yang berpotensi mekan?

.
nimbulkan bencana lingkungan. Melalui mekanisme peBencana lingkungan tidak
mantauan dan evaluasi serta
teIjadi begitu saja dan tidak
tindak lanjutnya, kendala sinselalu oleh penyebab alamiah.
Bencana tersebut, langsung
dromatik dapat dikoreksi. Meatau tidak, terkait dengan peri- lalui upaya itu pula, bencana
laku manusia dalam memanlingkungan dapat dicegah atau
sekurangckurangnya dapat difaatkan lingkungan alamnya
antisipasi sehingga penangan(mismanagement). Walaupun
an bencana dapat dilakukan
bencana teIjadi dalam waktu
dengan lebih baik. Semoga desingkat, proses berlangsungnya, umumnya, bersifat gradungan kesadaran dan keseriusal, sistemik, dan melibatkan
an, bencana lingkungan di tatar Sunda yang kita cintai ini
banyak faktor penyebab.
Mempertimbangkan penye- dapat berkurang. ***
bab bencana lingkungan terPenulis,
dosen Fakultas
kait erat dengan perilaku manusia dan masalah mismanaTeknologi lndustri Pertanian
dan LPPM-Unpad.
gement, maka -penanggulang------

---